Professional Documents
Culture Documents
Potensi Nephrolepis Spp. Sebagai Tanaman Obat Koleksi Kebun Raya Purwodadi Berdasarkan Kajian Etnomedisin Dan Fitokimia
Potensi Nephrolepis Spp. Sebagai Tanaman Obat Koleksi Kebun Raya Purwodadi Berdasarkan Kajian Etnomedisin Dan Fitokimia
Potensi Nephrolepis spp. sebagai Tanaman Obat Koleksi Kebun Raya Purwodadi
Berdasarkan Kajian Etnomedisin dan Fitokimia
(The Potential of Nephrolepis spp. as Medicinal Plant, A Collection of Purwodadi Botanical
Garden, Based on Ethnomedicine and Phytochemical Studies)
Elga Renjana1*, Muhamad Nikmatullah2, Elok Rifqi Firdiana1, Linda Wige Ningrum1, dan Melisnawati H. Angio1
1
Pusat Penelitian Konservasi Tumbuhan dan Kebun Raya, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Jl. Ir. H. Juanda No. 13 Bogor 16003,
Jawa Barat, Indonesia
Telp. (0251) 8311362, Faks. (0251) 8336871
2
Pusat Penelitian Biologi, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Jl. Raya Jakarta-Bogor Km. 46 Cibinong 16911, Jawa Barat, Indonesia
Telp. (0221) 87907604, 87907636
*E-mail: elgarenjana@gmail.com
ABSTRACT
Plants have been known as a source of natural medicine with the ability to cure various diseases for containing secondary
metabolites with biomedicine activities. While fern is the oldest plant group on earth which has more than 12,000 species
containing secondary metabolites with medicinal potential based on ethnobotany and pharmacological studies. A total of 20
families and 38 genera of ferns were collected and conserved ex situ by the Purwodadi Botanical Garden (BG). Nephrolepis is one
of the genera of the ferns living collection cultivated in Purwodadi BG with the highest number of specimens. It is a group of
epiphytic or semi-epiphytic ferns whose leaves are arranged in single pinnate like a sword. So far, it is only known as a vegetable
and ornamental plant. However, there is no information regarding its medicinal potential. Therefore, this study was conducted to
inventory and characterize the potential of Nephrolepis cultivated in Purwodadi BG as a medicinal plant. The methods used were
data inventory from the Plant Collection Catalog Information System (Sistem Informasi Katalog Koleksi Tanaman/SIKATAN),
direct observation in greenhouses, and ethnomedicine and phytochemical studies based on literature. The result showed that 36
specimens belonging to the 6 species of Nephrolepis were obtained. These specimens have the potential to treat various diseases,
both those that have been known in traditional medicine and from research results. The Nephrolepis collections contain various
compounds, such as alkaloids, flavonoids, and terpenoids which have pharmacological activities, including antioxidants, anti-
inflammatory, antimicrobial, antiviral, and anticancer. In addition, N. cordifolia is the most potential collection as a medicine since
its leaves, rhizome, and its tubers have anti-inflammatory, antimicrobial, anticancer, antimalarial and antioxidant activity.
Keywords: Ethnomedicine, phytochemistry, fern, Nephrolepis.
ABSTRAK
Tumbuhan telah dikenal sebagai sumber obat alami yang dapat menyembuhkan berbagai macam penyakit karena mengandung
senyawa metabolit sekunder dengan aktivitas biomedik. Tumbuhan paku merupakan kelompok tumbuhan tertua di bumi yang
memiliki lebih dari 12.000 jenis. Tumbuhan paku mengandung senyawa metabolit sekunder yang berpotensi obat berdasarkan
studi etnobotani dan farmakologi. Sebanyak 20 suku dan 38 marga tumbuhan paku dikoleksi dan dikonservasi secara ex situ oleh
Kebun Raya (KR) Purwodadi. Nephrolepis merupakan salah satu marga dari koleksi tumbuhan paku KR Purwodadi dengan
jumlah spesimen paling banyak. Nephrolepis termasuk kelompok tumbuhan paku epifit atau setengah epifit yang daunnya tersusun
menyirip tunggal seperti pedang. Selama ini Nephrolepis hanya dikenal sebagai bahan sayuran dan tanaman hias oleh masyarakat.
Namun belum ada informasi mengenai potensi obat dari koleksi Nephrolepis tersebut. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan
untuk menginventarisasi dan mengarakterisasi potensi koleksi Nephrolepis di KR Purwodadi sebagai tanaman obat. Metode yang
digunakan pada penelitian ini adalah inventarisasi data dari Sistem Informasi Katalog Koleksi Tanaman (SIKATAN), pengamatan
langsung di rumah kaca, dan studi etnomedisin dan fitokimia berdasarkan literatur. Berdasarkan hasil inventarisasi, telah diperoleh
36 spesimen yang termasuk dalam 6 jenis Nephrolepis. Spesimen tersebut memiliki potensi mengobati berbagai macam penyakit,
baik yang telah dikenal dalam pengobatan tradisional maupun dari hasil penelitian. Koleksi Nephrolepis tersebut mengandung
berbagai senyawa, seperti alkaloid, flavonoid, dan terpenoid yang memiliki aktivitas farmakologi, di antaranya antioksidan,
antiinflamasi, antimikroba, antivirus, dan antikanker. Di samping itu, jenis N. cordifolia merupakan koleksi yang paling potensial
sebagai obat karena bagian daun, rimpang, hingga umbinya memiliki aktivitas antiinflamasi, antimikroba, antikanker, antimalaria,
dan antioksidan.
Kata kunci: Etnomedisin, fitokimia, tumbuhan paku Nephrolepis.
A B
Gambar 1. Koleksi Nephrolepis spp. di KR Purwodadi. A = rumah kaca V dan B = rumah kaca VI.
4 Buletin Plasma Nutfah Vol. 27 No. 1, Juni 2021:1–10
menggunakan ramuan dari bagian daun, rimpang, N. cordifolia juga berpotensi digunakan sebagai
atau seluruh tumbuhan N. cordifolia untuk keguna- obat antikanker. El-Tantawy et al. (2015) melapor-
an yang lebih luas, yaitu selain untuk mengobati kan bahwa ekstrak akar dan umbi N. cordifolia me-
batuk dan gangguan usus, seperti diare dan miliki aktivitas antagonis pada sel kanker payudara
enteritis, tanaman tersebut juga dimanfaatkan (MCF-7), lambung (HCT-116), dan paru-paru (A-
untuk mengobati demam dan penyakit kuning 549) dengan nilai IC50 masing-masing adalah 40,8,
(Hong et al. 2015). 37,6, dan 23,6 µg/ml. Properti antikanker yang di-
Koleksi N. cordifolia (Gambar 2B) memiliki miliki pada N. cordifolia diduga karena kandungan
potensi sebagai antibakteri dan antijamur. Ekstrak senyawa tetrakosan yang ditemukan berdasarkan
akar dan umbi N. cordifolia yang berasal dari uji GC-MS (Adebiyi et al. 2019).
Mesir terbukti dapat menghambat 8 jenis bakteri N. exaltata (Gambar 2C), bagian daun dan
patogen dan 3 jenis jamur patogen. Penghambatan rimpangnya telah dimanfaatkan oleh penduduk
terbesar terjadi pada bakteri Streptococcus lokal Fiji, Hawaii, dan India untuk mengatasi
pneumoniae (RCMM 010027) dan jamur T. gangguan menstruasi, membantu proses persalinan,
rubrum (RCMB 09358) dengan nilai minimum dan sebagai ramuan kontrasepsi (Cambie dan Ash
inhibitory concentration (MIC) sebesar 19,2 dan 1994; Singh dan Singh 2012, 2013). Selain itu,
35,25 µg/ml (El-Tantawy et al. 2015). Rani et al. penduduk lokal India juga menggunakan N.
(2010) menyatakan bahwa ekstrak air daun N. exaltata dalam pengobatan tradisional pada
cordifolia juga memiliki aktivitas penghambatan penyakit kuning, sinus, sakit gigi, gangguan ginjal
pertumbuhan tertinggi pada S. typhimurium, dan hati, serta meredakan flu dan batuk
Bacillus cereus, dan T. rubrum dengan zona (Sureshkumar et al. 2018). Potensi sebagai obat
hambat masing-masing adalah 20,10 ± 0,10, tersebut tidak lepas dari senyawa fitokimia yang
20,10 ± 0,00, dan 11,06 ± 0,05 mm. Selain itu, terkandung dalam N. exaltata, yaitu saponin, tanin,
6 Buletin Plasma Nutfah Vol. 27 No. 1, Juni 2021:1–10
A B C
D E F
terpenoid, kardiak glikosida, dan flavonoid (Bassey kan sebagai obat untuk mengatasi sakit kepala,
et al. 2020). demam, antibakteri, dan analgesik (Pietta 2000).
Beberapa penelitian sebelumnya telah meng- Kandungan flavonoid pada N. exaltata juga me-
kaji manfaat senyawa fitokimia yang terkandung mungkinkan paku tersebut berpotensi sebagai
dalam N. exaltata. Saponin memiliki manfaat antialergi, antiinflamasi, antioksidan, dan anti-
untuk meningkatkan kemampuan tubuh dalam kanker (Yamamoto dan Gaynor 2001; Widowati et
menyerap kalsium dan silikon (Trease dan Evans al. 2011). Tanin juga memiliki aktivitas analgesik
1999). Selain itu, saponin juga berperan dalam dan antiinflamasi yang mampu menyembuhkan
presipitasi dan koagulasi sel darah merah (Sodipo luka dan peradangan membran mukosa (Chung et
et al. 2000; Okwu 2004). Alkaloid sering diguna- al. 1998).
2021 Potensi Nephrolepis spp. sebagai Tanaman Obat Koleksi Kebun Raya Purwodadi: E. Renjana et al. 7
Baskaran, X.R., Vigila, A.V.G., Zhang, S.Z., Feng, S.X. & Herianto, Kusuma, Z., Nihayati, E. & Prayogo, C. (2018)
Liao, W.B. (2018) A Review of the use of The plant wisdom of Dayak Ot Danum, Central
pteridophytes for treating human ailments. Journal Kalimantan. The Journal of Tropical Sciences,
of Zhejiang University-SCIENCE B, 19 (2), 85–119. 8 (2), 130–143. doi:10.11594/jtls.08.02.06.
doi:10.1631/jzus.B1600344. Hong, L., Zhuo, J., Lei, Q., Zhou, J., Ahmed, S., Wang, C.,
Bassey, M.E., Johnny, I.I., Umoh, O.T. & Douglas, F.T. Long, Y., Li, F. & Long, C. (2015) Ethnobotany of
(2020) Phytomedicinal potentials of species of wild plants used for starting fermented beverages in
Nephrolepis (Schott.). World Journal of Shui Communities of Southwest China. Journal of
Pharmaceutical Research, 9 (4), 1400–1410. doi: Ethnobiology and Ethnomedicine, 11 (42), 1–21.
10.20959/wjpr20204-17133. doi:10.1186/s13002-015-0028-0.
Cambie, R.C. & Ash, J. (1994) Fijian medicinal plants. Kebun Raya Purwodadi (2020) Status tanaman KR
Australia, CSIRO. Purwodadi, Indonesia: Koleksi tanaman. [Online]
Chang, H.C., Gupta, S.K. & Tasay, H.S. (2011) Studies on Tersedia pada: https://krpurwodadi.lipi.go.id.
folk medicinal fern: An example of “Gu Sui-Bu”. [Diakses 10 Juni 2020].
In: Fernandez H., Kumar A. & Revilla, M.A. (eds.) Komala, I., Yardi, A., Betha, O.S., Muliati, F. & Ni'mah,
Working with Ferns, Issues, and Applications. M. (2015) Antioxidant and anti-inflammatory
London, Springer, pp. 285–304. activity of the Indonesian ferns, Nephrolepis falcata
Chen, I.N., Chang, C.C., Ng, C.C., Wang, C.Y., Shyu, and Pyrrosia lanceolata. International Journal of
Y.T. & Chang, T.L. (2008) Antioxidant and Pharmacy and Pharmaceutical Sciences, 7 (12),
antimicrobial activity of Zingiberaceae plants in 162–165.
Taiwan. Plant Foods for Human Nutrition, 63 (1), Lai, H.Y. & Lim, Y.Y. (2011) Antioxidant properties of
15–20. doi:10.1007/s11130-007-0063-7. some Malaysian ferns. The 3rd International
Chung, K.T., Wong, T.Y., Wei, C.I., Huang, Y.W. & Linn, Conference on Chemical, Biological and
Y. (1998) Tannins and human health: A review. Environmental Engineering (IPCBEE). Vol. 20.
Food Science and Nutrition, 38 (6), 421–464. Singapore, ACSIT Press, pp. 812.
doi:10.1080/10408699891274273. Liang, Y.C., Huang, Y.T., Tsai, S.H., Lin-Shiau, S.Y.,
Darnaedi, D. & Praptosuwiryo, T.N. (2016) Nephrolepis Chen, C.F. & Lin, J.K. (1999) Suppression of
(PROSEA). [Online] Tersedia pada: https://uses. inducible cyclo oxygenase and inducible nitric
plantnet-project.org/en/Nephrolepis_(PROSEA) oxide synthase by apigenin and related flavonoid in
[Diakses 10 Juni 2020]. mouse macrophages. Carcinogenesis, 20 (10),
Daval, N. (2009). Consevation and cultivation of 1945–1952. doi:10.1093/carcin/20.10.1945.
ethnomedicinal plants in Jharkhand. In: Trivedi, Liyaningsih R. & Suyatno (2012) Aktivitas antioksidan
P.C. (ed.) Medicinal Plants Utilisation and senyawa flavanon dari tumbuhan paku Nephrolepis
Conservation. Jaipur, Aavishkar Publishers radicans (Burm.) Kuhn. Dalam: Sukarmin, Novita,
Distributor, pp. 130136. Rusmini, Yonata, B., Maharani, D.K. & Hidayah,
Dayanti, R. & Suyatno (2012) Aktivitas antioksidan R. (editor) Prosiding Seminar Nasional Kimia
ekstrak metanol bagian batang tumbuhan paku Unesa. Surabaya, 25 Februari 2012. Surabaya,
Nephrolepis radicans (Burm.) Kuhn. UNESA Unesa University Press, hlm. 125129.
Journal of Chemistry, 1 (1), 86–92. Malan, D.F., Neuba, D.F. & Kouakou, K.L. (2015)
El-Tantawy, M.E., Afifi, M.S. & Shams, M.M. (2015) Medicinal plants and traditional healing practices in
Chemical composition, antimicrobial and cytotoxic Ehotile people, around the Aby Lagoon (Eastern
activities of volatile constituents from the Littoral of Côte d'Ivoire). Journal of Ethnobiology
subterranean organs of Nephrolepis cordifolia (L.) and Ethnomedicine, 11 (21), 1–18. doi:
C. Presl and Nephrolepis exaltata (L.) family 10.1186/s13002-015-0004-8.
Nephrolepidaceae grown in Egypt. Canadian Masal, V.P. (2010) Ethnomedicinal and phytochemical
Journal of Pure and Applied Sciences, 9 (2), 3365– studies of some Pteridophytes of Ratnagiri District
3370. from Maharashtra. Master Thesis. Shivaji
Govindappa, M., Naga, S.S., Poojashri, M.N., Sadananda, University.
T.S., Chandrappa, C.P., Santoyo, G., Sharanappa, P. Mujahid, R., Wahyono, S., Priyambodo, W.J. & Subositi,
& Kumar, A.N.V. (2011) Antimicrobial, D. (2019) Studi etnomedicine pengobatan luka
antioxidant and in vitro anti-inflammatory activity terbuka dan sakit kulit pada beberapa etnis di
of ethanol extract and active phytochemical Provinsi Kalimantan Timur. Jurnal Ilmiah Farmasi,
screening of Wedelia trilobata (L.) Hitchc. Journal 7 (1), 27–34. doi:10.26874/kjif.v7i1.178.
of Pharmacognosy and Phytotherapy, 3 (3), 43–51.
2021 Potensi Nephrolepis spp. sebagai Tanaman Obat Koleksi Kebun Raya Purwodadi: E. Renjana et al. 9
Newman, D.J., Cragg, G.M. & Snader, K.M. (2000) The Sathiyaraj, G., Muthukumar, T. & Ravindran, K.C. (2015)
influence of natural products upon drug discovery. Ethnomedicinal importance of fern and fern allies
Natural Product Reports, 17 (2), 175–191. doi: traditionally used by tribal people of Palani Hills
10.1039/a902202c. Kodaikanal,Western Ghats, South India. Journal of
Nugroho, C., Larasati, D., Endah Yuliawati P.S, Medicinal Herbs and Ethnomedicine, 1 (1), 4–9.
Ramadhan, N., Sarah, Savira, Sabrina, T.I., Sedayu, doi:10.5455/jmhe.2015-07-08.
A. & Ristanto, R.H. (2018) Karakteristik tumbuhan Shah, M.D., Yong, Y.S. & Iqbal, M. (2014) Phytochemical
paku (Pteridophyta) di jalur Ciwalen Taman investigation and free radical scavenging activities
Nasional Gunung Gede Pangrango, Cisarua, Jawa of essential oil, methanol extract and methanol
Barat. Biodidaktika: Jurnal Biologi dan fractions of Nephrolepis biserrata. International
Pembelajarannya, 13 (1), 2837. Journal of Pharmacy and Pharmaceutical Sciences,
Okwu, D.E. (2004) Phytochemicals and vitamin contents 6 (9), 269–277.
of indigenous spices of South Eastern Nigeria. Shah, N.C. & Singh, S.C. (1990) Hitherto unreported
Journal of Sustainable Agricultural Environment, phytotherapeutical uses from tribal pockets of
6, 30–34. Madhya Padresh, India. Ethnobotany, 2, 91–95.
Oloyede, F.A., Fajuke, A.A. & Adeleye, M.O. (2014) Singh, S. & Singh, R. (2012) Ethnomedicinal use of
Preliminary phytochemical screening of five species pteridophytes in reproductive health of tribal
of Nephrolepis Swartz in Nigeria. Nigerian Journal women of Pachmarhi Biosphere Reserve, Madhya
of Botany, 27 (2), 153158. Pradesh, India. International Journal of
Pietta, P.G. (2000) Flavonoids as antioxidants. Journal of Pharmaceutical Sciences and Research, 3 (12),
Natural Products, 63, 1035–1042. doi: 4780–4790. doi:10.13040/IJPSR.0975-8232.
10.1021/np9904509. Singh, S. & Singh, R. (2013) Utilization of pteridophytes
Pranowo, D., Noor, E., Haditjaroko, L. & Maddu, A. of Achanakmar-Amarkantak Biosphere Reserve,
(2016) Optimasi ekstraksi flavonoid total daun gedi Central India in women’s health and beauty care
(Abelmoschus manihot L.) dan uji aktivitas practices. International Research Journal of
antioksidan. Buletin Penelitian Tanaman Rempah Pharmacy, 4 (1), 235–240.
dan Obat, 27 (1), 37–46. Sistem Informasi Katalog Koleksi Tanaman Kebun Raya
Quattrocchi, U.F.L.S. (2012) CRC world dictionary of Purwodadi (SIKATAN) (2020) Data koleksi
medicinal and poisonous plants: Common names, tanaman Nephrolepis. [Online] Tersedia pada:
scientific names, eponyms, synonyms, and https://192.168.82.5/portal/sikatan/data_katalog.
etymology. Boca Raton, CRC Press. php. [Diakses 28 Mei 2020].
Rani, D., Khare, P.B. & Dantu, P.K. (2010) In vitro Sodipo, O.A., Akiniyi, J.A. & Ogbunbamosu, J.U. (2000)
antibacterial and antifungal properties of aqueous Studies on certain characteristics of extracts of bark
and non-aqueous frond extracts of Psilotum nudum, of Pausinystalia johimbe and Pausinystalia
Nephrolepis biserrate, and Nephrolepis cordifolia. macroceras (K.Schum.) Pierre Ex Beille. Global
Indian Journal of Pharmaceutical Sciences, 72 (6), Journal of Pure Applied and Science, 6 (1), 83–87.
818–822. doi:10.4103/0250-474X.84606. Sureshkumar, J., Silambarasan, R., Bharati, K.A., Krupa,
Renjana, E. & Firdiana, E.R. (2020) Inventarisasi dan J., Amalraj, S. & Ayyanar, M. (2018) A review on
strategi penataan koleksi Pteridophyta di rumah ethnomedicinally important pteridophytes of Indian.
kaca Kebun Raya Purwodadi. Bioeksperimen, 6 (2), Journal of Ethnopharmacology, 219, 269–287.
89–100. doi:10.1016/j.jep.2018.03.024.
Riefner, R.E. & Smith, A.R. (2015) Nephrolepis cordifolia Tewari, D., Samoilă, O., Gocan, D., Mocan, A., Moldovan,
(Nephrolepidaceae) naturalized in Southern C., Devkota, H.P., Atanasov, A.G., Zengin, G.,
California (USA): With notes on unintended Echeverría, J., Vodnar, D., Szabo, B. & Crişan, G.
consequences of escaped garden plants. Journal of (2019) Medicinal plants and natural products used
the Botanical Research Institute of Texas, 9 (1), in cataract management. Frontiers in
201–212. Pharmacology, 10 (466), 1–22. doi:
Rushing, S. (2006) Tough plants for California Gardens. 10.3389/fphar.2019.00466.
Beverly, Cool Springs Press. Trease, G.E. & Evans, W.C. (1999) A textbook of
Sajeev, S., Pavithraraj, Adarsh, B.D. & Hedge, S. (2015) pharmacognosy. 13th Edition. London, Bailliere
Phytoconstituents of Nephrolepis hirsutula and Tindal Limited.
Pityrogramma calomelanos, two medicinal ferns of Widowati, W., Herlina, T., Ratnawati, H., Mozef, T. &
The Western Ghats. Indian Fern Journal, 32, 244– Immanuel, V. (2011) Potency of antioxidant,
256. anticholesterol, and platelet antiaggregation of
10 Buletin Plasma Nutfah Vol. 27 No. 1, Juni 2021:1–10
black tea (Camelia sinensis). Buletin Penelitian Yamamoto, Y. & Gaynor, R.B. (2001) Therapeutic
Tanaman Rempah dan Obat, 22 (1), 74–83. potential of inhibition of the NF-kappaB pathway in
Xu, Z. & Deng, M. (2017) Identification and control of the treatment of inflammation and cancer. Journal
common weeds. Volume 2. Dordrecht, Springer. of Clinical Investigation, 107 (2), 135–142. doi:
10.1172/JCI11914.