Professional Documents
Culture Documents
Didaktika: Effectiveness of Inquiry Model Assisted With Petaku Media On Mathematics Achievement
Didaktika: Effectiveness of Inquiry Model Assisted With Petaku Media On Mathematics Achievement
DIDAKTIKA
Jurnal Pendidikan Sekolah Dasar
Volume 3, Nomor 1, 15–22, 2020
Journal homepage: https://journal.uny.ac.id/index.php/didaktika
Effectiveness of Inquiry Model Assisted with Petaku Media on
Mathematics Achievement
Ramadhani Putri Praswanti1, *, Henry Suryo Bintoro1, Himmatul Ulya1
1Universitas Muria Kudus, Indonesia
Abstract
The purpose in this study is to know the improvement of learning outcomes aspects of knowledge, and skills namely
student activities, and achievement of minimum completeness criteria in the implementation of inquiry models with
petaku media on the skala theory. This research was conducted in two elementary schools in the Kudus country. Sample
in this research totaling 67 students, includes experimental and control class and conducted in three meetings. There
are two variables, the independent variable is inquiry learning model with colaboration petaku media, and the dependent
variable used is student learning outcomes in aspect of knowledge and students learning activities. The research is an
experimental quantitative. The results showed that there was an increase in mathematics learning outcomes before and
after the implementation of the inquiry learning model, which was indicated N-Gain test with increase of 0,69 and
included in the category of moderate improvement. Students activities taught experimental class and control class there
is also a difference, with a significance value that appears in the Mann-Whitney test that is equal to 0,037 which can be
interpreted that learning activities in the experimental class are better than the control class. Learning ini experimental
class also reached the classical and individual completeness criteria, the result of individual learning completeness
indicated by the One-Sample TTest with a significance level of 0.001, more than 75% of the students completed.
*
Corresponding Author:
Affiliation Address: Kampus UMK Gondangmanis, Bae Kudus Gd. L lt I PO. BOX 53 Kudus
E-mail: ramramadhani15@gmail.com
15
16| Praswanti, Bintoro, & Ulya
mana dalam penerapannya peserta didik akan Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Kudus pada
dituntut untuk aktif dalam pembelajaran. tahun pelajaran 2019/2020. Sampel dalam
Pembelajaran Matematika pada sekolah dasar penelitian ini yakni sebanyak 67 peserta didik,
dengan model Inkuiri juga dilakukan Israwani dengan rincian 33 peserta didik pada kelas
(2015), berdasarkan hasil penelitian eksperimen, dan 31 peserta didik pada kelas
didapatkan bahwa pembelajaran matematika kontrol. Desain penelitian ini menggunakan
dengan menerapkan model inkuiri dapat Nonequivalent Pretest-Posttest Control Group
meningkatan prestasi belajar matematika Design. Desain penelitian dapat dilihat dalam
peserta didik, aktivitas peserta didik dalam tabel 1 berikut.
pembelajaran, serta aktivitas guru selama
proses pembelajaran. Terdapat beberapa Tabel 1. Nonequivalent Pretest-Posttest Control Group
kekurangan dalam penelitian tersebut, yakni Design
tidak terdapat penggunaan media dalam 𝑂" X 𝑂#
pembelajaran. Mengingat penggunaan media 𝑂" 𝑂#
dapat meningkatkan efektifitas dalam Sumber: Lestari dan Yudhanegara (2018: 138)
pembelajaran, penelitian ini akan
dikolaborasikan dengan sebuah media Teknik pengumpulan data dalam
pembelajaran dengan nama petaku yakni penelitian ini yakni observasi, wawancara, tes,
untuk saran penyampaian materi yang akan dan dokumentasi. Untuk teknik analisis data
diterima oleh peserta didik. yang digunakan yakni dengan instrumen tes.
Model inkuiri mengembangkan Instrumen tes yang akan digunakan diuji
kemampuan berpikir kritis, kreatif, dan terlebih dahulu menggunakan uji validitas dan
sistematis (Ahmed & Askin, 2006: 65). Model uji reliabilitas instrumen. Analisis data nilai
pembelajaran ini akan diterapkan pretest dan posttest meliputi uji normalitas, uji
menggukanakan langkah-langkah yang N-Gain, uji Mann Whitney, uji One Sample T
dikemukakan Majid (2017: 175) sebagai Test, dan uji Z. Keseluruhan uji tersebut
berikut. 1) Orientasi, yaitu pembinaan suasana menggunakan aplikasi SPSS 25 dan program
responsive dalam pembelajaran. Pada tahap ini Microsoft Excel 2016.
guru memberikan stimulus kepada peserta Pengujian validitas soal dalam penelitian
didik untuk dapat berpikir memecahkan ini yakni dengan validitas isi dan validitas
masalah; 2) merumuskan masalah, konstruk. Validitas isi dilakukan melalui
merupakan langkah dalam pelibatan peserta penilaian ahli (expert judgement), setelah
didik dalam permasalahan yang mengandung mendapatkan komentar dan tambahan dari
teka-teki sehingga menjadikan peserta didik ahli selanjutnya soal akan diujicobakan
tertantang untuk berpikir; 3) merumuskan kepada peserta didik dan dihitung dengan
hipotesis, yakni perumusan hipotesis yang menggunakan rumus product moment pearson
nantinya kebenarannnya akan diuji bersama- sebagai berikut.
sama; 4) mengumpulkan data, yakni
tujuannya untuk memilih informasi yang N XY − ( x)( Y)
dapat digunakan untuk menguji hipotesis r%& =
{ N x # − x # } {N Y # − (Y)# }
yang sudah dirumuskan; 5) menguji hipotesis,
yakni penentuan apakah jawaban dapat
Sumber: Sugiyono (2016: 356)
diterima atau tidak berdasarkan data yang
sudah terkumpul; 6) merumuskan Dari perhitungan tersebut didapatkan 10
kesimpulan, proses terakhir dalam langkah
soal valid dari 12 soal yang diujicobakan. Ke
pembelajaran yakni untuk mendeskripsikan
10 soal yang valid akan diuji reliabilitas untuk
temuan yang diperoleh peserta didik mengukur ketetapan instrumen. Uji
didasarkan pada hasil menguji hipotesis.
reliabilitas akan menggunakan rumus Alpha
Cronbach sebagai berikut.
METODE
Penelitian ini merupakan penelitian 7
3 6
experiment kuantitatif. Pelaksanaan penelitian 𝑟"" = ( ) (1 − 7
8
)
34" 6
ini di kelas V pada dua SD, yakni SDN 1 8
inkuiri berbantuan media petaku mencapai inkuiri dapat meningkatkan hasil belajar
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) secara peserta didik pada kinerja kelompok dan hasil
individual. tes tertulis. Dalam penelitian ini terdapat dua
Pembelajaran dengan model inkuiri peserta didik yang tidak tuntas dalam
memberikan peserta didik pengalaman untuk pembelajaran dengan jumlah keseluruhan
memecahkan masalahnya sendiri melalui peserta didik sebanyak 24. Sedangkan
pengalaman belajar yang mereka dapatkan. persentase ketuntasan klasikal yakni sebesar
Hal ini sesuai dengan tujuan pembelajaran 91,67%. Berdasarkan penjelasan tersebut,
inkuiri yang dikemukakan oleh Amijaya, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa model
Ramdani dan Merta (2018) bahwa inkuri efektif terhadap peningkatan hasil
pembelajaran inkuiri dirancang dengan tujuan belajar peserta didik pada pelajaran
untuk mengembangkan peserta didik supaya matematika.
memiliki kemampuan ilmiah, dan juga
memotivasi peserta didik untuk terlibat Pengujian Aktivitas Peserta Didik
langsung secara mental dan fisik dalam Pengujian aktivitas peserta didik ini
pembelajaran. dengan uji Mann Whitney atau dengan Statistic
Non-Parametric. Tujuan dari uji ini yakni
Pengujian Ketuntasan Belajar Klasikal untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan
Tujuan dari pengujian ini untuk antara aktivitas belajar kelas eksperimen dan
mengetahui hasil dari aspek pengetahuan, kelas kontrol. Indikator dalam aktivitas
yakni hasil belajar peserta didik yang belajar peserta didik yang digunakan sesuai
dikenakan model inkuiri dengan bantuan dengan yang dituliskan oleh Lestari dan
media Petaku mencapai 75% ketuntasan Yudhanegara (2018: 99) yakni: 1) menyatakan
klasikal dari jumlah peserta didik. Dengan pendapat; 2) mengajukan pertanyaan; 3)
aplikasi Microsoft Excel 2016 sebagai berikut. menanggapi pendapat orang lain; 4)
pengerjaan tugas dengan baik; 5) ikut andil
Tabel 5. Hasil Uji Z dalam pelaksanaan diskusi; 6) keterlibatan
X N z hitung z tabel (𝜶 = 0,05) dalam penyelesaian masalah; 7) ikut
berpartisipasi dalam diskusi secara kelompok;
29 36 0,770 1,65 8) berani tampil di hadapan teman lainnya.
Hasil dari uji Mann Whitney dapat dilihat pada
Dari tabel di atas didapatkan nilai Z tabel 8.
hitung yakni 0,770, sedangkan nilai –Z tabel
dengan nilai a= 0,05 yakni -1,65. Maka 0,0770 Tabel 6. Hasil Uji Mann Whitney
> -1,65 sehingga didapat kesimpulan bahwa Test Statisticsa
rata-rata nilai posttest peserta didik setelah Aktivitas Peserta
dikenakan pemberian media petaku dengan didik
dikolaborasikan model inkuiri dapat Mann-Whitney U 380.500
mencapai ketuntasan klasikal. Wilcoxon W 845.500
Meningkatnya hasil belajar peserta didik Z -2.082
dikarenakan antusias peserta didik terhadap Asymp. Sig. (2-tailed) .037
pembelajaran. Peserta didik terlihat a. Grouping Variable: Kelas
bersemangat dan dapat mengeksplorasi
media yang ia terima, sehingga kepercayaan Pada tabel uji Mann Whitney didapatkan
diri peserta didik terhadap pembelajaran lebih nilai Asymp. Sig. (2-tailed) sebesar 0,037
meningkat. Ratna dan Ratni (2017) dengan penggunaan taraf signifikasi 0,05.
menyatakan bahwa kepercayaan diri yang Maka 0,037 < 0,05 dan didapat kesimpulan
meningkat pada peserta didik dapat memacu bahwa setelah penerapan model inkuiri
keterlibatan aktif dalam suatu kegiatan atau berbantuan media petaku lebih dapat
tugas yang kemudian akan meningkatkan meningakatkan aktivitas peserta didik
kemampuan kompetensi peserta didik. dibandingkan dengan penggunaan model
Penelitian yang selaras juga pembelajaran konvensional.
dikemukakan oleh Wulandari (2016) yang Penerapan model inkuiri dalam
didapatkan bahwa model pembelajaran pembelajaran di kelas eksperimen dibagi ke
20| Praswanti, Bintoro, & Ulya
dalam beberapa kelompok yang heterogen. didik pada kelas eksperimen dengan nilai sig
Tujuan dari pembagian kelompok ini untuk 2-tailed 0,037 (∝ = 0,05), dan hasil ini lebih
menumbuhkan interaksi antara satu peserta baik dari aktivitas belajar peserta didik pada
didik dengan peserta didik lainnya dalam satu kelas kontrol.
kelompok. Hal yang sama juga dikemukakan
oleh Ulya dan Rahayu (2017) bahwa interaksi DAFTAR PUSTAKA
serta sikap positif yang terbangun di antara Ahmed, Y., A. & Askin, A. (2006). The
peserta didik menjadikan mereka lebih Effectiveness of Inquiry-Based
termotivasi dalam belajar matematika. Technology Enhanced Collaborative
Model pembelajaran inkuiri dapat Learning Environment. Internasional
mendorong peserta didik untuk aktif dan Journal in Technology and Teaching
terlibat langsung untuk menggali Learning. Vol. 2(2). 65-87.
pengetahuannya selama proses pembelajaran, Amijaya, L. S., Ramdani, A., Merta, I. W. (2018).
sehingga menjadikan peserta didik lebih Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri
trampil dalam memecahkan masalah melalui Terbimbing Terhadap Hasil Belajar dan
pengetahuan yang ia dapatkan. Pendapat Kemampuan Berpikir Kritis Peserta
serupa juga disampaikan oleh Anam (2016) Didik. J. Pijak MIPA. 12 (2), 94-99.
bahwa kegiatan fisik akan memabntu untuk Andiasari, L. (2015). Penggunaan Model
membangkitkan semangat serta konsentrasi Inquiry dengan Metode Eksperimen
peserta didik. dalam Pembelajaran IPA di SMPN 10
Berdasarkan penelitian dengan Purbolinggo. Jurnal Kebijakan dan
menggunakan model inkuiri menjadikan Pengembangan Pendidikan. 3(1), 15-20.
peserta didik lebih aktif dan berpartisipasi
dalam proses pembelajaran, serta Anam, K. (2016). Pembelajaran Berbasis
menemukan informasi yang ia temukan Inkuiri Metode dan Aplikasi. Yogyakarta:
berdasarkan pengetahuan sendiri. Sehingga Pustaka Pelajar.
pembelajaran ini tidak menjadikan guru Ayuwanti, I. (2016) Meningkatkan Aktivitas
sebagai pusat pembelajaran. Hal ini sesuai dan Hasil Belajar Mateamtika
dengan kelebihan dari model inkuiri yang Menggunakan Model Pembelajaran
dikemukakan oleh Shoimin (2017) bahwa Kooperatif Tipe Group Investigation di
inkuiri merupakan strategi pembelajaran yang SMK Tuma’ninah Yasin Metro. Jurnal SAP.
menekankan kepada pengembangan aspek 1(2), 105-114.
kognitif, afektif, dan psikomotor secara Israwani. (2015). Penggunaan Model
seimbang sehingga menjadikan pembelajaran Pembelajaran Inkuiri Pada Materi Operasi
dianggap lebih bermakna. Hitung Bilangan Di Kelas 1 SD Negeri 53
Banda Aceh. Jurnal Peluang. 3(2), 55-64.
Lestari, K. E., dan Yudhanegara, M.R. (2018).
KESIMPULAN
Penelitian Pendidikan Matematika.
Dari hasil penelitian diperoleh bahwa
Bandung: PT Refika Aditama.
model pembelajaran inkuiri dengan bantuan
media petaku dapat meningkatkan hasil Majid, A. (2017). Panduan Penilaian Untuk
belajar peserta didik pada pelajaran Sekolah Dasar (SD). Jakarta: Rosdakarya.
matematika yang dibuktikan dengan hasil nilai Organization for Economic Coperation and
N-Gain yakni sebesar 0,69 dengan Development (OECD). (2019). PISA 2018
peningkatan pada kategori sedang. Selain itu Result Combined Executive Summaries.
model ini juga efektif digunakan dalam Volume I, II dan III.
pembelajaran, dikarenakan model ini
Ratna, S., dan Ratni P. (2017) Pembelajaran
mencapai kriteria ketuntasan minimal yang
Problem Based Learning Untuk
diterapkan oleh sekolah, serta dapat
Meningkatkan Kemampuan Pemecahan
memenuhi ketuntasan klasikal yakni lebih
Masalah Matematis dan Self Efficacy
dari 75% peserta didik tuntas dalam
Mahapeserta didik Calon Guru. JNPM
pembelajaran. Model inkuiri yang
(Jurnal Nasional Pendidikan Matematika).
dikolaborasikan dengan media petaku ini juga
1 (1), 163-177
dapat meningkatkan aktivitas belajar peserta
DIDAKTIKA: Jurnal Pendidikan Sekolah Dasar, 3 (1), 2020 |21