Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 6

Jurnal Mutiara Ners, 210-215

PERBANDINGAN EFEKTIVITAS MENTIMUN DAN BELIMBING


TERHADAP PERUBAHAN TEKANAN DARAH
1)
Henny Syapitri, 2)Edriyani Simanjuntak
Program Studi Ners, Fakultas Farmasi dan Ilmu Kesehatan, USM Indonesia
E-mail: heny_syahfitri86@yahoo.com, edriyani641@yahoo.com

ABSTRAK

Hypertension is a condition when blood pressure in blood vessels increases chronically. Seeing the
complexity of the problem of hypertension and the existence of pharmacological treatment of hypertension
barriers due to the declining purchasing power of people and having a price that is quite expensive so that
non-pharmacological treatment can be a good and useful alternative choice, both in terms of economical
(cheap) and affordable. Non-phamacological therapy is by modifying daily patterns and returning to natural
products (back to nature). Referring to the concept of back to nature by using local materials that are widely
available in the community because these materials are rich in antioxidants and potassium. Cucumbers have
potassium and magnesium while star fruit contains potassium and sodium which have an effect on reducing
blood pressure. This study aims to compare the administration of cucumber fruit juice with sweet star fruit to
the reduction in blood pressure in hypertensive patients. The type of this research is quasy experiment with
pre and post test group design.The sampling technique uses purposive sampling technique. Blood pressure is
measured using a sphygmomanometer. The results showed a decrease in blood pressure after being given
cucumber juice and star fruit. Based on the Independent T test, the P value of 0.653 (P >0.05) shows that
there is no significant difference, meaning that between starfruit juice and cucumber can lower blood
pressure, so it can be concluded that cucumber and starfruit are equally good at reducing blood pressure in
patients hypertension in Posbindu Mekar Sari Helvetia Medan.

Keyword : cucumber, starfruit, blood pressure

1. PENDAHULUAN juga masih berada pada urutan yang sama


Hipertensi didefiniskan oleh Joint dengan 20.910 kunjungan. Pada laporan
National Committee on Prevention, Detection, pemeriksaan Pos Pembinaan Terpadu
Evaluation and Treatment of High Blood (Posbindu) Mekar Sari Helvetia Puskesmas
Pressure JNC tahun 2003 sebagai tekanan Helvetia periode Januari–Desember tahun
yang lebih tinggi dari 140/90 mmHg dan 2014 dengan hipertensi (>140/90 mmHg)
diklasifikasikan sesuai dengan derajat sebesar 190 orang (Data Dasar Puskesmas
keparahannya, mempunyai rentang dari Helvetia, 2014).
tekanan darah normal tinggi sampai hipertensi Faktor yang mempengaruhi hipertensi
maligna (Kemenkes, 2014). Gambaran antara lain ras, umur, jenis kelamin, obesitas,
hipertensi pada tahun 2013 dengan kurangnya aktivitas, kurangnya asupan kalium,
menggunakan unit analisis individu kalsium, magnesium dan serat, asupan tinggi
menunjukkan bahwa secara nasional 25,8% lemak, tinggi natrium, konsumsi alkohol
penduduk Indonesia menderita penyakit berlebih, kebiasaan merokok, dan adanya
hipertensi. Jika saat ini penduduk Indonesia riwayat hipertensi dalam keluarga (Aisyah,
sebesar 252.124.458 jiwa maka terdapat 2014).
65.048.110 jiwa yang menderita hipertensi Melihat kompleksnya permasalahan
(Riskesdas, 2014). hipertensi dan adanya hambatan pengobatan
Berdasarkan hasil laporan tahunan di hipertensi secara farmakologis akibat daya beli
Puskesmas Helvetia pada tahun 2013 dari 10 masyarakat yang semakin menurun dan
penyakit terbesar hipertensi berada pada mempunyai harga yang cukup mahal sehingga
urutan kelima dengan jumlah 17.321 antisipasi dari permasalahan tersebut perlu
kunjungan dan pada tahun 2014 hipertensi diberikan terobosan baru kepada masyarakat,
210
Jurnal Mutiara Ners Juli 2019, Vol.2 No.2
Jurnal Mutiara Ners, 210-215

bahwasanya pengobatan non farmakologis statistic yang digunakan Uji Paired Sample T
dapat menjadi pilihan alternatif yang bagus Test dan Uji Independent T Sample Test.
dan bermanfaat, baik dari segi ekonomis
(murah) serta terjangkau. Terapi non 3. HASIL PENELITIAN
famakologi tersebut yaitu dengan modifikasi
pola sehari-hari dan kembali ke produk alami Tabel 1
(back to nature). Buah mentimun memiliki Karakteristik Responden berdasarkan Umur dan
Jenis Kelamin Kelompok Mentimun
kalium dan magnesium berperan dalam di Posbindu Mekar Sari
memperbesar ukuran sel endotel, menghambat Mentimun
No Karakteristik
kontraksi otot halus pembuluh darah, Frekuensi Persentase
menstimulasi produksi prostasiklin vasodilator 1 Umur
< 40 tahun 2 13.3
dan meningkatkan produksi nitric oxide yang 41-60 tahun 7 46.7
akan memicu reaksi dilatasi dan reaktivas > 60 tahun 6 40.0
vaskuler yang akan menurunkan tekanan 2 Jenis Kelamin
Laki –laki 6 40.0
darah. Kalium berperan dalam menghambat Perempuan 9 60.0
pelepasan renin dengan meningkatkan ekskresi
natrium dan air. Terhambatnya renin akan
Berdasarkan tabel 1 dapat dilihat dari 15
mencegah pembentukan angiotensin I dan II
responden yang diteliti mayoritas responden
sehingga akan menurunkan sensitivitas
berada pada umur 41-60 tahun sebanyak 7
vasokonstriksi. Magnesium akan
orang (46.7%) dan jenis kelamin perempuan
mempengaruhi stimulus di pusat saraf simpatis
sebanyak 9 orang ( 60%).
agar vasokonstriksi tidak melewati batas yang
dibutuhkan (Lebalado, 2014). Tabel 2
Buah belimbing mengandung kalium Karakteristik Responden Berdasarkan Umur dan
dan natrium dengan perbandingan 66:1 Jenis Kelamin pada Kelompok Belimbing
sehingga sangat bagus untuk penderita di Posbindu Mekar Sari
Mentimun
hipertensi. Konsumsi 4 ml sari buah belimbing No Karakteristik
Frekuensi Persentase
setiap hari secara nyata akan menurunkan 1 Umur
jumlah LDL (Low Density Lipoprotein) atau < 40 tahun 2 13.3
kadar kolestrol jahat dan trigliserida. Selain 41-60 tahun 11 73.3
> 60 tahun 2 13.3
itu, konsumsi sari buah belimbing dapat
2 Jenis Kelamin
meningkatkan HDL (High Density Laki –laki 5 33.3
Lipoprotein) atau kadar kolestrol baik didalam Perempuan 10 66.7
darah (Astawan, 2008).
Berdasarkan tabel 2 dapat dilihat dari 15
2. METODE PENELITIAN responden yang diteliti mayoritas responden
berada pada umur 41-60 tahun sebanyak 11
Jenis penelitian ini adalah quasy orang (73.3%) dan jenis kelamin perempuan
experiment dengan rancangan pre and post test sebanyak 10 orang ( 66.7%).
group design. Populasi penelitian ini adalah
pasien hipertensi di Posbindu Mekarsari Tabel 3
Puskesmas Helvetia. Jumlah populasi adalah Distribusi Rata-Rata MAP Sebelum dan Sesudah
190 orang. Jumlah sampel dalam penelitian ini diberikan Intervensi Jus Mentimun di Posbindu
Mekar Sari
adalah 30 responden dengan menggunakan Min-
tehnik purposive sampling. Variabel n Mean Median SD
Maks
Instrument yang digunakan yaitu Rata-rata
100.00-
MAP 15 112.89 116.67 6.77
sphygmomanometer dalam satuan mmHg yang Pre Test
123.33
telah dikalibrasikan oleh peneliti dan stetoskop Rata-rata
90.00-
untuk mengukur tekanan darah responden. Uji MAP 15 99.78 100.00 5.11
110.00
Post Test

211
Jurnal Mutiara Ners Juli 2019, Vol.2 No.2
Jurnal Mutiara Ners, 210-215

Tabel 3 menunjukan nilai rata-rata MAP Berdasarkan hasil Uji T-Dependent pada tabel
sebelum dan sesudah diberikan intervensi jus 6 dapat dilihat bahwa selisih rata-rata MAP
mentimun. Rata-rata MAP pada sebelum sebelum dan sedudah diberikan jus belimbing
diberikan jus mentimun dengan nilai mean sebesar 10,00, dengan nilai p value 0.000
112.89, terendah adalah 100.00 dan tertinggi (p<0.05) artinya terdapat perbedaan secara
123.33, sedangkan rata-rata MAP sesudah signifikan antara MAP sebelum dan sesudah
diberikan jus mentimun dengan nilai 99.78, diberikan jus belimbing.
terendah 90.00 dan tertinggi 110.00.
Tabel 7
Tabel 4 Uji Independet t-test
Distribusi Rata-Rata MAP Sebelum dan Sesudah Perbedaan Mean Arterial Presure (MAP)
diberikan Jus Belimbing di Posbindu Mekar Sari Antara Intervensi Jus Mentimun dan Jus Belimbing
Levene test
Variabel n Mean Median SD Min-Maks T-test for Equality of
for equality
Mean
Rata-rata of variance
100.00- Equal Sig (2-
MAP 15 108.89 110.00 6.38 F Sig T Df
120.00 MAP Post variances tailed)
Pre Test
Test Jus assumed .906 .349 .455 28 .653
Rata-rata
90.00- mentimun Equal
MAP 15 98.89 96.67 5.59 dan
106.67 variance not .455 27,78 .653
Post Test belimbing assumed

Tabel 4 menunjukan nilai rata-rata MAP


Berdasarkan hasil Uji T-Independet pada tabel
sebelum dan sesudah diberikan intervensi jus
7 diperolah p value 0.653 (p<0.05), artinya
belimbing. Rata-rata MAP sebelum diberikan
tidak terdapat perbedaan mean arteri pressure
jus belimbing yaitu 108.89, dan rata-rata MAP
antara intervensi Jus mentimun dengan Jus
sesudah diberikan jus belimbing yaitu 98.89.
belimbing. Dapat disimpulkan bahwa jus
Tabel 5 mentimun dan belimbing sama baiknya dalam
Uji T-Dependent menurunkan tekanan darah.
Perbedaan Mean Arterial Presure (MAP)
Sebelum Dan Sesudah Diberikan Jus Mentimun 4. PEMBAHASAN
a. Identifikasi Data Demografi
Paired Differences Sig. (2-
Mean SD SE
t df
tailed)
Karakteristik responden berdasarkan
Pretest- usia. Berdasarkan hasil penelitian yang telah
Posttest 13.11 6.23 1.60 8.15 14 0.000 dilakukan pada pasien hipertensi di Puskesmas
Helvetia didapatkan mayoritas berada pada
Berdasarkan hasil Uji T-Dependent pada tabel usia >40 tahun. Sesuai dengan Smeltzer dan
5 dapat dilihat bahwa selisih rata-rata MAP Bare (2001), menyatakan bahwa kasus
sebelum dan sedudah diberikan jus mentimun hipertensi sering ditemukan pada usia 35 tahun
sebesar 13.11, dengan nilai p value 0.000 keatas meskipun juga terjadi pada remaja
(p<0.05) artinya terdapat perbedaan secara bahkan anak-anak. Kenaikan tekanan darah
signifikan antara MAP sebelum dan sesudah rata-rata diikuti dengan bertambahnya usia
diberikan jus mentimun. seseorang.
Menurut Copstead dan Jacquelyn
Tabel 6 (2005) dalam Kharisna (2014), bertambahnya
Uji T-Dependent usia menyebabkan terjadinya perubahan
Perbedaan Mean Arterial Presure (MAP) hormonal dan perubahan pada vaskuler
Sebelum dan Sesudah Diberikan Jus Belimbing
Paired Differences menjadi tidak elastis dan kaku sehingga
Sig. (2-
Mean SD SE
T df
tailed) jantung bekerja ekstra dan tekanan dinding
Pretest- arteri meningkat. Semakin bertambah usia,
Posttest 10.00 3.98 1.02 9.72 14 0.000 akan terjadi perubahan struktural dan
fungsional pada sistem pembuluh perifer.

212
Jurnal Mutiara Ners Juli 2019, Vol.2 No.2
Jurnal Mutiara Ners, 210-215

Perubahan tersebut meliputi secara signifikan antara mean arteri pressure


aterosklerosis, hilangnya elastisitas jaringan (MAP) sebelum dan sesudah diberikan
ikat, dan penurunan dalam relaksasi otot polos intervensi Jus Mentimun.
pembuluh darah, yang pada gilirannya Hal ini sejalan dengan hasil penelitian
menurunkan kemampuan distensi dan daya yang dilakukan oleh Aisyah (2014) bahwa
regang pembuluh darah. Konsekuensinya terdapat penurunan yang bermakna pada
berupa aorta dan arteri besar berkurang tekanan darah sistolik (P=0.000) dan tekanan
kemampuannya dalam mengakomodasi darah diastolik (P=0.002) kelompok perlakuan.
volume darah yang dipompa oleh jantung Setelah konsumsi jus mentimun, tekanan darah
(volume sekuncup) yang mengakibatkan diastolik kelompok perlakukan mengalami
penurunan curah jantung dan peningkatan penurunan 16,00 ±8,062 SD mmHg dan
tahanan perifer. diastolik menurun 6,67±6,726 SD mmHg.
Karakteristik responden berdasarkan Khomsan (2009) dalam Kharisna
Jenis Kelamin, berdasarkan hasil penelitian (2012) juga menyatakan bahwa buah
yang telah dilakukan pada pasien hipertensi mentimun memiliki efek hipotensif yang
didapatkan mayoritas jenis kelamin responden dapat menurunkan tekanan darah dan efek
adalah perempuan yaitu 63,3 persen atau 19 diuretik yang dapat melancarkan air seni
orang. sehingga menurunkan jumlah cairan yang
Menurut Muniroh (2007) hipertensi beredar dalam aliran darah pada akhirnya
banyak terjadi pada wanita setelah menopause dapatmengurangi beban kerja jantung.Hal ini
resiko menderita hipertensi meningkat pada berarti cara kerja terapi dengan mengkonsumsi
wanita walaupun sedikit lebih besar dari pada jus mentimun sama halnya dengan obat-obatan
pria dengan usia yang sama. Wanita memiliki antihipertensi golongan diuretik dalam
resiko lebih tinggi mengalami hipertensi menurunkan tekanan darah.
setelah masa dewasa pertengahan. Hal ini Kandungan lain dalam mentimun
disebabkan karena wanita memiliki hormon adalah asam malonat yang dapat mencegah
penyebab menstruasi sehingga risiko gula darah berubah menjadi lemak. Ada
hipertensi pada wanita dapat ditekan dan baru kalanya mentimun terasa pahit. Rasa pahit
muncul 7-10 tahun setelah menopause. tersebut berasal dari saponin yaitu senyawa
Pada masa menopause, kadar estrogen fitokimia yang terdapat dalam lendir
menurun secara drastik. Hal ini mengakibatkan mentimun. Meskipun pahit, saponin
penurunan HDL (High Density Lipoprotein), bermanfaat sebagai anti kanker, menurunkan
peningkatan LDL (Low Density Lipoprotein), kolesterol dan meningkatkan daya tahan tubuh.
serta mempengaruhi elastisitas pembuluh Hasil pemeriksaan kandungan senyawa kimia
darah. Penurunan kadar HDL (High Density pada buah mentimun menunjukkan hasil
Lipoprotein) dan peningkatan LDL (Low positif senyawa Saponin yang dicampur
Density Lipoprotein) akan menyebabkan dengan pereaksi aqua dengan hasil sebanyak
peningkatan jumlah plak di pembuluh darah ++ (Lamek, 2014). Saponin berefek diuretik
dan memunculkan trombus. Pada waktu yang dengan cara deplesi kelebihan cairan tubuh
bersamaan, peningkatan trombus dan (Natrium dan air) dari sistem peredaran darah,
penurunan elastisitas pembuluh darah akan sehingga stroke volume menurun (Gunawan,
menciptakan tekanan yang tinggi di pembuluh 2004).
darah agar darah tetap sampai di sel. Jika
kondisi ini terus berlanjut, maka akan c. Mean Arterial Presure (MAP) Sebelum
menyebabkan tekanan darah tinggi. Dan Sesudah Diberikan Jus Belimbing
Berdasarkan hasil uji diperoleh p value
b. Mean Arterial Presure (MAP) Sebelum 0.000 (p<0.05) artinya terdapat perbedaan
Dan Sesudah Diberikan Jus Mentimun secara signifikan antara mean arteri pressure
Berdasarkan hasil uji diperoleh p value (MAP) sebelum dan sesudah diberikan
0.000 (p<0.05) artinya terdapat perbedaan intervensi Jus belimbing.
213
Jurnal Mutiara Ners Juli 2019, Vol.2 No.2
Jurnal Mutiara Ners, 210-215

Hal ini sependapat dengan penelitian pituitari) dan bekerja pada ginjal untuk
oleh hasil penelitian Dwipayanti (2011) mengatur osmolalitas dan volume urine.
tentang efektifitas buah belimbing terhadap Dengan menurunnya ADH, akan banyak urine
penurunan tekanan darah pada penderita yang diekskresikan keluar tubuh (Astawan,
hipertensi dengan pemberian jus belimbing 2002). Hormon antidiuretik berpengaruh pada
selama 3 hari berturut-turut dengan frekuensi bekerjanya diastolik, sehingga terjadi
2x dalam sehari menunjukan bahwa dari 30 penurunan tekanan darah diastolik.
responden telah didapatkan hasil rata-rata dari Hal ini didukung oleh Lebalado (2014)
tekanan arteri rata-rata (MAP) sebelum diberi bahwa Buah mentimun memiliki kalium dan
jus belimbing sebesar 126,45 mmHg magnesium berperan dalam memperbesar
sedangkan rata-rata dari tekanan arteri rata- ukuran sel endotel, menghambat kontraksi otot
rata (MAP) sesudah diberikan jus belimbing halus pembuluh darah, menstimulasi produksi
sebesar 112,78 mmHg dimana selisih antara prostasiklin vasodilator dan meningkatkan
dua rata-rata pre-post test sebesar 13,67 produksi nitric oxide yang akan memicu reaksi
mmHg. dilatasi dan reaktivas vaskuler yang akan
Hal ini sejalan dengan Astawan Made menurunkan tekanan darah. Kalium berperan
(2010) yang mengatakan terjadinya penurunan dalam menghambat pelepasan renin dengan
tekanan darah responden disebabkan oleh meningkatkan ekskresi natrium dan air.
karena kandungan buah belimbing yang kaya Terhambatnya renin akan mencegah
akan kalium dan rendah natrium. Dimana pembentukan angiotensin I dan II sehingga
dalam hal ini awal mula terjadinya hipertensi akan menurunkan sensitivitas vasokonstriksi.
adalah melalui terbentuknya Angiostensin I Magnesium akan mempengaruhi stimulus di
yang diubah menjadi Angiostensin II oleh pusat saraf simpatis agar vasokonstriksi tidak
ACE (Angiostensin I – Converting Enzyme) melewati batas yang dibutuhkan.
yang memiliki peran dalam menaikkan Hal yang sama di dukung oleh
tekanan darah melalui 2 aksi utama, yaitu Astawan (2008) bahwa buah belimbing
menurunnya cairan intraseluler dan mengandung kalium dan natrium dengan
meningkatnya cairan ekstraseluler dalam perbandingan 66:1 sehingga sangat bagus
tubuh. untuk penderita hipertensi. Cara kerja kalium
adalah kebalikan dengan natrium. Jika natrium
meningkatkan tekanan darah maka kalium
d. Perbedaan Mean Arterial Presure (MAP) berkerja menurunkan tekanan darah. Peranan
antara Intervensi Jus Mentimun dan Jus kalium bersama-sama dengan klorida
Belimbing membantu menjaga tekanan osmotik dan
Selisih rata-rata perbedaan MAP keseimbangan asam-basa. Kalium menjaga
sebelum dan sesudah pada intervensi tekanan osmotik dalam cairan intraselular dan
mentimun sebesar 13,11 dan selisih rata-rata sebagian terikat dengan protein. Kalium juga
perbedaan MAP sebelum dan sesudah pada membantu mengaktivasi reaksi enzim seperti
intervensi belimbing sebesar 10,00. Analisa piruvat kinase yang dapat menghasilkan asam
statistik Uji Independet t-test diperoleh nilai p piruvat dalam proses metabolisme karbohidrat.
value 0.653 (p<0.05). Hasil uji menunjukan Konsumsi 4 ml sari buah belimbing setiap hari
tidak terdapat perbedaan MAP secara secara nyata akan menurunkan jumlah LDL
signifikan antara Jus mentimun dan belimbing, (Low Density Lipoprotein) atau kadar kolestrol
artinya jus mentimun dan belimbing sama jahat dan trigliserida. Selain itu, konsumsi sari
baiknya dalam menurunkan tekanan darah. buah belimbing dapat meningkatkan HDL
Hal ini disebabkan karena kandungan (High Density Lipoprotein) atau kadar
kalium dan yang terdapat pada belimbing dan kolestrol baik didalam darah.
mentimun mampu menurunkan sekresi
hormon antidiuretik (ADH) dan rasa haus.
ADH diproduksi di hipotalamus (kelenjar
214
Jurnal Mutiara Ners Juli 2019, Vol.2 No.2
Jurnal Mutiara Ners, 210-215

5. KESIMPULAN hipertensi.pdf pada tanggal 5 Oktober


Hasil penelitian menunjukan tekanan 2014.
darah menurun setelah diberikan jus mentimun Kharisna, D, Dewi, W ,N, Lestari, W. (2014).
dan belimbing, antara jus belimbing dan Efektifitas konsumsi jus mentimun
mentimun mampu menurunkan tekanan darah, terhadap Penurunan tekanan darah
sehingga dapat disimpulan bahwa mentimun pada Pasien hipertensi. Jurnal Ners
dan belimbing sama baiknya terhadap Indonesia di ambil dari
penurunan tekanan darah pada pasien ejournal.unri.ac.id pada tanggal 10
hipertensi di Posbindu Mekar Sari Helvetia November 2014.
Medan. Kusnul, Z & Munir, Z.(2012). Efek pemberian
jus mentimun terhadap penurunan
6. REFERENSI Tekanan darah. Prosiding Seminas
Competitive Advantage di ambil dari
Aaronson, P,I & Wart, J,P. (2008). At a journal.unipdu.ac.id pada tanggal 10
Glance Sistem Kardiovaskular edisi 3. November.
EMS: Penerbit Erlangga Lebalado, L,P & Mulyati, T .(2014). Pengaruh
Aisyah &Probosari, E. (2014). Pengaruh Pemberian Jus Mentimun (Cucumis
Pemberian Jus Mentimun (Cucumis sativus l) Terhadap Tekanan Darah
sativus l) Terhadap Penurunan Sistolik dan Diastolik pada Penderita
Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi. Journal of Nutrition
Hipertensi Wanita Usia 40-60 Tahun. College Volume 3 di :http://ejournal-s
Journal of Nutrition College Volume 3 l.undip.ac.id/index.php/jnc diambil
di :http://ejournal-s pada tanggal 17 November 2014.
l.undip.ac.id/index.php/jnc Marpaung, L. (2014). Hasil Skrining
Anies. (2006) .Waspada Ancaman Penyakit Tumbuhan. Medan: Lab KBA USU
Tidak Menular. Jakarta:Gramedia Muniroh, L & Wirjatmadi, B.(2007). Pengaruh
Astawan, M .(2008). Seri kesehatan Keluarga: pemberian Jus Buah Belimbing dan
Sehat Dengan Buah. Jakarta: Dian Mentimun terhadap Penurunan
Rakyat Tekanan Darah Sistolik dan Diastolik
Damanik, B. (2013). Manjemen Data. Penderita The Indonesia Journal of
Universitas Sari Mutiara Indonesia. Public Health, Vol 4 no.1.
Medan Riskesdas. (2014). Riset Kesehatan Dasar.
Dwipayanti, P,I .(2011). Efektifitas Buah Diambil dari
Belimbing Terhadap Penurunan www.depkes.go.id/resources/download
Tekanan Darah Pada Penderita /.../Hasil%20Riskesdas%202013.pdf
Hipertensi di Sumolepen Kelurahan pada tanggal 5 Oktober 2014.
Balong Sari Kota Mojokerto. Sastroasmoro, S & Ismael, S.(2010). Dasar-
Gunawan (2004). Pengaruh pemberian dasar Metodologi Penelitian Klinis
mahkota dewa terhadap penurunan edisi 3.Jakarta: Cv Sagung Seto
tekanan darah. Diambil dari Setiadi.(2007).Konsep dan Penulisan Riset
Repository.maranatha.edu/0010024_c. Keperawatan. Yogyakarta :Graha Ilmu
Hostettmann, K & Marston, A.(1995). Susilo, Y &Wulandari, A. (2011). Cara Jitu
Pharmacology Of Natural Products: Mengatasi Hipertensi. Jogyakarta:
Saponins. London: Cambridge Penerbit Andi.
University Press Wijaya, S. (2014). Tangkal Diabetes &
Kemenkes. (2014). Pusat Data dan Informasi Tumpas Racun Dalam Tubuh Dengan
Kementrian Kesehatan Republik Khasiat Mentimun. Jogjakarta : Flash
Indonesia: Hipertensi. Diambil dari Books
http://www.depkes.go.id/resources/do
wnload/pusdatin/infodatin/infodatin-
215
Jurnal Mutiara Ners Juli 2019, Vol.2 No.2

You might also like