Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 17

Pengaruh Penggunaan Electronics Audit dan Penerapan Internasional Standard.

PENGARUH PENGGUNAAN ELECTRONICS


AUDITDAN PENERAPAN INTERNATIONAL
STANDARD ON AUDITINGTERHADAP
EFEKTIVITAS KERJA AUDITOR DALAM
PROSES AUDIT LAPORAN KEUANGAN

Hendra
lim.hendra@akuntanindonesia.or.id
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STEI)

ABSTRACT

The purpose of this research is to determine how the influence of


electronic audit that used by the auditor to the effectiveness of auditor
performance in the process of financial reporting audit. International
Standard on Auditing is required by regulation to implemented by the
audit firm in the process of financial reporting audit, effectiveness of
audit and process of audit is depend on the willingness of the auditor
to implemented the professional standard that already established by
the professional association of audit (Indonesia Institute of Public
Accountant / IAPI). Those matters are the reasons of this research.
The kind of research is descriptive. This research used primary data
from questionnaires that distributed to 40 auditors in audit firm in
Jakarta that have used electronic audit in the process of financial
statement audit. Data was analyzed using multiple regression analysis
and did hypothesis analysis with partial test and simultaneous by
SPSS version 17.The result of this research showed electronic audit
that already implemented International Standard on
Auditingsignificantly influence the effectiveness of auditor
performance in process of financial reporting audit. The conclusion is
electronic audit help the auditor the process of risk assessment
procedures, how to respond the risk of audit, how to capture the risks
of segregation on duties, and finally implemented of International
Standard on Auditing in the process of financial reporting audit.

Keyword: Electronic Audit, International Standard on Auditing,


Audit Process, Risk Assessment and Risk Based Audit.

Jurnal Akuntansi dan Manajemen, Vol. 14, No. 02, Oktober 2018 45
Hendra

I. PENDAHULUAN

Audit adalah salah satu jasa dari Kantor Akuntan Publik yang dikenal
sebagai jasa asurans, dengan adanya proses audit tingkat keandalan sebuah
laporan keuangan menjadi meningkat. Para pengguna laporan keuangan
menggunakan laporan keuangan untuk membantu mereka dalam pengambilan
keputusan. Opini akuntan publik memberikan keyakinan yang memadai
(reasonable assurances) kepada para pengguna laporan keuangan untuk sebuah
pengambilan keputusan bisnis yang akan dibuat.

Masyarakat mengenal jasa audit dari opini yang diberikan oleh akuntan
publik seperti Wajar Tanpa Pengecualian/WTP (unqualified opinion), Wajar
Dengan Pengecualian/WDP (qualified opinion), Tidak Wajar/TW (adverse
opinion) dan Tidak Memberikan Pendapat/TMP (disclaimer opinion).

Risiko bisnis dan risiko pelaporan adalah risiko yang harus dihadapi oleh
auditor dalam setiap proses kerjanya, untuk itu auditor haruslah dapat melakukan
proses audit yang benar dan tepat agar dapat melakukan penilaian yang baik atas
setiap jenis risiko audit yang dihadapi.

Dengan diadopsinya International Standard on Auditing (ISA) para akuntan


publik haruslah melakukan audit dengan menggunakan pendekatan yang
disyaratkan oleh audit berbasis ISA. Pendekatan tersebut adalah audit berbasis
risiko.

Audit berbasis risiko adalah sebuah proses audit yang menekankan pada
aspek risiko audit. Hal yang membedakan adalah penekanan yang sangat besar
terhadap risiko di setiap tahapan proses audit. Terdapat tiga tahapan proses audit
yaitu penilaian risiko (risk assessment) dan menanggapi risiko (risk response) dan
pelaporan (reporting).

Untuk membantu proses kerja dan menyakinkan para akuntan publik bahwa
proses audit dilakukan sesuai dengan koridor yang telah ditetapkan beberapa
kantor akuntan publik baik empat besar (big four) atau pun kelas kedua (second
tier) menggunakan electronic audit dalam proses audit laporan keuangan.

Electronic audit software yang digunakan telah mengadopsi International


Standard on Auditing sehingga kantor akuntan publik dan para akuntan publik
yang menggunakan electronic audit tersebut cukup memberikan keyakinan akan
setiap proses kerja yang dilakukan oleh para asistennya.

Jurnal Akuntansi dan Manajemen, Vol 14, No. 2 Oktober 2018 46


Pengaruh Penggunaan Electronics Audit dan Penerapan Internasional Standard.

Rumusan Masalah

1. Bagaimana pengaruh penggunaan Electronic Audit terhadap efektivitas


kerja auditor dalam proses audit laporan keuangan ?
2. Bagaimana pengaruh penerapan International Standard on Auditing
terhadap efektivitas kerja auditor dalam proses audit laporan keuangan ?
3. Bagaimana pengaruh penggunaan Electronic Audit dan penerapan
International Standard on Auditing terhadap efektivitas kerja auditor
dalam proses audit laporan keuangan ?

II. INTERNATIONAL STANDARD ON AUDITING

International Standards on Auditing (ISA) merupakan standar audit terbaru


yang telah diadopsi di Indonesia. Adopsi ini dilakukan untuk memenuhi jawaban
atas Statement of Membership Obligation and International Federation of
Accountants. Per 1 Januari 2013, Akuntan Publik wajib melakukan audit atas
laporan keuangan emiten berdasarkan standar yang baru ini. Aplikasi ISA
diwujudkan melalui revisi terhadap Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP).

Berdasarkan International Auditing and Assurance Standards Board


Handbook (IAASB,2017) ISA ditulis dalam rangka audit laporan keuangan oleh
auditor independen. Mereka harus disesuaikan dengan kebutuhan yang dihadapi
ketika diaplikasikan pada audit laporan keuangan historis.

Berikut adalah tabel rinci terkait dengan International Standard on Auditing


yang digunakan para akuntan publik di Indonesia.

Tabel 1

Daftar isi Standar Profesi Akuntan Publik berbasis International Standard


on Auditing (Tuanakotta, 2015)

200 – 299 Tanggung jawab dan prinsip umum / General Principles and
responsibilities.

SA 200 Tujuan Keseluruhan Auditor Independen dan Pelaksanaan Audit


Berdasarkan Standar Audit

SA 210 Persetujuan Atas Ketentuan Perikatan Audit

SA 220 Pengendalian Mutu Untuk Audit Atas Laporan Keuangan

SA 230 Dokumentasi Audit

SA 240 Tanggung Jawab Auditor Terkait Dengan Kecurangan Dalam Suatu


Audit Atas Laporan Keuangan

Jurnal Akuntansi dan Manajemen, Vol. 14, No. 02, Oktober 2018 47
Hendra

SA 250 Pertimbangan Atas Peraturan Perundang-Undangan Dalam Audit


Atas Laporan Keuangan

SA 260 Komunikasi Dengan Pihak Yang Bertanggung Jawab Atas Tata


Kelola

SA 265 Pengomunikasian Defisiensi Dalam Pengendalian Internal Kepada


Pihak Yang Bertanggung Jawab Atas Tata Kelola Dan Manajemen

300 – 499 Penilaian risiko dan menanggapi penilaian risiko / Risk assessment
& Response to assessed risks.

SA 300 Perencanaan Suatu Audit Atas Laporan Keuangan

SA 315 Pengidentifikasian Dan Penilaian Risiko Kesalahan Penyajian


Material Melalui Pemahaman Atas Entitas Dan Lingkungannya

SA 320 Materialitas Dalam Tahap Perencanaan Dan Pelaksanaan Audit

SA 330 Respons Auditor Terhadap Risiko Yang Telah Dinilai

SA 402 Pertimbangan Audit Terkait Dengan Entitas Yang Menggunakan


Suatu Organisasi Jasa

SA 450 Pengevaluasian Atas Kesalahan Penyajian Yang Diidentifikasi


Selama Audit

500 – 599 Bukti audit / Audit evidence.

SA 500 Bukti Audit

SA 501 Bukti Audit – Pertimbangan Spesifik Atas Unsur Pilihan

SA 505 Konfirmasi Eksternal

SA 510 Perikatan Audit Tahun Pertama – Saldo Awal

SA 520 Prosedur Analitis

Tabel 1 (Lanjutan)

Daftar isi Standar Profesi Akuntan Publik berbasis International Standard


on Auditing (Tuanakotta, 2015)

500 – 599 Bukti audit / Audit evidence. (Lanjutan)

SA 530 Sampling Audit

SA 540 Audit Atas Estimasi Akuntansi, Termasuk Estimasi Akuntansi Nilai

Jurnal Akuntansi dan Manajemen, Vol 14, No. 2 Oktober 2018 48


Pengaruh Penggunaan Electronics Audit dan Penerapan Internasional Standard.

Wajar, Dan Pengungkapan Yang Bersangkutan

500 – 599 Bukti audit / Audit evidence (Lanjutan)

SA 550 Pihak Berelasi

SA 560 Peristiwa Kemudian

SA 570 Kelangsungan Usaha

SA 580 Representasi Tertulis

600 – 699 Menggunakan karya/pekerjaan pihak lain / Using the work of


others

SA 600 Pertimbangan Khusus – Audit Atas Laporan Keuangan Grup


(Termasuk Pekerjaan Auditor Komponen)

SA 610 Penggunaan Pekerjaan Auditor Internal

SA 620 Penggunaan Pekerjaan Pakar Auditor

700 – 799 Kesimpulan audit dan pelaporan/ Audit conclusions and reporting

SA 700 Membentuk Opini Dan Pelaporan Atas Laporan Keuangan

SA 705 Modifikasi Terhadap Opini Dalam Laporan Auditor Independen

SA 706 Penekanan Paragraf Materi Dan Paragraf Lain Dalam Laporan


Auditor Independen

SA 710 Informasi Komparatif - Angka Yang Sesuai Dan Laporan Keuangan


Komparatif

SA 720 Tanggung Jawab Auditor Berkaitan Dengan Informasi Lainnya


Dalam Dokumen Yang Berisi Laporan Keuangan Yang Diaudit

800 – 899 Ara khusus / Specialized areas

SA 800 Pertimbangan Khusus – Audit Atas Laporan Keuangan Yang


Disusun Sesuai Dengan Kerangka Bertujuan Khusus

SA 805 Pertimbangan Khusus – Audit Atas Laporan Keuangan Tunggal Dan


Suatu, Akun, Atau Pos Tertentu Dalam Laporan Keuangan

SA 810 Perikatan Untuk Melaporkan Ikhtisar Laporan Keuangan

Menurut (Tuanakotta, 2015) Audit berbasis ISA adalah sinonim dari audit
berbasis risiko. Ciri penting dari audit berbasis ISA ialah bahwa audit ini berbasis
risiko (risk-based audit). Penekanan terhadap risiko terdapat dihampir setiap

Jurnal Akuntansi dan Manajemen, Vol. 14, No. 02, Oktober 2018 49
Hendra

proses auditnya yang ditekankan pada penilaian risiko (risk assessment),


menanggapi risiko (risk response) dan pelaporan (reporting).

ELECTRONIC AUDIT

Electronic audit adalahalat bantu (Tools) yang digunakan oleh akuntan


publik atau kantor akuntan publik (KAP) untuk membantu proses audit sesuai
dengan standar yang telah ditetapkan. Tools ini membantu auditor bekerja sesuai
dengan aturan yang telah ditetapkan dan diatur dalam tools tersebut sehingga
auditor bekerja sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan.

Tidak semua Kantor Akuntan Publik menggunakan electronic audit dalam


proses auditnya khususnya Kantor Akuntan Publik lokal, banyaknya keterbatasan
dalam hal sumber daya manusia, dana dan keterbatasan dalam pemahaman yang
komprehensif atas ISA yang harus dimiliki seorang akuntan publik untuk
membuat sebuah electronic audit adalah alasan-alasan mengapa tidak ada atau
belumnya Kantor Akuntan Publik lokal menerapkan electronic audit.

Berikut adalah audit tools yang digunakan pada Kantor Akuntan Publik
pada kelas empat besar (big four) dan beberapa Kantor Akuntan Publik kelas
kedua (second tier):

Tabel 2

Daftar electronic audit yang digunakan pada perusahan KAP empat besar
(big four) dan kelas kedua (second tier)

No Kantor Akuntan Publik Electronic Audit

Empat besar (Big Four)

1 Osman Bing Satrio & Eny – Deloitte EMS

2 Purwantono Suherman & Surja – EY GAMX

3 Tanudiredja Wibisana Rintis & Rekan – PWC Aura

4 Siddharta Widjaja & Rekan – KPMG eAudit

Kelas kedua (second tier)

1 Gani Sigiro & Handayani – Grant Thornton Voyager

2 Tanubrata & Rekan – BDO APT

Jurnal Akuntansi dan Manajemen, Vol 14, No. 2 Oktober 2018 50


Pengaruh Penggunaan Electronics Audit dan Penerapan Internasional Standard.

PROSES AUDIT DAN KINERJA AUDITOR

Menurut (Tuanakotta, 2015) tujuan auditor dalam mengaudit laporan


keuangan adalah memperoleh asurans yang layak mengenai apakah laporan
keuangan secara menyeluruh bebas dari salah saji yang material, yang disebabkan
oleh kecurangan atau kesalahan, untuk memungkinkan auditor memberikan
pendapat mengenai apakah laporan keuangan dibuat, dalam segala hal material,
sesuai dengan kerangka pelaporan keuangan yang berlaku, dan melaporkan
mengenai laporan keuangan, dan mengkomunikasikan segala sesuatunya seperti
yang diwajibkan International Standard on Auditing, sesuai dengan temuan
auditor.

Berdasarkan (Ikatan Akuntan Indonesia, 2016) yang dimaksud dengan


kerangka pelaporan keuangan yang berlaku adalah Standar Akuntansi
Keuangan.Dimana Indonesia telah melakukan konvergensi Standar Akuntansi
Keuangan sesuai dengan International Financial Reporting Standard (IFRS),
yang saat ini memiliki perbedaan waktu penerapan 2 (dua) tahun dengan IFRS
yang diterapkan di Eropa dan Dunia.

Dalam proses kerja electronic audit sesuai dengan ISA terdapat beberapa
tahap proses kerja audit laporan keuangan diantaranya adalah sebagai berikut:

Preaudit activities/ Aktivitas sebelum audit.

Dalam tahap ini auditor melakukan kegiatan survey penerimaan calon klien
baru atau analisa penerimaan kembali klien yang telah ada. Selain melakukan
prosedur penerimaan calon klien baru atau klien yang telah ada auditor juga
melakukan pernyataan independen terhadap semua klien yang akan diaudit oleh
akuntan publik tersebut yang akhirnya akan menghasilkan surat perikatan dan
proposal audit laporan keuangan yang akan diberikan oleh akuntan publik kepada
kliennya. Semua proses ini mereferensikan pada SA 210 “Persetujuan atas
ketentuan perikatan audit” dan SA 220 “Pengendalian mutu untuk audit atas
laporan keuangan”.

Risk assessment procedures / Prosedur penilaian risiko.

Dalam tahap ini auditor melakukan prosedur penilaian risiko dengan


mendapatkan pemahaman terhadap bisnis klien sehingga dapat lebih mengenal
dan mengetahui risiko bisnis klien yang mungkin akan menjadi bagian risiko audit
yang harus diantisipasi oleh akuntan publik. Pada tahap ini auditor melakukan
beberapa prosedur audit untuk mendapatkan pemahaman yang memadai terhadap
risiko bisnis dan risiko laporan keuangan klien dengan berbagai prosedur seperti
mendapatkan informasi dari pengujian pihak lain, prosedur analitis, diskusi
dengan manajemen, diskusi dengan para pihak yang bertanggung jawab atas tata

Jurnal Akuntansi dan Manajemen, Vol. 14, No. 02, Oktober 2018 51
Hendra

kelola perusahaan (Board of Directors), berdiskusi dengan team audit, melakukan


identifikasi pihak berelasi dan membuat strategi audit yang akan dijalankan dalam
proses audit laporan keuangan.

Berikut adalah tabel proses audit laporan keuangan dengan Standar Audit
terkait:

Tabel 3

Daftar proses kerja audit laporan keuangan dalam tahap penilaian risiko /
risk assessment

Proses audit laporan keuangan Standar Audit (SA) terkait

Information from other examinations / SA 315, SA 240, SA 320, SA


Informasi dari pengujian lainnya 450

Understanding the entity and its environment / SA 315, SA 320 & SA 450
Pemahaman Entitas dan lingkungannya

Preliminary analytical procedures / Prosedur SA 315


Analitis Tahap Awal

Discussion with management and other SA 240, SA 250, SA 315, SA


examination / Diskusi dengan manajemen dan 501, SA 570
pengujian pihak lain

Discussion with TCWG / Diskusi dengan pihak SA 260 & SA 265


yang bertanggung jawab terhadap tata kelola
(BOD)

Discussion among the audit team / Diskusi SA 300, SA315, SA240


dengan team audit

Identifying related parties / Mengidentifikasi SA 300, 315, 240


pihak berelasi

Setting the audit strategy / Membuat strategi SA 550


audit

Respond to risk/ Merespon risiko audit.

Pada tahap aktivitas sebelum audit dan tahap penilaian risiko audit, auditor
hanya melakukan dokumentasi yang diperlukan untuk digunakan sebagai dasar
dalam melakukan respon tindakan yang diperlukan atas risiko yang telah
teridentifikasi dalam kedua tahap proses tersebut.

Jurnal Akuntansi dan Manajemen, Vol 14, No. 2 Oktober 2018 52


Pengaruh Penggunaan Electronics Audit dan Penerapan Internasional Standard.

Dalam tahap ini auditor melakukan kumulasi matters / masalah dan


mengidentifikasi asersi yang terkait dengan matters tersebut serta merancang
prosedur audit yang tepat atas risiko audit tersebut.

Pada tahap inilah fungsi utama pada electronic audit sangat membantu para
auditor untuk memfasilitasi proses respon atas setiap risiko yang telah diperoleh
pada dua tahap sebelumnya.

Reporting / Pelaporan.

Dalam tahap ini auditor melakukan prosedur akhir untuk penyelesaian


proses auditnya diantaranya adalah melakukan kumulasi jurnal penyesuaian audit,
membuat dokumen pendukung pelaporan, membuat laporan keuangan audit,
mengidentifikasi pihak berelasi, mempersiapkan surat pengendalian internal
(internal control letters) dan melakukan komunikasi dengan pihak yang
bertanggung jawab pada tata kelola perusahaan (Board of Directors).

Gambar 1

Kerangka pemikiran

Penggunaan Electronic Audit(X1)

Effektivitas kerja auditor dalam


proses audit laporan keuangan
(Y)
Penerapan International
Standard on Auditing (X2)
Hipotesis

Berikut ini adalah hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini:

H1 : Penggunaan Electronic Audit memiliki pengaruh terhadap


efektivitas kerja auditor dalam proses audit laporan keuangan.

H2 : Penerapan International Standard on Auditing memiliki pengaruh


terhadap efektivitas kerja auditor dalam proses audit laporan
keuangan.

Jurnal Akuntansi dan Manajemen, Vol. 14, No. 02, Oktober 2018 53
Hendra

H3 : Penggunaan Electronic Audit dan Penerapan International


Standard on Auditing memiliki pengaruh terhadap efektivitas kerja
auditor dalam proses audit laporan keuangan.

III. METODE PENELITIAN

Objek penelitian yang akan diteliti adalah penggunaan electronic audit,


penerapan International Standard on Auditing dan efektivitas kerja auditor dalam
proses audit laporan keuangan. Variabel independen adalah penggunaan
electronic audit dan penerapan International Standard on Auditing. Variabel
dependen adalah efektivitas kerja auditor dalam proses audit laporan
keuangan.Jenis penelitian ini termasuk penelitian asosiatip kausalitas dan jenis
data adalah data primer. Dalam penelitian ini populasinya adalah para auditor di
Kantor Akuntan Publik di Jakarta yang telah menerapkan penggunaan electronic
audit dalam proses kerja audit laporan keuangan. Penelitian ini menggunakan data
primer yang berasal dari penyebaran kuesioner pada 40 auditor.Penelitian ini
menggunakan metode analisis regresi linier berganda dan pengujian hipotesis
dengan melakukan uji parsial (t) dan uji simultan (F) mengunakan SPSS 17.

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Analisis regresi berganda digunakan untuk mengetahui pengaruh atau


hubungan secara linier antara dua atau lebih variable independen dengan satu
variabel dependen, yaitu antara pengaruh penggunaan electronic audit (X1) dan
penerapan International Standard on Auditing (X2) terhadap efektivitas kerja
auditor dalam proses audit laporan keuangan (Y). Persamaan regresi linier
berganda dengan 2 variabel independen adalah sebagai berikut:

Y = a + b1X1 + b2X2

Tabel 4

HASIL UJI PERSAMAAN REGRESI LINIER BERGANDA

Sumber: Hasil Output SPSS 17

Nilai yang diperoleh pada hasil output SPSS dikemudian dimasukkan ke


dalam persamaan linier berganda sebagai berikut:

Jurnal Akuntansi dan Manajemen, Vol 14, No. 2 Oktober 2018 54


Pengaruh Penggunaan Electronics Audit dan Penerapan Internasional Standard.

Y = 15,639+ 0,263X1 + 0,562X2

Arti dari persamaan regresi linier berganda ini adalah sebagai berikut:

1. Nilai konstanta (a) adalah 15,639 yang mana dapat diartikan jika
penggunaan electronic audit dan penerapan International Standard on
Auditing nilainya 0, maka pertimbangan efetivitas kerja auditor dalam
proses audit laporan keuangan nilainya adalah 15,639.
2. Nilai koefisien regresi variabel penggunaan electronic audit (b1) bernilai
positif, yaitu 0,263 dimana dapat diartikan bahwa setiap peningkatan
penggunaan electronic audit sebesar 1 satuan, maka akan meningkatkan
efektivitas auditor dalam proses audit laporan keuangan sebesar 0,263
satuan dengan asumsi variable independen lain nilainya tetap.
3. Nilai koefisien regresi variabel penerapan International Standard on
Auditing (b2) bernilai positif, yaitu 0,562 dimana dapat diartikan bahwa
setiap peningkatan penerapan International Standard on Auditing 1 satuan,
maka akan meningkatkan efektivitas auditor dalam proses audit laporan
keuangan sebesar 0,562 satuan dengan asumsi variabel independen lain
nilainya tetap.

Uji Parsial

Menurut (Sugiyono, 2010) uji t digunakan untuk mengetahui apakah secara


parsial variabel independen berpengaruh secara signifikan atau tidak terhadap
variabel dependen. Pengujian menggunakan tingkat signifikansi 0,05dan 2 sisi.
Berikut adalah hasil uji parsial:

Tabel 5

HASIL UJI PARSIAL (t) PENGGUNAAN ELECTRONIC AUDIT

Sumber: Hasil Output SPSS 17

Uji parsial (t) dalam penelitian ini menggunakan SPSS 17. Dari hasil output
di atas dapat diketahui bahwa nilai t hitung penggunaan electronic audit sebesar
2,657 dan nilai signifikansi penggunaan electronic audit sebesar 0,012, maka
dapat disimpulkan bahwa t hitung penggunaan electronic audit2,657 > t 1,684 dan
signifikansi auditor 0,012 <0,05 berarti penggunaan electronic audit secara parsial

Jurnal Akuntansi dan Manajemen, Vol. 14, No. 02, Oktober 2018 55
Hendra

berpengaruh signifikan dan positif terhadap efektivitas kerja auditor dalam proses
audit laporan keuangan. Semakin digunakan electronic audit oleh auditor maka
akan semakin baik efektivitas kerja auditor atas proses audit laporan keuangan.

Dari hasil output di atas dapat diketahui bahwa nilai t hitung penerapan
International Standard on Auditing sebesar 2,220 dan nilai signifikansi penerapan
International Standard on Auditing sebesar 0,033, maka dapat disimpulkan bahwa
t hitung penerapan International Standard on Auditing 2,220 > t 1,684 dan
signifikansi auditor 0,033 < 0,05 berarti penerapan International Standard on
Auditing secara parsial berpengaruh signifikan dan positif terhadap efektivitas
kerja auditor dalam proses audit laporan keuangan. Semakin maksimal penerapan
International Standard on Auditing oleh auditor maka akan semakin baik
efektivitas kerja auditor atas proses audit laporan keuangan.

Uji Simultan

Menurut (Sugiyono, 2010) uji F digunakan untuk menguji signifikansi


pengaruh beberapa variabel independen terhadap variabel dependen. Pengujian
mengunakan tingkat signifikansi 0,05. Berikut adalah hasil uji simultan:

Tabel 6

HASIL UJI SIMULTAN (F)

Sumber: Hasil Output SPSS 17

Uji simultan (F) dalam penelitian ini menggunakan SPSS 17. Dari hasil
output diatas dapat diketahui bahwa nilai F hitung sebesar 10,739 dan signifikansi
sebesar 0,000 maka dapat disimpulkan bahwa F hitung 10,739 > F tabel 3,26 dan
signifikansi 0,000 <0,05 berarti pengguna Electronic Audit dan penerapan
International Standard on Auditing secara simultan berpengaruh signifikan dan
positif terhadap efektevitas kerja auditor dalam proses audit laporan keuangan.

Analisa Koefisiensi Determinasi

Menurut (Sugiyono, 2010) R Square (2) atau kuadrat dari R, yaitu


menunjukkan koefisien determinasi. Angka ini akan diubah ke bentuk persen,
yang artinya persentase sumbangan pengaruh variabel independen terhadap
variable dependen.

Jurnal Akuntansi dan Manajemen, Vol 14, No. 2 Oktober 2018 56


Pengaruh Penggunaan Electronics Audit dan Penerapan Internasional Standard.

Tabel 7

HASIL UJI KOEFISIEN DETERMINASI

Sumber: Hasil Output SPSS 17

Uji koefisien determinasi dalam penelitian ini menggunakan SPSS 17. Dari
hasil output di atas diketahui bahwa nilai R Squaresebesar 0,367 yang berarti
persentase sumbangan pengaruh variabel penggunaan electronic audit dan
penerapan International Standard on Auditing terhadap efektivitas kerja auditor
dalam proses audit laporan keuangan sebesar 36,7%, sedangkan sisanya
dipengaruhi oleh variabel lain.

Analisa Data dan Interpretasi

Berdasarkan hasil uji koefisien determinasi diketahui bahwa variabel


independen penggunaan Electronic Audit dan Penerapan International Standard
on Auditing secara simultan memberikan pengaruh kepada variabel dependen
efektivitas kerja auditor dalam proses audit laporan keuangan sebesar 36,7%,
sedangkan sisanya dipengaruhi oleh variabel lainnya.

Tabel 8.

HASIL PENGUJIAN HIPOTESIS KESELURUHAN

HIPOTESIS PERNYATAAN HASIL

H1 Penggunaan Electronic Audit memiliki Diterima


pengaruh terhadap efektivitas kerja auditor
dalam proses audit laporan keuangan.

H2 Penerapan International Standard on Diterima


Auditing memiliki pengaruh terhadap
efektivitas kerja auditor dalam proses audit
laporan keuangan.

H3 Penggunaan Electronic Audit dan Diterima


penerapan International Standard on
Auditing memiliki pengaruh terhadap
efektivitas kerja auditor dalam proses audit
laporan keuangan.

Jurnal Akuntansi dan Manajemen, Vol. 14, No. 02, Oktober 2018 57
Hendra

Pengaruh penggunaan Electronic Audit terhadap efektivitas kerja


auditor dalam proses audit laporan keuangan

Berdasarkan hasil uji parsial (t), didapatkan hasil t hitung positif variable
penggunaan Electronic Audit lebih besar dari t tabel sebesar 2,657 dengan
signifikansi sebesar 0,012 yang membuktikan bahwa hipotesis awal H1 diterima
karena telah terbukti bahwa variabel penggunaan Electronic Audit memiliki
pengaruh signifikan dan positif terhadap efektivitas kerja auditor dalam proses
audit laporan keuangan. Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan Electronic Audit
sangatlah diperlukan untuk menunjang efektivitas kerja auditor dalam proses audit
laporan keuangan, Electronic Audit membantu para auditor untuk secara konsisten
menjalankan standar audit dalam pendokumentasian prosedur audit yang
dilakukan serta memberikan format arahan yang memadai untuk melakukan
penilaian risiko audit sehingga para auditor dapat melakukan respon yang tepat
atas setiap risiko yang dihadapi selama proses audit laporan keuangan.

Pengaruh penerapan International Standard on Auditing terhadap


efektivitas kerja auditor dalam proses audit laporan keuangan

Berdasarkan hasil uji parsial (t), didapatkan hasil t hitung positif variabel
penerapan International Standard on Auditing lebih besar dari t tabel sebesar
2,220 dengan signifikansi sebesar 0,033 yang membuktikan bahwa hipotesis awal
H2 diterima karena terbukti bahwa variabel penerapan International Standard on
Auditing memilik pengaruh yang signifikan dan positif terhadap efektivitas kerja
auditor dalam proses audit laporan keuangan. Setiap akuntan publik harus
menerapkan Standard Profesional Akuntan Publik berbasis International Standard
on Auditing yang merupakan simbol profesionalisme para akuntan publik
sehingga para pengguna laporan keuangan yang telah diaudit memiliki keyakinan
yang memadai atas laporan audit dan opini akuntan publik bahwa laporan tersebut
telah diperiksa oleh akuntan publik sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan
oleh profesi akuntan publik yaitu Standar Profesi Akuntan Publik berbasis
International Standard on Auditing.

Pengaruh penggunaan Electronic Audit dan penerapan International


Standard on Auditing terhadap efektivitas kerja auditor dalam proses audit
laporan keuangan

Berdasarkan hasil uji simultan (F), didapatkan hasil F hitung positif variabel
penggunaan Electronic Audit dan penerapan International Standard on Auditing
lebih besar dari F tabel sebesar 10,739 dengan signifikansi sebesar 0,000 yang
membuktikan bahwa hipotesis awal H3 diterima karena telah terbukti bahwa
variabel penggunaan Electronic Audit dan Penerapan International Standard on
Auditing secara simultan memiliki pengaruh yang signifikan danpositif terhadap
efektivitas kerja auditor dalam proses audit laporan keuangan. Electronic audit
adalah alat auditor untuk memastikan bahwa penerapan standar dan prosedur yang
telah ditetapkan akan dijalankan selama proses audit yang dijalankan para staff

Jurnal Akuntansi dan Manajemen, Vol 14, No. 2 Oktober 2018 58


Pengaruh Penggunaan Electronics Audit dan Penerapan Internasional Standard.

dan manager di Kantor Akuntan Publik sedangkan International Standard on


Auditing merupakan nyawa setiap proses audit yang dijalankan oleh para staff,
manager dan para quality control sampai dengan partner di Kantor Akuntan
Publik, sehingga audit yang dilakukan oleh KAP memberikan kenyakinan yang
memadai kepada para pengguna laporan keuangan audit.

V. SIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian maka dapat disimpulkan bahwa penggunaan


Electronic Audit memiliki pengaruh yang signifikan dan positif terhadap
efektivitas kerja auditor dalam proses audit laporan keuangan. Hal ini dapat
disimpulkan semakin sering dan patuh para auditor (staff, manager sampai dengan
partner) menggunakan Electronic Audit maka semakin efektif pekerjaan auditor
yang dilakukan dalam proses audit laporan keuangan. Begitu pula dengan
penerapan International Standard on Auditing memiliki pengaruh yang signifikan
dan positif terhadap efektivitas kerja auditor dalam proses audit laporan keuangan.
Berdasarkan hasil penelitian ini dapat dikatakan kinerja auditor akan semakin
efektif dalam proses audit laporan keuangan ketika para auditor patuh dalam
penerapan International Standard on Auditing dalam proses auditnya.

Dengan demikian penggunaan Electronic Audit dan penerapan International


Standard on Auditing secara simultan memiliki pengaruh yang signifikan dan
positif terhadap efektivitas kerja auditor dalam proses audit laporan keuangan.
Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa kinerja auditor dalam
proses audit laporan keuangan akan semakin efektif dengan semakin seringnya
penggunaan Electronic Audit dan penerapan International Standard on Auditing
disetiap proses kerja auditor.

5.1. IMPLIKASI

Dengan hasil penelitian ini kita dapat mengetahui bahwa penggunaan


Electronic Audit sangatlah penting agar para auditor dapat bekerja sesuai dengan
koridor standar profesinya dan dapat mengimplementasikan audit berbasis risiko
(risk based audit) sesuai dengan International Standard on Auditingsehingga
kinerja auditor semakin efektif dalam proses audit laporan keuangan.

5.2. KETERBATASAN

Keterbatasan dalam penelitan ini adalah tidak semua Kantor Akuntan Publik
memiliki Electronic Audit terutama Kantor Akuntan Publik lokal yang tidak
memiliki afiliasi keanggotaan Kantor Akuntan Publik Asing, bahkan hampir
semua Kantor Akuntan Publik yang miliki afiliasi Kantor Akuntan Publik Asing
pun tidak memiliki Electronic Audit (kecuali big four dan second tier) atau
bahkan memiliki tapi belum mengimplementasikannya dengan maksimal. Selain
keterbatasan tersebut diatas, peneliti pun sangat sulit mendapatkan artikel atau
buku terkait dengan penggunaan Electronic Audit.

Jurnal Akuntansi dan Manajemen, Vol. 14, No. 02, Oktober 2018 59
Hendra

DAFTAR PUSTAKA

Institut Akuntan Publik Indonesia (2013).Standar Profesional Akuntan


Publik.Salemba Empat. Jakarta

Ikatan Akuntan Indonesia (2016).Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta

International Auditing and Assurance Standards Board. 2016. Handbook of


International Quality Control, Auditing, Review, Other Assurance, and Related
Services Pronouncements. IAASB

Sugiyono.(2010). MetodePenelitian Kuantitatif Kualitatif & RND.Bandung :


Alfabeta.CV

Tuanakotta.Theodorus.(2015). Audit Kontemporer. Salemba Empat. Jakarta

Jurnal Akuntansi dan Manajemen, Vol 14, No. 2 Oktober 2018 60


Pengaruh Penggunaan Electronics Audit dan Penerapan Internasional Standard.

Jurnal Akuntansi dan Manajemen, Vol. 14, No. 02, Oktober 2018 61

You might also like