Professional Documents
Culture Documents
Analisis Kriteria Desain Jalur Pedestria
Analisis Kriteria Desain Jalur Pedestria
id
https://journal.unwira.ac.id/index.php/ARTEKS
Research paper doi: http://doi.org/10.30822/arteks.v5i1.363
Copyright ©2020 Alfred Wijaya, Sally Octaviana Sari. This is an open access article distributed the Creative Commons
Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License
127
ARTEKS : Jurnal Teknik Arsitektur, Volume 5, Issue 1,April 2020
pISSN 2541-0598; eISSN 2541-1217
Pemerintah harus dengan segera mengambil kota.” ARTEKS : Jurnal Teknik Arsitektur.
tindakan dengan melakukan pembenahan https://doi.org/10.30822/arteks.v4i1.359.
lingkungan, terutama dengan masih sangat Iswanto, Danoe. 2006. “Pengaruh Elemen-elemen
besarnya prosentase kawasan kumuh di wilayah Pelengkap Jalur Pedestrian Terhadap
Padalarang (wilayah kumuh seluas 121,79 hektar, Kenyamanan Pejalan kaki, Studi Kasus
dengan besaran 10 hektar yang menjadi tugas Penggal Jalan Pandanaran Dimulai dari Jalan
pemerintah kabupaten). Sementara itu, daerah Randusari Hingga Kawasan Tugu Muda.”
kumuh masih tersisa 97 hektar. Pembenahan kota Enclosure 5 (1): 21–29.
harus dilakukan melalui pengoptimalan kawasan http://eprints.undip.ac.id/18474/1/4_danoe_ie
yang kompak (compact) dan efektif efisien, lemen_lanskap_pandanaran.pdf.
sehingga laju penyebaran urban dapat O’Hare, Danny. 2004. “Walkable Cities : An
diminimalkan. Upaya pembenahan ini juga harus Urban Stroll in Barcelona, Bangkok and
mempertimbangkan semua aspek termasuk Brisbane Australia.” Urban Ecology: An
peningkatan transportasi umum/publik, International Perspective on the Interaction
peningkatan keterhubungan (linkage) dan Between Humans and Nature. 2004.
konektivitas untuk semua moda travel http://www.urbanecology.org.au/topics/neigh
(pedestrian, sepeda dan transportasi publik), borhoods.html.
peruntukan ruang yang kompatibel dan lain-lain. Sari, Sally Octaviana. 2016. “Persepsi
Penyandang Low Vision Terhadap Ciri
Medan di Ruang Terbuka Publik, Kasus:
Referensi Proses Meruang (Wayfinding) di Kota
Bandung.” Institut Teknologi Bandung.
Bentley, Ian. 1985. Responsive Environment : A Sirvani, Hamid. 1985. The Urban Design
Manual for Designers. Diedit oleh Ian Process. New York: Van Nostrand Reinhold
Bentley. Illustrate. London, England: Company.
Routledge. Trancik, Roger. 1986. Finding Lost Space :
Calthrope, Peter. 1990. The American Metropolis. Theories of Urban Design. Canada: John
New York: Princeton Architectural Press. Wiley & Sons Inc.
Carmona, Matthew. 2002. Public places-urban https://books.google.co.id/books?id=UcdJxon
spaces : the dimensions of urban design. feGMC&printsec=frontcover&dq=Finding+L
Boston, Berlin: MA : Architectural Press. ost+Space&hl=en&sa=X&ved=0ahUKEwj_z
Carr, Stephen. 1992. Public Space. New York: KGFz6HoAhWbe30KHZ0UDb0Q6AEIKDA
Cambridge University Press. A#v=onepage&q=Finding Lost
Fan, Peilei, Guanghua Wan, Lihua Xu, Hogeun Space&f=false.
Park, Yaowen Xie, Yong Liu, Wenze Yue, Wijaya, Alfred, dan Sally Octaviana Sari. 2018.
dan Jiquan Chen. 2018. “Walkability in urban “Penataan Jalur Pedestrian Berbasis Transit
landscapes: a comparative study of four large Oriented Development Pada Revitalisasi
cities in China.” Landscape Ecology. Kawasan Stasiun Kereta Api.” Jurnal
https://doi.org/10.1007/s10980-017-0602-z. TIARSIE.
Gehl, Jan. 2010. Cities for People. 1 ed. https://doi.org/10.32816/tiarsie.v15i2.33.
Washington: Island Press. Wijaya, Cecep. 2018. “Padalarang, Antara
Hendrawan, Christianto, dan Yohanes Basuki Kemewahan dan Kawasan Paling Kumuh di
Dwisusanto. 2017. “Konsep active living Bandung Barat.” Pikiran Rakyat media
dalam perancangan jalur pedestrian, Studi network. 2018. https://www.pikiran-
kasus: Jalan L. L. R. E. Martadinata (Riau), rakyat.com/bandung-raya/pr-
Bandung, Jawa Barat.” ARTEKS : Jurnal 01299966/padalarang-antara-kemewahan-
Teknik Arsitektur 2 (2): 15–32. dan-kawasan-paling-kumuh-di-bandung-
https://doi.org/10.30822/arteks.v2i1.38. barat-428393.
Irfandian, Raden Rangga Ilham, dan Herman Zahnd, Markus. 1999. Perancangan Kota Secara
Wilianto. 2019. “Evaluasi active design pada Terpadu: Teori Perancangan Kota dan
media perjalanan aktif di sekitar ruang publik Penerapannya. Semarang: Kanisius.
134