Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 10

OPEN ACCESS

E-ISSN : 2549-6581
DOI: 10.21776/ub.JOIM.2021.005.02.3

Artikel Hasil Penelitian


Diterima : 4 Januari 2020
Direview : 14 Juni 2021
Dimuat : Agustus – November 2021

Pengaruh Pemberian Air Rebusan Biji Alpukat (Persea


americana Mill) Terhadap Pertumbuhan Jamur Candida
albicans Secara In Vitro

Nayla Nabilla Tahta Avwina Amir1*), Sri Winarsih2, Bambang Rahardjo3


1*)
Program Studi S1 Kebidanan, Fakultas Kedokteran, Universitas Brawijaya,
Email: naylatahta@gmail.com,Tlp : +62895367377502
2
Fakultas Kedokteran, Universitas Brawijaya, Email: wiensri238@gmail.com
3
RSSA Malang, Email: bar_feto@yahoo.com

ABSTRACT

The most common cause of patalogis leucorrhoea is infection, one of which is


Vulvovaginal Candidiasis (VVC) caused by fungus, while 80% -90% is caused by
Candida albicans. Approximately 90% of young women in Indonesia have the potential
to experience vaginal discharge because Indonesia is a tropical climate. Alternative
treatment for antifungal drugs is needed through the exploration of natural material
sources that have the potential as antifungals to deal with this infection safely and
easily. The design used in this study was experimental research by in vitro using the
dilution method of the tube. Treatment concentrations are 45%; 40%; 35%; 30%; 25%;
20%, 15% and 0% with Candida albicans 104 CFU / ml samples from the microbiology
laboratory of the medical faculty Brawijaya University and repeated 3 times. The result
showed that at all concentrations, growth was still obtained in agar media so that it
could be denied that the boiled water of avocado seeds had no effect on the growth of
Candida albicans fungal colonies in vitro because there were still fungal colonies on the
plates.
Keywords: Antifungal, avocado seeds, Candida albicans

ABSTRAK

Penyebab keputihan patalogis paling sering yaitu infeksi, salah satunya


Vulvovaginal Candidiasis (VVC) yang disebabkan oleh jamur, sedangkan 80%-90%
disebabkan oleh Candida albicans. Di Indonesia sekitar 90% remaja putri memiliki
potensi terjadi keputihan karena Indonesia adalah daerah dengan iklim tropis. Obat
alternative pengganti antijamur sangat diperlukan melalui eksplorasi sumber bahan
yang ada di alam yang berpotensi sebagai antijamur untuk menangani infeksi ini
secara aman dan mudah. Desain yang digunakan adalah penelitian eksperimental
dengan cara in vitro menggunakan metode dilusi tabung. Konsentrasi ekstrak air
rebusan biji alpukat yaitu 45%; 40%; 35%; 30%; 25%; 20%, 15% dan 0% dengan
sampel Candida albicans 104 CFU/ml dari laboratorium mikrobiologi fakultas
67
68 Journal of Issues in Midwifery, Vol. 5 No. 2 Bulan Agustus – November 2021, Halaman 67-76

kedokteran Universitas Brawijaya dan dilakukan pengulangan tiga kali. Dari hasil
penelitian didapatkan bahwa pada semua konsentrasi masih didapatkan pertumbuhan
di media agar sehingga dapat disimpulkan bahwa air rebusan biji alpukat tidak
berpengaruh terhadap pertumbuhan koloni jamur Candida albicans secara in vitro
karena masih adanya koloni jamur pada plate.
Kata Kunci: Antijamur, biji alpukat, Candida albicans

*Korespondensi: Nayla Nabilla Tahta Avwina Amir. Surel: naylatahta@gmail.com

PENDAHULUAN yaitu infeksi, salah satunya


Infeksi Saluran Reproduksi Vulvovaginal Candidiasis yang
(ISR) adalah salah satu masalah disebabkan oleh jamur, sedangkan
kesehatan yang sangat serius yang 80%-90% disebabkan oleh Candida
dialami wanita serta sulit untuk albicans1.
dilakukan diagnosis karena Berbagai macam terapi obat
seringkali tidak menimbulkan gejala. saat ini digunakan untuk
Flour albus/keputihan salah satu pengobatan infeksi penyebab jamur
dari infeksi saluran reproduksi candida. Terapi obat dari golongan
wanita1. Flour albus merupakan polien, golongan imidazole salah
penyakit yang hampir setiap wanita satu turunannya adalah
pernah mengalaminya, keputihan Ketokonazol, obat ini merupakan
merupakan permulaan dari kanker pengobatan standar dari kandidiasis
serviks yang merupakan pembunuh vulvovaginalis dan golongan
nomor satu bagi wanita dengan flusitosin. Akan tetapi beberapa
insiden mencapai angka macam obat-obatan yang tersedia
100/100.000 penduduk pertahun1. untuk mengobati penyakit infeksi
Permasalahan ISR di Asia karena jamur candida, memiliki
yang mengalami keputihan mekanisme molekuler yang telah
sebanyak 76%. Di Indonesia sekitar resisten terhadap pertumbuhan
90% dari remaja putri memiliki jamur Candida albicans3. Suatu
potensi terjadi keputihan alternatif obat antijamur sangat
dikarenakan negara ini memiliki diperlukan melalui eksplorasi
iklim tropis, sehingga jamur, bakteri sumber bahan yang ada di alam
dan virus mudah untuk tumbuh2. yang berpotensi sebagai antijamur.
Kasus keputihan atau keputihan di Terdapat banyak penelitian yang
Indonesia semakin meningkat menyebutkan tumbuh-tumbuhan
dibuktikan pada hasil penelitian sebagai antifungi, seperti yang
tertera terdapat 52% wanita terkenal di masyarakat antara lain:
mengalami keputihan tahun 2010, daun sirih 4, kunyit5, Biji alpukat6
kemudian pada tahun 2011 dan masih banyak lainnya.
diketahui 60% wanita mengalami Beberapa penelitian
keputihan, selanjutnya wanita di mengenai biji buah dari avocado
Indonesia pernah mengalami atau alpukat adalah salah satu buah
keputihan mencapai 70% ditahun yang sangat banyak mengandung
2012, sedangkan bulan januari nutrisi dan vitamin didalamnya.
sampai agustus tahun 2013 hampir Tetapi biji alpukat selama ini selalu
55% wanita di indonesia pernah dibuang. Kebanyakan orang
mengalami keputihan1. Penyebab mengolah dan mengkonsumsi
keputihan patalogis paling sering bagian daging buah dan membuang
69 Journal of Issues in Midwifery, Vol. 5 No. 2 Bulan Agustus – November 2021, Halaman 67-76

bijinya7. Namun ternyata Alpukat melalui tahap menentukan kadar


mempunyai segudang manfaat dan hambat minimum (KHM) dengan
kandungan, salah satunya adalah menilai tingkat kekeruhan dalam
mengandung zat aktif saponin8,9, tabung dan tahap menentukan
tanin10 dan flavonoid9. Zat aktif ini kadar bunuh minimum (KBM)
digunakan untuk antioksidan, dengan penggoresan pada SDA
antibakteri dan juga antifungi. (Suboraud Dextrose Agar)11.
Dengan mekanisme zat aktif Sampel ini menggunakan
yang terdapat dalam biji alpukat, sampel jamur.Candida albicans
peneliti tertarik untuk meneliti standar yang didapatkan dari
pengaruh air rebusan biji alpukat Laboratorium Mikrobiologi
yang dapat menghambat Universitas Brawijaya Malang.
pertumbuhan jamur Candida Dilakukan pengulangan perlakuan
albicans secara in vitro. pada jamur Candida albicans
Digunakannya metode rebusan dengan metode dilusi tabung
pada penelitian ini guna mengetahui sebanyak 4 (empat) kali.
manfaat air rebusan dari hasil
merebus biji alpukat yang Alat dan Bahan
diharapkan masyarakat dapat Alat yang dipakai adalah:
mengolah sendiri biji alpukat aluminium foil, bunsen, colony
dengan mudah dirumah tanpa harus counter, erlenmeyer, Ose,
mengekstrak dengan bahan lainnya Inkubator, panci, kapas, kompor
dan dengan biaya yang terjangkau. gas, korek api, tabung steril,
Berdasarkan pemikiran diatas mikroskop, spektrofotometer,
perlu dilakukan penelitian mengenai Mikropipet, mikrotip steril, spidol.
pengaruh air rebusan biji alpukat Bahan yang digunakan
terhadap jamur Candida albicans adalah biji alpukat kering, medium
sebagai anti jamur. SDA, aquadest steril, NaCl 0,9%.

METODE Pembuatan Sediaan Air Rebusan


Tempat penelitian dan Waktu Biji Alpukat
Penelitian Biji alpukat kering (simplisia)
Penelitian dilakukan di dilakukan penimbangan sebesar 50
Laboratorium Mikrobiologi Fakultas gram untuk menghasilkan
Kedokteran Universitas Brawijaya konsentrasi awal sediaan 50%,
dan masa penelitian yaitu bulan kemudian dimasukkan ke wadah
Februari-April 2020. dan diberi aquades steril sebanyak
100 ml dikarenakan biji alpukat yang
Desain penelitian dan Sampel banyak menyerap air, kemudian
Penelitian direbus selama 15 menit. Kemudian
Desain yang digunakan yaitu diangkat dan didinginkan. Air
penelitian eksperimental. Pengujian kemudian disaring dengan kasa
antifungi ini dengan cara in vitro, steril ditampung di dalam beaker
menggunakan metode dilusi tabung glass steril dan ditutup, sehingga
untuk mengetahui pengaruh air diperoleh 20 ml air rebusan biji
rebusan biji alpukat sebagai alpukat dengan konsentrasi awal
antifungi terhadap jamur Candida sediaan 50%.
albicans. Metode tes dilusi tabung
70 Journal of Issues in Midwifery, Vol. 5 No. 2 Bulan Agustus – November 2021, Halaman 67-76

Pembuatan Suspensi Uji Candida Candida albicans. Dari hasil uji


albicans Korelasi didapatkan nilai r=-.993
Kepadatan sel jamur Candida menunjukkan adanya korelasi yang
albicans diukur dahulu dengan alat kuat dengan koefisien korelasi yang
spektrofotometer (OD 0,1 pada mendekati 1 antara konsentrasi dan
λ=530nm). Nilai OD ini setara jumlah koloni jamur. Tanda minus (-
dengan konsentrasi 106 CFU/ml ) menandakan bahwa terdapat
bakteri/ml (Murray et al, 1999). korelasi yang berlawanan atau
Konsentrasi Jamur Candida berbanding terbalik antar variabel
6
albicans 10 CFU/ml tersebut sehingga dapat diartikan semakin
kemudian diencerkan dengan NaCl besar konsentrasi yang digunakan
0,9% sampai menjadi konsentrasi maka semakin sedikit pertumbuhan
104 CFU/ml. koloni.

Uji Aktivitas Antifungi HASIL PENELITIAN


Disediakan 8 tabung reaksi, Penelitian daya hambat air
untuk perlakuan 45%, 40%; 35%; rebusan biji alpukat (Persea
30%; 25%; 20%, 15% dan kontrol americana) terhadap jamur Candida
negatif atau 0%. albicans penyebab kandidiasis
vulvovaginalis didapatkan hasil
Tabel 1 Sediaan konsentrasi air pada tabel berikut.
rebusan biji alpukat (Persea
americana Mill) Tabel 2 Data Jumlah koloni hasil
streaking pengaruh pemberian
No Konsentrasi Volume Volume
Air Rebusan Air Candida rebusan biji alpukat (Persea
Biji Alpukat Rebusan albicans americana Mill) terhadap
4
biji 10 pertumbuhan jamur Candida
alpukat
1 45% 1,8 ml 0,2 ml
albicans secara in vitro
2 40% 1,6 ml 0,4 ml
3 35% 1,4 ml 0,6 ml Konsentrasi
Air Rebusan Nilai KBM
4 30% 1,2 ml 0,8 ml Rerata
(Tumbuh/Tidak
5 25% 1,0 ml 1,0 ml Biji Alpukat koloni  SD
Tumbuh)
6 20% 0,8 ml 1,2 ml
7 15% 0,6 ml 1,4 ml Kontrol Positif 1050759
Tumbuh
8 0% 2,0 ml 0 39417
15% 836881
Tumbuh
Hasil statiska Uji One-Way 24161
20% 724869
Anova didapatkan nilai p=0.000 14420
Tumbuh
bahwa dari data pertumbuhan 25% 669762
Tumbuh
jumlah koloni tersebut mempunyai 8962
30% 594435
perbedaan. Untuk hasil analisis Tumbuh
10234
perbedaan tiap perlakuan 35% 542607
Tumbuh
digunakan uji post hoc tuckey. Hasil 12385
uji didapatkan bahwa tidak terdapat 40% 481449
Tumbuh
15930
perbedaan pada konsentrasi 20% 45% 346253
dengan 25% dan 30% dengan 35% Tumbuh
17474
sehingga menunjukkan konsentrasi Pada penelitian ini selain
mempunyai kemampuan sama suspensi jamur uji yang
terhadap pertumbuhan koloni ditambahkan pada tabung dengan
71 Journal of Issues in Midwifery, Vol. 5 No. 2 Bulan Agustus – November 2021, Halaman 67-76

perlakuan konsentrasi air rebusan PEMBAHASAN


biji alpukat, dilakukan streaking Dilakukan Penelitian ini untuk
(penggoresan) penanaman pada mengetahui pengaruh air rebusan
medium agar untuk mengetahui biji alpukat sebagai antifungi
jumlah koloni. terhadap jamur Candida albicans
Pada semua konsentrasi secara in vitro. Setelah diberi
masih didapatkan pertumbuhan di perlakuan dengan menggunakan
media agar berdasarkan hasil uji metode dilusi tabung, diperoleh
terdapat tiga pengulangan diuji. bahwa untuk mengetahui kekeruhan
Pertumbuhan koloni jamur Candida tidak dapat dilakukan dikarenakan
albicans pada konsentrasi 0%, 15%, sediaan berwarna gelap. Sehingga
20%, 25%, 30% dan 35% tidak dilakukan streaking atau
terjadi perubahan koloni atau tidak penanaman preparat dilusi tabung
terjadi penurunan jumlah koloni pada SDA untuk mengetahui jumlah
(lihat gambar 1). Sedangkan pada koloni. Pada penelitian ini diperoleh
konsentrasi 35%-40% terdapat semua konsentrasi masih terdapat
sedikit penurunan yang ditunjukkan petumbuhan koloni pada SDA
pada kerenggangan koloni yang setelah diinkubasikan selama 18-24
terlihat pada plate (lihat gambar 2). jam pada suhu 37° C.
Maka jumlah pertumbuhan koloni
jamur Candida albicans konsentrasi Pengujian daya hambat yang
biji alpukat 15% sampai 35% telah dilakukan sudah dengan cara
walaupun terdapat penurunan akan aseptis akan tetapi tetap
tetapi koloni masih terlihat sama menunjukkan bahwa air rebusan biji
antar konsentrasi. Sedangkan pada alpukat tidak mampu menghambat
pertumbuhan jamur Candida
isolat dengan konsentrasi 15%-40%
terlihat kecenderungan koloni makin albicans secara signifikan walaupun
menurun. Dengan demikan, air terdapat penurunan terlihat dari
rebusan biji alpukat sangat lemah pertumbuhan koloni jamur Candida
dalam mempengaruhi pertumbuhan albicans yang semakin menurun.
jamur Candida albicans (lihat Penurunan ini dapat disebabkan
gambar 3). oleh beberapa faktor yakni
kandungan zat aktif yang
didalamnya dan pengaruh rebusan
terhadap zat aktif yang ada di dalam
biji alpukat.
72 Journal of Issues in Midwifery, Vol. 5 No. 2 Bulan Agustus – November 2021, Halaman 67-76

Kontrol Positif (0%) Kontrol 15%

Kontrol 20% Kontrol 25%


Kontrol 15%
%

Kontrol 30% Kontrol 35%


Kontrol 15% Kontrol 15%
Gambar 1 Koloni
% Candida albicans dengan konsentrasi
% 0%, 15%,
20%, 25%, 30% dan 35%
73 Journal of Issues in Midwifery, Vol. 5 No. 2 Bulan Agustus – November 2021, Halaman 67-76

Kontrol 40% Kontrol 45%


Kontrol 15% Kontrol 15%
% %
Gambar 2 Koloni Candida albicans dengan konsentrasi 40% dan 45%

Dalam penelitian yang 0,1804 %. Senyawa fenol pada biji


12
dilakukan Rivai, dkk disebutkan alpukat merupakan satu golongan

Gambar 3 Grafik jumlah koloni berdasarkan perlakuan air rebusan


biji alpukat

bahwa menurut skrining fitokimia dengan flavonoid, senyawa memiliki


dari biji alpukat mengandung zat fungsi antifungi yang menghambat
aktif diantaranya: saponin, tannin, pertumbuhan jamur Candida
alkaloid, triterpenoid, dan juga albicans menghambat morfogenetik
flavonoid dengan pelarut eter akan dan menghambat pembentukan
tetapi ketika pengujian dengan biofilm karena pengaturan regulasi
menggunakan bahan pelarut air gen DPP3. Gen DPP3 diketahui
(dengan metode rebusan) dalam air melakukan peran penting dalam
rebusan biji alpukat mengandung sintesis farnesol karena mengkode
senyawa aktif fenol dan tannin. enzim yang mengubah farnesyl
Disebutkan dalam penelitian Rivai, pyrophosphate menjadi farnesol 14.
(2019)13 kadar yang tekandung Senyawa fenol dapat pula berikatan
dalam biji alpukat dengan pelarut air dengan bagian yang menyusun
yang telah direbus diatas penangas membran sel jamur yaitu ergosterol
air yaitu fenol 0,0494% dan tanin sehingga pada membran sel
74 Journal of Issues in Midwifery, Vol. 5 No. 2 Bulan Agustus – November 2021, Halaman 67-76

terbentuk pori. Hal ini menyebabkan Nigeria menghasilkan bahwa


kematian sel jamur kerena aktivitas ekstrak biji alpukat dengan
komponen sel jamur keluar dari sel pelarut etil asetat, kloroform dan
15
. metanol dapat menghambat
pertumbuhan jamur berdasarkan
Senyawa fenol mempunyai zona hambatan pertumbuhan,
sifat larut.dalam air dengan mudah, dibandingkan dengan antibiotik atau
cepat dalam membentuk.kompleks bahkan melampaui antibiotik
dengan protein dan juga reaktif standar yaitu streptomisin, juga
dengan oksidasi pada enzim . Kadar melampaui obat kandidiasis yang
fenol semakin meningkat bila suhu umum dipakai yaitu Ketokonazol 2%
yang digunakan semakin tinggi berdasarkan zona hambat yang
pada ekstraksi maka semakin.lama telah diteliti 20.
masa waktu yang digunakan maka Dalam penelitian pengaruh
akan banyak fenol yang diserap. air rebusan biji alpukat terhadap
Namun fenol (C6H5OH) hanya pertumbuhan Candida albicans
sedikit zat yang larut didalam.air (9 secara In Vitro yang telah dilakukan
g / 100 g air) dikarenakan bobot dari dapat dilihat adanya penurunan
molekul.air sendiri adalah rendah akan tetapi sangat sedikit dan masih
dan turun sedangkan titik.beku terdapat adanya jamur yang tumbuh
molal dari fenol yaitu 7,5 yang dalam plate. Sehingga herbal air
termasuk tinggi16. rebusan biji alpukat tidak efektif
Kegunaan tanin pada biji untuk digunakan sebagai obat
alpukat sebagai antifungi karena zat alternatif kandidiasis vulvovaginalis,
tanin mempunyai sifat lipofilik akan tetapi biji alpukat ini dapat di
menyebabkan tanin mudah bersatu olah untuk dijadikan antifungi
dengan dinding sel sehingga terjadi dengan mengektraksi dengan
kerusakan pada dinding sel. Selain metode lain untuk mengambil
itu, senyawa ini menghambat manfaat dari biji alpukat ini atau
sintesis salah satu komponen dapat dengan menguji dengan
dinding sel jamur yaitu kitin17. Tanin konsentrasi air rebusan >45%
juga bersifat koloid dan memiliki melihat dari konsentrasi tersebut
gugus phenol, dengan ini senyawa terlihat adanya penurunan yang baik
ketika didalam air tanin bersifat dari pada konsentrasi yang lain,
asam lemah dan bersifat koloid. karena pemanfaatan dari biji alpukat
Dalam pelarut organik (aseton, ini masih menjadi potensi yang
etanol, methanol dan lain-lain) tanin sangat menguntungkan dibalik
dengan mudah dapat larut dan pemanfaatan buah itu sendiri.
semua macam senyawa tanin Pada penelitian ini
dapat.larut dalam pelarut air, mengalami beberapa keterbatasan
bertambah besar kelarutannya dan juga kendala, yang pertama
apabila dilarutkan dalam air panas. dari metode yang dipakai
Terurainya senyawa.tanin menjadi seharusnya dapat dilakukan dengan
pyrocatechol, phloroglucinol dan metode uji lain, namun dikarenakan
pyrogallol, bila senyawa air rebusan dari biji alpukat sangat
dipanaskan hingga suhu 98,89°C- keruh sehingga tidak dapat diuji
101,67°C 18. untuk KHM disebabkan sediaan
Berdasarkan Idris (2009)19 tidak homogen dengan jamur uji.
yang telah melakukan penelitian di
75 Journal of Issues in Midwifery, Vol. 5 No. 2 Bulan Agustus – November 2021, Halaman 67-76

Kedua, penelitian ini tidak dapat Kejadian Flour Albus Patologis


maksimal dan tidak dapat Pada Santriwati Pp Al-
menggunakan pengujian yang lain Munawwir , Yogyakarta
karena ada peraturan yang Santriwati Of Pp Al-Munawwir ,
membatasi terkait pandemi Covid- Yogyakarta. J Mkmi.
19 yang sedang terjadi. 2018;14(1):36–43.

KESIMPULAN 3. Bindusari, A., Suyoso S.


Dari hasil penelitian dapat Bindusari A, Suyoso S. Terapi
disimpulkan bahwa air rebusan biji Kandidiasis Vulvovaginalis.
alpukat memiliki daya hambat yang Berkala Ilmu Penyakit Kulit Dan
lemah terhadap pertumbuhan jamur Kelamin Fakultas Kedokteran
Candida albicans secara in vitro Universitas Airlangga.
karena masih ada nya pertumbuhan 2001;Bindusari:147-55.
jamur pada plate. Sehingga 4. Rahmah N, Rahman Ak. Uji
pengaruh air rebusan biji alpukat Fungistatik Ekstrak Daun Sirih
terhadap pertumbuhan jamur (Piper betle L) Terhadap
Candida albicans tidak signifikan. Candida albicans. Bioscientiae.
Hasil menunjukkan adanya 2010;
penurunan pertumbuhan pada
koloni jamur akan tetapi masih 5. Pulungan Ass. Aktivitas
terdapat koloni jamur yang tumbuh. Antijamur Ekstrak Etanol Daun
Kunyit (Curcuma longa Linn.)
SARAN Terhadap Jamur Candida
Setelah adanya hasil albicans. Biolink (Jurnal Biol
penelitian ini, peneliti selanjutnya Lingkungan, Ind Kesehatan).
disarankan dengan menggunakan 2017;
metode ekstraksi lain supaya zat
aktif untuk antifungi dapat diambil 6. Kusumo Pd, Nae Ak. Aktivitas
secara maksimal dan dapat Antijamur Ekstrak Biji Alpukat
dimanfaatkan sebagai bahan (Persea americana Mill.)
alternatif pengganti obat Terhadap Pertumbuhan
dikarenakan potensi dalam Candida albicans. Bunga
pemanfaatan dari biji alpukat ini Rampai Saintifika Fk Uki. 2018;
masih perlu digali lagi. 7. Faza A. Sering Dibuang,
DAFTAR PUSTAKA Ternyata Kulit Biji Alpukat Lebih
Menyehatkan [Internet]. 2017.
1. Darma, M., Sartiah , Y., Andi Ff. Available From:
Hubungan Pengetahuan, Vulva Https://Www.Pikiran-
Hygiene, Stres , Dan Pola Rakyat.Com/Hidup-
Makan Dengan Kejadian Infeksi Gaya/2017/08/23/Sering-
Flour Albus (Keputihan) Pada Dibuang-Ternyata-Kulit-Biji-
Remaja Siswi Sma Negeri 6 Alpukat-Lebih-Menyehatkan-
Kendari 2017. J Ilm Mhs 408006
Kesehat Masy. 2017;2(6):1–9.
8. Febriani T. Uji Daya Antifungi
2. Sa U, Widyasih H, Kebidanan Jus Buah Pare (Momordica
Psd, Vokasi S, Mada Ug. charantia L) Terhadap Daya
Personal Hygiene Habits Dan Hambat Pertumbuhan Candida
76 Journal of Issues in Midwifery, Vol. 5 No. 2 Bulan Agustus – November 2021, Halaman 67-76

albicans Secara In Vitro. J 15. Wahyuni S, Mukarlina, Yanti Ah.


Chem Inf Model. 2018; Aktivitas Antifungi Ekstrak
Metanol Daun Buas-Buas (
9. Anna K Jager Shf. Correlation Premna serratifolia ) Terhadap
Between Plant Secondary Jamur Diplodia sp . Pada Jeruk
Metabolites And Their Siam ( Citrus nobilis Var .
Antifungal Mechanisms–A Microcarpa ). Protobiont. 2014;
Review. Med Aromat Plants.
2014; 16. Rondang Tambun D. Fenol Dari
Lengkuas Merah Influence Of
10. Ismarani. Potensi Senyawa Particle Size , Time And
Tannin Dalam Menunjang Temperature To Extract Phenol.
Produksi Ramah Lingkungan. J Tek Kim Usu, Vol 5, No 4
Agribisnis Dan Pengemb Wil. (Desember 2016) Pengaruh.
2012; 2016;
11. Dzen, S.M., dkk. Bakteriologi 17. Raniyanti Rieska Alfiah, Siti
Medik., Tim Mikrobiologi Khotimah Mt. Efektivitas Ekstrak
Fakultas Kedokteran Universitas Metanol Daun Sembung
Brawijaya, Malang. 2013 Rambat ( Mikania Micrantha
12. Rivai H, Putri Yt, Rusdi R. Kunth ) Terhadap Pertumbuhan
Qualitative And Quantitative Jamur Candida albicans. J
Analysis Of The Chemical Protobiont. 2015;
Content Of Hexane , Acetone , 18. Irianty Rsri, Yenti Sr. Pengaruh
Ethanol And Water Extract From Perbandingan Pelarut Etanol-Air
Avocado Seeds ( Persea Terhadap Kadar Tanin Pada
americana Mill .) Experimental Sokletasi Daun Gambir (
Section / Material And Methods. Uncaria gambir Roxb ) [ Effect
Sch Int J Tradit Of Ethanol-Water Solvent Ratio
Andcomplementary Med. On Levels Of Tannins In Leaves
2019;2(3):25–31. Gambier Socletation ].
13. Marlinda M, Sangi Ms, Wuntu 2014;13(1):1–7.
Ad. Analisis Senyawa Metabolit 19. Idris S, Ndukwe Gi, Gimba Ce.
Sekunder Dan Uji Toksisitas Preliminary Phytochemical
Ekstrak Etanol Biji Buah Alpukat Screening And Antimicrobial
(Persea americana Mill.). J Activity Of Seed Extracts Of
Mipa. 2012; Persea americana ( Avocado
14. Ansari Ma, Anurag A, Fatima Z, Pear ). 2009;2(1):173–6.
Hameed S. Natural Phenolic 20. Siddik Mb, Budiarti Ly, Edyson
Compounds: A Potential E. Perbandingan Efektivitas
Antifungal Agent. In: Microbial Antifungi Antara Ekstrak
Pathogens And Strategies For Metanol Kulit Batang Kasturi
Combating Them: Science, Dengan Ketokonazol 2%
Technology And Education. Terhadap Candida albicans In
2013. Vitro. Berk Kedokt. 2016;

You might also like