Hubungan Pemakaian Alat Ortodontik Cekat Dengan Status Kebersihan Gigi Dan Mulut Siswa SMA Kristen 1 Tomohon

You might also like

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 7

Hubungan Pemakaian Alat Ortodontik Cekat dengan Status

Kebersihan Gigi dan Mulut Siswa SMA Kristen 1 Tomohon

Wulan K. D. Rambitan
Pritartha S. Anindita
Christy N. Mintjelungan

Program Studi Pendidikan Dokter Gigi Fakultas Kedokteran


Universitas Sam Ratulangi Manado
Email: wkdrambitan@gmail.com

Abstract: Fixed orthodontic devices are the most commonly used orthodontic appliances in
the community especially adolescent because they have become an important part of lifestyle.
Albeit, users of fixed orthodontic appliances do not realize that fixed orthodontic appliances
could become a risk factor for poor dental and oral hygiene. This study was aimed to
determine the relationship between the use of fixed orthodontic devices and the dental and oral
hygiene status of students at SMA Kristen 1 Tomohon (senior high school). This was an
analytical observational study with a cross sectional design. Subjects were 43 students who
used fixed orthodontics appliances obtained by using total sampling method. The results
showed that most subjects used fixed orthodontic appliance for less than one year (58.1%).
Moreover, the dental and oral hygiene status of most subjects were in the moderate category.
The Chi-square showed a p-value of 0,060 for the relationship between the use of fixed
orthodontic devices and the dental and oral hygiene status. Conclusion: There was no
significant relationship between the duration of use of fixed orthodontic devices and the dental
and oral hygiene status of students at SMA Kristen 1 Tomohon
Keywords: fixed orthodontic appliances, oral hygiene, adolescents

Abstrak: Alat ortodontik cekat merupakan peralatan ortodontik yang paling sering dipakai
oleh masyarakat khususnya remaja karena sudah menjadi bagian dari gaya hidup. Namun
pemakai alat ortodontik cekat tidak menyadari bahwa alat ortodontik cekat merupakan faktor
risiko terganggunya kebersihan gigi dan mulut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
hubungan pemakaian alat ortodontik cekat dengan status kebersihan gigi dan mulut siswa
SMA Kristen 1 Tomohon. Jenis penelitian ialah observasional analitik dengan desain potong
lintang. Subyek penelitian yaitu 43 siswa yang memakai alat ortodontik cekat yang diperoleh
dengan metode total sampling. Hasil penelitian menunjukkan pemakaian alat ortodontik cekat
terbanyak yaitu di bawah satu tahun (58,1%) dan status kebersihan gigi dan mulut berada
dalam kategori sedang. Hasil uji Chi-square terhadap hubungan antara pemakaian alat
ortodontik cekat dengan status kebersihan gigi dan mulut subyek penelitian mendapatkan nilai
p=0,060. Simpulan: Tidak terdapat hubungan bermakna antara lama pemakaian alat
ortodontik cekat dengan status kebersihan gigi dan mulut siswa SMA Kristen 1 Tomohon.
Kata kunci: alat ortodontik cekat, kebersihan gigi dan mulut, remaja

Kesehatan gigi dan mulut merupakan salah negara berkembang khususnya Indonesia
satu faktor yang penting dalam kehidupan fasilitas dan dokter gigi serta akses ke
manusia. Saat ini kesehatan gigi dan mulut fasilitas kesehatan masih terbatas, bahkan
perlu mendapat perhatian lebih khususnya di kota-kota besar dinilai belum optimal.
di Indonesia.1-4 Menurut Rahardjo,4 di Data RISKESDAS tahun 2013 menye-

23
24 Jurnal e-Gigi (eG), Volume 7 Nomor 1, Januari-Juni 2019

butkan bahwa masalah kesehatan gigi dan di Turki menunjukkan terjadi peningkatan
mulut di Indonesia sebesar 25,9% sedang- bakteri secara bermakna pada 3-6 bulan
kan tahun 2007 sebesar 23,4%. Hasil setelah pemakaian alat ortodontik cekat.
tersebut dapat menjelaskan bahwa terdapat Penelitian ini bertujuan untuk menge-
peningkatan masalah kesehatan gigi dan tahui hubungan pemakaian alat ortodontik
mulut dari tahun ke tahun di Indonesia. cekat dan status kebersihan gigi dan mulut
Masalah kesehatan gigi dan mulut yang siswa-siswi di SMA Kristen 1 Tomohon
sering dialami yaitu karies, penyakit dengan menggunakan Oral Hygiene Index-
periodontal, dan maloklusi.5,6 Simplified (OHI-S).
Maloklusi yaitu penyimpangan gigi
yang dianggap tidak memuaskan secara METODE PENELITIAN
estetika dan fungsional yang jauh dari kata Jenis penelitian ini ialah observasional
ideal.7 Maloklusi dirawat dengan memakai analitik dengan desain potong lintang.
alat ortodontik.8 Alat ortodontik yang Penelitian dilakukan di SMA Kristen 1
paling sering dipakai ialah alat ortodontik Tomohon pada bulan Mei-Juni 2018.
cekat. Terlepas dari tujuan perawatan orto- Populasi penelitian yaitu seluruh
dontik yang awalnya untuk meningkatkan siswa-siswi SMA Kristen 1 Tomohon yang
kesehatan dan fungsi oral, ternyata terdaapt memakai alat ortodontik cekat dan berusia
juga dampak negatif perawatan orto- 14-17 tahun. Pengambilan sampel menggu-
dontik.9,10 nakan total sampling, dan yang memenuhi
Salah satu kelompok masyarakat yang kriteria inklusi berjumlah 64 orang.
tertarik untuk memakai alat ortodontik Dalam penelitian ini digunakan indeks
ialah remaja. Menurut World Health Oral Hygiene Index Simplified (OHI-S)
Organization (WHO), remaja ialah orang menurut Green dan Vermillion yang diper-
muda yang usianya 10-19 tahun.11 Pada oleh dengan menjumlahkan nilai DI-S dan
masa remaja telah terjadi perkembangan CI-S.
psikologis yang mengakibatkan timbulnya Data hasil penelitian diolah dan diana-
kesadaran dan keinginan untuk tampil lisis menggunakan program statistical
terbaik.8,10 package for the social scienses (SPSS) Uji
Pemakaian alat ortodontik cekat dapat Chi-square digunakan untuk mengetahui
menyebabkan impaksi makanan yang ber- hubungan antara pemakaian alat ortodontik
akibat lanjut terjadinya retensi plak.12,13 cekat dengan status kebersihan gigi dan
Penelitian yang dilakukan oleh Al-Anezi mulut.
dan Harradine14 di Amerika menunjukkan
bahwa pemakai alat ortodontik cekat HASIL PENELITIAN
merupakan salah satu faktor risiko terben- Penelitian ini dilakukan di SMA
tuknya plak.14,15 Hasil penelitian yang Kristen 1 Tomohon yang terletak di Jln.
dilakukan oleh Attasi16 di Arab Saudi Kampus Talete II Kelurahan Talete II
menunjukkan bahwa 60% pasien pemakai Kecamatan Tomohon Tengah Kota Tomo-
alat ortodontik cekat memiliki tingkat hon Provinsi Sulawesi Utara.
kebersihan gigi dan mulut yang buruk yang Jumlah subyek dalam penelitian ini
disebabkan oleh masih kurangnya menjaga sebanyak 43 siswa, yang terdiri atas 9
kebersihan gigi dan mulut khususnya pada (20,9%) laki-laki dan 34 (79,1%) perem-
pemakai alat ortodontik cekat. puan. Tabel 1 memperlihatkan distribusi
Lama waktu pemakaian alat ortodontik frekuensi subyek berdasarkan usia dan
cekat juga dapat memengaruhi kebersihan didapatkan bahwa yang terbanyak ialah
gigi dan mulut. Pemakaian alat ortodontik siswa berusia 15 tahun berjumlah 23 orang
cekat biasanya dipakai selama 2 tahun.17 (53,5%) sedangkan yang paling sedikit
Alat ortodontik cekat menyebabkan peru- yaitu yang berusia 14 tahun sebanyak 4
bahan flora normal rongga mulut. Pene- orang (9,3%).
litian yang dilakukan oleh Topaloglu et al18
Rambitan, Anindita, Mintjelungan: Hubungan pemekaian alat ortodontik ... 25

Tabel 1. Distribusi frekuensi subyek penelitian long kategori baik; 27 orang (62,8%) tergo-
berdasarkan usia long kategori sedang; dan 3 orang (7%)
Usia (tahun) n % tergolong kategori buruk.
14 4 9.3
15 23 53.5 Tabel 3. Distribusi frekuensi subyek penelitian
16 11 25.6 berdasarkan status kebersihan gigi dan mulut
17 5 11.6 Status kebersihan n %
Total 43 100 gigi dan mulut
Baik 13 30,2
Tabel 2 menampilkan distribusi Sedang 27 62,8
frekuensi subyek berdasarkan lama pema- Buruk 3 7,0
kaian alat ortodontik cekat. Yang terbanyak Total 43 100
ialah subyek yang memakai alat ortodontik
cekat selama kurun waktu <1 tahun Tabel 4 memperlihatkan hubungan
berjumlah 25 orang (58,1%), sedangkan pemakaian alat ortodontik cekat dengan
yang memakai alat ortodontik selama kurun status kebersihan gigi dan mulut Siswa
waktu 1-2 tahun berjumlah 18 orang SMA Kristen 1 Tomohon. Pemakai alat
(41,9%). ortodontik cekat di bawah 1 tahun memiliki
skor OHI-S tergolong baik (25,6%); sedang
Tabel 2. Distribusi frekuensi subyek penelitian (30,24%); dan buruk (2,4%), sedangkan
berdasarkan lama pemakaian alat ortodontik yang memakai alat ortodontik cekat selama
cekat kurun waktu 1-2 tahun yaitu sebesar 4,6%
Lama pemakaian alat n (%) memiliki skor OHI-S tergolong baik;
ortodontik cekat (tahun) sedang (32,56%); dan buruk (4,6%).
<1 25 58,1 Berdasarkan hasil penelitian, tidak terdapat
1-2 18 41,9 subyek yang memakai alat ortodontik lebih
>2 0 0 dari 2 tahun. Hasil uji Chi-Square memper-
oleh nilai p=0,060 yang menunjukkan tidak
Tabel 3 memperlihatkan distribusi terdapat hubungan bermakna antara pema-
subyek berdasarkan status kebersihan gigi kaian alat ortodontik cekat dengan status
dan mulut dan menunjukkan bahwa dari 43 kebersihan gigi dan mulut siswa SMA
subyek terdapat 13 orang (30,2%) tergo- Kristen 1 Tomohon.

Tabel 4. Hubungan pemakaian alat ortodontik cekat dengan status kebersihan gigi dan mulut siswa
SMA Kristen 1 Tomohon
Oral Hygiene Index Simplified
p
Variabel Baik Sedang Buruk
value
n % n % n % n %
Lama pemakaian <1 11 25,6 13 30,24 1 2,4 25 58,24
alat ortodontik 1-2 2 4,6 14 32,56 2 4,6 18 41,76
(tahun) 0,060
2 0 0 0 0 0 0 0 0
Total 30,2 62,8 7,0 43 100

BAHASAN kan oleh Galaget al19 di Manado yang juga


Hasil penelitian menunjukkan bahwa mendapatkan responden perempuan lebih
subyek perempuan lebih dominan (79,1%) dominan (86,1%). Hasil penelitian lainnya
daripada laki-laki (20,9%). Hasil penelitian yaitu oleh Anggraeni12 di Medan menda-
ini sejalan dengan penelitian yang dilaku- patkan responden perempuan sebesar
26 Jurnal e-Gigi (eG), Volume 7 Nomor 1, Januari-Juni 2019

53,33% sedangkan hasil penelitian Kudir- dontik yaitu 2 tahun tetapi dalam kenyataan
kaite et al20 di Luthiania mendapatkan durasinya lebih lama dari waktu yang
responden perempuan sebesar 64,48%. diperkirakan, khususya pada remaja.28
Berdasarkan hasil penelitian tersebut Subyek penelitian ini sementara menjalani
dapat diasumsikan bahwa subyek perem- perawatan ortodontik cekat dengan lama
puan cenderung lebih memperhatikan pemakaian yang berbeda tiap individu dan
estetik seperti keindahan, kebersihan dan belum lama memakai alat ortodontik cekat.
penampilan diri sehingga mereka lebih Hal ini terbukti dengan paling banyak
memperhatikan kesehatan gigi dan mulut- subyek yang memakai alat ortodontik cekat
nya, sedangkan laki-laki kurang memper- dibawah 1 tahun.
hatikan keindahan, kebersihan dan penam- Hasil pemeriksaan status kebersihan
pilan diri.21,22 gigi dan mulut yang diukur dengan
Usia subyek dalam penelitian ini yaitu menggunakan OHI-S menunjukkan bahwa
remaja dengan usia antara 15-17 tahun. hampir seluruh subyek penelitian memiliki
Hasil penelitian menunjukkan bahwa usia status kebersihan gigi dan mulut sedang
15 tahun mendominasi penggunaaan alat (62,8%). Hasil penelitian ini sejalan dengan
ortodontik cekat yaitu sebesar 53,5%. Hasil penelitian Cantekin29 di Turki yang menda-
penelitian ini sejalan dengan penelitian patkan sebesar 76,47% subyek dengan
yang dilakukan oleh Farzanegan et al22 di status kebersihan gigi dan mulut kategori
Iran yang mendapatkan pemakaian alat sedang. Demikian pula dengan penelitian
ortodontik cekat paling banyak berada di Mararu30 di Manado yang mendapatkan
usia 15-17 tahun. Demikian juga dengan sebesar 53,49% subyek dengan status
penelitian Kavaliauskiene et al23 di kebersihan gigi dan mulut kategori sedang.
Lithuana tahun 2018 menjelaskan bahwa Peneliti berasumsi bahwa kebersihan
pemakai alat ortodontik cekat terbesar gigi dan mulut subyek yang berada dalam
(45,9%) pada usia 14-15 tahun.23 kategori sedang bisa dikatakan cukup
Remaja memiliki keinginan untuk meskipun kurang maksimal. Hal ini didu-
merawat gigi melalui perawatan ortodontik kung oleh penelitian Basuni et al31 di
agar mendapat kepuasan terhadap penam- Kabupaten Banjar yang menunjukkan
pilan gigi. Pada remaja terjadi perubahan bahwa tingkat pendidikan memiliki
psikologis untuk tampil sempurna dan pengaruh terhadap kebersihan gigi dan
meningkatkan rasa percaya diri.24,25 Pada mulut. Penelitian oleh Pintauli dan Hama-
fase remaja ini terutama untuk remaja da32 di Medan menyatakan kemungkinan
pertengahan yang berada dalam masa besar seseorang dengan tingkat pendidikan
mencari jati diri yang mendorong timbul- yang rendah memiliki pengetahuan tentang
nya keinginan untuk mendapatkan yang kebersihan gigi dan mulut kurang.
terbaik khususnya gigi geligi yang sehat.26 Berdasarkan hasil uji Chi-Square
Berdasarkan lama pemakaian alat diperoleh nilai p=0,060 yang menunjukkan
ortodontik cekat untuk pemakaian kurang tidak terdapat hubungan bermakna antara
dari satu tahun didapatkan sebanyak 25 pema-kaian alat ortodontik cekat dengan
subyek (58,1%) sedangkan pemakaian status kebersihan gigi dan mulut siswa
untuk 1-2 tahun sebanyak 18 subyek SMA Kristen 1 Tomohon. Hasil penelitian
(41,9%). Hasil penelitian ini selaras dengan ini sejalan dengan penelitian Dashari et al33
penelitian Stefanni27 di Medan yang di Yogyakarta yang melaporkan bahwa
menunjukkan bahwa lama pemakaian alat tidak terdapat hubungan bermakna antara
ortodontik cekat terbanyak pada pemakaian pem-kaian alat ortodontik cekat dengan
kurang dari satu tahun dengan jumlah status kebersihan gigi dan mulut (p=0,164).
responden 65 orang (51,2%). Hasil penelitian ini menunjukkan tidak
Lamanya pemakaian alat ortodontik terdapat hubungan bermakna antara pema-
cekat bervariasi sesuai tingkat kesulitannya. kaian alat ortodontik cekat dengan status
Perkiraan durasi rerata perawatan alat orto- kebersihan gigi dan mulut subyek pene-
Rambitan, Anindita, Mintjelungan: Hubungan pemekaian alat ortodontik ... 27

litian ini. Peneliti berasumsi hal ini dise- mendapatkan tidak adanya hubungan
babkan karena adanya perbedaan tingkat bermakna antara lama pemakaian alat
pendidikan subyek, karena semakin tinggi ortodontik cekat dan kebersihan gigi-
pendidikan seseorang maka semakin besar mulut. Subyek yang memakai alat orto-
perhatian dirinya mengenai kesehatan. dontik cekat dalam kurun waktu lama tapi
Sebaliknya, pendidikan yang rendah akan dapat menjaga kebersihan gigi dan mulut
memengaruhi kemampuan seseorang dalam dengan baik maka tidak akan berefek
menerima informasi kesehatan dan pema- negatif terhadap kesehatan.
haman tentang kesehatan sehingga akan Pemakai alat ortodontik cekat khusus-
berpengaruh terhadap sikap seseorang nya remaja harus memahami dampak yang
dalam melakukan tindakan kesehatan. ditimbulkan alat ortodontik cekat terhadap
Notoatmodjo34 berpendapat bahwa tingkat kebersihan gigi dan mulut serta harus
pengetahuan akan memengaruhi tingkat berkomitmen dan meningkatkan perhatian
penguasaan responden terhadap derajat terhadap kesehatan dan kebersihan gigi dan
kesehatannya karena dalam pendidikan mulut. Untuk itu diperlukan peran dari
terjadi proses pembelajaran yang selan- dokter gigi dalam memberikan motivasi
jutnya akan memengaruhi perilaku sese- dan instruksi yang benar dari awal hingga
orang dalam melakukan tindakan pemeli- akhir perawatan alat ortodontik cekat.36,38
haraan dan peningkatan kesehatan yang Pemakai alat ortodontik cekat harus
benar.34,35 diberikan arahan mengenai pencegahan
Subyek dalam penelitian ini sering seperti cara menyikat gigi, pemakaian
mendapatkan informasi atau pengetahuan dental floss, penggunaan pasta gigi
tentang pemeliharaan kebersihan gigi dan berflourida dan penggunaan obat kumur,
mulut, baik dari dokter yang merawat,orang juga motivasi dalam rangka meningkatkan
tua, guru, masyarakat sekitar, maupun kebersihan gigi dan mulut.39
media sosial dan media elektronik.34 Hal
tersebut didukung oleh penelitian Suci di SIMPULAN
Banda Aceh yang melaporkan bahwa ting- Berdasarkan hasil penelitian ini dapat
kat pengetahuan mengenai kebersihan gigi disimpulkan bahwa tidak terdapat hubung-
dan mulut pada siswa Sekolah Menengah an bermakna antara pemakaian alat orto-
Atas menunjukkan tingkat per-sentase dontik cekat dengan status kebersihan gigi
tertinggi pada tingkat pengetahuan cukup dan mulut pada siswa dan siswi di SMA
(58,6%).35 Kristen 1 Tomohon.
Pemakaian alat ortodontik cekat memi-
liki desain yang membuat lebih sulit untuk SARAN
menjaga kebersihan pada saat pemakaian Disarankan melakukan studi lanjut
yang mempermudah melekatnya plak lebih mengenai status kebersihan gigi dan mulut
lama dan dapat meningkatkan risiko karies, pada pemakai alat ortodontik cekat dengan
gingivitis, dan kemungkinan terjadi penya- melibatkan pendidikan, pengetahuan, dan
kit periodontal yang membuat pemakai perilaku subyek penelitian terhadap pera-
alat ortodontik cekat lebih susah untuk watan alat ortodontik cekat serta kebersihan
menjaga kebersihan gigi dan mulutnya gigi dan mulut. Juga disarankan melakukan
karena kesulitan membersihkan gigi sosialisasi tentang pentingnya kebersihan
khususnya di sekitar bracket dan sepertiga gigi dan mulut serta pemakaian alat
makhota gigi pada tepi gingiva.13,36 ortodontik cekat dari perguruan tinggi
Menurut Blais et al,37 pemakaian alat orto- khususnya dari kedokteran gigi atau dokter
dontik cekat dapat menjadi faktor risiko gigi spesialis ortodontik.
terjadinya kebersihan gigi dan mulut yang
buruk, yang dapat dihindari dengan peri- DAFTAR PUSTAKA
laku kesehatan yang baik. Hal tersebut 1. World Health Organization. Promoting oral
sejalan dengan hasil penelitian ini yang health in Africa. Republic of Congo.
28 Jurnal e-Gigi (eG), Volume 7 Nomor 1, Januari-Juni 2019

WHO Regional Office for Africa, OMICS International. 2017;7:3.


2016; p. ix. 15. Al-Anezi SA, Harradine NWT. Quantifying
2. Ahuja V. Oral health related quality of life plaque during orthodontic treatment.
among Iowa adolescents [Thesis]. Iowa Angle Orthodontist. 2012;82(4):748-
Research Online, 2013; p. 3. 53.
3. Dewi O. Hubungan maloklusi dengan kualitas 16. Atassi F, Awartani F. Oral hygiene status
hidup pada remaja SMU Kota Medan among orthodontics patients. Journal of
tahun 2007 [Tesis]. Medan: Universitas Contemporary Dental Practice. 2010;
Sumatra Utara; 2008; p. 1-4. 11(1):1.
4. Rahardjo A, Maharani DA. A review of 17. Sariningsih E. Gigi Busuk dan Poket
Indonesia’s dental health-past,present Periodontal sebagai Fokus Infeksi.
and future. Int J Clin Prev Dent. 2014; Jakarta: Gramedia, 2014; p. 277.
10(3):121-6. 18. Topaloglu A, Ertugrul F, Eden F, Ates M,
5. Badan Penelitian dan Pengembangan Kese- Bulut H. Effect of orthodontics
hatan. Riset Kesehatan Dasar. Jakarta: appliances on oral microbiota. J Clin
Departemen Kesehatan Republik Pediatr Den. 2011;35(4);433-6.
Indonesia, 2007; p. 130. 19. Galag CJR, Anindita PS, Waworuntu O.
6. Badan Penelitian dan Pengembangan Kese- Status kebersihan mulut pada pengguna
hatan. Riset Kesehatan Dasar. Jakarta: alat ortodonti cekat berdasarkan Oral
Departemen Kesehatan Republik Hygiene Index Simplified di Sekolah
Indonesia, 2013; p. 110. Menengah Atas Negeri 1 Manado. eG.
7. Cobourne MT, DiBiase AT. Handbook of 2015;3(2):299-300.
Orthodontics. British: Mosby Elsevier, 20. Kudirkaite I, Lopatiene K, Zubiene J,
2010; p. 1. Saldunaite K. Age and gender
8. Alawiyah T. Komplikasi dan resiko yang influence on oral hygiene among
berhubungan dengan perawatan orto- adolescents with fixed orthodontic
donti. Jurnal Ilmiah WIDYA. 2017; appliances. Stomatologija Baltic Dental
4:256. and Maxillofacial Journal. 2016; 18(2):
9. Mantiri SC, Wowor VNS, Anindita PS. 63-4.
Status kebersihan mulut dan status 21. Memon AB, Jabbar A, Sheikh IA, Dahri
karies gigi mahasiswa pengguna alat WM, Malhi P, Rind SH. Plaque score
ortodontik cekat. eG. 2013;1:1. during orthodontic treatment in relation
10. Herwanda, Arifin R, Lindawati. Penge- to age and gender. Journal of the
tahuan remaja usia 15-17 tahun di Pakistan Association. 2015;24(4):100-
SMAN 4 Kota Banda Aceh terhadap 3.
efek samping pemakaian alat 22. Farzanegan F, Heravi F, Tanbakouchi B,
ortodontik cekat. Journal of Syiah Noori E. Changes of oral health related
Kuala Dentistry Society. 2016;1(1):79. quality of life and after fixed
11. World Health Organization. Adolescent orthodontic treatment. Adv Dent &
health. [cited 2018 feb 18]. Available Oral Health. 2016;2(4):1-4.
from: http://www.who.int/topics/ 23. Kavaliauskiene A, Sidlauskas A, Zaborskis
adolescent_health/en/ A. Relationship beetween orthodontic
12. Anggraeni UF. Perbandingan indeks plak treatment need and oral health-related
pengguna pesawat ortodonti cekat pada quality of life among 11-18-years-old
murid SMA Swasta Harapan 1 dan adolescent In Lithuania. Int J Environ
SMA Negeri 1 Medan [Skripsi]. Res Public Health. 2018;15:1-17.
Medan: Fakultas Kedokteran Gigi 24. Fawzan AA. Reasons for seeking orthodontic
Sumatera Utara; 2015. treatment in Qassim Region: A pilot
13. Singh G. Fixed orthodontic appliances. In: study. International Dental Journal of
Singh G, editor. Textbook of Ortho- Student’s Research. 2012;1:58-2.
dontics (2nd ed). New Delhi: Jaypee 25. Anderson LE, Arruda A, Inglehart MR.
Publishers, 2007; p. 4, 240, 449-66. Adolescent patients treatment motiva-
14. Anuwongnukroh N, Dechkunakorn S, tion and satisfaction with orthodontic
Kanpiputana R. Oral hygiene beha- treatment. Angle Orthodontics. 2009;
vior during fixed orthodontic treatment. 79(5):821-7.
Rambitan, Anindita, Mintjelungan: Hubungan pemekaian alat ortodontik ... 29

26. Deswita, Mayastaria T, Rahayuningsiha A. Mulut Sehat Pencegahan dan


Hubungan kesehatan gigi dan mulut Pemeliharaan (revisi). Medan: USU
dengan konsep diri pada remaja di Press, 2012; p. 5-15.
SMPN 7. Jurnal Garuda. 2013;9(2): 33. Dashari Y, Ediati S, Ta’adi. Lama pema-
152-7 kaian alat orthodonti cekat dengan
27. Stefanni. Karakteristik dan motivasi status kebersihan gigi dan mulut pada
pemakaian piranti ortodonti cekat pada pasien yang berkunjung ke klinik gigi.
siswa SMP dan SMA Bodhicitta dan Jurnal Gigi dan Mulut. 2014;(1)2:106-
Husni Thamrin Medan [Skripsi]. 10.
Medan: Universitas Sumatera Utara; 34. Notoatmodjo S. Promosi Kesehatan Teori
2013. dan Aplikasi. Indonesia: Rineka Cipta;
28. Lestari N, Puspitasari Y, Masdar TA. 2005; p. 43,57.
Hubungan lama penggunaan alat 35. Suci RA, Saputri D, Sungkar S. Gambaran
ortodontik cekat terhadap akumulasi tingkat pengetahuan mengenai
plak dan pH saliva mahasiswa FKG- kebersihan mulut pada siswa sekolah
UMI tahun 2017. As-Syifaa Jurnal menengah atas yang menggunakan
Kedokteran Gigi Universitas Muslim perangkat ortodonti (Survei di SMAN 3
Indonesia. 2018;10(1):126-33. Banda Aceh). Journal Caninus
29. Mararu WP, Zuliari K, Mintjelungan CN. Dentistry. 2016;1(4):20-25.
Gambaran status kebersihan gigi dan 36. Bhalajhi SI. Fixed appliances. In: Bhalajhi
mulut pada pengguna alat ortodontik SI, editor. Orthodontics, the Art And
cekat di SMA Negeri 7 Manado. eG. Science (3rd ed). New Delhi: Arya
2017;5(2):159-65 (MEDI) Publishing House, 2004; p.
30. Cantekin K, Celikoglu M, Karadas M, 309-20.
Yildirim H, Erdem A. Effects of 37. Blais KK, Hayes JS, Kozier B, Erb G.
orthodontic treatment with fixed Praktik Keperawatan Professional:
appliances on oral health status: A Konsep dan Perspektif. Jakarta: EGC,
comprehensive study. Journal of Dental 2006; p. 35.
Sciences. 2011;6:235-8. 38. Gill DJ. Orthodontics at Glance. England:
31. Basuni, Cholil, Putri DKT. Gambaran Blackwell, 2008; p. 85, 88.
indeks kebersihan mulut berdasarkan 39. Derby ML, Wals MM. Dental Hygiene
tingkat pendidikan masyarakat di Desa Theory and Practice. St Louis,
Guntung Ujung Kabupaten Banjar. Missourri: Saunders Elisevier, 2010; p.
Dentino. 2014;2(1):18-23. 267-77;401.
32. Pintauli S, Hamada T. Menuju gigi dan

You might also like