Hubungan Pola Asuh Ibu Bekerja Denngan Perkembangan Sosial Anak Usia Prasekolah

You might also like

Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 10

HUBUNGAN POLA ASUH IBU BEKERJA DENGAN

PERKEMBANGAN SOSIAL ANAK USIA PRASEKOLAH DI PAUD


SANTA JULIANA GOLO BILAS

Anastasia Natalia Badar1, Fransiska Yuniati Demang2, Gabriel Fredi Daar3


Fakultas Ilmu Kesehatan dan Pertanian UNIKA Santu Paulus Ruteng
Email:badar.anastasia@gmail.com

Abstract: The main role of a mother is caring for children, but over time, many mothers have entered the world
of work, so that the role of parenting has become increasingly complicated. This will affect the social
development of preschool children, because in this period, children learn to socialize with their environment,
which is learned from their relationship with their mother. The purpose of this study was to determine the
relationship between working mother parenting with social development of preschool children. This research is
a quantitative descriptive correlational study with a cross sectional research design. The sampling technique
used was total sampling with a total of 20 working mothers and 20 preschool children who attended early
childhood education at PAUD St. Juliana Golo Bilas. The data analysis used was univariate and bivariate
analysis using the Exact Fisher Test. The results showed p value 0.001 <0.05, which means that there is a
significant relationship between the parenting style of working mothers with the social development of
preschool children at PAUD St. Juliana Golo Bilas. It is hoped that parents, especially working mothers, can
apply appropriate parenting so that children can experience appropriate social development.
Keywords: working mothers, parenting, social development, preschool age.

Abstrak: Peran utama seorang ibu adalah mengasuh anak, tetapi seiring dengan perkembangan zaman banyak
ibu yang terjun ke dunia kerja, sehingga peran pengasuhanpun menjadi semakin rumit. Hal ini akan
mempengaruhi perkembangan sosial anak usia prasekolah, karena dalam periode ini, anak belajar untuk
bersosialisasi dengan lingkungannya, yang dipelajari dari relasinya dengan sang ibu. Tujuan penelitian ini adalah
untuk mengetahui hubungan pola asuh ibu bekerja dengan perkembangan sosial anak usia prasekolah. Penelitian
ini merupakan penelitian kuantitatif deskriptif korelasional dengan rancangan penelitian cross sectional. Teknik
sampling yang digunakan adalah total sampling dengan jumlah 20 orang ibu bekerja dan 20 anak usia prasekolah
yang mengikuti pendidikan anak usia dini di PAUD St. Juliana Golo Bilas. Analisis data yang digunakan adalah
analisis univariat dan bivariat menggunakan uji Exact Fisher Test. Hasil penelitian menunjukan p value
0,001<0,05 berarti ada hubungan yang signifikan antara pola asuh ibu bekerja dengan perkembangan sosial anak
usia prasekolah di PAUD St.Juliana Golo Bilas. Diharapkan agar orang tua khususnya ibu yang bekerja dapat
menerapkan pola asuh yang sesuai agar anak dapat mengalami perkembangan sosial yang sesuai.
Kata Kunci: ibu bekerja, pola asuh, perkembangan sosial, usia prasekolah.
2 | Jurnal Wawasan Kesehatan: volume:…., Nomor…, tahun

PENDAHULUAN anak untuk melakukan aktivitas


Anak usia prasekolah adalah anak yang motorik,sedangkan socialization (S)
berusia sekitar 3-6 tahun. Periode ini disebut merupakan kemampuan anak dalam
the wonder years dimana anak mengalami berinteraksi dengan teman sebayanya, terlibat
perkembangan yang pesat. Tugas dalam permainan dan berkompetisi dengan
perkembangan anak pada tahap ini lebih tujuan memperoleh kepuasan diri dalam
ditekankan pada perkembangan sosialnya hubungan sosial tersebut [ CITATION Put12 \l
dalam rangka mempersiapkan diri memasuki 1057 ].
dunia sekolah [ CITATION Sup04 \l 1057 ]. Perkembangan sosial anak sangat
Perkembangan sosial merupakan dipengaruhi oleh faktor pola asuh orang tua.
pencapaian kematangan dalam hubungan Pola asuh adalah cara orang tua dan anak
sosial dan sebagai proses belajar untuk berinteraksi, yang meliputi pemenuhan
menyesuaikan diri terhadap norma kelompok, kebutuhan fisik seperti makan, minum dan
moral dan tradisi. Untuk mencapai kebutuhan non fisik seperti perhatian, empati,
kematangan sosial anak harus belajar tentang kasih sayang dan lain-lain [ CITATION Wib12 \l
cara-cara menyesuaikan diri dengan orang lain 1057 ].
[ CITATION Yus111 \l 1057 ]. Terdapat tiga bentuk pola asuh yang
Perkembangan sosial anak usia yang bisa mempengaruhi perkembangan
prasekolah berhubungan dengan kemampuan sosial anak yaitu pola asuh demokratif, pola
mandiri, bersosialisasi, dan berinteraksi asuh otoriter, permisif. Pola asuh demokratis
dengan lingkungannya. Indikator mengedepankan ekspresi penuh cinta dan
perkembangan sosial tersebut meliputi tanggap kepada anak, dimana anak diberi
delapan kategori yaitu self help general kebebasan tetapi dalam batasan-batasan
(SHG), self help eating (SHE), self help tertentu [ CITATION Key13 \l 1057 ] . Dalam pola
dressing (SHD), self help direction (SD), asuh otoriter orang tua bertindak bahwa
Occupation (O), communication (C), sesuatu yang menjadi aturannya harus dipatuhi
locomotion (L), dan socialization (S) dan dijalani oleh anak [ CITATION Mur16 \l 1057
[ CITATION Soe13 \l 1057 ]. ]. Sedangkan pola asuh permisif adalah pola
Adapun self help general (SHG) asuh yang bersifat children centered
merupakan kemampuan dan kemauan anak maksudnya adalah bahwa segala aturan dan
untuk melakukan sesuatu sendiri, sehingga ketetapan keluarga berada di tangan anak,
anak dapat menolong dirinya sendiri dalam dimana orang tua jarang bahkan tidak
melakukan aktivitasnya. Self help eating mengontrol perbuatan anak [ CITATION Win16 \l
(SHE) adalah kemampuan anak untuk 1057 ].
menolong diri sendiri dalam hal makan, Dalam hubungan dengan
dengan kata lain anak mampu makan sendiri. perkembangan sosial anak usia prasekolah,
Self help dressing (SHD) merupakan seorang ibu lebih cenderung melakukan peran
kemampuan anak untuk berpakaian sendiri. manajerial seperti pengaturan mengenai
Self help direction (SD) adalah kemampuan kesempatan anak untuk melakukan kontak
anak untuk mengarahkan, memimpin dirinya sosial dengan teman sebaya ataupun orang
sendiri dan bertanggungjawab terhadap dirinya dewasa[ CITATION Ism19 \l 1057 ].
sendiri. Occupation (O) adalah kemampuan Namun, sejalan dengan perkembangan
anak untuk melakukan pekerjaan bagi dirinya zaman, banyak ibu yang terjun ke dalam dunia
sendiri dalam rangka mencapai tujuan yang kerja. Hal ini tampak pada data statistik yang
diinginkannya. Communication (C)merupakan ada bahwa pada tahun 2019 perempuan
kemampuan anak dalam berkomunikasi untuk Indonesia yang bekerja sebanyak 40,23%, di
mengekspresikan sesuatu yang sedang Nusa Tenggara Timur sebanyak 44,96%
dirasakannya dan juga untuk berinteraksi perempuan yang bekerja [ CITATION Sub19 \l
dengan orang lain, seperti tertawa, dan 1057 ], sedangkan di Manggarai pada tahun
bercerita.Locomotion (L) adalah kemampuan
Hubungan Pola Asuh Ibu Bekerja Dengan Perkembangan Anak Usia Prasekolah Di PAUD Santa
Juliana Golo Bilas | 3
2017 sebanyak 42,09% perempuan yang sosial seperti anak tumbuh menjadi penakut,
bekerja [ CITATION Bad17 \l 1057 ]. pendiam, pemalu, atau biasanya anak lebih
Status pekerjaan ibu akan suka bergaul dengan remaja yang berperilaku
mempengaruhi cara ibu mengasuh anak atau yang kurang baik seperti berperilaku kasar
dengan kata lain mempengaruhi pola asuh yang akan memberi dampak buruk terhadap
yang diterapkan ibu. Spenser berpendapat masa depan anak berupa resiko kenakalan
bahwa ibu yang bekerja cenderung memiliki remaja [ CITATION Sul16 \l 1057 ].
cara pengasuhan yang lebih buruk daripada Dari hasil penelitian yang dilakukan
ibu yang tidak bekerja [ CITATION Ism19 \l oleh Wina,dkk (2016) diketahui bahwa
1057 ]. Tuntutan pekerjaan yang tinggi dan sebagian besar responden (82,5%)
menyita waktu seringkali menjadi penghambat mendapatkan pola asuh orang tua dalam
pemenuhan kebutuhan untuk kebersamaan kategori demokratis, dan sebagian besar
dalam keluarga, merawat dan mengasuh anak, responden (87,5%) mempunyai perkembangan
sehingga interaksi antara ibu dan anak menjadi sosial dalam kategori baik. Dari hasil
sangat terbatas, jika dibandingkan dengan ibu penelitian ini dilihat ada hubungan signifikan
yang tidak bekerja, yang setiap hari berada antara pola asuh orang tua dan perkembangan
bersama anaknya. Keadaan ini dikhawatirkan sosial anak usia prasekolah di TK Muslimat
akan berpengaruh pada pertumbuhan dan Ar – Rohma Gading Kembar Kecamatan
perkembangan anak [ CITATION Sup04 \l 1057 ]. Jabung Kabupaten Malang [ CITATION Win16 \l
Menurut penelitian yang dilakukan 1057 ].
oleh Tong, dkk mengemukakan bahwa PAUD St. Juliana adalah salah satu
berkurangnya interaksi antara ibu yang bekerja PAUD yang mengalami masalah dengan
dan anak khususnya dalam hal bermain perkembangan sosial, karena masih banyak
bersama dapat mempengaruhi keterampilan anak yang menangis ketika ditinggal orang
sosial anak, karena melalui permainan anak tuanya, anak juga mengalami masalah dalam
belajar tentang interaksi yang terstruktur dan hal kemandirian dimana banyak anak yang
harmonis yang kemudian akan mempengaruhi masih memerlukan bantuan saat ke toilet.
perilaku dan kemandirian anak [ CITATION Berdasarkan fenomena diatas, penulis
Ton09 \l 1057 ]. tertarik untuk melakukan penelitian tentang
Sedangkan menurut penelitian yang “Hubungan pola asuh ibu bekerja dengan
dilakukan oleh Muntiani dan Supartini, ibu perkembangan sosial anak usia prasekolah di
yang bekerja cenderung mengalami kelelahan PAUD St.Juliana Golo Bilas”.
fisik setelah bekerja karena itu, kurang Adapun tujuan penelitian ini adalah
mendengarkan keluhan-keluhan anak, untuk mengetahui gambaran pola asuh yang
akibatnya anak sering merasa tidak diterapkan oleh ibu bekerja pada anak usia
diperhatikan dan mencari perhatian di luar. prasekolah, gambaran tingkat perkembangan
Anak juga tidak merasa dekat dengan ibunya sosial anak usia prasekolah dan untuk
[ CITATION Mun13 \l 1057 ] . Nursalam dalam mengetahui hubungan pola asuh ibu bekerja
penelitian yang dilakukan oleh Sulistyowati dengan perkembangan sosial anak usia
dan Kisdiarti, menjelaskan bahwa semakin prasekolah di PAUD St.Juliana Golo Bilas.
sibuk seseorang bekerja, semakin besar
kemungkinan untuk mengabaikan informasi- METODE
informasi di luar pekerjaanya, sehingga tingkat Penelitian ini merupakan penelitian
pengetahuannya menurun. Hal ini bisa terjadi kuantitatif deskriptif korelasional dengan
pada ibu yang bekerja, karena minimnya rancangan penelitian cross sectional. Teknik
pengetahuan akan perkembangan sosial anak, sampling yang digunakan dalam penelitian ini
ibu cenderung tidak memantau dan tidak adalah total sampling, dimana seluruh
mengarahkan anak pada perkembangan sosial populasi diambil sebagai sampel, sehingga
yang sesuai, kondisi ini berpengaruh secara jumlah sampel dalam penelitian ini berjumlah
langsung berupa keterlambatan perkembangan 20 ibu dan 20 anak.
4 | Jurnal Wawasan Kesehatan: volume:…., Nomor…, tahun

Teknik pengumpulan data sedikit adalah usia 46 – 55 tahun berjumlah 1


menggunakan data primer dan sekunder. Data orang (5%). Menurut Departemen Kesehatan
primer diperoleh dari responden menggunakan RI, usia 26-35 tahun masuk dalam kategori
Parenting Styles and Dimensions dewasa awal [ CITATION Ami17 \l 1057 ].
Questionnaire (PSDQ) untuk mengukur pola Usia merupakan salah satu faktor yang
asuh ibu bekerja, dan untuk mengukur mempengaruhi pola asuh yang diterapkan
perkembangan sosial anak usia prasekolah oleh ibu bekerja. Jika ibu berusia terlalu muda
peneliti menggunakan lembar observasi ataupun terlalu tua, akan mempengaruhinya
VSMS (Vineland Social Maturity Scale). dalam menjalankan peran-peran pengasuhan,
Sedangkan data sekunder diperoleh dari hasil karena sangat dibutuhkan kekuatan fisik dan
pengambilan data awal di PAUD St.Juliana psikososial [ CITATION Alt14 \l 1057 ] . Dengan
Golo Bilas, dan dari jurnal serta buku-buku bertambahnya usia ibu, tenaga yang diberikan
sebagai referensi. untuk mengurus anak tidak seoptimal pada
Instrumen yang digunakan dalam usia muda sehingga ibu tidak selalu berada di
penelitian ini merupakan instrumen baku, dekat anak untuk melatih dan
tetapi penulis tetap melakukan uji validitas dan mengembangkan kemandirian anak,
realibilatas. Kuesioner PSDQ untuk mengukur sedangkan ibu yang memiliki usia terlalu
pola asuh ibu bekerja dinyatakan valid dengan muda akan lebih mendahulukan
dengan nilai r hitung berkisar antara 503 sampai kepentingannya sendiri, sehingga ibu sering
dengan 720, sedangkan nilai alpha cronbach meninggalkan anaknya dan biasanya ibu
sebesar 0,920. mengganti waktu yang terbuang dengan cara
Analisa data yang digunakan memperbolehkan apapun yang dikehendaki
menggunakan program statistik SPSS 22.0 for oleh anak [ CITATION Azi19 \l 1057 ].
window dengan uji ststistik Exact Fisher Test.
Karakteristik Responden Berdasarkan
HASIL DAN PEMBAHASAN Pendidikan Ibu
Penelitian ini dilakukan di PAUD
St.Juliana Golo Bilas pada tanggal 21-28 Tabel 2.Distribusi Frekuensi Karakteristik
Februari 2021. Responden dari penelitian ini Berdasarkan Pendidikan Ibu
No Pendidikan Ibu N %
adalah ibu bekerja yang memiliki anak usia
1 SD 4 20
prasekolah yang bersekolah di PAUD
2 SMA 7 35
St.Juliana Golo Bilas sebanyak 20 orang dan 3 D3 2 10
anak usia prasekolah yang bersekolah di 4 S1 7 35
PAUD St.Juliana Golo Bilas sebanyak 20 Total 20 100
orang. Sumber : data primer tahun 2021
Dari tabel 2, diketahui jumlah
Karakteristik Responden Berdasarkan Usia responden terbanyak adalah ibu berpendidikan
Ibu SMA sebanyak 7 orang (35%) dan S1
sebanyak 7 orang (35%), sedangkan yang
Tabel 1.Distribusi Frekuensi Karakteristik paling sedikit adalah responden yang
Berdasarkan Usia Ibu berpendidikan D3 yaitu berjumlah 2 orang
No Usia ibu N % (10%).
1 17 – 25 tahun 6 30 Pendidikan orang tua akan
2 26 – 35 tahun 10 50 mempengaruhi kesiapan orang tua dalam
3 36 – 45 tahun 3 15
menjalankan pengasuhan tehadap anaknya
4 46 – 55 tahun 1 5
(Altridonatho & Agency, 2014). Pendidikan
Total 20 100
Sumber : data primer tahun 2021 ibu akan memberikan dampak bagi pola pikir
Dari tabel 1, dapat dilihat bahwa, dan cara pandang ibu dalam mengasuh dan
responden terbanyak berusia antara 26 – 35 mendidik anak. Semakin tinggi pendidikan ibu
tahun yaitu 10 orang (50%) dan yang paling
Hubungan Pola Asuh Ibu Bekerja Dengan Perkembangan Anak Usia Prasekolah Di PAUD Santa
Juliana Golo Bilas | 5
maka semakin baik juga pengasuhan yang Dalam penelitian ini, responden
diterapkan [ CITATION Win16 \l 1057 ]. terbanyak adalah yang bekerja selama 4 – 6
jam per hari sejumlah 12 orang ( 60%),
Karakteristik Responden Berdasarkan sedangkan yang paling sedikit adalah ibu yang
Pekerjaan Ibu bekerja selama 1 – 3 jam per hari sejumlah 1
orang (5%).
Tabel 3.Distribusi Frekuensi Karakteristik Apabila waktu kerja lebih dari 7 jam
Berdasarkan Pekerjaan Ibu keadaan ini akan mengurangi waktu
No Pekerjaan Ibu N % kebersamaan antara ibu dan anak, keadaan ini
1 Karyawati 8 40 akan menyebabkan ibu tidak dapat mengasuh
2 Wiraswasta 7 35 anaknya dengan baik[ CITATION Fil08 \l 1057 ].
3 Guru 5 25
Ibu yang bekerja purna waktu sebelum anak
Total 20 100
berusia tiga bulan akan mengakibatkan
Sumber : data primer tahun 2021
timbulnya gangguan kecemasan pada anak.
Dari hasil penelitian ini diketahui
Semakin lama waktu ibu bekerja akan semakin
bahwa jumlah responden terbanyak adalah
kurang perkembangan anak karena anak
yang bekerja sebagai karyawati dengan jumlah
kurang distimulasi perkembanganannya
8 orang (40%), dan yang paling sedikit
[ CITATION Azi19 \l 1057 ].
responden yang bekerja sebagai guru yaitu
berjumlah 5 orang (25%).
Karakteristik Responden Berdasarkan
Status pekerjaan ibu digunakan untuk
Jenis Kelamin Anak
mengetahui penggunaan waktu untuk
mengasuh anak [ CITATION Fil08 \l 1057 ].
Tabel 5.Distribusi Frekuensi Karakteristik
Pekerjaan akan mempengaruhi pengetahuan
Berdasarkan Jenis kelamin Anak
ibu dalam mengasuh anak. Pegawai
No Pekerjaan Ibu N %
pemerintahan seperti guru akan selalu dituntut 1 Laki-laki 12 60
untuk selalu memperbaharui informasi, 2 Perempuan 8 40
sehingga akan menambah pengetahuan ibu, Total 20 100
hal ini berbeda dengan para pekerja swasta Sumber : data primer tahun 2021
(wiraswasta dan karyawati) yang terfokus Dari tabel 5, diketahui bahwa sebagian
pada satu pekerjaan sehingga untuk besar responden anak dalam penelitian
memperoleh informasi sangat sedikit. berjenis kelamin laki-laki dengan jumlah
Terkadang pekerja serta kesibukannya dapat sebanyak 12 orang (60%), sedangkan
menjadikan seorang individu kurang responden dengan jenis kelamin perempuan
memperhatikan sesuatu sekitar mereka sebanyak 8 orang (40%).
[ CITATION Sul16 \l 1057 ]. Anak laki-laki dan perempuan tumbuh
dalam dunia sosial yang berbeda. Anak laki-
Karakteristik Responden Berdasarkan laki cenderung bermain dalam kelompok besar
Jumlah Jam Kerja Per Hari yang terstruktur secara hirarkis yang memiliki
seorang pemimpin untuk mengatur apa yang
Tabel 4.Distribusi Frekuensi Karakteristik harus dilakukan dan bagaimana cara
Berdasarkan Jumlah Jam Kerja Ibu Per melakukannya, sedangkan anak perempuan
Hari biasanya bermain dalam kelompok yang lebih
Jumlah Jam kerja Ibu kecil atau kelompok sebaya anak perempuan
No N %
Per Hari
yang lebih dekat [ CITATION Sof16 \l 1057 ].
1 1 – 3 jam 1 5
2 4 – 6 jam 7 35
3 7 – 9 jam 12 60 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
Total 20 100 Anak
Sumber : data primer tahun 2021
6 | Jurnal Wawasan Kesehatan: volume:…., Nomor…, tahun

Tabel 6.Distribusi Frekuensi Karakteristik bahkan memberikan hukuman fisik terhadap


Berdasarkan Usia Anak anak ketika tidak mengikuti keinginan ibu.
Dari penelitian terdahulu yang
No Usia Anak N % dilakukan oleh Utami, dkk (2019) didapatkan
1 3,0 – 4,6 tahun 7 35 hasil bahwa hampir setengah dari jumlah
2 4,7 – 5,6 tahun 7 35 responden ibu bekerja, menerapkan pola asuh
3 5,7 – 6,6 tahun 6 30
otoriter dengan jumlah 40%, hal ini
Total 20 100
dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti
Sumber : data primer tahun 2021
pengalaman sebelumnya dalam pengasuhan
Berdasarkan tabel 6, dapat dilihat
anak, pendidikan ibu dan kualitas interaksi ibu
bahwa yang terbanyak adalah responden yang
dan anak [ CITATION Uta19 \l 1057 ].
berusia antara 3,0 – 4,6 tahun dan 4,7 – 5,6
Sedangkan pada penelitian yang
tahun sebanyak masing-masing 7 orang (35%),
dilakukan oleh Shaomi (2017), didapatkan
sedangkan yang paling sedikit adalah
hasil yaitu 43,5% ibu bekerja menerapkan pola
responden yang berusia antara 5,7 – 6,6 tahun
asuh otoriter. Penerapan pola asuh otoriter ini,
sebanyak 6 orang (30%).
disebabkan oleh keterbatasan waktu yang
Anak usia prasekolah seringkali
dimiliki ibu dan juga kondisi fisik ibu yang
mengalami masalah perilaku karena anak
sudah terkuras selama bekerja sehingga ibu
sedang dalam proses pengembangan
lebih cenderung mengancam dan memaksa
kepribadian. Perkembangan sosial pada anak
anak [ CITATION Sha17 \l 1057 ].
diawali dengan bermain secara paralel, dimana
Hasil penelitian di atas tidak sejalan
anak terlihat seolah-olah bermain dengan
dengan penelitian yang dilakukan oleh Irawan,
temannya padahal ternyata asyik bermain
dkk. (2019), yang menyatakan bahwa ibu
dengan permainannya sendiri [ CITATION
bekerja cenderung menerapkan pola asuh
Sof16 \l 1057 ].
demokratis.
Dengan mengacu pada hasil penelitian
Hasil Uji Univariat Variabel Pola Asuh Ibu
diatas dapat dikatakan bahwa mayoritas ibu
Bekerja
bekerja menerapkan pola asuh otoriter
Tabel 7. Hasil Analisis Univariat Variabel disebabkan oleh budaya setempat. Hal ini
Pola Asuh Ibu Bekerja didukung oleh pendapat Domino yang
No Pola Asuh Ibu Bekerja N % mengatakan bahwa gaya pengasuhan yang
1 Demokratis 9 45 diterapkan oleh orang tua berhubungan dengan
2 Otoriter 10 50 konteks budaya. Orang tua di Manggarai
3 Permisif 1 5 cenderung mendisiplinkan anak dengan cara
Total 20 100
memberi hukuman kepada anak. Bentuk
Sumber : data primer tahun 2021 kekerasan yang biasa dilakukan oleh orang tua
Berdasarkan hasil uji univariat variabel di Manggarai berupa kekerasan fisik, psikis
pola asuh ibu bekerja dapat diketahui bahwa dan kekerasan verbal [ CITATION Dom19 \l
yang terbanyak adalah ibu bekerja yang
1057 ]. Anak dalam tradisi Manggarai
menerapkan pola otoriter, yaitu sebanyak 10
diposisikan sebagai objek orang dewasa bukan
responden (50%), sedang yang paling sedikit
sebagai subyek yang memiliki kebebasan
adalah ibu bekerja yang menerapkan pola asuh
pribadi [ CITATION Lon17 \l 1057 ].
permisif, yaitu sebanyak 1 orang (5%).
Dalam pola asuh otoriter, orang tua
Hasil Analisis Univariat Variabel
bertindak bahwa sesuatu yang menjadi
Perkembangan Sosial Anak
aturannya harus dipatuhi dan dijalani oleh
anak [ CITATION Mur16 \l 1057 ], ini dibuktikan
Tabel 8.Hasil Analisis Univariat Variabel
dari kuesioner yang diisi oleh responden pada
Perkembangan Sosial Anak
saat penelitian, bahwa ibu sering mengancam Perkembangan Sosial
No N %
Anak
Hubungan Pola Asuh Ibu Bekerja Dengan Perkembangan Anak Usia Prasekolah Di PAUD Santa
Juliana Golo Bilas | 7
1 Kurang 6 30 ter
Perm
2 Sesuai 9 45 1 5 0 0 0 0 1 5
isif
3 Lebih 5 25 Total 6 30 9 45 5 25 20 100
Total 20 100 Sumber: data primer tahun 2021
Sumber : data primer tahun 2021 Dalam penelitian ini didapatkan hasil
Dalam tabel 8, dapat dilihat bahwa bahwa setengah dari jumlah responden ibu
jumlah responden terbanyak adalah responden bekerja menerapkan pola asuh otoriter dengan
yang mengalami perkembangan sosial yang jumlah 10 orang (50%). Anak yang tumbuh
sesuai sebanyak 9 orang (45%), sedangkan dengan pola asuh otoriter cenderung
yang paling sedikit adalah responden yang mengalami pertumbuhan sosial yang kurang
mengalami perkembangan sosial lebih sesuai yaitu kurang dari usia ataupun
sebanyak 5 orang (25%). perkembangan lebih dari usia, sebagaimana
Perkembangan sosial dikatakan sesuai yang digambarkan pada tabel 9 bahwa ibu
jika perkembangan kemampuan anak untuk bekerja yang menerapkan pola asuh otoriter
berinteraksi dan bersosialisasi dengan memiliki anak dengan perkembangan sosial
lingkungannya sesuai dengan usia dan tugas kurang sebanyak 5 orang (25%),
perkembangannya [ CITATION Soe13 \l 1057 ] . perkembangan lebih sebanyak 4 orang (20%),
Pernyataan ini diperkuat dengan hasil sedangkan anak dengan perkembangan sesuai
observasi yang dilakukan dalam penelitian ini, hanya 1 orang (5%). Pada saat peneliti
dimana hampir setengah responden anak melakukan penelitian, anak dengan
mampu melakukan pernyataan-pernyataan perkembangan sosial kurang, cenderung tidak
yang tertera pada lembar observasi sesuai mampu melakukan secara mandiri tugas
dengan periode usianya. perkembangan pada periode umur yang
Hasil penelitian ini sejalan dengan bersangkutan. Hasil penelitian ini sejalan
penelitian yang dilakukan oleh Wina (2016), dengan penelitian-penelitian sebelumnya yang
yang menunjukan bahwa sebagian besar mengatakan bahwa anak yang diasuh dengan
respondennya memiliki perkembangan sosial pola asuh otoriter cenderung suka menyendiri,
dalam kategori baik atau sesuai, hal ini mengalami kemunduran perkembangan, dan
disebabkan karena pada usia prasekolah anak kurang memiliki inisiatif [ CITATION Ira19 \l
mengalami penyesuaian cara bergaul dengan 1057 ]. Anak dengan pola otoriter mengalami
teman-temannya dan pada masa inilah dasar perkembangan sosial yang lebih dikarenakan
sikap sosial dan perilaku sosial anak dibentuk [ ibu selalu memaksa anak untuk melakukan
CITATION Win16 \l 1057 ]. Sedangkan Batubara sesuatu sesuai dengan keinginan sang ibu,
berpendapat bahwa perkembangan sosial anak sehngga anak tumbuh menjadi penurut,
dipengaruhi oleh perlakuan atau bimbingan mandiri tetapi cenderung munafik [ CITATION
orang tua dalam hal ini ibu, untuk Hel14 \l 1057 ]. Ini dibuktikan ketika dalam
mengenalkannya pada berbagai aspek penelitian, peneliti menemukan bahwa anak
kehidupan sosial [ CITATION Wah18 \l 1057 ]. dengan pola asuh otoriter sangat mandiri untuk
melakukan sesuatu bahkan kemampuannya
Hasil Uji Bivariat berada di atas periode umurnya.
Dalam penelitian ini, selain pola asuh
Tabel 9.Hubungan Pola Asuh Ibu Bekerja otoriter, ibu bekerja juga menerapkan pola
Dengan Perkembangan Sosial Anak asuh demokratis dengan jumlah 9 orang
Usia Prasekolah (45%). Dari hasil penelitian didapatkan bahwa
P
Perkembangan Sosial Total Val
ibu bekerja yang menerapkan pola asuh
Pola ue demokratis cenderung memiliki anak dengan
Asuh Kura- perkembangan sosial yang sesuai yaitu
Sesuai lebih
ng
N % N % N % N % berjumlah 8 orang (40%), dan perkembangan
Demo
0 0 8 40 1 5 9 45
0,001
sosial lebih sebanyak 1 orang (5%). Hal ini
kratis
Otori 5 25 1 5 4 20 10 50
dikarenakan biasanya ibu dengan pola asuh
8 | Jurnal Wawasan Kesehatan: volume:…., Nomor…, tahun

demokratis biasanya akan memberikan dengan tugas perkembangannya. Salah satu


kesempatan kepada anaknya untuk tidak selalu faktor yang dapat mempengaruhi
bergantung dengan orang lain, ia akan perkembangan anak usia prasekolah adalah
memberikan kebebasan pada anak untuk pola asuh yang diterapkan oleh ibu. Semakin
mencoba melakukan sesuatu tetapi tetap dalam baik pola asuh yang diterapkan ibu, semakin
batasan tertentu untuk mengontrol perilaku sesuai juga perkembangan sosial anak.
anak. Kebebasan ini membuat anak lebih penelitian ini sejalan dengan penelitian yang
kreatif dan mau mencoba hal-hal baru dilakukan oleh Irawan, dkk. (2019), yang
sehingga anak lebih mampu bertanggungjawab menjelaskan bahwa ada hubungan pola asuh
terhadap apa yang mereka lakukan, mampu ibu bekerja dengan perkembangan sosial anak
memimpin dan mengarahkan diri sendiri serta usia prasekolah dengan P Value 0,000.
mandiri untuk memenuhi kebutuhannya
seperti makan sendiri, berpakaian sendiri dan KESIMPULAN
bersosialisasi dengan baik [ CITATION Put12 \l Gambaran pola asuh ibu bekerja pada
1057 ]. Hal ini dibuktikan dalam penelitian ini, anak usia prasekolah di PAUD St.Juliana Golo
bahwa anak yang diasuh dengan pola asuh Bilas adalah pola asuh otoriter sebanyak 10
demokratis mampu melakukan tugas orang (50%), pola asuh demokratis sebanyak 9
perkembangannya secara mandiri sesuai orang (45%), dan pola asuh permisif sebanyak
dengan periode umurnya. 1 orang (5%).
Sedangkan ibu yang menerapkan pola Gambaran tingkat perkembangan sosial
asuh permisif berjumlah 1 orang (5%), anak usia prasekolah di PAUD St.Juliana Golo
memiliki anak dengan perkembangan sosial Bilas, tingkat perkembangan sosial kurang
kurang. Ini sesuai dengan pendapat Irawan berjumlah 6 orang (30%), tingkat
(2019) yang mengatakan bahwa ibu bekerja perkembangan sesuai berjumlah 9 orang
yang menerapkan pola asuh permisif biasanya (45%), sedangkan tingkat perkembangan lebih
membiarkan anak melakukan sesuatu tanpa sebanyak 5 orang (25%).
pengawasan, jarang mengoreksi atau Ada hubungan yang signifikan antara
memperingatkan anak dan cenderung pola asuh ibu bekerja dan perkembangan
memanjakan anak. Pola permisif akan sosial anak usia prasekolah di PAUD St.
memberikan dampak buruk terhadap Juliana Golo Bilas, dengan nilai p value
perkembangan sosial anak karena akan 0,001<0,05.
tumbuh menjadi peribadi yang manja, tidak
mandiri atau selalu bergantung pada orang lain
dan kurang matang secara sosial [ CITATION DAFTAR RUJUKAN
Ira19 \l 1057 ]. Ini dibuktikan dari hasil Altridonatho, & Agency, B. (2014).
observasi yang dilakukan oleh peneliti, bahwa Mengembangkan Pola Asuh Demokratis.
anak yang diasuh dengan pola asuh permisif Jakarta: IKAPI.
tidak mampu melakukan secara mandiri tugas
perkembangan yang termasuk dalam periode Amin, M., & Juniati, D. (2017). Klasifikasi
umurnya. Kelompok Umur Manusia Berdasarkan
Berdasarkan hasil uji fisher (Exact Analisis Dimensi Fraktal Box Counting Dari
Fisher Test), menunjukan P Value sebesar Citra Wajah Dengan Deteksi Tepi Canny.
0,001 berarti ada hubungan yang signifikan Jurnal Ilmiah Matematika .
antara pola asuh ibu bekerja dengan
Azizah, M. (2019). Hubungan Pola Asuh Ibu
perkembangan sosial anak usi prasekolah di
Bekerja Terhadap Kemandirian Anak Usia 5-6
PAUD St.Juliana Golo Bilas. Perkembangan
Tahun di TK Sekelurahan Cinere-Depok.
sosial diartikan sebagai kemampuan anak usia
3-6 tahun dalam hal kemandirian dan Badan Pusat Statistik Kabupaten Manggarai.
penyesuaian diri untuk berinteraksi dan (2017). Angkatan Kerja. Retrieved Desember
bersosialisasi dengan lingkungan yang sesuai
Hubungan Pola Asuh Ibu Bekerja Dengan Perkembangan Anak Usia Prasekolah Di PAUD Santa
Juliana Golo Bilas | 9
18, 2020, from BPS Manggarai: Shaumi, Z. (2017). Perbedaan Pola Asuh
https://manggaraikab.bps.go.id/ Antara Ibu Yang Bekerja Dan Tidak Bekerja
Pada Anak Di TK PGRI Slungkep 02.
Batubara, H. S., Wahyuni, R. S., & Adha, D. Prisiding HEFA (pp. 456-466). Kudus: LPPM
A. (2018). Hubungan Pola Asuh Ibu Terhadap STIKES Cendekia Utama Kudus.
Perkembangan Sosial Anak Prasekolah Di
Kelompok Bermain Bunayya Pekanbaru Soetdjiningsih, & Ranuh, I. N. (2013).
Tahun 2018. Ensiklopedia Of Journal . Tumbuh Kembang Anak. Jakarta: EGC.

Domino, P. (2019). Pola Asuh Orang Tua Sofia, A., Irzalinda, V., & Prawisudawati, E.
Dengan Menggunakan Kekerasan Terhadap (2016). Faktor-Faktor Yang Berperan
Anak Dalam Keluarga Di Manggarai, NTT. Terhadap Perkembangan Sosial Anak Usia
Psikologi Pendidikan . Dini. Pedagogika .

Filiya, A. N. (2008). Hubungan Tumbuh Subdirektorat Statistik Ketenagakerjaan.


Kembang Anak Dengan Pola Asuh Ibu (2019). Keadaan Angkatan Kerja Di
Bekerja. Indonesia Februari 2019. Jakarta: BPS RI.

Helmawati. (2014). Pendidikan dalam Sulistyowati, A., & Kasdiarti, R. (2016). Studi
Keluarga. Bandung: Remaja Rosdakarya. Tingkat Pengetahuan Ibu Yang Bekerja
Tentang Perkembangan Sosial Anak
Irawan, R., Verawati, M., & Putri, D. R. Prasekolah Di Desa Simogirang Kecamatan
(2019). Hubungan Pola Asuh Ibu Bekerja Prambon, Sidoarjo.
dengan perkembangan Sosial Anak Usia
Prasekolah. Health Science Journal . Supartini, Y. (2004). Buku Ajar Konsep Dasar
Keperawatan Anak. Jakarta : EGC.
Ismiatun, A. N., & Yoyon, S. (2019).
Pengaruh Pengasuhan Ibu Yang Bekerja Tong, L., Shinohara, R., Sugisawa, Y.,
Terhadap perkembangan Sosial Anak Usia 5-6 Tanaka, E., Maruyama, A., Sawada, Y., et al.
Tahun Di Kabupaten Purbalingga. Jurnal Al- (2009). Relationship Of Working Mothers'
Abyadh . Parenting Style and Consistency To Early
Childhood Development: A Longitudinal
Key, J. (2013). Pendidikan Anak Usia Dini. Investigation. Journal Of Advanced Nursing .
Yogyakarta: Kanisius.
Utami, W., Maulia, D., & Indriastuti, H. I.
Lon, Y. S., & Widyawati, F. (2017). (2019). Hubungan Pola Asuh Orang Tua(Ibu)
Lingkaran Kekerasan Terhadap Anak Dalam yang Bekerja dan Tidak Bekerja Dengan
Masyarakat Manggarai. Jurnal Pendidikan Perkembangan Psikososial Anak Usia
dan Kebudayaan Missio . Prasekolah Di TK Aisyiya III Kebumen.
Muntiani, & Supartini. (2013). Hubungan Ibu University Research Colloqium .
Kerja Dengan Perkembangan Balita Usia 4-5 Wibowo, A. (2012). Pendidikan Karakter.
Tahun Di TK Dharma Wanita Desa Grogol Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Kecamatan Tulangan Kabupaten Sidoarjo.
Embrio Jurnal Kebidanan . Wina, L., Yudiernawati, A., & Maemunah, N.
(2016). Hubungan Pola Asuh Orang Tua
Mursid. (2016). Perkembangan Pembelajaran Dengan Perkembangan Sosial Anak Usia
Paud. Bandung: Remaja Rosdakarya. Prasekolah (4-6 Tahun) Di TK Muslimat Al-
Putri, G. P. (2012). Perbedaan Perkembangan Rohma Gading Kembar Kecamatan Jabung
sosial Anak Prasekolah Dengan Pola Asuh Kabupaten Malang. Nursing newss .
Demokratis Dan Otoriter Di Taman Kanak-
Kanak Dharma Indria Kecamatan Patrang
Kabupaten Jember.
10 | Jurnal Wawasan Kesehatan: volume:…., Nomor…, tahun

Yusuf, S. (2011). Psikologi Perkembangan


anak Dan Remaja. Bandung: PT. Remaja
Rosada Karya.

You might also like