Professional Documents
Culture Documents
Pengaruh Kadar Kapur, Waktu Perawatan Dan An Terhadap Kuat Dukung Tanah Lempung
Pengaruh Kadar Kapur, Waktu Perawatan Dan An Terhadap Kuat Dukung Tanah Lempung
Pengaruh Kadar Kapur, Waktu Perawatan Dan An Terhadap Kuat Dukung Tanah Lempung
Qunik Wiqoyah*
ABSTRACT
Clay soil with high plasticity index, low load capacity, and very sensitive to the change of water content is
technically not feasible for road construction base. Problem will occur if a road is constructed on such clay soil, for
example, the road surface will be surged, broken and sloped down. The initial research showed that this type of soil was
found along Tanon Sragen road, and the problem should be solved. One of the alternative solution is soil stabilisation
using limestone to know the swelling potential and change of load capacity of that clay soil. The change of load capacity
can be seen by doing California Bearing Ratio (CBR) and swelling potential test into the mixture of clay soil and
limestone with limestone content 2,5% ; 5% ; 7,5% and 10%, and with treatment for 3 days and soaking for 4 days. Test
result showed that adding limestone with treatment for 3 days and soaking for 4 days can increase load capacity and
reduce swelling potential compared with the original clay soil.
* Qunik Wiqoyah, staf pengajar jurusan Teknik Sipil - Universitas Muhammadiyah Surakarta, Surakarta.
Jl. A. Yani No.1 Tromol Pos 1, Pabelan Kartasura, Surakarta 57102. E-mail : qw.ftums.@yahoo.com
2,61
berpengaruh terhadap karakteristik tanah misalnya
2,6
plastisitasnya, kepadatannya maupun kuat
dukungnya. 2,59
Kandungan fraksi berbutir halus sangat 2,58
mempengaruhi sifat pengembangan tanah. Semakin
2,57
rendah jumlah kandungan fraksi halus (butiran 0,075
mm) suatu tanah, semakin berkurang derajat aktivitas 2,56
dan potensi pengembangan tanah tersebut. 0 2,5 5 7,5
Kadar kapur (%)
100
Gambar 4. Hubungan antara persentase penambahan
kapur dengan nilai specific gravity.
80
Fraksi < 0.075 mm (%)
60
3. Batas Atterberg
Uji batas Atterberg yang dilakukan adalah uji
40 batas cair (LL), batas plastis (PL) dan batas susut
20
(SL). Pengaruh penambahan persentase kapur
terhadap nilai batas Atterberg ditunjukan pada Tabel
0 9.
0 2,5 5 7,5 Hasil uji batas cair sebagaimana yang
Kadar kapur (%) ditunjukan pada Gambar 5, ternyata menunjukan
adanya penurunan seiring dengan besarnya
penambahan persentase kapur. Penguarangan nilai
Gambar 3. Hubungan antara persentase pen ambahan
LL maksimum terjadi pada penambahan kapur 7,5 %,
kapur dengan fraksi < 0,075 mm
sebesar 34,17 %.
80
60
Nilai Batas susut (%)
50
40 40
20 30
0 20
0 2,5 5 7,5 10
Kadar kapur (%)
0
Gambar 5. Hubungan antara persentase penambahan 0 2,5 5 7,5
kapur dengan nilai batas cair. Kadar kapur (%)
42
60
40
50
38 40
Nilai PI (%)
36 30
0 2,5 5 7,5 20
Kadar kapur (%) 10
0
Gambar 6. Hubungan antara persentase penambahan
kapur dengan nilai batas plastis. 0 2,5 5 7,5
Kadar kapur (%)
Tabel 9 dan Gambar 7 menunjukan bahwa Gambar 8. Hubungan antara persentase penambahan
penambahan variasi persentase kapur akan kapur dengan nilai indeks plastisitas.
menyebabkan kenaikan batas susut. Kenaikan ini
disebabkan flokulasi-aglomerasi yang menyertai
proses pertukaran ion-ion. Peristiwa ini akan Indeks plastisitas (PI) adalah batas cair
menghasilkan butiran tanah baru dengan ukuran yang dikurangi batas plastis (PI = LL – PL). Hubungan
lebih besar, sehingga akan memperkecil luas