Pengaruh Konsumsi Keju Cheddar 10 Gram Terhadap PH SALIVA - Studi Terhadap Mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Islam Sultan Agung Semarang

You might also like

Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 10

RESEARCH

Hapsari / Ismail / Santoso 34


PENGARUH KONSUMSI KEJU CHEDDAR 10 GRAM TERHADAP pH
SALIVA - Studi terhadap Mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi Universitas
Islam Sultan Agung Semarang

Nadia Fitri Hapsari*, Ade Ismail**, Oedijono Santoso***

ABSTRACT

Keywords: Background: Dental caries is the main problem of oral health in the
caries, pH saliva, world. The preventive is consumption cheddar cheese with
cheddar cheese, caseinfosfoprotein and calcium. This study aimed to determine whether
casein the consumption of 10 grams cheddar cheese can increase salivary pH.
fosfoprotein, Method: The type of this research method is experimental with pre and
calsium post design. The samples in this research were 30 students FKG Unissula
who inclusion criteria, 10 people the treatment group (consuming 10
grams of cheddar cheese), 10 people positive control group (consuming
chocolate biscuits), and 10 people negative control group. The data
analysis techniques using Paired T Test to determine the salivary pH
before and after treatment. Furthermore, to know differences among the
three groups using One Way Anova Test and Post Hoc Test . Result:
Based Test Paired T Test showed that the treatment and negative group
increased salivary pH. Positive control group decreased salivary pH.
Based on One Way Anova test significant value
0.000 (pS0.05), it means differences between 3 groups. Based on Post
Hoc Test found significant value pS0.05, it means differences between
one group to another. Conclusion: From study result concluded that
consumption 10 grams of cheddar cheese can raise the salivary pH.

PENDAHULUAN kompleks terdiri dari campuran sekresi


kelenjar saliva mayor dan minor di
Data Nasional Kesehatan Gigi dalam rongga mulut.Makanan dapat
di Indonesia saat ini menunjukkan menyebabkan saliva bersifat asam
prevalensi karies gigi sekitar 90% dari maupun basa. Peran saliva terhadap
238 juta penduduk Indonesia1. Penyakit proses karies bergantung pada
ini disebabkan karena adanya proses komposisi, viskositas, pH, dan
demineralisasi akibat proses dinamis mikroorganisme pada saliva3. Derajat
penguraian ion-ion kalsium dan fosfat, keasama saliva merupakan faktor kunci
serta adanya fermentasi karbohidrat oleh keseimbangan antara asam
mikroorganisme di dalam mulut yang demineralisasi gigi dan remineralisasi, pH
menyebabkan terjadinya penurunan saliva menjadi turun karena produksi
derajat keasaman (pH) saliva, sehingga asam dari bakteri setelah konsumsi
lingkungan menjadi asam dan email karbohidrat. Di sisi lain, pH saliva akan
mulai terkikis. Proses ini menimbulkan naik ketika asam di cuci dan dinetralkan
rasa sakit (linu) bila karies mencapai menggunakan ion yang membentuk
dentin, dan sakit yang luar biasa bila kandungan mineral gigi (kalsium, fosfat,
karies sudah mencapai pulpa. Agar tidak dan ion hidroksil). Derajat keasaman
mudah terkena karies, maka haruslah saliva juga naik ketika bakteri plak baik
terjadi keseimbangan pH saliva di dalam metabolisme asam memproduksi alkali
rongga mulut2. seperti amonia dari senyawa nitrogen
Saliva merupakan cairan mulut yang yang ditemukan pada makanan dan
saliva, ion kalsium, fosfat

ODONTO Dental Journal.Volume 1.Nomor 1.Mei


2014
*Program Pendidikan Dokter Gigi UNISSULA, **FKG Universitas Islam Sultan Agung, *** FK
Universitas Diponegoro
Korespondesi: Nadia Fitri Hapsari (nadiafitrihapsari@gmail.com)

ODONTO Dental Journal.Volume 1.Nomor 1.Mei


2014
35 PENGARUH KONSUMSI KEJU CHEDDAR 10 GRAM TERHADAP pH SALIVA

mulai memperbaiki kristal mineral yang variabel yang tidak terkendali. Rancangan
rusak dari enamel yang disebut dengan penelitiannya adalah pre and post experiment design,
remineralisasi4. Untuk suatu larutan netral yaitu gambaran rancangan penelitian
nilai pH adalah 7 dan semakin kecil nilai
pH maka semakin tinggi tingkat
keasaman suatu larutan. Larutan
dikatakan asam bila pH < 7 dan dikatakan
basa jika pH > 7 5.
Salah satu makanan yang dapat
menaikkan pH saliva adalah keju
cheddar, merupakan salah satu produk
susu yang kaya kalsium. Keju ini
bermanfaat untuk mencegah
demineralisasi gigi, mempercepat aliran
saliva, dan meningkatkan pH saliva.
Kalsium susu mampu meningkatkan
konsentrasi kalsium pada plak gigi,
sehingga membantu terjadinya
remineralisasi gigi. Keju juga
mengandungkasein fosfopeptida yang
penting untuk proses remineralisasi gigi.
Asupan keju 5 gram per hari cukup efektif
untuk memperkuat gigi dengan
mencegah demineralisasi gigi,
mempercepat aliran saliva (air liur), dan
meningkatkan pH saliva6. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui apakah keju
cheddar dapat meningkatkan pH saliva.
Hasil penelitian di harapkan dapat
memberikan manfaat untuk menambah
pengetahuan di bidang kesehatan gigi
dan mulut tentang pengaruh konsumsi
keju cheddar terhadap pH saliva,
menambah pengetahuan dan
pengembangan wawasan tentang
pencegahan terjadinya karies di bidang
kesehatan gigi dan mulut, dapat
memberikan masukan bagi
pengembangan ilmu pengetahuan di
kedokteran gigi tentang pengaruh
konsumsi keju cheddar terhaap pH
saliva.

BAHAN DAN METODE

Jenis penelitian adalah eksperimental


yaitu suatu penelitian dengan
memberikan perlakuan terhadap
kelompok sampel dan kelompok
kontrol, kemudian efek perlakuan
diobservasi dengan mengendalikan
Hapsari / Ismail / Santoso 36
sebelum dan sesudah positif, dan kelompok kontrol negatif
penelitian. Besar sampel dengan cara random. Selanjutnya sampel
yang digunakan dalam diinstruksikan untuk menyikat gigi dan
penelitian ini dihitung dengan meludah ke gelas plastik, kemudian pH
menggunakan rumus saliva awal sampel diukur dengan
Lemeshow, dkk 1997 : menggunakan pH meter digital.
Kemudian dilakukan kalibrasi dengan
menggunakan larutan kalibrasi setiap
pergantian sampel. Pada 10 orang
kelompok perlakuan diberikan keju
cheddar 10 gram dalam bentuk batang,
diinstruksikan untuk mengunyah keju dan
keju harus ditelan. Pada 10 orang
Teknik pengambilan kelompok kontrol negatif diinstruksikan
sampel menggunakan untuk tidak mengkonsumsi apapun. Pada
Random Sampling dengan 10 orang kelompok
teknik acak sederhana
(Simple Random Sampling).
Sampel penelitian yang
digunakan adalah 30
mahasiswa FKG Unissula
yang berkriteria inklusi,
10 orang sebagai kelompok
perlakuan (mengkonsumsi
keju cheddar 10 gram), 10
orang sebagai kelompok
kontrol positif
(mengkonsumsi biskuit
coklat), dan 10 orang sebagai
kelompok kontrol negatif
(tidak mengkonsumsi
apapun).
Prosedur pelaksanaan
penelitian ini adalah
mengumpulkan sampel
penelitian dengan melakukan
pemeriksaan intraoral,
kemudian diberitahukan
bahwa akan dijadikan sampel
penelitian. Sampel penelitian
sebanyak 30 orang dengan
gigi geligi tanpa karies, atau
karies namun sudah
ditambal, dan tidak
mempunyai penyakit
periodontal. Selanjutnya
melakukan informed consent,
menyiapkan alat dan bahan.
Kemudian membagi menjadi
3 kelompok, yaitu kelompok
perlakuan, kelompok kontrol
kontrol positif diinstruksikan untuk normal maka dilakukan uji non
mengkonsumsi makanan kariogenik. parametrik (Wilcoxon). Untuk mengetahui
Sampel diinstruksikan untuk tidak ada tidaknya perbedaan mean antara
makan dan minum selama 30 menit. ketiga kelompok tersebut, uji statistik
Setelah itu diinstuksikan untuk meludah yang dipergunakan adalah One Way
ke dalam gelas plastik. Kemudian Anova, dilanjutkan dengan uji Post Hoc
dilakukan pengukuran pH saliva dengan untuk mengetahui perbedaan antara
menggunakan pH meter digital dan kelompok satu dengan kelompok lainnya.
dilakukan kalibrasi setiap pergantian
sampel. HASIL PENELITIAN
Analisa hasil di uji menggunakan
program SPSS 16. Normalitas data di Penelitian dengan metode diatas,
uji dengan Kolmogorov-Smirnov. Untuk didapatkan hasil data sebagai berikut,
menganalisa pH saliva sebelum dan kelompok perlakuan 100% mengalami
sesudah pada masing-masing kelompok kenaikan pH saliva, kelompok kontrol +
sampel (masing-masing 2 kelompok data 100% mengalami penurunan pH saliva,
berpasangan) digunakan uji parametrik kelompok kontrol – 50% mengalami
(Paired T-Test ) apabila data berdistribusi penurunan, dan 50% mengalami
normal. Apabila data tidak berdistribusi kenaikan pH saliva :

T
a
b
e
l

1
.

R
a
t
a
-
r
a
t
a

p
H

s
a
l
i
v
a

s
ODONTO Dental Journal.Volume 1.Nomor 1.Mei
2014
e saliva.
b 2. Uji Homogenitas
1. Uji Normalitas
e Uji homogenitas,
Dalam
l diperoleh has
penelitian ini
u sebagai berikut :
jumlah sampel
m
60 (lebih dari 50
d sampel), maka
a Uji Normalitas
n menggunakan Uji
Tabel 3. Hasil Uji
Kolmogorov
Homogenitas Data
s Smirnov7.
e
Dari hasil di
s atas diperoleh
u nilai p S 0,05
d sehingga
a varians data
h dikatakan
Tabel 2. Hasil Uji homogen6.
p Normalitas Data
e 3. Uji Paired T Test
dengan Analisis pH
r
Menggunakan saliva sebelum
l
Uji Kolmogorov
a dan sesudah
k Smirnov Hasil pada masing-
u uji masing
a kelompok
n normalitas sampel
data menggunakan
p dengan
a Uji Parametrik
Kolmogorov– Paired T-Test
d
Smirnov pada
a dan diperoleh
semua
hasil sebagai
kelompok
t berikut :
i sebelum dan
g
a

k
e
l
o sesudah memiliki
nilai p S 0,05 Tabel 4. Hasil Uji
m Paired T Test
p sehingga sebaran
o data dapat
k dikatakan
Dari tabel kelompok kontrol normal7.
diatas dapat positif mengalami Pada tabel mempunyai nilai
dilihat bahwa penurunan pH diatas dapat dilihat signifikansi (p S 0,05)
kelompok saliva, dan rata-rata pH saliva maka H0 ditolak, itu
perlakuan kelompok kontrol pada ketiga artinya terdapat
mengalami negatif kelompok sebelum perbedaan antara pH
kenaikan pH mengalami dan sesudah saliva sebelum dan
saliva, kenaikan pH perlakuan sesudah perlakuan.

ODONTO Dental Journal.Volume 1.Nomor 1.Mei


2014
4. Uji One Way kelompok mengg dengan
Anova unakan menggunakan
didapatkan
Untuk Uji Post Fisher's Least
nilai p =
mengetahui ada Hoc. Significant
0,873 (p S
tidaknya Difference
0,05). Hasil
perbedaan rata- 5. Uji Post Hoc (Fisher’s
ini
rata pH saliva Berd LSD)
menerangk
antara ketiga an bahwa asarkan diperoleh
kelompok H0 diterima, uji Post hasil sebagai
tersebut, uji artinya tidak Hoc berikut :
statistik yang terdapat
dipergunakan perbedaan
adalah One Way pH saliva
Anova dilanjutkan antara
dengan Uji Post ketiga
Hoc. kelompok.p
Tabe
H saliva l
sesudah
perlakuan 6
antara .
Tabel 5. Uji One ketiga
W kelompok H
ay didapatkan a
nilai p = s
An
i
ov 0,000 (p S
l
a 0,05). Hasil
Pa
ini U
menerangk j
da
an bahwa i
Ke
ketiga
tig kelompok P
a memiliki o
Ke perbedaan s
lo pH saliva t
m yang
H
po signifikan7. o
k Kemudia c
Pada tabel n untuk
diatas mengetahui A
rata-rata dengan n
saliva sebelum jelas t
perlakuan antara perbedaan a
ketiga pH saliva r
a
pada ketiga
kelompok K
setelah 30 e
menit t
perlakuan i
dapat g
dilanjutkan a
dengan
ODONTO Dental Journal.Volume 1.Nomor 1.Mei
2014
K mening ndung
e
katkan karbohidrat
l
o
pH yang rendah,
m saliva. kalsium, dan
p Kalsium fosfor.
o susu Komposisi
k mampu nutrisi seperti
mening ini menjadikan
S katkan keju mampu
e konsent mengendalika
s
rasi n
u
d
kalsium pertumbuhan
a pada bakteri
h plak penyebab
gigi, karies gigi,
P sehingg dengan cara
e a menjaga
r memba keseimbanga
l ntu n asam basa
a
terjadin rongga mulut.
k
u
ya Selain itu keju
a reminer juga dapat
n alisasi menjaga
gigi. keutuhan
Pada tabel 6 konsumsi keju cheddar Keju email gigi,
antara kelompok 10 gram setelah juga bahkan
satu dengan yang pemberian cairan menga membantu
lain diperoleh nilai sukrosa 10% lebih ndungk pembentukan
p S 0,05 maka H0 dapat menaikkan pH asein nya kembali.
ditolak, terdapat saliva daripada yang fosfope Dengan
perbedaan pH mengkonsumsi keju ptida makan keju,
saliva antara cheddar yang mulut
kelompok satu 5 gram8.Menurut teori, penting memproduksi
dengan kelompok keju cheddar merupakan untuk lebih banyak
yang lain. salah satu produk susu proses saliva, yang
yang kaya kalsium. Keju reminer dapat
PEMBAHASAN ini bermanfaat untuk alisasi melisiskan
mencegah gigi5. bakteri
Pada kelompok demineralisasi gigi, Keju penyebab gigi
perlakuan, terjadi mempercepat aliran chedda karies dan
kenaikan pH saliva, dan r penyakit
saliva setelah 30 disaran gusi9.
menit kan Kelompok
mengkonsumsi untuk kontrol positif
keju cheddar 10 dikonsu terjadi
gram, dari rata- msi penurunan pH
rata 7,10 menjadi karena saliva setelah
7,30. Hal ini menga 30 menit
sesuai dengan
perlakuan dari menjadi 6,78.
penelitian
rata-rata 7,11 Biskuit coklat
sebelumnya,
ODONTO Dental Journal.Volume 1.Nomor 1.Mei
2014
merupakan salivanya tetap, Kesehatan
makanan yang dari rata-rata Keju cheddar Masyarakat. Medan.
banyak 7,09 menjadi 10 gram dapat 2008; 7 (2):
109-118
mengandung 7,14. Setelah meningkatkan pH 2. Handayani J.
gula ditambah menggosok gigi saliva. Rata-rata Pemeriksaan
karbohidrat pH saliva menjadi pH saliva komposisi
sehingga naik karena sebelum saliva pada
Penderita
menyebabkan beberapa mengkonsumsi Diabetes
keadaan rongga kandungan dari keju cheddar 10 Mellitus.
mulut menjadi pasta gigi, gram adalah Fakultas
asam10. Hal ini diantaranya sebesar 7,1 dan Kedokteran
Gigi
sesuai dengan adalah kalsium rata-rata pH Universitas
teori, pH saliva karbonat, sodium saliva setelah 30 Sumatera
menjadi turun monofluorofosfat, menit perlakuan Utara. Medan.
karena produksi dan sorbitol. Ion- adalah sebesar 2005
asam dari ion Ca2+, PO 3-, 3. Diana S, Rinna
7,3.
E S, Indeswati
bakteri setelah F-, OH-, D. Peranan
konsumsi merupakan DAFTAR Sorbitol dalam
karbohidrat4. komponen PUSTAKA mempertahank
Bakteri plak mineral gigi yang 1. Siagian A, an kestabilan
Dumasari B. pH saliva pada
akan bersifat basa Hubungan proses
memfermentasi sehingga mampu kebiasaan pencegahan
kan karbohidrat untuk menaikkan makan dan karies.
(misalnya pH plak yang pemeliharaan Maj.Ked. Gigi.
kesehatan gigi (Dent. J.),
sukrosa) dan turun akibat 2005: 38 (1):
dengan karies
menghasilkan proses glikolisis gigi pada Anak 25–28
asam, sehingga karbohidrat12. SD 060935 di 4. Lara E,
menyebabkan Sorbitol tidak Jalan Pintu Air II Carrillo,
Simpang Norma, Montiel
pH plak akan menyebabkan M, Bastida,
Gudang. Info
turun dalam pembentukan Sanchez L, et
waktu 1-3 menit asam pada plak al. Effect of
sampai pH 4,0- gigi dan bukan orthodontic
treatment on
5,0. pH yang merupakan saliva, plaque,
bersifat asam media yang baik and the levels
akan untuk of
menyebabkan pertumbuhan Streptococcus
Mutans and
proses bakteri, maka
Lactobacillus.
demineralisasi11 sorbitol tidak Med oral patol
. menurunkan pH oral cir bucal
Kelompok saliva, sehingga jurnal 2010; 15
(6): 924-9:
kontrol negatif saliva tetap stabil
[internet]
terjadi kenaikan dalam pH accesed
pH saliva tertentu13, dan February 12,
setelah pada penelitian 2012
menggosok gigi ini beberapa 5. Mozharta M.
Makanan dan
dan tidak sampel pada diet pencegah
mengkonsumsi kelompok kontrol karies gigi.
apapun selama negatif pH [internet] 2008.
30 menit namun salivanya tidak [Diakses
Desember
ada beberapa 4
berubah. 2011] dari
yang pH :http://gigiklikd
KESIMPULAN okter.com
ODONTO Dental Journal.Volume 1.Nomor 1.Mei
2014
6. Roeslan Remineraliz air liur
BO. ation of setelah
Respon enamel mengunyah
imun di subsurface permen
dalam lesions by karet dengan
rongga Casein pemanis
mulut. Phosphopep sorbitol dan
Majalah tide pemanis
Ilmiah stabilized sukrosa.
Kedoktera Calcium Majalah
n Gigi. Phosphate Ilmiah
Scientific solutions. Kedokteran
Journal in Journal of Gigi FKG
Dentistry Dental Usakti. 1996:
No. 49 Research. 1 (Edisi
Tahin 17, 1997 Khusus
September 10. Bestford J. Forum Ilmiah
2002 Mengenal V): 477– 82
7. Sopiyudin gigi Anda
M. Statistik petunjuk
untuk bagi
Kedoktera Orangtua.
n dan Arean.
Kesehatan. Jakarta;1996
Salemba 11. Suwelo IS.
Medika. Karies gigi
Jakarta. pada Anak
2008 dengan
8. Tjahjono, berbagai
Trina N. faktor
Pengaruh etiologi.
konsumsi EGC.
keju Jakarta.
cheddar 1992: h. 23–
terhadap 7
pH saliva 12. Kanzil LB.
dan jumlah Efek
koloni Peningkatan
Streptococ pH plak dan
cus potensial
Mutans sp remineralisa
setelah si dari
pemberian beberapa
cairan pemanis
sukrosa dalam
10%. permen
Surabaya: karet
Universitas sesudah
Airlangga. makan
[internet] karbohidrat.
2008. Majalah
[Diakases Ilmiah
Desember Kedokteran
2011] dari Gigi FKG
http://www. Usakti.
adln.lib.un Jakarta.1999
air.ac.id/.../ : 2 (Edisi
gdlhub-gdl- Khusus
s1-2010- Forum Ilmiah
tjahjonotr- VI): 47–5
11472- 13. Roeslan BO,
kg9308 dan
9. Reynold Soedjana
EC. MR. Pola pH
ODONTO Dental Journal.Volume 1.Nomor 1.Mei
2014

You might also like