Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 17

p-ISSN 1410-5632

Jurnal Penelitian Hukum e-ISSN 2579-8561

De Jure Akreditasi LIPI: No:740/AU/P2MI-LIPI/04/2016

KEBIJAKAN DAN STRATEGI PEMBANGUNAN HUKUM DALAM


MEMPERKUAT KETAHANAN NASIONAL
(Policy And Strategy Of National Law Development
In Strengthening The National Hardiness)

Danang Risdiarto
Analis Peraturan Perundang-Undangan pada Badan Pembinaan Hukum Nasional
Jl. Mayjen Sutoyo No.10, Cililitan, Jakarta Timur 13640
e-mail: risdiarto@bphn.go.id / risdiarto@yahoo.com
Tulisan Diterima: 31-01-2017; Direvisi: 24-05-2017; Disetujui Diterbitkan: 30-05-2017

ABSTRACT
Policy and strategy of national law development as a system is headed to a reality of law
system that supports a national interest. Law with its elements takes an important role in
order to make a strong national hardiness. Based on that, it is necessary to determine a right
policy and strategy in making of law development planning in order to make a strong national
hardiness. This research uses a normative juridical method by doing literature study/review
(secondary data) that is regulation, researches, scientific journals, and other references. The
result of this research can find out that policy and current law development strategy have not
optimized in creating a forceful national hardiness, yet. There are still various clefts of law,
mainly concerning legislation that rules about territorial and state sovereignty. Therefore, a
discussion some legislation related to regional sovereignty of borders urge to be completed.
Besides, there is overlapping of authority and regulation amongst institutions in law
enforcement concerning waters and air in Indonesia territorial should be found out a
comprehensive solution.
Keywords: policy, strategy, law, national hardiness

ABSTRAK
Kebijakan dan strategi pembangunan hukum nasional sebagai suatu sistem diarahkan pada
terwujudnya sistem hukum yang mendukung kepentingan nasional. Hukum dengan elemen-
elemennya memegang peranan penting dalam memperkuat ketahanan nasional. Atas dasar
itulah maka perlu ditentukan kebijakan serta strategi yang tepat dalam perencanaan
pembangunan hukum guna menciptakan ketahanan nasional yang kuat. Penelitian ini
dilakukan dengan metode yuridis normatif yang dilakukan melalui studi pustaka yang
menelaah data sekunder yaitu peraturan perundang-undangan, hasil penelitian, jurnal ilmah,
hasil pengkajian dan referensi. Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa kebijakan serta
strategi pembangunan hukum yang ada saat ini belum optimal dalam menciptakan ketahanan
nasional yang kuat. Masih terdapat berbagai celah hukum terutama mengenai peraturan
perundang-undangan yang mengatur mengenai masalah kewilayahan dan kedaulatan negara.
Untuk itu pembahasan berbagai peraturan perundang-undangan yang terkait dengan
kedaulatan batas wilayah perlu untuk segera diselesaikan. Selain itu tumpang-tindih
kewenangan dan aturan antar instansi dalam penegakan hukum di wilayah perairan dan udara
Indonesia harus pula dicarikan solusinya secara menyeluruh.
Kata Kunci: Kebijakan, Strategi, Hukum, Ketahanan Nasional

Jurnal Penelitian Hukum DE JURE, Volume 17, Nomor 2, Juni 2017 : 177 - 193 177
p-ISSN 1410-5632
Jurnal Penelitian Hukum e-ISSN 2579-8561

De Jure Akreditasi LIPI: No:740/AU/P2MI-LIPI/04/2016

PENDAHULUAN
Reformasi telah mengubah banyak semata-mata. Tahapan pembangunan
aspek kehidupan bernegara, berbangsa dan hukum diarahkan untuk terwujudnya
bermasyarakat di Indonesia. Perubahan sistem hukum nasional yang sesuai dengan
atau amandemen konstitusi Undang- kebutuhan bangsa Indonesia
Undang Dasar Negara Republik Indonesia (Kusumaatmadja, 1986:3)
Tahun 1945 (UUD 1945) sebanyak empat Kebijakan pembangunan hukum
kali adalah salah satu hasil monumental nasional sebagai suatu sistem diarahkan
dari perjalanan bangsa Indonesia. pada terwujudnya sistem hukum nasional
Perubahan UUD 1945 dibutuhkan untuk yang mengabdi pada kepentingan nasional.
mewujudkan ruang kehidupan yang lebih Salah satu upaya pembenahan sistem dan
demokratis dan adil. Kehendak masyarakat politik hukum adalah melalui penataan
untuk membatasi dan mengontrol kembali substansi hukum melalui
kekuasaan dari para penyelenggara negara peninjauan dan penataan kembali
mendapat tempat yang tepat dengan peraturan perundang-undangan dengan
perubahan UUD 1945 tersebut. memperhatikan asas umum dan hirarkhi
Perubahan konstitusi sebagai salah satu peraturan perundang-undangan. Selain itu
tuntutan reformasi, merupakan reaksi atas diprioritaskan pula untuk menghormati
penyelenggaraan pemerintahan pada masa serta memperkuat kearifan lokal dan
lalu yang menyebabkan terjadinya krisis. hukum adat untuk memperkaya sistem
Perubahan konstitusi tersebut telah hukum dan peraturan melalui
membawa penyelenggaraan negara kearah yurisprudensi sebagai bagian dari upaya
yang lebih demokratis dan berdasarkan pembaruan materi hukum nasional
hukum. Dengan perubahan tersebut tersirat (BPHN, 2016:34-58)
kehendak upaya untuk mewujudkan tujuan Hal itu menunjukan bahwa peranan
dan cita-cita mulia para pendiri bangsa hukum demikian penting dalam
yaitu masyarakat yang adil dan makmur, menentukan hubungan yang jelas antara
material dan spiritual. pemerintah dengan masyarakat yang
Platform negara hukum pada dijabarkan dalam bentuk peraturan
prinsipnya menentukan bahwa setiap perundang-undangan. Teraktualisasinya
tindakan atau perbuatan pemerintah fungsi hukum akan memastikan tegaknya
melalui aparatur pemerintah, dilaksanakan wibawa hukum yang akan memperkokoh
berdasarkan wewenang yang diatur peranannya dalam pembangunan untuk
peraturan perundang-undangan. Perubahan menjamin agenda pembangunan nasional
UUD 1945 menunjukkan bahwa berjalan secara tertib, terarah dan
perubahan yang dilakukan untuk menuju konsekuen. Dalam hal pertahanan dan
negara demokratis dilakukan melalui keamanan negara salah satu contoh
tahapan-tahapan tertentu. kesenjangan antara regulasi dan
Peranan hukum dalam pembangunan implementasi adalah masalah pengelolaan
adalah untuk menjamin bahwa perubahan Flight Information Region (FIR) di
pembangunan itu dilakukan dengan cara wilayah Natuna dan Kepri antara
yang teratur. Perubahan yang teratur dapat Indonesia dengan Singapura. Tugas
dibantu oleh peraturan perundang- penegakan hukum dan pengamanan
undangan atau keputusan pengadilan atau wilayah udara nasional oleh TNI AU
kombinasi kedua-duanya. Perubahan yang sebagaimana diamanatkan dalam Pasal 10
teratur melalui prosedur hukum, baik ia huruf b UU Nomor 34 Tahun 2004 tentang
berwujud peraturan perundang-undangan Tentara Nasional Indonesia hanya bisa
atau keputusan badan-badan peradilan dilakukan bila pelayanan navigasi
lebih baik daripada perubahan yang tidak penerbangan yang kini dikelola Singapura
teratur dengan menggunakan kekerasan dapat diambilalih oleh pemerintah

178 Kebijakan dan Strategi Pembangunan Hukum Dalam... (Danang Risdiarto)


p-ISSN 1410-5632
Jurnal Penelitian Hukum e-ISSN 2579-8561

De Jure Akreditasi LIPI: No:740/AU/P2MI-LIPI/04/2016

Indonesia. Persiapan teknologi hingga Ketahanan Nasional memuat segala


sumber daya manusia harus dipercepat aspek kehidupan yakni IPOLEKSOSBUD
agar FIR yang dikuasai Singapura sejak HANKAM, yang dinamis dengan
tahun 1946 itu bisa diambil alih paling geografi, penduduk dan sumberdaya alam
lambat tahun 2019. yang relatif statik, sedangkan ideologi,
Hukum dengan elemen-elemennya politik, ekonomi, sosial budaya dan
memegang peranan penting dalam pertahanan keamanan bergerak secara
memperkuat ketahanan nasional. Substansi dinamik.
hukum yang harmonis akan mewujudkan Ketahanan nasional dipandang sebagai
tujuan nasional yaitu menciptakan suatu mata uang dengan dua sisi yakni
masyarakat yang adil, makmur dan keamanan (security) dan kesejahteraan
sejakhtera. Hal itu harus ditunjang pula (prosperity). Keduanya harus berjalan
dengan penegakan hukum yang konsisten, seimbang, dimana kesejahteraan dan
disertai dengan budaya hukum para keamanan mengandung muatan utama
pelaksana penyelenggaran negara untuk yakni partisipasi masyarakat yang
melayani masyarakat dan kesadaran demokratis.
masyarakat untuk mematuhi hukum. Oleh karena itu pembangunan hukum
Kondisi demikian apabila ditunjang yang dilaksanakan perlu dilakukan melalui
dengan semangat menjaga keutuhan mekanisme perencanaan pembangunan
NKRI, akan sangat membantu peningkatan hukum secara sistematis dan terpadu.
ketahanan nasional. Pembangunan hukum yang baik akan
Oleh sebab itu, ketahanan nasional menopang pembangunan nasional yang
harus senantiasa dibina sepanjang masa merata di segala bidang. Berdasarkan latar
agar kelangsungan hidup suatu bangsa belakang diatas maka penelitian ini akan
atau negara terjamin. Ketahanan nasional mengangkat permasalahan utama yaitu:
perlu dikembangkan dan ditingkatkan. kebijakan serta strategi apakah yang tepat
Atau dengan kata lain, makin tinggi dalam perencanaan pembangunan hukum
tingkat ketahanan nasional suatu bangsa, guna mendukung terciptanya ketahanan
semakin kuatlah posisi bangsa tersebut nasional yang kuat.
baik ke luar maupun ke dalam. Ketahanan Penelitian ini dilakukan dengan metode
nasional yang kuat akan menciptakan yuridis normatif yang dilakukan melalui
keteguhan hati, ketabahan dalam rangka studi pustaka yang menelaah (terutama)
kesadaran dalam mempertahankan data sekunder yaitu peraturan perundang-
kedaulatan, kesatuan dan persatuan suatu undangan, hasil penelitian, jurnal ilmah,
bangsa dan negara. hasil pengkajian dan referensi lainnya.
Sebagai bangsa yang sudah berdaulat, Metode ini juga digunakan untuk
bangsa Indonesia perlu memiliki mengungkapkan berbagai perangkat
ketahanan nasional yang mampu hukum yang terkait perencanaan
mendukung pembangunan. Ketahanan pembangunan hukum dan ketahanan
nasional itu perlu supaya tujuan negara nasional.
yang ingin dicapai terhindar dari gangguan
dan hambatan. Gangguan dan hambatan PEMBAHASAN
tersebut bisa dalam bentuk masalah A. Perencanaan Pembangunan Hukum
internal dan eksternal suatu bangsa yang dan HAM
dihadapi. Setelah perubahan UUD 1945, arah
Ketahanan nasional ialah kondisi kebijakan pembangunan hukum nasional
dinamik suatu bangsa, berisi keuletan dan harus mengikuti perubahan tersebut
ketangguhan untuk mengembangkan dengan cara menumbuhkan semangat
kekuatan nasional dalam menghadapi negara demokratis dan berkeadilan.
ancaman, tantangan, hambatan dan Namun landasan utama pembangunan
gangguan baik dari dalam negeri maupun sistem hukum nasional pasca empat kali
dari luar negeri. (Usman, 2003: 93) amandemen UUD 1945 tidak mengalami
perubahan, sebab pembukaan UUD 1945

Jurnal Penelitian Hukum DE JURE, Volume 17, Nomor 2, Juni 2017 : 177 - 193 179
p-ISSN 1410-5632
Jurnal Penelitian Hukum e-ISSN 2579-8561

De Jure Akreditasi LIPI: No:740/AU/P2MI-LIPI/04/2016

tidak ikut diubah. Nilai-nilai yang before the law), dan penegakan hukum
terkandung dalam pembukaan UUD 1945 yang sesuai dengan ketentuan hukum (due
mengenai cita-cita bangsa, tujuan process of law). (BPHN, 2016: 24)
bernegara, dan cita hukum Negara Pembangunan hukum pada dasarnya
Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) adalah sebuah mekanisme manajemen
tetap menjadi penuntun bagi setiap upaya dalam suatu sistem hukum nasional. Oleh
pembangunan sistem hukum nasional yang karena itu model pembangunan hukum di
khas Indonesia, yaitu sistem hukum pusat dan daerah seyogyanya diletakkan
nasional yang berdasarkan filosofi atau dalam kerangka manajemen pembangunan
pandangan hidup bangsa yakni Pancasila. hukum (development law management),
Pembangunan hukum nasional yang yang memenuhi unsur manajemen pada
menjunjung tinggi nilai-nilai perlindungan umumnya, yaitu unsur perencanaan (legal
dan pemajuan hak asasi manusia pada planning), pengorganisasian (legal
dasarnya merupakan usaha meningkatkan organizing), pembentukan (legal
saling keterkaitan antara unsur-unsur creating), pelaksanaan (legal
pembangunan hukum dan HAM yang implement,ing), pengawasan (legal
meliputi : substansi hukum, struktur controlling), dan peninjauan (legal
hukum (aparatur dan kelembagaan) dan reviewing).
budaya hukum secara berkelanjutan sesuai (http://dialektikahukum.blogspot.co.id/2
dengan konsep negara hukum yang 009/02/pengaruh-politik-hukum-
demokratis dan berkeadilan sebagaimana nasional.html)
yang ditetapkan dalam UUD 1945 pasca Negara hukum yang demokratis dan
amandemen. Teraktualisasinya fungsi berkeadilan merupakan pilihan rakyat
hukum akan memastikan tegaknya wibawa Indonesia dalam menatap masa depan,
hukum yang akan memperkokoh peranan dengan demikian penyelenggaraan negara
dalam pembangunan untuk menjamin oleh penguasa hanya mendapatkan
agenda pembangunan nasional berjalan kekuasannya dari rakyat dan semua
secara tertib, terarah dan konsekuen serta kebijakannya harus ditujukan untuk
sejalan dengan perlindungan nilai-nilai kepentingan bangsa dan rakyat Indonesia.
HAM.. Platform negara hukum pada
Hubungan yang erat dalam prinsipnya menentukan bahwa setiap
mewujudkan negara demokratis dan tindakan atau perbuatan pemerintah
berkeadilan dengan kebijakan melalui aparatur pemerintah, dilaksanakan
pembangunan hukum dan hak asasi berdasarkan wewenang yang diatur
manusia tidak dapat dipisahkan. peraturan perundang-undangan. Perubahan
Masyarakat demokratis adalah masyarakat UUD 1945 menunjukkan bahwa
yang menghormati hukum,dan melindungi perubahan yang dilakukan untuk menuju
nilai-bilai hak asasi manusia yang negara demokratis dilakukan melaui
merupakan hasil kesepakatan semua tahapan-tahapan tertentu.
elemen bangsa Indomesia sebagai suatu Kebebasan dan persamaan adalah asas-
kontrak sosial antara negara dengan asas bentuk pemerintah demokrasi dan
rakyatnya. berkeadilan. Kebebasan mencakup
Adanya pembangunan hukum kebebasan menyatakan pemikiran dan
diharapkan mampu meningkatkan pendapat (kebebasan menyampaikan kritik
pemahaman dan kesadaran terhadap dalam bentuk yang tidak mengurangi
bagaimana hubungan antara warga negara kebebasan orang lain), kebebasan
dengan negara, antar sesama warga berkelompok dengan orang-orang
negara, dan mengetahui hak dan sepaham), dan kebebasan warga negara
kewajibannya sebagai warga negara. Pada mengatur hidupnya sesuai dengan
dasarnya terdapat 3 prinsip yang harus keyakinannya. Persamaan mencakup
dilaksanakan oleh negara hukum, yaitu: persamaan di muka hukum dan
supremasi hukum (supremacy of law), mengurangi perbedaan sosial, ekonomi
kesetaraan di depan hukum (equality

180 Kebijakan dan Strategi Pembangunan Hukum Dalam... (Danang Risdiarto)


p-ISSN 1410-5632
Jurnal Penelitian Hukum e-ISSN 2579-8561

De Jure Akreditasi LIPI: No:740/AU/P2MI-LIPI/04/2016

dan politik yang selalu ada dalam terwujudnya masyarakat adil dan makmur
masyarakat. materil dan spiritual, sebagaimana terdapat
Dengan adanya aturan-aturan hukum dalam Pembukaan UUD 1945.
yang menghormati nilai-nilai hak asasi Pembangunan hukum yang begitu luas
manusia, maka ciri negara demokratis jangkauannya dan begitu banyak pihak
yang berkeadilan dengan kerja keras dan yang terlibat di dalam proses
kerjasama antara pemerintah dengan pembangunan hukum nasional, tidak
rakyatnya serta melibatkan seluruh elemen mungkin dilakukan tanpa adanya satu
bangsa, mudah-mudahan mampu pula ketaatan penjabaran dan pelaksanaan
meningkatkan kesejahteran daripada Rencana Strategi Pembangunan
masyarakatnya. Hukum nasional yang terpadu sebagai
Membangun sistem hukum yang grand desaign yang harus menjadi
demokratis dan berkeadilan tidak akan pegangan dan acuan semua pihak yang
terlepas dari upaya pengembalian berpartisipasi dalam upaya pembangunan
kepercayaan masyarakat kepada hukum hukum jangka panjang.
dan lembaga-lembaga hukum yang ada. UUD 1945 atau Konstitusi sebagai
Upaya tersebut harus dilakukan secara hukum tertinggi dalam hirarkhi peraturan
bersama-sama oleh semua elemen bangsa perundang-undangan merupakan
dari penyelenggara negara, lembaga penjabaran kerangka dasar
pembentuk peraturan, para penegak penyelenggaraan kekuasaan negara dan
hukum, praktisi hukum dan seluruh pembangunan hukum nasional. Sifat itu
masyarakat berdasarkan suatu pola melekat karena UUD 1945 berisi
perencanaan pembangunan sistem hukum ketentuan-ketentuan yang bersifat
nasional yang berencana, terpadu dan fundamental tentang arah pembangunan
sistematis serta didasarkan pada cita suatu negara. Bertitik tolak dari gagasan
hukum tujuan negara yaitu mewujudkan yang terdapat di dalam UUD 1945,
masyarakat adil dan makmur, material dan ditentukan arah pembangunan hukum
spiritual. nasional disesuaikan dengan kebutuhan
dan tingkat perkembangan masyarakat.
B. Kebijakan Pembangunan Hukum Arah pembangunan hukum adalah
Nasional suatu proses dinamis yang terus menerus
Kebijakan pembangunan hukum mengalami perubahan sesuai dengan
nasional sebagai suatu sistem diarahkan dinamika masyarakat dengan
pada terwujudnya sistem hukum yang memperhatikan secara komprehensif tiga
mengabdi pada kepentingan nasional. dimensi waktu yaitu masa lalu yang terkait
Upaya pembenahan sistem dan politik dengan perjalanan sejarah bangsa, masa
hukum dibidang materi hukum adalah kini yaitu kondisi obyektif yang ada
melalui penataan kembali substansi hukum sekarang dengan lingkungan strategisnya,
melalui peninjauan dan penataan kembali dan masa depan yang dicita-citakan.
peraturan perundang-undangan untuk Pembangunan hukum dan HAM harus
mewujudkan tertib perundang-undangan. mempertimbangkan dimensi waktu yaitu :
Hal ini dilakukan dengan memperhatikan peristiwa yang telah terjadi di masa lalu,
asas umum dan hirarkhi peraturan digunakan sebagai pelajaran,
perundang-undangan, menghormati serta memperhatikan kondisi obyektif saat ini,
memperkuat kearifan lokal dan hukum agar kebijakan yang diambil dapat
adat. Tujuan yang ingin dicapai adalah realistis, tetapi juga harus mampu melihat
untuk memperkaya sistem hukum dan jangkauan jauh ke depan untuk
peraturan melalui yurisprudensi sebagai mengantisipasi kemungkinan-
bagian dari upaya pembaruan materi kemungkinan yang akan terjadi di masa
hukum nasional. depan.
Pembangunan hukum di Indonesia Penegakan hukum sangat penting
diarahkan untuk mewujudkan tujuan berkaitan dengan perlindungan HAM.
nasional yang dicita-citakan yaitu Penegakan hukum dan HAM disertai

Jurnal Penelitian Hukum DE JURE, Volume 17, Nomor 2, Juni 2017 : 177 - 193 181
p-ISSN 1410-5632
Jurnal Penelitian Hukum e-ISSN 2579-8561

De Jure Akreditasi LIPI: No:740/AU/P2MI-LIPI/04/2016

dengan cara pandang sebagai negara meminimalisasi terjadinya tumpang tindih


kepulauan adalah sarana penjagaan bagi peraturan perundang-undangan. Dari
negara kesatuan Republik Indonesia. wadah seperti Prolegnas dan Prolegda
Penegakan hukum dan HAM adalah juga diharapkan akan dihasilkan undang-
sarana dalam meningkatkan ketahanan undang dan peraturan daerah yang
nasional. Dalam perspektif pertahanan dan berkualitas, sesuai dengan kebutuhan
keamanan negara, penegakan hukum masyarakat dan ketentuan yang
merupakan kata kunci pelaksanaan dan dihasilannya selalu mengabdi kepada
penegakan HAM. kepentingan nasional. Disamping itu
(https://nureazizah13.wordpress.com/20 ketentuan yang dihasilkannya juga sesuai
10/04/25/pemahaman-tentang-hak- dengan arah kebijakan pembangunan
asasi-manusia/). nasional, baik di bidang politik, ekonomi
Pembangunan hukum kedepan harus maupun sosial budaya.
memperhatikan perlindungan dan Arah kebijakan pembangunan materi
pemajuan HAM dengan memaksimalkan hukum nasional di bidang politik adalah
semua elemen hukum (materi hukum, hukum mampu mengawal pilar demokrasi
aparatur dan kelembagaan serta budaya yaitu kebebasan dan persamaan serta
hukum) dapat saling sinergis satu sama keutuhan NKRI. Di bidang ekonomi
lain. (BPHN, 2016: 32-34) mampu mewujudkan demokrasi ekonomi
Salah satu tiang utama dalam dan dalam jangka pendek mampu
penyelenggaraan pemerintahan suatu mengantisipasi pengaruh krisis ekonomi
negara adalah pembentukan peraturan global, serta dalam bidang sosial mampu
perundang-undangan yang baik, harmonis menumbuhkan kesetiakawanan sosial
dan mudah diterapkan dalam masyarakat seluruh rakyat Indonesia. Sedangkan
(Indrati, 2006: 1). dibidang pertahanan keamanan mampu
Pembangunan materi hukum, menghadirkan rasa aman, tertib dan
khususnya pembentukan undang-undang tentram serta kemandirian dalam
yang harmonis telah dimulai sejak dari pengadaan alutsista.
perencanaannya yaitu melalui Program Politik hukum nasional sebagai arahan
Legislasi Nasional (Prolegnas), sedangkan isi bagi pembangunan sistem hukum
untuk peraturan daerah melalui Program nasional dikawal juga oleh kelembagaan
Legislasi Daerah (Prolegda). Prolegnas atau kewenangan untuk melakukan
bukan hanya kumpulan undang-undang judicial review (uji materi) oleh
yang akan dibuat dalam kurun waktu Mahkamah Konstitusi maupun oleh
tertentu, tetapi juga sebenarnya merupakan Mahkamah Agung sesuai dengan hirarkhi
potret kebijakan arah pembangunan materi peraturan perundang-undangan masing-
hukum negara dalam kurun waktu tertentu. masing. Oleh karena itu peraturan
Prolegnas merupakan pintu utama perundang-undangan yang dihasilkan
pembentukan materi hukum dalam harus melalui berbagai tahapan yang dapat
mendukung arah pembangunan hukum dipertanggungjawabkan agar tidak
nasional sebagai suatu sistem hukum. menjadi “landasan pemicu” dilakukan
Dengan Prolegnas diupayakan agar judicial review di Mahkamah Konstitusi
pembentukan undang-undang dilakukan atau Mahakamah Agung.
melalui suatu perencanaan yang terpadu Disamping itu terus dilakukan analisis
dan sistematis, hal ini tercantum dalam dan evaluasi peraturan perundang-
UU No.12 Tahun 2011 tentang undangan mengenai kesesuaian
Pembentukan Peraturan Perundang- ketentuannya dengan nilai-nilai HAM
undangan di Bab IV mengenai yang universal, baik ketika masih RUU
Perencanaan Peraturan Perundang- maupun yang sudah jadi undang-undang.
undangan. Beberapa permasalahan pembangunan
Pelaksanaan Prolegnas akan terus hukum yang tergambar dalam kondisi
dievaluasi dan diperbaiki di masa yang objektif sebagaimana diuraikan diatas,
akan datang, sehingga dapat secara umum menggambarkan betapa

182 Kebijakan dan Strategi Pembangunan Hukum Dalam... (Danang Risdiarto)


p-ISSN 1410-5632
Jurnal Penelitian Hukum e-ISSN 2579-8561

De Jure Akreditasi LIPI: No:740/AU/P2MI-LIPI/04/2016

sesungguhnya pembangunan hukum Sistem hukum nasional harus dapat


nasional memerlukan landasan yang kuat, menjadi kekuatan yang memberikan
yang merujuk pada aspek filosofis, yuridis keseimbangan di antara nilai-nilai yang
maupun historis dan sosiologis. bertentangan di dalam masyarakat. Sistem
Ada dua landasan pembangunan hukum harus mampu memberikan “titik-
hukum pada RPJMN 2015-2019 yang titik keseimbangan” dalam upaya negara
harus menjadi pilar dalam pelaksanaan melakukan pembangunan yang
pembangunan nasional, yaitu: perubahannya sangat cepat. Perubahan
(Pusrenbangkumnas BPHN, 2012:56- yang sangat cepat tersebut pada
66) hakekatnya akan menyebabkan hilangnya
a. Landasan idiil yang merupakan keseimbangan yang lama, baik dalam
norma dasar kehidupan berbangsa hubungan antar individu maupun
dan bernegara, yaitu hukum yang kelompok di dalam masyarakat. Keadaan
berwatak Pancasila. ini dengan sendirinya menghendaki
b. Landasan operasional, yaitu: dipulihkannya keseimbangan tersebut
1) Hukum yang mensejahterakan melalui berbagai cara. Dalam hal ini,
2.Hukum yang memperkuat sistem hukum nasional yang mengatur
demokrasi hubungan antar individu, baik secara
3. Hukum yang melindungi HAM materil maupun formil memberi
4. Hukum yang memperkukuh kesempatan kepada keseimbangan yang
NKRI terganggu itu untuk menyesuaikan diri
5. Hukum yang berbhinneka tunggal kepada lingkungan yang baru, sebagai
ika akibat dari perubahan tersebut. Pemulihan
6. Hukum yang melindungi bangsa kembali melalui sarana hukum
dan tumpah darah indonesia dimungkinkan oleh karena di dalam
kegoncangan yang terjadi, sistem hukum
C. Strategi Pembangunan Hukum dan memberikan pegangan kepastian melalui
HAM perumusan-perumusan normanya yang
Peranan hukum dalam pembangunan jelas dan definitif, sehingga membuka
adalah untuk menjamin bahwa perubahan kesempatan bagi dipulihkannya
itu dengan cara yang teratur. Perubahan keseimbangan baru yang memberikan rasa
yang teratur demikian dapat dibantu oleh keadilan melalui prosedur secara tertib.
peraturan perundang-undangan atau Pembangunan hukum nasional sebagai
keputusan pengadilan atau kombinasi suatu sistem, dengan elemen-elemennya
kedua-duanya. Perubahan yang teratur (substansi hukum, struktur hukum, dan
melalui prosedur hukum, baik ia berwujud budaya hukum) yang saling menunjang
peraturan perundang-undangan atau sangat penting, karena hukum pada
keputusan badan-badan peradilan lebih dasarnya harus mampu memastikan
baik daripada perubahan yang tidak teratur munculnya aspek positif dari kemanusiaan
dengan menggunakan kekerasan semata- dan manghambat aspek negatif dari
mata. (Kusumaatmadja, 1986:3) kemanusiaan. (Bappenas, 2014: 6.50-
Perubahan secara teratur melalui sarana 6.63)
hukum selalu diupayakan selaras dengan Dalam RPJMN 2015-2019 terdapat 12
upaya perlindungan HAM. Hukum yang (dua belas) arah kebijakan dan strategi
dikembangkan adalah hukum-hukum yang kebijakan pembangunan hukum.
sangat dibutuhkan oleh masyarakat dan Sedangkan sasaran pembangunan bidang
bangsa. Hukum pada negara demokratis hukum yang akan dicapai dalam tahun
dan berkeadilan adalah hukum yang 2015-2019 adalah:
dibangun untuk kepentingan masyarakat 1. Meningkatnya kualitas penegakan
agar lebih sejahtera dan terlindungi hak hukum dalam rangka penanganan
asasinya, bukan untuk kepentingan berbagai tindak pidana,
golongan atau kepentingan penguasa. mewujudkan sistem hukum pidana
dan perdata yang efisien, efektif,

Jurnal Penelitian Hukum DE JURE, Volume 17, Nomor 2, Juni 2017 : 177 - 193 183
p-ISSN 1410-5632
Jurnal Penelitian Hukum e-ISSN 2579-8561

De Jure Akreditasi LIPI: No:740/AU/P2MI-LIPI/04/2016

transparan, dan akuntabel bagi pelaksanaannya bangsa Indonesia


pencari keadilan dan kelompok mempunyai cara pandang tersendiri
rentan, dengan didukung oleh aparat terhadap keberagaman tersebut berupa
penegak hukum yang profesional “Wawasan Nusantara”.
dan berintegritas; dan Wawasan Nusantara dirumuskan
2. Terwujudnya penghormatan, sebagai cara pandang bangsa Indonesia
perlindungan, dan pemenuhan hak yang berlandaskan Pancasila, tentang diri
atas keadilan bagi warga negara dan lingkungannya serta tanah airnya
Pelibatan masyarakat dalam sebagai negara kepulauan dengan
pembangunan hukum mutlak diperlukan mengutamakan persatuan bangsa dan
sebab masyarakat adalah pihak yang kesatuan wilayah Indonesia, dengan tetap
paling mengetahui apa yang dibutuhkan. menghargai dan menghormati
Dengan demokrasi, masyarakat dijamin kebhinekaan dalam semua aspek
haknya oleh konstitusi untuk menyatakan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
pendapat sepanjang sesuai dengan bernegara untuk mewujudkan cita-cita
peraturan perundang-undangan yang nasional. Wawasan Nusantara hendaknya
berlaku. Pemerintah dan masyarakat saling juga tercermin dan teraktualisasikan dalam
membutuhkan, pemerintah membutuhkan setiap peraturan dan perundang-undangan
masyarakat untuk mewujudkan ide-idenya yang mengatur kehidupan bermasyarakat,
sedangkan masyarakat membutuhkan berbangsa, dan bernegara.
pemerintah agar kehidupan dapat berjalan Wawasan Nusantara sangat penting
dengan tertib dan adil. agar terdapat kesatuan pandang yang sama
Namun, derasnya arus reformasi bagi seluruh wilayah di Indonesia.
pembangunan yang sekaligus telah Kesatuan pandang dalam politik, ekonomi,
menempatkan kedudukan hukum pada sosial dan budaya serta pertahanan
posisi yang tinggi dalam penyelenggaraan keamanan merupakan suatu keharusan.
pemerintahan, niscaya akan sulit untuk Wawasan Nusantara dibentuk dan dijiwai
direalisasikan tanpa diikuti dengan adanya oleh geopolitik Indonesia. Geopolitik
penyelenggaraan pemerintahan yang baik adalah kebijaksanaan dan strategi nasional
(good governance). yang didorong oleh aspirasi nasional
Dalam era globalisasi dimana geografik suatu negara, yang apabila
persaingan antar negara semakin dilaksanakan dan berhasil akan berdampak
meningkat persyaratan sistem hukum yang langsung atau tidak langsung kepada
baik bukan hanya harus ditunjang dengan sistem politik suatu negara. Geopolitik
aparatur-aparatur hukum yang bersih saja, selalu berkaitan dengan kekuasaan dan
tetapi juga harus ditunjang dengan kekuatan yang mengangkat paham atau
aparatur-aparatur hukum yang ahli dalam mempertahankan paham yang dianut oleh
bidangnya (kompeten). Kemampuan suatu bangsa atau negara demi menjaga
menyelesaikan permasalahan hukum yang persatuan dan kesatuan. (Suradinata,
semakin kompleks juga sangat dibutuhkan 2011:11)
agar penyelesaian yang dihasilkan sesuai Berdasarkan kondisi dan situasi ini,
dengan rasa keadilan masyarakat yang maka implementasi konsepsi Wawasan
terus berkembang. Nusantara, sebagai salah satu materi
hukum/landasan visional, menuntut
D. Ketahanan Nasional dan adanya kesadaran, kemauan dan
Pembangunan Hukum kemampuan seluruh masyarakat, terutama
Sebagai bangsa yang majemuk dan para pemimpin penentu kebijakan dalam
negara kepulauan, bangsa Indonesia dalam berbagai proses pengambilan keputusan
membina dan membangun kehidupan (kebijaksanaan) yang didasari karakter
politik, ekonomi, sosial budaya maupun yang baik dan kuat, serta kesediaan
pertahanan dan keamanan, selalu berkorban dan kesederajatan. Kesediaan
mengutamakan persatuan dan kesatuan mereduksi berbagai kepentingan sendiri
bangsa serta kesatuan wilayah. Dalam (pribadi/golongan/daerah) untuk lebih

184 Kebijakan dan Strategi Pembangunan Hukum Dalam... (Danang Risdiarto)


p-ISSN 1410-5632
Jurnal Penelitian Hukum e-ISSN 2579-8561

De Jure Akreditasi LIPI: No:740/AU/P2MI-LIPI/04/2016

mengedepankan kepentingan bersama geografische constellatie (konstelasi


(bangsa dan negara), dan kesediaan untuk geopolitik).
menjamin hubungan harmonis antar Presiden Soekarno menekankan,”..
kelompok masyarakat, suku bangsa dan Tidak bisa membangun satu bangsa yang
antar bangsa, yang saling menguntungkan, kuat, sebagai satu bangsa, negara yang
tanpa harus mengorbankan eksistensi kuat, kalau tidak dengan pengetahuan
kultur maupun kepentingan nasional. geopolitik..”
Karena Wawasan Nusantara itu adalah NKRI sendiri memiliki falsafah hidup
suatu cara pandang, berarti ia hanyalah bangsa, dasar negara, dan ideologi
merupakan visi. Suatu visi biasanya nasional Pancasila. Semuanya diperoleh
memuat hal-hal yang bersifat umum dan atas kehendaak Tuhan Yang Maha Esa
kualitatif. Dari visi itu kita menyusun misi yang harus diterima dan disyukuri sebagai
kemudian tujuan (objectives) sampai pada suatu nikmat dan anugerah. Dengan
strategi dan action plan. Jadi Wawasan demikian, bangsa Indonesia tidak sedikit
Nusantara itu merupakan suatu visi yang pun berpikir untuk eksplorasi memperluas
harus disadari oleh setiap bangsa ruang hidup, tetapi akan mempertahankan
Indonesia, dan dapat seluruh wilayah kedaulatan NKRI yang
dipertanggungjawabkan secara ilmiah. telah diberikan Tuhan kepada bangsa
Wawasan Nusantara seyogianya adalah Indonesia.
cara pandang bangsa Indonesia terhadap Untuk itu Pancasila dan Wawasan
diri, tanah air dan udara nya sebagai Nusantara adalah rambu utama dalam
negara kepulauan dengan segala aspek pembangunan hukum nasional dan hukum
kehidupan yang beragam. (Usman, 2003: di daerah. Kedudukan Pancasila sebagai
83-91) acuan dalam pembentukan sistem hukum
Konfigurasi Indonesia unik dan nasional telah memberikan rambu-rambu
sekaligus amat menantang, masih dan juga kaidah penuntun dalam politik
ditambah lagi dengan ciri-ciri demografi, hukum nasional kita. Rambu yang paling
antropologi, meteorologi dan latar umum adalah larangan munculnya hukum
belakang sejarah yang memberi peluang yang bertentangan dengan nilai-nilai
munculnya disintegrasi bangsa. Tidaklah Pancasila. Tak boleh ada hukum yang
mengherankan apabila para pendiri bertentangan dengan nilai-nilai ketuhanan
Republik sejak dini telah meletakkan dan keagaman yang berkeadaban, tak
dasar-dasar geopolitik Indonesia, yaitu boleh ada hukum yang bertentangan
melalui ikrar “Sumpah Pemuda”, di mana dengan nilai-nilai kemanusiaan dan hak
amanatnya adalah: Satu Nusa, yang berarti asasi manusia, tak boleh ada hukum yang
keutuhan ruang nusantara; Satu Bangsa, mengancam atau merusak keutuhan
yang merupakan landasan kebangsaan idiologi bangsa, tak boleh ada hukum yang
Indonesia; Satu Bahasa, yang merupakan melanggar prinsip kedaulatan rakyat, dan
faktor pemersatu ruang Nusantara bersama tidak boleh ada hukum yang melanggar
isinya. nilai-nilai keadilan sosial.
Ketika meresmikan Lembaga Rambu-rambu tersebut kemudian
Ketahanan Nasional (Lemhanas) di Istana diperkuat dengan adanya empat kaidah
Negara pada 20 Mei 1965, Presiden penuntun yang harus dipedomani sebagai
Soekarno ketika itu menekankan kaidah dalam politik atau pembangunan
pentingnya mandala maritim sebagai hukum, yaitu :
bagian kondisi geopolitik bangsa (http://masnurmarzuki.blogspot.co.id/2
Indonesia. Soekarno berbicara sebagai 011/12/road-map-sistem-hukum-
bagian kondisi geopolitik bangsa indonesia-dalam.html)
Indonesia. Soekarno berbicara mengenai Pertama, hukum nasional harus
apa yang disebutnya geopolitical destiny menjaga keutuhan idiologi maupun
dengan mendefinisikan geopolitik adalah wilayah negara. Harus dicegah munculnya
pengetahuan keadaan, pengetahuan segala produk hukum yang berpotensi memecah
sesuatu yang berhubungan dengan belah keutuhan bangsa dan negara;

Jurnal Penelitian Hukum DE JURE, Volume 17, Nomor 2, Juni 2017 : 177 - 193 185
p-ISSN 1410-5632
Jurnal Penelitian Hukum e-ISSN 2579-8561

De Jure Akreditasi LIPI: No:740/AU/P2MI-LIPI/04/2016

Kedua, hukum nasional harus yakni keamanan (security) dan


dibangun secara demokratis dalam arti kesejahteraan (prosperity). Keduanya
harus mengundang partisipasi masyarakat harus berjalan seimbang, dimana
luas melalui mekanisme dan prosedur kesejahteraan dan keamanan mengandung
yang transparan dan akuntabel serta dapat muatan utama yakni partisipasi masyarakat
dibatalkan oleh lembaga yudisial; yang demokratis. (Usman, 2003: 93)
Ketiga, hukum nasional harus mampu Pada hakikatnya, ketahanan nasional
menciptakan keadilan sosial dalam arti adalah kemampuan dan ketangguhan suatu
mampu memberikan perlindungan khusus bangsa untuk dapat menjamin
kepada golongan yang lemah; kelangsungan hidupnya menuju kejayaan
Keempat, hukum nasional harus bangsa dan negara. Hal inilah yang
menjamin kebebasan beragama dengan senantiasa diupayakan oleh bangsa
penuh toleransi antar pemeluk- Indonesia dari dulu sampai sekarang.
pemeluknya. Negara boleh mengatur Ketahanan nasional yang tangguh akan
kehidupan beragama sebatas menjaga lebih mendorong peningkatan
ketertiban agar tidak terjadi konflik serta pembangunan nasional, yang kita yakini
memfasilitasi agar setiap orang dapat dapat meningkatkan kesejahteraan rakyat
melaksanakan ajaran agamanya dengan Indonesia.
bebas tanpa mengganggu atau diganggu Kesejahteraan yang hendak dicapai
oleh orang lain. untuk mewujudkan ketahanan nasional
Atas dasar kaidah-kaidah penuntun dapat digambarkan sebagai kemampuan
tersebut, sebenarnya kita telah mempunyai bangsa Indonesia menumbuhkan dan
pedoman yang kokoh untuk menyumbangkan nilai-nilai nasionalnya
menyelesaikan persoalan-persoalan politik menjadi kemakmuran sebesar-besarnya
dan hukum yang dipertentangkan yang adil dan merata baik rohaniah
ditengah-tengah masyarakat. Untuk maupun jasmani. Sedangkan keamanan
menyelesaikan permasalahan yang timbul nasional adalah kemampuan bangsa
kita tinggal mengukur setiap produk Indonesia melindungi eksistensinya dan
hukum atau peraturan perundang- nilai-nilai nasionalnya terhadap ancaman
undangan dengan kaidah penuntun yang dari dalam maupun luar negeri. Dalam
disebutkan diatas guna mengetahui apakah kenyataan hidup kemudian gambaran-
benar produk hukum atau peraturan gambaran kesejahteraan nasional dan
perundang-undangan tersebut bertentangan keamanan nasional menjadi satu gambaran
dengan sistim hukum yang kita bangun. ketahanan nasional.
Dengan demikian, baik dalam Pengaturan dan penyelenggaraan
pembukaan UUD 1945 dan Pancasila kesejahteraan dan keamanan nasional
maupun di dalam pasal-pasal UUD 1945 menggunakan tiap-tiap gatra dalam
sudah ditegaskan sedemikian rupa agar astagatra. Tiap-tiap gatra itu sama penting
persatuan dan kesatuan bangsa selalu dan ambil peranan bagi kesejahteraan dan
terjaga dengan kokoh. Karenanya kita keamanan nasional.
memerlukan ketahanan nasional yang Ketahanan nasional dalam segala
kokoh yang merupakan salah satu aspeknya mencerminkan gambaran siapa
penopang nation state. dan bagaimana bangsa kita ini. Artinya,
Ketahanan nasional memuat segala setiap gatra dalam astagatra ketahanan
aspek kehidupan yakni IPOLEKSOSBUD nasional harus dibenahi, tidak boleh ada
HANKAM, yang dinamis dengan yang ditinggalkan sementara yang lain
geografi, penduduk dan sumber daya alam dilupakan karena masing-masing terkait
yang relatif statik, sedangkan ideologi, erat. Kelemahan di salah satu gatra
politik, ekonomi, sosial budaya dan melemahkan bangsa Indonesia secara
pertahanan keamanan bergerak secara keseluruhan. Dengan kemampuan untuk
dinamik. mengatasi kelemahan pada ketahanan
Ketahanan nasional dapat dipandang nasional kita maka tujuan bangsa
sebagai suatu mata uang dengan dua sisi Indonesia yang tercantum dalam alinea IV

186 Kebijakan dan Strategi Pembangunan Hukum Dalam... (Danang Risdiarto)


p-ISSN 1410-5632
Jurnal Penelitian Hukum e-ISSN 2579-8561

De Jure Akreditasi LIPI: No:740/AU/P2MI-LIPI/04/2016

Pembukaan UUD 1945, yakni untuk tergolong miskin sekali. Maka dengan
memajukan kesejahteraan umum, begitu jumlah penduduk Indonesia yang
mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut masih hidup miskin banyak sekali.
melaksanakan ketertiban dunia yang Kondisi penduduk demikian tidak
berdasarkan kemerdekaan, perdamaian mendukung adanya ketahanan nasional
abadi dan keadilan sosial akan dapat yang kuat, malahan melemahkannya.
terwujud. Hal ini yang kemudian Seperti telah diuraikan, ketahanan nasional
ditindaklanjuti oleh pemerintah dengan terdiri dari kesejahteraan dan keamanan
mengesahkan berbagai perundang- yang dapat dibedakan tetapi tidak
undangan terkait antara lain UU No. 3 dipisahkan. Kalau masih banyak sekali
Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara, UU penduduk Indonesia miskin, sekalipun ada
No. 34 Tahun 2004 tentang Tentara kecenderungan akan membaik, maka
Nasional Indonesia, UU No. 43 Tahun kesejahteraan pada waktu ini belum tinggi.
2008 tentang Wilayah Negara, dan lain- Karena itu juga keamanan belum dalam
lain. kondisi yang cukup baik. Oleh karena itu
Saat ini ancaman paling besar bagi kemiskinan merupakan tantangan yang
Indonesia adalah kemiskinan karena harus dapat diatasi secepat mungkin untuk
ketimpangan pembangunan yang telah dapat mewujudkan ketahanan nasional
berjalan selama 40 tahun. Pembangunan yang tangguh. Kalau orang itu miskin dan
yang berorientasi agraris telah terbukti ia mempunyai keluarga yang menjadi
gagal mengangkat harkat dan derajat tanggung jawabnya, maka seluruh
kehidupan bangsa Indonesia. Oleh sebab keluarga itu hidup dalam kemiskinan. Itu
itu maka menurut Prof Juwono Sudarsono membawa akibat yang bersifat material
the best defense is social justice dan mental
(pertahanan terbaik adalah keadilan Menurunnya kesadaran wawasan
sosial). Makin banyak orang terangkat dari kebangsaan, pemahaman terhadap makna
kemiskinan, maka makin banyak orang negara Kesatuan bagi Indonesia serta
yang tidak tertarik pada berbagai kegiatan menurunnya pemahaman terhadap
ilegal yang mengancam kedaulatan peraturan hukum dan perundang-undangan
nasional. Pada akhirnya masalah seperti yang disebabkan adanya perbedaan
terorisme, sentimen sara, intoleransi, kepentingan serta kurang sempurnanya
kemiskinan, dan lain-lain yang peraturan dan perundangan, dapat
menyebabkan ketahanan nasional rawan dimanfaatkan kelompok kepentingan
gangguan akan terkikis jika “Keadilan tertentu dan pada gilirannya merugikan
Sosial bagi seluruh Rakyat Indonesia” negara dan pemerintah.
telah bisa diwujudkan. Kuncinya adalah Menjadi tugas yang berat buat kita
terwujudnya keberpihakan yang tinggi bersama untuk menjaga ketahanan
terhadap komponen bangsa yang paling nasional dan integritas bangsa, karena
lemah yaitu golongan masyarakat miskin. ancaman terhadapnya demikian banyak,
Adalah satu kenyataan bahwa bukan hanya dari luar tapi juga dari dalam.
kemiskinan masih terdapat dalam jumlah Globalisasi dan posisi geografis serta
besar di Indonesia. Meskipun jumlah demogafis Indonesia sangat rentan
rakyat yang hidup di bawah garis terhadap ancaman dari luar yang harus
kemiskinan sudah dapat kita kurangi dihadapi dengan konsep dan langkah
secara mencolok, yaitu dari sekitar 70 ketahanan yang kokoh. Sedangkan
persen pada tahun 1970 menjadi sekitar ancaman dari dalam sering munculnya
10,86 persen pada tahun 2016, namun itu gerakan-gerakan politik maupun kelompok
masih meliputi tidak kurang dari 28,01 eksklusif didalam masyarakat yang tidak
juta orang. Satu jumlah yang sama dengan berkenan terhadap perbedaan ikatan
jumlah penduduk satu negara ukuran primordial terutama primordial keagamaan
menengah seperti Malaysia (29 juta). dan kedaerahan.
Padahal rakyat Indonesia yang hidup Seluruh aspek gatra ketahanan nasional
sedikit di luar garis kemiskinan juga masih senantiasa berkembang sepanjang masa

Jurnal Penelitian Hukum DE JURE, Volume 17, Nomor 2, Juni 2017 : 177 - 193 187
p-ISSN 1410-5632
Jurnal Penelitian Hukum e-ISSN 2579-8561

De Jure Akreditasi LIPI: No:740/AU/P2MI-LIPI/04/2016

sesuai dengan dinamikan perkembangan demokratis dan terbuka, yang didalamnya


lingkungan strategi, termasuk pada era semakin menekankan pentingnya
reformasi dan globalisasi saat ini. perlidungan terhadap hak-hak
Penerapan konsep ketahanan nasional warganegara, hukum bukanlah sekedar
yang telah dilaksanakan, yaitu sebagai alat penjeraan dan pendukung sistem
wujud perekat rasa persatuan dan kesatuan represif.
dalam kehidupan masyarakat yang berciri Di dalam mewujudkan suatu ketahanan
heterogenitas suku, etnis, bahasa dan nasional yang kuat perlu didukung oleh
agama, harus tetap berjalan. penegakan hukum yang efektif. Kebijakan
Hukum sendiri harus mampu dan strategi penegakan hukum merupakan
menjawab segala ancaman, tantangan dan salah satu cara meredam dan
hambatan yang mempengaruhi ketahanan menanggulangi berbagai aspek yang dapat
nasional. Pembentukan hukum harus mengganggu ketahanan nasional seperti
semakin mempererat persatuan dan masalah pelanggaran wilayah, radikalisme,
kesatuan dalam suatu negara demokratis, dan aksi-aksi terorisme. Selain itu perlu
yang berkeadilan sosial dan sejahtera. dievaluasi berbagai peraturan perundang-
Peraturan perundang-undangan yang undangan di level daerah yang dapat
dibuat harus pula dapat membuka peluang bagi kekuatan yang
diimplementasikan, karena sesuai dengan dapat mengancam kamnas dan juga
kebutuhan pusat dan daerah. Penegakan ketahanan nasional. Misalnya perda-perda
hukum harus pula menjadi bagian penting yang kental bermuatan dengan politik
untuk menjaga integrasi bangsa agar tidak identitas dan primordialisme.
timbul perlawanan masyarakat terhadap Disadari upaya penegakan hukum telah
pemerintah dan terhadap produk hukum. dilakukan sejak lama, bahkan peraturan
perundang-undangan terus dilakukan
E. Peran Hukum dalam Memperkuat penyempurnaan, namun hasilnya belum
Ketahanan Nasional sesuai harapan. Hal ini menunjukkan
Pemahaman tentang ketahanan nasional bahwa keberhasilan itu akan berpulang
khususnya tentang keamanan nasional pada aparat penegak hukum dan
(kamnas) harus komprehensif, bukan saja masyarakat. Demikian juga peningkatan
keamanan militer (military security), tetapi kesejahteraan masyarakat selalu
juga meliputi keamanan insani (human diupayakan dengan kebijakan yang pro
security) dan keamanan dalam masyarakat rakyat, namun demikian memerlukan kerja
(social security). Masalah-masalah keras untuk menuntaskan kemiskinan
penegakan hukum, perlindungan HAM, dengan perbaikan ekonomi terus menerus.
pemberantasan kemiskinan, penjagaan Melalui upaya peningkatan ketahanan
lingkungan dsb. adalah bagian integral kesejahteraan keamanan akan dapat
dalam konsep tersebut. memberikan kontribusi yang signifikan
Evaluasi mendasar dan kritis terhadap terhadap ketahanan nasional secara
hukum dan perundang-undangan di keseluruhan, sehingga supremasi hukum
Indonesia akan mampu memperkuat dan dapat dilaksanakan dalam rangka
mendorong akselerasi konsolidasi melaksanakan pembangunan nasional
demokrasi. Berbagai fakta dalam guna tercapainya tujuan nasional
kehidupan politik ketatanegaraan sampai sebagaimana yang dicita-citakan oleh
19 tahun reformasi bergulir, masih seluruh bangsa Indonesia. Dengan
menunjukkan lambatnya reformasi di demikian supremasi hukum untuk
bidang hukum nasional termasuk dalam mencapai tujuan hukum yaitu untuk
kelembagaannya. membangun kepastian hukum,
Secara normatif, hukum dan membangun keadilan dan membangun
perundangan dalam sebuah negara dengan kemanfaatan akan dapat berjalan
sistem demokrasi konstitusional berfungsi semestinya. Melalui pembenahan
sebagai bagian dari social engineering. peningkatan pengetahuan ketahanan
Dalam perkembangan masyarakat nasional melalui sosialisasi edukasi yang

188 Kebijakan dan Strategi Pembangunan Hukum Dalam... (Danang Risdiarto)


p-ISSN 1410-5632
Jurnal Penelitian Hukum e-ISSN 2579-8561

De Jure Akreditasi LIPI: No:740/AU/P2MI-LIPI/04/2016

terus menerus, penegakan hukum yang dan wewenang yang jelas, terhadap para
konsistendan peningkatan kesejahteraan pihak yang terkait.
akan dapat meningkatkan penerapan Dalam mendukung keamanan wilayah
supremasi hukum. Dari data dan fakta, kedaulatan negara dari berbagai ancaman,
serta penjelasan tersebut diatas dapat perlu adanya kebijakan serta komitmen
dibuktikan bahwa konsepsi ketahanan terhadap politik hukum kewilayahan
nasional Indonesia dapat meningkatkan terutama yang terkait dengan kedaulatan
penerapan supremasi hukum. bangsa dan negara. Masalah penegakan
Penegakan hukum yang menggunakan hukum dan peningkatan keamanan di laut
pendekatan hardpower maupun Indonesia (Perairan Indonesia dan ZEE)
deradikalisasi yang menggunakan soft yang luasnya 6 juta km2 tersebut (3 kali
power memerlukan dukungan perundang- dari luas daratan) masih memerlukan
undangan yang efektif. Berbagai perhatian yang besar, termasuk penegakan
perundang-undangan yang akan hukum dan pengamanan di ALKI
memperkuat kedua pendekatan itu perlu Indonesia. Menurut UNCLOS 1982,
dibentuk, atau direvisi jika sudah ada. kedaulatan suatu negara meliputi ruang
Berbagai RUU yang masih belum udara di atas perairan kepulauan, juga
disahkan misalnya RUU tentang dasar laut dan tanah dibawahnya, dan
Keamanan Nasional sangat penting untuk sumber kekayaan yang terkandung di
segera disahkan. UU No.15 Tahun 2003 dalamnya (UNCLOS 1982, Pasal 49).
tentang Pemberantasan Terorisme perlu Peningkatan kemampuan penegakan
direvisi, UU No.34 Tahun 2004 tentang hukum dan pengamanan ini mencakup
TNI memerlukan payung hukum terkait suatu kerja sama yang erat antara kegiatan-
dengan pelibatan TNI dalam Operasi kegiatan di darat, laut dan udara. Di
Militer Selain Perang. Pada Prolegnas samping itu, usaha-usaha meningkatkan
Jangka Menengah 2015-2017, telah monitoring, control, survaillance, serta
diagendakan untuk dibahas oleh kegiatan-kegiatan penyelidikan,
pemerintah dan DPR di antaranya RUU penyidikan dan proses pengadilan harus
tentang Pengelolaan Sumber Daya ditata dengan sebaik-baiknya.
Nasional Pertahanan Negara, RUU tentang Indonesia telah meratifikasi Konvensi
Persandian dan RUU tentang Rahasia PBB tentang Hukum Laut (UNCLOS)
Negara. 1982, melalui pengundangan UU No. 17
(http://www.dpr.go.id/uu/prolegnas- tahun 1985 tentang Pengesahan UNCLOS
long-list) 1982. Indonesia merupakan negara ke-26
Secara filosofis dan sosiologis, yang telah meratifikasi konvensi sejak
harmonisasi antara pertahanan keamanan tahun 1986, dan telah melaksanakan
negara dan kesejahteraan nasional beberapa tindakan implementasi melalui
tentunya akan mewujudkan ketahanan pengumuman satu undang-undang pada
nasional yang ulet dan tangguh. Apabila tahun 1996, dan diikuti dengan penerbitan
keharmonisan tersebut dapat diwujudkan tiga buah peraturan pemerintah pada tahun
dan dijaga maka cita-cita negara dan 2002. Meskipun demikian, masalah batas
pemerintah untuk menjaga pertahanan dan terluar wilayah dan yurisdiksi negara di
keamanan negara serta memajukan laut tampaknya belum memperoleh
kesejahteraan umum dan mencapai perhatian pemerintah untuk dijadikan
keadilan sosial dapat tercapai prioritas dalam penyusunan legislasi
Berdasarkan aspek yuridis dapat nasional. Revisi terhadap UU No.1 Tahun
dikatakan bahwa usulan pengaturan terkait 1973 tentang Landas Kontinen dan UU
pertahanan keamanan negara dalam bentuk No.5 Tahun 1983 tentang Zona Ekonomi
undang-undang akan efektif dalam sistem Eksklusif Indonesia perlu segera
hukum nasional. Tentunya tujuan akhirnya dilaksanakan. Selain itu usulan tentang
adalah terpenuhinya kebutuhan RUU tentang Zona Tambahan juga sudah
masyarakat atas sistem hukum nasional seharusnya segera dibahas oleh pihak
yang baik untuk menjamin hak, kewajiban, eksekutif dan legislastif. Pada Prolegnas

Jurnal Penelitian Hukum DE JURE, Volume 17, Nomor 2, Juni 2017 : 177 - 193 189
p-ISSN 1410-5632
Jurnal Penelitian Hukum e-ISSN 2579-8561

De Jure Akreditasi LIPI: No:740/AU/P2MI-LIPI/04/2016

tahun 2017 ini juga tengah dibahas RUU pengambilalihan FIR ini selain perlu
tentang Wawasan Nusantara yang adanya teknologi dan sumber daya
merupakan usulan dari Dewan Perwakilan manusia yang handal, perlu didukung oleh
Daerah (DPD). dasar hukum yang kuat. Sesungguhnya
Di wilayah udara maraknya juga ada hal mendasar yang ternyata
pelanggaran kedaulatan wilayah udara belum dipunyai Indonesia, khususnya di
oleh pesawat terbang asing juga tidak bidang keudaraan dan penerbangan.
dapat diabaikan. Sudah saatnya kita Hingga saat ini Indonesia belum memiliki
memiliki payung hukum berupa Peraturan undang-undang yang mengatur tentang
Pemerintah (PP) tentang Pengamanan kedaulatan negara, khususnya di ruang
Wilayah Udara (Pamwilud) yang telah udara.
menjadi prioritas pemerintah dalam Yang sudah ada sekarang adalah UU
Program Perencanaan PP dan Perpres No. 43 Tahun 2008 tentang Wilayah
tahun 2015 lalu. Namun sejatinya PP Negara yang berbeda dengan UU
tersebut tidak akan menyelesaikan Kedaulatan Negara. UU Nomor 1 tahun
persoalan pidana terhadap para pelanggar 2009 tentang Penerbangan bukan juga UU
wilayah udara yurisdiksi Indonesia Kedaulatan Negara. Jadi sangat kecil
dikarenakan sesuai ketentuan perundang- kemungkinan untuk mengelola kedaulatan
undangan bahwa suatu PP tidak dapat negara di ruang udara. Indonesia memiliki
mencantumkan ketentuan pidana. keuntungan yang besar karena berada di
Sesuai Pasal 15 Undang-Undang tepat di garis khatulistiwa. Indonesia juga
Nomor 12 Tahun 2011 tentang berada di posisi silang, yang artinya segala
Pembentukan Peraturan Perundang- moda transportasi akan ada dan aktif di
Undangan, sanksi terhadap para pelanggar sana, tak hanya darat, namun juga laut dan
hukum hanya dapat dicantumkan dalam udara.
sebuah undang-undang. Mengingat hal Indonesia adalah negara kepulauan
tersebut maka sepatutnya perlu diusulkan terbesar di dunia. Tak hanya memiliki
revisi terhadap Undang-Undang No. 1 kedaulatan darat dan lautan, tapi juga
Tahun 2009 tentang Penerbangan guna memiliki wilayah kedaulatan udara.
mengakomodir ketentuan sanksi pidana Wilayah udara Indonesia sendiri adalah 81
bagi para pihak yang pesawatnya dipaksa persen dari total wilayah udara ASEAN,
untuk mendarat (force down) karena telah namun akibat tak adanya UU yang
melanggar wilayah udara yurisdiksi mengatur tentang kedaulatan ruang udara,
Indonesia. pihak lain dapat masuk ke dalam wilayah
Kewenangan penyidik bagi aparat TNI territorial kita tanpa harus takut dengan
AU terhadap kasus pelanggaran wilayah hukum dan aturan di negara tersebut. Saat
udara sudah sepatutnya untuk segera ini yang yang ada baru UU wilayah dan
disahkan oleh pihak legislatif. Lemahnya baru soal penguasaan, oleh sebab itu
penegakan hukum terhadap para pihak banyak pihak yang sering melanggar batas
yang kedapatan melanggar wilayah udara wilayah kedaulatan Indonesia. Oleh sebab
yurisdiksi Indonesia, salah satunya itu Indonesia harus membuat UU
disebabkan tidak adanya penyidik yang kedaulatan negara di ruang udara. Lalu
menguasai masalah pelanggaran wilayah setiap perbatasan dengan negara luar
kedaulatan udara. Kewenangan penyidikan dilindungi melalui skema ADIZ (Air
saat ini ada di Kementerian Perhubungan. Defense Identification Zone), karena kalau
Sedangkan TNI AU melalui Komando ada ADIZ-nya semua pesawat yang
Pertahanan Udara Nasional (Kohanudnas) terbang 5 menit sebelum masuk ADIZ
hanya berwenang menangkap pesawat harus mengidentifikasi identitasnya, kalau
yang melintas wilayah udara Indonesia. tidak maka akan ditembak jatuh.
Masalah Flight Information Region Apabila Indonesia memiliki kedaulatan
(FIR) di atas wilayah Kepulauan Riau juga negara di udara, maka negara bisa
perlu untuk segera diambil alih ke pihak membentuk majelis mahkamah militer
Indonesia. Dalam mendukung peradilan tentang kejahatan kedaulatan di

190 Kebijakan dan Strategi Pembangunan Hukum Dalam... (Danang Risdiarto)


p-ISSN 1410-5632
Jurnal Penelitian Hukum e-ISSN 2579-8561

De Jure Akreditasi LIPI: No:740/AU/P2MI-LIPI/04/2016

ruang udara. Dengan keputusan pidananya Geopolitik Indonesia yang bertumpu


hukuman mati, penjara, kurungan atau kepada prinsip negara kepulauan, secara
denda. Kalau kita punya UU Kedaulatan alamiah dan berdasarkan pengalaman
Negara di Udara, kita bisa bikin peradilan sejarah, menuntut bangsa Indonesia untuk
kejahatan di udara yang penyidiknya TNI senantiasa menerapkan upaya nasional,
AU. UU ini harus di-declare di dunia yang mengandalkan pada kekuatan
internasional biar mereka tahu ada gabungan. Kekuatan gabungan itu,
kedaulatan negara di ruang negara. TNI merupakan imperatif yang sesuai dengan
AU sebagai pihak yang dianggap tepat karakteristik negara kepulauan yang rawan
untuk menjadi insiator terbentuknya UU dari berbagai arah. Kekuatan gabungan
kedaulatan negara ini. Apabila memiliki dengan perkataan lain, wawasan
UU kedaulatan di ruang udara, Indonesia gabungan, adalah inti dari kekuatan
dapat memasang batas prohibited, geopolitik Indonesia (Suradinata, 2011:
restricted dan danger area. Oleh sebab itu 63-64).
usulan adanya RUU tentang Kedaulatan Hakikat geopolitik dan geostrategi
Wilayah Udara selayaknya Indonesia sebagai negara kepulauan perlu
dipertimbangkan oleh berbagai pihak yang benar-benar dipahami agar NKRI tidak
terkait. mudah diintervensi dan diinfiltasi oleh
Indonesia masih mempunyai sejumlah kekuatan tertentu, baik dari dalam maupun
persoalan batas wilayah, baik perbatasan luar. Sejarah menunjukkan, upaya
darat maupun maritim yang hingga kini memupuk kesatuan dan mengembalikan
belum selesai. Berbagai permasalahan kebesaran bangsa mengalami kesulitan
tersebut berhubungan langsung dengan justru karena bangsa Indonesia kurang
kedaulatan negara yang harus ditangani memahami hakikat geopolitik dan
secara serius oleh pemerintah, antara lain geostrategi kelautan.
melalui pendayagunaan fungsi pertahanan, NKRI dalam perjuangan yang
baik fungsi pertahanan militer maupun memakan waktu lama sejak dicetuskannya
nirmiliter secara terintegrasi demi Deklarasi Juanda, telah berupaya
mencapai hasil yang maksimal. Dalam mengubah fungsi laut Indonesia yang
menangani masalah perbatasan Indonesia semula menjadi alat pemisah dan
akan tetap teguh mematuhi berbagai pemecah-belah persatuan bangsa, menjadi
Hukum Internasional yang berlaku, alat pemersatu dengan menjadikan laut-
termasuk UNCLOS tahun 1982 laut tertentu sebagai wilayah Indonesia.
(Departemen Pertahanan, 2008: 18). Ironisnya, wilayah-wilayah di Indonesia
Penanganan terhadap ancaman yang letaknya strategis dari sudut geo-
keamanan di laut dan udara dilaksanakan maritime strategy untuk pengawasan jalur
untuk menjamin penegakan hukum bagi laut, kurang memahami posisi pentingnya.
pihak yang melanggar. Strategi Arti penting geopolitik dan geostrategi
penanganannya dilakukan melalui ini hendaknya juga dapat dijadikan faktor
pendekatan militer dan nirmiliter. pengontrol lalu lintas perdagangan dari
Perlindungan wilayah perbatasan dan timur ke barat menuju Laut Cina Selatan
pulau-pulau kecil terluar, wilayah laut dan dan ke Samudera Pasifik dan sebaliknya
udara Indonesia ditingkatkan dalam upaya yang melewati perairan laut Indonesia. Itu
melindungi sumber daya laut di wilayah semua banyak terkait dengan hubungan
Indonesia. Dalam konteks tersebut upaya dagang Australia dan Selandia Baru
perlindungan dilakukan dengan dengan Eropa, baik lewat jalur Utara yang
meningkatkan kekuatan dan kemampuan berdekatan dengan Singapura maupun
pertahanan, untuk melakukan pengawasan jalur Selatan lewat Selat Lombok. Dalam
dan penegakan hukum serta meningkatkan konteks ini, Indonesia sebagai pemimpin
kemampuan penangkalan, deteksi, dan negara non blok perlu mengadakan
pencegahan dini terhadap berbagai perubahan pendekatan seiring dengan
ancaman. perkembangan geopolitik dan pasar bebas
dalam hubungan internasional.

Jurnal Penelitian Hukum DE JURE, Volume 17, Nomor 2, Juni 2017 : 177 - 193 191
p-ISSN 1410-5632
Jurnal Penelitian Hukum e-ISSN 2579-8561

De Jure Akreditasi LIPI: No:740/AU/P2MI-LIPI/04/2016

Interdependensi antarnegara dan sekaligus


kerja sama sinergis antarnegara sangat
menentukan tingkat kompetisi antar negara
maupun antar benua (Hamengkubuwono
X, 2007: 66-67).

KESIMPULAN
Kebijakan serta strategi pembangunan
hukum yang ada saat ini belum optimal
dalam mendukung terciptanya ketahanan
nasional yang kuat. Masih terdapat
berbagai celah hukum yang dapat
dimanfaatkan oleh berbagai pihak yang
berkepentingan, terutama terhadap
peraturan perundang-undangan yang
mengatur mengenai masalah kewilayahan
dan kedaulatan negara.
Penanganan terhadap ancaman
keamanan di laut dan udara dilaksanakan
untuk melaksanakan penegakan hukum
bagi pihak yang melanggar. Strategi
penanganannya dilakukan melalui
pendekatan militer dan nirmiliter untuk
melindungi wilayah perbatasan darat serta
pulau-pulau terdepan wilayah Indonesia

SARAN
Indonesia masih mempunyai sejumlah
persoalan batas wilayah, baik perbatasan
darat maupun maritim yang hingga kini
belum selesai. Untuk itu pembahasan
berbagai peraturan perundang-undangan
yang terkait dengan kedaulatan batas
wilayah seperti RUU tentang Landas
Kontinen, RUU tentang Zona Tambahan,
RUU tentang ZEE dan RPP tentang
Pengamanan Wilayah Udara perlu untuk
segera diselesaikan. Selain itu
pengambilalihan (take over) FIR di atas
wilayah Kepulauan Riau dan Natuna dari
Singapura harus segera dilakukan dan
perlu payung hukum dalam
pelaksanaannya.
Berbagai tumpang-tindih kewenangan
dan aturan antar instansi dalam penegakan
hukum di wilayah perairan dan udara
Indonesia harus pula dicarikan solusinya
secara menyeluruh. Berbagai
permasalahan hukum inilah yang antara
lain mempengaruhi ketahanan nasional
Indonesia sebagai suatu bangsa yang
berdaulat.

192 Kebijakan dan Strategi Pembangunan Hukum Dalam... (Danang Risdiarto)


p-ISSN 1410-5632
Jurnal Penelitian Hukum e-ISSN 2579-8561

De Jure Akreditasi LIPI: No:740/AU/P2MI-LIPI/04/2016

DAFTAR KEPUSTAKAAN Usman, Wan, Daya Tahan Bangsa,


Program Studi Pengkajian Ketahanan
Nasional Universitas Indonesia,
Buku: Jakarta, 2003
Badan Pembinaan Hukum Nasional,
Dokumen Pembangunan Hukum Internet:
Nasional, Jakarta, 2016 http://dialektikahukum.blogspot.co.id/200
Departemen Pertahanan Republik 9/02/pengaruh-politik-hukum-
Indonesia, Buku Putih Pertahanan nasional.html
Indonesia, Jakarta, 2008 https://nureazizah13.wordpress.com/2010/
Dewan Kelautan Indonesia, United 04/25/pemahaman-tentang-hak-asasi-
Nations Convention on The Law of The manusia/
Sea (UNCLOS) 1982, Jakarta, 2009 http://masnurmarzuki.blogspot.co.id/2011/
Hakim, Chappy, Menjaga Ibu Pertiwi dan 12/road-map-sistem-hukum-indonesia-
Bapak Angkasa. Membangun dalam.html
Pertahanan Keamanan Negara,
Kompas, Jakarta, 2016
Hakim, Chappy, Quo Vadis Kedaulatan
Udara Indonesia, Red & White
Publishing, 2012
Hamengku Buwono X, Sultan, Merajut
Kembali Keindonesiaan Kita,
Gramedia Pustaka Utama, Jakarta,
2007
Indrati, Maria Farida, Ilmu Perundang-
undangan Jilid 2, Kanisius,
Yogyakarta, 2006
Kardi, Koesnadi, Democratic Civil
Military Relations. Hubungan Sipil-
Militer di Era Demokrasi Indonesia,
Pratama, Jakarta, 2015
Kementerian Perencanaan Pembangunan
Nasional/ Badan Perencanaan
Pembangunan Nasional, Rencana
Pembangunan Jangka Menengah
Nasional 2015-2019. Buku I Agenda
Pembangunan Nasional, Jakarta, 2014
Kementerian Pertahanan Republik
Indonesia, Buku Putih Pertahanan
Indonesia, Jakarta, 2015
Kusumatmadja, Mochtar, Pembangunan
Hukum Dalam Kerangka
Pembangunan Nasional, Binacipta,
Bandung, 1986
Pusat Perencanaan Pembangunan Hukum
Nasional Badan Pembinaan Hukum
Nasional, Perencanaan Pembangunan
Hukum Nasional 2015-2019, Jakarta,
2012
Suradinata, Ermaya, Hukum Dasar
Geopolitik dan Geostrategi Dalam
Kerangka Keutuhan NKRI, Suara
Bebas, Jakarta, 2011

Jurnal Penelitian Hukum DE JURE, Volume 17, Nomor 2, Juni 2017 : 177 - 193 193

You might also like