Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 8

Jurnal Teknik: Universitas Muhammadiyah Tangerang, P-ISSN: 2302-8734

Vol. 8, No. 2, Juli – Desember, Tahun 2019: hlm. 77-84 E-ISSN: 2581-0006

PERBANDINGAN PENERAPAN METODE WAKTU BAKU DENGAN


PENDEKATAN TIME STOP PADA SISTEM SWIFT SAP ENTERPRISES
PADA WORKSHOP PERAWATAN PASSENGER SEAT BOEING 747-400
DI PT. GMF AEROASIA TBK
TINA HERNAWATI SURYATMAN1) & MUKHAMMAD YUSUF HAKIM2)
1,2)
Program Studi Teknik Industri,
Fakultas Teknik - Universitas Muhammadiyah Tangerang
Jl. Perintis Kemerdekaan I/33, Cikokol Kota Tangerang
Email: tinahernawati76@gmail.com, yusufhakim534@gmail.com

ABSTRACT

PT. GMF Aero Asia is Maintenance, Repair and Overhaul (MRO). The Cabin
Maintenance Unit (Furnishing Service and Uphostery) is responsible for work
related to the interior area of the aircraft. Included in the component is the
Passenger Seat. Cabin Maintenance Office at GMF in performing maintenance
services which have several different types of problems, namely in terms of billing
to customers there are two indicators, including material, manpower and man
hours. The company has an old system, the SAP 2010 series, where all work
processes cannot be covered so it requires several additional applications. In
response to this, the company provides a new system that can make all data
analysis in one application. The system has been used by several airlines
throughout the world. Namely the latest SAP with the name SWIFT SAP
Enterprise, but the new system is not running without problems. Because
basically the use of SWIFT SAP Enterprises which refers to the applicable
maintenance manual is very inflexible as well as a lot of actual time in the field
that is not counted in billing. In this case, improvements will be made by
comparing the application of one of the principles of Time Motion Study to the
system used by PT. GMF Aero Asia recently. All aspects will be examined so that
the best results can be known. The questionnaire will also be distributed before
and after the application of the method. So that it can be seen from all aspects
related not only production but all supporting staff who are in the Maintenance
area. The research will also solve the problem of both the general aspects of the
unit's production and finance as a whole for one year. So that it can be known
with certainty the advantages and disadvantages that occur during the treatment
process. After all the analysis was done, it was found that there were some
deficiencies that occurred in the SAP Enterprises system, where a lot of profit
was lost from the maintenance process that occurred. So there are several
alternatives that can be taken by Cabin Base Maintenance shop units.
Alternatives taken include making rearranging work hours based on actual time
with the draft that has been made. Arranging training schedules for employees
regarding the Swift system in accordance with their work area. And counseling
about financial issues related to the flow of work in the Workshop Seat Cabin
maintenance area.

Keywords: SWIFT SAP Enterprise, Passenger Seats, Time Movement Study, Stop
Time, Normal Time, Cycle Time, Overtime, Calculator.

Tina Hernawati Suryatman & Mukhammad Yusuf Hakim 77


Jurnal Teknik: Universitas Muhammadiyah Tangerang, P-ISSN: 2302-8734
Vol. 8, No. 2, Juli – Desember, Tahun 2019: hlm. 77-84 E-ISSN: 2581-0006

1. PENDAHULUAN kan prioritas pengerjaan komponen, sehingga


Dalam industri penerbangan perawatan komponen dapat terselesaikan sesuai dengan
pesawat sendiri merupakan bagian yang tidak TAT. Prioritas maintenance mengacu pada
kalah penting, sehingga tidak salah apabila standar pengerjaan komponen. Sehingga dibu-
hampir 50% pengeluaran maskapai terletak tuhkan standar pengerjaan komponen yang
pada bagian ini. Perawatan pesawat memiliki dapat mencerminkan kondisi riil pada
masa atau siklus yang terprogram dimana perusahaan. Standar pengerjaan komponen
setiap setiap jenis perawatan mulai pesawat merupakan acuan dalam menentukan kebu-
keluar dari pabrik hingga pesawat tidak lagi tuhan sumber daya manusia yang diperlukan
digunakan atau pensiun pun telah ditentukan dalam pengerjaan perawatan komponen dan
oleh bagian Engineering suatu maskapai, dan merupakan tanggung jawab workshop.
bahkan masih dalam monitor pihak Engi- Diantara berbagai macam proses pera-
neering pabrikan pesawat itu sendiri. Pihak watan yang dilakukan pada sisi hangar yang
maskapai dapat menyerahkan schedule main- termasuk hal paling mendasar dan krusial
tenance kepada pihak engineering internal adalah proses perawatan komponen dimana
perusahaan atau pun kepada pihak ketiga. didalam nya terdapat berbagai jenis kompo-
Dalam hal ini PT. GMF Aeroasia Tbk, selaku nen pesawat. Salah satunya adalah Workshop
MRO (Maintenance Repair and Overhaul), Seat Shop dimana seat atau kursi penumpang
sehingga setiap jadwal perawatan dapat dike- merupakan bagian yang utama dalam pener-
tahui secara pasti dan terprogram. bangan, dalam perawatannya pun memer-
Penelitian ini berfokus pada perbanding- lukan waktu yang cukup lama. Khususnya pe-
an data aktual dan sistem acuan dari SWIFT nentuan material yang jarang dilakukan pem-
dimana terdapat penyimpangan yang signi- belian sehingga memerlukan waktu tunggu
fikan. Hal tersebut mengakibatkan pekerjaan (leadtime) dan proses repair com-ponent yang
yang seharusnya selesai lebih cepat tapi meng- dapat berdampak pada terlam-batnya proses
habiskan banyak waktu, sehingga berpengaruh pemasangan dan perbaikan di area tertentu dan
ke pergeseran pekerjaan sebelumnya dimana masalah lain yang dapat timbul apabila terjadi
hal tersebut memperpanjang waktu kerja yang keterlambatan dapat berakibat pada menam-
ada. Dimana akan dilakukan evaluasi dengan bahnya jam kerja pada proses perawatan
menggunakan pendekatan waktu baku untuk sehingga terjadinya pergeseran TAT bahkan
mendapatkan data yang akurat sehingga peker- berkurangnya revenue yang berakibat pada
jaan dapat sesuai dengan kondisi aktual dan membengkaknya overtime oleh personil pro-
pemborosan waktu dapat ditekan terutama di duksi.
unit Cabin Production. Hal yang perlu digaris bawahi adalah ada-
nya loss manhours yang terjadi apabila kita
Tabel 1. Log Data TAT waiting repair dan material
shortage. mengacu pada sistem SWIFT yang terbaru,
dimana data yang dipergunakan hanya men-
gacu pada SOP pabrikan pesawat, sehingga
menyebabkan perlunya ada perbaikan lagi
sehingga dapat menghasilkan revenue unit
yang sesuai dengan kondisi aktual lapangan.
Sumber: Data perawatan Boeing 747 hangar 1, 2018. Hal tersebut yang menjadi salah satu per-
Terlihat dari data tabel diatas adalah salah hatian manajemen PT. GMF Aero Asia Tbk,
satu kondisi yang menyebabkan pencapaian khususnya di Unit Cabin maintenance. Me-
TAT panjang adalah karena waiting for repair nyikapi hal tersebut management menerapkan
(30%) dan karena material shortage (65%). sistem baru bernama SWIFT yang merupakan
Solusi permasalahan waiting for repair dan pembaharuan dari sistem SAP enteprise yang
material sortage merupakan kebijakan akibat dapat melakukan pendataan setiap pekerjaan
dari bergesernya waktu inspeksi sehingga ber- dan bahkan penagihan kepada pelanggan.
akibat langsung ke penambahan TAT. Menge- Akan tetapi waktu yang dipergunakan sebagai
nai solusi untuk permasalahan waiting for acuan untuk melakukan perawatan tidak sama
repair adalah dengan mengelola proses persis dengan keadaan aktual di lapangan.
pengerjaan maintenance komponen. Dibutuh- Karena diperlukan evaluasi menyeluruh dalam

Tina Hernawati Suryatman & Mukhammad Yusuf Hakim 78


Jurnal Teknik: Universitas Muhammadiyah Tangerang, P-ISSN: 2302-8734
Vol. 8, No. 2, Juli – Desember, Tahun 2019: hlm. 77-84 E-ISSN: 2581-0006

hal perawatan seat passenger ini. Masalah ini di dalamnya cara jam berhenti dan sampling
muncul dikarenakan apabila mengikuti jam pekerjaan. Untuk pengukuran waktu secara
kerja sesuai dengan yang ada di SWIFT masih tidak langsung, perhitungan waktu dilakukan
belum sesuai. tanpa harus berada di tempat pekerjaan.
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan: Pengukuran waktu kerja dilakukan ter-
a. Mengetahui bagaimana waktu main- hadap beberapa alternatif sistem kerja, yang
tenance Passenger Economi Class Seat di terbaik diantaranya di lihat dari segi waktu, di-
Unit Cabin Maintenance saat ini. cari dari sistem kerja yang membutuhkan
b. Mengetahui keefektivan antara waktu waktu penyelesaian tersingkat. Pengukuran
standar pada SAP atau dengan metode waktu ditujukan juga untuk mendapatkan
waktu baku. waktu baku penyelesaian pekerjaan yaitu
c. Menarik kesimpulan akhir dari penerapan waktu yang dibutuhkan secara wajar oleh pe-
dari Metode Waktu Baku ke dalam sistem kerja normal untuk menyelesaikan suatu pe-
SWIFT dan kaitannya dengan TAT. kerjaan yang dijalankan dalam sistem kerja
d. Mengetahui perbedaan yang terjadi baik terbaik (Sutalaksana, 2006).
pada sisi profit yang diperoleh serta loss Jika pengukuran-pengukuran telah sele-
profit yang terjadi pada SAP dan pende- sai, yaitu semua data yang didapat memiliki
katan Metode Waktu Baku. keseragaman yang dikehendaki, dan jumlah
telah memenuhi tingkat-tingkat ketelitian dan
2. TINJAUAN PUSTAKA keyakinan yang diinginkan, maka selesailah
Waktu standar adalah waktu yang sebe- kegiatan pengukuran waktu. Langkah selan-
narnya digunakan operator untuk mempro- jutnya adalah mengolah data tersebut sehingga
duksi satu unit dari data jenis produk. Waktu memberikan waktu baku. Cara untuk menda-
standar untuk setiap part harus dinyatakan patkan waktu baku dari data terkumpul itu
termasuk toleransi untuk beristirahat untuk adalah sebagai berikut: (Sutalaksana, 2006).
mengatasi kelelahan atau untuk faktor-faktor 1. Hitung waktu siklus, yang tidak lain
yang tidak dapat dihindarkan. Namun, jangka adalah waktu penyelesaian rata-rata
waktu penggunaan waktu baku juga memiliki selama pengukuran
batas tertentu. Dengan demikian, waktu baku
tersebut dapat diperoleh dengan mengaplikasi-
kan rumus berikut: .......................................(3)
2. Hitung waktu normal
Standard Time = Normal Time + (Normal
Wn = Ws × p ..............................(4)
Time X % Allowance) ......................................(1)
Standard Time = Normal Time X 3. Hitung waktu baku
100% Wb = Wn + (Wn × ℓ) ........................... (5)
.................................................(2)
100%−% 𝐴𝑙𝑙𝑜𝑤𝑎𝑛𝑐𝑒

3. METODE PENELITIAN
Pengukuran adalah membandingkan be-
1. Teknik Pengumpulan Data
saran yang digunakan dengan besaran standar.
Melakukan pengamatan langsung terha-
Sesuai dengan namanya, pengukuran waktu ini
dap kegiatan- kegiatan proses di PT. GMF
menggunakan jam henti atau stopwatch seba-
Aeroasia Tbk Unit Cabin Maintenance Deve-
gai alat utamanya. Cara ini sering digunakan
lopment. Kegiatan ini juga meliputi pengara-
karena merupakan cara yang paling banyak
han, penjelasan, tanya jawab, dan konsultasi
dikenal, alasan lainnya yang menyebabkan
terhadap pembimbing dilapangan, dan pada
metode ini sering digunakan adalah kesederha-
tahap ini dilakukan identifikasi dan perumusan
naan aturan-aturan pengukuran yang dipakai
masalah sesuai dengan permasalahan yang di-
(Sutalaksana, 2006).
hadapi oleh perusahaan. Pada tahap ini dipe-
Teknik pengukuran waktu dibagi menjadi
lajari mengenai hal-hal yang berhubungan
pengukuran secara langsung dan pengukuran
dengan perawatan area Cabin dan semua pro-
secara tidak langsung. Pengukuran secara
ses perawatan yang dilakukan dalam pang-
langsung dilakukan di tempat di mana peker-
amatan yang telah dilakukan, permasalahan
jaan yang bersangkutan dijalankan, termasuk
yang paling utama untuk diselesaikan adalah
Tina Hernawati Suryatman & Mukhammad Yusuf Hakim 79
Jurnal Teknik: Universitas Muhammadiyah Tangerang, P-ISSN: 2302-8734
Vol. 8, No. 2, Juli – Desember, Tahun 2019: hlm. 77-84 E-ISSN: 2581-0006

mengetahui waktu standard dari perusahaan. melakukan perhitungan dan mencatat setiap
Dimulai dengan dilakukannya pendataan langkah pekerjaan operator. Sehingga data ter-
yang dikumpulkan dari sistem SWIFT SAP kumpul dan dapat dianalisa. Langkah pene-
Enterprise dan penelitian di lapangan yang litian diawali dengan pekerjaan removal semua
berkaitan langsung dengan proses pekerjaan part dari passenger seat yang telah ditentukan.
untuk perawatan seat pesawat dimana di- Dalam hal ini dilakukan 10 kali perhitungan
perlukan data untuk dilakukan perhitungan dan penelitian pendahuluan. Akan tetapi ketika
serta perbandingan sehingga dapat menen- dilakukan perhitungan BKA (Batas kontrol
tukan data awal sebelum melakukan penelitian atas) dan BKB (batas kontrol bawah) hasil
ini. Unit yang diteliti yakni TJH atau TBP-3 yang diperoleh dibawah batas yang dietapkan
dan TJP dimana setiap pekerjaan akan lang- sehingga dilakukan penelitian ulang dengan 16
sung dengan data penelitian yang dimbil. kali penelitian.
Mengambil data langsung di Unit TJH Setelah didapatkan data mengenai jenis-
dimana merupakan unit utama dalam pene- jenis passenger seat yang dikerjakan oleh
litian dimana unit ini terletak di Hangar 1 workshop seat shop selanjutnya merangkum
memiliki luas 22.000 m2. Hangar 1 digunakan jenis pekerjaan apa saja yang dilakukan oleh
untuk perawatan berat untuk pesawat berbadan operator. Dengan mengacu pada amm dan
lebar terutama untuk Boeing dengan jenis cmm yang digunakan untuk jenis seat ekonomi
B777 dan B747 Series. Dihangar ini hampir didapatkan data yang sesuai dengan ketentuan
semua maskapai domestik berbadan besar yang ada pada perhitungan waktu baku yaitu
melakukan perawatan dihangar 1 ini. Cus- setiap pekerjaan yang dilakukan harus terdata
tomer terbanyak dari Afrika dan Eropa. Karena secara rinci sehingga diperlukan data akurat
mengingat penggunaan pesawat bsar berjenis untuk setiap pekerjaan yang ada.
Boeing sangat diminati disana. Hangar 1 dapat
menampung 4 pesawat berbadan besar sekali- 4. ANALISA DAN PEMBAHASAN
gus, sehingga pada setiap harinya sangat Tabel 2. Data Pembongkaran menggunakan Stopwatch.
banyak daily menu yang dapat dikerjakan oleh FIG NO JOB DESCRIPTION (REMOVE) PART NUMBER
TIME (MINUTE) PERCOBAAN KE
SWIFT ACTUAL 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
470 ARMREST INSTL 529-00-300-02RF 0.5 60 60 47 55 65 60 45 58 58 56 60 55 55 55 57 60
produksi. Dihangar 1 ini telah dilengkapi 490
450
ARMREST INSTL
ARMREST INSTL
529-00-300-02RF
529-00-300-02RF
0.5
0.5
45 55 45 54 40 59 45 50 51 44 55 53 42 53 58
60 58 55 56 45 57 47 51 55 45 58 60 42 54 61
50
59
430 ARMREST INSTL 529-00-300-02RF 0.5 85 57 50 62 40 61 52 58 58 48 57 60 36 61 60 59
dengan docking untuk B747 Series dan B777. 790B
780B
DRESS COVER, BACKREST
CUSHION, BACKREST
529-00-701-01
139-00-601-76
0.3
0.4
50 50 47 48 48 47 44 48 48 38 48 48 41 50 52
30 45 35 46 35 50 28 45 45 48 46 40 40 41 45
51
45

Hangar 1 dapat melakukan perawatan baik A 790B


780B
DRESS COVER, BACKREST
CUSHION, BACKREST
529-00-701-02
139-00-601-77
0.3
0.4
40 50 45 55 40 45 40 50 51 40 52 48 40 45 45
50 50 45 40 50 48 40 48 51 38 50 50 37 48 60
45
55
790B DRESS COVER, BACKREST 529-00-701-03 0.3 35 47 30 40 40 50 37 48 40 42 41 42 42 42 45 42
sampai dengan D Check semua jenis dab rating 780B
880D
CUSHION, BACKREST
CUSHION, HEADREST
139-00-601-78
139-00-625-26
0.4
0.5
36 48 25 40 37 30 42 50 45 45 45 44 45 45 49
45 30 35 32 38 35 42 30 36 35 33 30 35 32 30
40
30

pada pesawat Boeing widebody. 890B


880D
890B
DRESS COVER, HEADREST
CUSHION, HEADREST
DRESS COVER, HEADREST
529-00-726-01
139-00-625-27
529-00-726-02
0.3
0.5
0.3
27 32 33 35 36 35 32 35 36 30 32 30 35 30 35
30 30 30 32 40 36 27 37 31 30 30 32 36 32 30
35 30 34 28 27 33 25 36 37 40 30 33 45 33 40
35
30
31

Pengambilan data berikutnya di unit 880D


890B
CUSHION, HEADREST
DRESS COVER, HEADREST
139-00-625-28
529-00-726-03
0.5
0.3
30 30 25 35 42 25 33 36 35 35 37 35 40 35 34
25 33 40 30 40 35 38 32 38 40 33 35 31 28 31
30
30
840B DRESS COVER, SEAT PAN 139-00-216-20GV 0.5 35 40 35 40 30 41 38 38 33 37 40 35 30 28 37 38
Cabin Maintenace atau Furnishing dan 850B
840B
CUSHION, SEAT PAN
DRESS COVER, SEAT PAN
139-00-216-26GV
139-00-216-20GV
0.5
0.5
40 40 40 41 36 40 47 40 33 40 30 36 41 45 40
52 35 48 35 50 35 47 34 30 45 40 36 41 38 40
45
35

Unphostery. Unit ini adalah bagian yang 850B


840B
850B
CUSHION, SEAT PAN
DRESS COVER, SEAT PAN
CUSHION, SEAT PAN
139-00-216-26GV
139-00-216-20GV
139-00-216-26GV
0.5
0.5
0.5
35 36 33 32 35 37 35 35 35 35 31 32 38 33 30
30 30 34 30 30 24 38 30 30 30 33 30 30 30 30
37 31 30 30 31 32 37 31 31 35 30 30 40 32 34
32
30
33

menangani segala perawatan di dalam kabin, TOTAL 912 917 841 896 875 915 859 920 907 876 911 894 862 890 943 905

Sumber: Perhitungan data aktual lapangan pada proses


seperti jendela, pintu penumpang, lavatory,
pembongkaran part.
oksigen, dan banyak dan lain-lain.
Langkah selanjutnya bersamaan dengan Tabel 3. Data Pemasangan part menggunakan Stopwatch.
FIG NO JOB DESCRIPTION (INSTALL) PART NUMBER
TIME (MINUTE) PERCOBAAN KE
SWIFT ACTUAL 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
penelitian berdasarkan data manual yang di- 470
490
ARMREST INSTL
ARMREST INSTL
529-00-300-02RF
529-00-300-02RF
0.5
0.5
75
55
60
60
50
55
63
60
60
35
60
60
55 64 60 55
4 60 60 45
61
60
55
57
70
30
60
60
60
60
58
55
450 ARMREST INSTL 529-00-300-02RF 0.5 65 60 65 61 50 60 43 60 60 47 60 57 40 60 57 60
kerjakan di pesawat, data penelitian juga 430
790B
ARMREST INSTL
DRESS COVER, BACKREST
529-00-300-02RF
529-00-701-01
0.5
0.3
85
55
60
50
55
48
58
50
42
50
60
50
50 60 62 52
44 52 50 37
60
47
55
49
39
41
59
50
58
40
60
60
780B CUSHION, BACKREST 139-00-601-76 0.4 40 53 35 50 30 45 47 52 50 42 46 50 43 50 46 48

diambil dengan menyebarkan kuesioner ke- 790B


780B
DRESS COVER, BACKREST
CUSHION, BACKREST
529-00-701-02
139-00-601-77
0.3
0.4
45
50
55
50
45
50
55
59
45
52
55
47
50 52 50 40
45 50 60 37
48
50
50
52
38
40
50
52
49
55
52
50
790B DRESS COVER, BACKREST 529-00-701-03 0.3 37 50 30 56 42 48 40 42 48 40 50 50 38 48 45 50

pada para personil mekanik yang bekerja di 780B


880D
890B
CUSHION, BACKREST
CUSHION, HEADREST
DRESS COVER, HEADREST
139-00-601-78
139-00-625-26
529-00-726-01
0.4
0.5
0.3
35
35
23
50
30
38
35
37
37
57
30
36
38
37
37
30
35
35
40 50 50 49
38 40 35 43
33 30 36 30
52
30
31
44
31
35
45
35
25
50
30
38
45
33
35
53
30
36

area workshop. Pertanyaan yang diajukan 880D


890B
880D
CUSHION, HEADREST
DRESS COVER, HEADREST
CUSHION, HEADREST
139-00-625-27
529-00-726-02
139-00-625-28
0.5
0.3
0.5
35
37
30
35
35
40
33
36
25
33
32
36
42
28
50
35
35
35
23 33 31 30
35 34 30 42
40 35 35 36
34
35
31
36
35
32
35
35
41
33
33
34
35
32
35
30
40
41

seputar kepuasaan dan waktu kerja yang ada 890B


840B
850B
DRESS COVER, HEADREST
DRESS COVER, SEAT PAN
CUSHION, SEAT PAN
529-00-726-03
139-00-216-20GV
139-00-216-26GV
0.3
0.5
0.5
35
40
45
34
40
42
42
38
40
31
40
40
40
37
40
30
40
40
40 30 30 42
42 38 35 38
43 40 35 42
35
36
47
35
42
43
34
40
30
32
37
45
30
37
41
31
36
35

apakah sudah dirasa efektif selama bekerja dan 840B


850B
840B
DRESS COVER, SEAT PAN
CUSHION, SEAT PAN
DRESS COVER, SEAT PAN
139-00-216-20GV
139-00-216-26GV
139-00-216-20GV
0.5
0.5
0.5
48
37
30
38
38
35
50
37
36
35
38
30
52
40
35
35
35
40
48 34 35 47
33 30 25 37
37 30 31 35
30
30
30
35
30
33
40
32
30
30
30
32
31
30
30
35
29
30

hal-hal yang berkaitan dengan proses pera- 850B CUSHION, SEAT PAN 139-00-216-26GV 0.5
TOTAL
33
970
37
990
35
914
37
987
35
917
34
944
38 30 31 42
868 946 939 908
34
937
35
941
42
843
32
945
30
914
30
949

watan. Sumber: Perhitungan data aktual lapangan pada proses


pemasangan part.
2. Teknik Pengolahan Data
Tabel 4. Data hasil perhitungan awal.
Pengolahan data awal dilakukan dengan Pengukur
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
an ke
mengetahui langkah pekerjaan yang dilakukan waktu 118 119 110 118 112 119 110 117 117 112 116 115 107 115 117 115

oleh operator baik secara langsung maupun ti- Sumber: Data pembongkaran mengacu pada data
dak langsung. Dengan cara langsung yaitu perhitungan manual stopwatch.

Tina Hernawati Suryatman & Mukhammad Yusuf Hakim 80


Jurnal Teknik: Universitas Muhammadiyah Tangerang, P-ISSN: 2302-8734
Vol. 8, No. 2, Juli – Desember, Tahun 2019: hlm. 77-84 E-ISSN: 2581-0006

Pemrosesan dari data data tersebut Tabel 7. Ringkasan total manhours loss hangar 3.
DATA
dilakukan dengan langkah langkah berikut. BERDASARKAN JUMLAH PASSENGER SEAT
SWIFT
TOTAL RATA-RATA MANHOURS TOTAL PENAGIHAN SELISIH

ENTERPRISE

Dari hasil analisa serta perhitungan yang DATA


500 : 3 = 167 EA 18' PER TASK X 167 = 3006 (50.1 JAM) 50.1 X 33.95 = 1700.9 $

telah dilakukan mulai dari menghitung waktu BERDASARKAN


PENGUKURAN
AKTUAL
500 : 3 = 167 EA 40.7' PER TASK X 167 = 4676 (113.3 JAM) 113,3 X 33.95 = $3.846,535
2145,635 $ X RP. 15.000 = RP 32.184.525

siklus, meghitung waktu normal, menghitung Sumber: Analisa hasil perhitungan akhir.
waktu bakunya serta menentuan allowance
yang dimasukkan pada rumus yang ada dan Tabel 8. Ringkasan total manhours loss hangar 4-A
DATA
diperoleh data sebagai berikut. BERDASARKAN JUMLAH PASSENGER SEAT
SWIFT
TOTAL RATA-RATA MANHOURS TOTAL PENAGIHAN SELISIH

ENTERPRISE
189 : 3 = 63 EA 18' PER TASK X 63 = 1134 (18.9 JAM) 18.9 X 33.95 = 641.655 $

Tabel 5. Hasil Akhir Perhitungan DATA


BERDASARKAN 1.450,853 $ X RP. 15.000 = RP 12.137.970
189 : 3 = 63 EA 28' PER TASK X 63 = 1764 (29.4 JAM) 40.7 X 33.95 = 1.450,853 $
PENGUKURAN

Waktu siklus 28.7(menit) AKTUAL

Sumber: Analisa hasil perhitungan akhir.


Waktu Normal 28.7 (menit)
84665 (menit) Tabel 9. Ringkasan total manhours loss hangar 4-B
Waktu Baku DATA
BERDASARKAN JUMLAH PASSENGER SEAT TOTAL RATA-RATA MANHOURS TOTAL PENAGIHAN SELISIH

40,7 (menit) SWIFT


ENTERPRISE
500 : 3 = 167 EA 18' PER TASK X 167 = 3006 (50.1 JAM) 50.1 X 33.95 = 1700.9 $

Sumber: Data Akhir Perhitungan Waktu Baku. DATA


BERDASARKAN 2145,635 $ X RP. 15.000 = RP 32.184.525
500 : 3 = 167 EA 40.7' PER TASK X 167 = 4676 (113.3 JAM) 113,3 X 33.95 = $3.846,535
PENGUKURAN
AKTUAL

1. Data Rata-Rata Per Swift Enterprise


Sumber: Analisa hasil perhitungan akhir.
Diketahui:
 Data template = 30' = 30 3. Pengaruh terhadap TAT perawatan
x 60 = 1800 Hasil untuk penyesuaian pada tabel pe-
 Konversi ke rata-rata task = 1800: 22 rawatan diketahui bahwa selisih TAT bergeser
(task) = 81.8181 = 81.9"/ task sejauh dua hari dimana menyebabkan pertam-
bahan waktu pada fase rektifikasi sehingga
Jadi: menyebabkan installation phase pada pesawat
a) Diperoleh rata - rata data aktual sa- bergeser. Dimana nantinya planner dapat
ngat fluktuatif berkisar antara 60- menginfokan ke customer di awal pada saat
135. meeting pembuatan kontrak perjanjian proyek.
b) Data fluktuatif antara fase removal
subjek A B, C, D dan S. Tabel 10. Ringkasan total TAT Seat Maintenance
PLAN AWAL PENAMBAHAN
c) Apabila menggunakan template MON TUE WED THU FRI
SWIFT maka manhour yang lain ti- 8 9 10 11 12
dak tertagihkan.
6-Jan 7-Jan 8-Jan 9-Jan 10-Jan
d) Jumlah total manhours loss karena
SWIFT rata-rata: Sumber: Analisa Pergeseran TAT berdasarkan Time
Data SWIFT - (Wn) x $/hours x ∑ Stop’
seat: 4. Overtime total
18.3 - 28.7 x 33,95$ x (500:3) = 10,4 Setelah diperoleh data selisih manhours
2. Manhours loss loss pada data perawatan seat passenger
Dari seluruh total perawatan Passenger economy class pada dinas Cabin Maintenance,
Seat yang kerjakan oleh Cabin Workshop ter- kemudian kita cari langkah kebocoran penda-
dapat seilisih 28,9 manhours yang memiliki patan kedua dimana dengan menentukan plan
tidak tercatat oleh sistem SWIFT Enterprise untuk overtime pegawai sehingga tidak ada
dan setelah diterapkan pada sistem SWIFT perubahan pada jadwal TAT. Sesuai dengan
sesuai dengan kaidah metode waktu baku dan rumus perhitungan lembur dari manajemen
penyesuaian yang berkaitan langsung dan ti- sebagai berikut:
dak langsung dalam proses perawatan dapat
(Gaji Pokok): 100 x total jam = Nominal
disimpulkan beberapa kondisi yakni:
Tabel 6. Ringkasan total manhours loss hangar 1.
lembur
DATA
BERDASARKAN JUMLAH PASSENGER SEAT TOTAL RATA-RATA MANHOURS TOTAL PENAGIHAN SELISIH
Dari data sebelumnya telah diketahui
bagaimana cara melakukan perhitungan over-
SWIFT
ENTERPRISE
500 : 3 = 167 EA 18' PER TASK X 167 = 3006 (50.1 JAM) 50.1 X 33.95 = 1700.9 $

DATA
BERDASARKAN
PENGUKURAN
AKTUAL
500 : 3 = 167 EA 28' PER TASK X 167 = 4676 (77.9 JAM) 77.9 X 33.95 = 2644.7 $
943.8 $ X RP. 15.000 = RP 14.157.075

time sesuai standar yang telah diterapakn oleh


Sumber: Analisa hasil perhitungan akhir. perusahaan, sehingga dapat disimpulkan pada
hasil akhir analisa bahwa besaran pengeluaran
Tina Hernawati Suryatman & Mukhammad Yusuf Hakim 81
Jurnal Teknik: Universitas Muhammadiyah Tangerang, P-ISSN: 2302-8734
Vol. 8, No. 2, Juli – Desember, Tahun 2019: hlm. 77-84 E-ISSN: 2581-0006

untuk overtime unit serta melihat kembali data dimana dapat menyebabkan overtime
pegawai serta helper teknisi yang ada maka serta loss dari penagihan manhours yang
dapat disimpulkan dengan data sebagai beri- terjadi cukup signifikan.
kut: 3. Kesimpulan akhir dari penerapan dari
Tabel 11. Jumlah total pegawai seat workshop. Metode Waktu Baku ke dalam sistem
SWIFT dan kaitannya dengan TAT bisa
kita lihat pada tabel di bagian ringkasan,
ada perbedaan yang cukup signifikan
antara peta kerja berdasarkan acuan draft
sistem SWIFT enterprise yang mengacu
pada AMM dimana waktu yang tercan-
Sumber: Data Kepegawaian TBP 3 tum menyebabkan beberapa kesalahan v
baik terhadap perhitungan manhours bah-
Tabel 12. Data Total Pembayaran Lembur Pegawai.
kan menjadikan dampak lain seperti tidak
NO Jabatan Total jam lembur Perkiraan gaji pokok Nominal lembur Total nominal lembur Total

1 ACT 16 Jam Rp. 5000.000,00 (5000.000) : 100 x 16 (jam) = Rp. 800.000,00 x 13 = Rp. 10.400.000,00
sesuai dan tercapainya TAT yang secara
2 SACT
3 ACE
16 Jam
16 Jam
Rp. 6000.000,00
Rp. 8500.000,00
(6.000.000) : 100 x 16 (jam) = Rp. 960.000
Rp. 500.000,00
x 13 = Rp. 6.720.000,00
x 5 = Rp 2.500.000,00
Rp. 22.820.000 langsung sehingga berpengaruh ke ter-
4 TA 16 Jam Rp. 4000.000,00 35.000 x 16 (jam) = Rp. 560.000,00 x 8 = Rp. 3.200.000,00
lambatnya jadwal penerbangan redelivery
Sumber: Hasil Perhitungan
pesawat ke pihak customer baik terhadap
Tabel 13. Total Loss Manhours Hangar 1. perhitungan manhours bahkan menjadi-
JUMLAH PASSENGER SEAT TOTAL RATA-RATA MANHOURS TOTAL PENAGIHAN SELISIH
DATA
BERDASARKAN
kan dampak lain seperti tidak sesuai dan
SWIFT ENTERPRISE 500 : 3 = 167 EA 18' PER TASK X 167 = 3006 (50.1) 50.1 X 33.95 = 1700.9 $
943.8 $ X RP. 15.000 = RP 14.157.075
tercapainya TAT yang secara langsung
DATA
BERDASARKAN sehingga berpengaruh ke terlambatnya
PENGUKURAN 500 : 3 = 167 EA 28' PER TASK X 167 = 4676 (77.9 H) 77.9 X 33.95 = 2644.7 $

Sumber: Hasil Perhitungan jadwal penerbangan redelivery pesawat


ke pihak customer.
5. KESIMPULAN 4. Diketahui perbedaan yang terjadi pada
1. Kesimpulan sisi profit yang diperoleh oleh unit di
Terdapat beberapa kesimpulan akhir yang Hangar 1 dalam kurun waktu satu tahun
dihasilkan dari proses analisa yang telah dila- yakni sebanyak Rp. 2.408.547.008,00.
kukan. Kesimpulan tersebut menghasilkan Kemudian diketahui manpower yang
beberapa pilihan yang dapat dijadikan alterna- terhitung pada saat terjadi lembur dimana
tif tambahan sehingga mampu memberikan termasuk mengurangi profit unit yakni
preventive action di project selanjutnya, se- sebesar Rp. 22.820.000 dalam kurun
hingga pihak management Cabin Mainte- waktu satu bulannya.
nance Workshop dapat memberikan dan 2. Saran
mengajukan saran berikut ini sebagai tindakan Ada beberapa saran yang dapat dilaksana-
untuk lebih mempersiapkan proyek perawatan kan oleh Dinas Cabin Maintenance dalam hal
selanjutnya. ini Cabin Seat Workshop, antara lain:
1. Diketahui bahwa waktu maintenance 1. Dinas yang paling berpengaruh dengan
Passenger Economi Class Seat di Unit adanya ketidaksesuain pola kerja pada
Cabin Maintenance saat ini belum sesuai sistem adalah engineering, dimana
dengan kondisi aktualnya, bisa dilihat engineering berkontibusi besar dalam
dari seluruh total perawatan Passenger menentukan jam kerja secara sistem dan
Seat yang kerjakan oleh Cabin Workshop erat kaitannya dengan penagihan ke klien
terdapat seilisih 28,9 manhours yang me- dan pembuatan jadwal pesawat akan
miliki tidak tercatat oleh sistem SWIFT RTS. Maka sudah sepantasnya di unit ini
Enterprise. membuat plan dengan matang dan men-
2. Efektifitas dan efisiensi antara waktu data setiap pekerjaan yang ada dengan
standar pada SAP dengan menerapkan membuat template data sebagai acuan
metode waktu baku pada sistem SWIFT sehingga stiap pekerjaan, bukan berarti
dalam proses perawatan dapat memberi- kita meninggalkan AMM sebagai acuan
kan hasil yang jauh berbeda dimana tapi tidak semua template yang ada disana
beberapa aspek utama yang terpengaruh dapat diterapkan di kondisi aktual dila-
yakni pergeseran TAT perawatan pesawat pangan.
Tina Hernawati Suryatman & Mukhammad Yusuf Hakim 82
Jurnal Teknik: Universitas Muhammadiyah Tangerang, P-ISSN: 2302-8734
Vol. 8, No. 2, Juli – Desember, Tahun 2019: hlm. 77-84 E-ISSN: 2581-0006

2. Adakan training khusus untuk memberi Nose Wheel, dan Steel Brake Di Wheel &
wawasan tambahan baik mengenai finan- Brake Shop (Study Kasus Di PT. GMF
sial dan pentingnya mengetahui metode Aeroasia). Jurnal Teknik Insutsri,
time standard ini ke semua engineer yang Fakultas Sains dan Teknologi, Vol.4,
ada sehingga lebih memahami dampak No.2, 2009.
yang ditimbulkan apabila kurang tepat da-
lam menginput data dan dapat berpe- Kepmenakertrans No. 102/MEN/VI/2004. Ru-
ngaruh ke income perusahaan. mus perhitungan upah lembur
3. Berikan wawasan juga untuk para mar-
keting agar lebih memahami bagaimana Putranti, K. A., Herodian S, dan Syuaib, M. F.
alur proses pekerjaan yang ada di (2010). Studi Waktu (Time Study) Pada
lapangan, karena semua hal yang diker- Aktivitas Pemanenan Kelapa Sawit di
jakan tidak selalu sama dengan alur Perkebunan Sari Lembah Subur, Riau.
project yang dibuat.
4. Semua saran dari penelitian ini tidak Putranti, K. A., Herodian, S., dan Syuaib M.
hanya dapat diterapkan untuk passenger F., (2012). Studi Waktu (Time Study)
seat saja akan tetapi diterapkan sigela pada Aktivitas Pemanenan Kelapa Sawit
aspek perawatan lainnya. Sehingga in- di Perkebunan Sari Lembah Subur, Riau.
come unit dan perusahaan secara lebih Jurnal Keteknikan Pertanian, Departe-
luasnya dapat dicapai dengan maksimal. men Teknik Mesin dan Biosistem, Institut
Pertanian Bogor, Kampus IPB Darmaga,
DAFTAR PUSTAKA Bogor.

Cahyani, I., Kurniati, F., Rahman, N., Arief Rizani, N. C., Safitri, D. M., Wulandari, P. A
(2015). Penentuan waktu standar pera- (2011). Perbandingan Pengukuran Waktu
watan komponen pada main wheel, nose Baku Dengan Metode Stopwatch Time
wheel, dan steel brake di wheel and brake Study dan Metode Ready Work Factor
shop (study kasus PT. GMF Aeroasia). (RWF) Pada Departemen Hand Insert PT.
Jurnal teknik industri, Jurusan Teknik Sharp Indonesia. 142
Industri, Institut Teknologi Sepuluh
Nopember, Vol 3, no 03, 2015. Rully, T., Rahmawati, N. T. (2004) Perenca-
Naan Pengukuran Kerja Dalam Menentu-
Febriana, N. V., Lestari, E. R., Anggarini, S. Kan Waktu Standar Dengan Metode Time
(2008). Analisis Pengukuran Waktu Kerja Study Guna Meningkatkan Produktivitas
Dengan Metode Pengukuran Kerja Secara Kerja Pada Divisi Pompa Minyak PT.
Tidak Langsung Pada Bagian Penge- Bukaka Teknik Utama Tbk. JIMFE
masan di PT Japfa Comfeed Indonesia (Jurnal Ilmiah Manajemen Fakultas
Tbk. Jurnal Ekonomi dan Bisnis Manage- Ekonomi), Volume 1 No. 1 Tahun 2015,
ment Industri, Vol 4, No 1 (2015). Hal. 12-18, E-ISSN 2502-5678.

Gozhali, M.W. (2006). Analisis Turnaround Santoso, A.D & Supriyadi, A. (2010).
Time (TAT) Pada Proses Pooling Kompo- Perhitungan Waktu Baku Dengan Metode
nen Pesawat: Studi Kasus Keterlambatan Work Sampling Untuk Menentukan Jum-
Pengembalian Komponen Pesawat CRJ lah Tenaga Kerja Optimal. Jurnal Teknik
1000 nextgen di PT. GAA. Jurnal Teknik Industri, Fakultas Sains dan Teknologi,
Industri, Vol. XI, No. 1, Januari 2016. UIN Sultan Syarif Kasim Riau Vol.3,
No.1, 2017.
Hartanti, L. P. S. (2014). Work Measurement
Approach to Determine Standard Time Santoso, A. D. & Supriyadi, A. (2010). Per-
in Assembly Line. hitungan waktu baku dengan metode
work sampling untuk menentukan jumlah
Ika Cahyani, Fitri, Kurniati, Nani, Rahman, A., tenaga kerja optimal. Prosiding Seminar
(2009). Penentuan Waktu Standar Nasional Sains dan Teknologi 2010.
Perawatan Komponen Pada Main Wheel,
Tina Hernawati Suryatman & Mukhammad Yusuf Hakim 83
Jurnal Teknik: Universitas Muhammadiyah Tangerang, P-ISSN: 2302-8734
Vol. 8, No. 2, Juli – Desember, Tahun 2019: hlm. 77-84 E-ISSN: 2581-0006

Teknik Industri Fakultas Teknik Zulaeha, S. S., Ramadayanti, M., Sahid, N. A.,
UDINUS. Nurhayati I. (2016). Pengukuran Waktu
Baku Proses Finishing Line Volpak
Sutalaksana, I. Z. (2006). Teknik Perancangan Produksi Lannate Sp 25 Gram Philipina
Sistem Kerja. Bandung. ITB. Guna Meningkatkan Produktivitas (PT.
Dupont Agricultural Product Indonesia).
Undang-Undang No.13 Tahun 2003 Tentang Jurnal teknik industri, Vol. 03/No.
Ketenagakerjaan Pasal 78 Ayat (2), (4), 03/2016.
Pasal 85 dan Lebih Lengkapnya Diatur
Dalam Kepmenakertrans No. 102/MEN/
VI/2004 mengenai Waktu dan Upah
Kerja Lembur. Vol VII, No 3, September
2012.

Tina Hernawati Suryatman & Mukhammad Yusuf Hakim 84

You might also like