Professional Documents
Culture Documents
TASK2 - ANALISIS PAPER-dikonversi
TASK2 - ANALISIS PAPER-dikonversi
Key word : Blind Signal, Symbol rate estimation, Phase offset, Rayleigh fading,
Modulation classification.
Tahun : 2019
Latar Belakang : Teknologi telekomunikasi nirkabel yang berkembang pesat saat ini,
banyak digunakan para pelanggan untuk mendukung aktifitasnya.
Teknologi nirkabel generasi ke 4 (4G) bertujuan untuk memuaskan
pelanggan dalam menikmati layanan kecepatan data yang lebih tinggi
seperti komunikasi suara, layanan gambar, video dan layanan internet.
Long Term Evolution (LTE) merupakan teknologi nirkabel 4G
memberikan layanan aplikasi multimedia berupa video dan audio
berkualitas tinggi dan kecepatan internet yang tinggi menggunakan
Orthogonal Frequency Division Multiplexing (OFDM). OFDM
merupakan sebuah teknik transmisi yang menggunakan beberapa buah
frekuensi (multicarrier) yang saling tegak lurus (orthogonal).
Pengiriman atau penerimaan informasi berupa teks, gambar (citra)
ataupun video semakin mudah dan cepat dengan hitungan detik saja
menggunakan teknologi 4G yaitu LTE dengan teknik transmisi
OFDM.
Tujuan : Tujuan pemodelan dan simulasi ini untuk mengevaluasi kinerja sistem
OFDM dengan menghitung nilai BER.
Metode : Penentuan parameter merupakan asumsi berdasarkan referensi untuk
dimasukkan dalam pemodelan sistem sehinggga dapat diuji kinerja
transmisi citra pada sistem OFDM berupa nilai BER.
Asumsi parameter yang digunakan:
1) Input data merupakan citra bertipe RGB.
2) Modulasi yang digunakan adalah 16-QAM dan 64-QAM.
3) Menggunakan guard interval dengan cyclic prefix dengan nilai ¼
dari jumlah subcarrier.
4) Kanal yang digunakan AWGN dan Rayleigh Fading.
5) Dalam sistem OFDM ini, transmitter dan receiver diasumsikan
berada dalam keadaan tetap (fixed).
6) Jumlah subcarrier pada sistem OFDM adalah 512 titik.
Hasil : 1. Hasil perbandingan transmisi masing-masing citra yang berbeda
ukuran dalam pixel yang melalui kanal AWGN maupun kanal
Rayleigh fading menggunakan teknik modulasi 16 QAM lebih cepat
mendekati nilai standard BER sebesar 10-3 daripada teknik modulasi
64 QAM.
Tahun : 2021
Penelitian : Dapat menguji kehandalan estimasi tersebut pada respon impuls yang
selanjutnya lain seperti model kanal mobile-tomobile, maupun kanal fading Rician.
Judul Jurnal 4 : Kinerja Rotated Coded 8 PSK Pada Kanal Rayleigh
Tahun : 2018
Latar Belakang : Pemilihan skema modulasi dan teknik error control coding akan
menentukan kinerja sistem komunikasi. Ketika sistem menggunakan
skema modulasi dengan data rate yang tinggi, untuk mendapatkan
kinerja sistem yang baik maka system membutuhkan adanya
penggunaan skema error control coding untuk mengurangi terjadinya
kesalahan pada informasi yang diterima. Penggunaan error control
coding disisi lain membutuhkan penambahan daya transmisi. Hal ini
dikarenakan adanya bit-bit redundancy yang ditambahkan untuk
kebutuhkan koreksi error. Kunci diversitas ruang sinyal atau diversitas
modulasi adalah melakukan rotasi pada konstelasi simbol pada ruang
sinyal. Kanal fading mempengaruhi komponen sinyal terima yang
mengubah konstelasi sinyal. Akibat fenomena ini umumnya pada
kanal fading kinerja system menjadi menurun ditunjukkan dengan
semakin besarnya nilai BER. Boutros and Viterbo menunjukkan
bahwa rotasi pada konstelasi sinyal akan mampu memperbaiki kinerja
sistem. Zafar Ali Khan dan Sundar Rajan pada menunjukkan bahwa
TCM asimetris dengan 4 state dapat meningkatkan kinerja TCM ada
kanal Fading Rayleigh. Misra melakukan proses decoding TCM
dengan menggunakan metode ant neural network , sedangkan Samreen
Amir [dn Khairunnisa menunjukkan kinerja TCM pada sistem
MCCDMA ketika melewati kanal fading. Penggunaan skema rotated
modulation pada system OFDM diusulkan oleh Zhanji Wu. Pada
papernya, Zhanji Wu menggunakan turbo coding dan menambahkan
blok interleaver sebelum proses rotasi konstelasi sinyal.
Tujuan : bertujuan untuk menganalisa kinerja system MCCDMA ketika
mengkombinasikan skema rotated modulation (RM) dan trellis coded
modulation (TCM) 8 PSK.
Metode : Coded Modulation (CM), Rotated Modulation (RM), Rotated Coded
Modulation (RCM), dan tampa Rotated Coded Modulation (RCM).
Hasil : Dari hasil simulasi terlihat bahwa skema coded modulation (CM) dan
rotated coded modulation (RCM) memberikan perbaikan kinerja pada
kondisi kanal AWGN ataupun Rayleigh fading. Namun skema rotated
hanya pemberikan perbaikan kinerja pada kanal fading.
Tahun : 2019
Penulis : Arwin Halomoan, Yuyun Siti Rohmah, ST., MT., dan Suci Aulia, ST.,
MT.3
Keyword : MATLAB, AM, AWGN, Rayleigh, Modulasi, Demodulasi.
Latar Belakang : Perkembangan teknologi pada saat ini membuat mahasiswa menjadi
sangat mudah melakukan hal apapun. Hal ini membuat mahasiswa
mudah mengontrol dan melakukan sesuatu yang lebih efisien dan
praktis. Dampaknya dalam proses pembalajaran yang singkat dengan
durasi 1-3 jam dalam mata kuliah sistem komunikasi membuat
mahasiswa kurang memahami materi yang disampaikan. Sehingga saat
ini dibutuhkan metode yang lebih baik dan mudah dipahami. Hasil
keluaran dari simulator ini yaitu sinyal modulasi dan demodulasi
amplitudo. Pembahasan simulator ini sudah ada dilakukan dalam
penelitian sebelumnya menggunakan software LabView yang hanya
meneliti keluaran sinyal yang termodulasi melewati kanal AWGN dan
menggunakan modul-modul yang ada pada LabView.
Tujuan : Dapat menghasilkan simulator yang dapat membantu dan
mempermudah pembalajaran dan meningkatkan pemahaman mahasiswa
terhadap materi modulasi amplitudo.
Metode : - Modulasi AM DSB SC pada kanal ideal, pada kanal AWGN, dan
pada kanal Rayleigh.
- Modulasi AM DSB FC pada kanal Ideal, pada kanal AWGN, dan
pada kanal Rayleigh.
- Modulasi Audio AM pada kanal Ideal, pada kanal AWGN, dan
pada kanal Rayleigh.
Hasil : 1. Pada sistem masukan sinyal informasi berupa audio, AM DSB SC,
AM DSB FC, modulasi, dan demodulasi sesuai dengan teori.