Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 9

The Journal Of Muhammadiyah Medical LaboratoryTechnologist

No.4Vol.1Mei2021
ISSN: 2597-3681

Stabilitas Pemeriksaan Hematologi Rutin Pada Sampel Darah Yang


Didiamkan Pada Suhu Ruang Menggunakan Cell-Dyn Ruby
1
Gilang Nugraha , Nur Anita Ningsih1, Titik Sulifah1, Sitti Fitria1
1) D-IV Analis Kesehatan, Fakultas Kesehatan, Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya
Email : gilang@unusa.ac.id

ABSTRACT
Complete blood count (CBC) is one of the laboratory
Tanggal Submit:
tests most often influenced by doctors. The use of a hematology
7 Desember 2020
analyzer offers a wider range of probe parameters. The pre-
Tanggal Review: analytic stage accounts for 70% of errors, one of which is the
22 Februari 2021 delay of the examination. Changes in report results were
Tanggal Publish
reported due to changes in blood cell morphology due to EDTA
Online: 18 Juni 2021 additives and room temperature. The aim of this research is the
disturbance of stability of the results of examination of various
CBC parameters in blood samples that are left at room
temperature for 24 hours using a hematology analyzer. This
experimental laboratory research was conducted at the Pramita
Jemur Andayani Clinical Laboratory. Blood samples were
obtained from volunteers, stored at room temperature and
subjected to immediate examination (control) and after a delay
of 6, 12 and 24 hours (treatment). A total of 30 respondents,
consisting of 8 men and 22 women. The mean age of the
respondents was 22 ± 1 year. There was no difference in the
results of the examination (p-value > 0.05) in the RBC, Hct
MCV, MCHC, PLT and PDW. The results of the examination
(p-value < 0.05) were found on Hgb, MCH, RDW, WBC, NEU,
IG, MONO, EO, BASO, LYM, PLT and PDW. Delayed CBC
examinations using the CELL-DYN Ruby hematology analyzer
directly gave different results on several parameters ranging
from 6 hours delay of examination.

Keywords : Stability, complete blood count, room


temperature, CELL-DYN Ruby

PENDAHULUAN
Hematologi rutin adalah salah keseluruhan (Nugraha, 2017; Nah et al.,
satu pemeriksaan laboratorium yang 2018). Parameter hematologi rutin
paling sering diminta dokter untuk digunakan untuk menyaring berbagai
diagnosis, pemantauan terapi, bahkan kondisi kesehatan seperti anemia,
untuk menilai kesehatan secara infeksi, kanker tertentu, alergi hingga

21
Nugraha, Gilang, Nur Anita Ningsih, Titik Sulifah, Sitti Fitria. 2021. Stabilitas Pemeriksaan Hematologi
Rutin Pada Sampel Darah Yang Didiamkan Pada Suhu Ruang Menggunakan Cell-Dyn Ruby. Surabaya
: The Journal of Muhamadiyah Medical Laboratory Technologist. Vol: 4, No.1 (21-29).
The Journal Of Muhammadiyah Medical LaboratoryTechnologist
No.4Vol.1Mei2021
ISSN: 2597-3681

trombositopenia (Keohane, Smith and dengan laboratorium, jumlah sampel


Walenga, 2016; Tang et al., 2019). yang banyak sehingga terjadi antre
Pemeriksaan hematologi rutin pemeriksaan, pemeriksaan tertunda
umumnya terdiri dari parameter akibat petugas laboratorium sibuk
pemeriksaan jumlah eritrosit (red blood melakukan pelayanan atau sampel yang
cells, RBC), hemoglobin (Hgb), disimpan untuk keperluan konfirmasi
hematokrit (Hct), jumlah leukosit (white pemeriksaan jika terjadi komplain (Tang
blood cell, WBC) dan jumlah trombosit et al., 2019).
(platelets, PLT) (Wu et al., 2015). Akan Penundaan sampel darah EDTA
tetapi pemeriksaan hematologi rutin dapat mengubah hasil pemeriksaan
berkembang pada era otomatisasi dan hematologi rutin, sehingga menurunkan
parameter pemeriksaan disesuaikan akurasi dan hasil tidak dapat digunakan
dengan penggunaan alat hematology (Zini, 2014; Jain et al., 2018;
analyzer di masing-masing Rahmanitarini, Hernaningsih and
laboratorium. Penggunaan hematology Indrasari, 2019; Tang et al., 2019).
analyzer menawarkan lebih banyak Eritrosit yang didiamkan dalam
parameter pemeriksaan, seperti hitung beberapa jam akan mengalami
jenis leukosit (differential counting), penyusutan sedangkan trombosit akan
indeks eritrosit dan indeks platelet mengalami perubahan dari bentuk
(Keohane, Smith and Walenga, 2016; diskoidal (pipih) menjadi sferis (bulat).
Revin et al., 2017). Leukosit mengalami perubahan yang
Pemeriksaan laboratorium, signifikan, beberapa neutrofil
termasuk juga pemeriksaan hematologi mengalami pembengkakan inti dengan
rutin dilakukan melalui tahap pra- perubahan kromatin, hilangnya struktur
analitik, analitik dan pasca-analitik. lobus, vakuolisasi dan hilangnya
Bagian pra-analitik merupakan tahapan granula. Sedangkan monosit dan limfosit
yang sangat rawan kesalahan dan dapat mengalami vakuloisasi serta lobulasi
menyumbang 70%. Salah satu jenis nukleus yang tidak teratur (Zini, 2014).
kesalahan yang sering terjadi pada tahap Perubahan hasil pemeriksaan
pra-analitik adalah penanganan sampel dilaporkan karena adanya perubahan
yang tidak tepat termasuk penundaan morfologi sel darah akibat dari
pemeriksaan (Plebani, 2012). Alasan penggunaan zat aditif EDTA yang
penundaan dapat disebabkan karena mengakibatkan perbedaan pH dan pada
jauhnya tempat pengambilan darah suhu kamar metabolisme sel darah tetap

22
Nugraha, Gilang, Nur Anita Ningsih, Titik Sulifah, Sitti Fitria. 2021. Stabilitas Pemeriksaan Hematologi
Rutin Pada Sampel Darah Yang Didiamkan Pada Suhu Ruang Menggunakan Cell-Dyn Ruby. Surabaya
: The Journal of Muhamadiyah Medical Laboratory Technologist. Vol: 4, No.1 (21-29).
The Journal Of Muhammadiyah Medical LaboratoryTechnologist
No.4Vol.1Mei2021
ISSN: 2597-3681

berlangsung karena sel masih dalam masing responden dilakukan


keadaan hidup (Zini, 2014; pengambilan darah vena sebanyak 3 mL
Rahmanitarini, Hernaningsih and dan ditampung pada tabung BD
Indrasari, 2019). Penggunaan suhu Vacutainer® (Becton, Dickinson and
ruangan di laboratorium berkisar dari 20 Company, United States) tutup ungu
sampai 25⁰C dan dikontrol agar suhu (antikoagulan EDTA). Pengambilan
dipertahankan pada rentang tersebut darah dilakukan sesuai protokol standar
(Kemenkes, 2010; Nugraha, 2015). Oleh flebotomi.
karena itu, tujuan penelitian ini Darah pada tabung dengan segera
mengevaluasi stabilitas hasil dilakukan pemeriksaan menggunakan
pemeriksaan pada berbagai parameter hematology analyzer CELL-DYN Ruby
hematologi rutin pada sampel darah (Abbott, United States). Sampel darah
yang didiamkan pada suhu ruang selama disimpan pada suhu ruang dan dilakukan
24 jam menggunakan alat hematology pemeriksaan setelah penundaan 6, 12
analyzer. dan 24 jam. Pemeriksaan yang
dilakukan segera (0 jam) merupakan
METODE PENELITIAN kelompok kontrol sedangkan
Penelitian menggunakan studi pemeriksaan 6, 12 dan 24 jam
Experimental Laboratory dengan merupakan kelompok perlakuan.
rancangan one group pretest and Penelitian ini mengamati
posttest design. Penelitian dilakukan di parameter pemeriksaan pada leukosit,
Laboratorium Klinik Pramita Jemur eritrosit dan trombosit. Parameter
Andayani, Kota Surabaya, Jawa Timur eritrosit meliputi red blood cells (RBC),
pada bulan Juli 2020. Penelitian ini telah hemoglobin (Hgb), hematokrit (Hct),
disetujui Komisi Etik Penelitian mean corpuscular volume (MCV), mean
Kesehatan Universitas Nahdlatul Ulama corpuscular haemoglobin (MCH), mean
Surabaya dengan nomor corpuscular hemoglobin concentration
112/EC/KEPK/UNUSA/2020. (MCHC) dan red cell distribution width
Sampel penelitian merupakan (RDW). Parameter pemeriksaan leukosit
relawan yang bersedia mengikuti meliputi white blood cell (WBC),
penelitian ditandai dengan mengisi dan neutrofil (NEU), immature granulocytes
menyetujui informed consent. Kuisioner (IG), monosit (MONO), eosinofil (EO),
tertutup dilakukan untuk mendapat basofil (BASO) dan limfosit (LYM).
informasi nama dan usia. Masing- Parameter pemeriksaan trombosit

23
Nugraha, Gilang, Nur Anita Ningsih, Titik Sulifah, Sitti Fitria. 2021. Stabilitas Pemeriksaan Hematologi
Rutin Pada Sampel Darah Yang Didiamkan Pada Suhu Ruang Menggunakan Cell-Dyn Ruby. Surabaya
: The Journal of Muhamadiyah Medical Laboratory Technologist. Vol: 4, No.1 (21-29).
The Journal Of Muhammadiyah Medical LaboratoryTechnologist
No.4Vol.1Mei2021
ISSN: 2597-3681

meliputi platelet (PLT), mean platelet Stabilitas Parameter Eritrosit


volume (MPV), plateletcrit (PCT) dan Penundaan sampel darah EDTA
platelet distribution width (PDW). selama 24 jam untuk pemeriksaan
Analisis data menggunakan SPSS parameter eritrosit secara signifikan
versi 21 (IBM, United States). Data mempengaruhi hasil pemeriksaan Hgb,
deskriptif disajikan dalam rerata, standar Hct dan RDW (Tabel 1). Perbedaan
deviasi (SD) dan persen. Uji beda hasil pada parameter eritrosit terjadi
dilakukan pada masing-masing setelah 6 jam penundaan pemeriksaan,
parameter menggunakan uji Repeated yaitu pada hasil pemeriksaan RDW.
Measures Anova, data yang tidak Sedangkan perbedaan hasil pemeriksaan
terdistribusi normal dan tidak homogen Hgb dan MCH terjadi setelah 12 jam
dilakukan menggunakan uji Friedeman. penundaan pemeriksaan.
Hasil uji beda yang menunjukkan Tabel 1. Hasil Uji Statistik Parameter Eritrosit
Pairwise comparisons
signifikansi dilanjutkan dengan uji Anova/
Parameter 6 12 24
Friedeman
Jam Jam Jam
Pairwise comparisons. Derajat
RBC 0,183 - - -
kemaknaan (p-value) yang digunakan Hgb 0,000 1,000 0,000 0,000
Hct 0,590 - - -
dalam penelitian ini yaitu 5%. MCV 0,590 - - -
MCH 0,009 1,000 0,000 0,109
HCHC 0,452 - - -
RDW 0,000 0,040 0,000 0,000
HASIL PENELITIAN
Karakteristik Responden Penundaan pemeriksaan hingga
Responden yang berpartisipasi 24 jam pada parameter Hgb, MCH dan
dalam penelitian ini sebanyak 30 orang, RDW memberikan hasil lebih tinggi jika
terdiri dari 8 pria (26,7%) dan 22 di bandingkan dengan kontrol (Tabel2).
perempuan (73,3%). Umur rerata Tabel 2. Hasil Pemeriksaan Parameter
Eritrosit
responden 22 ± 1 tahun. Sebanyak 21 0 6 12 24
Parameter
Jam Jam Jam Jam
(70%) responden merupakan mahasiswa
RBC Rerata 5,17 5,16 5,17 5,18
D-IV Analis Kesehatan, Fakultas (106/µL) SD 0,50 0,49 0,48 0,48
Hgb Rerata 13,6 13,5 13,8 13,8
Kesehatan, Universitas Nahdlatul Ulama (g/dL) SD 1,3 1,2 1,3 1,2
Hct Rerata 42,8 42,8 42,7 43,3
Surabaya dan 9 (30%) responden (%) SD 3,7 4,4 4,5 4,9
MCV Rerata 83,0 83,8 84,1 85,0
merupakan warga sekitar yang bersedia
(fL) SD 3,8 4,0 4,0 4,2
menjadi responden penelitian. MCH Rerata 26,3 26,3 26,8 26,9
(pg) SD 1,9 1,8 1,8 1,8
HCHC Rerata 31,6 31,3 31,8 31,4
(g/dL) SD 1,1 1,0 0,9 0,9
RDW Rerata 11,8 12,0 12,1 12,4
(%) SD 0,9 0,9 0,9 1,0

24
Nugraha, Gilang, Nur Anita Ningsih, Titik Sulifah, Sitti Fitria. 2021. Stabilitas Pemeriksaan Hematologi
Rutin Pada Sampel Darah Yang Didiamkan Pada Suhu Ruang Menggunakan Cell-Dyn Ruby. Surabaya
: The Journal of Muhamadiyah Medical Laboratory Technologist. Vol: 4, No.1 (21-29).
The Journal Of Muhammadiyah Medical LaboratoryTechnologist
No.4Vol.1Mei2021
ISSN: 2597-3681

Stabilitas Parameter Leukosit Penundaan pemeriksaan hingga


Penundaan sampel darah EDTA 24 jam pada parameter WBC, NEUT,
selama 24 jam untuk pemeriksaan EO dan LYM memberikan hasil lebih
parameter leukosit secara signifikan rendah jika di bandingkan dengan
mempengaruhi hasil pemeriksaan pada kontrol. Sedangkan parameter IG,
seluruh parameter pemeriksaan (Tabel MONO dan BASO memberikan hasil
3). Penundaan pemeriksaan selama 6 lebih tinggi jika di bandingkan dengan
jam, terdapat perbedaan hasil kontrol (Tabel 4).
pemeriksaan secara bermakna pada Tabel 4. Hasil Pemeriksaan Parameter
Leukosit
NEU dan IG. Penundaan pemeriksaan 0 6 12 24
Parameter
Jam Jam Jam Jam
selama 12 jam, terdapat perbedaan hasil
WBC Rerat
8,26 8,23 8,20 7,91
pemeriksaan secara bermakna pada (103/µL a
) SD 1,88 1,89 1,90 1,81
MONO. Penundaan pemeriksaan selama NEU Rerat
4,97 4,90 4,72 3,69
(103/µL a
24 jam, terdapat perbedaan hasil ) SD 1,39 1,41 1,31 1,06
Rerat 0,04 0,07 0,08 0,05
pemeriksaan secara bermakna pada IG a 1 0 6 2
WBC, EO dan LYM. (103/µL SD 0,02 0,04 0,05 0,02
) 0 4 9 9
Hasil pemeriksaan BASO Rerat 0,57 0,58 0,61 0,68
MONO a 1 1 7 3
ditemukan adanya hasil perbedaan yang (103/µL SD 0,20 0,22 0,22 0,19
) 1 2 4 7
bermakna setelah penundaan Rerat 0,18 0,18 0,17 0,12
EO a 7 8 7 8
pemeriksaan selama 6 jam, akan tetapi (103/µL SD 0,13 0,13 0,11 0,08
hasil pemeriksaan ditunda 12 jam ) 1 2 9 2
Rerat 0,08 0,06 0,10 0,37
menjadi tidak mengalami perbedaan BASO a 3 8 2 0
(103/µL SD 0,03 0,02 0,04 0,20
bermakna. Setelah pemeriksaan ditunda ) 0 8 7 0
LYM Rerat
selama 24 jam, perbedaan hasil kembali 2,35 2,32 2,30 2,74
(103/µL a
) SD 0,67 0,66 0,52 0,71
menjadi bermakna (Tabel 3).

Tabel 3. Hasil Uji Statistik Parameter Stabilitas Parameter Trombosit


Leukosit
Pairwise comparisons Penundaan sampel darah EDTA
Anova/
Parameter 6 12 24 selama 24 jam untuk pemeriksaan
Friedeman
Jam Jam Jam
WBC 0,000 0,571 0,434 0,000 parameter trombosit secara signifikan
NEU 0,000 0,008 0,000 0,000
IG 0,001 0,028 0,002 0,309 mempengaruhi hasil pemeriksaan MPV
MONO 0,000 1,000 0,005 0,005
EO 0,000 1,000 0,265 0,000 dan PCT (Tabel 5). Kedua parameter
BASO 0,000 0,009 0,112 0,000 menunjukkan perbedaan hasil
LYM 0,000 1,000 1,000 0,000
pemeriksaan setelah 6 jam penundaan.

25
Nugraha, Gilang, Nur Anita Ningsih, Titik Sulifah, Sitti Fitria. 2021. Stabilitas Pemeriksaan Hematologi
Rutin Pada Sampel Darah Yang Didiamkan Pada Suhu Ruang Menggunakan Cell-Dyn Ruby. Surabaya
: The Journal of Muhamadiyah Medical Laboratory Technologist. Vol: 4, No.1 (21-29).
The Journal Of Muhammadiyah Medical LaboratoryTechnologist
No.4Vol.1Mei2021
ISSN: 2597-3681

Tabel 5. Hasil Uji Statistik Parameter lain dilakukan dengan cara perhitungan
Trombosit
Pairwise comparisons (Keohane, Smith and Walenga, 2016).
Anova/
Parameter 6 12 24 Data pada penelitian ini
Friedeman
Jam Jam Jam
PLT 0,373 - - - menunjukkan bahwa parameter
MPV 0,000 0,000 0,000 0,000
PCT 0,000 0,000 0,000 0,000 pemeriksaan RBC, Hct, MCV, MCHC,
PDW 0,072 - - -
PLT dan PDW stabil hingga 24 jam.

Penundaan pemeriksaan hingga Penundaan pemeriksaan selama 6 jam

24 jam pada parameter MPV dan PCT akan memberikan hasil bias pada

memberikan hasil lebih rendah jika di parameter RDW, NEU, IG, MPV dan

bandingkan dengan kontrol. PCT. Penundaan pemeriksaan selama 12


jam akan memberikan hasil bias pada
Tabel 6. Hasil Pemeriksaan Parameter parameter Hgb, MCH dan MONO.
Trombosit
0 6 12 24 Sedangkan penundaan pemeriksaan
Parameter
Jam Jam Jam Jam selama 24 jam akan memberikan hasil
PLT Rerat
293 294 289 291
(103/µL a bias pada parameter WBC, EO dan
) SD 68 65 63 65
Rerat LYM.
6,61 6,23 6,12 6,04
MPV a
(fL) SD 0,93 0,98 1,06 1,01 Massimo Daves, dkk (2015)
Rerat 0,18 0,17 0,17 0,17
a 9 8 3 1
melakukan pengamatan satbilitas
PCT SD 0,03 0,03 0,03 0,02 pemeriksaan hematologi rutin pada suhu
(%) 5 3 1 9
Rerat
19,4 19,4 19,5 19,8 kamar menggunakan alat hematology
PDW a
(%) SD 0,9 1,1 1,3 1,2 analyzer Sysmex XN-2000. Penundaan 6
jam menunjukkan perbedaan yang signifikan
PEMBAHASAN pada pada RBC, RDW, MCH, MCV dan
Pemeriksaan hematologi rutin MPV. Sedangkan penundaan 24 jam
menggunakan alat hematology analyzer menunjukkan perbedaan yang signifikan

CELL-DYN Ruby dapat mengukur pada pada RDW, MCHC, MCV, MPV,

parameter eritrosit, leukosit dan PLT-I (impendansi) dan PLT-F


(flurosensi). Sedangkan parameter
trombosit dalam satu waktu. Prinsip
pemeriksaan yang digunakan alat leukosit dinyatakan stabil hingga 72

tersebut yaitu fotometrik untuk jam.

mengukur kadar Hgb, impendansi untuk Berdasarkan hasil penelitian

mengukur jumlah sel, light scatter untuk sebelumnya oleh Massimo Daves, dkk

membedakan jenis sel dan parameter (2015), terdapat tidak ksesuaian dengan
hasil penelitian ini. Akan tetapi, pada
dasarnya jika semua parameter

26
Nugraha, Gilang, Nur Anita Ningsih, Titik Sulifah, Sitti Fitria. 2021. Stabilitas Pemeriksaan Hematologi
Rutin Pada Sampel Darah Yang Didiamkan Pada Suhu Ruang Menggunakan Cell-Dyn Ruby. Surabaya
: The Journal of Muhamadiyah Medical Laboratory Technologist. Vol: 4, No.1 (21-29).
The Journal Of Muhammadiyah Medical LaboratoryTechnologist
No.4Vol.1Mei2021
ISSN: 2597-3681

hematologi rutin akan digunakan indikator kematangan sel (Arneth and


sebaiknya tidak melakukan penundaan Menschikowki, 2015).
lebih dari 6 jam. Karena penundaan baik Selama penundaan darah EDTA,
pada suhu kamar serta suhu 4⁰C, 33⁰C neutrofil mengalami pembengkakan inti
dan 47⁰C selama 6 jam tetap mampu dengan perubahan kromatin,
memberikan hasil bias pada lobularitasnya menghilang, hilangnya
pemeriksaan hematologi rutin (Daves et granula dan terjadi vakuolisasi.
al., 2015; Jain et al., 2018). Sedangkan pada sel monouklear
Perbedaan hasil pada parameter mengalami vakuloisasi serta lobulasi
leukosit bisa disebabkan karena nukleus yang tidak teratur (Zini, 2014).
perbedaan pada prinsip kerja alat dalam Teknologi MAPPS sepertinya tidak
menghitung jumlah dan jenis leukosit. mengenali leukosit-leukosit tersebut dan
Penelitian ini menggunakan alat CELL- menerjemahkannya sebagai sel lain.
DYN Ruby yang menerapkan teknologi Kondisi ini terbukti adanya parameter
multiangle polarized scatter separation leukosit yang turun dan parameter
(MAPSS). Cahaya hamburan diukur leukosit lainnya meningkat.
pada beberapa sudut, 0 derajat untuk Perubahan morfologi juga
volume sel, 7 derajat untuk teramati pada eritrosit. Sel yang ditunda
kompleksitas, 90 derajat untuk pada suhu ruangan mengalami
lobularitas seluler dan depolarisasi 90 perubahan menjadi sel krenasi dan
derajat untuk evaluasi granularitas sferosit. Studi yang dilakukan
(Keohane, Smith and Walenga, 2016). Rahmnitarini, dkk (2019) melaporkan
Alat yang digunakan Massimo bahwa perubahan bentuk eritrosit
Daves menggunakan Sysmex XN-2000 normal menjadi sel krenasi ditemukan
yang menerapkan teknologi fluorescent pada jam ke-8 penundaan, sedangkan
flow cytometry. Forward‐scattered light sferosit ditemukan pada jam ke-16
sebagai indikator ukuran sel. Side‐ penundaan (Rahmanitarini,
scattered light sebagai indikator struktur Hernaningsih and Indrasari, 2019).
dan kompleksitas intraseluler yang Perubahan ini yang mungkin
sebanding dengan granularitas. Side mempengaruhi hasil pemeriksaan pada
fluorescent light merupakan hamburan parameter eritrosit.
cahaya yang didapat dari pewarnaan Penelitian ini memiliki
fluoresen konsentrasi asam nukleat keterbatasan terutama pada parameter
(DNA dan RNA) yang merupakan leukosit, karena tidak membuat apusan

27
Nugraha, Gilang, Nur Anita Ningsih, Titik Sulifah, Sitti Fitria. 2021. Stabilitas Pemeriksaan Hematologi
Rutin Pada Sampel Darah Yang Didiamkan Pada Suhu Ruang Menggunakan Cell-Dyn Ruby. Surabaya
: The Journal of Muhamadiyah Medical Laboratory Technologist. Vol: 4, No.1 (21-29).
The Journal Of Muhammadiyah Medical LaboratoryTechnologist
No.4Vol.1Mei2021
ISSN: 2597-3681

darah dan melakukan pengamatan Daves, M. et al. (2015) ‘Sample stability


for complete blood cell count
morfologi sel. Sehingga perbedaan hasil
using the Sysmex XN
akibat penundaan tidak dapat dibuktikan haematological analyser’, Blood
Transfusion. SIMTI Servizi Sri,
secara pasti apalah ada perubahan
13(4), pp. 576–582. doi:
morfologi yang menyebabkan salah 10.2450/2015.0007-15.
interpretasi pada hematology analyzer. Jain, A. et al. (2018) ‘Storage stability
of commonly used haematological
parameters at 33 °c’, Biochemia
KESIMPULAN Medica. Biochemia Medica,
Penundaan pemeriksaan Editorial Office, 28(2 Special
Issue). doi:
hematologi rutin menggunakan alat 10.11613/BM.2018.020901.
hematology analyzer CELL-DYN Ruby Kemenkes (2010) Peraturan Menteri
secara bermakna memberikan hasil Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 411 Tahun 2010 Tentang
pemeriksaan yang berbeda pada Laboratorium Klinik. Jakarta.
beberapa parameter mulai dari 6 jam Available at:
http://dinkes.babelprov.go.id/sites
penundaan pemeriksaan. Hasil /default/files/dokumen/produk_hu
pemeriksaan yang berbeda secara kum/PMK No. 411 ttg
Laboratorium Klinik.pdf.
bermakna meliputi Hgb, Hct, MCH,
Keohane, E. M., Smith, L. J. and
RDW, WBC, NEU, IG, MONO, EO, Walenga, J. M. (2016) Rodaks’s
BASO, LYM, PLT dan PDW. Hematology: Clinical Principles
and Application. 5th edn.
Hindari penundaan pemeriksaan Missouri: Elsevier.
dan jika perlu adanya sistem manajemen Nah, E. H. et al. (2018) ‘Complete blood
untuk meminimalisir penundaan count reference intervals and
patterns of changes across
pemeriksaan. Pemilihan alat hematology pediatric, adult, and geriatric ages
analyzer dapat menjadi pertimbangan in Korea’, Annals of Laboratory
Medicine. Seoul National
jika sering terjadi penundaan University, Institute for Cognitive
pemeriksaan. Science, 38(6), pp. 503–511. doi:
10.3343/alm.2018.38.6.503.
Nugraha, G. (2015) ‘Teknik Dasar
DAFTAR PUSTAKA
Laboratorium’, in Panduan
Arneth, B. M. and Menschikowki, M. Pemeriksaan Laboratorium
(2015) ‘Technology and New Hematologi Dasar. Jakarta: Trans
Fluorescence Flow Cytometry Info Media, pp. 37–76.
Parameters in Hematological Nugraha, G. (2017) Panduan
Analyzers’, Journal of Clinical Pemeriksaan Laboratorium
Laboratory Analysis. John Wiley Hematologi Dasar. Ke-2. Jakarta:
and Sons Inc., 29(3), pp. 175–183. Trans Info Media.
doi: 10.1002/jcla.21747.

28
Nugraha, Gilang, Nur Anita Ningsih, Titik Sulifah, Sitti Fitria. 2021. Stabilitas Pemeriksaan Hematologi
Rutin Pada Sampel Darah Yang Didiamkan Pada Suhu Ruang Menggunakan Cell-Dyn Ruby. Surabaya
: The Journal of Muhamadiyah Medical Laboratory Technologist. Vol: 4, No.1 (21-29).
The Journal Of Muhammadiyah Medical LaboratoryTechnologist
No.4Vol.1Mei2021
ISSN: 2597-3681

Plebani, M. (2012) ‘Quality indicators to Tang, O. et al. (2019) ‘Short-Term


detect pre-analytical errors in Stability of Hematologic
laboratory testing.’, The Clinical Parameters in Frozen Whole
biochemist. Reviews. The Blood’, The journal of applied
Australian Association of Clinical laboratory medicine. NLM
Biochemists, 33(3), pp. 85–8. (Medline), 4(3), pp. 410–414. doi:
Available at: 10.1373/jalm.2018.028357.
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pub
Wu, X. et al. (2015) ‘Complete Blood
med/22930602 (Accessed: 3
Count Reference Intervals for
December 2020).
Healthy Han Chinese Adults’,
Rahmanitarini, A., Hernaningsih, Y. and PLOS ONE. Public Library of
Indrasari, Y. N. (2019) ‘The Science (PLoS), 10(3), p.
stability of sample storage for e0119669. doi:
complete blood count (CBC) 10.1371/journal.pone.0119669.
toward the blood cell
Zini, G. (2014) ‘Stability of complete
morphology’, Bali Medical
blood count parameters with
Journal, 8(2), p. 482. doi:
storage: Toward defined
10.15562/bmj.v8i2.1369.
specifications for different
Revin, V. V. et al. (2017) ‘Study of diagnostic applications’,
Erythrocyte Indices, Erythrocyte International Journal of
Morphometric Indicators, and Laboratory Hematology.
Oxygen-Binding Properties of Blackwell Publishing Ltd, pp.
Hemoglobin Hematoporphyrin 111–113. doi: 10.1111/ijlh.12181.
Patients with Cardiovascular
Diseases’, Advances in
Hematology. Hindawi, 2017. doi:
10.1155/2017/8964587.

29
Nugraha, Gilang, Nur Anita Ningsih, Titik Sulifah, Sitti Fitria. 2021. Stabilitas Pemeriksaan Hematologi
Rutin Pada Sampel Darah Yang Didiamkan Pada Suhu Ruang Menggunakan Cell-Dyn Ruby. Surabaya
: The Journal of Muhamadiyah Medical Laboratory Technologist. Vol: 4, No.1 (21-29).

You might also like