Mmi V.3

You might also like

Download as pdf
Download as pdf
You are on page 1of 201
401 B. Pada 2 mg serbuk daun tambahkan 5 tetes asam klorida pekat P; terjadi warna hijau. C. Pada 2 mg serbuk daun tambahkan 5 tetes larutan natrium hidroksida P 59 b/v; terjadi warna kuning. D. Timbang 300 mg serbuk daun, campur dengan 5 ml metanol P dan panaskan di atas tangas air selama 2 menit, dinginkan. Saring, cuci endapan dengan metanol P secukupnya schingga diperoleh 5 ml filtrat. Pada titik pertama lempeng KLT tu. tulkan 25 yl filtrat, pada titik kedua tutulkan 10 pl zat war. na If LP. Eluasi dengan campuran etil asetat P-asam format Pair (100+20+30) dengan jarak rambat 15 cm. Amati dengan aluminium klorida LP, keringkan di udara. Amati dengan sinar biasa dan dengan sinar ultraviolet 366 nm, Pada kromatogram tam. pak bercak-bercak dengan warna dan hRx sebagai berikut : dengan sinar biasa_[ dengan sinar UV 366 am No} BRx |“ tampa] dengan tanpa dengan Pereaksi | pereaksi | pereaksi | pereaksi 1. | i723 ~ = = birw 2 | 4450 = = = biru 3. | 73.81 = = kuning hijau | kuning hijau 4. [4100 | = = bir Catatan : Harga Rx dihitung terhadap bercak wama biru dari kromatogram zat warna II LP. Rg bercak warna biru = 25. Kadar abu. Tidak lebih dari 796. Kadar abu yang tidak larut dalam asam. Tidak lebih dari 2% Kadar sari yang larut dalam air. Tidak kurang dari 2096. Kadar sari yang larut dalam etanol. Tidak kurang dari 20% Bahan organik asing. Tidak lebih dari 296. Penyimpanan. Dalam wadah tertutup baik, Ist, Penggunaan Peluruh dahak (ekspektoran)* Nama daerah. ‘Sumatera: Ceremoi_cerme, ceramai, camin-camin, Jawa: Careme, cerme. Nusatenggara: Carmen, cermen, cerme, sarume, carmele, selemele, salmele. Sulawesi: Caremela, iympias auyok, rumplase malimbung, sarmela, karmadela, tli, lombi tuko bolaano, caramele, carameng. Malukec Takulela, haurela, ceremin 402 PLEOMELAE FOLIUM Daun suji Daun suji adalah daun Pleomele angustifolia (Roxb,) NE. Br., suku Lillaceae. Pemerian, Bau lemah, agak enak, agak khas; ‘rasa tawar. Makroskopik. Helaian daun tunggal, utuh, liat warna hijau sampai hijau kecoklatan, berbentuk lanset sampai garis, pan. Jang 20 cm sampai 30 em, lebar 2.cm sampai 3 cm, ujung daun meruncing, pangkal daun berbentuk baji, pinggir daun rata, tidak bertangkai, tulang sejajar, permukaan daun licin dan rata, Mikroskopik. Pada penampang melintang melalui tulang daun tampak epidermis atas terdiri dari 1 lapis sel berbentuk ha pir segi empat, kutikula tebal berbintik-bintik, stomata sediki Epidermis bawah terdiri dari 1 lapis sel berbentuk hampir segi empat, besarnya sama dengan sel epidermis atas, kutikula tebe] berbintik-bintik, stomata lebih banyak dari pada epidermis atas, Mesofil meliputi jaringan palisade terdiri dari! lapis sel, berbentuk silindrik, ‘pendek, besar-besar; jaringan bunga karang terdiri dari beberapa lapis sel hampir bundar, rapat satu sama lain, terdapat sel sekresi dan sel berisi hablur kalsium oksalat berbentuk rafida, Berkas pembuluh tipe kolateral, dikelilingi seludang sklerenkim. Pada. sayaten Paradermal tampak epidermis atas berbentuk segi empat, epidermis bawah berbentuk segi empat, stomata tipe parasitik, Serbuk berwarna hijau kecoklatan, Fragmen pengenal adalah ¢pidermis atas bentuk silindrik memanjang, dinding tebal berbintik-bintik; epidermis bawah bentuk silindrik meman- Jang, dinding tebal berbintik-bintik tipe parasitik; mesofil dengan sel beri bentuk rafida; serabut bentuk kumparan, dinding agak tebal, lumen lebar; pembuluh kayu dengan periebalan spiral dan jala, Identifikasi. A. Pada 2 mg serbuk daun tambahkan 5 tetes asam sulfat P; terjadi warna coklat tua. B. Pada 2 mg serbuk daun tambahkan 5 tetes asam sulfat 10 N; terjadi warna hijau kecoklatan, 403 GAMBAR PENAMPANG Mi 1 = Epidermis atas 2 = Jaringan 3 = Jaringan bunga karang 4 = Hablur k INTANG DAUN SUIT Epidermis bawah Serabut 404 2 = Hablur kalsium oksalat bentuk rafida 2 = Mesofit . 405 C. Pada 2 mg serbuk daun tambahkan 5 tetes larutan natrium hidroksida P 59 biv dalam etanol; terjadi warna hijau kecoklatan. E, Pada 2 mg serbuk daun tambahkan 5 tetes larutan besi(III) Klorida P 5% bly; terjadi warna coklat kekuningan. D, Pada 2 mg serbuk daun tambahkan 5 tetes amonia (25%) P; terjadi warna coklat kehijauan. F. Timbang 300 mg serbuk daun campur dengan 5 ml metanol P dan panaskan di atas tangas air selama 2 menit, dinginkan dan saring. Cuci endapan dengan metanol P secukupnya sehingga diperoleh § ml filtrat. Pada titik pertama, kedua dan ketiga Jempeng KLT tutulkan masing-masing sebanyak 40 pl filtrat. Pada titik keempat tutulkan 5 yl zat warna I LP, Eluasi dengan dikloroetana P dengan jarak rambat 15 cm. Keringkan lempeng tersebut diudara selama 10 menit, eluasi lagi dengan toluena P dengan arah eluasi dan jarak rambat yang sama. Amati dengan si- nar biasa dan dengan sinar ultraviolet 366 nm. Selanjutnya semprot dengan pereaksi anisaldehida-asam sulfat LP, panaskan pada 110°C selama 10 menit. Amati lagi dengan sinar biasa dan sinar ultraviolet 366 nm, Dengan perlakuan yang sama seperti cara ker- jadiatas _lakukan juga penyemprotan dengan pereaksi AlCls LP. Pada kromatogram tampak bercak-bercak dengan warna dan _hRx sebagai berikut : dengan sinar biasa | dengan sinar UV 366 am No.| hRx [tanpa [dengan pereaksi | tanpa | dengan Ipereaksi [1 T_[pereaksi{ 1 1] 48 ungu | kuning | coklat | ungu 2 | 1043 hijau | hijau | merah | merah 3. | 1548 ungu | — — | ungu | — 4. | 23.28 hijau | hijau | hijau | merah | hijau 5. | 3943 ungu | = = | tingu | merah 6. | 77-83 ungu | — | merah | ungu | — 7. | 9892 violet |» — — | unge | — 8. | 92:96 ungu | — = fun | — 9. |122-126 violet | — — [ung | — 10. {131-134 violet | = — | ungu ui. [134.137 = - = | = | hijew Catatan : Harga Rx dihitung terhadap bercak warna merah (yang diamati dengan sinar biasa atau warna ungu dengan sinar UV 366 nm) hRf bercak warna merah = 65 Tanda 1 = Pereaksi anisaldehida-asam sulfat LP Il = Pereaksi AICI, abu. Tidak lebih dari 69 Kadar abu yang tldak larut dalam asam. Tidak lebih dari 296 Kadar sari yang larut dalam alr. Tidak kurang dari 3496 tk asing. Tidak lebih dari 29% Penylmpanan. Dalam wadah tertutup baik. Obat rambut, obat beri-beri Nama daerah. Sumatera: Jejuwang bukit, ciamau (Melayu). Jawa: Jingkang, han- ola eererraks sti Sunda), semar Jawa). Sulawesi: Koper Popopak im folai rereindeng im bolai, tawaang im bola, Malus: Pendusta utan (Ambon), ngase kolotidi (Ternate). 407 PLEOMELIS RADIX Akar suji Akar suji adalah akar Pleomele angustifolia (Roxb.) N.E. Br., suku Liliaceae. Pemeriai agak mani: Makroskopik. Potongan akar. Irisan membujur atau utuh dengan cabang-cabang akar, permukaan luar berwarna kecoklatan sampai coklat kemerahan, bagian dalam berwar- na keputih-putihan, bentuk silindrik, garis tengah akar 3 mm sampai 14 mm. Empulur berwarna coklat muda. Bekas patahan tidak rata. Mikroskopik. Pada penampang melintang akar tampak jaring- an gabus terdiri dari beberapa lapis sel bentuk poligonal, din. ding tebal berlapis-lapis dan beberapa lapis sel gabus bentuk pipih, dinding tebal tak berlapis-lapis. Parenkim korteks ter- diri dari beberapa lapis sel bundar, dinding tipis. Pada parenkim terdapat sel idioblas berisi hablur kalsium oksalat bentuk rafida atau roset. Endodermis terdiri dari satu lapis sel, berdinding tebal dengan penebalan bentuk U. Pada silinder pusat terdapat satu lapis sel parenkim dinding tipis, bentuk bundar, di antaranya terdapat sel dengan dinding tebal berlignin, di antaranya ada yang bernoktah. Berkas pembuluh terdiri atas xilem dan floem; xilem terdiri datas trakea dan trakeida dikelilingi dengan serabut Serbuk berwarna coklat. Fragmen pengenal adalah fragmen jaringan gabus empat persergi panjang dengan din- ding berlapis-lapis; fragmen parenkim dengan hablur kalsium oksalat bentuk rafida atau roset; fragmen parenkim berlignin bentuk segi panjang; fragmen trakea dan trakeida dengan penebalan jala dan tangga; fragmen serabut, panjang, ujung tumpul, dinding bernoktah. Bau agak harum, mirip bau daun pandan, khas; rasa Identifikasi, A. Pada 2 mg serbuk akar tambahkan 5 tetes asam sulfat P; terjadi warna coklat. B. Pada 2 mg serbuk akar tambahkan § tetes asam sulfat 10 N; terjadi warna coklat muda. GAMBAR PENAMPANG MELINTANG AKAR SUIT Hablur kalsium oksalat bentuk rafida = Hablur bentuk roset = Endodermis 9 = Parenkim xilem = Sel batu 10 = Parenkim teras 409 Ins WY Nagas wanvo 410 C. Pada 2 mg serbuk akar tambahkan 5 tetes larutan natrium hidroksida P_ 59% bly dalam etanol; terjadi warna kuning kecoklatan, D. Pada 2 mg serbuk akar tambahkan 5 tetes amonia (25%) P; terjadi warna coklat muda. E. Pada 2 mg serbuk akar tambahkan $ tetes larutan besi(III) Klorida P 5% b/v; terjadi warna kuning kehijauan. F. Timbang 300 mg serbuk akar campur dengan § ml metanol P dan panaskan di atas tangas air selama 2 menit, dinginkan dan saring, Cuci endapan dengan metanol P secukupnya sehingga diperoleh 5 ml filtrat. Pada titik pertama kedua dan ketiga lemperig KLT tutulkan masing-masing sebanyak 40 pl filtrat, Pada titik keempat tutulkan 5 pl zat warna I LP. Eluasi dengan dikloroetana P dengan jarak rambat 15 cm. Keringkan lempeng tersebut di udara selama 10 menit, eluasi lagi dengan toluena P dengan arah eluasi dan jarak rambat yang sama, Amati dengan sinar biasa dan dengan sinar ultraviolet 366 nm. Selanjutnya disemprot dengan pereaksi anisaldehida-asam sulfat LP, panaskan pada suhu 110°C selama 10 menit. Amati lagi dengan sinar biasa dan sinar ultraviolet 366 nm. Dengan perlakuan yang sama seperti cara ker Ja di atas dilakukan juga penyemprotan dengan pereaksi AICI; LP. Pada kromatogram tampak bercak-bercak dengan warna dan hRy sebagai berikut : dengan sinar biasa__| dengan sinar UV 366 am No] BRx [pa [dengan pereaksi | tanpa | dengan percaksi pereaksi| mL [Pereaksi [7 1 1 814 - ungu violet - ungu | ungu 2/3135 | = | ungu | “2 — | unge | = 3 promi} — Ff = | 2 | nian | EY] = 4. 1294133] | angu | > = | viol | — Catatan ; Harga Rx dihitung terhadap bercak warna merah (yang diamati dengan sinar biasa atau warna ungu dengan sinar UV 366 nm), hRf bercak warna merah = 65, Tanda I = Pereaksi anisaldehi IL = Pereaksi AICI; LP. Kadar abu. Tidak lebih dari 5%. Kadar abu yang tidak larut dalam asam. Tidak lebih dari 0,59, Bahan organik asing. Tidak lebih dari 2%, 4 Penyimpanan. Dalam wadah tertutup baik Penggunaan, Obat gangguan perut. Nama daerah. Sic"ater: Jejuvwang bukit, ciamau (Melayu), Ja: Jingkange ha juang merak, suji (Sunda), semar Jawa). Sulawesi: Kepon Popopok im bolai, Malanee ne. im bolsi, tawaang im bolal, tawaang mi broke (Minahasay Maluku: Ngase kolotidi (Ternate) 412 PLUCHEAE FOLIUM Daun beluntas Daun beluntas adalah daun Pluchea indica (L) Less., suku Asteraceae, Pemerian, Bau khas, tidak harum; rasa agak kelat Makroskopik. Helaian daun tunggal bertangkai rapuh, berwar- 2a hiiau Kekuningan sampai hijau tua, bentuk Peis telur Seem ujane og, Paniang 4 cm sampai 8 em, lebar 3m sanmpal 5 em, ujung daun meruncing, pangkal daun ™meruncing, ping- gir daun bergerigi, panjang tangkai daun 4 mm sampai 8 mm. fang daun menyirip, pada permukaan atas des borek daun tidak licin, berambut Mikroskopik. Pada penampang ‘melintang melalui tulang daun arbak epidermis atas terdiri dari 1 lapis sel berbennek Fambur ee paniang, kutikula tipis bergaris, stomata sedion ‘ar pt Denulup terdiri dari beberapa sel, ujungena beste tuk kerucut runcing, lurus atau bengkok, rambur kelenjar tipe Aferseeae: Epidermis bawah terdiri dari 1 lapis sel bertee kadang-kadang bergelombang, but kelenjar tipe Asteraceae, Serbuk berwarna hijau tua kekuningan, Fragmen pengenal Roush. rambut penutup terdiri dari beberapa sel dan reba Kelenjar tipe Asteraceae lepas; fragmen epidermis nian dan epidermis bawah; fragmen serabut; fragmen epidernis dengan ‘lang caun; pembuluh kayu dengan penebalan spiral Identifikasi, A Pada 2 mg serbuk daun tambahkan § tetes asam sulfat P; terjadi warna coklat, 413 CAMBAR PENAMPANG MELINTANG DAUN BELUNTAS 1 = Kurikule 2 = Epidermis atas 8 Epidermis bawah 3 = Kolenkim 9 = Parenkim bernokiah 10 = Parenkim Rambut penutup Rambut kelenjar 1 = Epidermis atas 45 2 = Epidermis bawah 3 Epidermis tulang daun Rambut penutup dan rambut kelenjar Serabut § = Pembulu kayu berpenebalan spiral dan tangga alg B. Pada 2 mg serbuk daun tambahkan 5 tetes asam Klorida pekat P; terjadi warna coklat kuning. C Pada 2 mg serbuk daun tambahkan 5 tetes larutan natrium hidroksida P 59% b/v; terjadi warna kuning Dj Pada 2 mg serbuk daun tambahkan 5 tetes amonia (25%) P; terjadi warna kuning hijau, E, Timbang 300 mg serbuk daun, campur dengan 5 ml metanol P dan panaskan di atas tangas air selama 2 menit, dinginkan dan saring, Cuci endapan dengan metanol P secukupnya hingga diperolth 5 ml filtrat. Pada titik pertama lempeng KLT tutulkan 22 ml filtrat, pada titik kedua tutulkan 10 pl zat i dengan sinar biasa | dengan sinar UV 366 nm No) RRx | tanpa dengan | tanpa dengan ‘Pereaksi Pereaksi Pereaksi Pereaksi cies = bina 2 |usin} = = kuning | kuning 3. fr6aaif > = kuning | kuning 4. | 136-142 kuning kuning kuning kuning & | SE165 fkuning coklagkuning cokladkuning cekla Ikuning cokla 6 [18182] aming | "huning | using fami co Catatan : Harga Ry dihitung terhadap bercak biru dari kromatogram zat warna IT LP, DRY bercak warna merah = 51 Kadar abu yang tidak larut dalam aaam. Tidak lebih dati 1% Radar sacl yong tart dalam ale, Tilak kiran cla 20% Hatter aarl yang Inrut dalam etanol. Tidak kistnp, dart Se, Bohan organth asing. Tidak lebih «ari 24 Penetapan kadar. Fikukin penetapan kadar HEUTE Canal va ferleny pada penetapan kadar minvak ates Penytmpanan. Dolan wadah ter tats bth Hat Alkali, inteivak atsiet 1 41s Penggunaan. Penambah nafsu makan, penurun panas (antipiretiky, peluruh keringat (diaforetik), ‘Nama daerah, Sumatera: Beluntas. Jawa: Baluntas, baruntas, luntas, Nusatengeara: Lenaboui. Sulawesi: Lamutasa, 416 POLANISIAE FOLIUM Daun mamam lelaki Daun mamam lelaki adalah daun Clesme viscosa L., sinonim Polanisia viscosa (L.) DC, Polanisia icosandra (L.) W. FA, suka Capparaceae. Pemerian. Tidak berbau; rasa agak pahit. Makroskopik. Daun majemuk, berbilangan tiga. Helaian daun berwarna hijau kecoklatan, bentuk bundar telur terbali memanjang, panjang 1 cm sampai 4 cm, lebar 1 cm sampai cm. Tangkai daun panjang 1 cm sampai 7,5 cm, berbulu helus, Mikroskopik. Pada penampang melintang melalui tulang daun tampak epidermis atas terdiri dari satu lapis sel, bentul bulat memanjang, terdapat rambut kelenjar, stomata tipe anomo- sitik. Epidermis bawah terdiri dari satu lapis sel, bentuk bu. lat memanjang, tidak terdapat stomata dan rambut penutup, Mesofil meliputi jaringan palisade terdiri dari 2 lapis sel; j ringan bunga karang terdiri dari beberapa lapis sel, di om taranya terdapat trakea, Pada ibu tulang daun terdapat berkas pembuluh tipe kolateral terdiri dari xilem dan floem, pada bagian atas dan bawah ibu tulang daun terdapat parenkim korteks dan kolenkim. Serbuk berwarna hijau kecoklatan. Fragmen pengenal adalah fragmen epidermis. atas dengan stomata tipe anomositiky fragmen epidermis atas dengan jaringan mesofil; fragmen je ringan bunga karang dengan berkas pembuluh; fragmen ja ringan bunga karang, sel-selnya berisi tetes-tetes sepert minyak dan fragmen rambut penutup, Tdentifikasi, A, Pada 2 mg serbuk daun tambahkan 5 tetes asam sulfat P; terjadi warna merah coklat. B. Pada 2 mg serbuk daun tambahkan 5 tetes asam sulfat 10 N; terjadi warna merah. C. Pada 2 mg serbuk daun tambahkan 5 tetes larutan kalium hidroksida P 59 biv; terjadi warna kuning intens: D, Pada 2 mg serbuk daun tambahkan 5 tetes amonia (25%) terjadi warna kuning. 417 GAMBAR PENAMPANG MELINTANG DAUN MAMAM LELAKI = Epidermis = Rambut kelenjar Parenkim palisade Jaringan bunga karang = Kolenkim Floem Trakea Epidermis bawah 10 = Parenkim 1 2 3 4 5 GAMBAR ‘SERBUK DAUN MAMAM LELAKI Aevana dengan herkas pembuluh eign jartigun meso ‘alas dengan stomata tipe anomositik 5 = Jaringan iunga karang, se! eetnve, hieris seperti tetectetes minvak, lant ork penahai 418 grak rambat 15 cm, keringkan lempeng di udara selama 10 meat luasi lagi dengan benzena P dengan arah eluasi dan rambet yang sama, Amati dengan sinar biasa dan dengan sinar ultraviolet 366 Bm. Semprot lempeng dengan anisaldehida-asam sulfat LP, Panaskan pada suhu 110° selama 10 menit, amati dengan sinaz biasa dan dengan sinar ultraviolet 366 nm. Pada kromatogramm tame pak bercak-bercak dengan warna dan hRx sebagai berikut + dengan sinar biasa [dengan sinar UV 366 nm No. | Rx tanpa tanpa | dengan ereaksi pereaksi | pereaksi 1] 28 kuning dire kuning 2} 742 | kuning kuning | kuning 3] 1246 - kuning | kuning 4 | 1618 | kuning biru kuning 5. | 18:20 kuning birw kuning 6 | 3034 ~ hijau | kuning 7. | 39-46 - kuning 8. | 49.56 - kuning 9. | 65.70 = kuning 10. | 71-76 = - 11. | 88.91 = 12. | 99.103 = kuning 13. | 106110 - kuning 14 | 2416 = kuning Catatan ; Harga Rx dihitung terhadap bercak warna merah, Harga hRg bercak warna merah = 68. Kadar abu. Tidak lebih dari 10% Kadar abu yang tidak larut dalam asam. Tidak lebih dari 1% ‘adar sari yang larut dalam alr. Tidak kurang dari 8% Kadar sari yong larut dalam etanol. Tidak kurang dari 6% Bahan organik asing. Tidak lebih dari 29 Penyimpanan, Dalam wadah tertutup baik. 419 Isl, Flavonoid, alkaloid Penggunaan. Perangsang kulit (rubifasien), obat cacing (antelmintik) Nama daerah. Sumatera: Mamang kebo, mamang laki, mamang utan (Melayu), Jawa ; Mamam (Sunda): Ancang-ancang, bobowan, bobowse laki, enceng-enceng, timerking (Wawa): ‘Bhubuwan,, ancangeancang bobowan, bobowan ubhuwan, congblencongan (Madura) Bal Beene Sulawesi: Jumpai (Makasar & Bugis). Maluku: Gofu sahu (Ternatey 420 PTEROCARPI CORTEX. Kullt angsana Kulit angsana adalah kulit batang Prerocarpus indicus Willd., suku Papilionacese. Pemerian, Bau lemah; rasa kelat. Makroskopik. Potongan kulit, keras, berupa lempengan atau menggulung membujur, tebal 5 mm atau lebih, pada per- mukaan luar terdapat lapisan gabus berwarna coklat kelabu sampai coklat kehitaman, kasar, tidak rata; permukaan dalam tampak sebagai garis menonjol yang sejajar; pada bidang irisan melintang tampak getah kering berwarna coklat merah sam- pai coklat kehitaman. Mikroskopik. Pada penampang melintang kulit tampak jaring- an gabus yang terdiri dari beberapa lapis sel gabus dengan din- ding tangensial agak tebal dan berlignin. Parenkim korteks ter- diri dari beberapa lapis sel, dinding sel tipis; pada parenkim korteks terdapat kelompok sel batu, kelompok serabut, sel sekresi dan idioblas hablur kalsium oksalat berbentuk prisma Sklereida berbentuk isodiametrik bulat panjang, kadang- kadang agak terentang tangensial, lignin tebal, dan saluran noktah bercabang. Floem terdiri dari pembuluh tapis dan parenkim floem; pada parenkim floem terdapat serabut dan sel sekresi berwarna coklat. Jari-jari empulur terdiri dari 1 baris sel. Serbuk berwarna coklat. Fragmen pengenal adalah serabut hablur; jaringan gabus; sel batu dengan dinding sel yang tebal, saluran noktah bercabang-cabang dan lumen sempit; hablut kalsium oksalat berbentuk prisma relatif besar, banyak, lepas atau berderet dalam parenkim; serabut dengan ujung tumpul dan sel sekresi berwarna coklat. Identifikasi. A, Pada 2 mg serbuk kulit tambahkan § tetes asam sulfat P; terjadi warna coklat tua. B. Pada 2 mg serbuk kulit tambahkan 5 tetes asam sulfat 10 N; terjadi warna coklat muda C. Pada 2 mg serbuk kulit tambahkan § tetes lar hidvoksida P 5% biv dalam etanol P; terjadi wa 421 GAMBAR PENAMPANG MELINTANG KULIT ANGSANA 1 = Jaringan gabus lablur kalsium oksalat bentuk prisma 2 = Sel bat el sekresi 3 = Parenkim korteks 7 = Jaringan floem 4 = Serabur 8 = Jarijari teraz, | = Periderm tangensial bentuk potigonal bernokiah g 2 = Sel baw 4 = Serabut krista ¢ 3 = Sel sekresi wama coklat Se 423 D. Pada 2 mg serbuk kulit tambahkan 5 tetes amonia (25%) P; terjadi warna coklat. E Pada 2 mg serbuk kulit tambahkan 5 tetes larutan besi (II) Klorida P 596 bly; terjadi warna hijau kekuningan. F. Timbang 300 mg serbuk kulit campur dengan § ml metanol P dan panaskan di atas tangas air selama 2 menit, dinginkan dan Saring: Cuci endapan dengan metanol P secukupnya schingga diperoleh 5 ml filtrat. Pada titik pertama, kedua dan ketiga lempeng KLT tutulkan masing-masing sebanyak 40 pl filtrat. Pata tik ‘keempat tutulkan $ ul zat warna T LP. Eluasi dengan dikloroetana P dengan jarak rambat 15 cm. Keringkan lempeng tersebut di udara selama 10 menit, eluasi lagi dengan toluene F dengan arah eluasi dan jarak rambat yang sama. Amati dengan sinar biasa dan dengan sinar ultraviolet 366 nm. Selanjutnya sem. Prot dengan pareaksi anisaldehidaasam sulfat LP, panaskan pada suhu 110°C selama 10 menit. Amati lagi dengan sinar biaea dan sinar ultraviolet 366 nm. Dengan perlakuan yang sama seperti cara Ketia di atas dilakukan juga penyemprotan dengan pareaksi AICI3 LP. Pada kromatogram tampak bercak-bercak dengan warna dan AR sebagai berikut dengan sinar biasa__| dengan sinar UV 366 nn No.} BRx [Tanpa [dengan pereaksl tanpa [dengan pereaksi ereaksi{ __|pereaksi{ 1 1} 1-6. | kuning |kuning} — | kuning | ungu 2. | 2025 | hijau | hijau | — | jingea'| violet 3.] 3335 { "| EN] > — | — | merah 4/9095} — | — | jingga | ingen | — | jinge 5. ]1234281 — | violer -~;J-o] = Catatan : Harga Rx dihitung terhadap bercak warna merah (yang diamati dengan sinar biasa atau warna ungu dengan sinar UV 366 nm), ARy bereak warna merah = 65. Tanda I = Pereaksi anisaldchida-asem sulfat LP, II = Pereaksi AICI3 LP. Kadar abu. Tidak lebih dari 496. Kadar abu yang tidak larut dalam asam. Tidak lebih dari 196. Kadar sari yang larut dalam air. Tidak kurang dari 1496, Kadar sari yang larut dalam etanol. Tidak kurang dari 8%, Penyimpanan. Dalam wadah tertutup baik. 424 Ist. Tanin Penggunaan. Peluruh air seni (diuretik), Pengelat (astringen), Nama daerah. Sumatera: Asan, athan, sena, hasona, lansano. Jawa Angsana, asana, poate ae Kembang. Nusatengeara: Angsana, nara, ai kenawe ‘kenaba, nak, Shaan’ kaye merah. Sulawesi: Aha, naga, aga, acha, tonala: tenets sen. hana, patene. Maluku: Ingi, nala, tala, lama, penje, gua, 425 RAPHANI RADIX Akar lobak Akar lobak adalah akar segar Raphanus sativus L., suku Cruciferae Pemerian. Bau tajam, khas; rasa pedas, agak menggigit, Makroskopik. Akar tunggang, warna putih kehijauan, berben- tuk tombak, lurus atau agak bengkok, garis tengah di bagian tengah sampai lebih kurang 3,5 cm, permukaan luar licin dengan sisa akar pada celah-celah melintang yang dangkal. Bila dibelah melintang, bagian dalam berwarna putih. Mikroskopik. Pada penampang melintang akar tampak lapisan gabus terdiri dari beberapa lapisan sel, bentuk pipih, berdin- ding tipis. Parenkim korteks terdiri dari beberapa lapis scl, bentuk isodiametris, dinding tipis, di antaranya terdapat hablur kalsium oksalat berbentuk pasir. Pada korteks terdapat floem. Kambium terdiri dari beberapa lapis sel, bentuk dinding tipis. Pada teras terdapat xilem, terdiri dari trakea dan trekeida. Pada parenkim teras terdapat hablur kalsium oksalat bentuk pasir. Jari-jari empulur terdiri dari beberapa lapis sel. Serbuk berwarna coklat muda. Fragmen pengenal adalah fragmen gabus terdiri dari beberapa lapis sel, bentuk segi pan- Jang; fragmen serabut dinding tipis mengandung hablur kalsium oksalat bentuk pasir; fragmen pembuluh kayu dengan penebalan jala. Identifikasi. A. Pada 2 mg serbuk akar tambahkan 5 tetes asam sulfat P; terjadi warna coklat. B, Pada 2 mg serbuk akar tambahkan § tetes asam sulfat 10 N; terjadi warna kuning. C. Pada 2 mg serbuk akar tambahkan 5 tetes larutan natrium hidroksida P 5% biv dalam etanol P; terjadi warna coklat muda. D, Pada 2 mg serbuk akar tambahkan 5 tetes amonia (25%) P: terjadi warna kuning muda. £. Pada 2 mg serbuk akar tambahkan S tetes larutan besi(III) klorida P 59 b/v; terjadi warna coklat kekuningan. F. Timbang 300 mg serbuk akar campur dengan 5 ml metanol P dan panaskan di atas tangas air selama 2 menit, dinginkan dan 426 GAMBAR TRISAN AKAR LOBAK = Lapisan gabus = Parenkim = Hablur kalsium oksalat Floem 7 Kambium Xilem Jarijari empulur 427 GAMBAR SERBUK AKAR LOBAK 1 = Parenkins smbuluh kayu penebalan jala 4 = Jarijari teras 3 = Gabus 5 = Hablur kalsium oksalar 428 diergiegttt endapan dengan metanol P secukupnya sehingga diperoleh 5 ml filtrat Pada titik pertama, kedua dan ketiga lempeng KLT tutulkan Frapinemasing sebanyak 40 pl filtrat. Pada tittk keempat tutulkan 5 ul zat warna I LP. Eluasi dengan dikloroetana P dengan jarak Fambat 15 em. Keringkan lempeng tersebut di udars cei 10 menit, eluasi lagi dengan toluena P dengan arah eluaci dan jarak Gengan sinar biasa [dengan sinar UV 306 nam No} hRy tanpa | dengan pereaksi | tanpa | dengan pereaksi pereaksi{ it pereaksi TT 1 ft) | ung | — foungu | — 2 [22 26) — = = | tii |" Po gau 3. ] 29-34) — F violee | > — | violet | — 4. f123.129] ~ = | viet |<" viotet 5. 129.133) — | violee | = = | violet J = Cetatan Harga Rx dhitung terhadap bercak warna merah ang damatl sagt sina biasa atau warna ungu dengan sinar UV 366 no), ARF bercak warna merah = 65. Tanda I= Pereaksi anisaldehida-asam sulfat LP. Il = Pereaksi AICIs tr Kadar abu. Tidak lebih dari 13,5%, Raga bu yang tidak larut dalam asam. Tidak lebih dari 2,596, Radar sari yang larut dalam air, Tidak kurang dari 34590 pagar sar] yang larut dalam etanol. Tidak kurang dari ) $96, Bahan organik asing. Tidak lebih dari 29 Penyimpanan. Dalam wadah tertutup baik, Ist. Alil dan butil mostar, rafanol, rafanin, Vitamin C. Penggunaan. Peluruh air seni (diuretik), penurun anas (antipiretik), Nama daerah, Jawa: Lobak 429 RICINI FOLIUM Daun Jarak kallki Daun jarak kali Euphorbiaceae. adalah daun Ricinus communis L., suku Pemerian. Bau lemah; rasa mula-mula tidak berasa lamalama tim- bul rasa tebal di lidah. Makroskopik. Daun tunggal, berwarna hijau sampai hijau kecoklatan atau hijau kehitaman, helaian daun berbentuk membundar, panjang 10 cm sampai 65 em, lebar 10 cm sam- pai 75 cm, bercangap menjari, pinggir daun bercangap bergerigi, menonjol pada permukaan daun, warna lebih pucat dari pada permukaan daun, pada tangkai dekat pangkal daun terdapat 2 buah kelenjar. Mikroskopik. Pada penampang melintang melalui tulang daun tampak epidermis atas dan epidermis bawah terdiri dari satu lapis sel berbentuk empat persegi panjang, besarnya tidak sama; terdapat banyak stomata pada kedua epidermis. Mesofil meliputi jaringan palisade terdiri dari satu lapis sel, bentuknya kecil dan ramping, jaringan palisade yang dekat tulang daun terdiri dari dua lapis sel; jaringan bunga karang terdiri dai beberapa lapis sel, bentuk sel bulat; jaringan palisade dan jar- ingan bunga karang mengandung butir-butir klorofil dan hablur kalsium oksalat bentuk roset, sel sekresi terdapat pada Jaringan bunga karang. Tulang daun terdiri dari berkas pem- buluh tipe kolateral, mengandung banyak hablur kalsium oksalat, jaringan kolenkim terdapat di bagian bawah dan atas berkas pembuluh, Rambut kelenjar terdapat pada epidermis bawah, Pada sayatan paradermal tampak sel epidermis ben- tuknya tidak beraturan dengan stomata tipe parasitik. Serbuk berwarna hijau ada bintik-bintik putih. Fragmen pengenal adalah fragmen epid fragmen epidermis bawah; fragmen mesolil; r: * pembuluh kaya; hablur kalsium oksalat bentuk roset Adentiftunt, A. Pala 2 1m) terindi warna coklat kebija 16 Pact 2 nap. wer task ah wall wwavttna Ibu toa Hy tamibahkan 5 totes asian sullit Ps wubabkan § totes awn vellat 10 430 GAMBAR PENAMPANG MELINTANG DAUN JARAK Kutikula Epidermis atas Jaringan palisade Jaringan bunga karang Epidermis bawah Sel sekresi Stomata Rambut kelenjar Floem Jaringan kolenkim ? fablur kalsium oksalat bentuk roser 2 winnie "una 431 ur kalsium oksalat yang lepas tambut kelenjar GAMBAR ‘SERBUK DAUN JARAK E.Pada 2 mg serbuk daun tambahkan 3 tetes amonia (25%) P; terjadi warna coklat merah, F. Timbang 300 mg serbuk daun, campur dengan 5 ml metanol P dan panaskan di atas tangas air selame > menit, dinginkan dan slengan sinar biasa [dengan sinar UV See nm No. hRx |vanpa | dengan pereakar tanpa_| dengan pereakel Ipereaksi{— _| Pereaksi{— TT 2] S19 | kesing [ wna [caning | kaning | aga kuning 2] as] <"* | ines violet | violet | -— | 2438 | Miia | jaw] dijon | meran | ele? merah 3] Sean] = fviolee fA" [MES | merah | mer 5. | 94.98 - coklat - > ungu _ 6. uis-ti9 violet | — J — | anda 7. (/125-128 violet_| kuning | coklat ungu mat fiengan sinar biasa atau warna ungu dengan sac oie ra), Rf bercak warna merah = 65. Tanda I = Pereaksi anisaldehida-asam sulfat LP, UI = Pereaksi AICI LP, Kedar abu. Tidak lebih dari 79 Kedar abu yang tidak larut dalam asam. Tidak lebih dari 2%, Kadar sarl yang larut dalam alr. Tidak kurang dari 25%, 433 Kadar sari yang larut dalam etanol. Tidak kurang dari 119%, Bahan organik asing. lak lebih dari 2%, Penyimpanan. Dalam wadah tertutup baik. Isl. Minyak lemak, protein, risin, risinin (alkaloid), lendir, enzim proteolitik, enzim lipolitik, asam risinolat. Penggunaan. Mengurangi rasa nyeri (analgetil). Nama daerah, Sumatera: Gloah, lulang, dulang, dulang jai, lana-lana, lafandru, jarak, jarak Jawa, kalikih alang, jarag. Jawa: Jarak, kaliki, jarak jitun, kaleke, kaleke beritah. Nusatenggara: Jarak, tatanga, lolo, ketowang, lulu, pak penunat, paku pluneh, paku ton. Sulawesi: Kolonyan, kohongiang, matasa arangean, sarangei, kilaloi, alae, klale,tilalongi, tangang-tangang jara, peleng kaliki jera. 434 RUTAE HERBA Herba inggu Herba inggu adalah daun dan pucuk Ruta angustifolia (L)Pers., suku Euphorbiaceae. Kadar minyak atsiri tidak kurang dart, 0,0696 vi. Pemertan, Bau aromatik, khas; rasa agak pedas. Makroskopik. Dauin majemuk menyirip rangkap ganjil, tidak Pertangkal; helaian anak daun berbentuk lanset atau jorong spemanjang, panjang 6 cm sampai 10cm, lebar 1,5 cm sampai 2:5 cm; pinggir daun agak menggulung ke bawah: permukros are icin, wama hijau kelabu, ibu tulang daun dan tulang cabang menonjol pada permukaan bawah, warna hijau keputife putihan, Batang bulat, bagian atas beralur tidak jelas, ruse, puss pendek; batang beserta cabang licin berwarna abuaba kecoklatan, Mikroskopik. Daun: Pada Penampang melintang melalui tulang daun tampak epidermis atas terdiri dari 1 lapis sel berbentuk finPat Persegi panjang, dinding tangensial luar agak tebal, kutikula tipis; epidermis bawah terdiri dari I lapis sel dan ber Papila, stomata agak tengelam. Mesofil meliputi jaringan Palisade atas umumnya terdiri dari 2 lapis sel yang berbensak Sfindrik panjang, tebaljaringan palisade lebih kurang setengah tebal daun; jaringan palisade bawah terdiri'dari I lapis sel wor Susun renggang, berbentuk silindrik panjang agak Tpembengkok; jaringan bunga karang terdiri dari beberapa lapis sel, berbentuk tidak beraturan, rongga udara banvak Di dalam mesofil terdapat sel idioblas berisi hablur kalsiam oksalat berbentuk roset besar; kelenjar minyak atsiri terseber alam mesofil bagian atas dan bawah; berkas pembuluh tipe kolateral. Pada sayatan paradermal tampak sel epidermis atee bentuk poligonal dengan dinding antiklinal agak berombak: epidermis bawah tampak dinding antiklinal berombak; papila tampak berupa lingkaran, stomata tipe anisositik, banyak ter, dapat pada permukaan bawah. Batang: Pada penampangmelin, {ang ‘ampak epidermis yang terdiri dari ! lapis sel, umumnya berbentuk empat Persegi panjang pipih. Di bawah epidermis terdapat hipodermis, terdiri dari | lapis sel yang besar, jernih dan tersusun rapat; korteks terdiri dari beberapa lapis sel Parenkim berdinding tipis; pada perisikel terdapat kelompok- 435 GAMBAR PENAMPANG MELINTANG HERBA INGGU 1 = Epidermis aras 5 = Jaringan bunga karang 2 = Kelenjar lisigen 6 = Jaringan palisade bawah 3 = Jaringan palisade atas, 1 = Epidermis bawah 4 = Idioblas dengan hablur kalsium oksalat_ 8 = Stomata berbentuk roset 9 = Berkas pembuluh GAMBAR SERBUK HERBA INGGU 4 = Hablur roset kalsium oksalat Berkas pembuluh Serabut = Epidermis bawah Epidermis atas = Mesofit 430 fclompok serabut perisikel; floem sekunder sempit, di dalam yng Sekunder terdapat pembuluh kayu; empult leben diti dari jaringan parenkim yang umumnya koyak. Pada peligamyeatadermal tampak epidermis atas berberrcg Religonal memanjang, dinding samping agak beromber Serpulk berwama hijau kecoklatan, Fragmen pengene aialah Sengan kelenjar minyak; hablur kalsium oksalat levee fragmen berkas pembuluh; serabut perisikel: fragmen persbaltn kayu dengan penebalan tangga dan spiral, Kadar abu. Tidak lebih dari 109. Raider abu yang tidak larut dalam asam. Tidak lebih dari 3%. KaGRE sar yang larut dalam air. Tidak kurang deni 2295 Bonar tart yang larut dalam etanol. Tidak kurang dav’ 896, Bahan organik asing. Tidak lebih dari 296 Penetapan kadar. Lakukan penetapan kadar menurut cara yang tertera pada peneiapan kadar minyak atsint Penyimpanan. Dalam wadah tertutup baik. Tal. Minyak atsiri, rutin, rhamo glukosida, kuersetin flavonol, zat Penyamak, Penggunaan. Obat demam, emenagoga, peluruh keringat, Nama daerah, Sumatera: Aruda. Jawa: Inggu, godong minggu. Sulawest Anruda busu, 437 SANTALI LIGNUM Kayu cendana Kayu cendana adalah kayu galih dari batang, dahan dan akar Santalum album L., suku Santalaceae. Pemerian, Bau harum; rasa agak pahit, khas. Makroskopik. Kayu berbentuk potongan-potongan atau ke- pingan dengan ukuran sangat bervariasi, panjang sampai 1 m, tebal 15 cm sampai 20 cm, keras, berat, padat, mudah dibelah, warna kekuning-kuningan, coklat muda kekuning-kuningan atau agak kemerah-merahan; pada potongan melintang tam- pak lingkaran berwarna gelap berseling dengan lingkaran ber. wana lebih muda, berpori, jari-jari empulur sempit, banyak dan berdekatan. Mikroskopik, Pada penampang melintang tampak jari-jari xilem berisi sedikit butir pati kecil, tunggal. Pembuluh kayu atau trakea dinding tebal, berlignin, bernoktah dengan lubang berbentuk celah umumnya berisi zat yang berwarna kuning, Serabut xilem berkelompok, tersusun radier, terdiri dari sampai 40 serabut, dinding serabut tebal berlignin, lumen jela: minyak berwarna kuning. Serbuk berwarna kuning. Fragmen pengenal adalah berkas serabut dengan seludang hablur kalsium oksalat bentuk prisma; fragmen pembuluh kayu berpenebalan jala; fragmen serabut, umumnya panjang dan lumen jelas; hablur kalsium oksalat berbentuk prisma; serabut xilem dengan jari-jari em- pulur; butir pati tunggal. Identifikast. A. Pada 2 mg serbuk kayu tambahkan 5 tetes asam sulfat P; terjadi warna coklat ungu. B. Pada 2 mg serbuk kayu tambahkan 5 tetes asam sulfat 10 N; terjadi wara coklat muda. C. Pada 2 mg serbuk kayu tambahkan 5 tetes larutan natrium hidroksida P 59 b/v dalam etanol; terjadi warna kuning. D. Pada 2 mg serbuk kayu tambahkan 5 tetes amonia (25%) P; terjadi warna coklat muda. 438 et g ve GAMBAR PENAMPANG MELINTANG KAYU CENDANA, Serabut xilem Hablur kalsium oksalat bentuk prisma 440 F, Pada 2 mg serbuk kayu tambahkan § tetes larutan besi(tiy) Klorida P 5% biv; terjadi wana kuning (negatif). F. Timbang 300 mg serbuk kayu, campur dengan 5 ml metanol P dan panaskan di atas tangas air selame 2 ‘menit, dinginkan dan dengan sinar biasa | dengan sinar UV 366 am Noy HR Tome | dengan poreakar tanpa_[ dengan pereaksi ereaksi|—; ir_Pereaksi [7 —7 Ly 37 | | voter | violet | — 2/40 f | MOY = hijau | iru 3: | $080 | — | viotee | =f “Uf Btu | bin $4209] = | violet { = f =f yeiet | = Syria) — J viol f =f = | weet | = Catatan : Harga Ry dihitung terhadap bercak wama, merah (yang diamati flengan sinar biasa atau warna ungu dengan sina UViee nm). ARF bercak warna merah = 65, Tanda Pereaksi anisaldehida-asam sulfat LP. Pereaksi AICI; LP. u Kadar abu. Tidak lebih dari 1 Agar abu yang tidak larut dalam asam. Tidak lebih dari 0,59 Radar sari yang larut dalam air. Tidak kurang dens Kadar sari yang larut dalam etanol. Tidak kurang dari 1% Bahan organik asing. Tidak lebih dari 29% Penylmpanan, Dalam wadah tertutup baik, 441 Isl. Minyak atsiri, harsa, zat samak, Penggunean. Peluruh air seni (diuretik), peluruh angin(karminatiy, pereda kejang (antispasmodik), Nama daerah, Sumatera: Cendana, cendana, Jawa: Candana, candani, candhana, can- Ghana lakek. Kalimantan: Tindana, sindana, Nusalengaara: Candana ny sre gtana, kaju ata, sundana. Sulawesi: Ayu luhi, domedolu, cardne ‘Maluksc Kai sarune, ai saru’uno, ai selun of ai sarun, kasa lune Butir pati SAUROPI FOLIUM Daun katuk Daun katuk adalah daun Sauropus androgynus| (L) Merr,, suku Euphorbiaceae Pemerian. Bau aromatik lemah; rasa tawar. Makroskopik. Daun tunggal, bertangkai, panjang tangkai 3 mm pampai § mm; helaian daun berbentuk bundar memanjang atau bundar telur sampai lonjong; Panjang 2cm sampai 4 cm; lebar naan. Sampai 2,5 cm; ujung dan pangkal daun meruncine, pinggir daun rata; permukaan atas dan bawah rata, icin wae, pyhuiae sampai hijau kecoklatan, tidak berambut; tulangdeun Jelas menonjol pada permukaan bawah, Mikroskopik. Pada penampang melintang melalui tulang daun, fampak epidermis.atas terdiri dari | lapis sel yang berbentak segi empat, dinding tipis, kutikula tipis; sel epidermis bawah serupa dengan sel epidermis atas, terdapat banyak stomata pada epidermis bawah. Mesofil meliputi jaringan palisade wen diri dari 1 lapis atau 2 lapis sel, umumnya 1 lapis sel, sel Palisade berbentuk silindrik panjang, tebal lapisan palisade (Gbih Kurang setengah tebal daun; jaringan bunga katang tor diridari sel-sel yang berbentuk tidak beraturan,tersusun agek Rendatar dan agak renggang; di antara sel palisade dan cl bunga karang terdapat sel idioblast yang berbentuk bular any ai lonjong, berisi hablur kalsium oksalat berbentuk roset, porukuran lebih kurang 85 um. Berkas pembuluh tise kolateral: di dalam floem terdapat hablur kalsium oksalat bene tuk roset berukuran 20 um; sebelah luar floem terdapat seratuc berdinding tipis dan tidak berlignin; parenkim tulang dao imumnya mengandung hablur kalsium oksalat bentuk roset berukuran 45 um, Pada sayatan paradermal, tampak sel epider, ‘is atas dinding samping sangat berkelok-kelok, tidak terdapat plomata; epidermis bawah dinding samping sel sangat berkelok, kelok, terdapat banyak stomata pe anisositik, panjang 25 un, sampai 40 um. Serbuk berwarna hijau tua, Fragmen pengenal adalah fragmen ¢pidermis atas; fragmen epidermis bawah; fragmen mecofi fragmen mesofil permukaan bawah; hablur kalsium okealat, fragmen pembuluh kayu 443 GAMBAR PENAMPANG MELINTANG DAUN KATUK 1 = Kutikula Jaringan palisade 7 = Berkas pembuluh 2 = Epidermis aias 5 = Jaringan bunga karang § = Serabut 3 = Hablur kalsium oksalat 6 = Stomata 9 = Parenkim GAMBAR ‘SERBUK DAUN KATUK nae 1 = Epidermis:bawah 2 = Epidermis atas 3 = Mesofil permukaan bawah 4 = Hablur kalsium oksalat 5 = Mesofil 6 = Pembuluh kayu 444 Identifikast. A, Pada 2 mg serbuk daun tambahkan $ tetes asam sulfat P: terjadi warna hijau. B. Pada 2 mg serbuk daun tambahkan § tetes asam klo: pekat P; terjadi warna hijau coklat. C. Pada 2 mg serbuk daun tambahkan 5 tetes larutan natrium hidroksida P 596 biv; terjadi warna kuning. D. Timbang 300 mg serbuk daun, campur dengan 5 ml metanol P Can panaskan di atas tangas air selama 2 menit, dinginkan, saring, Cuciendapan dengan metanol P secukupnya sehingga diperoleh ¢ ft Tat, Pada ‘titik pertama lempeng KLTtutulkan 30. pl filtrat, pada titik kedua tutulkan 10 pl zat warna Il LP. EI asi dengan campuran etil asesat P-metiletil keton Plasan format P-air (50+30+10+ 10) dengan jarak rambat 15 em, Anant fengan sinar biasa dan dengan sinar ultraviolet 366 nm. Semprot Jempeng dengan aluminium klorida LP, panaskan pada suhu 110°C selama 10 menit. Amati dengan sinar biasa dan dengan sinar ultraviolet 366 nm, Pada kromatogram tampak bercek-bereak dengan warna dan hRx sebagai berikut : la dengan sinar biasa___[ dengan sinar UV 366 nm No.) hRy tanpa dengan tanpa dengan pereaksi | pereaksi | pereaksi | pereaksi 1, | 2125 S = bir bir 2. | 3441 - = bir biru 3. | 4857 | kuning | kuning | lembayung | tembayung 4, | 65.73 = Es kuning kuning 5. | rsa.t42 = S kuning kuning 6. | 166-172 = - kuning kuning 7. {181-193 | kuning hijau|kuning hija} kuning kuning Cntatan Hou wi Ry dibutiing fertudap bec ah bnew alaet kronaatoptany rat warn 1 LP BRE bev ake wanna tie an Kadar abs Tulak lebih dare 10% 1119 11 40%, dard 2098 Pid Rear Hidak kur 445 Bahan organik asing. Tidak lebih dari 296, Penyimpanan. Dalam wadah tertutup baik. Isl. Protein, lemak, kalsium, fosfor, besi, vitamin A, B & C Penggunaan. Obat bisul, mempelancar keluarnya air susu (laktagoga), Nama daerah. Sumatera: Memata, cekop manis, simani. Jawa: Katuk, babing, katu, katukan, kerakur. 446 SESBANIAE CORTEX Kulit turi Kulit turi adalah kulit batang dan dahan Sesbania grandiflora (L) Pers., suku Papilionaceae. Pemerian. Bau lemah; tidak berasa. Makroskopik. Potongan kulit menggulung membujur, panjang dan lebar bervariasi tebal 1 mm sampai 3 mm. Permukean lust berwarna kelabu hingga kecoklatan, tidak rata, dengan alur membujur dan melintang tidak beraturan, lapisan gabus mudah terkelupas. Permukaan dalam berwarna putih keabie abuan hingga putih kecoklatan atau coklat kehitaman dengen garis-garis halus membujur yang berwarna lebih muda sau lebih tua. Bekas patahan berserabut, agak berdebu, Mikroskopik, Pada penampang melintang kulit batang dan dahan tampak sel parenkim korteks bentuk bundar memam Jang, di antaranya terdapat saluran sekresi bentuk bundar atau bundar memanjang, berkelompok atau terpisah, dengan isi sel warna kuning coklat; kambium gabus, serabut dan serabut kristal dengan hablur kalsium oksalat bentuk Prisma. Serbuk berwarna kecoklatan. Fragmen pengenal adalah fetabut dinding tebal, lumen sempit; serabut kristal dengan hablur oksalat bentuk prisma Tdentifikasi, A, Fada Z mg serbuk kulit tambahkan 5 tetes asam sulfat P: terjadi warna coklat kemerahan, B. Pada 2 mg serbuk kulit tambahkan 5 tetes asam sulfat 10 N; terjadi warna coklat muda. C. Pada 2 mg serbuk kulit tambahkan 5 tetes larutan natrium hidroksida P 5% b/v dalam etanol P; terjadi warna kuning kecoklatan D. Pada 2 mg serbuk kulit tambahkan 5 tetes amonia (2596) P: teriadi warna coklat. E. Pada 2 mg serbuk kulit tambahkan 5 tetes larutan besi({11) klorida P 59 biv; terjadi warna kuning kehijauan. F. Timbang 300 mg serbuk kulit campur dengan 5 ml metanol P dan panaskan di atas tangas air selama 2 menit, dinginkan dan saring, Cuci endapan dengan metanol P secukupnya. sehingga diperoleh 5 ml filtrat. Pada titik pertama, kedua dan ketiga 4a7 GAMBAR PENAMPANG MELINTANG DAUN TURI Hy Kristal kalsium oksalat Parenkim korteks Serabut Saluran sekresi = Kambium gabus 449 lempeng KLT tutulkan masing-masing sebanyak 40 pl filtrat. Pada diok’,fmPat tutulkan $ yl zat warna I LP. Bluasi dengan Gidloroetana P dengan jarak rambat 18 cm. Keringkan lempeng tersebut di udara selama 10 menit, eluasi lagi dengan toluena P dengan arah eluasi dan jarak yang sama. Amati dengan sinar bince dan dengan sinar ultraviolet 366 nm. Selanjutnya semprot dengan pereaksi anisaldehida-asam Sulfat LP, panaskan pada suhu 110°C selama 10 menit. Amati lagi dengan sinar biasa dan sinar ultraviolet 366 nm. Dengan perlakuses yang sama seperti cara kerja di atas dilakukan juga penyemprotan dengan pereaksi AICI; LP. Pada kromatogram tampak bercak. bercak dengan warna hRx sebagai berikut dengan sinar biasa | dengan sinar UV 366 am No. BRx | tanpa [ dengan pereaksi | tanpa [dengan percake Jpereaksif 7 T_| pereaksi [7 1 y 8138) = [violet [=P angu | ungu | ungw 2 eZ = | Puning | = | nga |e 3. | 2630} = | > — | biu | bia | birw 4.3640} — | > = = | hijau | 5. ] 503} — | ungu | = -J=- fe 6. [130135 — | violet | — =| violet | = Catatan_: Harga Rx dihitung terhadap bereak warna merah (yang diamati dengan sinar biasa atau warna ungu dengan sinar UV 366 nm), hRg bercak warna merah = 65, Tanda I = Pereaksi anisaldehida-asam sulfat LP. II = Pereaksi AICly LP. Kadar abu. Tidak lebih dari 796. Kadar abu yang tidak larut dalam asam. Tidak lebih dari 2%, Kadar sarl yang larut dalam air. Tidak kurang dari 59%. Kadar sari yang larut dalam etanol. Tidak kurang dari 2%. Bahan organtk asing. Tidak lebih dari 296. Penyimpanan. Dalam wadah tertutup rapat. Isl. Tanin, zat warna, egatin, zantoagitin, basorin, resin. Penggunaan. Mengurangi rasa nyeri (analgetik), pengelat (as- tringen), penurun panas (antiperitik), ‘Nama daerah, Sumatera: Turi. Jawa: Turi, toroy. Nusatenggara: Gala-gala, tuwi, Palawu, tanunu, gkunga, ngganggala, kalala, Sulawesi: Tuli, turi, turing, suri, ullango, gongo gua, kaju jawa. 450 SQUAMOSAE SEMEN Biji srikaya Biji srikaya adalah biji dari buah Annona squamosa L,, suku Annonaceae. Pemerian, Bau lemah; rasa mula-mula agak getir, lama-lama agak kelat. Makroskopik. Biji keras, bentuk bulat telur terbalik, panjang 6mm sampai 18 mm, lebar 4 mm sampai9 mm, tebal di bagian tengah lebih kurang 6 mm. Permukaan biji icin, kulit bij ti warna hitam mengkilat atau agak kecoklatan. Keping biji ber. warna putih kecoklatan Mikroskopik. Pada penampang melintang biji tampak epide mis terdiri dari satu lapis sel, bentuk hampir persegi; di bawahnya terdapat beberapa lapis sel batu bentuk hampir bulat, dinding tebal bernoktah, lumen sempit; epidermis ke- ping biji terdiri dari lapisan serabut yang letaknya tidak beraturan ada yang menjorok ke endosperm. Sel serabut; Panjang, kedua ujungnya runcing, dinding tebal, lumen sem. pit; endosperm inti biji terdiri atas beberapa lapis sel parenkim bentuk poligonal, berisi aleuron dan tetes minyak. ‘Serbuk berwarna putih kekuningan. Fragmen pengenal adalah epidermis kulit biji bentuk poligonal, dinding lurus, warna ku- ning coklat; sel batu kebanyakan bentuk bulat, dinding tebal bernoktah; serabut panjang dengan kedua ujung runcing, din- ding tebal, lumen sempit; parenkim keping biji bentuk poligonal, berisi butir aleuron dan tetes-tetes minyak. Identifikasi. ‘A. Pada 2 mg serbuk biji tambahkan 5 tetes asam sulfat P; ter- jadi warna merah ungu. B. Pada 2 mg serbuk biji tambahkan 5 tetes asam sulfat 10 N; terjadi warna merah. C. Pada 2 mg serbuk biji tambahkan 5 tetes larutan natrium hidroksida P 59 b/v dalam etanol; terjadi warna coklat muda. D. Pada 2 mg serbuk biji tambahkan 5 tetes amonia (25%) P; terjadi warna coklat muda. E. Pada 2 mg serbuk biji tambahkan 5 tetes larutan besi({I1) klorida P 5% b/v terjadi warna kuning (negatif). 451 GAMBAR PENAMPANG MELINTANG BUI SRIKAYA LEE eee 1 EE —— y= $f) —__ pea —* 452 GAMBAR SERBUK BUI SRIKAYA pl zat warna I LP. Eluasi dengan .. Keringkan lempeng eluasi lagi dengan toluena P Rx sebagai,perikut ; ie eee dengan sinar biasa dengan sinar UV 366 nm Noy PRs Tampa [dengan perealsi tanpa [dengan pereaksi ereaksi| u1_|Pereaksi 7 iT 1} asa} ~ | coke | — = | ung | 2. | 27-33 - coklat - ~ ungu - 3. 88-96 _ coklat = = ungu - Catatan :Hanga Ry dihitung terhadap bercak warna merah yang diamath Satan sinar biasa atau warna ungu dengan sinar UV 366 nme) AR bercak warna merah = 65. Tanda I = Pereaks! anisaldehida-asam sulfat LP. MI = Pereaksi AlCly LP. Kadar abu. Tidak lebih dari 296 Kadar abu yang tidak larut dalam asam. Tidak lebih dari 196, Kadar sari yang larut dalam air. Tidak kurang dari 795 Radar sari yang larut dalam etanol, Tidak kurang dari 23%, Bahan organik asing. Tidak lebih dari 2%, Penytmpanan. Dalam wadah tertutup baik. Isl. Minyak lemak, resin Penggunaan. Memacu enzim Pencernaan, obat ca tik), pembunuh serangga (insektisid) ~ 454 Nama daerah. ‘Sumatera: Delima bintang, serba bintang, sarikaya, seraikaya, Jawa Sarikaya, srikaya, serkaya, surikaya, srikawis, sarkaya, serakaja, sirika Ja. Kalimantan: Sarikaya. Nusantenggara: Sirkaya, stikaya, garoso, a Sulawesi: Atis soe walanda, sirikaya, sirikaja, perse, atis, delima srikaya, srikaya. Maluku: Atisi, hirikaya, atis, 455 STACHYTARPHETAE CAYENNENSIDIS FOLIUM Daun pecut kuda Daun jarongan Daun pecut kuda adalah daun Stachytarpheta cayannensis L.C. Rich. suku Verbenaceae Femerjan, Bau lemah; rasa agak pahit dan lamalama menimbulkan rasa tebal lidah, Makroskopik. Daun tunggal, berwarna hijau sampai hijau tua atau hijau kecoklatan, helaian daun berbentuk bunday velue {au bundar telur memanjang, panjang cm sampai 8 om Ieee, cm sampai § cm, ujung helaian daun meruncing, angkal rare mpit sedikit demi sedikit, pinggir daun pada panckal rata, jselebihnya pinggir beringgit.bergigi, tulang dean perayitip, menonjol pada permukaan bawah, permukaan deur berambut, jika diraba terasa kasar, Uikrotkopik. Pada penampang melintang melalui tulang daun tampak epidermis atas terdiri dari 1 lapis sel, dinding berkelok- kelok, epidermis bawah erdiri dari lapis sel bentuknya lebih fecil dari pada epidermis atas, dinding sedikit berkcte Runikula tipis, bentuk garis, terdapat pada kedua epiderae, Rambut kelenjar tipe Labiatae, terdiri dari 6 sel’ Renber Penutup terdiri dari 3.5 sel. Rambut kelenjar dan rambut aendene ercapat pada kedua epidermis, Stomata terdapat pada epidermis atas dan epidermis bawah, Mesori, meliputi jaringan Palisade terdiri dari lapis sel, sel tegak, dinding sel eke ci fclok, mengandung butir-butir klorofil.Jaringan bunga karang terdiri dari beberapa lapis sel yang berbentuk agak membulae Punyai sel yang terkolabrasi, sel rambut tampak bertitik titik, fragmen rambut kelenjar, fragmen pembuluh kayu dengan penebalan jala, fragmen mesofil. 456 GAMBAR PENAMPANG MELINTANG DAUN PECUT KUDAJARONGAN = Berkas pembuluh = Sel bunga karang = Jaringan kolenkim = Pembuluh kayu NYONOWVrVaAN Lnoad Nava Nnewas aVENVO, 458 Identifikasi. A. Pada 2 mg serbuk daun tambahkan 5 tetes asam sulfat P: terjadi warna coklat merah. B. Pada 2 mg serbuk daun tambahkan 5 tetes asam sulfat 10 N; terjadi warna coklat tua. C. Pada 2 mg serbuk daun tambahkan 5 tetes larutan natrium idroksida P 596 b/v dalam etanol P; terjadi warna hijau, D. Pada 2 mg serbuk daun tambahkan 5 tetes amonia (25%) P: terjadi warna coklat tua. E. Pada 2 mg serbuk daun tambahkan $ tetes larutan besi(II1) klorida P 5% b/v; terjadi warna hijau kehitaman. F. Timbang 300 mg serbuk daun campur dengan 5 ml metanol P dan panaskan di atas tangas air selama 2 menit, dinginkan don saring. Cuci endapan dengan metanol P secukupnya sehingga diperoleh § ml filtrat, Pada titik pertama, kedua dan ketiga Jempeng KLT tutulkan masing-masing sebanyak 40 pl filtrat. Pada titik ke empat tutulkan 5 yl zat warna I LP. Bluasi dengan dikloroetana P dengan jarak rambat 15 cm. Keringkan lempeng tersebut di udara selama 10 menit, eluasi lagi dengan toluena dengan arah eluasi dan jarak rambat yang sama. Amati dengan Sinar biasa dan dengan sinar ultraviolet 366 nm. Selanjutnya disemprot dengan pereaksi anisaldehida-asam sulfat LP. panasken dengan sinar biasa dengan sinar UV 366 nm No} BRx T tanpa [dengan pereaksi | tanpa | dengan pereaksl pereaksi|— | Pereaksi [— 1 1 | 5:8 | kuning | violet | hijau | kuning | kuning] — 2] er] — = | hija | — = = 3. | 2631 | hijau | hijau | hijau | merah | merah | merah 4/9198] — | violet 5. [121-126] — = ~ fo = [ung f = 6. przrt32] — | unge f 2} of Y | 7, [134139] kuning | — | — | iu | 2} = Catatan : Harga Rx dihitung terhadap bercak warna merah (yang diamatl ‘sinar biasa atau warna ungu dengan sinar UV 366 nm). Rg bercak warna merah = 65, Tanda .1 = Pereaksi anisaldehida-asam sulfat LP. Il = Pereaksi AICI; LP. 459 Kadar abu, Tidak lebih dari 4,59 Radar abu yang tidak larut dalam asam, Tidak lebih dari 196, Radar sart yang larut dalam air. Tidak kurang dari 30se Bacar sarl yang larut dalam etanol. Tidak kurang davt 989, Bahan organik asing. Tidak lebih dari 296. Penylmpanan. Dalam wadah tertutup baik Isi. Glikosida, alkaloid, Penggunaan. Pembersih darah, peluruh seni (diuretiky Catatan : Waktu mengandung jangan menggunakan dun ini Nama daerah. Jawa: Jarong lalaki, ngadi rengga, rumjarum. 460 SYZYGII JAMBOLANI CORTEX Kulit jamblang Aunt famblang adalah kulit dahan Syzygium cumini (L.) Skeels, sinomim Eugenia cumini L., suku Myrtaceae, Femerian. Mula-mula tidak berbau, lama kelamaan bau agak me- nyengat; tidak berasa, Makroskopik. Potongan kulit berwarna cokiat keabu-abuan fampai kelabu kehitaman, bentuk bergulung membujur atau berupa lempengan, tebal 2 mm sampai 5 mm, ringan, Peo fuukaan luar Kasar. dengan retak-retak membujur tidak beraturan, jaringan gabus agak sukar dikelupas, permukaan [nar kulit tanpa gabus berwarna coklat muda. Kulit bagian dalam berwarna kecoklatan dan berserabut, kasar, tidak sen Bekas patahan sangat berserabut, Mikroskopik. Pada penampang melintang tampak jaringan gabus terdiri dari beberapa lapis sel, dinding tebal, mengan. dung suberin; pada pandangan paradermal sel berberaak Poligonal, dinding berlapis-lapis; pada bagian dalam, jaringan gabus terdiri dari beberapa lapis sel, dengan penebalan die ding berbentuk U, mengandung suberin. Parenkim korteks, din. ding tebal bernoktah mengandung lignin. Pada korteke ten. dapat saluran sekresi dan serabut panjang, ujung tumpul, din, ding tebal, lumen sempit. Floem terdiri dari sel parenkim flsem, mengandung butir-butir pati, hablur kalsium oksalat bentuk roset. Jari-jari empulur terdiri dari satu sampai dua baris sel. Serbuk berwarna coklat kekuningan. Fragmen pengenal adalah fragmen gabus bentuk poligonal, dinding tebal berlapis lapis, fragmen parenkim dinding tebal bernoktah, fragmen serabut, fragmen jarijari empulur, fragmen butir-butir pati dan fragmen hablur kalsium oksalat yang lepas. Identifikasi, A. Pada 2 mg serbuk kulit tambahkan 5 tetes asam sulfat terjadi warna coklat kehitaman, B. Pada 2 mg serbuk kulit tambahkan 5 tetes asam sulfat 10 N; terjadi wana coklat muda. C. Pada 2 mg serbuk kulit tambahkan § tetes larutan natrium hidroksida P 59% b/v dalam etanol P, terjadi warna coklat,

You might also like