Professional Documents
Culture Documents
Operasi Monokular Recess Resect Dengan Teknik: Hangback Pada Exotropia Deviasi Besar
Operasi Monokular Recess Resect Dengan Teknik: Hangback Pada Exotropia Deviasi Besar
ABSTRACT
Strabismus is a condition in which there is a deviation (deviation) in the position of the
eyeball so that binocular single vision (SBV) does not occur. Exotropia is a horizontal
deviation, where the cause is an imbalance of the mechanism of action between convergence
and divergence so that the position of the eyeball is temporal (divergent position). Based on
the degree of deviation that occurs, it can be divided into three, namely small, medium and
large. The big difference between the deviation of near and far fixation greatly affects the
success of therapy. There are two types of management of strabismus exotropia, namely: non-
surgical and surgical with aim ortho alignment of the eyeball. For exotropia with a large
degree of deviation, a monocular recess recess can be performed using the Hangback
technique. Result: ortho eyeball position obtained in three cases of large deviation exotropia
after strabismus correction surgery by performing a lateral rectus recess with Hangback
technique followed medial rectus resect. Conclusion: strabismus surgery using monocular
recess with a Hangback technique is effective to get ortho eyeball position and the formation
of binocular single vision
Keywords: exotropia, large deviation, recess resect monocular surgery, Hangback technique
ABSTRAK
Strabismus merupakan suatu kondisi dimana adanya deviasi (penyimpangan) posisi bola mata
sehingga tidak terjadi penglihatan binokular. Exotropia merupakan salah satu deviasi
horizontal, dimana penyebabnya terdapat ketidak-seimbangan mekanisme aksi antara
konvergensi dan divergensi sehingga tampak posisi bola mata ke arah temporal (posisi
divergen). Berdasarkan derajat deviasi yang terjadi dapat dibagi menjadi tiga, yaitu kecil,
menegah dan besar. Perbedaan besar deviasi saat fiksasi dekat dan jauh sangat mempengaruhi
keberhasilan terapi. Penatalaksaan strabismus exotropia dibagi atas dua, yaitu: non-operasi
dan operasi dengan tujuan membuat posisi bola mata lurus (ortho). Untuk exotropia dengan
derajat deviasi yang besar maka dapat dilakukan operasi monokular reses resek dengan teknik
Hangback. Hasil: Didapatkan hasil posisi bola mata ortho pada tiga kasus exotropia deviasi
besar setelah dilakukan operasi koreksi strabismus dengan melakukan recess rektus lateral
dengan teknik Hangback dan diikuti resect rektus medial. Kesimpulan: tindakan operasi
strabismus dengan teknik monokular reses resek dengan teknik Hangback efektif untuk
mendapatkan posisi bola mata ortho dan terbentuknya penglihatan binokular.
Kata Kunci: eksotropia, deviasi besar, operasi monokular recess resect, teknik Hangback
172
e-ISSN:2528-66510; Volume 6;No.1 (Februari, 2021): 172-181 Jurnal Human Care
173
e-ISSN:2528-66510; Volume 6;No.1 (Februari, 2021): 172-181 Jurnal Human Care
1. Motorik: dimana kedua mata lurus otot yang di recess. Pada eksotropia
atau ortho dengan koordinasi yang dilakukan recess pada otot rektus
tepat pada semua arah pandangan. lateral diikuti dengan resect pada otot
2. Sensorik: dimana tidak ada kelainan rektus medial untuk mendapatkan
pada media refraksi sehingga posisi bola mata menjadi ortho. 6,7
bayangan objek diproyeksikan di
tiap retina kedua mata. Untuk deviasi kecil dan sedang
3. Proses mental: kemampuan dari dapat dilakukan monokular recess dan
korteks visual untuk menghasilkan resect dari otot rektus horizontal.
penglihatan binokular tunggal. Namun bila terdapat deviasi horizontal
yang besar maka dilakukan kombinasi
Penatalaksanaan strabismus recess-resect 3 sampai 4 otot rektus
dilakukan secara holistik agar atau recess otot rektus bilateral.
didapatkan hasil yang memuaskan Kombinasi recess dan resect otot
dengan tujuan utama meningkatkan horizontal pada satu mata dapat
kesejajaran visual axis dan tercapainya mengkoreksi deviasi minimal 20-25
single binocular vision (SBV). D dan maksimal 40-60 D. Recess
Langkah-langkah yang dilakukan pada kedua otot rektus medial ataupun
dalam manajemen penatalaksanaan kedua otot rektus lateral dapat
strabismus adalah: 5,6 mengkoreksi deviasi minimal 15-20
D dan maksimal 50 D. 7,8
1. Kacamata koreksi dan Oklusi
Bila terdapat adanya kelainan Selain itu untuk deviasi besar
refraksi dan ambliopia ringan maka dapat dilakukan recess dengan teknik
sebelum dioperasi pasien dapat Hangback yang memiliki keuntungan
diberikan kacamata koreksi dan dan keamanan lebih baik dibandingkan
oklusi selama 2 jam sehari pada dengan teknik recess konvensional.
mata dengan visus yang baik. Dimana recess dengan teknik
Tujuan oklusi agar mata yang hangback dapat menekan resiko
ambliopia dapat terangsang perforasi sklera dan ruptur bola mata
penglihatannya walaupun setelah itu karena benang dijahitkan kembali ke
akan dilakukan tindakan operasi. tempat insersi dengan sklera yang lebih
2. Operasi tebal.6,8
Terdapat dua prinsip utama dalam
melakukan operasi strabismus Eksotropia dengan deviasi besar
horizontal, yaitu: >40 D dapat dilakukan recess rektus
Melemahkan otot yang deviasi lateral bilateral sepanjang 9 mm atau
dengan cara memindahkan lebih. Namun ada juga yang
insersi otot mendekati origonya menyarankan agar tidak melakukan
disebut Recess. recess lebih dari 8 mm dan
menambahkan resect pada otot rektus
Menguatkan otot antagonisnya
medialnya. Namun beberapa literatur
dengan cara memindahkan
menyatakan dapat dilakukan operasi
bagian anterior otot dan
monokular recess-resect maksimal 12
dijahitkan kembali ke insersinya
mm dengan teknik hang-back untuk
disebut Resect.
deviasi besar.
Tindakan operasi recess dikatakan
Komplikasi recess-resect
lebih efektif dalam mengurangi derajat
monokular yang besar pada eksotropia
deviasi dibandingkan resect. Namun
dapat mengakibatkan keterbatasan
resect diperlukan untuk
gerak bola mata saat abduksi. 6,8
menyeimbangkan efek antagonis dari
174
e-ISSN:2528-66510; Volume 6;No.1 (Februari, 2021): 172-181 Jurnal Human Care
Hirschberg jauh
175
e-ISSN:2528-66510; Volume 6;No.1 (Februari, 2021): 172-181 Jurnal Human Care
176
e-ISSN:2528-66510; Volume 6;No.1 (Februari, 2021): 172-181 Jurnal Human Care
PEMBAHASAN
Telah dilakukan operasi koreksi
Diagnosis: Eksotropia sensorik dengan strabismus secara monokular recess
katarak sekunder pada mata kiri. rektus lateral dengan teknik Hangback
kombinasi dengan resect rektus medial
Terapi: Monokular recess rektus pada tiga kasus pasien eksotropia
lateral dengan teknik Hangback konstan deviasi besar dengan etiologi
sepanjang 12mm + resect rektus
dan onset usia deviasi yang bervariasi.
medial sepanjang 12mm pada mata kiri
Pada kasus pertama, anak laki-
Follow up laki usia 14 tahun dengan keluhan
kedua mata juling keluar bergantian
Post-op hari-1: BCVA OD: 20/20, sejak 5 tahun yang lalu. Pada
OS: 1/~ p.temporal. Konyungtiva pemeriksaan visus koreksi pada kedua
hiperemis, COA cell dan flare (-), mata mencapai 20/20, terdapat deviasi
diplopia (-). Lensa OS: PCO (+), konstan bergantian pada kedua mata
membran (+). Hirschberg: dekat dan 300 saat fiksasi dekat dan 450 saat
jauh ortho, Alternate cover test: fiksasi jauh, segment anterior dan
deviasi (-). posterior dalam batas normal, tidak
177
e-ISSN:2528-66510; Volume 6;No.1 (Februari, 2021): 172-181 Jurnal Human Care
178
e-ISSN:2528-66510; Volume 6;No.1 (Februari, 2021): 172-181 Jurnal Human Care
179
e-ISSN:2528-66510; Volume 6;No.1 (Februari, 2021): 172-181 Jurnal Human Care
180
e-ISSN:2528-66510; Volume 6;No.1 (Februari, 2021): 172-181 Jurnal Human Care
181