Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 10

Jurnal Galung Tropika, 3 (2) Mei 2014, hlmn 44-53 ISSN 2302 – 4178

KAJIAN EFEKTIFITAS MIKROBA AZOTOBACTER SP.


SEBAGAI PEMACU PERTUMBUHAN TANAMAN
KAKAO (THEOBROMA CACAO L.)

STUDY OF EFFECTIVENESS OF MICROBIAL AZOTOBACTER SP.


AS PLANT GROWTH PROMOTING OF
COCOA (THEOBROMA CACAO L.)
Rahmi,SP,MP
Email: rahmi.rozali@yahoo.com

Prodi Agroteknologi
Fakultas Pertanian Universitas Tadulako. Palu

ABSTRACT

Use of the rhizo-bacteria boosters plant growth or plant growth promoting


rhizobacteria (PGPR) as biological fertilizer is one contribution of biotechnology in an
attempt to increase crop productivity. Bacteria Azotobacter sp is one of the rhizobacteri
there is ditanaman plantations. These bacteria have the ability in producing vitamins and
substances such as growing regulatory IAA, kinetin and challenged (Tang et al.,1983:
Glick, 1995). In addition these bacteria can memfiksasi be nonsimbiotik Nitrogen and also
produce extracellular polysaccharides, such as a alginat and polymers. Alginat function
protects the nitrogenase thus increasing Nitrogen fixation (Sabra et al., 2000). According
to Holt, et al., (1994) and Cowan et al. (1993) the genus Azotobacter including
bakterigram negative, rod-shaped, motile dannon are motile. The nature of his life helping
but also a facultative anaerobe can growth if kelarutanoksigen is declining.The nature of
his life helping but also a facultative anaerobe dapattumbuh if oxygen Solubility decreases.
From some of the results of the study appear that effectiveness of azotobacter bacteria not
only in increasing Nitrogen fixation but also has the ability to increase the availability of P
and acts as a can increase health biokontrol root and plant growth through protection
against some diseases (Arshad and Frankenberger,1993), Azotobacter SP. also known as
controlling plant disease because of their ability to produce antibiotics and anti-cancer
compounds (antifungiShende et al., 1977).Similarly, in the process of germination of seeds,
it is not only influenced by the IAA but also the presence of other disintesisoleh
compounds, influence of Azotobacter SP. According to Rao (1982), Azotobacter SP. also
produced compounds riblovaflavin, pridoksin, thiamin, cyanocobalamin, nicotine,
pentotenat acid, acetic indol acid, and challenged that play a role in seed germination.

Key word : PGPR, Azotobacter, Growing Regulatory Matter, Cocoa


45 Rahmi

ABSTRAK

Penggunaan rhizo-bakteri pemacu pertumbuhan tanaman atau plant growth


promoting rhizobacteria(PGPR) sebagai pupuk hayati merupakan satu sumbangan
bioteknologi dalam usaha peningkatan produktivitas tanaman.Bakteri Azotobacter
spmerupakan salah satu rhizobacteri yang terdapat ditanaman perkebunan. Bakteri ini
mempunyai kemampuan dalam memproduksi vitamin dan zat pengatur tumbuh seperti
IAA, kinetin dan giberelin (Tang et al.,1983: Glick, 1995). Selain ituBakteri inidapat
memfiksasi Nitrogen secara nonsimbiotik dan juga menghasilkan polisakarida
ekstraseluler, seperti alginat dan polimer. Alginat berfungsi melindungi nitrogenase
sehingga meningkatkan fiksasi Nitrogen (Sabra et al., 2000).Menurut Holt, et al., (1994)
dan Cowan et al. (1993) genus Azotobacter termasuk bakterigram negatif, berbentuk
batang, bersifat motil dannon motil. Sifat hidupnya aerob tetapi juga dapattumbuh secara
anaerob fakultatif jika kelarutanoksigen menurun.Dari beberapa hasil kajian terlihat
bahwa efektifitas bakteri azotobacter tidak hanya dalam meningkatkan fiksasi Nitrogen
tapi juga mempunyai kemampuan dalam meningkatkan ketersediaan P dan berperan
sebagai biokontrol yang dapatmeningkatkan kesehatan akar dan pertumbuhan tanaman
melalui proteksinya terhadap beberapa penyakit (Arshad dan Frankenberger,1993),
Azotobacter sp. juga dikenalsebagai pengendali penyakit tanaman karena kemampuannya
menghasilkan senyawa anti antibiotik dan antifungi (Shende et al., 1977).Demikian pula
dalam proses perkecambahan benih, tidak hanya dipengaruhi oleh IAA tetapi juga adanya
pengaruh senyawa lain yang disintesisoleh Azotobacter sp. Menurut Rao (1982),
Azotobacter sp. juga menghasilkan senyawa thiamin,riblovaflavin, pridoksin,
sianokobalamin,nikotin, asam pentotenat, asam indol asetat, dan giberelin yang berperan
dalam perkecambahan biji.

Kata Kunci : PGPR, Azotobacter, ZPT, Kakao

PENDAHULUAN kendala yang dihadapi saat ini, antara lain


;terjadi alih fungsi lahan pertanian
Produksi danproduktivitas tanaman produktif,degradasi lahan (memburuknya
kakao di indonesia beberapa tahun sifat fisik,kimia dan biologi tanah) akibat
terakhir mengalami penurunansecara pencemaran dari bahan kimia, tingginya
signifikan, hal ini dapat dilihat dari tingkat serangan hama penyakit serta
datadimana pada tahun 2010 produksi penggunaan pupuk dan pestisida sintetik
kakao hanya mencapai 877.296 ton yang berlebihan sehingga berdampak
dengan tingkat produktifitas baru terhadap penurunan dan atau pelandaian
mencapai 532,17 kg/ha (BPS,2011). produktifitas lahan.
Sedangkan potensi hasil kakao klon Upaya yang dapat di lakukan untuk
unggul yang sebenarnya dapat mencapai mengatasi keterbatasan pupuk dan
4,0 ton/ha/thn. kerusakan lingkunganadalah pemanfaatan
Terjadinya penurunan produktifitas ini bioteknologi tanah (jasa mikroba tanah
diduga disebabkan berbagai macam dan teknologi pupuk alam). Daerah
Kajian Efektifitas Mikroba Azotobacter sp. Sebagai Pemacu
Pertumbuhan Tanaman Kakao (theobroma cacao l.) 46

rhizosfer merupakan daerah aktivitas tanamanlada (Ruhnayat, 2007) dan


biologis dan kimia tanah, dipengaruhi tanaman panili (Ruhnayat, 1999).
oleh senyawa yang dikeluarkanoleh akar
secara intensif dan merupakan makanan Karakterisitik Bakteri Azotobacter
bagi mikroorganisme tanah (Zare, Azotobacter merupakan salah satu bakteri
Ordookhani dan Alizadeh, 2011). Bakteri penambat nitrogen aerobik non-
yang efektif mengkolonisasi akar yang simbiotik yang mampu menambat
disebut "Rhizobacteria" Plant.Growth nitrogen dalam jumlah yang cukup tinggi,
Promoting Rhizobacteria = PGPR atau bervariasi + 2 - 15 mg nitrogen/gram
Rhizobacter perangsang pertumbuhan sumber karbon.kemampuan ini tergantung
tanaman) (Sturz dan Nowak, 2000). kepada sumber energi, keberadaan nitrogen yang
PGPR memiliki kemampuan untuk terpakai, mineral, reaksi tanah dan faktor
melindungi bagian tanaman di atas tanah lingkungan yang lain, serta kehadiran bakteri
terhadap penyakit virus, jamur dan tertentu. Faktor-faktor eksternal yang
bakteri dengan resistensi sistemik mempengaruhi penambatan nitrogen antara lain
terinduksi (ISR) (Kloepper et al., 1992). suhu, kelembaban tanah,pH tanah, sumber
Di samping itu PGPR dapat mempercepat karbon, cahaya dan penambahan nitrogen. Di
perkecambahan, merangsang samping itu jumlah bakteripenambat nitrogen
pertumbuhan akardan tunas (Yeoledan pada perakaran, potensial redoks dan konsentrasi
Dube, 1997), meningkatkan kadar oksigen juga dapatmempengaruhi aktivitas
khlorofil daun, meningkatkantoleransi penambatan nitrogen.(Subba Rao,
tanaman terhadap kekeringan dan garam 1982).Ciri-ciri Azotobacter lainnya
serta dapat menunda penuaan daun adalah masuk ke dalam bakteri Gram
(Singh et al, 2003). negatif dan bergerak dengan flagel
Salah satu bakteri PGPR yang penting peritrik. Kisaran pH untuk pertumbuhan
dalam ekosistem tanah khususnya dengan adanya nitrogen tambahan adalah
tanaman kakao adalah 4,5-8,5 sedangkan pH optimal untuk
Azotobakterchroococcum. Azotobakter pertumbuhan dan pengikatan nitrogen
chroococcum adalah spesies rizobakter adalah 7-7,5. Bakteri ini terdapat di tanah
yang telah dikenal sebagai agen biologis dan di air. Kelompok bakteri Azotobacter
pemfiksasi N2, yang menkonversi memiliki sel dengan diameter 1.5 – 2.0
dinitrogen ke amonium melalui reduksi µm, pleumorfik, berbentuk batang
elektron dan protonasi dinitrogen hingga bulat, tunggal, berkoloni tidak
(Kizilkaya, 2009). Untuk menghindari beraturan, dan kadang-kadang
penurunan kesehatan tanaman akibat membentuk rantai dengan panjang
adanya input bahan kimia,diperlukan bervariasi. Walaupun bakteri ini bersifat
input biologis berupa rizobakteri aerobik, namun dapat tumbuh dengan
(Hindersah dan Simarmata, kadar oksigen yang rendah. Setiap spesies
2004).Beberapa penelitian menunjukkan menghasilkan pigmen yang dapat larut
bahwa inokulasi Azotobacter dapat dalam air sehingga menimbulkan warna
memperbaikipertumbuhan dan tingkat yang khas pada lingkungan habitatnya
serapan Ntanaman tahunan seperti pada (Holt et al., 1994).
47 Rahmi

Spesies Azotobacter yang telah diketahui pengaruh yang bermanfaat pada tanaman
atau dikenal antara lain: A. chroococcum, A. inangnya. Bakteri ini dikelompokkan ke
beijerinckii, A. paspali, A. vinelandii, A. dalam PGPR (Plant Growth Promoting
agilis, A.insignis dan A. Rhizobacteria) (Dewi, 2008).Ada
Macrocytogenes. Inokulasi Azotobacter beberapa spesies bakteri rhizosfer, yaitu
efektif dalam meningkatkan hasil panen tanaman terdiri atas genus Rhizobium,
budidaya pada tanahyang dipupuk dengan bahan Azotobacter, Azospirillum, Bacillus,
organik yang cukup. Sediaan bakteri yang Arthrobacter, Bacterium,
mengandung sel-sel Azotobacter yang diberi Mycobacterium, dan Pseudomonas
nama Azotobacterin yang diproduksi dan (Kloepper, 1983).
digunakan di Rusia dannegara-negara Eropa Azotobacter diketahui mampu
Timur terbukti menguntungkan dalam menghasilkan substansi zat pemacu
meningkatkan basil panen tanamanbudidaya tumbuh giberelin, sitokinin, dan asam
seperti gandum,barley, jagung, gula bit, wortel, indol asetat, sehingga dapat memacu
kubis dan kentang sebesar 12%dibandingkan pertumbuhan akar (Alexander, 1977).
dengan tanaman kontrol. Respon ini diduga Kemampuan Azotobacter dalam
disebabkan oleh faktor tumbuh yangdihasilkan memproduksi zat pengatur tumbuh
oleh Azotobacter. sitokinin dan AIA dilaporkan pertama
kali oleh Vancura dan Macura pada tahun
Peranan Bakteri Azotobacter 1960 (Vancura, 1988).Tidak bisa
Sebagai Pemacu Pertumbuhan diabaikan bahwa Azotobacter
Tanaman (PGPR) mendukung fungsi tanah sebagai media
Rhizobacteria• digunakan untuk pertumbuhan tanaman karena rizobakteri
menggambarkan bakteri rhizosfer yang ini memiliki aktivitas lain yang
membentuk koloni di akar (Kloepper et berkenaan dengan kesehatan tanah.
al. 1983). Kolonisasi akar adalah suatu Azotobacter juga memproduksi
proses di mana bakteri bertahan ferrisiderofor pada kondisi kahat besi,
melakukan inokulasi ke dalam benih mengakumulasi polimer poli-β-
tanaman atau ke dalam tanah, hidroksibutirat (pHB) yang berperan
penggandaan diri dalam spermosfer sebagai cadangan makanan dan
dalam responnya terhadap eksudat benih merupakan indikator kemampuan
yang kaya akan karbohidrat dan asam rizobakteri ini dalam bioremediasi tanah
amino, menempel pada permukaan akar, yang terkontaminasi minyak, melarutkan
dan mengkoloni sistem perakaran yang fosfat anorganik (Kumar dan Narula
sedang berkembang. Berbagai manfaat 1999).
positif dari bakteri dalam rhizosfer telah Zat Pengatur Tumbuh (ZPT) dan vitamin
menjadikannya sumber potensial bagi merupakan senyawa yang dalam jumlah
ketersediaan nutrisi dalam tanah serta sangat sedikit berpengaruh besar terhadap
mendorong pertumbuhan tanaman pertumbuhan atau produksi tanaman,
sehingga menjadi lebih baik. Beberapa yang telah diketahui mampu diproduksi
bakteri tanah berasosiasi dengan akar oleh mikroba azotobacter . Oleh karena
tanaman budidaya dan memberikan itu, peran mikroba dalam hal ini sangat
Kajian Efektifitas Mikroba Azotobacter sp. Sebagai Pemacu
Pertumbuhan Tanaman Kakao (theobroma cacao l.) 48

penting, kadangkala lebih diharapkan untuk membentuk primordia akar


dibanding perannya dalam penyediaan (Hartmann and Kester, 1975).
hara (Hanafiah et al., 2005). Azotobacter sp. memiliki kelebihan
Asam Indol Asetat dibandingkandengan bakteri penambat N
AIA adalah auksin eksogenus yang atmosfernonsimbiotik lainnya, karena
terbentuk dari triptofan yang merupakan mampu mensintesishormon seperti IAA.
suatu senyawa dengan inti indol dan Sintesis IAA pada bakteri melaluijalur
selalu terdapat dalam jaringan tanaman. asam indol piruvat. IAA yang
Di dalam proses biosintesis, triptofan disekresikan bakteri memacu
diubah menjadi AIA dengan membentuk pertumbuhan akar secara langsungdengan
indole pyruvic acid dan indole-3- menstimulasi pemanjangan atau
acetaldehyde. Tetapi AIA ini dapat pula pembelahansel atau secara tidak langsung
terbentuk dari tryptamine yang mempengaruhiaktivitas ACC deaminase.
selanjutnya menjadi indole-3- ACC deaminaseyang dihasilkan oleh
acetaldehyde, selanjutnya menjadi indole- banyak bakteri pemacu
3-acetic acid. Sedangkan mengenai pertumbuhantanaman mencegah produksi
perubahan dari indole-3-acetonitrile etilen padatingkat yang menghambat
menjadi AIA dengan bantuan enzim pertumbuhan tanaman(Patten dan Glick,
nitrilase prosesnya masih belum 2002). Tampaknya antara ACCdeaminase
diketahui (Abidin, 1982). Biosintesis dan IAA bekerja bersama-sama
AIA oleh mikroba dapat ditingkatkan dalammenstimulasi pemanjangan akar.
melalui penambahan triptofan eksogenus Dalam salah satu hasil penelitian terlihat
sebagai prekursor (Arkhipchenko, bahwa Produksi AIA oleh bakteri tidak
2004).Asam indol-3 asetat (AIA) pertama berfungsi sebagai hormon bagi sel bakteri
kali diidentifikasi pada tahun 1934 itu sendiri, namun lebih mengarah kepada
sebagai senyawa alami yang perkembangan hubungan interaksi antara
menunjukkan aktivitas auksin yang bakteri dengan tanaman. Tanaman
mendorong pembentukan akar adventif. menggunakan zat pengatur tumbuh AIA
AIA sintetik juga telah terbukti untuk mendukung proses pertumbuhan,
mendorong pertumbuhan akar adventif. sedangkan bakteri memanfaatkan
Pada era yang sama juga ditemukan asam senyawa metabolit hasil fiksasi karbon
indol butirat dan asam naptalen asetat yang dilakukan tanaman. Produk
yang mempunyai efek sama dengan AIA. metabolit tersebut dilepaskan ke rizosfer
Dan sekarang telah dibuktikan bahwa sebagai eksudat, lisat, dan getah (Patten
inisiasi sel untuk membentuk akar and Glick, 2002)
tergantung dari kandungan AIA (Harjadi,
2009)Pembentukan inisiasi akar dalam Giberelin
batang terbukti tergantung pada Giberelin adalah suatu golongan ZPT
tersedianya AIA di dalam tanaman yang berfungsi merangsang pembelahan
ditambah pemacu AIA yang secara sel, pemanjangan sel, dan fungsi
bersama-sama mengatur sintesis RNA pengaturan lain. Giberelin telah terbukti
terlibat dalam banyak proses fisiologi
49 Rahmi

tumbuhan, namun marga dan jenis termasuk akar, daun muda, buah yang
tanaman, serta faktor-faktor lain akan berkembang, dan biji. Sitokinin diduga
menentukan giberelin khusus mana yang diproduksi dalam akar dan diangkut ke
paling efektif meningkatkan respon pucuk, karena zat tersebut ditemukan
tertentu. Beberapa jenis respon yang dalam larutan xylem. Namun, sitokinin
diatur oleh giberelin antara lain: ditemukan dalam jumlah banyak pada
pertumbuhan batang, pembungaan, jaringan buah dan biji, kemungkinan
perkecambahan biji, dormansi, senescens, diproduksi di kedua lokasi tersebut.
partenokarpi, pembentukan buah, Perannya dalam tumbuhan adalah sebagai
menunda pematangan dan pematangan berikut: mengatur pembelahan sel,
buah (Harjadi, 2009). pembentukan organ, pembesaran sel dan
Menurut Rao (1982), Azotobacter organ, pencegahan kerusakan klorofil,
sp. juga menghasilkan senyawa pembentukan kloroplas, penundaan
thiamin,riblovaflavin, pridoksin, senescencens, pembukaan dan penutupan
sianokobalamin, nikotin, asam stomata, serta perkembangan mata tunas
pentotenat, asam indol asetat, dan pucuk (Harjadi, 2009).
dangiberelin yang kemungkinan berperan
dalam perkecambahan biji. Selain itu, Bakteri Azotobacter Sebagai Bakteri
Azotobacter sp. juga dikenal sebagai Penambat Nitrogen
pengendali penyakit tanaman karena Udara mengandung sekitar 80% nitrogen.
kemampuannya menghasilkan senyawa Tetapi walaupun udara di atas sebidang
anti antibiotik, antifungi yang juga tanah sangat kaya akan unsur tersebut,
membantu perkecambahan benih (Shende tetapi yang secara langsung dapat
et al., 1977). digunakan oleh tanaman hanya sedikit
(Suriawiria, 1995), sehingga setiap saat
Sitokinin para petani harus menambahkan sumber
Sitokinin merupakan senyawa pengganti nitrogen ke dalam tanah dalam bentuk
adenine yang meningkatkan pembelahan pupuk yang mengandung nitrogen seperti
sel dan fungsi pengaturan pertumbuhan. urea, ZA, atau NPK.
Sitokinin alami yang pertama diisolasi Nitrogen memasuki tanah dalam bentuk
adalah zeatin dalam biji jagung muda. amonia dan nitrat bersama air hujan,
Zeatin merupakan sitokinin yang paling dalam bentuk hasil penambatan nitrogen-
sering ditemukan pada hampir semua bebas atau dalam bentuk penambahan
tumbuhan tinggi, lumut, cendawan pupuk sintesis. Tetapi kenaikan
patogenik dan non-patogenik, bakteri, kandungan nitrogen tanah yang cukup
serta dalam tRNA sel mikroba dan sel tinggi, lebih banyak disebabkan oleh
hewan. Dewasa ini ada lebih dari 200 adanya kemampuan beberapa mikroba
sitokinin alami dan sintetik (Harjadi, untuk memfiksasi (Cano, 1986).
2009). Fikasi nitrogen non simbiotik
Sitokinin ditemukan paling banyak di memanfaatkan mikroba yang hidup bebas
daerah meristem dan arena dengan di alam. Di antara bakteri non simbiotik
potensi tumbuh berkesinambungan yang berpotensi sebagai pupuk hayati
Kajian Efektifitas Mikroba Azotobacter sp. Sebagai Pemacu
Pertumbuhan Tanaman Kakao (theobroma cacao l.) 50

adalah Azotobacter. Bakteri Azotobacter melarutkan P anorganik menjadi bentuk


selain dapat mensubsitusi hara khususnya fosfat terlarut yang tersedia bagi tanaman.
nitrogen juga menghasilkan zat pengatur Efek pelarutan umumnya disebabkan oleh
tumbuh dan senyawa.fungisida yang adanya produksi asam organik seperti
dapat mencegah pertumbuhan cendawan asam asetat, asam format, asam laktat,
yang dapat menekan pertumbuhan dan asam oksalat, asam malat dan asam sitrat
produksi tanaman. Kemampuan bakteri yang dihasilkan oleh mikroba tersebut.
dalam menambat nitrogen dipengaruhi Mikroba tersebut juga memproduksi
oleh beberapa faktor, antara lain: sumber asam amino, vitamin dan growth
energi dan mineral, keberadaan nitrogen promoting substance seperti AIA dan
yang terpakai, reaksi tanah dan faktor asam giberelin yang dapat meningkatkan
lingkungan yang lain, serta kehadiran pertumbuhan tanaman (Gyaneshwar,
bakteri tertentu (Waksman, 1952). 2002).
Faktor-faktor eksternal yang Mekanisme pelarutan P dari bahan yang
mempengaruhi penambatan nitrogen sukar larut terkait erat dengan aktivitas
adalah kelembaban tanah, pH tanah, mikroba bersangkutan dalam
sumber karbon, cahaya dan penambahan menghasilkan enzim fosfatase dan fitase
nitrogen. Di samping itu jumlah bakteri (Alexander, 1977) dan asam-asam
penambat nitrogen pada perakaran, organik hasil metabolisme seperti asetat,
potensial redoks, dan konsentrasi oksigen propionat, glikolat, fumarat, oksalat,
juga dapat mempengaruhi aktivitas suksinat, dan tartrat (Banik and Dey
penambatan nitrogen (Sylvia, 2005). 1982).Mekanisme mikroorganisme
dalammelarutkan P tanah yang terikat
Bakteri Azotobacter SebagaiPelarut dan P yang berasal dari alam diduga
Fosfat karena asam-asam organik
Fosfor (P) merupakan salah satu unsur yangdihasilkan akan bereaksi dengan
utama yang diperlukan tanaman dan AlPO4, FePO4, dan Ca(PO4)2, dari
memegang peranan penting dalam proses reaksi tersebut terbentuk khelat organik
metabolisme. Di dalam tanah dijumpai dari Al, Fe, dan Casehingga P
fosfor organik dan anorganik, keduanya terbebaskan dan larut serta tersedia untuk
merupakan sumber penting bagi tanaman. tanaman (Subba rao, 1982b;
Tanaman menyerap fosfor dalam bentuk
H2PO4-, dan HPO42-. Ketersediaan KESIMPULAN
fosfor anorganik sangat ditentukan oleh Salah satu aspek pengelolaan tanaman
pH tanah, jumlah dan tingkat kakao secara intensif dan berkelanjutan
dekomposisi bahan organik serta kegiatan dapat di lakukan secara terpadu melalui
jasad mikro dalam tanah (Lal, 2002). aplikasi pupuk mikroba. Mikroba tanah
Azotobacter sp. dapat digolongkan berperan dalam proses penguraian bahan
sebagai bakteri pelarut fosfat karena organik, melepaskan nutrisi ke dalam
dapat melarutkan fosfat (Taller dan bentuk yang tersedia bagi tanaman, dan
Wong, 1989). Bakteri pelarut fosfat mendegradasi residu toksik. Mikroba
mempunyai kemampuan untuk dapat berperan sebagai agen peningkat
51 Rahmi

pertumbuhan tanaman (plant growth of some isolated phosphate-


promting agents) yang menghasilkan solubilizing microorganisms.
berbagai hormon tumbuh, serta berbagai Plant and Soil. 69: 353-364.
asam-asam organik yang dibutuhkan Cano, R. J. and J.S. Colome. 1986.
dalam pertumbuhan bulu-bulu akar dan Microbiology. West Publishing
mampu memperbaiki kesehatan biologia Company. New York.
tanah sehingga dapat meningkatkan Dewan G.I. and N..S. Subba Rao. 1979.
kualitas hasil tanaman kakao. Seed inoculation with
Azospirillum brasilense and
DAFTAR PUSTAKA Azotobacter chroococcum and
Abbass, Z. and Okon. 1993. Plant growth the root biomass of rice (Oryza
promotion by Azotobacter sativa L.). Plant and Soil. 53:
paspali in the rhizosphere. Soil 295-302.
Biol Biochem. 8:1075-1083. Dewi, I.R. 2008. Peranan dan Fungsi
Abidin, S. 2005. Isolasi dan Penapisan Fitohormon bagi Pertumbuhan
Bakteri Penambat Nitrogen dan Tanaman. Skripsi. Fakultas
Penghasil Asam Indol Asetat Pertanian. Universitas
(Azotobacter sp.). Laporan Padjadjaran. Bandung.
Praktek Lapang. Institut Frankenberger, WT Jr. and W. Brunner.
Pertanian Bogor. Bogor. 1983. Methods of detection of
Abidin, Z. 1982. Dasar-dasar auxin- indole acetic acid in soil
Pengetahuan tentang Zat by high performance liquid
Pengatur Tumbuh. Penerbit chromatography. Soil Soc Amer
Angkasa. Bandung. J. 47: 237-241.
Ahmad, F., I. Ahmad, and M.S. Khan. George, E.F, D.J.M. Puttock, and H.S.
2004. Indole acetic acid George. 1987. Plant Culture
production by the indigenous Media Vol.1 Formula and Uses.
isolates of Azotobacter and Exegetics Ltd. England.
fluorescent pseudomonas in the Gouvea, C., J.F. Souza, C. Magalhaes,
presence and absence of and I.S. Martins. 1997. NO -
triptofan. Turk J Biol. 29: 29-34. releasing substances that induce
Alexander, M. 1977. Introduction to Soil growth elongation in maize root
Mycrobiology. 2nd Ed. John segments. Plant Growth
Wiley and Sons. New York. Regulation. 21:183–187.
Arkhipchenko, I.A., A.I. Shaposhnikov Gyaneshwar.P., G.N. Kumar, L.J. Parekh
and L.V. Kravcheno. 2006. and P.S. Poole. 2002. Role of
Triptophan Concentration of soil microorganism in improving
Animal Waste and Organic P nutrition of plants. Plant soil.
Fertilizers. Elsevier. Praha. 245: 83-93.
Banik, S. and B.K. Dey. 1982. Available Hanafiah, K.A, I. Anas, A. Napoleon, dan
phosphate content of an alluvial N. Ghoffar. 2005. Biologi
soil as influenced by inoculation Tanah: Ekologi & Makrobiologi
Kajian Efektifitas Mikroba Azotobacter sp. Sebagai Pemacu
Pertumbuhan Tanaman Kakao (theobroma cacao l.) 52

Tanah. PT. Raja Grafindo Page, W.J. 1987. Iron dependent


Persada. Jakarta. production of hydroxamate by
Harjadi, S.S. 2009. Zat Pengatur sodium dependent
Tumbuh: Pengenalan dan Azotobacter chroococcum. Appl
Petunjuk Penggunaan pada Environ Microbiol. 53: 1418-
Tanaman. Penebar Swadaya. 1424.
Jakarta. Patten, C.L. and Glick. 2002. Role of
Hartmann, H.T., D.E. Kester and F.T. Pseudomonas putida indole
Davies. 1990. Plant acetic acid in development of the
Propagation:Principles and host plant root system. Appl
Practices. 5th ed. Prentice-Hall Environ Microbiol. 68: 3795-
International Inc. London. 3801.
Hartman, H.T. and D.E. Kester. 1975. Razie, F. dan I. Anas. 2005. Potensi
Plant Propagation. Prentice Hall Azotobacter spp. (dari lahan
International Inc. London. pasang surut Kalimantan
Hindersah R. dan T. Simarmata. 2004. Selatan) dalam menghasilkan
Potensi rizobakteri Azotobacter indole acetic acid (IAA). J.
dalam meningkatkan kesehatan Tanah dan Lingkungan. 1:35-39.
tanah. J. Nature Indonesia. 5: Razie, F. dan Syaifuddin. 2005. Potensi
127 – 133. Azotobacter spp. dari
Holt, J.G., N.R Krieg, P.H.A Sneath, J.T persawahan lahan pasang surut
Staley, and S.T Williams. 1994. Kalimantan Selatan:
Bergey’s Manual of kemampuannya menambat
Determinative Bacteriology. nitrogen dan memasok N untuk
Lippincott Williams & Wilkins. pertumbuhan padi IR64.
Philadelpia. Agroscientiae. 12:106-133.
Kloepper, J.W. 1983. Effect of seed piece Rivier,L. and A. Crozier. 1987.
inoculation with plant growth Principles and practice of plant
promoting rhizobacteria on hormones analyses. Biological
populations of Erwinia Techniques Series. 401 p.
carotovora on potato roots and Rukmana, H.R. 1997. Budidaya Baby
daughter tubers. Corn. Kanisius. Jakarta.
Phytopathology. 73: 217-219.
Kumar, V. and Narula. 1999. Sabra, A., P. Zeng, H. Lonsdorf, and
Solubilization of inorganic W.D. Deckwer. 2000.Effect of
phosphate and growth oxygen on formation and
emergence of wheat as affected structure ofAzotobacter
by Azotobacterchroococcum vinelandii alginate and its role
mutants. Biol Fertil Soil. 28: inproducing nitrogenase. Appl.
301-307. Environ. Microbiol66:4037-
4044.
53 Rahmi

Simanungkalit, R.D.M. 2001. Aplikasi Environ. Microbiol. 55: 266-


pupuk hayati dan pupuk kimia. 267.
Buletin AgroBio. 4: 56-61. Tarafdar, J.C. and H. Marschner. 1994.
Subba Rao, N.S. 1994. Mikroorganisme Phosphatase activity in the
Tanah dan Pertumbuhan rhizosphere and hyphosphere of
Tanaman. Edisi Kedua. VA mycorhizal wheat supplied
Universitas Indonesia Press. with inorganic and organic
Jakarta. phosphorus. Soil
Subba Rao, N.S. 1982. Biofertilizer in Biol.Biochemistry. 3: 387-395.
Agriculture. Oxford and IBH Tian QY, F.J. Chen, J.X. Liu, F.S. Zhang,
Publishing Co. New Delhi, and G.H. Mi. 2007. Inhibition of
Bombay. Calcuta. maize root growth by high
Suriawiria, U. 1995. Pengantar nitrate supply is correlated to
Mikrobiologi Umum. Penerbit reduced IAA levels in roots. J.
Angkasa. Bandung. Plant Physiol. 3:497-503.
Sylvia, D.M., J.J. Fuhrmann, P.G. Hartel, Vancura, V. 1988. Microorganisms,
and D.A. Zuberer. 2005. Their Mutual Relation and
Principles and Applications of Functions in the Rhizosphere.
Soil Microbiology. 2nd Ed. Elsevier. Praha
Pearson Prentice Hall. New Waksman, S. A. 1952. Soil Microbiology.
Jersey. John Wiley & Sons, Inc. New
Tabatabai. M.A. and J.M. Bremner. 1969. York.
Use of p-nitrophenyl phosphate Zhao, D.Y, Q.Y. Tian, L.H. Li and W.H.
assay of soil phosphatase Zhang. 2007. Nitric oxide is
activity. Soil Biol Biochem. 1: involved in nitrate-induced
301-307. inhibition of root elongation in
Taller, B.J. and T.Y. Wong. 1989. Zea mays. Annals Botany. 100:
Cytokinins in Azotobacter 497-503.
vinelandii culture medium. Appl.

You might also like