Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 29

Seminar Nasional Program Sarjana Institut STIAMI

Sabtu, 6 Februari 2021

APBN: MELAWAN RESESI


DI MASA PANDEMI

Yustinus Prastowo
Staf Khusus Menteri Keuangan RI
1

Kerja Keras APBN


di Tahun 2020
Covid-19: Four-Phase Response

Crisis management
Exit: rescuing and 1 for the public-
then reopening the
economy
2 health emergency

3 Recovery

Sumber: Laurence Tubiana, Emmanuel Guerin, “Toward


a Sustainable Recovery”, Project Syndicate on
https://www.project-syndicate.org/onpoint/european-
4
green-deal-sustainable-recovery-after-covid19-laurence-
tubiana-and-emmanuel-guerin-2020-05
New normal
Term
Dalam situasi pandemi,
Short- Long- harapan besar tiba-tiba
term diletakkan di pundak
term negara, sementara
Bailouts as negara sendiri belum

government’s tentu siap.

rescue Conditions
Tegangan, bukan trade-off.
packages: Loose Strict
Tantangan: menemukan
jalan tengah, merancang
finding a skema-skema bailout yang
mengarah pada
middle way (with regard to socio-
environmental sustainability) sustainable recovery.
between Which side?
extremes Penting pula untuk
mengkombinasikannya
Supply- Demand- dengan kerangka
side side regulasi, ukuran-ukuran
Sumber: Laurence Tubiana, Emmanuel Guerin, sosial dan ekonomi
“Toward a Sustainable Recovery”, Project
Syndicate makro.
Fiscal policy as the ‘skeleton’ of the state
The national
budget is the The spirit of a people,
skeleton of the its cultural level, its
state stripped of all social structure, the
misleading deeds its policy may
prepare, are all written
ideologies. in its fiscal history,
stripped of all phrases.
Rudolf Goldscheid,
Perintis Sosiologi Fiskal Joseph Schumpeter,
The contrast between the bare Menteri Keuangan Austria 1919
and incontestable facts reflected
in the budget with the misleading
ideologies and empty phrases
Fiscal policy is not just a dry and dull
used by politicians, bureaucrats,
set of statistics but rather holds the
etc., to describe the policies they
key to understanding the deepest
purport to promote.
values of a society, and even the
Sumber: Philip Alston, Nikki Reisch (eds.), “Fiscal Policy as Human Rights Policy,” Tax, interactions among societies.
Inequality, and Human Rights (New York: Oxford University Press, 2019), 1
SKEMA BURDEN SHARING
Berdasarkan Kelompok Penggunaan: Public Goods vs Non-Public Goods
Pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2020

Pertumbuhan ekonomi sepanjang


tahun 2020 mengalami kontraksi
sebesar 2,07% (c-to-c)

Ekonomi Indonesia Triwulan 4-


2020 terkontraksi 2,19 % (y-on-y)

Sumber: BPS, 2021

Pertumbuhan
ekonomi beberapa
-2,07 negara mitra
dagang utama
tahun 2020
2

Tantangan dan Strategi


APBN 2021
TANTANGAN DALAM PELAKSANAAN APBN 2021
Perekonomian global dan domestik mulai Tantangan dalam pelaksanaan APBN 2021, perlu
menunjukan trend pemulihan namun masih dimitigasi sejak dini untuk mengendalikan risiko
dibayangi ketidakpastian, sehingga perlu dalam rangka mendukung konsolidasi fiskal di
langkah antisipasi tahun 2023, defisit kembali maksimal 3% PDB

1 6 Pelaksanaan APBN 2021 perlu


Potensi pencapaian target penerimaaan
perpajakan masih menghadapi disesuaikan:
tantangan, seiring recovery ekonomi yang 2 1. Mendukung kebutuhan program
belum sepenuhnya pulih, maka perlu vaksinasi gratis;
diantisipasi dan mitigasi risikonya 5 2. Melanjutkan trend pemulihan
ekonomi: (Kesehatan, Perlinsos
3 4
al.PKH,Sembako, Bansos tunai, Kartu
Pra Kerja, diskon listrik, dan dukungan
Optimalisasi program-program UMKM dan dunia usaha)
Berdasarkan kesepakatan dengannasional
pemulihan DPR agar
Pemerintah tidakmenjaga
memperlebar defisit 3. Perlu re/ocusing, belanja K/L dan
seraya defisit fiskal TKDD;
5,7% PDB dan menjaga program
pemulihan nasional Perkembangan kasus COVID-19 masih eskalatif, 4. Penyesuaian pembiayaan
namun perkembangan vaksin lebih cepat akan (memanfaatkan pembiayaan lunak
meningkatkan ekspektasi pelaku usaha dan dan efisiensi SBN serta
masyarakat sehingga dapat membangkitkan memanfaatkan SAL)
optimisme; 21
Arah APBN 2021: Recovery dan Penguatan Reformasi
Percepatan pemulihan Sosial-Ekonomi dan Momentum Reformasi untuk
Transformasi Ekonomi Menuju Indonesia Maju
REFORMASI KESEHATAN DUKUNGAN INDUSTRI
• Penguatan Faskes, Alkes dan Nakes; • insentif fiskal untuk pemulihan dunia usaha;
• Efektifitas Program JKN; • Omnibus law CIKA dan perpajakan untuk dorong investasi dan kesempatan kerja;
• Penyiapan health security preparedness; • Dukungan transformasi ekonomi.
• Penguatan sistem Kesehatan yang terintegrasi
(Pusat dan daerah) REFORMASI PERPAJAKAN
• Pemberian insentif fiskal untuk pemulihan (sektor yang mempunyai daya ungkit);
REFORMASI PROGRAM PERLINDUNGAN SOSIAL • Relaksasi prosedur untuk mempercepat pemulihan ekonomi;
• Melanjutkan social safety net untuk recovery (PKH, • Perluasan basis pajak (peningkatan kepatuhan sukarela WP, pengawasan, serta
Sembako,Pra Kerja); pelaksanaan 5 pilar reformasi: organisasi, SDM, IT dan basis data, serta proses
• Efektifitas program (integrasi/sinergi antar bisnis dan regulasi;
program); dan • Pemberian insentif untuk vokasi dan litbang, serta perlindungan untuk masyarakat
• Mempersipakan social safety net yang adaptatif dan lingkungan;
terhadap bencana / resesi ekonomi (automatic • Ekstensifikasi barang kena cukai.
stabilizer).
REFORMASI TKDD REFORMASI PENGANGGARAN
REFORMASI PENDIDIKAN • Penguatan quality control • Efisiensi kebutuhan dasar --> efisiensi
• Digitalisasi infrastruktur pendidikan; terhadap TKDD belanja birokrasi
• Penguatan kompetensi guru; • Mendorong TKDD berbasis hasil • Fokus terhadap program prioritas (zero
• Simplifikasi kurikulum dan penguatan karakter; • TKDD untuk mendukung based budgeting)
• Pengukuran berbasis standar global; percepatan pemulihan • Berorientasi pada hasil
• Link and match dan penguatan PAUD; dan (kesehatan, social safety net, • Menyiapkan strategi untuk antisipasi
• Koordinasi pusat dan daerah, masyarakat. pendidikan) ketidakpastian yang lebih solid (automatic
• Mendorong integrated funding stabilizer) 23
Sumber: Bappenas, 2020
Tahun 2021 Perekonomian diproyeksikan membaik
dengan pertumbuhan diperkirakan mencapai 5%
Fokus APBN untuk mendukung Percepatan Pemulihan Ekonomi dan Penguatan Reformasi

24
PEN menjadi Instrumen Utama dalam Penanganan Dampak Covid-19
dan Pemulihan Ekonomi Nasional Tahun 2021
Proyeksi Alokasi 2021 Rp619,83 T* (2020 sebesar Rp579,78 T)*

KESEHATAN Rp124,96 T PERLINSOS Rp148,66 T PROGRAM PRIORITAS Rp141,36 T


2020 : Rp63,51 T 2020 : Rp220,39 T Sektoral K/L dan Pemda 2020 : Rp66,59 T
1. Pengadaan dan operasional vaksin Covid-19 1. PKH 10 jt KPM 1. Dukungan Pariwisata
2. Sarpras dan Alkes 2. Kartu Sembako 2. Ketahanan Pangan/Food Estate
3. Biaya klaim perawatan 3. Pra Kerja 3. Pengembangan ICT
4. BLT Dana Desa 4. Pinjaman ke daerah dan subsidi
4. Insentif Nakes dan Santunan Kematian
pinjaman daerah
5. Bantuan Iuran BPJS utk PBPU/BP 5. Bansos Tunai 10 juta KPM
5. Padat Karya K/L
6. Insentif perpajakan Kesehatan (termasuk 6. Subidi Kuota PJJ
6. Kawasan Industri
insentif PPN pembelian vaksin) 7. Diskon Listrik 7. Program Prioritas lainnya

DUKUNGAN UMKM DAN PEMBIAYAAN KORPORASI Rp157,57 T INSENTIF USAHA Rp47,27 T


2020 : Rp173,17 T 2020 : Rp120,61 T
1. PPh 21 DTP
1. Subsidi bunga KUR dan non-KUR 5. Pembiayaan PEN Lainnya 2. Pembebasan PPh 22 Impor
2. Penjaminan Loss Limit UMKM dan 6. Penempatan Dana dan Cadangan 3. Pengembalian Pendahuluan PPN
Korporasi 4. PPh Final DTP UMKM
3. IJP UMKM dan Korporasi 7. PMN kepada BUMN yang 5. Pengurangan angsuran PPh pasal 25
4. Pembebasan Rekmin dan Biaya menjalankan penugasan (HK, ITDC, 6. Penurunan tarif PPh Badan
Abonemen Listrik Pelindo III, KIW) 7. PPN tidak dipungut KB/KITE
8. Insentif Bea Masuk
*) Angka 2021 temasuk usulan tambahan dan angka 2020 merupakan realisasi sementara PEN 2020 di luar SILPA Earmark
9
Dukungan Pemulihan Dunia Usaha dan Momentum Reformasi Struktural
REFORMASI STRUKTURAL: Dukungan Bagi Dunia Usaha (+ UMKM) dalam Peningkatan Investasi
PENINGKATAN PRODUKTIVITAS DAN DAYA SAING INDUSTRI Mendukung Penciptaan Lapangan Kerja
1. Iklim Investasi & Kegiatan Berusaha a.l. izin berbasis risiko, penyede rha naan izin
dasar (ruang, lingkungan, bang unan) dan izin sektor serta kemudaha n persyaratan
investasi
Ketahanan UMKM & 2. Ketenagakerjaan a.l. Upah Minimum, pesangon PHK, waktu kerja, perizinan TKA
Pangan Sektor Informal Ahli, alih daya, Program Jaminan Kehilangan Pekerjaan, Penghargaan Lainnya.
3. Kemudahan Berusaha a.l. pendirian dan proses badan usaha (imigrasi, paten, hapus
Revitalisasi
Ketahanan Izin Gangguan, hapus Wajib Daftar Perusahaan.
Manufaktur 4. Dukungan Riset dan Inovasi a.l. penugasan khusus kepada BUMN.
Energi
5. Pengadaan Lahan a.l. bagi pembang unan untuk kepentingan umum, perlindungan
Infrastruktur Pengembangan lahan pertanian.
Pariwisata 6. Kawasan Ekonomi a.l. kawasan Ekonomi Khusus dan Perdagangan Bebas dan
Pelabuhan Bebas.
7. Kemudahan, Perlindungan, & Pemberdayaan UMKM/Koperasi a.l. basis data
tunggal, pengelolaan terpadu UMK, mendorong kemitraan.
Kemudahan berusaha, peningkatan investasi,
OMNIBUS LAW perbaikan pasar tenaga kerja & Pemberdayaan Pemerintah juga sebagai salah satu sumber penciptaan lapangan kerja
CIPTA KERJA UMKM, dukungan riset & inovasi
1. Investasi Pemerintah Pusat dan Kemudahan Proyek Pemerintah dengan
membentuk Lembaga SWF, kemudahan Proyek Pemerintah (lahan).
2. Administrasi Pemerintahan Untuk Mendukung Cipta Kerja a.l. NSPK, pe mbatalan
Perda melalui Pe rpres, pe rizina n secara elektronik, pengawasan pelaksanaan
perizinan dpt dilakukan oleh profesi ahli (bersertifikat).

Sumber: Kemenkeu, 2020


27
CATATAN AKHIR
• Ekonomi mulai menunjukkan pemulihan—suatu tanda bahwa kita sudah berada
pada jalur yang tepat. Tren ini perlu kita jaga sekaligus kita dukung bersama.
Bantuan/ stimulus bagi kelompok menengah ke bawah menjadi kunci untuk
mendorong konsumsi dan mengakselerasi pertumbuhan, sambil terus menekan
angka penularan virus.
• Reformasi di setiap lini akan diakselerasi. Optimalisasi penggunaan teknologi
informasi mutlak diperlukan.
• Paradigma bekerja pemerintah akan lebih efektif dan efisien  Orientasi bergeser
dari prosedural menjadi hasil. Jika saat ini Pemerintah menalangi dengan utang,
kelak kitalah yang akan melanjutkan dengan pajak yang semakin kuat.
• Momentum perbaikan ekonomi yang sedang berjalan perlu dijaga dan dilanjutkan
di tahun 2021 dengan tetap fokus pada upaya penanganan Covid-19, termasuk
program vaksinasi, dan pemulihan ekonomi. Kebijakan fiskal 2021 diarahkan untuk
memulihkan APBN sebagai persiapan soft landing penerapan kebijakan fiskal
extraordinary selama pandemi. Manfaat APBN akan terus dioptimalkan untuk
seluruh rakyat.
Akhir Presentasi

You might also like