Jurnal Akademka Baiturrahim Jambi (JABJ) Vol 10, No 1, Maret 2021

You might also like

Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 10

Jurnal Akademka Baiturrahim Jambi (JABJ) Vol 10, No 1, Maret 2021

DOI: 10.36565/jab.v10i1.218
p-ISSN: 2655-9266
e-ISSN: 2655-9218
JURNAL

RHEUMATOID ARTRITIS

Dosen Pengampu:

Ns.Ferasinta, S.Kep., M.Kep

Disusun Oleh:

⮚ Aditiya Noprianto (2014201017)


⮚ Adhek Riski Febrianti (2014201019)
⮚ Bella Juwita (2014201011)
⮚ Mardhani Salman (1780200057)
⮚ Eka Septia Lestari (2014201012)
⮚ Nokta Agustika ( 2014201027)
⮚ Melisa Putri Pratama (2014201007)
⮚ Sesy Aprianti Hastuti (2014201042)

PROGRAM STUDY KEPERAWATAN


FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMADIYAH BENGKULU
2020

1
Jurnal Akademka Baiturrahim Jambi (JABJ) Vol 10, No 1, Maret 2021
DOI: 10.36565/jab.v10i1.218
p-ISSN: 2655-9266
e-ISSN: 2655-9218
Efektifitas Terapi Kompres Jahe dan Kompres Serai Hangat untuk
Menurunkan Intensitas Nyeri Arthritis Rheumatoid pada Lanjut
Usia

Tina Yuli Fatmawati1, Ariyanto2


1,2
Program Studi DIII Keperawatan STIKes Baiturrahim Jambi, Indonesia
Email:tinayulifatmawati@gmail.com

Submitted : 30/03/2020 Accepted: 11-01-2021 Published: 06 /03/2021

Abstract
Rheumatoid arthritis is one of the most common diseases in society and is one of the groups of
diseases that is always found in the practice of general practitioners. this disease attacks the joints
and some only attack the tissues around the joints. The purpose of this study is to find out whether
there are differences in the treatment of ginger compresses and warm lemongrass compresses
against the reduction in the intensity of Rheumatoid Arthritis Pain in the Elderly at Tresna Werdha
Budi Luhur Social Home in Jambi. The research design used was Pre-Experiment using One
Group Pre-Post Test Design. Research has been done at the Budi Luhur Werdha Home in Jambi
(PSTW). The sampling method was by purposive sampling with a sample of 18 respondents with
ginger compress intervention and 18 respondents with lemongrass intervention. Analysis data used
univariate analysis and bivariate analysis with the Dependent T-Test. The results were no
differences in the intervention of ginger compresses and warm lemongrass compresses to the
intensity of rheumatoid arthritis pain in the elderly in PSTW Jambi City. Both of them have a p-
value of 0,000, meaning they both have a significant effect on decreasing the intensity of arthritis
rheumatoid pain in the elderly in PSTW. It is recommended for health workers, it should be able to
continue to motivate the elderly by providing education and demonstration, especially regarding
the handling of pain in a non-pharmacological way through alternative and complementary
techniques.
Keyword: ginger compresses, rheumatoid arthritis, therapy complementary, warm
lemongrass compresses

Abstrak
Artrhitis rheumatoid merupakan salah satu penyakit yang paling banyak ditemui dalam masyarakat
dan merupakan salah satu kelompok penyakit yang selalu ditemukan dalam praktik dokter umum.
penyakit ini ada yang menyerang sendi dan ada pula yang hanya menyerang jaringan disekitar
sendi . Tujuan dari penelitian ini unyuk mengetahui adakah Perbedaan Terapi Kompres Jahe Dan
Kompres Serai Hangat Terhadap Penurunan Intensitas Nyeri Arthritis Rheumatoid Pada Lanjut
Usia Di Panti Sosial Tresna Werdha (PSTW) Budi Luhur Jambi. Rancangan penelitian yang
digunakan adalah Pre – Eksperiment dengan menggunakan rancangan One Group Pre – Post Tes
Design. Penelitian telah di Panti Werdha Budi Luhur Jambi. Cara pengambilan sampel dilakukan
dengan cara purposive sampling dengan sampel 18 responden dengan intervensi kompres jahe dan
18 responden dengan intervensi terapi serai. Analisa data yang digunakan adalah analisis univariat
dan analisa bivariat dengan uji T- Test Dependent. Hasil yang diperoleh tidak ada perbedaan
pemberian kompres jahe dan kompres sereh hangat terhadap intensitas nyeri arthritis rheumatoid
pada lansia di PSTW Kota Jambi. Keduanya memiliki nilai p – value 0,000, artinya keduanya
mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap penurunan intensitas nyeri arthritis remathoid pada
lansia di PSTW. Disarankan Bagi petugas kesehatan di panti, hendaknya dapat terus memotivasi
lansia dengan pemberian edukasi maupun demonstrasi khususnya tentang penanganan nyeri
secara non farmakologis melalui teknik alternative atau terapi komplementer.
Kata Kunci: arthritis rematoid, kompres jahe, kompres serai, terapi komplementer

2
PENDAHULUAN 41 juta jiwa di tahun 2035 serta lebih dari
Penyakit sendi/rematik adalah suatu 80 juta jiwa di tahun 2050.
penyakit inflamasi sistemik kronik pada Prevalensi penyakit sendi berdasar
sendi-sendi tubuh. Gejala klinik penyakit diagnosis nakes di Indonesia 11,9 persen
sendi/ rematik berupa gangguan nyeri pada dan berdasar diagnosis atau gejala 24,7
persendian yang disertai kekakuan, merah, persen. Prevalensi berdasarkan diagnosis
dan pembengkakan yang bukan disebabkan nakes tertinggi di Bali (19,3%), diikuti
karena benturan/kecelakaan dan Aceh (18,3%), Jawa Barat (17,5%) dan
berlangsung kronis. Gangguan terutama Papua (15,4%). Prevalensi penyakit sendi
muncul pada waktu pagi hari.(Kemenkes berdasarkan diagnosis nakes atau gejala
RI, 2013). tertinggi di Nusa Tenggara Timur (33,1%),
Menurut LeMone, 2017, Artrhitis diikuti Jawa Barat (32,1%), dan Bali (30%).
rheumatoid (RA) adalah penyakit autoimun Adapun Jambi ( 8.6%). ( Kemenkes RI,
sistemik kronik yang menyebabkan 2013)
inflamasi jaringan ikat, terutama disendi. Untuk mencegah terjadi kelumpuhan
Penyebab RA tidak diketahui. Awitan RA pada penderita artrhitis rheumatoid
biasanya tiba-tiba, meskipun mungkin akut, diperlukan penanganan yang tepat terutama
dipicu oleh stressor seperti infeksi, dalam hal pencegahan. Kelumpuhan terjadi
pembedahan, trauma. Faktor genetik dan karena kekauan nyeri kronik yang
lingkungan diyakini berperan dalam menyebabkan kekakuan pada persendian
perkembangan penyakit ini. Lansia tidak sehingga tidak lancarnya pembuluh darah
kebal dari terjadinya RA, insiden terus dan rusaknya sistem persarafan motorik
meningkat setelah usiaa 60 tahun. sehingga perlunya penatalaksanaan nyeri
Meskipun beberapa lansia dapat yang tepat pada pasien dengan artrhitis
berkembang relatif ringan, RA terbatas, rheumatoid baik dengan tindakan
pasien dengan peningkatan titer RA dapat farmakologis maupun tindakan non
mengalami rangkaian penyakit yang lebih farmakologi (Judha, 2012).
agresif, dengan aktifitas penyakit yang Manajemen nyeri pada artrhitis
persisten, manifestasi lebih sistemik dan rheumatoid bertujuan untuk mengurangi
kerusakan sendi yang lebih cepat (fauci atau menghilangkan rasa sakit dan tidak
er.al., d008 dalam LeMone, 2017). nyaman. Secara umum manajemen nyeri
Indonesia sebagai salah satu negara artrhitis rheumatoid ada dua yaitu
dengan tingkat perkembangan yang cukup manajemen farmakologi (obat-obatan) dan
baik, maka makin tinggi pula harapan hidup manajemen non farmakologi. Menangani
penduduknya. Masalah lansia mulai dapat nyeri yang dialami pasien melalui
perhatian pemerintah dan masyarakat. Hal intervensi farmakologis adalah dilakukan
ini merupakan konsekuensi logis terhadap dalam kolaborasi dengan dokter atau
berhasilnya pembangunan, yaitu perawatan lain. Pada intervensi non
bertambahnya usia harapan hidup dan farmakologi perawat berperan besar dalam
banyaknya jumlah lansia di Indonesia. penanggulangan nyeri karena merupakan
Dengan meningkatnya jumlah penduduk tindakan mandiri perawat.
lanjut usia dan makin panjangnya usia Salah satu tindakan yang terbukti
harapan hidup maka lansia perlu mendapat efektif untuk mengurangi nyeri secara
perhatian khusus dari pemerintah dan nonfarmakologi adalah dengan
masyarakat pada masa tua (Padila, 2013). menghangatkan persendian yang sakit
Menurut Khalifah, 2016, Jumlah Lansia di (Pratintya, 2012). Kompres jahe dapat
Indonesia tahun 2014 mencapai 18 juta jiwa menurunkan nyeri arthritis rhematoid.
dan diperkirakan akan meningkat menjadi Kompres jahe juga merupakan pengobatan
tradisional atau terapi alternatif untuk penelitian yang digunakan adalah pra
mengurangi nyeri arthritis rhematoid. Jahe eksperimen dengan rancangan One Group
memiliki kandungan enzim siklo oksigenasi Pre – Post Tes Design yaitu penelitian yang
yang dapat mengurangi peradangan pada mencoba untuk membuktikan pengaruh
penderita arthritis rheumatoid. Selain itu tindakan pada satu kelompok subjek.
jahe juga memiliki efek farmakologis yaitu Kelompok subjek diobservasi sebelum
rasa panas dan pedas, dimana rasa panas ini dilakukan intervensi, kemudian
dapat meredakan rasa nyeri, kaku, dan diobservasikan lagi setelah intervensi untuk
spasme otot atau terjadinya vasodilatasi mengetahui akibat dari perlakuan.
pembuluh darah, manfaat yang maksimal
akan dicapai dalam waktu 15 menit sesudah Cara pengambilan sampel dalam
aflikasi panas. penelitian ini dilakukan dengan cara
Penelitian sebelumnya tentang acidental sampling. Menurut Sugiono
pengaruh kompres jahe, hasil yang (2010) dalam penelitian experimen sampel
diperoleh, kompres jahe memiliki pengaruh dapat diambil dengan jumlah 10-30 orang
dalam mengurangi intensitas nyeri responden, dalam penelitian ini peneliti
rheumathoid arthritis dimana seluruh mengambil 18 responden dengan intervensi
responden mengalami penurunan intensitas kompres jahe dan 18 responden dengan
nyeri setelah perlakuan kompres jahe intervensi kompres hangat serai. Pada
selama 20 menit,(Wahyuni N, 2016). penelitian ini, sebelum dilakukan kompres
Data yang diperoleh dari lansia di skala nyeri lansia diukur. nyeri diukur dari
Panti Tresna Werda Budi Luhur Provinsi rentang 0-10 (skala ringan 1-3, skala
Jambi dari 71 lansia, sebanyak 42 orang sedang 4-6, skala berat 7-10) Kemudian
mengalami nyeri sendi. Data yang diperoleh dilakukan kompres jahe dan terapi rendam
penyakit terbanyak adalah Rematik disusul serai oleh peneliti selama 15-20 menit.
urutan kedua yaitu Hipertensi dan penyakit Setelah itu diukur kembali (post-test) skala
lain seperti Stroke, Gastritis, Insomnia, nyerinya. Kegiatan ini dilakukan Selama
Diabetes melllitus, Asma, Anemia, Herpes, dua hari. Kemudian dibandingkan antara
Alzhemer, Dermatitis, LBP( Low Back nyeri pre-test di hari pertama dengan post-
Pain). (Panti, 2018). Survey awal yang test di hari kedua. Analisa data yang
dilakukan di Panti Sosial Tresna Werdha digunakan adalah analisis univariat dan
Budi Luhur pada saat wawancara analisi bivariat dengan uji T- Test
mengatakan sering mengeluh nyeri pada Dependent.
sendi tangan dan kaki terutama pada malam
dan pagi hari. Bila nyeri hebat mereka HASIL DAN PEMBAHASAN
hanya mengkonsumsi obat-obatan yang Analisi univariat
didapatkan dari pelayanan kesehatan. Pada bagian ini disampaikan hasil
penelitian yang telah dilakukan di Panti
METODE PENELITIAN Sosial Tresna Werdha Budi Luhur Jambi
Penelitian ini dilakukan di Panti yang meliputi karakteristik responden
Werdha dimana responden dalam berdasarkan umur, jenis kelamin dan
penelitian ini adalah lansia yang menderita gambaran nyeri arthritis rheumatoid
arthtritis rheumatoid. Penelitian sebelum diberikan kompres jahe (Pre Test),
dilaksanakan pada bulan Januari 2019 nyeri arthritis rheumatoid sesudah diberikan
dengan jumlah responden sebanyak 18 kompres jahe (Post Test).
responden dengan pemberian intervensi 1. Hasil Kompres Jahe
terapi jahe dan 18 responden dengan
intervensi kompres hangat serai. Rancangan
Tabel 1. Distribusi Frekuensi Responden Gambaran Skala Nyeri Arthtritis
Berdasarkan Umur Rheumatoid Sebelum dan Sesudah
Karakteristik Diberikan Kompres Jahe
Jumlah %
responden Tabel. 3 Gambaran skala nyeri sebelum
Umur dan sesudah di berikan kompres jahe
Middle Age 0 0.00
Elderly 15 83.3 Sebelum Sesudah
Old 3 16.7 Diberikan Diberikan
No
Kompres Kompres
Jenis Kelamin Jahe Jahe
Laki-laki 4 22.7 1 3 1
Perempuan 14 77.8 2 2 1
Total 18 100 3 3 1
4 3 2
5 3 1
Berdasarkan tabel diatas diketahui 6 2 1
mayoritas responden (83.3%) berumur 7 2 1
elderly yaitu usia 65-75 tahun dan 8 2 1
perempuan 77.8 % 9 2 2
10 2 1
2. Hasil Penelitian Kompres hangat serai 11 3 2
12 3 1
Tabel 2. Distribusi Katakteristik 13 2 1
responden 14 2 2
Karakteristik 15 2 1
Jumlah % 16 3 1
responden
Umur 17 2 1
Middle Age 2 11.1 18 3 1
Elderly 11 61.1 Jumlah 44 22
Old 5 27.8 Rata-
rata 2.444 1,222
Jenis Kelamin
Laki-laki 9 50%
Perempuan 9 50% Pada pemberian kompres jahe setelah
Total 18 100 diberikan terapi terjadi penurunan skala
nyeri dengan selisih rata-rata 1.222

Berdasarkan tabel diatas diketahui


mayoritas responden (61.1%) berumur
elderly yaitu usia 65-75 tahun.
Tabel. 4 Gambaran skala nyeri sebelum Tabel. 5 perbedaan Pemberian
dan sesudah di berikan kompres hangat Kompres Jahe dan kompres hangat serai
serai Terhadap Skala Nyeri Arthritis
Rheumatoid
Sebelum Sesudah
Diberikan Diberikan Variabel Mean Standar Std. P Value
No
Kompres Kompres Deviasi Ero
serai serai Skala 1,222 .646 .152 0.000
1 3 2 nyeri
2 2 1 sebelum-
3 2 1 sesudah
4 3 1 di
5 3 2 berikan
6 3 2 kompres
7 3 3 jahe
8 3 2 Skala 1.278 .669 .157 0.000
9 2 2 nyeri
10 3 1 sebelum
11 2 1 -sesudah
12 3 1 di
13 3 1 berikan
14 2 1 kompres
15 3 1 hangat
16 3 1 sereh
17 3 1 Hasil uji statistik paired t-test terapi
18 2 1 kompres jahe dan kompres hangat serai
Jumlah 48 25 keduanya memiliki nilai p-value sama
Rata- yaitu 0,000 < 0,05. Maka dapat
rata 2,666 1,388
disimpulkan bahwa secara statistik
pemberian kompres jahe dan terapi
Pada pemberian kompres hangat serai kompres hangat serai keduanya sama-sama
setelah diberikan terapi terjadi penurunan mempunyai pengaruh yang signifikan
skala nyeri dengan selisih rata-rata 1.278 terhadap penurunan skala nyeri arthritis
rheumatoid pada lansia.
Analisis Bivariat
Hasil yang diperoleh perbedaan
Pembahasan
pemberian kompres jahe dan kompres sereh
hangat terhadap intensitas nyeri arthritis Pada penelitian ini mayoritas
rheumatoid pada lansia di PSTW Kota responden berumur elderly yaitu usia 65-
Jambi, dapat dilihat pada tabel berikut ini: 75 tahun dengan jenis kelamin terbanyak
adalah perempuan. Dalam riset kesehatan
dasar menyebutkan bahwa gejala penderita
rematik cenderung lebih banyak pada
perempuan (27,5%) lebih tinggi dari laki-
laki (21,8%). ( Kemenkes RI, 2013).
Prevalensi penyakit sendi berdasarkan
wawancara yang didiagnosis Tenaga
kesehatan meningkat seiring dengan
bertambahnya umur, prevalensi tertinggi
pada umur ≥75 tahun (33% dan 54,8%). keperawatan yang empatik pada penderita
(Kemenkes RI, 2013). dapat membantu meredakan nyeri. Ada
Berdasarkan hasil penelitian setelah banyak hal yang dapat dilakukan untuk
dilakukan uji statistik paired t-test, membantu meredakan nyeri klien, salah
pemberian kompres jahe dan terapi satunya dengan tehnik alternative dan
kompres hangat serai keduanya sama-sama komplementer yaitu dengan pemberian
mempunyai pengaruh yang signifikan kompres panas atau dingin dalam hal ini
terhadap penurunan skala nyeri arthritis peneliti melakukan pemberian kompres jahe
rheumatoid pada lansia. dan kompres hangat sereh. Tindakan
Selaras dengan penelitian (William, nonfarmakologi ini sangat efektif sebagai
2018) hasil penelitiannya sebelum pereda nyeri khususnya pada penderita
dilakukan kompres jahe, nyeri sedang Arthritis Rhematoid.
sebanyak 11 orang (85%) dan setelah Kompres jahe dan kompres sereh
dilakukan kompres jahe nyeri ringan hangat dapat membantu lansia dalam
sebanyak 12 orang (92%. Sehingga ada mengatasi nyeri arthritis rheumatoid.
pengaruh kompres jahe terhadap penurunan Keduanya memberikan efek terapeutik
nyeri sendi pada lansia dengan nilai p=0,00. melebarkan pembuluh darah (vasodilatasi)
Demikian juga menurut (Santosa, dan memberikan rasa nyaman, tanpa efek
Jaariah, & Arsani, 2016) Penelitian ini samping tertentu bagi tubuh sehingga tidak
menggunakan rancangan penelitian two membahayakan bagi tubuh. Untuk
group pre-post test design. Tehnik mencapai sehat yang optimal disarankan
pengambilan sampel menggunakan tehnik kepada petugas kesehatan agar sering
total sampling, dengan jumlah sampel memotivasi lansia dalam upaya pencegahan
sebanyak 24 responden. Analisa data nyeri rematik khususnya dalam terapi
menggunakan uji statistic t-test. komplementer, sehingga terhindar dari
Berdasarkan hasil uji statistic didapatkan penyakit atau gangguan.
ada pengaruh terapi kompres hangat dan
masase terapi jahe dengan taraf signifikan SIMPULAN
0,05 diperoleh (=0.001, <0.05) dan Pemberian terapi kompres jahe dan
pemberian terapi massage jahe diperoleh terapi kompres hangat serai keduanya
dengan nilai (=0.034, <0.05). sama-sama mempunyai pengaruh yang
signifikan terhadap penurunan skala nyeri
Berbeda dengan penelitian arthritis rheumatoid pada lansia. Bagi
(Ferawati, 2017) menjelaskan bahwa Hasil petugas kesehatan di Puskesmas maupun di
uji Wilcoxon Signed Rank Test, didapat panti hendaknya dapat terus memotivasi
keduanya mempunyai nilai kemaknaan lansia dengan pemberian edukasi maupun
yaitu ρ value = 0,000. Nilai ρ = 0,031 pada demonstrasi khususnya tentang penanganan
kelompok kompres serai hangat dan nyeri secara non farmakologis melalui
kelompok kompres jahe merah ρ value = teknik alternative dan terapi komplementer
0,165. Hasil uji Mann Withney U Test pada lainnya.
Post perlakuan kedua terapi diperoleh
selisih nilai nyeri pada kompres jahe ρ= SARAN
0,003 dan selisih nilai nyeri kompres serai ρ Kepada pihak Panti disarankan dapat
value = 0,001. Pada penggunaan kompres membantu lansia dalam penanganan nyeri
jahe merah lebih efektif dibandingkan arthritis rheumatoid dengan penanganan
dengan kompres serai terhadap penurunan non-farmakologi lainnya selain pemberian
intensitas nyeri arthritis remathoid. kompres hangat jahe dan serai.
Rhosdal, 2017 menjelaskan asuhan
UCAPAN TERIMKASIH Kurniawati. (2010). Jenis-Jenis Jahe.
Terimakasih kepada kepada semua Jakarta
pihak yang telah bersedia membantu dalam LeMone, Priscilla, 2017. Buku Ajar
penelitian ini khususnya kepada para lansia Keperawatan Medikal Bedah;
di Panti Sosial Tresna Werdha. gangguan musculoskeletal. Jakarta:
EGC, 2016
DAFTAR PUSTAKA Maryam, K(2008). Mengenal Usia Lanjut.
Azizah. 2011. Tanda dan Gejala Masa Salemba Medika, Jakarta.
Penuaan. Jakarta Nursalam 2011. Konsep Dan Penerapan
Dalimartha, S. 2008. Herbal Untuk Metodologi Penelitian Ilmu
Pengobatan Reumatik. Penebar Keperawatan : Pedoman Skripsi,
Swadaya. Jakarta. Tesis, Dan Instrumen Penelitian
DepkesRI. 2006. Proses Penunaan Pada Keperawatan. Selemba Medika.
Lansia. Jakarta.
Dei, Sofia Rhosma, Buku ajar keperawatan Notoatmodjo, S. (2005). Metodologi
Gerontik, Penelitian Kesehatan. Rineka Cipta.
Yogyakarta:Depublish,2014 Jakarta.
Ferawati. (2017). Efektifitas Kompres Paimin, F dkk, 2006.Budidaya,
Jahe Pengolahan, Perdagangan Jahe.
Merah Hangat Dan Kompres Serai EGC. Jakarta
Terhadap Penurunan Intensitas Nyeri Padila. 2013. Buku Ajar Keperawatan
Arthritis Remathoid Pada Lanjut Usia Gerontik. Numed. Yogyakarta.
Di Desa Mojoranu Kecamatan Potter & Perry. 2005. Fundamental
Dander Kabupaten Bojonegoro. Keperawatan. EGC. Jakarta
Jurnal Ilmu Keshatan MAKIA, 5(1), 1– Purwaningsih. 2009. Keperawatan
9. Gerontik. Jakarta :FKUI
Hamidi. (2004). Khasiat dan Manfaat Jahe. Rosdahl, Caroline Bunker, 2017. Buku Ajar
Jakarta Keperawatan Dasar ; Kenyamanan &
Hidayat. A. A. (2009). Metode Penelitian Nyeri Ed. 10 , Jakarta;EGC, 2017
Keperawatan Dan Teknik Analisis Setiawati. 2007. Manfaat Tanaman Obat
Data. Selemba Medika. Jakarta. Keluarga. Jakarta: EGC.
Isamas. 2013. Hasil Riset Kesehatan
Arthritis Rheumatoid.
Iskandar. 2008. Manajemen Non . (2007). Ilmu Penyakit Dalam.
Farmakologi Arthtritis Rheumatoid. Jakarta : FKUI
Judha, Muhammad, dkk (2012). Sugiono. 2008. Statistika Untuk Penelitian.
Manajemen Nyeri. Salemba Medika : Bandung: Alfabeta
Jakarta Surya. 2007. Kandungan Tanaman Jahe.
Kemenkes RI, 2013, Riset Kesehatan Dasar Susanti, Devi. 2014. Pengaruh Kompres
2013, Badan Penelitian dan Hangat Jahe Terhadap Penurunan
Pengembangan Kesehatan Skala Nyeri Arthritis Rheumatoid
Khitchen. 2011. Kapita Selekta Kedokteran. pada Lansia di PSTW Kasih Sayang
Media Aesculaapius FKUI. Jakarta. Ibu Batu Sangkar.
Khalifah,Siti Nur, 2016 Keperawatan Tamsuri. A. 2012. Konsep &
Gerontik, Jakarta; Pusdik SDM Penatalaksaan Nyeri. EGC. Jakarta
Kesehatan Wahyudi, Indira. 2012. Pengaruh Kompres
Kozier & Erb. 2008. Fundamental Hangat Jahe Terhadap Penurunan
Keperawatan Konsep, Proses dan Skala Nyeri pada Klien dengan
Praktik. EGC. Jakarta.
Arthritis Rheumatoid Pada
Lansia di Kabupaten Malang.
Jurnal Akademka Baiturrahim Jambi (JABJ) Vol 10, No 1, Maret 2021
DOI: 10.36565/jab.v10i1.218
p-ISSN: 2655-9266
e-ISSN: 2655-9218

Wawan, A dan Dewi M. 2010. Teori dan


Pengukuran Pengetahuan, Sikap, dan
Perilaku Manusia. Nuha Medika.
Yogyakarta
Yuli Aspiani, Reny. 2014. Buku Ajar
Asuhan Keperawatan Gerontik
Aplikasi NANDA, NIC dan NOC jilid
1. Cv. Trans Info Media. Jakarta
Santosa, I. M. E., Jaariah, A., & Arsani, M.
(2016). Pengaruh Terapi Kompres
Hangat dengan Jahe Terhadap
Perubahan Intensitas Nyeri pada Lansia
yang Menderita Arthritis Reumatoid di
Panti Sosial Tresna Werdha
Puspakarma Mataram. Jurnal Prima,
2(1), 1–9.
William, A., Jln, B., No, C., & Telp, N.
(2018). NYERI SENDI PADA
LANSIA DI PANTI WERDHA
ANUGRAH DUKUH KUPANG
BARAT SURABAYA. Jurnal
Keperawatan. Retrieved from http://ejournal.stikeswilliambooth.ac.id
/index.php/Kep/article/download/174/
162

You might also like