Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 27

p-ISSN: 2549-2535 Jurnal PTK & Pendidikan

e-ISSN: 2460-1780 Vol. 2 No. 2. Juli – Desember 2016 (35-61)


November 2016

NEEDS ASSESSMENT LABORATORIUM BIOLOGI PADA MADRASAH ALIYAH


NEGERI (MAN) DI KOTA BANJARMASIN

Ahmad Salabi
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan IAIN Antasari Banjarmasin,
e-mail: salabiahmad11@gmail.com.

ABSTRACT
This study aimed to describe the management of Biological Laboratory at MAN in Banjarmasin;
and measures needs assessment conducted to make a representative Biology Laboratory at MAN
in Banjarmasin. The field research (field research) is carried out with a qualitative descriptive
approach, so that the depiction of the factual reality on the ground can be compared with the
criteria or standards established in theory. The results showed that: (1) MAN Biological
Laboratory in Banjarmasin already managed the planning, organizing, implementing, and
monitoring; (2) Biological Laboratory MAN 1 and MAN 3 still managed together with the
science laboratory the other because there is no special room, but the manager and the different
administrations, whereas Biology Laboratory MAN 2 has been implemented in particular,
because it already has the space as Service Standards minimal (SPM) SMA / MA; (3) Needs
assessment has been carried out in accordance manager assessment steps, although it has not
been made in writing in accordance analysis of the context of school infrastructure, so it is not
maximized in the fulfillment of biology laboratory.
Keywords : needs assessment, biology laboratorium, MAN

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan pengelolaan Laboratorium Biologi pada MAN di Kota
Banjarmasin; dan langkah-langkah needs assessment yang dilakukan untuk menjadikan
Laboratorium Biologi yang representatif pada MAN di Kota Banjarmasin. Penelitian lapangan
(field research) ini dilakukan dengan pendekatan deskriptif kualitatif, agar penggambaran
terhadap kenyataan faktual yang ada di lapangan dapat dibandingkan dengan kriteria atau standar
yang ditetapkan dalam teori. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Laboratorium Biologi
MAN di Kota Banjarmasin sudah dikelola dengan perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan,
dan pengawasan; (2) Laboratorium Biologi MAN 1 dan MAN 3 masih dikelola bersama-sama
dengan laboratorium sains lainnya karena belum ada ruangan khusus, tetapi dengan pengelola
dan administrasi yang berbeda, sedangkan Laboratorium Biologi MAN 2 sudah dilaksanakan
secara khusus, karena sudah memiliki ruang sesuai Standar Pelayanan Minimal (SPM)
SMA/MA; (3) Needs assessment sudah dilakukan pengelola sesuai langkah-langkah penilaian,
walaupun belum dibuat secara tertulis sesuai analisis konteks sarana prasarana sekolah, sehingga
belum maksimal dalam pemenuhan kebutuhan laboratorium Biologi.

Kata kunci: needs assessment, laboratorium biologi, MAN

PENDAHULUAN berkembang sesuai dengan kemajuan Ilmu


Mata pelajaran Biologi adalah salah Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK). Ilmu
satu mata pelajaran yang ada pada kurikulum Biologi mempelajari tentang hidup dan
pendidikan tingkat Sekolah Menengah kehidupan dengan segala kompleksitasnya,
Tingkat Atas/Madrasah Aliyah. Pelajaran yang diperoleh melalui eksperimen sehingga
Biologi merupakan suatu ilmu pengetahuan didapat temuan-temuan baru. Eksperimen
yang bersifat dinamis, dan selalu perlu dilakukan karena sesuai dengan hakikat
Jurnal PTK & Pendidikan
Vol. 2 No. 2. Juli – Desember 2016 (35-61)

siswa yang mempelajari Biologi dapat menumbuhkan gairah dan motivasi guru
mengadakan kontak langsung dengan obyek dalam proses belajar-mengajar baik dalam
yang diselidiki dengan menggunakan indera proses penyampaian materi pelajaran
sendiri atau dengan pertolongan alat bantu. maupun dalam proses pengaturan lingkungan
Oleh sebab itu, diperlukan sarana dan yang dapat merangsang siswa untuk belajar
prasana sekolah yang memadai untuk lebih baik, dan (b) dapat memberikan pilihan
membantu proses pembelajaran Biologi. pada siswa untuk belajar, dimana setiap
Penyediaan sarana dan prasarana siswa pada dasarnya memiliki gaya belajar
sebagai pelengkap pelaksanaan pendidikan yang masing-masing berbeda satu dengan
merupakan tugas dan kewajiban utama bagi yang lainnya. Dari berbagai jenis gaya
satuan pendidikan (sekolah/madrasah), dan belajar siswa tersebut ada siswa yang bertipe
secara khusus lagi dalam Standar Pelayanan auditif ternyata akan lebih mudah belajar
Minimal (SPM) Sekolah/Madrasah dengan menggunakan pendengaran, ada
dinyatakan bahwa setiap satuan pendidikan siswa yang bertipe visual akan lebih mudah
wajib memiliki prasarana yang termasuk belajar melalui penglihatan (Sanjaya, 2008:
diantaranya ialah ruang laboratorium 19).
(Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003). Dengan adanya laboratorium,
Pada lampiran Permendiknas Nomor 24 pembelajaran Biologi tidak hanya dilakukan
Tahun 2007 tanggal 28 Juni 2007 tentang di kelas tetapi juga di laboratorium atau di
Standar Sarana dan Prasarana pada SMA/MA lapangan (laboratorium alam). Untuk
tercantum bahwa diantara laboratorium yang memberikan kesempatan kepada siswa dalam
harus dimiliki oleh sebuah SMA/MA adalah berlatih dan bereksperimen, sudah
laboratorium Biologi. Adanya laboratorium seharusnya sekolah menyediakan sarana dan
Biologi sendiri termasuk dalam penilaian prasarana yang memadai berupa
akreditasi untuk sekolah menengah atas laboratorium Biologi (Depdiknas, 2003: 4).
sehingga dalam pemenuhannya meliputi baik Sebagai sebagai salah satu laboratorium
sarana fisik maupun alat dan bahan ilmu-ilmu alam, laboratorium Biologi juga
laboratorium Biologi menjadi bahan dapat digunakan untuk tempat berlatih
penilaian akreditasi sekolah atau madrasah. melakukan eksperimen agar siswa dapat
Laboratorium Biologi di sekolah mengadakan kontak dengan obyek yang
menengah atas, memiliki peranan penting dipelajari secara langsung, baik melalui
dalam pengelolaan atau manajemen suatu pengamatan maupun dengan melakukan
pendidikan. Menurut Bush & Coleman percobaan (Depdiknas, 2003: 5).
(2006), manajemen pendidikan bertujuan Berdasarkan hasil pemantauan dan
untuk memberikan fasilitas pembelajaran evaluasi yang telah dilakukan oleh Direktorat
siswa sebagai sebuah bentuk proses Pendidikan Menengah Umum dan
pembelajara. Ruang laboratorium termasuk Inspektorat Jenderal, diperoleh informasi
prasarana pendidikan yang berperan secara bahwa masih banyak laboratorium ilmu-ilmu
langsung digunakan sebagai pendukung alam yang belum dimanfaatkan sebagaimana
proses belajar mengajar dan tentunya harus mestinya. Bahkan pengelolaan dan
dilakukan pengelolaan yang baik oleh pihak pemanfaatannya sebagai sumber belajar
pengelola sekolah atau madrasah agar dapat belum optimal atau ada yang belum
berjalan sesuai dengan fungsinya (Bafadal, digunakan sama sekali. Guru ilmu-ilmu alam
2004). Keberadaan laboratorium Biologi dan Kepala Sekolah seharusnya mempunyai
mempunyai nilai lebih bagi sekolah tersebut. tugas untuk mengelola dan memberdayakan
Keuntungan atau nilai lebih bagi laboratorium ilmu-ilmu alam (Fisika, Kimia,
sekolah yang memiliki kelengkapan sarana dan Biologi) beserta alat penunjang
dan prasarana tersebut, termasuk praktikum semaksimal mungkin (Depdiknas,
laboratorium Biologi adalah: (a) dapat 2003: 1). Demikian pula ternyata dari hasil

36
Jurnal PTK & Pendidikan
Vol. 2 No. 2. Juli – Desember 2016 (35-61)

supervisi dan monitoring evaluasi kelemahan, kesempatan, dan tantangan


keterlaksanaan KTSP yang dilakukan oleh sehingga memerlukan pengelolaan yang
Direktorat Pembinaan SMA ditemukan optimal. Kekuatan yang terdapat pada
permasalahan yang berkaitan dengan sarana laboratorium Biologi ialah sebagai
dan prasarana termasuk laboratorium pada pendukung pembelajaran terutama sains yang
satuan pendidikan. Sebagian besar satuan cenderung mengarah pada pembelajaran
pendidikan belum mampu memenuhi sarana eksperimen, adapun kelemahannya ternyata
dan prasarana yang standar, yang tentunya di lapangan belum dikelola secara optimal
hal tersebut sangat berpengaruh terhadap bahkan kadang-kadang jarang dipergunakan
pencapaian standar nasional pendidikan untuk pembelajaran yang pada umumnya
(Direktorat Pembinaan SMA, 2011: 64). disebabkan ketidakmampuan pengelola untuk
Berdasarkan informasi dari beberapa melakukan pengelolaan terhadap
guru dan kepala Madrasah Aliyah Negeri, laboratorium tersebut. Unsur kesempatan
diperoleh data berkenaan dengan keadaan yang ada dimana setiap madrasah dapat
laboratorium khususnya laboratorium Biologi memiliki fasilitas laboratorium yang
yaitu belum adanya laboran khusus yang memadai dengan melakukan usulan ke
sesuai dengan pendidikannya yang menjadi Kementerian Agama maupun dengan
petugas laboran di MAN Kota Banjarmasin. membangun sendiri, sedangkan tantangan ke
Bahkan juga ada MAN yang belum secara depan atau harapan yang diinginkan ialah
khusus memiliki ruang laboratorium Biologi, setiap madrasah terutama tingkatan MAN
seperti pada MAN 1 dan MAN 3 sehingga memiliki laboratorium Biologi yang lebih
dalam pengelolaannya digabung dengan baik dalam hal pengelolaan dan fasilitas.
laboratorium yang lain dan disebut dengan Hal-hal tersebut menjadi awal yang
laboratorium IPA. Ketersediaan alat dan mendasari pemikiran tentang perlunya
bahan maupun juga kelengkapan diadakan Needs Assessment terhadap
laboratorium juga masih ada yang belum laboratorium Biologi. Dimana setiap
terpenuhi sehingga perlu pengelolaan yang permasalahan yang muncul dalam
baik, termasuk didalamnya perencanaan yang pengelolaan laboratorium Biologi termasuk
memperhatikan keperluan atau kebutuhan antisipasi terhadap setiap perubahan dalam
dari laboratorium tersebut. pendidikan tentunya akan menimbulkan
Pengelolaan dan pemberdayaan sesuatu yang disebut kebutuhan (needs) yang
laboratorium khususnya laboratorium Biologi berarti kesenjangan antara apa yang ada
memerlukan sistem pengelolaan yang baik, sekarang dengan bagaimana hal yang
sehingga dapat mendukung peran dan fungsi seharusnya, atau kesenjangan antara ”what
laboratorium itu sendiri sebagai sarana is” dengan ”what should be”. Needs tersebut
pendidikan yang berkaitan langsung dengan ditentukan berdasarkan proses penilaian
proses belajar mengajar. Menurut Ibrahim (Assesment Process) yang sistematis dan
Bafadal diperlukan adanya manajemen atau komprehensif agar benar-benar sesuai
pengelolaan sebagai proses kerja sama dengan kebutuhan yang sesungguhnya.
pendayagunaan semua perlengkapan Produk assesment tersebut
pendidikan termasuk sarana prasarana secara selanjutnya menjadi cikal bakal masalah
efektif dan efisien (Bafadal, 2004: 2). penelitian. Dalam hal ini, muncul
Bagi pengelola laboratorium sendiri permasalahan tentang langkah-langkah
sebagaimana dalam pemenuhan tugas Needs Assessment apa saja yang telah
sertifikasi guru, mendapatkan penghargaan dilakukan oleh pihak sekolah atau madrasah
berupa ekuivalensi sebesar 12 jam bagi guru dalam penerapannya untuk mengadakan dan
IPA atau Biologi yang bertugas sebagai mengelola laboratorium Biologi yang
kepala laboratorium. Dalam hal pengelolaan representatif untuk menunjang kegiatan
laboratorium Biologi sendiri sebagai sarana pembelajaran siswa. Dalam temuan-temuan
prasarana pendidikan memiliki kekuatan, awal diketahui bahwa kebanyakan

37
Jurnal PTK & Pendidikan
Vol. 2 No. 2. Juli – Desember 2016 (35-61)

pengelolaan laboratorium tidak sepenuhnya fakta-fakta tersebut ditarik suatu kesimpulan


dilakukan dengan needs assessment yang yang bersifat umum.
baik, sehingga sering kali kebutuhan yang Lokasi penelitian ini adalah
menjadi prioritas tidak terpenuhi dengan Madrasah Aliyah Negeri (MAN) di Kota
baik, bahkan terkesan adanya perencanaan Banjarmasin, yaitu MAN 1, MAN 2, dan
yang selalu terulang setiap kali dilakukan MAN 3. Dalam hal ini madrasah yang
(Danim, 2007: 49). berstatus negeri dianggap sebagai tolok ukur
Pentingnya untuk selalu melakukan keberadaan sarana dan prasarana pendidikan
perbaikan dan perubahan menuju ke arah khususnya untuk sekolah di bawah naungan
yang lebih baik untuk mewujudkan Kementerian Agama Kota Banjarmasin.
laboratorium Biologi yang representatif serta Komite Madrasah, Kepala Madrasah,
bagaimana needs assessment yang telah Wakamad Sarana Prasarana, Pengelola
dilakukan dalam pengelolaan laboratorium Laboratorium Biologi, Laboran, Guru
Biologi tersebut, maka penelitian ini Biologi dan siswa menjadi subjek penelitian
difokuskan pada Needs Assessment yang ditentukan dengan teknik purposive
Laboratorium Biologi pada Madrasah Aliyah sampling, yaitu dipilih dengan pertimbangan
Negeri (MAN) di Kota Banjarmasin. dan tujuan tertentu dimana orang tersebut
dianggap paling tahu dan juga
METODE PENELITIAN memegangurusan tentang apa yang diteliti
Penelitian ini adalah penelitian (Sugiyono, 2010: 300).
lapangan (field research), karena melakukan Objek yang diteliti adalah
penggambaran terhadap apa adanya pengelolaan laboratorium Biologi yang
kenyataan faktual yang ditemukan di meliputi perencanaan, pengorganisasian,
lapangan penelitian. Penelitian lapangan pelaksanaan, dan pengawasan laboratorium
sangat diperlukan karena dilakukan interaksi Biologi pada Madrasah Aliyah Negeri
langsung antara peneliti dengan data-data (MAN) di Kota Banjarmasin, serta Needs
penelitian sehingga menjamin kesesuaian Assessment yang dilakukan oleh pihak MAN
antara hasil penelitian dengan kondisi di Kota Banjarmasin dalam mewujudkan
sebenarnya. Penelitian deskriptif ini laboratorium Biologi yang ideal dan
digunakan agar hasil penelitian yang akan representatif. Data yang dikumpulkan berupa
diperoleh dapat dibandingkan dengan kriteria data kualitatif dengan bentuk keterangan atau
atau standar yang ditetapkan dalam teori. bahan diskusi. Data yang diambil dapat
Adapun pendekatan yang digunakan ialah berupa data primer sebagai data utama, dan
pendekatan kualitatif, yaitu suatu pendekatan data sekunder sebagai data pendukung.
yang dilakukan untuk menggambarkan fakta Sumber data primer sebagai sumber data
atau kejadian sebenarnya dalam bentuk utama antara lain komite madrasah, kepala
uraian atau kalimat. madrasah, wakil kepala madrasah bagian
Keadaan yang ada dalam hal Needs sarana-prasarana, kepala laboratorium,
Assessment laboratorium Biologi tentu laboran, guru Biologi, dan siswa-siswi.
berkaitan dengan uraian atau keterangan- Sedangkan sumber data sekunder merupakan
keterangan dari sumber data serta data-data orang-orang selain yang telah disebutkan
berupa dokumen yang diperoleh atau yang dalam sumber data primer.
diamati, sehingga dilakukan pendekatan Pengumpulan data dilakukan penulis
secara kualitatif. Hasil penelitian dianalisis dengan menggunakan beberapa teknik, antara
secara deskriptif kualitatif dan penarikan lain: (1) Wawancara mendalam, (2)
kesimpulan dilakukan dengan teknik atau Observasi, dan (3) Studi dokumenter.
cara induktif yaitu teknik penarikan Kemudian data dianalisis menggunakan
kesimpulan dengan pengumpulan fakta-fakta teknik analisis deskriptif yang berlangsung
khusus dari data yang diteliti, kemudian dari selama proses pengumpulan data, semua data

38
Jurnal PTK & Pendidikan
Vol. 2 No. 2. Juli – Desember 2016 (35-61)

ditelaah dan dianalisis dalam bentuk uraian alat, serta perencanaan bahan (Arikunto &
yang disusun sesuai dengan kerangka Yuliana, 2009: 304). Adanya beberapa pokok
sistematika penulisan yang ditentukan. perencanaan tersebut sebagai hal mendasar
dalam perencanaan laboratorium terutama
laboratorium Biologi atau IPA.
Pada MAN 1 Banjarmasin,
perencanaan laboratorium dilakukan pada
setiap awal tahun pelajaran dimana hasil
penelitian dari informasi yang diperoleh
mengenai perencanaan laboratorium secara
Deskripsi umum dilakukan oleh pimpinan madrasah,
Data Pengumpulan
mengenai data baik hasil telaah seperti ruangan laboratorium yang diperlukan
secara mengenai sesuai kondisi dan keadaan, kepengelolaan
pengelolaan
pengelolaan
dan Needs wawancara,
dan Needs laboratorium, serta jumlah maupun anggaran
Assessment observasi,
dan Asessment yang disediakan. Sedangkan perencanaan
lab. Biologi
dokumentasi lab. Bologi lainnya yang lebih khusus seperti
administrasi dan keperluan alat serta bahan
diserahkan kepada pimpinan pengelola
Gambar 1: Alur Pengumpulan Data, Analisis Data,
laboratorium. Adapun perencanaan
dan Telaah Hasil laboratorium dalam hal ini mencakup
beberapa komponen, yaitu:
Dalam penelitian ini, data yang a. Perencanaan kebutuhan jenis laboratorium
diperoleh dilihat keabsahannya menggunakan yang diperlukan sesuai dengan tuntutan
teknik triangulasi, yaitu melakukan kurikulum yang berlaku. Pihak madrasah
pengumpulan dengan menggabungkan dalam hal ini menyesuaikan dengan
berbagai teknik pengumpulan data dan keadaan kondisi madrasah yang
sumber data yang ada. Data yang diperoleh mengalami keterbatasan dalam hal
dibandingkan satu sama lain untuk melihat ruangan madrasah, sehingga untuk
apakah ada kesamaan ataukah ada perbedaan sementara menyediakan ruangan yang
informasi yang disampaikan oleh informan. digunakan untuk laboratorium IPA
Penggalian informasi yang lebih mendalam sebagai alternatif solusi untuk memenuhi
diambil dari beberapa informan sehingga kebutuhan laboratorium. Pihak madrasah
hasil yang diperoleh benar-benar juga sedang berupaya untuk menyediakan
menunjukkan keabsahan data yang didapat. satu tambahan ruangan yang menurut
informasi dari pengelola laboratorium
HASIL TEMUAN DAN PEMBAHASAN akan dipergunakan untuk laboratorium
Biologi;
1. Pengelolaan dan Needs Assessment b. Perencanaan kebutuhan jumlah
Laboratorium Biologi pada MAN 1 laboratorium untuk setiap jenis
a. Pengelolaan Laboratorium Biologi berdasarkan jumlah siswa dan
Data penelitian terhadap rombongan belajar. Dalam Standar
pengelolaan laboratorium Biologi pada MAN Pelayanan Minimal (SPM) sebagaimana
1 Banjarmasin, menunjukkan bahwa Permendiknas yang berhubungan dengan
pengelolaan yang dilakukan pada umumnya sarana dan prasarana laboratorium, jumlah
telah memenuhi empat unsur utama laboratorium untuk tingkat Sekolah
manajemen yaitu perencanaan, Menengah Atas atau Madrasah Aliyah
pengorganisasian, pelaksanaan, dan minimal adalah 1 untuk setiap bidang
pengawasan. Dalam perencanaan sebagai studi Fisika, Kimia, dan Biologi. Pada
unsur awal manajemen, pihak pengelola telah MAN 1 Banjarmasin menurut Pengelola
melaksanakan kegiatan-kegiatan yaitu Sekolah dalam hal ini Wakasek Sarana
adanya perencanaan kegiatan, perencanaan
39
Jurnal PTK & Pendidikan
Vol. 2 No. 2. Juli – Desember 2016 (35-61)

karena keterbatasan ruangan yang dipergunakan yaitu bersama-sama di


didominasi untuk kelas atau ruang belajar, laboratorium IPA, dengan pengelola yang
maka hanya disediakan 1 ruang ditunjuk pada awal tahun pelajaran yaitu
laboratorium yaitu laboratorium IPA yang satu orang koordinator pengelola
dipergunakan untuk 3 mata pelajaran. laboratorium IPA dan masing-masing satu
Pengelola laboratorium tidak melakukan orang kepala laboratorium Biologi, Fisika,
pembuatan jadwal kegiatan praktikum dan Kimia, dan satu orang laboran IPA.
yang khusus, tetapi hanya mengikuti Pihak pengelola yang ditunjuk membuat
jadwal pelajaran yang ada dimana para perencanaan administrasi, seperti struktur
guru berkoordinasi jika ingin organisasi, program kerja, tata tertib,
mempergunakan laboratorium untuk jadwal penggunaan, buku inventaris dan
melaksanakan praktikum; buku jurnal harian kegiatan. Perencanaan
c. Perencanaan kebutuhan alat laboratorium lain juga dalam hal keperluan alat peraga,
sesuai dengan jenis dan jumlah siswa. kelengkapan sarana laboratorium, alat dan
Semakin banyak kegiatan praktikum yang bahan praktikum yang dibuat oleh
direncanakan serta jumlah siswa yang masing-masing kepala laboratorium,
mempergunakan semakin memerlukan khususnya juga kepala laboratorium
alat laboratorium dengan jumlah yang Biologi. Perencanaan yang dibuat
memenuhi kegiatan. Perencanaan tentang direalisasikan dalam kegiatan pelaksanaan
kebutuhan alat laboratorium ini dilakukan pengelolaan laboratorium oleh masing-
di awal tahun pelajaran dimana menurut masing kepala laboratorium dibantu oleh
pengelola laboratorium IPA khususnya laboran IPA;
laboratorium Biologi mengusulkan alat f. Perencanaan inventarisasi perawatan
maupun bahan yang diperlukan beserta biaya operasional dan bahan habis pakai.
jumlahnya. Usulan tersebut dalam hal ini Inventarisasi mengenai perawatan biaya
kemudian disampaikan kepada Wakamad operasional dan bahan habis pakai
Sarana dan dipertimbangkan dilakukan pengelola laboratorium dengan
pemenuhannya dengan keuangan selalu melakukan pendataan dan
madrasah; pemeriksaan rutin secara berkala dimana
d. Perencanaan proses pengadaan menurut koordinator pengelola
laboratorium dan alat laboratorium. Pihak laboratorium IPA MAN 1 dilakukan
pengelola laboratorium terutama untuk minimal 1 kali sebulan. Hal ini untuk
laboratorium Biologi setelah membuat menghindari kemungkinan adanya
rancangan keperluan alat dan bahan untuk kerusakan alat yang terjadi setelah
praktikum Biologi kemudian praktikum dan diperlukan untuk
mengusulkan ke koordinator pengelola praktikum akan datang, serta juga
laboratorium IPA. Dari pengelola habisnya bahan yang diperlukan untuk
laboratorium IPA usulan tersebut praktikum. Jika terjadi kerusakan alat
digabungkan dengan usulan untuk maupun bahan yang habis, maka segera
keperluan laboratorium yang lain yaitu dilaporkan ke Wakamad Sarana untuk
laboratorium Fisika dan Kimia. Usulan bisa disediakan agar kegiatan praktikum
tersebut kemudian disampaikan kepada terutama praktikum Biologi tidak
Wakamad Sarana untuk dapat dipenuhi terhambat;
terutama pendanaannya; g. Perencanaan pelaporan, dilakukan untuk
e. Perencanaan pendayagunaan mempersiapkan laporan yang akan dibuat
laboratorium. Menurut pengelola sebagai bukti kegiatan yang telah
laboratorium, dalam hal pendayagunaan dilakukan. Menurut koordinator pengelola
laboratorium khususnya Biologi diawali laboratorium IPA pada MAN 1, pelaporan
dengan penentuan ruangan yang dilakukan setiap akhir tahun pelajaran

40
Jurnal PTK & Pendidikan
Vol. 2 No. 2. Juli – Desember 2016 (35-61)

dimana dibuat bersama-sama pengelola laboratorium IPA dan masing-masing


laboratorium Fisika, Kimia, dan Biologi, keperluan baik laboratorium Biologi,
beserta laboran. Laporan disampaikan Kimia, maupun Fisika;
kepada Wakamad Sarana untuk diteruskan b. Wakamad kurikulum dan Wakamad
kepada Kepala Madrasah. Sarana Prasarana dalam hal ini berperan
Organisasi dan Koordinasi sebagai pembantu kepala madrasah dalam
Prasarana ruang laboratorium dimana pengelolaan laboratorium, dimana tugas
pengorganisasian dilakukan antara pengelola Wakamad kurikulum memiliki hubungan
laboratorium dan penangguing jawab teknis. dengan kesesuaian kurikulum maupun
Adapun koordinasi dilakukan oleh seluruh kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan
guru IPA baik Biologi, Fisika, maupun dalam praktikum dan Wakamad sarana
Kimia. Pengorganisasian dan prasarana berhubungan dengan
pengkoordinasian dimaksudkan penyusunan ketersediaan alat dan bahan laboratorium,
orang atau petugas dan adanya koordinasi usulan penyediaan, maupun penggantian
atau hubungan kerja sama dalam dan perbaikan alat yang rusak dan bahan
melaksanakan rencana atau kegiatan yang sudah habis terpakai;
laboratorium untuk mencapai tujuan yang c. Koordinator pengelola laboratorium
diinginkan yaitu laboratorium yang berdaya melakukan pengelolaan secara khusus
guna. Dalam struktur organisasi yang ada dengan mengkoordinasikan penyusunan
pada laboratorium Biologi di MAN 1 struktur organisasi laboratorium serta
Banjarmasin, termasuk dalam struktur penyediaan administrasi lainnya seperti
organisasi laboratorium IPA yang dipimpin program kerja, tata tertib pemakaian
oleh satu orang koordinator pengelola laboratorium serta penyusunan jadwal
laboratorium IPA, dan membawahi masing- kegiatan praktikum untuk ketiga mata
masing tiga pengelola atau kepala pelajaran baik Fisika, Biologi, dan Kimia.
laboratorium mata pelajaran Fisika, Kimia, Koordinator pengelola laboratorium juga
dan Biologi. mengusulkan pengadaan alat dan bahan
Dalam struktur organisasi praktikum kepada Wakamad Sarana
laboratorium, peranan masing-masing posisi maupun tentang kurikulum kegiatan
dan fungsi yang dimiliki petugas pada MAN praktikum kepada Wakamad Kurikulum,
1 Banjarmasin antara lain: dan bertanggung jawab tentang
a. Kepala Madrasah, fungsi kepala madrasah kebersihan, penyimpanan, perawatan dan
dalam struktur laboratorium terutama perbaikan alat laboratorium;
laboratorium IPA ialah sebagai pilar d. Pengelola laboratorium Biologi atau
tertinggi dalam struktur laboratorium, kepala laboratorium Biologi, sebagai
memiliki peranan antara lain: (1) memberi kepala laboratorium Biologi berperan
tugas kepada Wakamad sarana sebagai mengkoordinasikan masing-masing guru
pembantu kepala madrasah untuk yang mengajar mata pelajaran Biologi dan
menangani sarana prasarana diantaranya mengusulkan pengadaan alat dan bahan
laboratorium dan juga memberi tugas yang diperlukan mengenai kegiatan
pengelolaan laboratorium kepada praktikum Biologi kepada koordinator
pengelola laboratorium IPA dan laboran; pengelola laboratorium IPA;
(2) memberikan bimbingan, motivasi, e. Laboran, seharusnya ada tiga laboran
pemantauan, dan evaluasi kepada petugas- untuk masing-masing laboratorium baik
petugas laboratorium IPA; (3) Biologi, Kimia, maupun Fisika. Karena
memberikan motivasi kepada guru-guru tugas dari laboran ialah mengerjakan
bidang sains dalam kegiatan laboratorium administrasi laboratorium,
IPA terutama guru Biologi dalam hal mempersiapkan dan menyiapkan kembali
kegiatan laboratorium Biologi; dan (4) alat/bahan yang digunakan dalam KBM,
menyediakan dana keperluan operasional serta bertanggung jawab atas kebersihan

41
Jurnal PTK & Pendidikan
Vol. 2 No. 2. Juli – Desember 2016 (35-61)

alat dan sisa bahan serta ruang penggunaan laboratorium yang tidak ada
laboratorium beserta perlengkapannya. karena menyesuaikan dengan jadwal
Pelaksanaan prasarana ruang pelajaran yang sudah ada, tinggal koordinasi
laboratorium, dilakukan dengan koordinasi jika guru ingin melaksanakan praktikum di
dari koordinator pengelola laboratorium IPA laboratorium IPA, baik guru Biologi, guru
dengan masing-masing kepala laboratorium. Fisika, maupun guru Kimia.
Penyediaan kelengkapan sarana laboratorium Ketiadaan rekapitulasi baik
seperti ruang praktik, kebersihan gudang dan pendayagunaan alat dan bahan maupun topik
ketersediaan listrik. Kelengkapan yang masih kegiatan berdasarkan jurnal menurut laboran
kurang ialah sarana air bersih yang langsung laboratorium IPA sebenarnya ada catatan-
ke laboratorium yang terletak di lantai dua catatan tersendiri yang sudah dibuat terutama
sehingga harus diambil dari tempat air di dari buku jurnal harian tersebut yang
bawah atau lantai satu. Masing-masing kemudian seharusnya dilakukan rekapitulasi
pengelola melaksanakan tugasnya sesuai sesuai yang diminta yaitu berdasarkan
dengan posisinya. Pada MAN 1 unsur pendayagunaan alat dan bahan serta
pengelola bersifat gabungan karena berdasarkan topik kegiatan praktikum tetapi
bentuknya adalah laboratorium IPA, dari belum sempat dilakukan rekapitulasi karena
unsur kepengelolaan yang belum ada ialah kesibukan terutama menjadi satu laboran
petugas kebersihan khusus. Menurut SPM untuk tiga bidang studi, sehingga masih
sekolah tingkat SMA/MA keberadaan berupa buku jurnal atau catatan yang
petugas kebersihan ini sangat berkaitan dipegang oleh gurunya masing-masing dan
dengan kebersihan dan perawatan ruangan diisi pada saat praktikum. Hal demikian
laboratorium yang tidak mungkin secara memang menjadi kendala yang nyata karena
keseluruhan dijalankan oleh laboran maupun seharusnya masing-masing laboratorium
kepala laboratorium. Petugas kebersihan walaupun tergabung menjadi satu, memiliki
yang ada di MAN 1 Banjarmasin ialah masing-masing laboran sehingga kerja
petugas kebersihan madrasah yang mengurus laboran menjadi lebih fokus terhadap
kebersihan seluruh lingkungan madrasah. administrasi laboratorium per mata pelajaran.
Dalam hal administrasi yang telah Ketersediaan alat dan bahan untuk
direncanakan oleh pengelola laboratorium, praktikum dalam hal ini dilakukan pembelian
ternyata yang dibuat atau dilaksanakan ialah terhadap alat dan bahan yang akan digunakan
pembuatan struktur organisasi, tata tertib sesuai dengan perencanaan serta kondisi
laboratorium, serta buku inventaris alat dan keuangan yang ada. Alat yang mengalami
bahan, serta buku agenda kegiatan harian kerusakan dilakukan penggantian atau
atau buku jurnal harian. Pengelola tidak atau pembelian alat yang baru serta juga
belum membuat program kerja, jadwal pembelian bahan-bahan yang telah habis
penggunaan, serta rekapitulasi dipakai. Dalam hal pelaksanaan kegiatan
pendayagunaan alat dan bahan sesuai jurnal praktikum yang tentunya melibatkan siswa-
serta rekapitulasi topik kegiatan praktikum siswi sebagai pelajar yang mengikuti
berdasarkan jurnal. Dari hasil wawancara kegiatan pembelajaran maupun praktikum
dengan laboran laboratorium IPA, belum secara umum dari pernyataan mereka yang
dibuatnya program kerja karena belum diambil secara acak, kebanyakan dari mereka
mengetahui dengan jelas bagaimana bentuk mengemukakan pendapatnya mengenai alat
program yang harus dibuat sehingga dan bahan yang sudah sesuai dan dapat
memerlukan contoh dan informasi digunakan untuk pelaksanaan praktikum
bagaimana pembuatannya, walaupun meskipun masih ada alat-alat yang rusak
demikian menurut beliau kegiatan praktikum serta bahan yang habis sehingga menjadi
tetap berjalan sesuai dengan perencanaan kendala dalam praktikum.
yang ada. Demikian pula dengan jadwal

42
Jurnal PTK & Pendidikan
Vol. 2 No. 2. Juli – Desember 2016 (35-61)

Adapun yang menjadi masukan dari menyeluruh untuk seluruh kegiatan


para pelajar tentang pelaksanaan kegiatan madrasah.
laboratorium ialah intensitas penggunaan
laboratorium yang hanya kadang-kadang b. Needs Assessment Laboratorium
dilakukan praktikum. Menurut informasi dari Biologi
guru-guru Biologi yang ada hal tersebut Needs Assessment yang telah
memang tidak sesuai dengan sifat dari dilakukan oleh pihak pengelola sekolah atau
pembelajaran Biologi itu sendiri yang harus madrasah dalam hal ini MAN 1 Banjarmasin
bercirikan ilmiah atau eksperimen, namun sebagaimana yang disampaikan oleh Roth
mengingat padatnya kurikulum yang menjadi (1978) tentang needs assessment (Witkin,
target yang harus dicapai dengan jumlah jam 1984: 15), dimana terdapat enam bagian atau
yang kurang memadai maka mereka hanya langkah dalam proses needs assessment yang
cenderung mengarahkan kepada meliputi: (a) tujuan pendidikan atau filosofi
pembelajaran teoritis. Keadaan ini juga pendidikan sebagai tujuan utama suatu
ditambah dengan secara bersama-sama lembaga; (b) identifikasi keperluan dan
menggunakan laboratorium IPA untuk ketiga identifikasi prioritas; (c) pemilihan
mata pelajaran sains yang tentunya semakin perlakuan; (d) pelaksanaan perlakuan; (e)
mengurangi kesempatan menggunakan evaluasi; dan (f) modifikasi serta
laboratorium. pengulangan. Dengan demikian, maka pada
Pengendalian/pengawasan prasarana MAN 1 Banjarmasin needs assessment yang
ruang laboratorium, harus dilakukan lebih sudah dilakukan walaupun masih bersifat
baik karena menyangkut perabot, alat, serta umum, dalam hal ini belum dilakukan secara
bahan praktik, maupun bentuk evaluasi dari terperinci sesuai dengan analisis kebutuhan
seluruh kegiatan laboratorium. Menurut yang ada sesuai petunjuk dari kementerian
Koordinator pengelola laboratorium IPA, pendidikan dan kebudayaan (Direktorat
kepengawasan dilakukan secara bertingkat Pembinaan SMA, 2011: 11).
sesuai dengan tugasnya masing-masing mulai Sebagai kegiatan awal untuk
dari laboran yang langsung berkaitan dengan keberhasilan suatu lembaga adalah dengan
kegiatan laboratorium, masing-masing kepala menentukan tujuan pendidikan atau filosofis
atau pengelola laboratorium seperti pendidikan yang menjadi sasaran prioritas
laboratorium Biologi, koordinator pengelola sasaran. Laboratorium Biologi atau IPA
laboratorium IPA, Wakamad Sarana dan sebagai bentuk unit organisasi tentunya
Prasarana, hingga Kepala Madrasah. memiliki tujuan yang juga termasuk dalam
Pengendalian dan pengawasan harus lebih tujuan lembaga. Madrasah Aliyah Negeri 1
dilakukan secara menyeluruh mengingat Banjarmasin dalam membuat tujuan
pentingnya ruangan laboratorium, koordinasi pendidikan yang diwujudkan dengan visi dan
pengelolaan, administrasi, ketersediaan alat misi madrasah telah memasukkan unsur
dan bahan, serta perabotan lainnya termasuk kepentingan laboratorium Biologi atau IPA
listrik dan air. Jika ada komponen walaupun dalam pernyataan yang bersifat
laboratorium yang bermasalah maka tidak langsung yaitu menjadikan MAN 1
kemungkinan pengelolaan laboratorium IPA sebagai model pengembangan IPTEK dan
umumnya bisa mengalami kendala dan juga menciptakan manusia ber IPTEK. Tujuan
pada kegiatan pelaksanaan praktik terutama yang dipaparkan ini memang masih belum
Biologi akan terganggu sehingga kegiatan secara jelas mengarahkan kepada manfaat
belajar mengajar tidak dapat berjalan dengan atau peran laboratorium Biologi itu sendiri,
baik. Pengawas dari Mapenda Kemenag Kota tetapi dalam hal ini bisa menjadi dasar
Banjarmasin pada saat-saat tertentu juga pijakan untuk melanjutkannya ke arah
memberikan pengawasan terhadap kegiatan keharusan madrasah untuk menyatakan
laboratorium, walaupun tidak terlalu sering bahwa laboratorium itu memang diperlukan
karena kepengawasan mereka bersifat untuk pengembangan IPTEK walaupun

43
Jurnal PTK & Pendidikan
Vol. 2 No. 2. Juli – Desember 2016 (35-61)

masih belum menjelaskan misi yang akan dipenuhi, serta juga petugas kebersihan
dilakukan untuk merealisasikannya. khusus laboratorium. Hal ini senada dengan
Hubungan antara needs assessment dalam apa yang diungkapkan oleh Sudarwan Danim
tahap awal perencanaan senada menurut yang menyatakan bahwa dalam suatu proses
Made Pidarta yang menyatakan perencanaan perencanaan harus ada memiliki kejelasan
merupakan suatu hubungan antara apa serial atau langkah-langkah kegiatan yang
adanya sekarang (what is) dengan bagaimana dilakukan seperti identifikasi, pembatasan,
seharusnya (what should be) yang bertalian seleksi, dan prioritas kebutuhan atau disebut
dengan kebutuhan serta penentuan tujuan dengan analisis kebutuhan (Danim, 2007:
(Pidarta, 2005: 2). 109).
Kegiatan berikutnya berupa Langkah ketiga dari needs
dilakukannya identifikasi keperluan dan assessment ialah pemilihan perlakuan. Dalam
prioritas dari laboratorium Biologi atau IPA hal ini, pihak pengelola madrasah melakukan
tersebut. Identifikasi keperluan yang telah suatu pemilihan perlakuan yang bisa
dilakukan maupun pemberian prioritas yang dilakukan dengan memperhatikan
dibuat masih dalam bentuk sederhana dan kemampuan madrasah terutama yang
belum dituangkan ke dalam suatu bentuk digunakan untuk mengantisipasi atau
identifikasi tertulis. Secara sederhana mengurangi kendala yang ada sehingga tidak
identifikasi keperluan maupun prioritas terlalu mengganggu kegiatan pembelajaran.
masih mengarah terutama kepada Perlakuan yang telah dilakukan menurut
ketersediaan ruangan laboratorium khusus Wakasek Sarana adalah menentukan prioritas
Biologi sesuai dengan SPM sekolah penyediaan laboratorium Biologi secara
menengah atas. Hal-hal lain yang juga khusus pada tahun pelajaran yang akan
diidentifikasi ialah tentang kepengelolaan, datang, dan perlakuan sementara untuk
administrasi serta alat dan bahan serta mengatasi keadaan yang ada tetap dengan
kelengkapan-kelengkapan laboratorium. mengupayakan untuk mengoptimalkan satu
Identifikasi dilakukan oleh pengelola tempat laboratorium IPA untuk pelaksanaan
laboratorium dan diserahkan kepada praktikum tiga mata pelajaran atau juga bisa
pengelola sekolah. Dalam situasi seperti ini dilakukan di kelas jika memungkinkan.
kondisi keuangan madrasah sangat Dalam hal kepengelolaan penambahan
menentukan untuk penyediaan alat dan bahan laboran dan tenaga kebersihan belum bisa
serta kemampuan personal untuk membuat dipenuhi mengingat kondisi keuangan yang
administrasi yang diinginkan. Penyediaan ada sehingga diupayakan mengoptimalkan
alat dan bahan serta kelengkapan madrasah yang ada. Demikian pula penyediaan alat dan
yang diutamakan sesuai dengan dana yang bahan serta kelengkapan sarana laboratorium
tersedia lebih mengarah kepada yang sangat memperhatikan juga kondisi keuangan yang
diperlukan untuk praktikum siswa dan masih ada.
terbagi lagi untuk tiga mata pelajaran. Tahapan berikutnya ialah
Adapun penyediaan ruangan laboratorium pelaksanaan dari perlakuan yang dirancang.
khusus laboratorium Biologi belum bisa Dalam pelaksanaan tentunya disesuaikan
dilakukan mengingat besarnya dana yang dengan perlakuan yang telah dipilih oleh
diperlukan serta tempat untuk pihak pengelola madrasah, yaitu berupaya
membangunnya yang belum ada sehingga mempersiapkan sebuah ruangan laboratorium
masih ditempatkan di satu ruangan yaitu khusus Biologi dari salah satu ruang yang
laboratorium IPA. Keberadaan satu laboran ada yang kebetulan tidak terpakai secara
untuk mengurus satu laboratorium IPA yang optimal, sehingga dalam tahun pelajaran
mencakup laboratorium Biologi, Fisika, dan yang sedang dijalani pihak pengelola
Kimia juga mendapat perhatian untuk madrasah dan pengelola laboratorium
menjadi prioritas keperluan yang akan Biologi mempersiapkan ruangan tersebut

44
Jurnal PTK & Pendidikan
Vol. 2 No. 2. Juli – Desember 2016 (35-61)

baik fasilitas, maupun kelengkapannya serta kelas dengan melakukan peminjaman alat
alat dan bahan yang akan dipergunakan maupun bahan. Dalam hal ini, tentunya
untuk kegiatan praktikum, dan persiapan ini kegiatan praktikum bisa jadi tidak
dilakukan terus-menerus agar dapat berlangsung dengan prosedur yang ada
dipergunakan pada tahun pelajaran mengingat kelengkapan kelas tidak seperti
berikutnya. Sementara itu, pelaksanaan laboratorium yang memang dipersiapkan
perlakuan sementara tetap dengan untuk kegiatan praktikum. Keadaan ini
penggunaan laboratorium IPA yang ada terjadi bila memang ternyata dalam
dengan penyesuaian jadwal pelaksanaan pemakaian laboratorium ada waktu yang
yang telah disusun oleh pengelola terpaksa bersamaan. Kesemua langkah-
laboratorum IPA untuk ketiga mata pelajaran langkah needs assessment tersebut setelah
baik Fisika, Kimia, maupun Biologi. Dalam dievaluasi dan adanya modifikasi kemudian
hal kepengelolaan, pihak madrasah dilakukan recycle atau pengulangan pada
melakukan upaya optimalisasi kinerja dari masa tahun pelajaran yang akan datang
laboran dan juga petugas kebersihan yang dengan melakukan persiapan dan
ada. perencanaan yang lebih baik lagi dengan
Kegiatan needs assessment memperhatikan hasil needs assessment yang
berikutnya ialah evaluasi. Dalam hal ini, ada pada saat sekarang.
evaluasi dilakukan terhadap semua langkah
dan kegiatan yang dilakukan. Pengevaluasian 2. Pengelolaan dan Needs Assessment
secara khusus dilakukan oleh masing-masing Laboratorium Biologi pada MAN 2
kepala laboratorium terutama dalam hal ini a. Pengelolaan Laboratorium Biologi
kepala laboratorium Biologi yang mengawasi Data hasil penelitian yang dilakukan
administrasi, kebersihan, serta ketersediaan terhadap pengelolaan laboratorium Biologi
alat dan bahan, kemudian juga kepengawasan pada MAN 2 Banjarmasin, menunjukkan
dan evaluasi dari koordinator pengelola bahwa pengelolaan laboratorium Biologi
laboratorium IPA terhadap pelaksanaan yang dilakukan pihak madrasah secara umum
kegiatan laboratorium yang ada baik keadaan telah memenuhi empat unsur utama
alat dan bahan, ketersediaan fasilitas, serta manajemen yaitu perencanaan,
kelengkapan administrasi yang ada. pengorganisasian, pelaksanaan, dan
Koordinator Laboratorium IPA kemudian pengawasan. Dalam hal perencanaan yang
melaporkan kepada Wakamad Sarana untuk merupakan unsur awal manajemen, pihak
diteruskan kepada kepala madrasah sebagai pengelola laboratorium Biologi tersebut telah
hasil kegiatan yang kemudian akan menjadi melaksanakan kegiatan-kegiatan
bahan pertimbangan untuk pengelolaan sebagaimana menurut Suharsimi Arikunto,
laboratorium tahun yang akan datang. yaitu: adanya perencanaan kegiatan,
Evaluasi yang dilakukan oleh koordinator perencanaan alat, serta perencanaan bahan
laboratorium IPA sebanyak 2 kali dalam (Arikunto & Yuliana, 2009: 304). Adanya
setahun atau per semester dan dilaporkan beberapa pokok perencanaan tersebut sebagai
pada akhir tahun pelajaran kepada wakamad hal mendasar dalam perencanaan
sarana dan kepala madrasah. laboratorium terutama laboratorium Biologi.
Bagian terakhir dari sebuah kegiatan Perencanaan laboratorium Biologi
needs assessment ialah modifikasi dan MAN 2 Banjarmasin dilakukan setiap awal
pengulangan. Dalam tahapan ini melihat tahun pelajaran dimana hasil penelitian
kendala yang ada terutama hanya ada satu mengenai perencanaan laboratorium secara
ruangan untuk pelaksanaan praktikum mata umum dilakukan oleh pimpinan madrasah,
pelajaran sains baik Biologi, Fisika, maupun seperti ruangan laboratorium yang diperlukan
Kimia, maka pihak madrasah mencoba harus sesuai kondisi dan keadaan serta
memodifikasi dengan mengganti pelaksanaan kelengkapan sarananya, pengelola
praktikum jika memungkinkan dilakukan di laboratorium Biologi, dan ketersediaan alat

45
Jurnal PTK & Pendidikan
Vol. 2 No. 2. Juli – Desember 2016 (35-61)

dan bahan yang berhubungan dengan direncanakan serta jumlah siswa yang
jumlah maupun anggaran keuangan yang mempergunakan semakin memerlukan
disediakan, sedangkan perencanaan lainnya alat laboratorium dengan jumlah yang
yang lebih khusus diserahkan kepada memenuhi kegiatan. Perencanaan tentang
pimpinan pengelola laboratorium atau kepala kebutuhan alat laboratorium ini dilakukan
laboratorium Biologi. Adapun perencanaan pada setiap awal tahun pelajaran dimana
laboratorium Biologi dalam hal ini menurut informasi dari pengelola
mencakup beberapa komponen, yaitu: laboratorium Biologi dilakukan
a. Perencanaan kebutuhan jenis laboratorium pengusulan alat maupun bahan yang
yang diperlukan sesuai dengan tuntutan diperlukan beserta jumlahnya. Usulan
kurikulum yang berlaku. Pihak madrasah tersebut dalam hal ini kemudian
dalam hal ini menyediakan satu ruangan disampaikan kepada Wakamad Sarana dan
khusus untuk digunakan sebagai dipertimbangkan pemenuhannya dengan
laboratorium Biologi sehingga sudah keuangan madrasah;
memenuhi ketentuan yang ada dalam d. Perencanaan proses pengadaan
Permendiknas nomor 24 tahun 2007 laboratorium dan alat laboratorium. Pihak
dimana setiap sekolah menengah atas pengelola laboratorium Biologi biasanya
harus memiliki laboratorium Biologi setelah membuat rancangan mengenai
khusus yang tersendiri sebagai salah satu keperluan alat dan bahan untuk praktikum
standar sarana dan prasarana sekolah yang Biologi, kemudian mengusulkan kepada
baik. Pihak madrasah juga memiliki Wakamad Sarana. Usulan tersebut
laboratorium yang lain baik untuk kemudian diterima oleh Wakamad Sarana
laboratorium Fisika dan Kimia; dan diusahakan untuk dapat dipenuhi
b. Perencanaan kebutuhan jumlah terutama pendanaannya, biasanya
laboratorium untuk setiap jenis diambilkan dari dana DIPA atau dana
berdasarkan jumlah siswa dan Rutin maupun iuran komite madrasah jika
rombongan belajar. Dalam Standar diperlukan atau terdapat kekurangan.
Pelayanan Minimal (SPM) sebagaimana Dalam hal ini ini, selain dari dana DIPA
Permendiknas yang berhubungan dengan Madrasah juga dalam penyusunan
sarana dan prasarana laboratorium, jumlah RAPBM dengan sumber dana iuran
laboratorium untuk tingkat Sekolah komite bisa dimasukkan usulan mengenai
Menengah Atas atau Madrasah Aliyah alat dan bahan laboratorium juga
minimal adalah 1 untuk setiap bidang kelengkapan sarana yang diperlukan
studi Fisika, Kimia, dan Biologi. Pada dalam rapat komite dan jika memang
MAN 2 Banjarmasin menurut Wakasek memungkinkan dan sesuai dengan
Sarana sudah bisa dipenuhi dimana keperluan maka kemungkinan besar akan
madrasah memiliki lahan yang cukup luas disetujui;
untuk melengkapi sekolah dengan sarana e. Perencanaan pendayagunaan
sebagaimana disyaratkan dalam SPM. laboratorium. Menurut pengelola
MAN 2 Banjarmasin memang memiliki laboratorium, dalam hal pendayagunaan
keunggulan tersendiri dengan memiliki laboratorium khususnya laboratorium
lahan yang lebih mencukupi dibandingkan Biologi, yaitu perencanaan ruangan,
MAN yang lain yang ada di kota pengelola laboratorium, administrasi, dan
Banjarmasin dan MAN 2 juga disebut ketersediaan alat dan bahan. Ruangan
MAN 2 Model karena kelengkapan sarana laboratorium Biologi pada MAN 2 sudah
khususnya ruangan yang ada; tersedia dan dilanjutkan dengan membuat
c. Perencanaan kebutuhan alat laboratorium perencanaan kelengkapan sarana yang
sesuai dengan jenis dan jumlah siswa. diperlukan, dalam hal ini kondisi yang
Semakin banyak kegiatan praktikum yang terjadi khusus pada MAN 2 Banjarmasin

46
Jurnal PTK & Pendidikan
Vol. 2 No. 2. Juli – Desember 2016 (35-61)

pada semester I Tahun pelajaran untuk mengantisipasi kemungkinan


2011/2012 terdapat rehab bangunan kelas, adanya alat yang rusak setelah kegiatan
sehingga ruangan laboratorium Biologi praktikum dan diperlukan untuk
dipergunakan untuk ruangan kelas. praktikum akan datang, serta juga bahan
Menurut Wakamad Sarana penggunaan ini yang habis dan bahan tersebut diperlukan
hanya bersifat sementara khususnya pada untuk praktikum. Jika terjadi kerusakan
semester I karena bangunan kelas akan alat maupun bahan yang habis, maka
sudah selesai pada awal semester II segera pengelola laboratorium Biologi
sehingga tidak mengganggu kegiatan menyampaikan laporan ke Wakamad
laboratorium Biologi lagi. Solusi kegiatan Sarana untuk bisa disediakan alat dan
sementara ialah jika ada kelas yang akan bahan yang diperlukan tersebut agar
mempergunakan laboratorium Biologi kegiatan praktikum dapat berjalan lancar
maka akan bertukar tempat dengan kelas dan mendukung kegiatan pembelajaran;
yang mempergunakan laboratorium tadi g. Perencanaan pelaporan, dilakukan untuk
dengan sebelumnya ada pemberitahuan mempersiapkan laporan yang akan dibuat
dan juga sesuai dengan jadwal yang ada. sebagai bukti kegiatan yang telah
Demikian juga yang diinformasikan oleh dilakukan. Laporan tersebut dibuat dan
pengelola laboratorium Biologi, disampaikan setiap akhir tahun pelajaran.
kelengkapan yang kurang juga pada Laporan disampaikan kepada Wakamad
sarana air bersih yang diusulkan kepada Sarana untuk diteruskan kepada Kepala
pihak sekolah untuk bisa disediakan. Madrasah.
Perencanaan lainnya yaitu unsur Organisasi dan Koordinasi prasarana
pengelola, dalam hal ini kepala ruang laboratorium dimana pengorganisasian
laboratorium Biologi yang bertugas untuk dilakukan langsung antara pihak pengelola
melakukan pengelolaan terhadap laboratorium secara umum pengelola
laboratorium Biologi, selain kepala madrasah dan penanggung jawab teknis,
laboratorium juga ditunjuk laboran yaitu pengelola laboratorium. Adapun
sebagai pembantu kegiatan di koordinasi dilakukan oleh seluruh guru
laboratorium. Menurut kepala Biologi, mengingat pada MAN 2
laboratorium, hal-hal yang dipersiapkan Banjarmasin sudah ada laboratorium Biologi
terkait dengan administrasi laboratorium khusus sebanyak 1 buah sesuai standar SPM.
yaitu struktur organisasi, program kerja, Pengorganisasian dan pengkoordinasian
tata tertib, jadwal penggunaan, buku dimaksudkan untuk penyusunan orang atau
inventaris alat dan bahan, buku petugas serta adanya koordinasi atau
harian/jurnal kegiatan serta rekapitulasi hubungan kerja sama dalam melaksanakan
pendayagunaan alat dan bahan maupun rencana atau kegiatan laboratorium untuk
topik kegiatan praktik berdasarkan jurnal. mencapai tujuan yang diinginkan, yaitu
Alat dan bahan yang diperlukan dibuat laboratorium yang berdaya guna dengan
perencanaan untuk pembelian jika tidak baik. Dalam struktur organisasi yang ada
ada, serta perbaikan atau penggantian jika pada laboratorium Biologi di MAN 2
rusak dan pembelian bahan yang Banjarmasin, termasuk dalam struktur
diperlukan untuk praktikum; organisasi laboratorium Biologi yang berdiri
f. Perencanaan inventarisasi perawatan sendiri di samping adanya struktur
biaya operasional dan bahan habis pakai. laboratorium Fisika dan laboratorium Kimia
Inventarisasi mengenai perawatan biaya yang juga masing-masing ada pengelolanya
operasional dan bahan habis pakai tersendiri.
dilakukan pengelola laboratorium dengan Dalam struktur organisasi
selalu mengadakan pendataan dan laboratorium, peranan masing-masing posisi
pemeriksaan rutin secara berkala yang dan fungsi yang dimiliki petugas pada MAN
dilakukan minimal 1 kali sebulan. Hal ini 2 Banjarmasin antara lain:

47
Jurnal PTK & Pendidikan
Vol. 2 No. 2. Juli – Desember 2016 (35-61)

a. Kepala Madrasah, menurut beliau sudah kebersihan, penyimpanan, perawatan, dan


ada laboratorium Biologi tersendiri dan perbaikan alat-alat laboratorium;
peranan pimpinan madrasah ialah sebagai d. Laboran, tugasnya antara lain membantu
unsur tertinggi dalam struktur tugas dari pengelola laboratorium
laboratorium Biologi, memiliki peranan terutama dalam mengerjakan administrasi
dan fungsi antara lain: (1) memberi tugas laboratorium, mempersiapkan dan
kepada wakamad sarana sebagai menyiapkan kembali alat/bahan yang
pembantu kepala madrasah untuk digunakan dalam KBM, serta
menangani sarana prasarana diantaranya bertanggung jawab atas kebersihan alat
laboratorium dan juga memberi tugas dan sisa bahan serta ruang laboratorium
pengelolaan laboratorium kepada beserta perlengkapannya. Pada MAN 2
pengelola atau kepala laboratorium Model Banjarmasin posisi laboran
Biologi dan laboran; (2) memberikan dipegang oleh 1 orang laboran yang
bimbingan, motivasi, pemantauan, dan bertugas untuk ketiga ruang laboratorium.
evaluasi kepada petugas-petugas Hal inilah yang menyebabkan banyak
laboratorium; (3) memberikan motivasi tugas laboran yang langsung dikerjakan
kepada guru-guru terutama guru Biologi oleh kepala laboratorium Biologi
dalam hal kegiatan laboratorium Biologi; mengingat padatnya tugas laboran,
dan (4) menyediakan dana keperluan informasi yang diperoleh dari kepala
operasional laboratorium Biologi; laboratorium Biologi mengenai keadaan
b. Wakamad Kurikulum dan Wakamad ini dijelaskan beliau bahwa sudah
Sarana Prasarana, dalam hal ini berperan merupakan hasil instruksi dari pimpinan
sebagai pembantu kepala madrasah dalam madrasah yang cuma menunjuk satu orang
pengelolaan laboratorium, dimana laboran.
menurut Wakamad Kurikulum, tugasnya Pelaksanaan prasarana ruang
berhubungan dengan kesesuaian laboratorium, dalam hal ruangan
kurikulum yang dilaksanakan serta materi laboratorium sebagaimana perencanaan yang
pembelajaran yang ingin dicapai dalam sudah dibuat menempati ruangan
kegiatan praktikum, dan tugas wakamad laboratorium Biologi yang ada yang telah
sarana prasarana berhubungan dengan lengkap sarananya kecuali air bersih yang
ketersediaan alat dan bahan laboratorium; sedang dalam pengusulan kepada pihak
c. Pengelola atau kepala laboratorium pengelola madrasah, akan tetapi karena
Biologi, dalam hal ini berperan antara kondisi tertentu khusus pada semester I
lain dalam pembuatan administrasi Tahun Pelajaran 2011/2012 ini dilakukan
laboratorium Biologi meliputi penyusunan rehab kelas, maka laboratorium Biologi
tata tertib penggunaan laboratorium, sementara dipergunakan sebagai ruang kelas.
melakukan penyusunan jadwal Dalam hal administrasi, dibuat struktur
pelaksanaan praktikum Biologi, organisasi laboratorium Biologi, juga
mengkoordinasikan masing-masing guru dilakukan pembuatan jadwal penggunaan
yang mengajar mata pelajaran Biologi dan serta buku inventaris alat dan bahan untuk
mengusulkan pengadaan alat dan bahan mencatat kelengkapan alat dan bahan serta
yang diperlukan kepada wakamad sarana sarana yang ada di laboratorium Biologi.
dan prasarana serta mengusulkan tentang Dalam pelaksanaan kegiatan praktikum
kesesuaian kurikulum dengan wakamad mengikuti jadwal yang telah dibuat sehingga
kurikulum. Tugas lainnya juga seperti masing-masing guru Biologi yang berjumlah
penyediaan buku inventaris alat dan 2 orang masing-masing melaksanakan
bahan, buku peminjaman alat dan bahan, praktikum sesuai dengan jadwal masing-
buku catatan alat yang rusak serta bahan masing.
yang habis, serta juga dalam hal

48
Jurnal PTK & Pendidikan
Vol. 2 No. 2. Juli – Desember 2016 (35-61)

Menurut pengelola laboratorium melakukan praktikum, maka dilakukan


Biologi pada MAN 2 dinyatakan bahwa peminjaman alat dan bahan yang akan
pembuatan jadwal dilakukan dengan dipergunakan dan ditulis pada buku
menyesuaikan jadwal pelajaran yang disusun peminjaman alat dan bahan sebagai
oleh wakamad kurikulum, dan guru Biologi kelengkapan administrasi laboratorium.
yang akan melaksanakan praktikum di Pelaksanaan praktikum dilakukan
laboratorium Biologi terlebih dahulu dengan bimbingan guru serta laboran
memberitahukan adanya pelaksanaan sehingga pelaksanaan berjalan lancar. Dalam
praktikum sebelum kegiatan dimulai, hal pelaksanaan yang tentunya melibatkan
mengingat adanya pertukaran kelas antara siswa-siswi sebagai pelajar yang mengikuti
kelas yang menggunakan laboratorium untuk kegiatan pembelajaran maupun praktikum
praktikum tersebut dengan kelas yang selama secara umum dari pernyataan mereka yang
semester 1 ini menempati ruang laboratorium diambil secara acak, kebanyakan dari mereka
untuk kegiatan pembelajaran. Pada semester mengemukakan pendapatnya mengenai alat
ke-2 direncanakan rehabilitasi kelas sudah dan bahan yang sudah sesuai dan dapat
selesai sehingga laboratorium Biologi dapat digunakan untuk pelaksanaan praktikum
dimanfaatkan kembali seperti pada keadaan walaupun kebanyakan masih ada alat-alat
normalnya. Adapun unsur administrasi yang yang rusak serta bahan yang habis sehingga
belum dibuat menurut pengelola menjadi kendala dalam praktikum. Adapun
laboratorium Biologi ialah program kerja, yang menjadi sedikit masukan dari para
tata tertib, dan buku jurnal kegiatan harian. pelajar ialah intensitas penggunaan
Keadaan ini menurut beliau disebabkan ini laboratorium yang hanya kadang-kadang
adalah penunjukan beliau sebagai kepala dilakukan praktikum. Menurut informasi dari
laboratorium Biologi yang baru pada tahun guru-guru Biologi yang ada, hal tersebut
pelajaran ini, sehingga beliau masih berupaya memang tidak sesuai dengan sifat dari
menentukan hal-hal yang perlu dibuat, dalam pembelajaran biologi itu sendiri yang harus
hal ini sedang diusahakan untuk pembuatan bercirikan ilmiah atau eksperimen, namun
program kerja, tata tertib, maupun buku mengingat padatnya kurikulum yang menjadi
jurnal harian. target yang harus dicapai dengan jumlah jam
Pelaksanaan juga meliputi yang kurang memadai maka mereka hanya
pembelian alat dan bahan yang telah cenderung mengarahkan kepada
direncanakan maupun insidentil mengalami pembelajaran teoritis. Adanya pertukaran
kerusakan atau habis terpakai. Pemakaian kelas juga menjadi kendala bagi guru yang
alat dan bahan dilakukan dengan baik dan ingin melaksanakan praktikum, sehingga
hati-hati agar tidak terjadi kekeliruan dalam mereka umumnya hanya mencari kegiatan
pelaksanaan praktikum dan mengikuti buku praktikum sederhana dengan meminjam alat
petunjuk praktikum yang disediakan dan dan bahan dari laboratorium Biologi untuk
setelah penggunaan alat yang sudah dipakai dipergunakan praktikum di kelas. Pada
dibersihkan serta sisa bahan yang tidak semester berikutnya menurut mereka
terpakai dibuang sebagai salah satu prosedur mungkin penggunaan laboratorium Biologi
pemeliharaan alat serta bahan agar dapat akan lebih intensif mengingat kelas yang
dipakai untuk praktikum lainnya. Keberadaan direhabilitasi sudah selesai.
tenaga kebersihan khusus laboratorium Pengendalian dan pengawasan
seperti pada SPM juga belum ada mengingat prasarana ruang laboratorium, harus
yang menjadi petugas kebersihan ialah dilakukan lebih baik karena menyangkut
petugas kebersihan sekolah, yang tentunya perabot, alat, serta bahan praktik, maupun
bertugas untuk keseluruhan. Hal ini bentuk evaluasi dari seluruh kegiatan
menyebabkan kepala laboratorium harus laboratorium. Menurut pengelola
lebih ekstra dalam menjaga kebersihan laboratorium Biologi, pengendalian dan
laboratorium. Adapun sebelum guru kepengawasan dilakukan secara bertingkat

49
Jurnal PTK & Pendidikan
Vol. 2 No. 2. Juli – Desember 2016 (35-61)

sesuai dengan tugasnya masing-masing, keberhasilan organisasi tersebut ialah


mulai dari laboran, pengelola laboratorium menentukan atau membuat tujuan pendidikan
Biologi, wakamad sarana dan prasarana atau bisa juga filosofis pendidikan yang
maupun wakamad kurikulum, hingga kepala menjadi prioritas sasaran dari lembaga atau
madrasah sebagai penanggung jawab utama. organisasi tersebut. Laboratorium Biologi
Pengendalian dan pengawasan dilakukan sebagai bentuk unit organisasi yang ada di
setiap saat untuk terus mengendalikan sekolah atau madrasah tentunya memiliki
ketersediaan alat dan bahan maupun baik tujuan yang tentunya juga berkaitan dalam
tidaknya kelengkapan sarana yang ada, tujuan lembaga atau organisasi.
sehingga harus lebih dilakukan secara Madrasah Aliyah Negeri 2
terprogram dan menyeluruh mengingat Banjarmasin dalam menyusun tujuan
pentingnya ruangan laboratorium, alat dan pendidikan yang diwujudkan dengan visi dan
bahan, serta perabotan lainnya termasuk misi madrasah telah memasukkan unsur
listrik, serta air bersih yang masih belum ada. kepentingan laboratorium Biologi atau IPA
Jika ada komponen laboratorium yang walaupun dalam pernyataan yang bersifat
bermasalah maka kemungkinan pelaksanaan tidak langsung yaitu terwujudnya pendidikan
praktik terutama Biologi akan terganggu yang berketerampilan dalam hal ini secara
sehingga kegiatan belajar mengajar tidak implisit berketerampilan diartikan memiliki
dapat berjalan dengan baik, dan itulah yang kemampuan atau terampil dalam bidangnya
menjadikan pengendalian dan pengawasan seperti jurusan IPA yang mampu melakukan
maupun evaluasi bersifat sangat penting eksperimen atau kegiatan-kegiatan yang
sebagai bagian akhir dari sebuah sistem tata bersifat ilmiah. Adapun misi yang akan
kelola atau manajemen. dilaksanakan adalah menyelenggarakan
pendidikan yang berorientasi pada ilmu,
b. Needs Assessment Laboratorium terampil, dan cerdas. Dari misi yang ada
Biologi secara tidak langsung juga mengungkapkan
Needs Assessment yang telah bahwa MAN 2 Banjarmasin akan
dilakukan oleh pihak pengelola sekolah atau menyelenggarakan kegiatan-kegiatan yang
madrasah dalam hal ini MAN 2 Banjarmasin mengarahkan siswa-siswinya untuk nantinya
sebagaimana yang dikatakan oleh Roth memiliki keilmuan, keterampilan dan
(1978) tentang needs assessment (Witkin, kecerdasan. Tujuan yang dipaparkan ini baik
1984: 15), dimana terdapat enam bagian atau visi maupun misi dari madrasah memang
langkah dalam proses needs assessment yang masih secara implisit mengarahkan kepada
meliputi: (a) tujuan pendidikan atau filosofi manfaat atau peran laboratorium Biologi itu
pendidikan sebagai tujuan utama suatu sendiri sebagai sumber ilmu, keterampilan
lembaga; (b) identifikasi keperluan dan maupun kecerdasan, tetapi dalam hal ini
identifikasi prioritas; (c) pemilihan dapat menjadi dasar untuk melaksanakan
perlakuan; (d) pelaksanaan perlakuan; (e) kegiatan yang secara terbuka dapat mengarah
evaluasi; dan (f) modifikasi serta kepada keharusan madrasah untuk
pengulangan. Dengan demikian, maka pada menyelenggarakan kegiatan pengelolaan
MAN 2 Banjarmasin needs assessment yang laboratorium yang memang diperlukan untuk
sudah dilakukan juga masih bersifat umum, pengembangan keilmuan, keterampilan, dan
dalam hal ini belum dilakukan secara kecerdasan. Needs assessment memiliki
terperinci sesuai dengan analisis kebutuhan keterkaitan dalam pendahuluan perencanaan
yang ada sesuai petunjuk dari kementerian sebagaimana dinyatakan oleh Made Pidarta
pendidikan dan kebudayaan (Direktorat dimana perencanaan merupakan suatu
Pembinaan SMA, 2011: 66). hubungan antara apa adanya sekarang (what
Dalam suatu lembaga atau is) dengan bagaimana seharusnya (what
organisasi sebagai kegiatan awal untuk should be) yang berhubungan diantaranya

50
Jurnal PTK & Pendidikan
Vol. 2 No. 2. Juli – Desember 2016 (35-61)

dengan kebutuhan dan penentuan tujuan dalam administrasi sedang diupayakan


(Pidarta, 2005: 2). pembuatannya, serta penyediaan alat dan
Kegiatan berikutnya berupa bahan serta kelengkapan laboratorium
dilakukannya identifikasi keperluan dan Biologi lainnya dilakukan pembelian yang
prioritas dari laboratorium Biologi tersebut. diutamakan dalam hal kesesuaian dengan
Identifikasi keperluan yang telah dilakukan ketersediaan dana dan mengarah kepada alat
maupun pemberian prioritas yang dibuat oleh dan bahan yang memang berguna untuk
pihak pengelola laboratorium masih dalam praktikum siswa. Hal ini juga seperti apa
bentuk sederhana dan belum dituangkan ke yang dikatakan oleh Sudarwan Danim yang
dalam suatu bentuk identifikasi dan prioritas menyatakan bahwa dalam suatu proses
tertulis. Secara sederhana identifikasi perencanaan harus memiliki kejelasan serial
keperluan maupun prioritas yang dilakukan atau langkah-langkah kegiatan yang
terutama kepada ketersediaan ruangan dilakukan seperti identifikasi, pembatasan,
laboratorium khusus Biologi sesuai dengan seleksi, dan prioritas kebutuhan atau disebut
SPM sekolah Menengah Atas, dengan analisis kebutuhan (Danim, 2007:
kepengelolaan, serta administrasi dan 109).
ketersediaan alat dan bahan. Pada semester I Langkah ketiga dari needs
Tahun pelajaran 2011/2012, laboratorium assessment ialah pemilihan perlakuan. Pihak
Biologi yang ada dipergunakan untuk pengelola madrasah dalam hal pemilihan
ruangan belajar (kelas). Hal ini karena perlakuan yang digunakan untuk
adanya rehab bangunan kelas yang mengantisipasi atau mengurangi kendala
direncanakan selesai pada akhir desember yang ada akibat dipergunakannya ruangan
2011 (akhir semester). Penggunaan laboratorium Biologi sebagai ruang kelas
laboratorium Biologi sebagai ruang kelas ini yaitu dengan pertukaran kelas sehingga tidak
tentunya kemungkinan menjadi kendala terlalu mengganggu kegiatan pembelajaran.
dalam pengelolaan laboratorium dan ini Perlakuan yang ada yang telah dilakukan
termasuk identifikasi dan menjadi prioritas adalah jika suatu kelas akan melakukan
keperluan dalam pengelolaan laboratorium kegiatan praktikum yang mempergunakan
Biologi. Rehab berlangsung sesuai jadwal laboratorium, mereka melapor melalui guru
yaitu selesai pada bulan Desember 2011, bidang studi khususnya Biologi yang
sehingga ruangan laboratorium Biologi tidak mengajar di kelas tersebut kepada Wakasek
ada kendala lagi. Sarana maupun Wakasek Kurikulum,
Hal-hal lain yang juga diidentifikasi sehingga pada saat jam yang akan dilakukan
ialah keberadaan satu orang laboran untuk kegiatan praktikum, maka kelas mereka akan
tiga laboratorium, dan tidak adanya tenaga menggunakan laboratorium Biologi,
kebersihan khusus untuk kebersihan sedangkan siswa yang menggunakan ruang
laboratorium. Sedangkan kepala laboratorium Biologi untuk belajar pindah ke
laboratorium Biologi mengungkapkan yang kelas tersebut. Proses ini memang tidak
menjadi keperluan utama beliau berkaitan mudah dan tidak sederhana, sehingga
dengan administrasi yaitu penyusunan memerlukan kerjasaman antara guru, maupun
program kerja, tata tertib, serta buku jurnal wali kelas, serta pengelola ruangan
kegiatan harian maupun ketersediaan alat dan laboratorium. Pemilihan perlakuan ini
bahan serta kelengkapan-kelengkapan memang sebagai salah satu pilihan perlakuan
laboratorium. Identifikasi yang telah untuk mengantisipasi kendala yang ada.
dilakukan oleh pengelola laboratorium Adapun pemenuhan administrasi seperti
kemudian disampaikan kepada pengelola program kerja, tata tertib, maupun buku
madrasah diantaranya dalam hal keberadaan jurnal terus dilakukan pembuatannya oleh
bangunan kelas menurut pihak madrasah kepala laboratorium Biologi, serta
diupayakan bangunan kelas yang direhab ketersediaan alat dan bahan laboratorium
selesai sesuai jadwal yang ada. Adapun dalam hal kegiatan praktikum menggunakan

51
Jurnal PTK & Pendidikan
Vol. 2 No. 2. Juli – Desember 2016 (35-61)

alat dan bahan yang ada terlebih dahulu atau pengelola laboratorium Biologi sebanyak 2
bisa dilakukan pembelian alat dan bahan kali dalam setahun atau per semester dan
sesuai dengan perencanaan yang sudah ada. dilaporkan pada akhir tahun pelajaran kepada
Pembelian juga bisa dilakukan secara wakamad sarana dan kepala madrasah.
langsung jika ada alat dan bahan yang Bagian terakhir dari sebuah kegiatan
ternyata keperluannya mendesak dengan needs assessment ialah modifikasi dan
memperhatikan keadaaan dana sekolah. pengulangan. Dalam tahapan ini melihat
Tahapan berikutnya ialah kendala yang ada terutama penggunaan
pelaksanaan dari perlakuan yang dirancang. ruangan laboratorium Biologi untuk ruangan
Dalam pelaksanaan tentunya disesuaikan kelas sebagai implikasi dari rehab kelas yang
dengan perlakuan yang telah dipilih oleh dilakukan maka pihak madrasah mencoba
pihak pengelola madrasah. Diantaranya ialah memodifikasi dengan mengupayakan
koordinasi awal antara guru pengajar biologi pelaksanaan praktikum jika memungkinkan
dengan wali kelas yang menggunakan bisa dilakukan di kelas dengan melakukan
ruangan laboratorium biologi untuk peminjaman alat maupun bahan. Dalam hal
praktikum serta juga wakamad sarana dan ini, tentunya kegiatan praktikum bisa jadi
wakamad kurikulum. Koordinasi dilakukan tidak berlangsung dengan prosedur maupun
agar dalam pelaksanaan bisa berjalan secara rancangan yang ada mengingat kelengkapan
lancar, karena pertukaran penggunaan kelas tidak seperti laboratorium yang
ruangan antara siswa satu ruangan dengan memang dipersiapkan untuk kegiatan
ruangan lain tentu tidak sederhana dan tidak praktikum. Keadaan ini terjadi bila memang
mudah. Wakamad Sarana dan Wakamad ternyata dalam pemakaian laboratorium ada
Kurikulum memegang pola koordinasi yang waktu yang terpaksa bersamaan. Kesemua
sudah ada dengan guru sebagai pelaksana langkah-langkah needs assessment tersebut
pembelajaran yang memberikan informasi setelah dievaluasi dan adanya modifikasi
terlebih dahulu tentang akan kemudian dilakukan recycle atau
dipergunakannya laboratorium sebagai pengulangan pada masa tahun pelajaran yang
tempat belajar oleh kelas yang lain. akan datang dengan melakukan persiapan
Pelaksanaan bidang administrasi secara dan perencanaan yang lebih baik lagi dengan
khusus ditangani oleh kepala laboratorium, memperhatikan hasil needs assessment yang
serta juga dilakukan pembelian alat dan ada pada saat sekarang.
bahan yang diperlukan laboratorium Biologi.
Kegiatan needs assessment 3. Pengelolaan dan Needs Assessment
berikutnya ialah evaluasi. Dalam hal ini Laboratorium Biologi pada MAN 3
dilakukan evaluasi terhadap semua langkah a. Pengelolaan Laboratorium Biologi
yang telah terlaksana dan kegiatan yang Data hasil penelitian yang dilakukan
dilakukan. Pengevaluasian secara khusus terhadap pengelolaan Laboratorium Biologi
dilakukan oleh pengelola laboratorium pada MAN 3 Banjarmasin, diperoleh
Biologi terhadap pelaksanaan kegiatan informasi bahwa pengelolaan yang dilakukan
laboratorium yang ada baik keadaan alat dan telah memenuhi empat unsur utama
bahan, ketersediaan fasilitas, serta manajemen yaitu perencanaan,
kelengkapan administrasi yang ada. pengorganisasian, pelaksanaan, dan
Pengelola laboratorium Biologi kemudian pengawasan. Perencanaan sebagai bagian
melaporkan kepada Wakamad Sarana untuk yang mengawali dari manajemen, telah
diteruskan kepada kepala madrasah sebagai dilaksanakan oleh pihak pengelola berupa
hasil kegiatan yang kemudian akan menjadi kegiatan-kegiatan sebagaimana menurut
bahan pertimbangan untuk pengelolaan serta Suharsimi Arikunto, yaitu adanya
kebijakan laboratorium tahun yang akan perencanaan kegiatan, perencanaan alat, serta
datang. Evaluasi yang dilakukan oleh perencanaan bahan (Arikunto & Yuliana,

52
Jurnal PTK & Pendidikan
Vol. 2 No. 2. Juli – Desember 2016 (35-61)

2009: 304). Adanya beberapa pokok kelas. Pembangunan laboratorium baru


perencanaan tersebut sebagai hal mendasar diusahakan dengan pengusulan proposal
dalam perencanaan laboratorium terutama ke Kanwil Kemenag Kalsel sebagai salah
laboratorium Biologi atau IPA. satu upaya pihak madrasah;
Pada MAN 3 Banjarmasin, b. Perencanaan kebutuhan jumlah
perencanaan terhadap laboratorium laboratorium untuk setiap jenis
khususnya laboratorium Biologi dilakukan berdasarkan jumlah siswa dan
pada setiap awal tahun pelajaran melalui rombongan belajar. Dalam Standar
mekanisme rapat awal tahun pelajaran. Dari Pelayanan Minimal (SPM) yang harus
hasil penelitian diperoleh informasi disediakan sekolah atau madrasah
mengenai perencanaan laboratorium secara setingkat SMA/MA sebagaimana
umum dilakukan oleh pimpinan madrasah, Permendiknas yang berhubungan dengan
seperti ruangan laboratorium yang diperlukan sarana dan prasarana laboratorium, jumlah
sesuai kondisi dan keadaan, pengelola, serta laboratorium untuk tingkat Sekolah
jumlah maupun anggaran yang disediakan Menengah Atas atau Madrasah Aliyah
untuk pembelian alat dan bahan, sedangkan minimal adalah 1 untuk setiap bidang
perencanaan lainnya yang lebih khusus studi Fisika, Kimia, dan Biologi. Pada
diserahkan kepada koordinator pengelola MAN 3 Banjarmasin menurut Wakamad
laboratorium, dalam hal ini karena Sarana, karena keterbatasan ruangan yang
laboratorium merupakan gabungan Fisika, didominasi untuk kelas atau ruang belajar,
Biologi, dan Kimia, maka disebut maka hanya disediakan 1 ruang
laboratorium IPA. Adapun perencanaan laboratorium yaitu laboratorium IPA yang
laboratorium dalam hal ini mencakup dipergunakan untuk 3 mata pelajaran.
beberapa komponen, yaitu: Oleh karena itu, pengelola laboratorium
a. Perencanaan kebutuhan jenis laboratorium harus bisa membuat jadwal kegiatan
yang diperlukan sesuai dengan tuntutan laboratorium walaupun akibatnya agak
kurikulum yang berlaku. Pihak madrasah padat karena harus bergantian dengan
dalam hal ini MAN 3 Banjarmasin kelas yang banyak untuk 3 mata pelajaran,
melakukan penyesuaikan dengan keadaan hal tersebut memerlukan ketelitian dalam
yang ada pada madrasah yang memiliki penyusunan jadwal tetapi masih bisa
keterbatasan sarana dalam hal ruangan dilakukan walaupun berakibat porsi
madrasah, sehingga untuk sementara penggunaan yang lebih sedikit;
hanya menyediakan satu ruangan yang c. Perencanaan kebutuhan alat laboratorium
digunakan untuk laboratorium IPA sesuai dengan jenis dan jumlah siswa.
sebagai alternatif solusi untuk memenuhi Kegiatan praktikum terutama Biologi
kebutuhan laboratorium walaupun yang semakin banyak direncanakan serta
sebagaimana dalam Permendiknas Nomor dengan melihat keadaan jumlah siswa
24 tahun 2007 pada setiap sekolah semakin memerlukan alat laboratorium
menengah atas harus terdapat dengan jumlah yang banyak untuk
laboratorium Biologi khusus yang memenuhi kegiatan. Perencanaan
tersendiri sebagai salah satu standar mengenai kebutuhan alat laboratorium ini
sarana dan prasarana sekolah yang baik dilaksanakan pada setiap awal tahun
atau sebagaimana dalam Standar pelajaran dimana menurut pengelola
Pelayanan Minimal (SPM). Pihak laboratorium IPA khususnya laboratorium
madrasah untuk ke depannya masih Biologi mengusulkan alat maupun bahan
berupaya untuk menyediakan tambahan yang diperlukan beserta jumlahnya.
ruangan jika memungkinkan karena Usulan tersebut pada langkah berikutnya
kondisi madrasah yang menurut informasi disampaikan kepada Wakamad Sarana dan
dari pengelola laboratorium kebanyakan dipertimbangkan pemenuhannya dengan
ruangan dipergunakan untuk ruangan keuangan madrasah untuk dimasukkan

53
Jurnal PTK & Pendidikan
Vol. 2 No. 2. Juli – Desember 2016 (35-61)

dalam RAPBM yang bisa berasal dari ada satu laboran untuk satu laboratorium
dana komite madrasah, DIPA, atau dana sehingga berjumlah tiga orang untuk tiga
lainnya; mata pelajaran Fisika, Biologi, dan Kimia.
d. Perencanaan proses pengadaan Ketersediaan alat dan bahan juga
laboratorium dan alat laboratorium. Pihak termasuk rencana yang disiapkan untuk
pengelola laboratorium terutama untuk pemberdayaan laboratorium;
Biologi, setelah melakukan penyusunan f. Perencanaan inventarisasi perawatan
rancangan keperluan alat dan bahan untuk biaya operasional dan bahan habis pakai.
praktikum Biologi kemudian Inventarisasi mengenai perawatan biaya
mengusulkan kepada koordinator operasional dan bahan habis pakai
pengelola laboratorium IPA. Usulan dilakukan pengelola laboratorium dengan
tersebut kemudian digabungkan dengan selalu melaksanakan pendataan dan
usulan untuk keperluan laboratorium yang pemeriksaan rutin secara berkala
lain yaitu Fisika dan Kimia. Usulan dilakukan 1 kali sebulan. Hal ini untuk
tersebut kemudian diteruskan kepada menghindari kemungkinan adanya
Wakamad Sarana untuk dapat dipenuhi kerusakan alat yang terjadi setelah
dengan persetujuan kepala madrasah praktikum dan diperlukan untuk
terutama pendanaannya yang biasanya praktikum akan datang, serta juga
dari DIPA atau dana Rutin maupun iuran habisnya bahan yang diperlukan untuk
komite madrasah jika diperlukan. Kepala praktikum. Jika terjadi kerusakan alat
madrasah dalam hal ini menyatakan kalau maupun bahan yang habis, maka segera
diperlukan bisa dari dana komite dengan dilaporkan ke Wakamad Sarana untuk
persetujuan komite madrasah; bisa disediakan agar kegiatan praktikum
e. Perencanaan pendayagunaan tidak terhambat terutama praktikum
laboratorium. Pendayagunaan Biologi;
laboratorium khususnya Biologi, sebagai g. Perencanaan pelaporan, dilakukan untuk
tahap awal ialah penentuan ruangan sesuai mempersiapkan laporan yang akan dibuat
kesepakatan yang telah disetujui dalam sebagai bukti kegiatan yang telah
rapat awal tahun pelajaran beserta dilakukan. Pelaporan ini dilakukan setiap
perencanaan kelengkapan sarananya, akhir tahun pelajaran dimana dibuat
kemudian koordinasi dari pihak pengelola bersama-sama pengelola laboratorium
termasuk laboran yang telah ditunjuk, Fisika, Kimia, dan Biologi, beserta
termasuk persiapan pembuatan laboran. Laporan disampaikan kepada
administrasi yang diperlukan, seperti Wakamad Sarana untuk diteruskan kepada
struktur organisasi, program kerja, tata Kepala Madrasah.
tertib, jadwal kegiatan yang disusun Organisasi dan Koordinasi
dengan bantuan laboran untuk memenuhi Prasarana ruang laboratorium dimana
keperluan penggunaan laboratorium IPA pengorganisasian yang terjadi dilakukan
untuk tiga bidang studi, sehingga tidak antara pengelola laboratorium dan
ada penggunaan laboratorium yang penanggung jawab teknis. Sedangkan
bersamaan antara tiga mata pelajaran koordinasi dilakukan oleh seluruh guru IPA
tersebut. Jumlah laboran di MAN 3 ada 1 baik Biologi, Fisika, maupun Kimia.
orang yang bertugas sebagai laboran Pengorganisasian dan pengkoordinasian
laboratorium IPA. Menurut laboran, dimaksudkan adanya penyusunan orang atau
karena hanya ada 1 orang untuk tiga mata petugas dan adanya koordinasi atau
pelajaran sehingga kegiatan yang hubungan kerja sama dalam melaksanakan
dilaksanakan juga termasuk sangat padat rencana atau kegiatan laboratorium untuk
karena harus melaksanakan tugas untuk mencapai tujuan yang diinginkan yaitu
tiga mata pelajaran dimana seharusnya laboratorium yang berdaya guna. Dalam

54
Jurnal PTK & Pendidikan
Vol. 2 No. 2. Juli – Desember 2016 (35-61)

struktur organisasi yang ada pada Kimia. Koordinator pengelola


laboratorium Biologi di MAN 3 laboratorium juga mengusulkan
Banjarmasin, termasuk dalam struktur pengadaan alat dan bahan praktikum
organisasi laboratorium IPA karena berada kepada Wakamad Sarana maupun
dalam satu ruangan yang dikelola oleh tiga kurikulum kegiatan praktikum kepada
pengelola mata pelajaran Fisika, Kimia, dan Wakamad Kurikulum, dan bertanggung
Biologi. jawab tentang kebersihan, penyimpanan,
Dalam struktur organisasi perawatan dan perbaikan alat
laboratorium, peranan masing-masing posisi laboratorium;
dan fungsi yang dimiliki petugas pada MAN d. Pengelola atau kepala laboratorium
3 Banjarmasin hampir memiliki kesamaan Biologi, dalam hal ini berperan
dengan MAN 1 Banjarmasin yang mengkoordinasikan masing-masing guru
disebabkan satu ruangan laboratorium yang yang mengajar mata pelajaran Biologi,
dipergunakan untuk tiga laboratorium, peran mengelola kegiatan yang berhubungan
tersebut yaitu antara lain: dengan praktikum Biologi beserta alat dan
a. Kepala Madrasah sebagai pilar tertinggi bahannya maupun mengusulkan
dalam struktur laboratorium. Kepala pengadaan alat dan bahan praktikum
madrasah memiliki peranan dalam Biologi yang diperlukan kepada
posisinya antara lain: (1) memberi tugas koordinator pengelola laboratorium IPA;
kepada Wakamad Sarana sebagai e. Laboran, diantara tugas dari laboran ialah
pembantu kepala madrasah untuk mengerjakan administrasi laboratorium,
menangani sarana prasarana diantaranya mempersiapkan dan menyiapkan kembali
laboratorium dan juga memberi tugas alat/bahan yang digunakan dalam KBM,
pengelolaan laboratorium kepada serta bertanggung jawab atas kebersihan
pengelola laboratorium dan laboran; (2) alat dan sisa bahan serta ruang
memberikan bimbingan, motivasi, laboratorium beserta perlengkapannya.
pemantauan, dan evaluasi kepada petugas- Pada MAN 3 Banjarmasin laboran yang
petugas laboratorium; (3) memberikan ada berjumlah 1 orang saja, dan berperan
motivasi kepada guru-guru terutama guru sebagai laboran IPA yang menangani
IPA dan Biologi khususnya dalam hal ketiga kegiatan laboratorium baik Biologi,
kegiatan laboratorium; dan (4) Kimia, dan Fisika. Dalam struktur yang
menyediakan dana keperluan operasional ada, berdasarkan kesesuaian dengan SPM
laboratorium; seharusnya ada masing-masing 1 laboran
b. Wakamad Kurikulum dan Wakamad untuk setiap laboratorium. Informasi dari
Sarana Prasarana dalam hal ini berperan Wakamad Sarana bahwa ditunjuknya 1
sebagai pembantu kepala madrasah dalam orang laboran saja mengingat hanya ada
pengelolaan laboratorium, dimana satu ruangan laboratorium yaitu
wakamad kurikulum berhubungan dengan laboratorium IPA. Sebenarnya mengingat
kesesuaian kurikulum yang dilaksanakan fungsi laboran yang langsung
dalam praktikum dan wakamad sarana berhubungan dengan kegiatan praktikum
prasarana berhubungan dengan maupun penyediaan alat dan bahan yang
ketersediaan alat dan bahan laboratorium; cukup padat sebagaimana dalam SPM
c. Koordinator pengelola laboratorium IPA, SMA/MA, seharusnya ada tiga laboran
beliau menjelaskan bahwa tugasnya antara sehingga lebih fokus pada fungsinya
lain melakukan pengelolaan secara khusus masing-masing. Adanya 1 laboran ini juga
dengan mengkoordinasikan pembuatan berdampak pada tugas kepala
sturktur organisasi, penyusunan tata tertib laboratorium misalnya Biologi yang lebih
pemakaian laboratorium serta penyusunan ekstra aktif untuk mengelola, terutama
jadwal kegiatan praktikum untuk ketiga adminstrasi laboratorium Biologi.
mata pelajaran baik Fisika, Biologi, dan

55
Jurnal PTK & Pendidikan
Vol. 2 No. 2. Juli – Desember 2016 (35-61)

Pelaksanaan prasarana ruang bahan praktikum juga sudah dilakukan secara


laboratorium, dilakukan berupa pelaksanaan bertahap sesuai keperluan yang ada.
kegiatan-kegiatan yang telah direncanakan. Dalam pelaksanaan, jadwal kegiatan
Penyediaan ruangan laboratorium Biologi merupakan satu bagian yang berperan sangat
yang sementara digabung dengan penting dalam kelancaran kegiatan praktikum
laboratorium lainnya menjadi laboratorium yang telah dirancang sehingga masing-
IPA, tetapi dengan pengelolaan yang bersifat masing guru yang melaksanakan praktek
berbeda. Penyediaan sarana laboratorium dapat bekerja sesuai dengan jadwal masing-
yang memenuhi syarat seperti kebersihan, masing. Pada MAN 3 menurut koordinator
kelengkapan ruangan, serta listrik dan air pengelola laboratorium IPA maupun
bersih. Pengelolaan yang dilaksanakan untuk pengelola laboratorium Biologi menyatakan
laboratorium Biologi oleh seorang kepala bahwa pembuatan jadwal dilakukan dengan
laboratorium Biologi. Laboran pada ketelitian dan melibatkan semua guru bidang
laboratorium Biologi dijabat oleh satu orang studi IPA karena hanya ada 1 laboratorium.
yang juga menjadi laboran Kimia dan Fisika. Penggunaan laboratorium harus mengikuti
Satu posisi yang walaupun terlihat sederhana tata tertib yang ada yang telah terpasang di
dari sisi tugasnya tetapi termasuk dalam SPM dinding ruangan laboratorium pada tempat
sarana SMA/MA ialah petugas kebersihan yang mudah terlihat agar seluruh kegiatan
laboratorium yang ternyata tidak ada pada tertata dengan baik dan lancar dan tidak
MAN 3 Banjarmasin. Ketika dikonfirmasi terjadi hal-hal yang tidak diinginkan baik itu
dengan kepala laboratorium Biologi, ternyata kecelakaan maupun bentuk musibah lainnya.
dari pihak pimpinan madrasah memandang Pemakaian alat dan bahan dilakukan dengan
cukup dengan adanya laboran dan masing- baik dan hati-hati agar tidak terjadi
masing pengelola laboratorium bisa menjadi kekeliruan dalam pelaksanaan praktikum dan
pemelihara kebersihan kelas sehingga lebih mengikuti buku petunjuk praktikum yang
efisien. disediakan dan setelah penggunaan alat yang
Dalam hal pelaksanaan kegiatan sudah dipakai dibersihkan serta sisa bahan
administrasi ternyata secara umum semua yang tidak terpakai dibuang sebagai salah
bentuk administrasi yang diperlukan dan satu prosedur pemeliharaan alat serta bahan
direncanakan baik struktur organisasi sebagai agar dapat dipakai untuk praktikum lainnya.
petunjuk pengelola laboratorium, program Sebelum guru melakukan
kerja, tata tertib penggunaan laboratorium, praktikum, maka dilakukan peminjaman alat
jadwal kegiatan praktikum masing-masing dan bahan yang akan dipergunakan dan
mata pelajaran sains yang melakukan ditulis pada buku peminjaman alat dan bahan
praktikum di laboratorium IPA, maupun sebagai kelengkapan administrasi
buku inventaris dan jurnal kegiatan telah laboratorium. Pelaksanaan praktikum
dipersiapkan dengan baik oleh pengelola dilakukan dengan bimbingan guru serta
laboratorium Biologi khususnya. Walaupun laboran sehingga pelaksanaan berjalan
belum dilakukan rekapitulasi secara lancar. Dalam hal pelaksanaan kegiatan
gabungan baik sesuai pendayagunaan alat laboratorium yang berhubungan dengan
dan bahan maupun topik kegiatan praktikum yang tentunya melibatkan siswa-
berdasarkan jurnal. Hal ini belum sempat siswi sebagai pelajar yang mengikuti
dilakukan akan tetapi langkah untuk kegiatan pembelajaran, secara umum dari
pengumpulannya sudah dipersiapkan oleh pernyataan mereka yang diambil secara acak,
kepala laboratorium Biologi dengan meminta para siswa-siswi tersebut mengungkapkan
kepada setiap guru bidang studi Biologi bahwa mengenai ketersediaan alat dan bahan
untuk mengumpulkan catatan kegiatan sudah cukup memadai walaupun ada
praktikum mereka. Ketersediaan alat dan beberapa yang masih kurang, serta mereka
juga menyatakan untuk kegiatan praktikum

56
Jurnal PTK & Pendidikan
Vol. 2 No. 2. Juli – Desember 2016 (35-61)

tidak terlalu sering dilakukan. Ketika evaluasi; dan (f) modifikasi serta
dikonfirmasi dengan guru pengajar Biologi pengulangan, maka needs assessmen di
tentang tidak terlalu seringnya kegiatan MAN 3 Banjarmasin sudah dilakukan masih
praktikum di laboratorium dilakukan, maka bersifat secara umum, dalam hal ini belum
mereka menjelaskan bahwa jam pelajaran dilakukan secara terperinci sesuai dengan
untuk mata pelajaran Biologi yang sedikit analisis kebutuhan yang ada, sesuai petunjuk
dengan kurikulum yang padat serta target dari kementerian pendidikan dan kebudayaan
kurikulum yang harus tuntas menyebabkan (Direktorat Pembinaan SMA, 2011: 66).
mereka dominan melaksanakan pembelajaran Dalam suatu organisasi tentunya
teorits di kelas, juga penggunaan sebagai kegiatan awal untuk keberhasilan dan
laboratorium IPA secara bersama-sama tentu kesuksesan organisasi tersebut ialah dengan
membuat jatah penggunaan laboratorium menentukan tujuan orgsnisasi. Sebagai salah
yang juga sedikit. satu unit dalam sekolah atau madrasah
Pengendalian/Pengawasan prasarana laboratorium tentunya juga terkait dengan
ruang laboratorium, harus dilakukan lebih tujuan pendidikan, atau bisa juga filosofis
baik dan lebih cermat karena menyangkut pendidikan yang menjadi prioritas sasaran
perabot, alat, serta bahan praktik, maupun dari madrasah tersebut. Demikian pula
bentuk evaluasi dari seluruh kegiatan laboratorium Biologi atau IPA sebagai
laboratorium yang telah dilaksanakan. bentuk unit organisasi yang ada di sekolah
Menurut Koordinator pengelola laboratorium atau madrasah tentunya memiliki tujuan yang
IPA, kepengawasan dilakukan secara juga termasuk dalam tujuan lembaga atau
bertingkat dan sesuai hirarki atau dengan dalam hal ini Madrasah Aliyah Negeri 3
tugasnya masing-masing, mulai dari laboran, Banjarmasin. Tujuan pendidikan dari MAN 3
pengelola laboratorium Biologi, koordinator Banjarmasin yang ingin diwujudkan ialah
pengelola laboratorium IPA, Wakamad melalui visi dan misi madrasah telah
Sarana dan Prasarana, hingga Kepala memasukkan unsur kepentingan laboratorium
Madrasah. Pengendalian dan pengawasan Biologi atau IPA walaupun dalam pernyataan
harus lebih dilakukan secara menyeluruh dan yang bersifat tidak langsung yaitu dengan
bersifat kontinu, mengingat pentingnya visi berupa terwujudnya siswa dan tenaga
ruangan laboratorium, alat dan bahan, serta kependidikan yang berkualitas, popular,
perabotan lainnya termasuk listrik dan air. handal dan berakar di masyarakat.
Jika ada komponen laboratorium yang Keterkaitan siswa yang berkualitas juga
bermasalah maka kemungkinan pelaksanaan mengarah pada kualitas akademik maupun
praktik terutama Biologi akan terganggu kualitas keilmuan yang termasuk bidang
sehingga kegiatan belajar mengajar tidak sains yang mencakup keahlian teoritis
dapat berjalan dengan baik. maupun praktik. Adapun misi yang
dijalankan ialah memberikan kemampuan
b. Needs Assessment Laboratorium Biologi akademik, penguasaan IPTEK serta
Needs Assessment yang telah keterampilan untuk melanjutkan ke
dilakukan oleh pihak pengelola sekolah atau pendidikan yang lebih tinggi dan memasuki
madrasah dalam hal ini MAN 3 Banjarmasin dunia kerja. Adanya misi tersebut
sebagaimana yang disampaikan oleh Roth memberikan arah kepada keinginan pihak
(1978) tentang needs assessment (Witkin, madrasah untuk menyediakan fasilitas yang
1984: 15), dimana terdapat enam bagian atau seluas-luasnya dalam memberikan
langkah dalam proses needs assessment yang kemampuan akademik dan penguasaan
meliputi: (a) tujuan pendidikan atau filosofi IPTEK termasuk bidang sains.
pendidikan sebagai tujuan utama suatu Dari visi dan misi tersebut maka
lembaga; (b) identifikasi keperluan dan diantara tujuan madrasah dinyatakan dengan
identifikasi prioritas; (c) pemilihan pernyataan yang diantaranya madrasah
perlakuan; (d) pelaksanaan perlakuan; (e) bertujuan agar siswa-siswi memiliki

57
Jurnal PTK & Pendidikan
Vol. 2 No. 2. Juli – Desember 2016 (35-61)

wawasan ilmu pengetahuan dan teknologi mengarah kepada sesuatu yang diperlukan
yang luas dan mendalam. Tujuan yang untuk praktikum siswa khususnya praktikum
dipaparkan ini memang masih belum secara Biologi dan jugauntuk dua mata pelajaran
jelas mengarahkan kepada manfaat atau sains lainnya. Adapun penyediaan ruangan
peran laboratorium biologi itu sendiri, tetapi laboratorium khusus laboratorium Biologi
dalam hal ini bisa menjadi dasar pijakan sebagaimana disampaikan pengelola
untuk mengarahkan pada keharusan madrasah belum bisa dilakukan mengingat
madrasah untuk menyatakan bahwa untuk besarnya dana yang diperlukan serta tempat
mencapai kemampuan akademik bidang untuk membangunnya yang belum ada
sains dan pengembangan IPTEK diperlukan sehingga masih ditempatkan di satu ruangan
sarana pendukung diantaranya laboratorium yaitu laboratorium IPA. Adapun langkah
IPA atau Biologi. Keterkaitan antara needs yang ditempuh oleh pihak pengelola
assessment dalam awal perencanaan di atas madrasah ialah dengan mengusulkan kepada
seperti apa yang dinyatakan oleh Made Kantor kementerian Agama Provinsi
Pidarta bahwa dalam perencanaan terdapat Kalimantan Selatan agar bisa mendapat
hubungan antara apa adanya sekarang (what bantuan dana untuk pembangunan ruangan
is) dengan bagaimana seharusnya (what laboratorium. Dalam hal kepengelolaan,
should be) yang memiliki kaitan dengan perlunya laboran pada masing-masing
kebutuhan maupun penentuan tujuan laboratorium yang ada khususnya Biologi
(Pidarta, 2005: 2). menjadi suatu yang teridentifikasi untuk
Kegiatan berikutnya berupa keperluan laboratorium serta petugas
dilakukannya identifikasi keperluan dan kebersihan khusus laboratorium. Hal ini
prioritas dari laboratorium Biologi atau IPA diharapkan lebih meningkatkan kinerja
tersebut. Identifikasi keperluan yang telah pengelola laboratorium, seperti apa yang
dilakukan maupun pemberian prioritas yang dinyatakan oleh Sudarwan Danim yang
dibuat masih dalam bentuk sederhana dan mengatakan bahwa dalam suatu proses
juga belum dituangkan ke dalam suatu perencanaan harus ada memiliki kejelasan
bentuk identifikasi tertulis. Secara sederhana, serial atau langkah-langkah kegiatan yang
identifikasi keperluan maupun prioritas dilakukan seperti identifikasi, pembatasan,
masih mengarah terutama kepada seleksi, dan prioritas kebutuhan atau disebut
ketersediaan ruangan laboratorium khusus dengan analisis kebutuhan (Danim, 2007:
Biologi sesuai dengan SPM sekolah 109).
menengah atas. Hal-hal lain yang juga Langkah ketiga dari needs
diidentifikasi ialah kepengelolaan, assessment ialah pemilihan perlakuan. Dalam
administrasi, alat dan bahan serta hal ini, pihak pengelola madrasah melakukan
kelengkapan-kelengkapan laboratorium. suatu pemilihan perlakuan yang digunakan
Identifikasi yang telah dilakukan oleh untuk mengantisipasi atau mengurangi
pengelola laboratorium kemudian diserahkan kendala yang ada sehingga tidak terlalu
kepada pengelola madrasah. Dari identifikasi mengganggu kegiatan pembelajaran.
keperluan dan prioritas yang dibuat pada Perlakuan yang ada yang telah dilakukan
MAN 3 Banjarmasin, diketahui bahwa adalah menentukan bahwa prioritas
penyediaan ruangan laboratorium Biologi penyediaan laboratorium Biologi secara
khusus serta ketersediaan alat dan bahan khusus dengan menyampaikan usulan
termasuk dalam keperluan dan prioritas yang pembangunan gedung laboratorium kepada
tentunya keperluan ini sangat tergantung Kementerian Agama Provinsi Kalimantan
dengan kondisi keuangan madrasah. Selatan, sehingga bisa mendapatkan bantuan
Penyediaan alat dan bahan serta kelengkapan dana untuk pembangunan gedung
laboratorium yang diutamakan disediakan laboratorium tersebut. Adapun perlakuan
sesuai dengan dana yang tersedia, dan lebih sementara untuk mengatasi keadaan yang ada

58
Jurnal PTK & Pendidikan
Vol. 2 No. 2. Juli – Desember 2016 (35-61)

ialah tetap dengan mengupayakan untuk melaporkan kepada Wakamad Sarana untuk
mengoptimalkan satu tempat laboratorium diteruskan kepada kepala madrasah sebagai
IPA, untuk pelaksanaan praktikum tiga mata informasi hasil kegiatan yang kemudian akan
pelajaran dengan penyusunan jadwal serta menjadi bahan pertimbangan dan kebijakan
koordinasi antara guru bidang studi Fisika, untuk pengelolaan laboratorium tahun yang
Kimia, dan Biologi, atau juga bisa dilakukan akan datang. Evaluasi yang dilakukan oleh
di kelas jika memungkinkan untuk dilakukan koordinator laboratorium IPA sebanyak 2
praktikum dengan peminjaman alat dan kali dalam setahun atau per semester dan
bahan. Adapun laboran yang ada dilaporkan pada akhir tahun pelajaran kepada
sebagaimana informasi dari Wakamad wakamad sarana dan kepala madrasah.
Sarana diusahakan lebih meningkatkan Bagian terakhir dari sebuah kegiatan
kinerja dengan sama-sama bekerja dengan needs assessment ialah modifikasi dan
koordinasi pengelola laboratorium. pengulangan. Dalam tahapan ini dengan
Tahapan berikutnya ialah kendala yang ada terutama adanya satu
pelaksanaan dari perlakuan yang dirancang. ruangan yang digunakan untuk pelaksanaan
Dalam pelaksanaan tentunya disesuaikan praktikum mata pelajaran sains baik Biologi,
dengan perlakuan yang telah dipilih oleh Fisika, maupun Kimia, maka pihak madrasah
pihak pengelola madrasah. Diantaranya ialah mencoba memodifikasi dengan mengganti
dengan segera mengirimkan usulan berupa pelaksanaan praktikum tersebut jika
proposal pembangunan gedung laboratorium memungkinkan dilakukan di ruangan kelas
kepada pihak Kementerian Agama Provinsi melalui kajian khusus oleh setiap guru,
Kalimantan Selatan sehingga bisa terutama guru yang akan melaksanakan
mendapatkan prioritas dari pihak Kemenag praktikum di laboratorium. Setelah
Propinsi dan pelaksanaan perlakuan pengkajian khusus tersebut dan kemungkinan
sementara tetap dengan penggunaan pelaksanaan di kelas dilanjutkan dengan
laboratorium IPA yang ada dengan melakukan peminjaman alat maupun bahan.
penyesuaian jadwal pelaksanaan yang telah Dalam hal ini, tentunya kegiatan praktikum
disusun oleh pengelola laboratorum IPA bisa jadi tidak berjalan sesuai dengan
untuk ketiga mata pelajaran baik Fisika, ketentuan yang ada, dan kebanyakan
Kimia, maupun Biologi, disertai koordinasi mengalami modifikasi mengingat
intensif dengan guru yang terkait. Adapun kelengkapan kelas tidak seperti laboratorium
terhadap ketersediaan alat dan bahan yang memang dipersiapkan untuk kegiatan
laboratorium, maka dilakukan pembelian praktikum. Keadaan ini terjadi bila memang
sesuai dengan RAPBM untuk alat dan bahan ternyata dalam penggunaan laboratorium ada
yang telah diusulkan sesuai dengan dana waktu pelaksanaan yang bersamaan.
yang ada. Kesemua langkah-langkah needs assessment
Kegiatan needs assessment tersebut setelah dievaluasi dan adanya
berikutnya ialah evaluasi. Dalam hal ini modifikasi kemudian dilakukan recycle atau
dilakukan penilaian terhadap langkah dan pengulangan pada masa tahun pelajaran yang
kegiatan yang telah dilakukan selama kurun akan datang dengan melakukan persiapan
waktu yang ditentukan. Pengevaluasian dan perencanaan yang lebih baik lagi dengan
secara khusus dilakukan oleh kepala memperhatikan hasil needs assessment yang
laboratorium Biologi dan kepala ada pada saat sekarang.
laboratorium lainnya, yang kemudian
diteruskan kepada koordinator laboratorium
IPA mengenai pelaksanaan kegiatan 4. Proposisi Pengelolaan dan Needs
laboratorium yang ada baik keadaan alat dan Assessment Laboratorium Biologi
bahan, ketersediaan fasilitas, serta Madrasah Aliyah Negeri (MAN) di
kelengkapan administrasi yang ada. Kota Banjarmasin
Koordinator laboratorium IPA kemudian

59
Jurnal PTK & Pendidikan
Vol. 2 No. 2. Juli – Desember 2016 (35-61)

Dari hasil pengamatan maupun


pembahasan yang telah dilakukan, maka KESIMPULAN
dibuat proposisi sebagai perbandingan Dari hasil pemaparan serta
kekuatan maupun kelemahan dari masing- pembahasan yang dilakukan, maka diperoleh
masing laboratorium Biologi yang ada pada simpulan sebagai berikut:
MAN di Kota Banjarmasin, baik dari segi a. Pengelolaan laboratorium Biologi pada
pengelolaan maupun needs assessment yang MAN di Kota Banjarmasin secara umum
dilakukan. Berikut penjelasannya: sudah sesuai dengan dasar-dasar
a. Proposisi perbandingan pengelolaan pengelolaan organisasi yang meliputi
ketiga laboratorium Biologi baik pada adanya perencanaan, pengorganisasian,
MAN 1, MAN 2, dan MAN 3, dapat pelaksanaan, serta pengendalian dan
diketahui bahwa sehubungan dengan pengawasan.
adanya laboratorium Biologi yang b. Pada MAN 1 dan MAN 3 Banjarmasin,
tersendiri pada MAN 2 Banjarmasin, Pengelolaan laboratorium Biologi belum
maka pengelolaan yang dilakukan oleh dilaksanakan secara tersendiri karena
pengelola atau kepala laboratorium belum ada ruangan khusus, masih
Biologi MAN 2 Banjarmasin terlihat tergabung dalam laboratorium IPA,
memiliki keunggulan dibandingkan sehingga pengelolaannya bersama-sama
dengan MAN 1 dan MAN 3 yang dengan pengelola laboratorium sains
memiliki laboratorium Biologi tidak lainnya seperti fisika dan kimia, tetapi
tersendiri atau terintegrasi dengan dengan pengelola maupun administrasi
laboratorium sains lainnya. yang berbeda. Sedangkan pada MAN 2
b. Proposisi laboratorium Biologi MAN di Banjarmasin sudah dilaksanakan secara
Kota Banjarmasin berdasarkan needs khusus, karena sudah memiliki
assessment maupun langkah-langkah yang laboratorium Biologi tersendiri sesuai
telah dilakukan oleh pihak madrasah, dengan Standar Pelayanan Minimal
diketahui bahwa pada MAN 2 (SPM) SMA/MA;
Banjarmasin lebih utama mengarah pada c. Needs assessment yang telah dilakukan
ketersediaan alat dan bahan, serta oleh pihak pengelola MAN di Kota
kelengkapan sarana pendukung lainnya, Banjarmasin sudah dilaksanakan
dan laboran yang bertugas khusus untuk sebagaimana langkah-langkah yang ada,
laboratorium Biologi. Adapun pada MAN tetapi belum dituangkan dalam bentuk
1 dan MAN 3 lebih mengarah pada tertulis sebagaimana yang ada pada
penyediaan ruangan laboratorium Biologi analisis konteks sarana prasarana
yang tersendiri maupun kelengkapan sekolah, sehingga belum secara optimal
sarana serta alat dan bahan, serta juga menghasilkan implikasi yang tepat
laboran yang khusus menangani dalam pemenuhan kebutuhan
laboratorium Biologi. Pada MAN 1 sudah laboratorium Biologi. Adapun Needs
dipersiapkan satu ruangan untuk Assessment yang ditemukan paling
laboratorium Biologi yang sudah mulai diperlukan pada MAN 2 Banjarmasin
operasional pada semester ke-II Tahun adalah ketersediaan alat dan bahan
Pelajaran 2011/2012 atau paling lambat kegiatan praktikum yang memadai, dan
pada awal tahun ajaran 2012-2013, laboran khusus laboratorium Biologi,
sedangkan pada MAN 3 Banjarmasin sedangkan pada MAN 1 dan MAN 3
sedang mengupayakan tambahan ruangan Banjarmasin yang paling diperlukan
atau alih fungsi ruangan yang mungkin keberadaannya ialah ruangan
ada tidak terpakai untuk dijadikan laboratorium Biologi yang khusus atau
laboratorium Biologi khusus. tersendiri sesuai SPM SMA/MA yang
menyebutkan masing-masing

60
Jurnal PTK & Pendidikan
Vol. 2 No. 2. Juli – Desember 2016 (35-61)

laboratorium ada 1 buah, juga laboran Rivai, Veithzal & Murni, Sylviana. 2009.
khusus laboratorium Biologi dan Education Management: Analisis Teori
ketersediaan alat dan bahan kegiatan dan Praktik. Jakarta: Rajawali Pers.
praktikum yang lebih memadai untuk Sanjaya, Wina. 2008. Perencanaan dan
kegiatan laboratorium. Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta:
Kencana.
DAFTAR PUSTAKA Sugiyono. 2010. Metode Penelitian
Ahmadi HS. 2010. Pendidikan Madrasah: Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif,
Dimensi Profesional dan Kekinian. Kualitatif, dan R&D. Bandung:
Yogyakarta: LaksBang PRESSindo. Alfabeta.
Arikunto, Suharsimi & Yuliana, Lia 2009. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003
Manajemen Pendidikan. Cetakan ke-5. Tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Yogyakarta: Aditya Media. 2009. Bandung: Citra Umbara.
Bafadal, Ibrahim. 2004. Manajemen Witkin, Belle Ruth. 1984. Assessing Needs in
Perlengkapan Sekolah: Teori dan Educational and Social Programs.
Aplikasinya. Cetakan ke-2, Jakarta: California: Jossey-Bass Inc.
Bumi Aksara.
Bush, Tony & Coleman, Marianne. 2006.
Leadership and Strategic Management
in Education: Manajemen Strategis
Kepemimpinan Pendidikan.
Penerjemah: Fahrurrozi, Yogyakarta:
IRCiSoD.
Danim, Sudarwan. 2007. Visi Baru
Manajemen Sekolah: Dari Unit
Birokrasi ke Lembaga Akademik.
Cetakan ke-2. Jakarta: Bumi Aksara.
Depdiknas. 2003. Pedoman Pendayagunaan
Peralatan Laboratorium Biologi
Sekolah Menengah Umum. Jakarta:
Direktorat Pendidikan Menengah
Umum.
Direktorat Pembinaan SMA. 2011. Petunjuk
Teknis Analisis Standar Sarana dan
Prasarana di Sekolah Menengah Atas.
Jakarta: Dirjen Manajemen Pendidikan
Dasar dan Menengah Kemendiknas.
Dirjen Pendidikan Dasar Kemendiknas dan
Dirjen Pendidikan Islam kemenag RI.
2011. Materi Pelatihan
Sekolah/Madrasah tentang
Peningkatan Manajemen Melalui
Penguatan Tata Kelola dan
Akuntabilitas di Sekolah/Madrasah.
Jakarta: Kemendiknas dan Kemenag
RI.
Pidarta, Made. 2005. Perencanaan
Pendidikan Partisipatori dengan
Pendekatan Sistem. Cetakan ke-3.
Jakarta: Rineka Cipta.

61

You might also like