Determinan Peningkatan Volume Penjualan Industri Kecil Menengah Olahan Pangan Di Kabupaten Gorontalo

You might also like

Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 20

DETERMINAN PENINGKATAN VOLUME PENJUALAN INDUSTRI KECIL

MENENGAH OLAHAN PANGAN


DI KABUPATEN GORONTALO
1
Dharmawaty S. Makur
Program Studi Akuntansi Universitas Muhammadiyah Gorontalo Indonesia
E-mail: <dharmawaty@umgo.ac.id>
Provinsi Gorontalo 9600, Indonesia

Abstrak

This study aims to determine the effect partially or simultaneously on the


brand image of IKM products, through government capital assistance and
zakat routines on increasing sales volume of IKM food processed products in
Gorontalo Regency. This research is a quantitative research. The data analysis
technique used is multiple regression analysis.

The results of this study indicate that (1) Simultaneously the brand image of
IKM products, investment through government capital assistance and routine
zakat together has a significant effect on increasing sales volume of IKM food
processed products in Gorontalo Regency with a determinant value of 47.7%.
While the remaining 52.3% can be explained by other variables not examined
in the study such as product quality factors, product prices, promotions and
location. (2) partially Image has a positive and significant effect on increasing
sales volume of IKM food processed products in Gorontalo Regency. Investment
through government capital assistance has a positive but not significant effect
on increasing the sales volume of IKM processed food products in Gorontalo
Regency. Zakat routines have a positive and significant effect on increasing
sales volume of processed food products for SMEs in Gorontalo Regency.

Keywords: Sales Volume, Brand Image, Capital Investment, Zakat

Abstrak

Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh secara parsial maupun


simultan dai citra merk produk IKM, investasi melalui bantuan modal
pemerintah dan rutinitas zakat terhadap Peningkatan volume penjualan
produk olahan pangan IKM di Kabupaten Gorontalo. Penelitian ini
merupakan penelitian kuantitatif. Teknik analisis data yang digunakan
adalah analisis regresi berganda.

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa (1) Secara simultan citra merk
produk IKM, investasi melalui bantuan modal pemerintah dan rutinitas zakat
secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap Peningkatan volume
DETERMINAN PENINGKATAN VOLUME PENJUALAN INDUSTRI KECIL MENENGAH OLAHAN
PANGAN
1
DI KABUPATEN GORONTALO
penjualan produk olahan pangan IKM di Kabupaten Gorontalo dengan nilai
determinan sebesar sebesar 47,7%. Sedangkan sisanya sebesar 52,3% dapat
dijelaskan oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian in seperti
faktor kualitas produk, harga produk, promosi serta lokasi. (2) secara parsial
Citra merk berpengaruh positif dan signifikan terhadap Peningkatan volume
penjualan produk olahan pangan IKM di Kabupaten Gorontalo. Investasi
melalui bantuan modal pemerintah berpengaruh positif namun tidak
signifikan terhadap Peningkatan volume penjualan produk olahan pangan
IKM di Kabupaten Gorontalo. Rutinitas zakat berpengaruh positif dan
signifikan terhadap Peningkatan volume penjualan produk olahan pangan
IKM di Kabupaten Gorontalo.

Kata kunci: Volume Penjualan, Citra Merk, Investasi Modal, Zakat

PENDAHULUAN atau investor kemudian untuk

Industri kecil dan Menengah memenuhi kebutuhan masyarakat atas

atau yang disingkat IKM adalah suatu produk yang dijual yang implikasi

kelompok usaha yang mampu lainnya yakni dapat menyerap tenaga

menyerap banyak tenaga kerja dan kerja di sekitar IKM tersebut, sehingga

menjadi sumber pendapatan adanya industri kecil menengah ini

masyarakat. Sehingga bentuk usaha ini akan membawa dampak baik bagi

sebagai suatu kegiatan yang dilakukan perekonomian suatu wilayah.

seorang pengusaha atau beberapa Salah satu wilayah yang

pengusaha. Kegiatan tersebut dimulai memiliki tingkat pertumbuhan IKM

dari mengolah bahan baku menjadi yang besar yakni Kabupaten

produk hingga siap untuk dipasarkan Gorontalo. Kabupaten Gorontalo

dengan nilai yang sesuai. Meskipun merupakan Kabupaten yang terbesar

tidak memerlukan modal yang besar di Provinsi Gorontalo, dimana dengan

tetapi dapat menyerap tenaga kerja. jumlah pendudukan yang besar ini

Tujuan dari didirikannya IKM dalam maka peluang untuk mendirikan suatu

suatu wilayah pada dasarnya untuk industri kecil menengah sangatlah

memeuni kemaslahatan dari pemilik berpeluang untuk mendapatkan

DETERMINAN PENINGKATAN VOLUME PENJUALAN INDUSTRI KECIL MENENGAH OLAHAN


PANGAN
2
DI KABUPATEN GORONTALO
pendapatan yang besar terutama tunai maupun kredit tetapi dihitung

dalam aspek olahan pangan. Banyakya secara keseluruhan dari total yang

komoditi yang menjadi komoditi basis dicapai. Seandainya volume penjualan

pada Kabupaten Gorontalo sehausnya meningkat dan biaya distribusi

dimanfaatkan dengan maksimal oleh menurun maka tingkat pencapaian

pada pelaku usaha, seperti dengan laba perusahaan meningkat tetapi

memanfaatkan komoditi kelapa, sebaliknya bila volume penjualan

komoditi jagung dan berbagai menurun maka pencapaian laba

komoditi lain yang merupakan perusahaan juga menurun. Menurut

komoditi yang mampu menghasilkan Kotler (2009: 186) bahwa volume

produk yang unik dan memiliki nilai penjualan adalah barang yang terjual

ekonomis yang baik sehingga mampu dalam bentuk uang untuk jangka

untuk berkontribusi pada peningkatan waktu tertentu dan didalamnya

penjualan IKM yang baru akan mempunyai strategi pelayanan yang

dibangun ataupujn yang telah lama baik.

beroperasi. Salah satu strategi penting

Peningkatan volume penjualan yang perlu diperhatikan untuk

tentu menjadi harapan dari semua peningkatan volume penjualan yakni

pihak karena volem penjualan yang citra merk dari suatu produk yang

besar menjadi tanda bahwa baiknya diperoduksi oleh IKM. Hal ini

kinerja IKM tersebut. Volume sebagaimana menurut Aeni dan

penjualan merupakan hasil akhir yang Saputra (2019) bahwa banyak

dicapai perusahaan dari hasil perusahaan berkompetisi serta

penjualan produk yang dihasilkan oleh berusaha menarik perhatian

perusahaan tersebut. Volume konsumen dari beberapa kompetitor

penjualan tidak memisahkan secara mereka, dengan tujuan untuk

DETERMINAN PENINGKATAN VOLUME PENJUALAN INDUSTRI KECIL MENENGAH OLAHAN


PANGAN
3
DI KABUPATEN GORONTALO
mempertahankan serta meningkatkan sebagai investasi bagi pemilik IKM.

image perusahaan. Cara yang dapat Menurut Tambunan dalam Priyandika

dilakukan yakni dengan meningkatkan (2015: 30) bahwa modal adalah semua

citra merk, karena pentingnya sebuah bentuk kekayaan yang dapat

bisnis kecil dalam level rumahan untuk digunakan langsung maupun tidak

menambah pendapatan rumah tangga, langsung dalam proses produksi untuk

baik berbasis brand atau merek, menambah output. Dalam pengertian

maupun dalam perepsektif yang lain. ekonomi, modal yaitu barang atau

Krusialnya bahwa persepsi dari uang yang bersama dengan faktor-

konsumen akan merk dan citra suatu faktor produksi tanah dan tenaga kerja

perusahaan atau usaha akan untuk menghasilkan barang dan jasa

menjadikan konsumen percaya dan baru. Modal atau biaya adalah faktor

selalu melakukan pembelian bahkan yang sangat penting bagi setiap usaha,

pada fase memberikan rekomendasi baik skala kecil, menengah maupun

kepada orang lain akan produk yang besar.

dijual sehingga terjadi peningkatan Modal merupakan faktor

volume penjualan. produksi yang mempunyai pengaruh

Selain faktor internal dalam kuat dalam mendapatkan

IKM, faktor lainnya yakni dengan produktivitas atau output, secara

adanya investasi melalui bantuan makro modal merupakan pendorong

modal pemerintah. Adanya komitmen besar untuk meningkatkan investasi

dari Pemerintah Pusat dan Daerah baik secara langsung pada proses

dengan memberikan iklim usaha yang produksi maupun dalam prasarana

kondusif dan mendorong produksi, sehingga mampu mendorong

pertumbuhan IKM melalui berbagai kenaikan produktivitas dan output

upaya yakni berupa bantuan modal hingga mencapai kenaikan pada

DETERMINAN PENINGKATAN VOLUME PENJUALAN INDUSTRI KECIL MENENGAH OLAHAN


PANGAN
4
DI KABUPATEN GORONTALO
keuntungan atau pendapatan dari bermanfaat dalam meningkatkan

kelompok usaha. Mengenai modal, kemampuan emosional dan spiritual

masalah yang diamati bahwa dati pelaku untuk melakukan inovasi

kurangnya pemahaman dari kelompok pada produk bahkan pada

usaha bersama baik ketua maupun kepercayaan publik akan produk yang

anggotanya terutama dalam dijual. Karena pada dasarnya setiap

penggunaan dan efisiensi modal dalam rezeki yang diterima wajib dikeluarkan

mencapai keuntungan lebih baik. Hal zakatnya minimal 2,5% dari tingkat

tersebut terlihat dari besarnya pendapatan bersih atau laba sehingga

pembagian jumlah keuntungan untuk akan mempermudah berbagai langkah

masing-masing anggota dan ketua dari pelaku IKM. Hal ini sebagaimana

dibandingkan modal tersebut dipakai menurut Al-Qordawi (2003) bahwa

untuk menambah progres yang baik zakat ialah ibadah amaliyah ijtimaiyah

dari usaha yang dijalankan oleh yang memiliki posisi sangat penting,

kelompok. strategis, dan menentukan termasuk

Antara faktor internal citra dalam perniagaan.

merk produk IKM dan faktor eksternal Diantara orang orang yang

berupa investasi melalui bantuan berzakat, ada yang menaruh harapan

modal pemerintah tentu memiliki agar zakat yang merekea keluarkan

dampak yang baik bagi peningkatan akan membersihkan diri mereka. Hal

volume penjualan. Namun disamping ini sebagaimana tercantum dalam Al-

kedua hal tersebut, tidak kalah Quran surat At-Taubah ayat 103, yang

pentingnya rutinitas dari pemberian artinya, “Ambillah zakat dari sebagian

zakat yang harus dilakukan oleh IKM harta mereka, dengan zakat itu kamu

untuk meningkatkan tingkat religius membersihkan dan mesucikan mereka

dari pelaku IKM sehingga akan dan mendoalah untuk mereka.

DETERMINAN PENINGKATAN VOLUME PENJUALAN INDUSTRI KECIL MENENGAH OLAHAN


PANGAN
5
DI KABUPATEN GORONTALO
Sesungguhnya doa kamu itu (menjadi) pendapatan asli daerah dan

ketentraman jiwa bagi mereka. Dan pertumbuhan pendapatan perkapita

Allah Maha Mendengar Lagi Maha yang menunjukan bahwa geliat dari

Mengetahui.” Hal ini mengindikasikan penjualan produk IKM masih sangat

bahwa faktor ini memotivasi minim. Sehingga melalui mebentukan

seseorang untuk berzakat. Sehingga citra merk dari produk, kemudian

dengan demikian, pentingnya faktor investasi melalui bantuan modal

rutinitas zakat untuk menambah pemerintah serta rutinitas zakat yang

tingkat volume penjualan dari IKM dilakukan oleh pelaku IKM maka akan

agar lebih dikenal oleh publik dengan menunjang tingginya tingkat penjualan

pola pertolongan dari Alllah SWT produk olahan pangan.

sebagai pencipta yang mampu Berdasarkan uraian di atas,

menciptakan sumber daya (SDA dan maka perlu dilakukan penelitian

SDM) untuk membuat suatu produk tentang “Determinan Peningkatan

IKM yang dijual. Volume Penjualan Industri Kecil

Determinan volume penjualan Menengah Olahan Pangan di

menjadi sangat penting untuk Kabupaten Gorontalo”.

dilakukan kajian karena selama 3

tahun terkahir terjadi peningkatan dan

penurunan atau kurang stabilnya

voleme penjualan dari suatu produk METODE PENELITIAN

yang dijual oleh IKM. Tercapat pada Penelitian ini merupakan

tahun 2017 terdapat 3.135 IKM di penelitian kuantitatif dengan

Kabupaten Goorntalo namun menggunakan data sekunder dan

sumbangsih dari IKM-IKM ini masih primer yang dilakukan pada

sangat kecil pada peningkatan responden yang telah ditetapkan.

DETERMINAN PENINGKATAN VOLUME PENJUALAN INDUSTRI KECIL MENENGAH OLAHAN


PANGAN
6
DI KABUPATEN GORONTALO
Beberapa hal yang terkait dengan Rutinitas zakat yang diukur dengan

metodologi dijabarakan sebagai variabel dummy yakni 1 untuk IKM

berikut ini: yang minimal 3 kali dalam sebulan

memberikan zakat baik berupa

1. Operasional variabel produk IKM ataupun uang

Variabel dalam penelitian ini terdiri kemudian 0 bagi IKM yang kurang

dari 1 variabel terikat yakni dari 3 kali memberikan zakat

peningkatan volume penjualan kepada yang membutuhkan.

yang diukur dengan rata-rata 2. Populasi dan Sampel

pertumbuhan penjualan IKM Populasi dalam penelitian ini

selama 3 athun terakhir yakni diperoleh dari Diskoperindag

tahun 2016, 2017 dan 2019. Provinsi Gorontalo dimana jumlah

Kemudian terdapat 3 variabel IKM di Kabupaten Gorontalo yang

bebas yakni (1) variabel citra merk tercatat sebanyak 3.135. Kemudian

produk IKM yang diukur dengan rumus slovin diperoleh

menggunakan angket dengan skala jumlah sampel sebanyak 97 orang.

guttman kepada pelaku IKM. (2) Pegambilan sampel hanya

investasi melalui bantuan modal difokuskan pada IKM olahan

pemerintah yang diukur pangan.

menggunakan variabel dummy 3. Analisis Data

dimana poin 1 untuk IKM yang Analisis data yang digunakan dalam

selama beridiri mendapatkan penelitian ini yakni regresi

bantuan modal peemrintah, berganda. Adapun persamaan

sementara 0 bagi IKM yang belum regresi berganda disajikan sebagai

pernah memperoleh bantuan berikut ini:

modal dari pemerintah. (3) Y = a + bX1 + bX2 + bX3 + e

DETERMINAN PENINGKATAN VOLUME PENJUALAN INDUSTRI KECIL MENENGAH OLAHAN


PANGAN
7
DI KABUPATEN GORONTALO
Unstandardized Standardized

Model Coefficients Coefficients t Sig.

B Std. Error Beta

(Constant) -2.372 3.690 -.643 .522

Citra Merk .381 .080 .438 4.740 .000

Investasi Bantuan Modal


1.143 1.648 .055 .693 .490
Pemerintah

Rutinitas Zakat 6.561 1.750 .332 3.750 .000

Keterangan: pengumpulan data penelitian ini

Y = Volume Penjualan dapat dilakukan dengan baik agar

a = Konstanta data yang diperoleh dan diolah

b1,b2,b3 = koefisien regresi untuk hasil penelitian lebih andal

X1 = Citra Merk Produk dan sesuai fakta di lapangan untuk

X2 = Investasi melalui bantuan pengambilan kebijakan bagi pihak-

modal pemerintah pihak yang membutuhkan. Adapun

X3 = Rutinitas Zakat penjabaran mengenai analisis data


e = (regresi berganda) dalam

penelitian ini disajikan sebagai

HASIL PENELITIAN DAN berikut ini:

PEMBAHSAN 1. Persamaan Regresi Berganda

Responden dalam penelitian Analisis regresi Berganda

adalah pelaku IKM di Wilayah digunakan untuk melihat pengaruh

Kabupaten Gorontalo yang tersebar beberapa variabel bebas terhadap

di 19 Kecamatan. Memanfaatkan variabel terikat. Setelah dilakukan

enumerator sebanyak 5 orang uji asumsi klasik dan ternyata

kemudian selama 1 bulan dipenuhi, tahap selanjutnya

DETERMINAN PENINGKATAN VOLUME PENJUALAN INDUSTRI KECIL MENENGAH OLAHAN


PANGAN
8
DI KABUPATEN GORONTALO
dilakukan pemodelan data dengan pemerintah dan rutinitas zakat

menggunakan analisis regresi akan memberikan dampak yang

berganda. Hasil analisis dengan baik bagi peningkatan volume

bantuan program SPSS ditampilkan penjualan IKM olahan pangan di

pada tabel 4.18 sebagai berikut: Kabupaten Gorontalo.

Tabel 1: Hasil Analisis Regresi 2. Koefisien Determinasi

Sumber: Data olahan SPSS 21, 2019 Nilai koefisien determinasi

Berdasarkan hasil analisis di merupakan suatu nilai yang

atas, model regresi linear berganda besarnya berkisar antara 0%-

dapat dituliskan sebagai berikut ini: 100%. Besarnya koefisien

Ŷ = -2,372 + 0,381X1 + 1,143X2 + determinasi (R2) dalam penelitian

6,561X3 + e ini dapat dilihat pada tabel 4.21

Berdasarkan model berikut:

persamaan regresi di atas, dapat Tabel 2: Koefisien Determinasi

diinterpretasikan bahwa nilai Std.


konstanta yakni negatif yang R Adjuste Error
Mode
menunjukan betapa pentingnya R Squar dR of the
l
ketiga faktor tersebut dalam e Square Estimat
meningkatkan volume penjualan e
sebab tanpa ketigas variabel maka .
akan terjadi penurunan volume 1 702 .493 .477 6.64527
penjualan. Sementara itu untuk a

koefisien regresi ditemukan Sumber: Data Olahan SPSS 21,


semuanya bernilai positif yang 2019
artinya citra merk produk IKM, Berdasarkan hasil analisis
investasi melalui bantuan modal koefisien determinasi pada tabel di

DETERMINAN PENINGKATAN VOLUME PENJUALAN INDUSTRI KECIL MENENGAH OLAHAN


PANGAN
9
DI KABUPATEN GORONTALO
atas maka dapat dilihat bahwa nilai dalam penelitian ini dapat dilihat

Adjusted R2 atau nilai koefiisen pada tabel 3 berikut:

determinasi yang disesuaikan Tabel 3: Hasil Pengujian

sebesar 0,477. Nilai ini menunjukan Simultan

bahwa sebesar 47,7% variabilitas Sum


Mean
Peningkatan volume penjualan of d
Model Squar F Sig.
produk olahan pangan IKM di Squar f
e
Kabupaten Gorontalo dapat es
dijelaskan oleh citra merk produk .
Regress 3992.1 1330.7 30.1
IKM, investasi melalui bantuan 3 000
ion 59 20 34
modal pemerintah dan rutinitas b

zakat. Sedangkan sisanya sebesar 1Residua 4106.8 9


44.160
52,3% dapat dijelaskan oleh l 45 3
variabel lain yang tidak diteliti
8099.0 9
dalam penelitian in seperti faktor Total
04 6
kualitas produk, harga produk,
Sumber: Data Olahan SPSS 21, 2019
promosi serta lokasi.
Dari tabel di atas didapat
3. Pengujian Simultan
nilai Fhitung penelitian ini sebesar
Pengujian secara simultan
30,134. Sementara itu nilai Ftabel
dilakukan untuk mengetahui
pada tingkat signifikansi 5% dan
pengaruh secara bersama-sama
df1 sebesar k = 3 dan df2 sebesar
antara variabel bebas (Faktor
N-k-1=97-2-1=94 adalah sebesar
internal dan Faktor eksternal)
2,701. Jika kedua nilai F ini
terhadap variabel terikat
dibandingkan, maka nilai F-hitung
(Peningkatan volume penjualan).
yang diperoleh jauh lebih besar
Adapun hasil Pengujian simultan
Ftabel sehingga citra merk produk

DETERMINAN PENINGKATAN VOLUME PENJUALAN INDUSTRI KECIL MENENGAH OLAHAN


PANGAN
10
DI KABUPATEN GORONTALO
IKM, investasi melalui bantuan pelaku IKM yang dalam hal ini

modal pemerintah dan rutinitas seperti zakat yang rutin akan

zakat secara bersama-sama memberikan kepuasan batin yang

berpengaruh signifikan terhadap pada akhirnya akan merasakan

Peningkatan volume penjualan adanya pertolongan Allah SWT

produk olahan pangan IKM di dalam aktivitas penjualan yang

Kabupaten Gorontalo. Hasil ini dilakukan oleh pelaku IKM produk

menunjukan bahwa ketiga faktor olahan pangan di Kabupaten

tersebut mampu menjad Gorontalo

determinan dari peningkatan Sehingga dalam

volume penjualan. Hal tersebut meningkatkan volume penjualan

sebagaimana menurut Swasta perlu untuk melakukan erbgaia

(2012: 405) bahwa aktivitas upaya yang positif terhadap volume

penjualan banyak dipengaruhi oleh penjualan, sebagaimana menurut

faktor yang dapat meningkatkan Kolter dan Keller (2012: 519) ada

aktivitas perusahaan, oleh karena beberapa usaha untuk

itu manajer penjualan perlu meningkatkan volume penjualan,

memperhatikan faktor-faktor yang diantaranya adalah menjajakan

mempengaruhi penjualan produk produk dengan sedemikian rupa

yang diproduksi yang didalamnya sehingga konsumen melihatnya,

terdapat citra merk, kemudian menempatkan dan pengaturan

modal yang merpakan sebuah yang teratur sehingga produk

investasi baik berasal dari tersebut akan menarik perhatian

pemerintah maupun pihak lainnya konsumen, mengadakan analisa

kemudian faktor lain yang dapat pasar, menentukan calon pembeli

dikembangkan sesuai keinginan atau konsumen yang potensial,

DETERMINAN PENINGKATAN VOLUME PENJUALAN INDUSTRI KECIL MENENGAH OLAHAN


PANGAN
11
DI KABUPATEN GORONTALO
mengadakan pameran dan Pemer
kan
mengadakan diskon atau potongan intah
harga yang dapat pula dilakukan Positif
Rutinit
dengan memberikan sedikit hasil 3.7 0.0 1,9 dan
as
penjualan sebagai zakat. 50 00 86 Signifi
Zakat
4. Pengujian Parsial kan
Setelah diperoleh model Sumber: Data Olahan SPSS 21, 2019
persamaan regresi, maka langkah Hasil pengujian pengaruh
selanjutnya melakukan pengujian setiap variabel bebas (citra merk
hipotesis. Adapun hasil Pengujian produk IKM, investasi melalui
hipotesis dengan bantuan progran bantuan modal pemerintah dan
SPSS 21 dalam penelitian ini dapat rutinitas zakat) terhadap variabel
dilihat pada tabel 4 berikut: terikat yakni Peningkatan volume
Tabel 4: Hasil Uji Parsial penjualan produk olahan pangan
t- P- IKM di Kabupaten Gorontalo adalah
tTab Ketera
Model Hitu val sebagai berikut:
el ngan
ng ue a. Pengaruh citra merk produk IKM
Citra Positif Terhadap Peningkatan volume
Merk 4.7 0.0 1,9 dan penjualan produk olahan pangan
Produ 40 00 86 Signifi IKM di Kabupaten Gorontalo
k kan Hasil analisis diatas

Invest 0.6 0.4 1,9 Positif menunjukan bahwa nilai t-hitung

asi 93 90 86 Namu untuk variabel citra merk diperoleh

Bantu n sebesar 4,740 sedangkan nilai t-tabel

an Tidak pada tingkat signfikansi 5% dan

Modal Signifi derajat bebas n-k-1 atau 97-2-1=94

DETERMINAN PENINGKATAN VOLUME PENJUALAN INDUSTRI KECIL MENENGAH OLAHAN


PANGAN
12
DI KABUPATEN GORONTALO
sebesar 1,986. Jika kedua nilai t dan atribut merek. Criteria yang

tersebut dibandingkan maka nilai t- bagus seperti mudah diucapkan,

hitung masih lebih besar mudah diingat, mudah dikenali,

dibandingkan dengan nilai t- menarik, menampilkan manfaat

tabel (4,740>1,986). Maka dari itu produk, menonjolkan perbadaan

disimpulkan bahwa pada tingkat produk dibanding pesaing.

kepercayaan 95% citra merk Sedangkan di dalam atribut merek

berpengaruh positif dan signifikan diantaranya kualitas, mempunyai

terhadap Peningkatan volume kelebihan yang tidak dimiliki merek

penjualan produk olahan pangan lain, harga yang sesuai,

IKM di Kabupaten Gorontalo. ketersediaan dan kemudahan

Makna dari koefisien positif mendapatkan produk merek

menunjukan bahwa citra merk tersebut. Konsumen yang memiliki

memberikan dampak yang baik minat yang tinggi terhadap suatu

bagi peningkatan volume penjualan merek akan terus melakukan

produk olahan pangan IKM di pembelian ulang terhadap merek

Kabupaten Gorontalo. tersebut, tidak mudah untuk tergiur

Berdasarkan hasil ini maka dengan promosi dari pihak pesaing

betapa pentingnya bagi suatu dan adanya kemauan untuk

pelaku usaha untuk merekomendasikan merek tersebut

mengembangkan citra merk dari kepada orang lain.

perusahaanya, termasuk oleh IKM Citra merek dapat dianggap

di Kabupaten Gorontalo. sebagai jenis asosiasi yang muncul

Terbentuknya citra yang positif dalam benak konsumen ketika

terhadap suatu brand yang positif mengingat suatu merek tertentu.

terdapat kriteria merek yang bagus Asosiasi ini dapat dikonseptualisasi

DETERMINAN PENINGKATAN VOLUME PENJUALAN INDUSTRI KECIL MENENGAH OLAHAN


PANGAN
13
DI KABUPATEN GORONTALO
berdasarkan jenis, dukungan, 97-2-1=94 sebesar 1,986. Jika

keunggulan, kekuatan, dan kedua nilai t tersebut dibandingkan

keunikan. Membangun citra merek maka nilai t-hitung masih lebih kecil

yang positif dapat dicapai dengan dibandingkan dengan nilai t-

program marketing yang kuat (0,693<1,986). Maka dari itu


tabel

terhadap produk tersebut, yang disimpulkan bahwa pada tingkat

unik dan memiliki kelebihan yang kepercayaan 95% investasi melalui

ditonjolkan, yang membedakannya bantuan modal pemerintah

dengan produk lain. Kombinasi berpengaruh positif namun tidak

yang baik dari elemen-elemen yang signifikan terhadap Peningkatan

mendukung (seperti yang telah volume penjualan produk olahan

dijelaskan sebelumnya) dapat pangan IKM di Kabupaten

menciptakan citra merek yang kuat Gorontalo. Makna dari koefisien

bagi konsumen (Randi, 2016: 4) positif menunjukan bahwa semakin

b. Pengaruh investasi melalui baik dampak dari investasi melalui

bantuan modal pemerintah bantuan modal pemerintah maka

Terhadap Peningkatan volume Peningkatan volume penjualan

penjualan produk olahan pangan produk olahan pangan IKM di

IKM di Kabupaten Gorontalo Kabupaten Gorontalo akan semakin

Hasil analisis diatas optimal.

menunjukan bahwa nilai t-hitung Adanya investasi melaui

untuk variabel investasi melalui modal dari pemrintah tentu akan

bantuan modal pemerintah menjadi tambahan modal bagi

diperoleh sebesar 0,693 sedangkan palaku usaha yang kemudian akan

nilai t-tabel pada tingkat signfikansi dijadikan sebagai modal kerja

5% dan derajat bebas n-k-1 atau dalam operasional IKM. Hal ini

DETERMINAN PENINGKATAN VOLUME PENJUALAN INDUSTRI KECIL MENENGAH OLAHAN


PANGAN
14
DI KABUPATEN GORONTALO
sebagaimana menurut Sriwati jangka waktu yang pendek, agar

(2011) bahwa Setiap dana yang dana tersebut selanjutnya dapat

digunakan dalam perusahaan dipergunakan lagi untuk kegiatan

dimaksudkan untuk menghasilkan operasi. Modal kerja yang besar

penjualan/pendapatan. Usaha yang mencerminkan bahwa kegiatan

berhasil memerlukan jumlah modal usaha suatu perusahaan meningkat

kerja yang cukup. Akan tetapi pada yang dapat terlihat dari

umumnya perusahaan yang meningkatnya penjualan yang

berhasil adalah perusahaan yang diperoleh. Selain itu volume

menyediakan modal kerjanya lebih penjualan dapat mempengaruhi

cukup. Dengan memiliki modal laba perusahaan. Semakin tinggi

kerja yang lebih dari cukup, volume penjualan maka semakin

manajer dapat mengkosentrasikan tinggi pula laba yang diperoleh

untuk mengumpulkan hasil (uang) perusahaan. Sehingga dengan

yang lebih besar. Modal kerja yang demikian investasi poemerintah

lebih dari cukup akan mengurangi yang akan dijadikan modal kerja

resiko dan menaikan penjualan oleh IKM akan meningkatkan volem

yang lebih tinggi. Hal yang sama penjualannya.

juga diungkapkan oleh Widyamukti c. Pengaruh rutinitas zakat

dan Wibowo (2018) bahwa Modal Terhadap Peningkatan volume

kerja dalam bentuk uang tunai, penjualan produk olahan pangan

surat berharga yang mudah IKM di Kabupaten Gorontalo

diuangkan, piutang dagang, untuk Hasil analisis diatas

membiayai kegiatan operasi menunjukan bahwa nilai t-hitung

tersebut diharapkan dapat masuk untuk variabel rutinitas zakat

kembali ke perusahaan dalam diperoleh sebesar 3,750 sedangkan

DETERMINAN PENINGKATAN VOLUME PENJUALAN INDUSTRI KECIL MENENGAH OLAHAN


PANGAN
15
DI KABUPATEN GORONTALO
nilai t-tabel pada tingkat signfikansi instrumental yang strategis dan

5% dan derajat bebas n-k-1 atau sangat berpengaruh pada tingkah

97-2-1=94 sebesar 1,986. Jika laku ekonomi manusia dan

kedua nilai t tersebut dibandingkan masyarakat serta pembangunan

maka nilai t-hitung masih lebih besar ekonomi umumnya.Tujuan zakat

dibandingkan dengan nilai t- tidak sekedar menyantuni orang

tabel (3,750>1,986). Maka dari itu miskin secara konsumtif, tetapi

disimpulkan bahwa pada tingkat mempunyai tujuan yang lebih

kepercayaan 95% rutinitas zakat permanen yaitu mengentaskan

berpengaruh positif dan signifikan kemiskinan abhkan dengan zakat

terhadap Peningkatan volume produktif akan membuat suatu

penjualan produk olahan pangan usaha menjadi lebih berkembang.

IKM di Kabupaten Gorontalo. Zakat yang diberikan kepada

Makna dari koefisien positif mustahiq akan berperan sebagai

menunjukan bahwa semakin rutin pendukung peningkatan ekonomi

pemberian zakat oleh pelaku IKM mereka apabila dikonsumsikan

maka volume penjualan produk pada kegiatan produktif.

olahan pangan IKM di Kabupaten Pendayagunaan zakat produktif

Gorontalo akan mengalami sesungguhnya mempunyai konsep

pertumbuhan yang lebih baik. perencanaan dan pelaksanaan yang

Pentingnya zakat untuk cermat seperti mengkaji penyebab

kepentingan peningjkatan volume kemiskinan, ketidakadaan modal

penjualan sebagaimana kerja, dan kekurangan lapangan

diungkapkan oleh Mardiana dan kerja, dengan adanya masalah

Lihawa (2018) bahwa zakat tersebut maka perlu adanya

merupakan salah satu nilai perencanaan yang dapat

DETERMINAN PENINGKATAN VOLUME PENJUALAN INDUSTRI KECIL MENENGAH OLAHAN


PANGAN
16
DI KABUPATEN GORONTALO
mengembangkan zakat bersifat hal produksi akan kembali kepada

produktif tersebut. Pengembangan pelaku IKM yang digunakan untuk

zakat bersifat produktif dengan membeli produknya ketika

cara dijadikannya dana zakat penerima zakat sudah mampu

sebagai modal usaha, untuk produktif.

pemberdayaan ekonomi

penerimanya, dan supaya fakir SIMPULAN

miskin dapat menjalankan atau Berdasarkan hasil penelitian

membiayai kehidupannya secara dan pembahasan pada bagian

konsisten. Dengan dana zakat sebelumnya, maka dapat ditarik

tersebut fakir miskin akan beberapa simpulan sebagai berikut:

mendapatkan penghasilan tetap, 1. Secara simultan citra merk produk

meningkatkan usaha, IKM, investasi melalui bantuan

mengembangkan usaha serta modal pemerintah dan rutinitas

mereka dapat menyisihkan zakat secara bersama-sama

penghasilannya untuk menabung berpengaruh signifikan terhadap

(Sartika, 2008: 77). Sehingga Peningkatan volume penjualan

dengan adanya zakat akan produk olahan pangan IKM di

membuat pihak yang kurang Kabupaten Gorontalo dengan nilai

berkebutuhan dapat terpenuhi determinan sebesar sebesar 47,7%.

dengan baik yang kemudian dengan Sedangkan sisanya sebesar 52,3%

berbagai pengelolaan yang baik dapat dijelaskan oleh variabel lain

akan memberikan manfaat dan yang tidak diteliti dalam penelitian

falah bagi pemberi zakat bahkan in seperti faktor kualitas produk,

secara jangka panjang dana zakat harga produk, promosi serta lokasi.

yang diberikan pelaku IKM untuk 2. Hasil secara parsial yakni:

DETERMINAN PENINGKATAN VOLUME PENJUALAN INDUSTRI KECIL MENENGAH OLAHAN


PANGAN
17
DI KABUPATEN GORONTALO
a. Citra merk berpengaruh positif dan produk olahan pangan IKM di

signifikan terhadap Peningkatan Kabupaten Gorontalo. Makna dari

volume penjualan produk olahan koefisien positif menunjukan

pangan IKM di Kabupaten bahwa semakin rutin pemberian

Gorontalo. Makna dari koefisien zakat oleh pelaku IKM maka

positif menunjukan bahwa citra volume penjualan produk olahan

merk memberikan dampak yang pangan IKM di Kabupaten

baik bagi peningkatan volume Gorontalo akan mengalami

penjualan produk olahan pangan pertumbuhan yang lebih baik.

IKM di Kabupaten Gorontalo.

b. Investasi melalui bantuan modal SARAN

pemerintah berpengaruh positif Berdasarkan hasil penelitian

namun tidak signifikan terhadap dan simpulan yang telah diuraikan

Peningkatan volume penjualan di atas, maka saran penelitian ini

produk olahan pangan IKM di adalah sebagai berikut:

Kabupaten Gorontalo. Makna dari 1. Pentingnya bagi pemerintah

koefisien positif menunjukan Kabupaten Gorontalo untuk

bahwa semakin baik dampak dari melakukan pendampingan kepada

investasi melalui bantuan modal pelaku IKM agar mampu untuk

pemerintah maka Peningkatan mengelolah dengan baik berbagai

volume penjualan produk olahan bantuan dana yang diberikan oleh

pangan IKM di Kabupaten pemerintah kepada pelaku IKM

Gorontalo akan semakin optimal. tersebut. Kemudian pentingnya

c. Rutinitas zakat berpengaruh positif untuk melakukan kerja sama

dan signifikan terhadap dengan instansi lain seperti Bank

Peningkatan volume penjualan Indonesia untuk kepentingan

DETERMINAN PENINGKATAN VOLUME PENJUALAN INDUSTRI KECIL MENENGAH OLAHAN


PANGAN
18
DI KABUPATEN GORONTALO
literacy keuangan dan keamanan konsumsi olahan pangan

pengembangan kapasitas IKM lain tersebut serta berbagai varian yang

yang perlu untuk dilakukan. Serta disediakan dalam produk olahan

terus memaksimalkan pangan. Kemudian tidak kalah

pemberdayaan, pendidikan dan penting untuk menjaga rutinitas

pelatihan kepada pelaku IKM agar zakat baik berupa barang atau

semakin kompeten dalam produk yang ada serta dengan

melakukan inovasi produk. dana, hal ini secara praktik dapat

2. Bagi IKM perlu untuk menjaga citra dipahami dan dianggap sebagai CSR

merk atas produk yang diproduksi yang akan memberikan manfaat

dengan memperhatikan tingkat positif bagi keberlangsungan IKM.

kualitas rasa, terjaminnya

DAFTAR PUSTAKA

Aeni, Baiq Pariatul dan Didin Hadi Saputra. 2018. Pengaruh Brand Image Kripik Bakso
Cinta Terhadap Volume Penjualan UD. Starlight Food. Jurnal Al Tijarah: Vol. 4
No. 1, Juni 2018 (35-41) p-ISSN: 2460-4089 e-ISSN: 2528-2948

Al-Qardhawi. Yusuf. 2003. “Fiqih Zakat”. Jakarta: Pustaka Litera Antarnusa

Andi Mardiana dan Agustin Y. Lihawa. 2018. Pengaruh Zakat Produktif dan Minat
Berwirausaha Terhadap Peningkatan Pendapatan Masyarakat Miskin Pada
BAZNAS Kota Gorontalo. Jurnal Studi Ekonomi dan Bisnis Islam Volume 3,
Nomor 1

Kotler, Philip, dan Kevin Lane Keller. 2012. Manajemen Pemasaran Jilid 1, edisi Ketiga
Belas, Terjemahan Bob Sabran, MM. Jakarta: Penerbit Erlangga

Kotler, Philip. 2009. Manajemen Pemasaran. Jakarta: Indeks kelompok Gramedia

Priyandika, Akhbar Nurseta. 2015 “Analisis Pengaruh Jarak, Lama Usaha, Modal, Dan Jam
Kerja Terhadap Pendapatan Pedagang Kaki Limakonveksi (Studi Kasus Di
Kelurahan Purwodinatan Kota Semarang)”. Jurnal Universitas Diponegoro.
Semarang

DETERMINAN PENINGKATAN VOLUME PENJUALAN INDUSTRI KECIL MENENGAH OLAHAN


PANGAN
19
DI KABUPATEN GORONTALO
Randi. 2016. Pengaruh citra merek terhadap minat beli pada makanan fast food ayam goreng
(studi pada konsumen texas chicken pekanbaru). Jurnal JOM FISIP Vol. 3 No. 2 –
Oktober

Sartika, Mila. 2008. Pengaruh Pendayagunaan Zakat Produktif terhadap Pemberdayaan


Mustahik pada LAZ Yayasan Solo Peduli Surakarta. Vol. II No.1. Universitas
Islam Indonesia.

Sriwati, Ni Kadek. 2011. Pengaruh modal kerja terhadap volume penjualan pada kantin irma
di PT. Poso energy desa sulewana kec. Pamona Utara. Jurnal EKOMEN Vol. 11
No. 2 – September

Swastha, Basu. 2012. Manajemen Pemasaran, Analisa Perilaku Konsumen, edisi pertama,
cetakan keempat, Yogyakarta: Penerbit BPFE

Widyamukti, Erlina Yunitasari dan B.Junianto Wibowo. 2018. Pengaruh Modal Kerja
Terhadap Penjualan Dan Laba Perusahaan (Studi Kasus pada Sektor Food and
Beverage yang terdaftar di BEI 2011-2014). Jurnal Ekonomi, Manajemen,
Akuntansi dan Perpajakan

DETERMINAN PENINGKATAN VOLUME PENJUALAN INDUSTRI KECIL MENENGAH OLAHAN


PANGAN
20
DI KABUPATEN GORONTALO

You might also like