Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 16

EKONOMIKA SYARIAH: Journal of Economic Studies Vol. 1 , No.

2, Januari-Juli 2017

Jon Kenedi
Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Bukittinggi
Email : kenedijon.cedss@yahoo.com

Zul Efendi
Dosen Fakultas Syariah IAIN Bukittinggi

Diterima: 18 Oktober 2017 Direvisi : 15 Desember 2017 Diterbitkan: 28 Desember 2017

Abstract

To empower the people's economy, the government of Agam Regency has established BMT (Baitul
Maal Wattamwil) in every nagari in Agam Regency. Nevertheless, currently BMT Agam Madani
can be said to be quiescence. This study aims to audit the application of Z Organization Theory on
BMT Agam Madani. Furthermore, this study aims to formulate strategies to improve the
performance of BMT Agam Madani by using Organizational Theory Z. The approach used is
qualitative. The Data were collected through survey, questionnaire, and indeep interview. For the
data analysis, descriptive statistics are used, in the form of frequency, percentage and average on the
characteristics of informants and graded scale 5. The research results show that BMT Agam
Madani has done enough principles of Z organization theory, which is marked by the mean score the
opinion of the informant 3.8, which means agree with the informant's opinion statement about the
implementation of Z organization theory. However, the principle of retaining people who are skeptif
has not been implemented by BMT Agam Madani, as evidenced by the average score of informants
who only 2.2.
Keywords: BMT Agam Madani, performance, Z organization theory.

Abstrak

Untuk memberdayakan ekonomi masyarakat, pemerintah Kabupaten Agam, telah membentuk


BMT (Baitul Maal Wattamwil) pada setiap nagari di Kabutaten Agam. Namun demikian, saat
ini BMT Agam Madani dapat dikatakan mati suri. Penelitian ini bertujuan untuk mengaudit
tingkat penerapan Teori Organisasi Z pada BMT Agam Madani. Selanjutnya penelitian ini
bertujuan merumuskan strategi meningkatkan kinerja BMT Agam Madani dengan menggunakan
Teori Organisasi Z. Pendekatan yang digunakan adalah kualitatif. Data dikumpulkan melalui
survey, kuesioner, dan indeep interview. Untuk analisis data digunakan statistik deskriptif, berupa
frekuensi, prosentase dan rata-rata terhadap terhadap karakteristik informan dan skala likert
bergradasi 5. Hasil penelitian menunjukan bahwa BMT Agam Madani telah cukup

Jon Kenedi, Zul Efendi 124 Penerapan Teori Organisasi......


EKONOMIKA SYARIAH: Journal of Economic Studies Vol. 1 , No. 2, Januari-Juli 2017

melaksanakan prinsip-prinsip teori organisasi Z, yang ditandai dengan nilai skor rata-rata
pendapat informan 3,8, yang berarti setuju dengan pernyataan pendapat informan tentang
pelaksanaan teori organisasi Z. Namun, prinsip mempertahankan orang yang bersifat skeptif
belum dilaksanakan oleh BMT Agam Madani, yang dibuktikan dengan skor rata-rata pemdapat
informannya yang hanya 2,2.
Kata kunci: BMT Agam Madani, kinerja, teori organisasi Z.

1. Pendaluluan Nagari. Bunga yang diminta untuk sekali


Untuk memberdayakan ekonomi pinjam adalah 20%. Bila pedagang
masyarakat, pemerintah Kabupaten Agam meminjam Rp. 1.000.000,-, maka mesti
ketika di bawah kepemimpinan Bupati menggembalikan sebesar Rp. 1.200.000,-
Aristo Munandar periode ke-2, telah dalam 10 minggu. Dana yang didapat
membentuk BMT (Baitul Maal Wattamwil) dipotong angsuran Rp. 200.000,-.
pada setiap nagari di Kabutaten Agam. Peminjam mendapatkan uang Rp. 800.000,-
Untuk pendirinan BMT ini pemerintah yang mesti mulai diangsur minggu depan.
Kabupaten Agam bekerjasama dengan Sistem keuangan rente inilah yang
PINBUK. Setiap BMT diberikan modal menjadikan pedagang kecil dipasar nagari di
sebesar Rp. 300.000.000,- sebagai modal Kab. Agam dan pasar lainnya tidak dapat
awal. Sedangkan gaji pengelola dalam satu tumbuh berkembang. Dengan kedua
tahun pertama ditanggung oleh Pemerintah sumber pembiayaan ini, usaha para
Kab. Agam. Untuk gaji periode selanjutnya pedagang dan usaha mikro kecil lainnya
dibayar oleh BMT dari hasil sulit berkembang karena dihimpin oleh
operasionalnya. bunga yang sangat tinggi.
Selama ini masyarakat terpaksa
memanfaatkan jasa rentenir dan julo-julo Pemilihan BMT ini sangat tepat guna
tembak. Untuk mendapatkan julo-julo menfasilitasi masyarakat dalam pembiayaan
tembak seorang pedagang di pasar nagari usahanya yang tidak bankable. Hal ini terjadi
hanya cukup meminta kepada pengelola karena mesyarakat tidak memiliki semua
yang biasanya perempuan, tanpa banyak persyatatan yang tentukan oleh bank dalam
prosedur. Pinjaman dimulai dari Rp. memperoleh pembiayaan seperti: usaha
500.000,- sampai Rp. 5.000.000,-. Ada telah berjalan minimal 2 tahun, administrasi
kecendrungan masyarakat meminjam untuk keuangan, adanya jaminan pembiayaan
kebutuhan mendesak untuk penambahan (collateral), dan lain-lain. Dengan adanya
modal atau keperluan lainnya. Bila ingin BMT, semua permasalahan di atas dapat
mengakses perbankan, maka masyarakat diatasi, karena BMT memiliki dua misi yang
butuh waktu yang lama dan prosedur yang bersamaan, yaitu misi bisnis dan misi sosial.
amat banyak. Sedangkan dengan julo-julo
tembak hanya butuh hitungan jam. Dengan misi bisnis, sudah pasti BMT
Biasanya setiap orang pengelola julo-julo mencari keuntungan dalam operasionalnya
tembak mampu memutarkan uang sebesar dalam bentuk pendanaan (funding) dan
Rp. 100.000.000,- untuk satu hari pasar pembiayaan (finacing). Sebagaimana halnya

Jon Kenedi, Zul Efendi 125 Penerapan Teori Organisasi......


EKONOMIKA SYARIAH: Journal of Economic Studies Vol. 1 , No. 2, Januari-Juli 2017

lembaga perbankan, BMT juga


mensyaratkan adanya jaminan dalam dalam Namun demikian, saat ini BMT Agam
memberikan pinjaman (financing) kepada Madani dapat dikatakan mati suri. Dari
anggota atau nasabahnya. Namun jaminan hasil pengamatan dikatahui BMT sepi dari
ini tidak harus dalam bentuk harta yang pengunjung dan kualitas pelayanan sangat
dapat dinilai dengan uang seperti sertifikat kurang. Komunikasi para pegawai BMT
tanah, BPKB kendaraan dan lain-lain. dengan masyarakat pengunjung, sangat jauh
Jaminan dapat lebih ringan berupa jaminan dari prinsip pelayanan prima (service
sosial, yang pertanggungjawannya tidak excellence). Sementara itu modal makin
kalah dengan dengan jaminan berupa asset. berkurang dan pembiayaan macet makin
Jaminan sosial ini dapat diberikan oleh meningkat.
tokoh mesyarakat yang mengayomi
peminjam tersebut, seperti Wali Nagari, Secara lebih rinci, berdasarkan hasil
Wali Jorong, Ninik Mamak dan lain-lain. pengamatan peneliti di beberapa BMT
Misalnya jika para peminjam mangkir masalah pokok yang dihadapai BMT Agam
terhadap BMT dalam mengembalikan Madani adalah : pertama, rendahnya
utangnya, maka tokoh masyarakat yang kualitas sumber daya manusia (SDM) baik
bertanggung-jawab menyelesaikannnya karyawan maupun pengelola BMT.
dalam bentuk memberikan sangsi kepada Karyawan yang bekerja di BMT adalah
anggota masyarakat yang mangkir tersebut. karyawan pelarian. Mereka bekerja di BMT
karena tidak diterima bekerja di tempat lain,
Sebagai lembaga sosial, BMT memiliki skim sehingga dapat dipastikan kompetensi
pembiayaan kepada masyarakat yang sangat mereka tidak cocok menjalankan bisnis jasa
miskin namun memiliki motivasi dan yang memerlukan standar kualitas
kompetensi untuk melakukan aktifitas pelayanan yang tinggi. Akibatnya kualitas
bisnis. Skim ini dikenal dengan Qardul pelayanan di BMT adalah buruk,
Hasan, yaitu skim pembiayaan yang tidak kepercayaan masyarakat terhadap BMT
mewajibkan bagi peminjam untuk rendah dan penyertaan dana masyarakat
memberikan imbalan/balas jasa atas uang rendah. Masalah kedua adalah tidak
yang dipinjamnya kepeda pemberi memperhatikan filosofi BMT dalam
pinjaman, namun bila peminjam memberikan pelayanan. Sebagai lembaga
memperoleh keuntungan dan mereka yang diadopsi dari Baitul Maal yang
memberikan imbalan kepada pemberi dijalankan Rasulullah Muhammad SAW,
pinjaman, pemberi pinjaman boleh sudah pasti BMT menganut filosofi syariah
menerimanya. Qardul Hasan ini bersumber Islam, namun dalam pelayanan kepada
dari dana sosial yang dihimpun BMT, nasabah para pegawai BMT sering tidak
seperti dari zakat, infaq, sadaqah, hibah dan menerapkan nilai-nilai etika Islam, seperti
lain-lain. Dengan demikian masyarakat yang senyum, ramah, sopan, santun, empati dan
sangat miskin pun memperoleh peluang lain-lain. Ketiga, struktur organisasi terlalu
untuk mendapatkan penbiayaan sederhana, karena petugas BMT hanya 4
usaha/bisnis mereka. orang termasuk manajer BMT. Dan

Jon Kenedi, Zul Efendi 126 Penerapan Teori Organisasi......


EKONOMIKA SYARIAH: Journal of Economic Studies Vol. 1 , No. 2, Januari-Juli 2017

masalah keempat, tidak ada jenjang karir di dalam rangka mengangkat derajat dan
BMT karena skala bisnis yang terlalu kecil martabat serta membela kepentingan kaum
dan tidak menjalankan filosofi syariah fakir miskin. yang beroperasi sesuai dengan
Islam secara kaffah. prinsip-prinsip syariah Islam yang tata cara
beroperasinya mengacu kepada ketentuan-
Semua masalah di atas harus segera diatasi ketentuan Al-Qur’an dan Hadist.
agar BMT dapat berperan sebagi lembaga
keuangan mikro yang membantu Pada prinsipnya BMT memiliki dua fungsi.
masyarakat Kabupaten Agam dalam Pertama , Baitul Tamwil (Bait = Rumah, at
mendapat sumber pendanaan usaha secara Tamwil = Pengembangan Harta), fungsinya
cepat dan syariah. Kalau tidak, BMT akan untuk melakukan kegiatan pengembangan
tetap ditinggalkan oleh masyarakat dan usaha - usaha produktif dan investasi dalam
anggotanya. Masyarakat akan tetap meningkatkan kualitas ekonomi pengusaha
memanfaatkan sumber pembiayaan yang mikro dan kecil terutama dengan
berbasis bunga dari para rentenir dan julo- mendorong kegiatan menabung dan
julo tembak yang dengan mudah mereka menunjang pembiayaan kegiatan
peroleh di lingkungan mereka, yang bukan ekonominya. Kedua, Baitul Maal (Bait =
saja tidak sesuai dengan prinsi-prinsip Rumah, Maal = Harta), fungsinya untuk
syariah tapi juga membebani masyarakat menerima dana zakat, infak dan shadaqah
dengan bunga berbunga (compound rate) yang dan mengoptimalkan distribusinya sesuai
sangat tinggi. Oleh karena itu penelitian dengan peraturan dan amanahnya Visi
Kajian Penerapan Teori Organisasi Z untuk BMT mengarah pada upaya untuk
Memperbaiki Kinerja BMT Agam Madani mewujudkan BMT menjadi lembaga yang
di Kabupaten Agam sangat penting mampu meningkatkan kualitas ibadah
dilakukan. anggota (ibadah dalam arti yang luas),
sehingga mampu berperan sebagai wakil
Penelitian ini bertujuan untuk mengaudit pengabdi Allah SWT, memakmurkan
tingkat penerapan Teori Organisasi Z pada kehidupan anggota pada khususnya dan
BMT Agam Madani. Selanjutnya penelitian masyarakat pada umumnya (Kajian
ini bertujuan merumuskan strategi Akuntansi dan Manajemen Islamai FSI
meningkatkan kinerja BMT Agam Madani FEUI, 2008).
dengan menggunakan Teori Organisasi Z.
Beberapa penelitdian yang telah dilakukan
2. Tinjauan Pustaka para ahli menunjukan bahwa BMT telah
2.1. Baitul Maal wat-Tamwil (BMT) berperan dalam memberdayakan
Baitul Maal wat-Tamwil (BMT) adalah perekonomian masyarakat. Mulyaningrum
sebuah sistem lembaga keuangan mikro yg (2009) menemukan bahwa aktivitas BMT
menjalankan operasionalnya dengan prinsip sebagai lembaga keuangan mikro syariah
syari’ah (Ridwan, 2004). BMT dioperasikan terbukti telah mampu memberikan
dengan prinsip bagi hasil, menumbuh konstribusi yang besar dalam
kembangkan bisnis usaha mikro dan kecil, pengembangan usaha mikro dan kecil.

Jon Kenedi, Zul Efendi 127 Penerapan Teori Organisasi......


EKONOMIKA SYARIAH: Journal of Economic Studies Vol. 1 , No. 2, Januari-Juli 2017

Malahan di beberapa daerah BMT telah 1. Orang yang bersifat ragu-ragu atau skeptis
ditempatkan dalam posisi strategis sebagai tetap dijaga, karena dengan sering
ujung tombak dalam pengentasan melibatkan orang-orang tersebut dalam
kemiskinan dan penanggulangan pasca pekerjaan, tanpa menganggap mereka lain,
bencana alam. Damayanti dan akan timbul suatu kepercayaan setelah satu
Heriyaningrum (2014) juga menemukan sama lain saling memahami.
dalam penelitiannya bahwa pembiayaan 2. Manajemen perusahaan harus mengaudit
dana BMT Teladan berpengaruh signifikan kembali filosofinya, dengan mengambil
terhadap kinerja usaha mikro di Pasar pelajaran pengalaman dimasa lalu dan
Semolowaru Surabaya. Tingkat hubungan menanyakan kepada para karyawan
antara variabel pembiayaan dana BMT bagaimana perusahaan seharusnya.
terhadap kinerja usaha mikro sangat tinggi 3. Manajemen perusahaan harus
yaitu dengan nilai beta sebesar 82,7%. memberitahukan hasil dari audit filosofi itu
Dilihat dari koefisien determinasi berganda, pada para pimpinan perusahaan. Dan
tingkat kemampuan variabel kinerja usaha pimpinan perusahaan harus besedia
mikro yang terdiri dari peningkatan profit mendengarkan hasil yang didapat oleh
dan aset mampu diterangkan oleh veriabel manajemen dengan pikiran yang terbuka,
pembiayaan dana yang terdiri dari sehingga dapat terjadi suatu kepercayaan
pembiayaan dana berakad Ijarah dan antara manajemen dan pimpinan
pembiayaan dana berakad murabahah perusahaan.
sebesar 68,3%. Adnan dan Ajija (2015) juga 4. Perusahaan harus memiliki struktur kerja
telah menemukan bahwa pembiayaan BMT yang baik dan memotivasi, sehingga saat
efektif untuk mengurangi kemiskinan. seseorang berjuang, mereka yakin bahwa
Bahkan Cokro dan Ismail (2008) tim akan bersama berjuang dengannya.
menemukan bahwa BMT telah bermanfaat 5. Perusahaan harus membangun beberapa
untuk mengembankan usaha mikro dan interpersonal skill, seperti komunikasi. Jadi
memberikan kontribusi sosial bagi karyawan tahu bagaimana harus
masyarakat dalam berbagai cara. menghormati manajer dan kapan harus
menyela pembicaraan.
2.2.Teori Organisasi Z 6. Perusahaan harus menguji diri dan
Teori Organisasi Z dikembangkan oleh sistemnya, sejauh mana Teori Z telah
William G. Ouchi dalam artikelnya yang diimplementasikan.
diterbitkan tahun 1981 dengan judul Theory Z: 7. Perusahaan menstabilkan pekerjaan. Hal ini
How American Business Can Meet the Japanese dapat dilakukan dengan memberikan
Challenge. Teori ini merupakan penggabungan tantangan atau variasi tugas kepada
antara manajemen Amerika dan manajemen karyawan.
Jepang, dimana semua kekurangan kedua teori 8. Perusahaan merancang sebuah evaluasi dan
dieliminir dan mengambil keunggulan kedua promosi yang lambat.
teori (Ouchi, 1981). Menurut Ouchi ada 12 9. Perusahaan memeperluas karyawannya
strategi bagi organisasi khas yang ingin dalam jalur karirnya. Maksudnya
mengaplikasikan Teori Z bagi perusahaannya. memeberikan pengalaman beberapa aspek

Jon Kenedi, Zul Efendi 128 Penerapan Teori Organisasi......


EKONOMIKA SYARIAH: Journal of Economic Studies Vol. 1 , No. 2, Januari-Juli 2017

yang berbeda sehingga orang itu tahu apa menawarkan keuntungan organisasi yang lebih
yang dilakukan setiap departemen. Hal ini penting daripada kekurangannya. Gaya
dilakukan untuk mempertahankan manajemen dengan teori Z menganggap para
karyawan dalam perusahaan. pekerja akan berpartisipasi dalam keputusan
10.Manajemen perusahaan harus perusahaan dalam derajad yang tinggi (Aydin,
mempraktekan teori Z ini ditingkat bawah. 2012).
Mengubah kebiasaan ini tentunya harus
dimulai dari atas dengan memperbaiki 3. Metodologi
profesionalisme manajemen sehingga 3.1. Sifat Penelitian
manajemen dapat melalui masalah yang Penelitian ini sesuai dengan tujuanya yaitu
akan dihadapi di tingkat bawah. untuk mengaudit praktek Teori Organisasi Z
11.Perusahaan harus merancang suatu tempat dan menyusun strategi untuk meningkatkan
dimana setiap karyawan dapat berpartisipasi kinerja BMT Agam Madani di Kabupaten
dalam pengambilan keputusan perusahaan. Agam yang berjumlah 82 buah menggunakan
12.Perusahaan harus membiasakan sikap pendekatan kualitatif melalui survey, kuesioner,
kekeluargaan dengan setiap orang. dan indeep interview.

2. 3. Kaitan Teori Organisasi Z dan


Kinerja Organisasi
Sejak teori organisasi Z ditemukan, penelitian 3.2. Objek, Unit Analisis dan Populasi
tentang kaitan antara Teori Organisasi Z dan Penelitian
kinerja organisasi telah dilakukan para ahli Objek dan unit penelitian ini adalah BMT
manajemen. Lunenburg (2011) menemukan Agam Madani yang ada di Kabupaten Agam.
bahwa teori organisasi Z memberikan dampak Populasi penelitian ini adalah seluruh BMT
pada efektifitas organisasi sekolah sehingga Agam Madani yang berjumlah 72 buah.
mendorong keunggulan sekolah. Fitur Teori Z Sebagai responden penelitian adalah manejer
yang berlaku untuk sekolah-sekolah meliputi: dan karyawan BMT yang bersangkutan.
kepercayaan, kehalusan, dan keintiman; Mereka ini dipilih karena merekalah yang
pengawasan bersama dan pengambilan memiliki pengetahuan tentang prinsip dan
keputusan; pelatihan keterampilan; motivasi operasional BMT secara terperinci untuk
melalui kepentingan sendiri; sistem reward dapat memberikan data dengan menjawab
yang adil; dan pendidikan yang berkualitas. pertanyaan yang diajukan.
Parashar (2016) menemukan bahwa prinsip- 3.3.Data dan Sumber Data
prinsip teori Z dapat menyediakan banyak Data yang diperlukan untuk penelitian ini
keuntungan kompetitif pada kompetensi dan meliputi data primer dan data sekunder. Data
keefektifan inisiatif organisasi, misalnya primer diperolah langsung dari lapangan dan
Pemberdayaan tenaga kerja, Partisipasi dalam untuk mendapatkan data ini akan digunakan
Manajemen (WPM), TQM dan Gugus Kendali kuesioner, dilakukan survey dan indeebt interview.
Mutu. Sementara Teori Z mungkin tidak Data primer yang diperlukan meliputi data
memperbaiki secara universal untuk semua praktek SDM yang terdiri dari informasi
kondiri, tapi bila dikelola dengan baik, teori Z tentang bagaimana perencanaan SDM

Jon Kenedi, Zul Efendi 129 Penerapan Teori Organisasi......


EKONOMIKA SYARIAH: Journal of Economic Studies Vol. 1 , No. 2, Januari-Juli 2017

perusahaan, job analisis, proses rekruitmen pengumpulan data melalui survey, dan
dan seleksi, penilaian prestasi, pemberian gaji kuesioner. Indeed interview lebih difokuskan
dan tunjangan dan prestrasi kerja SDM dari dalam pengumpulan informasi yan berkaitan
perspektif manajemen. Informasi akan dengan proses dan prosedur opersaional serta
diperoleh dengan menggunakan kuesioner pola hubungan antara pihak-pihak dalam
yang disusun khusus untuk itu. Data sekunder internal BMT untuk mengidentifikasi ada
didapatkan dari dokumen berbentuk laporan tidaknya, atau taraf pelaksanaan Teori Z
atau catatan baik yang berasal dari perusahaan organisasi pada BMT Agam Madani.
yang di-survey maupun dari instansi lain yang
relevan. Diantara data yang diperlukan adalah 3.5. Metode Analisis Data
prosedur, sistim dan mekanisme yang Metode uji statistik digunakan untuk
dilakukan oleh BMT Agam Madani dalam menganalisis data guna menjawab
mengelola BMT-nya. permasalahan penelitian, terutama sekali
statistik deskriptif. Statistik deskriptif adalah
3.4. Metode Pengumpulan Data teknik yang digunakan untuk meringkaskan
Survey dan menampilkan data supaya data dapat
Survey dilakukan dengan mengamati memberikan gambaran yang jelas untuk
pelaksanaan operasional dan pengelolaan pengambilan keputusan melalui penggunaan
BMT oleh karyawan dan manajer BMT. metode statistik (Santoso, 1999). Statistik
Pengamatan dilakukan secara acak baik pada deskriptif akan menjelaskan karakteristik data
hari pekan, maupun di luar hari pekan di Suatu penelitian dengan menggunakan rata-rata,
Pasar. standar deviasi, frekuensi, persentase. Dalam
Kuesioner penelitian ini statistik deskriptif digunakan
Kuesioner merupakan instrumen di gunakan untuk menjelaskan dan menunjukkan
untuk mengumpulkan data primer pada karakteristik sampel, dan praktek pelaksanaan
penelitian ini. Secara garis besar kuesioner toeri organisasi Z pada BMT Agam Madani
penelitian terdiri dari emapt bagian utama. Kabupaten Agam.
Bagian satu dan dua berisikan tentang
karakteristik perusahaan dan responden. 4. Anlisis dan Pembahasan
Bagian ketiga memuat pertanyaan menganalisis 4.1. Profil BMT Agam Madani
pelaksanaan teori organisasi Z pada BMT Sejarah
Agam Madani, bagian empat adalah berisikan Kemiskinan yang dialami oleh masyarakat
pertanyaan untuk mengukur kinerja BMT Kabupaten Agam, telah mendorong
Agam Madani. Kuesioner disusun berdasarkan munculnya ide untuk mendirikan wadah yang
kepada kuesioner yang telah dikembangkan dapat mendorong aktifitas ekonomi
oleh peneliti terdahulu dengan modifikasi masyarakat di daerah tersebut. Dengan
sesuai keperluan studi saat ini. kemiskinan absolut yang dialami masyarakat
Kabupaten Agam, maka menyebabkan asupan
Indeebt Interview energi yang diperoleh masyarakat, jauh dari
Metode ini digunakan untuk melengkapi standar energi kesehatan yaitu 2600 kalori.
informasi yang belum lengkap dari hasil Ternyata kemiskinan yang terjadi lebih banyak

Jon Kenedi, Zul Efendi 130 Penerapan Teori Organisasi......


EKONOMIKA SYARIAH: Journal of Economic Studies Vol. 1 , No. 2, Januari-Juli 2017

terjadi pada masyarakat yang bergerak di Saat ini BMT Agam Madani, dapat dikatakan
sektor pertanian dan peternakan yang dalam keadaan sekarat. Berdasarkan
kekurangan moda1. pengamatn peneliti di lapangan, telah banyak
BMT Agam Madani ini yang tidak beroperasi
Untuk mengatasi masalah tersebut maka lagi, seperti di Kecapatan Palembayan, semua
diputuskanlah utnuk mendirikan lembaga yang BMT semua BMT Agam Madani pada tiap
dapat mendukung kemajuan ekonomi nagari tidak beroperasi lagi, yaitu BMT Agama
masyarakat tersebut. Karena masyarakat Madani Nagari Salareh Aia, BMT Agama
Kabupaten Agam adalah masyarakat yang Madani Nagari IV Koto Palembayan, BMT
religius maka diputuskan bahwa wujud Agama Madani Nagari Sipinang, BMT Agama
lembaga tersebut berupa koperasi masjid. Madani Nagari Sungai Pua, BMT Agama
Seiring berjalannya waktu, dirasakan perlunya Madani Nagari Baringin, BMT Agama Madani
perluasan lembaga ini agar dapat memberikan Nagari Tigo Koto Silungkang. Selain itu juga
manfaat yang lebih luas kepada masyarakat. ditemui di kecamatan lain BMT Agama
Oleh karena itu munculah ide untuk Madani yang tidak beroperasi lagi, seperti
mendirikan BMT (Baitul Maal wat Tamwil). Ide BMT Agama Madani Nagari Lasi, BMT
ini muncul karena banyak masyarakat yang Agama Madani Nagari Lambah, BMT Agama
tidak bankable. Madani Nagari Sungai Pua, BMT Agama
Madani Nagari Matua Hilia, BMT Agama
Visi dan Misi Madani Nagari Cingkariang, BMT Agama
Sesuai dengan Peraturan Bupati Agam No. 58 Madani Nagari Pauah Panta dan lain-lain.
tahun 2009 tentang Koperasi Jasa Keuangan Semua ini ttentu terjadi karena barbagai
Syariah Baitul Maal wat Tamwil Agam Madani, masalah yang dihadapi oleh BMT Agam
maka visi BMT Agam Madani adalah Menjadi Madani.
Lembaga Keuangan Syariah yang Mandiri, Sehat
dan Tangguh dalam Pemberdayaan Rumat Tangga Berdasarkan hasil penelitian lapangan,
Miskin, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah. Untuk dapat diidentifikasi masalah yang dihadapi
mencapai visi tersebut maka dilakukan misi oleh BMT Agama Madani saat ini, adalah
sebagai berikut: sebagai berikut:
1. Meningkatkan akses permodalan bagi 1. Ketiadaan badan hukum bagi sebagian
anggota dan calon anggota. BMT Agama Madani, karena kendala dalam
2. Mengentaskan kemiskinan dan proses pengajuan.
pengangguran. 2. Terbatasnya modal, modal yang berasal dari
3. Mewujudkan gerakan pembebasan ma Pemda Kabupaten Agam tidak mencukupi.
Akibatnya pembiayaan yang diberikan
terbatas jumlahnya dan nasabah terpaksa
Kondisi Saat Ini menunggu pencairan sampai 15 hari setelah
pembiayaan diajukan.
1 3. Kurangya perhatian dari Pemda Kabupaten
Asyari, BMT Agam Madani, Apa Kabarmu Kini?
http://kampus.iain.bukittinggi.ac.id/index.php/ Agam, dinas terkait dan Pemerintah Nagari.
kompoen/k2/ item/285-bmt-agam-madani-apa-kabar-
mu-kini, diakses tanggal 2 Nopember 2017.

Jon Kenedi, Zul Efendi 131 Penerapan Teori Organisasi......


EKONOMIKA SYARIAH: Journal of Economic Studies Vol. 1 , No. 2, Januari-Juli 2017

4. Kurang evaluasi dari pimpinan BMT dan Mengenai jenis kelamin informan penelitian
dinas terkait tentang bagaimana mengelola dapat dilihat pada tabel 1 di bawah ini.
BMT secara benar.
5. Lemahnya penagihan atas pembiayaan Tabel 1
bermasalah. Jenis Kelamin Informan
6. Tidak semua struktur mendukung No.
Jenis
Frekuensi Persetase
kemajuan BMT. Kelamin
1. Laki-laki 4 25
7. Kurang pembinaan dari instansi terkait
2. Perempuan 12 77
untuk meningkatkan kualitas SDM bagi Total 16 100
pengelola BMT. Sumber: Hasil Penelitian Lapangan, 2017
8. Para anggota BMT Agama Madani kurang (data diolah).
faham tentang usaha dan manfaat BMT.
9. Nasabah BMT Agama Madani kurang Tabel 1 di atas menunjukan bahwa mayoritas
respon untuk membayar cicilan dan banyak jenis kelamin pengelola BMT Agam Madani
yang menunggak angsuran/cicilan. adalah perempuan yang meliputi 75% dari
10. Kurangnya pengetahuan pengelola seluruh informan. Sisanya 25% adalah laki-
tentang perbankan syariah. laki. Ini menunjukan bahwa daya juang
11. Kualitas manajemen yang masih kurang, pengelola BMT Agam Madani tentu tidaj
termasuk pengehuan tentang manajemen begitu kuat yang ada kaitannya dengan
keuangan bagi pengelola BMT Agama banyaknya permasalahan BMT Agam Madani
Madani. yang belum terselesaikan, terutama masalah
permodalan, badan hukum dan peningkatan
4.2. Profil Informan motivasi kerja.
Informan dalam penelitian ini adalah
pimpinan atau pengelola BMT Agama Madani Pendidikan Tertinggi
yang tersebar dalam 16 kecapatan di Mayoritas informan berpendidikan sarjan (S1)
Kabupaten Agam. Oleh karena itu diambil 1 yaitu meliputi 68,8% dari seluruh responden.
BMT untuk setiap kecamatan. Hal ini Kenudian diikuti oleh yang berpendidikan
dilakukan atas pertimbangan karakteristik SLTA sebesar 18,8% dan akhirnya
BMT yang ada dalam nagari-nagari dalam satu berpendidikan D3 sebesar 12,5%. Ini
kecamatan adalah mirip karena kesamaan menunjukan bahwa dari segi pendidikan
budaya, geografi, dan kedekatan jarak. Namun kualitas sumber daya manusia pengelola BMT
karena di Kecamatan Palembayan tidak adalah Agam Madani sedah cukup baik. Pendidikan
BMT yang beroperasi maka observasi tertinggi yang ditamatkan informan dapat
dipindahkan ke BMT di kecamatan yang dilihat pada tabel 2 di bawah ini.
lokasinya berdekatan yaitu ke Kacamatan
Matur, yaitu BMT Agam Madani Nagari
Lawang. Secara rinci profil informan BMT
Agama Madani diuraikan di bawah ini.

Jenis Kelamin Tabel 2

Jon Kenedi, Zul Efendi 132 Penerapan Teori Organisasi......


EKONOMIKA SYARIAH: Journal of Economic Studies Vol. 1 , No. 2, Januari-Juli 2017

Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan 2. Manajemen 1 6,3


Informan 3. Akuntansi 1 6,3
4. Perbankan 1 6,3
Konvensional
No. Pendidikan Frekuensi Persetase
5. Perbankan 1 6,3
Tertinggi
Syariah
1. Tamat SLTA 3 18,8
Total 16 100
2. Tamat D3 2 12,5
3. Tamat S1 11 68,8 Sumber: Hasil Penelitian Lapangan, 2017
Total 16 100 (data diolah).
Sumber: Hasil Penelitian Lapangan, 2017
(data diolah).
Pelatihan yang Pernah Diikuti
Pelatihan yang pernah diikuti lebih cenderung
Bidang Ilmu yang Dimiliki kepada upaya peningkatan keterampilan para
Pada umumnya latar belakang pendidikan pengelola BMT Agam Madani dalam
pengelola BMT Agam Madani adalah melaksanakan aktifitasnya sehari-hari. Berbeda
berpendidikan non bisnis yang meliputi 74,8% dengan latar belakang pendidikan yang
dari semua informan. Mereka ini ada yang membentuk pola berpikir untuk mengambil
berpendidikan sarjana pendidikan, sarjana keputusan secara cepat dan tepat dalam
sosial, sarjan agama dan sarjana non bisnis menghadapi lingkungan bisnis yang selalu
lainnya. Sedangkan yang berlatar belakang berubah.
pendidikan bisnis hanya 25,2% yang meliputi
ilmu manajemen, akuntansi, perbankan Pelatihan yang paling banyak telah diikuti oleh
konvensional, dan perbankan syariah yang para penegelola BMT Agam Madani adalah
masin-masing memiliki porsi 6,3%. Ini pelatihan tentang operasional perbankan yang
mengindikasikan bahwa kompetensi para meliputi 31,3% dari seluruh informan.
pengelola BMT Agam Madani dapat dikatakan Kemudian diikuti oleh akuntansi perbankan
lemah di bidang manajemen dan operasional sebanyak 18,8% dari total informan.
perbankan yang penuh dengan persaingan yan Kemudian diikuti oleh pelayanan prima,
makin tajam. Sehingga institusi bisnis yang penilaian kelayakan pembiayaan dan
dikelolanya sulit untuk bertahan, apalagi manajemen, yang masing-masing menempati
berkembang. Agar lebi jelas, secara terperinci porsi 6,3%. Dengan pelatihan ini, diharapkan
bidang ilmu yang dimiliki oleh informan BMT dapat meningkatkan kinerja BMT Agam
Agam Madani dapat dilihat pada tabel 3 di Madani, namun pada kenyataan banyak BMT
bawah ini. yang kondisinya memprihatinkan dan bahkan
sudah banyak yang tidak beroperasi lagi. Ini
Tabel 3 erat kaitannya dengan kepiawaian pengelola
Bidang Ilmu yang Dimiliki oleh Informan dalam mengambil keputusan yang tepat dalam
BMT Agam Madani menghadapi persaingan bisnis yang semakin
sengit. Kepiawaian tentu dipengaruhi oleh
No. Bidang Ilmu Frekuensi Persetase wawasan bisnis dan pola pikir yang dimiliki
1. Umum 12 74,8 oleh para pengelola BMT Agam Madani.

Jon Kenedi, Zul Efendi 133 Penerapan Teori Organisasi......


EKONOMIKA SYARIAH: Journal of Economic Studies Vol. 1 , No. 2, Januari-Juli 2017

Secara jelas pendapat informan tentang


pelatihan yang pernah diikuti oleh pengelola Tabel 5
BMT Agam Madani dapat dilihat pada tabel 4 Lama Informan Bekerja di BMT
di bawah ini.
No. Frekuensi Persetase
Tabel 4 1. < 1 tahun 3 18,8
2. 1 – 5 tahun 4 25
Pelatihan yang Pernah Diikuti Pengelola
3. 6 – 10 tahun 7 43,8
BMT Agam Madani 4. > 10 tahun 2 12,5
Total 16 100
No. Frekuensi Persetase Sumber: Hasil Penelitian Lapangan, 2017
1. Pelayanan 1 6,3
(data diolah).
Prima
2. Akuntansi 3 18,8
Perbankan Motivasi Informan Bekerja di BMT
3. Operasional 5 31,3 Motivasi utama para pengelola BMT Agam
Perbankan Madani bekerja di BMT adalah karena sesuai
4. Penilaian 1 6,3
dengan keahliannya yang meliputi 43,8% dari
Kelayakan
Pembiayaan
seluruh responden. Sedangkan motivasi sesuai
5. Manajemen 1 6,3 dengan bakat dan hobi sebesar 6,3%.
6. Lainnya 5 31,3 Walaupun mereka sesuai dengan bidang
Total 16 100 keahlian mereka, namun kompetensi
Sumber: Hasil Penelitian Lapangan, 2017 manajemen dan wawasan bisnis mereka yang
(data diolah). terbatas tidak mampu membawa BMT Agam
Madani kepada sustainable dalam menghadapi
perubahan lingkungan eksternal dan internal
Lama Bekerja di BMT Agam Madani.
Mayoritas para pengelola BMT Agam Madani
adalah karyawan senior. Ini terbukti pada data Hal yang menarik, ada pengelola yang bekerja
yang disajikan pada tabel 5 yang menyatakan di BMT Agam Madani karena tak ada
bahwa 43,8% dari seluruh informan memiliki pekerjaan lain, dan karena ingin memperluas
pengalaman kerja antara 6 – 10 tahun. Bahkan pengetahuan yang menempati porsi masing-
ada yang memiliki pengalaman kerja di atas 10 masing sebanyak 6,3% dan 25%. Motivasi ini
tahun, sebanyak 12, 5%. Bila diakumulasikan jels tidak memberi kontribusi yang signifikan
pengelola yang telah bekerja lebih lama dari 6 terhadap bisnis BMT Agam Madani selam ini,
tahun adalah sebanyak 56,3%. Ini berarti karena yang masuk bekerja di BMT Agam
mereka telah memahami asam garam dalam Madani adalah sumber daya manusia yang
mengelola BMT secara matang, sehingga tidak memiliki kompetensi dalam menjalankan
diharapkan dapat membawa BMT Agam aktifitas bisnis BMT Agam Madani. Agar lebih
Madani kepada perbaikan kinerja. Namun jelas, di bawah ini disajikan motivasi informan
kenyataannya malah terjadi kondisi sebaliknya, untuk bekerja di BMT Agam Madani pada
dimana BMT Agam Madani berada dalam tabel 6 di bawah ini.
keadaan sekarat seperti saat ini.

Jon Kenedi, Zul Efendi 134 Penerapan Teori Organisasi......


EKONOMIKA SYARIAH: Journal of Economic Studies Vol. 1 , No. 2, Januari-Juli 2017

dimulai dari atas dengan memperbaiki


profeionalisme manajemen sehingga
manajemen dapat melalui masalah yang akan
Tabel 6 dihadapi di tingkat bawah.
Motivasi Informan untuk Bekerja Di BMT
Agam Madani Analisis pengaplikasian teori organisai Z pada
BMT Agam Madani dilakukan dengan
No. Frekuensi Persetase menganalisa jawaban informan penelitian.
1. Sesuai dengan 1 6,3 Informan penelitian ini adalah pimpinan atau
bakat dan hobi
pengelola atau orang yang dianggap faham
2. Sesuai dengan 7 48,8
bidang tentang proses manajemen di BMT Agam
keahlian Madani. Jawaban informan yang diperoleh
3. Karena tak ada 1 6,3 melalui kuesioner dirata-ratakan dari setiap
pekerjaan lain informan untuk setiap aktifitas. Skor rata-rata
4. Menambah 3 18,3 pernyataan yang berkaitan dengan aktifitas
pengetahuan
pelaksanaan prinsip teori organisasi Z
5. Lainnya 4 25
Total 16 100 disajikan dalam tabel 7 di bawah ini.
Sumber: Hasil Penelitian Lapangan, 2017
(data diolah).

Tabel 6
4.3. Analisis Penerapan Teori Organisasi Z Rata-rata Pendapat Informan tentang
pada BMT Agam Madani Kabijakan
Untuk menganalisis penerapan teori organisasi dalam Penerapan Teori Organisasi Z pada
Z pada BMT Agam Madani digunakan BMT Agam Madani
penilaian atas pelaksanaan 12 aktifitas yang
Skor Rata-
harus dilakukan oleh lembaga yang akan No. Persyaratan
rata
menerapkan teori organisasi Z. Namun dlam 1. Menjaga orang yang bersifat ragu-ragu 2,2
atau skeptis.
hal ini hanya 10 aktifitas yang dapat dilakukan 2. Mengaudit kembali filosofi perusahaan. 4,3
karena aktifitas ke enam berupa keharusan 3. Memberitahukan hasil audit filisofi itu 4
kepada para pimpinan BMT Agam
bagi perusahaan untuk menguji diri dan Madani.
sistemnya tentang sejauh mana teori Z telah 4. Memiliki struktur kerja yang baik dan 3,9
memotivasi.
diimplementasi, baru sedang dilaksanakan 5. Membangun beberpa interpersonal 4,3
dalam penelitian ini. Juga untuk kegiatan yang skill.
ke sepuluh yaitu keharusan manajemen 6. Mentabilkan pekerjaan. 3,7
7. Merancang sebuah evaluasi dan 3,5
perusahaan mempraktekan teori Z ini di promosi yang lambat.
tingkat bawah, belum dianalisis karena 8. Memperluas karyawan dalam jalur 3,6
karirnya.
penelitian ini baru dalam tahap melakukan 9. Merancang suatu tempat di mana setiap 3,7
evaluasi pelaksanaan teori organisasi Z pada karyawan dapat berpartisipasi dalam
pengambilan keputusan perusahaan.
BMT Agam Madani. Perlu difahami bahwa 10. Membiasakan sikap kekeluargaan 4,6
mengubah kebiasaan ini tentunya harus dengan setiap orang

Jon Kenedi, Zul Efendi 135 Penerapan Teori Organisasi......


EKONOMIKA SYARIAH: Journal of Economic Studies Vol. 1 , No. 2, Januari-Juli 2017

Rata-rata 3,8 Agam Madani masih rendah dan wawasan


Sumber: Hasil Penelitian Lapangan, 2017 manajemennya yang terbatas maka mereka
(data diolah). tidak menyadari bahwa orang yang ragu
tersebut adalah orang yang kritis dan memiliki
Dari tabel 7 di atas dapat diketahui bahwa skor potensi untuk membawa organisasi untuk
rata-rata pendapat informan penelitian tentang berkembang, sehingga mereka tidak
pelaksanaan kegiatan dalam teori organisasi Z mempertahankannya.
adalah 3,8 (mendekati 4). Angka tersebut
mengindikasikan bahwa pada kenyataannya 5. Temuan
BMT Agam Madani telah banyak melakukan Hasil analisis di atas menujukan bahwa selain
prinsip-prinsip teori organisasi Z dalam proses kebijakan mempertahankan orang yang
manajemennya. Ini terbukti dari skor rata-rata bersifat ragu-ragu atau skeptis, BMT Agam
beberapa aktifitas melebihi nilai 4 (setuju Madani sebagian besar telah melaksanakan
dengan penerapan aktifitas tersebut), yaitu kebijakan-kebijakan sesuai dengan prinsip-
kegiatan mengaudit kembali filosofi prinsip teori organisasi Z. Namun pada
perusahaan dan membenagun beberapa kenyataanya BMT Agam Madani mengalami
interpersonal skill yang masing-masing memiliki kontraksi dan bahkan banyak yang tidak
skor 4,3. Di sampin itu kegiatan membiasakan beroperasi lagi. Sejatinya dengan penerapan
sikap kekeluargaan dengan setiap orang malah teori organisasi Z, BMT Agam Madani telah
memiliki skor yang hampir mendekati 5, yaitu memiliki kinerja yang baik.
4,6.
6. Penerapan Teori Organisasi Z dsn
Namun demikian ada hal yang ekstrim yaitu Perbaikan Kinerja BMT Agam Madani
skor rata-rata untuk kebijakan menjaga orang Bila dilihat secara lebih mendalam, strategi
yang bersifat ragu-ragu atau skeptis memiliki yang ada pada teori organsiasi Z lebih terfokus
skor rata-rata. Artinya informan tidak pada kebijakan internal perusahaan. Lebih
menyetujui pernyataan bahwa BMT Agam fokusnya lagi adalah kepada aktifitas untuk
Madani telah melaksanakan kebijakan menjaga meningkatkan motivasi, loyalitas, komunikasi
orang yang bersifat ragu-ragu atau skeptis ini. dan produktifitas SDM. Sedangkan
Dengan kata lain BMT Agam Madani, permasalahan yang dihadapi oleh BMT Agam
memang belumpernah mengambil kebijakan Madani, adalah masalah internal dan eksternal
untuk mempertahankan karyawannya yang yang lebih kompleks. Masalah internal yang
masih masih ragu untuk bekerja di BMT Agam dialami BMT Agam Madani, antara lain:
Madani. Hal ini disebakan oleh dua alasan, (1) Lemahnya Kualitas Manajemen
pertama para pengelola menyadari bahwa masa Hal ini terjadi karena sebagian besar pengelola
depan BMT belum begitu bagus sehingga memiliki latar belakang pendidikan non bisnis,
bekerja di BMT Agam Madani tidak hanya 25,2% pengelola yang berlatar belakan
menjanjikan harapan karir yang bagus bagi pendidikan bisnis, yang meiputi bidang ilmu
seseorang, sehingga para pengelola tidak manajemen, akuntansi, perbankan
berani menahan orang-orang yang masih ragu konvensional, perbankan syariah. Bahkan yang
tersebut. Kedua kualitas SDM pengelola BMT murni berlatar belakang manajemen hanya

Jon Kenedi, Zul Efendi 136 Penerapan Teori Organisasi......


EKONOMIKA SYARIAH: Journal of Economic Studies Vol. 1 , No. 2, Januari-Juli 2017

6,3%. Walaupun telah serin diadakan antara Dinas Koperasi dan Perdagangan
pelatihan, namun kualitas SDM tidak Kabupaten Agam dengan OJK (Otoritas
meningkat karena yang masuk bekerja di BMT Jasa Keuangan), sehingga bagi BMT Agam
Agam Madani bukanlah karyawan qualified. Madani yang belum punya badan hukum,
Mereka bekerja di BMT Agam Madani karena sulit untuk mengurusnya.
tidak diterima bekerja di tempat lain. (2) Makin banyak lembaga keuangan mikro
(2) Terbatasnya Modal lainnya yang beroperasi di sekitar BMT
Modal yang berasal dari Pemerintah Agam Madani, yang manwarkan berbagai
Kabupaten Agam tidak mencukupi untuk kemudahan dan keunggulan produk.
memenuhi pembiayaan yang dibutuhkan
masyarakat. Akibatnya pembiayaan yang 5. Rekomendasi
mampu diberikan BMT Agam Madani terbatas Ada dua rekomendasi yang dikemukakan
jumlahnya. Sering terjadi keterlambatan untuk memperbaiki kinerja BMT Agam
pencairan pembiayaan setelah pembiayaan Madani pada masa yang akan datang.
disetujui karena BMT Agam Madani (1). BMT Agam Madani harus melakukan
mengumpulkan dana funding terelebih dahulu merger, karena dengan melakukan merger
dari penabung, deposan dan para pencicil BMT Agam Madani dapat memperbesar
pinjaman. Bahkan keterlambatan ini dapat modal2. Modal yang besar dapat digunakan
mancapai 15 hari. untuk membeli teknologi guna mendukung
(3) Lemahnya Penagihan atas Pembiayaan perasional BMT, merekrut pengelola yang
Bermasalah lebih profesional dan melakukan pelatihan
Kualitas SDM yang rendah telah terhadap karyawan. Dengan merger juga
mengakibatkan rendahnya motivasi dan dapat meningkatkan efisiensi dan
kreativitas untuk mengatasi permasalahan yang memperluas karir karyawan. Perluasan karir
dihadapi sehingga mengakibatkan lemahnya pada akhirnya mengakibatkan motivasi
penagihan pembiayaan bermasalah. Hal ini kerja karyawan meningkat yang pada
diperparah karena kurang pengetahuan para akhirnya menyebabkan peninkatan kinerja
pengelola tentang perbankan syariah. BMT.
(4) Kurangnya upaya dari pimpinan dan dinas (2) Melakukan audit strategi bisnis secara
terkait tentang bagaimana mengelola BMT komprehensif dengan menggunakan
secara benar. Sehingga banyak anggota analisis matriks TOWS (treath,
BMT Aam madani yang tidak faham opportunity, weak and strongh). Analisis
tentang usaha dan manfaat BMT Agam matriks TOWS memiliki keungulan
Madani, sehingga berpengaruh terhadap dibandingkan dengan analisis matriks
kurang responnya para anggota untuk SWOT. Dengan matriks TOWS,
membayar cicilan dan angsura. perusahaan dapat mencocokan kekauatan

Masalah eksternal yang dihadapi BMT Agam


Madani adalah:
(1) Tidak ada kepastian siapa yan berwenang 2
Emmy Pangaribuan, Perusahaan Kelompok (Group
mengeluarkan badan hukum terhadap BMT Company/Concern), Yogyakarta: Universitas Gajah
Mada, 2007, hal. 12.

Jon Kenedi, Zul Efendi 137 Penerapan Teori Organisasi......


EKONOMIKA SYARIAH: Journal of Economic Studies Vol. 1 , No. 2, Januari-Juli 2017

dan kelemahan internal dengan peluang Mulyaningrum. (2009). Baitul mal wat Tamwil:
dan ancaman eksternal bisnis3. Peluang dan Tantangan dalam
Pengembangan Lembaga Keuangan Mikro
6. Daftar Pustaka Syariah, Seminar on Islamic Finance, Bakrie
Adnan, Muhammad Akhyar and Shochrul School of Management (BSM) & Universiti
Rohmatul Ajija. (2015). “The effectiveness Kebangsaan Malaysia (UKM), January 6,
of Baitul Maal waat Tamwil in reducing 2009.
poverty”: The case of Indonesian Islamic
Microfinance Institution, Humanomics Vol. Ouchi, W. G. (1981). Theory Z: How American
31 No. 2, 2015, pp. 160-182. Business Can Meet the Japanese Challenge.
Reading, MA: Addison-Wesley.
Asyari (2016). BMT Agam Madani, Apa Pangaribuan, Emmy (2007), Perusahaan
Kabarmu Kini? Kelompok (Group Company/Concern),
http://kampus.iain.bukittinggi.ac.id/index. Yogyakarta: Universitas Gajah Mada.
php/kompoen/k2/item/285-bmt-agam-
madani-apa-kabar-mu-kini, diakses tanggal Parashar, Brajesh Kumar. (2016). Significance
2 Nopember 2017. of Theory Z in Indian Scenario, International
Journal of Management and Social Sciences
Aydin, Oya Tamtekin. (20120. The Impact of Research (IJMSSR) ISSN: 2319, Volume 5,
Theory X, Theory Y and Theory Z on No. 2, February 2016, pp. 8-16.
Research Performance: An Empirical Study
from A Turkish University, International Pholpuntin, S., etc, (2014)“ Analysis of TOWS
Journal of Advances in Management and Matrix for Promoting Thai Kitchen into
Economics, Vol.1 | Issue 5, PP. 24-30. ASEAN Markets of Lao People’s
Democratic Republic and Socialist
Cokro, Widiyanto B. Mislan and Abdul Kingdom of Cambodia”, Universal Journal
Ghafar B. Ismail .(2008). Sustainability of of Industrial Business and Management, 2
BMT Financing for Developing Micro- (7).
enterprises, Article Draft, Februari 2008.
Indriantoro, Nur & Supomo, Bambang (2002).
Damayanti, Nurul Farida Dan Sri Metodologi Penelitiaan Bisnis untuk Akuntansi
Herianingrum. (2014). Pengaruh dan Manajemen, Edisi 1, BPFE, Yogyakarta.
Pembiayaan Dana Baitul Maal Wat Tamwil
(Bmt) Teladan Terhadap Kinerja Usaha Kajian Akuntansi dan Manajemen Islamai FSI
Mikro Di Pasar Semolowaru Surabaya, Jestt FEUI. (2008). Perkembangan dan Prospek
Vol. 1 No. 3 Maret 2014. Baitul Maal wat Tamwil
(BMT),http://kiamifsifeui.wordpress.com/
2008/04/ diakses tanggal 12 Mei 2016.
3
Pholpuntin, S., etc, “ Analysis of TOWS Matrix for
Promoting Thai Kitchen into ASEAN Markets of Lao
People’s Democratic Republic and Socialist Kingdom Lunenburg, Fred C. (2011). Organizational
of Cambodia”, Universal Journal of Industrial Culture-Performance Relationships: Views
Business and Management, 2 (7) 2014, p. 182-187.

Jon Kenedi, Zul Efendi 138 Penerapan Teori Organisasi......


EKONOMIKA SYARIAH: Journal of Economic Studies Vol. 1 , No. 2, Januari-Juli 2017

of Excellence and Theory Z, National


Forum of Educational Administration and
Supervision Journal Volume 29, Number 4,
2011, pp.1-10.

Ridwan, Muhammad, 2004, Manajemen Baitul


Maal Waat Tamwil (BMT), UII Press:
Yogyakarta.

Sekaran, Uma .(2000). Research Method For


Business, USA, John, Wiley & Son, Inc.

Shafritz, Jay M. & Ott, J. Steven. (1996).


Classics of Organization Theory, Fourth
edition. Belmont: Wadsworth Pub. Co.
https://id.wikipedia.org/wiki/Kategori:Keca
matan_di_Kabupaten_Agam, diakses
tanggal 31 Maret 2016.

http://www.kompasiana.com/sangpemenang
pembelajar/bmt-agam-madani-bagaimana
nasibmu-
kini_552a5e06f17e61d277d62465, diakses
tanggal 31 Maret 2016.

Jon Kenedi, Zul Efendi 139 Penerapan Teori Organisasi......

You might also like