Professional Documents
Culture Documents
3588 5923 1 PB
3588 5923 1 PB
3588 5923 1 PB
ABSTRACT
Hamlet of Jambu village of Semampir an industrial area that would be famous. Before
there small scale industries woven sarongs, the majority of people in this area just
work in the agricultural sector. Because it is considered not sufficient for day-to-day,
the people in the hamlet of Jambu village of Semampir started an initiative to change
his fate by way of a small scale industries pioneer woven sarongs. In this research
used qualitative approach. The subjects in this research were much as 10 informants.
Determination of research informants using snowball sampling technique. The results
of this research were (1) Currently at hamlet of Jambu village of Semampir there are
at least 21 units of industrial woven sarongs average has elaborated its business for
generations. In the process of making woven sarongs requires it takes is perseverance
and skill. (2) Small scale industries woven sarongs at hamlet of Jambu village of
Semampir able to improve the socio-economic of community. First, increase incomes
of community. Second, improving inter-community social relations. Third, small scale
industries woven sarongs are also able to provide a high view especially for the
parents of their childrens education.
Salah satu sentra industri kecil sarung Namun, masyarakat hanya menyewa
tenun di kecamatan Cerme yaitu berada di ataupun menjadi buruh tani di lahan
dusun Jambu kelurahan Semampir. Dusun pertanian tersebut. Karena dinilai tidak
Jambu kelurahan Semampir merupakan mencukupi kebutuhan sehari-hari, maka
daerah yang tersohor akan industri masyarakat di kelurahan Semampir mulai
kecilnya. Hal ini diperkuat dengan berinisiatif untuk merubah nasibnya dengan
diperolehnya penghargaan dari pemerintah cara merintis industri kecil sarung tenun.
sebagai kawasan industri kecil alat tenun Keterampilan dan keahlian menenun
bukan mesin (ATBM) pada tahun 2012. didapatkan dari hasil pengalaman yang
Sebelum adanya industri kecil sarung telah dipelajari sebelumnya ketika bekerja
tenun, mayoritas masyarakat di dusun dengan warga asing yang berasal dari
Jambu kelurahan Semampir Timur Tengah. Selain itu, pembinaan yang
menggantungkan pekerjaannya di sektor dilakukan oleh pemerintah daerah
pertanian. Dalam hal kepemilikan, rata-rata kabupaten Gresik setiap tahunnya juga
lahan pertanian di kelurahan Semampir sangat membantu dalam mengembangkan
adalah bukan milik masyarakat sendiri. industri kecil sarung tenun.
1
Jika dilihat dari peralatan yang ada, Dari uraian latar belakang di depan,
termasuk industri kecil yang bersifat maka fokus penelitiannya sebagai berikut :
tradisional karena dalam kegiatan produksi 1) Bagaimana gambaran umum industri
masih menggunakan alat tenun bukan kecil sarung tenun dan sosial ekonomi
mesin (ATBM). Meskipun pengerjaannya masyarakat di dusun Jambu kelurahan
masih tradisional, namun mutu sarung Semampir kecamatan Cerme kabupaten
tenun yang dihasilkan tidak kalah bahkan Gresik. 2) Bagaimana perkembangan sosial
lebih baik bila dibandingkan dengan sarung ekonomi masyarakat industri kecil sarung
tenun produk mesin (ATM). Hal ini tenun di dusun Jambu kelurahan Semampir
dibuktikan dengan banyaknya permintaan kecamatan Cerme kabupaten Gresik.
konsumen yang berasal dari Surabaya dan Industri Kecil
sekitarnya, bahkan sampai ke mancanegara Menurut Undang-Undang No. 20
yaitu mencakup wilayah Timur Tengah. Tahun 2008 Pasal 1, bahwa industri kecil
adalah industri ekonomi produktif yang
Masyarakat yang rata-rata tingkat
berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang
pendapatan dan pendidikannya rendah,
perorangan atau badan usaha yang bukan
umumnya kondisi sosial ekonominya juga
merupakan anak perusahaan atau bukan
rendah. Begitu juga sebaliknya, masyarakat
cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai,
yang tingkat pendapatan dan pendidikannya
atau menjadi bagian baik langsung maupun
tinggi, maka kondisi sosial ekonominya
tidak langsung dari industri menengah atau
juga tinggi. Disinilah peran industri kecil
industri besar yang memenuhi kriteria
sarung tenun di dusun Jambu kelurahan
industri kecil sebagaimana dimaksud dalam
Semampir sangat dibutuhkan, karena
Undang-Undang ini.
dengan tingkat pendidikan masyarakat yang
Menurut Sadono (2004:365), industri
rendah mampu meningkatkan pendapatan
kecil ialah kegiatan usaha yang mempunyai
masyarakat sekitar, sehingga kondisi sosial
modal awal yang kecil, atau nilai kekayaan
ekonomi masyarakat mengalami
(asset) yang kecil dan jumlah pekerja yang
perkembangan.
juga kecil.
Berdasarkan uraian di atas, maka Kriteria Industri Kecil
akan dikaji “PERKEMBANGAN SOSIAL Menurut Tiktik dan Abdul (2002:15),
EKONOMI MASYARAKAT INDUSTRI kriteria umum industri kecil dilihat dari
KECIL SARUNG TENUN DI DUSUN ciri-cirinya pada dasarnya bisa dianggap
JAMBU KELURAHAN SEMAMPIR sama, yaitu struktur organisasinya sangat
KECAMATAN CERME KABUPATEN sederhana, tanpa staf yang berlebihan,
GRESIK”. pembagian kerja yang “kendur”, memiliki
hirarki manajerial yang pendek, aktivitas a. Penumbuhan kemandirian,
sedikit yang formal, dan sedikit kebersamaan, dan kewirausahaan
menggunakan proses perencanaan, serta industri mikro, kecil, dan menengah
kurang membedakan aset pribadi dari aset untuk berkarya dengan prakarsa sendiri;
perusahaan. b. Perwujudan kebijakan publik yang
Asas dan Tujuan Industri Kecil transparan, akuntabel, dan berkeadilan;
Berdasarkan Undang-Undang c. Pengembangan usaha berbasis potensi
Republik Indonesia nomor 20 tahun 2008 daerah dan berorientasi pasar sesuai
pasal 2 tentang industri mikro, kecil, dan dengan kompetensi industri mikro,
menengah, berasaskan: kecil, dan menengah;
a. kekeluargaan; d. Peningkatan daya saing industri mikro,
b. demokrasi ekonomi; kecil, dan menengah; dan
c. kebersamaan; e. Penyelenggaraan perencanaan,
d. efisiensi berkeadilan; pelaksanaan, dan pengendalian secara
e. berkelanjutan; terpadu.
f. berwawasan lingkungan; Berdasarkan Undang-Undang
g. kemandirian; Republik Indonesia nomor 20 tahun 2008
h. keseimbangan kemajuan; dan pasal 5 tentang industri mikro, kecil, dan
i. kesatuan ekonomi nasional. menengah, bahwa tujuan pemberdayaan
Sedangkan dalam pasal 3 Undang- industri mikro, kecil, dan menengah
Undang Republik Indonesia tentang sebagai berikut:
industri mikro, kecil, dan menengah a. Mewujudkan struktur perekonomian
mengenai tujuannya yaitu untuk nasional yang seimbang, berkembang,
menumbuhkan dan mengembangkan dan berkeadilan;
usahanya dalam rangka membangun b. Menumbuhkan dan mengembangkan
perekonomian nasional berdasarkan kemampuan industri mikro, kecil, dan
demokrasi ekonomi yang berkeadilan. menengah menjadi usaha yang tangguh
Prinsip dan Tujuan Pemberdayaan dan mandiri; dan
Industri Kecil c. Meningkatkan peran industri mikro,
Berdasarkan Undang-Undang kecil, dan menengah dalam
Republik Indonesia nomor 20 tahun 2008 pembangunan daerah, penciptaan
pasal 4 tentang industri mikro, kecil, dan lapangan kerja, pemerataan pendapatan,
menengah, bahwa prinsip pemberdayaan pertumbuhan ekonomi, dan pengentasan
industri mikro, kecil, dan menengah sebagai rakyat dari kemiskinan.
berikut:
Sosial Ekonomi Masyarakat c. Menjadi pemasok penting bagi
Menurut Sumardi dalam Basrowi dan perusahaan besar dalam bentuk suku
Siti (2010:3), kondisi sosial ekonomi adalah cadang dan jasa-jasa yang dibutuhkan.
suatu kedudukan yang diatur secara sosial d. Membuka peluang bagi orang yang
dan menempatkan seseorang pada posisi memiliki obsesi kuat, tekad besar, dan
tertentu dalam masyarakat, pemberian pekerja keras untuk menjadi pemimpin
posisi itu disertai pula dengan seperangkat (bos) untuk usahanya.
hak dan kewajiban yang harus dimainkan Pendapatan
oleh si pembawa status. Kondisi sosial Menurut Afrida (2003:204), pendapatan
ekonomi masyarakat ditandai adanya saling adalah upah tenaga kerja dikali jumlah jam
kenal mengenal antar satu dengan yang kerja. Maksud pengertian tersebut adalah
lain, paguyuban, sifat kegotong-royongan pendapatan tenaga kerja tergantung dari
dan kekeluargaan. Kehidupan sosial upah tenaga kerja dan banyaknya jam kerja
masyarakat dusun Jambu terdiri dari yang telah dikerjakan. Semakin banyak
interaksi sosial, nilai sosial, dan tingkat upah dan jam kerja tenaga kerja, maka
pendidikan, sedangkan gambaran jumlah pendapatan tenaga kerja akan
kehidupan ekonomi masyarakat dusun semakin banyak pula, dan sebaliknya.
Jambu ini terdiri dari kepemilikan rumah Pendidikan
tempat tinggal, luasnya tanah garapan atau Pengertian pendidikan menurut
tanah yang dimilikinya. Undang-Undang nomor 20 tahun 2003,
Kontribusi Sosial Ekonomi Industri pendidikan adalah usaha sadar dan
Kecil terencana untuk mewujudkan suasana
Menurut Sawaldjo (2006:79), belajar dan proses pembelajaran agar
peranan dari industri kecil di bidang sosial- peserta didik secara aktif mengembangkan
ekonomi di berbagai negara terbukti cukup potensi dirinya untuk memiliki kekuatan
besar sebagaimana tercermin dari perspektif spiritual keagamaan, pengendalian diri,
dibawah ini: kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,
a. Membuka lapangan kerja yang luas dan serta ketrampilan yang diperlukan dirinya,
bersifat fleksibel. Baik laki-laki maupun masyarakat, bangsa dan negara.
perempuan, untuk segala umur, dan Penelitian Terdahulu yang Relevan
penuh waktu maupun paruh waktu.
Penelitian terdahulu adalah penelitian
b. Banyak produk baru yang bisa
yang pernah dilakukan oleh peneliti
dikembangkan melalui teknologi baru
sebelumnya (sebelum penelitian ini). Dapat
seperti semikonduktor, robot, dan
disajikan sebagai berikut:
penyambung plasma (gene splicing).
1. Penelitian yang telah dilakukan oleh perikanan dan llmu kelautan, Universitas
Supartono, dkk. Fakultas Ekonomi Sam Ratulangi, Manado. Pacific
Universitas Brawijaya. Journal of Journal. Januari 2012 vol. 1 (7): 1339 -
Indonesian Applied Economic vol. 5 no. J3*2 ISSN 1907 – 9672. Hasil dari
1, Mei 2011, 44-56. Hasil dari penelitian penelitian ini adalah penduduk desa
ini adalah variabel bebas tingkat Kinabuhutan tercatat 1.089 jiwa dimana
pendidikan responden, curahan waktu 90% beragama islam, berpendidikan
bekerja responden dan masa kerja formal tamat SD, dan sebagian besar
responden mempunyai hubungan yang (78,55%) bermata pencaharian sebagai
kecil. Hal ini berarti bahwa nilai nelayan, dengan menggunakan alat
determinasi sebesar 0,519 atau sebesar tangkap soma pajeko, pukat pantai dan
51,9%. Nilai korelasi ditemukan sebesar pancing, di mana sekitar 51% nelayan
0,269 saja, sedangkan variabel diluar berpendapatan Rp. 610.000 - Rp
model lebih banyak berpengaruh, yaitu 800.000 per bulan, yang berdampak
72,1%. Dari hasil analisis juga pada rendahnya tingkat kesejahteraan
menunjukkan bahwa tingkat penghasilan keluarga nelayan. Organisasi sosial dan
secara positif dipengaruhi oleh tingkat ekonomi dapat bermanfaat dalam
pendidikan dan variabel masa kerja, peningkatan taraf hidup dan kualitas
sedangkan variabel waktu kerja hidup masyarakat di desa ini.
berpengaruh secara negatif. Secara 3. Penelitian yang telah dilakukan oleh Nur
parsial variabel pendidikan merupakan Feriyanto. Fakultas ekonomi Universitas
variabel waktu kerja yang paling Islam Indonesia. Jurnal ekonomi
signifikan dibandingkan dengan variabel pembangunan vol. 9 no. 1, Juni 2004.
waktu kerja dan masa kerja. Hal tersebut Hasil dari penelitian ini adalah (a) Masih
ditunjukkan bersama-sama dengan kurangnya pengetahuan sumber daya
menggunakan uji f, nampak bahwa manusia yang ada di sentra industri TPT
variabel pendidikan, waktu kerja dan tersebut, baik dalam aspek manajemen
masa kerja berpengaruh signifikan (produksi, keuangan, sumber daya
terhadap penghasilan. Hal tersebut manusia dan pemasaran), maupun
secara statistik ditunjukkan dengan nilai teknologi untuk pengembangan dan
f hitung (2,819) lebih besar dari f tabel diversifikasi produk, serta membantu
(2,69). mengenalkan produk-produk yang
2. Penelitian yang telah dilakukan oleh dihasilkan oleh sentra industri tersebut
Martha Wasak. Dosen pada program ke masyarakat melalui event-event dan
studi sosial ekonomi perikanan, fakultas media promosi yang ada; (b)
Pengembangan industri kecil sentra TPT perkembangan sektor industri
di kabupaten Klaten dapat melalui aspek pengolahan di kabupaten Mojokerto
pembinaan serta penyuluhan yang semakin meningkat terutama untuk
dilakukan oleh pemerintah. industri kecil yang memproduksi
4. Penelitian yang telah dilakukan oleh berbagai produk olahan. Dalam
Basrowi dan Siti Juariyah. Dosen perkembangannya, industri kecil ini
Pendidikan IPS FKIP Unila dan Alumni mengalami permasalahan diantaranya
FKIP Unila. Jurnal ekonomi & meliputi modal, pemasaran, harga jual,
pendidikan, volume 7 nomor 1, April harga bahan baku serta perhatian
2010. Hasil dari penelitian ini adalah (a) pemerintah setempat. Berdasarkan
Kondisi sosial ekonomi masyarakat desa analisis yang telah dilakukan
Srigading masih tergolong rendah, hal menghasilkan strategi dan arahan yang
ini dapat dilihat dari rumah yang bertujuan untuk meningkatkan
ditempati masyarakat yaitu permanen, perkembangan industri kecil krupuk
semipermanen, dan nonpermanen, serta rambak di kabupaten Mojokerto.
dapat dilihat dari jenis pekerjaan yang METODE
dimiliki masyarakat desa Srigading yang Jenis dan Pendekatan Penelitian
mayoritas petani buruh; (b) Tingkat Jenis penelitian ini adalah penelitian
pendidikan masyarakat desa Srigading deskriptif. Penelitian deskriptif bertujuan
masih tergolong rendah, hal ini terlihat untuk menganalisis data dengan cara
dari banyaknya masyarakat yang tidak mendeskripsikan atau menggambarkan data
bersekolah dan rata-rata masyarakat yang telah terkumpul sebagaimana adanya
hanya tamat pendidikan dasar; (c) tanpa bermaksud membuat kesimpulan
Terdapat kecenderungan antara kondisi yang berlaku untuk umum atau generalisai.
sosial ekonomi dan tingkat pendidikan, Pendekatan yang digunakan dalam
semakin tinggi tingkat sosial ekonomi, penelitian ini yaitu pendekatan kualitatif
semakin tinggi pula tingkat pendidikan yaitu bertujuan untuk memahami makna
anak. yang mendasari tingkah laku manusia.
5. Penelitian yang telah dilakukan oleh Selain itu, penelitian ini digunakan untuk
Erizky Binarwati, Tunjung W. Suharso, menghasilkan data yang mendalam serta
Gunawan Prayitno. Jurusan perencanaan mendapatkan gambaran secara menyeluruh
wilayah dan kota, Fakultas Teknik, khususnya tentang industri kecil sarung
Universitas Brawijaya. Jurnal tata kota tenun dan sosial ekonomi masyarakat di
dan daerah volume 1, nomor 2, Juli dusun Jambu kelurahan Semampir
2010. Hasil dari penelitian ini adalah kecamatan Cerme kabupaten Gresik.
Lokasi Penelitian b. Pendapatan
Lokasi penelitian ini adalah di dusun Jambu c. Pendidikan
kelurahan Semampir kecamatan Cerme 2. Data sekunder
kabupaten Gresik pada industri kecil sarung Data yang dikumpulkan dari catatan atau
tenun. arsip kantor kelurahan. Data yang
Instrumen Penelitian dikumpulkan meliputi :
Instrumen utama dalam penelitian ini a. Kondisi Daerah
adalah peneliti sendiri. Peneliti sebagai b. Jumlah penduduk
instrumen penelitian akan berinteraksi c. Pekerjaan penduduk
langsung dengan informan. Penelitian ini d. Jenis kelamin
selain menggunakan instrumen utama juga e. Usia
menggunakan alat bantu seperti buku Teknik Pengumpulan Data
catatan dan kamera. Dalam mengumpulkan data, peneliti
Subyek Penelitian menggunakan teknik pengumpulan data
Subyek dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
tenaga kerja yang bekerja di industri kecil 1. Observasi Informan
sarung tenun di dusun Jambu kelurahan Teknik pengumpulan data dengan
Semampir kecamatan Cerme kabupaten mengamati obyek penelitian secara
Gresik yaitu sebanyak 10 informan yang langsung dengan menggunakan seluruh
dapat mewakili seluruh tenaga kerja yang alat indera. Dalam teknik ini penulis
ada. Pengambilan subyek dalam penelitian mengadakan pengamatan langsung
ini menggunakan teknik snowball sampling. kegiatan yang dilakukan oleh pekerja
Sumber Data industri kecil sarung tenun di dusun
Dalam penelitian ini penentuan Jambu kelurahan Semampir kecamatan
sumber data sesuai dengan masalah Cerme kabupaten Gresik.
penelitian, maka penelitian ini 2. Wawancara Mendalam
menggunakan dua sember data yaitu data Teknik wawancara mendalam dipilih
primer dan data sekunder. dikarenakan melalui wawancara peneliti
1. Data primer dapat menggali sesuatu yang diketahui,
Data yang diperoleh melalui wawancara dialami dan dirasakan oleh subyek. Data
langsung dengan informan yaitu yang diperoleh dari wawancara meliputi
menggunakan pedoman wawancara identitas informan, pemasaran sarung
yang sudah disiapkan. Data yang tenun, dan tingkat pendapatan
dikumpulkan meliputi : masyarakat setelah adanya industri kecil
a. Identitas informan sarung tenun.
3. Dokumentasi pedesaan. Hal ini terutama
Metode dokumentasi digunakan untuk dilakukan untuk memahami
memperoleh data sekunder, dengan perkembangan sosial ekonomi
mengumpulkan dan mempelajari data masyarakat yang diperoleh dari
atau dokumen-dokumen yang hasil industri kecil sarung tenun di
berhubungan dengan masalah yang dusun Jambu kelurahan
diteliti. Data yang diperoleh adalah data Semampir.
mengenai kondisi kelurahan dengan 3) Melakukan triangulasi, untuk
adanya industri kecil sarung tenun. memperoleh variasi informasi
Kondisi kelurahan disini berupa seluasnya-luasnya dan selengkap-
komposisi jumlah penduduk, pekerjaan lengkapnya dari informan, maka
penduduk, jenis kelamin, serta usia dalam triangulasi dilakukan baik
penduduk. terhadap metode maupun sumber
4. Teknik Triangulasi data.
Tujuan dari teknik triangulasi yaitu 4) Melacak kelengkapan hasil
meningkatkan pemahaman peneliti analisa data.
terhadap data yang telah diperoleh. b. Transferabilitas, dilakukan dengan
Menurut Prastowo (2012:49), standar cara meminta bantuan orang lain atau
atau kriteria utama guna menjamin teman sejawat untuk membaca
keabsahan hasil penelitian kualitatif laporan hasil penelitian atau
adalah sebagai berikut : abstraksinya. Dari tanggapan mereka
a. Kredibilitas, agar hasil penelitian ini dapat diperoleh masukan sejauh
memiliki tingkat kepercayaan yang mana hasil penelitian ini mampu
tinggi sesuai dengan fakta di dipahami oleh pembaca.
lapangan, upaya-upaya yang c. Dependabilitas, agar temuan
dilakukan antara lain: penelitian dapat dipertahankan dan
1) Memperpanjang keikutsertaan dipertanggungjawabkan secara
peneliti dalam proses ilmiah, auditor independent seperti
pengumpulan data di lapangan dosen pembimbing sangat diperlukan
karena peneliti merupakan dalam mereview seluruh hasil
instrumen utama penelitian. penelitian.
2) Melakukan observasi secara terus- Teknik Analisis Data
menerus dan sungguh-sungguh Dalam penelitian ini peneliti
sehingga semakin mengetahui menggunakan analisis data kualitatif
peranan industri kecil di daerah dengan teknik interaktif. Dalam teknik
interaktif data dilakukan dengan tiga alur wilayah kecamatan Cerme kabupaten
kegiatan, yaitu reduksi data, penyajian data, Gresik dengan batasan-batasan yaitu,
dan penarikan kesimpulan atau verifikasi, sebelah utara berbatasan dengan kelurahan
secara rinci dapat dijelaskan sebagai Padeg dan kelurahan Banjarsari, sebelah
berikut: timur berbatasan dengan kelurahan
1. Reduksi data Tambakberas dan kelurahan Cerme Lor,
Data yang diperoleh dari lapangan sebelah selatan berbatasan dengan
dituangkan dalam uraian atau laporan kelurahan Ngabetan dan kelurahan
lengkap dan terinci. Laporan lapangan Cagakagung, dan sebelah barat berbatasan
dirangkum, kemudian dipilih hal-hal dengan kelurahan Kambingan dan
yang penting. Reduksi data dilakukan kelurahan Wedani.
secara terus-menerus selama penelitian Luas wilayah di kelurahan Semampir
berlangsung. Selama pengumpulan data adalah 3,34 Km² dengan jumlah penduduk
berlangsung, diadakan reduksi data sebanyak 2.454 orang yang terdiri dari laki-
dengan membuat ringkasan. laki 1.237 jiwa dan perempuan 1.217 jiwa.
2. Penyajian data Jumlah kepala keluarga 635 kepala
Penyajian data dilakukan dengan keluarga.
menyederhanakan hasil informasi Kondisi penduduk
komplek yang telah diperoleh dari Tabel 4.1 Komposisi Penduduk Menurut
lapangan kedalam bentuk yang Jenis Kelamin
Tabel 5.1 Pendapatan Para Tenaga Kerja Industri Kecil Sarung Tenun di Dusun Jambu
Kelurahan Semampir Kecamatan Cerme Kabupaten Gresik