Professional Documents
Culture Documents
Perancangan Dan Analisa Antena Mikrostrip Dengan Frekuensi 850 MHZ Untuk Aplikasi Praktikum Antena
Perancangan Dan Analisa Antena Mikrostrip Dengan Frekuensi 850 MHZ Untuk Aplikasi Praktikum Antena
Perancangan Dan Analisa Antena Mikrostrip Dengan Frekuensi 850 MHZ Untuk Aplikasi Praktikum Antena
Adhe Setya Nugraha [1], Yuli Christyono, S.T., M.T.[2], Sukiswo, S.T., M.T.[3]
Abstract – Problems antenna of conductor materials is rather complicated construction and size are usually quite
large, so for purposes such as a cellular system is considered less efficient. For this purpose requires a simple
antenna, a thin, easy to manufacture, and can be connected with other circuits. Then came the idea to design a
microstrip antenna that antenna. How to make a microstrip antenna is printed on the plate by the PCB (Printed
Circuit Board), then peradiasinya coated with a solution of silver or other conductor material. Who's lining material
that many in the market is epoxy glass fiber ( r = 4.7) with 1.5 mm layer thickness.
The purpose of this thesis is to create some models of microstrip antenna that can later be used in practical
antenna. The antenna was designed at a frequency of 850MHz with a square, equilateral triangle, and circle. Then
the three forms of microstrip antenna design results will be analyzed using software IE3D V12 to obtain the design
parameters of antenna and frequency of these antennas.
The third form of radiation pattern of microstrip antenna is directional (directional). Results of simulation
of microstrip circular antennas: resonant frequency = 0.8535 GHz, VSWR = 1.046, retrun loss =- 32.89 dB, band
width = 1.4167%, the total gain =- 0.673953 dB, HPBW =170,5110, rectangular microstrip antenna: resonance
frequency = 0.849503 GHz, VSWR = 1109, return loss =- 25.7143 dB, bandwidth = 1.4547%, the total gain =-
0.205832 dB, HPBW = 170,6550 and for equilateral triangular microstrip antennas: resonant frequency = 0, 8515
GHz, VSWR = 1115, return loss = -25.28 dB, bandwidth = 1.3055%, the total gain =- 2.32265 dB, HPBW = 170,5710.
And on the test results obtained for circular microstrip antennas: resonant frequency = 900MHz, VSWR =
1.03, power received = 0.067 mW, HPBW = 620, rectangular microstrip antennas: resonant frequency = 895MHz,
VSWR = 1.04, power received = 0.039 mW, HPBW = 880 and antenna for microstrip equilateral triangle: resonance
frequency = 895MHz, VSWR = 1.05, power received = 0.033 mW, HPBW = 690.
Keywords: microstrip antenna, substrat materials, antenna parameters, the working frequency antenna
Kata Kunci : Antena mikrostrip, bahan lapisan, paramater antena, frekuensi kerja antena
Gambar 2.1 Konsep dasar antena 2.2.2 Voltage Standing Wave Ratio (VSWR)
VSWR adalah perbandingan antara ampiltudo
2.1.1 Panjang Gelombang gelombang berdiri (standing wave) maksimum (|V|max)
Panjang gelombang adalah jarak yang ditempuh dengan minimum (|V|min).
gelombang selama satu periode. Dalam sistem Koefisien refleksi tegangan (Γ) memiliki nilai
komunikasi khususnya dalam pembuatan antenna, kompleks, yang merepresentasikan besarnya magnitude
panjang gelombang merupakan faktor utama untuk dan fasa dari refleksi.
merancang antena.
2.2.3 Return Loss
2.1.3 Pola Radiasi Antena Return loss adalah perbandingan antara
Pola radiasi adalah penggambaran pancaran amplitudo dari gelombang yang direfleksikan terhadap
energi antena sebagai fungsi koordinasi ruang. Antena amplitudo gelombang yang dikirimkan. Return loss
diletakkan pada titik asal koordinat ruang. Pancaran dapat terjadi karena adanya diskontinuitas di antara
energi yang dimaksud adalah intensitas medan listrik. saluran transmisi dengan impedensi masukan beban
Berdasarkan pola radiasinya, antena dikelompokan (antena).
menjadi 2 yaitu:
1. Antena terarah (directional antenna), yaitu antena 2.2.4 Keterarahan (Directivity) dan Penguatan
yang mampu memancarkan atau menerima (Gain)
gelombang elektromagnetik pada arah tertentu saja. Keterarahan (Directivity) merupakan
2. Antena tidak terarah (omnidirectional antenna), penggambaran dari arah pancar atau terima gelombang
yaitu antena yang mampu memancarkan atau elektromagnetik dari suatu antena. Jika daya radiasi
3
sama baik pada semua arah atau Pn (θ,Φ) = 1 untuk sebidang yang rendah sehingga dapat dengan mudah
semua θ dan Φ maka ΩA = 4π, sehingga diperoleh D = dibuat dan disesuaikan dengan permukaan host nya,
1. Nilai tersebut adalah keterarahan untuk sumber biaya fabrikasi rendah maka dapat diproduksi dalam
isotropis dan merupakan nilai terkecil yang mampu jumlah besar, mendukung keduanya (linear serta
dimiliki antena. Maka ΩA harus selalu sama dengan atau polarisasi sirkular), dapat dengan mudah diintegrasikan
lebih kecil dari 4π, sedangkan keterarahan harus selalu dengan microwave sirkuit terpadu (MICs), mampu
sama atau lebih besar dari 1. beroperasi pada dua atau tiga frekuensi kerja, mekanik
Penguatan (gain) merupakan besaran nilai yang kuat ketika dipasang pada permukaan kaku.
menunjukkan adanya penambahan tingkat sinyal dari Bidang antena mikrostrip juga memiliki
sinyal masukan menjadi sinyal keluaran. Penguatan sejumlah kelemahan dibandingkan dengan antena
bergantung pada keterarahan dan efisiensi. Semakin konvensional. Beberapa kelemahan utama mikrostrip
tinggi keterarahan maka semakin besar pula seperti di bawah ini: lebar pita yang sempit, efisiensi
penguatannya. rendah, penguatan yang rendah, radiasi asing dari
penyambungan (feed), radiasi berkurang dan berakhir
2.2.5 Lebar Pita (Bandwidth) kecuali slot antena yang diruncingkan, kapasitas
Lebar pita (bandwidth) didefinisikan sebagai pengaturan daya rendah, eksitasi gelombang permukaan
lebar pita frekuensi yang digunakan oleh suatu sistem.
Lebar pita antena dapat ditentukan oleh beberapa 2.3.2 Teknik Penyambungan
karakteristik yang memenuhi ketentuan yang 2.3.2.1 Penyambungan Garis Mikrostrip
dispesifikasikan. Dalam jenis teknik penyambungan, garis
terhubung langsung ke tepi bidang mikrostrip seperti
2.3 Antena Mikrostrip yang ditunjukkan pada Gambar 2.3[5]
Antena mikrostrip sangat menarik karena
bebannya yang ringan, mudah disesuaikan bentuknya
dan biayanya yang rendah. Antena ini dapat terintegrasi
dengan bidang garis yang dicetak pada jaringan dan alat
aktif. Ini merupakan rancang bangun yang terbaru di
dunia antena. Dalam bentuknya yang paling dasar,
sebuah antena mikrostrip terdiri dari sebuah bidang
(patch) memancar di salah satu sisi lapisan (substrat) Gambar 2.3 Penyambungan garis mikrostrip
dielektrik yang memiliki bidang dasar (ground plane) di
sisi lain seperti yang ditunjukkan pada Gambar 2.2[5]. Radiasi penyambungan juga menyebabkan lintas
Bidang pada umumnya terbuat dari bahan seperti radiasi terpolarisasi yang tidak diinginkan.
tembaga atau emas dan dapat mengambil banyak
kemungkinan bentuk. 2.3.2.2 Penyambungan Koaksial
Penyambungan koaksial atau penyambungan
konektor adalah teknik yang sangat umum digunakan
untuk menyambung bidang antena mikrostrip. Seperti
yang terlihat dari Gambar 2.4[5].
W a dan ae a h( r ) 2
reff 0,3 0,264 3 fr r
L 0.412h h
W
reff 0,258 0,8 2.3.4 Paramater Antena Mikrostrip
h
2.3.4.1 Lebar Pita (Bandwidth)
Panjang efektif bidang Leff sekarang menjadi Lebar pita (bandwidth) suatu antena
didefenisikan sebagai rentang frekuensi di mana kinerja
Leff = L + 2 ΔL antena yang berhubungan dengan beberapa karakteristik
(seperti impedansi masukan, pola radiasi, lebar berkas
Untuk frekuensi resonansi yang ditunjukkan f0, panjang (beamwidth), polarisasi, penguatan (gain), VSWR,
efektif diberikan sebagai: return loss) memenuhi spesifikasi standar.
c
Leff 2.3.4.2 Lebar Berkas (Beamwidth)
2 f 0 reff Lebar berkas (beamwidth) untuk komponen
Untuk radiasi yang efisien, lebar W diberikan oleh Bahl bidang yang teradiasi dapat diukur dari pola radiasinya.
dan Bhartia sebagai: Lebar berkas untuk Eθ akan semakin berkurang nilainya
W
c untuk εr > 1, sedangkan nilainya akan bertambah untuk
2 f0
r 1 εr = 1 sebagaimana dengan bertambahnya nilai h/a.
2 Kejadian ini merupakan hasil dari peranan yang
dimainkan oleh permukaan gelombang untuk nilai εr >
2.3.3.2 Analisa Bidang Mikrostrip Lingkaran 1.
Bentuk dan ukuran dari bidang lingkaran
Gambar 2.8[7] adalah karakteristik parameter 2.3.4.3 Impedansi Karakteristik Saluran
tunggal,yakni dengan radius a. Mikrostrip
Dalam hal ini, adalah paramater nilai ukur Impedansi karakteristik merupakan salah satu
yang paling sederhana karena bentuk lain memerlukan parameter utama dalam perancangan antena mikrostrip,
lebih dari satu parameter untuk menguraikannya. jika impedensi karateristik tidak sesuai dengan
5
impedansi masukan antena akan menyebabkan adanya
sinyal pantul, distorsi dan interferensi antar jalur
rangkaian.
Gambar 4.3 Hasil simulasi distribusi arus listrik antena Gambar 4.6 Hasil pengujian pola radiasi antena mikrostrip 850
mikrostrip MHz (segiempat, lingkaran, segitiga sama sisi)
Dari Gambar 4.3 dapat disimpulkan bahwa Dari hasil simulasi dan pengujian tersebut dapat
antena mikrostrip lingkaran memiliki distribusi arus disimpulkan bahwa ketiga antena mikrostrip tunggal
yang baik karena tidak memiliki sudut yang dapat tersebut merupakan antena directional (mempunyai
mengurangi nilai distribusi arus pada antena. arah) dan pengamatan pola radiasi di sisi horizontal
antena mikrostrip.
4.1.6. Penguatan Antena Mikrostrip
Perolehan dari suatu antena merupakan 4.1.8 Lebar Berkas Setengah Daya (HPBW) Antena
perbandingan antara intensitas radiasi maksimum dari Mikrostrip
suatu antena dengan intensitas radiasi maksimum dari Lebar berkas setengah daya (HPBW) yaitu lebar
suatu antena referensi dengan daya masuk yang sama. berkas diantara sisi-sisi kuncup utama yang nilai
Tabel 4.5 Nilai simulasi penguatan antena mikrostrip 850 dayanya setengah dari nilai maksimum kuncup utama.
MHz
Tabel 4.6 Nilai simulasi HPBW antena mikrostrip 850 MHz