Pengaruh Implementasi Total Quality Management (TQM) Terhadap Pencapaian Kinerja Perusahaan TNT - Express Indonesia

You might also like

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 19

PENGARUH IMPLEMENTASI TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) TERHADAP

PENCAPAIAN KINERJA PERUSAHAAN TNT – EXPRESS INDONESIA

PENGARUH IMPLEMENTASI TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM)


TERHADAP PENCAPAIAN KINERJA PERUSAHAAN
TNT – EXPRESS INDONESIA

Alisa Yulima Siregar1)


Samsir2)
1)
Mahasiswa Program Pascasarjana Universitas Riau
2)
Dosen Program Pascasarjana Universitas Riau

Abstract. This research is intended to know and analyze 1) the effect of Total Quality
Management (TQM) implementation on employee's attachment to PT.TNT - Express
Indonesia. 2) the influence of Total Quality Management (TQM) implementation on
company performance at PT.TNT - Express Indonesia. 3) the influence of employee
engagement implementation on company performance at PT.TNT - Express Indonesia.
4) the effect of Total Quality Management (TQM) implementation on company
performance through employee engagement on PT.TNT - Express Indonesia. This
research uses quantitative design. The method used in this research is method. The
population in this study is all employees at the level of managers and supervisors in
PT.TNT-Express Indonesia which requires 219 people. Sampling technique in this study
using proportional random sampling. Determination of the sample using slovin formula
with a precision set at 5%. Thus the sample in this study sampled 142 people at the
manager and supervisor level at PT.TNT-Express Indonesia taken at random. Data
completion techniques in this study using a questionnaire based on the variables
studied. From the results of the study concluded: 1) the higher total quality
management implementation will be improve the company's employees engangement.
2) the higher implementation of quality management executed by managers and
supervisors will improve the performance of the company. 3) the stronger the
employee's aengage to the company, the employee will be motivated to run the work and
will have an impact on the performance. 4) the higher the total quality management
implementation, the company's performance will increase even without the strong
engagemnet of the employee.

Keywords: TQM, Employee Engagement, Corporate Performance

I. PENDAHULUAN Peningkatan produktivitas,


Perusahaan atau industri bersaing kepuasan kerja dan komitmen
dalam menciptakan kondisi yang organisasi menurut para akademisi dan
memungkinkan untuk dapat bersaing praktisi dianggap mengacu pada
secara baik di pasar, baik di lingkup produktivitas dan efisiensi kerja
domestik maupun di pasar internasional. individual karyawan yang berpangkal
Perusahaan dapat menghadapi pada kepuasan kerja dan komitmen
tantangan persaingan tersebut melalui individu pada organisasi yang kemudian
perbaikan berkelanjutan pada aktivitas dijabarkan pada perumusan kebijakan
bisnis yang terfokus pada karyawan penempatan karyawan yang sesuai
meliputi keseluruhan organisasi dan dengan latar belakang kompetensi
penekanan pada fleksibilitas dan teknikal atau latar belakang pendidikan
kualitas. dan kemudian ditindaklanjuti dengan
kebijakan imbalan dan pengakuan yang

Vol. IX. No. 3. September 2017 JURNAL TEPAK MANAJEMEN BISNIS 17


PENGARUH IMPLEMENTASI TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) TERHADAP
PENCAPAIAN KINERJA PERUSAHAAN TNT – EXPRESS INDONESIA

sesuai dengan karakteristik kebutuhan didefinisikan sebagai sejauh mana suatu


karyawan berdasarkan kebijakan operasi memenuhi tujuan kinerja, dan
evaluasi. langkah-langkah utama dalam rangka
Terkait keterikatan karyawan, memenuhi kebutuhan pelanggan. Fakta
keterikatan individu pada pekerjaaan menunjukkan bahwa tanpa dilakukan
merupakan kunci keberhasilan dan suatu pengukuran terhadap kinerja,
profitabilitas organisasi (Ott, 2007). maka sulit untuk memperbaikinya.
Keterikatan karyawan meliputi Brah dan Lim (2006) mengatakan
keterikatan individu dengan, kepuasan bahwa kinerja organisasi dapat diukur
individu terhadap dan hasrat pada dalam dua dimensi kinerja yaitu kinerja
pekerjaan (Robbins dan Judge, 2009). operasional/kinerja mutu dan kinerja
Menumbuhkan keterikatan karyawan organisasi. Kinerja operasional
(employee engagement,) organisasi mencerminkan kinerja operasi internal
dapat meningkatkan kualitas, perusahaan dalam hal biaya dan
produktivitas dan efisiensi operasional pengurangan pemborosan,
yang lebih tinggi. meningkatkan kualitas produk,
Perilaku produktif karyawan juga pengembangan produk baru,
dapat ditingkatkan dengan menerapkan memperbaiki kinerja pengiriman, dan
Manajemen Mutu Terpadu atau Total peningkatan produktivitas. Indikator
Quality Management (TQM) yang dan variabel tersebut dianggap sebagai
merupakan salah satu teknik yang faktor utama karena mereka mengikuti
sering digunakan oleh perusahaan atau langsung dari tindakan yang diambil
industri dalam rangka meningkatkan dalam kegiatan operasi perusahaan,
kinerjanya dan memaksimumkan daya sementara kinerja organisasi diukur
saing perusahaan melalui perbaikan dengan ukuran finansial seperti
terus menerus atas produk, jasa, pertumbuhan pendapatan, laba bersih,
manusia, proses, dan lingkungannya. rasio laba dengan pendapatan dan laba
TQM juga mendukung semua karyawan atas asset, dan non-ukuran finansial
mampu memberikan kontribusi yang seperti investasi dalam R&D, dan
cukup besar dengan kinerja yang baik kapasitas perusahaan untuk
dalam upaya mengubah diri dalam mengembangkan profil kompetitif.
persaingan di era globalisasi ini. TNT Express Indonesia sebagai
Menurut Benny (2006: 96) TQM salah satu perusahaan logistik penyedia
mempunyai beberapa tujuan: 1) Untuk layanan pengiriman/ekspedisi express
menciptakan kualitas produk dan jasa. terbesar di dunia telah menunjukkan
Untuk mendapatkan keuntungan komitmennya dalam menghadapi
perusahaan, perusahaan seharusnya persaingan pelayanan yang dihasilkan
membuat kualitas produk atau jasa, oleh perusahaan ekspedisi lokal atau
perusahaan membutuhkan penataan internasional lainnya yang memberikan
berkala. Penting untuk dilakukan oleh pelayanan serupa. TNT Express
perusahaan untuk lebih menambah Indonesia berupaya untuk memperbaiki
jumlah konsumen, dan meningkatkan dan meningkatkan kinerja perusahaan
penjualan perusahaan. 2) Menjamin serta kualitas pelayanan produktivitas,
kepemimpinan untuk menghindari efesiensi dan efektivitas secara
kesalahan dan pemborosan. terencana dan melibatkan partisipasi
Pengukuran kinerja merupakan aktif dari semua unsur terkait dalam
faktor penting bagi manajemen yang perusahaan, agar pelaksanaannya dapat
efektif. Secara umum, kinerja berjalan dengan lancar. Dalam

Vol. IX. No. 3. September 2017 JURNAL TEPAK MANAJEMEN BISNIS 18


PENGARUH IMPLEMENTASI TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) TERHADAP
PENCAPAIAN KINERJA PERUSAHAAN TNT – EXPRESS INDONESIA

menghadapi situasi ini TNT Express


Indonesia telah mengedepankan sebuah
mutu pelayanan.
Upaya yang dilakukan oleh
manajemen TNT dalam meningkatkan
kinerjanya antara lain adalah dengan
melaksanakan Pulse Survey dimana
karyawan dapat mengungkapkan
pandangan dan memberi umpan balik
yang berharga mengenai berbagai Dalam meningkatkan
masalah tentang pekerjaan dan TNT efektivitasnya, TNT menentukan arah
sebagai tindak lanjut atas Employee dan tujuan dari perbaikan produktivitas
Engagement Survey, mendesain dan kualitas, dimana hal tersebut
program yang berfokus pada kepuasan dilaksanakan selaras dengan arah jangka
pelanggan berupa Orange Experience panjang perusahaan. Arah perbaikan
Service yaitu berupa survey kepuasan tersebut diformulasikan oleh
pelanggan atas pengalaman pelayanan manajemen ke dalam suatu kebijakan
pengiriman barang melalui TNT, untuk perbaikan proses tersebut. Dalam
pelayanan Customer Service hingga hal ini dibutuhkan suatu sistem
Sales dilapangan. Melalui upaya ini pengendalian mutu yang sesuai dengan
diharapkan akan meningkatkan kualitas permasalahan tersebut, yang disebut
layanan bagi pelanggan serta dapat dengan Total Quality Management
mencapai TQM yang berdampak (TQM).
terhadap peningkatan kinerja PT. TNT Express Indonesia telah
perusahaan. berkembang pesat dan menjadi
perusahaan multinasional kedua
Tabel 1 terbesar dalam menyediakan jasa
Orange Engangement Survey layanan Express di Indonesia.
Mulai tanggal 4 April 2010,
perusahaan TNT yang beroperasi di
Indonesia berubah menjadi perusahaan
joint venture dengan nama PT TNT
Sykpak International Express. Dengan
perubahan yang baru ini memungkinkan
TNT melakukan investasi secara
langsung untuk meningkatkan
infrastruktur dan layanan di Indonesia.
Sebagai pemimpin penyedia jasa
Tabel 2
Orange Experience Service dan Net Customer ekspres terpadu, TNT Express terus
Satisfaction Score mengembangkan bisnisnya di Asia.
Khususnya di Indonesia, bisnis impor
memiliki sudut pandang yang
menjanjikan.
PT. TNT Express Indonesia
memandang penting peran sumber daya
manusia. Karena sumber daya manusia
merupakan mesin yang membuat
perusahaan bergerak maju, seluruh

Vol. IX. No. 3. September 2017 JURNAL TEPAK MANAJEMEN BISNIS 19


PENGARUH IMPLEMENTASI TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) TERHADAP
PENCAPAIAN KINERJA PERUSAHAAN TNT – EXPRESS INDONESIA

kantor TNT Express di dunia pengendalian & perbaikan dan


menerapkan “Investors in People”, mencapai, mempertahankan standar
suatu program yang membantu kesempurnaan. TQM merupakan suatu
meningkatkan kualitas karyawan. pendekatan dalam menjalalankan usaha
Berdasarkan fenomena di atas untuk memaksimalkan daya saing
maka penulis tertarik untuk meneliti organisasi melalui perbaikan terus-
tentang Pengaruh Implementasi Total menerus atas produk, jasa, menusia,
Quality Management (TQM) terhadap proses, dan lingkungan (Tjiptono, 2003:
Pencapaian Kinerja Perusahaan pada 4). Penerapan TQM secara efektif
PT.TNT – Express Indonesia. berpengaruh positif terhadap motivasi
1. Adapun tujuan penelitian ini adalah kerja karyawan, meningkatkan
Menganalisis pengaruh kepuasan karyawan dan menurunkan
implementasi Total Quality minat untuk pindah kerja, pengurangan
Management (TQM) terhadap biaya dan meningkatkan kinerja
keterikatan karyawan pada PT.TNT manajerial, meningkatkan laba dan daya
– Express Indonesia. saing perusahaan, serta meningkatkan
2. Menganalisis pengaruh kualitas sumber daya manusia (
implementasi Total Quality Wicaksono, 2006: 2).
Management (TQM) terhadap
kinerja perusahaan pada PT.TNT – Indikator Total Quality Management
Express Indonesia. (TQM).
3. Menganalisis pengaruh Indikator atau konstruk TQM
implementasi keterikatan karyawan dalam penelitian ini juga mengadopsi
terhadap terhadap kinerja model yang dikembangkan oleh
perusahaan pada PT.TNT – Express Prayogo dan Brown (2004); dan
Indonesia. Prayogo dan Dermott (2005). Variable
4. Untuk menganalisis pengaruh atau konstruk yang diuji hubungannya
implementasi Total Quality dalam penelitian ini adalah variable
Management (TQM) terhadap TQM yang terdiri atas Kepemimpinan
kinerja perusahaan melalui (leadership) Robbins (1991) dalam
keterikatan karyawan pada PT.TNT Fandy Tciptono & Anastasia Diana
– Express Indonesia. (2001; hlm.152) mendefinisikan
kepemimpinan sebagai kemampuan
II. TINJAUAN KEPUSTAKAAN untuk mempengaruhi sekelompok
Total Quality Management (TQM) anggota agar bekerja mencapai tujuan
TQM bukan merupakan dan sasaran yang ditetapkan.
program atau sistem , tapi merupakan Perencanaan strategis (strategic
budaya yang harus dibangun, planning) salah satu bagian yang
dipertahankan dan ditingkatkan oleh penting dalam Manajemen Kualitas
seluruh anggota organisasi /perusahaaan adalah pendekatan Strategi dan
tersebut berorientasi pada mutu dan Sistematik dalam mencapai Visi, Misi
menjadikan mutu sebagai The way of dan Tujuan Perusahaan. Fokus pada
Life (Dorothea W.A,1999). Elemen- pelanggan (customer focus) Pelanggan
elemen kritis dalam penerapan TQM merupakan pihak yang menentukan
adalah : kepemimpinan dan komitmen, apakah kualitas produk maupun jasa
keterlibatan penuh seluruh karyawan, yang dihasilkan perusahaan tersebut
perencanaan yang baik, strategi memenuhi kebutuhan atau tingkatan
pelaksanaan, pengukuran & evaluasi, kualitas yang diinginkannya. Informasi

Vol. IX. No. 3. September 2017 JURNAL TEPAK MANAJEMEN BISNIS 20


PENGARUH IMPLEMENTASI TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) TERHADAP
PENCAPAIAN KINERJA PERUSAHAAN TNT – EXPRESS INDONESIA

dan analisis (information and Indikator Keterikatan Karyawan


analysis) meskipun terdapat banyak (Employee Engagement).
keahlian dan ruang lingkup kerja dalam Dimensi atau aspek-aspek dari
suatu perusahaan yang membentuk employee engagement terdiri dari tiga
departementalisasi secara vertikal (Schaufeli et al, 2003), yaitu:
maupun horizontal. Manajemen orang- a. Aspek Semangat (Vigor).
orang (people management) TQM juga Vigor merupakan aspek yang ditandai
berfokus pada orang (people), yakni dengan tingginya tingkat kekuatan dan
mendorong pembentukan tim dan resiliensi mental dalam bekerja,
pemberdayaan karyawan (employee keinginan untuk berusaha dengan
empowerment), yang artinya TQM sungguh-sungguh di dalam pekerjaan,
memberi karyawan otoritas dan gigih dalam menghadapi kesulitan
tanggung jawab membuat keputusan (Schaufeli & Bakker, 2003).
dan mengambil tindakan. Manajemen b. Aspek Dedikasi (Dedication).
proses (process management) Hasil Aspek dedication ditandai oleh suatu
yang diharapkan dapat dicapai secara perasaan yang penuh makna, antusias,
lebih efisien ketika aktifitas dan sumber inspirasi, kebanggaan dan menantang
daya yang berhubungan dengannya dalam pekerjaan.
dikelola sebagai suatu proses. c. Aspek Keterserapan (Absorption).
Aspek absorption ditandai dengan
Keterikatan Karyawan (Employee
adanya konsentrasi dan minat yang
Engagement)
mendalam, tenggelam dalam pekerjaan,
Penelitian pertama yang
waktu terasa berlalu begitu cepat dan
mengemukakan konsep employee
individu sulit melepaskan diri dari
engagement adalah Kahn (1990).
pekerjaan sehingga dan melupakan
Menurut Kahn (dalam Saks 2006)
segala sesuatu disekitarnya, (Schaufeli
employee engagement merupakan
& Bakker, 2003).
bentuk multi dimensional dari aspek
emosi, kognitif, dan fisik karyawan
Kinerja perusahaan
yang saling terikat. Keterikatan
Pengukuran kinerja merupakan
karyawan merupakan sikap positif
faktor penting bagi manajemen yang
karyawan disertai dengan motivasi baik
efektif. Secara umum, kinerja
secara kognitif dan penghayatan, yakin
didefinisikan sebagai sejauh mana suatu
akan kemampuan dan merasa senang
operasi memenuhi tujuan kinerja, dan
saat bekerja.
langkah-langkah utama dalam rangka
Employee engagement
memenuhi kebutuhan pelanggan. Fakta
merupakan antusiasme karyawan dalam
menunjukkan bahwa tanpa dilakukan
bekerja, yang terjadi karena karyawan
suatu pengukuran terhadap kinerja,
mengarahkan energinya untuk bekerja,
maka sulit untuk memperbaikinya. Oleh
yang selaras dengan prioritas strategic
karena itu, meningkatkan kinerja
perusahaan. Antusiasme ini terbentuk
organisasi memerlukan identifikasi
karena karyawan merasa engage (feel
terhadap variabel-variabel yang
engaged) sehingga berpotensi untuk
mempengaruhinya dan mengukurnya
menampilkan perilaku yang engaged
dengan akurat. Pengukuran kinerja
(terikat). Perilaku yang engage
operasional atau kinerja mutu sangat
memberikan dampak positif bgi
penting dilakukan bagi suatu organisasi,
organisasi yaitu peningkatan revenue
agar dapat tercapai efisiensi dan kinerja
(Nurofia, 2005).

Vol. IX. No. 3. September 2017 JURNAL TEPAK MANAJEMEN BISNIS 21


PENGARUH IMPLEMENTASI TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) TERHADAP
PENCAPAIAN KINERJA PERUSAHAAN TNT – EXPRESS INDONESIA

bisnis yang optimal (Demirbag et. al., mampu memberikan kontribusi yang
2006). cukup besar dengan kinerja yang baik
Pengukuran kinerja adalah dalam upaya mengubah diri dalam
penentuan secara periodik efektivitas persaingan di era globalisasi ini.
operasional organisasi, bagan organisasi Penerapan Implementasi TQM,
dan karyawannya berdasarkan sasaran Keterikatan Karyawan (Employee
standar dan kriteria yang telah Engagement), Kinerja Perusahaan :
ditetapkan sebelumnya (Mulyadi, Keuangan, Operational, dan Kepuasan
2001). Pelanggan inilah yang selanjutnya akan
diuji pada penelitian ini. Digambarkan
Indikator Kinerja Perusahaan. dengan model penelitian berikut.
Dimensi atau aspek-aspek dari
kinerja perusahaan TNT adalah Gambar 1
Kerangka Penelitian
mengarah pada sebuah strategi TNT.
Outlook ini memiliki tiga nilai penting
sebagai pendorong : (1) First Choice of
Customer) (Menjadi pilihan utama dari
para pelanggan). Mencapai
pertumbuhan 20%/tahun atau lebih
tinggi. (2) Great Place to Work (Tempat
bekerja yang menyenangkan).
Karyawan, membuat fungsi jaringan ini
dengan baik. Karyawan telah berperan
dalam menjaga hubungan yang Hipotesis.
bermakna dengan pelanggan terlepas Berdasarkan pembahasan dalam
dari kekurangan dalam kemampuan latar belakang, landasan teori, dan
layanan dalam proses operasional 95% kerangka berpikir, maka formulasi
pengiriman tepat waktu. (3) Sustainable hipotesis yang diajukan untuk diuji.
financial result (Pencapaian hasil H1 : : Implementasi TQM
keuangan yang berkelanjutan). berpengaruh positif terhadap
Mengorganisir untuk memastikan waktu Keterikatan karyawan.
pembayaran 30 hari dari pelanggan H2 . : Implementasi TQM
sesuai dengan target yang telat berpengaruh positif terhadap
ditetapkan setiap tahunnya. kinerja perusahaan.
H3 : Keterikatan Karyawan
Kerangka Penelitian berpengaruh positif terhadap
Perilaku produktif karyawan juga kinerja.
dapat ditingkatkan dengan menerapkan H4 : Implementasi TQM
Manajemen Mutu Terpadu atau Total berpengaruh positif terhadap
Quality Management (TQM) yang kinerja melalui keterikatan
merupakan salah satu teknik yang karyawan.
sering digunakan oleh perusahaan atau III. METODE PENELITIAN
industri dalam rangka meningkatkan Penelitian ini dilaksanakan di PT
kinerjanya dan memaksimumkan daya TNT-Express Indonesia. Penelitian
saing perusahaan melalui perbaikan dilaksanakan selama 3 Bulan, yaitu Q3
terus menerus atas produk, jasa, – 2016 pada bulan Juli – September.
manusia, proses, dan lingkungannya. Data yang digunakan adalah data
TQM juga mendukung semua karyawan primer dan sekunder. Sesuai dengan

Vol. IX. No. 3. September 2017 JURNAL TEPAK MANAJEMEN BISNIS 22


PENGARUH IMPLEMENTASI TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) TERHADAP
PENCAPAIAN KINERJA PERUSAHAAN TNT – EXPRESS INDONESIA

permasalahan yang diteliti dan tujuan Tabel 3


penelitian yang ditetapkan sebelumnya, Operasional Variabel Penelitian
maka metode yang digunakan dalam
penelitian ini dilakukan dengan
pendekatan Structural Equation Model
(SEM) dengan menggunakan software
Partial Least Square (PLS).

Variabel Penelitian dan Definisi


Operasional
Definisi operasional merupakan
batasan-batasan yang dipakai untuk
menghindari interpretasi berbeda dari
variabel yang dipakai.
Penelitian ini menggunakan dua
jenis variabel yaitu variabel eksogen
(yang mempengaruhi) terdiri dari Total
Quality Management (TQM) serta
endogen (yang dipengaruhi) yaitu
Kinerja Karyawan (Y) dan variable
mediasi yaitu Keterikatan Karyawan
(Z).
Variabel-variabel tersebut
dioperasionalisasikan pada tabel berikut
ini:

Populasi dan Sampel


Populasi dalam penelitian ini
berjumlah 219 orang karyawan
PT.TNT-Express Indonesia pada level
manager dan supervisor. Teknik
pengambilan sampel menggunakan
stratified proporsional sampling.
Penentuan jumlah sampel menggunakan
Rumus Slovin dengan hasil jumlah
sampel 142 orang.
Tabel 4
Populasi dan Sampel Penelitian

Rumus Slovin : n= N

N (d)2 + 1
n= 142.20 = 142 Orang

Vol. IX. No. 3. September 2017 JURNAL TEPAK MANAJEMEN BISNIS 23


PENGARUH IMPLEMENTASI TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) TERHADAP
PENCAPAIAN KINERJA PERUSAHAAN TNT – EXPRESS INDONESIA

Teknik Pengumpulan Data 1. Menilai outer model atau


Teknik pengumpulan data yang measurement model
digunakan dalam penelitian ini adalah 2. Menilai Inner Model atau Structural
berdasarkan pada variabel-variabel yang Model
diteliti yaitu dengan angket
(questioner). Instrumen yang digunakan Kriteria Penerimaan dan Penolakan
untuk mengumpulkan data dari ketiga Hipotesis
variabel penelitian ini adalah instrumen Kriteria penerimaan atau penolakan
yang dikembangkan dan dibuat sendiri hipotesis pada penelitian ini adalah
oleh penulis melalui beberapa tahapan. dengan menilai nilai t-statistik. Nilai t-
statistik (t-hitung) diperbandingkan
Metode Analisis Data dengan nilai t-tabel. Nilai t-tabel yang
Analisis yang digunakan adalah ditentukan dalam penelitian ini adalah
analisis jalur (path analysis) untuk sebesar 1,976 dengan tingkat signifikasi
mengetahui sebab akibat, dengan tujuan 0,05 (one-tailed). Kriteria penerimaan
menerangkan akibat langsung dan atau penolakan hipotesis dengan
akibat tidak langsung seperangkat ketentuan sebagai berikut:
variabel, sebagai variabel penyebab 1. Jika nilai t-statistik < t-tabel
terhadap variabel lainnya yang dengan taraf signifikasi sebesar 0,05
merupakan variabel akibat. (one-tailed), maka menolak H0 dan
Jenis penelitian yang digunakan menerima Ha.
dalam penelitian ini adalah penelitian 2. Jika nilai t-statistik > t-tabel
statistik deskriptif kuantitatif, dimana dengan taraf signifikasi sebesar 0,05
data yang diperoleh dari sampel populasi (one-tailed), maka menerima H0 dan
penelitian kemudian dianalisis sesuai menolak Ha.
dengan metode statistik yang digunakan
lalu diinterprestasikan dibantu dengan IV. HASIL PENELITIAN DAN
program Structural Equation Model. PEMBAHASAN
Analisis deskriptif dimaksudkan Deskripsi Variabel Penelitian
juga untuk menilai kecenderungan Implementasi Total Quality
tanggapan dari responden terhadap Management (TQM)
variabel penelitian. Untuk itu Berdasarkan hasil perhitungan
dibutuhkan sebuah acuan interval terhadap skor implementasi total quality
dengan menggunakan formulasi rentang management pada manajer dan
skala (Umar, 2009:164): supervisor di PT. TNT Cabang
Tabel III.3 Pekanbaru dapat dilihat pada Tabel 5
Rentang Skala berikut:

Dalam analisis dengan PLS ada


2 hal yang dilakukan yaitu:

Vol. IX. No. 3. September 2017 JURNAL TEPAK MANAJEMEN BISNIS 24


PENGARUH IMPLEMENTASI TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) TERHADAP
PENCAPAIAN KINERJA PERUSAHAAN TNT – EXPRESS INDONESIA

Tabel 5 luas yang mencakup semua aspek


Distribusi Frekuensi Skor Implementasi didalam organisasi PT.TNT – Express
Total Quality Management (X)
Indonesia termasuk mutu setiap proses,
mutu pelayanan, maupun mutu dari
hasil setiap kegiatan proses pengiriman
yang dilakukan PT.TNT – Express
Indonesia.
Peningkatan mutu juga harus
terus ditingkatkan secara terus menerus
(continuus improvement). Ini
merupakan suatu tujuan jangka panjang
yang hendak di capai. Karena di dalam
Total Quality Management, mutu
ditentukan atas dasar antara lain fokus
pada pelanggan, sedangkan keinginan
para pelanggan itu sendiri akan
berubah-ubah, maka dengan PT.TNT –
Express Indonesia menerapkan Total
Quality Management ini berarti juga
telah melakukan antisipasi terhadap
adanya perubahan-perubahan keinginan
para pelanggannya, dimana dalam era
globalisasi ini perubahan tersebut akan
semakin sering terjadi.

Keterikatan Karyawan
Berdasarkan Tabel 5 diperoleh Berdasarkan hasil perhitungan
rata-rata jawaban responden untuk terhadap skor keterikatan karyawan
varibel impelementasi total quality pada manajer dan supervisor di PT.
management dengan skor sebesar 3,8 TNT Cabang Pekanbaru dapat dilihat
yang berarti bahwa skor implementasi pada Tabel 6 berikut:
total quality manajemen berada pada
kategori tinggi.
Hal ini menjelaskan bahwa
meningkatnya tingkat perpindahan atau
pengiriman barang dari satu wilayah ke
wilayah lainnya, ini memberikan
kesempatan besar untuk
berkembangnya perusahaan-perusahaan
logistik yang bergerak di bidang
pengiriman barang termasuk perusahaan
PT.TNT – Express Indonesia.
Dengan mengimplementasikan
Total Quality Management (TQM),
kualitas PT.TNT – Express Indoensia,
tidak hanya berkaitan dengan kualitas
kecepatan dan ketepatan setiap
pengiriman, namun didefinisikan lebih

Vol. IX. No. 3. September 2017 JURNAL TEPAK MANAJEMEN BISNIS 25


PENGARUH IMPLEMENTASI TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) TERHADAP
PENCAPAIAN KINERJA PERUSAHAAN TNT – EXPRESS INDONESIA

Tabel 6 terganggu, dan bisa berdampak pada


Distribusi Frekuensi Skor Keterikatan kekecewaan para pelanggan.
Karyawan (Z)
Karyawan yang mengundurkan
diri akan menyebabkan jumlah sumber
daya manusia menjadi berkurang,
sedangkan kinerja perusahan harus terus
meningkat. Bahkan dalam jangka
panjang ini akan berimbas pada reputasi
perusahaan.
Rendahnya keterikatan
karyawan, yang dapat terlihat dari
kurang adanya rasa “memiliki” terhadap
perusahaan sehingga karyawan bekerja
hanya sekedar bekerja tanpa ada
keinginan untuk mengembangkan
perusahaan.
Hal ini dipertegas pula oleh
pendapat dari Baumruk & Gorman
(2006) yaitu pada saat karyawan
memiliki rasa keterkaitan (engage) yang
tinggi dengan perusahaan, maka
karyawan akan meningkatkan
perilakunya secara umum, salah satunya
yaitu stay (tetap tinggal) atau dengan
kata lain karyawan akan tetap bekerja di
Berdasarkan Tabel 6 diperoleh perusahaan walaupun ada peluang untuk
rata-rata jawaban responden untuk bekerja di tempat lain.
varibel keterikatan karyawan dengan Dari hasil tabel di atas juga
skor sebesar 3,3 yang berarti bahwa dapat menunjukkan manajer dan
keterikatan karyawan berada pada supervisor PT.TNT – Express Indonesia
kategori kurang kuat, yang berdasarkan kurang memiliki keterikatan dengan
penelitian Albdour & Altarawneh perusahaan sehingga belum selalu
(2014) membuktikan bahwa merasa terlibat dalam pekerjaan baik
pengunduran diri karyawan dari sebuah secara emosional, kognitif dan fisik
perusahaan, merupakan sebuah indikasi serta kurang mampu bekerjasama untuk
kuat bahwa karyawan tersebut tidak meningkatkan pencapaian kinerja
memiliki komitmen yang tinggi PT.TNT – Express Indonesia.
terhadap perusahaan, yang disebabkan
oleh rendahnya employee engagement Kinerja Perusahaan
(keterikatan karyawan) yang dimiliki Berdasarkan hasil perhitungan
karyawan. terhadap skor kinerja perusahaan pada
Jika kondisi seperti ini, manajer dan supervisor di PT. TNT
keterikatan karyawan rendah dan tidak Cabang Pekanbaru dapat dilihat pada
segera dibenahi sesegera mungkin oleh Tabel 7 berikut:
pihak perusahaan, maka bukan tidak
mungkin kinerja PT.TNT – Express
Indonesia secara keseluruhan akan

Vol. IX. No. 3. September 2017 JURNAL TEPAK MANAJEMEN BISNIS 26


PENGARUH IMPLEMENTASI TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) TERHADAP
PENCAPAIAN KINERJA PERUSAHAAN TNT – EXPRESS INDONESIA

Tabel 7 outbound. Selain menekan angka


Distribusi Frekuensi Skor Kinerja kerusakan atau kehilangan barang
Perusahaan (Y)
selama proses pengiriman, hal yang
tidak kalah penting bagi perusahaan
adalah memelihara ketepatan waktu
pengiriman.
Pelanggan tentunya
mengharapkan barang yang dikirim
sampai ditempat tujuan dengan aman
dan tepat waktu. Untuk itu PT.TNT –
Express Indonesia senantiasa berusaha
agar dapat memelihara ketepatan waktu
pengirimannya yaitu dengan target
angka 95% dari seluruh pengiriman
barang melalui PT.TNT – Express
Indonesia terkirim tepat waktu.
Ukuran hasil dari sasaran
strategis memelihara ketepatan waktu
pengiriman adalah laporan status
pengiriman. Ukuran pemicu kerjanya
adalah kecepatan dan ketepatan dalam
penanganan kiriman.
Inisiatif strategi yang dilakukan
guna memelihara ketepatan waktu
Berdasarkan Tabel IV.6 pengiriman adalah melalui penanganan
diperoleh rata-rata jawaban responden kiriman secara profesional sesuai
untuk varibel kinerja perusahaan dengan dengan standar operasional prosedur
skor sebesar 4,1 yang berarti bahwa yang berlaku dan penurunan persentase
kinerja perusahaan PT.TNT – Express barang rusak atau hilang selama proses
Indonesia berada pada kategori bagus, pengiriman. Kemampuan dan
yang menjelaskan bahwa perusahaan keterampilan para staff operasional
telah berada pada tingkat pertumbuhan dalam penanganan barang kiriman.
pendapatan atau penjualan dalam Dan memastikan waktu
segmen pasar yang telah ditargetkan pembayaran 30 Hari dari pelanggan
mencapai pertumbuhan penjualan sesuai dengan target yang telah
20%/tahun atau lebih tinggi dan ditetapkan setiap tahunnya dimana pada
melakukan proses penjualan yang tahap ini adalah memaksimalkan arus
optimal dan efektif. PT.TNT – Express kas ke dalam perusahaan. Perspektif
Indonesia juga harus masih melakukan keuangan masih dipakai, karena ukuran
investasi dan reinvestasi dengan keuangan sangat penting dalam
mengisyaratkan tingkat pengembalian memberikan ringkasan konsekuensi
terbaik. tindakan ekonomis yang sudah diambil.
Kinerja operasional perusahaan Ukuran kinerja keuangan
PT.TNT – Express Indonesia memberikan petunjuk apakah strategi
perusahaan telah dapat mencapai perusahaan, implementasi dan
pelayanan operasional kompetitif dan pelaksanaannya memberikan kontribusi
terbaik, 95% pencapaian pengiriman atau tidak pada peningkatan laba
tepat waktu untuk inbound dan perusahaan.

Vol. IX. No. 3. September 2017 JURNAL TEPAK MANAJEMEN BISNIS 27


PENGARUH IMPLEMENTASI TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) TERHADAP
PENCAPAIAN KINERJA PERUSAHAAN TNT – EXPRESS INDONESIA

Dari hasil di atas dapat Tabel 8


menunjukkan perusahaan memiliki Outer Loading (Measurement Model) dan
AVE
kinerja yang sangat baik, hal ini Construct Outer AVE
ditunjukkan dengan tingkat kepuasan
pelanggan secara berkelanjutan dengan Loading
produk, pelayanan dan proses yang Total Quality TQM1 0,726
dilakukan oleh perusahaan secara Management TQM2 0,677
berkelanjutan (continues quality
(TQM) TQM3 0,757
improvement). 0,688
Namun, ada sebuah fenomena TQM4 0,709
menarik, dimana PT.TNT – Express TQM5 0,692
Indonesia berhasil berkembang dan TQM6 0,625
memiliki kinerja perusahaan dengan
Keterikatan KK1 0,910
pencapaian yang baik, dengan tingkat
penjualan (revenue) yang tinggi dan Karyawan KK2 0,766
kinerja operasional tercapai dalam (KK) KK3 0,865
tingkat pengiriman tepat waktu dan KK4 0,695
kepuasan para pelanggannya, namun di
KK5 0,835
sisi lain yaitu dari internal perusahaan, 0,650
karyawan ternyata memiliki KK6 0,837
permasalahan dalam hal keterikatan KK7 0,740
karyawan yang kurang kuat. KK8 0,819
KK9 0,834
Menilai Outer Model atau
Measurement Model KK10 0,738
Kriteria validity dan reliabilitas Kinerja KP1 0,806
juga dapat dilihat dari nilai reliabilitas Perusahaan KP2 0,844 0,637
suatu konstruk dan nilai Average
(KP) KP3 0,744
Variance Extracted (AVE) dari masing-
masing konstruk. Konstruk dikatakan Sumber : Data Olahan Peneliti, 2017
memiliki reliabilitas yang tinggi jika
nilainya 0,70 dan AVE berada diatas Hasil pengolahan data diketahui
0,50. bahwa semua item indikator dinyatakan
Hasil output korelasi antar telah memenuhi convergent validity
indikator dengan konstruknya dapat karena nilai loading factor di atas 0,60.
dilihat pada Tabel 8 di bawah ini: Semua konstruk memenuhi kriteria
reliabel.
Hal ini ditunjukkan dengan nilai
composite reliability di atas 0,70 dan
AVE di atas 0,50 sebagaimana kriteria
yang direkomendasikan dan
disimpulkan bahwa variabel tersebut
dapat dikatakan layak atau bagus.
Gambar 2 berikut menunjukkan
model struktural yang dieksekusi
dengan menggunakan SmartPls 3.0.

Vol. IX. No. 3. September 2017 JURNAL TEPAK MANAJEMEN BISNIS 28


PENGARUH IMPLEMENTASI TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) TERHADAP
PENCAPAIAN KINERJA PERUSAHAAN TNT – EXPRESS INDONESIA

Gambar 2. Uji reliabilitas juga bisa


Model Struktural diperkuat dengan Cronbach’s Alpha
dimana output SmartPLS memberikan
hasil sebagai berikut:
Tabel 10
Composite Reliability
Konstruk Cronbach’s Alpha
Implementasi TQM 0,790
(TQM
Kererikatan Karyawan 0,940
(KK)
Kinerja Perusahaan 0,713
(KP)

Nilai yang disarankan adalah di


atas 0,6 dan pada Tabel 10 di atas
menunjukkan bahwa nilai Cronbach’s
Reliabilitas konstruk dari Alpha untuk semua konstruk berada di
measurement model dengan indikator atas 0,6. Nilai terendah sebesar 0,713
reflektif dapat diukur dengan melihat pada variabel kinerja perusahaan (KP)
nilai composite reliability dari blok dan nilai tertinggi 0,940 pada variabel
indikator yang mengukur konstruk. keterikatan karyawan (KK).
Suatu konstruk dikatakan reliabel jika
nilai composite reliability di atas 0,7 Pengujian Model Struktural (Inner
(Jogiyantio dan Abdillah, 2009). Model)
Berikut adalah nilai composite Pengujian inner model atau
reliability di sajikan pada Tabel 9 di model struktural dilakukan untuk
bawah ini: melihat hubungan antara konstruk, nilai
signifikansi dan R-square dari model
Tabel 9 penelitian. Model struktural dievaluasi
Composite Reliability dengan menggunakan R-square untuk
Konstruk Composite konstruk dependen uji-t serta
Reliability signifikansi dari koefisien parameter
Implementasi TQM (TQM 0,851
jalur struktural. Dalam menilai model
Kererikatan Karyawan (KK) 0,949 dengan PLS dimulai dengan melihat R-
Kinerja Perusahaan (KP) 0,840 square untuk setiap variabel laten
dependen.
Tabel di atas menunjukkan
bahwa nilai composite reliability untuk Tabel 11
semua konstruk adalah di atas 0,7 yang Nilai R-Square
R-Square
menunjukkan bahwa semua konstruk
pada model yang diestimasi memenuhi Total Quality
kriteria reliabel. Nilai composite Managemen
reliability yang terendah adalah sebesar Keterikatan Karyawan 0,177
0,840 pada variabel kinerja perusahaan
(KP) dan nilai composite reliability Kinerja Perusahaan 0,413
yang tertinggi adalah sebesar 0,949
pada variabel keterikatan karyawan Tabel 11 menunjukkan nilai R-
(KK). square untuk variabel keterikatan
karyawan diperoleh sebesar 0,177,

Vol. IX. No. 3. September 2017 JURNAL TEPAK MANAJEMEN BISNIS 29


PENGARUH IMPLEMENTASI TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) TERHADAP
PENCAPAIAN KINERJA PERUSAHAAN TNT – EXPRESS INDONESIA

untuk variabel kinerja perusahaan Tabel 12


diperoleh sebesar 0,413. Hasil ini Path Coefficient
mencerminkan bahwa 17,7% variansi
variabel keterikatan karyawan (KK)
dijelaskan oleh variabel implementasi
total quality management (TQM)
sedangkan sisanya dijelaskan oleh
variabel kinerja perusahaan dan 41,3%
variansi variabel kinerja perusahaan
(KP) dijelaskan oleh variabel Pengaruh Implementasi Total Quality
impelementasi total quality Management (TQM) terhadap
management (TQM) sedangkan sisanya Kinerja Perusahaan (KP)
dijelaskan oleh variable keterikatan Berdasarkan Tabel 12 di atas,
karyawan. Hal ini menjelaskan bahwa hubungan implementasi total quality
dalam pengimplementasian total quality management (TQM) dengan kinerja
management (TQM) pada pengaruhnya perusahaan (KP) menunjukkan terdapat
terhadap keterikatan karyawan dan pengaruh antara implementasi total
kinerja perusahaan, pelaksanaannya quality management (TQM) dengan
antara lain harus memfokuskan kepada kinerja perusahaan (KP). Dengan
para pelanggan, peran dari pimimpinan signifikan nilai Path Koefisien memiliki
dan pemberian informasi dan analisis original sample estimate adalah positif
yang efektif. Signifikasi parameter yang 0,811 pada p value 0,005. T-statistik
diestimasi memberikan informasi yang berada di atas 1,976 yaitu sebesar 2,818.
sangat berguna mengenai hubungan Dengan demikian, pengaruh X terhadap
antara variabel-variabel penelitian. Y dalam penelitian ini yang menyatakan
Tabel 11 telah memberikan output bahwa pengaruh antara implementasi
estimasi untuk pengujian model total quality management (TQM)
struktural. dengan kinerja perusahan (KP) yang
merupakan hipotesis pertama
Pembahasan Hipotesis penelitian ini dapat diterima.
Batas untuk menolak dan Dengan mengimplementasikan
menerima hipotesis yang diajukan total quality management (TQM)
adalah ±1,976, dimana apabila nilai t tersebut, diharapkan mampu
berada pada rentang nilai <1,976 dan meningkatkan kualitas manajemen dan
1,976 maka hipotesis akan ditolak dan mampu meningkatkan daya saing
jika nilai t berada pada > 1,976 maka perusahaan. Kesimpulan ini dengan
hipotesis akan diterima. begitu menguatkan landasan teori
Sedangkan untuk test kecocokan sebelumnya, dimana total quality
suatu model dengan jika Chi-square dg management (TQM) juga menekankan
P> 0.05 dan RMSEA <0.05 Hox dan pada aspek operasional guna
Bechger (2002) menyebutkan Goodness meningkatkan perbaikan kualitas.
of fit dengan p-value lebih besar dari Secara ringkas dalam konsep total
0.05 persen baru dikatakan model SEM quality management (TQM) terkandung
cocok pada data empiris adalah dasar lima program pokok yang saling terkait
yang digunakan dalam menguji yaitu: (1) fokus pada pelanggan, (2)
hipotesis adalah nilai yang terdapat perbaikan terus menerus, (3)
pada output path coeficients berikut ini: pengembangan sistem, (4) partisipasi

Vol. IX. No. 3. September 2017 JURNAL TEPAK MANAJEMEN BISNIS 30


PENGARUH IMPLEMENTASI TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) TERHADAP
PENCAPAIAN KINERJA PERUSAHAAN TNT – EXPRESS INDONESIA

secara penuh, dan (5) pengukuran berada di atas 1,976 yaitu sebesar 5,935.
kinerja (Jumaili, 2006). Dengan demikian, pengaruh X terhadap
Total Quality Management Z dalam penelitian ini yang menyatakan
(TQM) adalah suatu konsep pelibatan bahwa pengaruh antara implementasi
dan pemberdayaan karyawan, total quality management (TQM)
pemberdayaan dapat diartikan sebagai dengan keterikatan karyawan (KK)
pelibatan karyawan yang benar-benar yang merupakan hipotesis kedua
berarti, dengan demikian pemberdayaan penelitian ini dapat diterima.
tidak sekedar hanya memiliki masukan Berdasarkan hasil ini
tetapi juga memperhatikan, disimpulkan bahwa semakin tinggi
mempertimbangkan, dan implementasi total quality management
menindaklanjuti masukan tersebut yang dilakukan manager dan supervisor
apakah diterima atau tidak. Tanpa maka keterikatan karyawan akan
adanya pemberdayaan, pelibatan semakin kuat.
karyawan hanyalah merupakan alat Berdasarkan nilai loading factor
manajemen yang tidak ada gunanya. yang diperoleh terkait dengan
Oleh karena itu, perlibatan harus keterikatan karyawan yang paling perlu
disertai dengan pemberdayaan untuk dilakukan dalam pelaksanaannya
karyawan. antara lain harus memfokuskan kepada
semakin kuat komitmen yang
Berdasarkan nilai loading factor
ditunjukkan oleh manajemen dalam
yang diperoleh maka tiga aspek yang
implementasi total quality management
paling perlu untuk dilakukan dalam
(TQM) maka semakin meningkatkan
pelaksanaannya antara lain harus
kinerja yang dicapai oleh karyawan.
memfokuskan kepada para pelanggan
Komitmen manajemen PT.TNT –
PT.TNT – Express Indonesia, baik
Express Indonesia yang kuat mampu
pelanggan internal maupun pelanggan
mendorong meningkatnya kinerja mutu
eksternal merupakan penggerak.
dan kinerja perusahaan (Prayogo and
Pelanggan eksternal menentukan
Brown 2004, Prayogo and Dermott
kualitas produk atau jasa yang
2005). Komitmen manajemen PT.TNT
disampaikan kepada mereka, sedangkan
pelanggan internal berperan besar dalam – Express Indonesia sangat diperlukan
dalam mendukung suksesnya
menentukan kualitas tenaga kerja,
implementasi TQM. Karena hal tersebut
proses, dan lingkungan yang
secara langsung dapat meningkatkan
berhubungan dengan produk atau jasa.
kinerja karyawan, kinerja inovasi, dan
Pengaruh Implementasi Total Quality kinerja bisnis perusahaan (Zehir and
Management terhadap Keterikatan Esin, 2009).
Karyawan
Berdasarkan tabel IV.9 di atas, Pengaruh Implementasi Keterikatan
hubungan implementasi total quality Karyawan terhadap Kinerja
management (TQM) dengan keterikatan Perusahaan
karyawan (KK). menunjukkan terdapat Berdasarkan tabel IV.9 di atas,
pengaruh antara implementasi total hubungan keterikatan karyawan (KK)
quality management (TQM) dengan terhadap kinerja perusahaan (KP)
keterikatan karyawan (KK). Dengan menunjukkan terdapat pengaruh antara
signifikan nilai Path Koefisien memiliki hubungan keterikatan karyawan (KK)
original sample estimate adalah positif terhadap kinerja perusahaan (KP).
0,421 pada p value 0,005. T-statistik Dengan signifikan nilai Path Koefisien

Vol. IX. No. 3. September 2017 JURNAL TEPAK MANAJEMEN BISNIS 31


PENGARUH IMPLEMENTASI TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) TERHADAP
PENCAPAIAN KINERJA PERUSAHAAN TNT – EXPRESS INDONESIA

memiliki original sample estimate Serta karyawan yang telah


adalah positif 0,820 pada p value 0,005. memiliki dedication yang tinggi
T-statistik berada di atas 1,976 yaitu PT.TNT – Express Indonesia berarti
sebesar 2,820. Dengan demikian, mampu mengidentifikasikan pekerjaan
pengaruh Z terhadap Y dalam penelitian mereka karena menjadikannya
ini yang menyatakan bahwa pengaruh pengalaman berharga, menginspirasi
antara keterikatan karyawan (KK) dan menantang. Karyawan PT.TNT –
terhadap kinerja perusahaan (KP) yang Express Indonesia harus mampu terus
merupakan hipotesis ketiga penelitian dibuat merasa antusias dan bangga
ini dapat diterima. terhadap pekerjaan mereka. Tidak
Employee engagement tertutup kemungkinan karena begitu
merupakan antusiasme karyawan dalam eratnya keterikatan, para karyawan akan
bekerja, yang terjadi karena karyawan berlomba-lomba untuk bekerja dan
mengarahkan energinya untuk bekerja, menghasilkan kinerja terbaiknya yang
yang selaras dengan prioritas strategic pada akhirnya berdampak terhadap
perusahaan. Antusiasme ini terbentuk kinerja perusahaan. Dan PT.TNT –
karena karyawan merasa engage (feel Express Indonesia-pun jangan terlalu
engaged) sehingga berpotensi untuk berorientasi pada pencapaian kinerja
menampilkan perilaku yang engaged perusahaaan semata namun
(terikat). Perilaku yang engage mengabaikan kebutuhan karyawan akan
memberikan dampak positif bagi kesejahteraannya.
organisasi yaitu peningkatan revenue
(Nurofia, 2005). Karyawan belajar Pengaruh Implementasi Total Quality
melalui pekerjaan yang membangkitkan Management terhadap Kinerja
kemauan yang tinggi untuk memahami Perusahaan melalui Keterikatan
masalah dan untuk mencari Karyawan
penyelesaiannya (Aoki, 1986), sehingga Berdasarkan tabel IV.9 di atas,
pelaporan informasi produktivitas dan hubungan implementasi total quality
kualitas kepada personalia lini akan management terhadap kinerja
memberikan umpan balik yang perusahaan melalui keterikatan
diperlukan untuk perbaikan dan karyawan menunjukkan tidak terdapat
pembelajaran produksi (Banker’s, pengaruh antara implementasi total
1993). quality management terhadap kinerja
Berdasarkan nilai loading factor perusahaan melalui keterikatan
yang diperoleh maka tiga aspek yang karyawan. Dengan signifikan nilai Path
paling perlu untuk dilakukan dalam Koefisien memiliki original sample
pelaksanaannya terkait dengan estimate adalah positif 0,126 pada p
pengaruh antara keterikatan karyawan value 0,005. T-statistik berada di atas
(KK) terhadap kinerja perusahaan (KP) 1,976 yaitu sebesar 1,284. Dengan
yang paling perlu untuk dilakukan demikian, pengaruh X terhadap Y
dalam pelaksanaannya antara lain harus melalui Z dalam penelitian ini yang
memfokuskan kepada meingkatkan menyatakan bahwa pengaruh
kekuatan dan resiliensi mental implementasi total quality management
karyawan dalam bekerja, keinginan (TQM) terhadap kinerja perusahaan
karyawan untuk berusaha gigih dalam (KP) melalui keterikatan karyawan
menghadapi kesulitan (Schaufeli & (KK) yang merupakan hipotesis
Bakker, 2003). keempat penelitian ini ditolak.

Vol. IX. No. 3. September 2017 JURNAL TEPAK MANAJEMEN BISNIS 32


PENGARUH IMPLEMENTASI TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) TERHADAP
PENCAPAIAN KINERJA PERUSAHAAN TNT – EXPRESS INDONESIA

Berdasarkan hasil ini keterikatan yang dirasakan karyawan.


disimpulkan bahwa semakin tinggi Oleh karena itu, seorang pemimpin
implementasi total quality management dituntut mampu untuk mampu
yang dilakukan manager dan supervisor melaksanakan implementasi total
maka kinerja perusahaan akan semakin quality management demi pencapaian
baik tanpa disertai kuatnya keterikatan kinerja perusahaan yang maksimal.
karyawan.
Berdasarkan nilai loading factor Keterbatasan Penelitian
yang diperoleh maka tiga aspek yang Dalam melakukan penelitian
paling perlu untuk dilakukan dalam masih terdapat berbagai kelemahan dan
pelaksanaannya terkait dengan kekurangan, bahwa keterbatasan
pengaruh implementasi total quality penelitian ini antara lain.
management (TQM) terhadap ketiga 1. Pengumpulan data dalam penelitian
kinerja PT.TNT – Express Indonesia ini hanya didasarkan hasil isian
melalui keterikatan karyawan yang angket sehingga dimungkinkan
paling perlu untuk dilakukan dalam adanya unsur kurang obyektif
pelaksanaannya antara lain harus dalam proses pengisian.
memfokuskan kepada para pelanggan 2. Sampel penelitian kecil, baik lokasi
PT.TNT – Express Indonesia, baik penelitian maupun jumlah
pelanggan internal maupun pelanggan responden yang dapat
eksternal merupakan penggerak. mempengaruhi generalisasi kepada
populasi dan dapat mempengaruhi
Peranan dari pimpinan dan pola
pengambilan kesimpulan.
kepemimpinan di PT.TNT – Express
3. Penelitian ini mengungkap
Indonesia terutama dalam keterlibatan
pengaruh implementasi total quality
dan pemberdayaan karyawan. Dan
management, keterikatan karyawan
pemberian informasi dan analisis yang
terhadap kinerja perusahaan,
efektif. Data dan informasi yang
sedangkan faktor-faktor lain yang
tersedia setiap saat dapat digunakan
mempengaruhi kinerja perusahaan
manajemen untuk melakukan
sangat kompleks dan tidak
pengawasan terhadap aktivitas produksi.
Dalam setiap program perencanaan diungkap dalam penelitian ini,
sehingga diharapkan untuk
implementasi total quality management
penelitian selanjutnya dapat
(TQM) PT.TNT – Express Indonesia
mengungkap faktor-faktor lain,
harus memfokuskan kepada
baik faktor-faktor positif maupun
meningkatkan kekuatan dan energy
faktor negatif.
setiap karyawan untuk terus merasa
terlibat. Para karyawan yang telah
memiliki dedikasi yang tinggi di KESIMPULAN DAN SARAN
PT.TNT – Express Indonesia dengan Kesimpulan
1. Dengan menerapkan implementasi
tingkat energi yang tinggi, resiliensi,
total quality management (TQM)
keinginan untuk berusaha, dan tidak
yang berfokus pada pelanggan,
menyerah dalam menghadapi tantangan.
karyawan melalui peran
Kinerja perusahaan yang tidak
kepemimpinan dan pengelolaan
maksimal bisa menyebabkan kerugian
system informasi dan analisis maka
bagi perusahaan. Implementasi total
secara keseluruhan mempengaruhi
quality management (TQM) yang
tingkat keterikatan karyawan pada
maksimal mempengaruhi kinerja
PT. TNT – Express Indonesia.
perusahaan ada atau tidak adanya

Vol. IX. No. 3. September 2017 JURNAL TEPAK MANAJEMEN BISNIS 33


PENGARUH IMPLEMENTASI TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) TERHADAP
PENCAPAIAN KINERJA PERUSAHAAN TNT – EXPRESS INDONESIA

2. Dengan menerapkan implementasi Saran


total quality management (TQM) Berdasarkan hasil penelitian dan
yang berfokus pada pelanggan, evaluasi, maka saran yang dapat
karyawan melalui peran diberikan peneliti adalah:
kepemimpinan dan pengelolaan 1. Penerapan implementasi total
system informasi dan analisis maka quality management (TQM) harus
secara keseluruhan mempengaruhi lebih berfokus pada proses desain
kinerja perusahaan dengan pekerjaan karyawan PT.TNT –
pencapaian yang baik, dengan Express Indonesia. Karyawan diberi
tingkat penjualan (revenue) yang kebebasan berpendapat dalam
tinggi dan kinerja operasional melaksanakan pekerjaannya. Serta
tercapai dalam tingkat pengiriman dalam proses pengambilan
tepat waktu dan kepuasan para keputusan dan pemecahan masalah
pelanggannya dan kinerja keuangan perusahaan harus dapat lebih efektif
perusahaan. dan terbuka. Perhatian pada
3. Antusiasme dan dedikasi karyawan peningkatan proses ini merupakan
PT. TNT – Express Indonesia dalam pondasi dasar dalam sistem
bekerja menunjukkan kinerja dengan manajemen (total quality
level yang tinggi dan akan management) TQM pada
berdampak terhadap kinerja keterikatan karyawan.
perusahaan dengan tingkat penjualan 2. Dalam menerapkan implementasi
(revenue) yang tinggi dan kinerja (total quality management) TQM
operasional tercapai dalam tingkat PT. TNT – Express Indonesia harus
pengiriman tepat waktu dan lebih mengembangkan cara dalam
kepuasan para pelanggannya dan meningkatkan keterlibatan
kinerja keuangan perusahaan. karyawan pada semua bagian aspek
4. Bahwa dengan implementasi total kualitas dan didorong untuk
quality management (TQM) PT. menerapkan perencanaan strategis
TNT – Express Indonesia yang dan pada setiap perubahan yang
berfokus pada pelanggan, karyawan terjadi di PT. TNT – Express
melalui peran kepemimpinan dan Indonesia.
pengelolaan system informasi dan 3. Dalam penerapan implementasi
analisis di PT.TNT – Express (total quality management) TQM di
Indonesia telah berhasil mencapai PT. TNT – Express Indonesia harus
dan berkembang pada kinerja lebih mampu meningkatkan
perusahaan dengan pencapaian keterikatan karyawannya antara lain
pertumbuhan penjualan melalui meningkatkan kebanggaan
20%/tahunnya, pelayanan dengan pekerjaannya dan perasaan
operasional kompetitif dengan karyawan sebagai bagian dari
tingkat pengiriman 95% tepat waktu. perusahaan. Kemudian reward yang
Dan memastikan kinerja keuangan sebaiknya disesuaikan dengan
dalam penerimaan arus kas masuk penilaian kinerja karyawan, dimana
pembayaran pelanggan 30 hari karyawan juga dapat terlibat dalam
namun di sisi lain yaitu dari internal penentuan target dan kinerjanya.
perusahaan, karyawan ternyata 4. Dalam menerapkan implementasi
memiliki permasalahan dalam hal (total quality management) TQM,
keterikatan karyawan yang kurang PT. TNT – Express Indonesia agar
kuat. mampu lebih meningkatkan strategi

Vol. IX. No. 3. September 2017 JURNAL TEPAK MANAJEMEN BISNIS 34


PENGARUH IMPLEMENTASI TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) TERHADAP
PENCAPAIAN KINERJA PERUSAHAAN TNT – EXPRESS INDONESIA

yang memfokuskan pada International Journal of Quality &


pencapaian kinerja operasional yang Reliability Management, Vol. 17
kompetitif dan terbaik pada target No. 1, hal. 14-26.
95% pengiriman tepat waktu untuk
inbound dan outbound. Ratnaningrum dan Muh. Nasron (2013).
Praktik TQM, Persepsi Kualitas
DAFTAR PUSTAKA Layanan dan Kepuasan
Brah, S. and Lim, H. 2006. “The effects Pengunjung.
of technology and TQM on the
performance of logistics Robin Mann Burton’s Biscuits Ltd,
companies”, International Journal Edinburgh, UK and Dennis Kehoe
of Physical Distribution & Liverpool University, UK
Logistics Management, Vol. 36 No. Fatima d. Factors affecting the
3, hal. 192-209. implementation and success of
TQM.
Hendrajaya (2011). Analisis kendala
potensial penerapan Total Quality Salaheldin, Ismail. 2009. Critical
Management (TQM) Hotel Plaza success factors for TQM
Semarang. implementation and their impact on
performance of SMEs,
Indayati, Nurul dan Armanu Thoyib, International Journal of
Rofiaty (2011). Pengaruh Productivity and Performance
Keterlibatan karyawan, budaya Management Vol. 58, No. 3, hal.
organisasi dan gaya kepemimpinan 215-235
terhadap komitmen organisasional
dalam meningkatkan kinerja Sugiyono. 2011. Metode Penelitian
karyawan (Studi pada Universitas Kuantitatif, Kualitatif dan R&D.
Brawijaya). Bandung: Afabeta.

Lakhal, Lassaˆad, Federico Pasin dan Venkatraman dan Ramanujam. 1986.


Mohamed Limam. 2006. Quality Measurement of Business
management practices and their Performance in Strategy Research:
impact on performance. A Comparison of Approaches,
International Journal of Quality & Academy of Management Review,
Reliability Management Vol. 23 No. Vol. 1 (4), 801-04.
6, 2006 pp. 625-646 Emerald
Group Publishing Limited Wicklund, J. (1999). “The
Sustainability of The Entrepreneur
Lawrence M. Corbett and Kate N. Orientation Performance
Rastrick. 2000. Quality Relationship” Entrepreneurship
performance and organizational Theory in Practice, Fall: pp.37-55.
culture : A New Zealand study,

Vol. IX. No. 3. September 2017 JURNAL TEPAK MANAJEMEN BISNIS 35

You might also like