Dampak Media Sosial (Facebook) Dan Gadget Terhadap Motivasi Belajar

You might also like

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 6

Perspektif

Vol. XVI No. 1 Maret 2018

Dampak Media Sosial (Facebook) dan Gadget Terhadap Motivasi Belajar


Kartika Mariskhana
Manajemen Informatika, AMIK Bina Sarana Informatika
kartika.kma@bsi.ac.id

ABSTRACT

Mts Al Makmur Parungpanjang is the first junior high school to promote Islamic religious education and
general knowledge. In MTs Al Makmur parungpanjang there is a phenomenon that concerns educators in
schools and also parents where in the daily life of the wider community is well known ie social media (facebook)
and gadgets. This study aims to test and analyze how big the impact of social media (facebook) and gadgets on
student motivation in MTs Al-Makmur Parungpanjang. The survey method used in this study is by random
sampling and calculate the questionnaire results that have been filled by students by using slovin formula,
where there are population for class VIII as many as 202 students and from that number obtained sample of 135
students. The results showed that social media (facebook) and gadgets impact simultaneously on students'
motivation in MTs Al Makmur parungpanjang. The conclusion of this research is social media (facebook) and
gadget is electronic media which become means in obtaining various information, both in the interest of
education and also outside of education. Social media (facebook) and gadgets also contribute to the formation of
the mindset and behavior of students in learning activities and activities outside the school, so it can be the
attention of the school to its students to see the pattern of increased or decreased student learning motivation,
therefore the required power better efforts of the school and parents as supervisors of student activities in order
to create a good generation.

Keywords: Social Media (facebook), Gadget and Student Motivation

I. PENDAHULUAN
Di zaman yang serba digital saat ini, perangkat II. METODOLOGI PENELITIAN
elektronik sudah menjadi kebutuhan utama pada A. Media Sosial
setiap lapisan masyarakat dan diberbagai bidang.
Adanya media sosial (facebook) dan gadget yang Menurut Kango (2015) Media merupakan elemen
hadir ditengah-tengah kehidupan masyarakat, penting yang menjadi pangkal dari perubahan sosial.
menjadikan hal biasa dalam aktivias sehari-hari. Media dilihat sebagai kekuatan sosial dari luar yang
Pada penelitian ini, penulis mencari tahu seberapa masuk (atau dimasukkan) ke dalam situasi sosial
besar dampak media sosial (facebook) dan gadget tertentu dan mengakibatkan efek perubahan
terhadap motivasi belajar siswa di MTs Al-Makmur beruntun. Menurut Nasrullah (2016) Media sosial
Parungpanjang. Dengan adanya fenomena tersebut, adalah medium di internet yang memungkinkan
terkait dengan keberadaan media sosial (facebook) penggunaa mempresentasikan dirinya maupun
dan gadget dilingkungan siswa-siswi menjadi berinteraksi, bekerja sama, berbagi, berkomunikasi
perhatian apakah dapat memberi dampak positif atau dengan pengguna lainnya dan membentuk ikatan
negatif bagi motivasi belajar siswa-siswi disekolah. sosial secara virtual.
Suatu keseriusan yang wajib juga menjadi perhatian Menurut Nasrullah (2016) Media sosial
bagi orang tua kepada putra- putri mereka untuk mempunyai karakteristik yaitu:
mengawasi penggunaan media sosial (facebook) dan 1. Jaringan (network) Antar Pengguna, Media
gadget secara bijak baik di dalam rumah maupun di sosial dapat terbangun dari struktur sosial yang
luar rumah. terbentuk di dalam jaringan atau internet.
2. Informasi (Information), Informasi menjadi
Dampak yang sangat merugikan bila keberadaan entitas yang penting dari media sosial. Tak seperti
penggunaan media sosial (facebook) dan gadget media lainnya di internet, pengguna media sosial
sebagai media informasi bagi siswa-siswi tidak mengkreasikan merepresentasi identitasnya,
diawasi dengan baik oleh orang tua. Kesalahan melakukan interaksi berdasarkan informasi, menjadi
dalam pemahaman informasi yang diterima oleh komoditas yang dikonsumsi antar pengguna.
siswa-siswi dapat berakibat buruk, salah satunya 3. Interaksi, Secara sederhana interkasi yang
pada motivasi belajar siswa di dunia pendidikan. terjadi di media sosial minimal berbentuk saling
Dalam hal ini, sangat dibutuhkan pengawasan dan mengomentari atau memberikan tanda seperti
kerjasama orang tua untuk mendampingi putra-putri jempol “like” di facebook. Contoh lain yaitu saling
mereka dalam mengakses penggunaan media sosial mempromosikan dan membagi perasaan terhadap
(facebook) dan gadget agar pengalahgunaan media informasi pengguna di facebook, pengguna juga bisa
tersebut menjadi tepat sasaran atau tepat guna bagi menandai teman-teman di jaringannya terhadap
putra-putri. informasi tersebut.

62 p-ISSN: 1411-8637 e-ISSN: 2550-1178


Perspektif
Vol. XVI No. 1 Maret 2018

4. Penyebaran (Share/sharing), adalah komentar C. Motivasi Belajar


yang tidak sekedar opini, tetapi juga data atau fakta Menurut Jariswandana (2012) Motivasi berasal dari
terbaru. Penyebaran menjadi penting dimedia sosial kata “motif” yang berarti daya upaya yang
diantaranya upaya membagi informasi yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu.
dianggap penting kepada komunitas media sosial Motivasi dapat dikatakan sebagai suatu perubahan
lainnya, menunjukan posisi terhadap sebuah isu atau energi dari dalam diri seseorang yang ditandai
informasi yang disebarkan, konten yang disebarkan dengan munculnya feeling dan didahului dengan
merupakan sarana untuk menambah informasi atau tanggapan terhadap adanya tujuan. Menurut Uno
data baru lainnya sehingga konten menjadi semakin (Hendrayana, 2014) motivasi adalah dorongan
lebih lengkap. Mulai dari media berita online, situs internal dan eksternal pada siswa-siswa yang sedang
perusahaan, sampai pada media pendidikan di belajar untuk mengadakan perubahan tingkah laku.
internet pun menggunakan tombol “share” di laman
mereka. Belajar menurut Saekhan Muchith (Handika, 2011)
adalah suatu proses yang menitikberatkan proses
Salah satu media sosial yang akan dibahas kali ini penggunaan ingatan, retensi, pengolahan informasi
adalah Facebook. Menurut Ketut Sukemi dkk (2015) dan aspek-aspek yang bersifat intelektualitas
Facebook merupakan salah satu jaringan sosial lainnya.
dimana para pengguna dapat berinterkasi dengan
orang lain di seluruh dunia. Menurut Uno (2015) Indikator dari motivasi belajar
Jaringan Facebook juga membuat para pengguna adalah Adanya hasrat dan keinginan berhasil,
berfikir untuk memanfaatkannya tidak hanya adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar,
mengunggah foto, memperbaharui status tetapi adanya harapan dan cita-cita masa depan, adanya
orang yang ingin mencari keuntungan seperti penghargaan dalam belajar, Adanya lingkungan
membuat website bisnis secara online, pendidikan belajar yang kondusif, sehingga memungkinkan
hingga kriminalitas. Facebook juga memiliki seseorang siswa dapat belajar dengan baik.
dampak negatif seperti penipuan, penculikan bahkan
sampai pembunuhan. Berdasarkan pada persoalan yang diteliti, metode
yang digunakan dalam penelitian ini merupakan
B. Gadget metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif.
Menurut Kuncoro (2009) Gadget adalah sebuah fitur Metode riset kuantitatif yang dijelaskan oleh
berteknologi tinggi. Gadget juga adalah sebuah Sugiono (2008) dikenal sebagai metode penelitian
piranti atau instrument yang memiliki tujuan dan sebagai cara yang berlandaskan pada filsafat
fungsi praktis spesifik yang berguna dan umumnya positivisme. Metode yang digunakan ini untuk
diberikan terhadap sesuatu yang baru. Keberadaan meneliti pada populasi atau sampel tertentu. Pada
gadget memberi pengauh positif dan negatif, salah penelitian ini, penulis dalam teknik pengambilan
satu faktor-faktor yang mempengaruhi antara lain, sampel dilakukan dengan perhitungan teknik sampel
Efendi (2013): yang terdapat di lokasi penelitian yakni MTs Al
1. Menambah pengetahuan, dengan menggunakan Makmur Parungpanjang. Pengumpulan data
gadget yang berteknologi canggih, anak-anak kuantitatif/ statistik dengan tujuan untuk menguji
dengan mudah dan cepat mendapatkan informasi hipotesis yang telah ditetapkan. Menghindari
mengenai tugas sekolah. kesalahan dalam mengartikan variabel yang
2. Melatih kreativitas siswa, kemajuan teknologi dianalisis, perlu dijelaskan definisi operasional
telah menciptakan beragam permainan yang kreatif masing-masing variabel itu.
dan menantang. Banyak anak yang termasuk ADHD Tabel 1. Operasional Variabel
(attention deficit hyperactivity disorder) dimana ini Variabel Dimensi Indikator
merupakan gangguan perkembangan dalam Konsep
peningkatan aktivitas motorik anak-anak Media 1. Jaringan 1. Siswa dapat berteman
Sosial 2. Informasi dengan siapa saja
diuntungkan oleh permainan yang memiliki daya
(facebook) 3. Interkasi 2. Siswa dapat melakukan
kreativitas tinggi terdapat di gadget. 4. Alokasi komunikasi dengan
3. Mengganggu konsentrasi belajar, Gadget X1 waktu menggunakan facebook
memiliki fitur-fitur yang canggih seperti kamera, penggunaan 3. Siswa dapat memberikan
video, games,dll. Fitur-fitur tersebut dapat facebook informasi yang terbaru
mengganggu proses pembelajaran disekolah ketika melalui facebook
proses belajar berlangsung. 4. Siswa dapat berinterkasi
4. Mempengaruhi perilaku siswa, Kemajuan dengan pengguna facebook
teknologi berpotensi membuat anak cepat puas lainnya
5. Siswa dapat
dengan pengetahuan yan diperolehnya sehingga
menggunakan facebook
menganggap apa yang didapatnya dari internet atau pada waktu luang
teknologi adalah pengetahuan terlengkap dan final. Gadget 1. Menambah 1. Gadget memberi
pengetahuan kemudahan memperoleh

p-ISSN: 1411-8637 e-ISSN: 2550-1178 63


Perspektif
Vol. XVI No. 1 Maret 2018

X2 2. Melatih informasi pelajaran Y = Variabel terikat


kreativitas siswa 2. Gadget dapat melatih ΣX = Jumlah pengamatan variabel
3. Mengganggu kreativitas anak dalam ΣY = Jumlah pengamatan variabel Y
konsentrasi belajar ΣXY = Jumlah hasil kali variabel X dengan
belajar 3. Gadget mengganggu
variabel Y
4. Mempengaruh konsentrasi belajar anak
i perilaku siswa 4. Gadget mempengaruhi
prilaku anak disekolah 1. Uji Validitas
5. Gadget mempengaruhi Uji validitas digunakan untuk mengetahui ketepatan
prilaku anak dirumah alat ukur yang menunjukan tingkat keandalan dan
Motivasi 1. Faktor yang 1. Siswa memiliki hasrat kesahihan alat ukur. Alat ukur yang valid berarti
Belajar mempengaruhi dan keinginman berhasil memiliki validitas yang tinggi dan untuk menguji
motivasi belajar 2. Siswa memiliki validitas , dapat digunakan rumus Pearson Product
Y siswa dorongan dan kebutuhan Moment (PPM) dengan menggunakan program
dalam belajar
SPSS versi 24 for Windows. Dengan ketentuan jika r
3. Siswa memiliki harapan
dan cita-cita masa depan
hitung > r tabel, maka dinyatakan valid.
4. Siswa memiliki 2. Uji Reliablitas
penghargaan dalam belajar Uji reliabilitas dilakukan untuk mendapatkan tingkat
5. Siswa memiliki ketepatan alat pengumpulan data yang digunakan.
lingkungan yang kondusif Untuk menguji reliabilitas, dapat menggunakan
sehingga dapat belajar rumus Alpha Cronchbanch, jika nilai Alpha > 0.60
dengan baik. maka kontruk pernyataan dengan menggunakan
Sumber: (Mariskhana, 2018) program SPSS versi 24 for Windows dinyatakan
reliabel.
Dalam penelitian ini metode pengumpulan data yang 3. Uji Normalitas
digunakan oleh penulis yaitu kuesioner. Data Pengujian normalitas bertujuan untuk mengetahui
kuantitatif dikumpulkan dengan menggunakan alat kenormalan distribusi data variabel yang akan
ukur yang bisa langsung memberikan hasil ukur atau digunakan dalam penelitian. Dalam penelitian ini,
dengan diturunkan menggunakan formula matematik penulis menguji normal atau tidaknya suatu data,
yang sesuai dengan variabel yang terlibat dalam dapat menggunakan rumus Kolmogorov smirnov
pembahasan. dengan menggunakan program SPSS Versi 24 for
Windows. Dengan ketentuan jika probabilitas
Kuesioner merupakan sebuah format angket yang Asymp.Sig (2-tailed) > 0,05, maka data berdstribusi
terdiri dari pertanyaan-pertanyaan untuk normal.
memperoleh berbagai informasi dari responden. 4. Uji Multikolinearitas
Hasil kuisioner ini yang akan diangkakan Uji Multikolinearitas adalah untuk mengetahui
(kuantitatif) dan di analisis secara statistik untuk keadaan dimana variabel-variabel independen dalam
menarik kesimpulan penelitian. Tujuannya agar persamaan regresi mempunyai korelasi yang erat
untuk memperoleh informasi relevan dengan satu sama lain. Deteksi terhadap gangguan
masalah dan tujuan penelitian. Hal yang diperhati- multikolinieritas adalah dengan menghitung nilai
kan oleh penulis dalam menyusun kuisioner yaitu VIF (Variance Inflation Factor) dan tolerance
pernyataan yang sesuai dengan hipotesa dan tujuan dengan program SPSS versi 24 for Windows. Jika
penelitian. nilai VIF dan juga tolerance berkisar 1 (dibulatkan
dengan pembulatan terbaik menghasilkan 1) maka
D. Metode Analisis model regresi tidak mengalami 59 gangguan
Sebelum dilakukan analisis terhadap indikator yang multikolinieritas. Sedangkan sebaliknya Jika nilai
digunakan, dalam penelitian ini penulis terlebih VIF dan juga tolerance tidak berkisar 1 (dibulatkan
dahulu dilakukan uji instrument untuk mengukur dengan pembulatan terbaik tidak menghasilkan 1)
validitas dan reliabilitas atas instrument media sosial maka model regresi mengalami gangguan
(facebook), gadget dan motivasi belajar yang multikolinieritas.
dilakukan dengan menggunakan uji validitas dan 5. Uji Heterokedastisitas
reliabilitas. Uji Heteroskedastisitas terjadi karena perubahan
Pengukuran validitas dalam penelitian ini situasi yang tidak tergambarkan dalam spesifikasi
menggunakan rumus korelasi pearson product model regresi. Untuk mendeteksi adanya
moment, dan rumusnya sebagai berikut : heterokedastisitas, dapat dilihat pada gambar
scatterplot. Jika gambar tidak membentuk pola,
maka tidak terjadi gangguan heteroskedastisitas.
6. Uji Hipotesis
Dimana: Hipotesis Nol
r = Koefisien korelasi Ho1 :Tidak ada dampak media sosial
X = Variabel bebas (facebook) terhadap motivasi belajar

64 p-ISSN: 1411-8637 e-ISSN: 2550-1178


Perspektif
Vol. XVI No. 1 Maret 2018

Ho2 :Tidak ada pdampak gadget terhadap III. HASIL DAN PEMBAHASAN
motivasi belajar 1. Uji Validitas
Ho3 :Tidak ada dampak media sosial Pada Tabel 3, hasil uji validitas dari masing-masing
(facebook) dan gadget terhadap dimensi diperoleh nilai r hitung > dari r tabel,
motivasi belajar dimana nilai r tabel yaitu 0,167. Jadi dapat diartikan
Hipotesis Alternatif bahwa dimensi dari data yang diperoleh bernilai
Ha1 :Ada dampak media sosial (facebook) valid. Hasil tersebut dapat dilihat pada tabel 3
terhadap motivasi belajar dibawah ini :
Ha2 :Ada dampak gadget terhadap motivasi Tabel 3. Hasil Uji Validitas
belajar Scale Scale Variance Corrected Cronbach's
Mean if if Item Deleted Item-Total Alpha if Item
Ha3 :Ada dampak media sosial (facebook) Item Correlation Deleted
dan gadget terhadap motivasi belajar Deleted
7. Uji Simultan (Uji F) butir1 53.61 55.880 .259 .290
Uji F bertujuan untuk mengetahui dampak secara butir2 55.73 52.499 .273 .112
bersama-sama variabel independen terhadap variabel butir3 53.73 54.051 .397 .551
dependen. butir4 53.77 53.238 .434 .502
                     R2 /(k -1) butir5 53.52 53.595 .442 .450
butir6 53.50 53.864 .415 .287
F=
butir7 54.12 48.150 .555 .426
(1- R2 )(n - k)
butir8 55.12 46.628 .543 .457
Keterangan : butir9 53.81 54.410 .277 .237
R2 : koefisien determinasi butir10 54.24 47.928 .527 .429
k : jumlah variabel bebas butir11 53.17 56.008 .405 .243
n : jumlah sampel butir12 53.49 53.685 .438 .278
Jika nila F hasil perhitungkan lebih besar butir13 54.56 47.428 .519 .420
daripada nilai F tabel maka hipotesis alternatif butir14 53.24 56.679 .291 .167
diterima sehingga model dikatakan baik atau tepat. butir15 54.85 50.217 .484 .328
8. Uji Parsial (Uji T) Sumber : (Mariskhana, 2018)
Uji ini bertujuan untuk mengetahui dampak dari
masing-masing variabel independen terhadap 2. Uji Reliabilitas
variabel dependen. Pada Tabel 4, hasil uji reliabilitas terdapat nilai
b–β Cronbach’s Alpha sebesar 0,800 jadi nilai tersebut
Rumus t = lebih besar dari 0,60, maka dapat diartikan bahwa
sb data yang diperoleh reliabel. Hasil tersebut dapat
Keterangan : dilihat pada Tabel 4 dibawah ini:
t : t hitung
β : Nilai 0 Tabel 4. Hasil Uji Reliabilitas
sb :Standard error of regression coefficient Cronbach's Alpha N of Items
b : Koefisien regresi 0,800 15
Jika nilai t-hitung lebih besar daripada t-tabel, Sumber : (Mariskhana, 2018)
maka Ha diterima, demikian pula sebaliknya.
9. Analisa Korelasi Antar Dimensi 3. Uji Normalitas
Korelasi tidak menunjukkan hubungan sebab akibat, Pada Tabel 5, hasil uji normalitas menunjukan nilai
namun korelasi menjelaskan besar tingkat hubungan Sig lebih besar dari 0,05 yaitu 0,20. Dari hasil
antara variabel yang satu dengan variabel yang lain. tersebut dapat diartikan bahwa data yang diolah
Pedoman interpretasi koefisien korelasi dapat dilihat telah terdistribusi normal, hal ini membuktikan
pada tabel berikut: bahwa data telah memenuhi asumsi normalitas.
Hasil ini dapat dilihat pada tabel dibawah :
Tabel 5. Hasil Uji Normalitas
Tabel 2. Interpretasi Koefisien Korelasi
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
No Interval Koiofisien Tingkat Hubungan
Unstandardized Residual
1 0,00-0,199 Sangat Rendah N 135
2 0,20-3,99 Rendah Normal Mean .0000000
3 0,40-0,599 Sedang Parametersa,b Std. 2.06316496
Deviation
4 0,60-0,799 Kuat
Most Extreme Absolute .063
5 0,80-1.00 Sangat Kuat Differences Positive .036
Sumber : Sugiyono ( 2008) Negative -.063
Test Statistic .063
Asymp. Sig. (2-tailed) .200c,d
a. Test distribution is Normal.
sumber: (Mariskhana, 2018)

p-ISSN: 1411-8637 e-ISSN: 2550-1178 65


Perspektif
Vol. XVI No. 1 Maret 2018

4. Uji Heterokedastisitas
Pada Tabel 6, terdapat hasil uji heterokedastisitas Tabel 8. Hasil Uji T ( Parsial )
dimana nilai Sig dari masing-masing variabel lebih Model Unstandardized Standardized T Sig.
besar dari 0,05. Hal tersebut membuktikan bahwa Coefficients Coefficients
didalam data yang telah diolah tidak terdapat B Std. Beta
gangguan heterokedastisitas. Hasil pengolahan data Error
dapat dilihat pada tabel dan diagram scatterplot (Constant) 8.807 1.302 6.766 0,000
dibawah ini : 1 Mediasosial .169 .068 .171 2.477 .015
Tabel 6. Hasil Uji Heterokedastisitas gadget .434 .051 .593 8.564 .000
a. Dependent Variable: motivasi belajar
Model Unstandardized Standardized t Sig. Sumber : (Mariskhana, 2018)
Coefficients Coefficients
B Std. Beta 7. Uji F
Error
Pada Tabel 9, hasil dari uji F atau uji simultan
1 Constant 8.807 1.302 6.766 .000 terdapat nilai F hitung lebih besar dari F tabel yaitu
Media .169 .068 .171 2.477 .015 55,681 > 2,67 maka dapat diartikan bahwa variabel
Sosial media sosial (facebook) dan gadget berdampak
Gadget .434 .051 .593 8.564 .000 secara simultan terhadap motivasi belajar. Hasil
a. Dependent Variable: motivasi belajar tersebut dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Tabel 9. Hasil Uji F ( Simultan )
Model Sum of Df Mean F Sig.
Squares Square
Regression 481.209 2 240.604 55.681 .000b
1 Residual 570.391 132 4.321
Total 1051.600 134
a. Dependent Variable: motivasi belajar
b. Predictors: (Constant), Gadget, MediaSosial
Sumber : (Mariskhana, 2018)
Sumber : (Mariskhana, 2018) 8. Uji Linear Berganda
Gambar 1. Hasil Uji Heterokedastisitas
Pada Tabel 10, hasil uji linear berganda dapat ditulis
dalam bentuk persamaan:
5. Uji Multikolinearitas
Y = 8,807 + 0,169 X1 + 0,434 X2
Pada Tabel 7, diperoleh hasil dari uji
Dari persamaan diatas, dapat diartikan bahwa
multikolinearitas dimana nilai VIF lebih kecil dari
kedua nilai koefisien regresi, nilai X2 yaitu variabel
10. Hal ini membuktikan bahwa data yang telah
gadget memiliki nilai yang lebih tinggi
diolah tidak terdapat multikolinearitas. Hasil
dibandingkan dengan nilai X1 yaitu variabel media
tersebut dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
sosial (facebook). Nilai koefisien regresi dapat
dilihat pada tabel dibawah ini :
Table 7. Hasil Uji Multikolinearitas
Model Unstandardized Standar t Sig. Collinearity
Coefficients dized Statistics Tabel 10. Hasil Uji Linear Berganda
Coeffici Model Unstandardized Standardi t Sig.
ents Coefficients zed
B Std. Beta Toler VIF Coefficie
Error ance nts
B Std. Beta
Constant 8.807 1.302 6.766 0,000 Error
1 media .169 .068 .171 2.477 .015 .858 1.166
(Constant) 8.807 1.302 6.766 0,000
sosial
gadget .434 .051 .593 8.564 .000 .858 1.166 1
mediasosial .169 .068 .171 2.477 .015
a. Dependent Variable: motivasi belajar gadget .434 .051 .593 8.564 .000
Sumber : (Mariskhana, 2018) a. Dependent Variable: motivasi belajar
Sumber : (Mariskhana, 2018)
6. Uji T
Pada Tabel 8, terdapat hasil dari uji T atau uji secara Pada Tabel 10, dapat dilihat bahwa nilai dari
parsial bahwa variabel media sosial (facebook) variabel gadget sebesar 0,434 lebih besar dari
berdampak secara parsial terhadap motivasi belajar variabel media sosial yaitu sebesar 0,169. Dalam
siswa karena nilai t hitung lebih besar dari t tabel penelitian ini, berdasarkan pernyataan diatas bahwa
yaitu 2,477 > 1,977. Atau nilai Sig lebih 0,005 yaitu variabel gadget memberi dampak besar dalam
0,015 < 0,05. Hasil tersebut dapat dilihat pada tabel pembentukan cara berpikir dan berperilaku siswa
dibawah ini : dalam kegiatan belajar sehingga apa yang siswa

66 p-ISSN: 1411-8637 e-ISSN: 2550-1178


Perspektif
Vol. XVI No. 1 Maret 2018

tangkap secara audio visual dapat otomatis terekam REFERENSI


didalam pikiran mereka tanpa sadar. Hal tersebut
mengakibatkan hal positif jika informasi dari gadget Andries, Kango. (2015). Media dan Perubahan
memberikan aplikasi yang bersifat edukatif dan Sosial Budaya. Farabi Vol 12 nomer 1. IAIN
membangun kreativitas, begitu pula sebaliknya jika Sultan Amai Gorontalo.
aplikasi mengandung hal negative misalnya seperti
Handika, Jefry. (2011). Upaya Peningkatan
kekerasan atau pornografi maka hal yang didapat
Kreatifitas Mahasiswa dalam Pembelajaran
pun akan merugikan bagi si siswa.
Melalui Metode Presentasi Kelas. Jurnal
Pendidikan 3(1): 3-16.
9. Uji Koefisien Determinasi
Berdasarkan Tabel 11 dapat dilihat bahwa nilai R Hendrayana, Angga Sucitra. (2014). Motivasi
pada hasil pengolahan data sebesar 0,458. Hal ini Belajar Kemandirian Pelajar dan Prestasi Belajar
dapat diartikan bahwa variabel media sosial Mahasiswa Beasiswa Bidikmisi di UPBJJ UT.
(facebook) dan variabel gadget memberi dampak Bandung: Jurnal Pendidikan Terbuka dan Jarak
terhadap motivasi belajar anak sebesar 45% Jauh 15(2): 81-87.
sedangkan sisanya dipengaruhi oleh variabel lain
diluar penelitian ini. Hasil tersebut dapat dilihat pada Jariswandana, Ladeni. (2012). Meningkatkan
Motivasi Belajar Matematika Siswa dengan
tabel dibawah ini :
Tabel 11. Hasil Uji Koefisien Determinasi Model Pembelajaran Kooperatif tipe Think Talk
Model R R Square Adjusted R Std. Error of Write: Jurnal Pendidikan Matematika 1(1): 81-
Square the Estimate 86-16
1 .676a .458 .449 2.079
Kuncoro, eri dkk. (2009). Life on blackberry.
a. Predictors: (Constant), Gadget, MediaSosial
Yogyakarta: Multikom
b. Dependent Variable: motivasi belajar
Sumber : (Mariskhana, 2018) Mariskhana, K. (2018). Laporan Akhir Penelitian
Judul Dampak Media Sosial dan Gadget
IV. KESIMPULAN Terhadap Motivasi Belajar. Tangerang.
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan oleh
penulis mengenai dampak variabel media sosial Muhroji. (2004). Manajemen Pendidikan. Surakarta:
(facebook) dan gadget terhadap motivasi belajar UMS Press.
dengan menggunakan regresi linear berganda, maka Nasrullah, Rulli. (2016). Media Sosial. Bandung:
diperoleh kesimpulan sebagai berikut : PT. Remaja Rosdakarya.
1. Media Sosial (facebook) berdampak secara
parsial terhadap motivasi belajar siswa di MTs Pervin, Lawrence. (2012). Personality :Theory and
AL-Makmur Parungpanjang. Research Edisi 10, Buku 2. Jakarta:
2. Gadget berdampak secara parsial terhadap Salemba Humanika.
motivasi belajar siswa di MTs- Al-Makmur Sagala, Syaiful. (2010). Konsep dan Makna
Parungpanjang. Pembelajaran. Bandung : Alfabta.
3. Media Sosial dan gadget berdampak secara
simultan terhadap motivasi belajar siswa di MTs- Sugiono. (2008). Statistik untuk Penelitian.
Al-Makmur Parungpanjang. Bandung: Alfabeta.
Sukemi, dkk. (2015). Korelasi antara Perilaku
Berdasarkan hasil yang diperoleh dari penelitian Penggunaan Media Sosial “Facebook” dan
ini dan rumusan kesimpulan diatas, maka penulis Minat Belajar TIK Terhadap Kreativitas
menyarankan bahwa media sosial (facebook) dan Belajar dan Prestasi Belajar TIK siswa di
gadget berdampak terhadap motivasi belajar siswa SMAN 1 Sawan Pada Semester Ganjil
dan ada beberapa faktor yang harus diperhatikan Karmapati. Universitas Pendidikan
bagi orang tua dan tenaga pengajar diantaranya Ganesha Singoraja : Bali. Vol 4 No.4
penggunaan media sosial (facebook) dan gadget
yang diluar pengawasan orang tua akan Syamsudin, Abin. (2009). Psikologi Kependidikan.
mengarahkan siswa ke resiko penggunaan secara Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.
berlebihan yang akan menimbulkan sifat kecanduan
Uno, Hamzah B. (2015). Teori Motivasi dan
atau addicted. Akan tetapi jika keberadaan media
Pengukurannya (Analisis di Bidang
sosial (facebook) dan gadget dapat dihadapi dengan
Pendidikan). Jakarta: Bumi Aksara.
penggunaan yang bijak oleh siswa maka media
sosial (facebook) dan gadget dapat memberi
dampak positif guna meningkatkan kreativitas serta
memberi kemudahan untuk memperoleh informasi.

p-ISSN: 1411-8637 e-ISSN: 2550-1178 67

You might also like