Professional Documents
Culture Documents
The Stereotypes of Schizophrenics Depicted in The Joker Movie
The Stereotypes of Schizophrenics Depicted in The Joker Movie
Abstract
Mass media is able to play a role in reinforcing stereotypes of people with schizophrenia in
society; one of the examples is through movies. Joker is a movie that tells the life of Arthur, who is
suffering from schizophrenia mental disorder. Schizophrenia is a mental disorder that causes sufferers to
experience hallucinations and changes in behaviour, often gets unfair behaviour from people around
them and triggers them to commit crimes. Stereotyping towards someone can be given through the
attached myth of the group in which the person joins. Schizophrenics get stereotypes based on the myths
of schizophrenia that have been believed by the community. This study aimed to describe the stereotypes
of schizophrenics depicted in the Joker movie. This study used a qualitative research method with Roland
Barthes' semiotic analysis. The results of this study indicate that the myths about schizophrenics are still
widely shown in the Joker movie. Myths that continue to be shown in the media, one of them is movies,
make the stereotype of schizophrenics more and more sticky. The schizophrenic stereotype in the Joker
movie is negative. The stereotypes shown are divided into two; those are cause and effect. At first, from
the point of view that the causes shown in the movie are that violence and hatred experienced in
childhood will lead to asocial and hateful behaviour to everyone, so that the stereotype obtained is that
schizophrenic sufferers are caused by parental violence. The second one is in terms of the impact shown
in the movie. Among others, Arthur is considered as stupid and behave differently so that the stereotypes
that schizophrenics get are not able to have a life and a job. Arthur cannot distinguish between
hallucinations and reality. It is difficult for him to control his emotions so that the stereotype that
schizophrenics experience hallucinations can be dangerous to society and cause violence.
Key Words: Stereotypes, Schizophrenia, Movies, Semiotics, Myths
Abstrak
Media massa dapat berperan dalam menguatkan stereotip penderita skizofrenia pada masyarakat,
salah satunya melalui film. Joker adalah film yang menceritakan hidup Arthur mengalami gangguan
mental skizorenia. Skizofrenia adalah sebuah gangguan mental yang menyebabkan penderitanya
mengalami halusinasi dan perubahan perilaku, juga kerap mendapatkan perilaku tidak adil dari orang
disekitarnya dan memicunya melakukan kejahatan. Stereotip terhadap seseorang dapat diberikan melalui
mitos yang melekat terhadap kelompok pada seseorang tersebut bergabung, penderita skizofrenia
mendapatkan stereotip berdasarkan mitos skizofrenia yang telah dipercaya oleh masyarakat. Penelitian ini
bertujuan untuk mendeskripsikan streotip penderita skizofrenia yang digambarkan dalam film Joker.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan analisis semiotika Roland Barthes. Hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa mitos mengenai penderita skizofrenia masih banyak ditunjukkan dalam
film Joker. Mitos yang terus ditunjukkan dalam media salah satunya film, membuat stereotip penderita
skizofrenia menjadi semakin melekat. Stereotip penderita skizofrenia dalam film Joker adalah negatif.
Stereotip yang ditunjukkan dibagi menjadi dua yaitu penyebab dan dampaknya. Pertama, dari sisi
penyebabnya yang ditunjukkan dalam film adalah kekerasan dan rasa benci yang dialami pada masa kecil
akan menimbulkan sifat asosial dan benci pada semua orang, sehingga streteotip yang didapat adalah
penderita skizofrenia disebabkan oleh kekerasan orang tua. Kedua, dari sisi dampak yang ditunjukkan
dalam film antara lain Arthur dianggap bodoh dan berperilaku aneh sehingga stereotip yang didapat
penderita skizofrenia tidak mampu memiliki kehidupan dan pekerjaan. Arthur tidak dapat
membedakan halusinasi, realita dan sulit untuk mengontrol emosinya, sehingga stereotipnya
*
Korespondensi Penulis:
E-mail: ellydakharisma10@gmail.com
19
Jurnal SEMIOTIKA
Versi Online: http://journal.ubm.ac.id/ Vol.15 (No.1) : no. 19 - 29. Th. 2021
Hasil Penelitian p-ISSN: 1978-7413
e-ISSN: 2579-8146
penderita skizofrenia mengalami halusinasi, serta dapat berbahaya bagi masyarakat dan
menyebabkan kekerasan.
Kata Kunci: Stereotip, Skizofrenia, Film, Semiotika, Mitos
20
Jurnal SEMIOTIKA
Versi Online: http://journal.ubm.ac.id/ Vol.15 (No.1) : no. 19 - 29. Th. 2021
Hasil Penelitian p-ISSN: 1978-7413
e-ISSN: 2579-8146
dengan berbagai cara yang berbeda-beda sebuah film juga pasti memiliki tanda-tanda
tergantung pada tujuan dari proses yang menggambarkan dan ingin
komunikasi itu sendiri. Termasuk tanda itu menyampaikan sesuatu kepada
dipersepsi oleh penerima sehingga terjadi penontonnya.
komunikasi yang efektif (Supriyanto, Melalui banyaknya penghargaan
2017). Seperti contohnya dalam film Joker, yang didapatkan serta perhatian dan
pesan yang disampaikan di dalam film baik antusias masyarakat terhadap film tersebut,
itu berbentuk kalimat, gambar, suara film Joker ini sangat menarik untuk diteliti,
maupun tanda memiliki penerimaan yang agar dapat mengetahui stereotip penderita
berbeda-beda dari pandangan penikmat skizofrenia dalam film Joker. Penelitian ini
filmnya. diharapkan dapat menghasilkan
Masyarakat biasanya memberikan rekomendasi bagi praktisi film dan
stereotip terhadap oranglain berdasarkan memberikan gambaran bagi masyarakat
kebutuhan tentang seks, perbedaan kelas mengenai penyakit skizofrenia, agar mitos
ekonomi, dan kuasa atas suatu yang yang sudah ada mengenai penderita
terakumulasi dan membentuk stereotip skizofrenia tidak terus melekat pada
(Tunggali, 2013). Biasanya seseorang masyarakat. Serta memberikan penjelasan
memberikan stereotip kepada orang lain sebaiknya masyarakat berperilaku kepada
dengan mengidentifikasi orang tersebut penderita skizofrenia, agar penderita
sebagai anggota kelompok tertentu, tersebut tidak terus mendapatkan
berdasarkan stereotip yang sudah melekat diskriminasi dan dapat merasa nyaman
pada kelompok tersebut. dengan lingkungannya sehingga membantu
Stereotip terhadap seseorang juga proses penyembuhannya.
dapat diberikan melalui mitos yang melekat
terhadap kelompok dan individu yang METODE PENELITIAN
berada di lingkungannya. Mitos merupakan
produk budaya sekaligus kasus peradaban. Penelitian ini dilakukan dengan
Melalui mitos kisah, cerita dan pesan berisi metode penelitian kualitatif. Metode
aturan diselipkan, dikodekan, disampaikan penelitian kualitatif adalah metode yang
melalui bahasa sehingga dengan tidak sadar mengeksplorasi masalah sosial atau
menjadi sesuatu yang disepakati masyarakat manusia secara induktif, peneliti
(Johari, 2016). Mitos mengenai penderita menggambarkan secara kompleks dan
skizofrenia yang masih diyakini masyarakat holistik, menganalisis kata-kata,
antara lain penderita skizofrenia tidak menginterpretasikan informasi atau data
mampu memiliki kehidupan dan pekerjaan, yang diperoleh di lapangan (Rahmawati dan
pola asuh orangtua yang salah, mengalami Sugiantoro, 2019).
halusinasi, serta berbahaya bagi masyarakat Metode penelitian kualitatif yang
dan menyebabkan kekerasan. digunakan yaitu metode analisis semiotika
Beberapa mitos mengenai penderita Roland Barthes. Semiotika secara harfiah
skizofrenia tersebut, akan menjadi dasar adalah ilmu mengenai tanda, semiotik
bagi peneliti untuk menemukan stereotip digunakan oleh peneliti untuk mengetahui
penderita skizofrenia yang digambarkan makna dari suatu bahasa, simbol atau tanda.
dalam film Joker. Stereotip penderita Semiotika Roland Barthes tersusun dari dua
skizofrenia akan dianalisis menggunakan tingkatan bahasa, pada tingkat pertama
teori semiotika. Semiotika menawarkan bahasa sebagai objek dan tingkat kedua
suatu sistem, suatu cara memandang tanda- adalah metabahasa (Lustyantie, 2012).
tanda yang sistematis seolah-olah setiap Objek dalam penelitian ini adalah
tanda itu strukturnya jelas, dalam arti tanda film Joker yang diproduksi oleh perusahaan
seolah-olah bermakna tertentu padahal Warner Bros. Teknik yang digunakan untuk
bermakna lain(Yuliantini dan Putra, 2017). pengumpulan data adalah wawancara, data
Setiap melakukan komunikasi baik secara yang diperoleh melalui wawancara
langsung maupun tidak langsung pasti mendalam (indepth interview) diharapkan
memiliki tanda yang memiliki arti menjadi sumber data pendukung dalam
tersendiri, pesan yang terdapat dalam penelitian.
20
Jurnal SEMIOTIKA
Versi Online: http://journal.ubm.ac.id/ Vol.15 (No.1) : no. 19 - 29. Th. 2021
Hasil Penelitian p-ISSN: 1978-7413
e-ISSN: 2579-8146
21
Jurnal SEMIOTIKA
Versi Online: http://journal.ubm.ac.id/ Vol.15 (No.1) : no. 19 - 29. Th. 2021
Hasil Penelitian p-ISSN: 1978-7413
e-ISSN: 2579-8146
22
Jurnal SEMIOTIKA
Versi Online: http://journal.ubm.ac.id/ Vol.15 (No.1) : no. 19 - 29. Th. 2021
Hasil Penelitian p-ISSN: 1978-7413
e-ISSN: 2579-8146
yang berusaha melepaskan rasa penat kekerasan dan trauma parah di kepalanya
dalam pikirannya dengan merokok di pada masa kecilnya.
dalam rumah sakit, sambil bercerita
pada Penny Felck bahwa tidak dapat
memiliki kehidupan seperti yang
diinginkannya, dan merasa selama
hidupnya tidak pernah bahagia.
Menggunakan pengambilan
gambar medium close-up, sutradara
ingin menunjukkan percakapan antara
Arthur dengan ibunya. Percakapan Gambar 3. Arthur diam dan marah
tersebut mengungkapkan bahwa Arthur memperhatikan percakapan Penny
sangat tidak menyukai ibunya, serta dengan dokter di Rumah Sakit Jiwa
ibunya dianggap sebagai penyebab tidak Arkham
dapat memiliki kehidupan dan menderita
selama hidupnya. Tabel 3. Analisis adegan 3
Berdasarkan wawancara yang Dialog dan Teks
dilakukan oleh peneliti dengan seorang Dialog:
Psikolog di bidang Pusat Pembelajaran “Penny, puteramu ditemukan terikat di
Keluarga (PUSPAGA) bernama Dewi radiator dalam apartemen kotormu,
Eskawati, S.Psi., M.Psi., mengatakan kurang gizi dengan banyak memar di
bahwa: sekujur tubuhnya, dan trauma parah di
“Joker bisa jadi masuk ke tipe kepalanya.”
skizofrenia hebrefenik, karena ciri- Berdasarkan dialog di atas maka
cirinya itu kontrol emosinya yang dapat dilihat makna denotasi, konotasi dan
kadang ketawa sendiri, nangis mitos dari adegan diatas adalah:
sendiri, marah-marah.” (Dewi, 3 Juli Makna denotasinya yaitu seorang
2020) laki-laki terdiam memperhatikan orang di
hadapannya sedang berbincang
Skizofrenia hebrefenik memiliki Makna konotasinya yaitu serang laki-
beberapa diagnosis antara lain perilaku laki menunduk menahan marah,
yang tidak bertanggungjawab dan tidak mendengarkan cerita masa kecilnya.
dapat diramalkan, menunjukkan perilaku Mitosnya yaitu sesutu hal yang
dan perasaan hampa tanpa tujuan, terjadi pada seseorang pasti memiliki latar
perilaku yang tidak wajah disertai belakang cerita dibaliknya.
cekikikan, senyum sendiri atau tertawa Adegan ini menunjukkan bahwa
menyeringai, dan mengibuli dengan cara kekerasan yang didapatkan Arthur pada
bersenda gurau (Maslim, 2013). Pada masa kecilnya dapat membuat Arthur
film Joker menunjukkan bahwa Arthur mengalami gangguan jiwa skizofrenia.
memiliki perilaku tujuan dan perasannya Menggunakan pengambilan gambar
hampa, salah satunya dengan bercerita medium close-up, sutradara ingin
bahwa selama hidupnya tidak pernah menunjukkan dengan jelas ekspresi wajah
merasa bahagia. Pada beberapa adegan Arthur, serta percakapan antara dokter dan
ketika Arthur merasa ada yang Penny Fleck yang menceritakan bahwa
mengganggu dan tidak memahaminya, Arthur pada masa kecil ditemukan terikat di
Arthur akan tertawa menyeringai radiator, kekurangan gizi, banyak memar di
sebagai bentuk ungkapan perasaannya. tubuh, dan mengalami trauma parah di
kepalanya.
B. Pola Asuh Orangtua yang Salah Berdasarkan hasil wawancara yang
Pada adegan ini menceritakan Arthur telah dilakukan oleh peneliti dengan
kembali pada masa muda Penny Fleck pemenang Mahasiswa Inspiratif Psychology
(ibunya). Arthur menyaksikan percakapan Award 2019, Padhma Adhi Sanjaya
Penny dengan dokter di Rumah sakit jiwa mengatakan:
Arkham mengenai Arthur yang mengalami
23
Jurnal SEMIOTIKA
Versi Online: http://journal.ubm.ac.id/ Vol.15 (No.1) : no. 19 - 29. Th. 2021
Hasil Penelitian p-ISSN: 1978-7413
e-ISSN: 2579-8146
25
Jurnal SEMIOTIKA
Versi Online: http://journal.ubm.ac.id/ Vol.15 (No.1) : no. 19 - 29. Th. 2021
Hasil Penelitian p-ISSN: 1978-7413
e-ISSN: 2579-8146
27
Jurnal SEMIOTIKA
Versi Online: http://journal.ubm.ac.id/ Vol.15 (No.1) : no. 19 - 29. Th. 2021
Hasil Penelitian p-ISSN: 1978-7413
e-ISSN: 2579-8146
28
Jurnal SEMIOTIKA
Versi Online: http://journal.ubm.ac.id/ Vol.15 (No.1) : no. 19 - 29. Th. 2021
Hasil Penelitian p-ISSN: 1978-7413
e-ISSN: 2579-8146
Notosoedirdjo, M & Latipun. (2014). teks). Jurnal Online Kinesik |, 4(2), 93-
Kesehatan Mental Konsep dan 110
Penerapan. Malang: Universitas Tunggali, AP. (2013). Stereotip perempuan
Muhammadiyah Malang Press. Sunda dalam Film Indonesia.
Prasetya, AB. (2012). Penonjolan Tokoh https://adoc.tips/stereotip-perempuan-
Antagonis dalam Film The Dark Knight sunda-dalam-film-indonesia.html.
(Studi Semiotik Tokoh Joker dalam Film (Diakses pada 20 Mei 2020)
The Dark Knight). Jurnal Ilmiah Yuliantini, Y & Putra, AW. (2017).
Komunikasi |, 2(2), 72-79 Semiotika dalam Novel Rembulan
Rahmawati, W. & Sugiantoro, HA. (2019). Tenggelam di Wajahmu Karya Tere
Pola Jaringan Komunikasi Layanan Liye. Jurnal Literasi |, 1(2), 65-72
Kesehatan bagi Penyandang Disabilitas Zahnia, S & Sumekar, D.W. (2016). Kajian
Korban Erupsi Gunungapi Merapi. Epidemiologi Skizofrenia. Jurnal
Channel Jurnal Komunikasi |, 7(2), 97- Kedokteran Unila |, 5(5), 160-166
104 http://m.imdb.com/shutterisland (diakses
Syahputra, BR. (2019). pada 23 Oktober 2019).
Pertanggungjawaban Pidana Atas https://www.cnbcindonesia.com/lifestyle/20
Kepemilikan Senjata Api Tanpa Ijin 200210112119-33-136571/si-joker-
Berdasarkan Peraturan Perundang- joaquin-phoenix-jadi-aktor-terbaik-
undangan di Indonesia. Jurist-Diction |, oscar-2020 (diakses pada 3 September
2(6), 2007-2023 2020)
Supriyanto, RM. (2017). Analisis Film Get
Married (studi analisis isi gambar dan
29