Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 12

Jurnal SEMIOTIKA

Versi Online: http://journal.ubm.ac.id/ Vol.15 (No.1) : no. 19 - 29. Th. 2021


Hasil Penelitian p-ISSN: 1978-7413
e-ISSN: 2579-8146

STEREOTIP PENDERITA SKIZOFRENIA DALAM FILM JOKER

(THE STEREOTYPES OF SCHIZOPHRENICS DEPICTED IN THE


JOKER MOVIE)
Ellyda A Kun Kharisma, Ade Putranto Prasetyo Wijiharto Tunggali*

Program Studi Komunikasi, Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta

Abstract

Mass media is able to play a role in reinforcing stereotypes of people with schizophrenia in
society; one of the examples is through movies. Joker is a movie that tells the life of Arthur, who is
suffering from schizophrenia mental disorder. Schizophrenia is a mental disorder that causes sufferers to
experience hallucinations and changes in behaviour, often gets unfair behaviour from people around
them and triggers them to commit crimes. Stereotyping towards someone can be given through the
attached myth of the group in which the person joins. Schizophrenics get stereotypes based on the myths
of schizophrenia that have been believed by the community. This study aimed to describe the stereotypes
of schizophrenics depicted in the Joker movie. This study used a qualitative research method with Roland
Barthes' semiotic analysis. The results of this study indicate that the myths about schizophrenics are still
widely shown in the Joker movie. Myths that continue to be shown in the media, one of them is movies,
make the stereotype of schizophrenics more and more sticky. The schizophrenic stereotype in the Joker
movie is negative. The stereotypes shown are divided into two; those are cause and effect. At first, from
the point of view that the causes shown in the movie are that violence and hatred experienced in
childhood will lead to asocial and hateful behaviour to everyone, so that the stereotype obtained is that
schizophrenic sufferers are caused by parental violence. The second one is in terms of the impact shown
in the movie. Among others, Arthur is considered as stupid and behave differently so that the stereotypes
that schizophrenics get are not able to have a life and a job. Arthur cannot distinguish between
hallucinations and reality. It is difficult for him to control his emotions so that the stereotype that
schizophrenics experience hallucinations can be dangerous to society and cause violence.
Key Words: Stereotypes, Schizophrenia, Movies, Semiotics, Myths

Abstrak

Media massa dapat berperan dalam menguatkan stereotip penderita skizofrenia pada masyarakat,
salah satunya melalui film. Joker adalah film yang menceritakan hidup Arthur mengalami gangguan
mental skizorenia. Skizofrenia adalah sebuah gangguan mental yang menyebabkan penderitanya
mengalami halusinasi dan perubahan perilaku, juga kerap mendapatkan perilaku tidak adil dari orang
disekitarnya dan memicunya melakukan kejahatan. Stereotip terhadap seseorang dapat diberikan melalui
mitos yang melekat terhadap kelompok pada seseorang tersebut bergabung, penderita skizofrenia
mendapatkan stereotip berdasarkan mitos skizofrenia yang telah dipercaya oleh masyarakat. Penelitian ini
bertujuan untuk mendeskripsikan streotip penderita skizofrenia yang digambarkan dalam film Joker.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan analisis semiotika Roland Barthes. Hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa mitos mengenai penderita skizofrenia masih banyak ditunjukkan dalam
film Joker. Mitos yang terus ditunjukkan dalam media salah satunya film, membuat stereotip penderita
skizofrenia menjadi semakin melekat. Stereotip penderita skizofrenia dalam film Joker adalah negatif.
Stereotip yang ditunjukkan dibagi menjadi dua yaitu penyebab dan dampaknya. Pertama, dari sisi
penyebabnya yang ditunjukkan dalam film adalah kekerasan dan rasa benci yang dialami pada masa kecil
akan menimbulkan sifat asosial dan benci pada semua orang, sehingga streteotip yang didapat adalah
penderita skizofrenia disebabkan oleh kekerasan orang tua. Kedua, dari sisi dampak yang ditunjukkan
dalam film antara lain Arthur dianggap bodoh dan berperilaku aneh sehingga stereotip yang didapat
penderita skizofrenia tidak mampu memiliki kehidupan dan pekerjaan. Arthur tidak dapat
membedakan halusinasi, realita dan sulit untuk mengontrol emosinya, sehingga stereotipnya

*
Korespondensi Penulis:
E-mail: ellydakharisma10@gmail.com
19
Jurnal SEMIOTIKA
Versi Online: http://journal.ubm.ac.id/ Vol.15 (No.1) : no. 19 - 29. Th. 2021
Hasil Penelitian p-ISSN: 1978-7413
e-ISSN: 2579-8146

penderita skizofrenia mengalami halusinasi, serta dapat berbahaya bagi masyarakat dan
menyebabkan kekerasan.
Kata Kunci: Stereotip, Skizofrenia, Film, Semiotika, Mitos

PENDAHULUAN tahun 2003, Proof tahun 2005, Shutter


Island taun 2010, Brain on Fire tahun 2016,
Manusia pada dasarnya memiliki dua dan Christoper Robin tahun 2018
subsistem, yaitu fisik (badan) dan psikis (http://m.imdb.com, diakses pada 23
(mental dan jiwa), keduanya saling Oktober 2019).
berkaitan dan tidak dapat dipisahkan serta Pada tahun 2019 Penyakit skizofrenia
keduanya dapat mengalami keadaan sehat kembali diangkat dalam film berjudul
maupun sakit (Notosoedirdjo dan Latipun, Joker. Penggambaran penderita skizofrenia
2014). Setiap orang dapat mengalami sakit yang ada dalam film Joker cukup berbeda
fisik (badan) yang gejalanya dapat terlihat dibandingkan film-film sebelumnya yang
dan diamati, sedangkan sakit psikis (mental membahas penderita penyakit skizofrenia.
dan jiwa) tidak akan terlalu terlihat Joker adalah salah satu tokoh
gejalanya, mungkin akan terlihat melalui digambarkan sebagai penjahat yang
perubahan perasaan, kemauan, kepribadian menggunakan kostum menyerupai badut
dan lain sebagainya. dalam film yang diproduksi oleh
Gangguan mental memiliki banyak perusahaan Warner Bros. Tokoh Joker
jenis dan kriteria, salah satunya adalah sudah muncul sejak tahun 1951 pada komik
skizofrenia. Skizofrenia adalah sekelompok yang berjudul Detective Comics #168
gangguan psikotik dengan distorsi khas sebagai musuh lama seorang Batman yang
proses pikir, kadang-kadang mempunyai dikenal dengan The Red Hood.
perasaan bahwa dirinya sedang Meskipun tokoh Joker sudah
dikendalikan oleh kekuatan dari luar diceritakan dan diteliti dalam beberapa film
dirinya, waham atau keyakinan yang tidak sebelumnya seperti The Dark Knight dan
sesuai dengan kenyataan, dan gangguan Suicide Squad, penelitian ini akan
persepsi (Zahnia dan Sumekar, 2016). menunjukkan hasil baru berupa stereotip
Penderita skizofrenia juga biasanya sulit penderita skizofrenia dalam film Joker,
menjaga kestabilan emosi, mengontrol yang belum dibahas dalam penelitian
hasrat dan keinginan, serta berperilaku tidak sebelumnya, melalui objek dan tujuan
pantas atau tidak normal. penelitian yang berbeda. Pada penelitian
Berdasarkan survei yang dilakukan sebelumnya, tokoh Joker dalam film The
tahun 2017 pada 1.500 orang di United Dark Knight ditonjolkan sebagai penjahat
Kingdom, 50% orang menganggap bahwa dengan perilaku kekerasan, melawan
penderita skizofrenia memiliki kepribadian hukum dan menciptakan kekacauan di Kota
ganda, 26% mempercayai bahwa Gotham ( Prasetya, 2012).
skizofrenia menyebabkan kekerasan, dan Film Joker mendapatkan
23% meyakini bahwa penderita skizofrenia penghargaan kategori aktor terbaik pada
harus diawasi ketat dengan para ahli (Moss, ajang Golden Globe ke-77 yang
2017). Gejala yang dimiliki penderita berlangsung di The Beverly, Amerika
sizofrenia berbeda-beda, sehingga Serikat. Film Joker juga memenangkan
perlakuan masyarakat terhadap penderita kategori Aktor terbaik untuk Joaquin
skizofrenia bervariasi, ada yang Phoenix dan sutradara terbaik untuk Todd
memberikan respon positif berupa Philips dalam piala Oscar 2020 yang
penerimaan dan dukungan, ada pula yang berlangsung di Dolby Theatre, Los
memberikan respon yang negatif karena Angeles. (https://www.cnbcindonesia.com,
mendapatkan pengalaman diganggu dan diakses pada 3 September 2020)
atau dikasari. Film Joker bercerita mengenai Arthur
Seringkali penderita skizofrenia Fleck, seorang komedian yang mengalami
digambarkan dalam sebuah film antara lain, gangguan mental sejak kecil, dan
Schizo tahun 1976, Girl Interrupted tahun mengalami tindakan kurang adil. Film
1999, X-PAX tahun 2001, Mathstick Men sebagai bentuk komunikasi dapat diukur

20
Jurnal SEMIOTIKA
Versi Online: http://journal.ubm.ac.id/ Vol.15 (No.1) : no. 19 - 29. Th. 2021
Hasil Penelitian p-ISSN: 1978-7413
e-ISSN: 2579-8146

dengan berbagai cara yang berbeda-beda sebuah film juga pasti memiliki tanda-tanda
tergantung pada tujuan dari proses yang menggambarkan dan ingin
komunikasi itu sendiri. Termasuk tanda itu menyampaikan sesuatu kepada
dipersepsi oleh penerima sehingga terjadi penontonnya.
komunikasi yang efektif (Supriyanto, Melalui banyaknya penghargaan
2017). Seperti contohnya dalam film Joker, yang didapatkan serta perhatian dan
pesan yang disampaikan di dalam film baik antusias masyarakat terhadap film tersebut,
itu berbentuk kalimat, gambar, suara film Joker ini sangat menarik untuk diteliti,
maupun tanda memiliki penerimaan yang agar dapat mengetahui stereotip penderita
berbeda-beda dari pandangan penikmat skizofrenia dalam film Joker. Penelitian ini
filmnya. diharapkan dapat menghasilkan
Masyarakat biasanya memberikan rekomendasi bagi praktisi film dan
stereotip terhadap oranglain berdasarkan memberikan gambaran bagi masyarakat
kebutuhan tentang seks, perbedaan kelas mengenai penyakit skizofrenia, agar mitos
ekonomi, dan kuasa atas suatu yang yang sudah ada mengenai penderita
terakumulasi dan membentuk stereotip skizofrenia tidak terus melekat pada
(Tunggali, 2013). Biasanya seseorang masyarakat. Serta memberikan penjelasan
memberikan stereotip kepada orang lain sebaiknya masyarakat berperilaku kepada
dengan mengidentifikasi orang tersebut penderita skizofrenia, agar penderita
sebagai anggota kelompok tertentu, tersebut tidak terus mendapatkan
berdasarkan stereotip yang sudah melekat diskriminasi dan dapat merasa nyaman
pada kelompok tersebut. dengan lingkungannya sehingga membantu
Stereotip terhadap seseorang juga proses penyembuhannya.
dapat diberikan melalui mitos yang melekat
terhadap kelompok dan individu yang METODE PENELITIAN
berada di lingkungannya. Mitos merupakan
produk budaya sekaligus kasus peradaban. Penelitian ini dilakukan dengan
Melalui mitos kisah, cerita dan pesan berisi metode penelitian kualitatif. Metode
aturan diselipkan, dikodekan, disampaikan penelitian kualitatif adalah metode yang
melalui bahasa sehingga dengan tidak sadar mengeksplorasi masalah sosial atau
menjadi sesuatu yang disepakati masyarakat manusia secara induktif, peneliti
(Johari, 2016). Mitos mengenai penderita menggambarkan secara kompleks dan
skizofrenia yang masih diyakini masyarakat holistik, menganalisis kata-kata,
antara lain penderita skizofrenia tidak menginterpretasikan informasi atau data
mampu memiliki kehidupan dan pekerjaan, yang diperoleh di lapangan (Rahmawati dan
pola asuh orangtua yang salah, mengalami Sugiantoro, 2019).
halusinasi, serta berbahaya bagi masyarakat Metode penelitian kualitatif yang
dan menyebabkan kekerasan. digunakan yaitu metode analisis semiotika
Beberapa mitos mengenai penderita Roland Barthes. Semiotika secara harfiah
skizofrenia tersebut, akan menjadi dasar adalah ilmu mengenai tanda, semiotik
bagi peneliti untuk menemukan stereotip digunakan oleh peneliti untuk mengetahui
penderita skizofrenia yang digambarkan makna dari suatu bahasa, simbol atau tanda.
dalam film Joker. Stereotip penderita Semiotika Roland Barthes tersusun dari dua
skizofrenia akan dianalisis menggunakan tingkatan bahasa, pada tingkat pertama
teori semiotika. Semiotika menawarkan bahasa sebagai objek dan tingkat kedua
suatu sistem, suatu cara memandang tanda- adalah metabahasa (Lustyantie, 2012).
tanda yang sistematis seolah-olah setiap Objek dalam penelitian ini adalah
tanda itu strukturnya jelas, dalam arti tanda film Joker yang diproduksi oleh perusahaan
seolah-olah bermakna tertentu padahal Warner Bros. Teknik yang digunakan untuk
bermakna lain(Yuliantini dan Putra, 2017). pengumpulan data adalah wawancara, data
Setiap melakukan komunikasi baik secara yang diperoleh melalui wawancara
langsung maupun tidak langsung pasti mendalam (indepth interview) diharapkan
memiliki tanda yang memiliki arti menjadi sumber data pendukung dalam
tersendiri, pesan yang terdapat dalam penelitian.

20
Jurnal SEMIOTIKA
Versi Online: http://journal.ubm.ac.id/ Vol.15 (No.1) : no. 19 - 29. Th. 2021
Hasil Penelitian p-ISSN: 1978-7413
e-ISSN: 2579-8146

Peneliti melakukan analisis data film Joker dirasakan secara langsung.


dengan mengulas adegan-adegan yang Respon yang ditunjukkan adalah tidak
menunjukkan adanya penggambaran dapat tersenyum selama menonton film,
penderita skizofrenia yang ada dalam film karena ikut merasakan yang dialami oleh
Joker (2019) dengan cara mengambil Arthur dalam cerita film tersebut.
uplikan layar dalam film tersebut. Akun Instagram @suryayudhacinema
Kemudian, menggunakan dua tahap yaitu ikut membagikan komentar mengenai film
denotasi dan konotasi peneliti akan Joker dalam Instagram storiesnya, dalam
menganalisis adegan yang berhubungan postingannya tersebut membagikan salah
dengan sterereotip penderita skizofrenia satu tweet yang diunggah pada 3 Oktober
yang masih melekat pada pandangan 2019. Berikut komentar
masyarakat. Selanjutnya dilakukan @suryayudahcinema:
pemaknaan terakhir yang hasilnya berupa “Buat kalian yang punya Anxiety,
mitos. Cuma pingin kalian tau 1 jam
Validitas adalah instrumen atau alat pertama gw (aku) nonton Joker
untuk mengukur kebenaran dalam proses bener-bener memicu panic attack,
penelitian (Mudrajad, 2013). Teknik nafas kewalahan dan nahan nangis,
validasi yang digunakan peneliti adalah saran gw sih bawa air mineral aja.”
triangulasi sumber, yaitu teknik dan waktu (S, 3 Oktober 2019)
dengan cara mengecek ulang data yang Unggahan tersebut menggambarkan
sudah dikumpulkan dari berbagai sumber. respon masyarakat terhadap film Joker yang
dibagikan dalam media sosial, dan
HASIL DAN PEMBAHASAN membuat film Joker mendapatkan banyak
perhatian dari masyarakat. Bahkan tagar
Film Joker merupakan film yang Joker menjadi banyak diperbincangkan di
menggambarkan mengenai kehidupan media sosial twitter dengan kurang lebih
Athur Fleck (Joker). Arthur bekerja sebagai 159.000 tweet.
seorang komendian yang memiliki Penelitian ini melihat representasi
gangguan jiwa skizofrenia, membuatnya penderita skizofrenia melalui stereotip dan
mengalami diskriminasi dari orang-orang mitos-mitos skizofrenia yang telah
disekitarnya dan memicunya untuk dipercaya oleh masyarakat yang
melakukan kejahatan. digambarkan dalam film Joker berdurasi
Pada penayangannya film Joker 122 menit. Stereotip penderita skizofrenia
mendapatkan banyak jumlah penonton, dalam film Joker terbagi dalam beberapa
sehingga sempat menjadi topik adegan yang mewakili penderita
pembicaraan di media sosial, ada yang skizofrenia. Gambar-gambar potongan
memberikan respon positif dan ada pula adegan tersebut mewujudkan beberapa
yang memberikan respon negatif. Pada saat stereotip penderita skizofrenia yang akan
wawancara, salah satu penonton film Joker peneliti analisis sebagai berikut:
bernama Ika Nur Isma memberikan
komentarnya setelah menonton film sebagai A. Tidak mampu memiliki kehidupan
berikut: dan pekerjaan
“Emang ini ada kaitannya ama 1. Adegan 1
(sama) mental illness. Jadi mungkin Pada adegan ini bercerita Arthur
ga kuat nonton karena emang ga yang dipecat melalui telepon karena
kuat liat si aktornya ini. Mungkin membawa pistol saat melakukan
bagi orang-orang yang emang pertunjukan badut di salah satu rumah
ngerasain hal serupa kerasa banget sakit anak. Arthur membawa pistol
negative thoughtsnya. Sepanjang film tersebut untuk berjaga dan melindungi
ga bisa senyum sama sekali, terlalu dirinya dari bahaya, akan tetapi tidak
dark.” (Ika,6 Oktober 2019). sengaja menjatuhkannya pada saat
Berdasarkan hasil wawancara melakukan pentas.
tersebut, dapat menunjukkan bahwa respon
yang dirasakan penonton saat menyaksikan

21
Jurnal SEMIOTIKA
Versi Online: http://journal.ubm.ac.id/ Vol.15 (No.1) : no. 19 - 29. Th. 2021
Hasil Penelitian p-ISSN: 1978-7413
e-ISSN: 2579-8146

Pada adegan ini menceritakan


adegan Arthur yang mengunjungi
ibunya yang bernama Penny Fleck yang
sedang dirawat di sebuah rumah sakit.
Sambil merokok duduk di salah satu
kursi dalam kamar rumah sakit, Arthur
bercerita pada ibunya bahwa selama
hidupnya tidak pernah sama sekali
Gambar 1. Arthur menggunakan merasa bahagia. Arthur bercerita dengan
pakaian badut sedang melakukan penuh rasa kecewa dan marah, karena
telepon. telah mengetahui cerita sesungguhnya
yang terjadi pada masa kecilnya.
Tabel 1. Analisis adegan 1
Dialog dan Teks
Dialog:
Hoyt: “Badut macam apa yang
membawa pistol? lagi pula, Randall
billang kau berusaha membeli pistol
kaliber 38 darinya minggu lalu.”
Arthur: “Randall yang bilang?”
Hoyt: “Kau gila Arthur. Dan
pembohong, kau dipecat!” Gambar 2. Arthur duduk dan
Berdasarkan dialog di atas maka berbincang dengan Ibunya di salah
dapat dilihat makna denotasi, konotasi satu ruang rumah sakit
dan mitos dari adegan diatas adalah:
Makna denotasinya yaitu seorang Tabel 2. Analisis adegan 2
laki-laki menggunakan kostum badut Dialog dan Teks
sedang menunduk dan mendengarkan Dialog:
telepon di telepon umum. Arthur: “Aku tak pernah bahagia,
Makna konotasinya yaitu Arthur selama satu menit dalam seluruh
yang menggunakan kostum badut hidupku.”
sedang menunduk menahan rasa sedih Berdasarkan dialog di atas maka
dan marahnya sembari mendengarkan dapat dilihat makna denotasi, konotasi
telepon. dan mitos dari adegan diatas adalah:
Mitosnya yaitu badut sering Makna denotasinya yaitu seorang
diartikan sebagai orang menggunakan laki-laki sedang duduk merokok di salah
pakaian berwarna-warni, yang memiliki satu ruang rumah sakit, berbicara
perilaku bodoh, jahil dan aneh. dengan tatapan kosong.
Adegan ini menunjukkan bahwa Makna konotasinya yaitu seorang
Arthur yang bekerja menggunakan laki-laki berbicara mengenai hidupnya
pakaian badut dianggap bodoh dan tidak dengan ibunya, sambil menahan rasa
baik dalam bekerja, sehingga marah dan kecewanya.
mendapatkan stereotip bahwa penderita Mitosnya yaitu merokok diartikan
skizofrrenia tidak mampu memiliki sebagai cara seseorang dalam melepas
kehidupan dan pekerjaan. Arthur tidak rasa penatnya, serta Arthur yang
dapat memiliki pekerjaan karena menggunakan pakaian berwarna merah
diketahui membawa pistol saat untuk menunjukkan adanya emosi dan
pertunjukan. Menggunakan pengambilan hasrat yang ada pada dirinya.
gambar close-up menunjukkan lebih Makna merokok sebagai pelepas
jelas ekspresi wajah Arthur yang kepenatan layaknya obat penghilang
menunduk sedih dan marah. tekanan, baik dari beban pekerjaan
ataupun kehidupan ribadi (Martiana,
2. Adegan 2 Wardhana dan Pratiwi, 2017). Adegan
ini merepresentasikan bahwa Arthur

22
Jurnal SEMIOTIKA
Versi Online: http://journal.ubm.ac.id/ Vol.15 (No.1) : no. 19 - 29. Th. 2021
Hasil Penelitian p-ISSN: 1978-7413
e-ISSN: 2579-8146

yang berusaha melepaskan rasa penat kekerasan dan trauma parah di kepalanya
dalam pikirannya dengan merokok di pada masa kecilnya.
dalam rumah sakit, sambil bercerita
pada Penny Felck bahwa tidak dapat
memiliki kehidupan seperti yang
diinginkannya, dan merasa selama
hidupnya tidak pernah bahagia.
Menggunakan pengambilan
gambar medium close-up, sutradara
ingin menunjukkan percakapan antara
Arthur dengan ibunya. Percakapan Gambar 3. Arthur diam dan marah
tersebut mengungkapkan bahwa Arthur memperhatikan percakapan Penny
sangat tidak menyukai ibunya, serta dengan dokter di Rumah Sakit Jiwa
ibunya dianggap sebagai penyebab tidak Arkham
dapat memiliki kehidupan dan menderita
selama hidupnya. Tabel 3. Analisis adegan 3
Berdasarkan wawancara yang Dialog dan Teks
dilakukan oleh peneliti dengan seorang Dialog:
Psikolog di bidang Pusat Pembelajaran “Penny, puteramu ditemukan terikat di
Keluarga (PUSPAGA) bernama Dewi radiator dalam apartemen kotormu,
Eskawati, S.Psi., M.Psi., mengatakan kurang gizi dengan banyak memar di
bahwa: sekujur tubuhnya, dan trauma parah di
“Joker bisa jadi masuk ke tipe kepalanya.”
skizofrenia hebrefenik, karena ciri- Berdasarkan dialog di atas maka
cirinya itu kontrol emosinya yang dapat dilihat makna denotasi, konotasi dan
kadang ketawa sendiri, nangis mitos dari adegan diatas adalah:
sendiri, marah-marah.” (Dewi, 3 Juli Makna denotasinya yaitu seorang
2020) laki-laki terdiam memperhatikan orang di
hadapannya sedang berbincang
Skizofrenia hebrefenik memiliki Makna konotasinya yaitu serang laki-
beberapa diagnosis antara lain perilaku laki menunduk menahan marah,
yang tidak bertanggungjawab dan tidak mendengarkan cerita masa kecilnya.
dapat diramalkan, menunjukkan perilaku Mitosnya yaitu sesutu hal yang
dan perasaan hampa tanpa tujuan, terjadi pada seseorang pasti memiliki latar
perilaku yang tidak wajah disertai belakang cerita dibaliknya.
cekikikan, senyum sendiri atau tertawa Adegan ini menunjukkan bahwa
menyeringai, dan mengibuli dengan cara kekerasan yang didapatkan Arthur pada
bersenda gurau (Maslim, 2013). Pada masa kecilnya dapat membuat Arthur
film Joker menunjukkan bahwa Arthur mengalami gangguan jiwa skizofrenia.
memiliki perilaku tujuan dan perasannya Menggunakan pengambilan gambar
hampa, salah satunya dengan bercerita medium close-up, sutradara ingin
bahwa selama hidupnya tidak pernah menunjukkan dengan jelas ekspresi wajah
merasa bahagia. Pada beberapa adegan Arthur, serta percakapan antara dokter dan
ketika Arthur merasa ada yang Penny Fleck yang menceritakan bahwa
mengganggu dan tidak memahaminya, Arthur pada masa kecil ditemukan terikat di
Arthur akan tertawa menyeringai radiator, kekurangan gizi, banyak memar di
sebagai bentuk ungkapan perasaannya. tubuh, dan mengalami trauma parah di
kepalanya.
B. Pola Asuh Orangtua yang Salah Berdasarkan hasil wawancara yang
Pada adegan ini menceritakan Arthur telah dilakukan oleh peneliti dengan
kembali pada masa muda Penny Fleck pemenang Mahasiswa Inspiratif Psychology
(ibunya). Arthur menyaksikan percakapan Award 2019, Padhma Adhi Sanjaya
Penny dengan dokter di Rumah sakit jiwa mengatakan:
Arkham mengenai Arthur yang mengalami

23
Jurnal SEMIOTIKA
Versi Online: http://journal.ubm.ac.id/ Vol.15 (No.1) : no. 19 - 29. Th. 2021
Hasil Penelitian p-ISSN: 1978-7413
e-ISSN: 2579-8146

“Pengalaman keluarga pada usia Berdasarkan dialog di atas maka


dini, seperti interaksi yang terlalu dapat dilihat makna denotasi, konotasi dan
banyak kritik, pertengkaran, mitos dari adegan diatas adalah:
permusuhan, tekanan hidup yang Makna denotasinya yaitu seorang
membuat seseorang ini setres dan perempuan berdiri di ujung ruang dalam
depresi sebenarnya rentan juga rumahnya.
terjadi gangguan skizofrenia”. Makna konotasinya yaitu seorang
(Padma, 25 Juni 2020). perempuan berdiri di ujung ruang dalam
Kekerasan yang didapatkan oleh rumahnya, merasa terkejut dan dalam
anak membuat keadaan frustasi dan keadaan tidak aman karena ada seseorang
menumpuk sehingga membuat tingkah yang tiba-tiba memasuki rumahnya.
lakunya cenderung ke sifat-sifat asosial. Mitosnya yaitu penderita skizofrenia
Dalam film tersebut juga ditunjukkan oleh sering mengalami halusinasi dan delusi
Arthur bahwa sulit untuk berinteraksi yang membuat penderitanya tidak dapat
dengan orang-orang di sekitarnya dan membedakan mana saja yang benar-benar
membuat orang-orang kurang merasa dialami dalam hidupnya.
nyaman berada di dekat Arthur. Pada adegan ini Arthur akhirnya
menyadari bahwa selama ini hubungannya
C. Mengalami halusinasi dengan Sophie hanya halusinasinya saja.
Pada adegan ini Arthur menyadari Gejala halusinasi muncul saat penderita
bahwa segala kegiatan yang dilakukannya mengalami respon negatif pada stressor
bersama dengan perempuan keriting yang dialaminya (Aldam, 2019). Hal
bernama Sophie Dumond yang menjadi tersebut menunjukkan bahwa Arthur
kekasihnya tersebut tidak nyata. Sophie mengalami halusinasi karena mendapatkan
adalah tetangga Arthur yang merupakan respon negatif dari membaca rekam medis
seorang ibu muda memiliki satu orang milik Penny Fleck, seperti stereotip
anak dan bertemu dengannya di dalam lift. penderita skizofrenia yang diyakini oleh
Setelah membaca rekam medis milik masyarakat.
Penny Fleck, Arthur merasa memiliki hari Menggunakan pengambilan gambar
yang berat dan mendatangi Sophie sebagai medium close-up, sutradara ingin penonton
kekasihnya untuk bercerita. Akan tetapi lebih fokus pada percakapan antara Arthur
respon yang diberikan Sophie membuat dengan Sophie. Fokus dari adegan ini
Arthur sadar bahwa selama ini adalah Arthur yang terkejut mengetahui
hubungannya hanya halusinasinya saja. bahwa hubungannya dengan Sophie tidak
nyata, karena dalam ingatan Arthur Sophie
mengetahui bahwa Penny Fleck sedang
sakit di Rumah Sakit. Akan tetapi Sophie
menanyakan kepada Arthur mengenai
keberadaan ibunya agar dapat
menelponnya.
Berikut beberapa adegan yang
menunjukkan bahwa Arthur mengalami
Gambar 4. Sophie berdiri di ujung halusinasi, antara lain:
rumahnya sambil berbicara pada 1. Sophie yang mengunjungi rumah
Arthur. Arthur

Tabel 4. Analisis adegan 4


Dialog dan Teks
Dialog:
Arthur: “Aku mengalami hari berat.”
Sophie: “Mau kutelepon seseorang? Apa
Ibumu ada di rumah?”
Gambar 5. Arthur berbicara sendiri
di pintu rumahnya
24
Jurnal SEMIOTIKA
Versi Online: http://journal.ubm.ac.id/ Vol.15 (No.1) : no. 19 - 29. Th. 2021
Hasil Penelitian p-ISSN: 1978-7413
e-ISSN: 2579-8146

D. Berbahaya bagi masyarakat dan


Pada halusinasinya, Arthur menyebabkan kekerasan
merasa Sophie datang ke rumah dan 1. Adegan 5
berbicara mengenai pentas komedi yang Pada adegan ini menceritakan
akan diselenggarakan. Padahal dalam Arthur yang diserang oleh tiga orang
kenyataannya, Arthur hanya berbicara laki-laki dalam kereta bawah tanah.
sendiri di depan pintu rumah, tanpa ada Arthur diserang karena tidak dapat
Sophie di dekatnya. menahan tawanya melihat seorang
perempuan digoda oleh tiga laki-laki
2. Sophie menemani Arhur melakukan tersebut yang merupakan pegawai
pentas komedi di Pogo’s dan makan perusahaan Wayne Investment.
malam bersama Arthur diserang dengan cara
disekap, dipukul, dan ditendang hingga
tergeletak di lantai kereta api.
Penyerangan tersebut berujung pada
Arthur yang membunuh tiga laki-laki
menggunakan pistol yang berada dalam
tasnya.
Dua orang laki-laki dibunuh
langsung dalam kereta, dan satu orang
Gambar 6. Arthur berbicara sendiri lainnya dibunuh di tangga bawah tanah
di tengah kota stasiun kereta apisetelah melarikan diri
dari dalam kereta dan berusaha mecari
Pada halusinasinya, Arthur pertolongan. Laki-laki yang berhasil
merasa Sophie menemaninya melakukan keluar dari kereta api tersebut
pentas komedi, kemudian berdiri di sebelumnya terluka dengan salah satu
tengah kota untuk membaca koran kakinya yang terkena tembakan Arthur.
bersama sambil berbicara. Padahal
dalam kenyataannya, Arthur hanya
berdiri sendiri dan tidak ditemani
Sophie.

3. Sophie menemani Arthur menjaga


Penny Fleck di rumah sakit

Gambar 8. Arthur berdiri dalam


kereta api sambil menggenggam pistol

Tabel 5. Analisis adegan 5


Dialog dan Teks
Dialog:
Gambar 7. Arthur duduk sendiri Laki-laki: “Kawan, katakan pada kami.
menjaga Penny Fleck di rumah sakit Apanya yang lucu?”
Arthur: “ Tak ada. Aku punya.. Aku
Pada halusinasinya, saat Penny punya penyakit.”
Fleck sakit Sophie menemani Arthur Laki-laki: “Ku katakan penyakitmu
duduk di sampingnya menunggu di brengsek. Tahan dia, tahan dia.”
rumah sakit. Padahal dalam Berdasarkan dialog di atas maka
kenyataannya, Arthur hanya duduk dapat dilihat makna denotasi, konotasi
sendiri dan tidak ditemani Sophie. dan mitos dari adegan diatas adalah:
Makna denotasinya yaitu orang
laki-laki sedang berdiri di dalam kereta
api sambil memegang pistol.

25
Jurnal SEMIOTIKA
Versi Online: http://journal.ubm.ac.id/ Vol.15 (No.1) : no. 19 - 29. Th. 2021
Hasil Penelitian p-ISSN: 1978-7413
e-ISSN: 2579-8146

Makna konotasinya yaitu seorang Berdasarkan dialog di atas maka


laki-laki sedang berdiri dalam kereta api dapat dilihat makna denotasi, konotasi
sambil memegang pistol untuk dan mitos dari adegan diatas adalah:
membunuh orang yang ada di Makna denotasinya yaitu orang
hadapannya. laki-laki sedang berdiri membunuh
Mitosnya yaitu penggunaan pistol ibunya di rumah sakit.
digunakan untuk melindungi diri dan Makna konotasinya yaitu seorang
untuk membunuh seseorang. Arthur laki-laki sedang berdiri membunuh
menggunakan pistol untuk membunuh ibunya dengan dengan cara membekap.
orang yang dianggap mengganggunya. Mitosnya yaitu membunuh
Bagi sebagian orang kepemilikan dengan cara membekap dianggap
senjata api digunakan untuk melindungi sebagai cara yang paling mudah, dan
dirinya, dan di sebagian orang lain biasanya dilakukan saat korban sedang
kemungkinan dapat digunakan untuk tidur atau dalam keadaan lengah.
melancarkan aksi kejahatan (Syahputra, Penderita skizofrenia dianggap dapat
2019). Pada adegan ini menunjukkan berbahaya bagi orang-orang di
bahwa penderita skizofrenia dapat sekitarnya, termasuk membunuh.
membahayakan orang-orang Pada adegan ini Arthur
disekitarnya. Arthur akan melakukan membunuh Penny Fleck dengan cara
apapun untuk dapat melindungi dirinya membekap seluruh wajahnya dengan
dari sesuatu yang dianggap bahaya, bantal, hingga tidak dapat bernapas dan
termasuk membunuh. Arthur membunuh meninggal. Menggunakan pengambilan
ketiga orang tersebut dengan gambar long shot, sutradara ingin
menggunakan pistolnya yang diarahkan menunjukkan dengan lebih jelas proses
pada bagian kepala, dada, perut, kaki saat Arthur membunuh ibunya.
dan punggung.
3. Analisis adegan 7
2. Adegan 6 Pada adegan ini bercerita
Pada adegan ini bercerita saat mengenai Arthur yang membunuh salah
Arthur membunuh Penny Fleck di seorang rekan kerjanya bernama Randall
rumah sakit. Setelah membaca rekam yang datang ke rumahnya. Randall
medis milik Penny Fleck yang berisikan datang bersama rekan kerja lainnya
kisah tragis masa kecilnya yang untuk mengajak minum Arthur, karena
mengalami kekerasan Arthur merasa mendengar berita mengenai ibunya yang
marah dan kecewa terhadap perkaluan sudah meninggal.
yang telah diberikan ibunya.

Gambar 10. Arthur yang sedang


Gambar 9. Arthur membunuh Penny membunuh Randall menggunakan
Fleck gunting di bagian lehernya

Tabel 6. Analisis adegan 6 Tabel 7. Analisis adegan 7


Dialog dan Teks Dialog dan Teks
Dialog: Dialog:
Arthur: “ kau tau apa yang membuatku Randall: “Kau seperti putraku, dan itu
tertawa? Aku sering mengira bahwa lebih masuk akal bagiku. Kau tau
hidupku penuh tragedi, tapi aku maksudku?”
sekarang menyadari, bahwa hidupku Arthur: “ Terimakasih Randall.
penuh komedi.”
26
Jurnal SEMIOTIKA
Versi Online: http://journal.ubm.ac.id/ Vol.15 (No.1) : no. 19 - 29. Th. 2021
Hasil Penelitian p-ISSN: 1978-7413
e-ISSN: 2579-8146

Terimakasih banyak.” show. Selain itu, dalam acara tersebut


Berdasarkan dialog di atas maka Arthur mengakui secara tiba-tiba bahwa
dapat dilihat makna denotasi, konotasi telah membunuh tiga orang di kereta
dan mitos dari adegan diatas adalah: bawah tanah.
Makna denotasinya yaitu orang
laki-laki berdiri menggenggam gunting
dan leher orang di hadapannya.
Makna konotasinya yaitu orang
laki-laki dengan penuh amarah
membunuh orang di hadapannya
menggunakan gunting di bagian
lehernya.
Mitosnya yaitu penderita Gambar 11. Arthur sedang
skizofrenia apat membunuh dan membunuh Murray
membahayakan orang-orang sekitarnya
yang dianggap mengganggu dan tidak Tabel 8. Analisis adegan 8
baik padanya. Membunuh dengan Dialog dan Teks
menggunakan gunting dianggap sebagai Dialog:
cara pembunuhan agar korbannya Arthur: “ Apa yang kau dapat, saat
merasakan rasa sakitnya terlebih dahulu. melewati sakit mental menyendiri dari
Pada adegan ini Arthur masyarakat, yang membuangnya dan
membunuh Randall dengan cara yang memperlakukannya seperti sampah?”
sangat kejam, yaitu dengan Murray: “Telepon polisi, gene. Telepon
menancapkan gunting di bagian leher, polisi!”
mata, dan membenturkan kepalanya di Arthur: “Kuberitahu apa yang kau dapat,
dinding kurang lebih sebanyak sepuluh kau dapat yang sudah sepantasnya!”.
kali. Menggunakan pengambilan gambar Berdasarkan dialog di atas maka
medium close-up menunjukkan ekspresi dapat dilihat makna denotasi, konotasi
wajah Athur saat sedang membunuh dan mitos dari adegan diatas adalah:
dengan sangat jelas, akan tetapi cara Makna denotasinya yaitu seorang
Arthur membunuh Randall tetap dapat laki-laki berdiri menggenggam pistol
dilihat oleh penonton. dan mengarahkan pistolnya ke pada
Menurut Dewi Eskawati, S.Psi., orang di hadapannya.
M.Psi., pada saat wawancara dengan Makna konotasinya yaitu seorang
peneliti mengatakan bahwa, laki-laki dengan penuh amarah berdiri
“Alat yang digunakan untuk mengarahkan pistolnya untuk
membunuh sebenarnya hanya alat membunuh orang di hadapannya.
aja sih, cuma keadaan emosinya tuh Mitosnya yaitu baju merah yang
gimana, dia masih dalam kondisi dikenakan Arthur menunjukkan amarah,
stabil atau di luar batas emosi, agresif dan keberanian Arthur
kemampuannya, ia bayangan dan untuk membunuh Murray Franklin
halusinyasinya udah lebih dominan secara terang-terangan dalam siaran
dari realitanya.” (Dewi, 3 Juli 2020) langsung Murray Franklin’s Show.
Jadi, alat yang digunakan Arthur Adegan ini menunjukkan Arthur
untuk membunuh orang-orang membunuh Murray pada malam ketika
disekitarnya hanya bentuk dari diundang dalam siaran langsung Murray
fantasinya saja, fantasi tersebut dapat Franklin’s Show, dengan cara
sesuai dengan kondisi emosi saat akan menembakkan pistol ke arah kepala dan
membunuh korbannya. dada Murray. Pembunuhan tersebut
disaksikan oleh banyak orang yang
4. Analisis Adegan 8 datang sebagai penonton dalam studio.
Pada adegan ini Arthur yang Acara Murray Franklin’s show tersebut
membunuh Murray Franklin pada saat ditayangkan secara langsung di televisi,
diundang pada acara Murray Franklin’s sehingga pembunuhan tersebut dapat

27
Jurnal SEMIOTIKA
Versi Online: http://journal.ubm.ac.id/ Vol.15 (No.1) : no. 19 - 29. Th. 2021
Hasil Penelitian p-ISSN: 1978-7413
e-ISSN: 2579-8146

disaksikan oleh masyarakat melalui sehingga stereotip yang didapat penderita


televisi. skizofrenia tidak mampu memiliki
Arthur menganggap Murray jahat kehidupan dan pekerjaan. Arthur tidak
kepadanya karena telah menayangkan dapat membedakan halusinasi, realita dan
videonya pada saat melakukan standup sulit untuk mengontrol emosinya, sehingga
comedy di sebuah kedai minum. Arthur stereotipnya penderita skizofrenia
merasa Murray mengundangnya ke mengalami halusinasi, serta dapat
dalam acara tersebut hanya untuk berbahaya bagi masyarakat dan
mengolok-olok, sehingga Arthur menyebabkan kekerasan.
beranggapan bahwa Murray pantas Bentuk stereotip negatif terhadap
untuk dibunuh. penderita skizofrenia juga ditunjukkan
Setelah terjadi pembunuhan dengan adegan pembunuhan, pemukulan,
dalam siaran langsung Murray dan penggunaan senjata tajam. Film ini
Franklin’s Show tersebut, Kota Gotham memotret sosok dengan tidak berimbang,
menjadi tidak dapat dikendalikan. sehingga perlu kiranya untuk meneliti film-
Banyak terjadi kerusakan fasilitas film serupa dengan sosok penderita
umum, kebakaran, dan penjarahan. representasi pada sosok imajiner.
Penjarahan tersebut dilakukan oleh
sekumpulan orang yang menggunakan DAFTAR PUSTAKA
topeng dan riasan badut. Sekumpulan
orang tersebut menggunakan mobil Aldam, S.F.S. & Wardani I.Y. (2019).
ambulans untuk menabrak mobil polisi Efektifitas Penerapan Standar Asuhan
yang membawa Arthur di dalamnya, Keperawatan Jiwa Generalis pada
agar dapat mengeluarkan Arthur dari Pasien Skizofrenia dalam Menurunkan
mobil tersebut. Gejala Halusinasi. Jurnal Keperawatan
Jiwa |, 7(2), 165-172
SIMPULAN Johari, Arief. (2016). Representasi Mitos
dan Makna pada Visual Lambang
Berdasarkan hasil penelitian yang Daerah. Ritme Jurnal Seni dan Desain |,
dilakukan, mitos mengenai penderita 2(1), 33-50
skizofrenia masih banyak ditunjukkan Lustyantie, N. (2012, December).
dalam film Joker. Mitos mengenai penderita Pendekatan Semiotik Model Roland
skizofrenia antara lain penderita skizofrenia Barthes dalam Karya Sastra Prancis. In
tidak mampu memiliki kehidupan dan Seminar Nasional FIB UI (pp. 1-15).
pekerjaan, pola asuh orangtua yang salah, Martiana, A. Wardhana, A. & Pratiwi, PH.
mengalami halusinasi, serta berbahaya bagi (2017). Merokok sebagai Simbol
masyarakat dan menyebabkan kekerasan. Interaksi bagi Perokok Perempuan
Mitos yang terus menerus ditunjukkan Urban. Informasi Kajian Ilmu
dapat menimbulkan stereotip di masyarakat. Komunikasi |, 47(1), 109-120
Stereotip terhadap penderita Maslim, R. (2013). Diagnosis Gangguan
skizofrenia yang ditunjukkan dalam film Jiwa, Rujukan Ringkas dari PPDGJ-III
Joker adalah negatif. Stereotip negatif dapat dan DSM 5. Jakarta: Bagian Ilmu
dibagi menjadi dua, yaitu penyebab dan Kedokteran Jiwa FK Unika Atma Jaya,
dampak dari skizofrenia. Pertama, dari sisi PT Nuh Jaya.
penyebabnya yang ditunjukkan dalam film Mudrajad, K. (2013). Metode Riset Untuk
adalah kekerasan dan rasa benci yang Bisnis dan Ekonomi. Jakarta: Erlangga
dialami pada masa kecil akan menimbulkan Moss, Rachel. (2017). This Is What It’s
sifat asosial dan benci pada semua orang, Like to Hear Voices When You Have
sehingga mitos yang didapat adalah Schizophrenia.https://www.huffingtonpo
penderita skizofrenia disebabkan pola asuh st.co.uk/entry/video-reveals-what-its-
orangtua yang salah. like-to-hear-voices-when-you-
Kedua, dari sisi dampak yang haveschizophrenia_uk_59bf7909e4b086
ditunjukkan dalam film antara lain Arthur 432b083a7e?guccounter=1 (diakses
dianggap bodoh dan berperilaku aneh pada 4 Mei 2020)

28
Jurnal SEMIOTIKA
Versi Online: http://journal.ubm.ac.id/ Vol.15 (No.1) : no. 19 - 29. Th. 2021
Hasil Penelitian p-ISSN: 1978-7413
e-ISSN: 2579-8146

Notosoedirdjo, M & Latipun. (2014). teks). Jurnal Online Kinesik |, 4(2), 93-
Kesehatan Mental Konsep dan 110
Penerapan. Malang: Universitas Tunggali, AP. (2013). Stereotip perempuan
Muhammadiyah Malang Press. Sunda dalam Film Indonesia.
Prasetya, AB. (2012). Penonjolan Tokoh https://adoc.tips/stereotip-perempuan-
Antagonis dalam Film The Dark Knight sunda-dalam-film-indonesia.html.
(Studi Semiotik Tokoh Joker dalam Film (Diakses pada 20 Mei 2020)
The Dark Knight). Jurnal Ilmiah Yuliantini, Y & Putra, AW. (2017).
Komunikasi |, 2(2), 72-79 Semiotika dalam Novel Rembulan
Rahmawati, W. & Sugiantoro, HA. (2019). Tenggelam di Wajahmu Karya Tere
Pola Jaringan Komunikasi Layanan Liye. Jurnal Literasi |, 1(2), 65-72
Kesehatan bagi Penyandang Disabilitas Zahnia, S & Sumekar, D.W. (2016). Kajian
Korban Erupsi Gunungapi Merapi. Epidemiologi Skizofrenia. Jurnal
Channel Jurnal Komunikasi |, 7(2), 97- Kedokteran Unila |, 5(5), 160-166
104 http://m.imdb.com/shutterisland (diakses
Syahputra, BR. (2019). pada 23 Oktober 2019).
Pertanggungjawaban Pidana Atas https://www.cnbcindonesia.com/lifestyle/20
Kepemilikan Senjata Api Tanpa Ijin 200210112119-33-136571/si-joker-
Berdasarkan Peraturan Perundang- joaquin-phoenix-jadi-aktor-terbaik-
undangan di Indonesia. Jurist-Diction |, oscar-2020 (diakses pada 3 September
2(6), 2007-2023 2020)
Supriyanto, RM. (2017). Analisis Film Get
Married (studi analisis isi gambar dan

29

You might also like