Professional Documents
Culture Documents
Pengaruh Corporate Governance, Financial Indicators, Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Financial Distress Intan Nilasari
Pengaruh Corporate Governance, Financial Indicators, Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Financial Distress Intan Nilasari
ABSTRACT
This study aims to determine the effect of corporate governance, financial indicators, and
company size on financial distress. Corporate governance in this study uses managerial
ownership and institutional ownership indicators. For financial indicators using liquidity,
leverage, and profitability. And the last one uses company size. The study took samples of
manufacturing companies listed on the Indonesia Stock Exchange (BEI). The sampling method
was non probability, and the sampling technique used purposive sampling. The data was
collected using secondary data in the form of annual financial reports obtained from the
official website of the Indonesia Stock Exchange, namely www.idx.co.id. The number of
company lists that were processed was as many as 54 companies, and the number of samples
that met the criteria for this study were 16 companies so that 80 observational data were
obtained. The financial distress criteria in this study are measured using the interest coverage
ratio. This study uses multiple linear regression as data analysis. The results of this study
indicate that Managerial Ownership, Institutional Ownership, Liquidity, Leverage,
Profitability, and Company Size have a significant influence on financial distress conditions.
This study failed to prove the effect of managerial ownership, liquidity and profitability on the
possibility of financial distress.
61
Competitive Jurnal Akuntansi dan Keuangan, 5(2), 2021
Intan Nilasari/ Pengaruh Corporate Governance, Financial Indicators, Dan Ukuran
Perusahaan Terhadap Financial Distress
besar maka semakin mudah perusahaan institusional itu tinggi, hal itu dapat
untuk menutupi hutang jangka pendeknya. mendorong aktivitas monitoring yang
Perusahaan yang memiliki kinerja tata dilakukan oleh perusahaan. Dalam suatu
kelola yang tertata dengan baik, maka perusahaan jika terdapat kepemilikan
perusahaan dapat dikatakan terhindar dari manajerial dan kepemilikan institusional
kemungkinan terjadinya kebangkrutan. tentu akan ada pengawasan yang lebih ketat
Rasio pertama yaitu leverage. dan lebih baik tentunya pada manajemen
Dengan menggunakan rasio ini manajer dalam melaksanakan operasional
dapat mengetahui hubungan antara perusahaannya. Hal itu akan membantu
kewajiban suatu perusahaan dengan total perusahaan terhindar dari terjadinya
modal asset. Rasio selanjutnya adalah rasio financial distress. Kepemilikan manajerial
profitabilitas. Dengan rasio ini manajer ini dapat mengurangi adanya permasalahan
dapat mengetahui berapa besar keuntungan keagenan yang menyebabkan perusahaan
kas modal dari perusahaan. Karena kas mengalami kebangkrutan. Kepemilikan
modal yang besar dapat menentukan tersebut dapat meningkatkan kemampuan
kondisi perusahaan yang baik. Selain rasio untuk mengurangi potensi kebangkrutan.
diatas, yaitu rasio likuiditas, rasio leverage Hal tersebut membuktikan jika perusahaan
dan rasio profitabilitas, ukuran perusahaan memiliki kepemilikan manajerial &
bisa memprediksi pengaruh financial kepemilikan institusional terbukti bahwa
distress. Manajer dapat mengetahui dalam tata kelola pemegangan saham yang
kapasitas perusahaan seberapa besar dimiliki akan terjaga dengan baik. Dalam
penjualan yang dihasilkan, Selain itu, menginvestasikan dananya, investor harus
dengan ukuran perusahaan manajer bisa lebih jeli lagi karena itu merupakan hal
mengetahui hasil penjualan suatu yang penting dilakukan untuk memastikan
perusahaan. Jadi, semakin besar ukuran apakah dana yng diinvestasikan itu aman
perusahaan dapat dikatakan bahwa atau tidak.
perusahaan kemungkinan akan terhindar Dengan adanya argumen-argumen
dari kebangkrutan atau financial distress. diatas, peneliti jadi lebih tertarik untuk
Faktor lainnya yaitu corporate meneliti tentang kebangkrutan (financial
governance yang memiliki beberapa faktor distress) dalam suatu perusahaan. Karena
seperti kepemilikan manajerial dan belum tentu jika perusahaan besar tidak
kepemilikan institusional. Corporate mengalami financial distress atau
governance menggunakan principal- agent kebangkrutan, maka penelitian ini bertujuan
yang keduanya memiliki hubungan teori untuk melihat bagimana kinerja perusahaan
yaitu agency theory. Suatu konsekuensi manufaktur.
yang mengakibatkan kepemilikan dan
kontrol dengan pemegang sahan yang KAJIAN PUSTAKA DAN
dimiliki dengan kepentingan manajer PENGEMBANGAN HIPOTESIS
merupakan keberadaan principal-agent Agency Theory
problem. Variabel corporate governane ini Teori keagenan (agency theory)
bisa dikatakan dapat menyembuhkan krisis bertujuan untuk menjelaskan adanya
ekonomi yang terjadi di Indonesia, karena pemisah kepentingan antara pemilik
corporate governance merupakan perusahaan dengan pengelolaan
persyaratan yang baik dalm perusahaan. perusahaan. Pemisahan kepentingan ini
Dalam hal ini, corporate governance dapat menimbulkan adanya konflik karena
menggunakan elemen kepemilikan saham terdapat kontak yang diterapkan antara
yang dimiliki manajerial dan kepemilikan principal yang menggunakan agent untuk
saham yang dimiliki oleh pihak melaksanakan jasa.
institusional. Jika saham manajerial dan
62
Competitive Jurnal Akuntansi dan Keuangan, 5(2), 2021
Intan Nilasari/ Pengaruh Corporate Governance, Financial Indicators, Dan Ukuran
Perusahaan Terhadap Financial Distress
63
Competitive Jurnal Akuntansi dan Keuangan, 5(2), 2021
Intan Nilasari/ Pengaruh Corporate Governance, Financial Indicators, Dan Ukuran
Perusahaan Terhadap Financial Distress
64
Competitive Jurnal Akuntansi dan Keuangan, 5(2), 2021
Intan Nilasari/ Pengaruh Corporate Governance, Financial Indicators, Dan Ukuran
Perusahaan Terhadap Financial Distress
Hasil analisis deskripsi berdasarkan 0,774 (77,4%). Hasil dari analisis deskripsi
tabel 1. Data yang digunakan dalam diatas menunjukkan bahwa nilai likuiditas
penelitian sebanyak 80 sempel (N). Dapat dapat di hitung dengan membandingkan
dilihat bahwa rata-rata (mean) perusahaan aktiva lancar dengan liabilitas lancar.
tersebut hanya memenuhi 50% dan standar Likuiditas dengan nilai mean 2,24 (2%)
devisiasinya 50,3%. Nilai financial distress dan nilai standard deviation 1,559 (1%).
tertinggi (maximum) sebesar 60% Hasil dari uji deskripsi diatas bahwa
sedangkan nilai financial distress terendah leverage memiliki nilai rata-rata sebesar
(minimum) sebesar 15%. Variabel financial 3,21 (3%) dan standard deviation 6,355
distress di perusahaan tersebut yang diukur (6%). Analisis deskripsi diatas nilai
menggunakan variabel dummy memiliki 16 profitabilitas dapat di ukur dengan net
sampel perusahaan dari 54 perusahaan profit dengan total assets. Nilai rata-rata
manufaktur sektor industri barang Profitabilitas 1,72 (1%) dan nilai standard
konsumsi yang terdaftar di BEI. deviation 2,391 (2%). Hasil dari analisis
Uji Deskripsi diatas menunjukkan deskripsi pada tabel 1. menunjukkan bahwa
bahwa kepemilikan manajerial memiliki ukuran perusahaan dapat di ukur
nilai rata-rata 0,50 (50%) dan nilai standar menggunakan rumus Ln(total asset).
devisiasi memiliki nilai 0,719 (71,9%). Ukuran perusahaan memiliki nilai rata-rata
Analisis deskripsi diatas, nilai rata-rata 18,05 (18%) dan nilai standard deviation
Kepemilikan institusional 0,72 (72%) dan sebesar 14,203 (14%).
nilai standard deviation memiliki nilai
65
Competitive Jurnal Akuntansi dan Keuangan, 5(2), 2021
Intan Nilasari/ Pengaruh Corporate Governance, Financial Indicators, Dan Ukuran
Perusahaan Terhadap Financial Distress
Berdasarkan penelitian Sastriana Berdasarkan penejlasan di atas,
dan Fusd(2013), Wardhani (2006), dan dijelaskan jika tingkat hutang yang tinggi
Parulina(2007) yang mengungkapkan itu menyebabkan kewajiban perusahaan
kepemilikan manajerial tidak berpengaruh melunasi pokok pinjaman beserta
terhadap Financial Distress. bunganya. Sehingga pada saat waktu jangka
panjangnya akan mengalami kesulitan
Pengaruh Kepemilikan Institusional keuangan perusahaan yang akan memicu
Terhadap Financial Distress terjadinya financial distress.
Hasil uji kedua (H2), nilai t hitung
3,304 dan bertanda positif signifikan 0,001 Pengaruh Profitabilitas Terhadap
dibawah < 0,05. Dapat diinterpretasikan Financial Distress
kepemilikan institusional memiliki Perhitungan kelima (H5), nilai t
pengaruh positif terhadap kesulitan hitung 1,154 bertanda positif dengan
keuangan. Penelitian ini sejalan dengan signifikan 0,252 diatas 0,05. Karena nilai
penelitian Setiawan (2014) kepemilikan signifikan diatas 0,05 maka profitabilitas
institusional memiliki pengaruh positif perusahaan memiliki rpengaruh negatif
terhadap financial distress. terhadap kesulitan keuangan. Penelitian ini
sejalan dengan penelitian Alfinda
Pengaruh Likuiditas Terhadap Financial Rohmadini(2018) yang mengungkapkan
Distress profitabilitas memiliki pengaruh negatif
Hasil pengujian ketiga (H3), t terhadap financial distress.
hitung -4,308 bertanda negatif dengan nilai
signifikan 0,000 dibawah < 0,05). Artinya, Pengaruh Ukuran Perusahaan Terhadap
likuiditas berpengaruh negatif pada Financial Distress
kesulitan keuangan. Penelitian ini didukung Hasil Perhitungan keenam (H6), t
oleh peneliti almilia & kristijadi(2003), hitung 2,053 bertanda positif signifikan
fitdini(2009), jiming & du(2011) sebesar 0,044 dibawah < 0,05. Karena nilai
mengungkapkann likuiditas berpengaruh signifikan dibawah 0,05 artinya Ukuran
negatif terhadap kesulitan keuangan. perusahaan memiliki pengaruh positif
Pernyataan tersebut mengungkapkan bahwa terhadap kesulitan keuangan (financial
nilai rasio likuiditas semakin tinggi, maka distress). Hasil pengujian tersebut didukung
perusahaan akan semakin aman dalam oleh penelitian Almilia & Kristijadi(2003),
pengolahannya. Fitdini(2009), Jiming & Du(2011)
mengungkapkan ukuran perusahaan
Pengaruh Leverage Terhadap Financial berpengaruh positif signifikan terhadap
Distress kesulitan keuangan.
Perhitungan keempat (H4),
diketahui nilai t hitung 2,933 dan bertanda KESIMPULAN
positif nilai signifikan 0,004 dibawah < Setelah melakukan pengujian
0,05. Artinya, leverage memiliki pengaruh tentang “Pengaruh Corporate Governance,
positif signifikan terhadap financial distress Financial Indicators, dan Ukuran
perusahaan manufaktur sektor industri Perusahaan terhadap Financial Distress
barang konsumsi periode 2015-2019. pada Perusahaan Manufaktur Sektor
Penelitian ini di dukung dengan penelitian Industri Barang Konsumsi periode 2015-
Fitdini (2009), Jiming & Du (2011), dan 2019” kesimpulannya yaitu, hasil pengujian
Hanifah & Agus (2013) mengungkapkan hipotesis variabel X1 (Kepemilikan
bahwa Leverage memiliki pengaruh positif Manajerial) berpengaruh negatif terhadap
terhadap financial distress. financial distress pada perusahaan
manufaktur sektor industri barang konsumsi
66
Competitive Jurnal Akuntansi dan Keuangan, 5(2), 2021
Intan Nilasari/ Pengaruh Corporate Governance, Financial Indicators, Dan Ukuran
Perusahaan Terhadap Financial Distress
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Solvabilitas, Opini Audit Dan Reputasi
Hasil uji hipotesis yang kedua secara Kantor Akuntan Publik Terhadap Audit
persial bahwa variabel X2 (Kepemilikan Report Lag (Pada Perusahaan Manufaktur
Institusional) memiliki pengaruh dan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia
Pada tahun 2012-2015). Competitive, 3(1),
signifikan terhadap financial distress.
21–39.
Pengujian hipotesis yang ketiga secara https://doi.org/http://dx.doi.org/10.31000/
persial variabel X3 (Likuiditas) tidak competitive.v3i1.1531
berpengaruh signifikan terhadap financial
distress. Hasil uji hipotesis yang keempat Bram Hadianto. 2008. “Pengaruh Struktur
secara persial bahwa variabel Leverage Aktiva, Ukuran Perusahaan, Dan
(X4) memiliki pengaruh positif dan Profitabilitas Terhadap Struktur Modal
signifikan terhadap kondisi financial Emiten Sektor Telekomunikasi Periode
distress. Hasil uji hipotesis yang kelima 2000-2006: Sebuah Penguji Hipotesis
secara persial bahwa variabel X5 Pecking Order”. Jurnal Manajemen
(Profitabilitas) tidak berpengaruh signifikan Maranatha. Vol 7. No 2. Pp 14-29
terhadap financial distress. Hasil uji
hipotesis terakhir variabel X6 (Ukuran Cinantya, I., & Merkusiwati, N. (2015).
Perusahaan) memiliki peengaruh positif dan Pengaruh Corporate Governance,
Financial Indicators, Dan Ukuran
signifikan terhadap financial distress.
Perusahaan Pada Financial Distress. E-
Keterbatasan penelitian ini hanya Jurnal Akuntansi, 10(3), 897–915.
menggunakan 80 sampel perusahaan
manufaktur sektor industri barang Hanafi, Mamduh & Halim, Abdul (2016)
konsumsi. Disarankan penelitian berikutnya Analisis Laporan Keuangan edisi ke lima.
untuk menggunakan variabel mekanisme Yogyakarta: UPPSTIM YKPN.
corportae governance lengkap seperti
komisarin independen, komite audit, dan Hanifah, OE., Purwanto, A. (2013). Pengaruh
variabel lain sebagainya yang mampu untuk Struktur Corporate Governance Dan
menjadi faktor untuk memprediksi Financial Indicators Terhadap Kondisi
kesulitan keuangan. Dan disarankan untuk Financial Distress, Diponegoro Journal Of
perusahaan agar lebih memperhatikan tata Accounting, Volume. 2, Nomor. 2.
kelola perusahaannya tetap dalam kondisi
yang baik dan terhindar dari kondisi I Gusti Agung Ayu Pritha Cinantya dan Ni
Ketut Lely Aryani Merkusiwati. 2015.
kesulitan keuangan.
“Pengaruh Corporate Governance,
Financial Indicators, Dan Ukuran
DAFTAR PUSTAKA Perusahaan Pada Financial Distress”. E-
Journal Akuntansi Universitas Udayana.
Abbas, D. S. (2019). Pengaruh Likuiditas, Vol 10. No 3. Pp 897-915
Komisaris Independen, Kepemilikan
Institusional Dan Ukuran Perusahaan Jensen, M. C., Meckling, W. H. (1976). Theory
Terhadap Financial Distress (Pada of the firm: managerial behavior, agency
Perusahaan Sektor Aneka Industri Yang costs, and ownership structure. Journal of
Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Pada Financial Economics 3, 305-360.
Periode 2013-2016). Jurnal Ilmiah
Akuntansi Universitas Pamulang, 7(2), Keuangan, P. R., Perusahaan, U., Inflasi, D. A.
119–127. N., Financial, T., Di, D., & Pertambangan,
Https://Doi.Org/Http://Dx.Doi.Org/10.324 S. (2018). 2018. 6, 359–366.
93/Jiaup.V7i2.2513
Lee, T. S., Yeh, Y. H. (2004). Corporate
Abbas, D., Hakim, M. Z., & Rustandi, R. governance anda financial distress:
(2019). Pengaruh Profitabilitas,
67
Competitive Jurnal Akuntansi dan Keuangan, 5(2), 2021
Intan Nilasari/ Pengaruh Corporate Governance, Financial Indicators, Dan Ukuran
Perusahaan Terhadap Financial Distress
evidence from Taiwan. An international
review 12(3), 378-388.
68
Competitive Jurnal Akuntansi dan Keuangan, 5(2), 2021