Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 9

ISSN :2301-573X Publik

E-ISSN : 2581-2084 Jurnal Ilmu Administrasi

Kualitas Pelayanan Publik di Desa Potanga Kecamatan Boliyohuto


Kabupaten Gorontalo
1
Widya Kurniati Mohi, 2Irmanovika Mahmud
1
Program Studi Administrasi Negara Universitas Muhammadiyah Gorontalo
2
Program Studi Administrasi Publik Universitas Muhammadiyah Gorontalo
Gorontalo,Indonesia
Email : widyakurniati@umgo.ac.id

Abstract
This research used a qualitative method through natulastic approach as the part of the government
research, with the aim to determine the public services quality also obstacles in improving of public
services effort quality in village of Potanga sub-district of Boliyohuto. Source of research data enable
two data sources are sources of primary data and source secondary data. Based on the research result
can be described; (1) Effort to improve public services in village of Potanga can be identified as
follow; a) to improve the principle of public services; b) the principle of public services; and c) to
improve public service standarts. (2) Efforts to improve the public services in village of Potanga can
be caterogized as good and in accordance with the public service policies, laws, public service, and
the role, duties and responsibilities of the village government to the public service. (3) Obstackle in
improving of the public services effort quality in villafe of Potanga, that is internal resistance in the
form of problem officer/staff both the term of quantity nor in term of the quality of human resources.
(4) External obstacles sourced from the society reason of physical and phycological and
environmental.
Keywords: Quality; Services; Public

Abstrak
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif melalui pendekatan naturalistik sebagai bagaian dari
penelitian pemerintahan, dengan tujuan untuk mengetahui kualitas pelayanan publik serta hambatan
dalam upaya peningkatan kualitas pelayanan publik didesa Potanga Kecmatan Boliyohuto. Sumber
data penelitian memfungsikan dua sumber data yaitu sumber data primer dan sumber data sekunder
Berdasarkan hasil penelitian dapat diuraikan; (1) Upaya peningkatan pelayanan publik didesa Potanga
dapat diidentifikasi sebagai berikut; a) peningkatan azas layanan publik; b) prinsip layanan publik; dan
c) peningkatan standar layanan publik. (2) Upaya peningkatan pelayanan publik didesa Potanga dapat
dikategorikan baik dan telah sesuai dengan kebijakan pelayanan publik, undang-undang pelayanan
publik, serta peran, tugas dan tanggung jawab pemerintah desa terhadap pelayanan publik. (3)
Hambatan upaya-upaya peningkatan kualitas pelayanan publik di desa Potanga, yaitu hambatan
internal berupa masalah aparat/staf baik dari segi kuantitas maupun dalam hal kualitas sumber daya
manusia (4) Hambatan eksternal bersumber dari masyarakat karena alasan fisik dan psikis dan
lingkungan

Kata Kunci: Kualitas; Pelayanan; Publik

102 Volume 6 Nomor 2 Tahun 2018


Publik ISSN :2301-573X
Jurnal Ilmu Administrasi E-ISSN : 2581-2084

PENDAHULUAN
Dewasa ini upaya Pemerintah system ketatanegaraan Republik Indonesia
dalam memajukan kesejahteraan demi mewujudkan keadilan bagi seluruh
masyarakat terus digalakkan. Hal tersebut rakyat Indonesia; c) melestarikan dan
dapat dilihat dari kebijakan perundang- memajukan adat, tradisi, dan budaya
undangan, yaitu ditetapkannya Undang- masyarakat Desa; d) mendorong prakarsa,
Undang Nomor 6 Tahun 2014 Tentang gerakan, dan partisipasi masyarakat desa
Desa, serta arah kebijakan umum maupun untuk pengembangan potensi dan asset
khusus lainnya, hingga didorongnya desa, guna kesejahteraan bersama; e)
pengelolaan keuangan desa pada membentuk Pemerintahan Desa yang
peningkatan kualitas dengan membangun profesional, efesien, dan efektif, terbuka
kompetisi intern dan atau antar serta bertanggung jawab; f) meningkatkan
kelembagaan desa. pelayanan publik bagi warga masyarakat
Perubahan paradigma pemerintahan desa, guna mempercepat perwujudan
desa yang berorientasi pada otonomi kesejahteraan umum; g) meningkatkan
daerah atau yang disebut dengan ketahanan sosial budaya masyarakat desa,
pembangunan desentralistik, merupakan guna mewujudkan masyarakat desa yang
bagian dari upaya untuk tetap bertahan di mampu memelihara kesatuan social
era globalisasi. Paradigma baru tersebut sebagai bagian dari ketahanan nasional; h)
pada hakekatnya dimaksudkan untuk memajukan perekonomian masyarakat
memenuhi kebutuhan masyarakat desa, serta mengatasi kesenjangan
Indonesia yang kian beragam karena pembangunan nasional; dan i)
perbedaan historis dan geografis masing- memperkuat masyarakat desa sebagai
masing wilayah. subjek pembangunan (UU No 6 Tahun
Ada beberapa target yang ingin 2014 : 5-6).
dicapai dalam kebijaksanaan desentralisasi Sembilan entri point diatas
desa tersebut. Pertama sistim pemerintahan merupakan pilar-pilar pembangunan desa
desa harus lebih tanggap terhadap yang akan menjadi acuan bagi desa dalam
kebutuhan masyarakat, aparat dan lembaga menyelenggarakan pemerintahan yang
kantor desa. Kedua Iklim pemerintahan selanjutnya akan bermuara pada hasil
harus mewujudkan kualitas interaksi aktual pelayanan publik yang bermakna
pelayanan publik. Sehingga dengan bagi kehidupan masyarakat. Hasil aktual
demikian upaya meningkatkan pelayanan publik merupakan akumulasi
kesejahteraan masyarakat harus kontinu kemampuan konkrit serta abstrask dalam
dilakukan, baik secara konvensional rangka meningkatkan kualitas dan
maupun inovatif. martabat kehidupan. Oleh karena itu,
Fokus pengembangan tersebut lebih Sembilan entri point tersebut tidak bisa
terarah dngan didukung oleh kebijakan dilihat sebagai sesuatu yang tidak memiliki
serta tujuan pengaturan desa; a) hubungan atau secara terpisah antara satu
memberikan pengakuan dan penghormatan dengan lainnya. Karena disatu sisi dapat
atas Desa yang sudah ada dengan menjadi garis kontinum dalam proses
keberagamannya sebelum dan sesudah pencapainnya, serta di sisi lain dapat
terbentuknya Negera Kesatuan Republik berbentuk hirarki, karena kemampuan
Indonesia; b) memberikan kejelasan status dibawahnya merupakan prasyarat bagi
dan kepastian hukum atas desa dalam kemampuan lebih tinggi. Demikian

Volume 6 Nomor 2 Tahun 2018 103


ISSN :2301-573X Publik
E-ISSN : 2581-2084 Jurnal Ilmu Administrasi

sebaliknya kemampuan tertinggi kepada para pegawainya baik itu dengan


merupakan akumulasi dari kemampuan- memberikan arahan, mengharuskan
kemampuan dibawahnya. membaca pedoman dan memberikan
Demikian halnya yang lebih teknis pelatihan-pelatihan dalam upaya
dalam menunjang peningkatan perwujudan peningkatan kualitas pegawai itu sendiri.
pembangunan seiring dengan kualitas Kualitas aparat pemerintah
kesejahteraan masyarakat, adalah tercermin dari kemampuannya dalam
optimalisasi pelayanan publik. Ungkapan memberikan pelayanan kepada masyarakat
ini didasarkan pada asumsi bahwa; sesuai dengan beban tugas masing-masing.
„”Reformasi dibidang pemerintahan Salah satu upaya yang dilakukan dalam
bertujuan untuk mewujudkan pemerintahan mengembangkan dan memelihara kualitas
yang lebih berkualitas, lebih mampu kerja aparat dapat dimulai dengan upaya
mengemban fungsi-fungsi pelayanan motivasi. Disamping itu peranan
publik, pemberdayaan dan pembangunan kepemimpinan juga merupakan faktor
sosial ekonomi masyarakat” (Utomo, 2012 yang sangat mendukung kualitas pelayanan
: 21). aparat pemerintah.
Pelayanan publik menjadi bagian Di Indonesia penyelenggaraan
yang penting diperhatikan dalam pelayanan publik menjadi isu
pembangunan otonomi, karena selain kebijakanyang semakin strategis karena
sesuai dengan dasar reformasi bidang perbaikan pelayanan publik di negara ini
pemerintahan, demikian pula berkaitan cenderung berjalan di tempat, sedangkan
langsung dengan kesejahteraan implikasinya sebagaimana diketahui sangat
masyarakat. Pelayanan kepada masyarakat luas karena menyentuh seluruh ruang-
sudah men-jadi tujuan utama dalam ruang kepublikan baik dalam kehidupan
penyelenggaraan administrasi publik. ekonomi, sosial, politik, budaya dan lain-
Pelayanan publik yang baik merupakan hal lain. Dalam bidang ekonomi, buruknya
wajib dipenuhi pada setiap organisasi kerja pelayanan publik akan berimplikasi pada
baik Pemerintah maupun swasta. penurunan investasi yang dapat berakibat
Pelayanan publik yang maksimal tercermin terhadap pemutusan hubungan kerja pada
dari sumberdaya yang mumpuni untuk industri-industri dan tidak
mengerjakan dan menyelesaikan tugas- terbukanyalapangan kerja baru yang juga
tugas yang telah ditetapkan. Jika hal-hal akan berpengaruh terhadap meningkatnya
tersebut tidak menjadi pedoman maka angka pengangguran. Akibat lebih lanjut
pelayanan tidak mencerminkan harapan dari masalah iniadalah timbulnya
tentang pelayanan yang berkualitas yang kerawanan social (Mahsyar: 2011:82).
didamba-dambakan oleh masyarakat, Oleh karena itu upaya-upaya
(Botutihe, 2017 : 2) pemerintah desa terhadap peningkatan
Para pemberi pelayanan dituntut kualitas pelayanan publik merupakan
tidak hanya memberikan pelayanan standar faktor utama yang perlu diperhatikan,
namun di era kekinian pelayanan prima selain untuk memahami profesionalisme
yang mengedepankan kualitas dibutuhkan dan akuntabilitas pemerintah desa,
untuk memberikan hasil yang lebih baik. bersamaan pula untuk memperoleh
Untuk menghasilkan pelayanan yang baik informasi lebih dalam tentang kepuasaan
instansi terkait harus mampu memberikan masyarakat dalam menerima pelayanan
gambaran mengenai kualitas pelayanan publik.

104 Volume 6 Nomor 2 Tahun 2018


Publik ISSN :2301-573X
Jurnal Ilmu Administrasi E-ISSN : 2581-2084
a. Content Analysis
METODE PENELITIAN Teknik ini adalah teknik untuk
Pendekatan dan Jenis Penelitian mengukur dan mendiskripsikan data-
Penelitian ini menggunakan data yang bersifat kualitatif.
pendekatan naturalistik, sebagai bagian b. Domain
dari pendekatan penelitian pemerintahan. Teknik ini digunakan untuk
Menurut pendekatan ini (naturalistik) mengambarkan objek penelitan secara
bahwa kenyataan sebagai sesuatu yang umum atau ditingkat permukaan, namun
berdimensi jamak, utuh/merupakan relatif utuh tentang objek penelitan
kesatuan dan berubah/open enden (Arifin tersebut.
dan Yousda, 2011: 18). c. Taksonomik
Jenis penelitian yang digunakan Teknik ini adalah untuk memilih dan
dalam penelitian ini, adalah penelitian memilah dari domain menjadi sub
deskriptif non statistik yang memiliki domain serta bagian-bagian yang lebih
pengertian; penelitian yang terbatas pada fokus, khusus, terperinci, yang
usaha mengungkapkan suatu masalah dan umumnya meupakan kesamaan.
keadaan sebagaimana adanya, sehingga
hanya merupakan penyingkapan fakta HASIL DAN PEMBAHASAN
(Wasito, 2011: 10). Pelayanan publik bagi instansi
Waktu dan Lokasi Penelitian pemerintahan desa memiliki peran sentral,
Lokasi penelitian, di Desa Potanga baik berkaitan dengan tugas, bahkan yang
Kecamatan Boliyohuto. Dipilihnya lokasi berkenaan dengan aspek tanggung jawab.
ini di samping karena dapat dijangkau organisasi birokrasi yangmampu
dengan mudah, demikian pula selama ini memberikan pelayanan publik secara
belum ada yang melakukan penelitian yang efektif dan efesien kepada masyarakat,
mengkaji tentang persoalan yang akan salah satunya jika strukturnya lebih
diteliti. terdesentralisasi daripada tersentralisasi
Sumber Data (Usman, 2011: 104). Hal ini selain sesuai
Data Primer dengan peran dan fungsi pemerintahan
Yaitu pengambilan data secara desa, demikian pula dalam perkembangan
langsung dengan pihak-pihak yang terkait global harapan dan tuntutan terhadap
dengan masalah yang akan diteliti. Sampel profesionalisme dan akuntabilitas
data primer penilitian yaitu kepala Desa, pemerintah terhadap pelayanan publik,
Aparat desa, Pengurus BPD, Pengurus harus sesuai amanah perundang-undangan
LPM, dan Tokoh-tokoh Masyarakat, serta serta Peraturan Pemerintah Daerah
Tokoh Agama dan Adat, yang seluruhnya (PERDA).
berjumlah 9 orang Hasil pengamatan yang
Data Sekunder dilaksanakan terhadap upaya peningkatan
Yaitu sumber data yang didapat pelayanan publik pemerintah desa Potanga
dari dokumen-dokumen pendukung, studi sangat memuaskan. Hal ini karena adanya
kepustakaan, serta hasil penelitian yang dokumen Rencana Pembangunan Jangka
tidak secara langsung ditemukan. Menengah (RPJM) serta didukung pula
Analisis Data oleh Laporan Penyelenggaraan Pemerintah
Menurut Burhan (2013 : 283) Analsisis Desa (LPPD). Akuntabilitas kinerja
data yang biasa digunakan adalah analisis pelayanan publik, yang meliputi tingkat
secara umum yaitu : ketelitian (akurasi), profesionalisme

Volume 6 Nomor 2 Tahun 2018 105


ISSN :2301-573X Publik
E-ISSN : 2581-2084 Jurnal Ilmu Administrasi

petugas, kelengkapan sarana dan Kepmen PAN Nomor 26 Tahun 2004


prasarana, kejelasan aturan (termasuk Tentang Tentang Petunjuk teknis
kejelasan kebijakan atau peraturan Transparansi dan Akuntabilitas Pelayanan
perundang-undangan) dan kedisplinan; Publik, yang meliputi Akuntabilitas kinerja
maupun standar pelayanan publik, yang pelayanan publik dapat dilihat berdasarkan
meliputi Standar pelayanan publik harus proses yang antara lainj meliputi; tingkat
dapat dipertnggung jwabkan secara terbuk, ketelitian (akurasi), profesionalisme
baik kepada publik maupun kepada atasan petugas, kelengkapan samara dan
atau pimpinan unit pelayanan instansi prasarana, kejelasan aturan (termasuk
pemerintah. Apabila terjadi penyimpangan kejelasan kebijakan atau peraturan
dalam hal pencapaian standar, harus perundang-undangan) dan kedisplinan;
dilakukan perbaikan; kedua komponen ini Akuntabilitas kinerja pelayanan publik
ditemukan terdapat atau ada dan tersedia harus sesuai dengan standar atau akta/janji
dalam kondisi baik dan sesuai pedoman pelayanan publik yang telah ditetapkan;
pelayanan publik. Standar pelayanan publik harus dapat
Adapun aspek akuntabilitas dipertnggung jwabkan secara terbuk, baik
pelayanan publik yang menyangkut Biaya kepada publik maupun kepada atasan atau
pelayanan dipungut sesuai dengan pimpinan unit pelayanan instansi
ketentuan peraturan perundang-undangan pemerintah. Apabila terjadi penyimpangan
yang telah ditetapkan; serta pengaduan dalam hal pencapaian standar, harus
masyarakat yang terkait dengan dilakukan perbaikan; Penyimpangan yang
penyimpangan biaya pelayanan publik terkait dengan akuntabiltas kinerja
harus ditangani oleh petugas/pejabat yang pelayanan publik, harus diberikan
ditunjuk berdasarkan Surat keputusan/surat kompensdasi kepada penerima pelayanan;
penugasan dari pejabat yang berwewenang, Masyarakat dapat melakukan melakukan
ditemukan tersedia (ada) dan sesuai dengan penilaian terhadap kinerja pelayanan
petunjuk teknis transpransi dan secara berkla sesuai mekanisme yang
akuntabilitas pelayanan publik. berlaku; Disediakan mekanisme
Demikian halnya aspek pertanggung jawaban bila terjadi kerugian
akuntabilitas produk pelayanan publik, dalam pelayanan publik, atau jika
yang meliputi persyaratan teknis dan pengaduan masyarakat tidak mendapat
adminstrasi harus jelas dan dapat tanggapan sesuai waktu yang telah
dipertanggung jawabkan dari segi kualitas ditentukan; Biaya pelayanan dipungut
dan keabsahan produk pelayanan; prosedur sesuai dengan ketentuan peraturan
dan mekanisme kerja harus sederhana dan perundang-undangan yang telah
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan; Pengaduan masyarakat yang
telah ditetapkan; serta produk pelayanan terkait dengan penyimpangan biaya
diterima dengan benar, tepat dan sah, telah pelayanan publik harus ditangani oleh
ditemukan tersedia (ada) dan sesuai dengan petugas/pejabat yang ditunjuk berdasarkan
petunjuk teknis transpransi dan Surat keputusan/surat penugasan dari
akuntabilitas pelayanan publik. pejabat yang berwewenang; persyaratan
Upaya peningkatan kualitas teknis dan adminstrasi harus jelas dan
pelayanan publik di desa Potanga dapat dipertanggung jawabkan dari segi
Kecamatan Boliyohuto Kabupaten kualitas dan keabsahan produk pelayanan;
Gorontalo telah selenggarakan sesuai Prosedur dan mekanisme kerja harus

106 Volume 6 Nomor 2 Tahun 2018


Publik ISSN :2301-573X
Jurnal Ilmu Administrasi E-ISSN : 2581-2084
sederhana dan dilaksanakan sesuai dengan jawab petugas dalam penyelenggaraan dan
ketentuan yang telah ditetapkan; dan penyelesaian pelayanan. 6) Kemampuan
produk pelayanan diterima dengan benar, petugas pelayanan, yaitu tingkat keahlian
tepat dan sah. Serta tetap disesuaikan dan keterampilan yang dimiliki petugas
dengan ketersediaan sumberdaya yang ada, dalam memberikan/menyelesaikan
berdasarkan kondisi objektif Desa Potanga. pelayanan kepada masyarakat. 7)
Peningkatan azas layanan publik Kecepatan pelayanan, yaitu target waktu
dapat diketahui pada kualitas yang pelayanan dapat diselesaikan dalam waktu
mengarah pada adanya; transparansi, yang telah ditentukan oleh unit
akuntabilitas, kondisonal, partisipatif, penyelenggara pelayanan. 8) Keadilan
kesamaan hak dan kesinambungan hak. mendapatkan pelayanan, yaitu pelaksanaan
Adapun kualitas prinsip layanan publik, pelayanan dengan tidak membedakan
dapat diketahui pada adanya; golongan/status masyarakat yang dilayani.
kesederhanaan, kejelasan, kepastian waktu, 9) Kesopanan dan keramahan petugas,
akurasi, keamanan, kelengkapan sarana, yaitu sikap dan perilaku petugas dalam
kemudahan akses, kedisiplinan, dan memberikan pelayanan kepada masyarakat
kenyamanan. Sedangkan peningkatan secara sopan dan ramah serta saling
kualitas standar pelayanan dapat diketahui menghargai dan menghormati. 10)
pada adanya; prosedur layanan, waktu Kewajaran biaya pelayanan, yaitu
penyelenggaraan, adminstrasi pelayanan, keterjangkauan masyarakat terhadap
produk layanan. besarnya biaya yang ditetapkan oleh unit
Analisis komprehensif dari hasil pelayanan. 11) Kepastian biaya pelayanan,
temuan dlapangan serta wawancara dapat yaitu kesesuaian antara biaya yang
diuraikan upaya peningkatan kualitas dibayarkan dengan biaya yang telah
pelayanan publik di Desa Potanga telah ditetapkan. 12) Kepastian jadwal
memenuhi 14 (empat belas) unsur yang pelayanan, yaitu pelaksanaan waktu
menjadi indikator kepuasan masyarakat pelayanan sesuai dengan ketentuan yang
terhadap suatu bentuk pelayanan publik, telah ditetapkan. 13) Kenyamanan
yaitu ; 1) Prosedur pelayanan, yaitu lingkungan, yaitu kondisi sarana dan
kemudahan tahapan pelayanan yang prasarana pelayanan yang bersih, rapih,
diberikan kepada masyarakat dilihat dari dan teratur sehingga dapat memberikan
sisi kesederhanaan alur pelayanan. 2) rasa nyaman kepada penerima pelayanan,
Persyaratan pelayanan, yaitu persyaratan dan 14) Keamanan pelayanan, yaitu
teknis dan administratif yang diperlukan terjaminnya tingkat keamanan lingkungan
untuk mendapatkan pelayanan sesuai unit penyelenggara pelayanan ataupun
dengan jenis pelayanannya. 3) Kejelasan sarana yang digunakan sehingga
petugas pelayanan, yaitu keberadaan dan masyarakat merasa tenang untuk
kepastian petugas yang memberikan mendapatkan pelayanan terhadap resiko-
pelayanan (nama, jabatan serta resiko yang diakibatkan dari pelaksanaan
kewenangan dan tanggung jawabnya). 4) pelayanan.
Kedisiplinan petugas pelayanan, yaitu Berdasarkan identifikasi tersebut, dapat
kesungguhan petugas dalam memberikan disimpulkan upaya-upaya peningkatan
pelayanan, terutama terhadap konsistensi pelayanan publik di Desa Potanga dapat
waktu kerja sesuai ketentuan yang berlaku. dikategorikan baik dan telah sesuai dengan
5) Tanggung jawab petugas pelayanan, kebijakan pelayanan publik, undang-
yaitu kejelasan wewenang dan tanggung undang pelayanan publik, serta peran,

Volume 6 Nomor 2 Tahun 2018 107


ISSN :2301-573X Publik
E-ISSN : 2581-2084 Jurnal Ilmu Administrasi

tugas dan tanggung jawab pemerintah desa Boliyohuto, Kabupaten Gorontalo,


terhadap pelayanan publik. Simpulan ini hambatan yang dihadapai sebagai mana
pula sesuai dengan pandnagan para ahli diuraikan berikut:
(Sitorus, 2013 : 2) yang menjelaskan “Hambatan yang dihadapi dalam
pelayanan publik yang berkualitas bukan program dan kegiatan pelayanan publik,
hanya mengacu pada pelayanan itu semata, terutama yang berkenaan dengan sumber
daya manusia, (arapat desa dan
juga menekankan pada proses
masyarakat). Lebih lanjut dijelaskan
penyelenggaraan atau pendistribusian hambatan dari aparat desa yaitu berkenaan
pelayanan itu sendiri hingga ke tangan dengan sumber daya ketenagaan (aparat)
masyarakat sebagai konsumer. Aspek- terutama penguasaan teknologi, selain itu
aspek kecepatan, ketepatan, kemudahan, pula ada hambatan yang sifatnya teknis
dan keadilan menjadi alat untuk mengukur yakni yang berhubungan dengan
pelayanan publik yang berkualitas. Hal ini banyaknya tugas dan pekerjaan, terutama
yang kaitan terhadap Pemerintahan
berarti, pemerintah melalui aparat dalam
Kecamatan dan Kabupaten. Sedangkan
memberikan pelayanan publik kepada hambatan dari masyakat menyangkut
masyarakat harus memperhatikan aspek kemendesakan kebutuhan layanan publik,
kecepatan, ketepatan, kemudahan, dan serta pengaruh wawasan pengetahuan dan
keadilan. lingkungan hidup masyarakat”.
Hambatan Upaya Meningkatkan Adapun eksistensi demikian
Kualitas Pelayanan Publik di Desa disadari, merupakan implikasi
Potanga perkembangan teknologi dan globalisasi,
Pada umunnya setiap program baik yang menuntut adanya kemampuan
secara strategis dan terutama program teknologi yang memadai karena berbagai
teknis, memiliki adanya hambatan, baik akses kehidupan mempersyaratkan
yang dialami oleh penyelenggara penguasaan teknologi. Sedangkan
pelayanan publik maupun masyarakat. kaitannya dengan sumber daya aparat, hal
Hambatan dari penyelenggara pelayanan ini merupakan dilema umum Indonesia,
;publik terutama aparat pemerintah desa, terhadap dibatasi atau belaumadanya
yaitu menyangkut faktor waktu, yang pengadaan Aparat Sipil Negara (ASN).
diakibatkan oleh dua hal, Pertama, Dengan demikian Pemerintah Desa
pengaruh institusi tugas pemerintahan, berhadapan dengan problem membangun
yaitu pemerintahan desa merupakan garda strategi menghadapi kehidupan global
terdepan dalam pemerintahan kecamatan, pada satu sisi, dan pada sisi lainnya
kabupaten dan bahkan pemerintahan mengupayakan sumber daya dan aparat
provinsi. Adapun keadaan ini disebabkan yang lebih optimal.
adanya permintaan kebutuhan tertentu Disinilah sangat dibutuhkan
yang sifat mendesak dan harus dipenuhi. partisipasi aktif semua pihak, bersinergi
Kedua, hambatan dari masyarakat, dapat dalam mendorong terciptanya
dikategorikan dua faktor yaitu faktor penyelenggaraan publik sesuai yang
internal (pendidikan/wawasan, kondisi diharapkan. Karena diakui atau pun tidak
fisik dan psikis masyarakat). Sedangkan tanggung jawab pelaksanaan pelayanan
faktor eksternal dapat berupa adanya publik tidak hanya dibebankan kepada
pengaruh lingkungan) pihak pemerintah desa (staf dan aparat),
Dari hasil wawancara dengan melainkan juga tanggung jawab
Kepala Desa Potanga Kecamatan pemerintah, dan masyarakat.

108 Volume 6 Nomor 2 Tahun 2018


Publik ISSN :2301-573X
Jurnal Ilmu Administrasi E-ISSN : 2581-2084
Anggara, Sahya, 2014: Kebijakan Publik.
PENUTUP Bandung: CV Pustaka Setia.
Kesimpulan Asrariyah, Sitti. 2013. Profesionalisme
1) Upaya-upaya peningkatan pelayanan Aparatur dalam Pelayanan Publik
publik didesa Potanga dapat eJournal Ilmu Pemerintahan, Volume 1,
diidentifikasi sebagai berikut; a) Nomor 1, 2013
peningkatan azas layanan publik; b) Botutihe, N. (2017). Analisis Efektivitas
prinsip layanan publik; dan c) Pelayanan Publik Pada Rumah Sakit
peningkatan standar layanan publik. Aloe Saboe Provinsi Gorontalo.
2) Upaya-upaya peningkatan pelayanan PUBLIK: Jurnal Ilmu Administrasi,
publik didesa Potanga dapat 6(1), 1-12.
dikategorikan baik dan telah sesuai Dwiyanto, Agus. 2012. Mewujudkan Good
dengan kebijakan pelayanan publik, Governance Melayani Publik..
undang-undang pelayanan publik, serta Yogyakarta: UGM. Press.
peran, tugas dan tanggung jawab Hardiyansah. 2012. Kualitas Pelayanan
pemerintah desa terhadap pelayanan Publik; Konsep, Dimensi, zIndikator,
publik. dan Implementasinya. Yogyakarta. :
3) Hambatan upaya-upaya peningkatan Gaya Media.
kualitas pelayanan publik di desa Kusdarini, Eny. 2012. Dasar-Dasar
Potanga, yaitu hambatan internal berupa Hukum Adminstrasi Negara dan Asas-
masalah aparat/staf baik dari segi Asas Umum Pemerintahan Yang Baik.
kuantitas maupun dalam hal kualitas Yogyakarta : UNY Press.
sumber daya manusia Mahsyar, A. (2011). Masalah Pelayanan
4) Hambatan eksternal bersumber dari Publik di Indonesia dalam Perspektif
masyarakat karena alasan fisik dan Administrasi Publik. Otoritas: Jurnal Ilmu
Pemerintahan, 1(2).
psikis dan lingkungan
Moleong. Lexy. 2014. Metodologi
Saran
Penelitian Kualitatif, (edisi revisi).
1) Untuk tercapainya pelayanan publik
Bandung. : PT. Remaja Rosdakarya.
yang lebih optimal di Desa Potanga
Sampora, Lukman, 2012 Model dan Aktor
pemerintah terkait, dapat mendukung
dalam Proses Kebijakan Publik.
agar terwujudnya kesejahteraan
Yogjakarta. : Gava Media.
masyarakat
Usman, J. (2011). Manajemen Birokrasi
2) Masyarakat diharapkan dapat bersinergi
Profesional dalam Meningkatkan
agar upaya peningkatan kualitas
Pelayanan Publik. Otoritas: Jurnal Ilmu
pelayanan publik di Desa Potanga dapat
Pemerintahan, 1(2).
terwujud adanya dan dapat mendorong
Utomo, Warsito. 2012. Adminstrasi Publik
laju meningkatkan kesejahteraan
Baru Indonesia; Perubahan Paradigma
masyarakat.
dari Adminstrasi Negara ke Adminstrasi
Publik). Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
DAFTAR PUSTAKA
Wasito, Hermawan. 2011. Pengantar
Adisasmita, Rahardjo. 2013. Standar
Metodologi Penelitian. Jakarta : PT.
Pelayanan Publik. Jakarta.: Balai
Gramedia Utama.
Pustaka.
Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009
Arifin, Zainal dan Yousda, Ine Amirman.
Tentang Pelayanan Publik
2011. Penelitian dan Statistik
Pendidikan. Jakarta.: Bumi Aksara.

Volume 6 Nomor 2 Tahun 2018 109


ISSN :2301-573X Publik
E-ISSN : 2581-2084 Jurnal Ilmu Administrasi

Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014


Tentang Desa
Keputusan MENPAN Nomor 63/2004
Juknis Transparansi dan Akuntabilitas
dalam penyelenggaraan Pelayanan
publik

110 Volume 6 Nomor 2 Tahun 2018

You might also like