Professional Documents
Culture Documents
Pengembangan Bahan Ajar Menulis Teks Cerpen Dengan Metode Cerpen-Gram Untuk Siswa Kelas Ix Di Kecamatan Muara Wahau
Pengembangan Bahan Ajar Menulis Teks Cerpen Dengan Metode Cerpen-Gram Untuk Siswa Kelas Ix Di Kecamatan Muara Wahau
Rajja
Magister Pendidikan Bahasa dan Sastra,
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Mulawarman
Pos-el Korespondensi: rajjawahau@gmail.com
Abstract: The purpose of this research is to develop teaching materials for writing short stories using cerpen-gram
method for grade 6 students in Muara sub-district, the scope of this development is limited to planning, materials, and
evaluation in the process of developing teaching materials. The method used in this study is research and development
(R&D), using the Brog and Gall. The data source that became the object of this research was grade IX students of
SMPN 2 Muara Wahau. Development planning is carried out by analyzing student needs, experiences faced by
students, preparing learning traps in the form of syllabus, lesson plans, materials, evaluation tools and preparation of
learning steps with the Gram-short story method. The development of teaching materials for writing short text texts was
declared to be very feasible through material expert testing (95.83%), method experts were declared very feasible
(82.81%), education practitioners were declared very feasible (87.5%) with the same category that is very worthy. Small
group trials (88.2%), large groups (87.13%), the results of student responses to small and large group trials (86.93%),
and planning assessments were declared very feasible (84.66) for 1st observers, 2nd observer (88.33) with a very decent
category. implementation evaluation (89.22%) by observer 1 and observer 2 (91.13%) Development of teaching
materials for writing short text using the short-Gram method to improve student learning outcomes with results
(87.31%). The teaching material product for writing short stories can be used as a source of support in the learning
process and as an alternative source of independent learning by students so that they are more motivated to learn.
Teaching products for writing short text can be disseminated to other schools in Muara Wahau district.
Keywords: teaching material, writing short story, cerpen-gram
Abstrak: Tujuan penelitian ini untuk pengembangan bahan ajar menulis teks cerpen dengan metode
cerpen gram untuk siswa SMPN kelas IX di Kecamatan Muara Wahau ruang lingkup pengembangan
ini dibatasi hanya perencanaan, materi, dan evaluasi dalam proses pengembangan bahan ajar. Metode
yang digunakan dalam penelitian ini adalah research and development (R&D), dengan menggunakan
desain penelitian pengembangan Brog dan Gall. Sumber data yang menjadi objek penelitian ini adalah
siswa kelas IX SMPN 2 Muara Wahau. Perencanaan pengembangan bahan ajar dilakukan dengan
menganalisis kebutuhan siswa, kendala yang dihadapi siswa, mempersiapkan perangkap pembelajaran
berupa Silabus, RPP, materi, alat evaluasi dan penyusunan langkah-langkah pembelajaran dengan
metode cerpen-gram. Pengembangan bahan ajar menulis teks cerpen ini dinyatakan sangat layak
melalui uji ahli materi (95,83 %), ahli metode menyatakan sangat layak (82,81%), praktisi pendidikan
menyatakan sangat layak (87,5%) dengan kategori yang sama yakni sangat layak. Uji coba kelompok
kecil (88,2%), kelompok besar (88,13%), hasil respons siswa uji coba kelompok kecil dan besar
(86,93%), dan penilaian perencanaan dinyatakan sangat layak (84,66) pengamat 1, pengamat 2 (88,33)
dengan kategori sangat layak. penilaian pelaksanaan (89,22%) oleh pengamat 1 dan pengamat 2
(91,13%) Pengembangan bahan ajar menulis teks cerpen dengan metode cerpen-gram untuk
1 Artikel ini merupakan penelitian tesis magister di bawah bimbingan Prof. Dr. M. Bahri Arifin, M.Hum. dan Dr. Mursalim, M.Hum.
meningkatkan hasil belajar siswa dengan hasil (88,13%). Produk bahan ajar menulis teks cerpen ini
dapat dijadikan sumber penunjang dalam proses pembelajaran dan sebagai sumber belajar alternatif
secara mandiri oleh peserta didik sehingga lebih termotivasi untuk belajar. Produk bahan ajar menulis
teks cerpen dapat diseminasi pada sekolah-sekolah lain di Kecamatan Muara Wahau.
Kata kunci: bahan ajar, menulis cerpen, metode cerpen-gram
menulis (Pranoto, 2011, hal. 94). Dengan akan melakukan tahap I studi
demikian, keterampilan menulis tidak pendahuluan yang terdiri dari observasi
diperoleh secara otomatis. Tujuan menulis dan wawancara kepada guru dan siswa
yaitu untuk menceritakan sesuatu, untuk untuk mengetahui kondisi dan kebutuhan
memberikan petunjuk atau pengarahan, pada pembelajaran menulis cerpen.
untuk menjelaskan sesuatu, untuk Instrumen yang diperlukan adalah berupa
meyakinkan, dan untuk merangkum. teks wawancara dan angket analisis
Nurgiantoro (2013, hal. 14). Selain itu kebutuhan yang terkait pembelajaran
tujuan menulis adalah menginformasikan, menulis cerpen. Selanjutnya dilakukan
membujuk, mendidik, dan menghibur. Tahap II yaitu tahap pelaksanaan
Dapat disimpulkan bahwa menulis pengembangan bahan ajar yang terdiri dari
merupakan kegiatan menuangkan ide, mendesain materi yang dikembangkan,
pikiran, gagasan, dan pengalaman ke data yang diperlukan adalah desain materi
dalam tulisan sebagai upaya penyampaian dan desain pengembangan bahan ajar
pesan kepada pembaca. menulis cerpen. Tahap III akan dilakukan
uji coba produk yang terdiri dari validasi
B. METODE desain dari para ahli untuk menguji
Penelitian ini menggunakan model kelayakan produk dengan menggunakan
penelitian dengan istilah Research & lembar validasi, revisi desain, uji coba
Development (R&D). Metode penelitian dan produk yang terdiri dari tulisan/karangan
pengembangan adalah metode yang siswa dan hasil belajarnya.
digunakan untuk menghasilkan produk Semua data yang diperoleh lalu diolah
tertentu, dan menguji keefektifan produk untuk mewujudkan pengembangan bahan
tersebut. Sugiyono (2016, hal. 407). ajar pembelajaran yang layak dan efektif
Penelitian pengembangan bahan ajar digunakan dalam pembelajaran menulis
menulis teks cerpen dengan metode cerpen. Teknik analisis data yang
Cerpen-gram adalah penelitian digunakan secara kuantitatif untuk data tes
menggunakan metode pengembangan dan secara kualitatif untuk data nontes.
Research and Development yang diadaptasi Alat pengumpulan data berupa pedoman
oleh Sugiyono. observasi, pedoman wawancara, dan
Penelitian ini dilakukan secara pedoman penulisan cerpen. Pengumpulan
bertahap, yakni dari perencanaan dan data menggunakan teknik simak dan catat.
perancangan penelitian, menentukan
fokus penelitian, waktu penelitian, C. PEMBAHASAN
pengumpulan data, analisis, dan penyajian Hasil penelitian berupa data
hasil penelitian. Pendekatan dalam kuantitatif dan data kualitatif yang
penelitian ini mengikuti langkah-langkah disajikan secara formal dan informal. Data
kerja penelitian kualitatif dan kuantitatif. kuantitatif yang disajikan secara formal
Dalam hal ini di sebut kualitatif karena mencakup angka-angka dan persentase
data kualitatif diperoleh dari kritik, saran, dari perhitungan nilai prestasi dan nilai
komentar para ahli terhadap media respons siswa pada kuesioner.
pembelajaran. Uji coba lapangan data Peningkatan prestasi siswa secara
kualitatif berupa hasil observasi dan keseluruhan dapat dinilai berdasarkan
wawancara. Sedangkan kuantitatif perolehan nilai. Gambar dan tabel
diperoleh dari angket atau kuesioner yang membantu untuk menyajikan data formal
diberikan kepada validator untuk menilai dalam penelitian ini. Dengan
produk pengembangan. menggunakan rumus yang dijelaskan
Teknik analisis data dalam penelitian melalui uraian-uraian secara deskriptif
ini adalah pada langkah awal ini peneliti terdapat perhitungan peningkatan nilai
dan respons siswa baik sebelum dan disusun untuk memperoleh data dalam
sesudah melakukan penelitian. Sementara persiapan yang dilakukan guru dan
itu, data kualitatif yang disajikan secara rencana dalam kegiatan pembelajaran.
informal dalam bentuk uraian. Selanjutnya Materi pertama sebagai pendahuluan yang
hasil berupa peningkatan kemampuan merupakan awal pembelajaran menulis
menulis cerpen dengan metode cerpen- cerpen yaitu dengan memperkenalkan
gram dikaji melalui beberapa teori menulis materi unsur-unsur pembangun dalam
cerpen berdasarkan kriteria penilaian cerpen. Materi berikutnya adalah
cerpen, yakni kesesuaian judul dengan menayangkan beberapa video yang
tema, kesesuaian alur dan rangkaian cerita, disesuaikan dengan tema cerpen.
kesesuaian pelaku, kesesuaian latar, Tahap pengembangan adalah
penulisan ejaan. Penjabaran ini merupakan mengembangkan perencanaan
bagian inti dari analisis yang berfungsi pembelajaran berdasarkan kegiatan
melengkapi penyajian data-data formal sebelumnya. Proses Kegiatan pada tahap
sebelumnya, terutama yang terkait dengan ini adalah sebagai berikut. Pertama, tahap
peningkatan kemampuan menulis cerpen validasi desain yang merupakan proses
siswa. rangkaian validasi dilaksanakan oleh
Tahap studi pendahuluan validasi ahli materi, validasi ahli metode,
dilaksanakan untuk menganalisis dan validasi praktisi pendidikan. Dengan
informasi awal mengenai kondisi di SMP validator yang berkompeten dan mengerti
Negeri 2 Muara Wahau. Penelitian ini pada bidangnya masing-masing. Validator
diawali dengan melakukan observasi. diharapkan mampu memberi
Berdasarkan observasi langsung di SMP masukan/saran untuk menyempurnakan
Negeri 2 Muara Wahau dan hasil diskusi pengembangan bahan ajar menulis cerpen.
dengan guru mata pelajaran Bahasa Kedua, tahap revisi desain berdasarkan
Indonesia, peneliti memperoleh informasi, saran-saran yang diberikan oleh validator
di antaranya: (1) dalam pembelajaran pada saat validasi untuk menghasilkan
menulis cerpen siswa kelas X SMP Negeri produk pengembangan yang layak.
2Muara Wahau masih kurang berminat Validasi materi dilakukan hanya satu kali
dan pasif; (2) dalam pembelajaran menulis, karena hasil validasi sudah sangat layak
diperlukan perencanaan materi dan dengan jumlah skor 91,66%. Validasi
penilaian yang sesuai dengan tingkat materi dilakukan hanya sekali karena hasil
kemampuan siswa, (3) ppenggunaan pengembangannya sudah sangat layak.
metode sangat diperlukan sebagai Pada validasi metode dilakukan dua kali
penunjang pembelajaran menulis cerpen. Pertemuan pertama validator memberikan
Pada tahap desain dihasilkan produk saran dan arahan untuk perbaikan bahan
perencanaan pengembangan ajar. Pada pertemuan kedua setelah
pembelajaran menulis cerpen berupa direvisi, Validator memberikan penilaian
rencana pelaksanaan dan perencanaan 82,81%.
evaluasi pembelajaran sebagai pedoman Hasil validasi diinterpretasikan
selama pelaksanaan pembelajaran di SMP dengan skala 86%-100% sehingga
Negeri 2 Muara Wahau. Penyusunan dikategorikan sangat layak dengan
materi dalam buku tersebut mengacu pada keputusan produk siap dipakai di lapangan
materi teknik pembelajaran cerpen. tanpa revisi. Hasil rekapitulasi dengan
Indikator pelaksanaan pembelajaran kategori tersebut menunjukkan bahwa
menulis cerpen mengacu pada kurikulum pengembangan bahan ajar menulis teks
2013 sekolah Tingkat SMP. cerpen dengan metode cerpen-gram
Dalam penelitian ini, silabus dan memiliki kualitas yang sangat layak
rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) digunakan siswa sebagai penunjang
suatu penelitian yang sistematis pada Harsiati, T., et al. (2016). Buku Guru Bahasa
proses desain, pengembangan dan evaluasi Indonesia SMP/MTs Kelas VII. Jakarta:
dengan tujuan membangun dasar empiris Kemendikbud.
untuk penciptaan produk-produk Hidayati, K. (2010). Menulis Kreatif Cerpen.
pembelajaran yang seharusnya menjadi Diperoleh dari
prioritas utama bagi peneliti dalam bidang http://kartikahidayati.blogspot.co.id
studi bahasa Indonesia. /2010/12/menulis-
Produk pengembangan bahan ajar kreatifcerpen.html
yang baik harus memenuhi kriteria Himang, V. H. (2019). Pengembangan
validitas, praktikalitas dan efektivitas di Bahan Ajar Menulis Cerpen Berbasis
mana penelitian pengembangan ini Pengalaman Siswa Kelas XI SMK.
bertujuan untuk meningkatkan Diglosia: Jurnal Kajian Bahasa, Sastra,
kemampuan peserta didik dalam Dan Pengajarannya, 2(2), 93-102.
memahami pelajaran khususnya menulis http://diglosiaunmul.com/index.ph
teks cerpen yang dirancang sesuai dengan p/diglosia/article/view/21
kompetensi guru, sarana prasarana yang Kemendikbud. (2015). 15 Naskah Terbaik
ada serta fasilitas pendukung lainnya. Lomba Menulis Cerita Remaja (LMRC)
Pengembangan suatu produk harus 2014. Jakarta: Kemendikbud.
didasarkan pada hasil analisis kebutuhan Kemendikbud. (2015). Pedoman Umum
peserta didik sehingga produk yang akan Ejaan Bahasa Indonesia. Jakarta:
dikembangkan benar-benar relevan Depdikbud.
dengan tujuan pembelajaran yang Khulsum, U., Hudiyono, Y., &
ditetapkan atau bahan ajar pembelajaran Sulistyowati, E. D. (2019).
untuk mendorong peserta didik agar dapat Pengembangan Bahan Ajar Menulis
belajar mandiri. Cerpen dengan Media Storyboard
pada Siswa Kelas X SMA. Diglosia:
DAFTAR PUSTAKA Jurnal Kajian Bahasa, Sastra, Dan
Aksan, H. (2015). Proses Kreatif Menulis Pengajarannya, 1(1), 1-12.
Cerpen. Bandung: Nuansa Cendekia. http://diglosiaunmul.com/index.ph
Alwi, H., et al. (2003). Tata Bahasa Baku p/diglosia/article/view/4
Bahasa Indonesia. Edisi Ketiga. Jakarta: Lestari. (2015). Pengembangan Bahan
Balai Pustaka. Ajar Menulis Cerpen Berbasis Proyek
Amalia, A. & Doyin, M. (2016). dengan Pendekatan Kontekstual
Pengembangan Buku Panduan Menyusun untuk Meningkatkan Kemampuan
Teks Cerpen dengan Menggunakan Siswa Menulis Cerpen. Metafora, 2(1).
Teknik Urai Unsur Intrinsik Bagi Siswa Masroroh, A. (2015). Pengembangan Modul
Kelas VII Sekolah Menengah Pertama Pembelajaran Menulis Cerpen Berbasis
(SMP). Jurnal Pendidikan Bahasa dan Pengalaman (Experiential Learning)
Sastra Indonesia, 5(1). Untuk Siswa SMP/MTs. Diperoleh
Depdiknas. (2008). Panduan Pengembangan dari
Bahan Ajar. Jakarta: Dirjen https://eprints.uny.ac.id/27649/
Dikdasmen. Mawene, A. (2015). Lagu dan Cerpengram.
Endraswara, S. (2003). Membaca, Menulis, Jawa Timur: Surya Pena Gemilang.
dan Mengajarkan Sastra. Yogyakarta: Nurgiyantoro, B. (2013). Teori Pengkajian
Kota Kembang. Fiksi. Yogyakarta: Gadjah Mada
Ghazali, A. (2009). Strategi Belajar University Press.
Kooperatif dalam Belajar Mengajar Nurhadi, et al. (2007). Bahasa Indonesia
Kontektual. Jurnal Pendidikan dan untuk SMP Kelas IX. Jakarta:
Pembelajaran (JPP), 9(1). Erlangga.
Pranoto, N. (2011). Creative Writing Telaga Suyuti, et al. (2015). Kamus Bahasa Indonesia
Inspirasi Menulis Fiksi. Bogor: Baru. Bandung: Nala Cipta.
Rayakultura. Trianto, A. (2014). Buku Siswa Bahasa
Sufanti, M. (2013). Pembelajaran Bahasa Indonesia SMP/MTs Kelas IX. Jakarta:
Indonesia Berbasis Teks: Belajar dari Ohio Kemendikbud.
Amerika Serikat. Diperoleh dari Tysna, A. W. I. (2014). Ragam bahasa.
http://hdl.handle.net/11617/3363 Diperoleh dari
Sugiono, et al. (2013). Kamus Besar Bahasa https://www.academia.edu/9534983
Indonesia. Jakarta: Gramedia Pustaka /makalah_bahasa_indonesia_ragam_
Utama. bahasa
Sugiyono. (2016). Metode Research and Zabadi, F., et al. (2014). Bahasa Indonesia
Development. Jakarta: Pustaka Media. Wahana Pengetahuan SMP/MTs Kelas
Sun, P. K. (2016). Menggali Passion Menulis VII. Jakarta: Kemendikbud RI.
Cerpen dengan Cerpen-gram. Jakarta:
Gramedia.