69-Article Text-268-1-10-20131030

You might also like

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 11

Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, Vol.

18, Nomor 1, Maret 2012

LESSON STUDY UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM


BAGI SISWA SEKOLAH DASAR*)

LESSON STUDY FOR IMPROVING THE ACHIEVEMENT OF SCIENCE FOR STUDENT


IN ELEMENTARY SCHOOL

Prayekti dan Rasyimah


Universitas Terbuka, Jl. Pondok Cabe Raya, Tangerang Selatan
Email: prayekti@ut.ac.id; rasyimah@ut.ac.id

Abstract: The research objective is to improve science learning outcomes of students in elementary
schools. The data was collected in March-April 2011. Researchers collaborated with a group of science
teachers in grade IV and V Elementary School in East Jakarta. The results showed the existence of
teachers’ better understanding about how students learn and teachers teach, benefit of the reflection
and peer observation, systematic learning improvement based on reflection and input from colleagues
in a collaborative manner, knowledge exchange among teachers, teachers’ documentation of their work
progress, feedback exchange among teachers, and publicity and dissemination of the final results of
Lesson Study. Meanwhile, the results obtained by students, in addition to direct involvement in the
learning process, are the improvement of creativity in both discussion and in the establishment of
science experiments upon the posed questions related to the material being discussed. In group discussions,
there have been students who stand out their friends in a group. Therefore, the science learning activity
becomes developed and focused on students more.

Keywords: lesson study, elementary schools, science

Abstrak: Tujuan penelitian ini yaitu untuk meningkatkan hasil belajar IPA siswa sekolah dasar (SD).
Pengumpulan data dilakukan pada bulan Maret-April 2011. Peneliti berkolaborasi dengan sekelompok
guru IPA kelas IV dan V SD Negeri di Jakarta Timur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa setelah lesson
study pemahaman para guru menjadi lebih baik dalam hal: bagaimana siswa belajar dan guru mengajar;
pemanfaatan kegiatan refleksi dan pengamatan teman sejawat; pembelajaran secara sistematis berdasarkan
refleksi dan masukan dari teman sejawat secara kolaboratif; menimba pengetahuan dari guru lainnya;
mendokumentasikan kemajuan kerjanya; memperoleh umpan balik dari teman guru; mampu
mempublikasikan dan mendiseminasikan hasil akhir dari lesson study. Hasil yang diperoleh siswa, selain
terlibat langsung dalam proses pembelajaran, kreativitas lebih meningkat baik dalam kegiatan diskusi
maupun melaksanakan percobaan IPA dengan pertanyaan-pertanyaan yang diajukan terkait dengan
materi yang sedang dibahas. Dalam kegiatan diskusi kelompok nampak siswa-siswa yang lebih menonjol
dari teman–teman satu kelompoknya, sehingga pembelajaran IPA menjadi hidup dan kegiatan lebih
terpusat pada siswa, dan lebih berkembang.

Kata Kunci: lesson study, sekolah dasar, Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)

Pendahuluan yang handal dari segi bidang akademis, mampu


Peneyelenggaraan pendidikan, senantiasa meng- bersaing di era globalisasi, menjadi manusia yang
hadapi permasalahan dalam berbagai aspeknya, guru cerdas, berkepribadian utuh, santun dan berahlak
dan pembelajaran. Para ahli pendidikan terus mencari mulia.
dan mengujicobakan penemuan-penemuannya Salah satu masalah atau topik pendidikan yang
sebagai solusi untuk mengatasi masalah tersebut. belakangan ini banyak diperbincangkan yaitu tentang
Bagaimana upaya untuk menemukan cara yang Rencana Penelitian Pembelajaran (lesson study), yang
terbaik guna mencapai pendidikan yang bermutu muncul sebagai salah satu alternatif guna mengatasi
dalam rangka menciptakan sumber daya manusia masalah praktik pembelajaran di kelas, misalnya

*) Diterima tanggal 9 September 2011 - dikembalikan tanggal 29 Desember 2011 - disetujui tanggal 1 Maret 2012

54
Prayekti dan Rasyimah, Lesson Study untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Bagi Siswa Sekolah Dasar

pembelajaran IPA yang selama ini dipandang kurang berkaitan dengan aktivitas, partisipasi, serta kondisi
efektif. Guru lebih banyak menjelaskan materi setiap siswa dalam mengikuti proses pembelajaran.
pelajaran dibandingkan siswa menemukan dan Proses pembelajaran yang berlangsung di kelas, untuk
membangun sendiri konsep berdasarkan kerja melihat apakah telah sesuai dengan perencanaan
kelompok di kelas atau di laboratorium. Sejak lama dilakukan observasi pembelajaran secara langsung
praktik pembelajaran IPA di kelas pada umumnya oleh teman sejawat guru di dalam kelas. Observasi
cenderung dilakukan dengan metode ceramah dan langsung yang dilakukan oleh teman sejawat dalam
tanya jawab atau melalui teknik komunikasi oral. kelompok lesson study bertugas untuk menilai
Situasi pembelajaran belum banyak melibatkan siswa kegiatan pengembangan dan pembelajaran yang
termasuk pelaksanaan praktikum. Praktik pembe- dilaksanakan guru dan pembelajaran yang diterima
lajaran konvesional semacam ini menekankan pada oleh siswa tidak cukup dilakukan hanya dengan cara
bagaimana guru mengajar (teacher-centered) dari melihat dari lesson plan atau dari tayangan video,
pada bagaimana siswa belajar (student-centered). namun juga harus mengamati proses pembelajaran
Secara keseluruhan hasilnya ternyata tidak banyak secara langsung. Yang menjadi permasalahan adalah
memberikan kontribusi bagi peningkatan mutu proses sejauh mana peningkatan prestasi siswa dalam mata
dan hasil pembelajaran siswa pada IPA. Pembelajaran pelajaran IPA pada penerapan lesson study. Untuk
untuk mengubah kebiasaan praktik pembelajaran memperoleh jawaban dari permasalahan tersebut
konvensional ke pembelajaran yang berpusat kepada maka penerapannya dilakukan di Sekolah Dasar
siswa memang tidak mudah, terutama di kalangan Negeri Utan Kayu Selatan Jakarta Timur yang berada
guru yang tergolong miskin kreasi dan inovasi dalam satu komplek yang terdiri dari 4 SD, yaitu 01,
(pembaharuan), meski sering mengikuti pelatihan 02, 03 dan 04. Setelah melakukan pendekatan
tentang model-model pembelajaran dan penerapan de ngan kep ala sekolah masing- masi ng d an
berbagai metode yang berpusat pada bagaimana melakukan pertemuan beberapa kali dengan para
siswa belajar. Dalam hal ini, lesson study tampaknya guru kelas 4 dan kelas 5, memberikan penjelasan
dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif guna tentang maksud dan tujuan lesson study secara
mendorong terjadinya perubahan dalam praktik kolaboratif masing-masing guru telah memiliki
pembelajaran di kelas menuju ke arah yang jauh persepsi yang sama tentang lesson study, sehingga
lebih efektif. Guru-guru di Sekolah Dasar Negeri Utan pengumpulan data penelitian atau dalam hal ini
Kayu Selatan 01, 02, 03 dan 04 bersama-sama penerapan lesson study pada masing-masing kelas
dengan Peneliti bekerja sama melakukan diskusi, dan sekolah dapat berjalan dengan baik. Semua guru
bermusyawarah, dan bersepakat untuk mencapai melakukan pembelajaran di kelasnya dan juga
tujuan pembelajaran IPA di kelas IV dan V sesuai menjadi teman sejawat untuk menilai proses pembe-
dengan tuntutan kurikulum yang berlaku. Dalam lajaran yang dilakukan oleh teman guru laninnya. Pada
kegiatan diskusi guru memilih dan memilah materi paparan artikel ini penerapan lesson study difokuskan
pelajaran atau pokok bahasan yang dianggap pada kelas 5 SD Negeri Utan Kayu Selatan 01 Pagi.
penting dan esensial. Kegiatan lesson study lebih Tujuan penelitian ini dimaksudkan untuk
difokuskan pada materi atau bahan pelajaran yang meningkatkan hasil belajar IPA siswa kelas IV dan V
dianggap penting dan menjadi titik lemah dalam SD di Jakarta Timur.
pembelajaran IPA kelas IV dan V yang cukup sulit
dipelajari oleh siswa. Dalam diskusi dan kerja guru Kajian Literatur
selanjutnya, berupaya mengembangkan pembe- Hakikat Lesson Study
lajaran IPA yang menerapkan prinsip pembelajaran Konsep dan praktik lesson study pertama kali
berpusat pada siswa dan melibatkan siswa secara dikembangkan oleh para guru pendidikan dasar di
aktif. Dengan demikian, tampak oleh guru tentang Jepang, yang dalam bahasa Jepang-nya disebut
kegiatan yang dilakukan siswa, misalnya: apakah dengan istilah kenkyuu jugyo. Makoto Yoshida adalah
siswa menunjukkan minat dan motivasinya dalam orang yang dianggap berjasa besar dalam mengem-
belajar IPA; bagaimana siswa bekerja dalam bangkan kenkyuu jugyo di Jepang. Keberhasilan
kelompok kecil, bagaimana siswa melakukan tugas- Jepang dalam mengembangkan lesson study
tugas yang diberikan guru; serta hal-hal lainya yang tampaknya mulai diikuti pula oleh beberapa negara

55
Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, Vol. 18, Nomor 1, Maret 2012

lain, termasuk Amerika Serikat yang secara gigih bagaimana siswa belajar dan guru mengajar; 2)
dikembangkan dan dipopulerkan oleh Catherine Lewis memperoleh hasil-hasil tertentu yang dapat
yang telah melakukan penelitian tentang lesson study dimanfaatkan oleh para guru lainnya, di luar peserta
di Jepang sejak tahun 1993. Sementara di Indonesia lesson study; 3) meningkatkan pembelajaran secara
pun saat ini mulai gencar disosialisasikan untuk sistematis melalui inkuiri kolaboratif; dan 4)
dijadikan sebagai sebuah model dalam rangka membangun sebuah pengetahuan pedagogis, di
meningkatkan proses pembelajaran siswa, bahkan mana seorang guru dapat menimba pengetahuan dari
pada beberapa sekolah sudah mulai dipraktikkan. guru lainnya (http ://www.uwlax.edu/sotl/lsp/
Pada awalnya, lesson study dikembangkan pada index2.htm).
pendidikan dasar, namun saat ini ada kecenderungan Dalam tulisannya yang lain, Catherine Lewis
untuk diterapkan pula pada pendidikan menengah dan (2004) mengemukakan pula tentang ciri-ciri esensial
bahkan pendidikan tinggi. dari lesson study, yang diperolehnya berdasarkan
Lesson study bukanlah suatu strategi atau hasil observasi terhadap beberapa sekolah di Jepang,
metode dalam pembelajaran, tetapi merupakan salah sebagai berikut. Pertama, tujuan bersama untuk
satu upaya pembinaan untuk meningkatkan proses jangka panjang. Lesson study pada awalnya adanya
pembelajaran yang dilakukan oleh sekelompok guru kesepakatan dari para guru yang mengajar di kelas
secara kolaboratif dan berkesinambungan, dalam 4 dan 5 Sekolah Dasar Negeri Utan Kayu Selatan
merencanakan, melaksanakan, mengobservasi dan 01, 02, 03 dan 04 yang memiliki tujuan bersama
melaporkan hasil pembelajaran. Lesson study bukan yaitu: 1) meningkatkan kualitas pembelajaran IPA
sebuah proyek sesaat, tetapi merupakan kegiatan terutama membahas materi IPA yang penting dan
terus-menerus yang tiada henti dan merupakan esensial yang sulit dipelajari oleh siswa; 2) mengem-
sebuah upaya untuk mengaplikasikan prinsip-prinsip bangkan kemampuan akademik siswa pada materi
dalam Total Quality Management, yakni memper- pelajaran IPA; 3) pengembangan kemampuan
baiki proses dan hasil pembelajaran siswa secara individual siswa pada kegiatan praktikum IPA,
terus-menerus berdasarkan data. Lesson Study pemenuhan kebutuhan belajar siswa; 4) pengem-
merupakan kegiatan yang dapat mendorong terben- bangan pembelajaran yang menyenangkan; dan 5)
tuknya sebuah komunitas belajar (learning society) mengembangkan kerajinan siswa dalam belajar.
yang secara konsisten dan sistematis melakukan Untuk kurun waktu jangka panjang dengan cakupan
perbaikan diri, baik pada tataran individual maupun tujuan yang lebih luas. Kedua, materi pelajaran yang
manajerial. Mulyana (2007) memberikan rumusan penting pada IPA. Lesson study memfokuskan pada
tentang Lesson Study sebagai salah satu model materi atau bahan pelajaran yang dianggap penting
pembinaan profesi pendidik melalui pengkajian dan menjadi titik lemah dalam pembelajaran IPA yang
pembelajaran secara kolaboratif dan berkelanjutan sangat sulit dipelajari oleh siswa. Ketiga, studi tentang
berlandaskan pada prinsip-psrinsip kolegalitas dan siswa secara cermat. Fokus yang paling utama dari
mutual learning untuk membangun komunitas belajar. Lesson Study adalah pengembangan dan pembe-
Sementara itu, Catherine Lewis (2004) menyebutkan lajaran yang dilakukan siswa misalnya, apakah siswa
bahwa: menunjukkan minat dan motivasinya dalam belajar,
lesson study is a simple idea. If you want to bagaimana siswa bekerja dalam kelompok kecil,
improve instruction, what could be more obvious bagaimana siswa melakukan tugas-tugas yang
than collaborating with fellow teachers to plan, diberikan guru, serta hal-hal lainya yang berkaitan
observe, and reflect on lessons? While it may dengan aktivitas, partisipasi, serta kondisi dari setiap
be a simple idea, lesson study is a complex siswa dalam mengikuti proses pembelajaran.
process, supported by collaborative goal setting, Keempat, observasi pembelajaran secara langsung.
careful data collection on student learning, and Observasi langsung boleh dikatakan merupakan
protocols that enable productive discussion of jantungnya lesson study. Untuk menilai kegiatan
difficult issues. pengembangan dan pembelajaran yang dilaksanakan
Cerbin dan Kopp (2011) mengemukakan bahwa siswa tidak cukup dilakukan hanya dengan melihat
lesson study memiliki empat tujuan utama, yaitu: Lesson Plan saja atau hanya melihat dari tayangan
1) memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang video, melainkan juga harus mengamati proses

56
Prayekti dan Rasyimah, Lesson Study untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Bagi Siswa Sekolah Dasar

pembelajaran secara langsung. Dengan melakukan untuk jangka panjang; 2) materi pelajaran yang
pengamatan langsung, data yang diperoleh tentang penting; 3) studi tentang siswa secara cermat;
proses pembelajaran akan lebih akurat dan utuh, dan 4) observasi pembelajaran secara langsung.
bahkan sampai hal-hal yang detail sekali pun dapat Lesson study memberikan banyak manfaat bagi
digali. Penggunaan videotape atau rekaman bisa para guru, antara lain: 1) guru dapat mendoku-
digunakan hanya sebatas pelengkap dan bukan mentasikan kemajuan kerjanya; 2) guru dapat
sebagai pengganti. memperoleh umpan balik dari anggota/komunitas
Lesson study sangat efektif bagi guru karena lainnya; dan 3) guru dapat mempublikasikan dan
memberikan keuntungan dan kesempatan kepada mendiseminasikan hasil akhir dari lesson study.
para guru untuk dapat: 1) memikirkan secara lebih Penyelenggaraan lesson study dapat dilakukan dalam
teliti tentang tujuan, materi tertentu yang akan dua tipe: 1) lesson study berbasis sekolah; dan 2)
diajarkan kepada siswa; 2) memikirkan secara lesson stud y be rbasis M GMP. Le sson study
mendalam tentang tujuan-tujuan pembelajaran untuk dilaksanakan berdasarkan tahapan-tahapan secara
mendukung kepentingan masa depan siswa, siklik, meliputi: 1) tahapan perencanaan (plan); 2)
misalnya tentang arti penting sebuah persahabatan, pelaksanaan (do); 3) refleksi (check); dan 4) tindak
pengembangan perspektif dan cara berpikir siswa, lanjut (act).
serta cinta siswa terhadap ilmu pengetahuan; 3) Sementara itu, beberapa manfaat lain dari lesson
study, diantaranya: 1) guru dapat mendokumen-
mengkaji tentang hal-hal terbaik yang dapat
ta sika n ke majuan k erja nya; 2) guru dap at
digunakan dalam pembelajaran melalui belajar dari
memperoleh umpan balik dari anggota/komunitas
para guru lain (peserta atau partisipan lesson study);
lainnya; dan 3) guru dapat mempublikasikan dan
4) belajar tentang isi atau materi pelajaran dari guru
mendiseminasikan hasil akhir dari lesson study. Terkait
lain sehingga dapat menambah pengetahuan tentang
dengan penyelenggaraan lesson study, Mulyana
apa yang harus diberikan kepada siswa; 5)
(20 07) meng emuk akan ter dapa t dua ti pe
mengembangkan keahlian dalam mengajar, baik pada
penyelenggaraan lesson study, yaitu lesson study
saa t me rencanak an p embe laja ran maup un
berbasis se kolah dan lesson study berb asis
pelaksanan kegiatan pembelajaran; 6) membangun
musyawarah guru mata pelajaran (MGMP). Lesson
kemampuan melalui pembelajaran kolegial, dalam arti
study berbasis sekolah dilaksanakan oleh semua guru
para guru bisa saling belajar tentang apa-apa yang
dari berbagai mata pelajaran dengan kepala sekolah
dirasakan masih kurang, baik tentang pengetahuan
yang bersangkutan, yang memiliki tujuan agar
maupun keterampilannya dalam membelajarkan
kualitas proses dan hasil pembelajaran dari semua
siswa; dan 7) mengembangkan The Eyes to See
mata pelajaran di sekolah dapat lebih ditingkatkan.
Students, dalam arti dengan dihadirkannya para
Lesson study berbasis MGMP merupakan pengkajian
pengamat (observer), pengamatan tentang perilaku
tentang proses pembelajaran yang dilaksanakan oleh
belajar siswa bisa semakin detail dan jelas.
kelompok guru mata pelajaran tertentu, dengan
Lesson study merupakan salah satu model pendalaman kajian tentang proses pembelajaran
pembinaan profesi pendidik melalui pengkajian pada mata pelajaran tertentu, yang dapat dilaksana-
pembelajaran secara kolaboratif dan berkelanjutan kan pada tingkat gugus, wilayah, kecamatan atau
berlandaskan pada prinsip-prinsip kolegalitas dan bisa lebih diperluas lagi.
mutual learning untuk membangun komunitas belajar. Berkenaan dengan tahapan-tahapan dalam
Tujuan lesson stud y yaitu: 1 ) m empe rol eh lesson study ini, dijumpai beberapa pendapat.
pemahaman yang lebih baik tentang bagaimana Menurut Wikipedia (2007) bahwa lesson study
siswa belajar dan guru mengajar; 2) memperoleh dilakukan melalui 4 tahapan dengan menggunakan
hasil-hasil tertentu yang bermanfaat bagi para guru konsep plan-do-check-act (PDCA). Sementara itu,
lainnya dalam melaksanakan pembelajaran; 3) Mulyana (2007) mengemukakan tiga tahapan dalam
meningkatkan pembelajaran secara sistematis lesson study, yaitu: 1) perencanaan (plan); 2)
melalui inkuiri kolaboratif; dan 4) membangun sebuah pelaksanaan (do) dan 3) refleksi (see). Bill Cerbin
pengetahuan pedagogis, dimana seorang guru dapat dan Bryan Kopp (2011) dari University of Wisconsin
menimba pengetahuan dari guru lainnya. Ciri-ciri mengetengahkan enam tahapan dalam lesson study,
dari Lesson study yaitu adanya: 1) tujuan bersama sebagai berikut.

57
Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, Vol. 18, Nomor 1, Maret 2012

Form a Team: membentuk tim sebanyak 3-6 manusia berubah dalam sikap dan tingkah lakunya.
orang yang terdiri guru yang bersangkutan dan pihak- Perubahan akibat belajar itu akan bertahan lama,
pihak lain yang kompeten serta memilki kepentingan para ahli merumuskan hasil belajar secara relatif
dengan lesson study. Develop Student Learning bersifat konstan dan berbekas. Pendapat lain
Goals: anggota tim memdiskusikan apa yang akan mengemukakan bahwa belajar itu berarti terjadinya
dibelajarkan kepada siswa sebagai hasil dari lesson perubahan-perubahan dalam diri seseorang maka
study. Plan the Research Lesson: guru-guru perubahan-perubahan itu harus dapat diamati dan
mendesain pembelajaran guna mencapai tujuan dinilai. Selanjutnya, Bloom (2001) mengelompokan
belajar dan mengantisipasi bagaimana para siswa hasil belajar atas tiga domain yakni: kognitif, afektif,
akan merespons.Gather Evidence of Student dan psikomotor. Kognitif meliputi tujuan yang
Learning: salah seorang guru tim melaksanakan berhubungan dengan berpikir, mengetahui, dan
pembelajaran, sementara yang lainnya melakukan memecahkan masalah. Afektif mencakup tujuan-
pengamatan, mengumpulkan bukti-bukti dari tujuan yang berkaitan degan sikap, nilai, minat, dan
pembelajaran siswa.Analyze Evidence of Learning: apresiasi. Psikomotor meliputi tujuan-tujuan yang

tim mendiskusikan hasil dan menilai kemajuan dalam berhubungan dengan keterampilan. Sikap positif siswa

pencapaian tujuan belajar siswa. Repeat the Process: terhadap IPA diharapkan akan muncul setelah siswa
mengikuti pembelajaran IPA oleh guru yang terlibat
kelompok merevisi pembelajaran, mengulang
dalam lesson sudy.
tahapan-tahapan mulai dari tahapan ke-2 sampai
Hasil belajar IPA pada dasarnya merupakan
dengan tahapan ke-5 sebagaimana dikemukakan di
perubahan dan kemampuan baru yang diperoleh
atas, dan tim melakukan sharing atas temuan-
seseorang setelah melakukan perbuatan belajar
temuan yang ada. Terkait dengan hasil penelitian yang
yang merupakan hasil belajar dari orang yang
dihasilkan oleh Sarah J Carrier (2010) yaitu Promising
melakukan kegiatan belajar IPA. Kegiatan atau
Practice Implementing and Integrating effective
peristiwa-peristiwa belajar memperlihatkan adanya
Teaching Strategies Including Features of Lesson
seperangkat unsur yang bersifat tetap. Yang
Study in An Elementary Science methods Course
dimaksud dengan hasil belajar adalah kemampuan
memperoleh hasil bahwa Calon guru perlu mengenali
yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman
penyelidikan ilmu pengetahuan siswa untuk belajar
belajar yang diberikan oleh guru. Untuk mengetahui
isi ilmu pengetahuan dengan proses utuh. Memberi-
hasil belajar siswa dalam IPA dapat dilakukan dengan
kan penekanan Lesson Study pada konten, kritik
mengadakan pengukuran terhadap hasil usaha
kolaborasi, revisi, dan refleksi dalam kursus ilmu
belajarnya. Pengukuran hasil belajar IPA dapat
metode, guru preservice dapat mulai mengembang-
dilakukan dengan berbagai cara antara lain dengan
kan kepercayaan d iri untuk mencakup ilmu
memberikan tes berupa tes tertulis, tes lisan, tes
pengetahuan di masa depan secara teratur di ruang perbuatan, dan instrumen pengukur hasil belajar
kelas. Guru harus mendukung-kebijakan yang diturunkan dari rumusan tingkah laku yang diharapkan
mendorong guru untuk mengembangkan dan mem- pada tujuan instruksional, kemudian hasil pengukuran
pertahankan kualitas pengajaran dan pembelajaran dinyatakan dengan angka. Tes tertulis maupun tes
sains di sekolah dasar. Hasil yang diperoleh lainnya lisan semuanya telah dikembangkan oleh guru-guru
adalah mengkomunikasikan tujuan dari proyek- yang terlibat dalam lesson study saat kolaborasi
proyek seperti studi saat ini untuk preservice. Guru dengan peneliti.
dapat memberikan model untuk jenis pertanyaan
strategi pengajaran Ilmu Dasar bagi calon guru yang Metode Penelitian
diharapkan akan dapat menerapkannya dalam ruang Penerapan lesson study pada pembelajaran IPA
kelas masa depan. dilakukan di kelas 4 dan 5 Sekolah Dasar Negeri Utan
Kayu 01, 02, 03 dan 04 di Jakarta Timur. kriteria
Hasil Belajar sekolah yang dipilih adalah sekolah yang memiliki guru
Belajar selain dipandang sebagai proses dan fungsi, kelas dan guru bidang studi. Sebelum dilaksanakan
belajar juga dipandang sebagai suatu hasil. Sejumlah pembelajaran didahului dengan diskusi dan kerja
perubahan itu merupakan akibat dari proses belajar. kelompok semua guru dengan tahapan sebagai
Selanjutnya, suatu hasil belajar mengakibatkan berikut.

58
Prayekti dan Rasyimah, Lesson Study untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Bagi Siswa Sekolah Dasar

Tahapan Perencanaan (plan) menggunakan instrumen pengamatan yang telah


Dalam tahap perencanaan, para guru yang tergabung disiapkan sebelumnya dan disusun bersama-sama.
dalam lesson study berkolaborasi untuk menyusun Pengamat terdiri dari dua orang, agar dapat saling
RPP IPA yang mencerminkan pembelajaran berpusat melengkapi dan dapat menambah bahan diskusi
pada siswa. Perencanaan diawali dengan kegiatan antara guru dengan para pengamat. Selama
menganalisis kebutuhan dan permasalahan yang melakukan pengamatan para pengamat harus dapat
dihadapi dalam pembelajaran, seperti tentang: belajar dari pembelajaran yang berlangsung dan
kompetensi dasar, cara membelajarkan siswa, bukan untuk mengevalusi guru. Apabila aktivitas guru
mensiasati kekurangan fasilitas dan sarana belajar, yang sedang melaksanakan pembelajaran tidak
dan sebagainya. Sehingga dapat diketahui berbagai sesuai dengan RPP maka masukan atau saran dapat
kondisi nyata yang akan digunakan untuk ke- disampaikan setelah selesai pembelajaran atau pada
pentingan pembelajaran. Selanjutnya, secara saat diskusi. Para pengamat dapat melakukan
bersama-sama dicarikan solusi untuk memecahkan perekaman melalui video camera atau photo digital
segala permasalahan yang ditemukan. Simpulan dari untuk keperluan dokumentasi dan bahan analisis lebih
hasil analisis kebutuhan dan permasalahan menjadi lanjut, nam un k egia tan pere kama n ti dak
ba gian yang ha rus dip erti mbangkan dal am mengganggu jalannya proses pembelajaran IPA.
penyusunan RPP, sehingga RPP menjadi sebuah Selanjutnya, para pengamat melakukan pencatatan
perencanaan yang benar-benar sangat matang, yang tentang perilaku belajar siswa selama pembelajaran
di dalamnya sanggup mengantisipasi segala berlangsung, misalnya tentang aktivitas siswa dalam
kemungkinan yang akan terjadi selama pelaksanaan pembelajaran, aktivitas siswa dalam kerja kelompok
pembelajaran berlangsung, baik pada tahap awal, praktikum, aktivitas dalam diskusi kelompok
tahap inti sampai dengan tahap akhir pembelajaran. membahas materi. Komentar atau diskusi siswa dan
mencantumkan nama siswa yang bersangkutan,
Tahapan Pelaksanaan (do) terjadinya proses konstruksi pemahaman siswa
Pada tahapan yang kedua, terdapat dua kegiatan melalui aktivitas belajar siswa. Catatan dibuat
utama, yaitu: kegiatan pelaksanaan pembelajaran berdasarkan pedoman dan urutan pengalaman
yang dilakukan oleh salah seorang guru yang belajar siswa yang tercantum dalam RPP.
disepakati atau atas permintaan sendiri untuk
mempraktikkan RPP IPA yang telah disusun bersama, Tahapan Refleksi (check)
dan kegiatan pengamatan atau observasi yang Tahapan ketiga merupakan tahapan yang sangat
dilakukan oleh teman sejawat guru sebagai anggota penting karena upaya perbaikan proses pembelajaran
atau komunitas lesson study lainnya. Beberapa hal selanjutnya akan bergantung dari ketajaman analisis
yang harus diperhatikan dalam tahapan pelaksanaan, para peserta berdasarkan pengamatan terhadap
diantaranya: observer turut menjaga ketertiban pelaksanaan pembelajaran yang telah dilaksanakan.
siswa agar perhatian siswa tetap fokus kepada guru; Kegiatan refleksi dilakukan dalam bentuk diskusi yang
catatan hasil pengamatan sesuai kenyataan bukan diikuti seluruh peserta lesson study yang dipandu oleh
opini observer. Guru yang melaksanakan pembe- peneliti atau peserta lainnya yang ditunjuk. Diskusi
lajaran harus sesuai dengan RPP untuk materi IPA dimulai dari penyampaian kesan-kesan guru yang
yang telah disusun bersama. Sementara itu, siswa telah mempraktikkan pembelajaran, dengan
diupayakan dapat menjalani proses pembelajaran menyampaikan komentar atau kesan umum maupun
dalam setting yang wajar dan natural, tidak dalam kesan khusus atas proses pembelajaran yang
keadaan under pressure yang disebabkan adanya dilakukan, misalnya mengenai kesulitan dan
program lesson study. Selama kegiatan pembe- permasalahan yang dirasakan selama melaksanakan
lajaran berlangsung, pengamat tidak diperbolehkan RPP untuk mate ri I PA y ang tela h di susun.
mengganggu jalannya kegiatan pembelajaran dan Selanjutnya, semua pengamat menyampaikan
mengganggu konsentrasi guru maupun siswa. tanggapan atau saran secara bijak terhadap proses
Pengamat melakukan pengamatan secara teliti pembelajaran yang telah dilaksanakan dan harus
terhadap interaksi siswa-siswa, siswa-bahan ajar, didukung oleh bukti-bukti yang diperoleh dari hasil
siswa-guru, siswa-lingkungan lainnya, dengan pengamatan. Berbagai pembicaraan yang ber-

59
Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, Vol. 18, Nomor 1, Maret 2012

kembang dalam diskusi dapat dijadikan umpan balik mengungkap gejala yang ada dan menganalisisnya
bagi seluruh guru untuk kepentingan perbaikan menjadi suatu pengertian atau konsep yang utuh.
pembelajaran berikutnya, supaya tidak mengulangi Perangkat pembelajaran dalam rangka kongkritisasi
kesalahan yang sama. Sebaiknya guru pun harus persoalan maupun dalam rangka konseptualisasi
memiliki catatan saran dan masukan hasil diskusi. fakta perlu disusun dengan mempertimbangkan
kaidah keilmuan masing-masing agar pengertian yang
Tahapan Tindak Lanjut (act) diperoleh siswa tidak menyimpang dari kaidah
Dari hasil refleksi dapat diperoleh sejumlah keilmuan yang berlaku. Dalam rangka lesson study
pengetahuan baru atau keputusan-keputusan hendaknya guru mampu memilih dan meng-
penting guna perbaikan dan peningkatan proses organisasi materi pelajaran dan mengemasnya
pembelajaran, baik secara individual, maupun secara sebagai bahan ajar sebagai salah satu perangkat
menajerial. Secara individu, berbagai temuan dan pembelajaran. Dalam hal ini guru hendaknya tahu
masukan berharga yang disampaikan pada saat persis konsep esensial materi tersebut agar tidak
diskusi dalam tahapan refleksi (check) tentunya mengalami kesulitan dalam menyusun perangkat
menjadi bekal bagi para guru, baik yang bertindak pembelajaran.
seb agai pengaja r ma upun pengama t untuk
mengembangkan proses pembelajaran berikutnya Tahapan Pelaksanaan (do)
agar lebih baik lagi. Secara manajerial, dengan Pada tahapan yang kedua, kegiatan pelaksanaan
pelibatan langsung kepala sekolah sebagai peserta pembelajaran dilakukan oleh salah seorang guru yang
Lesson Stud y, ma ka k epal a se kola h ak an disepakati atau atas permintaan sendiri untuk
memperoleh sejumlah masukan yang berharga bagi mempraktikkan RPP IPA yang telah disusun bersama.
kepentingan pengembangan manajemen pendidikan Guru tampak bersemangat dalam melaksanakan
di sekolahnya secara keseluruhan. Selama ini kepala pembelajaran baik di kelas IV maupun di kelas V.
sekolah banyak disibukkan dengan kegiatan di luar Materi kelas IV yang dibahas guru adalah bunyi dan
pendidikan. Dengan keterlibatannya secara langsung materi kelas V adalah tentang panas atau kalori. Pada
dalam lesson study, kepala sekolah akan lebih dapat kelas IV, siswa cukup bersemangat saat diminta guru
memahami apa yang sesungguhnya dialami oleh guru untuk membentuk kelompok yang terdiri dari 4 orang
dan siswanya dalam proses pembelajaran, sehingga berdasarkan tempat duduk, dengan cekatan siswa
diharapkan kepala sekolah dapat semakin fokus segera memutar meja dan bangku agar anggota
sebagai pemimpin pendidikan di sekolah. kelompok dapat duduk saling berhadapan. Semua
kelompok siap menunggu perintah atau arahan guru
Hasil dan Pembahasan selanjutnya. Ketika guru meminta masing-masing
Tahapan Perencanaan (plan) kelompok untuk menentukan ketua kelompok maka
Dalam tahap perencanaan, guru-guru kelas 4 dan 5 dengan kesepakatan anggota kelompok terpilihlah
SD Negeri Utan Kayu Selatan 01, 02, 03 dan 04 ketua kelompok dari masing-masing kelompok.
telah dapat menyusun RPP IPA untuk kelas IV dan Ketua kelompok nampaknya lebih dominan diduduki
kelas V dengan cukup baik. RPP yang disusun oleh siswi sedangkan ketua kelompok laki-laki hanya
mencerminkan pembelajaran yang berpusat pada 1 kelompok saja dari 8 kelompok yang dibentuk.
siswa, dan anti spasi/pe rsia pan atas seg ala Jumlah siswa di kelas IV sebanyak 32 orang.Tampak
kemungkinan yang akan terjadi selama pelaksanaan guru lain (teman sejawat) yang bertugas sebagai
pembelajaran baik pada tahap awal, inti, sampai pengamat duduk di bangku paling belakang sambil
dengan akhir pembelajaran. mengamati proses pembelajaran yang dilaksanakan
Setiap materi pelajaran mempunyai sifat masing oleh guru dengan cermat sambil mencatat atau
masing, materi IPA akan berbeda dengan Matematika. menulis sesuai dengan panduan pengamatan yang
Matematika dengan sifat materinya yang abstrak ada. Hal-hal yang diamati antara lain: 1) Guru yang
memerlukan perangkat pembelajaran yang mampu melaksanakan pembelajaran sesuai dengan RPP
membuat lebih kongkrit. Materi IPA yang umumnya untuk materi IPA yang telah disusun bersama; 2)
gejalanya dapat diindera, memerlukan perangkat siswa dapat mengalami proses pembelajaran secara
pe mbel ajar an y ang memb uat anak mam pu wajar dan natural, tidak dalam keadaan tertekan atau

60
Prayekti dan Rasyimah, Lesson Study untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Bagi Siswa Sekolah Dasar

tegang karena ada guru lain yang berada di dalam guru di beberapa meja yang telah disiapkan oleh guru.
kelasnya; 3) selama kegiatan pembelajaran Setelah semua siswa selesai melakukan percobaan
berlangsung, pengamat tidak mengganggu jalannya seperti yang dicontohkan oleh guru maka siswa
proses pembelajaran atau mengganggu konsentrasi berdua dengan teman sebangkunya siap menjawab
guru maupun siswa; 4) pengamat melakukan semua pertanyaan dan melakukan tugas sesuai
pengamatan secara teliti terhadap interaksi siswa- dengan yang tertera di lembar kerja siswa tersebut.
siswa, siswa-bahan ajar, siswa-guru, siswa- Setelah selesai mengerjakan tugas dan menjawab
lingkungan lainnya; 5) pengamat dapat belajar dari pertanyaan di lembar kerja siswa, guru meminta
pembelajaran yang berlangsung dan bukan untuk seorang siswa setiap meja menjelaskan atau
mengevaluasi guru; 6) pengamat telah melakukan membacakan hasil kerja kelompoknya masing-
pencatatan tentang perilaku belajar (aktivitas) siswa masing. Pada umumnya jawaban siswa sama dan
selama pembelajaran berlangsung, seperti aktivitas setelah itu guru memberikan penguatan pada semua
siswa dalam pembelajaran, atau kerja kelompok siswa tentang jawaban yang dibacakan oleh siswa,
praktikum, atau diskusi kelompok membahas materi. lalu guru menyimpulkan bahasan tentang panas atau
Jawaban siswa saat diberi pertanyaan oleh guru atau kalor. Sebelum menutup pembelajaran guru
peran aktf siswa saat diskusi kelompok, semua memberikan tugas atau pekerjaan rumah tentang
dicatat oleh pengamat secara rinci. Catatan yang rambatan panas secara konduksi, konveksi, dan
dibuat oleh pengamat semua berdasarkan pedoman radiasi. Selama proses pembelajaran dengan tenang
dan urutan pengalaman belajar siswa yang tercantum pengamat melakukan tugasnya mengamati semua
dalam RPP. Catatan secara rinci pengamat akan proses pemb elaj aran secara seksama dan
digunakan sebagai bukti dan pendukung saat diskusi mencatatnya dengan rinci. Hasil tulisan dan catatan
dengan teman-teman guru peserta lesson study. tersebut akan digunakan sebagai bukti atau
Pembelajaran IPA di kelas V dengan materi Panas pendukung pengamatan saat diskusi dengan guru-
atau Kalor, tidak berbeda jauh dengan proses guru peserta lesson study.
pembelajaran di kelas IV. Pada awal pembelajaran
nampak siswa agak canggung karena kehadiran guru Tahapan Refleksi (check)
lain di kelasnya, setelah diberi penjelasan dan Tahapan ketiga merupakan tahapan yang sangat
diperkenalkan bahwa kehadiran guru dari SD lain penting yaitu kegiatan refleksi dilakukan dalam bentuk
me mili ki t ugas mengama ti j alannya proses diskusi yang diikuti seluruh guru-guru peserta lesson
pembelajaran maka situasi kelas nampak normal study. Diskusi dimulai dari penyampaian kesan-kesan
kembali. Pada saat guru menyiapkan alat dan bahan guru yang telah mempraktikkan pembelajaran,
untuk demonstrasi percobaan tentang panas atau dengan menyampaikan komentar atau kesan umum
kalor, nampak semua siswa antusias berebut maju maupun kesan khusus atas proses pembelajaran
ke depan mendekati meja guru. Setelah diberi yang dilakukannya dan kesulitan dan permasalahan
penjelasan guru kemudian siswa kembali duduk di yang dirasakan dalam menjalankan RPP untuk materi
bangkunya masing-masing namun pandang siswa IPA yang telah disusun. Selanjutnya, teman sejawat
tetap terus memperhatikan meja guru. Setelah guru yang berperan sebagai pengamat menyampaikan
selesai mempersiapkan semua keperluan untuk tanggapan atau saran secara bijak terhadap proses
demonstrasi tentang panas maka guru meminta pembelajaran yang telah dilaksanakan guru didukung
semua siswa tenang dan mengeluarkan buku oleh bukti-bukti yang diperoleh dari hasil pengamatan.
pelajaran dan catatan IPA karena pelajaran kali ini Berbagai pendapat dapat berkembang dalam diskusi,
adalah pelajaran IPA dan materi yang akan dibahas dicatat oleh semua guru dan dijadikan umpan balik
tentang panas atau kalor. Guru memberikan lembar bagi seluruh guru-guru untuk kepentingan perbaikan
kerja siswa yang harus dijawab oleh siswa berdua atau peningkatan proses pembelajaran selanjutnya.
dengan teman sebangkunya masing-masing. Guru
meminta siswa memperhatikan kegiatan percobaan Tahapan Tindak Lanjut (act)
tentang panas yang akan dilakukannya, setelah guru Dari hasil refleksi, para guru memperoleh penge-
selesai maka siswa secara bergiliran melakukan tahuan baru atau keputusan-keputusan penting guna
percobaan yang sama seperti yang dilakukan oleh perbaikan dan peningkatan proses pembelajaran

61
Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, Vol. 18, Nomor 1, Maret 2012

selanjutnya, baik bagi individual, maupun bagi dan dikuasai siswa. Siswa dibelajarkan bagaimana
menajerial. Bagi individual, berbagai temuan dan mereka mempelajari konsep dan bagaimana konsep
masukan berharga yang disampaikan pada saat tersebut dapat dipergunakan di luar kelas. Siswa
diskusi dalam tahapan refleksi (check) tentunya merasakan proses belajar yang dialaminya bukan
menjadi bekal bagi para guru, baik yang bertindak suatu derita yang mendera dirinya, melainkan berkah
sebagai pengajar maupun pengamat untuk mengem- yang harus disyukuri. Belajar bukanlah tekanan jiwa
bangkan proses pembelajaran ke arah yang lebih baik. pada diri siswa namun merupakan panggilan jiwa
Bagi manajerial, dengan melibatkan kepala sekolah yang harus ditunaikan dan siswa iklas menjalaninya.
sebagai peserta Lesson Study sekolah akan Refleksi yang dilakukan guru sangat bermanfaat bagi
memperoleh sejumlah masukan yang berharga bagi siswa, karena guru selalu memberikan pembelajaran
kepentingan pengembangan manajemen pendidikan yang terbaiknya dan membuat siswa senang saat
di sekolahnya secara keseluruhan. Dengan keter- belajar IPA. Kelemahan dan kekurangan guru saat
libatan kepala sekolah secara langsung dalam lesson melaksanakan pembelajaran diamati oleh teman
study maka akan memahami apa yang dialami oleh sejawat dan menjadi bahan diskusi untuk perbaikan
guru dan siswanya dalam proses pembelajaran. pembelajaran selanjutnya. Menurut Wardani (2003),
Akibatnya kepala sekolah menjadi lebih fokus untuk Peningkatan kemampuan mengajar merupakan
mewujudkan dirinya sebagai pemimpin pendidikan di suatu proses pembentukan keterampilan yang
sekolah. dilandasi oleh pengetahuan keterampilan dan sikap
Hasil belajar yang diperoleh siswa kelas V pada yang mantap, yang diharapkan dapat terbentuk
pembelajaran IPA yang pertama kali rata-rata ketika guru melakukan refleksi atas kelemahan dan
mencapai 6,3 2 dan pada pemb elaj aran IPA kekurangan saat pembelajaran sebelumnya. Program
berikutnya nilai rata-rata siswa mencapai 7,16. Terjadi pengembangan/peningkatan kemampuan guru atas
peningk atan, ha l ini le bih dise babk an p ada tugas guru sebagai suatu profesi senantiasa
performance guru yang memberikan materi pelajaran meningkat ke arah terwujudnya tugas, peranan
IPA. Pada pertemuan pertama guru nampak masih suatu fungsi guru secara ideal.
canggung dan ragu sehingga siswa mengalami Pembelajaran merupakan proses pemaknaan
kesulitan dalam memahami materi, namun pada atas realita kehidupan yang dipelajari. Makna itu
pertemuan kedua guru sudah terbiasa dan tidak hanya bisa dicapai jika pembelajaran dapat mem-
cangg ung lagi sehingg a lebih mantap dala fasilitasi kegiatan belajar yang member kesempatan
memberikan materi pelajaran IPA. kepada siswa menemukan sesuatu melalui aktivitas
Pembelajaran IPA yang dilaksanakan guru pada belajar yang dijalaninya. Pembelajaran harus
Lesson Study dapat membuat siswa senang menumbuhkan pemikiran kritis karena dengan
mengikutinya, karena pengalaman yang dialami siswa pemikiran seperti itulah kreativitas bisa diperoleh.
sehari-hari sangat dihargai oleh teman-teman dan Pemikiran kritis adalah pemikiran reflektif dan
guru. Pengalaman yang dialami siswa menjadi ide produktif yang melibatkan evaluasi, sedangkan
awal atau pengetahuan dari konsep yang akan kreativitas adalah kemampuan berpikir tentang
dibahas guru. Pembelajaran yang dilaksanakan guru sesuatu dengan cara baru dan tidak biasa yang
berhasil memotivasi siswa menjadi lebih aktif dan menghasilkan solusi unik atasi suatu masalah. Belajar
kreatif, baik dalam diskusi kelompok maupun dalam adalah mengamati, membaca, meniru, mencoba
melakukan percobaan IPA. Guru telah berhasil sesuatu, mendengar dan mengikuti arah tertentu,
menciptakan pembelajaran menjadi bermakna dan sehingga menghasilkan perubahan tingkah laku pada
menyenangkan. Guru telah berhasil meningkatkan siswa. Belajar merupakan proses, belajar terjadi
keterlibatkan siswa dalam pembelajaran yang pada karena didorong kebutuhan dan tujuan yang ingin
akhirnya meningkatkan prestasi belajar siswa pada dicapai dan merupakan proses sistemik yang dinamis,
mata pelajaran IPA. Pembelajaran bermakna yang konstruktif, dan organik yang merupakan kesatuan
dikembangkan guru dapat membantu siswa mem- fungsional dari berbagai komponen belajar. Di
bangun keterkaitan antara informasi yang diberikan samping itu, belajar juga merupakan bentuk
oleh guru berupa pengetahuan baru dengan pengalaman berdasarkan hasil dari interaksi antara
pengalaman (pengetahuan lain) yang telah dimiliki siswa dengan lingkungan. Lingkungan belajar dapat

62
Prayekti dan Rasyimah, Lesson Study untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Bagi Siswa Sekolah Dasar

dibuat oleh guru maupun lingkungan alam yang ada, keterkaitan dengannya. Pengetahuan berdasarkan
siswa sedapat mungkin mengenal lingkungan belajar pengalaman dikenal sebagai pengetahuan emperikal
dengan memperlakukan alam untuk membantunya atau pengetahuan posteriori. Guru yang menghargai
memahami konsep-konsep yang sedang dipelajari. pengalaman siswa sebagai ide awal dari pengetahuan
Sehingga pengalaman yang dialami dalam memahami tidak memberikan hadiah apa-apa seperti piagam,
konsep-konsep tersebut dapat melekat secara tetap atau sertifikat, cukup dengan mendengarkan dan
permanen di dalam pemikirannya sepanjang masa. memberikan perhatian saat siswa bercerita tentang
Pembelajaran yang menyenangkan adalah pembe- pengalamannya dan mendorong siswa berbagi ide
lajaran yang lebih menekankan memorisasi terhadap dengan teman-temannya.
materi yang dipelajari daripada struktur yang terdapat
di dalam materi itu melalui proses konstruksi Simpulan dan Saran
pengetahuan. Pembelajaran yang menempatkan Simpulan
siswa sebagai center stage performance, harus Berdasarkan hasil penelitian maka dapat disimpulkan
menumbuhkan suasana yang kondusif sehingga sebagai berikut. Pertama, guru-guru peserta lesson
siswa aktif bertanya, mempertanyakan, dan menge- study sudah dapat membuat persiapan mengajar
mukakan pendapat, gagasan/idenya. Pengetahuan ata u me mbua t RPP de ngan bai k da n da pat
bukan suatu fakta ditemukan, melainkan suatu dilaksanakan dengan baik pula. Kedua, guru-guru
per umusan d icip taka n or ang yang sed ang peserta lesson study sudah dapat melakukan
mempelajari atau konstruksi orang yang sedang perannya sebagai guru maupun sebagai pengamat
mengetahuinya. Guru sebagai pegajar yang dengan baik. Ketiga, ketika diskusi membahas hasil
memberikan pengetahuan kepada siswa bukan serta pengamatan pembelajaran, guru bersikap terbuka
merta memindah pengetahuan tersebut langsung ke terhadap kritik ataupun saran yang diberikan dan
dalam kepala siswa. Karena sebagian besar siswa berupaya untuk memperbaikinya pada pembelajaran
tidak mampu menghubungkan antara apa yang berikutnya. Keempat, guru sudah dapat melakukan
mereka pelajari dengan bagaimana pengetahuan refleksi dengan senang hati dan me nyadari
tersebut akan digunakan/dimanfaatkan. Siswa kelemahan atau kekurangannya saat mengajar atau
kesulitan memahami konsep akademik sebagaimana menjadi pengamat karena semuanya itu untuk
mereka biasa diajarkan menggunakan metode peningkatan kualitas pembelajaran dan peningkatan
ceramah. Pembelajaran seharusnya menjadi aktivitas prestasi siswa pada mata pelajaran IPA.
bermakna, pembebasan untuk mengaktualisasi
seluruh potensi. Siswa sebagai makhluk sosial Saran
memahami arti penting interaksi dirinya dengan Mengacu pada simpulan maka disarankan agar para
lingkungan yang menghasilkan pengalaman. guru peserta lesson study memperbanyak latihan
Pengalaman-pengalaman inilah yang oleh siswa untuk mata pelajaran lainnya. Oleh karena itu, perlu
dibawa ke dalam pembelajaran. Guru yang tidak adanya dukungan dari kepala sekolah atau pengawas
memahami siswa dengan semua pengalamannya, sehingga kegiatan lesson study menjadi lebih mantap
membuat pengalaman siswa akan mudah dilupakan dan prestasi siswa dapat meningkat pada semua
seiring dengan bertambahnya pengalaman baru. mata pelajaran terutama pelajaran eksakta. Di
Sedangkan guru konstruktivis akan memanfaatkan samping itu, penelitian sejenis dapat dilanjutkan lagi
pengalaman siswa menjadi ide-ide awal dan konsep terhadap mata pelajaran lainnya seperti matematika,
awal sebelum pengetahuan baru. Menghargai IPS, ataupun Bahasa Indonesia, sehingga kualitas
pengalaman siswa dan memfasilitasinya agar dapat pembelajaran di Sekolah Dasar menjadi merata dan
bermakna. Pengalaman adalah hasil persentuhan berkualitas
alam dengan pancaindra manusia, yang memungkin-
kan seseorang menjadi tahu dan hasil tahu kemudian
disebut pengetahuan. Pengalaman digunakan untuk
merujuk pengetahuan dan keterampilan tentang
sesuatu yang diperoleh lewat keterlibatan atau

63
Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, Vol. 18, Nomor 1, Maret 2012

Pustaka Acuan
Benyamin S. Bloom. 2001. Taxonomy for Learning Teaching and Assessing, A Revision of Bloom
Taxconomy of Educational Objectives. (New York Longman)
Cerbin, Bill & Kopp Bryan. A Brief Introduction to College Lesson Study. Lesson Study Project. online: http :/
/www.uwlax.edu/sotl/lsp/index2.htm diunduh pada tanggal 8 April 2011.
Catherine Lewis. 2004. Does Lesson Study Have a Future in the United States?. Online: http://www.sowi-
online.de/journal/2004-1/lesson_lewis.htm diunduh pada tanggal 9 April2011
Lesson Study Research Group online: http://www.tc.edu/lessonstudy/ whatislessonstudy.html diunduh
pada tanggal 12 April 2011.
Mulyana. Slamet. 2007. Lesson Study (Makalah). Kuningan: LPMP-Jawa Barat.
Richardson, J. 2007. Lesson Study, Teacher Learn How To Improve Instruction. National Staf Development
Council. (Online). http://www.nsdc.org di akses 23 Mei 2008).
Wikipedia. 2007. Lesson Study. Online: http://en.wikipedia.org/wiki/Lesson_study diunduh pada
tanggal 9 April 2011.

64

You might also like