Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 9

Pelaksanaan Perawatan Luka Post Operasi Sectio Caesarea Sesuai Standar

Operasional Prosedur

Rizka Maulid1, Mariyati2, Rahmat Muhajir3

❑1Mahasiswa STIKes Muhammadiyah Lhokseumawe, Indonesia 24300


❑2Dosen Ilmu Keperawatan STIKes Muhammadiyah Lhokseumawe, Indonesia 24300
❑3Dosen Ilmu Keperawatan STIKes Muhammadiyah hokseumawe, Indonesia 24300
❑¿Correspondence :
ABSTRACT
Wound care is a wound management consisting of cleaning the wound, closing, and dressing the wound
so that it can accelerate the wound healing process. The objective of this research was to determine the
implementation of post-operative sectio caesarea wound care in accordance with standard operating
procedures at General Hospital of Bunda, Lhokseumawe. This research method was quantitative research
with a descriptive approach. The population used in this research was 30 operating room nurses at
General Hospital of Bunda, Lhokseumawe in 2021. The research was conducted from August 1 to 20,
2021 through observation. The data was analyzed by using univariate analysis. The implementation of
post-operative wound care for caesarean section at General Hospital of Bunda, Lhokseumawe was in
accordance with Standard Operating Procedures for wound care where in final result was found that
100% nurse adhered to the procedure. This was influenced by factors of gender, age, education and length
of service. The conclusion is the application of wound care in accordance with appropriate standard
operating procedures can accelerate the wound healing process in postoperative patients. It is expected
that nurses at General Hospital of Bunda Lhokseumawe can improve and maintain post-cesarean section
wound care in accordance with standard operating procedures.

Keywords : Wound Care, Section Caesarea, Standard Operating Procedures.

ABSTRAK
Merawat luka adalah penangganan luka yang terdiri dari membersihkan luka, menutup, dan membalut
luka sehingga dapat meningkatkan proses penyembuhan luka. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
pelaksanaan perawatan luka post operasi sectio caesarea sesuai standar operasional prosedur di Rumah
Sakit Umum Bunda Lhokseumawe. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan
deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah perawat ruangan di Rumah Sakit Umum Bunda
Lhokseumawe Tahun 2021 sebanyak 30 orang. Waktu pengumpulan data dilakukan pada tanggal 1 s/d 20
Agustus 2021 dengan cara Observasi. Metode analisa data menggunakan analisis univariat. Pelaksanaan
perawatan luka post operasi sectio caesarea di Rumah Sakit Umum Bunda Lhokseumawe sesuai dengan
Standar Operasional Prosedur perawatan luka dimana didapatkan hasil akhir kepatuhan perawat 100%.
Hal tersebut dipengaruhi oleh faktor jenis kelamin, usia, pendidikan dan lamanya masa kerja. Kesimpulan
penerepan perawatan luka sesuai dengan standar operasional prosedur yang tepat dapat mempercepat
proses penyembuhan luka pada pasien post operasi. Diharapkan agar perawat di rumah sakit umum bunda
lhokseumawe dapat meningkatkan dan mempertahankan perawatan luka post operasi sectio caesarea
sesuai dengan standar operasional prosedur.

Kata kunci : perawatan luka, sectio caesarea, standar operasional prosedur


PENDAHULUAN Tingginya angka kelahiran
Sectio caesarea kini telah dengan section caesarea memungkinkan
menjadi jenis persalinan yang diminati ibu beresiko besar mengalami
masyarakat karena berbagai alasan baik komplikasi, apabila tidak dilakukan
dorongan medis maupun keinginan klien perawatan yang benar seperti tidak
dan keluarga. Data dari badan kesehatan menjaga kebersihan diri serta pola makan
dunia World Health Organization yang tidak teratur. Tindakan sectio
(WHO) mengatakan bahwa persalinan caesarea juga berdampak pada
dengan bedah caesar adalah sekitar 10- pemenuhan kebutuhan dasar ibu seperti
16% dari semua proses persalinan dapat menyebabkan nyeri pada bekas
dinegara-negara berkembang, di Amerika luka operasi, gangguan eliminasi urin,
serikat rata-rata sectio caesarea gangguan pemenuhan nutrisi dan cairan,
meningkat hingga 29.1%, Inggris dan gangguan aktifitas, gangguan personal
Wales mencapai 21,4%, Kanada 22,5%, hygiene, gangguan pola istirahat dan
data tersebut menunjukan secara global, tidur serta masalah dalam produksi dan
khususnya di negara-negara maju, bahwa pemberian air susu ibu pada bayinya
angka tindakan persalinan secara Sectio (Maryunani, 2015).
caesarea terbilang tinggi (Ayuningtyas, Masalah yang sering terjadi pada
2018). Data Riset Kesehatan Dasar ibu setelah persalinan sectio caesarea
(Riskesdas) 2018 di Indonesia disebabkan adanya multi-faktoral.
menunjukkan persalinan pada usia 54 Terjadinya peningkatan persalinan sectio
tahun mencapai 78,73% dengan angka caesarea meningkatkan morbiditas
kelahiran menggunakan metode sectio setelah SC. Sejumlah penelitian
caesarea sebanyak 17,6% (Riskesdas, melaporkan bahwa setelah tindakan SC
2018). pada ibu yang melahirkan dengan adanya
Menurut Survei Demografi dan gangguan pada Rahim seperti miomauteri
Kesehatan Indonesia jumlah persalinan dapat meningkatkan risiko histerektomi,
section caesarea 89 %. Hal ini lebih perdarahan, infeksi, thrombosis, sakit
tinggi dibandingkan persalinan normal kepala, sakit pinggang, gangguan
hanya 53 % (SDKI, 2017). Pada tahun memberikan ASI, gangguan tidur,
2019 di RSUDZA angka sectio caesarea anemia, perubahan emosional, fisiologis
mencapai 883 kasus (65.3%) dari 1353 dan perubahan sosial setelah sectio
persalinan. Persentase ini jauh melebihi caesarea (Mousavi dalam Bahrami et al.,
standar WHO yang menyatakan bahwa 2014).
persalinan dengan prosedur sectio Luka merupakan suatu bentuk
caesarea tidak boleh melebihi 10-15% kerusakan jaringan pada kulit yang
dari total keseluruhan persalinan disebabkan kontak dengan sumber panas
(Rezania, 2019). (seperti bahan kimia, air panas, api,
Persalinan melalui operasi sectio radiasi, dan listrik), hasil tindakan medis,
caesarea memiliki resiko yang maupun perubahan kondisi fisiologis
membahayakan nyawa ibu dan janin (Purnama 2017). Masing-masing luka
dibandingkan persalinan normal. Resiko memiliki proses penyembuhan yang
ini tidak hanya dapat dialami ibu pada rumit karena adanya kegiatan bioseluler
saat operasi, tapi pada masa nifas ibu dan biokimia yang terjadi secara
masih tetap dihantui oleh resiko ini. berkesinambungan. Dalam proses
Resiko tersebut yaitu resiko infeksi yang penyembuhan luka pascaoperasi akan
dapat terjadi jika pelaksanaan perawatan memiliki risiko terkena infeksi pada luka,
luka yang dilakukan tidak sesuai Standar jika perawatan luka operasi yang
Operasional Prosedural (SOP) dan diterapkan tidak sesuai dengan standar
perawatan luka tidak secara aseptik operasional prosedur (SOP).
(Daisyzi, 2018). Risiko tersebut mengharuskan
perawat untuk patuh dalam melakukan
tindakan perawatan luka post operasi misalnya mencuci tangan sebelum dan
sesuai dengan SOP (Anggraeni Z, 2016). sesudah melakukan perawatan luka.
Menurut Fitri (2018) masalah Perawatan luka telah mengalami
utama yang harus dihadapi setelah perkembangan yang sangat pesat.
pembedahan yaitu penyembuhan luka. Teknologi dalam bidang kesehatan juga
Perawatan luka yang tepat adalah salah memberikan kontribusi yang sangat
satu faktor eksternal yang sangat untuk menunjang praktek perawatan luka
mendukung dan berpengaruh terhadap ini. Dengan demikian, perawat di tuntut
proses penyembuhan luka. Penerapan untuk mempunyai pengetahuan dan
tehnik perawatan luka yang tepat tersebut keterampilan yang adekuat terkait dengan
dilakukan baik pada saat pasien masih proses perawatan luka yang dimulai dari
berada di ruang operasi maupun setelah pengkajian yang komprehensif,
pasien dipindahkan atau di rawat di perencanaan intervensi yang tepat,
bangsal perawatan. Perawatan luka implementasi tindakan, evaluasi hasil
merupakan tugas keseharian perawat dan yang ditemukan selama perawatan serta
bidan di bangsal maternitas, sehingga dokumentasi hasil yang sistematis
perawat dan bidan harus menggunakan (Agustina, 2015).
ketrampilan perawatan luka yang benar. Dari Hasil penelitian yang
Hal ini bertujuan untuk mencegah infeksi dilakukan oleh Anggraeni Z (2016),
luka post operasi sectio caesarea. Hal-hal dengan judul “Gambaran Implementasi
yang perlu dilakukan perawat dan bidan Prosedur Perawatan Luka Post Operasi
meliputi : cuci tangan sebelum dan Oleh Perawat Di RSU PKU
sesudah melakukan tindakan, memakai Muhammadiyah Bantul” didapatkan hasil
handscoon, menggunakan satu set 56 perawat (96,6%) dari 58 perawat
peralatan steril untuk satu pasien dan sudah melakukan implementasi prosedur
menerapkan kondisi aseptik. perawatan luka post operasi sesuai
Prinsip utama dalam manajemen dengan SOP, sedangkan yang tidak
perawatan luka adalah pengendalian sesuai dengan SOP 2 perawat (3,4%) dan
infeksi karena infeksi menghambat dari hasil persiapan alat dan bahan
proses penyembuhan luka sehingga menunjukkan bahwa semua perawat
menyebabkan angka morbiditas dan (100%) sudah menyiapkan alat dan bahan
mortalitas bertambah besar. Di Indonesia sesuai dengan SOP, tetapi ada 1 perawat
terjadi Flukterasi angka sectio caesrea yang menggunakan 1 alat untuk 2 pasien.
disertai kejadian infeksi luka post sectio Dari penelitian yang dilakukan
caesarea, sekitar 90% dari oleh Astuti (2018) dengan judul
morbiditaspasca operasi disebabkan oleh “Gambaran Kinerja Perawat Dalam
infeksi luka operasi. Infeksi luka post Tindakan Perawatan Luka Pada Pasien
operasi merupakan salah satu masalah Post Operasi Sectio Caesarea Di Rumah
utama dalam peraktek pembedahan, Sakit Umum Haji Medan” didapatkan
tampak sulit dipercaya bahwa infeksi hasil mayoritas kinerja perawat dalam
yang didapat saat dirawat di rumah sakit melakukan perawatan luka sesuai dengan
lebih sering terjadi daripada kecelakaan Standart Operasional Prosedur (SOP)
lalu lintas (Himatusujanah, 2018). berdasarkan kualitas dilakukan sebanyak
Selain itu dalam melakukan 14 thap ( 93% ) dari total 15 point hanya
perawatan luka khususnya pada luka post 1 ( 7% ) yang tidak dilakukan yaitu
operasi Sectio Caesarea, perawat harus mencatat tindakan dan keadaan luka serta
memperhatikan Standar Prosedur reaksi pasien saat dilakukan perawatan
Operasional (SOP) atau prosedur tetap luka dan mayoritas kinerja perawat
perawatan luka sebagai contoh dalam berdasarkan kuantitas dilakukan
dalam melakukan perawatan luka alat- sebanyak 2 point ( 67 % ) dari total 3
alat yang digunakan untuk perawatan point dan tidak dilakukan 1 point ( 33%)
satu set perawatan, selain itu perawat yaitu melakukan cuci tangan dengan
harus memperhatikan teknik aseptik alcohol gel sebanyak 3 kali.
Menurut penelitian yang sectio caesarea tidak sesuai dengan
dilakukan oleh Muhammad suhada prosedur tetap sebanyak 6 perawat.
(2019) dengan judul “Hubungan Antara Berdasarkan uraian diatas peneliti tertarik
Tingkat Kepatuhan Perawat Terhadap untuk melakukan penelitian mengenai
SOP (Standar Operasional Prosedur) Pelaksanaan Perawatan Luka Post
Perawatan Luka Dengan Proses Operasi Sectio Caesarea Sesuai Standar
Penyembuhan Luka Pasien Pasca bedah Operasional Prosedur Di Rumah Sakit
di RSUD dr. H. Andi Abdu-rrahman Umum Bunda Lhokseumawe.
Noor” Hampir setengahnya (40%)
perawat di ruang perawatan bedah RSUD METODELOGI
dr. H. Andi Abdurrahman Noor Penelitian ini menggunakan
mempunyai tingkat kepatuhan terhadap Cross Sectional dimana dalam desain
SOP perawatan luka pascabedah dalam pengukurannya dilakukan hanya satu
kategori yang sangat patuh dan hampir kali atau satu saat. Dalam penelitian
setengahnya (40%) perawat dalam
ini variable yang akan diteliti yaitu
kategori patuh. Sedangkan sebagian kecil
(10%) perawat memiliki tingkat pelaksanaan perawatan luka post operasi
kepatuhan dengan kategori tidak patuh sectio caesarea sesuai prosedur tetap di
dan sebagian kecil (10%) perawat dalam ruang perawatan nifas rumah sakit umum
kategori sangat tidak patuh. bunda Lhokseumawe (Sugiyono 2016).
Hasil penelitian lainnya yang Populasi dalam penelitian ini
dilakukan oleh Himatusujanah & Rahayu adalah perawat di Rumah Sakit Umum
Ninsih B. F (2018) “Hubungan Tingkat Bunda Lhokseumawe Tahun 2021
Kepatuhan Pelaksanaan Prosedur tetap sebanyak 25 orang.
Perawatan Luka Dengan Kejadian Infeksi Teknik sampling (pengambilan
Luka Post Sectio caesarea (SC) Di sampel) yang digunakan dalam penelitian
Ruang Mawar I RSUD dr. Moewardi ini adalah total sampling yaitu seluruh
Surakarta” didapatkan hasil sebagian perawat pelaksana. Hal ini sesuai dengan
besar perawat memiliki tingkat pernyataan Roscoe dalam Sugiyono
kepatuhan pelaksanaan prosedur tetap (2016) yang menyatakan, ukuran
baik, yakni sebanyak 26 (60,5%) orang. sampel yang layak dalam penelitian
Sedangkan perawat dan bidan yang adalah 25 responden.
memiliki tingkat kepatuhan pelaksanaan
prosedur tetap kurang, yakni sebesar 8 HASIL PENELITIAN
(18.6%). Tabel 1 Distribusi Frekuensi
Hasil survey awal penulis Karakteristik Responden Di Rumah Sakit
memperoleh data dari rumah sakit umum Umum Bunda Lhokseumawe Tahun
bunda Lhokseumawe jumlah pasien yang 2021
melakukan perawatan luka pasca operasi N Kategori Frekuensi Persentase
o (fi) (%)
sectio caesarea yaitu sebanyak yaitu
1 Jenis Kelamin
sebanyak 101 pasien pada periode bulan Perempuan 18 72
Februari sampai dengan bulan April 2021 Laki-laki 7 28
dan jumlah perawat yang bekerja diruang 2 Usia (menurut
rawat inap sebanyak 25 perawat. Dari WHO) 20 80
hasil observasi dan wawancara yang 26-35 (dewasa 5 20
peneliti lakukan di rumah sakit umum awal)
bunda Lhokseumawe dengan sampel 10 17-25 (remaja
orang, peneliti mendapatkan perawat akhir)
yang melaksanakan perawatan luka 3 Pendidikan
sesuai dengan prosedur tetap perawatan D3(Diploma 3) 22 88
Sarjana(D3+S1) 3 12
luka post operasi sectio caesarea
4 Masa Kerja
sebanyak 4 perawat, dan perawat yang ≥ 2 tahun 20 80
melakukan perawatan luka post operasi
< 2 tahun 5 20 menerapkan pelaksanaan perawatan luka
Total 25 100 % post operasi sectio caesarea sesuai
dengan standar operasional prosedur
Tabel 2 Distribusi frekuensi pelaksanaan sebanyak 25 respoden dengan persentase
perawatan luka post operasi sectio (100%). Hasil tersebut berdasarkan
caesarea dengan standar operasional variabel penelitan pelaksaanan dengan
prosedur di Rumah Sakit Umum Bunda mengacu pada prosedur pelaksanaan
Lhokseumawe perawatan luka yang digunakan oleh
Rumah Sakit Umum Bunda
No Kategori Frekuensi Persentase Lhokseumawe.
1 Sesuai 25 100 % Dari hasil karakteristik perawat
2 SOP 0 0 berdasarkan jenis kelamin kebanyakan
Tidak perempuan sebanyak 18 responden
sesuai
dengan persentase (72%), dibandingkan
SOP
Total 25 100% dengan perawat laki-laki. Menurut
Sheldon (2015) ini disebabkan karena
Berdasarkan Tabel 1 dan 2 diatas sampai saat ini perawat identik dengan
dapat diketahui bahwa repsonden dalam perempuan, meskipun dalam
penelitian ini mayoritasnya berjenis kenyataannya laki-laki juga memiliki hak
kelamin perempuan sebanyak 18 orang yang sama serta mampu berprofesi
dengan persentase (72%), kategori usia sebagai seorang perawat.
paling tinggi antara 26-35 tahun Hal ini sesuai dengan fakta yang
sebanyak 20 orang dengan persentase ditemukan dilapangan dalam penelitian
(80%), responden terbanyak dalam ini, responden didominasi oleh perawat
penelitian ini menempuh pendidikan perempuan ini merupakan faktor dari
terakhir Diploma III sebanyak 22 orang Rumah Sakit Umum Bunda
dalam persen (88%), dan kebanyakan Lhokseumawe yang memiliki perawat
responden dengan masa kerja diatas 2 perempuan lebih banyak dibandingkan
tahun sebanyak 20 orang dengan dengan perawat laki-laki. Menurut
persentase (80%). Pelaksanaan perawatan asumsi peneliti sebenarnya tidak ada
luka post operasi sectio caesarea di hubungan antara jenis kelamin dengan
Rumah Sakit Umum Bunda kemampuan perawat dalam melakukan
Lhokseumawe sesuai dengan standar perawatan luka sesuai dengan standar
operasional prosedur sebanyak 25 operasional.
responden dengan persentase (100%) dan Berdasarkan hasil penelitian
tidak menunjukkan hasil adanya perawat kategori usia, mayoritas perawat berada
yang melaksanakan perawatan luka post di usia dewasa yaitu antara 26-35 tahun
operasi sectio caesarea yang tidak sesuai sebanyak 20 responden (80%),
dengan standar operasional prosedur. dibandingkan dengan usia 17-25 tahun.
Hal ini sejalan dengan pendapat
Pembahasan Ramadhani (2016) semakin
bertambahnya usia maka pekerja akan
Karakteristik Responden
membawa sifat-sifat positif dalam
Berdasarkan hasil analisis yang
melaksanakan pekerjaannya seperti
dilakukan pada 25 responden dengan
interaksi, tindakan medis dan edukasi
mengobservasi pelaksanaan perawatan
yang baik terhadap pasien.
luka post operasi sectio caesarea
Menurut Astuti (2018) umur
menggunakan standar operasional
akan mempengaruhi kondisi fisik,
prosedur baku dari Rumah Sakit Umum
mental, kemampuan kerja dan tanggung
Bunda Lhokseumawe sebanyak 22
jawab seseorang. Karyawan yang
langkah, pada tabel 5.3 menunjukkan
umumnya lebih tua kondisi fisiknya
bahwa perawat yang bekerja di Rumah
kurang tetapi bekerja ulet dan memiliki
Sakit Umum Bunda Lhokseumawe
tanggung jawab yang besar. Usia perawat
secara garis besar menjadi indicator semakin baik juga tindakan yang
kedewasaan dalam pengambilan dilakukannya.
keputusan yang mengacu pada Menurut asumsi peneliti peran
pengalamannya. pendidikan dalam perawatan luka akan
Menurut Susanti (2013) meningkatkan produktivitas kerja, akan
karakteristik seorang perawat tetapi pendidikan yang dimaksud bukan
berdasarkan usia sangat berpengaruh saja merupakan pendidikan formal yang
terhadap kinerja, dimana semakin tua diperoleh melalui sekolah melainkan juga
usia perawat maka akan semakin pendidikan yang diluar jalur sekolah
bertambahnya penerimaan, tanggung seperti pelatihan, training, ataupun
jawab dan pengalaman terhadap seminar.
pekerjaannya. Berdasarkan hasil penelitian
Menurut asumsi peneliti Usia 20- masa kerja responden paling tinggi
25 tahun merupakan periode pertama berada di atas 2 tahun sebanyak 20
pengenalan dengan dunia orang dewasa, responden dengan persentase (80%). Hal
seseorang dalam periode ini akan mulai ini sejalan dengan pendapat Gibson
mencari tempat dunia kerja dan dunia (2014) pengalaman juga didapat dari
hubungan sosial. Sedangkan usia 26-35 tempat kerja dan lamanya masa kerja
tahun berdasarkan periode kehidupan, seorang perawat. Pengalaman merupakan
usia ini menjadi penting karena pada guru yang terbaik, pepatah tersebut dapat
periode ini struktur kehidupan menjadi diartikan bahwa pengalaman yang
lebih tetap dan stabil. Semakin cukup diperoleh dengan cara mengulang
usia seseorang, tingkat kemampuan dan kembali pengalaman, maka seseorang
kekuatan seseorang akan lebih matang semakin terarah dan bijaksana dalam
dalam berpikir dan bekerja. Seseorang berprilaku akan melakukan suatu
yang lebih dewasa mempunyai tindakan.
kecenderungan akan lebih dipercaya Penelitian ini sejalan dengan
daripada orang yang belum cukup tinggi teori Hakim (2015) lama seorang perawat
kedewasaannya, hal ini sebagai akibat yang bekerja dirumah sakit dari mulai
dari pengalaman kematangan jiwanya. awal bekerja sampai saat selesai seorang
Berdasarkan hasil penelitian perawat berhenti bekerja. Semakin lama
didapatkan responden dalam penelitian masa kerja seseorang dalam bekerja
ini rata-rata menempuh pendidikan D3 maka semakin banyak pengetahuan dan
sebanyak 22 responden dengan pengelaman yang dimilikinya, hal ini
persentase (88%). Pendapat yang dapat membantu dalam meningkatkan
dikemukakan oleh Rivai dan Mulyadi keterampilan seorang perawat. Lama
(2015) mengungkapkan bahwa tingkat bekerja seseorang dapat diketahui dari
pendidikan seseorang mempengaruhi mulai awal perawat bekerja sampai saat
tingkat kemampuannya. Kemampuan berhenti atau masa sekarang saat masih
yang dapat ditingkatkan dengan tingkat bekerja di rumah sakit.
kemampuan intelektual, dengan adanya Penelitian ini sejalan dengan
kemampuan intelektual meningkat pada teori Faisal (2012) menyimpulkan bahwa
seseorang maka diharapkan dapat semakin lama masa kerja seseorang maka
mengambil keputusan yang tepat akan semakin terampil dan pengalaman
termasuk keputusan untuk bersikap dan menghadapi masalah dalam
berprilaku. Hal ini sejalan dengan Gibson pekerjaannya, apabila seseorang bekerja
(2014) tingkat pendidikan yang tinggi belum cukup lama, sedikit banyaknya
dapat menyebabkan seseorang lebih akan mengakibatkan hal-hal yang kurang
mampu dan menerima tanggung jawab. baik antara lain belum menghayati
Sehingga diharapkan semakin tingginya pekerjaan yang menjadi tanggung
tingkat pendidikan perawat semakin jawabnya.
besar pula rasa tanggung jawabnya dan Menurut asumsi peneliti masa
kerja perawat sangat menentukan kualitas
perawat yang ada didalam ruangan. perawatan luka post operasi sectio
Perawat yang mempunyai masa kerja caesarea di Rumah Sakit Umum Bunda
baru maka pengalaman perawat tersebut Lhokseumawe sesuai dengan SOP
masih terbatas dibandingkan dengan perawatan luka dimana didapatkan hasil
perawat yang telah lama berada akhir kepatuhan perawat 100%.
diruangan tersebut. Masa kerja perawat Penerapan standar operasional prosedur
yang telah lama memiliki kemampuan perawatan luka dapat mempercepat
yang lebih, yang di dapat diruangan proses penyembuhan luka pada pasien
selama beberapa tahun semenjak bekerja post operasi. Sehingga dapat di pahami
di rumah sakit, sehingga perawat tersebut pelaksanaan prosedur perawatan luka
sudah berpindah-pindah ruangan dan dari yang tepat akan mempercepat
situ perawat tersebut mendapatkan penyembuhan luka operasi.
pengalaman yang berbeda setiap
ruangannya. Perawat yang sudah lama KESIMPULAN
bekerja memiliki kualitas kerja yang baik Penelitian yang telah dilakukan
dibandingkan dengan orang yang baru oleh peneliti mengenai “Pelaksanaan
bekerja. semakin lama masa kerja Perawatan Luka Post Operasi Sectio
seseorang maka akan semakin terampil caesarea Sesuai Dengan Standar
dan pengalaman menghadapi masalah Operasional Prosedur Di Rumah Sakit
dalam pekerjaannya. Pengalaman Umum Bunda Lhokseumawe” dapat
merupakan suatu gabungan antara disimpulkan sebagai berikut :
pengetahuan dan perilaku seseorang Bahwa rata-rata perawat ruangan
dimana pengetahuan hasil dari tahu Rumah Sakit Umum Bunda
setelah orang melakukan penginderaan Lhokseumawe memiliki tingkat
suatu objek tertentu sementara perilaku perawatan luka post operasi sectio
merupakan segala bentuk tanggapan dari caesarea dengan persetase sesuai SOP
individu terhadap lingkungannya. Lama 100%. Tingkat kinerja sesuai standar
kerja identik dengan pengalaman, operasional prosedur tersebut
semakin lama kerja seseorang maka dipengaruhi oleh faktor jenis kelamin,
pengalamannya menjadi semakin usia perawat, pendidikan terakhir dan
bertambah. Pengalaman akan lamanya masa kerja.
berpengaruh dalam meningkatkan
pengetahuan seseorang, karena UCAPAN TERIMAKASIH
pengetahuan seseorang juga diperoleh Penelitian ini dapat dilaksanakan
dari pengalaman. dengan baik berkat bantuan dari berbagai
Dari beberapa langkah prosedur pihak, untuk itu peneliti mengucapkan
perawatan luka yang paling banyak tidak terimakasih kepada STIKes
dilakukan oleh perawat dalam melakukan Muhammadiyah yang telah banyak
perawatan luka berdasarkan prosedur membantu proses dalam penelitian ini
yaitu poin ke 22 mengedukasi waktu dan terimakasih kepada Direktur Rumah
penggantian balutan luka sebanyak 12 Sakit Umum Bunda Lhokseumawe yang
responden, poin 21 mengedukasi tentang telah memberikan izin kepada peneliti
adanya keluhan gatal, adanya rembesan, untuk melakukan penelitian.
adanya pendarahan sebanyak 9
responden, poin ke 2 mengucapkan salam DAFTAR PUSTAKA
sebanyak 5 responden, poin ke 3
menjelaskan prosedur tindakan/apa yang
akan dilakukan sebanyak 4 responden,
danyang terakhir poin ke 4 mendekatkan
alat dengan pasien sebanyak 1 responden
yang tidak melakukannya.
Dengan denikian dapat
disimpulakan bahwa pelaksanaan
Agustina, H. R. (2015). Manajemen Perawatan Luka Modern.

Anggraeni, Z. (2016). Gambaran Implementasi Prosedur Perawatan Luka Post Operasi Oleh
Perawat Di Rsu Pku Muhammadiyah Bantul. Repository Umy.Ac.Id.

Astuti, L. S. (2018). Gambaran Kinerja Perawat Dalam Tindakan Perawatan Luka Pada
Pasien Post Operasi Sectio Caesarea I Rumah Sakit Umum Haji Medan. Medan:
Excellent Midwifery Journal .

Ayuningtyas, D. Rayhani. (2018). Etika Kesehatan Pada Persalinan Melalui Sectio Caesarea
Tanpa Indikasi Medis. Jurnal Mkmi.

Daisyzi. (2018). 13 Penyebab Hipertensi Pada Ibu Hamil Yang Sering Terjadi. Redaksi
Hamil.Co.Id.

Faisal. (2012). Sikap Dan Tindakan Perawat Dalam Mematuhi Prosedur Tetap Perawatan Luka
Post Operasi Sectio Caesarea Di Rsud Langsa Tahun 2012. Jurnal Kesehatan.

Fitri, H. (2018). Gambaran Pelaksanaan Peraatan Luka Post Operasi Sectio Caesarea (Sc)
Dan Kejadian Infeksi Di Ruang Mawar I Rsud Dr. Moewardi Surakarta. Surakarta:
Skripsi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah.

Gibson. (2014). Organization Behavior, Struktur And Proces. Jakarta: Binarupa Aksara.

Hakim, Y. (2015). Gambaran Pengetahuan Dan Sikap Perawat Tentang Pelaksanaan Standard
Operasional Prosedur (Sop) Perawatan Luka Di Ruang Bedah Rsud Prof Dr. H. Aloei
Saboe Kota Gorontalo.

Himatusujanah, Rahayuningsih. (2018). Hubungan Tingkat Kepatuhan Pelaksanaan Protap


Perawatab Luka Dengan Kejadian Infeksi Luka Post Sectio Caesarea (Sc) Di Ruang
Mawar Rsud Dr. Moewardi Surakarta. Surakarta: Keperawatan Fikums.

Kementrian Kesehatan Ri. (2018). Riset Kesehatan Dasar. Jakarta: Kemenkes Ri.

Maryunani, Hartati. (2015). Asuhan Keperawatan Ibu Post Partum Sectio Caesarea
(Pendekatan Teori Model Selfcare Dan Comfort). Jakarta: Tim.

Mulyadi, Deddi. (2015). Prilaku Organisasi Kepemimpinan Pelayanan. Yogyakarta: Nuha


Medika.

Purnama, H., Sriwidodo. (2017). Review Sistematik: Proses Penyembuhan Dan Perawatan
Luka . Fakultas Farmasi, Universtas Padjajaran .

Ramadhani. (2016). Analisis Fakotr-Faktor Yang Mempengaruhi Kepuasan Kerja Perawat.


Universitas Riau.

Rivai Dan Mulyadi. (2015). Kepemimpinan Dan Perilaku Organisasi. Jakarta: Rajagravindo
Persada..

Sheldon. (2015). Komunikasi Untuk Keperawatan Berbicara Dengan Pasien . Jakarta:


Erlangga.

Solehati, T & Kosasih. (2017). Konsep Dan Aplikasi Relaksasi Dalam Keperawatan Maternitas
. Bandung: Pt Refika Aditama.
Sugiyono. (2016). Metode Penelitian Kuantitatif Dan Kombinasi (Mixed Methods). Bandung:
Alfabeta.

Suhada, Muhammmad. (2019). Hubungan Antara Tingkat Kepatuhan Perawat Terhadap Sop
(Standar Operasional Prosedur) Perawatan Luka Dengan Proses Penyembuhan Luka
Pasien Pasca Bedah Di Rsud Dr. H. Andi Abdurrahman Noor. Jurnal Keperawatan
Muhammadiyah.

You might also like