Professional Documents
Culture Documents
Pengaruh Kepemimpinan, Lingkungan Kerja Dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Kelurahan Di Wilayah Kecamatan Ampana Kota Kabupaten Tojo Una-Una
Pengaruh Kepemimpinan, Lingkungan Kerja Dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Kelurahan Di Wilayah Kecamatan Ampana Kota Kabupaten Tojo Una-Una
Abstract
The study aims to determine and analyze simultaneous and partial influence of
leadership, work environment, and discipline on the performance of urban village officers in the
area of Ampana Sub-District, Tojo Una-Una District. Type of research is decsriptive causal.
Method of analysis is multiple linear regressions. The study highlights that dimension with the
highest mean value of leadership is ‘participation function’ of 4.47; dimension with the highest
mean in work environment is ‘the relationship with colleagues’ of 4.31. While the highest mean in
variable discipline is on the dimension of ‘care to the achievement of organizational goals’ of
4.45. The result of multiple linear regression test indicates that the result of f-value is 8,485 with
significant value of 0.000 at 95% confidence level (α = 0,05). It proved that leadership, work
environment, and discipline simultaneously have positive and significant influence on the
performance of urban village officers in the area of Ampana Sub-District, Tojo Una-Una District;
leadership positively and significantly influence the performance of urban village officers in the
area of Ampana Sub-District, Tojo Una-Una District, while work environment and discipline have
positive but insignificant influence on the performance of urban village officers in the area of
Ampana Sub-District, Tojo Una-Una District. It is suggested that the office has to pay attention to
the work environment so employees comfortable working. In addition, to improve the discipline of
employee, rewards and punishments should apply to undisciplined employees.
Keywords: leadership, work environment, discipline, and performance
Untuk mencapai tujuan organisasi, merupakan tugas yang tidak mudah. Tidak
tentunya karyawan dituntut untuk mudah, karena harus memahami setiap
memaksimalkan kinerja yang dia miliki. perilaku bawahan yang berbeda-beda.
Kinerja merupakan suatu fungsi kemampuan Bawahan dipengaruhi sedemikian rupa
pekerja dalam menerima tujuan pekerjaan, sehingga bisa memberikan pengabdian dan
tingkat pencapaian tujuan dan interaksi antara partisipasinya kepada organisasi secara efektif
tujuan dan kemampuan pekerja. Dengan dan efisien. Dengan kata lain, sukses tidaknya
definisi tersebut dapat dikatakan bahwa usaha pencapaian tujuan organisasi ditentukan
karyawan memegang peranan penting dalam oleh kualitas kepemimpinan (Sutrisno, 2011).
menjalankan segala aktivitas perusahaan agar Dalam lingkungan kerja, setiap
dapat tumbuh berkembang mempertahankan karyawan dituntut untuk dapat melaksanakan
kelangsungan hidup perusahaan (Judith R. pekerjaan sesuai dengan jabatan yang
Gordon dalam Nawawi, 2006). dipegang dan beradaptasi dengan lingkungan
Dalam suatu organisasi, faktor serta rekan kerja yang memiliki karakter
kepemimpinan memegang peranan yang berbeda-beda. Interaksi antar individu dalam
penting karena pemimpin itulah yang akan lingkungan kerja dapat menimbulkan dampak
menggerakkan dan mengarahkan organisasi negatif yang memicu terjadinya konflik dan
dalam mencapai tujuan dan sekaligus masalah dalam pekerjaan dan dampak positif
100
101 e Jurnal Katalogis, Volume 5 Nomor 10, Oktober 2017 hlm 100-108 ISSN: 2302-2019
yaitu terciptanya kondisi lingkungan kerja ruang kerja pegawai masih terasa panas karena
yang dinamis karena adanya penyesuaian AC atau kipas angin belum ada, sehingga
terhadap tantangan dalam lingkungan internal dalam bekerja para pegawai merasa tidak
organisasi dan eksternal karena pengaruh nyaman karena kepanasan dan kegerahan.
globalisasi, ledakan informasi melalui Masih terdapatnya beberapa pegawai yang
teknologi, obsesi kualitas, yang dapat tidak dapat menguasai pekerjaan dan
menimbulkan terjadinya konflik di tempat penggunaan peralatan kantor. Selain itu, masih
kerja (Anatan, 2009). ditemukan beberapa pegawai yang kurang
Secara umum, disiplin menunjukkan memahami proses kerja secara teknis sehingga
suatu kondisi atau sikap hormat yang ada pada terjadi berbagai kesalahan dan keterlambatan
diri karyawan terhadap peraturan dan proses kerja. Akan tetapi, para pegawai tetap
ketetapan perusahaan. Disiplin meliputi bekerja sebagaimana mestinya, walaupun
ketaatan dan hormat terhadap perjanjian yang lingkungan kerja mereka kurang nyaman.
dibuat antara perusahaan dan karyawan. Sedangkan masalah dalam
Dengan demikian, bila peraturan atau ketidakdisiplinan pegawai terjadi karena
ketetapan yang ada dalam perusahaan itu terdapat indikasi masih lemahnya sistem yang
diabaikan atau sering dilanggar, maka mengatur tentang kedisiplinan karyawan.
karyawan mempunyai disiplin yang buruk. Sistem tersebut antara lain model presensi
Sebaliknya, bila karyawan tunduk pada masih menggunakan tanda tangan,
ketetapan perusahaan, menggambarkan adanya pengawasan dari pimpinan terhadap
kondisi disiplin yang baik (Sutrisno, 2011). kedisiplinan karyawan masih kurang serta
Hasil observasi di lapangan pada bulan sanksi yang akan diterima oleh karyawan
Februari 2016, kepemimpinan pada sebagian apabila mereka tidak disiplin tidak jelas.
besar kelurahan di wilayah kerja Ampana Kota Masih adanya beberapa pegawai yang tidak
sudah diterapkan sesuai dengan fungsi masuk kerja maupun bolos dari kerja tanpa
kepemimpinan, hanya saja para pimpinan di alasan yang jelas, sehingga banyak pekerjaan
kelurahan selalu mengatur semua aktifitas yang terbengkalai atau tertunda.
yang ada di kelurahan, seolah olah semua
kegiatan yang dilakukan hanya inisiatif dari METODE
pimpinan kelurahan, inisiatif dari para pegawai
kelurahan jarang terjadi. Para pegawai Jenis penelitian ini adalah penelitian
kelurahan hanya melakukan aktifitas sesuai deskriptif dan kausal (causality) dalam
perintah pimpinan, tanpa mempunyai menjelaskan hubungan/pengaruh antara
kreatifitas guna meningkatkan pelayanan yang variable (Sugiyono, 2008). Penelitian ini telah
ada di kelurahan. Selain itu, dari 6 kelurahan dilakukan di kelurahan yang ada di wilayah
di wilayah kecamatan Ampana Kota, lurah kecamatan Ampana Kota Kabupaten Tojo
yang mengikuti pelatihan tentang Una-Una selama kurang lebih 2 (dua) bulan
kepemimpinan, hanya 3 orang lurah, 4 orang yaitu dari bulan Oktober sampai dengan bulan
lurah lainnya belum pernah mengikuti November 2016. Populasi dalam penelitian ini
pelatihan kepemimpinan. adalah seluruh Pegawai Negeri Sipil (PNS)
Berdasarkan hasil pengamatan pada kelurahan yang ada di wilayah kecamatan
bulan Februari 2016, di beberapa kelurahan Ampana Kota Kabupaten Tojo Una-Una,
yang ada di wilayah kerja Ampana Kota sejumlah 32 orang.
didapatkan bahwa lingkungan kerja di
beberapa kelurahan kurang memadai, fasilitas 1. Uji validitas
kantor untuk kenyamanan pegawai dalam Berdasarkan output SPSS 22.0 diperoleh
bekerja masih kurang, misalnya ada beberapa nilai-nilai koefisien validitas yaitu nilai
Zahid Palampanga, dkk. Pengaruh Kepemimpinan, Lingkungan Kerja Dan Disiplin Kerja Terhadap .......................102
Corrected item-Total Correlation untuk setiap tertentu. Reliabel artinya dapat dipercaya juga
indikator untuk validitas data menunjukan dapat diandalkan. Sehingga beberapa kali
nilai korelasi antara butir dan skor lebih dari diulang pun hasilnya akan tetap sama
0,3 dari seluruh item pernyataan yang (konsisten). Pengujian reliabilitas dapat
dijadikan sebagai instrumen dalam riset, dilakukan secara eksternal (stability/test retest,
berarti semua item pernyataan yang dijadikan equivalent atau gabungan keduanya) dan
sebagai instrument penelitian adalah valid. secara internal (analisis konsistensi butir-butir
yang ada pada instrumen). Pengujian
2. Uji reliabilitas reliabilitas dapat dilihat dari nilai korelasi
Reliabilitas menunjuk pada suatu Guttman Split-Half Coefficient. Jika nilai r
pengertian bahwa sesuatu instrumen dapat hitung lebih besar dari nilai r tabel, maka dapat
dipercaya untuk digunakan sebagai alat disimpulkan instrumen tersebut reliabel.
pengumpul data karena instrumen tersebut (Riduwan, 2011).
sudah dianggap baik. Instrumen yang baik Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada
tidak akan bersifat tendensius mengarahkan Tabel 1:
rsponden untuk memilih jawaban jawaban
didapatkan bahwa secara simultan lingkungan sebagian besar karyawan beranggapan bahwa
kerja dan disiplin kerja berpengaruh positif pimpinan selalu mengarahkan aktivitas
dan signifikan terhadap kinerja pegawai pada karyawan dengan penuh tanggung jawab dan
Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten selalu berlaku adil.
Buleleng.
3. Pengaruh Lingkungan Kerja Terhadap
2. Pengaruh Kepemimpinan Terhadap Kinerja Pegawai Kelurahan di wilayah
Kinerja Pegawai Kelurahan di wilayah Kecamatan Ampana Kota Kabupaten Tojo
Kecamatan Ampana Kota Kabupaten Tojo Una-Una
Una-Una Berdasarkan hasil kuisioner
Berdasarkan hasil analisis yang telah menyebutkan bahwa pada dimensi fasilitas
diuraikan sebelumnya, bahwa hasil uji parsial kerja, masih ada beberapa responden yang
variabel kepemimpinan (X1) didapatkan bahwa beranggapan bahwa fasilitas kerja belum
kepemimpinan berpengaruh positif dan memadai, misalnya masih ada beberapa
signifikan terhadap kinerja pegawai kelurahan komputer yang tidak bisa digunakan lagi, meja
di wilayah kecamatan Ampana Kota dan kursi yang sudah tidak layak untuk
Kabupaten Tojo Una-Una. digunakan lagi, fasilitas Alat Tulis Kantor
Hal ini dapat dilihat dari hasil kuisioner yang kadangkala tidak tersedia. Akan tetapi
kepemimpinan, khususnya dimensi fungsi hal ini responden tidak terlalu
instruksi menunjukkan bahwa pegawai mempersoalkan, kinerja mereka pun tetap
kelurahan terhadap fungsi instruksi baik, walaupun masih ada beberapa fasilitas
kepemimpinan beranggapan bahwa instruksi kantor yang kurang memadai. Disisi lain,
yang diberikan pimpinan sebagian besar hubungan kerja antara sesama pegawai sangat
instruksinya sudah jelas dan mudah dipahami. baik dan mampu bekerjasama dengan baik,
Dari kelima dimensi yang dijadikan sebagai sehingga pekerjaan dapat dikerjakan dengan
alat ukur terhadap kepemimpinan, dimensi baik pula.
fungsi partisipasi yang mempunyai proporsi Berdasarkan hasil penelitian didapatkan
paling dominan dengan nilai mean sebesar bahwa sebagian besar pegawai berumur antara
4,56, jika dibandingkan dengan dimensi 31-40 tahun, yaitu sebanyak 15 orang (46,9%).
lainnya pada variabel kepemimpinan. Hal ini Hal ini dapat dikatakan bahwa sebagian besar
menunjukkan bahwa sebagian besar fungsi pegawai masih berada di usia produktif,
kepemimpinan sudah dilaksanakan dengan sehingga semangat kerja mereka masih tinggi,
baik, yaitu segala keputusan yang diambil walaupun lingkungan kerja kurang nyaman
berdasarkan hasil rapat dan pimpinan selalu dan kurang mendukung pekerjaan mereka.
meminta masukan dan saran dari para Penelitian ini tidak sesuai dengan hasil
karyawan. Selain itu, dari kelima dimensi yang penelitian Lahay (2009) yang menyebutkan
ada, untuk fungsi instruksi, pimpinan dalam bahwa secara parsial, lingkungan kerja secara
memberikan instruksi sebagian besar sudah positif berpengaruh signifikan terhadap kinerja
jelas dan mudah dipahami. Dalam berbagai pegawai Bappeda Provinsi Sulawesi Tengah.
kegiatan, sebagian besar pimpinan selalu Hal ini disebabkan karena berbagai fasilitas
meminta masukan dari para pegawai kelurahan dan sarana prasarana yang mendukung
serta selalu dilakukan pertemuan bulanan pekerjaan pegawai sudah tersedia dengan
untuk mengevaluasi kinerja pegawai setiap lengkap, serta sikap saling menghargai
bulannya. Sedangkan pada dimensi delegasi, diantara para pegawai, pimpinan yang sangat
sebagian besar keputusan yang diambil memperhatikan para pegawainya sehingga
berdasarkan suara terbanyak pada saat rapat, para pegawai merasa nyaman bekerja dan
sedangkan untuk fungsi pengendalian, akhirnya kinerja pegawai juga baik.
107 e Jurnal Katalogis, Volume 5 Nomor 10, Oktober 2017 hlm 100-108 ISSN: 2302-2019