Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 9

PENGARUH KEPEMIMPINAN, LINGKUNGAN KERJA DAN

DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI KELURAHAN


DI WILAYAH KECAMATAN AMPANA KOTA
KABUPATEN TOJO UNA-UNA
Zahid Palampanga1, Syahir Natsir dan Sulaiman Miru2
1
Mahasiswa Program Studi Magister Manajemen Pascasarjana Universitas Tadulako
2
Dosen Program Studi Magister Manajemen Pascasarjana Universitas Tadulako

Abstract
The study aims to determine and analyze simultaneous and partial influence of
leadership, work environment, and discipline on the performance of urban village officers in the
area of Ampana Sub-District, Tojo Una-Una District. Type of research is decsriptive causal.
Method of analysis is multiple linear regressions. The study highlights that dimension with the
highest mean value of leadership is ‘participation function’ of 4.47; dimension with the highest
mean in work environment is ‘the relationship with colleagues’ of 4.31. While the highest mean in
variable discipline is on the dimension of ‘care to the achievement of organizational goals’ of
4.45. The result of multiple linear regression test indicates that the result of f-value is 8,485 with
significant value of 0.000 at 95% confidence level (α = 0,05). It proved that leadership, work
environment, and discipline simultaneously have positive and significant influence on the
performance of urban village officers in the area of Ampana Sub-District, Tojo Una-Una District;
leadership positively and significantly influence the performance of urban village officers in the
area of Ampana Sub-District, Tojo Una-Una District, while work environment and discipline have
positive but insignificant influence on the performance of urban village officers in the area of
Ampana Sub-District, Tojo Una-Una District. It is suggested that the office has to pay attention to
the work environment so employees comfortable working. In addition, to improve the discipline of
employee, rewards and punishments should apply to undisciplined employees.
Keywords: leadership, work environment, discipline, and performance

Untuk mencapai tujuan organisasi, merupakan tugas yang tidak mudah. Tidak
tentunya karyawan dituntut untuk mudah, karena harus memahami setiap
memaksimalkan kinerja yang dia miliki. perilaku bawahan yang berbeda-beda.
Kinerja merupakan suatu fungsi kemampuan Bawahan dipengaruhi sedemikian rupa
pekerja dalam menerima tujuan pekerjaan, sehingga bisa memberikan pengabdian dan
tingkat pencapaian tujuan dan interaksi antara partisipasinya kepada organisasi secara efektif
tujuan dan kemampuan pekerja. Dengan dan efisien. Dengan kata lain, sukses tidaknya
definisi tersebut dapat dikatakan bahwa usaha pencapaian tujuan organisasi ditentukan
karyawan memegang peranan penting dalam oleh kualitas kepemimpinan (Sutrisno, 2011).
menjalankan segala aktivitas perusahaan agar Dalam lingkungan kerja, setiap
dapat tumbuh berkembang mempertahankan karyawan dituntut untuk dapat melaksanakan
kelangsungan hidup perusahaan (Judith R. pekerjaan sesuai dengan jabatan yang
Gordon dalam Nawawi, 2006). dipegang dan beradaptasi dengan lingkungan
Dalam suatu organisasi, faktor serta rekan kerja yang memiliki karakter
kepemimpinan memegang peranan yang berbeda-beda. Interaksi antar individu dalam
penting karena pemimpin itulah yang akan lingkungan kerja dapat menimbulkan dampak
menggerakkan dan mengarahkan organisasi negatif yang memicu terjadinya konflik dan
dalam mencapai tujuan dan sekaligus masalah dalam pekerjaan dan dampak positif

100
101 e Jurnal Katalogis, Volume 5 Nomor 10, Oktober 2017 hlm 100-108 ISSN: 2302-2019

yaitu terciptanya kondisi lingkungan kerja ruang kerja pegawai masih terasa panas karena
yang dinamis karena adanya penyesuaian AC atau kipas angin belum ada, sehingga
terhadap tantangan dalam lingkungan internal dalam bekerja para pegawai merasa tidak
organisasi dan eksternal karena pengaruh nyaman karena kepanasan dan kegerahan.
globalisasi, ledakan informasi melalui Masih terdapatnya beberapa pegawai yang
teknologi, obsesi kualitas, yang dapat tidak dapat menguasai pekerjaan dan
menimbulkan terjadinya konflik di tempat penggunaan peralatan kantor. Selain itu, masih
kerja (Anatan, 2009). ditemukan beberapa pegawai yang kurang
Secara umum, disiplin menunjukkan memahami proses kerja secara teknis sehingga
suatu kondisi atau sikap hormat yang ada pada terjadi berbagai kesalahan dan keterlambatan
diri karyawan terhadap peraturan dan proses kerja. Akan tetapi, para pegawai tetap
ketetapan perusahaan. Disiplin meliputi bekerja sebagaimana mestinya, walaupun
ketaatan dan hormat terhadap perjanjian yang lingkungan kerja mereka kurang nyaman.
dibuat antara perusahaan dan karyawan. Sedangkan masalah dalam
Dengan demikian, bila peraturan atau ketidakdisiplinan pegawai terjadi karena
ketetapan yang ada dalam perusahaan itu terdapat indikasi masih lemahnya sistem yang
diabaikan atau sering dilanggar, maka mengatur tentang kedisiplinan karyawan.
karyawan mempunyai disiplin yang buruk. Sistem tersebut antara lain model presensi
Sebaliknya, bila karyawan tunduk pada masih menggunakan tanda tangan,
ketetapan perusahaan, menggambarkan adanya pengawasan dari pimpinan terhadap
kondisi disiplin yang baik (Sutrisno, 2011). kedisiplinan karyawan masih kurang serta
Hasil observasi di lapangan pada bulan sanksi yang akan diterima oleh karyawan
Februari 2016, kepemimpinan pada sebagian apabila mereka tidak disiplin tidak jelas.
besar kelurahan di wilayah kerja Ampana Kota Masih adanya beberapa pegawai yang tidak
sudah diterapkan sesuai dengan fungsi masuk kerja maupun bolos dari kerja tanpa
kepemimpinan, hanya saja para pimpinan di alasan yang jelas, sehingga banyak pekerjaan
kelurahan selalu mengatur semua aktifitas yang terbengkalai atau tertunda.
yang ada di kelurahan, seolah olah semua
kegiatan yang dilakukan hanya inisiatif dari METODE
pimpinan kelurahan, inisiatif dari para pegawai
kelurahan jarang terjadi. Para pegawai Jenis penelitian ini adalah penelitian
kelurahan hanya melakukan aktifitas sesuai deskriptif dan kausal (causality) dalam
perintah pimpinan, tanpa mempunyai menjelaskan hubungan/pengaruh antara
kreatifitas guna meningkatkan pelayanan yang variable (Sugiyono, 2008). Penelitian ini telah
ada di kelurahan. Selain itu, dari 6 kelurahan dilakukan di kelurahan yang ada di wilayah
di wilayah kecamatan Ampana Kota, lurah kecamatan Ampana Kota Kabupaten Tojo
yang mengikuti pelatihan tentang Una-Una selama kurang lebih 2 (dua) bulan
kepemimpinan, hanya 3 orang lurah, 4 orang yaitu dari bulan Oktober sampai dengan bulan
lurah lainnya belum pernah mengikuti November 2016. Populasi dalam penelitian ini
pelatihan kepemimpinan. adalah seluruh Pegawai Negeri Sipil (PNS)
Berdasarkan hasil pengamatan pada kelurahan yang ada di wilayah kecamatan
bulan Februari 2016, di beberapa kelurahan Ampana Kota Kabupaten Tojo Una-Una,
yang ada di wilayah kerja Ampana Kota sejumlah 32 orang.
didapatkan bahwa lingkungan kerja di
beberapa kelurahan kurang memadai, fasilitas 1. Uji validitas
kantor untuk kenyamanan pegawai dalam Berdasarkan output SPSS 22.0 diperoleh
bekerja masih kurang, misalnya ada beberapa nilai-nilai koefisien validitas yaitu nilai
Zahid Palampanga, dkk. Pengaruh Kepemimpinan, Lingkungan Kerja Dan Disiplin Kerja Terhadap .......................102

Corrected item-Total Correlation untuk setiap tertentu. Reliabel artinya dapat dipercaya juga
indikator untuk validitas data menunjukan dapat diandalkan. Sehingga beberapa kali
nilai korelasi antara butir dan skor lebih dari diulang pun hasilnya akan tetap sama
0,3 dari seluruh item pernyataan yang (konsisten). Pengujian reliabilitas dapat
dijadikan sebagai instrumen dalam riset, dilakukan secara eksternal (stability/test retest,
berarti semua item pernyataan yang dijadikan equivalent atau gabungan keduanya) dan
sebagai instrument penelitian adalah valid. secara internal (analisis konsistensi butir-butir
yang ada pada instrumen). Pengujian
2. Uji reliabilitas reliabilitas dapat dilihat dari nilai korelasi
Reliabilitas menunjuk pada suatu Guttman Split-Half Coefficient. Jika nilai r
pengertian bahwa sesuatu instrumen dapat hitung lebih besar dari nilai r tabel, maka dapat
dipercaya untuk digunakan sebagai alat disimpulkan instrumen tersebut reliabel.
pengumpul data karena instrumen tersebut (Riduwan, 2011).
sudah dianggap baik. Instrumen yang baik Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada
tidak akan bersifat tendensius mengarahkan Tabel 1:
rsponden untuk memilih jawaban jawaban

Tabel 1. Reliabilitas Instrumen Penelitian


Nilai Guttman Split-Half
Variabel Nilai r tabel (α=0,05) (dk=n-1,30-1=29) Ket
Coefficient.
Kepemimpinan (X1) 0,875 0,367 Reliabel
Lingkungan Kerja (X2) 0,893 0,367 Reliabel
Disiplin Kerja (X3) 0,859 0,367 Reliabel
Kinerja (Y) 0,845 0,367 Reliabel
Sumber: Data Primer yang diolah, 2017

3. Uji Asumsi Klasik β0 = Konstanta (intercept)


Model pengujian hipotesis berdasarkan X1 = Kepemimpinan
analisis regresi yang digunakan dalam X2 = Lingkungan Kerja
penelitian ini harus memenuhu asumsi agar X3 = Disiplin Kerja
menghasilkan nilai parameter yang benar. β1, β2, β3 = Koefisien regresi
Asumsi lain tersebut antara lain tidak terdapat € = Kesalahan pengganggu
adanya uji Normalitas, multikolinearitas dan
heteroskedastisitas. HASIL DAN PEMBAHASAN

4. Analisis Regresi Berganda Hasil


Model analisis yang dipergunakan pada 1. Analisis Distribusi Frekuensi
penelitian ini adalah dengan teknik analisis a. Kepemimpinan (X1)
regresi berganda, teknik ini digunakan untuk Hasil pengumpulan data terhadap
menentukan ketepatan prediksi dari tanggapan responden mengenai variabel
keseluruhan variabel bebas terhadap variabel kepemimpinan di atas menunjukkan bahwa
tidak bebas. skor jawaban mean (rata-rata) dari variabel
Model persamaan regresi untuk tiga kepemimpinan (X1) yang tertinggi adalah
prediktor, dirumuskan sebagai berikut dimensi fungsi partisipasi sebesar 4,47 artinya
(Sugiyono, 2008): sebagian besar pegawai kelurahan di wilayah
𝑌 = 𝛽0 + 𝛽1. 𝑋1 + 𝛽2. 𝑋2 + 𝛽3. 𝑋3 + € kecamatan Ampana Kota Kabupaten Tojo
Keterangan: Una-Una beranggapan bahwa pimpinan
Y = Kinerja mereka sudah melaksanakan fungsi partisipasi
103 e Jurnal Katalogis, Volume 5 Nomor 10, Oktober 2017 hlm 100-108 ISSN: 2302-2019

dengan baik, sehingga hubungan kerja antara 2. Uji asumsi klasik


pemimpin dan bawahan dapat berjalan dengan Uji asumsi klasik ini digunakan untuk
baik. mengetahui apakah model linear berganda
yang digunakan pada penelitian ini memenuhi
b. Lingkungan Kerja (X2) persyaratan seperti: uji Normalitas, uji
Hasil pengumpulan data terhadap Heterokedastisitas dan uji Multikolinearitas.
tanggapan responden mengenai variabel Adapun uji asumsi klasik adalah sebagai
Lingkungan Kerja (X2) menunjukkan bahwa berikut:
skor jawaban mean (rata-rata) dari variabel
lingkungan kerja (X2) yang tertinggi adalah a. Uji Normalitas
dimensi hubungan dengan rekan kerja sebesar Uji normalitas untuk mengetahui apakah
4,31 artinya sebagian besar karyawan data yang digunakan berdistribusi normal atau
kelurahan di wilayah kecamatan Ampana tidak. Pengujian ini dilakukan dengan
Kota, beranggapan bahwa mereka memiliki mengamati histogram atas nilai residual dan
rasa kekeluargaan diantara para karyawan, grafik normal probability plot. Deteksi dengan
mampu bekerja sama dengan baik, sehingga melihat penyebaran data (titik) pada sumbu
pekerjaan dapat diselesaikan dengan baik pula. diagonal dari grafik. Dasar pengambilan
keputusan, jika data menyebar di sekitar garis
c. Disiplin Kerja (X3) diagonal dan mengikuti arah garis diagonal,
Hasil pengumpulan data terhadap maka model regresi memenuhi asumsi
tanggapan responden mengenai variabel normalitas dan jika data menyebar jauh dari
disiplin kerja (X3) menunjukkan bahwa skor arah diagonal dan/atau tidak mengikuti arah
jawaban mean (rata-rata) dari variabel disiplin garis diagonal, maka model regresi tidak
kerja (X3) yang tertinggi adalah dimensi peduli memenuhi asumsi normalitas. Dengan bantuan
terhadap pencapaian tujuan organisasi yaitu program komputer SPSS 22.0 hasil uji
sebesar 4,45 artinya sebagian besar karyawan normalitas data dapat dilihat pada titik sebaran
kelurahan di wilayah kecamatan Ampana Kota data yang dihasilkan dalam penelitian ini
Kabupaten Tojo Una-Una memberikan sehingga dapat disimpulkan bahwa data dalam
tanggapan bahwa para karyawan seharusnya penelitian ini adalah terdistribusi normal,
peduli terhadap pencapaian tujuan organisasi, seperti diperlihatkan pada Gambar 1 sebagai
salah satu cara yang dilakukan adalah berikut:
meningkatkan disiplin dalam bekerja.

d. Kinerja Pegawai (Y)


Hasil pengumpulan data terhadap
tanggapan responden mengenai variabel
Kinerja Pegawai (Y) menunjukkan bahwa skor
jawaban mean (rata-rata) dari variabel kinerja
(Y) yang tertinggi adalah dimensi usaha Gambar 1. Regresi standardized residual
sebesar 4,36 artinya sebagian besar karyawan
kelurahan di wilayah kecamatan Ampana Kota b. Uji multikoliniearitas
Kabupaten Tojo Una-Una memberikan Hasil uji multikoliniearitas dengan
tanggapan bahwa karyawan seharusnya selalu menggunakan Variance Inflation factor (VIF)
berusaha semaksimal mungkin dalam seperti pada Tabel 2:
melakukan pekerjaan yang diberikan sehingga
hasil yang didapatkan sesuai yang diharapkan.
Zahid Palampanga, dkk. Pengaruh Kepemimpinan, Lingkungan Kerja Dan Disiplin Kerja Terhadap .......................104

Tabel 2. Hasil Uji Multikoliniearitas Tabel 3. Hasil Perhitungan Regresi


Variabel Collinearity statistics Berganda
No
Independen Tolerance VIF
Dependen Variabel Y = Kinerja
1 Kepemimpinan ,665 1,505 Unstandardized
2 Lingkungan Kerja ,388 2,579 Variabel Coefficients Standar
t Sig
3 Disiplin Kerja ,327 3,059 Beta Error
C = Constanta 5,738 8,564 ,670 ,508
X1= ,267 ,121 2,207 ,036
Berdasarkan Tabel 2 diatas, semua Kepemimpinan
variabel independen memiliki nilai VIF X2= ,252 ,175 1,435 ,162
Lingkungan
kurang dari 10, maka dapat disimpulkan Kerja
bahwa model ini tidak terdapat X3 = Disiplin ,124 ,236 ,527 ,602
Kerja
multikolinearitas. R = 0,690 F Hitung = 8,485
RSquare = 0, 476 Sig. F = 0,000
Adjusted R square = 0,420
c. Uji heteroskedastisitas
Sumber: data diolah, 2016
Hasil uji heteroskedastisitas dari model
regresi yang terbentuk tampak pada gambar 2
Berdasarkan pada tabel 3 menunjukkan
berikut:
bahwa hasil uji determinasi (kehandalan
model) memperlihatkan nilai Adjust R-Square
= 0,420 atau = 42%. Hal ini berarti bahwa
42% variabel terikat dipengaruhi oleh ketiga
variabel bebas, selebihnya variabel terikat
dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak
diteliti.
Adapun nilai koefisien korelasi (multiple
R) adalah sebesar 0,690. Nilai tersebut
menunjukkan korelasi variabel independen
(X1,X2,X3) terhadap variabel dependen (Y)
Gambar 2. Regresi standardized Predicted adalah sebesar 69%. Nilai tersebut
Value menunjukkan hubungan yang kuat dan
signifikan antara variabel Kepemimpinan,
Berdasarkan gambar 2 terlihat titik-titik Lingkungan Kerja, dan Disiplin Kerja terhadap
menyebar secara acak, tidak membentuk kinerja pegawai kelurahan di wilayah
sebuah pola tertentu yang jelas, serta tesebar kecamatan Ampana Kota Kabupaten Tojo
baik diatas maupun dibawah angka 0 pada Una-Una. Berdasarkan hasil pengolahan data
sumbu Y. Hal ini memberi makna bahwa pada tabel diatas diperoleh persamaan regresi
persamaan regresi memenuhi asumsi sebagai berikut:
heteroskedastisitas. Y = 5,738 + 0,267X1 + 0,252X2 + 0,124X3

d. Hasil regresi Pengujian Hipotesis Pertama


Sesuai hasil analisis Regresi Linier Untuk menguji hipotesis pertama dalam
Berganda dengan menggunakan bantuan penelitian ini, dilakukan dengan cara
komputer SPSS 22.0 diperoleh hasil-hasil membandingkan nilai F-hitung terhadap nilai
penelitian dari 32 orang responden dengan F-tabel atau nilai probabilitas terhadap nilai 
dugaan pengaruh ketiga variabel independen 0.05 pada tingkat kepercayaan 95%. Hasil
terhadap variabel dependen dapat diketahui penelitian ini menunjukkan nilai
hasil sebagai berikut: probabilitasnya sebesar 0.000 < nilai  0.05
pada tingkat kepercayaan 95%. Hasil ini
memberikan makna bahwa secara simultan
105 e Jurnal Katalogis, Volume 5 Nomor 10, Oktober 2017 hlm 100-108 ISSN: 2302-2019

variabel X (kepemimpinan,lingkungan kerja 3. Disiplin Kerja


dan disiplin kerja) berpengaruh signifikan Untuk variabel disiplin kerja, dari hasil
terhadap variabel Y (Kinerja pegawai) perhitungan menunjukkan bahwa nilai
kelurahan di wilayah kerja Kecamatan koefisien regresi sebesar 0,124, sementara
Ampana Kota. tingkat signifikansi t sebesar 0,602. Dengan
demikian, nilai sig t > 0,05 pada taraf
Pengujian Hipotesis Kedua, Ketiga dan kepercayaan 95%. Sehingga dapat dinyatakan
Keempat bahwa variabel disiplin kerja mempunyai
pengaruh yang tidak signifikan terhadap
1. Kepemimpinan kinerja pegawai kelurahan di wilayah
Untuk variabel Kepemimpinan, dari kecamatan Ampana Kota Kabupaten Tojo
hasil perhitungan menunjukkan bahwa nilai Una-Una. Dengan demikian, maka hipotesis
koefisien regresi sebesar 0,267, sementara keempat yang menyatakan bahwa disiplin
tingkat signifikansi t sebesar 0,036. Dengan kerja berpengaruh positif dan signifikan
demikian, nilai sig t < 0,05 pada taraf terhadap kinerja pegawai kelurahan di wilayah
kepercayaan 95%. Sehingga dapat dinyatakan kecamatan Ampana Kota Kabupaten Tojo
bahwa variabel kepemimpinan mempunyai Una-Una, berdasarkan hasil uji-t ternyata tidak
pengaruh yang signifikan terhadap kinerja terbukti.
pegawai kelurahan di wilayah kerja
Kecamatan Ampana Kota. Dengan demikian, Pembahasan
maka hipotesis kedua yang menyatakan bahwa 1. Pengaruh Kepemimpinan, Lingkungan
kepemimpinan berpengaruh positif dan Kerja dan disiplin kerja Terhadap Kinerja
signifikan terhadap kinerja pegawai kelurahan Pegawai kelurahan di wilayah kecamatan
di wilayah kerja Kecamatan Ampana Kota Ampana Kota Kabupaten Tojo Una-Una
Kabupaten Tojo Una-Una, berdasarkan hasil Berdasarkan hasil uji hipotesis yang
uji-t ternyata terbukti. dapat dilihat dari uji hipotesis pada uji
simultan (uji-F) kepemimpinan, lingkungan
2. Lingkungan Kerja kerja dan disiplin kerja secara simultan
Untuk variabel lingkungan kerja, dari memiliki pengaruh positif dan signifikan
hasil perhitungan menunjukkan bahwa nilai terhadap kinerja pegawai kelurahan di wilayah
koefisien regresi sebesar 0,252, sementara kecamatan Ampana Kota Kabupaten Tojo
tingkat signifikansi t sebesar 0,162. Dengan Una-Una Terbukti.
demikian, nilai sig t > 0,05 pada taraf Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil
kepercayaan 95%. Sehingga dapat dinyatakan penelitian Simatupang (2012) dengan judul
bahwa variabel lingkungan kerja mempunyai Analisis Pengaruh Kepemimpinan Dan
pengaruh yang tidak signifikan terhadap Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Di
kinerja pegawai kelurahan di wilayah kerja Lingkungan Kecamatan Kota Baru Kota Jambi
Kecamatan Ampana Kota Kabupaten Tojo didapatkan bahwa secara simultan
Una-Una. Dengan demikian, maka hipotesis kepemimpinan dan lingkungan kerja
ketiga yang menyatakan bahwa lingkungan berpengaruh positif dan signifikan terhadap
kerja berpengaruh positif dan signifikan kinerja pegawai di lingkungan Kecamatan
terhadap kinerja pegawai kelurahan di wilayah Kota Baru Jambi.
kerja Kecamatan Ampana Kota Kabupaten Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil
Tojo Una-Una, berdasarkan hasil uji-t ternyata penelitian Yudiningsih (2016) dengan judul
tidak terbukti. Pengaruh Lingkungan Kerja dan Disiplin
Kerja terhadap Kinerja Pegawai pada Dinas
Pertanian dan Peternakan kabupaten Buleleng
Zahid Palampanga, dkk. Pengaruh Kepemimpinan, Lingkungan Kerja Dan Disiplin Kerja Terhadap .......................106

didapatkan bahwa secara simultan lingkungan sebagian besar karyawan beranggapan bahwa
kerja dan disiplin kerja berpengaruh positif pimpinan selalu mengarahkan aktivitas
dan signifikan terhadap kinerja pegawai pada karyawan dengan penuh tanggung jawab dan
Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten selalu berlaku adil.
Buleleng.
3. Pengaruh Lingkungan Kerja Terhadap
2. Pengaruh Kepemimpinan Terhadap Kinerja Pegawai Kelurahan di wilayah
Kinerja Pegawai Kelurahan di wilayah Kecamatan Ampana Kota Kabupaten Tojo
Kecamatan Ampana Kota Kabupaten Tojo Una-Una
Una-Una Berdasarkan hasil kuisioner
Berdasarkan hasil analisis yang telah menyebutkan bahwa pada dimensi fasilitas
diuraikan sebelumnya, bahwa hasil uji parsial kerja, masih ada beberapa responden yang
variabel kepemimpinan (X1) didapatkan bahwa beranggapan bahwa fasilitas kerja belum
kepemimpinan berpengaruh positif dan memadai, misalnya masih ada beberapa
signifikan terhadap kinerja pegawai kelurahan komputer yang tidak bisa digunakan lagi, meja
di wilayah kecamatan Ampana Kota dan kursi yang sudah tidak layak untuk
Kabupaten Tojo Una-Una. digunakan lagi, fasilitas Alat Tulis Kantor
Hal ini dapat dilihat dari hasil kuisioner yang kadangkala tidak tersedia. Akan tetapi
kepemimpinan, khususnya dimensi fungsi hal ini responden tidak terlalu
instruksi menunjukkan bahwa pegawai mempersoalkan, kinerja mereka pun tetap
kelurahan terhadap fungsi instruksi baik, walaupun masih ada beberapa fasilitas
kepemimpinan beranggapan bahwa instruksi kantor yang kurang memadai. Disisi lain,
yang diberikan pimpinan sebagian besar hubungan kerja antara sesama pegawai sangat
instruksinya sudah jelas dan mudah dipahami. baik dan mampu bekerjasama dengan baik,
Dari kelima dimensi yang dijadikan sebagai sehingga pekerjaan dapat dikerjakan dengan
alat ukur terhadap kepemimpinan, dimensi baik pula.
fungsi partisipasi yang mempunyai proporsi Berdasarkan hasil penelitian didapatkan
paling dominan dengan nilai mean sebesar bahwa sebagian besar pegawai berumur antara
4,56, jika dibandingkan dengan dimensi 31-40 tahun, yaitu sebanyak 15 orang (46,9%).
lainnya pada variabel kepemimpinan. Hal ini Hal ini dapat dikatakan bahwa sebagian besar
menunjukkan bahwa sebagian besar fungsi pegawai masih berada di usia produktif,
kepemimpinan sudah dilaksanakan dengan sehingga semangat kerja mereka masih tinggi,
baik, yaitu segala keputusan yang diambil walaupun lingkungan kerja kurang nyaman
berdasarkan hasil rapat dan pimpinan selalu dan kurang mendukung pekerjaan mereka.
meminta masukan dan saran dari para Penelitian ini tidak sesuai dengan hasil
karyawan. Selain itu, dari kelima dimensi yang penelitian Lahay (2009) yang menyebutkan
ada, untuk fungsi instruksi, pimpinan dalam bahwa secara parsial, lingkungan kerja secara
memberikan instruksi sebagian besar sudah positif berpengaruh signifikan terhadap kinerja
jelas dan mudah dipahami. Dalam berbagai pegawai Bappeda Provinsi Sulawesi Tengah.
kegiatan, sebagian besar pimpinan selalu Hal ini disebabkan karena berbagai fasilitas
meminta masukan dari para pegawai kelurahan dan sarana prasarana yang mendukung
serta selalu dilakukan pertemuan bulanan pekerjaan pegawai sudah tersedia dengan
untuk mengevaluasi kinerja pegawai setiap lengkap, serta sikap saling menghargai
bulannya. Sedangkan pada dimensi delegasi, diantara para pegawai, pimpinan yang sangat
sebagian besar keputusan yang diambil memperhatikan para pegawainya sehingga
berdasarkan suara terbanyak pada saat rapat, para pegawai merasa nyaman bekerja dan
sedangkan untuk fungsi pengendalian, akhirnya kinerja pegawai juga baik.
107 e Jurnal Katalogis, Volume 5 Nomor 10, Oktober 2017 hlm 100-108 ISSN: 2302-2019

4. Pengaruh Disiplin Kerja Terhadap 4. Disiplin Kerja berpengaruh positif dan


Kinerja Pegawai Kelurahan di wilayah tidak signifikan terhadap kinerja pegawai
Kecamatan Ampana Kota Kabupaten Kelurahan di wilayah Kecamatan Ampana
Tojo Una-Una Kota Kabupaten Tojo Una-Una.
Berdasarkan hasil kuisioner didapatkan
bahwa pada dimensi meningkatnya efisiensi Rekomendasi
dan produktifitas kerja, masih ada sebagian Berdasarkan kesimpulan di atas, maka
responden yang bekerja tidak menggunakan disarankan beberapa hal untuk dapat
waktu sebaik mungkin dan masih ada yang dipertimbangkan dalam pengambilan
sering menunda nunda pekerjaan. Hal ini dapat keputusan berdasarkan hasil penelitian ini
diasumsikan bahwa para pegawai masih ada sebagai berikut:
yang kurang disiplin, mereka hanya bekerja a. Para pimpinan kelurahan (Lurah) di
berdasarkan perintah pimpinan, kurang wilayah kecamatan Ampana Kota
memiliki inisiatif dalam meningkatkan kinerja. Kabupaten Tojo Una-Una, hendaknya
Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan meningkatkan fungsi kepemimpinan
hasil penelitian Rumondor (2016) dengan khususnya fungsi delegasi, sehingga fungsi
judul Pengaruh Kepemimpinan, Motivasi, Dan kepemimpinan dapat ditingkatkan, salah
Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Pada satunya dengan cara mengikuti pelatihan
Kanwil Ditjen Kekayaan Negara tentang kepemimpinan.
Suluttenggomalut. Hasil penelitian didapatkan b. Pihak Kelurahan di wilayah kecamatan
bahwa variabel disiplin kerja secara parsial Ampana Kota Kabupaten Tojo Una-Una
berpengaruh positif dan signifikan terhadap hendaknya memperhatikan lingkungan
kinerja pegawai pada Kantor Wilayah Ditjen kerja pegawai, khususnya suasana kerja dan
Kekayaan Negara Suluttenggomalut. fasilitas kerja, sehingga dapat
meningkatkan kinerja pegawai.
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI c. Pimpinan kelurahan (Lurah) di wilayah
kecamatan Ampana Kota Kabupaten Tojo
Kesimpulan Una-Una hendaknya memperhatikan
Berdasarkan hasil penelitian dan disiplin pegawai, penghargaan dan
pembahasan yang diuraikan pada bab hukuman harus jelas diberikan kepada para
sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan pegawai yang tidak disiplin, karena dengan
sebagai berikut: kedisiplinan yang tinggi, kinerja pegawai
1. Kepemimpinan, Lingkungan Kerja dan dapat ditingkatkan lebih baik lagi.
Disiplin Kerja secara bersama-sama d. Untuk peneliti selanjutnya dapat
(simultan) berpengaruh positif dan mengembangkan variabel independen yang
signifikan terhadap kinerja pegawai lain, seperti budaya organisasi, komitmen
Kelurahan di wilayah Kecamatan Ampana organisasi yang bisa mempengaruhi kinerja
Kota Kabupaten Tojo Una-Una. pegawai.
2. Kepemimpinan berpengaruh positif dan
signifikan terhadap kinerja pegawai DAFTAR RUJUKAN
Kelurahan di wilayah Kecamatan Ampana
Kota Kabupaten Tojo Una-Una. Anatan, L. 2009. Manajemen Sumber Daya
3. Lingkungan Kerja berpengaruh positif dan Manusia Dalam Bisnis Modern.
tidak signifikan terhadap kinerja pegawai Bandung. Penerbit Alfabeta.
Kelurahan di wilayah Kecamatan Ampana Byars, Llloyd L dan Rue, Leslie W. 2008.
Kota Kabupaten Tojo Una-Una. Human Resource Management. Ninth
Zahid Palampanga, dkk. Pengaruh Kepemimpinan, Lingkungan Kerja Dan Disiplin Kerja Terhadap .......................108

Edition. McGraw. Hill International Manajemen. Vol. 4, tahun 2016. Diakses


Edition. tanggal 06 Februari 2017
Lahay, F. 2009. Pengaruh budaya kerja,
kepuasan kerja dan lingkungan kerja
terhadap kinerja Pegawai Bappeda
Provinsi Sulawesi Tengah. Tesis tidak
dipublikasikan. Palu: Program
Pascasarjana MM Universitas Tadulako.
Nawawi Hadari. 2006. Manajemen Sumber
Daya Manusia Untuk Bisnis Yang
Kompetitif. Cetakan Ke-4, Gajah Mada
Univercity Press.Yogjakarta.
Riduwan. 2011. Cara Mudah Belajar SPSS
17,0 dan Aplikasi Statistik Penelitian.
Bandung: Penerbit Alfabeta.
Rivai Veithzal. 2004. Kepemimpinan dan
Perilaku Organisasi. Jakarta: PT.Raja
Grafindo Persada.
Rumondor, dkk. 2016. Pengaruh
Kepemimpinan, Motivasi, Dan Disiplin
Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Pada
Kanwil Ditjen Kekayaan Negara
Suluttenggomalut. Jurnal EMBA 255.
Vol.4 No.2 Juni 2016, Hal. 254-264.
Diakses tanggal 6 Februari 2017.
Sedarmayanti. 2003. Good Governance
(Kepemerintahan Yang Baik) Dalam
Rangka Otonomi Daerah. Mandar Maju.
Bandung.
Simatupang. J. 2012. Analisis Pengaruh
Kepemimpinan Dan Lingkungan Kerja
Terhadap Kinerja Pegawai Di
Lingkungan Kecamatan Kota Baru Kota
Jambi. Jurnal online.unja.ac.id. Diakses
tanggal 6 Februari 2017.
Sugiyono. 2008. Metode Penelitian
Pendidikan. Bandung: Penerbit Alfabeta.
Sutrisno, Edy. 2011. Budaya Organisasi.
Jakarta: Penerbit Kencana Prenada
Media Group.
Yudiningsih, NMD. 2016. Pengaruh
Lingkungan Kerja dan Disiplin Kerja
terhadap Kinerja Pegawai Dinas
Pertanian dan Peternakan Kabupaten
Buleleng. e-Journal Bisma Universitas
Pendidikan Ganesha Jurusan

You might also like