The Effect of Applying Warm Water Zak (WWZ) Compress Therapy On Recuding Dysmenorrhea Pain at Pelowok Barat Integrated Health Center

You might also like

Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 11

THE EFFECT OF APPLYING WARM WATER ZAK (WWZ) COMPRESS THERAPY

ON RECUDING DYSMENORRHEA PAIN AT PELOWOK BARAT INTEGRATED


HEALTH CENTER
Pengaruh Pemberian Terapi Kompres Hangat Warm Water Zak (WWZ) Terhadap
Penurunan Nyeri Dismenorea Di Posyandu Remaja Pelowok Barat

Melina Handayani , Imtihanatun Najahah, dr.Fachrudi Hanafi


Jurusan Kebidanan, Poltekkes Kemenkes Mataram, Indonesia
*melinahandayani99@gmail.com / 083833492183

ARTICLE INFO ABSTRACT


Article History: Background : The prevalence of dysmenorrhea in Indonesia reached
Received 64.25%,with 54.89% experiencing primary dysmenorrhea and 9.36%
Revised form experiencing secondary dysmenorrhea. Non-Pharmacological therapies to
Accepted reduce dysmenorrhe pain is warm compress, waist massage, exercise and
Published online good nutrition. Warm compress therapy is one of the most effective
alternatives in reducing dysmenorrhea. This research made use of Warm
Water Zak (WWZ) compress to treat dysmenorrhea. Warm compress with
Keywords: Warm Water Zak, it will relax the body muscles, reduce pain, and facilitate
WWZ warm compress, blood flow. Research objective : To determine the effect of applying Warm
warm bottle, Water Zak (WWZ) compress therapy on reducing dysmenorrhea
dysmenorrhea pain pain..Research methods : This research implemented quasi-experimental
with Non-equivalent Control Group Design. the samples were 30
respondents. Sampling Technique with Purposive Sampling. The research
Kata Kunci: instruments is SOP, respondent characteristic questionnaire, pain
Kompres hangat WWZ, assessment with VAS, checklist, WWZ, Warm Bottle, Water thermometer.
botol hangat, nyeri dismenorea Data analysis was performed using the Mann Whitney U Test.. Research
results : The average score of dysmenorrhea pain before warm compress
with WWZ is moderate pain and after warm compress with WWZ is mild
pain. The results of data analysis with Mann Withney U Test is p value
0,421 > 0,05 Conclusion : There is no effect on applying Warm Water Zak
(WWZ) warm compress therapy to reduce dysmenorrhea pain at Pelowok
Barat Integrated Health Center

ABSTRAK
Latar Belakang : Angka kejadian dismenore di Indonesia sebesar 64,25%
yang terdiri dari 54,89% mengalami dismenore primer dan 9,36%
mengalami dismenore sekunder. Terapi non farmakologis dalam
menurunkan nyeri dismenorea antara lain kompres hangat, pijatan pada
pinggang, olahraga serta nutrisi yang baik. Terapi kompres hangat
merupakan salah satu alternative pengobatan yang sangat efektif dalam
menurunkan nyeri dismenorea. Pada penelitian ini bentuk kompres hangat
yang dapat digunakan untuk mengatasi nyeri dismenorea adalah
dengan Warm Water Zak (WWZ).  Pemberian kompres hangat
dengan WWZ  akan membuat otot-otot tubuh rileks, menurunkan nyeri
dan mempelancar aliran darah. Tujuan Penelitian : Untuk mengetahui
pengaruh pemberian terapi kompres hangat Warm Water Zak
(WWZ) terhadap penurunan nyeri dismenorea. Metode Penelitian :
Penelitian ini adalah penelitian quasi experiment dengan racangan
Nonequivalent Control Group Design. Sampel penelitian ini sebanyak 30
responden. Tehnik pengambilan sampel dengan Purposive Sampling.
Instrumen penelitian ini antara lain SOP, Kuesioner karakteristik
responden, Lembar instrumen nyeri dengan Visual Analog Scale (VAS),
daftar tilik, Warm Water Zak, botol air hangat, dan thermometer air.
Analisa data menggunakan Uji Mann Withney U Test. .Hasil Penelitian :
Rata-rata nilai nyeri dismenorea sebelum kompres hangat WWZ adalah

1
2 dari 12 Melina Handayani, et al | MKMI | Volume (issue)| 2021 | hal

nyeri sedang (4-6) dan setelah kompres hangat WWZ adalah nyeri ringan
(1-3). Hasil analisa data dengan Uji Mann Withney U Test menunjukkan p
value 0,421 > 0,05.
Kesimpulan : Tidak terdapat pengaruh pemberian terapi kompres
hangat Warm Water Zak (WWZ) terhadap penurunan nyeri dismenorea di
Posyandu Remaja Pelowok Barat.

PENDAHULUAN sangat besar. Rata-rata lebih dari 50%


Masa remaja adalah suatu fase perempuan di setiap negara mengalami
perkembangan yang dinamis dalam kehidupan dismenorea (Chayati, 2019). Angka kejadian
seseorang. Masa ini merupakan transisi dari dismenore di Indonesia sebesar 64,25% yang
masa anak ke masa dewasa yang ditandai terdiri dari 54,89% mengalami dismenore
dengan perkembangan secara biologis. Salah primer dan 9,36% mengalami dismenore
satu ciri masa remaja adalah mulai terjadinya sekunder (Lubis, 2018). Nyeri haid primer
menstruasi. Menstruasi atau haid adalah terjadi p ada usia 12-13 tahun dan beberapa
perdarahan yang terjadi secara periodik dan waktu setelah menarche biasanya setelah 12
siklis dari uterus dan disertai dengan pelepasan bulan atau lebih. Berdasarkan hal tersebut
endometrium. Pada saat menstruasi, beberapa maka nyeri haid primer mungkin akan terjadi
gangguan masalah sering terjadi, salah satu pada remaja berusia 15-17 tahun. Remaja pada
gangguan pada saat )menstruasi disebut usia tersebut sedang berada di Sekolah
Dismenore. Dismenore adalah kram, nyeri, dan Menengah Atas (Rahmadhayanti dkk., 2017)..
ketidaknyamanan lain yang berhubungan Berdasarkan hasil survei pendahuluan
dengan menstruasi. Pada beberapa wanita rasa yang dilakukan pada remaja putri yang
sakit dismenore mampu menghentikan berkunjug ke Pusksmas Kediri untuk
aktivitas sehari – hari (Dhilon & Rahmadona, memeriksakan kesehatnnya, dimana dari 20
2020). remaja putri yang diwawancara, 19 diantaranya
Dampak dari dismenore selain mengalami dismenorea setiap kali haid. 3
menganggu aktivitas sehari – hari dan diantaraya mengatasi dismenorea yang
menurunnya kinerja yaitu mengalami mual, dirasakan dengan meminum obat pereda nyeri,
muntah, dan diare. Masih banyak wanita yang 4 orang mengatasi nyeri dengan dikompres,
menganggap nyeri haid sebagai hal yang biasa, dan 12 orang tidak melakukan apapun untuk
mereka beranggapan 1 – 2 hari sakitnya akan mengatasi nyeri yang dirasakan atau hanya
hilang. Padahal nyeri haid bisa menjadi tanda didiamkan saja..
dan gejala suatu penyakit misalnya Penanganan nyeri menstruasi terbagi
endometritis yang bisa mengakibatkan sulitnya dua kategori yaitu pendekatan farmakologi dan
mendapat keturunan (Wiknjosastro, 2014). non farmakologi. Penanganan nyeri secara
Menurut data dari WHO tahun 2018 farmakologis nyeri menstruasi dapat ditangani
bahwa angka kejadian dismenorea di dunia dengan terapi analgesik yang merupakan
3 of 12 Madarina Fildza Amalia, et al | MKMI | Volume (issue)| 2021 | hal

metode paling umum digunakan untuk dismenorea. Kompres hangat tidak


menghilangkan nyeri. Obat analgesik dapat memerlukan biaya yang banyak, waktu yang
menghilangkan nyeri dengan efektif namun lama, serta dapat dilakukan sendiri dan terapi
penggunaan analgesik akan berdampak ini tidak menimbulkan dampak negative bagi
ketagihan dan akan memberikan efek samping tubuh tetapi perlu diingat juga bahwa air yang
obat yang berbahaya bagi penggunanya terlalu panas dapat menimbulkan iritasi pada
(Mirbagher, 2013). Akan tetapi terapi kulit (Brunert dalam Dahlan, 2016)
farmakologis memberikan efek samping Salah satu bentuk kompres hangat yang
terhadap saluran cerna yang sering timbul dapat digunakan untuk mengatasi nyeri
misalnya dyspepsia dan gejala iritasi lain dismenorea adalah dengan Warm Water Zak
terhadap mukosa lambung. Efek (WWZ). Warm Water Zak adalah alat bantu
ketidaknyamanan bagi wanita akan timbul bila yang dapat digunakan untuk kompres hangat
nyeri haid tidak diatasi, untuk itu maka perlu atau dingin berbentuk wadah karet dan terbuat
metode penanganan yang cukup praktis dan dari bahan karet yang kuat dan tidak mudah
tidak menimbulkan efek samping yaitu dengan bocor. Keunggulan Warm Water Zak adalah
cara non farmakologis (Maidarti dkk., 2018) tutupnya terbuat dari atom plastik sehingga
Terapi non-farmakologis berupa tidak mudah pecah. Pada pemakaian kompres
kompres hangat, pijatan pada pinggang, hangat dengan Warm Water Zak biasanya
olahraga, nutrisis yang baik. Pijatan pinggang dilakukan pada bagian tubuh tertentu dengan
memerlukan waktu yang lama serta menempelkan kantong atau karet ke bagian
membutuhkan bantuan orang lain, olahraga tubuh yang nyeri di area kulit untuk kisaran
merlukan gerakan fisik, dimana olahraga yang suhu 40ºC. Dengan pemberian kompres hangat
dianjurkan untuk mengurangi nyeri haid antara dengan Warm Water Zak akan membuat otot-
lain berjalan kaki, lari, senam pilates, senam otot tubuh rileks, menurunkan nyeri dan
aerobic dan senam yoga (Akmarawita dalam mempelancar aliran darah (Pihandini, 2019).
Puspitasari dkk, 2017). Adapun nutrisi Pada penelitian yang dilakukan oleh
memerlukan biaya untuk menyediakan Wati (2017) mengenai “Pengaruh Pemberian
makanan yang dapat mengurangi dismenorea. Kompres Hangat Terhadap Penurunan Nyeri
Beberapa zat gizi yang dapat mengurangi nyeri Menstruasi (Dismenorea) Pada Remaja Putri
dismenorea adalah kalsium, magnesium, zink, Siswi Kelas VII SMPN 3 Kecamatan Maospati
folat, sodium dan potassium, serta vitamin A,E, Kabupaten Magetan”, berdasarkan hasil
B6, B12 dan C (Afoakwa dalam Dhilon & penelitian didapatkan hasil bahwa pemberian
Rahmadona, 2020). Terapi kompres hangat kompres hangat selama 20 menit dengan
sendiri merupakan salah satu alternative yang botolair hangat yang diganti setiap 10 menit
sangat efektif dalam menurunkan nyeri bermanfaat atau berpengaruh secara signifikan
4 dari 12 Melina Handayani, et al | MKMI | Volume (issue)| 2021 | hal

dalam mengurangi atau mengatasi nyeri nyeri menstruasi (dismenorea) pada remaja
menstruasi (dismenorea) pada remaja putri. putri di Posyandu Remaja Pelowok Barat
Adapun penelitian yang dilakukan oleh wilayah kerja Puskesmas Kediri. Selain itu
(Abdurakhman dkk., 2020) mengenai dikumpulkan pula variabel tentang
“Pengaruh Terapi Kompres Hangat Dengan Wwz karakteristik responden (umur, hari datang
(Warm Water Zak) Terhadap Nyeri Pada Pasien nyeri haid, siklus haid).
Dyspepsia” diperolah hasil penelitian bahwa Analisis univariat untuk mendeskripsikan
pemberian kompres hangat selama 15 menit karakteristik dari masing-masing variabel yang
pada pasien yang sebelumnya tidak diberikan diteliti. Alalisis Bivariat dilakukan untuk
obat algesik memiliki pengaruh terhadap mengidentifikasi ada tidaknya hubungan antara
penurunan nyeri pada pasien dyspepsia. dua variabel bebas dan variabel terikat.
Dari uraian diatas, maka peneliti merasa HASIL
tertarik untuk melakukan penelitian tentang Tabel 1 Distribusi Frekuensi Responden
“Pengaruh Pemberian Terapi Kompres Hangat Berdasarkan Usia Ibu Hamil di
Wilayah Kerja Puskesmas Karang
Warm Water Zak (WWZ) Terhadap Penurunan Pule Tahun 2021.
Nyeri Dismenorea di Posyandu Remaja Pelowok Umur N %
10-13 tahun 3 10,0
Barat”. 14-16 tahun 10 33,3
METODE 17-19 tahun 17 56,7
Total 30 100
Penelitian ini quasi experiment dengan
racangan Nonequivalent Control Group Design Berdasarkan Tabel 1 didapatkan

Desain. Dimana pada penelitian ini, peneliti responden sebagian besar berusia 17-19 tahun

menggunakan dua kelompok yaitu kelompok yaitu sebanyak 17 remaja (56,7%) dan paling

eksperimen dan kelompok kontrol. Pada sedikit responden berusia 10-13 tahun

kelompok eksperimen akan diberikan sebanyak 3 responden (10%).

intervensi berupa kompres hangat dengan Tabel 2 Distribusi frekuensi responden


berdasarkan hari datang nyeri haid
Warm Water Zak dan pada Kelompok kontrol Hari datang N %
diberikan intervensi berupa kompres hangat nyeri haid
Hari ke -1 24 80.0
dengan botol air hangat. Dua kelompok Hari ke – 2 4 13.3
Hari ke – 3 2 6.7
diobservasi sebelum dan sesudah diberi
Total 30 100
kompres hangat kemudian dinilai intensitas Berdasarkan Tabel 2 diketahui bahwa
nyeri dismenorea sebelum dan sesudah hari datang nyeri haid responden sebagian
dilakukan kompres hangat. besar adalah pada hari ke -1 haid yaitu
Variabel independent dalam penelitian ini sebanyak 24 remaja (80%) dan paling sedikit
adalah kompres hangat dengan botol air hangat responden mengalami nyeri haid pada hari ke-3
dan Warm Water Zak (WWZ) sedangkan yaitu sebanyak 2 responden (6,7%)
Variabel dependent dalam penelitian ini adalah
5 of 12 Madarina Fildza Amalia, et al | MKMI | Volume (issue)| 2021 | hal

Tabel 3 Distribusi frekuensi responden air hangat


berdasarkan siklus haid 1 Pre Test 2 4 2,87
Siklus haid n % 2 Post Test 1 3 2,07
< 21 hari 2 6.7
21-35 hari 28 93.3 Berdasarkan Tabel 5 didapatkan hasil
>35 hari 0 0
Total 30 100 dari 15 responden kelompok kontrol yang
belum diberi kompres hangat (pre-test)
Berdasarkan Tabel 3 didapatkan hasil
memiliki rata-rata nilai nyeri dismenorea
siklus haid responden sebagian besar berada
adalah nyeri sedang (4-6). Sedangkan setelah
pada rentang 21-35 hari yaitu sebanyak 28
diberikan intervensi kompres hangat botol air
remaja (93,3%) dan responden dengan siklus
hangat rata-rata nlai nyeri dismenorea adalah
haid <21 hari sebanyak 2 orang (6,7%).
nyeri ringan (1-3).
Tabel 4 Rata-rata Nilai Penurunan Nyeri Dis
menorea Sebelum dan Setelah Tabel 6 Pengaruh Pemberian Terapi
Pemberian Terapi kompres hangat Kompre
Warm Water Zak (WWZ) Hangat Warm Water Zak
Intervensi (WWZ) dan botol air hangat
No kompres Min Max Mean terhadap Penurunan Nyeri
hangatWWZ Dismenorea Di Posyandu Remaja
1 Pre Test WWZ 2 4 3,00 Pelowok Barat Berdasarkan Analisis
Post Test Uji Mann Withney U Test
2 1 3 2,07
WWZ Kelompo Mean P
n Min Max rank value
k
Berdasarkan Tabel 4 didapatkan hasil Intervensi
15 0 2 16,40 0,421
(WWZ)
dari 15 responden kelompok intervensi yang
Kontrol
belum diberi kompres hangat (pre-test) (botol 15 0 1 14,60
hangat)
memiliki rata-rata nilai nyeri dismenorea
adalah nyeri sedang (4-6). Sedangkan setelah Berdasarkan hasil Uji Statistik pada
diberikan intervensi kompres hangat WWZ Tabel 6 diatas diketahui bahwa nilai P value
rata-rata nlai nyeri dismenorea adalah nyeri 0,421 > 0,05 dimana sesuai dasar pengambilan
ringan (1-3). keputusan pada Uji Mann Withney U Test bahwa
Tabel 5 Rata-rata Nilai Penurunan Nyeri jika P > 0,05 maka H0 diterima dan Ha ditolak
Dimenorea Sebelum dan setelah
sehingga tidak terdapat pengaruh yang
Pemberian Terapi kompres Hangat
Dengan Botol Air Hangat signifikan pada pemberian terapi kompres
Intervensi
No kompres Min Max Mean hangat Warm Water Zak (WWZ) terhadap
hangat botol penurunan nyei dismenorea

PEMBAHASAN Pada penelitian ini peneliti mengambil


1. Umur Responden rentang umur responden dari 10-19 tahun.
Peneliti membagi 3 kelompok umur
6 dari 12 Melina Handayani, et al | MKMI | Volume (issue)| 2021 | hal

berdasarkan Rahayu, dkk (2017) yaitu nyeri haid pada hari ke-2 sebanyak 4
masa remaja awal (10-13 tahun), masa responden (13,3%) dan resp0nden yang
remaja pertengahan (14-16 tahun) dan mengalami nyeri haid pada hari ke - 3
masa remaja akhir (17-19 tahun). sebanyak 2 responden (6,7%). Hal ini
Pada penlitian ini, usia remaja yang sesuai dengan teori dimana dismenorea
mengalami dismenorea berada pada usia primer disebabkan oleh zat kimia alami
17-19 tahun (remaja akhir ) yaitu sebanyak yang diproduksi oleh sel-sel lapisan
17 responden (56,7%), usia 14-16 tahun dinding Rahim yang disebut prostaglandin.
(remaja pertengahan) sebanyak 10 (Nurwana, 2017). Prostaglandin akan
responden (33,3%), dan usia 10-13 tahun merangsang otot-otot halus dinding rahim
(remaja awal) sebanyak 3 responden berkontraksi.makin tinggi kadar
(10,0%). Menurut Andira (2013) puncak prostaglandin kontraksi akan makin kuat
terjadinya dismenorea adalah pada usia 15 sehingga rasa nyeri yang dirasakan juga
hingga 25 tahun.adapun menurut makin kuat. Biasanya pada hari pertama
Sulistiawati (2013) menunjukkan adanya menstruasi kadar prostaglandin sangat
hubungan umur dengan kejadian tinggi. Pada hari kedua dan selanjutnya
dismoenorea primer pada wanita usia lapisan dinding rahim akan mulai terlepas
subur. Pertambahan umur menjadi dan kadar prostaglandin akan menurun.
penyebab dismenorea menghilang diduga Rasa sakit nyeri haid pun akan berkurang
akibat adanya kemunduran saraf rahim seiring dengan makin menurunnya kadar
akibat penuaan. prostaglandin (Lestari, 2013)
Pada usia remaja rentang mengalami Hasil penelitian ini juga sejalan dengan
dismenorea karena dismenore primer penelitian Saraswati (2019) dimana
biasanya terjadi pada seorang wanita yang berdasarka hasil penelitian dari 27
mengalami menarche setelah 2-3 tahun responden, responden paling banyak
dan bisa mencapai umur 15-25 tahun. mengalami nyeri haid pada hari ke-1 yaitu
Frekuensi akan menurun dengan sebanyak 19 responden (79,2%).
bertambahnya usia dan akan berhenti 3. Siklus Haid Responden
setelah melahirkan Pada penelitian ini peneliti membagi
2. Hari Datang Nyeri Haid Responden siklus haid menjadi 3 kategori berdasarkan
Pada penelitian ini peneliti juga Wiyono (2015) yaitu <21 hari, 21-35 hari,
mengkaji kebiasaan nyeri haid responden. dan >35 hari. Selain faktor usia, siklus
Berdasarkan hasil penelitin kebanyakan menstruasi juga berpengaruh terhadap
responden mengalami nyeri haid pada hari kejadian dismenorea. Berdasarkan hasil
ke – 1 yaitu sebanyak 24 responden penelitian kebanyakan responden
(80%), responden yang biasa mengalami mengalalmi siklus haid teratur dengan
7 of 12 Madarina Fildza Amalia, et al | MKMI | Volume (issue)| 2021 | hal

siklus 21-35 hari yaitu sebanyak 28 Keluhan nyeri haid terjadi bervariasi mulai
responden (93,3%). Halini sesuai dengan dari yang ringan sampai berat. Sedangkan
teori dimana siklus haid adalah rentang menurut Agustina (2019), dismenorea
hari sejak hari pertama haid hingga hari primer merupakan sebuah kondisi yang
pertama haid berikutnya. Siklus haid berhubungan dengan meningkatnya
umumnya terjadi setiap 21-35 hari aktivitas uterus yang disebabkan karena
(Wahyuni, 2019). Pada penelitian yang meningkatnya produksi prostaglandin.
dilakukan oleh Juliana dkk. (2019) Dampak dismenore primer adalah ketika
diketahui dismenore yang terjadi pada proses menstruasi dimulai zat
siswi dengan siklus haid normal prostaglandin yang diproduksi oleh uterus
disebabkan oleh berbagai macam faktor merangsang kontraksi untuk melepaskan
antara lain aktifitas fisik dan status gizi lapisan rahim, sehingga menyebabkan
serta stress kram (Rosniati & Ewina, 2015).
4. Rata-rata Nilai Penurunan Nyeri Haid Penelitian ini sejalan dengan hasil
Sebelum dan Setelah Pemberian Terapi penelitian Astari & Audina (2020) bahwa
Kompres Hangat Warm Water Zak sebagian besar responden mengalami
(WWZ) Pada Kelompok Intervensi nyeri sedang sebelum kompres hangat
Berdasarkan hasil penelitian pemberian (70,5%) dan setelah diberi kompres
kompres hangat WWZ terhadap hangat sebagian besar nyeri yang dialami
penurunan nyeri dismenorea pada remaja responden nyeri ringan (65,0%).
putri di Posyandu Remaja Pelowok Barat Penelitian ini juga didukung oleh
pada tabel 4.5 diketahui bahwa nilai nyeri penelitian (Pihandini, 2019) dimana
sebelum intervensi kompres hangat WWZ terdapat perbedaan yang bermakna antara
(pre-test) memiliki rata-rata nilai nyeri kompres Water Warm Zack(WWZ)
terendah adalah nyeri ringan (1-3) dan sebelum dan sesudah pemberian kompres.
nilai nyeri tertinggi adalah nyeri bera(7-9). Dengan pemberian kompres hangat
Sedangkan setelah diberikan intervensi menggunakan bahan Water Warm Zack
kompres hangat WWZ rata-rata nlai nyeri (WWZ) akan membuat otot-otot tubuh
mengalami perubahan dimana nilai nyeri rileks, menurunkan atau menghilangkan
terendah adalah tidak nyeri (0) dan nilai rasa nyeri dan mempelancar aliran darah.
nyeri tertinggi adalah nyeri sedang (4-6). WWZ merupakan kantong kompres yang
Hal ini sesuai dengan teori menurut terbuat dari bahan karet yang anti bocor.
Wiknjosastro (2014) dimana dismenorea Dimana menurut Muchtarom (2017) karet
adalah nyeri saat haid, biasanya dengan sangat baik untuk penyekat listrik dan juga
rasa kram dan tepusat di abdomen bawah.
8 dari 12 Melina Handayani, et al | MKMI | Volume (issue)| 2021 | hal

memiliki sifat elastis dan tahan terhadap perpindahan panas (konduksi) dari botol
panas. panas ke dalam perut yang akan
Sehingga berdasarkan hasil penelitian melancarkan sirkulasi darah dan
menunjukkan bahwa setelah diberikan menurunkan ketegangan otot sehingga
perlakuan dengan kompres hangat WWZ akan menurunkan nyeri pada wanita
dapat menyebabkan penurunan rata-rata dysmenorrhea primer, karena pada wanita
nilai nyeri dismenorea. yang dysmenorrhea ini mengalami
5. Rata-rata Nilai Penurunan Nyeri Haid kontraksi uterus dan kontraksi otot polos.
(Dismenorea) Sebelum Dan Setelah Sehingga berdasarkan hasil penelitian
Pemberian Terapi Kompres Botol Air menunjukkan bahwa setelah diberikan
Hangat Pada Kelompok Kontrol perlakuan kompres hangat dengan botol
Berdasarkan hasil penelitian yang air hangat menyebabkan penurunan nyeri
dilakukan pada tabel 4.6 diketahui bahwa dismenorea.
nilai nyeri sebelum intervensi kompres 6. Pengaruh Pemberian Terapi Kompres
botol air hangat (pre-test) memiliki rata- Hangat Warm Water Zak (WWZ) dan
rata nilai nyeri terendah adalah nyeri Botol Air Hangat Terhadap Penurunan
ringan (1-3) dan nilai nyeri tertinggi Nyeri Dismenorea Di Posyandu Remaja
adalah nyeri bera(7-9). Sedangkan setelah Pelowok Barat
diberikan intervensi kompres hangat botol Berdasarkan hasil penelitian diketahui
air hangat rata-rata nlai nyeri mengalami bahwa baik kompres hangat Warm Water
perubahan dimana nilai nyeri terendah Zak ataupun botol air hangat sama sama
adalah tidak nyeri (0) dan nilai nyeri memiliki dampak positive terhadap
tertinggi adalah nyeri sedang (4-6). penurunan nyeri dismenorea. Berdasarkan
Berdasarkan hasil penelitian Maidarti hasil uji statistik Mann Withney U Test
(2018) dimana pada penelitian ini yang dilakukan melalui program SPSS 25.0
menggunakan botol plastik sebagai media pada penelitian ini menunjukkan nilai p
kompres hangat. Hasil penelitian Value 0,421 yang berarti > 0,05 sehingga
menunjukkan bahwa setelah diberikan tidak ada perbedaan yang signifikan antara
intervensi dengan botol hangat 10 menit kompres hangat dengan Warm Water Zak
menunjukkan adanya efektivitas terapi dan botol air hangat terhadap penurunan
kompres hangat terhadap penurunan nyeri nyeri dismenorea pada remaja Putri Di
haid pada Remaja Siswi Usia 13-15 tahun. Posyandu Remaja Pelowok Barat. Hal ini
Adapun menurut Menurut Kozier dan dikarenakan observasi yang dilakukan
Gleniora dalam Maidartati (2018) kompres pada penelitian ini diukur secara kualitatif
hangat menggunakan botol yang yaitu dengan menilai perubahan nyeri
dibungkus kain menyebabkan berdasarkan kategori nyeri ringan, nyeri
9 of 12 Madarina Fildza Amalia, et al | MKMI | Volume (issue)| 2021 | hal

sedang dan nyeri berat dan tidak menilai Hasil penelitian ini juga didukung oleh
perubahan nyeri berdasarkan gradasi skor penelitian Abdurrakhman, dkk (2020)
nyeri. dimana hasil penelitiannya menunjukkan
Adapun berdasarkan jumlah sampel, bahwa pemberian kompres hangat WWZ
pada penelitian ini jumlah sampel yang selama 15 menit pada pasien yang
digunakan terbilang kecil yakni 30 sampel. sebelumnya tidak diberikan obat algesik
Berdasarkan teori menurut Hajar (1999) memiliki pengaruh terhadap penurunan
secara umum dapat dikatakan bahwa nyeri pada pasien dyspepsia. Hal itu karena
semakin besar sampel semakin besar WWZ merupakan kantong kompres yang
kemungkinan dapat mencerminkan terbuat dari bahan karet yang anti bocor.
populasi. Secara statistika dinyatakan Dimana menurut Muchtarom (2017) karet
bahwa ukuran sampel yang semakin besar sangat baik untuk penyekat listrik dan juga
diharapkan akan memberikan hasil yang memiliki sifat elastis dan tahan terhadap
semakin baik. Dengan sampel yang besar, panas. Adapun menurut Menurut Kozier
mean dan standar deviasi yang diperoleh dan Gleniora dalam Maidartati (2018)
mempunyai probabilitas yang tinggi untuk kompres hangat menggunakan botol yang
menyerupai mean dan standar deviasi dibungkus kain menyebabkan
populasi. Hal ini karena jumlah sampel ada perpindahan panas (konduksi) dari botol
kaitannya dengan pengujian hipotesis panas ke dalam perut yang akan
statistika. Sampel yang besar, apalagi yang melancarkan sirkulasi darah dan
besar sekali, sangat sulit dikendalikan, menurunkan ketegangan otot sehingga
biaya lebih tinggi dan pengumpulan data akan menurunkan nyeri pada wanita
serta pengolahannya memerlukan waktu dismenorea primer. Sehingga pada
yang panjang. Namun demikian, penelitian ini baik kompres hangat WWZ
generalisasi yang diperoleh akan lebih dan botol hangat sama sama dapat
tinggi kekuatannya. Sebaliknya sample menurunkan nyeri dismenorea. Sehingga
yang kecil memiliki beberapa keuntungan tidak ada pengaruh yang signifikan pada
dan juga kekurangan, biaya yang kompres hangat WWZ terhadap
diperlukan relative lebih kecil dan lebih penurunan nyeri dismenorea. Hal ini bisa
mudah pengumpulan serta pengolahan saja disebabkan karena peneliti kurang
datanya. Namun demikian sample yang melakukan kontrol terhadap responden
kecil memiliki kesalahan sampling dalam melakukan intervensi sesuai dengan
( sampling error ) yang lebih besar dan waktu yang dianjurkan peneliti ditambah
daya generalisasinya lebih kecil ( Lincolin pemantauan terhadap responden peneliti
Arsyad, 1995). lakukan melalui Whatsapp sehingga hal
10 dari 12 Melina Handayani, et al | MKMI | Volume (issue)| 2021 | hal

tersebut menjadi keterbatasan dalam KATA PENGANTAR


penelitian ini. Terimakasih kami ucapkan kepada
KESIMPULAN DAN SARAN responden dan seluruh pihak yang tidak dapat
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan kami sebutkan satu-persatu yang telah
dapat disimpulkan sebagai berikut : berkontribusi dalam melancarkan proses
1. Karakteristik umur responden Di Posyandu penyusunan penelitian ini.
Remaja Pelowok Barat lebih banyak adalah REFERENSI
usia 17-19 tahun yaitu sebanyak 17 Abdurakhman, R. N., Indragiri, S., & Setiyowati, L. N.
responden (56,7%), hari datang nyeri haid (2020). Pengaruh Terapi Kompres Hangat
Dengan Wwz (Warm Water Zack) Terhadap
responden lebih banyak pada hari ke-1 haid Nyeri Pada Pasien Dyspepsia. Jurnal Kesehatan,
11(1), 1462–1468.
sebanyak 24 responden (80%) dan siklus
https://doi.org/10.38165/jk.v11i1.201
haid responden lebih banyak memiliki
Agustina. (2019). Perbedaan Pengaruh Abdominal
rentang siklus haid 21-35 hari yaitu Streching Exercise dengan Kompres Hangat
terhadap Penurunan Nyeri Haid pada
sebanyak 28 responden (93,3%). Mahasiswi Fisioterapi. Jurnal Kesehatan
2. Rata-rata Nilai Penurunan nyeri
Ahyani, L. N., & Astuti, R. D. (2018). Buku Ajar
dismenorea responden sebelum dan setelah Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja.
Universitas Muria Kudus, January 2019, 81.
dilakukan intervensi kompres hangat Warm
Water Zak (WWZ) mengalami penurunan Arovah, N. I. Fisioterapi olahraga. Jakarta: EGC; 2016.

nyeri dismenorea dimana setelah intervensi Dahlan, A. (2016). Pengaruh Terapi Kompres Hangat
Terhadap Nyeri Haid (Dismenorea) Pada Siswi
nilai nyeri terendah adalah tidak nyeri (0) Smk Perbankan Simpang Haru Padang. Jurnal
dan nilai tertinggi adalah nyeri sedang (4-6) Iptek Terapan, 10(2).
https://doi.org/10.22216/jit.2016.v10i2.621
3. Rata-rata Nilai Penurunan nyeri
Dhilon, D. A., & Rahmadona, N. (2020). Pengaruh
dismenorea responden sebelum dan setelah Pemberian Susu Coklat Terhadap Penurunan
Intensitas Nyeri Dismenore Pada Remaja Putri.
dilakukan intervensi kompres hangat botol
4(1), 18–26.
air hangat mengalami penurunan nyeri
Hajar, Ibnu. 1996. Dasar-Dasar Metodologi Penelitian
dismenorea dimana setelah intervensi nilai Kwantitatif Dalam Pendidikan.
Jakarta: Raja Grafindo Persada.
nyeri terendah adalah tidak nyeri (0) dan
nilai tertinggi adalah nyeri sedang (4-6) Hakim, W. 2016. Hubungan Antara Olahraga Dengan
Dismenorea Pada Mahasiswi Fakultas Ilmu
4. Tidak Terdapat pengaruh yang signifikan Keolahragaan Universitas Negeri Semarang
Tahun 2016
pada pemberian terapi kompres hangat
Hardani, H., Medica, P., Husada, F., Andriani, H.,
Warm Water Zak (WWZ) terhadap
Sukmana, D. J., & Mada, U. G. (2020). Buku
penurunan nyeri dismenorea di Posyandu Metode Penelitian Kualitatif & Kuantitatif
(Issue March).
Remaja Pelowok Barat yang diperoleh nilai
Husna. (2018). Perbedaan Intensitas Nyeri Haid
P Value atau P > α = 0,05 Sebelum dan Sesudah Diberikan Kompres
Hangat pada Remaja Putri di Universitas
Dharmas Indonesia. Journal
for Quality in Women’s Health,
11 of 12 Madarina Fildza Amalia, et al | MKMI | Volume (issue)| 2021 | hal

Kusumaryani, M. (2017). Brief notes : Prioritaskan Nyeri Indnesia


kesehatan reproduksi remaja untuk menikmati
bonus demografi. Lembaga Demografi FEB UI, Trimayasari, D dan Kuswandi, K. (2013). Hubungan
1–6. http://ldfebui.org/wp- usia menarche dan status gizi siswi SMP kelas
content/uploads/2017/08/BN-06-2017.pdf 2 dengan kejadian dismenore. Jurnal Obstretika
Scientia Vol.2,
Lubis, putri yanti. (2018). Skripsi Faktor-Faktor No.2 ISSN 2337-6120
Yang Berhubungan Dengan Kejadian Wati, restiyana saras. (2017). Pengaruh Pemberian
Dismenore Primer Pada Remaja Siswi Sma Kompres Hangat Terhadap Penurunan Nyeri
Dharma Sakti Medan. Menstruasi (Dismenore) Pada Remaja Putri
Siswi Kelas Vii Smpn 3 Kecamatan Maospati
Mahua, H., Mudayatiningsih, S., & Perwiraningtyas, P. Kabupaten Magetan.
(2018). Pengaruh Pemberian Kompres Air
Hangat Terhadap Dismenore Pada Remaja Wilujeng, R. D. (2013). Modul Kesehatan Reproduksi.
Putri Di SMK Penerbangan Angkasa Singosari Griya Akbid Husada, 1–68.
Malang Hawa. Nursing News, 3(1), 259–268.
https://publikasi.unitri.ac.id/index.php/fikes/ Wiknjosastro, H., Saifuddin, A. B., Rachimhadhi, T.
article/view/787 Ilmu Kebidanan. Edisi IV. Jakarta: Bina Pustaka
Sarwono Prawirohadjo. 2014
Maidarti, Hayati, S., & Hasanah, A. P. (2018).
Efektivitas Terapi Kompres Hangat Terhadap Yuantari, C. and Handayani, S. (2017) Buku Ajar
Penurunan Nyeri Dismenore Pada Remaja Di Statistik Deskriptif & Inferensial.
Bandung. Jurnal Keperawatan BSI, VI(2), 156–
164.

Nisak, Y. (2018). Pengaruh Abdominal Stretching


Terhadap Intensitas Nyeri Haid Pada Remaja
Putri Di SMK Kesehatan Bakti Indonesia Medika
Jombang.

Pihandini, E. (2019). Perbedaan Terapi Kompres


Hangat Menggunakan Botol Kaca Dan Kompres
Water Warm Zack (Wwz) Terhadap Intesitas
Nyeri Sendi Pada Lansia Di Panti Werdhawisma
Asih Madiun.

Puspitasari, I., Rumini, & Mukarromah, S. (2017).


Pengaruh Latihan Senam dan Daya Tahan
Tubuh terhadap Respon Nyeri Haid
( Dysmenorrhea ). Journal of Physical
Education and Sport, 6(2), 165–171.

Rahayu, A., Noor, M. Sy., Yulidasari, F., Rahman, F., &


Putri, A. O. (2017). Kesehatan Reproduksi
Remaja & Lansia. In Journal of Chemical
Information and Modeling (Vol. 53, Issue 9).

Rahmadhayanti, E., Afriyani, R., & Wulandari, A.


(2017). Pengaruh Kompres Hangat terhadap
Penurunan Derajat Nyeri Haid pada Remaja
Putri di SMA Karya Ibu Palembang. Jurnal
Kesehatan, 8(3), 369.
https://doi.org/10.26630/jk.v8i3.621

Soeratno, Lincolin Arsyad (1995), Metodologi


Penelitian, Yogyakarta: UPP AMP YKPN

Suwondo, B. S., Meliala, L., & Sudadi. (2017). Buku


Ajar Nyeri 2017. Yogyakarta: Perkumpulan

You might also like