Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 17

Efektivitas Program Kartu Identitas Anak (KIA) di Dinas Kependudukan

dan Pencatatan Sipil Kota Semarang


Hanandha Larasati, Maesaroh, Nina Widowati
Departemen Administrasi Publik
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Diponegoro
Jl. Prof. H. Soedarto, S. H., Tembalang, Kota Semarang, Kode Pos 1269
Telepon (024) 7465407 Faksimile (024) 7465405
Laman : http://fisip.undip.ac.id Email : fisip@undip.ac.id

ABSTRACT
The provision of population identity for all Indonesians nationally is an effort that the
government makes in order to provide the fulfillment of constitutional rights and protection as
citizens, but children do not yet have an official identity such as ID cards owned by adults. The
government through the Ministry of Home Affairs of the Republic of Indonesia then issued the
Regulation of the Minister of Home Affairs Number 2/2016 concerning Child Identity Cards
(KIA) in order to increases population data collection, provide protection and fulfilment of
constitutional rights, and increases public services for children under the age of 17 years old
which is integrated with the Population Administration Information System (SIAK). It is
purposes for the child in getting the services independently and in terms of administrative
completeness.
This study uses qualitative descriptive methods with documentation techniques,
literature, and key informant interviews with snowball sampling and representatives
communities with accidental sampling. The use of theory to answer research problems is
Duncan's theory with the criteria of effectiveness of achieving goals, integration, and
adaptation with the aim of analyzing the effectiveness of the KIA program in the Department
of Civil Service and Civil Registration of Semarang City as well as inhibition factors of the
implementation of the KIA program. The results showed that the effectiveness of KIA program
in achieving goals and integration has not fully run optimally, while adaptation has been able
to run well. This is influenced by the inhibiting factors, namely environmental conditions due
to the view that children are still dependent on their parents, it is still difficult to reach
underprivileged families, the lack of information about the uses and benefits of KIA, and
complicated bureaucracy. Recommendations that can be given are to improve all forms of
understanding of KIA through socialization, increases promotion and cooperation with the
partners in a sustainable manner, as well as adding ease of service with mobile cars to increase
KIA's ownership in Semarang City.

Keywords : Effectiveness, Population Administration, Child Identity Card


PENDAHULUAN penduduk setiap tahunnya semakin tinggi
A. Latar Belakang dengan keberagaman latarbelakang.
Aparatur pemerintah memiliki peran yang Penduduk yang setiap tahunnya semakin
sangat penting dalam menjalankan tugas tinggi mempengaruhi tingginya beban
dan fungsinya bagi kehidupan berbangsa pemerintah dalam memfasilitasi ataupun
dan bernegara sebagai sekelompok orang memberikan pelayanan kepada publik
yang merencanakan pembangunan, sehingga perlu adanya perhatian khusus
memberikan tempat perlindungan, dan dalam menyelesaikan permasalahan
memberikan pelayanan kepada masyarakat. kependudukan. Adapun bentuk
Banyaknya kebutuhan dan tuntutan penyelenggaraan pelayanan publik yang
masyarakat yang semakin kompleks seiring diberikan pemerintah salah satunya adalah
dengan perkembangan zaman, mendorong pada bidang administrasi kependudukan
peningkatan pelayanan di berbagai bidang. yang merupakan kegiatan-kegiatan dalam
Aparatur pemerintah memiliki kewajiban melakukan penerbitan dan penataan data
dalam menyelenggarakan suatu kegiatan kependudukan melalui pengelolaan
yang bertujuan memberikan pemenuhan informasi administrasi penduduk,
kebutuhan serta meningkatkan pencatatan sipil, pendaftaran penduduk,
kesejahteraan bagi setiap warga negara serta pemanfaatan atas hasil pembangunan
diimbangi dengan peraturan yang telah sektor lain dan pelayanan publik.
ditetapkan berupa pelayanan administratif,
Administrasi kependudukan
jasa, dan barang. Sebagaimana yang telah
menjadi suatu hal yang penting karena
tercantum pada Undang-Undang Nomor 25
merupakan hal-hal yang berhubungan
Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik
dengan eksistensi warga negara Indonesia
bahwa tujuan penyelenggaraan pelayanan
dalam mendapatkan hak-hak individunya.
untuk memberikan hubungan dan batasan
Administrasi kependudukan ditujukan
antara hak, kewajiban, kewenangan, dan
kepada warga negara Indonesia yang
tanggung jawab kepada seluruh pihak yang
berada di luar dan di dalam wilayah
didasarkan pada peraturan perundang-
Indonesia sebagai penentuan status pribadi,
undangan dan asas umum pemerintahan
penentuan status sebagai warga negara,
yang baik sebagai bentuk kepastian hukum
memberikan pengakuan, perlindungan,
dan perlindungan masyarakat.
serta peristiwa penting atau peristiwa
Indonesia adalah negara dengan kependudukan lainnya. Pemberian identitas
peningkatan pertumbuhan dengan kepada seorang Warga Negara Indonesia
(WNI) merupakan kewajiban negara dan pelayanan publik, perlindungan,
sebagai bukti autentik yang diterbitkan dan meningkatkan pendataan kependudukan,
diberikan negara melalui Kartu Tanda serta memenuhi hak anak sebagai warga
Penduduk (KTP) yang dapat memberikan negara Indonesia yang secara
kemudahan bagi masyarakat terutama konstitusional berlaku nasional.
dalam beraktivitas, seperti dijadikannya Berdasarkan Keputusan Menteri
persyaratan administratif untuk Dalam Negeri Nomor 471.13-257-
mendapatkan bentuk layanan tertentu. Hal Dukcapil-Tahun-2018 tentang Penetapan
tersebut menimbulkan pertanyaan Kabupaten/Kota sebagai Pelaksana
mengenai bagaimana pelayanan publik Penerbitan Kartu Identitas Anak bahwa
yang adil dapat diberikan kepada warga terdapat 12 Kabupaten/Kota di Provinsi
negara yang masih terkategori anak-anak Jawa Tengah yang ditetapkan pada tahun
karena mereka juga memiliki hak untuk tersebut. Provinsi Jawa Tengah menempati
mendapatkan perlakuan yang sama provinsi kedua tertinggi dengan total
menimbang identitas anak yang diberikan penduduk berusia 0-19 tahun dengan
melalui kepemilikan Akta Kelahiran hanya kategori usia anak-anak dan remaja
menunjukkan legalitas seorang anak mencapai angka 10.983.842 atau sekitar
dilahirkan dari orang tua dan sebagai warga 31,85% dari total penduduk. Dari
negara. banyaknya Kabupaten/Kota di Provinsi
Jawa Tengah, Kota Semarang adalah satu-
Hak anak dalam mendapatkan
satunya kota yang ditunjuk untuk
identitas kependudukan kemudian
melaksanakan KIA yang mana pada tahun
diwujudkan dengan memberlakukan
2018 memiliki tingkat cakupan Akta
program kebijakan Kartu Identitas Anak
Kelahiran 0-18 tahun mencapai 92,38%
(KIA) yang regulasinya telah diatur melalui
sehingga menjadi daerah percontohan/pilot
Peraturan Menteri Dalam Negeri
project sebelum diberlakukan secara
(Permendagri) Nomor 2 Tahun 2016. KIA
nasional di seluruh Indonesia pada tahun
adalah bukti identitas diri anak yang
2019. Komposisi kependudukan Kota
diterbitkan Dinas Kependudukan dan
Semarang secara keseluruhan adalah
Pencatatan Sipil Kabupaten/Kota dengan
1.786.114 jiwa dengan usia penduduk KIA
kategori usia anak belum menikah dan dari
sebanyak 443.543 anak pada tahun 2018.
lahir hingga tidak lebih dari 17 tahun.
Seiring dengan berjalannya waktu,
Adapun tujuan penerbitan Kartu Identitas
program kebijakan KIA telah berjalan
Anak dimaksudkan untuk memberikan
selama hampir 4 tahun sejak
diberlakukannya regulasi. Pemerintah Kota B. Rumusan Masalah
Semarang menentukan target capaian 1. Bagaimana Efektivitas Program Kartu
kepemilikan KIA dalam RPJMD Kota Identitas Anak (KIA) di Dinas
Semarang 2016-2021. Pada tahun 2018 Kependudukan dan Pencatatan Sipil
pencapaian kepemilikan KIA sebanyak Kota Semarang?
57.414 anak (12,94%), sedangkan 2. Mengapa target pencapaian Program
targetnya adalah 45%. Pada tahun 2019 Kartu Identitas Anak (KIA) di Dinas
pencapaian kepemilikan KIA sebanyak Kependudukan dan Pencatatan Sipil
164.450 anak (37,16%), sedangkan Kota Semarang belum tercapai?
targetnya adalah 70%. Pada tahun 2020
sebanyak 249.446 anak (60,57%), C. Tujuan Penelitian
sedangkan targetnya adalah 90%. 1. Untuk mendeskripsikan bagaimana
Pencapaian tersebut menunjukkan bahwa Efektivitas Program Kartu Identitas
persentase penduduk yang memiliki KIA Anak (KIA) di Dinas Kependudukan
masih belum mencapai target yang dan Pencatatan Sipil Kota Semarang.
diharapkan. 2. Untuk menganalisis mengapa target
Atas dasar tersebut, Dinas pencapaian Program Kartu Identitas
Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Anak (KIA) di Dinas Kependudukan
Semarang perlu meningkatkan kembali dan Pencatatan Sipil Kota Semarang
melalui upaya yang dilakukan karena angka belum tercapai.
kepemilikan KIA dengan yang tidak
memiliki KIA masih memiliki selisih yang D. Kajian Teori
cukup jauh. Perlu adanya kesadaran dan 1. Administrasi Publik
antusiasme masyarakat terhadap Nicholas Henry (dalam Keban, 2014:6-
pentingnya pendaftaran kependudukan bagi 8) mengatakan administrasi publik
anak-anak sehingga dapat mencapai 100%. adalah penggabungan antara teori dan
Belum maksimalnya pelaksanaan program praktik pemerintah sebagai pihak yang
KIA di Kota Semarang menjadikan peneliti mengurus kebijakan publik dengan
ingin mengkaji lebih lanjut dengan mengaplikasikan ilmu manajemen
menyusun penelitian yang berjudul sehingga lebih responsif dalam
“Efektivitas Program Kartu Identitas menyelesaikan permasalahan-
Anak (KIA) di Dinas Kependudukan permasalahan sosial sesuai dengan
dan Pencatatan Sipil Kota Semarang” kebutuhan masyarakat. Kebutuhan
masyarakat dapat dipenuhi dengan
dilaksanakannya praktek-praktek yang dikatakan tidak efektif apabila terdapat
melembagakan proses manajemen kesenjangan di antara keduanya. Duncan
sesuai dengan prinsip efisiensi dan (dalam Steers, 2012:53)
efektivitas dengan nilai-nilai normatif merekomendasikan 3 aspek efektivitas,
yang ada dalam masyarakat. yaitu pencapaian tujuan, integrase, dan
2. Manajemen Publik adaptasi. Pendapat tentang faktor yang
J. Steven Ott, Albert Hyde, dan Jay M. mempengaruhi efektivitas suatu
Shafritz (dalam Pasolong, 2013:83) program dikemukakan oleh G. Shabbir
menekankan manajemen publik dan Cheema dan D. A. Rondinelli (dalam
kebijakan publik sebagai bagian utama Mutiarin, 2014:98- 99) antara lain
dari lingkup bidang administrasi publik karakteristik dan kemampuan pelaksana,
yang saling tumpang-tindih. Perbedaan hubungan antar organisasi, sumber daya,
yang mendasar bahwa manajemen dan kondisi lingkungan.
publik adalah proses yang menggerakan 5. Administrasi Kependudukan
sumber daya berdasarkan apa yang Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2013
menjadi perintah dari suatu kebijakan tentang Perubahan atas Undang-Undang
publik dan berfokus pada administrasi Nomor 23 Tahun 2006 tentang
pubik sebagai suatu profesi dan praktik Administrasi Kependudukan
manajerial, sedangkan kebijakan publik menjelaskan bahwa pengertian
menempatkan pada keputusan- administrasi kependudukan adalah
keputusan. serangkaian kegiatan menata dan
3. Organisasi Publik menerbitkan data kependudukan dengan
Thoha (2008:58) yang berpendapat mengelolaan informasi administrasi
bahwa organisasi publik sebagai kependudukan, pencatatan sipil,
organisasi yang diberikan amanatnya pendaftaran penduduk, serta hasil daya
oleh konstitusi negara dalam mencapai guna pembangunan sektor lain dan
tujuannya untuk mensejahterakan pelayanan publik. Apabila dilihat dari
masyarakat dengan bentuk pelayanan. sisi kependudukan, dapat dikatakan
4. Efektivitas Program sebagai kegiatan yang dapat
Menurut Makmur (2011:5) apabila memberikan pemenuhan kebutuhan
dalam pelaksanaan kegiatan suatu administratif yang meliputi pemberian
program memiliki ketepatan dengan pelayanan dan perlindungan kepada
harapan yang diinginkan maka program masyarakat. Berikut adalah tujuan dari
dapat dikatakan efektif, sedangkan administrasi kependudukan:
1. Peningkatan kesadaran penduduk METODE PENELITIAN
terhadap kewajiban melakukan Peneliti akan menggunakan tipe penelitian
pencatatan sipil dan pendaftaran deskriptif dengan pendekatan kualitatif
penduduk sehingga dapat memberikan gambaran
2. Pemenuhan data statistik mengenai berdasarkan kondisi realitas efektivitas
peristiwa lependudukan dan peristiwa program KIA pada lokus penelitian yang
penting secara nasional bertempatkan di Dinas Kependudukan dan
3. Mendukung pembangunan sistem Pencatatan Sipil Kota Semarang. Menurut
Administrasi Kependudukan Sugiyono (2013:15) penelitian deskriptif
4. Mendukung perencanaan kualitatif merupakan metode yang
pembangunan dan perumusan dilandaskan dengan filsafat post-
kebijakan secara regional dan positivisme di mana data dianalisa dari
nasional hasil perolehan kemampuan penalaran
5. Terpenuhinya hak asasi di bidang peneliti yang menghubungkan data,
Administrasi Kependudukan dan informasi, fakta, dan diinterpretasikan
pelayanan publik yang professional berdasarkan perumusan tujuan. Dalam
6. Kartu Identitas Anak (KIA) pemilihan informan akan dipakai teknik
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor snowball sampling sehingga untuk
2 Tahun 2016 tentang Kartu Identitas menentukan informan berikutnya akan
Anak (KIA) pasal 1 Ayat (7) mengikuti arahan dari key informan, yaitu
menjelaskan bahwa KIA adalah bukti Kepala Seksi Identitas Penduduk dan
diri anak yang wajib dimiliki anak-anak teknik accidental sampling dengan
sebagai identitas resmi untuk anak pemilihan informan secara kebetulan sesuai
dengan usia belum menikah dan di dengan siapa yang ditemui peneliti dan
bawah 17 tahun yang diterbitkan oleh dianggap dapat menjadi sumber data, yaitu
Dinas Kependudukan dan Pencatatan masyarakat sebagai orang tua/wali dari
Sipil Kabupaten/Kota. Adapun program anak yang memiliki KIA.
KIA memiliki tujuan, di antaranya: Peneliti memanfaatkan teknik
1. Meningkatkan pendataan pengumpulan data yang di dapatkan dari
kependudukan sumber data primer berupa hasil
2. Memberikan pelayanan publik wawancara dan dari sumber data sekunder
3. Memberikan perlindungan dan berupa dokumentasi dan studi pustaka.
pemenuhan hak konstitusional Tahapan analisis dan interpretasi data
warga negara bagi anak-anak menggunakan model Miles dan Huberman
(dalam Sugiyono, 2018:133) dengan pemberlakuan KIA antara lain adalah
mereduksi data, menyajikan data, dan meningkatnya pendataan
penarikan kesimpulan/verifikasi. Data-data kependudukan, meningkatnya
dan informasi-informasi yang terkumpul pelayanan publik, serta memberikan
kemudian diuji kebenarannya dengan perlindungan dan pemenuhan hak
triangulasi teknik. konstitusional anak. Penyelenggaraan
program KIA ditujukan untuk anak-
anak yang berusia dari lahir atau 0
HASIL DAN PEMBAHASAN
tahun hingga kurang dari 17 tahun dan
1. Efektivitas Program Kartu
belum menikah untuk seluruh anak-
Identitas Anak (KIA) di Dinas
anak di Kota Semarang, termasuk anak
Kependudukan dan Pencatatan
WNI yang datang dari luar negeri.
Sipil Kota Semarang
Setiap tahunnya,
Terdapat 3 aspek yang dijadikan acuan
kepemilikan KIA semakin meningkat
dalam pelaksanaan program Kartu
sehingga pendataan anak-anak sudah
Identitas Anak (KIA) yang dilakukan
banyak yang terintegrasi dengan SIAK
di Dinas Kependudukan dan
secara terstruktur dan sistematis
Pencatatan Sipil Kota Semarang,
sehingga dapat membantu pemerintah
antara lain:
dalam memantau naik turunnya total
Pencapaian Tujuan
penduduk di Kota Semarang yang
Pelaksanaan program KIA di
berubah setiap saat dan waktu akibat
Dispendukcapil Kota Semarang
adanya perubahan status kelahiran,
mengacu pada Undang-Undang
kematian, dan perpindahan penduduk.
Nomor 24 Tahun 2013 tentang
Pendataan kependudukan menjadi
Perubahan atas Undang-Undang RI
salah satu upaya untuk meningkatkan
Nomor 23 Tahun 2006 tentang
pembangunan yang berkualitas dengan
Administrasi Kependudukan,
validnya data yang terdaftar
Peraturan Presiden Nomor 96 Tahun
berdasarkan pada Nomor Induk
2018, dan Peraturan Menteri Dalam
Kependudukan (NIK). Dalam
Negeri Nomor 2 Tahun 2016 tentang
meningkatkan pendataan anak
Kartu Identitas Anak sebagai dasar
dilakukan pendekatan kepada orang
hukum KIA. Berdasarkan regulasi
tua/wali anak serta distribusi
tersebut terdapat 3 tujuan utama yang
pengurusan KIA yang berada di kantor
menjadi alasan pentingnya
dinas dan TPDK kecamatan.
Kondisi realitanya bahwa buku tabungan, layanan imigrasi, akses
total kepemilikan KIA di tahun 2020 kesehatan, dan transportasi untuk
memiliki peningkatan sebanyak 84.996 berpergian sebagai bentuk pelayanan
anak dari tahun sebelumnya yang administratif. Dalam hal ini, KIA
diprediksikan akan mencapai target menawarkan kemudahan pada saat
mendekati 100% pada tahun 2022 melakukan pelayanan dalam segi
dengan pertimbangan anak-anak administratif sehingga lebih efektif
berusia KIA yang masih belum dalam membawa dokumen tertentu.
memiliki KIA memiliki persentase Hanya dengan membawa KIA maka
sebesar 39,46%. Pada tahun 2020, pengurusan mendapatkan pelayanan
capaian masih berada pada angka untuk anak dapat disederhanakan
60,57% yang jauh dari targetnya 90%. berkas-berkasnya karena di dalam KIA
Pengajuan permohonan KIA per- tercantum nomor KK dan nomor Akta
harinya di antara 600-2.000 pemohon Kelahiran, serta fungsi barcode dengan
maka per-tahunnya dapat mencapai identitas anak yang lengkap.
148.800 hingga 496.000 pemohon. Pengoptimalan pelayanan
Pencapaian pada tahun 2021 publik melalui kepemilikan KIA yang
diperkiraan belum mencapai target dilakukan Dispendukcapil Kota
yang optimal karena berdasarkan tren Semarang, yaitu dengan melakukan
yang ditunjukkan pada setiap tahunnya kerja sama dengan 10 mitra yang di
kepemilikan KIA memiliki persentase antaranya adalah 9 mitra swasta dan 1
peningkatan dengan rata-rata 19,77%. instansi pemerintah. Kerja sama mitra
Pada tahun 2021 realisasi capaian didasarkan pada pasal 20 Peraturan
diperkirakan sebesar 80,34% atau lebih Menteri Dalam Negeri Nomor 2 Tahun
sehingga 19,66% yang dibutuhkan 2016 tentang KIA bahwa untuk
untuk mencapai kepemilikan KIA mengoptimalkan pemanfataan KIA,
100% berada pada tahun 2022, namun Kabupaten/Kota dapat melakukan
hal ini juga diimbangi dengan total perjanjian mitra kerja sama sebagai
penduduk usia anak-anak pada tahun nilai tambah pada bidang tempat
tersebut dan kesadaran akan tertib rekreasi, rumah makan, tempat
administrasi. bermain, taman bacaan, dan usaha
Dalam meningkatkan ekonomi lainnya. Adapun mitra yang
pelayanan publik untuk anak, KIA bekerja sama adalah sektor swasta
memiliki kegunaan untuk membuka yang bergerak pada bidang toko buku,
tempat belajar, dan tempat rekreasi, musik selama 30 menit,
serta sektor pemerintahan, yaitu Dinas potongan harga 50% untuk biaya
Perhubungan berupa pemberian diskon pendaftaran semua kursus music,
ataupun test gratis di tempat kursus. potongan harga Rp. 100.000,-
Kerja sama pemanfaatan KIA dalam untuk pembelian semua jenis alat
memberikan fasilitas pelayanan di musik harga Rp. 750.000,- s.d.
antaranya adalah: Rp. 2.000.000,-, potongan harga
1. Pada sektor transportasi, yaitu Rp. 250.000,- untuk pembelian
dengan Dinas Perhubungan melalui semua jenis alat musik harga Rp.
layanan transportasi Trans 2.100.000,- s.d. Rp. 5.000.000,-,
Semarang dengan memberikan dan potongan harga Rp.
biaya sebesar Rp. 1.000,- untuk satu 500.000,- untuk pembelian
kali berpergian. semua jenis alat musik.
2. Pada sektor pariwisata/rekreasi, 4. Pada sektor toko buku, antara lain:
antara lain: a) Gramedia: Potongan harga 10%
a) Waterblaster: Potongan harga untuk pembelian dengan kategori
Rp. 20.000,- untuk tiket masuk. buku anak-anak.
b) Jungle Toon: Potongan harga b) Gunung Agung: Potongan harga
15% untuk tiket masuk dan untuk 10% untuk produk keperluan
member 1 bulan penuh senilai sekolah kecuali printer, dan
Rp. 200.000.- potongan harga 10% untuk
3. Pada sektor tempat belajar, antara pembelian buku pelajaran
lain: Sekolah Menengah Atas (SMA),
a) English First (EF): Gratis Sekolah Menengah Pertama
Placement Test (Penempatan (SMP), dan Sekolah Dasar (SD).
Level) dan Pendaftaran peserta. c) PT. Toha Putra: Potongan harga
b) Klub Merby: Potongan harga 10% untuk pembelian terbitan
50% untuk pendaftaran semua buku PT. Toha Putra.
pelatihan. d) Toko Buku & Alat Tulis
c) Halmahera Music School: Gratis Merbabu: Potongan harga 10%
video klip untuk siswa yang untuk minimum pembelian Rp.
kursus minimal 2 (dua) bulan, 50.000,-
gratis mencoba 1 (satu) kali Pada pelaksanaannya, orang
kursus untuk semua jenis alat tua/wali anak yang telah membuatkan
anaknya KIA belum merasakan dari diketahuinya identitas anak
sepenuhnya akan manfaat tentang tersebut berasal dari mana dan terlahir
pemberian fasilitas tersebut. Hal ini dari siapa. Di Kota Semarang,
karena orang tua/wali anak tidak pelaksanaannya masih difokuskan
mengetahui informasi tentang kerja kepada peningkatan kepemilikan KIA
sama pemanfaatan KIA. Sementara itu, sehingga belum banyak memanfaatkan
hingga saat ini dalam membuat buku KIA untuk mengidentifikasi jenazah
tabungan dan akses kesehatan belum dan pencarian anak hilang.
secara merata mewajibkan KIA Dalam segi pemenuhan hak
menjadi persyaratan administratif. konstitusional anak, Dispendukcapil
Begitu pula untuk berpergian dengan Kota Semarang melibatkan Dinas
menggunakan pesawat atau kereta, Sosial (Dinsos) untuk pendataan anak-
belum adanya ketegasan atau anak jalanan dan korban-korban
penekanan oleh petugas untuk bencana dengan membuatkan kembali
menunjukkan KIA. dokumen kependudukan, update data,
Selanjutnya dalam atau dalam mendapatkan Akta
memberikan perlindungan dan Kelahiran dan KIA, dan ke depannya
pemenuhan hak konstitusional anak, akan dilakukan pembantuan atas
KIA dalam segi pemberian proses distribusi penerimaan bantuan
perlindungan memiliki kegunaan sosial sehingga tepat sasaran. Hal
untuk mengidentifikasi identitas tersebut menunjukkan bahwa
seorang anak. Bentuk perlindungan Dispendukcapil Kota Semarang telah
yang dilakukan adalah dengan melaksanakan pemenuhan atas hak
memanfaatkan data kependudukan sipil anak dengan menerbitkan KIA,
anak yang telah terdata dan terdaftar yaitu dalam hal mendapatkan status
pada SIAK yang dapat diakses oleh anak sebagai warga negara.
pihak dinas dan terintegrasi ke pusat.
Dispendukcapil Kota Semarang Integrasi
memanfaatkan data-data tersebut Berkaitan dengan integrasi,
untuk ke depannya membantu pihak Dispendukcapil Kota Semarang telah
kepolisian apabila suatu hal buruk melakukan sosialisasi program KIA
terjadi kepada anak, seperti hilangnya kepada masyarakat baik secara tidak
anak dan kecelakaan anak sehingga langsung, maupun langsung. Secara
dapat dengan segera menindaklanjuti tidak langsung dengan menampilkan
iklan KIA di ruang tunggu kantor persyaratan penerimaan peserta didik
dinas, pemasangan x-banner di dalam baru untuk jenjang TK, SD, SMP, dan
dan depan kantor dinas, dan poster SMA belum memerlukan KIA. Untuk
tentang KIA di loket pelayanan TPDK menegaskan kembali maka Dinas
salah satunya di Kecamatan Pendidikan Kota Semarang
Gayamsari. Hal tersebut sebagai upaya mengedarkan surat pemberitahuan
untuk mempromosikan KIA sehingga Nomor 422.1/1147 pada tanggal 3
dapat meningkatkan kesadaran akan Februari 2020 tentang KIA yang tidak
tertib administrasi dengan menjadi persyaratan Penerimaan
membuatkan KIA untuk anak. Pada Peserta Didik Baru
tahun-tahun sebelumnya telah (PPDB)/pendaftaran TK, SD, SMP,
dilakukan sosialisasi administrasi dan SMA di Kota Semarang untuk
kependudukan di 16 kecamatan Kota periode tahun 2020/2021. Adapun isi
Semarang, namun pada tahun 2020 dari surat tersebut menjelaskan pula
hanya dapat berjalan satu kali secara bahwa Kartu Keluarga (KK)/Akta
online/tidak tatap muka karena untuk Kelahiran tidak perlu lagi dilegalisir.
mengurangi risiko penyebaran Dalam penerapannya, masyarakat akan
COVID-19. terdorong secara mandiri apabila
Sosialisasi KIA di Kota terbentur oleh keperluan lainnya.
Semarang belum dilaksanakan secara Pentingnya mengurus KIA
berkala dan belum cukup mampu berkaitan dengan prosedur dan
memberikan pemahaman terhadap persyaratan yang telah ditentukan.
kegunaan dan manfaat KIA kepada Prosedur dan persyaratan KIA di
seluruh masyarakat, terutama orang Dispendukcapil Kota Semarang sudah
tua/wali anak yang membantu anak disesuaikan dengan standar pelayanan.
dalam mendapatkan KIA. Terdapat Prosedur KIA diurutkan dengan
informasi simpang siur yang hadir di pemohon yang datang ke kantor dinas
lingkungan masyarakat, yaitu ataupun TPDK kecamatan dengan
diwajibkannya KIA sebagai membawa berkas persyaratan,
persyaratan administratif dalam kemudian berkas tersebut akan
mendaftarkan sekolah untuk anak. diperiksa oleh petugas pelaksana untuk
Dispendukcapil Kota Semarang telah melihat kelengkapan dan kebenaran
menegaskan bahwa KIA memang dari dokumen yang dibawa pemohon
wajib dimiliki oleh anak-anak, tetapi jika masih belum lengkap permohonan
belum dapat diterima sehingga akan dengan WNI dari luar negeri untuk
dikembalikan untuk dilengkapi, tetapi fotocopy Akta Kelahiran diganti
jika sudah benar akan diberikan tanda menjadi fotocopy izin tinggal tetap dan
sebagai bukti pengambilan, paspor. Pada pelaksanaannya, masih
selanjutnya permohonan KIA akan ditemukan banyaknya kesalahan
diproses, dicetak, dan yang terakhir ataupun kurang lengkapnya berkas
dapat diserahkan kepada pemohon. yang harus dilengkapi oleh pemohon
Selama masa pandemi pada saat mengajukan kepada petugas
COVID-19, Dispendukcapil Kota seperti kesalahan warna pada
Semarang menerapkan sistem online background pas foto anak.
dengan mendaftarkan diri dari rumah Permasalahan kesalahan pada warna
melalui website atau aplikasi Si D’Nok background pas foto anak tidak
dengan menginput NIK, nomor HP, dijelaskan tentang ketentuan bahwa
pilih hari, tanggal, dan loket pelayanan anak yang berkelahiran ganjil
kemudian screenshoot untuk menggunakan background merah,
ditunjukkan kepada petugas pelaksana. sedangkan anak yang berkelahiran
Penerapan sistem online adalah untuk genap menggunakan background biru.
antrian dibatasi dengan adanya kuota Perlu adanya ketegasan sehingga tidak
untuk 30 orang untuk 9 (sembilan) terjadi kekeliruan dalam melengkapi
produk layanan, yaitu Kartu Keluarga, berkas pemohon.
Akta Kelahiran, Kartu Identitas Anak,
Kartu Tanda Penduduk, Akta Adaptasi
Kematian, Perpindahan Keluar, Berkaitan dengan adaptasi,
Kedatangan, Update Data, dan Dispendukcapil Kota Semarang telah
pelayanan lainnya. melakukan persiapan dari tahun 2016
Persyaratan KIA terbagi hingga tahun 2017 sebelum Kota
menjadi 3, yaitu untuk anak berusia di Semarang ditetapkan menjadi kota
bawah 5 tahun dengan membawa pelaksana KIA pada tahun 2018.
berkas Akta Kelahiran dan Kartu Penyesuaian perubahan dengan
Keluarga baik asli, maupun fotocopy, menambahkan KIA sebagai program
serta KTP-el asli orang tua. Untuk anak kependudukan baru diawali yang
berusia di atas 5 tahun dan di bawah 17 pertama dengan mengumpulkan data-
tahun dengan menambahkan pas foto data kependudukan dan kepemilikan
anak ukuran 2x3. Perbedaannya akta kelahiran untuk usia 0-18 tahun
sebagai bagian dari proses pengembangan terkait software/fitur.
memproyeksikan total yang Petugas pelaksana melakukan
dibutuhkan untuk mencetak KIA. verifikasi dan validasi terhadap
Kedua, menerbitkan Peraturan Daerah kebenaran identitas pemohon pada
Kota Semarang Nomor 4 Tahun 2016 barcode yang tertera.
yang secara formil menempatkan KIA Mengenai strategi pada awal
sebagai sebuah dokumen pendaftaran pelaksanaan KIA di Kota Semarang,
kependudukan. Hal tersebut tertera Dispendukcapil Kota Semarang
pada Pasal 62 ayat 1 yang melakukan berbagai upaya.
menyebutkan bahwa dokumen Pelaksanaan KIA bukan hanya di
kependudukan meliputi KK, KTP-el, kantor dinas, tetapi juga di TPDK
Biodata Penduduk, KIA, Surat masing-masing kecamatan yang akan
Keterangan Kependudukan, dan Akta memudahkan orang tua/wali anak
Pencatatan Sipil. Selanjutnya, dalam dalam mengurus KIA yang dapat
pasal 68 dan 69 telah dijelaskan pula menjangkau KIA lebih dekat dengan
tentang ketentuan, masa berlaku, dan wilayah tinggalnya. Keterjangkauan
elemen pada KIA. akses yang diberikan oleh pemerintah
Ketiga, melakukan studi dengan cara bekerja sama dengan
banding ke Pemerintah Pusat untuk kelurahan apabila masyarakat
kejelasan dasar hukum KIA dan ke mengalami kesulitan ketika ingin
Kabupaten/Kota yang sudah melakukan pendaftaran permohonan
melaksanakan KIA terlebih dulu. Pada KIA. Jalan tempuh yang diberikan
tahun 2017 telah dilakukan pilot adalah masyarakat dapat pergi ke
project/uji coba kepada 16 Kecamatan kelurahan untuk dibantu kemudian
dan 32 (tiga puluh dua) sekolah dari pihak kelurahan secara kolektif untuk
jenjang SD hingga SMA yang per- ditindaklanjuti.
kecamatannya diwakili oleh 1 hingga 2 Strategi lainnya adalah
sekolah. Keempat, Dispendukcapil dengan mengadakan layanan program
Kota Semarang meningkatkan jemput bola dan program 3in1 (three in
kemampuan pegawai melalui one). Program jemput bola adalah
bimbingan teknis dalam pemberian layanan administrasi
mengoperasikan SIAK yang dihadiri kependudukan secara langsung dengan
oleh petugas pelaksana yang dilakukan menghampiri masyarakat di wilayah
apabila terdapat kebaharuan ataupun Kota Semarang untuk meningkatkan
kepemilikan KIA, sedangkan program Kondisi Lingkungan
3in1 (three in one) adalah pelayanan Kondisi lingkungan menjadi
pembuatan KIA, KK, dan Akta penghambat keefektifan program KIA
Kelahiran secara bersamaan yang dengan ditemukannya permasalahan
ditujukan untuk keluarga dan ibu yang tentang banyaknya anak-anak yang
baru saja melahirkan anak. Pelayanan belum memiliki KIA. Pelaksanaan
ini menggunakan jasa rumah sakit program KIA di Kota Semarang
tanpa harus mendatangi kantor dinas memiliki kesulitan dalam menjangkau
dan TPDK kecamatan dengan keluarga-keluarga yang kurang mampu
mengolektifkan dokumen terkait walaupun telah dilakukan program
kemudian dikirimkan ke dinas, layanan jemput bola ke beberapa
sedangkan pihak dinas sebagai wilayah di Kota Semarang. Anak-anak
penerima data dan yang melakukan yang belum memiliki KIA banyaknya
pencetakan. Rumah sakit yang berada pada kisaran usia 5 hingga
mengadakan program 3in1 (three in kurang dari 17 tahun karena dinilai
one) untuk membantu Dispendukcapil birokrasinya yang berbelit sebab tidak
Kota Semarang adalah RS Hermina, berapa lama setelah mengurus KIA
RSUD Telogorejo, RSUD akan dilanjutkan ke KTP sehingga
Wongsonegoro, RS Panti Wiloso, dan dapat dikatakan cukup tanggung bagi
RS Roemani. anak yang berjenjang Pendidikan SMP
atau SMA. Salah satu persyaratan KIA
2. Faktor Penghambat Efektivitas adalah kelengkapan pas foto karena
Program Kartu Identitas Anak perlunya update yang dilakukan secara
(KIA) di Dinas Kependudukan dan berulang kali. Pertama, pada saat anak
Pencatatan Sipil Kota Semarang lahir dengan identitas tanpa foto.
Berdasarkan hasil temuan di lapangan Kedua, setelah anak berusia di atas 5
dari pengumpulan data-data yang tahun menggunakan foto. Ketiga,
relevan dengan penelitian maka setelah anak sudah berusia 17 tahun
peneliti menemukan faktor untuk segera dibuatkan KTP.
penghambat keefektifan program Keterlibatan orang tua/wali
Kartu Identitas Anak (KIA) di Dinas anak menjadi suatu hal yang penting
Kependudukan dan Pencatatan Sipil dalam meningkatkan kepemilikan KIA
Kota Semarang, yaitu: di Kota Semarang, namun masyarakat
akan tergerak apabila terdapat hal
mendesak yang mengharuskan anak meningkatnya pelayanan publik masih
untuk dibuatkan KIA-nya. Seluruh belum dirasakan kegunaan serta
kegiatan yang berkaitan dengan kebermanfaatan dalam mendapatkan
pengurusan atas mendapatkan suatu fasilitas tertentu dan dalam pelayanan
pelayanan belum dapat dilakukan tertentu sebagai persyaratan administratif.
secara mandiri oleh anak-anak karena Terkait pemberian perlindungan dan
masih bergantung kepada orang tua pemenuhan hak konstitusional masih
sehingga anak-anak belum paham difokuskan untuk kepemilikan KIA
bagaimana menggunakan kartu sehingga belum banyak memanfaatkan
tersebut. Di sisi lain, kegunaan dan KIA untuk mengidentifikasi jenazah dan
manfaat KIA belum memiliki dampak pencarian anak hilang.
yang cukup signifikan sehingga Kedua, integrasi belum berjalan
membuat sebagian masyarakat masih dengan optimal karena terkait sosialisasi
menunda-nunda dalam membuat KIA. program KIA pada pelaksanaannya belum
cukup mampu untuk memberikan informasi
secara jelas tentang kegunaan dan manfaat
KESIMPULAN KIA karena tidak ada sosialisasi secara
Hasil temuan penelitian menunjukkan intens dan pada tahun 2020 hanya
bahwa program Kartu Identitas Anak (KIA) direalisasikan sebanyak satu kali akibat
di Dinas Kependudukan dan Pencatatan adanya pandemi COVID-19. Terkait
Sipil Kota Semarang sudah berjalan selama prosedur dan persyaratan program KIA,
hampir 4 (empat) tahun, namun belum ditemukan adanya kesulitan dari segi
sepenuhnya berjalan dengan efektif dengan persyaratan tentang background pas foto
dilihatnya dari kedua aspek efektivitas yang berbeda untuk kelahiran ganjil dan
program yang belum optimal. Efektivitas genap yang tidak semua orang tua/wali
Program Kartu Identitas Anak (KIA) di anak tahu sehingga merepotkan mereka
Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil untuk bolak-balik.
Kota Semarang ditunjukkan melalui 3 Ketiga, adaptasi dengan
(tiga) aspek, yaitu: kemampuan Dispendukcapil Kota
Pertama, pencapaian tujuan belum Semarang cukup baik dalam menghadapi
berjalan dengan optimal. Terkait penambahan KIA sebagai program
meningkatnya pendataan anak belum penataan kependudukan yang baru.
mencapai target yang diharapkan pada Persiapan sebelum KIA ditetapkan di Kota
tahun 2020 sebesar 90%. Terkait Semarang, yaitu dengan menghimpun data
kependudukan dan kepemilikan akta Efektivitas Program Kartu Identitas Anak
kelahiran, mempersiapkan penerbitan di Dinas Kependudukan dan Pencatatan
regulasi daerah, dan melakukan Sipil Kota Semarang sebagai berikut :
peningkatan pegawai secara teknis dan 1. Dispendukcapil Kota Semarang
manajerial. Selain itu, dengan melakukan meningkatkan kerja sama dengan
beberapa strategi untuk meningkatkan klinik bersalin, posyandu, atau
kepemilikan KIA antara lain adalah puskesmas untuk membantu
program layanan jemput bola, program pemerintah dalam mendata
3in1 (three in one), dan program layanan banyaknya bayi yang baru lahir
secara kolektif di kelurahan dan kecamatan. sehingga dapat segera didaftarkan
Pada dasarnya, pencapaian belum Akta Kelahiran dan KIA, dengan
mencapai target yang diharapkan karena Organisasi Perangkat Daerah (OPD),
terdapat faktor penghambat yang dapat Rumah Sakit (RS), dan mitra swasta
mempengaruhi kurang efektifnya program secara berkelanjutan dan dengan
Kartu Identitas Anak (KIA) di Dinas memperpanjang kerja sama
Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota pemanfaatan KIA, memberikan
Semarang. Faktor penghambat tersebut ketegasan tentang KIA yang
adalah kondisi lingkungan yang mana diwajibkan sebagai persyaratan
dalam pelaksanaannya terdapat kesulitan administratif, memberikan
menjangkau keluarga kurang mampu dan kemudahan mengenai
masih banyaknya masyarakat yang belum keterjangkauan akses dalam
mengajukan permohonan pembuatan KIA mengurus dokumen pendaftaran
untuk anak-anaknya karena dinilai cukup penduduk dan pencatatan sipil
tanggung untuk anak dengan jenjang dengan memanfaatkan kendaraan
pendidikan SMP dan SMA yang akan operasional untuk menambahkan
segera membuat KTP. Di sisi lain, anak- pelayanan melalui mobil keliling di
anak masih bergantung dengan orang tua Pusat Kota dan wilayah-wilayah yang
terutama untuk anak-anak berusia di bawah masih memiliki kepemilikan KIA
6 tahun belum cukup mampu menggunakan terendah atau masih belum banyak
kartu identitas secara mandiri. terjangkau oleh informasi-informasi
tentang KIA sehingga dapat
SARAN meningkatkan kepemilikan KIA di
Peneliti mencoba memberikan Kota Semarang.
rekomendasi atas hasil penelitian tentang
2. Dispendukcapil Kota Semarang Makmur. (2011). Efektivitas Kebijakan
Kelembagaan Pengawasan. Bandung:
meningkatkan sosialisasi secara PT. Refika Aditama.
intens dan berkala baik secara
Mutiarin, D., dan Arif Zaenudin. (2014).
langsung, maupun tidak langsung Manajemen Birokrasi dan Kebijakan
dengan memanfaatkan media Penelusuran Konsep dan Teori.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
promosi melalui website dan sosial
media lainnya yang sering digunakan Pasolong, Harbani. (2013). Teori
Administrasi Publik. Bandung: Alfabeta.
masyarakat, serta melakukan
penyuluhan melalui media cetak, Steers, Richard. (2012). Efektivitas
Organisasi. Jakarta: Erlangga.
seperti x-banner atau poster di TPDK
kecamatan atau lokasi-lokasi strategis Sugiyono. (2013). Metode Penelitian
Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,
di Kota Semarang. Sosialisasi yang Kualitatif, dan R&D. Bandung:
dilakukan tidak hanya mengajak Alfabeta.
masyarakat untuk membuat saja, Sugiyono. (2018). Metode Penelitian
namun juga dengan memberikan Kualitatif. (Edisi 3. Cetakan 2).
Bandung: Alfabeta.
pemahaman tentang kegunaan dan
manfaat KIA yang berkelanjutan bagi Thapa, Ishwor. (2020). Public
Administration: Meaning, Scope,
anak-anak. and Its Nature. Tribhuvan
University, 4.

Thoha, Miftah. (2008). Ilmu Administrasi


DAFTAR PUSTAKA Negara. Jakarta: Raja Biro Findo
Akib, Haedar. (2010). Implementasi Persada.
Kebijakan: Apa, Bagimana dan Mengapa.
Jurnal Administrasi Publik, Vol. Undang Nomor 24 Tahun 2013 tentang
1(1). Pascasarja UNM. Perubahan atas Undang-Undang RI Nomor
23 Tahun 2006 tentang Administrasi
Kependudukan
Keban, Yeremias T. (2014). Enam Dimensi
Strategis Administrasi Publik Konsep, Peraturan Menteri Dalam Negeri RI Nomor
Teori, dan Isu. Yogyakarta:
Gava Media. 2 Tahun 2016 tentang Kartu Identitas Anak

You might also like