Professional Documents
Culture Documents
Pengaruh Pijat Bayi Terhadap Kualitas Tidur Bayi Usia 6-12 Bulan Di Wilayah Kerja BPM "Y" Tapan Pesisir Selatan
Pengaruh Pijat Bayi Terhadap Kualitas Tidur Bayi Usia 6-12 Bulan Di Wilayah Kerja BPM "Y" Tapan Pesisir Selatan
ABSTRACT
Sleep is a basic priority for babies. In Indonesia, some babies have sleep problems. There are
44% of babies have sleep disorders such as waking up at night. However, more than 72% assume that
sleep disorders in infants are common. The aim of this research was to find The Effect of Infant (6-12
months) Massage toward Sleep Quality in BPM Y Tapan Pesisir Selatan 2020. This type of this
research was a quasi experiment with the design of the Pretest and Posttest one study group. They
were 10 respondents there. It was analyzed by Paired Sample T Test with a confidence level of 95%.
The results of this research showed that the average quality of sleep for babies before being given
baby massage was 501,00 minute after intervention was 620,00 minute. The resultof the T test
between the pretest and posttest quality of infant sleep at BPM Y Tapan Pesisir Selatan in 2020 are
pvalue= 0,005. The conclusion is that baby massage affects the quality of baby sleep in the work area
of Y Tapan Pesisir Selatan BPM in 2020. It is recommended that BPM Y and mothers in Tapan
Pesisir Selatan be able to apply baby massage to improve the quality of baby sleep.
Keywords : Baby Massage, Sleep Quality, Babies
References : 24 (2006-2018)
ABSTRAK
Tidur merupakan prioritas utama bagi bayi, di Indonesia cukup banyak bayi yang mengalami masalah
tidur yaitu 44% bayi mengalami gangguan tidur seperti terbangun dimalam hari. Namun lebih dari
72% ibu menganggap gangguan tidur pada bayi adalah hal yang biasa. Tujuannya untuk Mengetahui
pengaruh pijat bayi terhadap kualitas tidur bayi di wilayah kerja BPM Y Tapan Pesisir Selatan. Jenis
penelitian ini adalah Quasi experiment dengandesign pendekatan Pretest and Posttest one group study.
Sampel sebanyak 10 responden. Pada penelitian ini digunakan Uji Paired Sampel T Test dengan
tingkat kepercayaan 95%.. Hasil penelitian didapatkan rerata kualitas tidur bayi sebelum diberikan
pijat bayi adalah 501,00 menit setelah diberikan intervensi adalah 620,00 menit. Hasil uji T test antara
pretest dan posttest kualitas tidur bayi di BPM Y Tapan Pesisir Selatan Tahun 2020 adalah p
value=0,005 Kesimpulannya pijat bayi berpengaruh terhadap kualitas tidur bayi di wilayah kerja BPM
Y Tapan Pesisir Selatan Tahun 2020. Disarankan kepada BPM Y dan ibu-ibu di Tapan Pesisir Selatan
agar dapat menerapkan pijat bayi supaya dapat meningkatkan kualitas tidur bayi.
Kata Kunci : Pijat Bayi,kualitas tidur, Bayi
Referensi : 24(2006-2018)
Volume 2. No.2 (July,2020) Maternal Child Health Care Journal
manusia. Dengan demikian, perlu menangis dan sulit tidur kembali.. Ibu
memperkenalkan sentuhan yang positif, menganggap masalah gangguan tidur ini
yaitu pijat bayi pada bayi prematur sedini merupakan hal yang biasa dan akan
mungkin (Roesli, 2013). hilang dengan sendirinya. Fokus dalam
Berdasarkan data World Health penelitian ini adalah bayi usia 6-12 bulan.
Organization (WHO) tahun 2012, tercatat Total waktu pemijatan disarankan sekitar
sekitar 33% bayi mengalami masalah 15 menit.
tidur. Di Indonesia cukup banyak bayi Dari latar belakang di atas peneliti
yang megalami masalah tidur, yaitu tertarik untuk melakukan penelitian
sekitar 44% bayi mengalami gangguan tentang “Pengaruh pijat bayi terhadap
tidur seperti sering bangun dimalam hari. kualitas tidur bayi usia 6- 12 bulan di
Namun lebih lebih dari 72% orang tua wilayah kerja BPM “Y” Tapan Pesisir
menganggap gangguan tidur pada bayi Selatan Tahun 2018” karena di wilayah
bukan suatu masalah atau masalah kecil, kerja BPM Y populasi bayinya sangat
hal itu diungkapkan sebuah penelitian tinggi dan masih sedikitnya pengetahuan
pada tahun 2004-2005 yang dilaksanakan ibu tentang manfaat pijat bayi itu sendiri.
dilima kota besar di Indonesia. Menurut
hasil penelitian sekartini tahun 2004 yang METODE PENELITIAN
dilakukan di 5 kota besar di Indonesia Penelitian ini merupakan penelitian
dengan jumlah responden 385 orang, kuantitatif dengan desain penelitian yang
diperoleh data 51,3% bayi mengalami digunakan adalah quasi exsperiment
gangguan tidur, 42% jam tidur lamanya dengan rancangan pretest and posttest one
kurang dari 9 jam, terbangun malam hari group study untuk menilai kualitas tidur
lebih dari 3 kali dan lamanya terbangun bayi usia 6-12 bulan di wilayah kerja
pada malam hari lebih dari satu jam BPM “Y” Tapan Pesisir Selatan.
(Abdulrahman, 2015) Pemantauan sebelum dan sesudah
Data klinis terbaru hasil riset pemijatan serta menilai efektifitas pijat
menunjukkan bukti-bukti bahwa pijat bayi yang diberikan terhadap kualitas
bayi mampu mengurangi masalah tidur tidur bayi. Didalam desain ini observasi
bayi sebesar 47% (Anna, 2005). dilakukan sebanyak dua kali yaitu
Penelitian T. Field dari Universitas sebelum eksperimen dan sesudah
Miami, AS, 2008, menyebutkan bahwa eksperimen. Obsservasi yang dilakukan
terapi pijat dapat membuat tidur lebih sebelum eksperimen (O¹) disebut pre-test,
lelap, terapi pemijatan sebagai bagian dari dan observasi sesudah eksperimen (O²)
pengbatan alternatif, kini diterima secara disebut Post-test. Perbedaan antara O¹ dan
empiris sebagai sarana untuk membantu O² diasumsikan merupakan efek dari
pertumbuhan, mengurangi rasa sakit, treatmen atau ekperimen.
meningkatkan kesiagaan, mengurangi Penelitian dilakukan di wilayah
depresi dan meningkatkan fungsi sistem kerja BPM “Y” Tapan Pesisir Selatan.
imun pada bayi yang baru lahir (Shadik, Waktu penelitian telah dilaksanakan pada
2011). bulan Agustus 2020. Populasi dalam
Data awal yang diperoleh peneliti penelitian ini adalah ibu yang mempunyai
dari BPM “Y” pada tahun 2018 yang bayi usia 6-12 bulan yang berada di
berusia 6-12 bulan diperoleh 10 dari 17 wilayah kerja BPM “Y” Tapan Pesisir
bayi mengalami gangguan pada saat tidur. Selatan sebanyak 17 responden Sampel
Bayi dikatakan mengalami ganguan tidur diambil dari bayi yang ada di BPM “Y”
apabila pada malam hari tidurnya kurang Tapan Pesisir Selatan yang berjumlah 10
dari 9 jam, terbangun lebih dari 3 kali dan orang. Cara pengambilan sampel dalam
lama terbangunnnya lebih dari 1 jam, penelitian ini adalah purposive sampling
selama tidur bayi terlihat selalu rewel, dengan kriteria inklusi. Teknik analisa
Volume 2. No.2 (July,2020) Maternal Child Health Care Journal
Berdasarkan tabel 5.1 didapatkan bahwa posttest kualitas tidur bayi setelah
kualitas tidur bayi pada 10 orang diberikan pemijatan dengan kategori
responden didapatkan nilai minimum baik (73,3%) dan tidak ada bayi yang
sebelum pijat bayi adalah 240 menit dan memiliki kualitas tidur buruk (0%)
nilai maksimum adalah 630 menit Sejalan dengan penelitian yang
dengan nilai rata-rata jam tidur bayi telah dilakukan oleh Dewi astriana putri
adalah 501,00 Pijat adalah terapi sentuh (2016) tentang hubungan pijat bayi
tertua yang dikenal manusia dan yang dengan kualitas tidur bayi umur 0-3
paling populer. Pijat adalah seni bulan dengan hasil bayi yang dipijat
perawatan kesehatan dan pengobatan mempunyai kualitas tidur baik (70,6)
yang dipraktekkan sejak berabad-abad sedangkan bayi yang tidak dipijat
silam lamanya. Bahkan diperkirakan mempunyai kualitas tidur buruk
ilmu ini telah dikenal sejak awal (76,9%).
manusia diciptakan didunia, mungkin Menurut asumsi peneliti sebelum
karena pijat berhubungan erat dengan dilakukan pijat bayi, masih kurangnya
kehamilan dan proses kelahiran manusia kualitas tidur pada bayi, seperti durasi
(Roesli, 2013). tidur malam yang kurang dari 6 jam,
Sentuhan dan tekanan lembut dari jumlah rata-rata bangun permalam lebih
pijat bayi menyebabkan ujung-ujung dari 3 kali, dan setelah terbangun bayi
saraf yang terdapat dipermukaan kulit bisa tidur kembali lebih dari 2 jam. Hal
menimbulkan reaksi. Selanjutnya saraf ini disebabkan karena beberapa faktor
tersebut mengirimkan pesan-pesan ke seperti penyakit, aktivitas/kelelahan,
otak melalui jaringan saraf yang berada faktor lingkungan juga mempengaruhi
dimedula spinalis. Proses tersebut kualitas tidur bayi seperti tempat tidur
menyebabkan terjadinya perangsangan yang pengap dan panas sehingga bayi
pada reseptor saraf sensorik perifer merasa kurang nyaman untuk tidur.
terutama resptor tekanan. Rangsangan Salah satu cara untuk mengatasi
ini mengaktifkan sistem saraf permasalahan tersebut adalah dengan
parasimpatis terutama yang paling metode pijat bayi. Pijat bayi dapat
berperan aktif terhadap proses tidur membuat bayi menjadi nyaman dan
yaitu area dalam saraf otonom rileks setelah dipijat.
parasimpatis nuclei rafe dan nucleus Kualitas tidur sesudah dilakukan
tractus solitarius, yang merupakan regio pijat bayi Berdasarkan tabel 5.2 kualitas
sensorik medulla dan pons yang dilewati tidur bayi setelah dilakukan pijat bayi
oleh sinyal sensorok viseral yang masuk pada 10 orang responden terdapat nilai
ke otak melalui nervus vagus dan minimunya 483 menit dan nilai
glossofaringus, yang pada akhirnya maksimum 731 menit dengan rata-rata
menimbulkan keadaan tidur jam tidur bayi 620,00 menit. Pijat bayi
(Roesli,2013). merupakan salah satu jenis stimulasi
Dimana penelitian ini sejalan yang akan merangsang perkembangan
dengan penelitian yang telah dilakukan struktur maupun fungsi dari kerja sel-sel
oleh Aco tang (2018) tentang pengaruh dalam otak (Riksani, 2014). Bayi yag
pijat bayi terhadap kualitas tidur bayi dipijat akan merasa lebih rileks, tidur
usia 1-4 bulan didapatkan hasil pretest lebih lelap, perkembangan dan
kualitas tidur bayi sebelum diberikan pertumbuhannya juga semakin baik
pijat bayi menunjukkan kualitas tidur (Marta, 2014).
dengan kategori cukup baik yang paling Sentuhan lembut dari pemijatan
dominan yakni 60% sedangkan yang pada bayi membantu mengurangi
paling sedikit yaitu kualitas tidur dengan ketegangan pada otot-otot bayi sehingga
kategori buruk yakni 6,7%. Serta hasil timbul perasaan nyaman dan rileks.
Volume 2. No.2 (July,2020) Maternal Child Health Care Journal
Selain itu durasi tidur yang lebih lama berfungsi sejak dini. Oleh karena itu,
dipicu oleh pelepasan oksitosin dan sejak dalam kandungan janin telah dapat
endorfin saat bayi dipijat. Keadaan merasakan belaian hangat cairan
tenang dan rileks menyebabkan ketuban. Pengalaman pijat yang pertama
gelombang otak melambat akhirnya dialami manusia terjadi saat berada
membuat seseorang dapat beristirahat didalam rahim ibu, didekap oleh rahim
dan tidur. Perubahan gelombang otak ibu dan dibelai oleh air ketuban. Proses
yang terjadi adalah penurunan kelahiran merupakan suatu pengalaman
gelombang alpha dan peningkatan traumatik bagi setiap bayi karena ia
gelombang beta tetha, dimana harus pindah dari rahim ibunya yang
gelombanggelombang otak tersebut hangat, nyaman, dan aman dengan
sangat berpengaruh dalam proses tidur ruang gerak yang terbatas, menuju
(Roesli, 2013) kesuatu ruang yang tanpa batas.
Sejalan dengan penelitian Dyan Sentuhan dan pijat pada bayi segera
kusuma wardani (2016) tentang setelah kelahiran merupakan kontak
peningkatan kualitas tidur bayi usia 3-6 tubuh kelanjutan yang diperlukan bayi
bulan melalui pijat bayi didapatkan hasil untuk mempertahankan rasa aman
dari 45 responden didapatkan nila (Roesli, 2013).
p=0,000 ≤ α 0,05 maka Ha diterima. Hasil ini diperkuat dengan hasil
Menurut asumsi peneliti penelitian Sundari (2015) tentang
meningkatnya kualitas tidur bayi setelah hubungan pijat bayi dengan kualitas
diberikan pijat bayi dimana bayi tidur tidur bayi usia 6-12 bulan dengan hasil
malam lebih dari 9 jam, frekuensi penelitian p=0,047 ≤ α 0,05 maka Ha
terbangun kurang dari 2 kali dan setelah diterima. Dimana bayi mengalami
terbangun bayi bisa tidur kembali peningkatan kualitas tidur setellah
kurang dari 1 jam. Meningkatnya diberikan pemijtan. Dimana penelitian
kualitas tidur bayi dipengaruhi oleh pijat ini sejalan dengan yang dilakukan oleh
bayi. Pijat bayi dapat membuat tidur Aco tang (2018) tentang pengaruh pijat
lelap, meningkatkan kenaikan berat bayi terhadap kualitas tidur bayi usia 1-4
badan meningkatkankan volume ASI bulan didapatkan hasil pretest kualitas
dan memperbaiki pola tidur dan tidur bayi sebelum diberikan pijat bayi
mengurangi stress bayi. menunjukkan kualitas tidur dengan
Analisa Bivariat Pengaruh pijat bayi kategori cukup baik yang paling
terhadap kualitas tidur bayi Dari tabel dominan yakni 60% sedangkan yang
5.3 didapatkan rata-rata kualitas (jam) paling sedikit yaitu kualitas tidur dengan
tidur bayi sebelum dan setelah kategori buruk yakni 6,7%. Sedangkan
dilakukan pijat bayi adalah 119,00 menit hasil posttest kualitas tidur bayi setelah
dengan standar deviasi 51,852 serta nila diberikan pemijatan dengan kategori
p value=0,005. Artinya ada perubahan baik (73,3%) dan tidak ada bayi yang
bermakna antara sebelum dan sesudah memiliki kualitas tidur buruk (0%).
dilakukan pijat bayi. Tidur merupakan Berdasarkan asumsi peneliti kualitas
prioritas utama bagi bayi, karena pada tidur bayi mengalami peningkatan
saat ini terjadi repair neuro brain dan antara sebelum dan setelah dilakukan
kurang lebih 75% hormon pertumbuhan pijat bayi sehingga otot-otot bayi
di produksi oleh karena itu kualtitas menjadi tidak tegang sehingga bayi
tidur bayi perlu dijaga. menjadi rileks dan nyaman. Bayi yang
Kulit merupakan organ tubuh sudah merasakan nyaman maka tidur
manusia yang berfungsi sebagai reseptor bayi saat malam lebih dari 9 jam, tidur
terluas yang dimiliki manusia. Sensasi siang ±4 jam,terbangun kurang dari 1
sentuh/raba adalah indera yang aktif jam, terbangun kurang dari 1 kali dan
Volume 2. No.2 (July,2020) Maternal Child Health Care Journal
waktu bayi untuk tidur kembali setelah Irawati Ch. Dan Kusyarini. 2006.
terjaga kurang dari 1 jam. Panduan Senam Bayi. Jakarta:
Puspa Swara