Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 10

Hubungan disiplin dan beban kerja dengan...

(Adhar & Ryman)

HUBUNGAN DISIPLIN DAN BEBAN KERJA DENGAN KINERJA PERAWAT


DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT UMUM DAERAH (RSUD)
UNDATA PALU
Adhar Arifuddin1, Muh. Ryman Napirah2
1
Bagian Epidemiologi , Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Universitas Tadulako
2
Bagian AKK , Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Universitas Tadulako

Abstract

Performance is working uotcome in quality and quantity reached by an officer in carrying out his
or her duty as the responsibility given. The disciplinary is meant when the officer always come and
go on time, doing everything well, obeying all rules of company and the existing norms. Working
burden is the ability of worker’s body in receiving the work. This research aims to find out the
relationship between discipline and working burden with nurse performance in intensive care unit
of Regional Public Hospital Undata Palu. This research was cross sectional research. The sample
was 99 respondents selected through proportional stratified random sampling. The research result
is examined statistically by using Chi-square test with significance level 95% (ρ<0,05). The result
indicates that there was relationship between discipline and working burder with nurse
performance (ρ=0,004) and working burden relates to nurse performance (ρ=0,030) in intensive
care unit of Regional Public Hospital Undata Palu. It is suggested to the hospital officers to be
more paying attention to nurse’s performance and the duty given to them should be based on their
capacity or abality so it can increase their performance.

Key words: Discipline, Working Burden, Nurses’ Performance.

Abstrak

Kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang pegawai dalam
melaksanakan tugasnya sesuai tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Kedisiplinan diartikan
jika karyawan selalu datang dan pulang tepat pada waktunya, mengerjakan semua pekerjaan
dengan baik, mematuhi semua peraturan perusahaan dan norma-norma sosial yang berlaku. Beban
kerja adalah kemampuan tubuh pekerja dalam menerima pekerjaan. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui hubungan disiplin dan beban kerja dengan kinerja perawat di ruang rawat inap RSUD
Undata Palu. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian cross sectional. Sampel dalam
penelitian menggunakan metode Proportional Stratified Random Sampling berjumlah 99
responden. Hasil penelitian ini di uji secara statistik dengan uji Chi-square dengan taraf
kepercayaan 95% (ρ<0,05). Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan disiplin kerja
dengan kinerja perawat (ρ=0,004) dan beban kerja berhubungan dengan kinerja perawat (ρ=0,030)
di ruang rawat inap RSUD Undata Palu. Diharapkan pihak RSUD Undata Palu untuk lebih
memperhatikan disiplin kerja perawat dan tugas yang diberikan kepada perawat sesuai dengan
kapasitas atau kemampuan sehingga dapat meningkatkan kinerja perawat.

Kata Kunci : Disiplin, Beban Kerja, Kinerja Perawat.

Healthy Tadulako 1
Journal
Jurnal Kesehatan Tadulako Vol. 1 No. 1, Januari 2015 : 29-38

PENDAHULUAN berdasar pada pengetahuan dan


Pembangunan kesehatan merupakan salah keterampilan, kompetensi yang sesuai
satu bagian yang tidak dapat dipisahkan dengan pekerjaannya, motivasi kerja dan
dari pembangunan nasional yang berupaya kepuasan kerja. Namun, pekerja juga
untuk meningkatkan derajat kesehatan mempunyai kepribadian, sikap dan
yang setinggi-tingginya pada seluruh perilaku yang dapat mempengaruhi
lapisan masyarakat. Sejalan dengan kinerjanya 17.
pelaksanaan otonomi daerah, setiap
Rumah sakit merupakan pusat pelayanan
daerah diberi kesempatan untuk
rujukan medik spesialistik dan
membangun daerahnya sendiri kearah
subspesialistik. Dengan fungsi utama
yang lebih baik, tidak terkecuali dalam
menyediakan dan menyelenggarakan
pembangunan kesehatan. Oleh karena itu,
upaya kesehatan yang bersifat kuratif dan
rumah sakit sebagai salah satu organisasi
rehabilitatif pada pasien 2.
yang bergerak di bidang kesehatan perlu
untuk meningkatkan pelayanan kesehatan Salah satu petugas kesehatan yang
yang lebih baik kepada masyarakat. Mutu memiliki peranan penting yang ada di
pelayanan yang baik tidak serta-merta rumah sakit adalah perawat, hal ini
didapatkan oleh rumah sakit tanpa adanya disebabkan profesi perawat memiliki
kerjasama yang baik antar seluruh petugas proporsi yang relatif besar yaitu hampir
kesehatan yang ada dalam rumah sakit melebihi 50% dari seluruh Sumber Daya
tersebut 10. Manusia (SDM) rumah sakit. Perawat
merupakan ujung tombak dari pelayanan
Kinerja adalah hasil kerja secara
yang diberikan di rumah sakit. Hal ini
kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh
dikarenakan profesi inilah yang secara
seseorang pegawai dalam melaksanakan
langsung berhubungan dengan pasien.
tugasnya sesuai tanggung jawab yang
Jika kualitas pelayanan yang diberikan
diberikan kepadanya”. Selain itu, kinerja
oleh perawat baik maka kepuasan dari
adalah hasil seseorang secara keseluruhan
pasienpun akan meningkat. Oleh karena
selama periode tertentu di dalam
itu, rumah sakit perlu memberikan
melaksanakan tugas, seperti standar hasil
perhatian pada kinerja perawat agar
kerja, target atau sasaran atau kriteria
perawat dapat terdorong untuk melakukan
yang telah ditentukan terlebih dahulu dan
pekerjaannya dengan baik sehingga mutu
telah disepakati bersama 10.
pelayanan dapat ditingkatkan 9.
Kinerja dalam suatu organisasi dilakukan
oleh segenap sumber daya manusia yang Kedisiplinan diartikan jika karyawan
ada, baik pimpinan maupun pekerja. Ada selalu datang dan pulang tepat pada
beberapa faktor yang dapat mempengaruhi waktunya, mengerjakan semua pekerjaan
sumber daya manusia dalam menjalankan dengan baik, mematuhi semua peraturan
kinerjanya. Baik itu faktor yang berasal perusahaan dan norma-norma sosial yang
dari dalam diri sumber daya manusia berlaku. Peraturan sangat diperlukan
maupun yang berasal dari luar dirinya. untuk memberikan bimbingan dan
Setiap pekerja mempunyai kemampuan penyuluhan bagi karyawan dalam

Healthy Tadulako 2
Journal
menciptakan tata tertib yang baik di tergantung bagaimana orang tersebut
perusahaan. Karyawan yang memiliki tata bekerja sehingga disebut beban kerja, jadi
tertib yang baik, semangat kerja, moral definisi beban kerja adalah kemampuan
kerja, efisiensi, dan efektivitas kerja tubuh pekerja dalam menerima pekerjaan.
karyawan akan meningkat. Hal ini akan Beban dapat berupa beban fisik dan beban
mendukung tercapainya tujuan mental. Beban kerja fisik dapat berupa
perusahaan, karyawan, dan masyarakat. beratnya pekerjaan seperti mengangkat,
Kedisiplinan suatu perusahaan dikatakan mengangkut, merawat, mendorong.
baik, jika sebagian besar karyawan Sedangkan beban kerja mental dapat
menaati peraturan-peraturan yang ada. berupa sejauh mana tingkat keahlian dan
Oleh karena itu, peningkatan disiplin prestasi kerja yang dimiliki individu
menjadi bagian yang penting dalam dengan individu lainnya.
manajemen sumber daya manusia, sebagai
faktor penting dalam peningkatan kinerja4. Berdasarkan survey pendahuluan di
RSUD Undata Palu, ditemukan data
Disiplin adalah setiap perseorangan dan terdapat 10 ruangan rawat inap yang
juga kelompok yang menjamin adanya dilayani oleh perawat. Dan dari 10
kepatuhan terhadap perintah” dan ruangan tersebut didapatkan data
berinisiatif untuk melakukan suatu kunjungan 3 tahun terakhir yaitu dari
tindakan yang diperlukan seandainya tidak tahun 2010–2013 di Rumah Sakit Umum
ada perintah”. Kedisiplinan ini merupakan Daerah Undata Palu mengalami kenaikan
fungsi operatif manajemen sumber daya dan penurunan. Pada tahun 2010 tercatat
manusia yang terpenting, karena semakin jumlah kunjungan sebanyak 11.959
baik disiplin karyawan, semakin tinggi kunjungan rawat inap. Pada tahun
prestasi kerja yang dapat dicapainya. berikutnya yaitu tahun 2011 terjadi
Tanpa disiplin karyawan yang baik, sulit penurunan jumlah kunjungan yaitu
bagi organisasi perusahaan mencapai hasil sebesar 11.334 kunjungan rawat inap.
yang optimal. Disiplin waktu menentukan Pada tahun berikutnya lagi yaitu tahun
kualitas kerja dalam prioritas pelayanan 2012 terjadi kenaikan jumlah kunjungan
kesehatan. Hal ini akan menjadi masalah dari tahun sebelumnya yaitu sebesar
jika penggunaaan waktu yang kurang 11.446 kunjungan rawat inap. Sedangkan
tepat tentunya pelayanan akan tertunda pada tahun 2013, terjadi lagi peningkatan
dan mencerminkan tenaga kesehatan jumlah kunjungan menjadi 16.718
belum semaksimal mungkin membantu kunjungan rawat inap.
dalam proses penyembuhan klien bahkan
sebaliknya dapat menjadi masalah bagi Data tentang absensi perawat 5 bulan
kita sebagai profesi kesehatan dimata terakhir yaitu bulan Januari 2013 sampai
masyarakat 6. Mei 2013. Dari jumlah keseluruhan
perawat 142 perawat yang ada di ruang
Tubuh manusia dirancang untuk dapat rawat inap RSUD Undata Palu, hanya 129
melakukan aktivitas sehari-hari. Setiap perawat yang tercatat absensinya. Hal ini
pekerjaan merupakan beban bagi dikarenakan tidak sesuainya 2 data yang
pelakunya, beban-beban tersebut didapatkan di lapangan, yaitu data absensi
setiap ruangan dan data absensi perbulan dikarenakan banyaknya jumlah pasien dan
seluruh perawat di RSUD Undata Palu. banyaknya keluhan-keluhan dari pasien.
Pada bulan Januari perawat yang Tentu ini sangat berpengaruh terhadap
kehadirannya penuh berjumlah 98 orang kinerja perawat di RSUD Undata Palu
dan yang kehadirannya tidak penuh dalam memberikan pelayanan. Dan hal ini
berjumlah 31 orang, bulan Februari sangat berisiko bagi kualitas pelayanan
perawat yang kehadirannya penuh yang diberikan oleh perawat karena
berjumlah 107 orang dan yang apabila beban kerja tinggi maka ketelitian
kehadirannya tidak penuh berjumlah 22 dan keamanan kerja menjadi menurun.
orang, bulan Maret perawat yang
kehadirannya penuh berjumlah 110 orang Oleh karena itu, penelitian ini ditujukan
dan yang kehadirannya tidak penuh untuk menganalisis “Hubungan Disiplin
berjumlah 19 orang, bulan April perawat dan Beban Kerja dengan Kinerja Perawat
yang kehadirannya penuh berjumlah 102 di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Umum
orang dan yang kehadirannya tidak penuh Daerah (RSUD) Undata Palu”.
berjumlah 27 orang, dan bulan Mei
perawat yang kehadirannya penuh
berjumlah 113 orang dan yang METODE
kehadirannya tidak penuh berjumlah 26 Jenis penelitian ini adalah survei analitik
orang. Hal ini menunjukkan disiplin dengan pendekatan cross sectional study.
perawat masih kurang. Untuk mengetahui hubungan disiplin dan
beban kerja dengan kinerja perawat di
Berdasarkan hasil observasi awal dengan
ruang rawat inap di RSUD Undata Palu.
mewawancarai beberapa perawat di
Populasi dari penelitian ini adalah perawat
RSUD Undata Palu, beberapa perawat
yang ada di ruang rawat inap RSUD
mengatakan kedisiplinan di RSUD Undata
Undata Palu berjumlah 130 orang. Metode
Palu masih kurang baik. Terdapat masalah
pengambilan sampel yaitu Propotional
kedisiplinan seperti masuk kerja tidak
Stratified Random Sampling dengan
tepat waktu, pulang kerja sebelum
jumlah sampel adalah 99 perawat rawat
waktunya, dan keterlambatan saat
inap RSUD Undata Palu. Lokasi
pergantian kerja (shift).
penelitian ini adalah RSUD Undata Palu.
Permasalahan lain yang sering dialami Penelitian dilakukan pada tanggal 21 Mei
oleh perawat tersebut adalah beban kerja sampai 13 Juni 2014
yang berlebihan. Berdasarkan hasil
wawancara, beberapa perawat mengatakan
bahwa beban kerja mereka berlebihan
HASIL

Tabel 1. Hubungan Disiplin dan Beban Kerja dengan Kinerja Perawat di Ruang
Rawat Inap RSUD Undata Palu Tahun 2014

Variabel Kinerja Jumlah


Kurang Cukup
n %
n % n %
Disiplin (ρ value=0,004)
Kurang 20 43,5 26 56.5 46 100
Cukup 8 15,1 45 84,9 53 100
Beban Kerja (ρ value=0,030)
Berlebihan 24 35,8 43 64,2 67 100
Tidak Berlebihan 4 12,5 28 87,5 32 100
Sumber : Data Primer 2014

Hubungan Disiplin dengan Kinerja melakukan tugas-tugas yang diberikan


Perawat kepadanya yang mendorong gairah dan
Berdasarkan hasil analisis menggunakan semangat kerja seseorang. Disiplin kerja
Chi Square yang dilakukan terhadap adalah suatu sikap menghormati,
disiplin dengan kinerja pegawai, menghargai, patuh, dan taat terhadap
didapatkan hasil nilai ρ = 0,004 (ρ < 0,05) peraturan-peraturan yang berlaku baik
maka Ho ditolak, artinya ada hubungan yang tertulis maupun tidak tertulis serta
disiplin dengan kinerja perawat di Ruang sanggup menjalankannya dan tidak
Rawat Inap RSUD Undata Palu. mengelak untuk menerima sanksi-
sanksinya apabila melanggar tugas dan
Hubungan Beban Kerja dengan wewenang yang diberikan 4,12.
Kinerja Perawat
Berdasarkan hasil analisis menggunakan Tabel 1. menunjukkan bahwa responden
uji Chi Square yang dilakukan terhadap yang disiplin kerjanya kurang lebih
beban kerja dengan kinerja pegawai, banyak memiliki kinerja yang cukup yaitu
didapatkan hasil nilai ρ = 0,030 sehingga sebanyak 26 orang (56,5%). Hal ini terjadi
ρ < 0,05 maka Ho pada penelitian ini karena walaupun perawat tidak disiplin,
ditolak, artinya bahwa ada hubungan tetapi mereka tetap mampu menyelesaikan
beban kerja dengan kinerja perawat di tugas tepat waktu dan teliti serta rapi. Hal
Ruang Rawat Inap RSUD Undata Palu. tersebut dapat terjadi kerena perawat
memiliki kemampuan yang baik dan
PEMBAHASAN sesuai dengan pekerjaannya.

Hubungan Disiplin dengan Kinerja Adapun responden yang memiliki disiplin


Perawat kurang dengan kinerja yang kurang yaitu
Disiplin adalah merupakan cerminan sebanyak 20 orang (43,5%). Hal tersebut
besarnya tanggung jawab seseorang dalam dapat terjadi karena disiplin yang kurang
mencerminkan kurangnya rasa tanggung
Jurnal Kesehatan Tadulako Vol. 1 No. 1, Januari 2015 : 29-38

jawab seseorang terhadap tugas-tugas nilai ρ = 0,002, artinya bahwa ada


yang diberikan kepadanya seperti hubungan disiplin dengan kinerja perawat
mengerjakan dan menyelesaikan di ruang rawat inap RSUD Undata Palu.
pekerjaan tidak sesuai dengan waktu yang
telah ditentukan sehingga mempengaruhi Hasil penelitian ini sesuai dengan teori
perawat menjadi kurang kinerjanya. yang menyatakan bahwa disiplin
mempengaruhi kinerja. Disiplin yang baik
Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa mencerminkan besarnya rasa tanggung
responden yang memiliki disiplin kerja jawab seseorang terhadap tugas-tugas
yang cukup lebih banyak memiliki kinerja yang diberikan kepadanya. Hal ini
yang cukup yaitu sebanyak 45 orang mendorong gairah kerja, semangat kerja,
(84,9%). Hal ini terjadi karena walaupun dan terwujudnya tujuan perusahaan,
banyaknya pekerjaan atau beban kerja karyawan, dan masyarakat. Melalui
yang di alami oleh perawat tetapi mereka disiplin akan mencerminkan kekuatan,
dapat memanajemen dirinya dengan baik, karena biasanya seseorang yang berhasil
artinya mereka bisa menggunakan dan dalam karyanya, studinya biasanya adalah
membagi waktu dengan baik sehingga mereka yang memiliki disiplin yang
tetap dapat mengerjakan dan tinggi. Disiplin kerja akan menciptakan
menyelesaikan tugas tepat waktu, masuk kondisi atau sikap taat terhadap peraturan
dan pulang kantor tepat waktu, mematuhi yang berlaku sehingga memotivasi
semua tata tertib (peraturan) yang berlaku pegawai dalam melakukan pekerjaan. Jika
di tempat kerja, menggunakan fasilitas melanggar peraturan, maka pegawai yang
kantor dengan hati-hati dan memiliki tim bersangkutan harus sanggup menerima
dalam bekerja. Karena disiplin dalam hukuman yang telah disepakati. Sanksi
menggunakan dan membagi waktu dengan atau hukuman diperlukan untuk
baik mempermudah dalam mengerjakan meningkatkan kedisiplinan dan mendidik
pekerjaan. pegawai agar taat dan patuh terhadap
Adapun responden yang disiplinnya cukup peraturan yang berlaku. Oleh karena itu,
tetapi kinerjanya kurang yaitu sebanyak 8 peningkatan disiplin menjadi bagian yang
orang (15,1%). Hal ini dikarenakan penting dalam manajemen sumber daya
walaupun mereka disiplin dalam waktu manusia, sebagai faktor penting dalam
tetapi pekerjaan yang dikerjakan belum peningkatan kinerja 16.
maksimal. Dan kompetensi yang di miliki Penelitian ini sejalan dengan penelitian
tidak mampu untuk mengimbangi yang menunjukkan ada hubungan yang
pekerjaan atau tugas yang diberikan. bermakna antara disiplin waktu dengan
Berdasarkan hasil analisis menggunakan kinerja pelayanan pelayanan kesehatan
uji Chi Square yang dilakukan terhadap ρvalue = 0,017 < 0,05. Hasil penelitian ini
disiplin dengan kinerja perawat, juga sesuai dengan penelitian yang
didapatkan hasil nilai ρ = 0,004 sehingga menunjukan bahwa terdapat hubungan
ρ ≤ 0,05 maka Ho pada penelitian ini yang positif antara disiplin dengan kinerja
ditolak. Adapun hasil analisis dengan nilai ρ = 0,034 14,15.
menggunakan uji korelasi didapatkan hasil

Healthy Tadulako 6
Journal
Jurnal Kesehatan Tadulako Vol. 1 No. 1, Januari 2015 : 29-38

Temuan utama dalam penelitian ini adalah Hubungan Beban Kerja dengan
terdapat 56,5% perawat memiliki kinerja Kinerja Perawat
yang cukup namun memiliki disiplin kerja
yang kurang dan terdapat perawat yang Beban kerja adalah keadaan dimana
memiliki kinerja yang kurang namun pekerja dihadapkan pada tugas yang harus
memiliki disiplin kerja yang cukup yaitu diselesaikan dalam batas waktu tertentu
sebanyak 15,1%. Dari ke dua temuan atau jumlah kegiatan yang harus
tersebut yang paling mendominasi adalah diselesaikan oleh seseorang ataupun
terdapat perawat yang memiliki kinerja sekelompok orang selama periode waktu
yang cukup namun memilliki disiplin tertentu dalam keadaan normal 8.
kerja yang kurang yaitu sebanyak 56,5%. Tabel 5.11 menunjukkan bahwa
Hal ini terjadi karena banyak faktor yang responden yang beban kerjanya berlebihan
mempengaruhi kinerja menjadi cukup, lebih banyak memiliki kinerja yang cukup
seperti faktor individu yaitu jenis kelamin yaitu sebanyak 43 orang (64,2%). Hal
dan umur. Jenis kelamin mempengaruhi tersebut dapat terjadi karena kapasitas
kinerja perawat. Hal ini terjadi bahwa atau keterampilan/kemampuan (skill) yang
umumnya perempuan termotivasi untuk dimiliki oleh sebagian perawat sudah baik
bekerja adalah untuk membantu dan memadai sehingga walaupun
menghidupi keluarga. Temuan di dihadapkan dengan pekerjaan yang sulit
lapangan sesuai dengan teori tersebut dan banyak sekalipun mampu diselesaikan
bahwa perawat lebih banyak yang secara maksimal dan tepat waktu.
memiliki jenis kelamin perempuan yaitu
Adapun responden yang beban kerjanya
sebanyak 85,9% dan kinerja yang cukup
berlebihan dengan kinerja kurang yaitu
sebanyak 71,7% 1,7.
sebanyak 24 orang (35,8%). Hal ini dapat
Kemudian umur mempengaruhi kinerja terjadi karena terlalu banyaknya pekerjaan
menjadi cukup. Hal ini terjadi bahwa yang harus diselesaikan sehingga
umur dapat dijadikan sebagai tolak ukur beberapa pekerjaan tidak diselesaikan
dalam melihat aktivitas seseorang dalam tepat waktu. Hal ini juga disebabkan
bekerja, dimana kondisi umur yang masih karena sebagian perawat tidak mampu
produktif, maka kemungkinan besar menyelesaikan dua pekerjaan atau lebih
seseorang dapat bekerja dengan baik dan dalam satu waktu.
maksimal. Temuan di lapangan sesuai
Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa
dengan teori tersebut bahwa perawat lebih
responden yang memiliki beban kerja
banyak yang memiliki umur produktif
yang tidak berlebihan lebih banyak
(25-29) yaitu sebanyak 33,3% dan kinerja
memiliki kinerja yang cukup yaitu
yang cukup sebanyak 71,7%, jadi hal
sebanyak 28 orang (87,5%). Hal ini terjadi
inilah yang menyebabkan kinerjanya
karena pekerjaan yang diberikan kepada
cukup walaupun disiplin kerjanya kurang
mereka sudah sesuai dengan kemampuan
5
. yang mereka miliki sehingga pekerjaan
yang dihasilkan bisa maksimal.

Healthy Tadulako 7
Journal
Adapun responden yang beban kerjanya visum, dan lain-lain). Untuk menjalankan
tidak berlebihan dengan kinerja yang tugas dan fungsi yang bukan tugas dan
kurang yaitu sebanyak 4 orang (12,5%). fungsi perawat di atas akan menyita
Hal ini terjadi karena masih banyak waktu perawat dalam menjalankan
faktor-faktor lain yang dapat tugasnya. Ini akan berpengaruh atau
mempengaruhi kinerja perawat selain menambah waktu kerja perawat dalam
beban kerja. Antara lain seperti bertugas 8.
lingkungan kerja yang tidak nyaman, tidak
memiliki kepuasaan kerja, dan motivasi Temuan utama dalam penelitian ini adalah
kerja yang kurang. terdapat 64,2% perawat memiliki kinerja
yang cukup namun memiliki beban kerja
Berdasarkan hasil analisis menggunakan yang berlebihan dan terdapat perawat
Chi Square yang dilakukan terhadap yang memiliki kinerja yang kurang namun
beban kerja dengan kinerja perawat, memiliki beban kerja yang tidak
didapatkan hasil nilai ρ = 0,030 sehingga berlebihan yaitu sebanyak 12,5%. Dari ke
ρ < 0,05 maka Ho pada penelitian ini dua temuan tersebut yang paling
ditolak. Adapun hasil analisis mendominasi adalah terdapat perawat
menggunakan uji korelasi didapatkan hasil yang memiliki kinerja yang cukup namun
nilai ρ = 0,016, artinya bahwa ada memilliki beban kerja yang berlebihan
hubungan beban kerja dengan kinerja yaitu sebanyak 64,2%. Hal ini juga terjadi
perawat di ruang rawat inap RSUD karena banyak faktor yang mempengaruhi
Undata Palu. kinerja cukup walaupun beban kerjanya
Hasil penelitian ini sesuai dengan teori berlebihan.
yang mengatakan bahwa beban kerja Masa kerja mempengaruhi kinerja
mempengaruhi kinerja. Adanya hubungan perawat. Hal ini sesuai dengan teori yang
beban kerja dengan kinerja hal ini menyatakan bahwa masa kerja seseorang
dikarenakan beban kerja yang berlebihan juga menunjukkan hubungan secara
ini sangat berpengaruh terhadap positif terhadap kinerja seseorang. Masa
produktivitas tenaga kesehatan dan tentu kerja yang lama menunjukkan
saja berpengaruh terhadap produktivitas pengalaman yang lebih seseorang
rumah sakit itu sendiri. Di samping tugas dibandingkan rekan kerja yang lain,
tambahan beban kerja seorang perawat sehingga sering masa kerja/pengalaman
juga sangat dipengaruhi oleh waktu kerja menjadi pertimbangan suatu
kerjanya. Apabila waktu kerja yang harus perusahaan dalam mencari pegawai.
ditanggung oleh perawat melebihi dari Temuan di lapangan sesuai dengan teori
kapasitasnya maka akan berdampak buruk tersebut bahwa lebih banyak perawat yang
bagi produktivitas perawat tersebut. memiliki masa kerja ≥ 5 tahun yaitu
Berdasarkan hal tersebut, selain perawat sebanyak 77,8% dibandingkan dengan
melaksanakan tugas pokoknya perawat yang memiliki masa kerja < 5 tahun yaitu
juga melaksanakan tugas lain seperti sebanyak 22,2% artinya rata-rata perawat
tugas administrasi (mengimput dan telah memiliki banyak pengalaman dalam
mengolah data pasien, membuat laporan
bekerja sehingga kinerjanya cukup yang diberikan kepada perawat agar
walaupun beban kerjanya berlebihan 11. sesuai dengan kapasitas dengan
Tingkat pendidikan mempengaruhi kinerja kemampuan yang dimiliki oleh
perawat. Hal ini sesuai dengan teori yang perawat.
mengatakan bahwa tingkat pendidikan c. Diharapkan dapat dijadikan acuan
seorang karyawan dapat meningkatkan untuk peneliti selanjutnya selain itu
daya saing perusahaan dan memperbaiki diharapkan adanya penelitian lanjutan
kinerja perusahaan. Teori lain juga dengan penelitian yang lebih
menyatakan bahwa semakin tinggi mengembangkan variabel-variabel
pendidikan seseorang maka semakin besar bebas lainnya.
keinginannya untuk memanfaatkan d. lanjutan dengan penelitian yang lebih
pengetahuan dan keterampilan yang mengembangkan variabel-variabel
dimiliki. Temuan di lapangan sesuai bebas lainnya, jumlah responden dan
dengan teori tersebut bahwa perawat lokasi penelitian, dikarenakan masih
memiliki tingkat pendidikan yang tinggi banyak faktor lain yang berkaitan
yaitu D3 sebanyak 76,8% dan S1 dengan kinerja perawat.
sebanyak 23,2% maka semakin tinggi
tingkat pendidikannya semakin banyak DAFTAR PUSTAKA
pengetahuan yang dapat menunjang 1. Artini, Handayani, 2009, Kontribusi
pekerjaannya sehingga kinerjanya cukup Pendapatan Ibu Rumah Tangga
walaupun beban kerjanya berlebihan 3,13. Pembuat Makanan Olahan Terhadap
Pendapatan Keluarga, (Jurnal),
KESIMPULAN DAN SARAN Universitas Udaya, Bali.
2. Azwar, Azrul, 2010, Pengantar
Dari hasil penelitian yang dilakukan di
Administrasi Kesehatan (Edisi
Ruang Rawat Inap RSUD Undata Palu,
Ketiga), Binarupa Aksara, Jakarta.
didapatkan kesimpulan sebagai berikut :
3. Hariandja, 2002, Manajemen Sumber
a. Ada hubungan disiplin dengan kinerja
Daya Manusia, Grasindo, Jakarta.
perawat di Ruang Rawat Inap RSUD
4. Hasibuan, Malayu S,P, 2011,
Undata Palu.
Manajemen Sumber Daya Manusia,
b. Ada hubungan beban kerja dengan
(Edisi Revisi), Bumi Aksara, Jakarta.
kinerja perawat di Ruang Rawat Inap
5. Hasyim, H, 2006, Analisis Hubungan
RSUD Undata Palu.
Karakteristik Petani Kopi Terhadap
Pendapatan (Studi Kasus : Desa
Adapun saran yang diberikan berdasarkan
Dolok Seribu Kecamatan Paguran
hasil penelitian ini adalah :
Kabupaten Tapanuli Utara), (Jurnal),
a. Diharapkan pihak RSUD Undata Palu
Universitas Sumatera Utara, Medan.
untuk lebih memperhatikan disiplin
6. Heidjrachman, 2003, Organisasi dan
kerja perawat karena disiplin yang baik
Manajemen Perilaku Struktur dan
akan meningkatkan kinerja perawat.
Proses, Erlangga, Jakarta.
b. Diharapkan pihak RSUD Undata Palu
7. Ilyas, 2002, Kinerja, Teori, Penilaian
untuk dapat lebih memperhatikan tugas
dan Penelitian, Pusat Kajian
Ekonomi Kesehatan FKM Universitas 17. Wirawan, 2009, Evaluasi Kinerja
Indonesia, Jakarta. Sumber Daya Manusia, Salemba
8. Irwandy, 2007, Faktor-faktor yang Empat, Jakarta.
Berhubungan dengan Beban Kerja
Perawat Di Unit Rawat Inap RSJ
Dadi Makassar, (Jurnal), Universitas
Hasanudin, Makassar.
9. Kristami, 2008, Pengaruh Faktor-
Faktor Motivasi Kerja Terhadap
Kinerja Perawat di RSUD
Panembahan Senopati Bantul
Yogyakarta, (Skripsi), Universitas
Gajah Mada, Yogyakarta.
10. Mangkunegara, 2010, Evaluasi
Kinerja SDM, PT, Revika Aditama,
Bandung.
11. Robbins, 2001, Psikologi Organisasi,
Edisi ke-8, Prenhallindo, Jakarta.
12. Sastrohadiwiryo, 2003, Manajemen
tenaga Kerja Indonesia Pendekatan
administratif dan Operasional, Bumi
Aksara, Jakarta
13. Siagian, Sondang, 2004, Manajemen
Sumber Daya Manusia, Bumi Aksara,
Jakarta.
14. Suryanti, 2013, Hubungan Disiplin
Waktu Dengan Kinerja Pelayanan
Kesehatan di Puskesmas Tataba Kec.
Buko Kabupaten Banggai Kepulauan
(Jurnal), Universitas Samratulangi,
Manado.
15. Wahyuningrum. 2008. Hubungan
Kemampuan, Kepuasan Dan Disiplin
Kerja Dengan Kinerja Pegawai Di
Kecamatan
Tanggungharjo Kabupaten
Grobogan. Universitas Dipenegoro;
Semarang.
16. Wexley dan Yukl, 2000, Perilaku
Organisasi dan Psikologi Personalia,
Rineka Cipta, Jakarta.

You might also like