Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 11

STRATEGI PEMASARAN KASUS SEGMENTASI DAN TARGET PASAR BENIH

PADI BERSERTIFIKAT PADA PP KERJA DI KABUPATEN BOYOLALI


(Marketing Strategy Case of Segmentation and Target Market of Certified Rice Seeds to
the PP Kerja in the District Boyolali)

Hesti Reva, H. A. Z1, Syaiful, A2, Agus, S3


1)
Mahasiswa Fakultas Peternakan Dan Pertanian Universitas Diponegoro
Kampus drh. Soejono Koesoemowardojo Tembalang Semarang 50275
E-mail : vie_happy2007@yahoo.com
2,3)
Fakultas Peternakan dan Pertanian, Universitas Diponegoro
Kampus drh. R. Soejono Kusumowardojo Tembalang, Semarang 50275

Diterima : 19 Januari 2016 Disetujui : 25 Juni 2016

ABSTRACT

Marketing strategies in order to increase food production for the preservation of


food self-sufficiency is necessary, one of them through the use of improved seed certified
by the farmer will get several benefits and advantages, among others, can increase the
production per unit area and per unit time, and can improve the quality of results that will
be can increase the income of farmers. The aim of this study was to identify the strengths,
weaknesses, opportunities, threats to the PP Kerja, and set some strategies and priority
strategy and target market segmentation case the PP Kerja in Boyolali in marketing
products of certified rice seeds. The method used in this research is using descriptive
analytical method. The research location is located in the village of Ngemplaksuren,
Karangduren Sawit, Boyolali, Central Java. The study was conducted in April and May
2015. Respondents to as many as 30 respondents SWOT analysis and decision making as
many as 10 respondents priority strategy by purposive sampling method. Alternative
strategies using SWOT analysis, and determination of priority strategies using AHP
(Analytical Hierarchy Process) with expert choice program.
Based on the research that the obtained results for the SWOT analysis, PP Kerja
position of corporate strategy in the first quadrant is at position SO in the form of an
aggressive strategy, and the results obtained for strategy decisions priorities is the main
strategy to maintain product quality rice seed certified along with the second strategy is to
improve quality of service sales of rice seed certified, and the results obtained sales target
highest on the variety Way Apo, Ciherang, and IR 64, so that it can be concluded that the
target market in the sale may continue to increase every year as it can take advantage of
opportunities with the company's strengths, see market segmentation rice seed wide, the
vision and mission of PP Kerja can be realized with one of the goals expected PP Kerja as
a private producer of rice seed certified that it can meet the needs of farmers will seed
yield rice of high quality, so as to increase the yield of agricultural products to the food
self-sufficiency, and at ultimately food security programs and food self-sufficiency set by
the government can also be realized.

Keywords: market segmentation, target market, SWOT, AHP, PP Kerja

Strategi Pemasaran Kasus Segmentasi dan Target Pasar Benih Padi Bersertifikat Pada PP Kerja di 109
Kabupaten Boyolali
ABSTRAK

Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai salah satu penentu dalam
mengidentifikasi strategi prioritas ke depan yang nantinya selalu diterapkan PP Kerja
dalam melakukan strategi pemasaran pada kasus segmentasi dan target pasar benih padi
bersertifikat.
Penelitian ini dilakukan di PP Kerja yang berlokasi di Desa Ngemplaksuren,
Karangduren Sawit, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah yang mengembangkan usaha
pembenihan padi bersertifikat. Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan April-Mei 2015.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analitis. Penelitian
ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan survei di lokasi penelitian, observasi
lapangan, wawancara, dan studi pustaka mengenai petunjuk kerja pemasaran yang
dilakukan dan laporan yang terkait pada PP Kerja di Kabupaten Boyolali.
PP Kerja memiliki tujuh faktor kekuatan dengan skor 4,484, lima faktor kelemahan
dengan skor 4,023, lima faktor peluang dengan skor 4,285, dan sepuluh faktor ancaman
dengan skor 4,098. Memiliki posisi strategi perusahaan pada kuadran I dengan koordinat X
sebesar 0,461 dan Y sebesar 0,187 yaitu pada posisi SO berupa strategi agresif yang dapat
menciptakan PP Kerja untuk memanfaatkan peluang dengan kekuatan yang dimiliki dalam
menentukan kebijakan perusahaan serta menyusun strategi pemasaran untuk mencapai
target pasar yang diinginkan di masa mendatang. PP Kerja juga menggunakan keputusan
strategi utama yaitu dengan mempertahankan kualitas produk benih padi bersertifikat
disertai dengan strategi kedua yaitu meningkatkan kualitas pelayanan penjualan benih padi
bersertifikat, sehingga apabila target pasar dalam penjualan dapat terus meningkat setiap
tahun karena dapat memanfaatkan peluang dengan kekuatan perusahaan melihat
segmentasi pasar benih padi yang luas, maka visi dan misi PP Kerja dapat terealisasikan
dengan salah satu tujuan yang diharapkan PP Kerja sebagai produsen swasta benih padi
bersertifikat

Kata kunci:Segmentasi Pasar,benih padi, PP kerja

PENDAHULUAN baik. Penggunaan benih unggul bersertifikat


oleh petani akan mendapatkan beberapa
Negara Indonesia memiliki beberapa manfaat dan keuntungan antara lain yaitu
kendala salah satunya semakin sempitnya dapat meningkatkan produksi per satuan
lahan pertanian yang akan berpengaruh luas dan per satuan waktu, serta dapat
pada rendahnya produksi padi, untuk meningkatkan mutu hasil yang nantinya
menanggulangi permasalahan tersebut dapat meningkatkan pendapatan para
dengan menggunakan alternatif padi petani, dapat dibuktikan bahwa keadaan
bersertifikat, merupakan salah satu faktor posisi benih bersertifikat dan tidak
yang berpengaruh terhadap peningkatan bersertifikat untuk tahun lalu 20% benih
produktivitas padi. Benih padi bersertifikat bersertifikat dan 80% benih tidak
merupakan suatu benih yang telah melalui bersertifikat, untuk tahun 2007 hingga saat
proses sejak penyiapan lahan, pengolahan ini adalah 40% benih bersertifikat dan 60%
lahan, penyediaan benih yang bermutu, benih tidak bersertifikat, artinya semakin
penanaman, pemeliharaan, panen, pasca meningkat kesadaran petani akan
panen, kemudian penyimpanan yang penggunaan benih padi bersertifikat
dilakukan dengan sebaik mungkin dengan (Ruskandar et al., 2007), dan sejauh ini
tujuan agar dihasilkannya benih padi yang menurut hasil penelitian Sari (2014) bahwa

110 Strategi Pemasaran Kasus Segmentasi dan Target Pasar Benih Padi Bersertifikat Pada PP Kerja di
Kabupaten Boyolali
penggunaan benih unggul bersertifikat swasta terbesar dalam industri benih padi
masih rendah sekitar 25-30 %. nasional.
Ketersediaan benih unggul
bersertifikat harus memenuhi tujuh prinsip MATERI DAN METODE
tepat yaitu antara lain tepat varietas, tepat
mutu, tepat jumlah, tepat waktu, tepat Materi
lokasi, tepat harga, dan tepat pelayanan
sehingga dapat diketahui bahwa untuk Penelitian ini dilakukan di PP Kerja
tersedianya benih bersertifikat maka yang berlokasi di Desa Ngemplaksuren,
peranan Balai Benih Utama (BBU) dalam Karangduren Sawit, Kabupaten Boyolali,
rangka memproduksi benih padi cukup Jawa Tengah yang mengembangkan usaha
potensial dan dengan adanya sertifikasi pembenihan padi bersertifikat. Waktu
terhadap benih maka kualitas benih dapat penelitian dilaksanakan pada bulan April-
terjaga, apabila kualitas benih dapat terjaga Mei 2015.
maka produktivitas dari usaha tani padi
akan meningkat sehingga mampu Metode
mencukupi kebutuhan beras serta ketahanan
pangan di Indonesia yang selama ini masih Metode yang digunakan dalam
mengimpor beras dan secara nasional dalam penelitian ini adalah metode deskriptif
penggunaan benih bersertifikat untuk padi analitis. Penelitian ini dilakukan dengan
masih relatif kecil, yang disebabkan sistem menggunakan pendekatan survei di lokasi
informasi yang masih rendah akan penelitian, observasi lapangan, wawancara,
kebutuhan petani terhadap benih padi pada dan studi pustaka mengenai petunjuk kerja
masing-masing daerah. pemasaran yang dilakukan dan laporan
PP Kerja merupakan salah satu yang terkait pada PP Kerja di Kabupaten
produsen benih padi bersertifikat terbesar di Boyolali.
Kabupaten Boyolali yang belum melakukan Data primer, yaitu data diperoleh
sertifikasi secara mandiri dengan terus secara langsung dari responden lokasi PP
meningkatkan kualitas produknya agar Kerja. Data sekunder, yaitu data yang
dapat menciptakan suatu produk benih yang diperoleh berdasarkan kajian pustaka dan
unggul dan mampu bersaing di pasaran literatur sebagai landasan teori yang
secara kontinyuitas, dengan menghasilkan digunakan dan berhubungan dengan
produksi rata-rata sebanyak 4000 ton per penelitian tersebut.
tahun. Teknik pengumpulan data yang
Penelitian ini diharapkan dapat digunakan dalam penelitian ini terdiri dari
dijadikan sebagai salah satu penentu dalam pengumpulan data dengan observasi secara
mengidentifikasi strategi prioritas ke depan langsung, teknik pengumpulan data melalui
yang nantinya selalu diterapkan PP Kerja wawancara terhadap pihak-pihak yang
dalam melakukan strategi pemasaran pada terkait di PP Kerja, teknik pengumpulan
kasus segmentasi dan target pasar benih data melalui kuesioner 30 responden dalam
padi bersertifikat yang di produksinya analisis SWOT dan 10 responden dalam
melihat akan visi PP Kerja adalah maju pengambilan keputusan strategi prioritas
bersama petani menjadi yang terdepan dan dengan teknik purposive sampling,
misi PP Kerja adalah menjadi perusahaan pengambilan keputusan strategi dalam

Strategi Pemasaran Kasus Segmentasi dan Target Pasar Benih Padi Bersertifikat Pada PP Kerja di 111
Kabupaten Boyolali
penelitian ini dengan metode AHP yaitu adalah “Menjadi perusahaan swasta
menggunakan FGD (Focus Group terbesar dalam industri benih padi
Discussion), dan teknik pengumpulan data Nasional.”
melalui studi pustaka. PP Kerja telah terdaftar di BPSB
Tegalgondo pada tahun 1982 dengan nomor
HASIL DAN PEMBAHASAN SKPB 189/BPSBII/Prd/Byl/II/82, sehingga
semua proses perbenihan yang dilakukan
1. Keadaan Umum PP Kerja oleh PP Kerja tidak terlepas pengawasan
PP Kerja memiliki arti yaitu Produsen yang dilakukan oleh BPSB Tegalgondo.
dan Penangkar Kerja, merupakan salah satu Tahun 2014 PP Kerja masih
perusahaan yang bergerak di bidang menduduki peringkat pertama dari
perbenihan padi dan merupakan salah satu produsen benih lainnya di Kabupaten
produsen swasta benih padi di Desa Boyolali yaitu setiap tahunnya dapat
Ngemplaksuren Karangduren Sawit, memproduksi benih padi rata-rata sebanyak
Kabupaten Boyolali, Provinsi Jawa Tengah. 4000 ton per tahun. Data dapat dilihat
Visi PP Kerja adalah “Maju bersama petani produksi benih padi di Kabupaten Boyolali
menjadi yang terdepan”, dan Misi PP Kerja Tahun 2014 pada Tabel 1 di bawah ini :

Tabel 1. Produksi Benih Padi Kabupaten Boyolali Tahun 2014


Kelas
Produsen BD BP BR Grand Total (Ton)
BB Nogosari 9,560 9,560
KBP Banyudono 1,865 17,520 9,815 29,200
PB Jasa Tani 8,670 498,445 2,550 509,665
PB Mutiara Tani 112,035 14,905 126,940
PP Kerja 38,830 4.429,935 21,120 4.489,885
PP Maju 240,050 240,050
Sumber : BPSB, 2015.

2. Analisis SWOT mutu, varietas, harga, tempat, waktu, dan


Berdasarkan hasil penelitian, bahwa pelayanan. Hal ini sesuai dengan pendapat
skor tertinggi hasil IFAS pada analisis Firdaus (2009), bahwa dalam strategi
faktor kekuatan adalah memproduksi benih pemasaran diperlukan suatu perencanaan
padi berkualitas unggul dengan menerapkan dengan tujuan untuk mengikuti
prinsip 7 TEPAT yang diawasi oleh BPSB perkembangan dan menghadapi persaingan
yaitu dengan skor 0,686 yang menunjukkan yang semakin ketat pada masa yang akan
bahwa pada PP Kerja dalam pemasarannya datang.
selalu menerapkan strategi dengan Berdasarkan hasil penelitian, bahwa
melakukan beberapa penyempurnaan skor tertinggi hasil IFAS pada analisis
terhadap kualitas dan mutu produk untuk faktor kelemahan adalah kurangnya sistem
menarik para pelanggan baru serta informasi akan kebutuhan benih padi oleh
mempertahankan pelanggan yang sudah petani pada masing-masing daerah yaitu
ada, serta untuk dapat mencapai suatu target dengan skor 0,909 yang menunjukkan
pemasaran benih padi PP Kerja menerapkan bahwa promosi yang dilakukan pada PP
7 prinsip pemasaran yaitu tepat jumlah, Kerja masih berupa promosi dari mulut ke

112 Strategi Pemasaran Kasus Segmentasi dan Target Pasar Benih Padi Bersertifikat Pada PP Kerja di
Kabupaten Boyolali
mulut atau biasa dikenal dengan istilah kebutuhan dan keinginan yang berbeda,
personal selling yang dilakukan oleh kemudian perusahaan harus
penyalur itu sendiri atau promosi yang mengidentifikasi segmen pasar mana yang
terjadi pada antar petani, sehingga promosi dapat dilayani dengan efektif.
yang dilakukan oleh PP Kerja sejauh ini Berdasarkan hasil penelitian, bahwa
masih kurang. Hal ini sesuai dengan hasil skor tertinggi hasil EFAS pada analisis
penelitian Mulyono dan Supriyono (2013), faktor ancaman adalah munculnya benih
bahwa berdasakan interview terhadap palsu yang mengatasnamakan PP Kerja
petani responden didapatkan hasil yaitu dengan skor 0,476 yang menunjukkan
keterangan bahwa sebagian besar petani bahwa produk benih padi yang dihasilkan
mengetahui adanya jenis atau varietas padi oleh PP Kerja merupakan produk yang
baru adalah melalui informasi dari sesama memiliki kualitas yang baik. Hal ini sesuai
petani, dan kios pertanian, sehingga perlu dengan pendapat David (2010), bahwa
dikaji lebih mendalam upaya promosi benih ancaman eksternal menunjukkan pada
padi berlabel melalui demoplot dan berbagai trend dan kejadian ekonomi,
menjalin hubungan dan menjadikan kios sosial, budaya, demografis, lingkungan
pertanian sebagai sarana penyampai hidup, politik, hukum, pemerintahan,
informasi ke petani. teknologi, serta kompetitif yang dapat
Berdasarkan hasil penelitian, bahwa secara signifikan menguntungkan atau
skor tertinggi hasil EFAS pada analisis merugikan suatu organisasi perusahaan di
faktor peluang adalah adanya segmentasi masa yang akan datang.
pasar yang luas yaitu dengan skor 0,899
yang menunjukkan bahwa PP Kerja dalam 3. Penentuan Posisi Produsen Swasta
usaha perbenihannya memiliki segmen Benih Padi Bersertifikat pada PP
pasar yang luas mengingat kebutuhan benih Kerja
padi yang tinggi. Hal ini sesuai dengan Hasil Skoring Faktor Internal dan
pendapat Kotler dan Keller (2009), bahwa Faktor Eksternal terhadap strategi
perusahaan tidak dapat berhubungan pemasaran kasus segmentasi dan target
dengan semua pelanggannya di pasar yang pasar benih padi bersertifikat pada PP Kerja
besar, luas, atau beragam, tetapi mereka di Kabupaten Boyolali menunjukkan data
dapat membagi pasar tersebut menjadi pada Tabel 2 di bawah ini :
kelompok konsumen atau segmen dengan

Tabel 2. Hasil Skoring Faktor Internal dan Faktor Eksternal PP Kerja


No Kriteria Skor Koordinat
Faktor Internal
1 Kekuatan 4,484 X = 0,461
2 Kelemahan 4,023
Faktor Eksternal
1 Peluang 4,285 Y = 0,187
2 Ancaman 4,098
Sumber : Data Primer, 2015.

Berdasarkan hasil nilai faktor internal menunjukkan penentuan posisi PP Kerja


dan faktor eksternal pada Tabel 2, berada pada sumbu X=0,461 dan sumbu

Strategi Pemasaran Kasus Segmentasi dan Target Pasar Benih Padi Bersertifikat Pada PP Kerja di 113
Kabupaten Boyolali
Y=0,187. Posisi perusahaan dalam secara maksimal. Adapun strategi yang
pemasaran benih padi bersertifikat di digunakan pada kuadran I ini adalah
daerah penelitian berada pada kuadran I strategi agresif. Strategi agresif ini lebih
artinya posisi ini merupakan posisi yang difokuskan kepada strategi SO (Strengths-
menguntungkan dan perusahaan Opportunities), yaitu strategi yang dapat
mempunyai peluang dan kekuatan sehingga digambarkan pada diagram posisi pada
perusahaan dapat memanfaatkan peluang Gambar 1 di bawah ini :

BERBAGAI PELUANG

Posisi Perusahaan PP Kerja


Kuadran III 0,461

Kuadran I
KELEMAHAN KEKUATAN
INTERNAL INTERNAL
0,187

Kuadran IV Kuadran II

BERBAGAI ANCAMAN

Berdasarkan hasil analisis SWOT perusahaan untuk memanfaatkan peluang.


yang telah tergambar, bahwa posisi Hal ini juga menunjukkan bahwa PP Kerja
perusahaan PP Kerja berada pada posisi sebagai salah satu produsen swasta benih
yang baik dan menguntungkan yaitu pada padi yang harus dapat memperhatikan
Kuadran I, dengan memiliki beberapa pesaingnya yaitu PT Sang Hyang Seri
kekuatan serta beberapa peluang yang dapat (Persero) sebagai produsen benih milik
dimanfaatkan oleh perusahaan PP Kerja BUMN yang memiliki posisi perusahaan
dalam menentukan kebijakan pemasaran yang sama yaitu pada Kuadran I. Menurut
pada waktu sekarang dan waktu mendatang. pendapat Rachman et al. (2004), bahwa
Menurut pendapat Wahyuni et al. (2013), saat ini pengadaan dan distribusi benih padi
bahwa produsen benih memberi pengaruh masih didominasi oleh PT Sang Hyang Seri
yang cukup besar dalam menentukan dan PT Pertani, dan hanya sebagian kecil
varietas yang ditanam petani pengguna benih diproduksi oleh penangkar swasta
benih bersertifikat. Hasil penelitian tersebut lokal, pada umumnya penangkar swasta
juga sesuai dengan hasil penelitian yang lokal tidak memiliki fasilitas yang memadai
telah dilakukan oleh Br Tobing et al. (2013) seperti pengeringan, gudang dan alat
dalam Analisis Benih Padi Bersertifikat pengujian, berdasarkan kecenderungan
pada PT Sang Hyang Seri (Persero) bahwa meningkatnya permintaan benih padi yang
strategi yang dapat dilakukan perusahaan bermutu di tingkat petani, serta volume atau
tersebut adalah strategi SO yaitu dengan jumlah benih padi yang diproduksi oleh
memperhatikan faktor-faktor kekuatan penangkar swasta lokal, menyebabkan

114 Strategi Pemasaran Kasus Segmentasi dan Target Pasar Benih Padi Bersertifikat Pada PP Kerja di
Kabupaten Boyolali
pasar benih padi semakin kompetitif. Hal Berdasarkan hasil penelitian pada PP
ini telah dibuktikan oleh PP Kerja yang Kerja melalui pemilihan keputusan strategi
merupakan produsen swasta yang mampu pada strategi pemasaran benih padi
bersaing pada pasar benih yang semakin bersertifikat di PP Kerja dengan
kompetitif dengan hasil yang telah terbukti menggunakan metode AHP dan program
posisi perusahaan ada pada Kuadran I. expert choice telah menunjukkan hasil pada
Gambar 2 di bawah ini :
4. Pemilihan Alternatif Strategi
Prioritas

Abbreviation Definition
Goal Strategi Pemasaran Benih Padi Bersertifikat di PP Kerja
1A Mempertahankan Kualitas Produk Benih Padi Bersertifikat
2A Meningkatkan Kualitas Pelayanan Penjualan Benih Padi
1B Meningkatkan Sarana dan Prasarana dalam Memproduksi Benih Padi
2B Meningkatkan Sistem Informasi Benih Padi Produk PP Kerja
1C Menerapkan Prinsip 7 TEPAT yang diawasi oleh BPSB
2C Meningkatkan Sistem Perdagangan dalam Pemasaran Benih Padi
1D PP Kerja Fokus pada Pelanggan yang telah mempercayai Produknya
2D Tetap Menjalin Kerjasama yang Baik terhadap Penyalur dan Petani

Hasil penelitian menunjukkan hasil Hasil keputusan strategi dalam


index konsistensi rasio sebesar 0,07, yang strategi pemasaran benih padi bersertifikat
menunjukkan bahwa derajat konsistensi di PP Kerja tertinggi terletak pada strategi
memuaskan dalam pengambilan keputusan utama 1A yaitu mempertahankan kualitas
strategi pemasaran benih padi bersertifikat produk benih padi bersertifikat produk PP
d PP Kerja. Hal ini sesuai dengan pendapat Kerja dengan skor 0,342, hal ini dilakukan
Padmowati (2009), bahwa hasil PP Kerja karena perusahaan tersebut
penggunaan metode AHP akan diukur beranggapan bahwa kunci keberhasilan
besarnya indeks konsistensi (Consistency pada usaha perbenihannya adalah pada
Index), jika rasio dengan standar Indeks kualitas benih padi yang telah lama
Random <= 0,1 maka disimpulkan bahwa digunakan oleh para konsumennya. Hal ini
derajat konsistensinya memuaskan, artinya sesuai dengan pendapat David (2010),
metode AHP menghasilkan solusi optimal. bahwa perusahaan perlu merumuskan

Strategi Pemasaran Kasus Segmentasi dan Target Pasar Benih Padi Bersertifikat Pada PP Kerja di 115
Kabupaten Boyolali
berbagai strategi untuk mengambil hubungannya terhadap tahun penjualan dari
keuntungan dari peluang eksternal, sebab tahun 2010 hingga tahun 2014 sebesar 88
identifikasi, pengawasan, evaluasi peluang, %, sedangkan sisanya yaitu sebesar 12 %
dan ancaman eksternal sangat penting bagi disebabkan oleh faktor lain yang tidak
suatu perusahaan. PP Kerja dalam dijelaskan dalam model penelitian ini,
menentukan strategi prioritasnya telah dengan diperoleh persamaan linier yaitu y
terpilih prioritas yang pertama adalah = 27,263x + 51,775 yang dapat digunakan
dengan mempertahankan kualitas produk sebagai prediksi penjualan benih padi
benih padi dan disertai dengan strategi bersertifikat pada PP Kerja untuk tahun
kedua yaitu meningkatkan kualitas mendatang untuk benih padi Varietas Way
pelayanan penjualan benih padi dengan Apo. Varietas Ciherang diperoleh hasil R2
dilakukannya penerapan prinsip 7 TEPAT atau koefisien determinasi sebesar 0,9525
melalui pengawasan oleh BPSB Jawa yang menunjukkan bahwa besarnya
Tengah, dan dalam penerapan ini maka kontribusi variabel bebas yaitu jumlah
disinilah dibutuhkan suatu hubungan yang penjualan benih padi varietas Ciherang
baik terhadap stakeholder terkait dengan dalam menjelaskan hubungannya terhadap
cara membuat suatu kemitraan, salah tahun penjualan dari tahun 2010 hingga
satunya kemitraan terhadap petani tahun 2014 sebesar 95%, sedangkan sisanya
penangkar, seperti yang telah dilakukan yaitu sebesar 5% disebabkan oleh faktor
oleh PP Kerja, dengan tujuan agar petani lain yang tidak dijelaskan dalam model
dapat memproduksi benih padi dengan penelitian ini, dengan diperoleh persamaan
sertifikasi yang dilakukan oleh BPSB, kuadratik yaitu y = 57,294x2 – 107,799x +
sebab petani merupakan modal utama 574,072 yang dapat digunakan sebagai
dalam kegiatan agribisnis. Hal ini juga prediksi penjualan benih padi bersertifikat
sesuai dengan pendapat Murdiyanto (2008), pada PP Kerja untuk tahun mendatang
bahwa salah satu usaha yang dilakukan untuk benih padi Varietas Ciherang. Pola
pemerintah dalam mendorong persamaan kuadratik pada penjualan
berkembangnya agribisnis secara meluas varietas Ciherang terjadi penurunan
adalah dengan membangun kerjasama penjualan pada tahun 2012 yang disebabkan
antara pelaku dalam skala kecil, skala oleh penurunan jumlah produksi benih padi
menengah dan skala besar. yang diakibatkan curah hujan yang cukup
tinggi, sebab produksi benih padi sangat
5. Target Penjualan Benih Padi tergantung pada musim, hal ini sesuai
Bersertifikat pada PP Kerja dengan hasil penelitian Susdiarto et al.
Berdasarkan hasil penelitian pada PP (2013) bahwa keputusan pembelian pada
Kerja didapatkan grafik persamaan linier petani sebagai konsumen terhadap benih
benih padi varietas Way Apo selama 5 padi cenderung disebabkan oleh beberapa
tahun terakhir pada strategi pemasaran faktor internal dan eksternal dan salah satu
benih padi bersertifikat di PP Kerja, faktor lainnya adalah sifat yang melekat
varietas Way Apo diperoleh hasil R2 atau pada produk itu sendiri yang artinya bahwa
koefisien determinasi sebesar 0,8899 yang sifat dari benih padi yang merupakan benda
menunjukkan bahwa besarnya kontribusi hidup sehingga mempunyai masa berlaku
variabel bebas yaitu jumlah penjualan benih dalam jangka waktu tertentu dan dapat
padi varietas Way Apo dalam menjelaskan diperbanyak oleh konsumen itu sendiri,

116 Strategi Pemasaran Kasus Segmentasi dan Target Pasar Benih Padi Bersertifikat Pada PP Kerja di
Kabupaten Boyolali
serta pangsa pasar yang dibatasi oleh luasan efektif, jumlah pupuk, jumlah pestisida, dan
areal persawahan dan musim.. Berdasarkan jumlah lahan garapan dengan rumah petani.
hasil penelitian pada PP Kerja didapatkan
grafik konstan benih padi varietas IR 64 6. Segmentasi Pasar Benih Padi
selama 5 tahun terakhir pada strategi Bersertifikat pada PP Kerja
pemasaran benih padi bersertifikat di PP PP Kerja dalam menentukan
Kerja, varietas IR 64 diperoleh hasil F segmentasi pasarnya telah dilakukan
hitung untuk linier, kuadratik, dan kubik berdasarkan golongan geografis segmentasi
yang non signifikan, yang memiliki arti untuk benih padi bersertifikat berdasarkan
bahwa tidak ada pengaruh jumlah penjualan persentase jumlah penyaluran yaitu berada
pada setiap tahunnya, sehingga grafik pada daerah Jawa Tengah sebesar 40,41 %,
bersifat konstan atau tidak terdapat banyak Jawa Barat sebesar 0,18 %, Jawa Timur
perubahan jumlah penjualan pada 5 tahun sebesar 53,29 %, DIY sebesar 5,71 %, dan
terakhir, dan didapatkan hasil jumlah sisanya pada Luar Jawa sebesar 0,41%. Hal
penjualan untuk 5 tahun terakhir memiliki ini sesuai dengan pendapat Angipora (2008)
rata-rata penjualan sebanyak 500 ton. bahwa variabel-variabel yang dapat
Varietas Way Apo dan Ciherang digunakan untuk mensegmentasikan pasar
menunjukkan bahwa penjualan benih padi dapat dikelompokkan dalam 3 (tiga)
mengalami peningkatan pada tahun 2010 golongan, yaitu antara lain (1) Geografis
sampai tahun 2011, dan pada tahun 2012 Segmentasi yaitu pengelompokan pasar
penjualan benih padi mengalami penurunan yang didasarkan pada suatu daerah atau
yang disebabkan oleh beberapa faktor, wilayah, (2) Demografik Segmentasi yaitu
kemudian dari tahun 2013 sampai tahun pengelompokan pasar yang didasarkan pada
2014 kembali mengalami peningkatan berbagai macam kelompok atas dasar
penjualan, dengan pola penjualan keadaan oleh masyarakat yang berubah
persamaan linier untuk varietas Way Apo seperti umur, jenis kelamin, besarnya
dan dengan pola kuadratik untuk varietas jumlah keluarga, penghasilan, jabatan,
Ciherang, untuk varietas IR 64 grafik agama, dan kebangsaan, (3) Psikografik
bersifat konstan yang artinya tidak terdapat Segmentasi yaitu pengelompokan pasar
pengaruh jumlah penjualan untuk setiap yang terbaigi menjadi kelompok swingers,
tahunnya atau tidak banyak perubahan seekers, atau plain joes. Menurut pendapat
jumlah penjualan benih padi varietas IR 64 Assauri (2008) bahwa segmentasi pasar
pada 5 tahun terakhir. Prediksi target merupakan suatu cara untuk membedakan
penjualan dari tahun 2015 ke tahun 2016 pasar menurut golongan pembeli,
akan mengalami peningkatan penjualan, kebutuhan pemakai, motif, perilaku,
dan diharapkan untuk tahun berikutnya kebiasaan pada pembeli, cara penggunaan
target penjualan benih padi bersertifikat produk, dan tujuan dalam pembelian
terus meningkat mengingat segmentasi produk tersebut, sehingga pada segmentasi
pasar yang luas akan benih padi pasar sumber daya yang terbatas dapat
bersertifikat. Menurut hasil penelitian digunakan secara optimal untuk
Mahananto et al. (2009) bahwa faktor- menghasilkan produk yang dapat
faktor yang berpengaruh signifikan memenuhi permintaan pasar.
peningkatan produksi padi sawah adalah
luas lahan garapan, tenaga kerja yang

Strategi Pemasaran Kasus Segmentasi dan Target Pasar Benih Padi Bersertifikat Pada PP Kerja di 117
Kabupaten Boyolali
KESIMPULAN DAN SARAN Saran
Saran dalam penelitian ini kepada PP
Kesimpulan Kerja diharapkan dapat meningkatkan
kualitas dan kuantitas benih padi
Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa: bersertifikat, meningkatkan kegiatan
1. PP Kerja memiliki tujuh faktor periklanan atau promosi dengan tujuan agar
kekuatan dengan skor 4,484, lima permintaan meningkat, dan diharapkan PP
faktor kelemahan dengan skor 4,023, Kerja dapat melaksanakan strategi yang
lima faktor peluang dengan skor tepat untuk meningkatkan pemasaran
4,285, dan sepuluh faktor ancaman produk benih padi bersertifikat di masa
dengan skor 4,098. Memiliki posisi mendatang, selain itu diharapkan PP Kerja
strategi perusahaan pada kuadran I dapat memperbaiki sistem pencatatan
dengan koordinat X sebesar 0,461 dan transaksi perdagangan agar dapat diperoleh
Y sebesar 0,187 yaitu pada posisi SO data yang akurat mengenai jumlah
berupa strategi agresif yang dapat penjualan masing-masing varietas benih
menciptakan PP Kerja untuk padi yang diminati untuk provinsi Jawa
memanfaatkan peluang dengan Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat, DIY, dan
kekuatan yang dimiliki dalam Luar Jawa dengan tujuan untuk
menentukan kebijakan perusahaan mempermudah PP Kerja dalam menentukan
serta menyusun strategi pemasaran segmen pasarnya, sehingga dapat pula
untuk mencapai target pasar yang menentukan target penjualan untuk varietas
diinginkan di masa mendatang. yang sering diminati petani untuk tahun
2. PP Kerja juga menggunakan mendatang.
keputusan strategi utama yaitu dengan
mempertahankan kualitas produk DAFTAR PUSTAKA
benih padi bersertifikat disertai Angipora, P. M. 2008. Dasar-Dasar
dengan strategi kedua yaitu Pemasaran. PT. Raja Grafindo
meningkatkan kualitas pelayanan Persada, Jakarta.
penjualan benih padi bersertifikat, Assauri, S. 2008. Manajemen Pemasaran.
sehingga apabila target pasar dalam PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta.
penjualan dapat terus meningkat Br Tobing, K. S., R. Ginting, dan L. Fauzia.
setiap tahun karena dapat 2013. Analisis benih padi
memanfaatkan peluang dengan bersertifikat pada PT Sang Hyang
kekuatan perusahaan melihat Seri (Persero). Jurnal Sosial
Ekonomi. 2 (11) : 1-15.
segmentasi pasar benih padi yang
luas, maka visi dan misi PP Kerja David, F. R. 2010. Manajemen Strategis.
dapat terealisasikan dengan salah satu Salemba Empat, Jakarta.
tujuan yang diharapkan PP Kerja Firdaus, M. 2009. Manajemen Agribisnis.
sebagai produsen swasta benih padi Bumi Aksara, Jakarta.
bersertifikat yaitu dapat memenuhi Kotler, P dan K. L. Keller. 2009.
kebutuhan petani akan benih padi Manajemen Pemasaran. Penerbit
unggul yang berkualitas tinggi. Erlangga, Jakarta.
Mahananto, S. Sutisno, dan C. F. Ananda.
2009. Faktor-faktor yang

118 Strategi Pemasaran Kasus Segmentasi dan Target Pasar Benih Padi Bersertifikat Pada PP Kerja di
Kabupaten Boyolali
mempengaruhi produksi padi (studi Susdiarto, B., A. E. Priyono, dan E.
kasus di kecamatan nogosari, Swastuti. 2013. Pengaruh produk
boyolali, jawa tengah). J. Wacana. dan harga terhadap loyalitas
12 (1) : 179-191. konsumen dengan keputusan
pembelian sebagai variabel mediasi
Mulyono, T. H dan Supriyono. 2013.
pada PT Pertani (Persero) cabang
Analisis pengaruh bauran pemasaran
pekalongan. Jurnal Ilmiah
terhadap keputusan petani dalam
Dinamika Ekonomi dan Bisnis. 1
penggunaan benih padi berlabel di
(2): 1-12.
kabupaten kediri. Jurnal
Manajemen Agribisnis. 13 (2) : 83- Wahyuni, S., I. W. Mulsanti, dan Satoto.
92. 2013. Produktivitas varietas padi
dari kelas benih berbeda. IPTEK
Murdiyanto, E. 2008. Reposisi Petani
Tanaman Pangan. 8 (2) : 62-71.
dalam Kemitraan Agribisnis.
Prosiding Seminar Nasional
Perbenihan dan Kelembagaan 2008.
Fakultas Pertanian UPN,
Yogyakarta. Halaman IV-8 – IV-16.
Padmowati, R. L. E. 2009. Pengukuran
index konsistensi dalam proses
pengambilan keputusan
menggunakan metode AHP.
Seminar Nasional Informatika UPN
Veteran Yogyakarta. E-80 – E84.
ISSN: 1979-2328.
Rachman, B., I. W. Rusastra, dan K.
Kariyasa. 2004. Sistem Pemasaran
Benih dan Pupuk dan Pembiayaan
Usaha Tani. Prosiding Pusat
Penelitian dan Pengembangan Sosial
Ekonomi Pertanian, Bogor.
Halaman 204-226.
Ruskandar, A., S. Wahyuni, S. H. Mulya,
dan T. Rustiati. 2007. Respon petani
di pulau Jawa terhadap benih
bersertifikat. Prosiding Apresiasi
Hasil Penelitian Padi (Balai Besar
Penelitian Tanaman Padi). Halaman
881-888.
Sari, E. P. 2014. Analisis pengaruh faktor
produksi terhadap produksi petani
peserta dan bukan peserta program
SL-PTT padi di kecamatan
Indralaya Selatan Kabupaten Ogan
Ilir. Jurnal Ilmiah AglIBA. 9 (2) :
206-223.

Strategi Pemasaran Kasus Segmentasi dan Target Pasar Benih Padi Bersertifikat Pada PP Kerja di 119
Kabupaten Boyolali

You might also like