Professional Documents
Culture Documents
Penggunaan Internet Sebagai Sumber Informasi Dalam Penyusunan Karya Ilmiah Siswa SMA Negeri 8 Yogyakarta
Penggunaan Internet Sebagai Sumber Informasi Dalam Penyusunan Karya Ilmiah Siswa SMA Negeri 8 Yogyakarta
Penggunaan Internet Sebagai Sumber Informasi Dalam Penyusunan Karya Ilmiah Siswa SMA Negeri 8 Yogyakarta
Abstract
Currently, the internet is one of the essential and user-friendly sources of information, even by students at the
school. On the other hand, internet users also run the risk of obtaining inaccurate information or hoaxes. This study
aimed to determine the behavior of using the internet as a source of information by Senior High School students
(SMA), considering high school students began to be exposed to the internet when writing simple research reports.
The research method used was documentation with a quantitative approach, namely by observing some written
works of students from grade X (first year) of the State Senior High School 8 Yogyakarta in the 2016/2017 and
2017/2018 school year. The student's essay consists of three disciplines, namely biological science, engineering, and
technology, as well as social science and humanities. The study focused on sources of information from the internet
used in the scientific papers. Each paper’s list of reference was analyzed by grouping internet citations. Results
showed that from 166 sample papers, the internet dominated the reference sources listed in the bibliography, with a
percentage of around 60%. The types of internet sites that were widely cited by students were blogs, repositories,
and general websites. More than 95% of sites used were in the Indonesian language. In conclusion, senior high
school students need further assistance in accessing the internet, primarily to identify valid sources of information
and avoid dubious information sources.
Abstrak
Dewasa ini, internet merupakan salah satu sumber informasi yang penting dan mudah digunakan, tidak
terkecuali oleh para pelajar di sekolah. Di sisi lain, pengguna internet juga menghadapi risiko adanya
informasi yang tidak akurat atau hoax. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perilaku penggunaan
internet sebagai sumber informasi oleh pelajar jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA), mengingat siswa
SMA sudah mulai terpapar dengan penulisan laporan penelitian sederhana. Penelitian dilakukan dengan
metode dokumentasi dengan pendekatan kuantitatif, yakni dengan mengamati sejumlah karya tulis
siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 8 Yogyakarta kelas X pada tahun ajaran 2016/2017 dan
2017/2018. Karya tulis siswa tersebut terdiri dari tiga bidang ilmu, yakni sains hayati, rekayasa dan
teknik, serta sosial dan humaniora. Analisis dilakukan pada daftar pustaka masing-masing karya tulis
tersebut. Penelitian difokuskan pada sumber informasi dari internet yang digunakan dalam karya-karya
tulis ilmiah tersebut. Berdasarkan observasi terhadap 166 sampel karya tulis ilmiah, diketahui bahwa
internet mendominasi sumber referensi yang tercantum dalam daftar pustaka, dengan persentase sekitar
60%. Jenis situs internet yang banyak dikutip oleh siswa adalah blog, repositori, dan situs umum. Lebih
dari 95% situs yang digunakan berbahasa Indonesia, sedangkan sisanya berbahasa asing. Simpulan
penelitian ini, diperlukan pendampingan lebih lanjut pada siswa SMA dalam mengakses internet,
khususnya untuk mengidentifikasi sumber-sumber informasi yang valid serta menghindari informasi
yang diragukan kebenarannya.
Kata Kunci: Analisis sitiran; Karya tulis ilmiah; Sekolah menengah atas; Pelajar
doi: https://dx.doi.org/10.24198/jkip.v6i2.18590
© 2018 Jurnal Kajian Informasi & Perpustakaan. This is an open access article under the CC BY-SA license
Website: http://jurnal.unpad.ac.id/jkip
170 E. P. Setiawan and Ismurjanti / Jurnal Kajian Informasi & Perpustakaan Vol. 6, No. 2 (Desember 2018) 169-182
PENDAHULUAN
Salah satu penemuan terbesar abad melakukan aktivitas perdagangan barang
ke-20 adalah interconnected network atau dan jasa, misalnya dengan bantuan situs
lebih dikenal sebagai internet. Teknologi jual beli (misal tokopedia.com, bukalapak.com,
ini lahir dari keperluan adanya metode dan lain-lain) atau hanya sekedar
komunikasi antar komputer di Amerika memasang iklan. Seseorang yang
Serikat untuk keperluan pertahanan pada menggunakan internet dapat juga
masa Perang Dingin. Kemajuan internet mengakses layanan perbankan,
semakin pesat ketika ditemukan world perpajakan, dan lain sebagainya.
wide web (www), yang dapat dibuat di Berdasarkan survei tahunan Asosiasi
seluruh dunia dan digunakan untuk Penyelenggara Jasa Internet Indonesia
menyediakan informasi-informasi tertentu APJII (2017), pada tahun 2017, sebanyak
baik berupa dokumen maupun tautan. 75,5% dari penduduk Indonesia yang
Fasilitas web terus berkembang hingga berusia 13-18 tahun merupakan pengguna
muncul Web 2.0 yang memungkinkan internet. Selain itu, sebanyak 65,98%
pengguna web mengubah halaman web pengguna internet akan terhubung dengan
yang telah dibuat orang lain, menerima internet setiap hari, dengan durasi
pesan singkat (notifikasi), dan sebagainya. terbanyak antara 1-3 jam (43,89%). Penelu-
Versi terbaru web saat ini dikenal sebagai suran informasi dengan mesin pencari
Web 3.0, yang memungkinkan halaman (search engine) dilakukan sebanyak 74,84%
web membaca informasi dari halaman pengguna layanan internet, terletak di
lain, merekam riwayat penggunaan tempat ketiga setelah layanan chatting dan
halaman web, dan meningkatkan penggunaan media sosial (data lengkap
kemampuan internet dalam menyediakan tersedia di situs apjii.or.id). Hal ini menan-
informasi sesuai kebutuhan pengguna dakan bahwa tidak sedikit remaja usia
(Prasetiadi, 2011). sekolah di Indonesia yang menggunakan
Penemuan internet membawa internet dalam kehidupan sehari-hari.
perubahan besar dalam berbagai bidang Bagi kalangan pelajar, salah satu
kehidupan, khususnya terkait pencarian fungsi terpenting internet adalah untuk
informasi, penyebaran informasi, hingga melakukan pencarian informasi. Informasi
komunikasi sehari-hari antar masyarakat yang diperoleh dari internet dapat
secara umum. Dalam hal pencarian digunakan untuk berbagai keperluan,
informasi, internet membantu masyarakat misalnya mengerjakan tugas-tugas dari
untuk memperoleh informasi dari sekolah, memperdalam pengetahuan ten-
berbagai sumber dalam waktu yang tang berbagai topik, mengembangkan
singkat. Internet dapat dipandang sebagai keterampilan atau bakat tertentu, dan lain
suatu perpustakaan raksasa (Handayani, sebagainya. Fungsi berikutnya yang tidak
2012). Dalam hal pengiriman informasi kalah penting adalah fungsi komunikasi
dan komunikasi, internet memungkinkan dan hiburan, yang memungkinkan pelajar
dilakukannya komunikasi dari berbagai melakukan diskusi, berbagi cerita, hingga
daerah bahkan berbagai negara dengan mengisi waktu luang. Internet juga dapat
biaya yang sangat rendah, yakni dengan digunakan dalam proses belajar-mengajar
surel (e-mail), media sosial (social media), di sekolah, dan sejauh ini memberikan
dan aplikasi lain, misalnya WhattsApp hasil yang memuaskan (Wardhani, 2013;
(WA). Internet juga menjadi sarana untuk
Supardi & Putri, 2010; Imron, Palekahelu,
& Somya, 2014; Rahardiyan, 2013). sehari-hari, terutama oleh orang-orang
Pencarian informasi di internet muda dan para mahasiswa.
memiliki beberapa keunggulan. Pertama, Di sisi lain, pencarian informasi di
internet dapat diakses dari berbagai lokasi internet juga mengandung kelemahan
sehingga pencarian informasi dapat dila- besar, yakni tidak adanya kepastian bahwa
kukan dari mana saja, baik dari rumah, seluruh informasi yang tersedia di internet
sekolah, kafe, perpustakaan, maupun adalah benar dan tepat. Tidak jarang di
tempat-tempat lainnya. Kedua, informasi internet dijumpai kabar-kabar hoax, atau
dapat diperoleh dengan cepat, mengingat kabar-kabar yang tidak benar. Survey
saat ini telah tersedia berbagai situs mesin yang dilakukan oleh Masyarakat Telemati-
pencari (search engine), misalnya Google, ka Indonesia, menunjukkan bahwa
Yahoo, dan lain sebagainya. Mesin-mesin sebanyak 44,3% pengguna internet
pencari ini dapat menemukan berbagai menerima kabar hoax setiap hari, bahkan
informasi di internet sehingga pengguna sebanyak 17,2% menerima kabar hoax lebih
atau pencari informasi tidak perlu dari sekali dalam satu hari (Suara Sektor
mengetahui lokasi penempatan informasi ICT Indonesia, 2017).
terebut. Ketiga, informasi di internet Informasi-informasi hoax ini dapat
tersedia setiap saat, sehingga pencarian menimbulkan berbagai masalah. Suatu
tidak lagi dibatasi oleh waktu seperti pada kalimat yang seakan-akan berupa fakta,
pencarian informasi manual. Dari segi ternyata hanya kalimat propaganda yang
biaya, internet menyediakan banyak diciptakan untuk menarik perhatian atau
informasi secara gratis sehingga pengguna dukungan orang lain. Sebagai contoh,
hanya perlu mengeluarkan biaya untuk klaim tentang khasiat atau kegunaan obat-
terhubung dengan layanan internet. Biaya obat yang tersedia di internet tidak jarang
ini pun seringkali tidak perlu dikeluarkan disusun untuk menarik minat para
oleh pengguna karena tersedia akses pembeli obat tanpa didukung oleh
internet gratis di berbagai tempat umum, penelitian yang valid. Beberapa berita hoax
baik di sekolah, kafe, maupun tempat- bahkan sengaja dibuat untuk menjatuhkan
tempat lainnya. Pencarian informasi di pihak-pihak tertentu.
internet juga didukung dengan Adanya informasi hoax atau infor-masi
meningkatnya kualitas jaringan internet, yang tidak benar menimbulkan perbedaan
terutama di kawasan perkotaan. tingkat kepercayaan terhadap berbagai
Melihat uraian di atas, masuk akal bila macam situs internet. Keyakinan terhadap
penggunaan internet sebagai sumber pernyataan yang dikeluarkan oleh situs
referensi mengalami peningkatan. Cooke resmi suatu lembaga negara tentu tidak
and Rosenthal (2011), menyebutkan bahwa sama dengan pernyataan yang
hampir 65 % dari keseluruhan referensi dikeluarkan seseorang dengan identitas
yang digunakan dalam penyusunan tugas tidak jelas di blog atau situs pribadinya.
mahasiswa diperoleh dari internet. Sin and Yale University (2018), menceritakan
Kim (2013) menunjukkan bahwa situs jeja- bahwa,
ring sosial (social networking sites) banyak “In the context of writing in college,
digunakan untuk pencarian informasi material from much of the Internet is
less reliable than print sources because
it’s hard to tell who wrote or posted it”.
Penggunaan internet sebagai sumber informasi dalam penyusunan karya ilmiah Siswa SMA Negeri 8 Yogyakarta
172 E. P. Setiawan and Ismurjanti / Jurnal Kajian Informasi & Perpustakaan Vol. 6, No. 2 (Desember 2018) 169-182
Tabel 1.
Sebaran referensi laporan penelitian bidang sains
hayati
Sumber Jumlah Persentase
Gambar 1. Sebaran Bidang Laporan Penelitian Buku 46 11,04 %
Siswa Berkala Cetakan 3 0,75 %
Sumber: Hasil penelitian, 2018 Internet 256 63,68 %
Lainnya 97 24,13 %
Sebaran jumlah sumber referensi yang Total 402 100 %
digunakan pada masing-masing la-poran Sumber: Hasil penelitian, 2018
Buku 17 9,66 %
50
Lainnya 43 24,43 %
Frekuensi
30
Tabel 3
Sebaran referensi laporan penelitian bidang ilmu sosial
0
0 5 10 15 20
dan humaniora
Sumber Jumlah Persentase
Jumlah sitasi
Buku 51 15,09 %
Gambar 2. Sebaran jumlah sitasi dalam karya
Berkala Cetakan 1 0,29 %
tulis siswa Sumber: Hasil penelitian, 2018
Internet 206 60,95 %
Lainnya 80 23,67 %
Dari gambar 2. di atas, terlihat bahwa Total 338 100 %
sebagian besar laporan penelitian dibuat Sumber: Hasil penelitian, 2018
berdasarkan tidak lebih dari 10 referensi.
Adapun jumlah referensi maksimum yang Selanjutnya akan ditinjau referensi-
digunakan dalam laporan penelitian siswa referensi yang digunakan oleh siswa pada
adalah sebanyak 18 buah (1 laporan). masing-masing bidang penelitian.
Adanya variasi jumlah referensi yang Mengacu pada tabel 1, tabel 2, dan tabel 3
di atas, terlihat bahwa sebagian besar
sumber informasi atau referensi yang
digunakan dalam penelitian siswa adalah Situs pers atau surat kabar elektronik
sumber internet. Apabila data tersebut (e-newspaper) dikelola oleh organisasi atau
ditambah dengan sumber-sumber internet lembaga yang telah diverifikasi oleh
yang digolongkan pada kelompok lain- dewan pers. Daftar situs surat kabar
lain (misal jurnal online atau skripsi yang elektronik yang telah terverifikasi dapat
diambil dari situs repositori), maka lebih dilihat pada http://dewanpers.or.id. Situs
dari 75% referensi dalam laporan siswa penyedia berita yang tidak terverifikasi
diambil dari internet. Hasil ini menunjuk- oleh dewan pers tidak dapat disebut
kan bahwa internet banyak digunakan sebagai surat kabar elektronik. Pengum-
dalam penyusunan laporan penelitian. pulan informasi-informasi untuk dimuat
Rendahnya penggunaan buku-buku dalam situs surat kabar elektronik
dalam penulisan karya ilmiah oleh siswa umumnya dilakukan oleh para wartawan
SMA dapat dijelaskan sebagai berikut. Per- yang terikat oleh peraturan atau kode etik
tama, gagasan penelitian siswa SMA tidak wartawan. Situs-situs pers ini pada
jarang muncul dari keperluan praktis se- umumnya memperoleh informasi dari
hari-hari sehingga tidak mudah mencari sumber primer.
buku yang mendukung gagasan tersebut. Kelompook situs lembaga menunjuk
Kedua, koleksi perpustakaan sekolah lebih pada situs milik lembaga negara. Secara
banyak didominasi oleh buku-buku umum, Kamus Besar Bahasa Indonesia
pelajaran dan penunjang pelajaran. Buku- (KBBI) menyebutkan, “Lembaga sebagai
buku referensi yang tersedia bersifat badan atau organisasi yang tugasnya
umum (misalnya ensiklopedia). Jarang melakukan suatu penyelidikan keilmuan
dijumpai buku-buku referensi yang bersi- atau melakukan suatu usaha” (Kementrian
fat spesifik pada bidang tertentu. Di sam- Pendidikan dan Kebudayaan, 2016).
ping itu, belum semua siswa tertarik Dalam penelitian ini, lembaga
melakukan pencarian ke perpustakaan- didefinisikan sebagai suatu badan yang
perpustakaan lain, misalnya perpustakaan dikelola oleh pemerintah, meliputi
daerah atau perpustakaan perguruan ting- lembaga tinggi negara, lembaga kejaksaan,
gi terdekat. pengadilan, Tentara Nasional Indonesia
Untuk menganalisis sumber-sumber (TNI), Kepolisian Republik Indonesia,
internet, mula-mula dilakukan identifikasi instansi kedinasan, sekolah, perguruan
dan pengkategorian situs internet. Berda- tinggi, dan sebaginya. Situs-situs ini
sarkan jenis lembaga pemilik situs serta umumnya menggunakan alamat
bentuk situs, peneliti membuat klasifikasi berakhiran go.id, ac.id, dan mil.id. Isi situs-
situs internet menjadi 11 kelompok yakni, situs ini menjadi tanggung jawab lembaga
(1) situs pers, (2) situs lembaga negara, (3) pemilik situs sepenuhnya.
situs repositori, (4) situs organisasi non Situs repositori perguruan tinggi dan
pemerintah, (5) situs jurnal ilmiah, (6) situs lembaga penelitian, umumnya memuat
kumpulan dokumen, (7) situs pribadi, (8) laporan penelitian lengkap dan/atau
situs Wikipedia, (9) situs jasa, (10) situs naskah publikasi, baik berasal dari tugas
jual-beli, dan (11) situs “umum” atau lain- akhir mahasiswa maupun proyek-proyek
lain. tertentu. Beberapa contoh situs repositori
antara lain repository.ugm.ac.id milik Uni-
versitas Gadjah Mada (UGM), rdip.lipi.go.id
yang dikelola oleh Lembaga Ilmu Penge-
tahuan Indonesia (LIPI), dan sebagainya. Situs web pribadi dikelola secara
Universitas-universitas besar umumnya pribadi oleh perorangan dan umumnya
memiliki situs repositori semacam ini. berupa media sosial, meliputi situs blog,
Situs resmi badan atau organisasi non akun facebook, friendster, twitter, instagram,
pemerintah meliputi situs lembaga profit akun academia.edu, dan lain sebagainya.
dan non profit milik swasta maupun Mengacu pada Wijaya, Suhartono dan
lembaga-lembaga swadaya masyarakat Sutopo (2016) media sosial merupakan
(LSM). Termasuk dalam kategori ini adalah alat berbasis komputer yang
adalah lembaga-lembaga bimbingan bela- memungkinkan orang untuk membuat,
jar, organisasi atau kelompok masyarakat, berbagi, atau bertukar informasi, ide,
partai politik, berbagai macam perusa- gambar atau video dalam komunitas dan
haan, dan sebagainya. jaringan virtual, adapun informasi di
Berdasarkan Kamus Besar Bahasa media sosial tidak semuanya benar.
Indonesia (KBBI), jurnal didefinisikan Situs wikipedia merupakan sebuah
sebagai, “Majalah yang memuat informasi ensiklopedia daring besar yang tersedia
mengenai suatu topik ilmiah tertentu. dalam berbagai bahasa. Situs ini menye-
Jurnal ilmiah diterbitkan oleh perguruan diakan informasi yang lengkap dan
tinggi, asosiasi profesi, atau oleh lembaga mudah dipahami. Di sisi lain, situs ini
penerbit tertentu” (Kementrian memiliki kelemahan besar yakni setiap
Pendidikan dan Kebudayaan, 2016). Pada orang bisa mengakses dan menambahkan
umumnya artikel atau makalah pada atau memanipulasi informasi yang
jurnal ilmiah telah melalui proses tersedia pada situs ensiklopedia ini
penilaian (review) oleh para ahli di sehingga informasi yang tersedia pada
bidangnya. Suatu situs jurnal ilmiah situs ini tidak selalu benar.
umumnya juga memiliki nomor seri Situs jasa merupakan situs-situs
standar internasional (international penyedia berbagai macam jasa, yang
standard serial number, ISSN). umumnya dikelola oleh ahli-ahli di
Kelompok situs kumpulan dokumen bidangnya. Sebagai contoh, terdapat situs
umumnya digunakan untuk menyimpan alodokter.com dan klikdokter.id yang dikelola
berbagai dokumen. Situs-situs dalam oleh para dokter dan situs hukumonline.com
kelompok ini meliputi google drive yang dikelola oleh para pakar hukum.
(drive.google.com), dropbox (www.dropbox. Situs jual beli merupakan kelompok
com), slide share (slideshare. net), scribd situs internet yang sengaja dirancang
(www.scribd.com), 4shared (4shared.com), dan untuk keperluan jual beli barang dan jasa,
lain sebagainya. Pengguna situs ini dapat baik secara langsung (sebagai penyedia
mengunggah berbagai macam dokumen barang atau jasa) maupun secara tidak
tanpa verifikasi sehingga tidak dapat langsung (sebagai perantara). Beberapa
dipastikan apakah orang yang contoh situs jual beli antara lain
mengunggah dokumen ke situs-situs tokopedia.com dan bukalapak. com (sebagai
tersebut juga merupakan penulis yang perantara), olx.com (hanya memuat iklan),
bertanggung jawab terhadap isi dokumen. shopee.com dan zalora.com (penyedia
Tidak jarang pula dokumen yang diung- barang), dan lain lain.
gah berasal dari sumber lain. Kelompok situs umum mencakup
situs-situs internet yang tidak dapat digo-
longkan pada salah satu dari ke-10 macam
situs internet di atas. Sebagai contoh situs Walaupun berakhiran ac.id, situs-situs
kaskus.com, situs quora.com, ruangguru.com, semacam ini tetap harus dipandang
stackoverflow.com dan situs-situs diskusi sebagai situs pribadi, bukan situs resmi
lainnya. Informasi yang tersedia pada situs lembaga.
ini dapat berasal dari sembarang Kedua, tidak jarang situs-situs yang
pengguna internet. Situs-situs yang seolah menyediakan informasi “umum”
menyediakan informasi umum (bukan ternyata merupakan situs jual beli, sehing-
dari ahli) juga dimasukkan pada ga kebenaran informasi di dalamnya tidak
kelompok ini. selalu tepat. Sebagai contoh, informasi
Dalam klasifikasi tersebut, masih ada tentang manfaat suatu obat dari suatu
beberapa kendala yang perlu menjadi situs bisa saja hanya merupakan klaim
perhatian yakni sebagai berikut. penjual untuk menarik calon pembeli.
Pertama, identifikasi situs berita Dewasa ini, lembaga-lembaga ne-gara,
umumnya tidak mudah. Tidak jarang universitas, maupun perusahaan swasta
dijumpai situs berisi informasi dengan seringkali juga memiliki akun media
“gaya” berita, padahal situs tersebut sosial, baik berupa akun atau hala-man
hanya mengolah informasi dari berbagai facebook, twitter, bahkan instagram. Sejauh
situs lain dan tidak melakukan pengum- akun media sosial tersebut meru-pakan
pulan informasi sendiri. Tidak jarang akun resmi yang telah diverifikasi,
dijumpai informasi dengan judul yang informasi yang tersedia pada akun
bombastis, atau informasi tanpa sumber tersebut dapat dianggap senilai dengan
yang jelas (tanpa identitas informan, informasi pada situs resmi. Dalam hal ini,
tanggal wawancara, dan sebagainya). Situs pengguna harus membedakan akun resmi
semacam ini tidak dapat dimasukkan dengan halaman penggemar (fanpage) atau
sebagai situs berita. Situs opini yang bahkan akun-akun palsu.
tersedia untuk menampung pendapat
bebas dari berbagai pihak yang menjadi
anggotanya, misalnya kompasiana.com,
seword.com dan lain sebagainya walaupun
kadangkala diisi dengan informasi faktual,
juga tidak dapat digolongkan sebagai situs
berita. Situs-situs opini harus diperlaku-
kan seperti situs pribadi.
Situs lembaga resmi juga harus
dibedakan dengan situs pribadi yang ber-
asosiasi dengan lembaga itu. Beberapa
lembaga pendidikan menyediakan
platform untuk situs pribadi masing-
Gambar 3. Sebaran referensi internet
masing orang dengan alamat yang untuk laporan penelitian bidang sains
memuat nama lembaga. Sebagai contoh, hayati Sumber: Hasil penelitian, 2018
Universitas Gadjah Mada (UGM)
menyediakan situs pribadi untuk para
dosennya dengan alamat yang diikuti
http://staff.ugm.ac.id/.
facebook, twitter, dan sebagainya). Pada
ketiga bidang, referensi internet berupa
jurnal hanya menyusun kurang dari 10%
referensi, lebih sedikit dibandingkan sum-
ber informasi dari situs repositori.
Dengan membandingkan bidang-bi-
dang penelitian, terlihat bahwa riset
bidang Sosial Humaniora lebih banyak
menggunakan situs-situs lembaga dan
sedikit menggunakan situs Wikipedia.
Sebaliknya, bidang Riset Sains Hayati pa-
ling banyak menggunakan sumber atau
Gambar 4. Sebaran referensi internet untuk referensi berupa jurnal ilmiah dibanding
laporan penelitian bidang rekayasa dan bidang-bidang riset lainnya. Situs repo-
teknik Sumber: Hasil penelitian, 2018
sitori yang memuat hasil-hasil penelitian
paling banyak digunakan pada riset-riset
bidang teknik dan rekayasa.
Tingginya penggunaan situs blog dan
Wikipedia dibandingkan situs-situs lemba-
ga, berita, dan hasil penelitian (jurnal dan
repositori) menunjukkan bahwa siswa
cenderung mengambil sembarang infor-
masi di internet dan belum mempertim-
bangkan ketepatan atau validitas informa-
si yang tersedia. Hal ini dapat disebabkan
oleh kurangnya diskusi maupun paparan
terkait dengan validitas informasi kepada
Gambar 5. Sebaran referensi internet untuk
laporan penelitian bidang sosial-
para pelajar SMA.
humaniora Sumber: Hasil penelitian, 2018