Professional Documents
Culture Documents
12 Reza Pahlevi
12 Reza Pahlevi
Reza Pahlevi
Ali Imron
Desi Eri Kusumaningrum
E-mail: reza.pahlevi17@yahoo.com
Jurusan Administrasi Pendidikan Fakultas Ilmu Pendidikan
Universitas Negeri Malang Jl. Semarang 5 Kota Malang 65145
Abstract: This study aimed to: (1) describe the facilities and infrastructure planning at Vocational
High School Grafika PGRI Pakis Malang, (2) describe the provision of facilities and infrastructure
at Vocational High School Grafika PGRI Pakis Malang, (3) describe the use of facilities and
infrastructure at Vocational High School Grafika PGRI Pakis Malang, (4) describe the elimination
of facilities and infrastructure at Vocational High School Grafika PGRI Pakis Malang. This study
used qualitative research methods, and design in this study using case studies. The results showed
that, planning facilities and infrastructure in schools is done through staff deputy head of facilities
and infrastructure include educational programs Preparation Graphic Head and Head of
educational programs Graphic Production. Infrastructure planning starts from the needs analysis
conducted by the Head of the department of education program and then submitted to the deputy
head of the Facilities and infrastructure. Provision of facilities and infrastructure is done based on
the analysis of needs submitted by both the Head of educational programs, and then recapitulated
which needs higher priority. The use of facilities and infrastructure is done in accordance with
standard operational procedure (SOP). The different items used different procedures performed.
Deletion carried out because the goods are heavily damaged and can not be repaired anymore and
if repaired, the repair costs are quite large, so it’s better to buy a new one than to repair it.
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mendeskripsikan perencanaan sarana dan prasarana di
SMK Grafika PGRI Pakis Kabupaten Malang, (2) mendeskripsikan pengadaan sarana dan
prasarana di SMK Grafika PGRI Pakis Kabupaten Malang, (3) mendeskripsikan penggunaan sarana
dan prasarana di SMK Grafika PGRI Pakis Kabupaten Malang, (4) mendeskripsikan penghapusan
sarana dan prasarana di SMK Grafika PGRI Pakis Kabupaten Malang. Penelitian ini menggunakan
metode penelitian kualitatif, dan rancangan dalam penelitian ini menggunakan studi kasus. Hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa, perencanaan sarana dan prasarana di sekolah ini dilakukan
melalui staf Waka Sarpras meliputi Kaprodi Persiapan Grafika dan Kaprodi Produksi Grafika.
Perencanaan sarana dan prasarana dimulai dari analisis kebutuhan yang dilakukan oleh Kaprodi
kedua jurusan kemudian diajukan kepada Waka Sarpras. Pengadaan sarana dan prasarana
dilakukan berdasarkan pada analisis kebutuhan yang diajukan oleh kedua Kaprodi, kemudian
direkap kebutuhan mana yang lebih diprioritaskan. Penggunaan sarana dan prasarana dilakukan
sesuai dengan standart operational procedure (SOP). Berbeda barang yang digunakan maka
berbeda pula prosedur yang dilakukan. Penghapusan dilakukan karena barang tersebut mengalami
rusak berat dan tidak dapat diperbaiki lagi dan seandainya diperbaiki, perbaikan tersebut
memerlukan biaya yang cukup besar, sehingga lebih baik membeli yang baru dari pada
memperbaikinya.
Keberhasilan program pendidikan melalui proses pembangunan nasional yaitu memiliki tiga
belajar mengajar sangat dipengaruhi oleh banyak subsistem pendidikan yaitu pendidikan formal,
faktor. Salah satu di antaranya adalah tersedianya pendidikan nonformal, dan pendidikan informal.
sarana dan prasarana pendidikan yang memadai Substansi pertama diselenggarakan di sekolah,
disertai pemanfaatan dan pengolahan secara sedangkan substansi pendidikan nonformal dan
optimal. Pendidikan nasional sebagai sebuah pendidikan informal masuk dalam kategori
sistem
88
Pahlevi dkk, Manajemen Sarana dan Prasarana untuk Meningkatkan Mutu Pembelajaran 89
pendidikan luar sekolah. Menurut Undang- karena itu perlu adanya manajemen sarana dan
Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem prasarana pendidikan. Manajemen sarana dan
Pendidikan Nasional, pendidikan nonformal prasarana pendidikan dapat didefinisikan
berfungsi mengembangkan potensi peserta sebagai proses kerja sama pendayagunaan semua
didik dengan penekanan penggunaan sarana dan prasarana pendidikan secara efektif
pengetahuan dan ketrampilan fungsional serta dan efisien (Bafadal, 2008:2). Sarana dan
pengembangan sikap dan kepribadian prasarana pendidikan adalah semua komponen
profesional. yang secara langsung maupun tidak langsung
Menurut Coombs (dalam Sudjana, 2004:22) menunjang jalannya proses pendidikan untuk
pendidikan nonformal itu kegiatan terorganisir mencapai tujuan dalam pendidikan itu sendiri.
dan sistematis, di luar sistem persekolahan yang Sarana berarti segala sesuatu yang dipakai
mapan, dilakukan secara mandiri atau untuk mengerjakan sesuatu dalam mencapai
merupakan bagian penting bagi kehidupan yang tujuan. Sedangkan kaitannya dengan pendidikan,
lebih luas dan sengaja dilakukan untuk melayani sarana adalah peralatan, bahan dan perlengkapan
peserta didik dalam mencapai tujuan belajar. yang secara langsung dipergunakan dan
Untuk mencapai tujuan belajar itu sendiri menunjang proses pembelajaran. Dalam konteks
dibutuhkan manajemen sekolah yang efektif dan proses belajar mengajar, sarana dapat berupa
efisien terutama keberhasilan guru sangat penting gedung, ruang kelas, meja, kursi, serta alat-alat
dalam hal ini, dengan ditunjang oleh sarana dan dan media pengajaran. Prasarana adalah segala
prasarana yang memadai dan ditunjang dengan sesuatu yang merupakan penunjang utama
sistem manajemen yang baik pula sehingga terselenggaranya suatu proses. Sementara yang
tujuan yang telah dibuat dapat tercapai. dimaksud prasarana pendidikan adalah fasilitas
Dalam rangka melaksanakan tugas-tugas yang secara tidak langsung menunjang jalannya
yaang dikelompokkan sebagai substansi proses pendidikan, seperti asrama, halaman,
perlengkapan sekolah itu, digunakan suatu kebun, taman sekolah, jalan menuju sekolah.
pendekatan administratif tertentu yang disebut
juga manajemen (management), merupakan METODE
istilah yang cukup populer. Menurut Sergiovani
(dalam Bafadal, 2008:1) manajemen merupakan Fokus penelitian ini adalah bagaimana
“proses pendayagunaan semua sumber daya proses manajemen sarana dan prasarana
dalam rangka mencapai tujuan yang telah pendidikan di SMK Grafika PGRI Pakis
ditetapkan. Pendayagunaan melalui proses Kabupaten Malang dan juga kendala-kendala
yang meliputi perencanaan, pengorganisasian, yang dihadapi dalam proses manajemen sarana
pengarahan, dan pengawasan disebut dan prasarana tersebut serta solusi
manajemen”. pemecahannya. Selain itu juga mengulas faktor
Fungsi-fungsi manajemen menurut Terry pendukung dan strategi pemberdayan dalam
(dalam Herujito, 2003:17) sebagai berikut: (1) proses manajemen sarana dan prasarana yang
Planning adalah kegiatan yang menentukan ada. Berdasar fokus penelitian yang telah
berbagai tujuan dan penyebab tindakan-tindakan dirumuskan, penelitian ini menggunakan metode
selanjutnya. (2) Organizing adalah kegiatan penelitian kualitatif.
membagi pekerjaan di antara anggota kelompok Rancangan dalam penelitian ini
dan membuat ketentuan dalam hubungan- menggunakan studi kasus. Secara sederhana
hubungan yang diperlukan. (3) Actuating adalah studi kasus dapat diartikan “sebagai suatu
kegiatan menggerakkan anggota-anggota metode penyelidikan secara langsung dengan
kelompok untuk melaksanakan pekerjaan sesuai latar yang alamiah dan memusatkan perhatian
dengan tugas masing-masing. (4) Controlling pada suatu peristiwa secara intensif dan rinci”
adalah kegiatan untuk menyesuaikan antara (Ulfatin, 2013:48). Pendapat tersebut
pelaksanaan dan rencana-rencana yang telah memberikan alasan mengapa peneliti memilih
ditentukan metode sekaligus rancangan studi kasus karena
Manajemen ditambah sarana dan prasarana peneliti ingin meneliti proses manajemen
memegang peran penting dalam menunjang saranadanprasarana di sekolah tersebut secara
pembangunan. Dengan diberlakukan otonomi mendalam dan intensif agar apa yang diinginkan
daerah berarti pemerintah memberikan dalam penelitian ini dapat tercapai dengan jelas.
kesempatan kepada sekolah untuk berinisiatif Sebelum penelitian ini dilakukan terlebih
dan berkarya sesuai dengan kemampuan dahulu dilakukan studi pendahuluan informal,
lembaga pendidikan/sekolah masing-masing hal
termasuk dalam pembangunan sarana dan ini dilakukan agar tentang keadaan
prasarana. Oleh peneliti mengetahui sekolah sacara
90 MANAJEMEN PENDIDIKAN VOLUME 25, NOMOR 1, MARET 2016: 88-94
sarpras dan kaprodi melakukan di atur dalam SOP. yang akan dicapai,
kedua jurusan dan pengadaan yang Setiap penggunaan kesesuaian antar
penanggung jawab pertama adalah Sarana dan media yang akan
ruang produksi dengan Prasarana terdapat digunakan dengan
grafika. Perencanaan membandingkan prosedur materi yang aka
merupakan proses harga terlebih penggunaannya yang dibahas, tersedianya
kegiatan rasional dahulu. sudah diatur didalam sarana dan prasarana
dan sistematik Pembandingan harga SOP. Sehingga penunjang, dan
dalam menerapkan ini dilakukan oleh peserta didik yang karakteristik siswa.
keputusan, kegiatan waka sarpras sendiri menggunakan Sarana Menurut
atau langkah yang dan staf waka dan Prasarana yang Septiani (2014)
akan dilaksanakan sarpras. Kriteria tersedia dapat standar operasional
dikemudian hari dalam pembelian langsung prosedur (SOP)
dalam rangka barang adalah memanfaatkanya adalah sebagai alat
mencapai tujuan kualitas barang, dengan mengikuti penilaian kinerja
secara efektif dan sesuai dengan RAB prosedur yang sudah berorientasi pada
efisien (Mulyono, atau tidak boleh ada. Pihak yang penilaian kinerja,
2008:25). melebihi RAB dan membuat SOP terutama dalam hal
Pengadaan harus ada garansi. adalah pihak sekolah kejelasan unit kerja
sarana dan prasarana Hal ini sesuai sendiri yang tidak yang bertanggung
di SMK Grafika dengan pernyataan disebutkan secara jawab, tercapainya
PGRI dilakukan awal Bafadal (2008;31) lebih rinci siapa kelancaran kegiatan
tahun ajaran atau bahwa ada beberapa yang membuatnya, oprasional dan
awal semester. cara yang dapat karena disini SOP terwujudnya
Pengadaan ini ditempuh oleh sangat dirahasiakan koordinasi dan
dilakukan pengelola dari kalangan umum fasilitas yang
berdasarkan pada perlengkapan untuk termasuk pihak memadai. SOP
analisis kebutuhan mendapatkan peneliti. berbeda dengan
yang diajukan kedua perlengkapan Penggunaan pengendalian
kaprodi dan sekolah antara lain sarana dan prasarana program yang lebih
penanggung jawab dengan cara adalah pemanfaatan diorientasikan pada
ruang produksi membeli, tukar segala jenis barang penilaian
grafika. Sebelum menukar, ada yang sesuai dengan pelaksanaan dari
melakukan garansi, serta kebutuhan secara suatu program atau
pengadaan barang meminja. Dalam efektif dan efisien. kegiatan.
elektronik ada kegiatan pengadaan Dalam hal Penghapusan
beberapa tahap sarana dan prasarana pemanfaatan sarana biasanya dilakukan
dalam di SMK PGRI dan prasarana, harus karena barang
Grafika lebih banyak mempertimbangkan tersebut mengalami
menggunakan hal-hal yakni tujuan rusak berat dan tidak
dengan cara sehingga tidak
membeli barang dapat diperbaiki lagi. digunakan lagi dan
yang berkualitas Seandainya barang-barang yang
serta bergaransi. diperbaiki, perbaikan kuno dan tidak sesuai
tersebut akan dengan situasi
Penggunaan
memakan biaya yang kondisi. Kepala
sarana dan prasarana
sangat besar, sekolah memiliki
dilakukan sesuai
sehingga lebih baik wewenang untuk
dengan standar
membeli yang baru melakukan
operational
dari pada penghapusan
procedure (SOP).
memperbaikinya. terhadap sarana dan
Berbeda barang yang
Demikian pula ketika prasarana disekolah.
digunakan maka
saat melakukan Namun perlengkapan
akan berbeda pula
inventarisasi yang akan dihapus
prosedur yang
perlengkapan harus memiliki
dilakukan.
petugas menemukan prasyarat-prasyarat
Peraturan dalam
perlengkapan yang penghapusan.
penggunaan sarana
jumlahnya berlebihan Menurut
dan prasarana sudah
94 MANAJEMEN PENDIDIKAN VOLUME 25, NOMOR 1, MARET 2016: 88-94
Malang.
filsafat dan
teori
pendukung
serta asas)
Bandung: Falah
Production.
Ulfatin, N. 2013.
Metode
Penelitian
Kualitatif di
Bidang
Pendidikan:
Teori dan
Aplikasinya.
Malang:
Bayumedia
Publishing.
Undang-Undang
Republik
Indonesia
Nomor 20
Tahun 2003
tentang
Sistem
Pendidikan
Nasional.
2003.
Bandung:
Citra Umbra.
Yusanto, D. A. E.
2012.
Manajemen
Pendidikan
dan Pelatihan
Prajabatan
Golongan II
bagi Calon
Pegawai
Negeri Sipil
Angkatan
642/643
Tahun 2012
(Studi Kasus
di Badan
Pendidikan
dan
Pelatihan
Propinsi
Jawa Timur).
Skripsi tidak
diterbitkan.
Malang:
Fakultas Ilmu
Pendidikan
Universitas
Negeri