Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 9

MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA UNTUK

MENINGKATKAN MUTU PEMBELAJARAN

Reza Pahlevi
Ali Imron
Desi Eri Kusumaningrum

E-mail: reza.pahlevi17@yahoo.com
Jurusan Administrasi Pendidikan Fakultas Ilmu Pendidikan
Universitas Negeri Malang Jl. Semarang 5 Kota Malang 65145

Abstract: This study aimed to: (1) describe the facilities and infrastructure planning at Vocational
High School Grafika PGRI Pakis Malang, (2) describe the provision of facilities and infrastructure
at Vocational High School Grafika PGRI Pakis Malang, (3) describe the use of facilities and
infrastructure at Vocational High School Grafika PGRI Pakis Malang, (4) describe the elimination
of facilities and infrastructure at Vocational High School Grafika PGRI Pakis Malang. This study
used qualitative research methods, and design in this study using case studies. The results showed
that, planning facilities and infrastructure in schools is done through staff deputy head of facilities
and infrastructure include educational programs Preparation Graphic Head and Head of
educational programs Graphic Production. Infrastructure planning starts from the needs analysis
conducted by the Head of the department of education program and then submitted to the deputy
head of the Facilities and infrastructure. Provision of facilities and infrastructure is done based on
the analysis of needs submitted by both the Head of educational programs, and then recapitulated
which needs higher priority. The use of facilities and infrastructure is done in accordance with
standard operational procedure (SOP). The different items used different procedures performed.
Deletion carried out because the goods are heavily damaged and can not be repaired anymore and
if repaired, the repair costs are quite large, so it’s better to buy a new one than to repair it.

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mendeskripsikan perencanaan sarana dan prasarana di
SMK Grafika PGRI Pakis Kabupaten Malang, (2) mendeskripsikan pengadaan sarana dan
prasarana di SMK Grafika PGRI Pakis Kabupaten Malang, (3) mendeskripsikan penggunaan sarana
dan prasarana di SMK Grafika PGRI Pakis Kabupaten Malang, (4) mendeskripsikan penghapusan
sarana dan prasarana di SMK Grafika PGRI Pakis Kabupaten Malang. Penelitian ini menggunakan
metode penelitian kualitatif, dan rancangan dalam penelitian ini menggunakan studi kasus. Hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa, perencanaan sarana dan prasarana di sekolah ini dilakukan
melalui staf Waka Sarpras meliputi Kaprodi Persiapan Grafika dan Kaprodi Produksi Grafika.
Perencanaan sarana dan prasarana dimulai dari analisis kebutuhan yang dilakukan oleh Kaprodi
kedua jurusan kemudian diajukan kepada Waka Sarpras. Pengadaan sarana dan prasarana
dilakukan berdasarkan pada analisis kebutuhan yang diajukan oleh kedua Kaprodi, kemudian
direkap kebutuhan mana yang lebih diprioritaskan. Penggunaan sarana dan prasarana dilakukan
sesuai dengan standart operational procedure (SOP). Berbeda barang yang digunakan maka
berbeda pula prosedur yang dilakukan. Penghapusan dilakukan karena barang tersebut mengalami
rusak berat dan tidak dapat diperbaiki lagi dan seandainya diperbaiki, perbaikan tersebut
memerlukan biaya yang cukup besar, sehingga lebih baik membeli yang baru dari pada
memperbaikinya.

Kata kunci: Manajemen, sarana dan prasarana

Keberhasilan program pendidikan melalui proses pembangunan nasional yaitu memiliki tiga
belajar mengajar sangat dipengaruhi oleh banyak subsistem pendidikan yaitu pendidikan formal,
faktor. Salah satu di antaranya adalah tersedianya pendidikan nonformal, dan pendidikan informal.
sarana dan prasarana pendidikan yang memadai Substansi pertama diselenggarakan di sekolah,
disertai pemanfaatan dan pengolahan secara sedangkan substansi pendidikan nonformal dan
optimal. Pendidikan nasional sebagai sebuah pendidikan informal masuk dalam kategori
sistem
88
Pahlevi dkk, Manajemen Sarana dan Prasarana untuk Meningkatkan Mutu Pembelajaran 89

pendidikan luar sekolah. Menurut Undang- karena itu perlu adanya manajemen sarana dan
Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem prasarana pendidikan. Manajemen sarana dan
Pendidikan Nasional, pendidikan nonformal prasarana pendidikan dapat didefinisikan
berfungsi mengembangkan potensi peserta sebagai proses kerja sama pendayagunaan semua
didik dengan penekanan penggunaan sarana dan prasarana pendidikan secara efektif
pengetahuan dan ketrampilan fungsional serta dan efisien (Bafadal, 2008:2). Sarana dan
pengembangan sikap dan kepribadian prasarana pendidikan adalah semua komponen
profesional. yang secara langsung maupun tidak langsung
Menurut Coombs (dalam Sudjana, 2004:22) menunjang jalannya proses pendidikan untuk
pendidikan nonformal itu kegiatan terorganisir mencapai tujuan dalam pendidikan itu sendiri.
dan sistematis, di luar sistem persekolahan yang Sarana berarti segala sesuatu yang dipakai
mapan, dilakukan secara mandiri atau untuk mengerjakan sesuatu dalam mencapai
merupakan bagian penting bagi kehidupan yang tujuan. Sedangkan kaitannya dengan pendidikan,
lebih luas dan sengaja dilakukan untuk melayani sarana adalah peralatan, bahan dan perlengkapan
peserta didik dalam mencapai tujuan belajar. yang secara langsung dipergunakan dan
Untuk mencapai tujuan belajar itu sendiri menunjang proses pembelajaran. Dalam konteks
dibutuhkan manajemen sekolah yang efektif dan proses belajar mengajar, sarana dapat berupa
efisien terutama keberhasilan guru sangat penting gedung, ruang kelas, meja, kursi, serta alat-alat
dalam hal ini, dengan ditunjang oleh sarana dan dan media pengajaran. Prasarana adalah segala
prasarana yang memadai dan ditunjang dengan sesuatu yang merupakan penunjang utama
sistem manajemen yang baik pula sehingga terselenggaranya suatu proses. Sementara yang
tujuan yang telah dibuat dapat tercapai. dimaksud prasarana pendidikan adalah fasilitas
Dalam rangka melaksanakan tugas-tugas yang secara tidak langsung menunjang jalannya
yaang dikelompokkan sebagai substansi proses pendidikan, seperti asrama, halaman,
perlengkapan sekolah itu, digunakan suatu kebun, taman sekolah, jalan menuju sekolah.
pendekatan administratif tertentu yang disebut
juga manajemen (management), merupakan METODE
istilah yang cukup populer. Menurut Sergiovani
(dalam Bafadal, 2008:1) manajemen merupakan Fokus penelitian ini adalah bagaimana
“proses pendayagunaan semua sumber daya proses manajemen sarana dan prasarana
dalam rangka mencapai tujuan yang telah pendidikan di SMK Grafika PGRI Pakis
ditetapkan. Pendayagunaan melalui proses Kabupaten Malang dan juga kendala-kendala
yang meliputi perencanaan, pengorganisasian, yang dihadapi dalam proses manajemen sarana
pengarahan, dan pengawasan disebut dan prasarana tersebut serta solusi
manajemen”. pemecahannya. Selain itu juga mengulas faktor
Fungsi-fungsi manajemen menurut Terry pendukung dan strategi pemberdayan dalam
(dalam Herujito, 2003:17) sebagai berikut: (1) proses manajemen sarana dan prasarana yang
Planning adalah kegiatan yang menentukan ada. Berdasar fokus penelitian yang telah
berbagai tujuan dan penyebab tindakan-tindakan dirumuskan, penelitian ini menggunakan metode
selanjutnya. (2) Organizing adalah kegiatan penelitian kualitatif.
membagi pekerjaan di antara anggota kelompok Rancangan dalam penelitian ini
dan membuat ketentuan dalam hubungan- menggunakan studi kasus. Secara sederhana
hubungan yang diperlukan. (3) Actuating adalah studi kasus dapat diartikan “sebagai suatu
kegiatan menggerakkan anggota-anggota metode penyelidikan secara langsung dengan
kelompok untuk melaksanakan pekerjaan sesuai latar yang alamiah dan memusatkan perhatian
dengan tugas masing-masing. (4) Controlling pada suatu peristiwa secara intensif dan rinci”
adalah kegiatan untuk menyesuaikan antara (Ulfatin, 2013:48). Pendapat tersebut
pelaksanaan dan rencana-rencana yang telah memberikan alasan mengapa peneliti memilih
ditentukan metode sekaligus rancangan studi kasus karena
Manajemen ditambah sarana dan prasarana peneliti ingin meneliti proses manajemen
memegang peran penting dalam menunjang saranadanprasarana di sekolah tersebut secara
pembangunan. Dengan diberlakukan otonomi mendalam dan intensif agar apa yang diinginkan
daerah berarti pemerintah memberikan dalam penelitian ini dapat tercapai dengan jelas.
kesempatan kepada sekolah untuk berinisiatif Sebelum penelitian ini dilakukan terlebih
dan berkarya sesuai dengan kemampuan dahulu dilakukan studi pendahuluan informal,
lembaga pendidikan/sekolah masing-masing hal
termasuk dalam pembangunan sarana dan ini dilakukan agar tentang keadaan
prasarana. Oleh peneliti mengetahui sekolah sacara
90 MANAJEMEN PENDIDIKAN VOLUME 25, NOMOR 1, MARET 2016: 88-94

keseluruhan dan adanya jalinan menjajaki lebih Peneliti


secara objektif. Studi komunikasi yang dalam tentang menggunakan
pendahuluan ini efektif. keadaan SMK prosedur
dilakukan peneliti Penelitian ini Grafika PGRI Pakis pengumpulan data
agar mempermudah dilakukan di SMK Kabupaten Malang dengan
dalam menyusun Grafika PGRI Pakis khususnya tentang menggunakan teknik
rencana penelitian. Kabupaten Malang. sarana dan prasarana wawancara,
Untuk SMK Grafika PGRI sekolah. Foto dapat observasi dan
mendapatkan data Pakis Kabupaten menghasilkan data dokumentasi.
yang diperlukan Malang berada di deskriptif yang cukup Wawancara
dalam penelitian ini. jalan Raya wendit berharga dan sering merupakan
Peneliti terjun Barat Perum digunakan untuk percakapan dengan
langsung ke lapangan Mangliawan Permai menelaah segi-segi maksud tertentu,
untuk mengamati Pakis. Lebih jelasnya subjektif. percakapan itu
secara langsung sekolah ini berada di dilakukan oleh dua
berbagai macam lingkungan pihak yaitu
kegiatan yang Perumahan pewawancara
dilakukan oleh Mangliawan Permai. (interviewer) yang
informan dilokasi Jarak yang ditempuh mengajukan
penelitian dan peneliti dari kampus pertanyaan dan
mewawancarai secara pusat ke SMK terwawancara yang
langsung dengan cara Grafika PGRI Pakis memberikan jawaban
yang informal. sekitar 1 Jam. Lebih atas pertanyaan itu
Kehadiran jelas lagi lokasi SMK (Moleong, 2010:186).
peneliti disini adalah PGRI Pakis Observasi merupakan
berusaha untuk Kabupaten Malang dasar atau salah satu
berinteraksi dengan berlokasi di cara yang digunakan
subjek penelitiannya Perumahan untuk memperoleh
secara alamiah, tidak Mangliawan Permai. fakta sebelum
menonjol dan dengan Lokasi perumahan menggunakan teknik
cara yang tidak sebelah kiri adalah pengumpulan data
memaksa (Moleong, Kecamatan Pakis dan lainnya, hal ini
2007:24). Kehadiran di samping kanan ditegaskan dengan
peneliti mutlak adalah rumah warga. pendapat Soeratno
diperlukan karena Menurut Lofland dan Arsyad (dalam
peneliti adalah (dalam Moelong, Yusanto, 2012) yang
instrumen kunci (key 2007:157), “sumber menyatakan bahwa
instrument) yang data dalam penelitian metode pengamatan
berinteraksi langsung kualitatif ialah kata- adalah cara
dengan objek kata dan tindakan, pengumpulan data
penelitian. Oleh selebihnya adalah data dengan cara
karena peneliti tambahan seperti melakukan
mutlak diperlukan dokumen dan lain- pencatatan secara
sesuai dengan lain”. Selain cermat dan
prinsip-prinsip menggunakan kata- sistematik. Teknik
penelitian kualitatif, kata dan tindakan dokumentasi ini
maka peneliti harus sebagai sumber merupakan salah satu
menciptakan utama, peneliti juga cara yang digunakan
hubungan baik menggunakan sumber peneliti untuk
dengan objek tertulis dan foto. melengkapi atau
penelitian. Hubungan Sumber tertulis yaitu yang digunakan
baik peneliti dan berupa buku dan peneliti setelah
objek penelitian deskripsi tentang memperoleh hasil
tersebut dibangun sarana dan prasarana. wawancara dan
dalam bentuk saling Buku ini sangat pengamatan yang
menjalin berguna bagi peneliti telah dilakukan.
kepercayaan, karena dapat Teknik ini digunakan
pengertian dan mengetahui dan untuk
Pahlevi dkk, Manajemen Sarana dan Prasarana untuk Meningkatkan Mutu Pembelajaran 91

mengumpulkan data data adalah dengan menjaring untuk dilaporkan


yang sifatnya menyusun data agar fakta dan bukti kepada waka sarpas.
tertulis maupun bisa ditafsirkan dan dengan metode yang Kedua, waka sarpras
cetak, contohnya: bisa disimpulkan. dapat menerima pengajuan
surat, dokumen Menyusun data dipertanggungjawabk kebutuhan dari semua
sekolah dan foto berarti menata, an secara ilmiah, prodi dan merekap
selama kegiatan menggolongkan, kemudian semua ajuan
pembelajaran ini membuat pola dan menganalisis dan kebutuhan sarana dan
dijalankan. menyusun kategori memahami secara prasarana. Ketiga,
Pernyataan tersebut data” (Wiyono, intensif akan waka sarpras
ditegaskan oleh 2007:90). Sehingga peristiwa yang terjadi mengajukan kepada
Ulfatin ketika data sudah di lapangan. Tahap kepala sekolah
(2013:218) yang diperoleh maka akan penuisan laporan, tentang pengajuan
menjelaskan bahwa langsung dianalisis kegiatan yang kebutuhan yang
“teknik dokumen dan dipilah sesuai dilakukan pada tahap diajukan. Namun pada
adalah mencari data dengan penulisan laporan ini, saat pengajuan ada
mengenai hal-hal permasalahan atau meliputi menyusun dua ketentuan yakni
yang berupa catatan, pokokpokok yang data hasil penelitian apabila barang yang
transkrip, buku, ditanyakan. yang sudah didapat diajukan masih
surat, prasati, Sedangkan menurut dalam bentuk skripsi. dibawah Rp
notulen rapat, Bogdan & Biklen, 500.000,00 waka
agenda, arsip, dan dalam Moleong HASIL
sarpras berhak untuk
lain-lain, termasuk (2007:248) analisis langsung membeli,
juga dokumen yang data kualitatif Perencanaan contohnya pembelian
ditulis oleh subjek adalah: “upaya yang sarana dan spidol atau
secara pribadi dilakukan dengan prasarana di sekolah kebutuhan rutin
seperti: autobiografi, jalan bekerja dengan ini dilakukan melalui lainnya. Jika melebihi
buku harian, jurnal, data, staf waka sarpras Rp 500.000,00 maka
surat- surat, mengorganisasikan meliputi kaprodi harus mendapatkan
photograpic, video data, memilah- (kepala program persetujuan dari
equipment, dan milahnya menjadi studi) persiapan kepala sekolah seperti
sebagainya”. satuan yang dapat grafika dan kaprodi perbaikan gedung
Analisis data dikelola, produksi grafika. sekolah dan perbaikan
dilakukan setelah mensintesiskannya Selain itu juga ada alat mekanik dan
peneliti , mencari dan penanggung jawab sarana prasarana
mendapatkan data menemukan pola, ruangan di satu lainnya.
dari subjek menemukan apa ruangan khusus yaitu Pengadaan
penelitian. Dengan yang penting dan apa ruang produksi sarana dan prasarana
melakukan yang dipelajari dan grafika. Perencanaan di SMK Grafika PGRI
pemilihan data yang memutuskan apa sarana dan dilakukan awal tahun
sesuai dengan fokus yang dapat prasarana dimulai ajaran atau awal
penelitian. Analisis diceritakan kepada dari analisis semester. Pengadaan
orang lain”. kebutuhan yang ini dilakukan
Adapun tahapan tepat digunakan, dilakukan oleh
yang dilakukan setelah judul disetujui kaprodi kedua jurusan
dalam penelitian ini oleh kedua kemudian diajukan
yang pertama tahap pembimbing, maka kepada waka sarpras.
persiapan, pada tahap peneliti melanjutkan Isi SOP perencanaan
ini peneliti studi pendahuluan ke sarana dan prasarana
diharuskan untuk lapangan untuk yang dilakukan
mengajukan seminar memperoleh data pertama adalah
proposal. Selama umum yang kaprodi kedua jurusan
proses pembuatan digunakan untuk menganalisis
proposal terlebih menyusun konteks kebutuhan yang
dahulu peneliti penelitian. Tahap dibutuhkan.
konsultasi kepada pelaksanaan yaitu Kemudian mencatatat
pembimbing pada tahap ini semua kebutuhan
mengenai judul yang penelitian dilakukan yang diperlukan
92 MANAJEMEN PENDIDIKAN VOLUME 25, NOMOR 1, MARET 2016: 88-94

berdasarkan pada sarana dan prasarana melakukan Kepala sekolah


analisis kebutuhan dilakukan sesuai inventarisasi memiliki wewenang
yang diajukan kedua dengan standar perlengkapan untuk melakukan
kaprodi dan operational petugas menemukan penghapusan
penanggung jawab procedure (SOP). perlengkapan yang terhadap sarana dan
ruang produksi Berbeda barang yang jumlahnya prasarana di sekolah.
grafika, kemudian digunakan maka berlebihan sehingga Namun perlengkapan
direkap kebutuhan akan berbeda pula tidak digunakan lagi yang akan dihapus
mana yang prosedur yang dan barang-barang harus memiliki
diprioritaskan dan dilakukan. yang kuno dan tidak prasyarat-prasyarat
mengajukan kepada Peraturan dalam sesuai dengan penghapusan.
kepala sekolah jika penggunaan sarana situasi kondisi.
melebihi Rp dan prasarana sudah Prosedur juga ada penanggung
500.000,00. di atur dalam SOP. penghapusan jawab ruangan di satu
Sebelum melakukan Setiap penggunaan dilakukan oleh setiap ruangan khusus yaitu
pengadaan barang Sarana dan ketua program studi ruang produksi
elektronik ada Prasarana terdapat yang membuat grafika. Perencanaan
beberapa tahap prosedur rencana penghapusan sarana dan prasaran
dalam melakukan penggunaannya yang kebutuhan bahan dimulai dari analisis
pengadaan yang sudah diatur didalam praktik yang habis kebutuhan yang
pertama adalah SOP. Sehingga pakai serta kebutuhan dilakukan oleh
dengan peserta didik yang alat setiap tahunnya kaprodi kedua jurusan
membandingkan menggunakan Sarana yang kemudian kemudian diajukan
harga terlebih dan Prasarana yang diajukan kepada kepada waka
dahulu. tersedia dapat Waka Sarana dan sarpras. Isi SOP
Pembandingan langsung Prasarana dengan perencanaan sarana
harga ini dilakukan memanfaatkanya mengisi form dan prasarana yang
oleh waka sarpras dengan mengikuti rencana dilakukan pertama
sendiri dan staf prosedur yang sudah penghapusan yang di adalah kaprodi
waka sarpras. ada. Pihak yang dalamnya berisi kedua jurusan
Kriteria dalam membuat SOP mengenai nama menganalisis
pembelian barang adalah pihak sekolah barang, spesifikasi, kebutuhan yang
adalah kualitas sendiri yang tidak jumlah barang dan dibutuhkan.
barang, sesuai disebutkan secara keterangan kondisi Kemudian mencatatat
dengan RAB atau lebih rinci siapa dari barang tersebut. semua kebutuhan
tidak boleh melebihi yang membuatnya, Kemudian Waka yang diperlukan untuk
RAB dan harus ada karena disini SOP Sarana dan Prasarana dilaporkan kepada
garansi. Kendala sangat dirahasiakan menerima rencana waka sarpas. Kedua,
dalam pengadaan dari kalangan umum penghapusan waka sarpras
adalah kembali lagi termasuk pihak kebutuhan bahan menerima pengajuan
kepada keterbatasan peneliti. praktik yang diajukan kebutuhan dari semua
RAB, dimana Penghapusan oleh setiap ketua prodi dan merekap
dengan jumlah dana dilakukan karena program studi untuk semua ajuan
yang sedemikian barang tersebut diverifikasi dan kebutuhan sarana dan
harus dapat cukup mengalami rusak disetujui. prasarana. Ketiga,
untuk merealisasikan berat dan tidak dapat waka sarpras
kebutuhan yang diperbaiki lagi. mengajukan kepada
PEMBAHASAN
diperlukan. Solusi Seandainya kepala sekolah
dari permasalahan diperbaiki, perbaikan Perencanaan tentang pengajuan
keterbatasan dana tersebut akan sarana dan prasaran kebutuhan yang
adalah dengan memakan biaya yang di sekolah ini diajukan. Perencanaan
membuat skala sangat besar, dilakukan melalui staf sarana prasarana
prioritas kebutuhan sehingga lebih baik waka sarpras meliputi dilakukan setiap awal
yakni mana yang membeli yang baru Kaprodi (kepala tahun ajaran baru dan
lebih diprioritaskan dari pada program studi) dilakukan selama awal
atau diutamakan itu memperbaikinya. persiapan grafika dan semester. Perencanaan
yang dibeli. Demikian pula kaprodi produksi sarana dan prasarana
Penggunaan ketika saat grafika. Selain itu ini melibatkan waka
Pahlevi dkk, Manajemen Sarana dan Prasarana untuk Meningkatkan Mutu Pembelajaran 93

sarpras dan kaprodi melakukan di atur dalam SOP. yang akan dicapai,
kedua jurusan dan pengadaan yang Setiap penggunaan kesesuaian antar
penanggung jawab pertama adalah Sarana dan media yang akan
ruang produksi dengan Prasarana terdapat digunakan dengan
grafika. Perencanaan membandingkan prosedur materi yang aka
merupakan proses harga terlebih penggunaannya yang dibahas, tersedianya
kegiatan rasional dahulu. sudah diatur didalam sarana dan prasarana
dan sistematik Pembandingan harga SOP. Sehingga penunjang, dan
dalam menerapkan ini dilakukan oleh peserta didik yang karakteristik siswa.
keputusan, kegiatan waka sarpras sendiri menggunakan Sarana Menurut
atau langkah yang dan staf waka dan Prasarana yang Septiani (2014)
akan dilaksanakan sarpras. Kriteria tersedia dapat standar operasional
dikemudian hari dalam pembelian langsung prosedur (SOP)
dalam rangka barang adalah memanfaatkanya adalah sebagai alat
mencapai tujuan kualitas barang, dengan mengikuti penilaian kinerja
secara efektif dan sesuai dengan RAB prosedur yang sudah berorientasi pada
efisien (Mulyono, atau tidak boleh ada. Pihak yang penilaian kinerja,
2008:25). melebihi RAB dan membuat SOP terutama dalam hal
Pengadaan harus ada garansi. adalah pihak sekolah kejelasan unit kerja
sarana dan prasarana Hal ini sesuai sendiri yang tidak yang bertanggung
di SMK Grafika dengan pernyataan disebutkan secara jawab, tercapainya
PGRI dilakukan awal Bafadal (2008;31) lebih rinci siapa kelancaran kegiatan
tahun ajaran atau bahwa ada beberapa yang membuatnya, oprasional dan
awal semester. cara yang dapat karena disini SOP terwujudnya
Pengadaan ini ditempuh oleh sangat dirahasiakan koordinasi dan
dilakukan pengelola dari kalangan umum fasilitas yang
berdasarkan pada perlengkapan untuk termasuk pihak memadai. SOP
analisis kebutuhan mendapatkan peneliti. berbeda dengan
yang diajukan kedua perlengkapan Penggunaan pengendalian
kaprodi dan sekolah antara lain sarana dan prasarana program yang lebih
penanggung jawab dengan cara adalah pemanfaatan diorientasikan pada
ruang produksi membeli, tukar segala jenis barang penilaian
grafika. Sebelum menukar, ada yang sesuai dengan pelaksanaan dari
melakukan garansi, serta kebutuhan secara suatu program atau
pengadaan barang meminja. Dalam efektif dan efisien. kegiatan.
elektronik ada kegiatan pengadaan Dalam hal Penghapusan
beberapa tahap sarana dan prasarana pemanfaatan sarana biasanya dilakukan
dalam di SMK PGRI dan prasarana, harus karena barang
Grafika lebih banyak mempertimbangkan tersebut mengalami
menggunakan hal-hal yakni tujuan rusak berat dan tidak
dengan cara sehingga tidak
membeli barang dapat diperbaiki lagi. digunakan lagi dan
yang berkualitas Seandainya barang-barang yang
serta bergaransi. diperbaiki, perbaikan kuno dan tidak sesuai
tersebut akan dengan situasi
Penggunaan
memakan biaya yang kondisi. Kepala
sarana dan prasarana
sangat besar, sekolah memiliki
dilakukan sesuai
sehingga lebih baik wewenang untuk
dengan standar
membeli yang baru melakukan
operational
dari pada penghapusan
procedure (SOP).
memperbaikinya. terhadap sarana dan
Berbeda barang yang
Demikian pula ketika prasarana disekolah.
digunakan maka
saat melakukan Namun perlengkapan
akan berbeda pula
inventarisasi yang akan dihapus
prosedur yang
perlengkapan harus memiliki
dilakukan.
petugas menemukan prasyarat-prasyarat
Peraturan dalam
perlengkapan yang penghapusan.
penggunaan sarana
jumlahnya berlebihan Menurut
dan prasarana sudah
94 MANAJEMEN PENDIDIKAN VOLUME 25, NOMOR 1, MARET 2016: 88-94

Barnawi dan Arifin juga ada penanggung Pengajuan kualitas barang,


(2012:79) jawab ruangan di satu perencanaan ada dua sesuai dengan RAB
“penghapusan sarana ruangan khusus yaitu ketentuan yakni atau tidak boleh
dan prasarana ruang produksi apabila barang yang melebihi RAB dan
merupakan kegiatan grafika. Perencanaan diajukan masih harus ada garansi.
pembebasan sarana sarana dan prasaran dibawah Rp Prosedur pengadaan
dan prasarana dari dimulai dari analisis 500.000,00 waka barang praktik
pertanggungjawaban kebutuhan yang sarpras berhak untuk adalah waka sarpras
yang berlaku dengan dilakukan oleh langsung membeli, sesuai dengan
alasan yang dapat kaprodi kedua jurusan contohnya rencana pengadaan,
dipertanggungjawabk kemudian diajukan pembelian spidol bahan praktik dan
an. Sebagai salah satu kepada waka sarpras. atau kebutuhan rutin alat praktik di
aktivitas dalam Perencanaan sarana lainnya, jika melebihi lakukan di pasar agar
pengelolaan dan prasarana yang Rp 500.000,00 maka dapat dipastikan
perlengkapan dilakukan pertama harus mendapatkan kualitas dan
pendidikan di adalah kaprodi kedua persetujuan dari spesifikasi yang
sekolah, kepala jurusan kepala sekolah diminta. Kendala
sekolah memiliki menganalisis seperti perbaikan dalam perencanaan
kewenangan untuk kebutuhan yang gedung sekolah dan sarana dan prasarana
melakukan dibutuhkan. perbaikan alat adalah Rencana
penghapusan Kemudian mencatatat mekanik dan sarana Anggaran Belanja
terhadap semua kebutuhan prasarana lainnya. (RAB) yang sedikit
perlengkapan yang diperlukan Perencanaan selalu namun kebutuhannya
sekolah. Namun untuk dilaporkan dilakukan pada saat banyak. Karena
perlengkapan sekolah kepada waka sarpas. awal tahun atau awal keterbatasan RAB,
yang akan dihapus Kedua, waka semester, jadi maka pihak sekolah
harus memiliki sarpras menerima perencanaan selalu harus menganalisis
persyaratan- pengajuan dilakukan setiap kebutuhan mana
persyaratan kebutuhan dari semua enam bulan sekali yang
penghapusan, prodi dan merekap atau setiap satu diprioritaskan terlebih
misalnya rusak atau semua ajuan semester. Alat-alat dulu.
tidak sesuai dengan kebutuhan sarana dan persiapan grafika Penggunaan
kebutuhan sekolah, prasarana. Ketiga, meliputi komputer sarana dan prasarana
dicuri, tidak memiliki waka sarpras dan printer, dilakukan sesuai
fungsi yang jelas. mengajukan kepada kemudian untuk dengan standar
Kepala sekolah kepala sekolah produksi grafika operational
beserta stafnya tentang pengajuan seperti mesin cetak procedure (SOP),
hendaknya kebutuhan yang kertas, mesin potong berbeda barang yang
mengelompokkan diajukan. kertas dan lain digunakan maka akan
dan mendata barang- sebagainya. berbeda pula
barang yang akan Pengadaan prosedur yang
dihapus. sarana dan dilakukan. Peserta
prasarana di SMK didik yang
KESIMPULAN DAN Grafika PGRI menggunakan Sarana
SARAN dilakukan awal dan Prasarana yang
Kesimpulan tahun ajaran atau tersedia dapat
awal semester. langsung
Perencanaan Pengadaan ini memanfaatkanya
sarana dan prasaran dilakukan dengan mengikuti
di SMK Grafika berdasarkan pada prosedur yang sudah
PGRI ini dilakukan analisis kebutuhan ada. Kendala-kendala
melalui staf waka yang diajukan kedua yang ada di SMK
sarpras meliputi kaprodi dan Grafika PGRI lebih
kaprodi (kepala penanggung jawab banyak dari faktor
program studi) ruang produksi penggunaan sarana
persiapan grafika dan grafika. Kriteria dan prasarana dari
kaprodi produksi dalam pembelian peserta didik, dimana
grafika. Selain itu barang adalah sarana yang tersedia
Pahlevi dkk, Manajemen Sarana dan Prasarana untuk Meningkatkan Mutu Pembelajaran 95

kurang dalam hal yang sangat besar, teori.


perawatan sehingga sehingga lebih baik
rentan menimbulkan membeli yang baru
DAFTAR RUJUKAN perkembanga
kerusakan. dari pada harus
Penghapusan memperbaiki. n,
Bafadal, I. 2008.
dilakukan karena Prosedur Manajemen
barang mengalami penghapusan Perlengkapan
rusak berat dan dilakukan oleh setiap Sekolah: Teori
tidak dapat ketua program studi dan
diperbaiki lagi kalau yang membuat Aplikasinya.
seandainya rencana Jakarta: Bumi
diperbaiki, perbaikan penghapusan Aksara.
tersebut akan kebutuhan bahan Barnawi & Arifin, M.
memakan biaya praktek 2012.
yang habis pakai Manajemen
melakukan Sarana dan
serta kebutuhan alat koordinasi dan
setiap tahunnya. Prasarana.
kerjasama dengan Jogjakarta: Ar-
Prosedur pihak Waka sarana
penghapusan ruzz Media.
dan prasarana, Herujito.2003.
diajukan kepada Kaprodi Persiapan
Waka sarana dan Dasar-Dasar
Grafika dan Kaprodi Manajemen.
prasarana dengan Produksi Grafika
mengisi form rencana Jakarta:
untuk memperlancar Graspindo.
penghapusan yang di pengelolaan sarana
dalamnya berisi Moleong, L. J. 2007.
dan prasarana di Metodologi
mengenai nama sekolah. Bagi
barang, spesifikasi, penelitian
mahasiswa jurusan Kualitatif Edisi
jumlah barang dan Administrasi
keterangan kondisi Revisi.
Pendidikan Bandung: PT.
barang. hendaknya dapat Remaja
menjadikan bahan ini Rosdakarya.
Saran sebagai referensi Mulyono, M.A .
tambahan dalam 2008.
Bagi kepala hubungannya dengan
sekolah hendaknya Manajemen
matakuliah Administrasi
ini dapat dijadikan Manajemen Sarana
sebagai bahan dan Organisasi
dan Prasarana Pendidikan.
tambahan bagi kepala Pendidikan. Bagi
sekolah untuk lebih Yogyakarta:
peneliti lain Ar_ruzz
meningkatkan diharapkan dapat
kegiatan pengelolaan Media.
memberikan Septiani, D. Standart
sarana dan prasarana wawasan dan
pendidikan agar Oprasional
informasi mengenai Prosedur
dalam kegiatannya penelitian yang
berjalan dengan baik (SOP).
sejenis dan (online).
dan efektif sehingga hendaknya
dapat tercapai (http://keseha
melakukan tan94.
tujuan yang telah penelitian
ditentukan. Bagi blogspot.com/2
pengembangan 014/06/sop.htm
guru hendaknya tentang Manajemen
senantiasa l?m=1),
Sarana dan diakses 17 Mei
Prasarana 2015.
pendidikan dengan Sudjana, D. 2004.
menambah situs Pendidikan
penelitian yaitu Nonformal
dengan lebih (wawasan,
memperdalam fokus sejarah
penelitian dan kajian
96 MANAJEMEN PENDIDIKAN VOLUME 25, NOMOR 1, MARET 2016: 88-94

Malang.

filsafat dan
teori
pendukung
serta asas)
Bandung: Falah
Production.
Ulfatin, N. 2013.
Metode
Penelitian
Kualitatif di
Bidang
Pendidikan:
Teori dan
Aplikasinya.
Malang:
Bayumedia
Publishing.
Undang-Undang
Republik
Indonesia
Nomor 20
Tahun 2003
tentang
Sistem
Pendidikan
Nasional.
2003.
Bandung:
Citra Umbra.
Yusanto, D. A. E.
2012.
Manajemen
Pendidikan
dan Pelatihan
Prajabatan
Golongan II
bagi Calon
Pegawai
Negeri Sipil
Angkatan
642/643
Tahun 2012
(Studi Kasus
di Badan
Pendidikan
dan
Pelatihan
Propinsi
Jawa Timur).
Skripsi tidak
diterbitkan.
Malang:
Fakultas Ilmu
Pendidikan
Universitas
Negeri

You might also like