Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 8

FORMULASI KEFIR SUSU SAPI DENGAN PENAMBAHAN SARI

BUAH PEPAYA (Carica papaya L.) SEBAGAI BAHAN PENGGANTI


GULA

Yulianti (1), Retno Budi Lestari(2) dan Marjoko Purnomosidi(2)


(1)
Mahasiswa Fakultas Pertanian dan (2) Staf Pengajar Fakultas Pertanian
Universitas Tanjungpura Pontianak
Email : yulianti130811@gmail.com

ABSTRAK
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui penambahan sari buah pepaya sebagai bahan
pengganti gula terhadap fisikokimia kefir susu sapi. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium
Peternakan Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura Pontianak, Laboratorium Teknologi
Hasil Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura Pontianak dan Laboratorium
Perikanan Politeknik Negeri Pontianak. Rancangan penelitian yang digunakan adalah
Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan dan 5 ulangan masing-masing
perlakuan adalah P0 = Kontrol (tanpa penambahan sari buah pepaya), P1= Penambahan sari
buah pepaya 2% dari kefir susu sapi, P2 = Penambahan sari buah pepaya 4% dari kefir susu
sapi, P3 = Penambahan sari buah pepaya 6% darikefir susu sapi dan P4 = Penambahan sari
buah pepaya 8% dari kefir susu sapi. Parameter yang diamati adalah pH, total asam, kadar
etanol dan viskositas. Rata-rata nilai pH, total asam, kadar etanol dan viskositas tertinggi
yaitu: 3,99, 4,79, 2,04 dan 2963,36 yang masing-masing terdapat pada perlakuan yang
berbeda.

Kata kunci:Susu sapi, bibit Kefir dan Pepaya.

ABSTRACT
The purpose of this study was to determine the addition of papaya juice as a sugar substitute
for the physicochemical chemistry of cow's milk kefir. The study was conducted at the
Laboratory of Animal Husbandry at the Faculty of Agriculture, Tanjungpura University in
Pontianak, the Laboratory of Agricultural Product Technology at the Faculty of Agriculture
at Tanjungpura University, Pontianak and the Pontianak State Polytechnic Fisheries
Laboratory. The research design used was a Completely Randomized Design (CRD) with 5
treatments and 5 replications each treatment was P0 = Control (without adding papaya juice),
P1 = Adding papaya juice 2% of cow's milk kefir, P2 = Adding juice papaya fruit 4% from
cow milk kefir, P3 = addition of papaya fruit juice 6% from cow milk kefir and P4 = addition
of papaya fruit juice 8%. The parameters observed were pH, total acid, ethanol content and
viscosity. The average pH, total acid, ethanol content and the highest viscosity are: 3.99,
4.79, 2.04 and 2963.36, which are found in different treatments. The conclusion of this study
is that the addition of papaya juice can improve the quality of cow's milk kefir.

Keywords: Cow's milk, Kefir and Papaya seeds.

Pendahuluan

1
Perkembangan teknologi masker (Otles dan Cagindi, 2003),
pangan saat ini memberikan namun pembuktian secara ilmiah
alternatif pengolahan susu sebagai belum dilakukan.
penganekaragaman produk susu Perkembangan teknologi
agar dapat memperpanjang umur pangan saat ini memberikan
simpan susu. Salah satu teknologi alternatif dari buah pepaya
yang berkembang saat ini adalah dijadikan sari buah pepaya untuk
susu fermentasi. Susu fermentasi dijadikan minuman kefir susu sapi
ini memiliki beberapa kelebihan yang bermanfaat untuk tubuh.
dan khasiat yang baik bagi tubuh. Salah satu pemanfaatan pepaya
Dengan adanya proses fermentasi yang bisa dikembangkan adalah
laktosa yang terkandung di dalam pengolahan kefir susu sapi dengan
susu akan diuraikan menjadi penambahan sari buah pepaya.
senyawa yang lebih sederhana, Penelitian ini perlu dilakukan
sehingga bagi yang tidak mampu untuk mengetahui pemanfaatan sari
mencerna laktosa (lactose buah pepaya dalam menggantikan
intolerance) masih tetap dapat peran gula, akan tetapi belum
menikmati susu tersebut. Susu diketahui penambahan sari buah
fermentasi menghasilkan rasa asam pepaya yang optimal pada
yang pekat sehingga tidak semua fermentasi kefir susu sapi pada
masyarakat menyukai hasil produk pembuatan kefir susu sapi.
susu fermentasi, Salah satu produk Seringkali pepaya dimanfaatkan
fermentasi adalah kefir. sebagai bahan pangan yang diolah
Kefir adalah susu yang dengan cara kurang variatif.
difermentasi dan berasal dari Pepaya banyak mengandung
Caucasus Rusia. Kefir dibuat fruktosa digunakan sebagai bahan
dengan menginokulasi susu sapi, pengganti gula yang optimal pada
kambing atau domba dengan biji fermentasi kefir susu sapi.
kefir. Kefir tradisional dibuat Penelitian ini bertujuan untuk
dalam kantong kulit yang mengetahui penambahan sari buah pepaya
tergantung dekat pintu masuk/ke sebagai bahan pengganti gula terhadap
luar dan kantong diketuk oleh fisikokimia kefir susu sapi.
setiap orang yang melintas untuk
membantu susu dan biji kefir Metode Penelitian
tercampur dengan baik. Di Waktu dan Tempat Penelitian
Indonesia, kefir mulai digemari Penelitian ini dilaksanakan
oleh masyarakat sebagai makanan di Laboratorium Peternakan
fungsional, karena khasiatnya telah Fakultas Pertanian Universitas
dipercaya mampu mencegah dan Tanjungpura Pontianak,
mengobati berbagai penyakit Laboratorium Teknologi Hasil
seperti jantung, ginjal, paru- Pertanian Fakultas Pertanian
paru,hati, menurunkan kolesterol, Universitas Tanjungpura
meningkatkan nafsu makan, serta Pontianak, dan Laboratorium
membuat tubuh menjadi segar dan Perikanan Politeknik Negeri
bertenaga. Kefir juga digunakan Pontianak yang dimulai bulan
untuk mengobati jerawat dengan Agustus- Oktober.
cara membasuh muka
menggunakan air tersebut atau Bahan dan Alat Penelitian
dengan menggerus butir kefir dan Bahan yang digunakan
membalurkannya ke muka sebagai dalam penelitian ini adalah pepaya,

2
bibit kefir, susucairmerk diamond, sesuai perlakuan dan dimasukan ke
alkohol, indikator PP, asam dalam toples kaca.
oksalat, larutan K2Cr2O7, H2SO4, Pembuatan kefir susu sapi
NaOH 0,1 ,formaldehide, Susu yang sudah
buffer,kalium oksalat,aquadest. dipasteurisasi di ukur sebanyak 250
Alat pembuatan kefir susu ml dan dituang ke toples kaca,
sapi: kompor, pisau, talanan, juicer, kemudian dimasukkan bibit kefir
sendok plastik, wadah plastik, dan sari buah pepaya yang telah
toples kaca, saringan. Alat dimasak per perlakuan dan diaduk
analisis : timbangan digital, alat merata.
titrasi, refraktometer, elektroda pH Selanjutnya toples kaca ditutup rapat,
meter, erlenmeyer, piknometer, disimpan di tempat yang terhindar dari
labu destilasi, gelas ukur, tabung sinar matahari atau lampu dan diinkubasi
reaksi, cup plastik, tissue, kertas selama 24 jam pada suhu ruang. Setelah
temple, box steroform dan kefir susu dengan penambahan sari buah
aluminium foil. pepaya menggumpal, menandakan kefir
susu sapi sudah jadi, lalu disaring
menggunakan saringan untuk memisahkan
endapan kefir dari cairan whey, lalu
Rancangan Penelitian endapan kefir yang sudah disaring di
Penelitian ini dilakukan pisahkan lagi dari bibit kefir dengan
menggunakan metode Rancangan saringan.
Acak Lengkap dengan 5 perlakuan
dan 5 ulangan dengan konsentrasi Variabel Pengamatan
sari buah pepaya, yaitu: Pengamatan yang diukur adalah pH,
P0 = Susu Sapi + Bibit Kefir + 8% gula + total asam, kadar etanol dan viskositas.
0% sari buah pepaya
P1 = Susu Sapi + Bibit Kefir + 6% gula + Analisis Data
2% sari buah pepaya Menurut Kusriningrum (2010) Hasil
P2 = Susu Sapi + Bibit Kefir + 4% gula + pengamatan penelitian dianalisis secara
4% sari buah pepaya statistik dengan uji F (ANOVA) pada taraf
P3 = Susu Sapi + Bibit Kefir +2% gula + 5%. Jika berpengaruh nyata, maka
6% sari buah pepaya dilanjutkan dengan uji BNJ (Beda Nyata
P4 = Susu Sapi + Bibit Kefir +0% gula + Jujur) pada taraf 5%. Tujuannya untuk
8% sari buah papaya mengetahui lebih detail perlakuan apa saja
yang berbeda antara satu dengan lainnya.
Pembuatan sari buah pepaya
Buah pepaya masak Hasil dan Pembahasan
dikupas, lalu dicuci dan di potong pH
kecil/dipotong dadu. Buah pepaya Hasil analisis ragam pada
yang telah dipotong, lalu dijuicer pH menunjukan bahwa
untuk memisahkan sari buah penambahan sari buah pepaya
pepaya dari ampas buah pepaya. berpengaruh nyata (p ≤ 0,05)
Sari buah pepaya direbus sampai terhadap pH susu kefir dengan
mendidih lalu didiamkan selama interval rerata nilai pH 3,71 – 3,99.
±10 menit hingga tidak terlalu Pada pengujian awal pH susu
panas atau dalam suhu ruangan. sebesar 6,5 dan pH sari buah
Sari buah pepaya yang telah pepaya 5,8, sedangkan pH susu
didiamkan di suhu ruang ,diukur kefir setelah fermentasi terjadi
penurunan. Penurunan nilai pH

3
setelah fermentasi disebabkan oleh Pengganti Gula terhadap
adanya perombakan laktosa pada pH
susu oleh mikroorganisme
sehingga menjadi glukosa dan Total Asam
galaktosa kemudian masuk dalam Hasil analsis ragam
jalur glikolisis menjadi asam pada kefir susu menunjukan bahwa
piruvat. Selanjutnya asam piruvat penambahan sari buah pepaya
diubah menjadi produk akhir yang berpengaruh nyata (p ≤ 0,05)
spesifik yaitu asam laktat.Nilai pH terhadap total asam susu kefir
kefir yang diperoleh lebih tinggi dengan interval rerata nilai total
dibandingkan dengan pH kefir asam 2,97 – 4,79%. Peningkatan
yang diperoleh Agustina, dkk nilai total asam setelah fermentasi
(2013), sebesar 4,34 pada level diduga disebabkan oleh
kefir grain 2,5%. Nilai pH yang perkembangbiakan mikrobia 17 yang
terendah terdapat pada perlakuan terdapat pada kefir grain dan
8% sari buah pepaya kefir susu disebabkan oleh fruktosa yang
sapi yaitu 3,71. berasal dari sari buah pepaya
Berdasarkan Gambar 1. pH sebagai bahan pengganti gula yang
kefir susu sapi dengan penambahan digunakan sebagai nutrisi oleh
sari buah pepaya mengalami mikrobia untuk menghasilkan asam
penurunan, semakin banyak laktat. Semakin lama fermentasi,
penambahan sari buah pepaya pH Lactobacillus bulgaricus yang
yang dihasilkan semakin rendah. digunakan dalam proses fermentasi
Hal ini berhubungan dengan total kefir susu sapi semakin aktif
asam yang dihasilkan. Setelah berkembangbiak, sehingga
fermentasi selama 24 jam, kemampuan untuk memecah
mikrobia berkembangbiak semakin substrat semakin banyak dan
banyak jumlahnya, sehingga menghasilkan asam laktat yang
kemampuan menghasilkan asam semakin meningkat (Astawan,
laktat meningkat. Peningkatan 2007). Hal ini diperkuat oleh
asam laktat menyebabkan Kunaepah (2013) menyatakan
penurunan pH. Hubungan antara bahwa fermentasi selama 24 jam
penambahan sari buah pepaya menyebabkan jumlah mikroba
sebagai bahan pengganti gula semakin banyak jumlahnya,
terhadap pH dapat dilihat pada sehingga kemampuan
Gambar 1. menghasilkan asam laktat semakin
tinggi. Semakin tinggi konsentrasi
3.99 gula maka total asam laktat akan
4 3.91 meningkat, hal ini karena asam
3.86
3.9 3.81 laktat diperoleh dengan jalan
3.8 3.71 perombakan gula laktosa pada
3.7 media kefir susu yang difermentasi
3.6 melalui proses glikolisis.
3.5 Gambar 2 menunjukkan
P0 P1 P2 P3 P4 bahwa semakin tinggi penambahan
sari buah pepaya semakin
Gambar 1. Grafik Hubungan antara meningkatkan total asam. Total
Penambahan Sari Buah asam tertinggi terdapat pada
Pepaya sebagai Bahan perlakuan penambahan 8% sari
buah pepaya yaitu 4,79%

4
sedangkan total asam terendah berpengaruh tidak nyata terhadap
terdapat pada perlakuan kadar etanol kefir susu sapi dengan
penambahan 0% sari buah pepaya interval rerata nilai total asam
yaitu 2,97%. Hal ini karena berkisar antara 0,82–2,04%, hal ini
fruktosa yang berasal dari sari buah sesuai dengan standar codex
pepaya sebagai bahan pengganti mengenai kadar etanol sebesar
gula digunakan sebagai nutrisi oleh Min. 0,50%. Sudono (2004),
mikrobia untuk menghasilkan asam menyatakan bahwa dari
laktat. metabolisme pentosa selama
Pada proses fermentasi fermentasi, bakteri kelompok
laktosa akan dipecah menjadi homofermentatif menghasilkan
glukosa dan fruktosa oleh khamir. asam laktat, sedangkan dari
Laktosa akan digunakan khamir metabolisme heksosa, bakteri
dan bakteri asam laktat untuk heterofermentatif memproduksi
menghasilkan alkohol dan asam asam laktat, CO2 dan etanol, serta
laktat. Greenwalt, dkk (2006), menghasilkan komponen
menyatakan bahwa selama proses flavorsusu fermentasi diasetil dan
fermentasi khamir akan memecah asetaldehid. Hal ini diperkuat oleh
sukrosa menjadi laktosa dan Farnworth, (2008), yang
fruktosa kemudian laktosa akan menyatakan etanol pada kefirsusu
digunakan oleh khamir untuk sapi dipengaruhi oleh metabolisme
metabolisme sel sehingga khamir dan bakteri
menghasilkan etanol dan heterofermentatif yang
karbondioksida. Hubungan antara menghasilkan etanol. Menurut
penambahan sari buah pepaya Rahman, dkk (1989), khamir akan
sebagai bahan pengganti gula memecah gula sederhana menjadi
terhadap total asam dapat dilihat alkohol dan karbondioksida,
pada Gambar 2. khamir candida kefir memecah
subtrat/laktosa tersebut menjadi
4.79 etanol.
5 4.29 Gambar 3 menunjukkan kecenderungan
3.72 3.88
4 2.97 kenaikan kadar alkohol disetiap
3 penambahan sari buah pepaya. Hal ini
diduga karena adanya candida kefir atau
2
khamir yang dapat memecah substrat
1 sehingga candida kefir menyebabkan
0 alkohol naik. Hal ini sesuai dengan
P0 P1 P2 P3 P4 pendapat Nuril (2014), yang menyatakan
bahwa pada waktu fermentasi, kandungan
Gambar 2. Grafik Hubungan antara total asam yang tinggi dari Lactobaccillus
Penambahan Sari Buah bulgaricus akan mengahambat
Pepaya sebagai Bahan pertumbuhan mikroorganisme yang
Pengganti Gula terhadap melakukan proses fermentasi termasuk
Total Asam (%). khamir Candida kefir, dengan demikian
Candida kefir tidak dapat memecah
Kadar Etanol substrat seperti pada awal fermentasi,
sehingga kemampuan Candida kefir untuk
Hasil analisis ragam pada menghasilkan kadar etanol naik. Rahman,
kefir susu menunjukan bahwa dkk (1989), menyatakan bahwa khamir
penambahan sari buah pepaya akan memecah gula sederhana menjadi

5
alkohol dan karbondioksida, khamir Gambar 4 menunjukkan bahwa
candida kefir memecah substrat/laktosa semakin tinggi konsentrasi sari buah
tersebut menjadi etanol. Hubungan antara pepaya, terjadi peningkatan viskositas.Hal
penambahan sari buah pepaya sebagai ini di duga karena penambahan sari buah
bahan pengganti gula terhadap kadar pepaya menyebabkan mikrobia
etanol dapat dilihat pada Gambar 3. berkembang dengan baik, sehingga
mempercepat terbentuknya asam laktat.
Suasana pH yang mempercepat
2.5 2.04 tercapainya titik isoelektrik, sehingga
2 1.48 1.55 mempercepat terjadinya penggumpalan,
1.28 yang akan meningkatkan viskositas kefir
1.5
0.82 susu sapi. Hubungan antara penambahan
1
sari buah pepaya sebagai bahan pengganti
0.5 gula terhadap viskositas dapat dilihat pada
0 Gambar 4.
P0 P1 P2 P3 P4
2963.36
3000
Gambar 3. Hubungan antara 2500 2075.782099.722147.8
Penambahan Sari Buah 2000
Pepaya sebagai Bahan 1500
Pengganti Gula terhadap 1000
755.62
Kadar Etanol (%). 500
0
Viskositas P0 P1 P2 P3 P4

Hasil analisis ragam pada


kefir susu menunjukan bahwa penambahan Gambar 4. Grafik Hubungan Antara
sari buah pepaya berpengaruh tidak nyata Penambahan Sari Buah
terhadap viskositas susu kefir dengan Pepaya sebagai Bahan
interval rerata nilai viskositas 755,62 - Pengganti Gula terhadap
2963,36 cP. Viskositas tertinggi pada Viskositas (cP).
perlakuan P4 (0% gula + 8% sari buah
pepaya) yaitu 2963,36 cP dan viskositas Eckles, dkk (1990),
terendah pada kontrol P0 (8% gula + 0% menyatakan bahwa keasaman
sari buah pepaya) yaitu 755,62 cP, hal ini merupakan salah satu faktor yang
sesuai dengan standar codex mengenai dapat mempengaruhi viskositas.
viskositas sebesar 200 cP. Adnan, (1984) berpendapat bahwa
Peningkatan viskositas pada faktor-faktor yang mempengaruhi
kefir susu sapi selama fermentasi karena viskositas susu antara lain
kadar protein awal bahan baku susu, konsentrasi dan kandungan protein,
karena protein memiliki kemampuan keadaan lemak, suhu dan lamanya
mengikat air sehingga nilai viskositas akan susu dalam penyimpanan. Bourne
meningkat. Hal ini sesuai dengan pendapat (1982), menyatakan bahwa faktor-
Safitri dan Swarastuti (2013), menyatakan faktor yang mempengaruhi
bahwa viskositas dapat terbentuk karena viskositas adalah suhu, konsentrasi
protein yang terkandung pada susu telah larutan, berat molekul larutan,
mencapai titik isoelektrik akibat suasana tekanan dan bahan terlarut.
asam selama proses fermentasi sehingga Viskositas produk fermentasi
protein menggumpal. disebutkan bahwa semakin tinggi

6
keasaman, nilai viskositas produk Astawan. 2007. Sehat dengan Hidangan
fermentasi akan semakin besar. Hewani. Penebar Swadaya. Jakarta.

Kesimpulan Bourne. M. C. 1982. Food, Texture and


Pada penelitian kefir susu sapi Viscosity Concept and
dengan penambahan sari buah Measurement. Academic Press.
pepaya sebagai bahan pengganti London.
gula dapat di simpulkan bahwa
peningkatan konsentrasi sari buah Eckles. C. H.Combs. W. B. and Macy. H.
pepaya maka semakin tinggi pula 1990. Milk and Milk Product. Tata
total asam, kadar etanol dan Mc Graw Hill Publishing
viskositas kefir susu. Tetapi Company. Ltd. Bombay.
semakin tinggi penggunaan sari
buah pepaya menurunkan pH kefir. Farnworth. E. R. 2008. Handbook of
Hasil analisis ragam penelitian Fermented Functional Foods,
kefir susu bahwa parameter yang 2ndEdn. CRC Press. New York.
memenuhi standar codex adalah
pH, total asam dan kadar etanol. Greenwalt, C.J., R.A. Iedford, and K.H.
Sedangkan viskositas tidak Steinkraus. 2006. Determination
memenuhi standar codex, karena and Characterization of the
kondisi lebih kental dan tidak bisa Antimicrobial Activity of the
dijadikan minuman melainkan Fermented Tea Kombucha. Jurnal.
dapat dijadikan masker. New York Departement of Food
Science Cornel University.

Saran Kunaepah. U. 2013. Pengaruh Lama


Perlu penelitian lebih lanjut Fermentasi dan Konsentrasi
mengenai penambahan sari buah pepaya Glukosa terhadap Aktivitas
sebagai bahan pengganti gula untuk di Antibakteri, Polifenol Total dan
jadikan alternative lain seperti masker Mutu Kimia Kefir Susu Kacang
muka yang dapat di lihat pada peningkatan Merah. Tesis .Universitas
nilai parameter viskositas, serta Diponegoro. Semarang.
penggunaan susu segar sebagai bahan baku
pembuatan kefir. Kusriningrum, R. 2010. Rancangan
Percobaan. Cetakan ke-1. Dani
Daftar Pustaka Abadi. Surabaya.

Nuril, H,Y & Rudiana,A. (2014).


Adnan. M. 1984. Kimia dan Teknologi
Pengaruh Waktu Fermentasi dan
Pengolahan Air Susu. Fakultas
Konsentrasi Bibit Kefir Terhadap
Teknologi Pertanian Universitas
Mutu Kefir Susu Sapi. Journal of
Gadja Mada. Yogyakarta.
Chemistry. Vol : 3.No.2.
Agustina, L. Setyawardani. T. Astuti dan
T.y. 2013. Penggunaan Starter Biji Otles. S dan Ozem. Cagindi. 2003. Kefir:
Kefir dengan Konsentrasi yang A Probiotic Dairy-Composition,
Berbeda pada Susu Sapi terhadap Nutritional and Therapeutic
pH dan Kadar Asam Laktat. Jurnal Aspects.Pakistan Journal Of
Ilmiah Peternakan Vol. I, No. 1. Nutrition 2 (2): 54-59, 2003.

7
Rahman. A. S, Fardiaz, W. P. Rahayu.
Suliantari dan C. C. Nurwitri.1989.
Teknologi Fermentasi Susu. Bogor.
Pusat Antar Universitas Pangan
dan Gizi. Institut Pertanian Bogor.

Safitri, M. F dan A. Swarastuti. 2013.


Kualitas Kefir Berdasarkan
Konsentrasi Kefir Grains. Jurnal
Aplikasi Teknologi Pangan. 2 (2) :
87 – 92.

Setioningsih E dan R setyaningsih, A


Susilowati. 2004. Pembuatan
minuman probiotik dari susu
kedelai dengan inokulum
Lactobacillus casei, Lactobacillus
plantarum, dan Lactobacillus
acidophilus. Bioteknologi 1 (1): 1-
6.

Sudono. I. S. 2004. Probiotik, Susu


Fermentasi dan Kesehatan.
Yayasan Pengusaha Makanan dan
Minuman Seluruh Indonesia.
Todorov. Jakarta.

You might also like