Download as pdf
Download as pdf
You are on page 1of 34
Matriks Frame Hasil pembelajaran Setelah menyelesaikan Program ini, Anda diharapkan dapat: Mendefinisikan suatu matriks Memahami apa yang dimaksud dengan kesamaan dua matriks Menambahkan dan mengurangkan dua matriks Mengalikan matriks dengan suatu skalar dan mengalikan dua matriks Memperoleh transpos suatu matriks Mengenali jenis-jenis matriks khusus Memperoleh determinan, kofaktor, dan adjoin suatu matriks bujur-sangkar Memperoleh invers matriks non-singular Menggunakan matriks untuk menyelesaikan set persamaan linear dengan menggunakan matriks invers Menggunakan metode eliminasi Gauss untuk menyelesaikan set persamaan linear Menentukan nilai-eigen dan vektor-eigen Matriks — defini Matriks adalah set bilangan real atau bilangan kompleks (atau e/emen-elemen) yang disusun dalam baris dan kolom sehingga membentuk jajaran persegi panjang (rectangular array). Suatu matriks yang memiliki m baris dan n kolom disebut matriks m x n (yakni ‘m kali n’) dan disebut sebagai matriks yang memiliki orde m x n. Suatu matriks dinyatakan dengan menulis jajarannya dalam tanda kurung. 5 7 6 3 mana 5, 7, 2, 6, 3, 8 adalah elemen-elemen dari matriks tersebut. Misalnya, ( 3) adalah matriks 2 x 3, dengan kata lain matriks ‘2 kali 3’, di Perhatikan bahwa, dalam menyebutkan matriks, jumlah baris dinyatakan terlebih dulu dan jumlah kolom dinyatakan setelah itu. 5 6 4 ; % ; adalah matriks berorde 4 x 3, dengan kata lain 4 baris dan 3 kolom. 6 75 6 4 Jadi matriks |0 1] berorde......... 23 . a 253 4 dan matriks ( 674 9) berorde......... 3x2; 2x4 Suatu matriks tidak lain adalah jajaran bilangan: tidak ada hubungan aritmetik antara elemen-elemennya sehingga matriks berbeda dari determinan, elemen-elemen suatu matriks tidak dapat dikalikan dengan cara apapun untuk mencari nilai numerik dari matriks tersebut. Matriks tidak mempunyai nilai numerik selain itu, secara umum, baris dan kolomnya tidak dapat disaling-tukarkan sebagaimana halnya dengan determinan. Matriks baris: Suatu matriks baris hanya terdiri atas 1 baris saja. Sebagai contoh, (4 3 7 2) adalah matriks baris berorde 1 x 4. Matriks kolom: Matriks kolom hanya terdiri atas 1 kolom saja. 6 Sebagai contoh, (3 adalah matriks kolom berorde 3 x 1. 8 Untuk menghemat tempat dalam penulisannya, suatu matriks kolom kadang-kadang ditulis pada satu baris saja tetapi dengan tanda kurung ‘kurawal’, misalnya {6 3 8} adalah matriks kolom yang berorde 3 x 1. Lanjutkan ke frame berikutnya EE Jadi, dari apa yang telah kita pelajari: (a) () adalah matriks......... berorde......... (b) (4 0 7 3) adalah matriks......... berorde......... (c) {2 6 9} adalah matriks......... berorde......... (a) kolom, 2 x 1 (b) baris, 1 x 4 (c) kolom 3 x 1 Kita menggunakan suatu matriks baris sederhana dalam menyatakan koordinat x dan y suatu titik relatif terhadap sumbu-x dan -y. Sebagai contoh, jika P adalah titik (3, 5) maka 3 adalah koordinat-x dan 5 adalah koordinat-y titik tersebut. Akan tetapi, dalam matriks umumnya tidak digunakan tanda koma untuk memisahkan elemen-elemennya. Matriks elemen tunggal: Matriks elemen tunggal dapat dianggap sebagai matriks | x 1, yakni matriks yang memiliki | baris dan | kolom. Notasi akhiran ganda: Setiap elemen dalam suatu matriks memiliki “alamat” atau tempat tertentunya sendiri yang dapat didefinisikan dengan suatu sistem akhiran ganda, yang pertama menyatakan baris, yang kedua menyatakan kolom, dengan demikian: MM 4 43 Ma 4, 472 43 Ga 43; 432 33, 34 *. dy, menandakan elemen dalam baris kedua dan kolom ketiga. Oleh sebab itu, dalam matriks 6 5 1 -3 24 8 3 4 7-6 5 2 9 7-1 tempat (a) elemen 3 dapat dinyatakan sebagai......... (b) elemen —! dapat dinyatakan sebagai......... (c) elemen 9 dapat dinyatakan sebagai......... (a) dy4 (Bb) Gy, (€) Ayn Lanjutkan Notasi matriks Jika tidak menimbulkan keraguan, keseluruhan matriks dapat dinyatakan dengan suatu elemen umum tunggal yang ditulis di dalam tanda kurung, atau dengan sebuah huruf tunggal yang dicetak-tebal. Ini merupakan notasi singkat yang sangat rapi dan menghemat tempat dan penulisan. Sebagai contoh: 4 42 43 Ma @,) Gy) 53 44 | dapat dinyatakan dengan (q;,) atau (a) atau A. G3, 432 433, 34 x Serupa halnya | x2 | dapat dinyatakan dengan (x,) atau (x) atau cukup dengan x. x3 Untuk matriks (m x n), kita menggunakan huruf besar tebal, misalnya A. Untuk matriks baris atau kolom, kita menggunakan huruf kecil tebal, misalnya x. (Dalam tulisan tangan, kita dapat menyatakan huruf tebal dengan garis gelombang yang ditempatkan di bawah huruf yang bersangkutan, misalnya A atau x.) Jadi, jika B menyatakan matriks 2 x 3, tulislah elemen b,, dalam matriks, dengan menggunakan notasi akhiran. Notasi ini menghasilkan......... — (Pn 2 Bs B= bys Frame berikutnya Matriks yang sama Berdasarkan definisi, dua matriks dikatakan sama jika elemen yang berkorespons semuanya sama. Oleh karena itu, kedua matriks tersebut juga harus berorde sama. Jadi jika ( a1 at)= (5 6 ;) Gy, Ay 93 237 maka a), = 4; a), = 6; a); = 5; a, = 2; dil. Oleh sebab itu, jika (a,) = (x) maka a; = x; untuk semua nilai i dan j. abe 5 -7 3 Jadi, jika|d e fl=|1 2 6 ghk 0 4.8 Penambahan dan pengurangan matriks Agar dapat ditambahkan atau dikurangkan, dua matriks haruslah berorde sama. Jumlah atau selisihnya ditentukan dengan cara menambahkan atau mengurangkan elemen-elemen yang berkorespons. 4 Sebagai contoh, ( N aw = + AT we Uo ’ 4+1 2+8 3+9 54+3 74+5 6+4 _(5 10 12 =(5 12 “4 oa (5 5 ')-G 7 )= (523 5-7 Ses) 9 4 8) \2 10 -5) \9-2 4-10 8+5 _(3 2 “6% 33) Jadi, (a) (b) ewe WA CNW WH Perkalian matriks 1. Perkalian skalar Untuk mengalikan suatu matriks dengan bilangan tunggal (yakni suatu skalar), masing- masing elemen matriks harus dikalikan dengan faktor tersebut: : 3.25 12 8 20 Sebagai conto, 4% (7 1 7) = (4 4 28) dengan kata lain, secara umum, Kaj) = (ka;). Ini, juga berarti bahwa kita dapat mengeluarkan faktor persekutuan dari setiap elemen — bukan hanya satu baris atau kolom seperti halnya pada determinan. 10 25 45 Oleh sebab itu, 35 15 50 ) dapat ditulis......... a 2 Perkalian dua matriks Dua matriks dapat dikalikan satu sama lain apabila jumlah kolom dalam matriks pertama sama dengan jumlah baris pada matriks kedua. b, } dan b = (b,) = | by bs 1 2 43 Sebagai contoh, jika A = (a,) = (ur ox toy aD b maka A.b = (3 a2 a3). b, Ay, A293 by — (aid, + Qyby + ay3b3 - (on + Gyyby + ino) dengan kata lain, setiap elemen dalam baris pertama A dikalikan dengan elemen yang berkorespons dalam kolom pertama b dan hasilkalinya ditambahkan. Serupa halnya, baris kedua hasilkalinya diperoleh dengan mengalikan setiap elemen dalam baris kedua A dengan elemen yang berkorespons pada kolom pertama b. Contoh 1 ») 47 6 8\_(4x84+7K5+6x9) _ (32435454) _ (121 231 | 2x84+3x54+1x9) (16+15+9)° (40 2 4 [14] 6+12+10+9 37 (3 424404 os) ~ (<5) 7 Dengan cara yang persis sama, jika A = (7 6 2) dan b = : maka aw on xe Serupa halnya ( Oonrw 2 1 0 2 5 eo a (i) Proses yang sama dilakukan untuk setiap baris dan kolom. Contoh 2 Jika A = (a) = l iS) x 8 4 5 dan B = (b,) = (3 w a cow ae Ret 7-8 433) ip (2 5 8 6 maka A.B I wWwNe 1x8+5x2 1x44+5x5 1K345xX8 1xX1+5x6 =|2x8+7x2 2x44+7x5 2x3+7x8 2x1+7x6 3x8+4x2 3x44+4x5 3x34+4x8 3x1+4x6 =/16+14 8+35 6+56 2+ 42 8+10 4425 3+40 1430) 24+8 12420 9+32 3+ 24 18 29 43 31 =|30 43 62 44 32 32 41 27 Perhatikan bahwa mengalikan matriks (3 x 2) dan matriks (2 x 4) menghasilkan matriks yang berorde (3 x 4) yang artinya, orde (3 x 2) x orde (2 x 4) > orde (3 x 4) (sama) Maka secara umum hasilkali suatu matriks (J x m) dan matriks (m x n) memiliki orde (Lx n). (rs 38) 7 1 karena A.B = G ; 5): 29 ~ 4 3 _ (14-84 24 24+ 36+18) (30 56 21-18+20 3+81+15) (23 99 Contoh 3 Sebagai akibatnya suatu matriks dapat dikuadratkan hanya jika matriks itu sendiri berupa matrik bujursangkar, yakni, banyaknya baris sama dengan banyaknya kolom. > On wv Jika A = (; 3) A?=(4 7) (4 7 5 2 5 2 = (16+35 28414) (51 42 20+10 35+4) (30 39 Ingatlah bahwa perkalian matriks terdefinisi hanya apabila........ . banyaknya kolom dalam matriks pertama = banyaknya baris pada matriks kedua 2 Ini benar. (1 > ©). (2 3 5) tidak memiliki arti 497 \8 71 Jika A merupakan matriks (m x n) } maka hasilkali A.B dan B.A akan dan B merupakan matriks (n x m) { memungkinkan. Contoh 7 10 Jka A = (; 2 a) dan B= 8 1 45 6 9 12 GH = (ot toes soa.ase92)™ (ns 7) maka A.B = 284+ 40+54 40455472 122 167 ; 1 a 2 3 dan B.A ra-( 45 a) 7+40 144+50 21+ 60 47 64 81 8+ 44 164+55 24+ 66 52 71 90 9+ 48 18+ 60 27+ 72 57 78 99 Perhatikan bahwa, dalam perkalian matriks, A.B # B.A, yakni perkalian tidak komutatif Urutan faktor-faktornya sangat penting! Pada hasilkali A.B, B dipra-kalikan oleh A dan A dipasca-kalikan oleh B. 52 rata = [7 ‘ dan B= ( 5 2 5 2 3 6 31 makaAB=......... danBA=......... 41 16 32 AB=/55 26 52]; BA = (35 14) 25° 9 18 Transpos suatu matriks Jika baris dan kolom suatu matriks disaling-tukarkan: yaitu baris pertama menjadi kolom pertama, baris kedua menjadi kolom kedua, baris ketiga menjadi kolom ketiga, dst. maka matriks yang baru dibentuk disebut sranspos dari matriks aslinya. Jika A merupakan matriks aslinya, transposnya dinotasikan dengan A atau A’. Kita akan menggunakan notasi yang terakhir ini. 4 6 +5 “Tika A= |7 9), maka AT = (¢ ) 0 5 69 5 Oleh sebab itu, diketahui bahwa 40 (27 6). _ A=|3 1 Samm = [3 | Matriks khusus (a) Matriks bujur-sangkar adalah suatu matriks dengan orde m x m. 12°55 Sebagai contoh, (: 8 ) merupakan matriks 3 x 3. 174 Suatu matriks bujur-sangkar adalah matrik simetrik jika (a3) = (a;,). 1 2 4 misalnya |2 8 9 5 9 4 Dengan kata lain, matriks itu simetris pada diagonal utamanya. Perhatikan bahwa A = A’. Matriks bujur-sangkar (a;,) adalah matriks simetrik-miring jika a; = —a;;, 0 2 °5 misalnya, |-2 0 9 -5 -9 0 Dalam hal seperti itu, A = —A™. (b) Matriks diagonal adalah suatu matriks bujur-sangkar yang semua elemennya nol 5 00 kecuali elemen yang berada pada diagonal utamanya, dengan demikian, |}0 2 0 0.07 > (c) Matriks satuan adalah suatu matriks diagonal yang elemen-elemen pada diagonal 100 utamanya semuanya satu, dengan demikian, 1 | 001 Matriks satuan dinotasikan dengan I. 5.2 4 100 JikaA=/1 3 8|danI=/0 1 O| makaAI=......... 001 79 6 524 1 3 8] yang artinya AI =A 79 6 Serupa halnya, jika kita membentuk hasilkali LA, kita akan memperoleh: 100 52 4 IA=]0 1 O}]-}1 3 8 001 79 6 5+0+0 24+04+0 4+0+0 5.2 4 =/0+1+0 0+3+0 0+8+0/=/1 3 8/=A 0+0+7 04+0+4+9 04+04+6 79 6 AI=LA=A Oleh sebab itu, matriks satuan I berperilaku mirip dengan faktor satu dalam aljabar dan aritmetik biasa. (d) Matriks nol: Matriks nol ialah matriks yang semua elemennya adalah nol. 000 Yakni, |0 © 0| dan dinyatakan dengan 0. 000 Jika A.B = 0, kita tidak dapat mengatakan A = 0 atau B= 0 1 9 Karena jika A= (6 1 >) uns “| 6 3 -9 2 4 1 9 maka AB = (¢ ‘ 3) 4 -6 . 2 4 =(2+4-6 18-6-12)_/(0 0 6+12-18 54-18-36) \0 0 Dengan kata lain, A.B = 0, tetapi jelas A # 0 dan B + 0. Sekarang latihan revisi singkat. Kerjakanlah yang berikut ini tanpa melihat kembali ke atas. i 465 7 28 3 =-1 1 Hika A= (5 19 7) dan B= (7 1-4 ‘| tentukanlah (a) A + B dan (b) A-B. 4 3 2 JikaA= |2 7/ danB= 2 2 61 4 0 8 tentukanlah (a) 5A; (b) A.B; (c) B.A. 2 6 3.2 3 JikaA=|5 7| danB=|0 7} makaAB=......... 41 2 3 4 Diketahui bahwa A = (7 ; 5) tentukanlah (a) AT dan (b) A.A’, Setelah Anda menyelesaikannya, periksalah hasil Anda pada frame berikutnya Inilah penyelesaiannya. Periksalah hasil-hasil yang Anda peroleh. 1 @) asp- (6 14 8 S);ma-B=(2 2 2 s) 8 3 5 10 —2 -1 13 -2 20 15 32 36 32 2 (a) 5SA=|10 35} &) AB=/38 18 60) (c) Ba=(% aH 30. 5 34 54 20 oF 20 2 6 3 2 3 AB= 5 | . “ i tidak mungkin karena banyaknya kolom pada matriks 41 2 3 pertama tidak sama dengan banyaknya baris pada matriks yang kedua. 41 4 a=(} ; 5) 2A =|2 8 67 aat (4 2 6). 3 § _(16+4436 4416442 AU =r 3 7 =(44164+ 42 14 64+ 49 6 7 _ (56 62 =\o2 114 Sekarang lanjutkan ke frame berikutnya Determinan suatu matriks bujur-sangkar Determinan suatu matriks bujur-sangkar merupakan determinan yang memiliki elemen yang sama dengan elemen matriksnya. Sebagai contoh: 5.2 1 5.21 determinan dari |0 6 3] ialah |O 6 3 8 4 7 8 4 7 5(42 — 12) — 2(0 — 24) + 1(0 — 48) = 5(30) - 2(-24) + 1(-48) = 150 + 48 — 48 = 150 dan nilai determinan ini ialah 5 0 8 Perhatikan bahwa transpos matriks ini ialah 6 ; dan determinan transpos ini i 3 7 5 0 8 ialah |2 6 4] yang nilainya adalah 13 7 5(42 — 12) — 0114 - 4) + 8(6 - 6) = 5(30) = 150. > Dengan kata lain, determinan matriks bujur-sangkar memiliki nilai yang sama seperti nilai determinan matriks transposnya. Suatu matriks yang determinannya nol disebut matriks singular. 3.25 Determinan dari matriks F 7 q memiliki nilai......... dan nilai determinan 1 8 6 200 matriks diagonal |0 5 Qj memiliki nilai......... 00 4 5 4 7 9] = 3(-30) - 2(15) + 5(25) = 5 1 6 200 0 5 O| = 2(20)+0+0=40 00 4 Kofaktor Jika A = (a;) adalah suatu matriks bujur-sangkar, kita dapat membentuk determinan dari elemen-elemennya: Gy A Az we Ay Setiap elemen menghasilkan suatu kofaktor, yang ay, Ay a3 Aon tidak lain adalah minor dari elemen dalam deter- 43, 37 433. + 5y minan beserta ‘tanda tempatnya,’ yang diuraikan : : : : secara rinci pada program sebelum ini. Any Any Ayy vs G, nt Fn2— ns nn c 4 ) 23 3| Sebagai contoh, determinan dari matriks A=|4 1 6] ialahdetA=IAl=|4 1 6 140 1 4 0 yang memiliki nilai 45. ‘ . : 1 6 Minor dari elemen 2 ialah la o|= 0 - 24 = -24. Tanda tempatnya ialah +. Sehingga kofaktor dari elemen 2 ialah +(—24) yakni —24 Serupa halnya, minor dari elemen 3 ialah (i 0) =0-6=-6. Tanda tempatnya ialah —. Sehingga kofaktor dari elemen 3 ialah —(-6) = 6. Dalam setiap kasus, minor diperoleh dengan mencoret garis dan kolom yang berisi elemen yang dimaksud dan membentuk suatu determinan elemen yang selebihnya. Tanda- tanda tempat yang sesuai diberikan oleh: -— Ft - + plus dan minus yang bergantian dari sudut kiri atas yang rf bertanda + Oleh sebab itu, pada contoh di atas, minor dari elemen 6 ialah i ; yakni 8-3 =5. Tanda tempatnya ialah —. Oleh sebab itu kofaktor dari elemen 6 ialah —5. 71-2 Jadi, untuk matriks : 5 4 } kofaktor dari elemen 3 ialah..... 2... dan kofaktor 3.8 9 elemen 4 ialah...... 2... Kofaktor dari 3 ialah 4 - (-10) = 14 (26 Kofaktor dari 4 ialah -(56 — 3) = -53 Adjoin suatu matriks bujur-sangkar 23 5 Jika kita mulai sekali lagi dengan A= |4 1 6 |, determinannya, 140 2-3 5 det A =1Al = |4 1 6) yang dari sini kita dapat membentuk matriks baru C dari 140 kofaktor-kofaktornya. An A Ap . Aj, merupakan kofaktor a,, C=] Aj, Ag) Ag3 | di mana A kan kofak dll As, Ay Ag j Merupakan kofaktor aj, dll. 1 6 46 An = +], o| = HO- 2 =-24 An =—ly 9|=-0- 9 =6 41 A= +|] 4) = 76-1) = 15 3.5 25 An =-|3 9| = - 20) = 20 Ay = 4/4 o[=40-5=-5 2 3 Ay, =— =-(8 - 3) =-5 8 |: a) 2-8-3) 3 5 2 § Ay =+{) | = 408-5) =13 Ay =-|4 | = 12-20 =8 23 4s =+]4 4 = +(2 - 12) = -10 -24 6 15 «. Matriks kofaktor ialah C= | 20 -5 -5 13, 8 -10 —24 20 13 dan transpos C, yakni C = 6 -5 8 15 -S -10 Ini disebut adjoin dari matriks asli A dan ditulis adj A. > Oleh sebab itu, untuk mencari adjoin matriks bujur-sangkar A: (a) kita bentuk matriks C kofaktor, (b) kita tulis transpos C, yakni C’. 5 2 1 Jadi adjoin | 3 1 4) ialah......... 4 6 3 Invers suatu matriks bujur-sangkar Adjoin suatu matrik bujur-sangkar sangat penting, karena adjoin ini membuat kita dapat membentuk invers dari matriks tersebut. Jika setiap elemen adjoin A dibagi dengan nilai determinan A, yakni IAI, (asalkan IAI # 0), matriks yang dihasilkan disebut invers A dan dinyatakan dengan Av. 23 5 Untuk matriks yang kita gunakan dalam frame terakhir, A = : 1 | 14 0 det A = IAI = 2(0 — 24) — 3(0 - 6) + 5(16 — 1) = 45. FAN 3 1 4 5 6 0 matriks kofaktor C = : ab -24 20 13 dan adjoin A, yakni CT = 6 -S 8 15 -5 -10 Maka invers A diberikan oleh 4 0 2B 45 45 45 —24 13 wel eS Bla( 3 B B® Bl Plas 3 -10 45 45 «45 Oleh sebab itu, untuk membentuk invers suatu matriks bujur-sangkar A: (a) Tentukanlah nilai determinan A, yakni IAI (b) Bentuklah matriks C kofaktor dari elemen-elemen IAI (c) Tulislah transpos C, yakni C’, untuk memperoleh adjoin A (d) Bagilah setiap elemen C! dengan IAI (ec) Matriks yang dihasilkan ialah invers A“! dari matriks asli A. Marilah kita kerjakan satu contoh secara rinci: 12 3 Untuk mencari invers A= |4 1 5 6 0 2 (a) Tentukanlah nilai determinan A, yakni IAI. IA 5 ce eee oat Karena 12 3 IAl=|4 1 5/ = 1(2 - 0) - 2(8 - 30) + 3(0 - 6) = 28 6 0 2 (b) Sekarang bentuklah matriks kofaktonya.C =......... c=|-4 -16 12 7 7-7 Karena A,, = +(2 - 0) = 2; A, = (8 — 30) = 22; A); = +(0 - 6) =-6 Ay, =-4-0)=-4; Ay = +(2 - 18) =-16; Ay, = “0 - 12) = 12 Aj, = +(10- 3) =7; Aj, =-(5 - 12) = 7; A33 = +(1 - 8) = -7 (c) Selanjutnya kita harus menulis transpos C untuk memperoleh adjoin A. 2 4 7 adj A=C'=]22 -16 7 -6 12 -7 (d) Akhirnya, kita bagi elemen-elemen adj A dengan nilai IAI, yakni 28, untuk memperoleh A“!, invers A. Masing-masing dikerjakan dengan cara yang sama. Anda kerjakan sendirilah yang berikut ini: 274 Tentukanlah invers matriks A= |3 1 6 5 0 8 Beginilah rinciannya: 2 4 det A=IAl = ]3 1 6] = 2(8) - 7(-6) + 4(-5) = 38 5 0 8 Kofaktor: Aj, = +(8 - 0) = 8; Aj, = (24 — 30) = 6; A,3 = +( - 5) =-5 2) = (56 - 0) = Ay = +(16 -20)=-4; A, = 40 - 35) = 35 Ay, = +42 - 4) = 38; Ay = (12-12) = 0; Ag = +2 - 21) = -19 8 6 5 8 56 38 C= [-s 4 3) 2 CTs 6 -4 | 38 0-19 -5 35 -19 1 ( 8 -56 ‘| maka AT =—| 6 4 0 38(-5 35-19 Sekarang marilah kita cari beberapa penggunaan invers ini. Hasilkali suatu matriks bujur-sangkar dan inversnya 12 3 Dari contoh sebelum ini, kita telah lihat bahwa apabilaA =|4 1 5 6 0 2 1 2 4 =7 A'=-—/22 -16 7 6 12 -7 if2 4 7) (123 Maka A.A = — im -16 7/-/4 15 12 -7 6 0 2 1 i} 2-644+42 44-16+0 66-80+14 8|_6 448-42 -12+12+0 -18+60- 28 0 0 100 0 28 0 0 1 0/=1 ~ATA=I 0 0 28 00 1 iS) 2-16+42 4-4+0 a0 BIH Juga A.A? 1 2 3 i{2 —-+4 4 1 5|x—)22 -16 6 0 2 -6 12 7 7 7 3) (2 4 4 =|4 1 5]-|22 -16 7/=...-.-... leo 2) 6 27 (28 9 0 100 AAT=—|0 28 0/=|0 1 O]=1I 28l0 0 28) lo 0 1 AAS ATARI Selesaikanlah Dengan kata lain, hasilkali dari matriks bujur-sangkar dan inversnya, dengan urutan manapun faktor-faktornya ditulis, ialah matriks satuan dengan orde matriks yang sama. LL Penyelesaian set persamaan linear Perhatikan set persamaan linear: AyjX, + AX, + Ay3%y +... 6. + 41%, = b, Ay) X, + AgyXy + yy ter ee eee + dy,X,, = b; AnyX + AyyXy + Azz +... wee + a,,X, = b, Dari pengetahuan kita tentang perkalian matriks, persamaan-persamaan ini dapat ditulis dalam bentuk matriks: 4, 2 3s Ay 4 b, a i fan |) 02 | be yakni A.x = b Ini An2 n+ Any Xn Dy Gy 42 AZ vee Uy b, di mana A = on “2 3 Gan ; x= ; dan b = be Any An? yz vee Ayn Xp b, Jika kita kalikan kedua sisi persamaan matriks dengan invers A, kita peroleh: ATAX= Ab Tetapi ATA=1 « Lx=Ahb- yaknix =A‘b Oleh sebab itu, jika kita membentuk invers dari matriks koefisien dan mempra-kalikan matriks b dengan invers itu, kita akan memperoleh matriks penyelesaian x. Contoh Untuk menyelesaian persamaan-persamaan: xX, + 2x, +4, =4 3x, — 4x, — 2x, = 2 5x, + 3x, + 5x, = -1 Pertama-tama tulislah set persamaan itu dalam bentuk matriks, yang menghasilkan yakni, A.x = b -x=Alb Jadi langkah berikutnya ialah mencari invers A di mana A merupakan matriks koefisien x. Kita telah melihat bagaimana menentukan invers suatu matriks, jadi dalam hal ini ATS......0.. at=tlos 0 5 35 99 7 -10 Karena 12 1 IAl= |3 -4 -2] =-14-50+ 29 = 29-64 .. IAl =-35 5 3 5 Kofaktor: Aj, = +20 + 6) =-14; Aj, = -(15 + 10) = -25; Ay; = +9 + 20) = 29 A, = (10 - 3) = -7; Ay = +(5 — 5) = 0; Ay, = 3-10) =7 As, = +4 + 4) = 0; Ag = -(-2 - 3) = 5; Ay = +(-4 - 6) = -10 -14 -25 29 -14 -7 0 ~C=| 7 0 7| wad) A=CT=/-25 0 5 ee ) 29 7 -10 -14 -7 0 1 _ adjA 1 Sekarang IAl=-35 Av = ate =-3,[-25 9 5 | 299 7 -10 (74-70 nxeAtb=-=/-25 0 5]. 35 299 7 -10 i UU EEE EEE EEE EEE EES Kalikanlak (770 2 x = -—/-105}= 3 35\ 140) (-4 x 2 Jadi akhirnya x = | = | : “8, = 254, = 3;4,=-4 X3 Begitu Anda memperoleh inversnya, pekerjaan selebihnya hanyalah x = AU!.b. Berikut merupakan contoh untuk diselesaikan dengan cara yang sama: Jika 2x, -x, +31, =2 x, +3x, -2, =11 2x, -2x, +5x, = maka x, =......... § My Secs eae, 5 ApS eee eee ee Hasil-antara yang penting ialah sebagai berikut: 2 -1 3 xy 2 1 3 -1]-}x,]}= ]11} yakni Ax=b + = Ab 2-2 5 X3 3 det A = IAI =9 13-7 -8 13-1 -8 C=/-l 4 2) sadjA=CT=/-7 4 5 -§ 5 7 cE TOE) x=A'b=-/-7 4 5]-|il}=-l45/=] 5 9-8 2 7) (3) Pla 3 xy ald X= |X -(3) “x, =-1; x, =5; x, =3 x3 3 Metode eliminasi Gauss untuk menyelesaikan set persamaan linear Hy 2 3 Ay my b, 4, 47 Gz we A X> b, . ep SS 1.) 02 |=] 2 | yakni Axx =b Any In2— Ang Ann # b, n n Semua informasi untuk menyelesaikan set persamaan diberikan oleh matriks koefisien A dan matriks kolom b. Jika kita menulis elemen b dalam matriks A, kita peroleh matriks augmen B dari set persamaan yang diketahui tersebut. My 2 3 Ay | Dy ay, A. 3 « a | by : 21 22 23 ‘2n 2 Dengan kata lain, B= | ; : : 2 of Ay Ay Ay3 o> Any | By (a) Kita kemudian mengeliminasi elemen-elemen selain a,, dari kolom pertama dengan mengurangkan a,,/a,, kali baris pertama dari baris kedua dan a,,/a,, kali baris pertama dari baris ketiga, dst. (b) Ini akan menghasilkan matriks baru yang berbentuk: My) Ay 3 ee Ay | Dy 0 ey C3 « Con | dy : : : ii 3 0 Cyr €n3 s+ Cnn | dy Proses ini kemudian diulangi untuk mengeliminasi c,, dari baris yang ketiga dan yang berikutnya. Contoh khusus akan menerangkan metode ini, jadi lanjutkan ke frame berikutnya Untuk menyelesaikan 1 + 2x, — 3x3 = 3 2x, -x)-43 = 3x, + 2x, +x, =-5 3 Kita dapat meme [2 -1 “!) : |; 2 -3 =1 2 1 i Matriks augmennya menjadi : -1 3 1 ( a Sekarang kurangkan : kali baris pertama dari baris kedua 3 dan : kali baris pertama dari baris ketiga. 1 2-3 1 3 Proses ini menghasilkan |0 -S 5 | 5 0 -4 10 | -14 Sekarang kurangkan =. yakni = kali baris kedua dari baris ketiga. 1 2 -3 | 3 Matriks ini menjadi |O -S 5 | | 0 0 61 -18 Perhatikan bahwa hasil dari langkah-langkah ini, matriks koefisien x telah disederhanakan menjadi matriks segitiga. Akhirnya, kita pisahkan kolom kanan kembali ke posisi semulanya: 1 2 -3 xy 3 0 5 S|-jxl= 5 0 0 6) \x, -18 Kemudian, dengan ‘substitusi-kembali,’ yang dimulai dari baris bawah kita peroleh: 6x, = -18 . x, =-3 Sx, + Sx, =5 +. Sx, =5415= 20.4 = 4 X, + 2x, - 3x, = 3 x, - 84953 x, =2 WX, = 2x, = 4x, =-3 Perhatikan bahwa apabila sedang menangani matriks augmen, kita dapat saja, jika kita ingin: (a) mempertukarkan dua baris (b) mengalikan sebarang baris dengan faktor bukan-nol (c) menambah (atau mengurangi) suatu konstanta kelipatan dari sebarang satu baris ke (atau dari) yang lain. Operasi ini diperbolehkan karena sebenarnya kita sedang menangani koefisien-koefisien kedua sisi persamaan-persamaan tersebut. Sekarang untuk memperoleh contoh lain: lanjutkan ke frame berikutnya Selesaikanlah perangkat persamaan berikut ini: x, — 4x, — 2x, = 21 2x, +X) + 2x, = 3 3x, + 2x, - x, = -2 Pertama-tama tulislah persamaan dalam bentuk matriks, yang berupa 1-4 2 x 21 2 1 2}-|x,;=] 3 3.2 -1 x3 -2 Matriks augmennya dengan demikian ialah......... 1-4 21 21 (43) 2 121 3 3.92112 ‘ Kita sekarang dapat mengeliminasi koefisien-koefisien x, dari baris kedua dan ketiga dengan......... dan......... mengurangi baris kedua dengan 2 kali baris pertama dan baris ketiga dengan 3 kali baris pertama 1-4 -2 1 21 Jadi matriksnya sekarang menjadi |0 9 6 | -39 0 12 S| -65 dan tahap berikutnya ialah mengurangkan baris ketiga dengan........ kali baris kedua. ———— eS 4 9 1-4 —2 | 21 Jika kita lakukan ini, matriksnya menjadi |Q0 9 6 | -39 0 O 4,33 | -4,33 1-4 zy fs, 21 Dengan membentuk-kembali persamaan matriksnya |0 9 6}-|x, |=] -39 0 0 -4,33 —4,33 X3 Sekarang, mulai dari baris paling bawah, Anda dapat menyelesaikannya. x)= 3; x, =-5; x, = 1 Sekarang sesuatu yang agak berbeda. Nilai-eigen dan vektor-eigen Pada banyak aplikasi-aplikasi matriks dalam masalah teknologi yang melibatkan osilasi dan getaran tergandeng, persamaannya berbentuk Ax = Ax muncul, di mana A = [a,,] merupakan matriks bujur-sangkar dan A merupakan bilangan (skalar). Jelaslah, x = 0 merupakan penyelesaian untuk sebarang nilai A dan biasanya tidak banyak manfaatnya. Untuk penyelesaian non-trivial, yakni x # 0, nilai A disebut nilai-eigen, nilai karakteristik atau akar laten dari matriks A dan penyelesaian yang berkorespons untuk persamaan A.x = Ax yang diketahui disebut vektor-eigen atau vektor karakteristik A. Dinyatakan sebagai set persamaan yang terpisah, kita peroleh: M1 42 ++ An 4 * Gy yg we On %2) = | ay 4 q, x xX, nd And yakni, @),X, + GjyX) + ... + GX, = AX, Ag X] F AgyXy # vee F Ay, X, = GX] + AyyXy + oe. + Gy Xy = AY, Dengan memindahkan suku-suku di sisi kanan ke sisi kiri, persamaan ini disederhanakan menjadi: (ay, — Ax, + ayXy +... + a,x, = 0 GX, + (yy = Aly + on + Aa, = 0 — Ax, =0 GyyXy + AygXy + 0 + Qin i (ay, — A) a2 ass Ay, x 0 yakni| 41 = (@2 — A) sy] | | | 0 iy, Gq ny — AD) Xn 0 A.x = Ax menjadi A.x — Ax = 0 dan kemudian (A — ADx = 0 Perhatikan bahwa matriks satuan dimunculkan karena kita hanya dapat mengurangkan suatu matriks dari matriks lain. Untuk set persamaan linear homogen ini (yakni, konstanta di sisi kanan semuanya nol) agar diperoleh penyelesaian non-trivial, IA — AIl harus sama dengan nol (lihat Program 4, Frame 54). (a — A) a2 os Gn IA — all = oa, (ap - A). an =0 a an2 ve Qn = A) |A — All ini disebut determinan karakteristik A dan |A — AIl = 0 merupakan persamaan karakteristiknya. Pada waktu menguraikan determinan ini, penguraian ini menghasilkan suatu polinomial berderajat n dan penyelesaian persamaan karakteristik ini menghasilkan nilai A, yakni nilai-eigen A. Contoh 1 Untuk mencari nilai-eigen matriks A = G 7) A.x = Ax yang artinya (A — ADx = 0 ig cee ja gy [4-4 ol Determinan karakteristik: |A — AIl = > a-a Persamaan karakteristik: [A - AIl = 0 « (4-AU-A42=0 .4-544+2742=0 o BP -5046=0 « (A-2(A-3)=0 “ A=2 atau3 + A, =2; A, = 3. Contoh 2 (4- A) -l Untuk mencari nilai-eigen matriks A = 5 aa) Matriks karakteristiknya ialah.........

You might also like