Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 7

SINTECH JOURNAL | ISSN 2598-7305 | E-ISSN 2598-9642

Vol. 3 No 1 – April 2020 | https://bit.ly/sintechjournal


DOI : https://doi.org/10.31598
Publishing : LPPM STMIK STIKOM Indonesia

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PARIWISATA SULAWESI


SELATAN BERBASIS ANDROID DENGAN MENGGUNAKAN METODE
PROTOTYPING
Izmy Alwiah Musdar1, Hamdan Arfandy2

1,2
STMIK KHARISMA Makassar
Jl. Baji Ateka No.20, Baji Mappakasunggu, Kec. Mamajang, Kota Makassar, Sulawesi Selatan 90121,
Indonesia

e-mail: izmyalwiah@kharisma.ac.id 1, emailpenulis2@domain.ekstensi2

Received : February, 2020 Accepted : April, 2020 Published : April, 2020

Abstract
Tourism is one of the sectors that has the opportunity to become the largest contributor to foreign
exchange in Indonesia. Indonesia's tourism growth was recorded at 7.2 percent per year, higher than the
average world tourism growth of 4.7 percent. The availability of information that is easy and fast to
access can make people know about tourism in the Province of South Sulawesi so that it is expected to
have an impact on increasing tourist arrivals. In this study, a tourism information system for mobile
Sulawesi Province has been developed. The information system was developed by utilizing the
prototyping model. The result of this research is a mobile-based tourism information system that is able
to present tourism information such as tourist destinations, culinary tours, events, and photos of tourism
objects. Tourism information system can be run on Android devices. The developed system can present
tourism information which includes 110 destinations, 39 events, 45 culinaries, and photos of tourist
attractions from 12 regions. The result of system testing was the features of the system can function
properly and successfully show tourism information.

Keywords: Tourism, Prototype, Android, Information System

Abstrak
Pariwisata merupakan salah satu sektor yang berpeluang menjadi penyumbang devisa terbanyak di
Indonesia. Pertumbuhan pariwisata Indonesia tercatat mencapai 7,2 persen pertahun, lebih tinggi
dibandingkan dengan rata-rata pertumbuhan pariwisata dunia sebesar 4,7 persen. Tersedianya
informasi pariwisata yang mudah dan cepat dapat menjadikan lebih banyak orang yang mengetahui
tentang pariwisata Propinsi Sulawesi Selatan sehingga diharapkan berdampak pada meningkatnya
kunjungan wisatawan. Pada penelitian ini dibuat sebuah rancang bangun sistem informasi pariwisata
untuk Propinsi Sulawesi Selatan berbasis mobile. Sistem Informasi dikembangkan dengan
memanfaatkan model prototyping. Hasil dari penelitian ini adalah sebuah sistem informasi pariwisata
berbasis mobile yang mampu menyajikan informasi pariwisata seperti destinasi wisata, wisata kuliner,
event, dan foto objek pariwisata. Sistem informasi pariwisata dapat dijalankan pada perangkat mobile
berbasis android. Sistem yang dikembangkan dapat menyajikan informasi pariwisata yang mencakup
110 informasi destinasi, 39 informasi event, 45 informasi kuliner, dan foto objek wisata dari 12
kabupaten kota. Hasil pengujian sistem menunjukkan bahwa fitur pada sistem yang dikembangkan
dapat berfungsi dengan baik dan berhasil menampilkan informasi pariwisata yang sesuai.

Kata Kunci: Pariwisata, Prototipe, Andorid, Sistem Informasi

SINTECH Journal | 71
1. PENDAHULUAN teknologi informasi untuk meningkatkan
Industri pariwisata merupakan industri yang potensi pariwisata di suatu daerah [4].
komersial dan menjanjikan [1]. Pariwisata Beberapa penelitian terkait dengan
merupakan salah satu sektor yang berpeluang pengembangan sistem informasi pariwisata
menjadi penyumbang devisa terbanyak di sebagai media promosi pariwisata telah
Indonesia. Pertumbuhan pariwisata Indonesia dilakukan. Penelitian [5][6][7][8]
tercatat mencapai 7,2 persen pertahun, lebih mengembangkan sistem informasi pariwisata
tinggi dibandingkan dengan rata-rata dengan memanfaatkan teknologi web.
pertumbuhan pariwisata dunia sebesar 4,7 Penelitian [9] juga mengembangkan sistem
persen [2]. Berbagai program ditawarkan oleh informasi pariwisata berbasis web dengan
pemerintah untuk meningkatkan kunjungan memanfaatkan metode waterfall dalam
wisatawan baik lokal maupun mancanegara. pengembangan sistemnya. Penelitian yang
Salah satu program peningkatakan pariwisata dilakukan oleh Prayudi,dkk mengembangkan
yang dilakukan kementrian pariwisata dan sistem informasi pariwisata dengan
ekonomi kreatif adalah memilih 10 objek memanfaatkan google maps dan metode
wisata di seluruh indonesia untuk pengembangan sistem SLDC [10]. Peneltian lain
dikembangkan sehingga lebih dikenal sampai [11][12] memanfaatkan teknologi virtual reality
mancanegara [3]. dalam mengembangkan sistem informasi
pariwisata yang lebih interaktif.
Sulawesi Selatan merupakan sebuah provinsi
yang memiliki beragam jenis objek wisata. Jenis Pada penelitian ini dikembangkan sebuah
objek wisata di kawasan Sulawesi Selatan sistem informasi pariwisata berbasis mobile.
dibagi menjadi empat kategori yaitu : heritage, Pengembangan sistem informasi pariwisata
budaya, bahari, dan ecotourism. Namun memanfaatkan model prototyping. Sistem
demikian, hanya beberapa objek wisata yang informasi yang dikembangkan menyajikan
dikenal secara luas. Seperti objek wisata informasi lengkap mengenai objek-objek wisata
takabonerate di Selayar dan wisata budaya dan yang tersebar di propinsi Sulawesi Selatan.
kuburan batu di Tana Toraja. Kurangnya Informasi objek wisata yang disajikan lebih
informasi yang tersedia tentang objek-objek informatif dengan penambahan gambar dan
pariwisata lainnya dinilai sebagai salah satu deskripsi objek wisata. Selain itu sistem yang
faktor penyebab objek-objek wisata di Sulawesi dirancang menyertakan informasi event yang
Selatan kurang dikenal. terselenggara di wilayah Sulawesi Selatan.
Diharapkan dengan adanya sistem informasi
Salah satu upaya dinas pariwisata Sulawesi pariwisata maka semakin banyak objek wisata
Selatan untuk memperkenalkan objek-objek di Sulawesi Selatan yang dikenal oleh
wisata di Sulawesi Selatan melalui branding masyarakat dan dapat meningkatkan jumlah
Explore South Sulawesi. Explore South Sulawesi kunjungan wisatawan di Sulawesi Selatan.
merupakan branding pemerintah Sulawesi
Selatan yang bermakna ajakan untuk 2. METODE PENELITIAN
berkunjung dan menikmati keindahan alam dan Tahapan penelitian yang dilakukan mengikuti
budaya Sulawesi Selatan dengan pemanfaatan tahapan pengembangan perangkat lunak pada
teknologi informasi. Upaya lain yang dilakukan model Protoyping. Model prototyping
oleh Dinas Kebudayaan dan Kepariwisataan merupakan metode pengembangan sistem
Sulawesi Selatan untuk menyebarkan informasi dengan mengembangan sebuah prototype
pariwisata Sulawesi Selatan dengan untuk membantu dalam mendapatkan
menerbitkan kalender event yang gambaran lebih rinci tentang spesifikasi sistem
terselenggara di Sulawesi Selatan. Namun [13]. Tahapan pengembangan sistem
kalender event tersebut masih berbentuk buku, ditunjukkan pada Gambar 1. Tahapan
sehingga akses informasi tentang informasi pengembangan sistem dimulai dengan proses
event tersebut masih terbatas. penentuan kebutuhan sistem dilanjutkan
dengan perancangan sistem, pembuatan
Banyak cara yang telah ditempuh untuk prototype, evaluasi prototype dan modifikasi
memajukan industri pariwisata. Salah satu cara prototype.
yang digunakan adalah dengan memanfaatkan

SINTECH Journal | 72
Pemodelan data merupakan metode yang
digunakan untuk memodelkan atau
mengilustrasikan sebuah basis data [16]. Salah
satu cara yang digunakan untuk memodelkan
data adalah menggambarnya dalam bentuk
ERD. Pemodelan data dilakukan dengan
Gambar 1. Tahapan Penelitian
menggunakan ERD dan ditunjukkan pada
Gambar 4. ERD memiliki 5 entitas yaitu
Berikut ini adalah penjabaran dari setiap tahap
Kuliner, Hotel, Kab./Kota, Object Wisata dan
penelitian.
Event. Entitas Hotel, Object Wista, Event, dan
Kuliner berelasi dengan entitas Kab./Kota.
1. Penentuan Kebutuhan Sistem
Tahap pertama adalah mengidentifikasi
kebutuhan dari sistem yang dikembangkan.
Kebutuhan sistem ditentukan dengan
melakukan wawancara dengan pihak terkait di
Dinas Pariwisata Sulawesi Selatan. Selain itu
dilakukan pula studi literatur yang berkaitan
dengan pengembangan sistem informasi, dan
pengembangan sistem berbasis mobile.
Berdasarkan hasil identifikasi kebutuhan sistem
maka disusun spesifikasi kebutuhan sistem Gambar 2. Use Case Diagram Sistem Informasi
sebagai berikut : Pariwisata
• Tampilan antarmuka yang user friendly.
• Dapat menampilkan objek pariwisata
berdasarkan jenis pariwisata yaitu wisata
destinasi, wisata kuliner, wisata belanja,
dan event.
• Dapat menampilkan objek pariwisata
berdasarkan Kabupaten di Sulawesi
Selatan.
• Menampilkan informasi pariwisata tidak
hanya berupa tulisan tetapi juga dalam
bentuk gambar.
• Perangkat lunak menggunakan database
MySQL untuk penyimpanan data. Gambar 3. Activity Diagram Sistem Informasi
• Sistem Informasi pariwisata dapat Pariwisata
dijalankan pada smartphone Android.
Terdapat 1 aktor dan 6 Use Case pada Use Case
2. Perancangan Sistem Diagram Sistem Informasi Pariwisata. Aktor
Berdasarkan spesifikasi kebutuhan tersebut adalah pengguna sistem. Terdapat 5
sistem yang telah diperoleh, maka dibuat Use Case yaitu Lihat Informasi Destinasi, Lihat
rancangan awal sistem. Rancangan sistem yang Informasi Event, Lihat Informasi Wisata Kuliner,
dibuat berupa rancangan proses, pemodelan Lihat Informasi Wisata Belanja, dan Lihat Foto
data, dan perancangan antarmuka dari sistem Objek Wisata. Sedangkan use case Lihat per
yang dibangun. Rancangan proses pada Kabupaten/Kota merupakan use case yang
penelitian ini digambarkan dalam bentuk use berelasi dengan use case Lihat Informasi
case dan activity diagram. Use Case Diagram Destinasi dan Lihat Foto Objek Wisata.
menggambarkan bagaimana pengguna
berinteraksi dengan sistem [14] dan Activity 3. Pembuatan Prototype Awal
Diagram menggambarkan alur aktivitas sistem Prototype pertama dari sistem dibuat
atau alur pemrosesan data dalam sistem [15]. berdasarkan hasil rancangan yang dihasilkan
Use case Diagram ditunjukkan pada Gambar 2 pada tahap perancangan sistem. Pembuatan
dan Activity Diagram ditunjukkan pada Gambar prototype sistem dilakukan dengan
3. menggunakan HTML5.

SINTECH Journal | 73
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Tampilan Informasi Destinasi
Tampilan untuk menu destinasi ditunjukkan
pada Gambar 5. Tampilan awal pada menu
destinasi adalah list nama 24 Kabupaten/Kota,
setelah memilih salah satu nama
Kabupaten/Kota selanjutnya ditampilkan list
destinasi wisata di wilayah tersebut. Pengguna
kemudian memilih salah satu destinasi wisata
untuk menampilkan rincian informasi dari
destinasi tersebut. Jumlah total informasi
destinasi wisata yang dapat ditampilkan oleh
sistem adalah 110 destinasi.

Gambar 4. ERD Sistem Informasi Pariwisata


3.2 Tampilan Informasi Event
Tampilan informasi Event ditunjukkan pada
Gambar 6. Pengguna memilih salah satu event
4. Evaluasi Prototype
kemudian ditampilkan informasi event yaitu
Prototype awal yang telah dibuat kemudian
diperlihatkan dan diuji coba oleh pengguna deskripsi event, jadwal dan lokasi event
dalam hal ini pihak di Dinas Pariwisata Sulawesi diselenggarakan. Jumlah informasi event
Selatan. Hasil evaluasi prototype dijadikan sebanyak 39 event.
acuan untuk pada proses modifikasi prototype.
3.3 Tampilan Informasi Wisata Kuliner
5. Modifikasi Prototype Tampilan informasi kuliner ditunjukkan pada
Pada tahap ini, prototype disesuaikan dengan Gambar 7. Terdapat daftar kuliner khas
informasi yang telah diperoleh pada tahap Sulawesi Selatan. Setiap item kuliner
evaluasi. Setelah perubahan prototype ditampilkan gambarnya dan deskripsi tentang
dilakukan, maka proses evaluasi prototype kuliner tersebut seperti informasi bahan-bahan
dilakukan kembali. Proses modifikasi prototype makanan yang digunakan untuk membuat
akan terus berlanjut sampai pengguna setuju kuliner tersebut. Jumlah informasi kuliner yang
dengan prototype yang dibuat. Ketika tidak ada dapat ditampilkan pada sistem adalah 45 jenis
lagi modifikasi pada prototype, prototype akhir kuliner.
akan diserahkan pada seorang pengembang
sistem untuk pembuatan sistemnya.

Gambar 5. Tampilan Menu Destinasi

SINTECH Journal | 74
3.4 Tampilan Foto Objek Pariwisata objek wisata tersebut. Sebanyak 12
Tampilan galeri foto destinasi wisata ditunjukan Kabupaten/Kota yang foto objek wisatanya
pada Gambar 8. Foto-foto objek wisata dapat ditampilkan pada sistem.
ditampilkan berdasarkan kabupaten/kota lokasi

Gambar 6. Tampilan Informasi Event

Gambar 7. Tampilan Informasi Wisata Kuliner

Gambar 8. Tampilan Galeri Foto Destinasi Wisata

SINTECH Journal | 75
3.5 Pengujian D. Pengujian melihat informasi wisata belanja
Pengujian purwarupa (aplikasi) dilakukan Test case : 4. Apakah pengguna dapat
berdasarkan beberapa test case. Pengujian mengakses informasi wisata belanja
dilakukan dengan memberikan input ke sistem Keterangan : Berhasil, karena pengguna dapat
dan mengamati output sistem. Kriteria mengakses informasi wisata belanja dengan
pengujian disesuaikan dengan case pada memilih menu shopping, kemudian ditampilkan
diagram use-case. Kriteria pengujian adalah : daftar wisata belanja di Sulawesi Selatan,
1. Pengguna dapat melihat Informasi Destinasi selanjutnya memilih salah satu tempat wisata
2. Pengguna dapat melihat Informasi Event belanja yaitu Pasar Bolu. Informasi mengenai
3. Pengguna dapat melihat Informasi Wisata Pasar Bolu berhasil tampil dalam bentuk
Kuliner gambar dan narasi mengenai wisata tersebut.
4. Pengguna dapat melihat Informasi Wisata
Belanja E. Pengujian melihat galeri
5. Pengguna dapat melihat Foto Objek Wisata Test case : 5. Apakah pengguna dapat
Pengujian aplikasi diuraikan sebagai berikut : mengakses galeri foto pariwisata
Keterangan : Berhasil, karena pengguna dapat
a. Pengujian Halaman Utama mengakses foto objek wisata dengan memilih
Test case : 1. Apakah pengguna dapat menu Galeri, kemudian ditampilkan daftar foto
mengakses halaman utama ? pariwisata di Sulawesi Selatan. Pilih salah satu
Keterangan : Berhasil, setelah pengguna foto maka foto objek wisata ditampilkan satu
membuka aplikasi maka tampilan awal aplikasi layar penuh.
adalah halaman utama yang berisi enam menu
yaitu destinasi, event, kuliner, shopping, galeri, F. Pengujian melihat Informasi Event
dan map. Test case : 6. Apakah pengguna dapat
mengakses Informasi Event
b. Pengujian melihat informasi destinasi Keterangan : Berhasil, karena tampilan daftar
Test case : 2. Apakah pengguna dapat event yang diselenggaran di Sulawesi Selatan
mengakses informasi destinasi pariwisata ? tampil, kemudian dipilih salah satu event yaitu
Keterangan : Berhasil, karena pengguna dapat Festival Sop Saudara. Informasi tentang event
mengakses informasi pariwisata destinasi ini dapat tampil.
dengan memilih menu destinasi, kemudian
memilih kabupaten lokasi destinasi, selanjutnya 4. KESIMPULAN
memilih destinasi maka tampil informasi Kesimpulan dari penelitian ini adalah telah
pariwisata yang dipilih oleh pengguna. Setelah berhasil dikembangkan sebuah sistem
memilih satu destinasi pada daftar destinasi informasi pariwisata Sulawesi Selatan berbasis
maka informasi dari destinasi tersebut tampil. android dengan menggunakan metode
Tampilan Informasi destinasi terdiri dari foto prototying. Sistem informasi yang dirancang
dan informasi mengenai destinasi tersebut. menyajikan informasi pariwisata seperti
destinasi wisata, wisata kuliner, event, dan foto
c. Pengujian melihat informasi kuliner objek pariwisata. Sistem yang dikembangkan
Test case : 3. Apakah pengguna dapat dapat menyajikan informasi pariwisata yang
mengakses informasi kuliner ? mencakup 110 informasi destinasi, 39 informasi
Keterangan : Berhasil, karena pengguna dapat event, 45 informasi kuliner, dan foto objek
mengakses informasi wisata dengan memilih wisata dari 12 kabupaten kota. Hasil pengujian
menu kuliner, kemudian ditampilkan daftar menunjukkan bahwa fitur pada sistem yang
kuliner khas Sulawesi Selatan, selanjutnya dikembangkan dapat berfungsi dengan baik
memilih kuliner misalnya “Jalangkote” dan dan berhasil menampilkan informasi pariwisata
“Coto Makassar”. Informasi mengenai yang sesuai. Adapun saran untuk penelitian
jalangkote dan coto makassar berhasil tampil selanjutnya adalah memanfaatkan teknologi
dalam bentuk gambar dan narasi mengenai Virtual Reality untuk menampilkan gambar
kedua kuliner tersebut. objek pariwisata agar aplikasi pariwisata lebih
menarik. Selain itu, penelitian selanjutnya
dapat menambahkan informasi mengenai seni
pertunjukan seperti tari-tarian yang ada di

SINTECH Journal | 76
Sulawesi Selatan sehingga sistem lebih kaya Pariwisata Kabupaten Tegal Berbasis
informasi. Selain itu perlu penambahan Website,” J. Inf. Syst., pp. 1–9, 2018.
informasi jumlah view untuk setiap objek [10] A. Prayudi, A. Yudhana, and R. Umar,
wisata untuk memperoleh informasi objek “Implementasi Google Maps Pada Sistem
wisata yang menarik minat oleh pengguna. Informasi Pariwisata Kabupaten Dompu
Menggunakan Model Software
DAFTAR PUSTAKA Development Life Cycle ( SDLC ),” J. Mob.
[1] F. Huo and X. Du, “Study of Tourism Forensics, vol. 1, no. 2, pp. 11–21, 2019.
Information System Based on Android [11] E. Y. Putra, A. Wahyudi, A. Tumilaar, P.
Platform,” in Proceedings of the Studi, T. Informatika, and U. Klabat,
International Conference on Information “Virtual Reality 360 Interaktif Wisata
Engineering and Applications (IEA), 2012, Digital Kota Tomohon dengan Tampilan
pp. 711–717. Stereoscopic Virtual Reality 360
[2] Kemenpar, “Pariwisata Kini Jadi Andalan Interactive Digital Tour of Tomohon City
Pendulang Devisa Negara,” 2016. [Online]. with Stereoscopic Views,” Cogito Smart J.,
Available: vol. 4, no. 1, pp. 104–112, 2018.
http://www.kemenpar.go.id/asp/detil.asp [12] G. R. Dantes, K. Sudarma, and H. Suputra,
?c=16&id=2959. “Virtual Reality dan Augmented Reality:
[3] S. Agmasari, “Apa Itu 10 Destinasi Wisata Pemberdayaan Wisata Bawah Laut dalam
Prioritas? Tugas Lama untuk Rangka Meningkatkan Daya Dukung
Wishnutama,” kompas, 23-Oct-2019. Pariwisata,” in Proceeding Semnasvoktek,
[Online]. Available: 2016, vol. 1, p. 8.
https://travel.kompas.com/read/2019/10 [13] R. S. Pressman, Software Quality
/23/104726127/apa-itu-10-destinasi- Engineering: A Practitioner’s Approach,
wisata-prioritas-tugas-lama-untuk- vol. 9781118592. 2014.
wishnutama?page=all. [14] C. T. Wu, An Introduction to Object-
[4] S. S. Kurt and B. Ç. Kurdoglu, “The role and Oriented Programming With Java, Fifth.
importance of tourism information system New York: McGraw-Hill, 2010.
in urban tourism planning,” Glob. Issues [15] T. Ahmad, J. Iqbal, A. Ashraf, D. Truscan,
Trends Tour., no. November 2016, pp. and I. Porres, “Model-based testing using
661–668, 2016. UML activity diagrams: A systematic
[5] Yusup, S. A. Prakoso, and A. K. Setyawati, mapping study,” Comput. Sci. Rev., vol. 33,
“Sistem Informasi Pariwisata Di Kebumen no. July, pp. 98–112, 2019.
Klaten Berbasis Website ( Yusup , Satrio [16] S. Bagui and R. Earp, Database Design
Agung Praskoso , Andika Kiki Setyawati ) Using Entity-Relationship Diagrams.
SISTEM INFORMASI PARIWISATA DI Florida: CRC Press, 2003.
KABUPATEN KLATEN BERBASIS,”
Informatika, vol. 1, no. 1, pp. 51–62, 2014.
[6] S. Nurhayati and V. G. Ristanto, “Sistem
Informasi Pariwisata Provinsi Papua
Berbasis Web,” Semin. Nas. APTIKOM, vol.
3, no. 1, pp. 1–13, 2017.
[7] K. Saputra, “Perancangan sistem informasi
pariwisata berbasis website sebagai media
promosi di singkawang- kalimantan
barat,” J. Ekon. dan Bisnis Indones., vol. 2,
no. 1, pp. 11–16, 2017.
[8] R. P. Ardhiyani and H. Mulyono, “Analisis
Dan Perancangan Sistem Informasi
Pariwisata Berbasis Web Sebagai Media
Promosi Pada Kabupaten Tebo,” J. Manaj.
Sist. Inf., vol. 3, no. 1, pp. 952–972, 2018.
[9] W. Hamdani and Suharnawi,
“Pengembangan Sistem Informasi

SINTECH Journal | 77

You might also like