Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 4

EDUKASI BPJS KESEHATAN DALAM UPAYA PENINGKATAN KESADARAN

MASYARAKAT DUSUN KEJAMBON KIDUL TERHADAP ASURANSI


KESEHATAN
Eva Silvia Ningsih1, Defri Fitriya Nengsih 2, Fitroh Syuaidah Saryanto3, Ice Larasati4, Asti Nurvirginiawati5, Nabila Aqidatul
Aisyah6, Dina Seftina7, Imas Esti Kurniasih8, Riza Kurniawati9, Firda Jihan Tianotak10, Fatma Siti Fatimah 11, Nila Hidayah 12
Administrasi Rumah Sakit, Universitas Alma Ata 1,2,3,4
Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas Alma Ata5
Pendidikan Matematika, Universitas Alma Ata6
Ilmu Gizi, Universitas Alma Ata7
Farmasi, Universitas Alma Ata 8,9,10
Dosen Universitas Alma Ata 11,12
Email: evasilfianingsih@gmail.com

Abstract —Good health service is a community need and is Kata kunci – BPJS Kesehatan, Masyarakat Kejambon Kidul,
often a measure of successful development. The initial goal media leaflet
of implementing the Healthcare BPJS was that the community
could be served well at the health center and the hospital, but
in fact there are still problems that need to be addressed. The
PENDAHULUAN
purpose of writing is 1) to find out and discuss the level of
knowledge of the people of Kejambon Kidul regarding BPJS Pelayanan kesehatan yang baik merupakan suatu
Health 2) to collect information and to develop the concept kebutuhan masyarakat dan sering kali menjadi ukuran dalam
of using BPJS for health in Padukuhan Kejambon Kidul,
Sindumartani District, Seleman Regency. This research was keberhasilan pembangunan. Menyadari bahwa pelayanan
carried out on Monday, April 12, 2021 at Padukuhan kesehatan menjadi kebutuhan setiap warga negara maka
Kejambon Kidul, Sindumartani District, Seleman Regency.
The number of respondents in this stady was 11 respondents pemerintah berupaya dari waktu ke waktu untuk
and used leaflet media.. This writing method is direct menghasilkan program-program yang dapat meningkatkan
observation and interviews. It can be concluded that there are
many conditions that cause the people of Padukuhan pelayanan kesehatan secara menyeluruh. Salah satu program
Kejambon Kidul to not have BPJS Kesehatan, one of which yang diselenggarakan oleh Pemerintah Indonesia adalah
is the most dominant one is that they have not registered
themselves, besides that there are people who have had time penyelenggaraan program Jaminan Kesehatan Nasional
but did not update data due to ignorance of the flow of BPJS (JKN) yang diselenggarakan oleh Badan Penyelenggara
data updating.
Jaminan Sosial (BPJS) menurut Undang-undang (UU) yakni
Keywords – BPJS Health, people of Kejambon Kidul, leaflet
media UU Nomor 40 tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial
Nasional (SJSN). (1)

Abstrak—Pelayanan kesehatan yang baik merupakan suatu Program jaminan kesehatan dijalankan secara
kebutuhan masyarakat dan sering kali menjadi ukuran dalam nasional dengan prinsip asuransi sosial, prinsip ekuitas dan
keberhasilan pembangunan. Cita-cita awal pelaksanaan BPJS
Kesehatan adalah agar masyarakat bisa terlayani dengan baik sistemnya berupa sistem gotong royong dimana peserta
di puskesmas maupun rumah sakit namun nyatanya masih mampu dan sehat akan membantu peserta yang miskin dan
terdapat permasalahan yang harus dibenahi. Tujuan penulisan
adalah 1) untuk mengetahui dan membahas tingkat sakit (Kemenkes 2014). Namun di kalangan masyarakat
pengetahuan masyarakat Kejambon Kidul terkait dengan muncul persepsi yang masih kurang baik dengan program
BPJS Kesehatan 2) mengumpulkan informasi serta
mengembangkan konsep pemanfaatan BPJS kesehatan di JKN. Hal ini dapat disebabkan karena pengetahuan dan
Padukuhan Kejambon Kidul Kecamatan Sindumartani sosialisasi tentang program BPJS kesehatan masih rendah
Kabupaten Seleman. Penelitian ini dilaksanakan pada hari
senin, 12 April 2021 di Padukuhan Kejambon Kidul sehingga pelaksanaan program BPJS belum dipahami dengan
Kecamatan Sindumartani Kabupaten Seleman. Responden baik oleh seluruh masyarakat. Kenyataan lainnya bahwa
dalam penelitian ini berjumlah 11 responden dan
menggunaka media leaflet. Metode penulisan ini adalah kepesertaan BPJS belum keseluruhan mencakup masyarakat
pengamatan secara langsung dan wawancara. Dapat terutama para pekerja informal (buruh atau petani) ataupun
disimpulkan bahwa terdapat banyak kondisi yang
menyebabkan masyarakat Padukuhan Kejambon Kidul masyarakat di pedesaan terpencil dikarenakan belum
belum memiliki BPJS kesehatan, salah satunya yang paling seluruhnya terdaftar atau memiliki kartu BPJS.(3)
dominan ialah belum sempat mendaftarkan diri, selain itu
terdapat masyarakat yang sudah sempat memiliki namun Padukuhan Kejambon Kidul Kecamatan
tidak melakukan pembaharuan data dikarenakan Sindumartani Kabupaten Seleman berdasarkan hasil rapat
ketidaktahuan alur pembaharuan data BPJS.
dengan pemuda pemudi Kejambon Kidul sebagian besar
mata pencaharian masyarakat Kejambon Kidul adalah petani. 6. M 86
P Sudah Tidak aktif
Terdapat permasalahan yang ada di padukuhan Kejambon
Kidul yaitu kurangnya informasi terkait BPJS kesehatan. 7. RJ 39 Belum mendaftarkan
P
Sehingga kelompok KKN berdiskusi dengan pemuda pemudi diri
terkait edukasi BPJS Kesehatan terhadap masyarakat 8. RF P 16 Sudah tidak aktif
Kejambon Kidul. Tujuan penelitian ini adalah untuk 9. AB 37 Belum mendaftarkan
P
mengetahui tingkat pengetahuan masyarakat Padukuhan diri
Kejambon Kidul Kecamatan Sindumartani Kabupaten 10. D 28 Belum mendaftarkan
L
Seleman tentang BPJS kesehatan. diri
11. P P 44 Sudah tidak aktif

METODE PENGABDIAN
Berdasarkan Tabel 1 karakteristik responden
Program edukasi BPJS dilaksanakan oleh mahasiswa dibedakan menjadi 2 sub variabel yaitu jenis kelamin
KKN Tematik Universitas Alma dan Pemuda Pemudi dan usia. Sebagian besar responden berusia produktif
yang cenderung mudah memahami setiap informasi
Kejambon Kidul. Program ini dilaksanakan bersamaan yang diberikan. Usia yang produktif juga akan lebih
dengan pengecekan golongan darah yang yang dilaksanakan aktif dalam mencari informasi terbaru.
Sementara responden dengan usia lanjut sangat
pada hari senin, 12 April 2021 bertempat di Joglo padukuhan mempengaruhi tingkat pemahaman dalam menerima
Kejambon Kidul dengan sasaran seluruh masyarakat informasi, hal ini sesuai dengan penelitian dari
(Ramadhana,2015), bahwasannya semakin lanjut umur
Kejambon Kidul. Responden dari penelitian ini sejumlah 11 maka membutuhkan penjelasan lebih rinci dalam
responden. Media yang digunakan dalam pemberian edukasi menyampaikan informasi.
Berdasarkan pada hasil wawancara yang telah
BPJS adalah leaflet, dimana setiap warga yang datang dilakukan diperoleh hasil bahwa sebagian besar
diberikan leaflet dan diberikan edukasi secara langsung. responden belum mendaftarkan diri dan tidak
memperpanjang masa aktif BPJS Kesehatan. Hal ini
Pengambilan data dilakukan dengan melakukan wawancara didukung dengan ketidaktahuan masyarakat akan alur
kepada responden untuk melengkapi data kualitatif. pendaftaran dan alur perpanjangan masa aktif BPJS
Kesehatan. Faktor lain yang menghambat pembuatan
BPJS adalah ekonomi.
HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil penelitian Amir (2015) menyatakan bahwa
Berdasarkan pada hasil pemberian edukasi diperoleh data kemampuan dan kemauan menjadi peserta BPJS
bahwa sebagian besar masyarakat Padukuhan Kejambon Kesehatan secara signifikan dipengaruhi oleh tingkat
Kidul sudah memiliki BPJS kesehatan namun sudah tidak bisa pendidikan, tingkat pendapatan, dan tingkat
digunakan atau kadaluarsa dikarenakan tidak melakukan pengetahuan terhadap BPJS.
perbaharuan data. Peraturan BPJS Kesehatan nomor 5 tahun 2018
Selain itu diperoleh data bahwa sebagian lainnya belum berisi tentang Tata Cara Penagihan, Pembayaran dan
memiliki BPJS dikarenakan berbagai kondisi, berikut Pencatatan Iuran Jaminan Kesehatan dan Pembayaran
merupakan tabel masyarakat padukuhan Kejambon Kidul Denda Akibat Keterlambatan Pembayaran Iuran
yang belum memiliki BPJS beserta dengan alasannya, yaitu Jaminan Kesehatan. Dalam peraturan ini dijelaskan
sebagai berikut : tentang adanya perubahan terkait kebijakan sebelumnya
dari BPJS Kesehatan. Saat ini apabila masyarakat
Tabel 1. Data Masyarakat Desa Kejambon Kidul
terlambat dalam membayar iuran maka akan ada sanksi
Alasan berupa kartu yang tidak dapat digunakan selama batas
No Jenis waktu keterlambatan dan adanya denda sesuai dengan
Inisial Usia Belum
Kela keterlambatan (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial
Responden (Th) Memiliki Kesehatan., 2018)
min
BPJS Iuran jaminan kesehatan adalah sejumlah uang
1. JR L 6 Ekonomi yang dibayarkan secara teratur oleh peserta, pemberi
2. AA P Ekonomi kerja, atau pemerintah untuk program jaminan
10 kesehatan (Kementerian Hukum dan Hak Asasi
3. JW Telah keluar Manusia., 2013). Penetapan iuran premi pertama kali
P dari didasarkan pada Peraturan Presiden nomor 12 Tahun
56
pekerjaan 2013 tentang Jaminan Kesehatan. Berdasarkan
peraturan tersebut pemerintah menetapkan besarnya
4. FR Belum
L iuran sebesar Rp 59.500,00 (Kelas I), Rp 42.500,00
3 mendaftarkan
(Kelas II), dan Rp 25.500 (Kelas III). Namun terjadi
diri beberapa kali perubahan iuran premi yang diatur pada
5. IM P 41 Sudah tidak aktif Peraturan Presiden nomor 19 Tahun 2016, yaitu
Rp80.000,00 (Kelas I), Rp 51.000,00 (Kelas II), dan Rp
30.000 (Kelas III).
Perubahan iuran premi BPJS Kesehatan ini
sebagian besar belum diketahui oleh masyarakat.
Bahkan terdapat perubahan terbaru terkini untuk
Kelas I sebesar Rp.80.000,00, untuk Kelas II Rp
51.000,00, dan untuk kelas III sebesar Rp.25.500,00.
Perubahan ini terdapat pada Peraturan Presiden
nomor 28 Tahun 2016 tentang perubahan ketiga
Jaminan Kesehatan.
Menurut penuturan masyarakat sudah pernah
diberikan sosialisasi oleh puskesmas, hanya saja
edukasi terkait BPJS dan kebijakannya masih jarang
didapatkan oleh mereka.

Gambar 1. Pemberian edukasi BPJS


Gambar 1. Merupakan dokumentasi kegiatan edukasi
BPJS, dimana dalam kegiatan tersebut masyarakat tidak
hanya diberi leaflet tetapi juga diberikan edukasi terkait
isi dari leaflet tersebut.

KESIMPULAN
Berdasarkan pelaksanaan program yang telah
dilakukan dapat ditarik kesimpulan bahwa terdapat
banyak kondisi yangmenyebabkan masyarakat Padukuhan
Kejambon Kidul belum memiliki BPJS kesehatan, salah
satunya yang paling dominan ialah belum sempat
mendaftarkan diri, selain itu terdapat masyarakat yang
sudah sempat memiliki namun tidak melakukan
pembaharuan data dikarenakan ketidaktahuan alur
pembaharuan data BPJS. Sehingga hal ini dibutuhkan
pendampingan lebih lanjut untuk penyebaran informasi
mengenai alur pembaharuan data BPJS kesehatan kepada
masyarakat Padukuhan Kejambon Kidul.

DAFTAR PUSTAKA

Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan. (2018) Tata Cara


Penagihan, Pembayaran dan Pencatatan Iuran Jaminan Kesehatan
dan Pembayaran Denda Akibat Keterlambatan Pembayaran Iuran
Jaminan Kesehatan. Jakarta.

D. K. R. Indonesia (2014) ‘Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2014’.

Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia. (2013) Peraturan Presiden


Republik Indonesia Nomor 12 tahun 2013 Tentang Jaminan
Kesehatan. Edited by Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia.
Jakarta.

Kesehatan, J. S., Program, P. and Kesehatan, J. (2014) ‘BERITA


NEGARA’, (874), pp. 1–47.

Ramadhana, F.H., Amir, H. (2015) ‘Persepsi Pengusaha dan Pekerja


UMKM terhadap Program Jaminan Sosial Nasional.’

‘Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 40 Tahun 2004 Tentang


Sistem Jaminan Sosial Nasional’ (1369).
[1]
Dina Seftina, prodi Ilmu Gizi, Fakultas
Ilmu-Ilmu Kesehatan, Universitas
Alma Ata Yogyakarta.

PENULIS

Eva Silvia Ningsih, prodi Administrasi


Rumah Sakit, Fakultas Ilmu-Ilmu Imas Esti Kurniasih, prodi Farmasi,
Kesehatan, Universitas Alma Ata Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan,
Yogyakarta. Universitas Alma Ata Yogyakarta.

Defri Fitriya Nengsih, prodi


Administrasi Rumah Sakit, Fakultas
Ilmu-Ilmu Kesehatan, Universitas Riza Kurniawati, prodi Farmasi,
Alma Ata Yogyakarta. Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan,
Universitas Alma Ata Yogyakarta.

Fitroh Syuaidah Saryanto, prodi


Administrasi Rumah Sakit, Fakultas
Ilmu-Ilmu Kesehatan, Universitas
Alma Ata Yogyakarta. Firda Jihan Tianotak, prodi Farmasi,
Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan,
Universitas Alma Ata Yogyakarta

Ice Larasati, prodi Administrasi


Rumah Sakit, Fakultas Ilmu-Ilmu
Kesehatan, Universitas Alma Ata
Yogyakarta.
Fatma Siti Fatimah,
Administrasi Rumah Sakit,
Universitas Alma Ata Yogyakarta.

Asti Nurvirginiawati, prodi Nila Hidayah, Akuntansi,


Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas Alma Ata Yogyakarta.
Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan, Universitas Alma Ata
Yogyakarta.

Nabila Aqidatul Aisyah, prodi


Pendidikan Matematika, Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan,
Universitas Alma Ata Yogyakarta.

You might also like