Professional Documents
Culture Documents
Kadek Teguh Dwiputra J - 2180511042 - Tugas Hk. Lingkungan
Kadek Teguh Dwiputra J - 2180511042 - Tugas Hk. Lingkungan
Kadek Teguh Dwiputra J - 2180511042 - Tugas Hk. Lingkungan
Abstrak
Kata kunci: Hasil konservasi sumber daya alam Bali adalah Taman Hutan
Perlindungan, Tahura, Raya (Tahura) Ngurah Rai. Untuk mewujudkan pemeliharaan
Korupsi, Konservasi, lingkungan hidup, dilakukan upaya menjaga pelestarian fungsi
Lingkungan Hidup lingkungan hidup dan mencegah terjadinya penurunan atau
kerusakan lingkungan hiudp yang disebabkan oleh perbuata
manusia. Pada tahun 2017, terdapat kasus tindak pidana korupsi
DOI : terkait pensertifikatan tanah yang masih dalam kawasan Tahura
xxxxxxx Ngurah Rai. Perkara tersebut menggambarkan bahwa
pemerintah Provinsi Bali tidak serius dalam melakukan
I. Pendahuluan
Pulau Bali dikenal memiliki wisata alam yang terbaik di dunia. Pesatnya laju
pembangunan saat ini yang telah masuk ke era revolusi industry 4.0 tidak
menghilangkan indentitas Bali akan wisata alamnya yang indah. Dengan melakukan
konservasi sumber daya alam secara bijaksana, dengan tetap memelihara dan
meningkatkan kualitas keanekaragaman alamnya, Bali masih menjadi pusat perhatian
dunia bagi para wisatawan.
Salah satu hasil konservasi sumber daya alam Bali adalah Taman Hutan Raya (Tahura)
Ngurah Rai. Tahura Ngurah Rai menjadi satu-satunya Tahura di Provinsi Bali, dengan
memiliki kawasan yang bertipe hutan payau, Tahura Ngurah Rai memiliki fungsi dalam
mencegah abrasi yang mengancam Bali.
Berdasarkan letak geografisnya, Tahura Ngurah Rai berada pada segitiga emas pusat
pariwisata di Bali. Sebelah timur adalah daerah Sanur, di sebelah Barat merupakan
daerah Kuta, dan di sebelah selatan Kawasan wisata Nusa Dua. Akses menuju Tahura
Ngurah Rai sangatlah mudah karena berjarak kurang lebih 6 km dari kota Denpasar dan
kurang lebih berjarak 4 km dari Bandara International Ngurah Rai.
Kawasan Taman Hutan Raya Ngurah Rai ditetapkan sebagai hutan tutupan oleh
Belanda pada tahun 1927, Kawasan Taman Hutan Raya Ngurah Rai telah mengalami
beberapa kali perubahan status, sebelum menjadi Taman Hutan Raya (TAHURA)
Ngurah Rai, berawal dari Kawasan Hutan Prapat Benoa (RTK. 10) seluas 1373,50 Ha
Namun pada tahun 2017, terdapat kasus tindak pidana korupsi terkait pensertifikatan
tanah yang masih dalam kawasan Tahura Ngurah Rai. Tindak pidana korupsi
pensertifikatan tanah Tahura Ngurah Rai ini berujung pada putusan pengadilan tindak
pidana korupsi pada Pengadilan Denpasar yang menyatakan terdakwa I Wayan Sumadi
dan ayahnya atas nama terdakwa I Wayan Rubah, serta pegawai kantor pertanahan
Denpasar atas nama Terdakwa I Wayan Wartana terbukti bersalah secara bersama-sama
telah melakukan tindak pidana korupsi terkait pensertifikatan tanah tahura.
Perkara lainnya di tahun yang sama yaitu atas nama terdakwa I Wayan Swirta dan
terdakwa I Wayan Sudarta, yang mana dalam perkara ini pengadilan juga telah
menjatuhkan putusan terhadap para terdakwa yakni telah bersalah melakukan tindak
pidana korupsi dengan cara melakukan pensertifikatan terhadap tanah tahura yang
berlokasi di jalan Bypass I Gusti Ngurah Rai.
1
BPKH Wilayah VIII Denpasar. Potensi Wisata Taman Hutan Raya Ngurah Rai Provinsi Bali.
Available from http://bpkh8.menlhk.go.id/pdf/karya_tulis_mandiri/liflet_tahura.pdf. (Diakses 17
Oktober 2021)
Menurut Dr. Sudung Situmorang, program CIA lebih bermanfaat karena dapat
mengidentifikasi penyebab terjadinya tindak pidana, membenahi mekanisme atau
peraturan yang menjadi penyebab terjadinya tindak pidana, dan mencegah
pengulangan tindak pidana. Melalui pelaksanaan metode CIA, Kejaksaan mampu
memperbaiki kerusakan atau akar permasalahan dari tindak pidana korupsi, sehingga
perbuatan tindak pidana korupsi tidak terulang kembali.2
Dengan metode CIA, pihak kejaksaan sebagai Lembaga penegak hukum mencari akar
permasalahan terhadap bagaimana suatu tindak pidana korupsi tersebut dapat terjadi.
Kemudian setelah mencari tau akar permasalahannya, kejaksaan melakukan koordinasi
terhadap pihak-pihak terkait dan memberikan saran pendapat seta menghimbau agar
pihak-pihak yang terlibat untuk selalu melaksanakan tugas pokoknya serta fungsinya
masing-masing sehingga kedepan tidak terjadi lagi hal yang sama.
Berdasarkan metode CIA yang dilakukan kejaksaan, penulis tertarik mengkaji sejauh
mana upaya tersebut dapat melindungi konservasi sumber daya alam, dalam hal ini
penulis melakukan studi kasus terhadap perkara pensertifikatan tanah tahura ngurah
rai. Oleh karena hal tersbut maka penulis mengangkat penelitian dengan judul
“PERLINDUNGAN KONSERVASI SUMBER DAYA ALAM MELALUI PROGRAM
CORRUPTION IMPACT ASESSMENT OLEH KEJAKSAAN TINGGI BALI (STUDI
KASUS PERKARA TAMAN HUTAN RAYA NGURAH RAI)”.
Dari uraian latar belakang diatas, permasalahan yang di kemukakan penulis dalam
penelitian ini adalah apakah program CIA yang di berlakukan oleh Kejaksaan Tinggi
Bali mampu menekan tindak pidana korupsi khususnya terhadap perkara terkait
pensertifikatan tanah Tahura Ngurah Rai? kemudian apakah program CIA tersebut
dapat bermanfaat dalam perlindungan konservasi sumber daya alam?
Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan efektifitas dari metode CIA terhadap perkara
pensertifikatan tanah Tahura Ngurah Rai. Selain hal itu penelitian ini juga bertujuan
agar metode CIA Kejaksaan Tinggi Bali yang telah dilakukan dapat menjadi tolak ukur
serta dapat diterapkan secara berkelanjutan guna perlindungan konservasi sumber daya
alam di daerah lainnya.
2. Metode Penelitian
Penulisan jurnal penelitian ini akan dilakukan dengan metode penelitian hukum
empiris. Dimana nantinya penulis akan menggunakan metode deskriftif analitis.
Metode deskriptif analitis adalah suatu metode yang fungsinya untuk
mendeskripsikan/menjelaskan atau memberikan gambaran terhadap objek yang diteliti
melalui data atau sampel yang telah terkumpul sebagaimana adanya kemudian
membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum.
Adapun data yang akan digunakan adalah data sekunder yang diperoleh dari peraturan
perundang-undangan, putusan pengadilan, arsip surat Kejaksaan Tinggi Bali, dan
2
Berita Observer. Kerja Keras Sudung Situmorang Tekan Korupsi Via CIA. Available from
https://beritaobserver.com/2019/10/28/kerja-keras-sudung-situmorang-tekan-korupsi-via-cia/.
(Diakses 17 Oktober 2021)
Berdasarkan pada Surat Edaran Jaksa Agung Muda Tindak Pidana khusus
Kejaksaan RI Nomor : B-845/F/Fjp/05/2018 tanggal 04 Mei 2018 perihal
Petunjuk Teknis Pola Penanganan Perkara Tindak Pidana Khusus yang
Berkualitas, diarahkan kepadaseluruh jajaran Kejaksaan Tinggi agar dalam
melaksanakan kekuasaan negara dibidang penuntutan serta kewenangan lain
berdasarkan undang-undang, Kejaksaan sebagai suatu lembaga pemerintahan
dalam pelaksanaan tugas, fungsi dan kewenangan penegakan hukum pidana
baik secara represif maupun preventif merupakan upaya maksimal dalam
rangka mencapai perlindungan masyarakat dan mencapai kesejahteraan
masyarakat yang tercermin dalam kebijakan pembangunan nasional.
Olehkarenaya terhadap jajaran tindak pidana khusus agar melakukan upaya
pencegahan dan penindakan tindak pidana khusus dengan cara melakukan
penindakan tindak pidana korupsi dan tindak pidana khusus lainnya sekaligus
mencari akar permasalahan faktor penyebab tindak pidana itu sendiri.
Sumber daya alam dan lingkungan hidup memiliki peran yang sangat strategis
dalam mengamankan kelangsungan pembangunan dan keberlanjutan
kehidupan bangsa dan negara. Bidang ini menjadi tulang punggung sebagai
penyedia pangan, energi, air dan penyangga kehidupan. Kebijakan dan capaian
bidang sumber daya alam dan lingkungan hidup merupakan modal utama
pembangunan untuk meningkatkan daya saing ekonomi sekaligus menjaga
kualitas lingkungan hidup.3
3
U., Iswandi, & Dewata, Indang. (2020). Pengelolaan Sumber Daya Alam. Yogyakarta : CV Budi
Utama, p. 1
4
Iskandar, & Silalahi, M. Daud. (2011). Kebijakan Perubahan Kawasan Hutan, dalam Pengelolaan
Berkelanjutan. Bandung : Unpad Press, p. 14
Namun pada tahun 2017, terdapat kasus tindak pidana korupsi yang berkaitan
dengan konservasi sumber daya alam. Taman Hutan Raya (Tahura) Ngurah Rai
yang merupakan asset pemerintah Provinsi Bali telah diperjual belikan oleh
oknum-uknum yang tidak bertanggung jawab. Kasus tersebut pun telah
berujung pada putusan pengadilan yang menyatakan bahwa telah terjadi tindak
pidana korupsi berupa pensertifikatan tanah tahura Ngurah Rai.
Kasus pensertifikatan tanah Tahura Ngurah Pai adalah salah satu bentuk
kerusakan lingkungan hidup yang disebabkan oleh perbuatan manusia. Dalam
hal ini asas tata kelola pemerintahan yang baik yang merupakan landasan dalam
perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup sebagaimana yang termuat
dalam Undang-undang Nomor : 32 tahun 2009 belum terlaksana dengan baik.
Apabila hal ini terjadi secara berulang-ulang maka dapat mengancam
keberlangsungan fungsi lingkungan hidup itu sendiri.
Dalam penelitian ini penulis mengkaji upaya yang dilakukan oleh Kejaksaan
Tinggi Bali melalui program Corruption Impact Asessment (CIA) dapat mencegah
terjadinya kerusakan lingkungan menjadi lebih parah lagi, khususnya terkait
pencegahan terhadap terlungnya kasus pensertifikatan di kawasan tanah Tahura
Ngurah Rai lainnya.
Berdasarkan Surat Edaran Jaksa Agung Muda Tindak Pidana khusus Kejaksaan
RI Nomor : B-845/F/Fjp/05/2018 tanggal 04 Mei 2018 Kejaksaan Tinggi Bali
telah melakukan kajian terhadap akar permasalahan terjadinya dalam perkara
pensertifikatan tahura Ngurah Rai..
Dari uraian akar masalah tersebut Kejaksaan Tinggi Bali telah melakukan
Analisa serta menyimpulkan beberapa hal agar menjadi pedoman bagi pihak
pihak terkait untuk kedepannya tidak terjadi lagi permasalahan yang sama.
Bahwa Kajian yang dilakukan oleh Kejaksaan Tinggi Bali terhadap fenomena
tindak pidana korupsi pensertifikatan tanah Tahura Ngurah Rai tersebut
disampaikan kepada Gubernur Bali, Walikota/Bupati Se-Bali, Kanwil Provinsi
Bali dan Kanwil Kehutanan Provinsi Bali dengan tujuan agar upaya pencegahan
korupsi dengan formulasi CIA (Corruption Impact Asessment) berhasil diterapkan
sehingga dikemudian hari tidak terjadi lagi tindak pidana korupsi pada kasus
yang serupa.5
Bahwa Jaksa Agung selaku pimpinan tertinggi Kejaksaan RI, menegaskan jika
upaya preventif dapat diterapkan dalam optimalisasi pelaksanaan tugas, fungsi
dan kewenangan Kejaksaan RI, sehingga dapat mewujudkan eksistensi Lembaga
yang dapat diandalkan dan terpercaya. Selain mempidanakan pelaku dan
pengembalian kerugian negara, kejaksaan juga harus dapat memberikan solusi
perbaikan system sehingga membuat perbuatan tersebut tidak dilakukan
Kembali.6
Upaya CIA yang dilakukan oleh Kejaksaan Tinggi Bali mampu memutus tindak
pidana korupsi, khususnya yang terjadi pada pensertifikatan tanah Tahura
Ngurah Rai. Sampai dengan saat ini tidak ditemukan lagi kasus tindak pidana
5
Antara Bali. Kejagung Terapkan “CIA” Ungkap Kasus Tahura Ngurah Rai. Available from
https://bali.antaranews.com/berita/132052/kejagung-terapkan-cia-ungkap-kasus-tahura-ngurah-rai.
(Diakses pada 17 Oktober 2021)
6
Surat Jaksa Agung RI nomor : B-151/A/SUJA/10/2019 tanggal 30 Oktober 2019. Petunjuk dalam
rangka optimalisasi Pelaksanaan Tugas, Fungsi dan Kewenangan Kejaksaan RI.
4. Kesimpulan
Om Swastiasu,
Pertama-tama penulis panjatkan puja dan puji sukur kehadirat Tuhan Yang Maha
Esa/Ida Sang Hyang Widhi Wasa atas perkenannya penulis dapat menyelesaikan
jurnal ini.
Pada kesempatan yang berbahagia ini penulis ingin mengucapkan terima kasih yang
setinggi-tingginya kepada pihak-pihak yang telah membantu, berkondribusi dan
mendukung penulis dalam menyelesaikan jurnal penelitian ini. Terima kasih penulis
ucapkan kepada Dosen, Asisten Tindak Pidana Khusus Kejaksaan Tinggi Bali beserta
jajarannya, orang tua, teman-teman kelas B Magister ilmu hukum Angkatan 2021 yang
tidak dapat kami sebutkan satu-persatu.
Semoga jurnal ini dapat bermanfaat bagi kita smua, Om santi, santi, santi Om.
Buku
Iskandar, & Silalahi, M. Daud. (2011). Kebijakan Perubahan Kawasan Hutan, dalam
Pengelolaan Berkelanjutan. Bandung : Unpad Press.
U., Iswandi, & Dewata, Indang. (2020). Pengelolaan Sumber Daya Alam. Yogyakarta : CV
Budi Utama.
Undang-Undangan/Peraturan :
Undang-undang Nomor : 41 tahun 1999 tentang kehutanan.
Undang-undang Nomor : 7 Tahun 2006 tentang Pengesahan United Nation
Convention Again Corruption, 2003 (Konvensi Perserikatan Bangsa-bangsa
Anti Korupsi, 2003).
Undang-undang Nomor : 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pelestarian
Lingkungan HIdup.
Surat Jaksa Agung RI nomor : B-151/A/SUJA/10/2019 tanggal 30 Oktober 2019.
Petunjuk dalam rangka optimalisasi Pelaksanaan Tugas, Fungsi dan
Kewenangan Kejaksaan RI.
Surat edaran nomor : B-845/F/Fjp/05/2018 tanggal 04 Mei 2018 perihal Petunjuk
Teknis Pola Penanganan Perkara Tindak Pidana Khusus yang Berkualitas.
Surat Kepala Kejaksaan Tinggi Bali Nomor : B- 3159 /P.1/Fu/09/2018 tanggal 26
September 2018 perihal Kajian penanganan perkara tindak pidana korupsi atas
nama Terpidana I Wayan Suwirta dan Terpidana I Wayan Sudarta.