Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 7

REFLEKSI EDUKATIKA : Jurnal Ilmiah Kependidikan

Volume 9 Nomor 1 Desember 2018


ISSN: 2087-9385 (print) dan 2528-696X (online)
http://jurnal.umk.ac.id/index.php/RE

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN SCRAPBOOK


MATERI KARANGAN DESKRIPSI MATA PELAJARAN
BAHASA INDONESIA KELAS III SEKOLAH DASAR

Tiara Kusnia Dewi, dan Rina Yuliana

PGSD FKIP Universitas Sultan Ageng Tirtayasa


Email: rinayuliana@untirta.ac.id

Info Artikel Abstract


This study aims to find out how to develop scrapbook learning media for the
Sejarah Artikel: material essay description on the subjects of Indonesian in grade III primary
Diterima 3 Oktober 2018 school and to determine the feasibility of scrapbook learning media for the
Direvisi 7 November 2018 material essay description on the Indonesian language in grade III developed
Disetujui 28 November 2018
elementary school received a judgment worthy of experts. This research was
conducted in SDN Banjar Agung 4 with the subjects of class III-A students of 28
Keywords: students with the details of 17 students on a limited trial. The type of research
Scrapbook media, Indonesian used refers to the development model Thiagarajan, Semmel, and Semmel. This
Language, 3rd grade of model consists of 3 stages namely, defining (define), planning (design),
elementary school development stage (develop). The instruments used are questionnaires for media
validation by expert lecturers as well as teacher and student response
questionnaire. Based on data analysis, it can be concluded that the quality of
scrapbook media developed is included in very decent category with 96.11%
percentage from 2 material experts, very decent category with 85% percentage
from 2 media experts, and 94% from 2 linguists. Student response to media
scrapbook on trial with 17 respondents equal to 89,83% with very good
category.

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui cara mengembangkan media pembelajaran
scrapbook untuk materi karangan deskripsi pada mata pelajaran bahasa Indonesia pada
kelas III sekolah dasar dan untuk mengetahui kelayakan media pembelajaran scrapbook
untuk materi karangan deskripsi pada mata pelajaran bahasa Indonesia pada kelas III
sekolah dasar yang dikembangkan mendapat penilaian yang layak dari pakar. Penelitian ini
dilakukan di SDN Banjar Agung 4 dengan subjek penelitian siswa kelas III-A sejumlah 28
siswa dengan rincian 17 siswa pada uji coba terbatas. Jenis penelitian yang digunakan
mengacu pada model pengembangan Thiagarajan, Semmel, dan Semmel. Model ini terdiri
atas 3 tahap yakni, tahap pendefinisian (define), tahap perencanaan (design), tahap
pengembangan (develop). Instrumen yang digunakan berupa lembar angket untuk validasi
media oleh dosen ahli serta guru dan lembar angket respon siswa. Berdasarkan analisis data
dapat disimpulkan kualitas media scrapbook yang dikembangkan termasuk dalam kategori
sangat layak dengan presentase 96,11% dari 2 ahli materi, kategori sangat layak dengan
presentase 85% dari 2 ahli media, dan 94% dari 2 ahli bahasa. Respon siswa terhadap
media scrapbook pada uji coba dengan 17 responden sebesar 89,83% dengan kategori
sangat baik.

© 2018 Universitas Muria Kudus


Dewi, Tiara Kusnia., dan Yuliana, Rina
PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN SCRAPBOOK ...
REFLEKSI EDUKATIKA : Jurnal Ilmiah Kependidikan, Nomor 9, Volume 1, Desember 2018, hlm. 19-25

PENDAHULUAN pembelajaran bahasa Indonesia memiliki


Keterampilan menulis merupakan kecenderungan para guru masih terpaku pada
keterampilan yang harus dikembangkan secara pendekatan verbal dengan metode ceramah tanpa
dini mulai dari pendidikan dasar dengan cara menggunakan media dalam mengkomunikasikan
yang metodis dan sistematis. Tanpa pembinaan materi pelajaran pada siswa, sehingga berdampak
secara metodis dan sistematis, sulit keterampilan pada proses pembelajaran yang monoton dan
ini dimiliki. Keterampilan menulis pada membosankan siswa. Padahal jika melihat usia
pembelajaran bahasa indonesia di sekolah dasar anak sekolah dasar yang rata-rata berkisar 6
merupakan aspek yang harus ditekankan dalam sampai dengan 13 tahun yang dihubungkan
pembinaannya, disamping keterampilan dengan teori Piaget, anak sekolah dasar
membaca dan berhitung. Hal demikian agar tergolong dalam fase (tingkat) operasional
siswa mampu berkomunikasi baik secara lisan kongkrit yang artinya dalam fase ini anak atau
maupun tulisan. Kemampuan menulis secara siswa betul-betul pada masa yang sangat nyata
efektif sangat diperlukan para peserta didik, tidak atau kongkrit, dan belum dapat memahami hal-
hanya sebagai sarana belajar di sekolah, tetapi hal yang abstrak. Hal ini senada dengan
keterampilan berbahasa ini sangat penting dalam pernyataan Yuliana dkk dalam Fathurohman
menunjang aktivitas kehidupan sehari-hari dan (2014: 2) bahwa karakteristik anak usia SD
pada masa memasuki dunia kerja. masih berada pada tahap operasional kongrit dan
Suparno dan Yunus dalam Triambodo anak memiliki kemampuan pada aspek kognitif,
(2015: 2) menjelaskan menulis adalah sebagai afektif, dan psikomotor. Oleh karena itu,
suatu kegiatan penyampaian pesan (komunikasi) dibutuhkan adanya sebuah media pembelajaran
dengan menggunakan bahasa tulis sebagai alat untuk membuat sesuatu yang abstrak menjadi
atau medianya. Menulis juga diartikan sebagai nyata dan memudahkan siswa memahami apa
proses penyampaian pikiran, angan-angan, yang sebelumnya tidak diketahuinya.
perasaan dalam bentuk lambang atau tanda atau Media pembelajaran merupakan sebuah
tulisan yang bermakna (Dalman dalam Sari, alat yang berfungsi dan digunakan untuk
2014:2). Menulis merupakan kegiatan yang memudahkan proses pembelajaran. Pembelajaran
dilakukan seseorang untuk menghasilkan sebuah merupakan proses komunikasi antara pembelajar,
tulisan. Oleh sebab itu menulis lebih dipahami pengajar, dan bahan ajar. Media ini menjadi
sebagai keterampilan, bukan sebagai ilmu komponen sumber belajar atau wahana fisik yang
(Widiarto dalam Perdanita 2017: 2). mengandung materi instruksional bagi peserta
Kegiatan menulis merupakan sesuatu didik yang dapat merangsang peserta didik untuk
yang harus dilatih, dibiasakan, dan dilakukan belajar. Salah satu media alternatif sebagai solusi
oleh seseorang sejak dini, agar menulis menjadi atas beberapa masalah yang telah peneliti
sebuah keterampilan yang mahir yang dimiliki paparkan di atas yakni media scrapbook untuk
dan dikuasai oleh seseorang. Sayangnya, dalam materi karangan deskipsi pada pembelajaran
pembelajaran menulis masih menyisakan bahasa Indonesia.
sejumlah masalah serius. Salah satu masalah Hamidjojo dalam Hosnan (2015: 111)
serius tersebut yakni rendahnya kemampuan juga menyatakan bahwa media pembelajaran
siswa dalam menulis (Abidin 2015: 190-192). adalah media yang penggunaanya diintegrasikan
Hal tersebut senada dengan hasil penelitian yang dengan tujuan dan isi pelajaran yang bermaksud
dilakukan oleh Kasmaboti (2016: 96) yang untuk mempertinggi kegiatan belajar mengajar
menyatakan bahwa penyebab dari masalah dalam segi mutu. Sehubungan dengan itu,
rendahnya kemampuan siswa dalam menulis Sudjana dan Rivai dalam Arsyad (2011: 23)
khususnya pada materi karangan adalah mengemukakan manfaat media pembelajaran
kurangnya menerapkan langkah-langkah dalam dalam proses belajar siswa, sebagai berikut 1)
mengarang. Guru hanya memberikan tema Pembelajaran akan lebih menarik perhatian
karangan kemudian siswa ditugaskan membuat siswa, 2) Bahan pembelajaran akan lebih jelas
karangan dengan tema yang telah ditentukan maknanya hingga dapat lebih dipahami, 3)
tanpa mengawasi selama proses pembuatan Metode mengajar akan lebih bervariasi, 4) Siswa
karangan tersebut. dapat lebih banyak melakukan kegiatan belajar.
Proses pembelajaran pada jenjang Sehubungan dengan penelitian
pendidikan sekolah dasar, masih sangat jauh dari sebelumnya yang menyatakan bahwa, media
yang diharapkan. Secara realitas pada jenjang scrapbook adalah media berupa tempelan
pendidikan sekolah dasar, khususnya pada gambar atau hiasan lain yang diaplikasikan di

20
Dewi, Tiara Kusnia., dan Yuliana, Rina
PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN SCRAPBOOK ...
REFLEKSI EDUKATIKA : Jurnal Ilmiah Kependidikan, Nomor 9, Volume 1, Desember 2018, hlm. 19-25

atas kertas (Sprachforum dalam Heryaneu, Amir kata. Bentuk media ini berupa buku yang berisi
dan Pepen 2015: 4). Scrapbook merupakan seni gambar dan teks berkaitan karangan deskripsi.
menempel foto di media kertas dan Adapun ciri khas dari media pembelajaran
menghiasinya menjadi karya kreatif. Menurut scrapbook ini yakni konten atau isi dari
Kompas.com (2013) dalam Heryaneu, Amir dan scrapbook sesuai dengan konteks siswa, peserta
Pepen (2015: 4) menyatakan bahwa scrapbook didik diharapkan dapat berlatih menulis
memiliki beberapa manfaat, diantaranya: khususnya berlatih mendeskripsikan sesuatu
membuat peserta didik menjadi lebih kreatif, sekaligus mengenal tempat-tempat yang berada
menyalurkan hobi, dokumentasi, dan sarana di lingkungan sekitar siswa.
untuk rekreasi dan penghilang stress. Media pembelajaran memiliki manfaat
Adapun kelebihan dari media scrapbook, dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah,
yaitu scrapbook mencerminkan keunikan dari bahasa Indonesia sangat penting dipelajari anak-
pemikiran, hidup, dan aktivitas penulisnya, anak sekolah dasar. Bahasa Indonesia sebagai
sifatnya kongkrit dan lebih realistis menunjukan sarana berkomunikasi, untuk saling berbagi
pokok permasalahan yang dibahas, scrapbook pengalaman, saling belajar dari yang lain, serta
dapat mengatasi ruang dan waktu, scrapbook untuk meningkatkan kemampuan intelektual dan
dapat mengatasi keterbatasan pengamatan kita, kesusastraan Indonesia. Adapun harapan
dan bahan-bahan membuat scrapbook mudah pelajaran bahasa Indonesia agar para siswa
didapat, tanpa menggunakan peralatan khusus. mampu mengembangkan pengetahuan,
Kemudian, terdapat ciri khas dari media keterampilan berbahasa, dan bersikap positif
pembelajaran scrapbook yang akan terhadap bahasa Indonesia, serta menghargai
dikembangkan ini yaitu bertemakan lingkungan manusia dan nilai-nilai kemanusiaan. Hal
dan sesuai dengan konteks siswa. Jadi, siswa tersebut senada dengan yang diutarakan oleh
akan dilatih untuk belajar menulis karangan Jamaluddin dalam Puspidalia (2012: 3), tujuan
deskripsi dan mengenal nama-nama tempat yang umum pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia
berada di sekitar siswa (lingkungan siswa). lebih bersifat filosofis, sedangkan tujuan
Berdasarkan hal tersebut, peneliti khususnya bersifat operasional.
melakukan kajian dan pembahasan mengingat Ada lima tujuan umum yang telah
keberadaan scrapbook terbilang cukup dirumuskan dalam kurikulum, yakni (1) siswa
dibutuhkan dalam proses pembelajaran sebagai menghargai dan membanggakan bahasa
salah satu media pembelajaran. Penggunaan Indonesia sebagai bahasa nasional dan bahasa
media scrapbook bisa digunakan sebagai salah negara; (2) siswa memahami bahasa Indonesia
satu alternatif untuk melatih keterampilan dari segi bentuk, makna dan fungsi, serta
menulis siswa pada mata pelajaran bahasa menggunakannya dengan tepat dan kreatif untuk
Indonesia dan diharapkan penggunaan media brmacam-macam tujuan, keperluan, dam
pembelajaran scrapbook ini dapat menambah keadaan; (3) siswa memiliki kemampuan
motivasi peserta didik dalam belajar bahasa menggunakan bahasa Indonesia untuk
Indonesia khususnya pada kegiatan pembelajaran meningkatkan kemampuan intelektual,
menulis. kematangan emosional, dan kematangan sosial;
Berdasarkan batasan masalah di atas, (4) siswa memiliki disiplin dalam berpikir dan
maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui berbahasa (berbicara dan menulis); dan (5) siswa
cara mengembangkan media pembelajaran mampu menikmati dan memanfaatkannya karya
scrapbook untuk materi karangan deskripsi pada sastra untuk mengembangkan kepribadian,
mata pelajaran bahasa Indonesia di kelas III memperluas wawasan kehidupan, serta
sekolah dasar dan untuk mengetahui kelayakan meningkatkan pengetahuan dan kemampuan
media pembelajaran scrapbook untuk materi berbahasa.
karangan deskripsi pada mata pelajaran bahasa Berdasarkan uraian pada pendahuluan,
Indonesia di kelas III sekolah dasar yang peneliti melakukan pengembangan terhadap
dikembangkan mendapat penilaian yang layak media pembelajaran yang harapannya dapat
dari pakar. digunakan dan bermanfaat pada mata pelajaran
Scrapbook ini digunakan pada materi bahasa Indonesia khususnya untuk materi
karangan deskripsi yakni pada mata pelajaran karangan deskripsi di kelas III sekolah dasar
bahasa Indonesia kelas III SD. Media ini terbuat yaitu scrapbook. Senada dengan hal itu,
dari tempelan-tempelan kertas artcartoon dengan Wanabuliandari dalam Anugraheni (2018: 133)
tampilan 2D dan 3D disertai kantong-kantong menyatakan bahwa konsep pembelajaran dapat

21
Dewi, Tiara Kusnia., dan Yuliana, Rina
PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN SCRAPBOOK ...
REFLEKSI EDUKATIKA : Jurnal Ilmiah Kependidikan, Nomor 9, Volume 1, Desember 2018, hlm. 19-25

dilaksanakan bila informasi tersebut menarik dan HASIL DAN PEMBAHASAN


memotivasi siswa untuk terus belajar. Oleh Penelitian serta pengembangan media
karena itu, sebelum melakukan kegiatan pembelajaran scrapbook untuk materi karangan
pembelajaran di kelas, guru harus mampu deskripsi pada mata pelajaran bahasa Indonesia
menumbuhkan aktivitas siswa. Dalam dilakukan melalui observasi, penyebaran angket,
pelaksanaan pembelajaran diasumsikan setiap dokumentasi, serta wawancara wali kelas III-A
peserta didik memiliki perilaku yang mampu dan siswa di SDN Banjar Agung 4. Sebelum
berkembang berdasarkan potensi alami dan melaksanakan praktik mengajar (pelaksanaan
sentuhan emosional artistik oleh guru (Sunarto penelitian di kelas). Peneliti melakukan kegiatan
2018: 110) pra penelitian dengan melakukan identifikasi
masalah yang diperoleh melalui hasil penelitian
METODE PENELITIAN sebelumnya, yakni pada penelitian yang
Metode penelitian yang digunakan yakni dilakukan oleh Yukeu Heryaneu, Amir, Pepen
metode penelitian dan pengembangan atau pada tahun (2015) dan hasil observasi peneliti
Research and Development (R&D) yaitu metode mengenai pembelajaran menulis di SD Negeri
penelitian yang digunakan untuk menghasilkan Banjar Agung 4. Setelah melakukan pra
produk tertentu dan menguji keefektifan produk penelitian, peneliti membuat media scrapbook
tersebut supaya dapat berfungsi di masyarakat untuk materi karangan deskripsinya.
luas (Sugiyono 2010: 407). Subjek penelitian Tahap Pembuatan Media Scrapbook,
yang digunakan, penelitian ini adalah SDN sebagai berikut 1) Pada tahap awal pembuatan
Banjar Agung 4 kelas 3 sebagai populasi media scrapbook yakni pembuatan
penelitian. Adapun subjek penelitian yang storyboard atau rancangan awal media yang akan
peneliti jadikan sebagai sampel, yakni Kelas III- dibuat, 2) Pengumpulan gambar yang dibutuhkan
A SDN Banjar Agung 4. dalam pembuatan media scrapbook sesuai
Penelitian berfokus pada pengembangan dengan materi karangan sederhana (karangan
media pembelajaran scrapbook pada materi deskripsi), 3) Pengeditan gambar, lalu gambar
khususnya karangan deskripsi. Penelitian ini di edit menggunakan aplikasi Ms. Word,
menggunakan model 3-D yang terdiri atas tiga pengeditan gambar dilakukan agar komposisi
tahapan. Pertama, tahap define yang terdiri atas gambar dapat sesuai dengan kebutuhan materi,
kegiatan analisis kurikulum, analisis kebutuhan, contohnya memotong gambar-gambar untuk
analisis materi. Kedua, tahap design yang terdiri memberikan efek timbul pada gambar, 4)
atas mendesain media dan dilanjutkan Mencetak gambar, gambar di cetak pada kertas
pembuatan media scrapbook. Ketiga, tahap A3+ dengan jenis kertas art cartoon 210g.
develop yang terdiri atas validasi ahli (ahli Pemilihan kertas berdasarkan kualitas kertas
media, ahli materi, dan ahli bahasa), revisi yang baik dan lebih mudah untuk dibuat
produk, dan uji coba terbatas. Penelitian ini scrapbook.
terbatas hanya sampai revisi produk tahap akhir. Setelah media selesai dibuat, langkah
Penelitian ini dilakukan pengumpulan data selanjutnya memvalidasi media scrapbook
melalui instrumen ahli dan angket respon siswa. kepada 3 ahli, yakni ahli materi, ahli media, dan
Teknik pengolahan data dilakukan dengan ahli bahasa. Ahli materi berperan untuk
mengolah data primer pada angket yang telah memberikan penilaian terhadap media adalah
diisi oleh setiap validator media pembelajaran guru atau wali kelas III SD Negeri Banjar Agung
dan siswa di SDN Banjar Agung 4 dengan cara 4. Guru yang dilibatkan sebagai ahli materi
menghitung skor di setiap aspek dan indikator berperan untuk memberikan penilaian terhadap
pada angket penilaian media pembelajaran dan media dari segi isi materi dan kegiatan
angket respon siswa, kemudian data dianalisis pembelajaran. Guru yang menjadi ahli materi
antara indikator satu dengan indikator lainnya adalah Wali Kelas III-A SD Negeri Banjar
selanjutnya ditarik simpulan mengenai kelayakan Agung 4 yakni Ibu Yaroh Sumastuti, S.Pd. Wali
media pembelajaran scrapbook untuk digunakan Kelas III-B SD Negeri Banjar Agung 4, yakni
dalam materi karangan deskripsi pada mata Bapak Marhali, S.Pd.
pelajaran bahasa Indonesia di kelas III sekolah
dasar.

22
Dewi, Tiara Kusnia., dan Yuliana, Rina
PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN SCRAPBOOK ...
REFLEKSI EDUKATIKA : Jurnal Ilmiah Kependidikan, Nomor 9, Volume 1, Desember 2018, hlm. 19-25

Tabel 1. Data Penilaian Validasi Ahli Materi Hatima, M.Pd selaku dosen mata kuliah
No. Aspek Ahli Ahli Skor Psikosastra pada Jurusan Pendidikan Guru
Penilaian Materi Materi Rata- Sekolah Dasar dan Ibu Ilmi Solihat, M.Pd selaku
I II rata dosen mata kuliah Stilistika pada jurusan
1. Kelayakan 60 55 57,5 Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Kedua
Isi dosen tersebut adalah dosen pada Universitas
2. Kelayakan 30 28 29 Sultan Ageng Tirtayasa.
Penyajian
Jumlah 90 83 86,5 Tabel 3. Data Penilaian Validasi Ahli Bahasa
Rerata Skor 5 4,61 4,80
Ahli Ahli Skor
Presentase Nilai 100 % 92,2 % 96,11 % Aspek
No. Bahasa Bahasa Rata-
Penilaian
I II rata

1. Kebahasaan 48 46 47
Berdasarkan tabel kriteria analisis data Jumlah 4 46 47
penilaian validasi ahli materi didapatkan Rerata Skor 4,8 4,8 4,7
presentase nilai akhir sebesar 96,11 % masuk Presentase Nilai 96 % 92 % 94 %
pada kriteria “Sangat Layak”. Sehubungan
dengan itu, dosen ahli media yang berperan Berdasarkan tabel kriteria analisis data
untuk memberikan penilaian terhadap media dari penilaian validasi ahli bahasa didapatkan
segi teknis dan penggunaan media dalam presentase nilai akhir sebesar 94 % masuk pada
pembelajaran. kriteria “Sangat Layak”. Media pembelajaran
Dosen yang menjadi ahli media, yakni yang telah divalidasi tentu memiliki kriteria
Bapak Aan Subhan Pamungkas, M.Pd selaku kelayakannya masing-masing, berikut peneliti
dosen mata kuliah Dasar Teknologi dan akumulasi hasil validasi media oleh para ahli
Informasi Pendidikan pada Jurusan Pendidikan secara keseluruhan.
Guru Sekolah Dasar dan Ibu Isna Rafianti, M.Pd
selaku dosen mata kuliah Psikologi Tabel 4. Penilaian Rata-rata Validasi Para
Pengambangan Bahan Ajar pada jurusan Ahli
Pendidikan Matematika yang juga No. Validator Jumlah Seluruh
berpengalaman dalam bidang scrapbook. Kedua Skor (%)
dosen tersebut adalah dosen pada Universitas 1. Ahli Materi 1 100
Sultan Ageng Tirtayasa. 2. Ahli Materi 2 92,2
3. Ahli Media 1 88,18
Tabel 2. Data Penilaian Validasi Ahli Media 4. Ahli Media 2 81,81
Ahli Ahli Skor 5. Ahli Bahasa 1 96
Aspek 6. Ahli Bahasa 2 92
No. Media Media Rata-
Penilaian Jumlah 550,19
I II rata
Rata-rata 91,70 %
Komunikasi
1. 62 63 62,5
Visual Media pembelajaran scrapbook ini telah
Rekayasa melalui tiga tahap penelitian pengembangan
2. 35 27 31
Media dengan memenuhi kriteria keberhasilan. Adapun
Jumlah 97 90 93,5 kriteria keberhasilannya berupa penilaian
Rerata Skor 4,4 4,09 4,25 validasi ahli minimal dapat dinyatakan dengan
88,18 81,81 kategori layak. Berdasarkan tabel penilaian rata-
Presentase Nilai 85 %
% % rata validasi para ahli memperoleh nilai
presentase 91,70 % dan berdasarkan pedoman
Berdasarkan tabel kriteria analisis data konversi data kuantitatif ke kualitatif maka
penilaian validasi ahli media didapatkan dengan media scrapbook masuk ke dalam kategori
presentase nilai akhir sebesar 85 % masuk pada “Sangat Layak”.
kriteria “Sangat Layak”. Kemudian, dosen ahli Uji coba terbatas dilakukan pada tanggal
media berperan untuk memberikan penilaian 26 dan 27 April 2018. Kelas III-A menjadi
terhadap media dari segi kebahasaan. Dosen sampel dalam penelitian ini sekaligus menjadi
yang menjadi ahli bahasa yakni Ibu Yoma
23
Dewi, Tiara Kusnia., dan Yuliana, Rina
PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN SCRAPBOOK ...
REFLEKSI EDUKATIKA : Jurnal Ilmiah Kependidikan, Nomor 9, Volume 1, Desember 2018, hlm. 19-25

tempat untuk menguji coba media scrapbook. berkembang dari 7 - 11 tahun; (4) Operasi
Jumlah responden sebanyak 17 siswa. formal, yakni dimulai dari 11 tahun sampai
Hasil uji coba terbatas mendapat jumlah dewasa (Nursalim 2007 : 26).
presentasi nilai akhir yaitu diperoleh mencapai Merancang media pembelajaran bagi
89,83 % dan berdasarkan pedoman konversi data seorang guru ialah salah satu bagian dalam
kuantitatif ke kualitatif maka media scrapbook kegiatan perancangan dan pelaksanaan
masuk ke dalam kategori “Sangat Baik”. pembelajaran, hal itulah yang disebut kompetensi
Indikator keberhasilan dalam penelitian pedagogik yang dimiliki guru. Berdasarkan pasal
ini, yakni terselesaikaannya pengembangan 28 ayat 3 PP tahun 2005 tentang Standar
media pembelajaran berbasis visual berupa Nasional Pendidikan dalam Nur (2014: 68)
scrapbook. Media pembelajaran telah selesai menyatakan bahwa yang dimaksud dengan
karena telah melalui tiga tahap penelitian kompetensi pedagogik adalah kemampuan
pengembangan, yakni tahap define, tahap design, mengelola pembelajaran peserta didik yang
dan tahap develop dengan memenuhi kriteria meliputi a. pemahaman terhadap peserta didik; b.
keberhasilan. Adapun kriteria keberhasilannya, perancangan dan pelaksanaan pembelajaran,
yakni penilaian validasi ahli minimal dapat evaluasi hasil belajar, dan pengembangan peserta
dinyatakan dengan kategori layak dan didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi
berdasarkan penilaian rata-rata validasi para ahli yang dimilikinya. Oleh karena itu, setiap guru
memperoleh nilai presentase sebesar 91,70 % harus senantiasa meningkatkann kompetensi
dan berdasarkan pedoman konversi data pedagogik ini, salah satunya dengan
kuantitatif ke kualitatif maka media scrapbook mengembangkan sebuah media pembelajaran.
masuk ke dalam kategori “Sangat Layak”. Oleh
sebab itu, dapat disimpulkan bahwa media SIMPULAN
scrapbook sangat layak digunakan sebagai media Penelitian ini menggunakan model 3-D
pembelajaran khususnya pada materi karangan yang terdiri atas tiga tahapan. Pertama, tahap
deskripsi dalam mata pelajaran bahasa Indonesia define yang terdiri dari kegiatan analisis
di kelas III Sekolah Dasar. kurikulum, analisis kebutuhan, analisis materi.
Hasil pengembangan Scrapbook Kedua, tahap design yang terdiri dari mendesain
Petualangan Syamil dan Syifa, diharapkan dapat media dan dilanjut pembuatan media scrapbook.
membantu guru dalam kegiatan belajar dan Ketiga, tahap develop yang terdiri dari validasi
mengajar serta diharapkan dapat membantu ahli (ahli media, ahli materi, dan ahli bahasa),
siswa dalam memahami materi karangan revisi produk, dan uji coba terbatas. Pada
sederhana (karangan deskripsi) khususnya di tahapan pembuatan scrapbook dilakukan dalam 6
kelas III SD di semester II . Selain itu juga tahapan yakni, pembuatan storyboard sebagai
diharapkan media scrapbook dapat menambah rancangan awal, pengumpulan gambar yang
referensi media pada materi karangan sederhana dibutuhkan untuk pembuatan media scrapbook
(karangan deskripsi). petualangan Syamil dan Syifa, pengeditan
Untuk itu perlu adanya pemilihan media gambar menggunakan aplikasi Ms. Word,
pembelajaran yang sesuai dengan materi yang mencetak gambar pada kertas A3+, penyusunan
akan diajarkan, karena motivasi belajar siswa teknik scrapbook dan tahapan terakhir adalah
dan minat siswa dalam proses pembelajaran penjilidan.
merupakan salah satu indikasi dari Tingkat validasi media scrapbook
tersampaikannya informasi serta berhasilnya melibatkan 3 ahli materi yakni 2 guru sebagai
tujuan intruksional dalam proses pembelajaran ahli materi, 2 dosen sebagai ahli media, dan 2
(Sukmanasa dkk 2017: 172). dosen sebagai ahli bahasa. Tingkat validitas
Pertimbangan lain yang diperlukan guru media dari segi materi mencapai 96,11% yang
saat memilih media pembelajaran adalah masuk dalam kategori sangat layak, tingkat
kesesuaian media dengan tahapan perkembangan validitas media dari segi media mencapai 85 %
kognitif siswa. Merujuk pada teori yang masuk dalam kategori sangat layak, dan
perkembangan kognitif Jean Piaget, tingkat validitas media dari segi bahasa mencapai
perkembangan kognitif (intelektual) individu 94 % yang masuk dalam kategori sangat layak.
berlangsung dalam 4 tahap, yakni (1) tahap Berdasarkan penilaian rata-rata validasi ahli
sensorimotor, tahap ini berkembang dari mulai 0 sebesar 91,70 % dan berdasarkan pedoman
- 2 tahun; (2) tahap praoperasional, mulai dari 2 - konversi data kuantitatif ke kualitatif maka
7 tahun; (3) tahap operasional kongkrit, tahap ini media scrapbook masuk ke dalam kategori

24
Dewi, Tiara Kusnia., dan Yuliana, Rina
PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN SCRAPBOOK ...
REFLEKSI EDUKATIKA : Jurnal Ilmiah Kependidikan, Nomor 9, Volume 1, Desember 2018, hlm. 19-25

“Sangat Layak”. Respon siswa terhadap media Dalam Kabupaten Padang Pariaman. Jurnal
scrapbook yang dikembangkan pada tahap uji Konseling dan Pendidikan, 4 (1).
coba terbatas dan melibatkan 17 orang responden
menghasilkan presentase 89,83 % yang termasuk Nur, Anifa Alfia. 2014. Meningkatkan
dalam kategori “Sangat Baik”. Kompetensi Pedagogik Guru di SD
Yayasan Mutiara Gambut. 2 (1).
DAFTAR PUSTAKA
Perdanita, Ariska Dwi Wulan. 2017. Peningkatan
Abidin, Yunus. 2015. Pembelajaran Bahasa Keterampilan Menulis Karangan Deskripsi
Berbasis Pendidikan Karakter. Bandung: Menggunakan Media Gambar Pada Mata
PT Refika Aditama. Pelajaran Bahasa Indonesia. E-Jurnal Mitra
Pendidikan, 1 (1).
Anugraheni, Indri. 2018. Pengembangan
Perangkat Pembelajaran Matematika
Berbasis Pendidikan Karakter Kreatif di Puspidalia, Yuantie Sova. 2012. Problematika
Sekolah Dasar. Jurnal Refleksi Edukatika, 8 Pembelajaran Bahasa Indonesia di MI/SD
(2). dan Alternatif Pemecahannya. Jurnal
Cendekia STAIN Ponorogo, 10 (1).
Arsyad, Azhar. 2011. Media Pembelajaran.
Jakarta: Raja Grafindo Persada. Sari, Devita. 2014. Pembelajaran Menulis Teks
Eksposisi Pada Siswa Kelas VII SMP
Damayanti, Meita dan Ulhaq Zuhdi. 2017. XAVERIUS 3 Bandar Lampung. Jurnal
Pengaruh Media Scrapbook (Buku Tempel) Kota (Bahasa, Sastra, dam
Terhadap Hasil Belajar Siswa Materi Pembelajarannya).
Keragaan Rumah Adat di Indonesia Kelas
IV Sekolah Dasar. Jurnal Penelitian Sukmanasa, Elly, dkk. 2017. Pengembangan
Pendidikan Guru Sekolah Dasar 05 (03). Media Pembelajaran Komik Digital Pada
Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial
Fathurohman, Irfai, dkk. 2014. Film Animasi Bagi Siswa Kelas V Sekolah Dasar di Kota
sebagai Media Pembelajaran Terpadu untuk Bogor. JPSD Untirta, 3 (2).
Memacu Keaksaraan Multibahasa Pada
Siswa Sekolah Dasar. Jurnal Refleksi Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan
Edukatika 4 (1). Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan
R&D. Bandung: Alfabeta.
Heryaneu, Yekeu. Amir, Pepen. 2015. Efektivitas
Penggunaan Media Scrapbook untuk Sunarto. 2010. Pengembangan Kreativitas-
Meningkatkan Kemampuan Menulis Inovatif dalam Pendidikan Seni melalui
Karangan Deskripsi. Bandung: Universitas Pembelajaran Mukidi. Jurnal Refleksi
Pendidikan Indonesia. Tersedia: Edukatika, 8 (2).
https://repository.upi.edu.ac.id. [05 Agustus
2017]. Triambodo, Gilang. 2015. Peningkatan
Kemampuan Menulis Karangan Deskripsi
Hosnan, M. 2014. Pendekatan Saintifik dan Melalui Media Lingkungan dalam
Kontekstual Dalam Pembelajaran Abad 21. Pembelajaran Bahasa Indonesia. Jurnal
Bogor : Ghalia Indonesia. Universitas PGRI Yogyakarta.

Kasmaboti. 2016. Peningkatan Aktivitas dan Trianto. 2012. Model Pembelajaran Terpadu
Kemampuan Menulis Karangan Deskripsi Konsep, Strategi dan Implementasinya
Melalui Penggunaan Peta Konsep Pada dalam KTSP. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Siswa Kelas IV SD 09 Koto Kampung

25

You might also like