Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 14

RIJALUL QUR’AN : MEMBINCANG SEJARAH PARA PENULIS WAHYU

Kalimatul ‘Ulya dan Saidah

STAIN Kediri
kalimatululya1995@gmail.com
saidah_oce@yahoo.com

Abstract
The companions of Prophet Muhammad SAW who had contributed to compile and rewrite the Qur’an is
very important to be known by Muslims especially, because then we can remember who contributed to
record the Qur’an. So Muslims today can easily read and memorize the Qur’an. Especially in the modern
era today, the Qur’an is no longer in the form of Mushaf but has been transformed in digital form and
can be downloaded for free in order to facilitate Muslims to read it so as not to be limited by space and
time. But it can not be separated from the services of the companions of the Prophet who has recorded
the Qur’an neatly as we read today. Therefore, this study is a literature review documenting the names of
friends of the Prophet who have great merit in the bookkeeping of the Qur’an. The writers of revelation
called katibu al-wahyī (the writers of revelation) recorded in some historians amounted to 26 friends.
While al-halabi argues that the author of the revelation amounted to 44 friends, but there are only 10
friends who mashur well-known among the friends of the Prophet namely Abu Bakr, Umar bin khattab,
usman bin Affan, Ali Bin Abi Talib, Muawiyah bin Abi Sufyan Zubayr bin al-Awam , Sa’id bin al-Ash,
Amr bin al-’Ash, Ubay bin Ka’ab, Zayd bin Thabit. And of the ten companions, Zayd bin thabit wrote the
most revelation of the Qur’an especially the passages revealed in Medina, because he was the personal
secretary of Rosulullah
Keyword: Divine Revelation, Al-Qur’an, Sahabat, Codification.

PENDAHULUAN mengumpulakan dan menghimpun, dan qirā’ah


Al-Qur’an sebagai pedoman umat Islam yang berarti menghimpun huruf-huruf dan kata-
di dalamnya berisi petunjuk dan tuntunan kata satu dengan yang lain dalam suatu ucapan
komprehensif untuk mengatur kehidupan di yang terusun rapi. Quran pada mulanya seperti
dunia dan akhirat.1 Ia merupakan kitab asli qira’āh, yaitu masdar (infinitive) dari kata qarā’a,
qirā’atan qur’ānan, Sebagaimana firman Allah :
ُ َ ُ ْ َّ َ ُ َ ْ َ َ َ
dan unik, yang mana redaksi, susunan maupun
َُ ُ َ‫َّ َ م‬
kandungan maknanya berasal dari wahyu, ‫ ف ِإذاق َرأناهفات ِبعق ْرآنه‬-٧١- ‫ِإن َعليْنَاجْ َع ُه َوق ْرآنه‬
sehingga ia terpelihara dan terjamin sepanjang
-٨١-
zaman. Al-Qur’an turun kepada Nabi Saw. tidak
sekaligus, tetapi secara berangsur-angsur. Maka Artinya: Sesungguhnya atas tanggungan
bila Al-Qur’an belum sempat dibukukan seperti Kamilah mengumpulkannya (dalam dadamu)
dan (membuatmu pandai) membacanya, Apabila
yang ada sekarang, karena Al-Qur’an ketika itu
Kami telah selesai membacakannya maka
secara keseluruhan belum selesai diturunkan.2
ikutilah bacaannya itu. (Al-Qiyāmah:17-18)
Banyak para ulama berbeda pandangan
dalam mendefinisikan arti Al Qur’an. Al-Qur’an Adapun pengertian Al-Qur’an menurut
berasal dari kata Qara’a yang mempunyai arti istilah yang telah disepakati oleh para ulama
adalah “Kalam Allah yang bernilai mukjizat

1
Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahannya yang diturunkan kepada “pungkasan” para nabi
(Bandung: PT Syaamil Cipta Media, 2010), hlm.7. dan rasul (Nabi Muhammad s.a.w.) dengan

2
Manna Khalil Al Qattan, Studi Ilmu-Ilmu Qur’an, terj.
perantaraan malaikat Jibril a.s., yang tertulis
Mudzakir (Bogor: Pustaka Litera Antar Nusa, 2013),
hlm.157.
pada mashahif, diriwayatkan kepada kita secara

QOF, Volume 1 Nomor 1 Januari 2017


51
Rijalul Qur'an: Membincang Sejarah Para Penulis Wahyu

mutawātir, yang membacanya dinilai sebagai tersembunyi dan cepat. Oleh sebab itu dikatakan
ibadah yang di awali dengan surat al-Fātihah bahwa wahyu adalah pemberitahuan secara
dan di tutup dengan surat an-Nāas”.3 tersembunyi serta cepat, dan khusus ditujukan
Proses turunnya itu, ada yang melalui kepada orang yang diberitahu tanpa orang lain
pembicaran berupa rumus dan lambang, dan mengetahi. Inilah pengertian masdarnya. Akan
ada yang melalui suara semata, dan ada pula tetapi terkadang juga diartikan bahwa al-muha
melalui isyarat dengan sebagian anggota badan. yaitu pengertian isim maf’ūl, yang diwahyukan.
Al-wahy4 adalah kata masdar, dan kata Muhammad Abduh mendefinisikan wahyu
itu menunjukkan dua pengertian dasar, yaitu: di dalam Risālatut Tauhid adalah “pengetahuan
yang didapat oleh seseorang dari dalam dirinya
3
Muhammad Ali Ash-Shabuni, At-Tibyān Fi Ulumul dengan disertai keyakinan bahwa pengetahuan
Qurān, terj. Muhammad Qadirun Nur (Jakarta :
itu datang dari Allah, melalui perantara
Pustaka Amani, 2001), hlm.3.
ataupun tidak”. Hal ini berbeda antara wahyu
4
Pengertian wahyu dalam arti bahasa meliputi:
1. Ilham, sebagai bawaan dasar manusia, seperti wahyu dengan ilham. Ilham adalah kemampuan untuk
terhadap ibu Nabi Musa.Sebagaimana Firman Allah SWT: menunjukkan suatu hal yang diyakini agar
ْ‫ي‬ ََْ َ ْ َ َ ْ َ ْ َ َ‫َ ْ َ ْ َ ىَ ُ ِّ ُ سى‬
‫ت َعليْ ِه فأل ِقي ِه ىِف الَ ِّم‬ ِ ‫َوأوحينآ ِإل أم مو أن أر ِض ِعي ِه ف ِإذا ِخف‬
mengikuti apa yang diminta, tanpa mengetahui
َ ‫وه م َن ال ْ ُم ْر َسل‬ ُ َ َ‫َ لاَ خَ َ َ لاَ حَ ْ َ َّ َ ُّ ُ ي‬ dari mana asalnya. Hal seperti itu serupa dengan
)7( ‫ني‬ ِ ِ ُ ‫وه ِإلْ ِك َوجا ِعل‬ ‫و ت ىِاف و تز ىِن ِإنا رآد‬
perasaan lapar, haus, sedih, dan senang.
Artinya: Dan kami ilhamkan kepada ibu Musa;
Definisi di atas adalah definisi wahyu
«Susuilah Dia, dan apabila kamu khawatir terhadapnya
dengan pengertian masdar. Sedangkan definisi
Maka jatuhkanlah dia ke sungai (Nil). dan janganlah
kamu khawatir dan janganlah (pula) bersedih hati, bagian awal ini mempunyai kemiripan antara
Karena Sesungguhnya kami akan mengembalikannya wahyu dengan suara hati atau kasyaf, tetapi
kepadamu, dan menjadikannya (salah seorang) dari pada bagian akhir definisi bisa berbeda dengan
para rasul. (Q.S. Al-Qashash (28):7) ilham apabila meniadakan hal ini.5
2. Ilham berupa naluri pada binatang, seperti wahyu
kepada lebah. Sebagaimana Firman Allah SWT:
َّ َ َ ً ُ ُ َ ْ‫َ لج‬ َّ‫َ َ ْ ىَ َ ُّ َ ىَ َّ ْ َ خ‬ JAM’UL QUR’ĀN
َ ‫الش‬
‫ج ِر‬ ‫ال بيوتا و ِمن‬
ِ ‫ات ِذى ِمن ا ِ ب‬
ِ ‫انلح ِل أ ِن‬ ‫وأوح ربك ِإل‬
Dalam sebagian besar literatur yang membahas
َ ُ َْ
)86( ‫َو ِم َّما يع ِرشون‬ tentang ilmu-ilmu Al-Qur’an, istilah yang dipakai
Artinya: Dan Tuhanmu mewahyukan kepada lebah: untuk menunjukkan arti penulisan, pembukuan,
«Buatlah sarang-sarang di bukit-bukit, di pohon-pohon
kayu, dan di tempat-tempat yang dibikin manusia» membisikkan kepada sebahagian yang lain perkataan-
(Q.S. An-Nahl (16):68) perkataan yang indah-indah untuk menipu (manusia).
3. Isyarat yang cepat melalui rumus dan kode, seperti Jikalau Tuhanmu menghendaki, niscaya mereka tidak
isyarat Zakaria yang diceritakan Al-Qur’an: mengerjakannya, Maka tinggalkanlah mereka dan apa
ً ْ ْ ُ ِّ َ َ ْ ْ َ‫َ َ ْ ىَ ي‬ َ ْ ْ َ ْ َ َ‫َ َ َ َ لَى‬
‫حوا بُك َرة‬ ‫اب فأوح إِل ِهم أن سب‬
ِ ‫فخرج ع قو ِم ِه ِمن ال ِمحر‬
yang mereka ada-adakan. (Q.S. Al-An’ām (6): 112)

)6( ‫َو َع ِش ًّيا‬


5. Apa yang disampaikan Allah kepada para malaikatnya
berupa suatu perintah untuk dikerjakan. Sebagaimana
Artinya: Maka ia keluar dari mihrab menuju kaumnya, Firman Allah SWT:
lalu ia memberi isyarat kepada mereka, hendaklah kamu ْ ُ َ َ َ َّ‫َ ُّ َ ىَ ْ َ آَ َ َ ىِّ َ َ ُ ْ َ َ ِّ ُ ْ ذ‬ ُْ
‫الين ءامنوا‬ ِ ‫وح ربك إِل الملئِك ِة أن معكم فثبتوا‬ ِ‫إِذي ى‬
bertasbih di waktu pagi dan petang. (Q.S. Maryam (19): 11) َ ْ َ ْ‫ب فَ رْ ُ ْ َ ْ َ لأ‬ َ َ َّ‫ذ‬
ُّ ْ ‫ك َف ُروا‬
َ ‫الر ْع‬ ُُ ُْ َ
4. Bisikan dan tipu daya setan untuk menjadikan
‫اق‬
ِ ‫اضبوا فوق ا عن‬ ِ ‫الين‬ِ ‫وب‬ ِ ‫سأل ىِق ىِف قل‬
َ َ َّ ُ‫َو رْ ُ ْ ْ ُ ْ كل‬
yang buruk kelihatan indah dalam diri manusia. )21( ‫ان‬
ٍ ‫اضبوا ِمنهم بن‬ ِ
Sebagaimana Firman Allah SWT:
Artinya: (ingatlah), ketika Tuhanmu mewahyukan
ُ ْ‫لج‬ ْ‫َ ُ ًّ َ َ َ لإ‬
ٍّ َ‫ك ن‬ِّ ُ‫َ َ َ َ َ َ ْ َ ل‬
‫وح‬ ِ‫نس َوا ِ ِّن ي ى‬ ِ ِ ‫ب عدوا شي ِطني ا‬ ِ‫ى‬ ‫وكذالِك جعلنا ِل‬ kepada para malaikat: «Sesungguhnya Aku bersama
َ َ َ ُّ َ َ َ ْ َ َ ً ُ ُ ْ َ ْ َ ُ ْ ُ
ُ‫اف َعلُوه‬ ْ َ‫ى‬ ْ
‫َبع ُض ُه ْم ِإل َبع ٍض زخرف القو ِل غرورا ولو شآء ربك م‬ kamu, Maka teguhkan (pendirian) orang-orang
َ ُ َ‫َ َ ْ ُ ْ َ َ َ ْ ر‬ yang Telah beriman». kelak akan Aku jatuhkan rasa
)211( ‫تون‬ ‫فذرهم وما يف‬
ketakutan ke dalam hati orang-orang kafir, Maka
Artinya: Dan Demikianlah kami jadikan bagi tiap- penggallah kepala mereka dan pancunglah tiap-tiap
tiap nabi itu musuh, yaitu syaitan-syaitan (dari jenis) ujung jari mereka. (Q.S. al-Anfāl (8): 12)
manusia dan (dan jenis) jin, sebahagian mereka 5
Al-Qaṭṭān, Studi Ilmu-Ilmu Qur’an, hlm.35-38.

QOF, Volume 1 Nomor 1 Januari 2017


52
Kalimatul 'Ulya dan Saidah

Biasanya, orang yang ummī itu


atau kodifikasi Al-Qur’an adalah ‫مجع القران‬
mengandalkan kekuatan hafalan dan ingatanya.
“Jam’ul Qur’ān” yang artinya pengumpulan
Hafalan serta daya pikirnya mereka sangat dalam
Al-Qur’an. Sementara, hanya sebagian kecil
dan begitu terbuka. Upaya-upaya sederhana
literatur yang memakai istilah ‫كتا بة القران‬
yang dilakukan yaitu Nabi Menghafal Ayat-
“Kitābat Al-Qur’ān” artinya penulisan Al-Qur’an
ayat itu dan menyampaikannya kepada para
serta ‫“ تدوين القران‬Tadwīn Al- Qur’ān” artinya
sahabat yang kemudian sahabat menghafalnya
Pembukuan Al-Qur’an.
juga sesuai dengan apa yang disampaikan Nabi.
Adapun sejarah pengumpulan Al-Qur’an
Upaya kedua yang dilakukan dalam upaya
terbagi atas tiga periode, yaitu:
pemeliharaan Al-Qur’an adalah mencatat
1. Pengumpulan Al-Qur’an Pada Masa Nabi
atau menuliskannya dengan persetujuan dan
Pengumpulan Al-Qur’an pada masa nabi,
tuntunan Nabi.7
dikategorikan menjadi dua bagian. Yaitu,
Pada masa Nabi, terdapat banyak penghafal
pengumpulan dalam konteks hafalan dan
Al-Qur’an dari kalangan sahabat. Banyak pula
pengumpulan dalam konteks penulisanya.6
pendapat dan riwayat yang menyebutkan
a. Pengumpulan Al-Qur’an Dalam Konteks
tentang jumlah penghafalnya dengan berbagai
Hafalan
versi. Pendapat yang mengatakan 70 orang,
Al-Qur’ānul Karīm turun kapada Nabi yang ummī
berdasarkan kitab Ash-Shahih tentang
(tidak bisa baca-tulis). Oleh sebab itu nabi lebih
peperangan Sumur ma’unah disebutkan bahwa
fokus untuk menghafal dan mengahayatinya
para sahabat yang terbunuh pada peperangan itu
agar ia dapat menguasai Al-Qur’an sebagaimana
mendapatkan gelar Al-Qurrā (para pembaca dan
halnya Al-Qur’an diturunkan. Allah berfirman
penghafal Al-Qur’an) mereka semua berjumlah
yang artinya:
70 orang. Menurut Ibnu Atsir Al- Jazary dalam
“Dia-lah yang mengutus kepada kaum yang
buta huruf seorang Rasul di antara mereka,
kitab An-Nasyr, beliau menyebutkan bahwa
yang membacakan ayat-ayat-Nya kepada para penghafal al-Qur’an berjumlah 35 orang8.
mereka, mensucikan mereka dan mengajarkan Pada masa Rasulullah masih hidup, Al-Quran
mereka Kitab dan Hikmah (As Sunnah). Dan dipelihara sedimikian rupa, sehingga cara yang
sesungguhnya mereka sebelumnya benar-benar paling terkenal untuk memelihara Al-Qur’an
dalam kesesatan yang nyata”.(Q.S. Al-Jum’ah : 2) adalah dengan menghafal dan menulisnya.
Rasulullah memerintahkan para sahabat yang
pandai menulis untuk segera menuliskan ayat-

6
Penghimpunan Al-Qur’an pada masa Rasulullah ayat Al-Quran yang telah disampaikan dan
tidak di lakukan secara utuh dalam bentuk mushaf, dihafal oleh mereka.
diantaranya disebabkan berbagai hal: Penulisan tersebut diurut sesuai dengan
1. Al-Qur’an diturunkan tidak sekaligus dan terpisah-
perintah Rasulullah. Diantara sahabat yang
pisah. Tidaklah mungkin untuk dihimpun secara
diperintahkan untuk menulis ayat-ayat Al-
keseluruhannya sebelum wahyu selesai diturunkan.
2. Susunan ayat dan surat tidak berdasarkan urutan Quran adalah: Abu Bakar ash-shiddiq, Umar
turunnya Al-Qur’an pada Rasulullah. bin khattab, Usman bin affan, Ali bin abi thalib,
3. Masa turunnya Al-Qur’an yang terakhir dengan Muawiyah bin Abu Sufyan, Zaid bin Tasabit,
wafatnya rasulallah sangat pendek. Ubay bin Ka’ab, Khalid bin Walid.
4. Sebagian ayat ada yang di mansukh. Disamping itu sahabat-sahabat terkemuka
5. Tidak adanya faktor pendorong untuk membukukan
yang menghafal Al-Quran menurut hadits yang
Al-Qur’an menjadi satu mushaf mengingat Rasulullah
masih hidup dan banyaknya sahabat yang menghafal
diriwatkan Bukhari adalah9: Abdullah ibnu
Al-Qur’an dan sama sekali tidak ada unsur-unsur
7
M. Rusdi Khalid, Mengkaji Ilmu-ilmu Al-Qur’an
yang diduga akan mengganggu kelestarian Al-Qur’an. (Makassar: Alauddin Universiti Press, 2011), hlm. 55.
6. Al-Qur’an diturunkan secara berangsur-angsur, maka 8
Al- Qatthan, Studi Ilmu,hlm.152.
suatu hal yang logis bila Al-Qur’an bisa dibukukan 9
Abu Anwar, Ulumul Qur’an Sebuah Pengantar
dalam satu mushaf setelah Nabi Saw wafat. (Pekanbaru : AMZAH, 2002), hlm.24-25.

QOF, Volume 1 Nomor 1 Januari 2017


53
Rijalul Qur'an: Membincang Sejarah Para Penulis Wahyu

Mas’ud, Salim bin Mu’aqil, dia adalah Maula Abu kepadapara sahabat untuk menulisnya agar
Huzaifah, Mu’az bin Jabal, Ubay bin Ka’ab, Zaid memperkuat catatan dan dokumentasi dalam
bin Tsabit, Abu Zaid bin Sukun, Abu Darda’. kehati-hatian nabi terhadap kitab Allah. Adapun
Tujuh orang penghafal al qur’an alat yang mereka gunakan untuk menulis Al-
sebagaimana disebutkan Al-Bukhari dengan qur’an adalah menggunakan pelepah-pelepah
tiga riwayat sahih, maksudnya, mereka itulah kurma, kepingan batu, kulit atau daun kayu,
yang hafal seluruh isi Al-Qur’an diluar kepala tulang binatang dsb.
dan selalu merujukkan hafalanya dihadapan Para ulama sepakat bahwa pengumpulan
Nabi, sehingga isnad-isnadnya sampai kepada Al-Qur’an adalah tauqīfī (menurut ketentuan)
kita. Sedangkan para penghafal Al-qur’an lainya artinya susunannya sebagaimana yang kita lihat
yang jumlahnya banyak tidak memenuhi hal- sekarang ini. Telah disebutkan bahwa Jibril A.s.
hal tersebut, karena para sahabat yang telah bila membawakan sebuah atau beberapa ayat
tersebar di pelbagai wilayah dan sebagian kepada nabi, ia mengatakan “Hai Muhammad!
mereka menghafal dari yang lain. Sehingga Sesungguhnya Allah memerintahkan kepadamu
telah cukup sebagai bukti tentang hal ini bahwa untuk menempatkanya pada urutan ke sekian
para sahabat yang terbunuh di Bi’ru Ma’unah surat...” Demikian pula halnya Rasulullah
semuanya disebut Qurrā, jumlahnya 70 orang memerintahkan kepada para sahabat
sebagaimana disebutkan dalam hadits sahih.10 “Letakkanlah pada urutan ini.”
Dari keterangan ini jelas bagi kita bahwa
2. Pengumpulan Al-Qur’an pada Masa Abu
sahabat penghafal Al-Qur’an pada masa
Bakar Ash-Shiddiq
Rasulullah Saw. sangat banyak jumlahnya,
Setelah Rasulullah wafat, para sahabat baik
dan berpegang pada hafalan dalam penukilan
dari kalangan Anshar maupun Muhajirin
sesuatu dimasa itu termasuk ciri khas dari
sepakat mengangkat Abu Bakar ash-Shiddiq
umat ini. Menurut Ibnu Al Jazari, beliau adalah
sebagai khalifah bagi kaum muslimin. Pada
seorang Syaikh bagi para penghafal al qur’an
masa awal pemerintahannya, banyak di antara
pada masanya menyebutkan, “Kodifikasi Al-
orang-orang Islam yang belum kuat imannya.
qur’an dengan berpegang pada hafalan para
Terutama orang yang tinggal di Yaman, banyak
sahabat bukan hanya pada tulisan dan kitab
di antara mereka yang memilih menjadi murtad
merupakan salah satu jenis keistimewaan yang
dari agamanya,11 dan banyak pula orang yang
diberikan Allah kepada umat ini.”
menolak membayar zakat. Di samping itu, ada
b. Pengumpulan Al-Qur’an Dalam Konteks pula orang-orang yang mengaku dirinya sebagai
Penulisan nabi seperti Musailamah al-Kahzab. Musailamah
Dalam rangka menjaga kemurnian Al- mengaku nabi pada masa Rasulullah. Melihat
qur’an, selain ditempuh lewat jalur hafalan, fenomena yang terjadi, Abu Bakar ash-Shiddiq
juga dilengkapi dengan tulisan. Rasulullah sebagai khalifah mengabil ketegasan dengan
mengangkat para penulis wahyu Al-qur’an memerangi mereka yang ingkar zakat dan
dari sahabat-sahabat terkemuka, seperti Ali, mengaku sebagai nabi beserta pengikutnya.
Muawiyah, Ubay bin Ka’ab, Zaid bin Tsabit, Maka terjadilah peperangan yang hebat
menurut riwayat, para penulis beliau 26 orang, untuk menumpas orang-orang murtad dan
bahkan ada yang meriwayatkan 42 orang. pengikut-pengikut orang yang mengaku dirinya
Para penulis wahyu yang sekian banyak itu nabi. Peperangan itu dikenal dengan perang
sebagian ada yang tetap khusus mencatat Yamamah.
wahyu-wahyu yang diturunkan. Dan sebagian Dalam peperangan itu tujuh puluh penghafal
ada yang ditetapkan hanya untuk sementara Al-Qur’an dari kalangan sahabat gugur.12 Hal ini
waktu saja. Ketika turun ayat-ayat Al-Qur’anitu
kepada nabi, beliau langsung memerintahkan
11
Zainal Abidin S, Seluk Beluk Al-Qur’an (Jakarta: Rineka
Cipta, 1992), hlm.31.

10
Al- Qatthan, Studi Ilmu,hlm.183. 12
Al-Qathan, Studi Ilmu-ilmu,hlm.188.

QOF, Volume 1 Nomor 1 Januari 2017


54
Kalimatul 'Ulya dan Saidah

menimbulkan kekhawatiran dalam diri Umar Riwayat lain menyebutkan bahwa untuk
bin Khattab (yang kemudian menggantikan kegiatan pengumpulan dan pembukuan Al-
Abu Bakar sebagai khalifah kedua). Karena Qur’an, Abu Bakar mengangkat panitia yang
orang-orang ini merupakan penghafal Al- terdiri dari empat orang dengan komposisi
Qur’an yang amat baik, Umar merasa cemas jika kepanitiaan sebagai berikut: Zaid bin Tsabit
bertambah lagi angka yang gugur.13 Kemudian sebagai ketua, sedangkan Utsman bin Affan,
Umar menghadap Abu Bakar dan mengajukan Ali bin Abi Thalib dan Ubay bin Ka’ab, masing-
usul kepadanya agar pengumpulkan dan masing sebagai anggota.15 Panitia penghimpun
membukukan Al-Qur’an dalam satu mushaf yang semuanya penghafal dan penulis al-Qur’an
karena dikhawatirkan akan musnah, karena termsyur, itu dapat menyelesaikan tugasnya
dalam peperangan Yamamah telah banyak dalam waktu kurang dari satu tahun, yakni
penghafal Al-Qur’an yang gugur. sesudah peristiwa peperangan Yamamah (12
Di sisi lain, Umar juga merasa khawatir H/633 M) dan sebelum wafat Abu Bakar ash-
kalau peperangan di tempat-tempat lain Shiddiq. Dalam usaha mengumpulkan ayat-ayat
akan terbunuh banyak penghafal Al-Qur’an al-Qur’an, Zaid bin Tsabit bekerja sangat teliti.
sehingga Al-Qur’an akan hilang dan musnah.14 Sekalipun beliau hafal al-Qur’an seluruhnya,
Pada awalnya Abu Bakar menolak usul Umar tapi untuk kepentingan pengumpulan al-Qur’an
untuk mengumpulkan dan membukukan Al- yang sangat penting bagi umat Islam, masih
Qur’an, karena hal ini tidak dilakukan oleh memandang perlu mencocokkan hafalan atau
Rasulullah Saw. Walapun demikian Umar catatan sahabat-sahabat yang lain dengan
tetap membujuk Abu Bakar, hingga akhirnya menghadirkan beberapa orang saksi. Dengan
Allah SWT membukakan hati Abu Bakar untuk selesainya pengumpulan ayat-ayat al-Qur’an
menerima usulan dari Umar bin Khattab untuk dalam satu mushaf dengan urutan-urutan yang
mengumpulkan dan membukukan Al-Qur’an. telah ditetapkan oleh Rasulullah Saw, Zaid bin
Kemudian Abu Bakar meminta kepada Tsabit kemudian menyerahkannya kepada
Zaid bin Tsabit, mengingat kedudukannya Abu Bakar sebagai khalifah pada saat itu dan
dalam qiraāt, penulisan, pemahaman, dan dibawa hingga akhir hayatnya. Kemudian
kecerdasannya serta kehadirannya pada dipindahkan ke rumah Umar bin Khatab selama
pembacaan al-Qur’an terakhir kali oleh pemerintahannya. Sesudah beliau wafat, Mushaf
Rasulullah Saw. Abu Bakar menceritakan itu dipindahkan ke rumah Hafsah, putri Umar,
kepadanya kekhawatiran Umar dan usulan dan juga sebagai istri Rasulullah Saw. sampai
Umar. Awalnya zaid menolak menerima seperti masa pembukuan di masa khalifah Utsman bin
halnya Abu Bakar sebelum itu, bahkan zaid Affan.
mengungkapkan bahwa pekerjaan seperti itu Ketika pemilihan khalifah selanjutnya,
sangatlah berat, kemudian ia mengibaratkan sejak awal Mushaf itu tidak diserahkan kepada
seandainya zaid itu diperintahkan untuk calon khalifah sesudah Umar, alasannya adalah
memindahkan sebuah bukit, maka hal itu lebih sebelum wafat umar memberikan kesempatan
ringan bagi zaid daripada mengumpulkan Al- kepada enam orang sahabat diantaranya Ali
Qur’an yang telah diperintahkan. Kemudian bin Abi Thalib untuk bermusyawarah memilih
keduanya saling pendapat, yang akhirnya Zaid seorang di antara mereka menjadi khalifah.
bin Tsabit menerima permintaan penulisan Al- Seandainya Umar memberikan lebih dahulu
Qur’an itu dengan lapang dada. mushaf yang ada padanya kepada salah seorang
di antara enam sahabat itu, Ia khawatir akan
dipahami sebagai dukungan kepada sahabat

13
W. Montgommery Watt, Pengantar Studi Al-Qur’an,
yang telah memegang mushaf. Padahal Umar
terj. Taufik Adnan Amal (Jakarta: Rajawali, 1991),
hlm.61.

15
Muhammad Amin Suma, Studi Ilmu-ilmu Al-Qur’an 1
14
Al-Qathan, Studi Ilmu-ilmu, hlm.188.
(Jakarta: Pustaka Firdaus, 2000), hlm.54.

QOF, Volume 1 Nomor 1 Januari 2017


55
Rijalul Qur'an: Membincang Sejarah Para Penulis Wahyu

ingin memberkan kebebasan kepada para bahkan pada masa Rasulullah Saw. perbedaan
sahabat untuk memilih salah seorang dari bacaan tersebut diakui, seperti kata imdhī=
mereka untuk menjadi khalifah. sir= pergilah, ‘ajjil= asrī’= bersegeralah;
akhkhīr=amhil= tundalah. Akan tetapi setelah
3. Pembukuan Al-Qur’an pada Masa
Rasulullah wafat, perbedaan ini semakin
Utsman bin Affan
meruncing, yakni pada masa khalifah Utsman
Dalam perjalanan selanjutnya, ketika jabatan
bin Affan, sampai-sampai terjadi percekcokan
khalifah dipegang Utsman bin Affan dan Islam
antara murid dan gurunya.18
tersiar secara luas sampai ke Syam (Syria),
Setelah mendengar laporan dari Huzaifah
Irak, dan lain-lain, ketika itu timbul pula suatu
dan melihat langsung fenomena yang tejadi
peristiwa yang tidak diinginkan kaum muslimin.
di kalangan umat Islam, Utsman bin Affan
Ketika khalifah Utsman mengerahkan bala
kemudian mengutus orang meminjam mushaf
tentara Islam ke wilayah Syam dan Irak untuk
yang ada pada Hafsah istri Rasulullah Saw.
memerangi penduduk Armenia dan Azarbaijan,
untuk diperbanyak. Untuk kepentingan itu,
tiba-tiba Hudzaifah bin al-Yaman menghadap
Utsman bin Affan membentuk panitia penyalin
khalifah Utsman dengan maksud memberi tahu
al-Qur’an yang diketuai Zaid bin Tsabit dengan
bahwa di kalangan kaum muslimin di beberapa
tiga orang anggotanya masing-masing Abdullah
wilayah terdapat perselisihan pendapat
bin Zubair, Sa’id bin al-Ash, Abdul al-Rahman
mengenai tilawah (bacaan) al-Qur’an.16
bin al-Harits bin Hisyam.
Dari itu, Huzaifah mengusulkan kepada
Tugas panitia ini ialah membukukan al-
Utsman supaya perselisihan itu segera
Qur’an, yakni menyalin lembaran-lembaran
dipadamkan dengan cara menyalin dan
yang telah dikumpulkan pada masa Abu Bakar
memperbanyak al-Qur’an yang telah dihimpun
menjadi beberapa mushaf. Dalam pelaksanaan
di masa Abu Bakar untuk kemudian dikirimkan
tugas ini, Utsman menasehatkan supaya:
ke beberapa daerah kekuasaan kaum muslimin.
a. Mengambil pedoman kepada bacaan
Dengan demikian diharapkan agar perselisihan
mereka yang hafal al-Qur’an.
dalam hal tilawah al-Qur’an ini tidak berlarut-
b. Jika terdapat perbedaan bacaan atau
larut.
bahasa antara mereka, maka yang ditulis
Perbedaan itu terlihat pada waktu
adalah menurut dialek suku Quraisy, sebab
pertemuan pasukan perang Islam yang datang
al-Qur’an itu diturunkan menurut dialek
dari Irak dan Syria.17 Mereka yang datang dari
quraisy.19
Syam (Syria) mengikuti qira’āt Ubai bin Ka’ab,
sementara mereka yang berasal dari Irak Maka dikerjakanlah oleh panitia kepada
membaca sesuai qira’āt Ibnu Mas’ud. Tak jarang mereka, dan setelah tugas itu selesai, maka
pula, di antara mereka yang mengikuti qira’āt lembaran-lembaran yang dipinjam dari Hafsah
Abu Musa al-Asy’ariy. Sangat disayangkan, itu dikembalikan kepadanya. Kemudian semua
masing-masing pihak merasa bahwa qira’at lembaran-lembaran yang bertuliskan al-
yang dimilikinya lebih baik. Hal ini membuat Qur’an yang ditulis sebelum itu diperintahkan
para sahabat prihatin, karena takut kalau- untukdikumpulkan dan dibakar. Mushaf yang
kalau perbedaan itu akan menimbulkan ditulis oleh panitia adalah lima buah, empat di
penyimpangan dan perubahan. antaranya dikirim ke Makkah, Syiria, Basrah
Pada awalnya, perbedaan bacaan dan Kufah, dan satu mushaf lagi ditinggalkan di
dikalangan sahabat tidak dipermasalah-kan, Madinah, untuk Utsman sendiri, dan itulah yang
dinamai dengan Muzhaf al-Imām.

16
Muhammad Amin Suma, Studi Ilmu-ilmu Al-Qur’an 1
(Jakarta: Pustaka Firdaus, 2000), hlm.58. 18
Abdullah al-Zanjani, Sejarah Al-Qur’an, Terj.
17
Abdullah al-Zanjani, Sejarah Al-Qur’an, Terj. Kamaluddin Marzuki dan A. Qurtubi Hasan (Jakarta:
Kamaluddin Marzuki dan A. Qurtubi Hasan (Jakarta: Hikmah, 2000), hlm.65.
Hikmah, 2000), hlm.74. 19
Abidin, Seluk Beluk,hlm.35.

QOF, Volume 1 Nomor 1 Januari 2017


56
Kalimatul 'Ulya dan Saidah

PARA PENULIS WAHYU (RIJĀLUL WAHYĪ) quraisy, bani umawi; Mu’awiyah bin Abi Sufyan,
Termasuk hal yang maklum bahwa Rasulullah suku quraisy, bani umawi; Khalid bin al-Walid,
Saw. mempunyai para penulis Al-Qur’an yang suku quraisy, bani makhzum; Juham bin Sa’ad;
selalu mulāzamah kepada beliau. Mereka Juham bin ash-Shalt bin Mukhramah; Al-Hashin
mempunyai mushaf disamping juga hafal al- bin an-Namir; Huwaithib bin Abdul Uzza;
Qur’an di luar kepala.20 Abdullah bin al-Arqam; Al-Abbas bin Abdul
Para penulis wahyu yang tercatat di Mutthalib; Aban bin Said bin al-Ash; Said bin
sebagian pakar sejarah berjumlah 26 orang Said bin al-Ash; Al-Mughirah bin Syu’bah; Amr
sahabat. Sedangkan al-halabi berpendapat yang bin al-Ash, suku quraisy, bani sahmi; Syarhabil
dikutip dari sirāh al-irāqī bahwa para penulis bin Hasanah; Al-‘Alla’ bin al-Hadhrami.
wahyu berjumlah 44 orang sahabat, berikut Mereka semua disebut dengan katibu
nama-nama sahabat di bagi dalam wilayah al-wahyī(para penulis wahyu). Meskipun
penulisan wahyu: demikian, yang paling sering bersama nabi dan
Di Makkah al-Mukarramah: Ali bin Abi paling banyak menuliskan ayat-ayat al-qur’an
Thalib, suku quraisy, bani hasyim; Utsman bin yang diturunkan dimadinah adalah zaid bin
Affan, suku quraisy, bani umawi; Abu Bakar tsabit. Hal ini dikarenakan ia adalah sekretaris
ash-Shiddiq, suku quraisy, bani taim; Umar bin pribadi rasulullah Saw, maka dari itu ia selalu
Khatthab, suku quraisy, bani adi; Khalid bin Said mendampingi rasulullah kemana dan dimana
bin al-Ash, suku quraisy, bani umawi; Amir bin saja beliau berada dan ia pula yang pertama kali
Fahirah, budak; Arqam bin Abi al-Arqam, bani diminta beliau untuk menuliskan sesuatu yang
makhzum; Abu Salamah Abdullah bin Abdul diperlukan, termasuk menuliskan ayat-ayat al-
Assad al-Makhzumi; Ja’far bin Abi Thalib, suku qur’an yang baru diturunkan.21
quraisy, bani hasyim; Hathib bin Amr, sekutu Berikut ini biografi para penulis wahyu
bani amir bin luay bin ghalib bin fihr; Zubair bin yang mashur dikalangan antar para sahabat
al-Awam, suku quraisy, bani asad; Thalhah bin Nabi Muhammad Saw.:
Ubaidillah, suku quraisy, bani tayyim; Abdullah 1. Abu Bakr
bin Abu Bakar, suku quraisy, bani taim. Beliau bernama Abdullah bin Abi Quhafah,
Di Madinah al-Munawwarah: Abu Ayyub dan ayahnya ini pun nama asalnya Usman bin
al-Anshari, suku khazraj; Khalid bin Zaid; Ubai Amir. Sedangkan ibunya bernama Ummul Khair,
bin Ka’ab, suku khazraj, bani mu’awi; Zaid bin sebenarnya bernama Salma bint Sakhr bin
Tsabit, Seorang Anshar dari Madinah, berasal Amir. Disebutkan juga bahwa abu bakrsebelum
dari klan suku Khazraj; Abdullah bin Rawahah, masuk Islam bernama Abdul Ka’bah. Ketika
suku khazraj; Mu’adz bin Jabal, suku khazraj, sudah masuk Islam oleh Rasulullah ia dipanggil
bani jusyami; Mu’aiqib bin Abi Fathimah ad- Abdullah. Riwayat lain mengatakan bahwa
Dusi; Abdullah bin Abdullah bin Ubay bin Salul, tadinya ia bernama Atiq, karena dari pihak
suku khazraj, bani auf bin khazraj; Abdullah bin ibunya tak pernah ada anak laki-laki yang
Zaid, suku khazraj, bani jusya; Muhammad bin hidup. Sehingga Abu Bakr hidup dan tumbuh
Maslamah, suku aus, bani harits- sekutu bani menjadi besar, ia diberi nama Atiq karena ia
abdi al asyhal; Buraidah bin al-Hushaib; Tsabit telah dibebaskan dari maut.Tetapi hal itu ada
bin Qais bin Syammas, suku khazraj; Hudzaifah yang menyebutkan bahwa Atiq bukan namanya,
bin al-Yaman, bani al abbasi; Handzalah bin ar- melainkan julukan orang yang warna kulitnya
Rabi’; Abdullah bin Sa’ad bin Abi Sarah. putih.
Tambahan Pasca Hudaibiyyah: Abu Sufyan Riwayat lain malah menyebutkan, bahwa
bin Shakhr bin Harb; Yazid bin Abi Sufyan, suku ketika Aisyah ditanyai: mengapa Abu Bakr diberi
nama Atiq ia menjawab: Rasulullah memandang

20
Tim Ribath De-Ha, Otentisitas al-Qur’an; Argumen
dan Fakta Sejarah (Rembang : Toko Kitab Al-Anwar I, Athaillah, Sejarah Al-Qur’an (Yogyakarta: Pustaka
21

2011), hlm.51. Pelajar, 2010), hlm.197.

QOF, Volume 1 Nomor 1 Januari 2017


57
Rijalul Qur'an: Membincang Sejarah Para Penulis Wahyu

kepadanya lalu katanya: Ini yang dibebaskan pada tahun ke enam kenabian. Pada waktu itu Umar
Allah dari neraka. Atau mungkin juga karena r.a. berusia dua puluh tujuh tahun. Suatu ketika
suatu hari Abu Bakr datang bersama sahabat- Umar mendapatberita bahwa adiknya, Fatimah
sahabatnya lalu Rasulullah berkata: Barang beserta suaminya telah masuk Islam. Seketika itu
siapa ingin melihat orang yang dibebaskan dari juga Umarmendadak menjadi marah dan geram.
neraka lihatlah ini. Umar segera bertandang ke rumah adiknya. Ketika
Mengenai gelar “as siddiq” bagi Abu Bakr sampaidi sana kontan kemarahannya diluapkan
yang dibawanya dalam kehidupan sehari- pada adiknya, kemudian menampar Fatimah dan
hari, sumber-sumber itu tidak menyebutkan suaminya. Di puncak kemarahannya, Umar lalu
alasannya. Meskipun penulis-penulis kemudian melihat sebuah lembaran yang bertuliskan ayatAl-
ada yang menyimpulkan bahwa dijuluki Qur’an. Ada yang berpendapat, ayat itu adalah
begitu karena ia orang palingdinidalam Islam permulaan surat Taha. Umar kemudian mengambil
dibanding dengan yang lain.22 lembaran tersebut dan membaca ayat tersebut.
Setelah membacanya, Umar r.a. pun merasakan
2. Umar bin Khattab
damai dan tenang di hatinya. Lantas Umar r.a.
Umar bin Khattab Ibnu Nufail Ibnu Abd al-‘Uzza
ingin menemui Nabi Muhammad Saw. di rumah
Ibnu RiyahIbnu Qurth Ibnu Razah Ibnu ‘Adiy
al-Arqam.Waktu itu Nabi Muhammad Saw. sedang
Ibnu Ka’ab Ibnu Lu’aiy al-Qurasyiyal-‘Adawiy.
melaksanakan dakwah secara sembunyi-sembunyi
Umar dilahirkantiga belas tahun setelah tahun
di rumah Al-Arqam. Sesampainya di sana, para
Gajah (tahun kelahiran Nabi Muhammad).Ini
sahabat yang beradadi dalam rumah Al-Arqam
berarti Umar r.a. lebih muda tiga belas tahun
pun menjadi ketakutan, kecuali Hamzah bin Abdul
dari Nabi Muhammad Saw.
Muttalib, paman Nabi Muhammad Saw. Akan
Nasab Umar r.a. bertemu dengan nasab Nabi
tetapi dengan tetap tenang dan berwibawa,Nabi
Muhammad Saw. pada Ka’ab Ibn Luay. Umar
Muhammad Saw. menerima kedatangan Umar,
berasal dari keluarga terpandang suku ‘Adiy
dan dengan sikapyang ditunjukkan oleh Nabi
yang termasuk rumpun Quraisy. Kecerdasanya
tersebutlah Umar menjadi lunak dan takut. Nabi
sangat luarbiasa, bahkan ada yang mengatakan
kemudianmemerintahkan Umar untuk masuk
bahwa ia mampu memprakirakan hal-hal yang
Islam. Dan seketika itu juga Umar kemudian
akan terjadi pada masa yang akan datang.
menyatakan masuk Islam dan mengucapkan dua
Sehingga Umar r.a. dipilih sebagai duta dari
kalimat syahadat. Masuknya Umar bin Khattab
kabilahnya pada masa Jahiliyyah. Hal ini
ke dalam Islam merupakan kekuatan yang sangat
menandakan bahwa Umar memiliki kecerdasan,
besar dan berharga bagi dakwah Islam. Umar
keadilan, serta kebijaksanaan. Meskipun
memberikan masukan kepada Nabi Muhammad
memiliki keturunan dan nasab serta kedudukan
Saw. untuk melakukan syi’ar Islam secara terang-
yang terhormat di keluarganya, tetapi pada
terangan, bukan secara diam-diam seperti yang
masa jahiliyyah Umar r.a. dikenal memiliki sifat
selama ini dijalankan oleh Nabi Muhammad Saw.
yang kejam, bengis,dan suka minum minuman
Semenjak Umar masuk Islam, Nabi Muhammad
keras.
Saw memberikan sebutan kepada Umar r.a.
Ketika umar menjadi khalifah , ia menikah
dengan julukan “al-Faaruq” yang artinya pembeda.
dengan Ummu Kultsum putri dari sahabat Ali
Sehingga Allah membedakan antara yang haq dan
bin Abi Thalib, dan Fatimah az-Zahra saudara
yang bathil.Beliau juga menjadi penasihat terdekat
Hasandan Husain, cucu Nabi Muhammad Saw.
Nabi Muhammad Saw. Dan begitulah dilakukannya
Sebelum masuk Islam, Umar r.a. dikenal sebagai
sepanjang umur Nabi Muhammad Saw.23
salah satu tokoh yang paling menentang seruan
Nabi Muhammad Saw. Umar baru masuk Islam

Muhammad Husain Haekal, Abu Bakar As Siddiq,


22

23
Muhammad Husain Haekal, Umar bin Khattab, Terj.
Terj. Ali Audah (Bogor: PT Pustako Utera Antar Nusa, Ali Audah (Bogor: PT Pustako Utera Antar Nusa,
2003), hlm.2. 2003), hlm.2.

QOF, Volume 1 Nomor 1 Januari 2017


58
Kalimatul 'Ulya dan Saidah

3. Utsman bin Affan dalam keadaan ridha terhadap Utsman bin


Nama panjangnya adalah Utsman bin Affan bin Affan serta menetapkan bahwa utsman bin affan
Abil ‘Ash bin Umayyah bin Abdusy Syams bin sebagai salah seorang dari enam orang anggota
Abdu Manaf bin Qushai bin Kilab bin Murrah Syura.
bin Ka’ab bin Luwa’i bin Ghalib bin Fihr. Ibu Utsman bin Affan menjadi khalifah setelah
beliau bernama Arwa binti Kuraiz bin Rabi’ah Umar bin Khaththab dan banyak membebaskan
bin Hubaib bin Abdusy Syams dan neneknya berbagai negara melalui tangan beliau. Sehingga
bernama Ummu Hakim Bidha’ binti Abdul semakin lebarlah wilayah Daulah Islam ini, serta
Muththalib, bibi Rasulullah.24Garis nasabnya sampailah misi Rasulullah ke timur dan barat
bertemu dengan Nabi pada jalur Abdu Manaf.25 bumi ini.28
Beliau salah seorang dari sepuluh sahabat
4. Ali bin Abi Talib
yang diberitakan masuk surga, beliau terpilih
Lahir di Mekkah pada tanggal 13 Rajab tahun
menjadi khalifah sesuai dengan kesepakatan
600/601 M dari seorang Ibu yang bernama
kaum Muhajirin dan Anshar yakni khulafa`
Fatimah binti As’ad. Sebelum bernama Ali,
Rasyidin yang ketiga.26 Ia juga termasuk di
beliau mempunyai julukan Haydar bin Abi Talib.
antara orang pertama yang memeluk Islam,
Rasulullah Saw. kemudian merubah namanya
yaitu melalui dakwah Abu Bakr. Ibnu Hisyam
dengan Ali karena tidak suka dengan nama
menulis bahwa setelah Abu Bakr masuk Islam,
Haydar. Beliau termasuk salah satu sepupu Nabi
maka orang-orang yang dipercayainya, suka
dari jalur ayahnya Abu Talib yang merupakan
mengunjunginya, dan bermajlis bersamanya, ia
saudara ayah Nabi Muhammad Saw.
ajak beriman kepada Allah dan kepada Islam.
Ali bin Abi Talib adalah orang yang pertama
Orang yang memeluk Islam karena ajakannya
kali (al-sabiqūn al-awwalūn) masuk Islam dari
adalah Utsman bin Affan dan tujuh orang
kalangan anak kecil. Beliau adalah menantu
lainnya.27
Nabi Muhammad Saw. dengan menikahi
Beliau adalah orang pertama yang hijrah ke
putrinya Fatimah binti Muhammad Saw. Beliau
negri Ethiopia bersama istrinya Ruqayah binti
banyak ikut serta dalam peperangan melawan
Rasulullah. Kemudian Ia kembali ke Mekah dan
orang kafir.
hijrah ke Madinah. Beliau tidak dapat ikut serta
Ali bin Abi Talib adalah salah seorang
pada perang Badar karena sibuk mengurusi
sahabat Nabi yang menghafal Alqur’an. Beliau
putri Rasulullah (istri beliau) yang sedang sakit.
banyak menerima ayat-ayat Alqur’an langsung
Jadi beliau hanya tinggal di Madinah.
dari Rasulullah Saw. Selain beliau adalah salah
Rasulullah pergi menunaikan haji Wada’
seorang sahabat yang menghafal Alquran,
bersama beliau. Rasulullah wafat dalam
beliau juga termasuk sahabat-sahabat yang
keadaan ridha terhadap Utsman bin Affan.
dipilih Nabi untuk menjadi sekretaris untuk
Kemudian beliau menemani Abu Bakar dengan
menuliskan wahyu (kuttab al-wahy).29
baik dan Abu Bakar wafat dalam keadaan ridha
Ali bin Abi Talib mempunyai mushaf
terhadap Utsman bin Affan. Umar bin Khaththab
tersendiri ketika beliau di suruh untuk
juga ditemani dengan baik dan Umar pun wafat
menuliskan wahyu oleh nabiMuhammad Saw.

24
Muhammad Bin Shamil As-Sulami, Tahdzīb Wa Tartīb
Karakteristik yang membedakan antara mushaf
Kitab Al-Bidāyah Wan Nihāyah, Terj. Abu Ihsan Al- Ali bin Abi Talib dan mushaf-mushaf yang
Atsari (Jakarta: Darul Haq, Tt), hlm.319. lainnya adalah letak Susunan surah (tartīb al-
25
Muhammad Ridha, Dzunnurain Utsmān Bin ‘Affān suwār) yang dipakai di dalam mushaf Ali bin
Tsalitsu Khulafa Ar-Rasyidīn, Terj. Arif Munandar Abi Talibsesuai dengan urutan turunnya (tartīb
(Sukoharjo: Al-Qawam, Tt), hlm.25.
al-nuzūl) ayat Alqur’an. Dalam teori Makkiy dan
26
As-Sulami, Tahdzib wa Tartib, hlm.319.
27
Muhammad Husain Haekal, ‘Utsman bin ‘Affan, terj.
As-Sulami, Tahdzib wa Tartib, hlm.321-322.
28
Ali Audah (Jakarta: Pustaka Litera Antar Nusa, 2003),
Taufik Adnan Amal, Rekonstruksi Sejarah al-Quran
29
hlm.35.
(Tangerang: Pustaka Alvabet, 2013), hlm.145.

QOF, Volume 1 Nomor 1 Januari 2017


59
Rijalul Qur'an: Membincang Sejarah Para Penulis Wahyu

Madaniy, ayat yang turun sebelum hijrah adalah penantangnya yaitu dengan kesabaran dan
Makkiy dan ayat yang turun setelah hijrah adalah kewibawaannya beliau, seperti yang dilakukan
Madaniy. Berdasarkan teori tersebut, Ali bin Abi Nabi terhadap orang-orang yang baru masuk
Talib meletakkan ayat-ayat Makkiyyah pada Islam.34
urutan awal dalam mushafnya, karena ayat-ayat
6. Zubayr bin al-Awam
Makkiyyah lebih dahulu turun ketimbang ayat-
Nama panjangnya adalah Zubair bin Awwam
ayat Madaniyyah.
Khuwailid Az-Zubair bin Awwam bin Khuwalid
Dalam mushaf ini sangat jelas proses
bin Asad bin Abdil Uzza bin Qushay bin Kilab
perjalanan sejarah turunnya Alqur’an, sehingga
bin Murrah bin Ka’ab bin Lu’ay bin Ghalib bin
sejarah perjalanan tasyri’ dan hukum-hukum
Fihr bin Malik bin An-Nadhr bin Kinanah Al-
bisa dilacak dengan mudah dan bisa dimengerti.
Qurasyi Al-Asadi Al-Makki Al-Madani. Nasabnya
5. Muawiyah bin Abi Sufyan bertemu dengan Rasulullah Saw. pada kakeknya
Muawiyah bin Abi Sufyan lahir di Mekkah tahun yang kelima yaitu Qushay, dengan jumlah kakek
600 M, selisih empat tahun sebelum Nabi Saw. antara mereka adalah sama.
menerima wahyu pertama. Muawiyah wafat Zubayr bin al-`Awam diberi julukan
tahun 680 M di Damaskus.30 Nama panjangnya oleh Ibunya Abu Thahir dengan mengambil
adalah Muawiyah bin Abi Sufyan Sakhr bin Harb julukan saudaranya Zubair bin Abdul Muthalib,
bin Umayyah bin Abdi Syams bin Abdi Manaf bin sementara Zubair menjuluki dirinya sendiri Abu
Qushay. Beliau bangsawan dari suku Quraish. Abdullah yang di ambil dari anaknya Abdullah,
Nama kunyahnya, Abu Abd. Ar-Rahman, digelari julukan inilah yang lebih dikenal dan para
dengan “paman orang mukmin”. Ibunya beliau shahabat pun memanggilnya dengan ini.
bernama Hindun binti Rabi’ah bin Abdi Syams. Hawari (Pembela Rasulullah) adalah
Ayahnyabernama Abu Sufyan.31 julukan Zubayr bin al-`Awam karena Rasulullah
Ahli sejarah memberi penilaian yang Saw. telah menambahkan gelar ini kepadanya
berbeda-beda terhadap pribadi muawiyah ini. pada banyak kesempatan, dan dengan itu dia
Menurut Syed Mahmudunnasir, muawiyah ini dikenal di kalangan sahabat bahkan sampai hari
memiliki sifat-sifat seorang penguasa, politikus ini. Arti dari Hawari adalah seorang penolong
dan administrator.32 Selain itu menurut Philip K dan pembela yang sangat loyal terhadap apa
Hitti, muawiyah memiliki watak dan kecakapan yang dibelanya, yang tulus dan murni dari
yang luar biasa. Ia selalu mengambil tindakan tendensi apapun. Dan Zubair adalah salah satu
tegas jika dalam posisi terpaksa serta selalu di antara orang yang paling loyal terhadap
berusaha menguasai keadaan.33 Rasulullah Saw.
Muawiyah dalam kesabaran, kecerdikan, Karunia yang dilimpahkan Allah kepada
toleransi, pengendalian diri, dan pemberian Zubair sangatlah besar, ia tumbuh dari
maaf ketika mampu telah menjadi teladan. keturunan terhormat dan mulia, dan di didik
Dia mengetahuiberbagai cara untuk menarik oleh Shafiyyah putri dari pemuka Quraisy dan
perhatian musuh-musuhnya dan para pemimpin dari pelayan Ka’bah. Kemudian
Allah memberinya hidayah untuk mengikut

30
Ibnu al-Atsir, Al-Kamil fi al-Tarikh, Juz. III (Beirut: Dar Rasulullah Saw. dan memuliakannya dengan
al-Fikr, 1987), hlm.261.
mengemban dakwah bersamanya.
Ibnu Katsir, al-Bidayah wa al-Nihayah, Juz. V (Beirut:
Riwayat Hisyam bin Urwah dari bapaknya,
Dar al-Fikr, 1996), hlm.619.

31
Ibnu Katsir, al-Bidayah wa al-Nihayah, Juz. V (Beirut: “Zubair masuk Islam saat usia 16 tahun.”Dan
Dar al-Fikr, 1996), hlm.10. riwayat ini dinyatakan shahih oleh Al-Imam

32
Syed Mahmudunnasir, Islam: its Concept and History
(Islam: Konsepsi dan Sejarahnnya), terj. Adang Affandi
34
Husayn Ahmad Amin, al-Mi’ah al-A’zham fi Tarikh
(Bandung: Remaja Rosdakarya, 1994), hlm.203. al-Islam (Seratus Tokoh Dalam Sejarah Islam), terj.

33
Phillip K Hitti, History of The Arabs(Bandung: Sanur Bahruddin Fannani (Bandung: Remaja Rosdakarya,
Press, t.th), hlm.80. 1999), 26.

QOF, Volume 1 Nomor 1 Januari 2017


60
Kalimatul 'Ulya dan Saidah

Ibnu Abdil Barr, dan dipilih oleh banyak imam, julukannya Abu Abdullah. Ibunya bernama
serta dikuatkan oleh ucapan Mughalthay dalam Nabighah binti Khuzaimah tawanan dari Anazah
kitabnya Al-Isyarāh ilā Siratil Mūshthafa, dan saudara seibunya bernama Amar bin
“Bahwasanya Rasulullah Saw. berumur dua Utsatsah bin Abbad bin Muthallib bin Abd Manaf
puluh empat tahun ketika Zubair dilahirkan.” bin Qushaiy (dan Urwahbin Abu Utsatsah) dan
Maka ketika Rasulullah Saw. diangkat menjadi Arnab binti Afif bin Abu al-Ash bin Umayyah bin
nabi, Zubair berusia 16 tahun. AbuSyamsy.37
Ini dikuatkan lagi dengan fakta bahwa usia Amr bin al-Ash lahir dari Bani Sahm yang
Zubair sama dengan usia Thalhah dan Sa’ad, dan secara kedudukan terpandang dikalangan
mereka telah masuk Islam pada umur sekian.Dan masyarakat Quraisy. Bani Sahm mempunyai
Ibu Zubair pun tidak pernah melarang keinginan otoritas di kalangan suku Quraiys, otoritas
anaknya yang telah remaja, atau menghalang tersebut ialah dalam hal lembaga peradilan
halanginya dari Islam dan menganut akidah hukum. Orang-orang Quraiys dan bangsa
tauhid. Karena shafiyyahlah yang pertama kali Arab lainnya mengunjungi Makkah meminta
mendidik anaknya budi pekerti yang baik dan keputusan hukum kepada Bani Sahm.38 Dengan
kecerdasan. Serta mendidiknya menjadi seorang arti lain tokoh-tokoh Bani Sahm merupakan
laki-laki yang berjiwa bebas dan meninggalkan tempat rujukan hukum apabila terjadi
taklid buta. perselisihan atau permasalahan antar bangsa
Bahkan Shafiyyah termasuk orang yang Arab yangada di Makkah.
masuk Islam lebih dini, dan ikut berhijrah Tentunya orang-orang yang diistimewakan
bersama Zubair, serta banyak peristiwa yang dengan hak otoritas tertentuditengah-tengah
diikutinya bersama Rasulullah Saw. bangsa Arab jahiliyah pada waktu itu hanyalah
orang-orang yangterkenal bijak, adil, santun, dan
7. Sa‘id bin al-Ash
memiliki pandangan yang luas. Sifat-sifat seperti
Sa’id bin al-ash wafatpada tahun 59 H/679
ini dijaga oleh Bani Sahm guna mempertahankan
M. Beliau adalah seorang sahabat nabi yang
otoritasnya ditengah Bangsa Arab diMakkah.
mempunyai sifat dermawan dan berkelakuan
Sehingga Amr bin al-Ash memiliki watak dan
baik. Nama lengkapnya adalah Said bin Ash
keterampilan yang pandai dalam berdiplomasi
bin Said bin Ash bin Umayyah bin Abdu Syams,
dan tangkas dalam mengambil kebijakan.39
keturunan Bani Umayyah. Pada kekhalifahan
Ketika Amr bin al-Ash Masuk Islam, Dakwah
Utsman bin Affan tahun 30 H, sa’id bin al ash
yang dilakukan oleh Rasulullah Saw. kepada
diangkat sebagai penguasa di Kufah. Said
masyarakat Arab telah menyebar luas terutama
termasuk pembantu khalifah dalam program
di daerah Yatsrib hingga Rasulullah berhasil
pengkodifikasian Al-Qur’an.
menyatukan golongan di daerah tersebut
8. Amr bin al-‘Ash dan mendirikan Negara Madinah. Selain itu,
Para sejarawan tidak tahu pasti dan tidak kemenangan demi kemenangan yang diraih oleh
menemukan kata sepakat tentang kapan umat Islam atas kaum kafir Quraisy maupun
Amr bin al-Ash lahir, namun para sejarawan musuh-musuh Allah berhasil memantapkan
memperkirakan Amr bin al-Ash lahir di Makkah dominasinya di daerah Arab.
sekitar setengah abad sebelum hijrahnya Riwayat Amr bin al-Ash ketika masuk Islam,
Rasulullah Saw,35 atau lebih tepatnya tahun 547 ia berkata, “Ketika Allah menjadikan Islam dalam
M.36 Nama lengkapnya adalah Amr bin al-Ash hatiku, aku mendatangi Nabi, dan aku berkata,
bin Wail binHasyim bin Su’aid bin Sahm. Nama

37
Ibn Sa’ad, Thabaqat al-Kabiirvol. V (Kairo: Maktabah
35
Hasan Ibrahim Hasan, Amr bin Ash Panglima al-Khanjy, 2001), hlm.47.
Pembebas Mesir Dari Belenggu Romawi, terj. Fatria 38
Hasan, Amr bin Ash, hlm.3.
Ananda (Solo: Tinta Medina,2017), hlm.12. 39
Muhammad Husain Haekal, Umar bin Khattab, terj.
36
Rizem Aizid, Para Panglima Perang Islam (Yogyakarta: Ali Audah (Jakarta: Pustaka Litera Antar Nusa, 2003),
Saufa, 2015), hlm.84. hlm.457.

QOF, Volume 1 Nomor 1 Januari 2017


61
Rijalul Qur'an: Membincang Sejarah Para Penulis Wahyu

“Bentangkanlah tanganmu, aku akan berbai’at wafat ketika dia berumur 11 tahun. Ibunya
kepadamu.” Maka Nabi membentangkan bernama Nawar binti Malik bin Muawiyah bin
tangan kanannya. Ketika nabi membentangkan Adi bin Amr bin Ghanam bin Adi. Ibunya ini
tangannya, Amr bin al-Ash menahan tangannya berasal dari Bani Najjar.
(tidak menjabat tangan Nabi). Kemudian Nabi Menurut Khalid Muhammad Khalid,
bertanya, “Ada apa wahaiAmr?” Dia berkata, Sewaktu Rasulullah datang (berhijrah) ke
“Aku ingin meminta syarat!” Maka, Nabi Madinah, Zaid berumur 11 tahun. Ini berarti, jika
bertanya, “Apakah syaratmu?”. Dia berkata, dibandingkan dengan data Ensiklopedi Islam,
“syaratnya agar aku diampuni.” Maka Nabi saat Rasul tiba di Madinah, Zaid mungkin sudah
berkata, “Apakah engkau belum tahu bahwa Yatim. Namun di lain pihak, Khalid Muhammad
sesungguhnya Islam itu menghapus dosa- bin Khalid menyatakan, bahwa Zaid masuk Islam
dosa yang dilakukan sebelumnya, hijrah itu dibawa oleh orang tuanya. Bahkan ayahnya
menghapus dosa-dosa sebelumnya, dan haji itu sempat mengajak Zaid untuk mengikuti perang
menghapus dosa-dosa sebelumnya?”40 Badar. Penulis sendiri belum menemukan
sumber yang pasti tentang hal ini. Yang jelas,
9. Ubay bin Ka’ab
pertentangan di antara kedua sumber tadi bisa
Ubay bin ka’ab dilahirkan di madinah. Nama
ditengahi. Bisa jadi, Zaid masuk Islam memang
panjangnya ialah Ubay bin Ka’ab bin Qois bin
dibawa oleh orang tuanya, bahkan orang tuanya
Ubaid. Nama kunyahnya ialah Abu at-Thufail
sempat mengajak Zaid –yang ketika itu berumur
atau Abu Mundzir al-Ashari. Ia berasal dari
11 tahun– ikut perang Badar. Dan dalam perang
kabilah bani Amru bin Malik bin an-Najjar, suku
Badar itu ayahnya sahid.
Kharaj tetapi ia tidak ditemukan keberadaan
Zaid termasuk seorang sahabat yang
kapan ia lahirnya. Namun sejarah mencatat
memiliki jiwa semangat tinggi dalam
bahwa dia telah mengikrarkan islam setelah nabi
mempertahankan dan membela agama Islam.
Muhammad Saw hijrah kemadina, ini berarti
Ini bisa dilihat dari keinginannya yang selalu
kaum muslimin sahabat dari golongan Anshar
memohon kepada Rasul untuk berperang
yaitu kaum muslimin dari madinah yang seiman
melawan musuh-musuh Islam. Ketika berumur
dari makkah yang disebut kelompokMuhajirin.
11 tahun, dia sebenarnya ingin sekali ikut perang
Ubay merupakan salah seorang penulis bagi
Badar. Namun dikarenakan umur dan tubuhnya
Nabi Muhammad, sehingga ia termasuk salah
yang masih kecil, Rasulullah menolaknya.
satu sahabat yang pertama-tama mencatatkan
Kepribadiannya selaku seorang muslim yang
ayat-ayat Al Qur’an ke dalam bentuk tulisan.
beriman terus tumbuh dan berkembang dengan
Riwayat lain mengatakan bahwa ubay
cepat dan menakjubkan. Selain seorang pejuang,
memiliki mushaf khusus susunannya sendiri,
Zaid juga dikenal sebagai seorang ilmuwan
dan ia termasuk di antara para sahabat yang
dengan bermacam-macam bakat. Dia memiliki
merupakan penghapal Al Qur’an (hafiz). Pada
kecerdasan dan kekuatan hafalan yang tinggi.
masa kekhalifahan Utsman bin Affan ini Ubay
Beliau juga sangat mahir memahami bahasa
meninggal duniayaitu pada tahun 29 H atau 639
asing. Prof. M.M. ‘Azami mengutip suatu riwayat
M.
yang menyebutkan, Zaid pernah diperintahkan
10. Zayd binThabit (ditugaskan) Rasul untuk mempelajari bahasa
Ia adalah seorang Anshar dari Madinah, berasal Yahudi (Ibrani) yang didasari oleh kekhawatiran
dari klan suku Khazraj. Nama lengkapnya Abu Nabi terhadap orang-orang Yahudi yang
Kharizah Zaid bin Tsabit bin al-Dahak bin Zaid akan menodai surat-surat Nabi.41 Sumber
bin Laudan bin Amr bin Abu Manaf bin Ganam lain menyatakan, dia belajar bahasa Suryani.
bin al-Najjam al-Anshari al-Khazraji. Ayahnya Kepintaraannya dalam memahami bahasa asing


40
Imam Muslim, Shahih Muslim, vol. I (kairo: Darul
41
M. ‘Azami, Hadits Nabawi dan Sejarah Kodifikasinya
Hadis, 1994), hlm.79. (Jakarta: Pustaka Firdaus, 2000), 152.

QOF, Volume 1 Nomor 1 Januari 2017


62
Kalimatul 'Ulya dan Saidah

memang sangat diperlukan Rasul, karena dia PENUTUP


(Zaid) adalah sekretaris Rasul untuk menulis Al-Qur’an berasal dari kata Qara’a yang
surat-surat kepada Raja-raja, baik itu raja mempunyai arti mengumpulakan dan
Romawi, Persia dan lainnya. Tidak hanya pandai menghimpun, dan qirā’ah berarti menghimpun
berbahasa asing, Zaid juga memiliki keterampilan huruf-huruf dan kata-kata satu dengan yang
menulis. Ini juga yang menjadi kelebihan Zaid lain dalam suatu ucapan yang terusun rapi.
dibanding dengan sahabat-sahabat lainnya. Jika Adapun pengertian Al-Qur’an menurut istilah
para sahabat lainnya memiliki keistimewaan adalah Kalam Allah yang bernilai mukjizat yang
daya ingatnya yang kuat dalam menghafal dan diturunkan kepada Nabi Muhammad s.a.w.
menjaga al-Qur’an, namun mereka kebanyakan dengan perantaraan malaikat Jibril a.s., yang
tidak pandai menulis. Zaid memiliki dua-duanya. tertulis pada mashahif, diriwayatkan kepada
Daya ingatnya kuat dan kemampuan menulisnya kita secara mutawātir, yang membacanya dinilai
juga bagus. Sehingga tidaklah heran kalau rasul sebagai ibadah yang di awali dengan surat al-
menjadikannya sebagai sekretaris resminya. Fātihah dan di tutup dengan surat an-Nāas.
Berbagai upaya telah dia lakukan untuk Adapun sejarah pengumpulan Al-Qur’an terbagi
kepentingan Islam. Ada peranan dakwah yang atas tiga periode, yaitu:
merupakan peninggalan jasa Zaid yang paling besar 1. Pengumpulan Al-Qur’an Pada Masa Nabi
bagi Islam dan Umat Islam, yakni upaya dan kerja a. Pengumpulan Al-Qur’an Dalam Konteks
kerasnya dalam menghimpun al-Qur’an.Peran Zaid Hafalan
bin Tsabit Dalam Penghimpunan al-Qur’an yakni b. Pengumpulan Al-Qur’an Dalam Konteks
ketika berumur 11 tahun, dia sudah menghafal Penulisan
al-Quran sebanyak 16 surat. Saat itu, mungkin 2. Pengumpulan Al-Qur’an pada Masa Abu
karena kecerdasaannya yang luar biasa, Rasulullah Bakar Ash-Shiddiq
dikenalkan dengannya.42 Ketika usianya dua puluh- 3. Pembukuan Al-Qur’an pada Masa Utsman
tahunan, Zaid diberi ke­istimewaan tinggal berjiran bin Affan
dengan Nabi Muhammad dan bertindak sebagai
Sedangkan Para penulis wahyu yang tercatat
salah seorang penulis wahyu yang amat cemerlang.
di sebagian pakar sejarah berjumlah 26 orang
Ini untuk memudahkan penulisan wahyu yang
sahabat. Sedangkan al-halabi berpendapat yang
terkadang turun secara langsung kepada Nabi
dikutip dari sirāh al-irāqī bahwa para penulis
Muhammad Saw.
wahyu berjumlah 44 orang sahabat yang dibagi
Saat wahyu turun, Nabi Muhammad secara
menjadi tiga wilayah yakni makkah, madinah,
rutin memanggil para penulis yang ditugaskan
dan pasca hudaibiyyah. Mereka semua disebut
agar mencatat ayat itu. Zaid bin Thabit yang
dengan katibu al-wahyī (para penulis wahyu).
sering kali dipanggil dan diberi tugas menulis
Mekipun demikian, yang paling sering bersama
saat wahyu turun.
nabi dan paling banyak menuliskan ayat-
Dan Akhir Perjalanan Hidupnya belum
ayat al-qur’an yang diturunkan dimadinah
diketahui secara pasti sumbernya kapan dan
adalah zaid bin tsabit. Hal ini dikarenakan
tahun berapa Zaid bin Tsabit meninggal dunia
ia adalah sekretaris pribadi rasulullah Saw.
(wafat). Namun, dari buku Prof. M. M. ‘Azami,
Sesuai dengan jabatannya itu, maka ia selalu
yang mengutip dari buku Tadzkirah al-Huffaz :
menyertai rasulullah kemana dan dimana saja
31, disebutkan, Zaid bin Tsabit meninggal atau
beliau berada dan ia pula yang pertama kali
wafat pada tahun 45 H.43
diminta beliau untuk menuliskan sesuatu yang

42
M. ‘Azami, Hadits Nabawi dan Sejarah Kodifikasinya diperlukan, termasuk menuliskan ayat-ayat al-
(Jakarta: Pustaka Firdaus, 2000),154. qur’an yang baru diturunkan.

43
Muhammad Husain Haekal, Abu Bakar as-Shiddiq;
Sebuah Biografi dan Studi Analisis Tentang Permulaan
Sejarah Islam Sepeninggal Nabi (Jakarta: Lentera
Antar Nusa, 2001), hlm.321.

QOF, Volume 1 Nomor 1 Januari 2017


63
Rijalul Qur'an: Membincang Sejarah Para Penulis Wahyu

DAFTAR PUSAKA Katsir, Ibnu. Al-Bidayah wa al-Nihayah, Juz. V .


Beirut: Dar al-Fikr, 1996.
Abidin S, Zainal. Seluk Beluk Al-Qur’an. Jakarta:
Khalid, M. Rusdi. Mengkaji Ilmu-ilmu Al-Qur’an.
Rineka Cipta, 1992.
Makassar: Alauddin Universiti Press,2011.
Aizid, Rizem. Para Panglima Perang Islam.
M. ‘Azami. Hadits Nabawi dan Sejarah
Yogyakarta: Saufa, 2015.
Kodifikasinya. Jakarta: Pustaka Firdaus,
Amal, Taufik Adnan. Rekonstruksi Sejarah al- 2000.
Quran. Tanggerang: Pustaka Alvabet, 2013.
Mahmudunnasir, Syed. Islam: its Concept and
Amin, Husayn Ahmad. al-Mi’ah al-A’zham fi History (Islam: Konsepsi dan Sejarahnnya).
Tarikh al-Islam (Seratus Tokoh Dalam terj. Adang Affandi. Bandung: Remaja
Sejarah Islam). terj. Bahruddin Fannani. Rosdakarya, 1994.
Bandung: Remaja Rosdakarya, 1999.
Muslim, Imam. Shahih Muslim, vol. I. kairo :
Anwar, Abu. Ulumul Qur’an Sebuah Pengantar. Darul Hadis, 1994.
Pekanbaru : AMZAH, 2002.
Qattan, Manna Khalil al-. Studi Ilmu-Ilmu Qur’an.
Athaillah. Sejarah Al-Qur’an. Yogyakarta: terj. Mudzakir. Bogor: Pustaka Litera Antar
Pustaka Pelajar, 2010. Nusa, 2013.
Atsir, Ibnu al-. Al-Kamil fi al-Tarikh, Juz. III. RI, Departemen Agama. Al-Qur’an dan
Beirut: Dar al-Fikr, 1987. Terjemahannya. Bandung: PT Syaamil Cipta
De-Ha, Tim Ribath. Otentisitas al-Qur’an; Media, 2010.
Argumen dan Fakta Sejarah. Reaekal, Ridha, Muhammad. Dzunnurain Utsmān Bin
Muhammad Husain. ‘Utsman bin ‘Affan. terj. ‘Affān Tsalitsu Khulafa Ar-Rasyidīn. Terj. Arif
Ali Audah. Jakarta: Pustaka Litera Antar Munandar. Sukoharjo: Al-Qawam, Tt.
Nusa, 2003.
Sa’ad, Ibn. Thabaqat al-Kabiir vol. V . Kairo:
Haekal, Muhammad Husain. Abu Bakar As Maktabah al-Khanjy, 2001.
Siddiq. Terj. Ali Audah. Bogor : PT Pustako
Shabuni, Muhammad Ali al-. At-Tibyān Fi Ulumul
Utera Antar Nusa, 2003.
Qura<n. terj. Muhammad Qadirun Nur.
_______________________. Abu Bakar as-Shiddiq; Jakarta : Pustaka Amani, 2001.
Sebuah Biografi dan Studi Analisis Tentang
Sulami, Muhammad Bin Shamil al-. Tahdzīb Wa
Permulaan Sejarah Islam Sepeninggal Nabi.
Tartīb Kitab Al-Bidāyah Wan Nihāyah. Terj.
Jakarta : Lentera Antar Nusa, 2001.
Abu Ihsan Al-Atsari. Jakarta: Darul Haq, Tt.
_______________________. Umar bin Khattab. Terj.
Suma, Muhammad Amin. Studi Ilmu-ilmu Al-
Ali Audah. Bogor : PT Pustako Utera Antar
Qur’an 1. Jakarta: Pustaka Firdaus, 2000.
Nusa, 2003.
Watt, W. Montgommery. Pengantar Studi Al-
Hasan, Hasan Ibrahim. Amr bin Ash Panglima
Qur’an. terj. Taufik Adnan Amal. Jakarta:
Pembebas Mesir Dari Belenggu Romawi. terj.
Rajawali, 1991.
Fatria Ananda. Solo: Tinta Medina,2017.
Zanjani, Abdullah al-. Sejarah Al-Qur’an. Terj.
Hitti, Phillip K. History of The Arabs. Bandung:
Kamaluddin Marzuki dan A. Qurtubi Hasan.
Sanur Press, t.th.
Jakarta: Hikmah, 2000.

QOF, Volume 1 Nomor 1 Januari 2017


64

You might also like