Jurnal Mukolitik (2) KHGJF

You might also like

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 4

19

3HQJDUXK 3HUEHGDDQ .RQVHQWUDVL (NVWUDN (WDQROLN« Hal. : 1 ± 3 (Yulias Ninik Windriyati, dkk.)

AKTIVITAS MUKOLITIK IN VITRO EKSTRAK ETANOLIK HERBA MENIRAN


(Phyllanthus niruri L) TERHADAP MUKOSA USUS SAPI

Yulias Ninik Windriyati*, Mi miek Murruk mihadi**, Nissa Ratna Junita*


*Fakultas Farmasi Un iversitas Wahid Hasyim Semarang
**Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada Yogyakarta

ABSTRACT
Phyllanthus niruri L has been traditionally used by Indonesian people to treat cough. However, scientific
basic of using this plant as mucolytic agent is still less observed. The aim of this research is to evaluate in vitro
mucolytic activity of ethanol ext ract of P. niruri against bovine bowels mucose.
In vitro mucolytic activ ity of P. niruri was tested through method as like as Haslinda (1999) and Setyawati
(2004). Ethanol extract of P. niruri at various concentrations 0,25; 0,5; 0,75; 1,0; and 1,25% b/v mixed with mucose
solution 50% b/v in fosfat buffer pH 7. The solution incubated at 37ºC during 30 minute. Solutions viscosity
measured by stormer viscometer and evaluated its fluid flow properties. Negative control was mucosa solution
without extract and positive control was asetilsistein. Mucolytic activity was sho wn by a concentration of extract
which decrease viscosity of mucose solution.
Ethanol extract of P. niruri had mucolytic activity againts bovine bowels mucose which decrease viscocity of
mucose. However, statistically there was no difference between variou s concentrations of ethanol extract to
mucolytic act ivity. Ethanol extract of P. niruri at concentrations 0,25; 0,5; and 0,75% in mucose solution had fluid
flow p roperties thiksotropi pseudoplastic and at concentrations 1,0 and 1,25% had flu id flo w propert ies
pseudoplastic.

PENDAHULUAN

Batuk merupakan suatu mekan isme fisiologi yang quercitrin, isoquercitrin, astragalin, rutine, dan
bermanfaat untuk mengeluarkan dan membersihkan physetingluside), golongan alkaloid terd iri dari
saluran pernapasan dari dahak, zat-zat perangsang asing, norsecurinine, 4-meto xy-norsecurinine, entnosecurinina,
dan unsur infeksi. Dengan demikian batuk merupakan nirurine, phyllantin, dan phyllochrysine), serta saponin
suatu mekanis me perlindungan. Batuk terutama (Syamsuhidayat, 1991).
disebabkan oleh infeksi virus, misalnya virus selesma Meskipun meniran telah digunakan secara
(common cold), influenza, cacar air, dan juga oleh tradisional untuk mengobati batuk, dasar ilmiah
radang pada cabang dan hulu tenggorokan (bronchitis, penggunaan tanaman tersebut untuk mengobati batuk
pharingitis). Virus-virus ini dapat merusak mukosa belum banyak dikaji. Penelitian ini bertujuan mengkaji
saluraQ SHUQDSDVDQ VHKLQJJD PHQFLSWDNDQ ³SLQWX aktivitas mu kolitik in vitro ekstrak etanolik tanaman
PDVXN´ EDJL LQIHNVL NX PDQ GDQ YLUXV PLVDOQ\D men iran terhadap mukosa usus sapi. yang memiliki
Pneumococci dan Haemophillus (Tjay dan Rahardja, ko mposisi hampir sama dengan dahak manusia sehingga
2000). Untuk meringankan dan mengurangi frekuensi penurunan viskositas (pengenceran) mukosa usus sapi
batuk diberikan terapi simptomat ik dengan obat-obat yang ditunjukkan dapat disamakan dengan pengenceran
pereda batuk. Salah satunya adalah mukolitik yang dapat dahak pada manusia.
membantu mengurangi kekentalan dahak sehingga
mudah dikeluarkan. METODOLOGI
Mukus diproduksi saluran pernapasan yang
merupakan cairan ko mpleks berupa selaput gel Bahan
mu koprotein dan mu kopolisakarida. Ko mposisi mukus Tanaman meniran diperoleh dari dusun Keron desa
adalah 95% air dan 5% glikoprotein. Ko mposisi mukus Sawangan Magelang. Spesies tanaman diidentifikasi di
intestinal mamalia adalah 97,5% air, 0,8% protein, Laboratoriu m Taksonomi Tu mbuhan Jurusan Biologi
0,73% substansi organik lain, dan 0,88% garam organik FMIPA Un iversitas Negeri Semarang. Bahan uji in vitro
(Brain et al., 1997). meliputi mu kosa usus sapi, asetilsistein, akuades, larutan
Banyak tanaman obat yang tumbuh di Indonesia dapar fosfat pH 7 dari kaliu m d ihidrogen fosfat 0,2 M
telah digunakan oleh masyarakat secara tradisional dengan NaOH 0,2 M (E. Merck).
untuk meredakan batuk diantaranya meniran. Selain
sebagai obat batuk, meniran juga digunakan sebagai Alat
diuretik, antipiretik, obat sariawan, diare dan gangguan Alat-alat yang dipergunakan adalah viskometer Stormer
pada empedu (Syamsuhidayat, 1991). Kandungan (Kaneko, Tokyo), termo meter (RRC), inkubator
tanaman meniran antara lain golongan lignan (Digisytem Lab. Instrument, Inc), t imbangan analitik
(phyllanthine, hypophyllanthine, phytetralin, lintretalin, (Inaba Seisakusho LTD.) seperangkat alat gelas, dan
nirathin, nitretalin, nirphylline, nirurin, dan niruriside), stopwatch (Sport Time).
golongan triterpen (cymene, limonene, lupeol, dan
lupeol acetate), golongan flavonoid (quercetin,
20
Aktivitas Mukolitik In Vitro« Hal. : 19 ± 22 (Yulias Ninik Windriyati, dkk.)

Cara Penelitian
4.00
Kontrol negatif dipergunakan larutan mukus 3.50
3.43

yang telah diencerkan dalam larutan dapar fosfat pH 7 3.00

Viskositas
sebanyak 50%, d iin kubasi pada suhu 37o C selama 30 2.50
2.00 1.63
men it. Pengadukan dilakukan sebanyak 5 kali, lalu 1.50
dilakukan pengujian dengan menggunakan viskometer 1.00
0.83 0.82 0.79 0.76 0.74

Stormer dengan penambahan beban mulai dari 0, 2, 4, 6, 0.50


0.00
8, 10 gram, dan kembali ke awal lagi yaitu 8, 6, 4, 2, dan
0.25 0.50 0.75 1.00 1.25 Kontrol Kontrol
0 gram. Waktu berputarnya rotor sebanyak 25 kali Positif Negatif
dicatat. Sebagai blangko digunakan air. Kadar (%)
Sediaan larutan uji berupa ekstrak etanolik herba
men iran dibuat dalam berbagai konsentrasi, yaitu 0.25, Gambar 1. Histog am viskositas larutan mukus
0.50, 0.75, 1.00, dan 1,25%. Pembuatan larutan uji sebelum dan setelah di beri ektrak
0,25% d ilakukan dengan menimbang ekstrak etanolik etanolik meniran.
herba meniran sebanyak 0,1875 g, dilarutkan dalam 75 Dari kurva tersebut dapat diketahui bahwa kadar
ml air dan dicampur dengan larutan mukus 50% larutan uji yang semakin besar mempunyai viskositas
sebanyak 75 ml. Dengan cara sama d ibuat larutan uji yang lebih kecil. Secara teorit is, apabila larutan uji
0.50, 0.75, 1.00, dan 1.25%, serta larutan asetilsistein 0.1 mempunyai aktivitas mukolitik, maka semakin besar
% sebagai kontrol positif. Setelah diinkubasi pada suhu kadar larutan uji yang ditambahkan, semakin kecil
37o C selama 30 men it, dilakukan pengujian sebagaimana viskositas mukus, sehingga larutan uji 1.25%
kontrol negatif. mempunyai akt ivitas mu kolitik yang lebih besar
Data waktu yang dibutuhkan rotor untuk berputar dibanding dengan larutan uji yang lain.
sebanyak 25 putaran dicatat kemudian diubah ke rp m. Analisis data secara statistik menunjukkan bahwa
Dari harga rp m kemudian viskositas dapat dihitung. data viskositas larutan uji terdistribusi normal dan
Data yang diperoleh kemudian d ianalisis secara statistik homogen, sehingga pengujian menggunakan anava satu
dengan menggunakan Anava satu arah dengan taraf jalan dengan taraf kepercayaan 95% . Hasilnya diketahui
kepercayaan 95% dan dilan jutkan dengan uji t. terdapat perbedaan yang bermakna dengan angka
signifikasi < 0.05 yaitu harga F hitung untuk antar
HASIL DAN PEMBAHASAN kelo mpok adalah 180.203 (F tabel adalah 2.68).
Kemudian dilanjutkan dengan uji Tukey untuk
Uji aktivitas mu kolitik dilakukan dengan mengetahui perbedaan pada masing-masing kelo mpok.
menggunakan viskometer Stormer karena mukus Hasil uji Tukey ternyata terdapat perbedaan
mempunyai t ipe alir non-Newton yaitu tipe yang bermakna antara viskositas larutan uji dengan
pseudoplastis (Brain et al., 1997). Larutan mukus 50% kontrol positif maupun dengan kontrol negatif. Hal ini
dibuat dengan mengencerkannya dengan larutan dapar berarti bahwa larutan uji mempunyai aktivitas muko litik.
fosfat pH 7 dengan maksud untuk menjaga agar Menurut Scunack (1990), simplisia tanaman atau
ko mposisi dari mukus tidak berubah dan karena akt ivitas kandungannya yang mempunyai akt ivitas mu kolitik
mu kolitik dapat berlangsung maksimal pada pH 7. adalah saponin dan minyak atsiri. Saponin bersifat
Proses inkubasi dan pengujian dilakukan pada suhu 37o C merangsang keluarnya sekret dari bronkial dan
agar didapat suatu kondisi reaksi antara larutan uji men ingkatkan akt ivitas epitel yang bersilia, yaitu suatu
dengan mukus sesuai dengan kondisi fisiologis manusia. peristiwa yang merangsang timbulnya batuk untuk
Saat pengujian berlangsung suhu dijaga agar tetap 37°C mengeluarkan dahak, sehingga meniran mempunyai
karena kekentalan akan menurun dengan naiknya suhu aktivitas muko lit ik.
atau sebaliknya, sehingga pengukuran menjad i kurang
tepat (Anonim, 1995). Hasil analisis viskositas antar kelo mpok larutan
uji ternyata tidak mempunyai perbedaan yang
Pada penentuan viskositas dengan viskometer bermakna dengan angka signifikasi > 0.05. Hal ini
Stormer, penambahan beban terbesar adalah 10 gram berarti d i antara berbagai kadar larutan uji memiliki
karena pada beban tersebut aliran mu kus masih laminar viskositas yang tidak berbeda bermakna, sehingga efek
yang ditandai dengan besar putaran rotor yang kurang mu kolitik berbagai kadar larutan uji ekstrak etanolik
dari 150 rp m. Aliran mu kus harus laminar karena jika herba men iran tidak menunjukkan perbedaan yang
alirannya turbulen maka harga viskositas yang didapat berarti.
tidak menyatakan viskositas yang sebenarnya.
Terjad inya aliran turbulen disebabkan karena perputaran Untuk mengetahui sifat alir dari larutan uji dalam
rotor yang terlalu cepat. Apabila terjadi aliran yang berbagai kadar dan larutan kontrol d ibuat rheogram
turbulen maka akan mengurangi rate of shear. dengan memplot rp m terhadap beban yang ditambahkan.
Hasil rheogram kontrol negatif dan positif dapat dilihat
Viskositas larutan uji dan larutan kontrol pada pada gambar 2. Kontrol negatif yaitu larutan mukus 50
beban 10 gram dapat dilihat pada gambar I. % dalam dapar fosfat ternyata menunjukkan sifat alir
thiksotropi plastis. Hal in i ditunjukkan dengan adanya
yield value. Kontrol positif yaitu larutan mukus yang
ditambah dengan asetisistein sebagai mukolitik
mempunyai sifat alir plastis. Hal in i ditunjukkan dengan
adanya yield value.
21
3HQJDUXK 3HUEHGDDQ .RQVHQWUDVL (NVWUDN (WDQROLN« Hal. : 1 ± 3 (Yulias Ninik Windriyati, dkk.)

60 140
50
120
40
rpm

30 100
20 80

rpm
10
60
0
0 2 4 6 8 10 40

beban (gram ) 20

0
0 2 4 6 8 10
Gambar 2. Rheogram larutan mukus dalam dapar
fosfat (kontrol negati f ) dan larutan beban (gram )
mukus yang ditambah dengan
asetilsistein 0.10% (kontrol positif).
Keterangan: adalah yield value, Gambar 3 b. Rheogram larutan uji ekstrak etanolik
herba meniran kadar 0.50%
kontrol negatif, kontrol positif.
Rheogram larutan uji dapat dilihat pada gambar 3
dan 4. Rheogram larutan uji dengan kadar ekstrak
etanolik meniran 0,25%, 0,5% dan 0,75% ternyata 140
menunjukkan sifat alir thiksotropi pseudoplastis. Hal ini 120
ditunjukkan dengan kurva yang menurun berada di 100
sebelah kiri dari kurva yang menaik, yang menunjukkan
80
rpm

bahwa bahan tersebut mempunyai konsistensi yang lebih


rendah pada setiap harga rate of shear pada kurva yang 60
menurun dibandingkan dengan pada kurva yang menaik. 40
Ini menunjukkan adanya pemecahan struktur yang tidak 20
terbentuk kembali dengan segera jika stress tersebut
0
dikurangi (Martin, 1993). Rheogram larutan uji ekstrak
0 2 4 6 8 10
etanolik herba men iran konsentrasi 1.00% dan 1.25%
mempunyai sifat alir pseudoplastis dikarenakan beban (gram)
pemecahan struktur dapat segera terbentuk kembali saat
stress tersebut dikurangi (Brain et al., 1997).
Gambar 3c. Rheogram larutan uji ekstrak etanolik
herba meniran kadar 0.75%
140
120
140
100 120
80 100
rpm

80
rpm

60 60
40
40
20
20 0
0 0 2 4 6 8 10
0 2 4 6 8 10 beban (gram)
beban (gram )

Gambar 4. Rheogram l arutan uji ekstrak etanolik


Gambar 3a. Rheogram larutan uji ekstrak etanolik herba meniran kadar 1.00% dan 1,25% .
herba meniran kadar 0.25% Keterangan adalah 1,0%
adalah 1,25%
22
Aktivitas Mukolitik In Vitro« Hal. : 19 ± 22 (Yulias Ninik Windriyati, dkk.)

Perbedaan sifat alir pada larutan uji dapat Martin, A., 1993, Physical Pharmacy : Physical
disebabkan berbagai hal, antara lain keterbatasan alat. Chemical Principles in the Pharmaceutical
Menurut Brain et al.(1997), pengukuran viskositas Sciences, 3rd Edition, 454-466, Lea and Febiger,
mu kus dilakukan dengan viskometer kerucut lempeng Philadelphia
yaitu viskometer Ferranti-Sh irley dan viskoelastisitas.
Scunack, W., 1990, Senyawa Obat, diterjemahkan oleh
Dalam penelitian in i digunakan viskometer mangkuk
Joke R. Wattimena, Snwoeloen Soegito, Edisi II,
dan rotor yaitu viskometer Stormer yang merupakan
Gadjah Mada Un iversity Press, Yogyakarta
salah satu peralatan yang menggunakan sistem non -
Newton. Keuntungan penggunaan viskometer kerucut Setyawati, D, R., 2004, Uji A ktivitas Mukolitik Ekstrak
lempeng dibanding viskometer mangkuk dan rotor Larut Air dan Ekstrak Larut Etanol 70% dan
adalah terjadinya aliran sumbat sehingga perbedaan Identifikasi Senyawa Kulit Akar Senggugu
shear stress dapat dicegah, menghemat waktu dalam (Clerodendrum serratu m (L.) Moon), Skripsi,
membersihkan dan mengisi, juga kestabilan temperatur Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada,
sampel selama pengukuran (Martin, 1993). Menurut Yogyakarta.
Martin, bahan-bahan biologis seperti mukus
menunjukkan sifat-sifat v iskoelastis sehingga Syamsuhidayat, S, S., 1991, Inventaris Tanaman Obat
Indonesia, Jilid I, 446, Badan Litbangkes,
pengukuran viskoelastisitas lebih baik daripada
Departemen Kesehatan, Jakarta.
viskometer putar karena dapat menghasilkan deformasi
yang besar dan mungkin memberikan hasil yang kuran g Tjay, T., H., Rahardja, K., 2000, Obat-obat Penting
tepat. Khasiat, Penggunaannya dan Efek-efek
Sampingnya, Edisi V, 619-624, PT Elex Media
Dari hasil penelitian in i terbukti ekstrak etanolik
men iran mampu menurunkan viskositas larutan mukus Ko mputindo Kelo mpok Gramedia, Jakarta
sebagaimana asetilsistein yang telah digunakan sebagai
mu kolitik di pasaran. Dengan demikian secara in vitro
terbukti bahwa ekstrak etanolik men iran mempunyai
aktivitas muko lit ik.

KESIMPULAN
Ekstrak etanolik herba meniran dengan
konsentrasi 0.25, 0.50, 0.75, 1, 00 dan 1.25%
mempunyai aktiv itas mu kolitik yang ditunjukkan dengan
kemampuannya mengencerkan mukosa usus sapi.
Perbedaan konsentrasi tidak berpengaruh pada
aktivitasnya sebagai mukolitik. Ekstrak etanolik herba
men iran dengan konsentrasi 0.25, 0.50, dan 0.75%
dalam larutan mukus mempunyai sifat alir thiksotropi
pseudoplastis dan pada konsentrasi 1.00, dan 1.25%
mempunyai sifat alir pseudoplastis.

DAFTAR PUSTAKA

Anonim., 1993, Penapisan Farmakologi, Pengujian


Fitokimia dan Pengujian Klinik , 71-72, Yayasan
Pengembangan Obat Bahan Alam Phytomedica,
Jakarta
Anonim., 1995, Farmakope Indonesia, Edisi IV, 7,
1037, Departemen Kesehatan Republik
Indonesia, Jakarta
Brain, J. D. Proctor, D. F., Red, L. M., 1997,
Respiratory Defense Mechanism, Part I, Vo lu me
%, 290-301, 358, 405-408, Marcel Dekker Inc,
New York
Haslinda., 1999, Uji Akt ivitas Ekstrak Kulit A kar
Senggugu (Clerodendrum Serratum Spreng)
secara in vitro dan Identifikasi Senyawa
Utamanya, Skripsi, Fakultas Farmasi Universitas
Gadjah Mada, Yogyakarta.

You might also like