Professional Documents
Culture Documents
Pengembangan Prototipe Sistem Pengontrolan Daya Listrik Berbasis Iot Esp32 Pada
Pengembangan Prototipe Sistem Pengontrolan Daya Listrik Berbasis Iot Esp32 Pada
Pengembangan Prototipe Sistem Pengontrolan Daya Listrik berbasis IoT ESP32 pada
Smart Home System
ABSTRACT
The use of the Internet of Things (IoT) in smart home systems needs to be utilized. This is because manual
house management has a high-risk factor, for example, a fire due to an excessive electrical load. This can be
caused by user negligence. These factors, for example, forgetting to turn off electronic devices and uncontrolled
use of electronic devices. Therefore, an IoT-based smart home system prototype was developed in several stages,
namely: (1) identification and needs analysis; (2) design and manufacture of equipment; and (3) testing. The
prototype of a smart home system based on IoT Features was created using the ESP32 wifi module and interface
applications on smartphones using Blynk. Controlled electronic equipment consists of lights, fans, and televisions.
The smart home system prototype has been able to work following the design from the various tests that have been
carried out. The intelligent system prototype has functions designed at the identification stage, namely: (1)
controlling electronic devices that provide information on whether the device is turned on or off (ON / OFF); (2)
current and power information; (2) ambient temperature information; and (3) information on the latest monthly
cost estimates for electricity bills.
ABSTRAK
Penggunaan Internet of Things (IoT) pada sistem rumah cerdas perlu dimanfaatkan. Hal tersebut
dikarenakan pengelolaan rumah secara manual memiliki faktor resiko yang tinggi, misalnya kebakaran akibat
beban listrik yang berlebihan. Hal tersebut dapat disebabkan karena faktor kelalaian pengguna. Factor tersebut,
misalnya perilaku lupa mematikan perangkat elektronika dan penggunaan perangkat elektronika yang tidak
terkendali. Oleh karena itu, prototipe sistem rumah cerdas berbasis IoT dikembangkan dengan beberapa tahapan,
yaitu: (1) identifikasi dan analisis kebutuhan; (2) perancangan serta pembuatan perangkat; dan (3) pengujian.
Prototipe sistem rumah cerdas berbasis IoT Fitur dibuat menggunakan modul wifi ESP32 dan aplikasi interface
pada ponsel pintar menggunakan Blynk. Peralatan elektronika yang dikendalikan terdiri atas lampu, kipas angin,
AC, stop kontak, televisi, dan jet pump. Dari berbagai pengujian yang telah dilakukan, prototipe sistem rumah
cerdas yang dikembangkan telah mampu bekerja sesuai dengan perancangan. Prorotipe sistem cerdas memiliki
fungsi yang dirancang pada tahapan identifikasi, yaitu: (1) pengendalian perangkat elektronika yang memberikan
info mati atau hidupnya perangkat (ON/OFF); (2) informasi arus dan daya; (2) informasi suhu lingkungan; dan (3)
informasi perkiraan biaya bulanan rekening listrik terkini.
kedua merupakan jaringan independen yang pemanfaatan sumber energi alternatif, asistensi
memiliki beberapa fitur, yaitu konfigurasi, rumah tangga dan pendeteksian penyusup [15].
perlindungan, adaptasi dan optimasi secara Penerapan IoT pada sistem rumah cerdas dapat
mandiri. Dimensi berikutnya adalah aplikasi dimanfaatkan untuk pengendalian dan
cerdas melalui penggunaan internet yang dapat pemantauan perangkat elektronik [2], [14], [15],
berupa pengendalian cerdas, pertukaran data [17]–[22]. Pemanfaatan lain pada sistem tersebut
dalam jaringan, pemrosesan data dan hal lainnya adalah pemantauan dan pengendalian beban
berbasis Internet. Beberapa pemanfaatan IoT listrik [23]–[26]. Pengendalian tersebut
diantaranya adalah smart city seperti dilakukan jarak jauh menggunakan perangkat
pemanfaatan teknologi online CCTV [5]; sistem ponsel pintar. Perangkat tersebut terhubung
informasi pencarian rute dan informasi dengan internet yang berfungsi menjembatani
Transjakarta [6]; dan aplikasi City Touch [7]. antara perangkat dan sistem pengendalian yang
Lebih lanjut, IoT dapat diterapkan pada sistem digunakan.
rumah cerdas (smart home system). Penerapan Beberapa penelitian terkait sistem rumah
sistem rumah cerdas dapat mencegah kebakaran cerdas berbasis IoT diantaranya adalah: (1)
di pemukiman. pemantauan lingkungan rumah yang hemat
Penggunaan beban listrik yang berlebihan energi melalui pengaturan suhu, kelembaban,
menjadi salah satu penyebab kebakaran di cahaya dan level, serta terdapat prediksi terkait
pemukiman [8], [9]. Lebih lanjut, hasil permasalahan dan solusi permasalahan
penelitian yang dilakukan oleh Adilla et al. perangkat melalui penggunaan Naive Bayes
menunjukkan bahwa pemasangan instalasi classifier algorithm, dimana informasi dapat
listrik menjadi penyebab kebakaran dengan diperoleh dari email dan SMS [2]; (2)
prosentase yang tinggi sebesar 94.05% [10]. pemantauan dan pengendalian berbagai
Pemasangan instalasi listrik tersebut dikaitkan perangkat di rumah menggunakan antarmuka
dengan ketidaksesuaian beban penggunaan GUI dan website yang dibangun dari komponen
perangkat listrik, sehingga terjadi korsleting utama berupa Arduino mega2560, Raspberry Pi2
listrik yang memicu kebakaran. Kebakaran yang model B dan sensor hall effect [14]; (3)
terjadi di rumah, salah satunya disebabkan pengendalian peralatan listrik jarak jauh
adanya korsleting listrik [11]. Bersumber dari menggunakan panggilan telepon dan internet
data Badan Penanggulangan Bencana Daerah [15]; (4) prototipe pemantauan dan pengendalian
DKI Jakarta diperoleh informasi sebanyak 74% untuk empat lampu dan empat perangkat listrik
kebakaran di Jakarta diakibatkan oleh korsleting melalui koneksi bluetooth pada aplikasi di
listrik [12]. Salah satu yang menyebabkan smartphone yang dibangun dari komponen
terjadinya korsleting listrik adalah pengendalian utama berupa mikrokontroler AT89C2051 dan
perangkat listrik yang masih manual [13]. bluetooth HC-05 [21]; (5) prototipe pemantauan
Dengan demikian, otomatisasi pengendalian dan pengendalian empat lampu melalui koneksi
listrik menjadi salah satu upaya untuk menekan bluetooth pada aplikasi di smartphone [22]; (6)
kebakaran akibat penggunaan beban listrik yang pemantauan daya listrik berbasis internet melalui
berlebihan. pengukuran tegangan, arus, daya aktif, daya
Pengontrolan daya listrik secara otomatis semu, faktor daya dan jumlah pemakaian energi
menjadi hal yang perlu menjadi perhatian. listrik melalui penggunaan komponen
Penerapan teknologi pada otomatisasi rumah mikrokontroler ATmega328P dan modul
diharapkan mampu menghadirkan keamanan, ESP8266 [23]; (7) penerapan IoT untuk
keselamatan, dan kenyamanan hidup di rumah pengendalian lampu, solder dan setrika melalui
[14]–[16]. Terdapat beberapa hal yang pengukuran wemos D1 mini dan Arduino uno
dikendalikan dalam sistem otomatisasi rumah [24]; (8) pemantauan daya listrik berbasis
cerdas misalnya untuk perekaman kunjungan, internet melalui pengukuran tegangan dan arus
Dewanto, S.A., Munir, M., Wulandari, B. Sistem K3 pada Pembelajaran Praktik … 114
melalui penggunaan komponen Arduino Uno R3 Home System dengan Kontrol Daya Listrik.
dan modul ethernet shield [25]; (9) prototipe Perangkat yang dikembangkan memiliki tiga
pemantauan dan pengendalian untuk lampu dan fungsi, yaitu: (1) pengendalian perangkat
setrika melalui smartphone yang dibangun dari elektronika yang memberikan info mati atau
komponen utama berupa NodeMCU ESP8266 hidupnya perangkat (ON/OFF) serta informasi
dan aplikasi Blynk [26]. Berbagai penelitian arus dan daya; (2) informasi suhu lingkungan;
tersebut memiliki kebutuhan pengembangan dan (3) informasi biaya bulanan rekening listrik
sistem rumah cerdas berbasis IoT yang beragam terkini. Perangkat yang dipantau dan
dan penggunaan perangkat yang bervariasi. dikendalikan, diidentifikasi terdiri atas: stop
Alasan diperlukannya sistem IoT di rumah kontak, lampu (kamar, ruang tamu, teras, dapur,
yaitu bahwa masyarakat sering terlupa untuk kamar madi) dan kipas angin. Selanjutnya
mematikan peralatan listrik [27]. Perilaku dilakukan identifikasi kebutuhan untuk
mematikan peralatan listrik ketika tidak merealisasikan fungsi tersebut. Identifikasi
digunakan atau perilaku hemat listrik perlu kebutuhan secara lebih detail ditampilkan pada
dibudayakan. Penggunaan ponsel pintar untuk Tabel 1.
menghidupkan atau mematikan perangkat
elektronik seperti lampu, kipas angin, televisi, Identifikasi dan Perancangan serta
dan perangkat lainnya secara jarak jauh dapat analisis kebutuhan pembuatan
menjadi upaya pembudayaan perilaku hemat komponen perangkat
listrik. Alasan lain perlunya penerapan IoT
adalah penggunaan perangkat elektronika yang
tidak terkendali, sehingga mengakibatkan Pengujian
melonjaknya tagihan rekening listrik. Untuk
Gambar 1. Tahapan pengembangan prototipe
mengakomodasi dua kebutuhan tersebut, maka
pengendalian daya listrik berbasis IoT
sistem rumah cerdas berbasis IoT yang
dikembangkan perlu memiliki dua fungsi Tabel 1. Identifikasi kebutuhan
keunggulan. Fungsi tersebut adalah: (1) Perangkat Spesifikasi
pengendalian dan pemantauan perangkat Modul Mikrokontroler ESP32
elektronika di rumah dan pemantauan Modul arus Pzem 004T
penggunaan daya listrik untuk menampilkan Sensor suhu dan kelembaban DHT11
Modul penggerak Relay
perkiraan biaya rekening listrik secara real time.
Penampil LCD 16x2
Artikel ini memaparkan pengembangan Power Supply Power Supply
prototipe pengendalian daya listrik berbasis IoT Adjustable 5V 3A
yang dilakukan dalam penelitian ini. MCB 6A -
Suara Buzzer
Lampu AC -
METODE Kipas angin -
Pengembangan prototipe pengendalian Stop kontak -
daya listrik berbasis IoT dilakukan dengan Aplikasi di ponsel pintar Blynk
beberapa tahapan. Tahapan-tahapun tersebut Software developer Arduino IDE
yaitu: (1) identifikasi dan analisis kebutuhan
komponen; (2) perancangan serta pembuatan Tabel 1 menginformasikan kebutuhan yang
perangkat lunak dan perangkat keras; dan 3) digunakan untuk mengembangkan prototipe
pengujian. Tahapan pengembangan tersaji pada pengendalian daya listrik berbasis IoT pada
Gambar 1. Identifikasi dan analisis kebutuhan penelitian ini. Modul wifi yang digunakan dalam
komponen bertujuan untuk menganalisis sistem ini adalah ESP32, dimana modul tersebut
perangkat dan komponen apa saja yang mampu mengkoneksikan antara hardware dan
dibutuhkan dalam pembuatan sistem Smart software berbasis wifi maupun bluetooth.
115 ELINVO (Electronics, Informatics, and Vocational Education), November 2020; 5(2): 112-120
Sedangkan dalam memonitoring besarnya daya Tahapan kedua dalam penelitian ini adalah
ataupun besarnya arus yang mengalir di perancangan serta pembuatan perangkat lunak
rangkaian dapat menggunakan Modul Pzem dan perangkat keras. Pada perancangan
004T. Modul tersebut membaca nilai tegangan, perangkat lunak terdiri atas pembuatan blok
daya, arus, faktor daya, frekuensi. Sensor suhu diagram proyek sistem rumah cerdas (prototipe
dan kelembaban yang digunakan adalah DHT11. pengendalian daya listrik berbasis IoT).
Perangkat elektronik yang akan dikontrol Sedangkan pada perancangan software akan
misalkan lampu AC, kipas angin, stop kontak disajikan hasil dokumentasi tampilan aplikasi
pun juga termasuk dalam analisis dan Blynk yang sudah terkoneksi hardware. Gambar
identifikasi kebutuhan. Blynk merupakan 2 menunjukkan blok diagram prototipe
platform yang dioperasikan di perangkat seluler pengendalian daya listrik berbasis IoT.
baik iOS maupun android yang bertujuan
sebagai kendali modul kendali melalui internet.
Gambar 2. Blok Diagram prototipe pengendalian daya listrik berbasis IoT pada sistem rumah cerdas
menggunakan ESP32
Perancangan blok diagram prototipe pada lampu kamar mandi, lampu dapur, dan lampu
Gambar 2 secara keseluruhan terdiri dari lima teras dan kipas angin, buzzer, serta LCD 16x2
blok yang meliputi blok catu daya, blok input, yang digunakan sebagai penampil data. Blok
blok proses, blok output, dan blok jaringan yang catu daya yang digunakan diantaranya 220VAC
digunakan. Blok input / masukan terdiri dari dan power supply eksternal 5V yang kemudian
sensor DHT 11 (sensor suhu dan kelembaban) disambungkan pada pin tegangan input (Vin)
dan modul Pzem 004T. Blok proses yaitu modul pada ESP32. Perancangan prototipe pada
wifi ESP32 sebagai pusat pengendali penerima penelitian ini menggunakan modul wifi ESP32
perintah dan pengirim feedback. Sedangkan dengan pin, tipe pin, dan fungsi yang akan
untuk blok output / keluaran terdiri dari 8 relay dijelaskan pada Tabel 2.
yang digunakan sebagai saklar otomatis untuk Perancangan perangkat lunak dilakukan
lampu kamar, stop kontak, lampu ruang tamu, dengan pembuatan flowchart program yang
Dewanto, S.A., Munir, M., Wulandari, B. Sistem K3 pada Pembelajaran Praktik … 116
Start A B C
YES NO
Relay 5 ON
Buzzer OFF Relay 5 ON ? Menyalakan Output Setup Panel ?
Relay 1
Relay 1 → OFF
Relay 2 → OFF NO YES
Relay 3 → OFF
Relay 4 → OFF Relay 5
YES OFF Input kWh
Relay 5 → OFF Relay 1 ON
Input harga / kWh
Relay 6 → OFF Relay 1 ON ? Menyalakan Output
Input kWh awal bulan
Relay 7 → OFF Relay 1
YES
Relay 8 → OFF Relay 6 ON
NO Relay 6 ON ?
DHT 11 → ON Menyalakan Output
PZEM 004T → ON Relay 1
Relay 1
Buzzer → OFF
OFF NO Tampilan Info Bayar
Relay 6
YES Relay 2 ON OFF
Relay 2 ON ? Menyalakan Output D
YES YES
WiFi Blynk Code Relay 1
YES Relay 7 ON
Connection? Sesuai? NO Menyalakan Output
Relay 7 ON ?
Relay 1
Relay 2
NO
NO OFF NO
Relay 7
D YES OFF
Relay 3 ON
Relay 3 ON ? Menyalakan Output
Daya Listrik, Relay 1
Tegangan, YES Relay 8 ON
NO Menyalakan Output
Arus, Biaya Relay 8 ON ?
LIstrik Relay 1
Relay 3
OFF NO
YES Relay 8
Relay 4 ON
YES OFF
Relay 4 ON ? Menyalakan Output
Jika Suhu Alat > 35 °C Buzzer ON Relay 1
NO
C
NO Relay 4
OFF
A