Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 12

137

Media Gambar, Motivasi, Hasil Belajar IPA


Sarwik Utami

PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR


UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR IPA
SISWA KELAS III SEKOLAH DASAR

Sarwik Utami
sarwik.utami17@gmail.com
SD Negeri 017 Kundur Kabupaten Kepulauan Riau

ABSTRACT
The purpose of this study is to improve student learning outcomes on the subject of “the characteristics and
needs of creature” the score obtained by students is still under the criteria of minimal Exhaustiveness that is 70.
To achieve the score determined then the authors use the method of media images. This method involves a lot of
student activities. Subjects in this study were students of class III A Elementary School 017 Kundur. Data
collection procedures by using observation which contains teacher learning procedure consist of learning
improvement planning, teacher and student observation data and result of initial and final test. Data analysis
uses qualitative data. This study was conducted in two cycles. Every cycle has planning, implementation,
observation reflection and assessment. To see pre-cycle student learning outcomes. In pre-cycle, score obtained
for the first complete one is 12 people (54,55%) not complete as many as 10 people (45,45%). The first cycle is
15 people (72.73%) and not complete as many as 7 people (27.27%). Cycle II has completed totally 22 people
(100%). For the range of score 80 - 89 and the criteria of high assessment. In conclusion, the use of image
media methods can improve the results and motivation of students' learning grade III A state elementary school
017 Kundur.

Keywords: picture media method. science, motivation and learning outcomes.

ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada pokok bahasan ciri-ciri dan kebutuhan
makhluk hidup nilai yang diperoleh siswa masih di bawah kriteria ketuntasan minimal (KKM) yaitu 70. Untuk
mencapai nilai yang ditentukan maka penulis menggunakan metode media gambar. Metode ini banyak
melibatkan aktivitas siswa. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas III A Sekolah Dasar 017 Kundur.
Teknik mengumpulkan data dengan menggunakan observasi yang berisi tentang prosedur pembelajaran guru
terdiri dari perencanaan perbaikan pembelajaran, data observasi guru dan siswa serta hasil tes awal dan akhir.
Analisis data menggunakana data kualitatif. Penelitian ini dilakukan dalam dua siklus. Setiap siklus ada
perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi serta evaluasi. Untuk melihat hasil belajar siswa prasiklus
tes awal (prasiklus). Pada prasiklus hasil yang diperoleh pertama yang tuntas 12 orang (54,55 %) tidak tuntas
sebanyak 10 orang (45,45 %). Siklus pertama 15 orang (72,73 %) dan tidak tuntas sebanyak 7 orang (27,27 %).
Siklus II telah tuntas seluruhnya 22 orang (100 %). Untuk rentang nilai 80 - 89 dan kriteria penilaian tinggi.
Kesimpulannya penggunaan metode media gambar dapat meningkatkan hasil dan motivasi belajar siswa kelas
III A Sekolah Dasar Negeri 017 Kundur.

Kata Kunci : metode media gambar. IPA motivasi dan hasil belajar

PENDAHULUAN Konsep pelajaran, siswa pada proses


Tujuan pembelajaran yang disusun pembelajaran sudah tahu tentang ciri-ciri
dalam Kurikulum Tingkat Satuan makhluk hidup dan kebutuhannya sehingga
Pendidikan (KTSP) dalam pembelajaran pengetahuan, sikap dan ketrampilan yang
IPA, agar siswa mengembangkan rasa ingin diperoleh dapat diperaktekkan dalam
tahu, sikap positif, dan kesadaran tentang kehidupannya. Untuk mengetahui
ada hubungnnya antara konsep pelajaran kemampuan siswa, pada akhir proses
satu sama lain saling mempengaruhi. pembelajaran siswa mengikuti evaluasi,

Jurnal Primary Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau
| Volume 7 | Nomor 1 | April 2018 | ISSN: 2303-1514 | E-ISSN: 2598-5949 |
138

Media Gambar, Motivasi, Hasil Belajar IPA


Sarwik Utami

apakah ada peningkatan motivasi dan hasil tidak pernah terlaksana juga tidak pernah
belajar siswa kelas III A tersebut daam tercapai.
memp[elajari konsep pelajaran IPA. Penyebab terjadi rendahnya
Dalam proses pembelajaran IPA motivasi dan nilai siswa karena beberapa
selalu mengarahkan kepada situasi yang sebab yaitu (1) siswa belum dapat
menarik dan menyenangkan. Dalam posisi menguasai materi pembelajaran yang telah
inilah guru harus dapat melakukan strategi diajarkan oleh guru kepadanya; (2) kurang
pembelajaran, agar materi pelajaran IPA menariknya alat peraga yang digunakan
tersebut dapat diterima oleh siswa. guru dalam memberikan contoh; (3) siswa
Kedudukan guru sebagai pasilitator atau tidak aktif belajar karena guru menguasai
pembimbing siswa dalam belajar, proses pembelajaran sedangkan siswa tidak
sedangkan pembelajaran berpusat kepada diperhatikan dengan baik. Setelah dianalisis
siswa artinya siswa lebih banyak berperan bahwa guru terlalu pelan menyampaikan
dalam proses pembelajaran. materi pelajaran. Media yang digunakan
Hakikat dalam kegiatan atau proses kurang hidup sehingga mereka tidak tertarik
pembelajaran, maka pemilihan metode untuk mengikuti pelajaran dari materi yang
mengajar sangat perlu, karena melalui disampaikan guru. Karena proses
metode yang digunakan dapat memberikan pmbelajaran masih berpusat pada guru
motivasi siswa dalam proses pembelajaran. (teacher centred) bukan berpusat pada
Metode yang peneliti gunakan adalah siswa (students centred).
metode media gambar. Medote ini sangat Upaya untuk memperbaiki proses
merangsang siswa dalam mempelajari pembelajaran pada masalah di atas, maka
materi IPA. Sesuai pendapat Gestwicki penulis memilih metode yang diharapkan
(1995) dalam perkembangan anak terdapat dapat meningkatkan motivasi dan hasil
perubahan yang dapat diramalkan anak belajar IPA pokok bahasan ciri-ciri dan
terlibat secara langsung dalam praktek kebutuhan makhluk hidup adalah metode
pembelajaran. media gambar. Media gambar sangat
Pengalaman yang pernah dialami menarik perhatian siswa karena dengan ini
dalam mengajarkan matapelajaran IPA keingintahuan siswa terhadap materi lebih
kepada siswa kelas III A SD Negeri 017 besar. Bila pengetahuan sudah
Kundur. hasil ulangan harian siswa belum didapatkannya maka motivasi akan muncul
mencapai target yang telah ditentukan pada diri siswa itu sendiri.
sekolah yaitu 70. Pada kegiatan harian nilai Menurut Winataputra (1997)
siswa mencapai 60, hal ini disebabkan oleh penggunaan metode yang tepat dalam
siswa kurang termotivasi dalam belajar. mengajar, akan dapat memotivasi dan
Mereka cendrung menerima pelajaran dari meningkatkan prestasi belajar siswa.
penyampaian gurunya. Siswa tidak banyak Dengan motivasi yang tinggi akan
berbuat karena guru selalu berprinsip bergairah mengikuti proses pembelajaran.
bahwa dalam belajar gurulah yang Pembelajaran IPA di sekolah dasar, metode
menyampaikan materi pelajaran dan siswa yang digunakan harus akrab dengan diri
menerima materi pelajaran yang diajarkan. mereka. Sehingga mereka terasa kegiatan
Karena guru masih menggunakan matode tersebut tidak merupakan beban berat.
konvensional berupa ceramah, tanya jawab Rumusan masalah dalam penelitian
sedangkan keaktifan siswa untuk ini adalah (1) Apakah media gambar dapat
menciptakan suasana belajar aktif masih diterapkan pada materi pokok bahasan ciri-
belum diwujud sehingga kreatifitas siswa ciri dan kebutuhan makhluk hidup siswa
kelas III A SD Negeri 017 Kundur; 2)

Jurnal Primary Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau
| Volume 7 | Nomor 1 | April 2018 | ISSN: 2303-1514 | E-ISSN: 2598-5949 |
139

Media Gambar, Motivasi, Hasil Belajar IPA


Sarwik Utami

Apakah media gambar dapat meningkatkan pengembalian oksigen yang berada di


motivasi belajar pokok bahasa ciri-ciri dan lingkungannya; (2) Membutuhkan makanan
kebutuhan makhluk hidup pada siswa kelas karena makhluk hidup membutuhkan
III A SD Negeri 017 Kundur; (3) Apakah makan; (3) Bergerak, bahan makanan
media gambar dapat meningkatkan hasil diubah menjadi energy; (4) Mengeluarkan
belajar pada pokok bahasan ciri-ciri dan bahan sisa, ketika bernapas manusia dan
kebutuhan makhluk hidup siswa kelas III A hewan mengeluarkan udara yang kaya
SD Negeri 017 Kundur. oksigen; (5) Mengalami pertumbuhan,
Tujuan penelitian ini untuk pertumbuhan merupakan proses perubahan
mendeskripsikan dan memperbaiki proses makhluk hidup yang meliputi peningkatan
pembelajaran untuk (1) Penerapan media kemampuan atau kedewasaan, pertumbuhan
gambar dalam materi pokok bahasan ciri- berat dan tubuh; (6) Peka terhadap
ciri dan kebutuhan makhluk hidup siswa rangsangan yaitu rangsangan merupakan
kelas III A SD Negeri 017 Kundur; (2) sesuatu yang dapat mempengaruhi indera,
Media gambar dapat membantu misalnya cahaya bau (aromaa0 sentuhan,
meningkatkan motivasi belajar siswa kelas perubahan suhu udara sekitar dan suara; (7)
III A SD Negeri 017 Kundur; (3) Media Berkembang biak yaitu berkembang biak
gambar dapat meningkatkan hasil belajar adalah proses untuk menghasilkan
siswa kelas III A SD Negeri 017 Kundur. keturunan, tujuannya adalah untuk
Manfaat setelah berakhir penelitian ini melestarikan jenisnya.
diharapkan membantu semua pihak dalam Untuk menambah ilmu, orang
melaksanakan pembelajaran terutama bagi sering menggunakan kata belajar. Belajar
guru (1) mampu meningkatkan penerapan banyak ragamnya tetapi harus tahu
media gambar yang memadai dalam sebenarnya apa arti belajar. Menurut
mengajar; (2) memperluas cakrawala Pribadi (2011) belajar adalah kegiatan yang
dalam penggunaan media gambar dalam dilakukan oleh seseorang agar memiliki
proses pembelajaran. Bagi siswa (1) dalam kompetensi berupa pengetahuan dan
pelaksanaan pembelajaran, siswa ketrampilan yang diperlukan. Belajar juga
memahami ciri-ciri dan kebutuhan makhluk dapat dipandang sebagai sebuah proses
hidup dan dapat menerapkannya kepada elaborasi dalam upaya pencarian makna
teman atu orang lain; (2) dalam proses yang dilakukan oleh individu. Proses
pembelajaran, siswa dapat memotivasi belajar pada dasarnya dilakukan untuk
dirinya untuk memahami materi meningkatkan kemampuan atau kompetensi
pembelajaran IPA. Bagi Sekolah, personal.
Penelitian ini diharapkan menjadi acuan Aunurrahman (2012) menyatakan
untuk meneliti dan menemukan bahwa belajar merupakan interaksi individu
permasalahan di sekolah, (1) sekolah dapat dengan lingkungannya. Lingkungan dalam
menginformasikan cara penggunaan metode hal ini dapat berupa manusia atau objek-
gambar pada mata pelajaran yang lain; (2) objek lain yang memungkinkan individu
siswa mampu membandingkan makhluk memperoleh pengetahuan dan pengalaman-
hidup berdasarkan ciri-ciri dan kebutuhan pengalaman baru maupun sesuatu yang
makhluk hidup dan mengidentifikasi pernah ditemukan sebelumnya akan tetapi
berdasarkan kompetensi. menimbulkan terjadinya perhatian kembali
Menurut Sutanto (2006) pokok bagi individu tersebut sehingga
bahasan ciri-ciri makhluk hidup dan bukan memungkinkan terjadinya interaksi.
makhluk hidup terbagi atas tujuh bagian Menurut Gulo (2002) belajar adalah
yaitu: (1) Bernapas merupakan proses seperangkat kegiatan, terutama kegiatan

Jurnal Primary Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau
| Volume 7 | Nomor 1 | April 2018 | ISSN: 2303-1514 | E-ISSN: 2598-5949 |
140

Media Gambar, Motivasi, Hasil Belajar IPA


Sarwik Utami

mental intelektual, mulai dari kegiatan yang bersifat sebagai aktivitas yang berfokus
paling sederhana sampai kegiatan yang pada guru (teacher centred). Oleh
rumit. Pada tahap pertama, kegiatan ini karenanya, kegiatan pengajaran perlu
tampak seperti kegiatan fisik dalam arti dibedakan dari kegiatan pembelajaran. Jika
kegiatan melihat, mendengar, meraba, konvensional proses pembelajaran lebih
dengan alat-alat indera manusia. Kegiatan dipihak guru dan siswa hanya menempung
ini dilakukan untuk melakukan kontak pengetahuan dari gurunya.
dengan stimulus atau bahan yang dipelajari. Dari uraian di atas, pembelajaran
Akan tetapi, kegiatan belajar tidak berhenti bersifat eksternal dan sengaja dirancang
sampai di sini. Proses melihat tidak untuk mendukung terjadinya proses belajar
berhenti pada lensa mata, kegiatan internal dalam diri individu. Pembelajaran
mendengar tidak terhenti pada telinga, sebagai aktivitas atau kegiatan yang
tetapi diteruskan pada struktur kognetif berfokus pada kondisi dan kepentingan
yang bersangkutan. pembelajar (learner centred bukan berfokus
Dari uraian di atas dapat pada kegiatan guru (teacher centered).
disimpulkan bahwa belajar merupakan Menurut Gagne (2005) ada lima
suatu kegiatan yang dilakukan oleh macam hasil belajar yaitu (1) Informasi
seseorang agar memiliki kompetensi dalam verbal (verbal information) adalah
proses elaborasi, interaksi individu dalam kemampuan untuk menyediakan respon
upaya pencarian makna pengalaman- spesifik terhadap stimulus yang spesifik
pengalaman baru maupun sesuatu yang seperti menyusun daftar, menjelaskan,
pernah ditemukan sebelumnya akan tetapi menyebutkan, mengidentifikasi; (2)
menimbulkan terjadinya perhatian kembali ketrampilan motorik (psychomot skill) dapat
berdasarkan perencanaan yang telah dibuat diartikan sebagai eksekusi atau pelaksanaan
sehingga menghasilkan pengetahuan dan suatu tindak untuk mencapai hasil tertentu;
ketrampilan yang dibutuhkan seorang (3) Sikap (attitude) yaitu kondisi internal
individu baik interaksi individu sendiri yang dapat mempengaruhi pilihan individu
maupun lingkungannya. dalam melakukan suatu tindakan; (4)
Pribadi (2011) menyatakan ketrampilan intelektual (intellectual skills)
pembelajaran adalah proses yang sengaja adalah sebuah ketrampilan yang diperlukan
dirancang untuk menciptakan terjadinya oleh siswa untuk melakukan aktivitas
aktivitas belajar dalam diri individu. kognetif yang bersifat unik; (5) Strategi
Dengan kata lain pembelajran merupakan kognetif (cognitive strategy) merupakan
sesuatu hal yang bersifat eksternal dan kompetensi yang paling tinggi dari
sengaja dirancang untuk mendukung taksonomi yang dikemukakan oleh Gagne.
terjadinya proses belajar internal dalam diri Kompetensi ini berupa kemampuan
individu. Yang menghambat dalam proses metakognetif yang diperlihatkan dalam
pembelajaran itu sendiri terdapat pada diri bentuk berfikir (think how to think) tentang
siswa. Siswa tidak ambil tahu bahwa belajar proses berpikir dan belajar bagaimana
itu harus dikuasai oleh siswa sendiri. belajar (learn how to learn).
Miarso (2005) menyatakan bahwa Menurut Hamalik (2010) hasil
pembelajaran memaknai istilah belajar akan tampak pada setiap perubahan
pembelajaran sebagai aktivitas atau pada aspek-aspek berikut (1) pengetahuan;
kegiatan yang berfokus pada kondisi dan (2) pengertian; (3) kebiasaan; (4)
kepentingan pembelajar (learner centred). keterampilan; (5) apresiasi; (6) emosional;
Istilah pembelajaran digunakan untuk (7) hubungan social; (8) jasmani; (0) etis
menggantikan istilah pengajaran yang lebih atau budi pekerti; dan (10) sikap.

Jurnal Primary Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau
| Volume 7 | Nomor 1 | April 2018 | ISSN: 2303-1514 | E-ISSN: 2598-5949 |
141

Media Gambar, Motivasi, Hasil Belajar IPA


Sarwik Utami

Dari pendapat di atas dapat masyarakat tidak mendukung karena di


disimpulkan bahwa hasil belajar mencakup sekitar mereka banyak anak yang tidak
informasi verbal, ketrampilan motorik atau merasakan duduk di bangku sekolah.
pelaksanaan suatu tindak untuk mencapai Dari penjelasan di atas dapat
hasil, mempunyai sikap berdasarkan disimpulkan bahwa faktor penghambat
kondisi internal dan ketrampilan intelektual dalam belajar terdiri dari faktor instrinsik
sistem melaksanakan strategi kognetif. yaitu jasmani, psikologi dan kelelahan, dan
Kompetensi ini berupa kemampuan faktor ekstrinsik terdiri dari faktor keluarga,
metakognetif yang diperlihatkan dalam faktor sekolah, faktor guru dan faktor
bentuk berfikir (think how to think) tentang masyarakat. Pribadi (2011) menyatakan
proses berpikir dan belajar bagaimana pengertian media adalah sarana
belajar (learn how to learn), sehingga pembelajaran yang dapat digunakan untuk
tampak pada setiap kegiatan pada aspek memfasilitasi aktivitas belajar. Media dapat
pengetahuan, pengertian, kebiasaan, diartikan sebagai perantara yang
ketrampilan, aspirasi, emosi, hubungan menghubungkan antara guru dengan siswa.
sosial, jasmani, dan budi pekerti. Media dapat digunakan untuk mendukung
Menurut Gunawan (2000) faktor terciptanya proses pembelajaran yang
penghambat dalam belajar ada dua yaitu efektif, efisien, dan menarik.
internal dan eksternal. Faktor internal Menurut Sudjana (2007) pengertian
adalah pembawaan siswa, tingkat media gambar adalah media visual dalam
pendidikan, pengalaman masalah, cita-cita, bentuk grafis. Media grtafis didifinisikan
dan harapan individu. Sedangkan faktor sebagai media yang mengkombinasikan
eksternal yaitu fasilitas, saran dan fakta dan gagasan secara jelas dam kuat
prasarana, metode latihan dan lingkungan melalui suatu kombinasi pengungkapan
dan lapangan. Menurut Slameto (1995) kata-kata dan gambar-gambar. Sedangkan
faktor yang mempengaruhi belajar yaitu Arsyad (1995) mengatakan bahwa media
faktor intern dan faktor ekstern. Faktor gambar adalah berbagai peristiwa atau
intern terdiri dari (1) Faktor jasmani yaitu kejadian, objek dituangkan dalam bentuk
faktor kesehatan,cacat tubuh; (2) faktor gambar-gambar, garis, kata-kata, simbol-
psikologis misalnya intelegensi, perhatian, simbol, maupun gambaran.adalah media
minat, bakat, motif, kematangan, kesiapan; visual.
(3) faktor kelelahan, yaitu kelelahan rohani Menurut Sardiman (2003) media
(psikis) dan kelelahan jasmani. Sedangkan gambar merupakan salah satu dari media
faktor ekstern adalah diluar siswa sendiri pembelajaran yang paling umum dipakai
misalnya (1) Faktor keluarga, yaitu dan merupakan bahasa yang umum dan
perhatian terhadap belajar memang kurang, dapat mengerti dan dinikmati di mana-
tidak pernah melakukan mengecekan mana.
terhadap nilai anaknya, pendidikan orang Dari uraian di atas disimpulkan
tua rendah dan juga sibuk dalam memenuhi bahwa media gambar merupakan sarana
ekonomi keluarga; (2) faktor sekolah, pembelajaran paling umum dipakai dan
misalnya guru yang kurang baik dalam merupakan bahasa yang umum dan dapat
menyampaikan pelajaran, sarana dan mengerti dan dinikmati di mana-mana serta
prasarana tidak mencukupi, ruang kelas memfasilitasi aktivitas, dalam proses
tidak menyenangkan, strategi pembelajaran pembelajaran yang efektif, efisien, dan
tidak menyenangkan, dan lainnya, (3) menarik. berbagai peristiwa atau kejadian,
faktor masyarakat, lingkungan masyarakat semua objek dituangkan dalam bentuk
tidak mendorong siswa untuk belajar,

Jurnal Primary Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau
| Volume 7 | Nomor 1 | April 2018 | ISSN: 2303-1514 | E-ISSN: 2598-5949 |
142

Media Gambar, Motivasi, Hasil Belajar IPA


Sarwik Utami

gambar-gambar, garis, kata-kata, symbol- sumber dan ketrampilan yang dapat


simbol, maupun gambaran. dimanfaatkan.
Kelebihan dan kekurangan media Menurut Safitri (2016) media
gambar, menurut Basuki dan Farida (2001) gambar mempunyai manfaat bagi siswa
kelebihan dan keterbatan media gambar yaitu (1) mempermudah
yaitu (1) mudah didapat; (2) umumnya pengertian/pemahaman siswa; (2)
murah harganya; (3) mudah digunakan; (4) memperjelas dan memperbesar bagian yang
dapat memperjelas suatu masalah; (5) lebih penting yang kecil sehingga dapat diamati;
realistis; (6) dapat membantu pengawasan (3) mempermudah pemahaman yang
dan pengamatan; (7) dapat mengatasi sifatnya abstrak; (4) menimbulkan daya
keterbatasan ruang. Selanjutnya Sardiman tarik pada diri siswa; (5) dapat meningkat
(2003) mengemukakan kelebihan media suatu uraian. Informasi yang ada dapat
gambar yaitu (1) sifatnya konkrit lebih diperluas dengan kata-kata yang
realities menunjukkan pokok permasalahan membutukan uraian panjang; (6) secara
yang dibandingkan dengan gambar verbal umum media dapat memperjelas dan
semata; (2) gambar dapat mengatasi batasan mempermudah suatu pemahaman akan hal
ruang dan waktu; (3) gambar dapat penting yang ingin disampaikan kepada
mengatasi keterbatasan pengamatan kita; penerima pesan.
(4) dapat memperjelas suatu masalah Manfaat bagi siswa dapat
kesalahpahaman dalam bidang apa saja memahami materi pelajaran, menimbulkan
sejingga dapat mencegah atau membetulkan daya tarik, memperjelas dan mempermudah
kesalahapahaman; (5) murah harganya dan untuk menyampaikan pesan kepada siswa.
gampang di dapat serta digunakan tanpa Menurut Dimyati dan Mudjiono (2006)
memerlukan peralatan khusus. motivasi siswa belajar karena ada dorongan
Kekurangan media gambar yaitu (1) oleh kekuatan mentalnya. Kekuatan mental
semata-mata hanya medium visual; (2) itu berupa keinginan, perhatian, kemauan
ukuran gambar seringkali kurang tepat atau cita-cita. Selanjutnya dikatakan ada
untuk pengajaran dalam kolompok besar; tiga komponen utama dalam motivasi yaitu
(3) memerlukan ketersediaan sumber (1) kebutuhan; (2) dorongan; (3) tujuan.
ketrampilan dan kejelian guru untuk dapat Menurut Sardiman (2003) motivasi
memanfaatkannya; (4) hanya menekankan berasal dari kata motif diartikan sebaga
persepsi indra mata; (5) gambar benda yang daya upaya yang mendorong seseorang
terlalu komplek, kurang efektif untuk untuk melakukan sesuatu. Motif dapat
kegiatan pembelajaran; (6) ukurannya dikatakan sebagai daya penggerak dari
sangat terbatas untuk kelompok besar; (7) dalam dan di alam subjek untuk melakukan
memerlukan keterbatasan sumber dan aktivitas-aktivitas tertentu demi mencapai
ketrampilan kejelian untuk dapat suatu tujuan.
memanfaatkannya. Menurut Hamalik (2010) motivasi
Dari uraian di atas dapat adalah perubahan energi dalam diri
disimpulkan bahwa media gambar (pribadi) seseorang yang dimulai dengan
mempunyai kelebihan mudah didapat dan timbulnya perasaan dan reaksi untuk
digunakan, murah, jelas dan dapat mencapai tujuan.
mengaktifkan siswa sedangkan Simpulan uaian di atas adalah
kekurangannya sebagai medium visual, motivasi belajar berasal dari dorongan
ukuran gambar, menekankan indra mata, kekuatan mental, kebutuhan, dorongan, dan
terlalu kompleks, kurang efektif dan tujuan. Motivasi sebagai daya tarik untuk
memerlukan kejelian guru dalam mencari melakukan aktivitas-aktivitas terterntu demi

Jurnal Primary Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau
| Volume 7 | Nomor 1 | April 2018 | ISSN: 2303-1514 | E-ISSN: 2598-5949 |
143

Media Gambar, Motivasi, Hasil Belajar IPA


Sarwik Utami

mencapai suatu tujuan, juga mendorong perencanaan penelitian ini yaitu (1)
seseorang melakukan sesuatu serta menentukan materi pelajaran berdasarkan
perubahan energi dalam diri pribadi silabus kelas III semester I materi makhluk
seseorang dimulai dari perasaan dan reaksi hidup dan proses kehidupan khususnya ciri-
untuk mencapai tujuan. ciri dan kebutuhan makhluk hidup; (2)
menyusun Rencana Perbaikan
Pembelajaran (RPP) sesuai dengan
METODE PENELITIAN indikator dan kompetensi pembelajaran; (2)
Jenis penelitian ini adalah penelitian menyiapkan media gambar yang digunakan;
tindakan kelas (PTK). Penelitian ini (3) menyiapkan Lembar Kerja Siswa
bertujuan memperbaiki kenerja guru dalam (LKS); (4) menyiapkan alat evaluasi.
proses pembelajaran yang belum sempurna. Pelaksanaan Tindakan disesuaikan kegiatan
Menurut Kemmis (Mc Niff, J. 1991) dam jadwal yang telah ditentukan pihak
penelitian tindakan kelas dilakukan oleh sekolah. Pelaksanaan penelitian dilakukan
guru dalam kelasnya sendiri, dengan tujuan sesuai dengan pokok bahasan ciri-ciri dan
untuk memperbaiki kinerjanya sebagai guru kebutuhan makhluk hidup.
dengan menerapkan penggunaan media Observasi dilakukan berdasarkan
gambar untuk meningkatkan pemahaman format yang telah disusun baik guru dan
siswa terhadap materi pembelajaran IPA siswa. Observer atau teman sejawat
pokok bahasan ciri-ciri dan kebutuhan mencatat semua tingkah laku guru dan
makhluk hidup dengan kompetensi dasar siswa ketika proses pembelajaran sedang
siswa mampu menentukan ciri-ciri dan berjalan.
kebutuhan makhluk hidup. Refleksi dilakukan untuk
Kegiatan PTK ini dilakukan di menganalisis sejauhmana proses
sekolah SD Negeri 017 Kundur. Jumlah pembelajaran. Aspek penilaian untuk
siswa kelas III A SD Negeri 017 berjumlah prosedur pelaksanaan proses pembelajaran
22 orang terdiri dari 12 laki-laki dan 10 guru, aspek penilaian kegiatan siswa dalam
orang perempuan. Faktor yang diteliti proses pembelajaran akan dicatat dan
dalam penelitian ini adalah penerapan dianalisi kelebihan dan kekurangannya
metode media gambar terhadap siswa kelas yang dilakukan baik guru maupun siswa.
III A Sekolah Dasar Negeri 017 Kundur Guna pencatatan dan analisis proses
dengan pokok bahasan ciri-ciri dan tersebut adalah untuk memperbaiki siklus
kebutuhan makhluk hidup; (2) faktor guru berikutnya.
dalam menggunakan media gambar; (3) Siklus penelitian ini dilaksanakan
keaktifan siswa dalam proses pembelajaran dalam empat tahap yaitu perencanaan,
dengan pokok bahasan ciri-ciri dan pelaksanaan, observasi dan refleksi. Berikut
kebutuhan makhluk hidup; (4) hasil belajar akan dipaparkan perencanaan siklus I dan
siswa setelah melakukan proses Siklus II yaitu:
pembelajaran pokok bahasan ciri-ciri Siklus I (1) perencanaan dimulai
makhluk hidup dan kebutuhan makhluk dari mengidentifikasi masalah yang akan
hidup. diteliti, merumuskan masalah, menetapkan
Prosedur pelaksanaan penelitian langkah-langkah perbaikan pembelajaran,
tindakan kelas ini dilakukan beberapa tahap menyusun rencana perbaikan (RPP) siklus
yaitu perencanaan, pelaksanaan atau I, menyiapkan media gambar, menetapkan
tindakan, observasi atau pengamatan, dan lembar observasi/pengamatan guru dan
refleksi. Urutan langkah-langkah diperjelas siswa, menyusun LKS, menyusun soal tes.
pada paragrapf berikut ini. Dalam Soal tes dilakukan pada prasiklus dan siklus

Jurnal Primary Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau
| Volume 7 | Nomor 1 | April 2018 | ISSN: 2303-1514 | E-ISSN: 2598-5949 |
144

Media Gambar, Motivasi, Hasil Belajar IPA


Sarwik Utami

I dan siklus II. Pelaksanaan pembelajaran, mengadakan kelompok siswa,


kegiatan awal dilakukan guru mengatur mengapersepsi siswa, memberitahukan
tempat duduk, mengabsensi siswa, metode yang dipakai, guru mengabsensi
memberikan apersepsi, memberitahukan siswa, memberitahukan tujuan yang
tujuan pelajaran dan memotivasi siswa. diharapkan siswa tahu setelah pelajaran ini
Pelaksanaan kegiatan inti; (1) guru berakhir, dan terakhir memotivasi siswa
membagikan kelompok kepada siswa; (2) agar siswa dapat melakukan proses
guru menjelaskan materi pelajaran dengan pembelajaran dengan baik, nyaman, dan
menggunakan media gambar; (3) guru dan aman. Sedangkan format yang dibuat untuk
siswa menyebutkan ciri-ciri makhluk hidup siswa yaitu mendengarkan penjelasan guru,
dan kebutuhan makhluk hidup; (4) siswa merespon siswa lain dalam bertanya,
melakukan pencatatan materi pembelajaran; memberikan respon dari pertanyaan teman,
(5) guru dan siswa menyimpulkan materi memberikan kesempatan kepada teman
pokok bahasan ciri-ciri dan kebutuhan untuk melakukan kegiatan dalam proses
makhluk hidup; (6) siswa mengerjakan tes pembelajaran. hasil tes akhir setelah siklus
akhir; (7) dan tindak lanjut. berakhir. Observasi dilakukan mulai proses
Siklus II, proses perencanaan pada pembelajaran sampai proses pembelajaran
siklus II sama saja dengan pelaksanaan berakhir.
siklus I, hanya yang berubah adalah hasil Dalam kegiatan ini salah seorang
analisis dari teman sejawat terhadap teman guru/teman sejawat melakukan
kelebihan dan kekurangan pelaksanaan pencatatan yang terjadi dalam proses
yang dilakukan oleh guru dan siswa. pembelajaran dalam kelas. Dari catatan
Pelaksanaan kegiatan inti, (1) guru tersebut, guru yang mengajarkan diminta
membagikan kelompok kepada siswa; (2) untuk memperbaiki pelaksanaan
guru menjelaskan materi pelajaran dengan pembelajaran sehingga peristiwa yang
menggunakan media gambar; (3) guru dan terjadi pada seiklus sebelumnya tidak akan
siswa menyebutkan ciri-ciri makhluk hidup terulang kambali.
dan kebutuhan makhluk hidup; (4) siswa Teknik analisis data terdiri dari data
melakukan pencatatan materi pembelajaran; observasi dan teknik tes. Teknik observasi
(5) guru dan siswa menyimpulkan materi yang dinilai yaitu mulai menyusun rencana
pokok bahasan ciri-ciri dan kebutuhan pembelajaran, observasi dalam pelaksanaan
makhluk hidup; (6) siswa mengerjakan tes pembelajaran, dan observasi terhadap hasil
akhir; (7) dan tindak lanjut. belajar siswa setelah dilakukan suatu proses
Dari kegiatan inti di atas, siswa tindakan, teknik tes dilakukan setelah
telah melakukan proses pembelajaran berakhir pembelajaran dengan
dengan menunjukkan ciri-ciri makhluk menggunakan lembar soal atau naskah tes.
hidup dan kebutuhan makhluk hidup Untuk mengumpulkan data digunakan butir
dengan media gambar yang diperolehnya soal dengan mengamati nama benda yang
baik dari dirinya sendiri maupun dari guru. diamati dan ciri-ciri makhluk hidup yang
Pada siklus kedua, siswa kelihatan lebih dimiliki dengan melakukan pencatatan.
aktif dan benar-benar termotivasi untuk Teknik ini dianalisis berdasarkan tahap-
melakukan proses pembelajaran. tahap sesuai dengan siklus yang ditetapkan
Teknik pengumpulan data dalam dalam pembelajaran. Setiap berakhir
penelitian ini adalah pengumpulan data pembelajaran dianalisis dan dikumpulkan
melalui format kegiatan guru. format sampai tingkat hasil belajar berhasil. Hasil
penilaian guru terdiri dari kegiatan awal nilai digunakan rumus yaitu jumlah soal
berupa membaca doa, mengabsen siswa,

Jurnal Primary Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau
| Volume 7 | Nomor 1 | April 2018 | ISSN: 2303-1514 | E-ISSN: 2598-5949 |
145

Media Gambar, Motivasi, Hasil Belajar IPA


Sarwik Utami

yang benar : jumlah soal yang diberikan = mengetahui atau memahami pokok bahasan
hasil belajar. yang akan diajarkan. Tes yang diberikan
kepada siswa berupa isian tentang ciri-ciri
dan kebutuhan makhluk hidup. Kemudian
HASIL DAN PEMBAHASAN dilanjutkan pada siklus 1 dan siklus II.
Hasil tes yang diperoleh sebelum Hasilnya yang diperoleh pada prasiklus,.
melaksanakan penelitian, siswa diberikan Siklus pertama dan siklus kedua dapat
tes awal untuk mengetahui apakah siswa dilihat pada Tabel 1 berikut:

Tabel 1. Hasil Tes prasiklus, Siklus I, Siklus II Siswa Kelas III A


Sekolah Dasar Negeri 017 Kundur
Pelaksanaan Jumlah Rata- Tidak
No KKM Tuntas % %
Ujian Nilai Rata Tuntas
1 Prasiklus 1513 68,17 70 10 45,45 % 12 54,55 %
2 Siklus I 1552 70,35 70 15 72,73 % 7 27,27 %
3 Siklus II 1748 79,45 70 22 100 %

Hasil belajar dimulai dari prasiklus siklus I, hasil belajar siswa meningkat
jumlah nilai 1513 dan rata-rata nilai 68,17, menjadi persentase, tetapi belum mencapai
hasil tes menunjukkan hanya 10 orang KKM 70 %. Hasil yang diperoleh pada
(45,45 %) yang tuntas, sedangkan yang siklus kedua, sebanyak 22 orang (100 %)
tidak tuntas sebanyak 12 orang (54,55 %). siswa mengalami perubahan peningkatan
Pada pelaksanaan siklus pertama jumlah nilai sesuai dengan ketentuan KKM oleh
nilai 1552 dan nilai rata-rata 73, hasil tes sekolah.
yang tuntas sebanyak 15 orang (72,73 %), Hasil yang diperoleh berdasarkan
yang tidak tuntas sebanyak 7 orang (27,27 rentang dan kriteria nilai dapat dilihat pada
%). Jika dilihat dari hasil nilai prasiklus ke Tabel 2 berikut:

Tabel 2. Hasil Tes Prasiklus, Siklus I, Siklus II Berdasarkan Rentang dan


Kriteria Nilai Siswa Kelas III A Sekolah Dasar Negeri 017 Kundur
Rentang Prasiklus Siklus I Siklus II
No Kriteria
Nilai F % F % F %
1 90 - 100 Sangat
Tinggi
2 80 – 89 Tinggi 13 59,40 %
3 70 – 79 Cukup 8 36,37 % 15 68,18 % 9 40,91 %
4 60 – 69 Rendah 14 63,64 % 7 31,82 %
5 10 – 59 Sangat
Rendah

Hasil yang diperoleh berdasarkan – 79 (68,18 %) pada kriteria cukup dan


rentang nilai dan kriteria prasiklus, siklus rentang 60 – 69 (31,62 %) pada kriteria
pertama dan siklus kedua yaitu hasil belajar rendah. Pada iklus kedua rentang nilai 80 –
menurut rentang 70 – 79 (36,37 %) pada 89 (59,10 %) terletak pada peringkat tinggi
kriteria cukup dan rentang 60-69 (63,64 %) dan rentang nilai 70 – 79 (40,91) terletak
pada kriteria rendah. Hasil yang diperoleh pada kriteria cukup.
pada siklus pertama menurut rentang 70

Jurnal Primary Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau
| Volume 7 | Nomor 1 | April 2018 | ISSN: 2303-1514 | E-ISSN: 2598-5949 |
146

Media Gambar, Motivasi, Hasil Belajar IPA


Sarwik Utami

Tabel 3 Hasil Motivasi Siklus I dan Siklus II Siswa kelas III A


Sekolah Dasar Negeri 017 Kundur
Nilai
No Aspek Penilaian
Siklus I Siklus II
1 Mendengarkan penjelasan guru 72,72 % 86,36 %
2 Merespon siswa lain yang bertanya 50,00 % 81,82 %
3 Menjawab pertanyaan guru 54,55 % 81,82 %
4 Diskusi kelompok 63,64 % 90,91 %
5 Diskusi kelas 68,18 % 81,45 %
6 Membuat tugas 77,27 % 90,91 %

Berdasarkan hasil pengamatan untuk meningkatkan motivasi dan hasil


motiviasi siswa pada siklus I yaitu belajar siswa kelas IIIa SD Negeri 017
mendengarkan penjelasan guru 72.72 %; Kundur.
merespon siswa lain yang bertanya 50,00 Berdasarkan hasil pengamatan
%; menjawab pertanyaan guru 54,55 %; setiap siklus, proses pembelajaran dengan
Diskusi kelompok 63,64 %, Diskusi kelas menggunakan media gambar dapat
68,18 dan membuat tugas 77,27 %, meningkatkan motivasi dan hasil belajar
sedangkan pada siklus II mendengarkan siswa. Pada kegiatan awal siklus I siswa
penjelasan guru 86,36 %; merespon siswa belum begitu terangsang karena media
lain yang bertanya 81,82 %; menjawab gambar yang telah disediakan belum
pertanyaan guru 781,82 %; Diskusi diperlihatkan. Siswa sementara melihat
kelompok 90,91 %, Diskusi kelas 81,45 % gambar-gambar yang ada di dalam buku
dan membuat tugas 90,91 %, paket. Setelah diperlihatkan mereka proses
Perencanaan dan persiapan dalam pembelajaran, siswa menjadi bergairah,
menyusun rencana perbaikan pelaksanaan menyenangkan. Media ini sangat
pembelajaran siklus I dan siklus II, guru membantu guru dalam proses pembelajaran
telah mempersiapkan dengan baik dan terutama guru tidak banyak melakukan
lengkap penyusunan format penilaian untuk ceramah, hanya guru menjelaskan kegiatan
kegiatan guru dan kegiatan siswa. yang harus dikerjakan siswa. Namun
Menyiapkan media gambar untuk demikian masih banyak siswa yang belum
ditampilkan pada saat belajar. Karena mengerti dalam melakukan tugas yang ada
penggunaan media gambar dalam di lembar kerja siswa. Motivasi siswa
pembelajaran ini dapat membantu siswa dalam mengikuti proses pembelajaran
dalam meningkatkan hasil belajar. Hal ini dengan kriteria tinggi, cukup, agak rendah,
dapat dilihat dari peningkatkan nilai dari rendah, sangat rendah. Dari kriteria tersebut
awal sebelum guru dan siswa melaksanakan dapat dipaparkan bahwa pada siklus I
perbaikan. Menyusun tes untuk mengetahui terletak pada cukup nilai antara 60 – 80,
sejauhmana hasil yang dilaksanakan sedangkan pada siklus II rentang nilai
berhasil. terletak pada kriteria tinggi yaitu antara 80
Sebelum pelaksanaan penelitian, – 100.
dilakukan tes awal untuk mengetahui Hasil belajar yang telah diberikan
apakah siswa sudah siap untuk menghadapi guru kepada siswa mulai dari prasiklus
proses pembelajaran dan meningkatkan sampai ke siklus 1 dan II meningkat. Hasil
hasil motivasi dan peningkatan hasil belajar tes prasiklus yang tidak tuntas sebanyak 10
IPA. Metode yang dipakai dalam penelitian orang (45,45 %) tidak tuntas 12 orang
ini adalah metode media gambar bertujuan (54,55 %). Pada siklus I yang tuntas 15

Jurnal Primary Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau
| Volume 7 | Nomor 1 | April 2018 | ISSN: 2303-1514 | E-ISSN: 2598-5949 |
147

Media Gambar, Motivasi, Hasil Belajar IPA


Sarwik Utami

orang (72,73 %) dan tidak tuntas 7 orang pada siklus II menjadi meningkat pada
(27,27 %). Pada siklus II tuntas 22 orang tingkat tinggi (80 – 100) siswa dalam
(100 %). Hasil belajar menurut rentang dan mengetahui ciri-ciri dan kebutuhan
kriteria nilai pada prasiklus hasil belajar makhluk hidup.
pada rentang rendah 63,64 %. Karena siswa 3. Penggunaan media gambar dapat
yang tidak tuntas sebanyak 14 orang dan meningkatkan hasil belajar siswa kelas
yang tuntas pada tingkat cukup 8 orang IIIa SD Negeri 017 Kundur. Dapat
(36,37 %). Hasil belajar pada siklus I yang dibuktikan hasil belajar dari prasiklus
tuntas yaitu rentang dan criteria nilai pada 63,64 %. Pada siklus I meningkat
tingkat cukuip 15 orang ( 68,18 %) tidak menjadi 68,18 % dan siklus II meningkat
tuntas sebanyak 7 orang (31,82 %) tingkat pada 100 %.
rendah. Dan Hasil siklus II meningkat pada
rentang dan kriteria tinggi sebanyak 13 Rekomendasi yang perlu
(59,10 %) dan cukup sebanyak 9 orang disampaikan adalah:
(40,91 %). Jadi dapat diambil kesimpulan 1. Guru diharapkan dapat menerapkan
bahwa penggunaan mendia gambar dapat metode media gambar untuk memotivasi
meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa memahamai materi pelajaran
IPA pokok bahasan ciri-ciri dan kebutuhan khususnya pokok bahasan ciri-ciri dan
makhluk hidup siswa kelas III A Sekolah kebutuhan makhluk hidup.
Dasar Negeri 017 Kundur. 2. Guru hendaknya mencari metode yang
sesuai dengan materi pokok bahasan
untuk menambah cakrawala dan proses
SIMPULAN DAN REKOMENDASI pembelajaran di kelas.
Berdasarkan hasil penelitian dengan 3. Bagi siswa herndaknya meningkatkan
menggunakan media gambar untuk motiviasi belajar agar mendapatkan
meningkatkan motivasi dan hasil belajar konsep materi belajar yang dipelajari
siswa kelas IIIa SD Negeri 017 dapat sendiri atas bimbingan guru.
digunakan pada materi pembelajaran IPA 4. Bagi siswa hendaknya menanamkan
pokok bahasan ciri-ciri dan kebutuhan sikap yang baik untuk memahami
makhluk hidup sesuai dengan permasalahan pengetahuan dan ketrampilan bahwa
rendahnya hasil belajar siswa dengan segala belajar itu sangat penting.
hambatan yang dihadapi oleh guru dan 5. Bagi siswa, keluarga hendaknya
siswa dalam proses pembelajaran IPA. memberikan motivasi dan memantau
Dengan metode media gambar dapat serta mengawasi anak dalam belajar.
meningkatkan hasil belajar siswa dapat 6. Bagi Kepala Sekolah, hendaknya
dibuktikan adanya peningkatan dari menginformasikan kepada guru lain
prasiklus, dengan baik sesuai dengan dalam memilih dan menggunakan
langkah-langkah metode media gambar metode dalam semua materi pelajaran.
dapat disimpulkan bahwa 7. Bagai kepala sekolah, hendaknya
1. Pelaksanaan penerapan metode media melakukan supervisi kepada guru-guru
gambar dapat diterapkan pada pokok dalam proses pembelajaran.
bahasan ciri-ciri dan kebutuhan makhluk 8. Bagi kepala sekolah, hendaknya
hidup pada siswa kelas III a SD Negeri memberikan kesempatan yang luas
017 Kundur. untuk guru memilih metode, strategi
2. Penggunaan media gambar dapat pembelajaran pada pertemuan KKG.
meningkatkan motivasi pada siklus I 9. Bagi peneliti lain, penelitian tindakan
pada tingkat cukup (60-80) dan motivasi kelas hendaknya dilakukan

Jurnal Primary Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau
| Volume 7 | Nomor 1 | April 2018 | ISSN: 2303-1514 | E-ISSN: 2598-5949 |
148

Media Gambar, Motivasi, Hasil Belajar IPA


Sarwik Utami

permasalahan yang paling dominan


dalam pemelajaran IPA untuk
meningkatkan strategi, motivasi dan
hasil belajar siswa.

DAFTAR PUSTAKA
Arsyad, Azhar. 1995. Media
Pembelajaran. Jakarta: PT.
Rajagrafindo Persaada
Aunurrahman. 2012. Belajar dan
Pembelajaran. Jakarta: Penerbit
Alfabeta
Basuki dan Farida. 2001. Kelebihan dan
Kekurangan Metode Media
Gambar.
Onlie.http://sekolahdasar.net/
diakses tanggal 15 Agustus 2016
Gagne. R. M. 2005 dkk. Principles of
Instructional Design. New York:
Wadsworth
Gestwicki, C. 1995. Teori
Pembelajaran. Jakarta: Pusat
Penerbit Universitas Terbuka
Gulo. 2002. Strategi Belajar Mengajar.
Jakarta: Penerbit PT Gramedia
Hamalik, Oemar. 2010. Proses Belajar
Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara
Kemmis. Car Mc. Niff. J. 1991. Penelitian
Tindakan Kelas. Jakarta: Kencana
Miarso. Yusuf Hadi. 2005. Menyemai Benih
Teknologi Pendidikan. Jakarta:
Penerbit
Pribadi, Benny N.. 2011. Modewl Sains
Sistem Pembelajaran. Jakarta: Dian
Rakyat
Sardiman. 2003. Interaksi Motivasi Belajar
Mengajar. Jakarta: PT Raja Grafida
Sutanto, Handayani. Sains 3 untuk kelas 3
Sekolah Dasar dan Madrasah.
Online.
http://ian43.wordspot.com diakses
tanggal 21 Agustus 2016.
Sudjana, Nana. 2000. Dasar-Dasar Proses
Belajar Mengajar. Bandung: Sinar
Baru Algesindo

Jurnal Primary Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau
| Volume 7 | Nomor 1 | April 2018 | ISSN: 2303-1514 | E-ISSN: 2598-5949 |

You might also like