Professional Documents
Culture Documents
Penggunaan Media Gambar Untuk Meningkatkan Motivasi Dan Hasil Belajar Ipa Siswa Kelas Iii Sekolah Dasar Sarwik Utami
Penggunaan Media Gambar Untuk Meningkatkan Motivasi Dan Hasil Belajar Ipa Siswa Kelas Iii Sekolah Dasar Sarwik Utami
Sarwik Utami
sarwik.utami17@gmail.com
SD Negeri 017 Kundur Kabupaten Kepulauan Riau
ABSTRACT
The purpose of this study is to improve student learning outcomes on the subject of “the characteristics and
needs of creature” the score obtained by students is still under the criteria of minimal Exhaustiveness that is 70.
To achieve the score determined then the authors use the method of media images. This method involves a lot of
student activities. Subjects in this study were students of class III A Elementary School 017 Kundur. Data
collection procedures by using observation which contains teacher learning procedure consist of learning
improvement planning, teacher and student observation data and result of initial and final test. Data analysis
uses qualitative data. This study was conducted in two cycles. Every cycle has planning, implementation,
observation reflection and assessment. To see pre-cycle student learning outcomes. In pre-cycle, score obtained
for the first complete one is 12 people (54,55%) not complete as many as 10 people (45,45%). The first cycle is
15 people (72.73%) and not complete as many as 7 people (27.27%). Cycle II has completed totally 22 people
(100%). For the range of score 80 - 89 and the criteria of high assessment. In conclusion, the use of image
media methods can improve the results and motivation of students' learning grade III A state elementary school
017 Kundur.
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada pokok bahasan ciri-ciri dan kebutuhan
makhluk hidup nilai yang diperoleh siswa masih di bawah kriteria ketuntasan minimal (KKM) yaitu 70. Untuk
mencapai nilai yang ditentukan maka penulis menggunakan metode media gambar. Metode ini banyak
melibatkan aktivitas siswa. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas III A Sekolah Dasar 017 Kundur.
Teknik mengumpulkan data dengan menggunakan observasi yang berisi tentang prosedur pembelajaran guru
terdiri dari perencanaan perbaikan pembelajaran, data observasi guru dan siswa serta hasil tes awal dan akhir.
Analisis data menggunakana data kualitatif. Penelitian ini dilakukan dalam dua siklus. Setiap siklus ada
perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi serta evaluasi. Untuk melihat hasil belajar siswa prasiklus
tes awal (prasiklus). Pada prasiklus hasil yang diperoleh pertama yang tuntas 12 orang (54,55 %) tidak tuntas
sebanyak 10 orang (45,45 %). Siklus pertama 15 orang (72,73 %) dan tidak tuntas sebanyak 7 orang (27,27 %).
Siklus II telah tuntas seluruhnya 22 orang (100 %). Untuk rentang nilai 80 - 89 dan kriteria penilaian tinggi.
Kesimpulannya penggunaan metode media gambar dapat meningkatkan hasil dan motivasi belajar siswa kelas
III A Sekolah Dasar Negeri 017 Kundur.
Kata Kunci : metode media gambar. IPA motivasi dan hasil belajar
Jurnal Primary Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau
| Volume 7 | Nomor 1 | April 2018 | ISSN: 2303-1514 | E-ISSN: 2598-5949 |
138
apakah ada peningkatan motivasi dan hasil tidak pernah terlaksana juga tidak pernah
belajar siswa kelas III A tersebut daam tercapai.
memp[elajari konsep pelajaran IPA. Penyebab terjadi rendahnya
Dalam proses pembelajaran IPA motivasi dan nilai siswa karena beberapa
selalu mengarahkan kepada situasi yang sebab yaitu (1) siswa belum dapat
menarik dan menyenangkan. Dalam posisi menguasai materi pembelajaran yang telah
inilah guru harus dapat melakukan strategi diajarkan oleh guru kepadanya; (2) kurang
pembelajaran, agar materi pelajaran IPA menariknya alat peraga yang digunakan
tersebut dapat diterima oleh siswa. guru dalam memberikan contoh; (3) siswa
Kedudukan guru sebagai pasilitator atau tidak aktif belajar karena guru menguasai
pembimbing siswa dalam belajar, proses pembelajaran sedangkan siswa tidak
sedangkan pembelajaran berpusat kepada diperhatikan dengan baik. Setelah dianalisis
siswa artinya siswa lebih banyak berperan bahwa guru terlalu pelan menyampaikan
dalam proses pembelajaran. materi pelajaran. Media yang digunakan
Hakikat dalam kegiatan atau proses kurang hidup sehingga mereka tidak tertarik
pembelajaran, maka pemilihan metode untuk mengikuti pelajaran dari materi yang
mengajar sangat perlu, karena melalui disampaikan guru. Karena proses
metode yang digunakan dapat memberikan pmbelajaran masih berpusat pada guru
motivasi siswa dalam proses pembelajaran. (teacher centred) bukan berpusat pada
Metode yang peneliti gunakan adalah siswa (students centred).
metode media gambar. Medote ini sangat Upaya untuk memperbaiki proses
merangsang siswa dalam mempelajari pembelajaran pada masalah di atas, maka
materi IPA. Sesuai pendapat Gestwicki penulis memilih metode yang diharapkan
(1995) dalam perkembangan anak terdapat dapat meningkatkan motivasi dan hasil
perubahan yang dapat diramalkan anak belajar IPA pokok bahasan ciri-ciri dan
terlibat secara langsung dalam praktek kebutuhan makhluk hidup adalah metode
pembelajaran. media gambar. Media gambar sangat
Pengalaman yang pernah dialami menarik perhatian siswa karena dengan ini
dalam mengajarkan matapelajaran IPA keingintahuan siswa terhadap materi lebih
kepada siswa kelas III A SD Negeri 017 besar. Bila pengetahuan sudah
Kundur. hasil ulangan harian siswa belum didapatkannya maka motivasi akan muncul
mencapai target yang telah ditentukan pada diri siswa itu sendiri.
sekolah yaitu 70. Pada kegiatan harian nilai Menurut Winataputra (1997)
siswa mencapai 60, hal ini disebabkan oleh penggunaan metode yang tepat dalam
siswa kurang termotivasi dalam belajar. mengajar, akan dapat memotivasi dan
Mereka cendrung menerima pelajaran dari meningkatkan prestasi belajar siswa.
penyampaian gurunya. Siswa tidak banyak Dengan motivasi yang tinggi akan
berbuat karena guru selalu berprinsip bergairah mengikuti proses pembelajaran.
bahwa dalam belajar gurulah yang Pembelajaran IPA di sekolah dasar, metode
menyampaikan materi pelajaran dan siswa yang digunakan harus akrab dengan diri
menerima materi pelajaran yang diajarkan. mereka. Sehingga mereka terasa kegiatan
Karena guru masih menggunakan matode tersebut tidak merupakan beban berat.
konvensional berupa ceramah, tanya jawab Rumusan masalah dalam penelitian
sedangkan keaktifan siswa untuk ini adalah (1) Apakah media gambar dapat
menciptakan suasana belajar aktif masih diterapkan pada materi pokok bahasan ciri-
belum diwujud sehingga kreatifitas siswa ciri dan kebutuhan makhluk hidup siswa
kelas III A SD Negeri 017 Kundur; 2)
Jurnal Primary Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau
| Volume 7 | Nomor 1 | April 2018 | ISSN: 2303-1514 | E-ISSN: 2598-5949 |
139
Jurnal Primary Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau
| Volume 7 | Nomor 1 | April 2018 | ISSN: 2303-1514 | E-ISSN: 2598-5949 |
140
mental intelektual, mulai dari kegiatan yang bersifat sebagai aktivitas yang berfokus
paling sederhana sampai kegiatan yang pada guru (teacher centred). Oleh
rumit. Pada tahap pertama, kegiatan ini karenanya, kegiatan pengajaran perlu
tampak seperti kegiatan fisik dalam arti dibedakan dari kegiatan pembelajaran. Jika
kegiatan melihat, mendengar, meraba, konvensional proses pembelajaran lebih
dengan alat-alat indera manusia. Kegiatan dipihak guru dan siswa hanya menempung
ini dilakukan untuk melakukan kontak pengetahuan dari gurunya.
dengan stimulus atau bahan yang dipelajari. Dari uraian di atas, pembelajaran
Akan tetapi, kegiatan belajar tidak berhenti bersifat eksternal dan sengaja dirancang
sampai di sini. Proses melihat tidak untuk mendukung terjadinya proses belajar
berhenti pada lensa mata, kegiatan internal dalam diri individu. Pembelajaran
mendengar tidak terhenti pada telinga, sebagai aktivitas atau kegiatan yang
tetapi diteruskan pada struktur kognetif berfokus pada kondisi dan kepentingan
yang bersangkutan. pembelajar (learner centred bukan berfokus
Dari uraian di atas dapat pada kegiatan guru (teacher centered).
disimpulkan bahwa belajar merupakan Menurut Gagne (2005) ada lima
suatu kegiatan yang dilakukan oleh macam hasil belajar yaitu (1) Informasi
seseorang agar memiliki kompetensi dalam verbal (verbal information) adalah
proses elaborasi, interaksi individu dalam kemampuan untuk menyediakan respon
upaya pencarian makna pengalaman- spesifik terhadap stimulus yang spesifik
pengalaman baru maupun sesuatu yang seperti menyusun daftar, menjelaskan,
pernah ditemukan sebelumnya akan tetapi menyebutkan, mengidentifikasi; (2)
menimbulkan terjadinya perhatian kembali ketrampilan motorik (psychomot skill) dapat
berdasarkan perencanaan yang telah dibuat diartikan sebagai eksekusi atau pelaksanaan
sehingga menghasilkan pengetahuan dan suatu tindak untuk mencapai hasil tertentu;
ketrampilan yang dibutuhkan seorang (3) Sikap (attitude) yaitu kondisi internal
individu baik interaksi individu sendiri yang dapat mempengaruhi pilihan individu
maupun lingkungannya. dalam melakukan suatu tindakan; (4)
Pribadi (2011) menyatakan ketrampilan intelektual (intellectual skills)
pembelajaran adalah proses yang sengaja adalah sebuah ketrampilan yang diperlukan
dirancang untuk menciptakan terjadinya oleh siswa untuk melakukan aktivitas
aktivitas belajar dalam diri individu. kognetif yang bersifat unik; (5) Strategi
Dengan kata lain pembelajran merupakan kognetif (cognitive strategy) merupakan
sesuatu hal yang bersifat eksternal dan kompetensi yang paling tinggi dari
sengaja dirancang untuk mendukung taksonomi yang dikemukakan oleh Gagne.
terjadinya proses belajar internal dalam diri Kompetensi ini berupa kemampuan
individu. Yang menghambat dalam proses metakognetif yang diperlihatkan dalam
pembelajaran itu sendiri terdapat pada diri bentuk berfikir (think how to think) tentang
siswa. Siswa tidak ambil tahu bahwa belajar proses berpikir dan belajar bagaimana
itu harus dikuasai oleh siswa sendiri. belajar (learn how to learn).
Miarso (2005) menyatakan bahwa Menurut Hamalik (2010) hasil
pembelajaran memaknai istilah belajar akan tampak pada setiap perubahan
pembelajaran sebagai aktivitas atau pada aspek-aspek berikut (1) pengetahuan;
kegiatan yang berfokus pada kondisi dan (2) pengertian; (3) kebiasaan; (4)
kepentingan pembelajar (learner centred). keterampilan; (5) apresiasi; (6) emosional;
Istilah pembelajaran digunakan untuk (7) hubungan social; (8) jasmani; (0) etis
menggantikan istilah pengajaran yang lebih atau budi pekerti; dan (10) sikap.
Jurnal Primary Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau
| Volume 7 | Nomor 1 | April 2018 | ISSN: 2303-1514 | E-ISSN: 2598-5949 |
141
Jurnal Primary Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau
| Volume 7 | Nomor 1 | April 2018 | ISSN: 2303-1514 | E-ISSN: 2598-5949 |
142
Jurnal Primary Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau
| Volume 7 | Nomor 1 | April 2018 | ISSN: 2303-1514 | E-ISSN: 2598-5949 |
143
mencapai suatu tujuan, juga mendorong perencanaan penelitian ini yaitu (1)
seseorang melakukan sesuatu serta menentukan materi pelajaran berdasarkan
perubahan energi dalam diri pribadi silabus kelas III semester I materi makhluk
seseorang dimulai dari perasaan dan reaksi hidup dan proses kehidupan khususnya ciri-
untuk mencapai tujuan. ciri dan kebutuhan makhluk hidup; (2)
menyusun Rencana Perbaikan
Pembelajaran (RPP) sesuai dengan
METODE PENELITIAN indikator dan kompetensi pembelajaran; (2)
Jenis penelitian ini adalah penelitian menyiapkan media gambar yang digunakan;
tindakan kelas (PTK). Penelitian ini (3) menyiapkan Lembar Kerja Siswa
bertujuan memperbaiki kenerja guru dalam (LKS); (4) menyiapkan alat evaluasi.
proses pembelajaran yang belum sempurna. Pelaksanaan Tindakan disesuaikan kegiatan
Menurut Kemmis (Mc Niff, J. 1991) dam jadwal yang telah ditentukan pihak
penelitian tindakan kelas dilakukan oleh sekolah. Pelaksanaan penelitian dilakukan
guru dalam kelasnya sendiri, dengan tujuan sesuai dengan pokok bahasan ciri-ciri dan
untuk memperbaiki kinerjanya sebagai guru kebutuhan makhluk hidup.
dengan menerapkan penggunaan media Observasi dilakukan berdasarkan
gambar untuk meningkatkan pemahaman format yang telah disusun baik guru dan
siswa terhadap materi pembelajaran IPA siswa. Observer atau teman sejawat
pokok bahasan ciri-ciri dan kebutuhan mencatat semua tingkah laku guru dan
makhluk hidup dengan kompetensi dasar siswa ketika proses pembelajaran sedang
siswa mampu menentukan ciri-ciri dan berjalan.
kebutuhan makhluk hidup. Refleksi dilakukan untuk
Kegiatan PTK ini dilakukan di menganalisis sejauhmana proses
sekolah SD Negeri 017 Kundur. Jumlah pembelajaran. Aspek penilaian untuk
siswa kelas III A SD Negeri 017 berjumlah prosedur pelaksanaan proses pembelajaran
22 orang terdiri dari 12 laki-laki dan 10 guru, aspek penilaian kegiatan siswa dalam
orang perempuan. Faktor yang diteliti proses pembelajaran akan dicatat dan
dalam penelitian ini adalah penerapan dianalisi kelebihan dan kekurangannya
metode media gambar terhadap siswa kelas yang dilakukan baik guru maupun siswa.
III A Sekolah Dasar Negeri 017 Kundur Guna pencatatan dan analisis proses
dengan pokok bahasan ciri-ciri dan tersebut adalah untuk memperbaiki siklus
kebutuhan makhluk hidup; (2) faktor guru berikutnya.
dalam menggunakan media gambar; (3) Siklus penelitian ini dilaksanakan
keaktifan siswa dalam proses pembelajaran dalam empat tahap yaitu perencanaan,
dengan pokok bahasan ciri-ciri dan pelaksanaan, observasi dan refleksi. Berikut
kebutuhan makhluk hidup; (4) hasil belajar akan dipaparkan perencanaan siklus I dan
siswa setelah melakukan proses Siklus II yaitu:
pembelajaran pokok bahasan ciri-ciri Siklus I (1) perencanaan dimulai
makhluk hidup dan kebutuhan makhluk dari mengidentifikasi masalah yang akan
hidup. diteliti, merumuskan masalah, menetapkan
Prosedur pelaksanaan penelitian langkah-langkah perbaikan pembelajaran,
tindakan kelas ini dilakukan beberapa tahap menyusun rencana perbaikan (RPP) siklus
yaitu perencanaan, pelaksanaan atau I, menyiapkan media gambar, menetapkan
tindakan, observasi atau pengamatan, dan lembar observasi/pengamatan guru dan
refleksi. Urutan langkah-langkah diperjelas siswa, menyusun LKS, menyusun soal tes.
pada paragrapf berikut ini. Dalam Soal tes dilakukan pada prasiklus dan siklus
Jurnal Primary Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau
| Volume 7 | Nomor 1 | April 2018 | ISSN: 2303-1514 | E-ISSN: 2598-5949 |
144
Jurnal Primary Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau
| Volume 7 | Nomor 1 | April 2018 | ISSN: 2303-1514 | E-ISSN: 2598-5949 |
145
yang benar : jumlah soal yang diberikan = mengetahui atau memahami pokok bahasan
hasil belajar. yang akan diajarkan. Tes yang diberikan
kepada siswa berupa isian tentang ciri-ciri
dan kebutuhan makhluk hidup. Kemudian
HASIL DAN PEMBAHASAN dilanjutkan pada siklus 1 dan siklus II.
Hasil tes yang diperoleh sebelum Hasilnya yang diperoleh pada prasiklus,.
melaksanakan penelitian, siswa diberikan Siklus pertama dan siklus kedua dapat
tes awal untuk mengetahui apakah siswa dilihat pada Tabel 1 berikut:
Hasil belajar dimulai dari prasiklus siklus I, hasil belajar siswa meningkat
jumlah nilai 1513 dan rata-rata nilai 68,17, menjadi persentase, tetapi belum mencapai
hasil tes menunjukkan hanya 10 orang KKM 70 %. Hasil yang diperoleh pada
(45,45 %) yang tuntas, sedangkan yang siklus kedua, sebanyak 22 orang (100 %)
tidak tuntas sebanyak 12 orang (54,55 %). siswa mengalami perubahan peningkatan
Pada pelaksanaan siklus pertama jumlah nilai sesuai dengan ketentuan KKM oleh
nilai 1552 dan nilai rata-rata 73, hasil tes sekolah.
yang tuntas sebanyak 15 orang (72,73 %), Hasil yang diperoleh berdasarkan
yang tidak tuntas sebanyak 7 orang (27,27 rentang dan kriteria nilai dapat dilihat pada
%). Jika dilihat dari hasil nilai prasiklus ke Tabel 2 berikut:
Jurnal Primary Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau
| Volume 7 | Nomor 1 | April 2018 | ISSN: 2303-1514 | E-ISSN: 2598-5949 |
146
Jurnal Primary Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau
| Volume 7 | Nomor 1 | April 2018 | ISSN: 2303-1514 | E-ISSN: 2598-5949 |
147
orang (72,73 %) dan tidak tuntas 7 orang pada siklus II menjadi meningkat pada
(27,27 %). Pada siklus II tuntas 22 orang tingkat tinggi (80 – 100) siswa dalam
(100 %). Hasil belajar menurut rentang dan mengetahui ciri-ciri dan kebutuhan
kriteria nilai pada prasiklus hasil belajar makhluk hidup.
pada rentang rendah 63,64 %. Karena siswa 3. Penggunaan media gambar dapat
yang tidak tuntas sebanyak 14 orang dan meningkatkan hasil belajar siswa kelas
yang tuntas pada tingkat cukup 8 orang IIIa SD Negeri 017 Kundur. Dapat
(36,37 %). Hasil belajar pada siklus I yang dibuktikan hasil belajar dari prasiklus
tuntas yaitu rentang dan criteria nilai pada 63,64 %. Pada siklus I meningkat
tingkat cukuip 15 orang ( 68,18 %) tidak menjadi 68,18 % dan siklus II meningkat
tuntas sebanyak 7 orang (31,82 %) tingkat pada 100 %.
rendah. Dan Hasil siklus II meningkat pada
rentang dan kriteria tinggi sebanyak 13 Rekomendasi yang perlu
(59,10 %) dan cukup sebanyak 9 orang disampaikan adalah:
(40,91 %). Jadi dapat diambil kesimpulan 1. Guru diharapkan dapat menerapkan
bahwa penggunaan mendia gambar dapat metode media gambar untuk memotivasi
meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa memahamai materi pelajaran
IPA pokok bahasan ciri-ciri dan kebutuhan khususnya pokok bahasan ciri-ciri dan
makhluk hidup siswa kelas III A Sekolah kebutuhan makhluk hidup.
Dasar Negeri 017 Kundur. 2. Guru hendaknya mencari metode yang
sesuai dengan materi pokok bahasan
untuk menambah cakrawala dan proses
SIMPULAN DAN REKOMENDASI pembelajaran di kelas.
Berdasarkan hasil penelitian dengan 3. Bagi siswa herndaknya meningkatkan
menggunakan media gambar untuk motiviasi belajar agar mendapatkan
meningkatkan motivasi dan hasil belajar konsep materi belajar yang dipelajari
siswa kelas IIIa SD Negeri 017 dapat sendiri atas bimbingan guru.
digunakan pada materi pembelajaran IPA 4. Bagi siswa hendaknya menanamkan
pokok bahasan ciri-ciri dan kebutuhan sikap yang baik untuk memahami
makhluk hidup sesuai dengan permasalahan pengetahuan dan ketrampilan bahwa
rendahnya hasil belajar siswa dengan segala belajar itu sangat penting.
hambatan yang dihadapi oleh guru dan 5. Bagi siswa, keluarga hendaknya
siswa dalam proses pembelajaran IPA. memberikan motivasi dan memantau
Dengan metode media gambar dapat serta mengawasi anak dalam belajar.
meningkatkan hasil belajar siswa dapat 6. Bagi Kepala Sekolah, hendaknya
dibuktikan adanya peningkatan dari menginformasikan kepada guru lain
prasiklus, dengan baik sesuai dengan dalam memilih dan menggunakan
langkah-langkah metode media gambar metode dalam semua materi pelajaran.
dapat disimpulkan bahwa 7. Bagai kepala sekolah, hendaknya
1. Pelaksanaan penerapan metode media melakukan supervisi kepada guru-guru
gambar dapat diterapkan pada pokok dalam proses pembelajaran.
bahasan ciri-ciri dan kebutuhan makhluk 8. Bagi kepala sekolah, hendaknya
hidup pada siswa kelas III a SD Negeri memberikan kesempatan yang luas
017 Kundur. untuk guru memilih metode, strategi
2. Penggunaan media gambar dapat pembelajaran pada pertemuan KKG.
meningkatkan motivasi pada siklus I 9. Bagi peneliti lain, penelitian tindakan
pada tingkat cukup (60-80) dan motivasi kelas hendaknya dilakukan
Jurnal Primary Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau
| Volume 7 | Nomor 1 | April 2018 | ISSN: 2303-1514 | E-ISSN: 2598-5949 |
148
DAFTAR PUSTAKA
Arsyad, Azhar. 1995. Media
Pembelajaran. Jakarta: PT.
Rajagrafindo Persaada
Aunurrahman. 2012. Belajar dan
Pembelajaran. Jakarta: Penerbit
Alfabeta
Basuki dan Farida. 2001. Kelebihan dan
Kekurangan Metode Media
Gambar.
Onlie.http://sekolahdasar.net/
diakses tanggal 15 Agustus 2016
Gagne. R. M. 2005 dkk. Principles of
Instructional Design. New York:
Wadsworth
Gestwicki, C. 1995. Teori
Pembelajaran. Jakarta: Pusat
Penerbit Universitas Terbuka
Gulo. 2002. Strategi Belajar Mengajar.
Jakarta: Penerbit PT Gramedia
Hamalik, Oemar. 2010. Proses Belajar
Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara
Kemmis. Car Mc. Niff. J. 1991. Penelitian
Tindakan Kelas. Jakarta: Kencana
Miarso. Yusuf Hadi. 2005. Menyemai Benih
Teknologi Pendidikan. Jakarta:
Penerbit
Pribadi, Benny N.. 2011. Modewl Sains
Sistem Pembelajaran. Jakarta: Dian
Rakyat
Sardiman. 2003. Interaksi Motivasi Belajar
Mengajar. Jakarta: PT Raja Grafida
Sutanto, Handayani. Sains 3 untuk kelas 3
Sekolah Dasar dan Madrasah.
Online.
http://ian43.wordspot.com diakses
tanggal 21 Agustus 2016.
Sudjana, Nana. 2000. Dasar-Dasar Proses
Belajar Mengajar. Bandung: Sinar
Baru Algesindo
Jurnal Primary Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau
| Volume 7 | Nomor 1 | April 2018 | ISSN: 2303-1514 | E-ISSN: 2598-5949 |